i
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan kasih
karuniaNya yang dilimpahkan sehingga proposal ini dapat terselesaikan dengan baik.
Proposal ini mengungkap Analisis Menu Makanan Dan Tingkat Kecukupan Energi
Anak Remaja (13-15 Tahun) Di Tempat Pengungsian siswa SMP Negeri 2 Simpang
Empat Kabanjahe.
Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan banyak terima kasih
sedalam-dalamnya kepada berbagai pihak yang telah memberi bantuan berupa arahan dan
dorongan. Oleh karena itu penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan
kepada :
1. Ibu Dr.Esi Emilia M.Si selaku dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak
meluangkan waktu untuk memberikan nasihat, perhatian, dorongan,
bimbingan, serta masukan dan saran yang sangat berharga dalam penulisan
proposal skripsi ini.
2. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid K, M.Pd selaku Dekan Fakultas Teknik.
3. Bapak Prof. Dr. Sumarno, M.Pd selaku Pembantu Dekan 1 Fakultas Teknik.
4. Ibu Dr.Dina Ampera, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Kesejahteraan
Keluarga.
5. Ibu Dr. Erli Mutiara, M.Si selaku Ketua Prodi Tata Boga dan dosen
6. Secara khusus penulis menyampaikan terima kasih kepada orang tua yang
sangat cintai banyak membantu, mendoakan dan memberikan dukungan
berupa materi dan moril kepada bapak tercinta Osmar Sihombing, mama
tersayang Martiana Situmorang ,kakak Sally Sofiana Sihombing dan abang
ipar Uli Hutauruk, adik-adik tercinta dan tersayang Susiyanti Sihombing yang
selalu ada disaat ku mulai lelah memberiku motivasi yang membangkitkan
semangat ku, Saut Martua Sihombing, Sumarlin Sihombing, Saviorenta
Sihombing dan juga keponakanku Raphael Hutauruk yang selalu menghibur,
Opung saya yang senantiasa memberikan dukungan doa. Trimakasih untuk
cinta kasih yang kalian berikan dan biarlah Tuhan yang membalaskan .
7. Kepada sahabat - sahabat yang selalu ada saat suka dan duka dalam
penyelesaian skripsi ini yang sangat membantu serta memberi semangat dan
sumbangan pikiran dalam penyelesaian skripsi ini buat, Ririn Sitanggang,
S.Pd, Cosri Nainggolan, S.Pd, Syartika Pasaribu, S.Pd , Monika Lubis, S.Pd,
Julietta Yuswina Rosa, S.Pd, Pintan Ulina Sembiring, S.Pd dan semua
teman-teman jurusan PKK khususnya Pendidikan Tata Boga Unimed. Terkhusus buat
Rendi Tarigan Sibero, S.Pd yang senantiasa medoakan dan memberikan
semangat buat saya.
8. Seluruh teman pelayanan pemuda/i GPI Sidang Kebun Pisang Medan seiman
dalam kasih Kristus khususnya buat Dek Santo, Ka Dewi, Bg. Dedi, Ka Kesya,
iii
Laspando, Santo, Jusliana, Vieren, Tiarlan, Yuli, Yohana, B’Korman, Kak
Annie, Julpantri, Ervina, Anugerah, Hendrik, Hana, Ka Flora dan kaum bapak,
kaum ibu bapak khususnya bapak hamba Tuhan GPI Sidang Kebun Pisang
Medan yang senatiasa setia mendoakan saya.
9. Seluruh teman kos 125 yang selalu ada saat aku terpuruk dan saat kesedihanku
selalu memberikan penghiburan khususnya buat dek Susi, Tiur, Yanta,
Yaadi, Ani, Reina, Kartini, Tiara, Dosma, Wira, Alex, Bg Daniel, ibu kos
tercinta Bou br. Panjaitan, Yani Siahaan dan yang tidak dapat penulis sebutkan
satu persatu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, untuk itu
penulis berharap kritik dan saran yang dapat membantu untuk kesempurnaan
skripsi ini.
Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih dan semoga dapat
bermanfaat bagi pembaca.
