PENGARUH PENGGU
GI KARYA ANDREA HIRATA OLEH
KELASXI SMA NEGERI 12 MEDANTAHU
PEMBELAJARAN
2013/2014
SKRIPSI
kan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Ujian Mempertahankan Skripsi
Oleh :
RisyaHarfiniLubis
NIM. 209111068
ABSTRAK
Badrul Aini, NIM 209311033, Pengaruh Strategi Reading Guide Terhadap Kemampuan Membaca Cerpen Kelas X SMA Al-Hidayah Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014. Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia/S1 Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui lebih jelas pengaruh strategi reading guide dan strategi inkuiri dalam meningkatkan kemampuan membaca cerpen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Swasta Al-Hidayah Medan dengan jumlah 125 siswa. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 40 siswa yang diambil secara homogen dengan random control-group design. Instrumen yang digunakan untuk menjaring data adalah penugasan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, tepatnya Quasi eksperimen. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji “t” dengan rumus
Berdasarkan pengolahan data diperoleh hasil post-test kelas ekperimen dan kelas kontrol. Adapun nilai rata-rata kelas eksperimen dengan strategi pembelajaran strategi reading guide = 75,25, standar deviasi=7,59, dan termasuk pada kategori sangat baik sebanyak 20%, kategori baik sebanyak 50% dan kategori cukup sebanyak 20%, katagori sangat kurang 0% Sedangkan nilai rata-rata kelas kontrol dengan strategi inkuiri=70,625 standar deviasi=7,08 dan termasuk pada kategori sangat baik sebanyak 0%, kategori baik sebanyak 20%, kategori cukup sebanyak 50% dan kategori kurang 5% katagori sangat kurang 0%. Dari hasil uji data post-test diketahui keduanya berdistribusi normal. Berdasarkan uji homogenitas diperoleh bahwa sampel penelitian ini berasal dari populasi yang homogen. Setelah uji normalitas dan homogenitas, diperoleh t0 sebesar 17,78 kemudian dikonsultasikan dengan
ttabel pada taraf signifikan 5% dan 1% dk=(N1+N2)-2=76. Dari dk=40 pada
taraf signifikan 5% harga ttabel sebesar=1,99 dan pada taraf signifikan 1%
harga ttabel sebesar 2,64. Oleh karena to yang diperoleh lebih besar dari ttabel,
yaitu 1,99<17,78>2,64 maka hipotesis nihil (H0) ditolak dan hipotesis
alternatif (Ha) diterima.
DAFTAR ISI A. Latar Belakang Masalah... 1
B. Identifikasi Masalah ... 4
C. Pembatasan Masalah ... 4
D. Rumusan Masalah ... 5
E. Tujuan Penelitian... 5
F. Manfaat Penelitian ... 6
BAB II KERANGKA TEORITIS, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Kerangka Teoritis... 7
1.Pembelajaran Active Learning Strategi Reading Guide ... 8
a. Pengertian Strategi Pembelajaran ... 8
b. Strategi Reading Guide (Panduan Membaca) ... 8
c. Langkah-langkah Pembelajaran Strategi Reading Guide ... 9
d. Kelebihan Pembelajaran Strategi Reading Guide ... 9
e. . Kekurangan Pembelajaran Strategi Reading Guide ... 9
a. Pengertian Inkuiri ... 9
b. Konsep Dasar Strategi inkuiri ... 10
3. Langkah-langkah Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI) ...10
4.Keunggulan dan Kelemahan Strategi Pembelajaran Inkuiri .... 12
5.Keterampilan Membaca ... 13
a. Membaca... 13
b.Tujuan Membaca ... 14
c. Membaca Nyaring... 14
d.Cerpen ... 15
6. Jenis Cerita Pendek... 16
7. Aspek Penilaian dalam Membaca Cerpen... 16
