PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) TERHADAP HASIL BELAJAR
SISWA PADA MATERI POKOK BESARAN DAN SATUAN DI KELAS X SEMESTER I SMA SWASTA BUDI
AGUNG ME DAN T.P. 2014/2015
Oleh Amir Hamzah NIM :409321004
Program Studi Pendidikan Fisika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehdirat Allah SWT yang atas segala rahmat dan hidayah-Nya yang memberikan kekuatan kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.
Skripsi berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Besaran danSatuan di Kelas X Semester I SMA Swasta Budi Agung Medan T.P 2014/2015”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan ribuan terima kasih kepada Bapak Drs Pintor Simamora,M.Si.selaku dosen Pembimbing Skripsi. Beliau telah banyak memberikan bimbingan, bantuan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penulisan proposal hingga akhir penulisan skripsi ini. Penulis juga mengucapkan ribuan terima kasih kepada bapak Drs. Henok Siagian, M.Si, Bapak
Drs. Rahmadsyah, M.Si, dan Ibu Dr.Derlina M.Si,sebagai dosen penguji yang telah membarikan saran-saran pada penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga pada Ibu Dr.Derlina M.Si selaku dosen Pembimbing Akademik yang telah membimbing dan memotivasi penulis selama perkuliahan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof. Motlan, M.Sc, Ph.D selaku Dekan FMIPA Unimed.
Ucapan terima kasih kepada Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Pegawai Jurusan Fisika yang telah membrikan ilmu pengetahuan dan membantu penulis selama perkuliahan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. H. Syarmadan selaku Kepala Sekolah SMA Swasta Budi Agung Medan, Ibu Nur , S.Pd, selaku Guru Bidang Studi Fisika yang telah banyak membantu saya dan membimbing penulis selama penelitian dan para Guru serta Staf Administrasi yang telah memberikan kesempatan dan bantuan kepada penulis selama melakukan penelitian.
v
yang selalu memberikan motivasi, nasehat, semangat dan kasih sayang yang tak pernah henti kepada penulis. Kepada saudara dan saudari penulis tersayang yang selalu memberikan dukungan dan bantuan kepada penulis selama pengerjaan skripsi dari prosposal sampai selesai. Ribuan terima kasih juga saya ucapkan kepada teman kos (Spriadi,Budi,Egik,Rizki,Amrin) yang telah memberikan bantuan kepada saya dalam penyelesaian skripsi ini, juga kepada teman-teman Fisika Eks ’09 yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu yang telah memberikan dorongan dan semangat kepada penulis.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca untuk kesempurnaan skripsi ini. Kiranya ini bermanfaat bagi pembaca dan dunia pendidikan.
Medan, September 2014
Penulis,
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) TERHADAP HASIL BELAJAR
SISWA PADA MATERI POKOK BESARAN DAN SATUAN DI KELAS X SEMESTER I SMA SWASTA BUDI
AGUNG MEDAN T.P 2014/2015 Amir Hamzah Lubis (NIM 409321004)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based learning) dan Model Pembelajaran Konvensional terhadap hasil belajar dan aktivitas siswa pada materi Besaran, Satuan dan Pengukuran
Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen .Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas X SMA Swasta Budi Agung Medan yang terdiri dari 6 kelas, yang seluruhnya berjumlah 250 orang siswa. Sampel penelitian diambil 2 kelas yang ditentukan dengan teknik cluster random sampling,yaitu kelas X1 yang terdiri dari 40 orang sebagai kelas eksperimen dengan menggunakan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah dan kelas X2 yang terdiri dari 40 orang sebagai kelas kontrol dengan Model Pembelajaran Konvensional.Instrumen yang digunakan ada 2 jenis, yang pertama tes hasil belajar dalam bentuk pilihan berganda sebanyak 20 soal dengan 5 option jawaban yang sebelumnya telah dilakukan uji persyaratan tes dan instrumen yang kedua adalah lembar observasi aktivitas belajar siswa dengan menggunakan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah.