Medan, April 2015
Penulis
Daftar Tabel
Tabel 1. Sebaran populasi penelitian ... 26
Tabel 2. Sebaran sampel penelitian... 27
Tabel 3. Kriteria Persentase Kecukupan Energi ... 29
Tabel 4. Karakteristik Responden ... 30
Tabel 5. Daftar Menu Makanan Hari Pertama Di Pengungsian ... 34
Tabel 6. Daftar Menu Makanan Hari Kedua Di Pengungsian ... 35
Tabel 7. Daftar Menu Makanan Hari Ketiga Di Pengungsian ... 35
Tabel 8. Tingkat Kecukupan Energi Untuk Menu Makan Pada Hari I... 43
Tabel 9. Tingkat Kecukupan Energi Untuk Menu Makan Pada Hari II ... 44
Tabel 10.Tingkat Kecukupan Energi Untuk Menu Makan Pada Hari III ... 44
Tabel 11. Tingkat Kecukupan Energi Keseluruhan ... 44
Tabel 12. Porsi Menu Makanan Yang dianjurkan untuk anak remaja 13-15 tahun ... 45
iv
B. Identifikasi Masalah ... 4
C. Pembatasan Masalah ... 5
D. Rumusan Masalah ... 5
E. Tujuan Penelitian ... 5
F. Manfaat Penelitian ... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Deskripsi Teori ... 7
1. Menu Makanan ... 7
a. Makanan ... 9
b. Menu Makanan ... 10
c. Penyususnan Menu Seimbang Untuk Remaja 1. Cara Memilih Bahan Makanan ... 12
2. Cara Menyusun Menu ... 13
3. Manfaat Perencanaan Menu ... 14
4. Tujuan Penyusunan Menu Seimbang Bagi Remaja ... 15
5. Faktor-faktor Yang Memenuhi Menu Seimbang ... 15
2. Tingkat Kecukupan Energi Pada Remaja (usia 13-15 tahun) a. Tingkat Kecukupan Energi Pada... 16
b. Gizi Remaja ... 18
c. Tingkat Kecukupan Energi Pada Remaja (usia 13-15 tahun) ... 20
1. Energi ... 21
B. Penelitian Relevan ... 22
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian ... 25
B. Defenisi Operasinal dan Variable Penelitian ... 25
1. Defenisi Operasional ... 25
C. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian ... 26
2. Sampel Penelitian ... 26
D. Teknik Pengumpulan Data ... 27
1. Food Recall ... 27
2. Teknik Analis Data ... 28
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 30
I. Karakteristik Responden ... 30
II. Analisis Menu Makanan Anak Remaja ... 34
1. Beragam ... 35
2. Bergizi ... 38
3. Seimbang ... 39
4. Aman ... 41
III. Analisis Tingkat Kecukupan Energi ... 43
IV. Analisis Menu Makanan Dan Tingkat Kecukupan Energi Anak Remaja 13-15 tahun Di SMP Negeri 2 Kabanjahe ... 45
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 57
B. Saran ... 58
1
ANALISIS MENU MAKANAN DAN TINGKAT KECUKUPAN
ENERGI REMAJA (13 - 15 TAHUN) KORBAN BENCANA
ERUPSI GUNUNG SINABUNG DI TEMPAT
PENGUNGSIAN SMP NEGERI 2
KABANJAHE
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga
Oleh:
SARTINA SIHOMBING
NIM: 5103142037
PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
PRODI PENDIDIKAN TATA BOGA
FAKULTAS TEKNIK
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Kuesioner Penelitian Skripsi ... 62
Lampiran 2. Formulir Recall 24 Jam ... 63
Lampiran 3. Karakteristik Responden ... 66
Lampiran 4. Karakteristik Keluarga... 67
Lampiran 5. Karakteristik Responden Menurut Kelas... 68
Lampiran 6. Teknik Analisis Menu Makanan ... 69
Lampiran 7. Cara menghitung kecukupan energi anak ... 73
Lampiran 8. Kecukupan Energi Responden ... 75
Lampiran 9. Kecukupan Energi Responden Harian... 76
Lampiran 10. Karakteristik Umur Ayah Responden ... 77
Lampiran 11. Karakteristik Umur Ibu Responden ... 78
Lampiran 12. Jumlah Anggota Keluarga Responden ... 79
Lampiran 13. Pendidikan Ayah Responden ... 80
Lampiran 14. Pendidikan Ibu Responden ... 81
Lampiran 15. Pekerjaan Ayah Responden ... 82
Lampiran 16. Pekerjaan Ibu Responden ... 83
Lampiran 17. Pendapatkan Orangtua Responden ... 84
Lampiran 18. Jenis Kelamin Responden ... 85
Lampiran 19. Berat Badan Responden ... 86
