• Tidak ada hasil yang ditemukan

4. HASIL PENELITIAN DAN INTERPRETASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "4. HASIL PENELITIAN DAN INTERPRETASI"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

4.1. Deskripsi Hasil Penelitian

Analisa deskriptif dengan data frekuensi digunakan untuk mengetahui seberapa banyak responden menyatakan hal yang sama terhadap suatu obyek pertanyaan dan pernyataan. Berikut adalah hasil perhitungannya.

TABEL 4.1.

JENIS KELAMIN

Jenis Kelamin Jumlah Prosentase a. Pria

b. Wanita

197 153

56,29 43,71

Total 350 100,00

Sumber : kuesioner

Berdasarkan tabel diatas, diketahui sebagian besar responden berjenis kelamin pria, yaitu sebanyak 197 orang atau sebesar 56,29 % dari 350 responden.

Sedangkan responden wanita berjumlah 153 orang atau sebesar 43,71 %.

TABEL 4.2.

USIA RESPONDEN

Usia Jumlah Prosentase

< 17 tahun

≥ 17 tahun 0

350 0

100,00

Total 350 100,00

Sumber : kuesioner

Berdasarkan tabel diatas, peneliti hanya menyaring responden yang hanya berusia ≥ 17 tahun karena usia ini dianggap mempunyai kemampuan untuk memahami kuesioner yang diberikan.

TABEL 4.3.

PENDIDIKAN RESPONDEN

Pendidikan Jumlah Prosentase

a. SMU b. Universitas c. Lain-lain

108 124 118

30,86 35,43 33,71

Total 350 100,00

Sumber : kuesioner

(2)

Berdasarkan tabel diatas, diketahui sebagian besar responden memiliki pendidikan Universitas sebanyak 124 orang atau sebesar 35,43 % dari 350 responden. Sedangkan yang berpendidikan lain-lain berjumlah 118 orang atau sebesar 33,71 % menduduki urutan kedua. Jadi dapat diketahui bahwa responden yang paling dominan mengkonsumsi Pocari Sweat sachet adalah berpendidikan universitas sebesar 35,43 %.

TABEL 4.4.

PENGHASILAN RESPONDEN

Penghasilan Jumlah Prosentase

a. < Rp 300.000

b. Rp.300.000 – Rp.599.999 c. Rp.600.000 – Rp.899.999 d. Rp.900.000 – Rp.1.249.999 e. > Rp.1.250.000

40 134

96 50 30

11,43 38,29 27,43 14,29 8,57

Total 350 100,00

Sumber : kuesioner

Berdasarkan tabel diatas, diketahui sebagian besar responden memiliki penghasilan per bulan sebesar antara Rp.300.000 – Rp.599.999, yaitu sebanyak 134 responden atau sebesar 38,29 %, sedangkan yang memiliki penghasilan uang perbulannya lebih dari Rp.1.250.000 memiliki prosentase terkecil yakni sebesar 8,57 % dengan jumlah responden sebanyak 30 responden. Jadi dapat diketahui bahwa responden yang paling dominan mengkonsumsi Pocari Sweat sachet mempunyai penghasilan antara Rp.300.000 – Rp.599.999 hal ini berarti bahwa harga Pocari Sweat sachet dapat dijangkau konsumen yang memiliki penghasilan antara Rp.300.000 – Rp.599.999.

TABEL 4.5.

MENGKONSUMSI PRODUK

Mengkonsumsi Produk Jumlah Prosentase a. Ya

b. Tidak

350 0

100,00 0

Total 350 100,00

Sumber : kuesioner

Peneliti hanya mengolah kuesioner hanya untuk responden yang mengkonsumsi produk Pocari Sweat sachet. Dari tabel diatas diketahui bahwa 350

(3)

responden memilih produk Pocari Sweat dalam memenuhi kebutuhan akan pentingnya pengganti ion tubuh.

Selanjutnya data kuesioner yang disebarkan oleh peneliti dengan menggunakan range dengan angka 1 yang menunjukkan bahwa tanggapan responden sangat tidak setuju, sedangkan angka 5 menunjukkan tanggapan responden sangat setuju. Dengan batasan mean diartikan sebagai berikut :

Mean Keterangan

1 – 1,99 Sangat buruk

2 – 2,99 Buruk

3 – 3,99 Cukup

4 – 4,99 Baik

5 Sangat baik

Berikut tanggapan responden dari masing-masing variabel yaitu : TABEL 4.6.