Dari data penelitian diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen adalah 52,5 dengan standar deviasi 13,0 dan kelas kontrol adalah 53,3 dengan standar deviasi 13,6. Pada uji normalitas kelas eksperimen untuk pretes diperoleh Lhitung < Ltabel = 0,1190< 0,1401, sedangkan kelas kontrol Lhitung < Ltabel = 0,1365< 0,1401 maka data kedua kelas berdistribusi normal. Pada uji homogenitas data pretes untuk kedua sampel diperoleh diperoleh Fhitung < Ftabel = 1,095< 1,705 maka kedua sampel berasal dari kelompok yang homogen. Dari uji kesamaan awal diproleh thitung= 0,268 dan ttabel untuk adalah= 1,997,karena thitung < ttabel maka
dapat dianggap kemampuan awal siswa pada kedua kelas sama.Setelah diberikan perlakuan yang berbeda, kelas eksperimen dengan model pembelajaran berdasarkan masalah dan kelas kontrol dengan model pembelajaran konvensional, diperoleh nilai postes dengan hasil rata-rata kelas eksperimen 73,6 dan standar deviasi 10,3 dan kelas kontrol 60,8 dan standar deviasi 12,9. Hasil uji t satu pihak postes diperoleh thitung = 4,909 dan ttabel untuk 1,998 (thitung >ttabel) dengan demikian diperoleh ada pengaruh terhadap hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Besaran dan Satuan di kelas X Semester I SMA Swasta Budi Agung Medan T.P 2014/2015.
vi
2.1.5. Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah 10
2.1.5.1 Ciri-ciri Khusus Pembelajaran Berdasarkan Masalah 12
2.1.5.2 Kelebihan Pembelajaran Berdasarkan Masalah 13
2.1.5.3 Sintak Pembelajaran Berdasarkan Masalah 13
2.1.5.4 Pelaksanaan Pembelajaran Berdasarkan Masalah 14
2.1.5.5 Lingkungan Belajar dan Sistem Manajemen Pembelajaran
Berdasarkan Masalah 16
2.1.6 Pembelajaran Konvensional 16
2.1.7 Materi Pembelajaran Besaran dan Satuan 17
2.2. Kerangka Konseptual 24
BAB III METODE PENELITIAN
3.5 Prosedur pelaksanaan Penelitian 28
3.5.1 Tahap Awal (Persiapan dan Perencanaan) 28
3.5.2 Tahap Pelaksanaan Penelitian 28
3.5.3 Analisis data dan kesimpulan 28
3.6 Instrumen Penelitian 30
Bab IV Hasil penelitian dan pembahasan
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Sintaks Pembelajaran Berdasarkan Masalah 13
Tabel 2.2. Macam-Macam Alat Ukur 22
Tabel 2.3. Besaran Pokok 23
Tabel 2.5. Besaran Turunan 23
Tabel 2.6. Sistem Satuan Internasional 23
Tabel 2.7. Dimensi Besaran Fisika 24
Tabel 3.1. Rancangan Penelitian 27
Tabel 3.2. Instrumen Tes Kisi Soal 30
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Mistar 18
Gambar 2.2. Jangka Sorong 18
Gambar 2.3. Mikrometer Sekrup 19
Gambar 2.4. Pengukuran Diameter Kawat 19
Gambar 2.5. Neraca Tiga Lengan 20
Gambar 3.1. Skema rancangan penelitian 29
Gambar 4.1. Diagram batang data pretes kelas eksperimen 39
dan kelas kontrol
Gambar 4.2. Diagram batang data posttest kelas eksperimen 42
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. RPP 51
Lampiran 2. LKS 83
Lampiran 3. Kisi-Kisi Instrumen Soal 94
Lampiran 4. Instrumen Penilaian 109
Lampiran5. Pedoman penskoran observasi aktivitasi belajar siswa 114
Lampiran 6. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen 115
Lampiran 7. Distribusi Hasil Pretes dan Postes 121
Lampiran 8. Data Hasil Belajar 129
Lampiran 9. Uji Normalitas Data 134
Lampiran 10. Uji Homogenitas Data 138
Lampiran11. Uji Hipotesis 142
Lampiran 12 Dokumentasi Penelitian 148
Lampiran 13 Tabel Uji Lilefors 160
Lampiran 14 Tabel Distribusi F 162
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan suatu upaya untuk meningkatkan kualitas setiap individu secara langsung atau tidak langsung dipersiapkan untuk menopang dan mengikuti laju perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka mensukseskan pembangunan sejalan dengan tuntutan kebutuhan. Menurut Eucation for All (EFA), dikatakan bahwa hasil survey United Nations
Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) untuk tingkat