8. Manfaat Membaca Cerpen ... 17
9. Tips Membaca Cerpen... 18
B. Kerangka Konseptual ... 18
C. Hipotesis Penilaian ... 20
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitan ... 22
1. Lokasi Penelitian ... 22
B. Waktu Penelitian ... 22
1. Populasi dan Sampel ... 22
a. Populasi... 22
b. Sampel ... 23
C. Metode Penelitian dan Desain Penelitian ... 24
D. Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 25
E. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ... 27
F. Instrumen Penelitian ... 28
G. Teknik Analisis Data... 30
B. Analisis Data ... 39
C. Uji Persyaratan Analisis ... 42
D. Uji Persyaratan Analisis Data ... 45
E. Uji Homogenitas ... 47
F. Varians Gabungan Sampel ... 49
G. Pengujian Hipotesis... 50
H. Temuan Penelitian... 52
J. Pembahasa Hasil Penelitian ... 55
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 57
B. Saran ... 57
DAFTAR TABEL
HALAMAN
TABEL 3.1 POPULASI SISWA KELAS X SMA SWASTA
AL-HIDAYAH MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN
2012/2013 ...23
TABEL 3..2 DESAIN EKSPERIMEN ...25
TABEL 3..3 ASPEK PENILAIAN KEMAMPUAN
MEMBACACERPEN ...27
TABEL 3.4 RENTANG SKOR DAN KATAGORI PENILAIAN ...28
TABEL 3.5 LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN PADA KELAS
EKSPERIMEN ...29
TABEL 3.6 LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN PADA
KELAS KONTROL ...29
TABEL 4.1 PEROLEHAN NILAI KEMAMPUAN MEMBACAKAN
CERPEN DENGAN STRATEGI INKUIRI UNTUK KELAS
KONTROL (Y) ...37
TABEL 4.2 PEROLEHAN NILAI KEMAMPUAN MEMBACAKAN
CERPEN DENGAN STRATEGI READING GUIDE UNTUK
KELAS EKSPERIMEN (X)...38
TABEL 4.2.3 DISTRIBUSI FREKUENSI KELOMPOK
KONTROL (Y) ...40
TABEL 4.2.5 INDENTIFIKASI KECENDERUNGAN
KELAS KONTROL (Y)...41
TABEL 4.3.1 DISTRIBUSI FREKUESI KELOMPOK EKSPERIMEN (X)....43
TABEL 4.3.3 IDENTIFIKASI KECENDRUNGAN KELAS EKSPRIMEN ...44
TABEL 4.4.1 UJI NORMALITAS DATA KELAS EKSPERIMEN (X) ...46
TABEL 4.4.2 UJI NORMALITAS DATA KELAS KONTROL (Y) ... 47
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 4.1 DistribusiFrekuensiHasilKelas
Kontrol (Y) ... 54 Gambar 4.2 FrekuensiHasilKelasKontrol (Y) ... 55 Gambar 4.3 DistribusiFrekuensiHasilKelas
Eksperimen……….. ... 57
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1 Sinopsis Novel LaskarPelangi ... 70 Lampiran 2 RencanaPelaksanaanPembelajaran
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Keterampilan berbahasa terdiri atas empat aspek, yaitu menyimak,
berbicara membaca dan menulis.Menulis merupakan kegiatan berbahasa yang
memegang peranan penting dalam dinamika peradaban manusia.Dengan menulis
dapat melakukan komunikasi, mengemukakan gagasan baik dari dalam maupun
dari luar dirinya, dan mampu memperkaya pengalamannya.Melalui kegiatan
menulis pula orang dapat mengambil manfaat bagi perkembangan dirinya. Setiap
keterampilan itu erat kaitannya satu sama lain dengan cara yang beraneka ragam.
Dalam memperoleh keterampilan berbahasa pada dasarnya melalui hubungan
yang teratur.
Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dibutuhkan untuk
meningkatkan kualiatas pembelajaran. Dengan keterampilan menulis, diharapkan
siswa dapat mengungkapkan gagasan, pikiran, dan perasaan yang dimilikinya
seolah menjalani proses pembelajaran dalam berbagai jenis tulisan baik fiksi
maupun non fiksi.