TANGGAPAN RESPONDEN TENTANG BENTUK KEMASAN Skor

Pernyataan

1 2 3 4 5 Mean

Desain kemasan 5 25 38 220 62 3,883

Ukuran kemasan 8 34 75 141 92 3,786

Terjamin kebersihannya 4 23 50 150 123 4,043 Bentuk kemasan ringan 2 21 79 148 100 3,923 Kemasan tidak mudah rusak 10 36 65 145 94 3,791 Bentuk kemasan mudah dikenali/diingat 15 46 73 83 133 3,780 Sumber : Lampiran

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa sebagian besar responden menyatakan setuju dan sangat setuju dengan pernyataan diatas, hal ini berarti bahwa diferensiasi yang ditampilkan dari bentuk kemasan Pocari Sweat sachet sudah dapat menarik minat konsumen. Tabel diatas juga dapat diketahui bahwa mean berkisar antara 3,786 - 4,043 sehingga dapat ditarik kesimpulan kontribusi yang diberikan pocari sweat sachet dari bentuk kemasan sudah dapat dikatakan bekerja dengan baik. Pertanyaan tentang ”bentuk Pocari Sweat sachet terjamin

(4)

kebersihannya” memiliki nilai rata terbesar yaitu 4,043 berarti konsumen percaya/yakin dengan kebersihan kemasan yang diberikan Pocari Sweat sachet.

TABEL 4.7.

TANGGAPAN RESPONDEN TENTANG ISI KEMASAN Skor

Pernyataan

1 2 3 4 5 Mean Jumlah isi (lima sachet) didalam kotak

cukup untuk saru minggu 9 50 55 62 174 3,977 Banyaknya takaran dalam sachet sesuai

dengan kebutuhan konsumen 7 13 100 116 114 3,906 Kebersihan isi sachet terjamin 6 19 73 83 169 4,114 Sumber : Lampiran

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa sebagian besar responden menyatakan setuju dan sangat setuju terhadap pernyataan tentang isi kemasan Pocari Sweat. Hal ini berarti bahwa diferensiasi yang ditampilkan dari isi kemasan Pocari Sweat sachet sudah dapat menarik minat konsumen. Tabel diatas juga dapat diketahui bahwa mean berkisar antara 3,906 - 4,114 sehingga dapat ditarik kesimpulan kontribusi yang diberikan pocari sweat sachet dari isi kemasan dapat dikatakan bekerja sangat baik. Pertanyaan tentang ”kebersihan isi sachet terjamin”

memiliki nilai rata terbesar yaitu 4,114 berarti bahwa konsumen percaya dengan kebersihan isi di dalam kemasan Pocari Sweat sachet.

TABEL 4.8.

TANGGAPAN RESPONDEN TENTANG HARGA Skor Pernyataan

1 2 3 4 5 Mean Harga sesuai dengan kualitasnya 1 10 38 76 225 4,469 Penawaran harga lebih rendah dalam

bentuk kemasan sachet yang belum diikuti oleh pesaingnya

0 7 50 83 210 4,417

Harga minuman terjangkau oleh

masyarakat menengah – bawah 0 6 40 47 257 4,586 Sumber : Lampiran

(5)

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa sebagian besar responden menyatakan setuju dan sangat setuju terhadap pertanyaan tentang harga. Hal ini berarti bahwa diferensiasi yang ditampilkan dari harga Pocari Sweat sachet sudah dapat menarik minat konsumen khususnya konsumen menengah bawah. Tabel diatas juga dapat diketahui bahwa mean berkisar antara 4,417 - 4,586 sehingga dapat ditarik kesimpulan kontribusi yang diberikan pocari sweat sachet dari harga sudah dapat dikatakan bekerja dengan sangat baik. Pertanyaan tentang ”harga minuman terjangkau oleh masyarakat menengah – bawah” memiliki nilai rata terbesar yaitu 4,586 berarti bahwa konsumen menengah kebawah memiliki minat yang besar terhadap harga yang diberikan oleh Pocari Sweat sachet.

TABEL 4.9.

TANGGAPAN RESPONDEN TENTANG KEPRAKTISAN Skor

Pernyataan

1 2 3 4 5 Mean Kemudahan dalam penyajian 7 21 110 123 89 3,760 Waktu penyajian tidak lama 5 11 95 122 117 3,957 Mudah dibawa kemana-mana 2 6 84 131 127 4,071 Kemasan mudah dibuka 11 22 168 118 31 3,389 Sumber : Lampiran

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa sebagian besar responden menyatakan setuju dan sangat setuju terhadap pertanyaan tentang kepraktisan. Hal ini berarti bahwa diferensiasi yang ditampilkan dari kepraktisan Pocari Sweat sachet sudah dapat menarik minat konsumen. Tabel diatas juga dapat diketahui bahwa mean berkisar antara 3,389 - 4,071 sehingga dapat ditarik kesimpulan kontribusi yang diberikan pocari sweat sachet dari kepraktisan sudah dapat dikatakan bekerja dengan baik. Pertanyaan tentang ”mudah dibawa kemana- mana” memiliki nilai rata terbesar yaitu 4,071 berarti bahwa konsumen memiliki minat yang tinggi terhadap kepraktisan produk yang mudah dibawa kemana- mana.

(6)

TABEL 4.10.