pendidikan di dunia, Indonesia menempati peringkat ke 69 dari 127 negara. Hal ini diakibatkan karena banyak faktor internal dan eksternal. Berdasarkan data tersebut menunjukkan salah satu masalah yang dihadapai dunia pendidikan saat ini adalah lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, peserta didik kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan peserta didik untuk menghafal informasi, peserta didik dipaksa untuk mengingat dan menimbun
berbagai informasi tanpa dituntut untuk memahami informasi yang diingat. Sumut berada di urutan kelima tingkat SMA, setelah tercatat hanya terdapat 147 siswa atau 0,12 % yang tidak lulus Ujian Nasional (UN). Sementara tingkat kelulusan dari 120.090 siswa yang mengikuti ujian, mencapai 99,88 % dengan nilai yang cukup baik. Memang ketika bicara persentase, angka kelulusan ini sebenarnya jauh meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya 99,79 %. Masih ada beberapa SMA di medan yang mempunyai siswa yang tidak lulus UN. Menurut kepala dinas pendidikan Sumut itu dikarenakan kualitas sebagian sekolah tersebut masih di bawah rata-rata.
Rendahnya mutu pendidikan juga terlihat pada saat pelaksanaan PPLT
2013 di SMA Negeri 1 Sipispis. Berdasarkan pengamatan penulis, siswa tidak
tertarik belajar fisika. Siswa berpendapat bahwa fisika penuh dengan
rumus-rumus yang membingungkan. Guru fisika masih menggunakan proses
pembelajaran yang berpusat pada guru karena guru jarang melibatkan siswa dalam
pembelajaran dan hanya menekankan siswa untuk menghapal rumus-rumus tanpa
2
memahami dan menerapkan konsep fisika kurang yang menyebabkan nilai hasil belajar juga rendah. Pembelajaran yang disampaikan sangat monoton, sehingga kebanyakan aktivitas siswa dalam memecahkan suatu masalah hanya dengan menghafal rumus yang ada didalam bukunya tanpa di analisa terlebih dahulu. Aktivitas seperti kegiatan yang menyebabkan sikap ilmiah siswa dalam mengikuti pembelajaran kurang berkembang dengan baik.
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan salah satu guru fisika SMK Swasta Budi Agung Medan, beliau mengatakan bahwa nilai rata-rata fisika siswa adalah 62. Hasil belajar ini masih dibawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu 70. Ketika di wawancara lebih lanjut ternyata pembelajaran yang digunakan adalah pembelajaran konvensional yang sering digunakan yaitu ceramah, diskusi, mencatat dan mengerjakan soal.
Model pembelajaran berbasis masalah merupakan salah satu model yang menantang siswa untuk mencari solusi suatu masalah dari dunia nyata yang dapat diselesaikan secara berkelompok. Moreles-mann dan Kaitell dalam Setyorini, dkk (2011-54) mengemukakan bahwa manfaat penggunaan PBL dapat meningkatkan
pembelajaran otonom, berpikir kritis, pemecahan masalah dan keahlian dalam berkomunikasi.
Pembelajaran Problem Based Learning menuntut siswa untuk melakukan pemecahan masalah-masalah yang disajikan dengan cara menggali informasi sebanyak-banyaknya, kemudian menganalisis dan mencari solusi dari permasalahan yang ada. Pembelajaran Problem Based Learning mengorientasikan siswa kepada masalah, multi disiplin, menuntut kerjasama dalam penelitian, dan menghasilkan karya.
pembelajaran berlangsung. Hasil afektif siswa setelah diterapkan model PBL pada sub pokok bahasan GLBB antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol mengalami peningkatan. Meningkatnya aspek afektif dikarenakan penciptaan lingkungan belajar yang barn di dalam kelas melalui PBL membangkitkan sikap yang baik bagi siswa. Hasil psikomotorik siswa setelah diterapkan model PBL pada sub pokok bahasan GLBB antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol, mengalami peningkatan. Meningkatnya, aspek psikomotorik erat kaitannya dengan keaktifan siswa ketika, proses pembelajaran berlangsung.