Lampiran 20. Tinggi Badan Responden ... 87
Lampiran 21. Umur Responden ... 88
1 BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Makanan adalah segala yang kita makan atau masukkan kedalam tubuh yang
membentuk atau mengganti jaringan tubuh, memberi tenaga atau mengatur semua
proses di dalam tubuh. Tetapi umumnya akan terjadi hubungan antara kebutuhan
psikis dan kebutuhan fisiologis tubuh. Makanan akan mempunyai sifat lezat
disamping mempunyai nilai gizi yang tinggi (Jauhari, 2013). Untuk masyarakat
yang berpendidikan dan cukup pengetahuan tentang nilai gizi, pertimbangan dan
kebutuhan fisiologik lebih menonjol dibandingkan dengan kebutuhan kepuasan
psikis. Hal ini diperkuat oleh (Santoso, 2004) gizi merupakan bahan dasar
penyusunan bahan makanan yang mempunyai fungsi sumber energi atau tenaga,
menyokong pertumbuhan badan, memelihara dan mengganti jaringan tubuh,
mengatur metabolisme dan berperan dalam mekanisme pertahanan tubuh. Semua
yang berhubungan dengan penyediaan makanan seperti waktu yang digunakan di
dapur dan uang yang digunakan untuk membeli makanan lebih dahulu melalui
suatu perencanaan.
Daftar makanan (menu) lebih baik direncanakan lebih dahulu sebelum
membelanjakan bahan-bahan makanannya dengan tujuan untuk menghindarkan
masyarakat dari ketergantungan kepada hanya satu jenis bahan pangan, dapat
memvariasikan bahan makanan sehingga dapat dipertahankan menu makanan
2
pendapat (Sinaga, 2006) mengemukanan bahwa satu jenis bahan makanan tidak
dapat memenuhi keperluan tubuh untuk berbagai zat makanan, karena
masing-masing bahan makanan mengandung zat-zat makanan yang berbeda.
Pemenuhan gizi tanpa disertai dengan pengetahuan gizi yang baik dari para
pengelola makanan dalam menyediakan makanan cenderung akan menyediakan
makanan secara sembarangan dan mengkonsumsi makanan yang mengandung
gizi tidak seimbang (Buku kader pangan 2010). Oleh karena itu, pegetahuan akan
pentingnya konsumsi pangan beragam, bergizi, seimbang dan aman (B2SA) perlu
diberikan sampai ke tingkat terkecil dalam masyarakat, yaitu keluarga.
Berdasarkan pengalaman selama 3 bulan berada di tanah karo sebagai
mahasiswa PPL yang ditugaskan untuk melakukan pelayanan masyarakat di
posko pengungsian. Makanan yang dikonsumsi di posko pengungsian berbeda
dengan syarat yang ditentukan dalam pangan beragam, bergizi, seimbang dan
aman (B2SA) karena makanan yang dikonsumsi berulang saat sarapan pagi
seperti mie instan, nasi , telur setiap harinya jarang divariasikan dengan makanan
yang lain (BNPB 2014). Akibat dari sarapan pagi yang berulang setiap hari
menyebabkan selera makan pengungsi berkurang, pikiran dan keadaan yang
ramai, stres, bosan, pasokan makanan/bantuan yang datang tidak menentu, jumlah
makanan yang terbatas, makanan kurang sehat dan kurang bervariasi. Berdasarkan
hasil observasi awal dengan pihak pegawai dan ibu juru masak posko
pengungsian, diperoleh informasi bahwa jumlah keseluruhan anak remaja yang
tinggal ditempat pengungsian adalah berjumlah 166 orang yang berasal dari empat
3
4 kelas, dengan latar belakang yang berbeda-beda diantaranya anak PNS,
wirausaha, petani (Staf Tata Usaha SMP N 1 Simpang Empat Tigaserangkai
2014). Setiap anak difasilitasi segala kebutuhan pokok seperti kebutuhan akan
makanan, pendidikan agama dan pendidikan formal (sekolah) dengan
memanfaatkan seoptimal mungkin bantuan dana dari para donatour, dari
pemerintah dan dinas sosial dan bantuan dari masyarakat sekitar daerah posko
pengungsian. Bantuan yang datang adalah beras bulog, sayuran, ikan kalengan,
mie instan, peralatan mandi, berbagai jenis bahan makanan, dan lain-lain.