Kemampuan menulis adalah salah satu potensi ataupun keterampilan yang
bersifat produktif dan dapat dilakukan oleh semua kalangan. Asalkan ia telah
belajar sebelumnya baik secara informal maupun nonformal. Untuk menjadi
seorang penulis yang mahir dan menghasilkan tulisan yang baik, tidak bisa di raih
dengan cepat dan mudah, namun diperlukan usaha dan proses untuk mencapai ke
2
Di dalam kehidupan manusia, sastra sangat penting sekali lebih-lebih
dalam dunia pendidikan. Oleh sebab itu wajarlah jika sastra dipilih menjadi salah
satu bagian mata pelajaran di sekolah yang mempunyai peranan penting dan
disejajarkan dengan mata pelajaran lain, selain itu pengajaran sastra juga dapat di
jadikan salah satu cara untuk meningkatkan mutu sumber daya manusia.
Karya sastra merupakan salah satu karya kreatif, karya sastra disebut karya
kreatif karena diciptakan oleh manusia (Sastrawan)melalui proses kreatif, proses
kreatif sastrawan dalam mengekspresikan pengalaman jiwa manusia dengan
menggunakan media tertentu menjadi sebuah karya sastra. Dengan media bahasa
yang estetik pengarang dapat menciptakannya menjadi karya sastra seperti novel,
cerpen, drama, puisi, dan lain-lain. Salah satu jenis sastra yang paling banyak di
gemari adalah novel, karena biasanya isi novel menyuguhkan banyak hal yang
menarik yaitu umumnya menceritakan problema kehidupan yang sering kita lihat,
peristiwa yang sering terjadi di sekitar kita bahkan kita yang kita alami sendiri.
Apabila dikaitkan dengan fenomena yang sekarang ini kebanyakan
pengarang dalam menyuguhkan problema kehidupan dalam novelnya tersebut
pasti menemukan banyak kesulitan-kesulitan agar karyanya itu menarik untuk
dibaca, karena hal itulah kita sebagai pembaca pasti membuat pandangan,
pendapat (opini) yang dibuat pembaca terhadap karya sastra dapat bermanfaat
bagi penulisan sastra pengarang yang selanjutnya, dan melalui pendapat (opini) itu
pembaca sendiri dapat menilai mana hal yang patut dicontoh dan mana yang tidak
3
terhadap setiap karya sastra yang telah dibacanya, biasanya pendapat atau opini
yang dibuat pembaca hanya menyangkut pada isi novel itu saja.
Novel Laskar Pelangi merupakan hasil karya sastra yang menggambarkan
realitas kehidupan masyarakat.Dalam novel Laskar Pelangi dapat ditemukan
sejumlah nilai-nilai kehidupan masyarakat yang dilukiskan dan digambarkan
menurut kaca mata si pengarangnya (Andrea Hirata).Novel Laskar Pelangi juga
menggambarkan interaksi kehidupan masyarakat yang digambarkan oleh para
pelaku tokoh cerita.
Karya sastra bukan hanya untuk dinikmati tetapi juga dapat dimengerti,
untuk itulah diperlukan kajian atau penelitian dan analisis mendalam mengenai
karya sastra.Chamamah (dalam Jabrohim, 2003:9) mengemukakan bahwa
penelitian sastra merupakan kegiatan yang diperlukan untuk menghidupkan,
mengembangkan, dan mempertajam suatu ilmu.Kegiatatn yang berkaitan dengan
pengembangan ilmu memerlukan metode yang memadai yaitu metode ilmiah.