Dan menurut hasil penelitian Lusiana Siagian (2009) di SMPN 2 Rantau Utara pada materi pokok Listrik Dinamis diperoleh nilai pretes kelas eksperimen adalah 4,197 dan nilai rata-rata kelas kontrol adalah 4,132. Kemudian melakukan perlakuan yang berbeda yaitu pembelajaran berdasarkan masalah pada kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional pada kelas kontrol, diperoleh hasil postes kelas eksperimen 7,54 dan nilai rata-rata kelas kontrol 6,12. Dari kedua penelitian tersebut dapat dilihat bahwa ada pengaruh yang signifikan antara model pembelajaran berdasarkan masalah terhadap hasil belajar siswa.
Berdasarkan uraian dari penelitian di atas, jelaslah bahwa metode dan model pembelajaran mempengaruhi suasana dan hasil belajar siswa. Guru yang mengajar dengan model pembelajaran yang kurang menarik dapat menyebabkan siswa menjadi bosan, pasif, dan tidak kreatif. Guru dituntut untuk menggunakan model pembelajaran yang disesuaikan dengan kondisi dan situasi belajar agar tujuan akhir belajar dapat tercapai tepat. Salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk mengatasi kesulitan tersebut adalah dengan menciptakan suasana pembelajaran yang langsung berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Model pembelajaran Problem Based Learning adalah salah satu upaya solusinya, model pembelajaran ini dirancang dengan tujuan untuk membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir dan mengembangkan kemampuan dalam memecahkan masalah kehidupan sehari-hari, sehingga siswa lebih paham terhadap konsep fisika yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan latar belakang di atas maka pzenulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul "Pengaruh Model Pembelajaran Berdasarkan
4
Materi Pokok Besaran dan Satuan di Kelas X Semester I SMA Swasta Budi Agung Medan T.P. 2014/2015".
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas dapat diidentifikasi masalah-masalah berikut :
1. Fisika merupakan mata pelajaran yang sulit dan kurang menarik 2. Proses pembelajaran fisika yang berpusat pada guru
3. Hasil belajar pada mata pelajaran fisika masih rendah 4. Kurangnya minat siswa untuk belajar
1.3Batasan Masalah
Karena luasnyab permasalahan dan keterbatasan kemampuan waktu dan biaya maka peneliti perlu membuat batasan masalah dalm penelitian ini adapun yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini adalah
1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran berdasarkan
masalah (Problem Based Learning)
2. Subjek Penelitian ini adalah seluruh siswa di Kelas X semester ganjil SMA
Swasta Budi Agung Medan pada materi pokok Besaran dan Satuan T.P 2014/2015.
3. Aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi pokok besaran dan satuan di Kelas X semester ganjil SMA Swasta Budi Agung Medan pada materi pokok Besaran dan Satuan T.P 2014/2015.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
2. Bagaimana hasil belajar siswa pada materi pokok Besaran dan Satuan di kelas X semester I SMA Swasta Budi Agung Medan dengan menggunakan model pembelajaran konvensional ?
3. Apakah ada pengaruh model pembelajaran berdasarkan(Problem Based Learning) terhadap hasil belajar fisika siswa pada materi pokok Besaran dan
Satuan di kelas X Semester I SMA Swasta Budi Agung Medan?
4. Bagaimanakah aktivitas belajar siswa menggunakan model pembelajaran (Problem Based Learning) terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Besaran dan Satuan kelas X semester I SMA Swasta Budi Agung Medan T.P 2014/2015 ?
1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka penelitian ini dimaksudkan untuk :
1. Untuk mengetahui Hasil Belajar siswa menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah(Problem Based Learning) pada materi pokok Besaran
dan Satuan kelas X semester I SMA Swasta Budi Agung Medan
2. Untuk mengetahui Hasil Belajar siswa menggunakan model pembelajaran konvensional pada materi pokok Besaran dan Satuan kelas X Semester I SMA Swasta Budi Agung Medan T.P 2014/2015.
3. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran berdasarkan masalah (Problem Based Learning) terhadap hasil belajar fisika siswa pada materi pokok Besaran dan Satuan di kelas X semester I SMA Swasta Budi Agung Medan T.P 2014/2015.
6
1.6 Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini, maka penulis mengharapkan tulisan ini dapat bermanfaat sebagai :
1. Bahan masukan bagi guru khususnya guru fisika untuk menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah(Problem Based Learning)dalam proses pembelajaran.
2. Bahan informasi yang bermanfaat bagi peneliti sebagai calon guru dan memberikan sumbangan pemikiran kepada para pembaca mengenai pentingnya penelitian lanjut dalam bidang pendidikan, khususnya mengenai model pembelajaran berdasarkan masalah(Problem Based Learning).
1.1.Definisi Operasioanal
1. Model pembelajaran berdasarkan masalah (Problem Based Learning) adalah model pembelajaran yang dirancang untuk melibatkan siswa secara langsung belajar dan mencari dan menemukan sendiri pemecahan dari suatu permasalahan secara sistematis, logis, kritis, analitis dengan penuh percaya
diri.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari hasil analisa data dan pengujian hipotesis maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Nilai rata-rata hasil belajar siswa pada kelas eksperimen yang diberi perlakuan dengan model pembelajaran berdasarkan masalah adalah 73,6. 2. Nilai rata-rata hasil belajar siswa pada kelas kontrol yang diberi perlakuan
dengan model pembelajaran konvensional adalah 60,8.
3. Berdasarkan hasil perhitungan uji t diperoleh bahwa thitung > ttabel (4,909 >
1,998) artinya Ha diterima yakni adanya pengaruh hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran berdasarkan masalah dan model pembelajaran konvensional pada materi Besaran, Satuan dan Pengukuran di kelas X Semester Ganjil SMA Swasta Budi Agung Medan T.P. 2014/2015 .
4. Hasil observasi aktivitas siswa pada kelas eksperimen,pertemuan I rata-rata aktivitas siswa diperoleh sebesar 68,32 dengan kategori cukup Aktif.
Pada pertemuan II diperoleh aktivitas siswa dengan nilai rata-rata 71,09 % dengan kategori Aktif. Dan pada pertemuan III diperoleh peningkatan
49
5.2. Saran
Berdasarkan hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka peneliti mempunyai beberapa saran, yaitu :
1. Bagi para peneliti yang ingin menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah dalam penelitian sebaiknya benar-benar mengefesienkan waktu dalam menerapkan keenam langkah pembelajarannya dengan rencana pembelajaran yang dibuat.
2. Bagi para peneliti selanjutnya diharapkan tetap menggunakan media yang menarik agar dapat meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa.
3. Bagi para peneliti selanjutnya yang ingin meneliti dengan model yang sama disarankan mengkolaborasikan media sederhana dengan video yang mendukung dengan media yang diberikan kepada siswa.
4. Bagi para peneliti selanjutnya yang ingin meneliti model yang sama disarankan melakukan penelitian pada lokasi dan materi pokok yang berbeda serta terlebih dahulu memperhatikan kelemahan-kelemahan dalam
DAFTAR PUSTAKA
Apriono, Djoko. 2011. Problem Based Learning (PBL): Defenisi, Karakteristik, dan Implementasi dalam Pembelajaran Pendidikan Pancasila. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Unirow, No 1: 11-17
Arikunto, Suharismi. 2009. Dasar- Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara
Husna, Lailatul. 2012. Pengaruh Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik Dinamis kelas X Semester 2 Di SMA Negeri 1 Labuhan Deli T.A 2011/2012., Skripsi, Medan: FMIPA UNIMED.
Kanginan, M., (2007), Fisika SMA Kelas X A, Erlangga, Jakarta
Sagala. S., (2010), Konsep dan Makna Pembelajaran, Alfabeta, Bandung
Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Bandung : Kencana Prenada Media Group
Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta
Setyorini,dkk.2011. Penerapan Model Problem Based Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP: Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia (JPFI)
Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung : Tarsito
Sudjana, N. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta : Kencana Prenada Media Group