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan dengan juru masak di posko
pengungsian, mereka memasak sesuai dengan persediaan bantuan yang ada di
gudang dengan secukupnya agar cukup digunakan dihari yang akan datang. Menu
makanan merupakan menu makanan bersama, porsinya sama dan antara
anak-anak, remaja, orang tua dan lanjut usia. Anak remaja 13- 15 tahun yang ada di
posko pengungsian jarang minum susu dan memperoleh buah karena bantuan
yang datang jarang berupa buah-buahan dan susu hanya kadang-kadang mereka
minum teh manis saja. Menurut hasil observasi yang dilakukan peneliti menu
makanan anak SMP di posko pengungsian kurang teratur dan kurang sesuai
dengan B2SA (beragam, bergizi, seimbang, dan aman) karena tergantung pada
ketersediaan bahan makanan dan bantuan dari donatour. Menu makanan B2SA
adalah aneka ragam bahan pangan baik sumber karbohidrat (nasi, ubi, jagung,
gandum), protein (ikan, telur), lemak (minyak) vitamin (sayuran dan buah) dan
mineral (air ) yang bila dikonsumsi dalam jumlah yang seimbang dapat memenuhi
4
kebutuhan akan macam-macam kompoen gizi yang diperlukan; seimbang yaitu
jumlah masing-masing bahan sesuai dengan kebutuhan; aman yaitu bebas dari
kontaminasi fisik kimia dan mikrobiologis atau tidak mengandung zat yang
berbahaya (Suryani, 2013).
Dari uraian-uraian diatas penulis tertarik untuk menganalisis menu makanan
yang dikonsumsi dan tingkat kecukupupan energi makanan kurang baik dan
kurang sesuai dengan menu makanan beragam, bergizi, seimbang dan
aman(B2SA) mendorong peneliti untuk mengadakan penelitian dengan
mengambil satu judul yaitu “Analisis menu makanan dan tingkat kecukupan
energi remaja ( umur 13-15 tahun) korban bencana erupsi Gunung Sinabung di
tempat pengungsian SMP Negeri 2 Simpang Empat Kabanjahe.
B.Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas, dapat dilihat beberapa permasalahan antara lain :
1. Bagaimana mengidentifikasi karakteristik keluarga pengungsi (usia ayah dan
ibu, besar keluarga, pendidikan ayah dan ibu, pekerjaan ayah dan ibu,
pendapatan ayah dan ibu).
2. Bagaimana menu makanan sehari-hari remaja ?
3. Bagaimana makanan yang dikonsumsi remaja ?
4. Bagaimana Tingkat kecukupan Energi remaja ?
5. Bagaimana ketersediaan makanan bagi remaja ?
6. Bagaimana jam makan yang ditentukan bagi remaja ?
5
C.Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Karakteristik keluarga pengungsi (usia ayah dan ibu, besar keluarga,
pendidikan ayah dan ibu, pekerjaan ayah dan ibu, pendapatan ayah dan ibu).
2. Menu makanan remaja pengungsi.
3. Tingkat kecukupan energi anak remaja
4. Objek penelitian adalah anak remaja siswa SMP usia 13- 15 tahun.
D.Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Bagaimana karakteristik keluarga (usia ayah dan ibu, besar keluarga,
pendidikan ayah dan ibu, pekerjaan ayah dan ibu, pendapatan ayah dan ibu) ?