Novel merupakan salah satu ragam prosa di samping cerpen dan roman
selain puisi dan drama, di dalamnya terdapat peristiwa yang dialami oleh
tokoh-tokohnya secara sistematis serta terstruktur.Hal ini sejalan dengan pemikiran
(Sudijaman, 1990:55) yang menyatakan bahwa novel adalah prosa rekaan yang
panjang, menyuguhkan tokoh-tokoh, dan menyampaikan serangkaian peristiwa
dan latar belakang secara terstruktur.Diantara genre utama karya sastra, yaitu
puisi, prosa, dan drama, genre prosalah, khususnya novel, yang dianggap paling
dominan dalam menampilkan unsure-unsur sosial.Namun dalam penelitian ini
4
Meskipun ada pendapat bahwa cerita dalam sebuah novel merupakan
gambaran kehidupan bukanlah kehidupan sesungguhnya.Namun, ada juga novel
yang dituliskan dari pengalaman penulis sendiri.Misalnya tetralogi yang ditulis
oleh Andrea Hirata. Novel ini menceriratakan pengalaman Andrea Hirata, dengan
segala keterbatasan kemampuan yang mampu mewujudkan cita-citanya kuliah di
paris. Andrea Hirata menampilkan hubungan ilmu pengetahuan dengan
pendidikan moral menjadi sebuah hubungan yang sangat sempurna, serta dapat
menjadi motivator bagi pembacanya.Laskar Pelangi sebuah novel yang pantas
untuk dibaca pada semua kalangan, khususnya para pelajar yang masih labil dan
membutuhkan motivasi sebagai motivasi siswa untuk terus maju yang dilandasi
semangat pantang menyerah dalam mencari pengetahuan (Hirata, 2007:20).
Opini merupakan suatu pendapat atau pemikiran seseorang tentang suatu
hal, tetapi pendapat yang dikemukakan tersebut diketahui atau dipahami oleh
masyarakat umum.Ini bermakna kriteria opini dapat ditinjau dari dua aspek yaitu
aspek isi dan bahasa.Ditinjau dari aspek isi, maka makalah yang dibicarakan
dalam opini bersifat umum, masalahnya jelas, dan bersifat analitis, sedangkan
ditinjau dari aspek kebahasaan maka bahasa opini yang baik adalah singkat, padat,
jelas, menarik, lancar.
Pada persoalan ini, peneliti akan membahas mengenai kemampuan siswa
dalam melukiskan pendapat (opini) terhadap sebuah karya sastra yaitu novel
Laskar Pelangikarya Andrea Hirata dengan menggunakan Teknik Respons
Terinci (Itemized Response Technique), karena teknik ini menuntut partisipasi
5
ini sangat dipengaruhi oleh sejauh mana pengalaman dan kepentingan para peserta
didik yang erat hubungannya dengan program, komponen, proses,dan sebagainya,
yang sedang dibahas. Teknik ini berguna sebagai alat komunikasi antar peserta
para didik, dan antar peserta didik dengan pendidik. Di antara peserta didik akan
saling mengetahui sejauh mana penilaian peserta didik secara langsung terhadap
hal-hal yang dilihat.
Alasan saya membuat judul ini karena untuk meningkatkan kemampuan
siswa dalam menuliskan pendapat atau opini terhadap sesuatu, peneliti mencoba
menggunakan Teknik Respon Terinci (Itimized Response Technique)yang jarang
digunakan oleh guru dalam mengajarkan materi sastra khususnya novel. Selain
itu, teknik ini juga memudahkan siswa karena teknik ini dapat menumbuhkan
suasana terbuka dan akrab sehingga semua peserta didik dapat mengajukan
jawabannya dengan bebas, oleh karena hal-hal itulah maka peneliti tertarik
menggunakan teknik ini dalam penelitian ini.Dewasa ini pengajaran sastra selama
ini berpusat pada guru, siswa hanya menerima konsep-konsep dan teori-teori saja.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sri Kurniati, dengan
judul “Kemampuan Membuat Pendapat (Opini) dan Fakta Melalui Kegiatan
Menyimak wacana oleh Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Kisaran Tahun
Pembelajaran 2005/2006”, diperoleh nilai rata-rata sebesar 50,0 dikatakan pada
tingkat yang kurang. Kemudian Sri Kurniati (2006:41) menyimpulkan bahwa dari
36 orang siswa yang diteliti hanya 4 orang siswa saja yang mendapat nilai yang
sangat baik (sangat memuaskan).10 orang siswa yang memperoleh nilai cukup,
6
Dari pernyataan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa kemampuan
siswa dalam membuat pendapat (Opini) dan Fakta masih tergolong rendah,
sehingga perlu dikaji lagi dengan mencari faktor-faktor utama penyebabnya,
menurut hemat peneltiti kurangnya pengetahuan siswa tentang teori pendapat
(Opini) dan fakta, disebabkan karena penggunaan teknik yang digunakan guru
sewaktu mengajarkan materi ini kurang tepat.