2. Bagaimana menu makanan anak remaja ?
3. Bagaimana tingkat kecukupan energi anak remaja ?
E.Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk :
1. Mengidentifikasi karakteristik keluarga pengungsi (usia ayah dan ibu, besar
keluarga, pendidikan ayah dan ibu, pekerjaan ayah dan ibu, pendapatan ayah
dan ibu).
2. Mengetahui menu makanan anak remaja pengungsi.
6
F.Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai masukan bagi pemerintah
dan penyedia makanan di tempat pengungsian dalam meningkatkan kualitas menu
makanan dan tingkat kecukupan energi remaja. Bagi peneliti sebagai media untuk
mendapat pengalaman langsung dalam penelitian sehingga dapat menerapkan
ABSTRAK
Sartina Sihombing, NIM 5103142037, “Analisis Menu Makanan dan Tingkat Kecukupan Energi Remaja (13-15 Tahun) Korban Bencana Erupsi Gunung Sinabung Di Tempat Pengungsian Siswa SMP Negeri 2 Simpang Empat Kabanjahe.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis menu makanan dan tingkat kecukupan energi remaja di SMP Negeri 2 Simpang Empat Kabanjahe. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIII dan IX di SMP Negeri 1 Simpang Empat Tiga Serangkai yang mengungsi di SMP Negeri 2 Simpang Empat Kabanjahe. Sampel penelitian diambil dengan teknik random sampling(sample acak) dengan jumlah sampel 40 orang. Subjek dalam penelitian ini adalah remaja awal umur 12-15 tahun. Penelitian ini menggunakan metode Cross Sectional. Teknik pengumpulan data penelitian menggunakan kuesioner yaitu karakteristik responden menurut usiasebagian besar usia 14 tahun 57,5 %. Karakteristik umur ayah sebagian besar dewasa akhir (40- 59 tahun) berkisar 87,5 %. Karakteristik umur ibu sebagian besar dewasa akhir ( 40- 59 tahun) berkisar 70 %. Jumlah anggota keluarga rata-rata keluarga sedang ( 5- 6 orang) yaitu sebesar 70 %. Tingkat pendidikan ayah 72,5 % jenjang SMP/SMA(7-12 tahun). Tingkat pendidikan ibu pada jenjang SMP/SMA(7-12 tahun) sebesar 80 %. Pendapatan keluarga sebagian besar ( Rp. 1. 505.850- Rp.3. 500.000) yaitu sebanyak 87,5 %. Pekerjaan ayah sebagian besar petani sebanyak 33 orang, dan jenis pekerjaan ibu sebagaian besar adalah petani 35 orang. Menu makanan yang disediakan di pengungsian adalah makanan yang kurang memenuhi persyaratan menu beragam, bergizi, seimbang, aman (B2SA). Dari hasil penelitian tingkat kecukupan energi anak yang telah dihitung melalui recall selama 3 x 24 jam menunjukkan bahwa, kategori baik (> 100) sebanyak 25 %, kategori sedang (81-99%) sebanyak 50.0 %, Kategori kurang ( 70-80 ) sebanyak 22,5 %, kategori defisit ( < 70%) sebanyak 2,5 %. Dengan demikian keseluruhan menu makanan dan kecukupan energi siswa SMP Negeri 1 Simpang Empat Tiga Serangkai belum mencapai angka kecukupan energi (AKE) yang dianjurkan yaitu remaja putra umur 13-15 tahun 2400 kkal dan remaja putri umur 13-15 tahun 2350 kkal perhari.
69
69
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2009. Http://www.litbang.depkes.go.id/-surkesnas2 Sttus Gizi Remaja dan Faktor yang Mempengaruhinya.
Akronim.(2014).Keperawatan bencana.Diakses pada 25 April 2014 dari http://ppt Pengantar_Keperawatan_Bencana_Emil.com.
Almatsier.(2003). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. P. T Gramedia Pustaka Utama.
Almatsier.(2004).Analisis pengetahuan dan pola konsumsi siswa program keahlian kompetensi Jasa Boga di SMK N 2 Godean.bab%202%20-%2009511242003,tidak diterbitkan,Godean.
Atikah Proverawati(2011). Ilmu Gizi untuk Keperawatan dan Gizi Kesehatan.Yogyakarta:Medical Book
Badan Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana RI. 2013. Buku Teknik Penanggulangan Bencana. Jakarta: Badan Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana RI.
BNPB(Badan Nasional Penanggulangan Bencana ) Berastagi Tanah Karo, 2014).
Badan Ketahanan Pangan Kota Medan 2012. Pedoman pangan beragam, bergizi, berimbang dan aman berbasis sumber daya lokal. Medan: Badan Ketahanan Pangan Kota Medan.
Dedeh(2010). Analisis pengetahuan dan pola konsumsi siswa program keahlian kompetensi Jasa Boga di SMK N 2 Godean.bab%202%20-%2009511242003,tidak diterbitkan,Godean.
Departemen Kesehatan RI. 2006. Buku Kesehatan Ibu dan Anak.Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Hardiansyah dan Tampubolon (2004) dalam Intan Candra Dewi (2010).Hubungan pengetahuan,sikap dan persepsi ibu dengan pemenuhan kecukupan gizi balita.175951711201109131, ,Skripsi Tesis magister kesehatan program studi kedokteran keluarga Universitas Sebelas Maret Surakarta,Surakarta.
Hariyani Sulistyoningsih(2011). Gizi untuk kesehatan Ibu dan Anak. Yogyakarta: Graha Ilmu.
70
Hurlock.(1995).Gizi seimbang bagi anak remaja.Diakses 24 April 2014 dari http://ppt gizi-seimbang-bagi-anak – remaja Cica Yulia S.Pd.M.Si.Com
Jauhari, Ahmad.2013. Dasar-dasar Ilmu Gizi. Yogyakarta: Jaya Ilmu
Jones .(1997).Gizi seimbang bagi anak remaja.Diakses 24 April 2014 dari http://ppt gizi-seimbang-bagi-anak – remaja Cica Yulia S.Pd.M.Si.Com
Kirana Dian Purwitaningtyas.(2011).Hubungan asupan zat gizi dan pola menstruasi dengan kejadian anemia pada remaja putri di Sma N 2 Semarang. Abstrak skripsi program studi ilmu gizi fakultas kedokteran universitas diponegoro Semarang,Semarang
Maryati .H. Sri.(2009).Widya Karya Pangan Dan Gizi .Jakarta :Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
Mutiara Nugraheni.(2013).Peranan makanan bagi manusia .Diakses pada 24 April 2014 http://pengertian makanan Jurusan PTB, FT UNY
Muchlisa.(2013).Hubungan asupan zat gizi dengan status gizi pada remaja putri di fakultas kesehatan masyarakat Universitas Hasanuddin Makassar 2013.Abstrak Skripsi UNHAS Makassar,Makassar
Rahmawati.(2006).Menu Sehat untuk Anak Remaja.:Jakarta:Kawan Pustaka
Santoso, Soegeng. 2004. Kesehatan dan Gizi. Jakarta: Rineka Cipta
Sekartini (2005) dalam Intan Candra Dewi (2010).Hubungan pengetahuan,sikap dan persepsi ibu dengan pemenuhan kecukupan gizi balita.175951711201109131, ,Skripsi Tesis Magister Kesehatan Program Studi Kedokteran Keluarga Universitas Sebelas Maret Surakarta,Surakarta
Soekirman, dkk.,2006.Hidup Sehat:Gizi Seimbang dalam Siklus Kehidupan Manusia.Penerbit PT.Primamedia Pustaka,Jakarta
Soetjiningsih.2009.Tumbuh Kembang Remaja dan
Permasalahannya.Jakarta:CV.Sagung Seto
Sri Harnany Afiyah.(2006).Pengaruh tabu makanan ,tingkat kecukupan gizi,konsumsi tablet besi,dan the terhadap kadar hemoglobin pada ibu hamildi kota Pekalongan tahun 2006.Abstrak Tesis magister gizi masyarakat Universitas Diponegoro Semarang,Semarang.