Untuk mengetahui Pengaruh Teknik Respons Terinci (Itimized Response
Technique) ini, peneliti menggunakan Teknik Ekspositori sebagai teknik
pembanding, karena teknik ini menuntut keaktifan siswa dalam memperhatikan
konsep-konsep dan teori-teori yang akan diajarkan guru, sehingga peneliti tertarik
untuk menjadikan teknik ini sebagai teknik pembanding karena selama ini teknik
ekspositori yang sering digunakan guru dalam mengajarkan sastra, karena peneliti
ingin melihat yang manakah antara kedua teknik ini yang lebih efektif dalam
menulis opini pada sebuah karya sastra khususnya novel.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian
tentang “Pengaruh Penggunaan Teknik Respon Terinci (Itimized Response
Technique) Terhadap Kemampuan Menulis Opini berdasarkan novel Laskar
Pelangi Karya Andrea Hirata” oleh Siswa Kelas XI SMA Negeri 12 Medan
7
B. Identifikasi Masalah
Setiap masalah dapat diselesaikan dengan baik dan terarah jika masalah
tersebut jelas identifikasinya. Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di
atas, maka dapat diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut:
1. Kemampuan siswa pada karya sastra khususnya novel masih tergolong
rendah.
2. Kemampuan siswa dalam menulis opini atau pendapat masih tergolong
rendah.
3. Pengetahuan siswa dalam membuat opini pada novel masih kurang.
4. Siswa mengalami kesulitan dalam menuliskan opini pada novel.
C. Pembatasan Masalah
Mengingat luasnya permasalahan dan untuk menghindari kesimpangsiuran
dalam pelaksanaan penelitian maka perlu dibuat batasan masalah. Pada penelitian
ini, masalah dibatasi dan difokuskan pada “ Bagaimana Kemampuan Siswa dalam
Menuliskan Opini Pada novel Laskar Pelangi dengan Menggunakan Teknik
Respons Terinci (Itimized Response Technique) oleh Siswa Kelas XI SMA Negeri
12 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang, identifikasi masalah, dan
8
masalah yang akan diteliti agar penelitian ini terarah, maka permasalahan dalam
penelitian ini akan dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana kemampuan menulis opini kelas XI SMA Negeri 12 Medan
Tahun Pembelajaran 2013/2014 dengan teknik ekspositori?
2. Bagaimana kemampuan menulis opini kelas XI SMA Negeri 12 Medan
Tahun Pembelajaran 2013/2014 dengan teknik respons terinci?
3. Apakah teknik respon terinci berpengaruh secara signifikan kemampuan
menulis opini pada novel “Laskar Pelangi” karya Andrea Hirata oleh siswa
kelas XI SMA Negeri 12 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014 terhadap
teknik ekspositori?