66
66 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa :
1. Karakteristik responden dilihat dari usia responden 13- 15 tahun dengan
jumlah persentase umur 13 tahun sebesar 25%, usia 14 tahun 57,5% usia
15 tahun sebesar 17,5 %. Jenis kelamin laki-laki sebanyak 12,5 %, dan
berjenis kelamin perempuan 87,5 %. Sementara itu dilihat dari
karakteristik keluarga umur ayah sebagian besar dewasa akhir (40-59
tahun ) berkisar sebesar 87,5%, sedangkan umur ibu sebagian besar
dewasa akhir (40-59 tahun) berkisar sebesar 70%. Jumlah anggota
keluarga rata-rata keluarga sedang (5-6 orang) yaitu sebesar 70%. Tingkat
pendidikan ayah 72,5%, pada jenjang SMP/SMA (7-12 tahun), dan 80%,
tingkat pendidikan ibu pada jenjang pendidikan SMP/SMA (7-12 tahun).
Pendapatan keluarga responden sebagian besar pada kategori pendapatan
sedang( Rp.1.505.850-3.500.000) yaitu sebanyak 87.5%. Jenis pekerjaan
ayah sebagian besar adalah petani sebanyak 33 orang, dan jenis pekerjaan
ibu sebagian besar adalah petani sebanyak 35 orang.
2. Menurut hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan menu
makanan yang disediakan di pengungsian adalah menu yang sederhana.
Makanan yang disediakan yaitu mie instan, nasi putih, telur dadar, ikan
67
makanan bagi setiap usia oleh sebab itu rasa disesuaikan menurut usia.
Makanan yang dikonsumsi oleh anak remaja di pengungsian berulang,
kurang bervariasi, kurang menjaga keamanan unuk tyang dikonsumsi
anak. Sehingga setelah dilakukan analisis menu makanan terhadap anak
remaja dapat disimpulkan bahwa makanan yang dikonsumsi kurang
memenuhi syarat menu makanan sehat, yaitu makanan beragam, bergizi,
seimbang dan aman (B2SA) menurut badan ketahan pangan 2012
(Pedoman Pangan Beragam, Bergizi, Berimbang dan Aman Berbasis
Sumber Daya Lokal, 2012).
3. Hasil penelitian tingkat kecukupan energi anak yang telah dihitung melalui
Food Recall selama 3 kali x 24 jam masing- masing selang waktu satu
hari. Kategori baik (>100%) ada sebanyak 25 %, kategori sedang ada 50.0
%, kategori kurang (70– 80 %) 22,5%, defisit (<70 %) sebanyak 2.5 %
dan kategori kelebihan (>120 %) tidak ada. Dengan demikian keseluruhan
menu makanan dan kecukupan energi siswa SMP Negeri 1 Simpang
Empat Tiga Serangkai belum mencapai angka kecukupan energi (AKE)
yang dianjurkan yaitu remaja putra umur 13-15 tahun 2400 kkal dan
68
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, peneliti mempunyai
beberapa saran sebagai usaha untuk lebih meningkatkan kualitas menu
makanan terhadap tingkat kecukupan energi anak remaja.
1. Sebaiknya pemerintah daerah benar-benar memperhatikan kebutuhan
pangan masyarakat pengungsi di kabupaten karo. Terkhususnya anak
remaja dengan tetap memperhatikan keberagaman dan kecukupan
makanan.
2. Bagi tim koordinator penyalur bahan pokok makanan seharusnya
menyediakan bahan makanan yang beragam sehingga mempermudah juru
masak dalam pengolahan makanan.
3. Bagi juru masak sebaiknya pengolahan makanan bervariasi dan tidak
monoton agar anak memiliki tingkat selera makan yang tinggi sehingga
makanan yang dimakan dapat memenuhi kecukupan energi anak .
4. Untuk meningkatkan tingkat kecukupan energi anak remaja di
pengungsian terhadap menu makanan, sebaiknya lauk pauk, sayur,
buah-buahan yang disediakan jangan terlalu monoton sehingga memberikan gizi
yang kurang beragam, bergizi, seimbang dan aman.
5. Dalam kondisi usia yang berbeda-beda, sebaiknya juru masak
membedakan menu makanan bagi setiap pengungsi yang berbeda usia.
Karena setiap usia tidak memiliki cita rasa dalam pencicipan yang sama.
Pengetahuan tentang menu makanan bagi setiap usia dapat di tambah