E. Tujuan Penelitian
Apabila seseorang melakukan sebuah penelitian pasti ada tujuan tertentu
maka kegiatan penelitian yang dilakukan ini akan lebih terarah dan dapat
dilaksanakan dengan lebih efektif dan efisien, maka peneliti membuat tujuan
penelitian ini sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui kemampuan menulis opini siswa kelas XI SMA Negeri
12 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014 yang diajari dengan
menggunakan teknik respons terinci (itemized response technique)
2. Untuk mengetahui kemampuan menulis opini siswa kelas XI SMA Negeri
12 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014 dengan menggunakan teknik
9
3. Untuk mengetahui adanya perbedaan hasil belajar menulis opini siswa
yang diajari dengan teknik respons terinci dengan hasil belajar menulis
opini dengan teknik ekspositori.
F. Manfaat Penelitian
Setiap pelaksanaan penelitian pasti ada manfaatnya.Manfaat itu
merupakan hasil yang ingin diperoleh peneliti. Adapun manfaat penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Sebagai salah satu syarat bagi peneliti untuk memperoleh gelar sarjana.
2. Untuk guru, meningkatkan keterampilan guru dalam memahami
pembelajaran teknik respons terinci terhadap kemampuan menulis opini.
3. Untuk siswa, hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan
kemampuan menulis opini.
4. Sebagai bahan masukan bagi peneliti sebagai calon guru untuk membenahi
diri dalam menyampaikan materi pelajaran dan metode apa yang tepat
digunakan dalam menghadapi masalah belajar siswa.
5. Sebagai saran bagi peneliti sebagai calon pendidik untuk memperluas
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada BAB IV, maka
dapat disimpulkan beberapa kesimpulan dibawah ini:
1. Kemampuan pembelajaran menulis opini dengan teknik respons terinci
ternyata lebih baik. Siswa berhasil menulis dengan isi, bahasa yang baik
dan menarik.
2. Penggunaan teknik respons terinci mampu menuntut siswa membiasakan
diri untuk berani mengemukakan pendapat secara terbuka, bebas, tanpa
harus merasa takut malu ditolak teman-temannya.
3. Teknik respons terinci membuka interaksi positif antara pendidik dan para
peserta didik.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak lanjut penelitian ini
perlu diungkapkan beberapa saran dalam bagian di bawah ini:
1. Kemampuan siswa dalam menulis opini perlu ditingkatkan lagi. Hal
tersebut tentu memerlukan suatu model pembelajaran yang lebih baik
digunakan dalam proses belajar mengajar (PBM) di sekolah. Salah satu
2. Guru sebagai fasilisator di kelas seharusnya dapat menerapkan teknik yang
lebih inovatif dalam pengajaran di kelas.
3. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut oleh penelitian lain guna memberi
masukan yang kontruktif bagi dunia pendidikan khususnya dalam
69
DAFTAR PUSTAKA
Akhadiah, S, Dkk. 2003.Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga
Anton, M. Moeliono. 2005. Kemampuan Berbahasa Indonesia. Jakarta: BalaiPustaka
ArikuntoSuharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan dan Praktek. Jakarta: RinekaCipta
Arikunto, Suharsimi. 1990. ManajemenPenelitian. Jakarta: RinekaCipta
Dawud, dkk. 2002. BahasadanSastra Indonesia. Jakarta: Erlangga
Hirata, Andrea. 2008. Novel LaskarPelangi. Yogyakarta: PT. BentangPustaka
J.s. Badudu. 1984. Seni Kesusastraan Indonesia Jilid II. Bandung: Pustaka Prima
Junaedhi, Kurniawan. 2001. Ensiklopedia Pers Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Kamisa, 1997.Kamus Lengkap Bahasa Indonesia.Surabaya: Kartika
Keraf, Gorys. 1984. Tata Bahasa Rujukan Bahasa Indonesia.Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Manurung Perlindungan. 2013. Statistik Pendidikan. Jakarta: Halaman Moeka Publishing
Pura, Antilan. 2004. Sastra Kontemporer. Medan: Usu Press
Semi, Atar. 1990. Menulis Efektif. Padang: Angkasa Raya
Sudijono, Anas. 2007. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Sudjana, 2001.Metode dan Teknik Pembelajaran Partisipasif. Bandung: Falah Production