TANGGAPAN RESPONDEN TENTANG MINAT BELI Skor

Pernyataan

1 2 3 4 5 Mean Kemasan sachet Pocari Sweat dapat

meningkatkan minat beli konsumen menengah bawah

0 16 115 93 126 3,940

Konsumen ingin mengetahui lebih dalam

tentang produk Pocari Sweat sachet 8 23 136 100 83 3,649 Sumber : Lampiran

Dari pertanyaan ”kemasan sachet Pocari Sweat dapat meningkatkan minat beli konsumen menengah bawah” dapat diketahui bahwa sebagian besar responden menjawab SANGAT SETUJU yakni sebanyak 126 orang atau 36 % dari total responden. Sedangkan pertannyaan ”konsumen ingin mengetahui lebih dalam tentang produk Pocari Sweat sachet” sebagian besar responden menjawab CUKUP yakni sebanyak 136 orang atau 38 % dari total responden. Jadi dapat dikatakan dengan adanya produk baru yang dikeluarkan PT Otsuka Indonesia berupa Pocari Sweat sachet dengan diferensiasi produk yakni bentuk kemasannya yang baru, isinya dalam bentuk bubuk, kepraktisan yang ditawarkan dan harga yang lebih terjangkau dibanding kaleng dapat memberikan minat beli yang besar konsumen menengah bawah.

4.2. Analisis dan Pengujian Hipotesis 4.2.1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner.

(7)

TABEL 4.11.

BENTUK KEMASAN (X1)

Pernyataan r hitung r tabel Keterangan

1 0,4784 0,106 Item Valid

2 0,7143 0,106 Item Valid

3 0,4963 0,106 Item Valid

4 0,6517 0,106 Item Valid

5 0,7130 0,106 Item Valid

6 0,6315 0,106 Item Valid

Sumber : Lampiran 3

Tabel diatas diketahui bahwa semua item pernyataan diatas dengan koefisien korelasi antara 0,4784 sampai 0,6315 yang didapat dari pernyataan 1 sampai 6. Semua item pada pernyataan isi kemasan Pocari Sweat dengan nilai r hitung lebih besar dari pada nilai r tabel 0,106 berarti data tersebut valid.

TABEL 4.12.

ISI KEMASAN (X2)

Pernyataan r hitung r tabel Keterangan

1 0,4483 0,106 Item Valid

2 0,4451 0,106 Item Valid

3 0,3882 0,106 Item Valid

Sumber : Lampiran 3

Tabel diatas diketahui bahwa semua item pernyataan diatas dengan koefisien korelasi antara 0,4483 sampai 0,3882 yang didapat dari pernyataan 1 sampai 3. Semua item pada pernyataan isi kemasan Pocari Sweat dengan nilai r hitung lebih besar dari pada nilai r tabel 0,106 berarti data tersebut valid.

TABEL 4.13.

HARGA (X3)

Pernyataan r hitung r tabel Keterangan

1 0,6199 0,106 Item Valid

2 0,6009 0,106 Item Valid

3 0,6103 0,106 Item Valid

Sumber : Lampiran 3

(8)

Tabel diatas diketahui bahwa semua item pernyataan diatas dengan koefisien korelasi antara 0,6199 sampai 0,6103 yang didapat dari pernyataan 1 sampai 3. Semua item pada pernyataan isi kemasan Pocari Sweat dengan nilai r hitung lebih besar dari pada nilai r tabel 0,106 berarti data tersebut valid.

TABEL 4.14.

KEPRAKTISAN (X4)

Pernyataan r hitung r tabel Keterangan

1 0,3747 0,106 Item Valid

2 0,3390 0,106 Item Valid

3 0,3916 0,106 Item Valid

4 0,4858 0,106 Item Valid

Sumber : Lampiran 3

Tabel diatas diketahui bahwa semua item pernyataan diatas dengan koefisien korelasi antara 0,3747 sampai 0,4858 yang didapat dari pernyataan 1 sampai 3. Semua item pada pernyataan kepraktisan Pocari Sweat sachet dengan nilai r hitung lebih besar dari pada nilai r tabel 0,106 berarti data tersebut valid.

TABEL 4.15.

MINAT BELI (Y)

Pernyataan r hitung r tabel Keterangan

1 0,4440 0,106 Item Valid

2 0,4440 0,106 Item Valid

Sumber : Lampiran 3

Tabel diatas diketahui bahwa semua item pernyataan diatas dengan koefisien korelasi 0,4440 yang didapat dari pernyataan 1 sampai 3. Semua item pada pernyataan minat beli dengan nilai r hitung lebih besar dari pada nilai r tabel 0,106 berarti data tersebut valid.

4.2.2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengukur derajat ketepatan, ketelitian atau keakuratan yang ditunjukkan oleh instrumen pengukuran. Berikut akan ditampilkan hasil pengujian uji reliabilitas sebagai berikut :

(9)

TABEL 4.16.

UJI RELIABILITAS

No Dimensi Cronbach Alpha

1 2 3 4 5

Bentuk kemasan (X1) Isi kemasan (X2) Harga (X3) Kepraktisan (X4) Minat beli (Y)

0,8359 0,6140 0,7745 0,6153 0,6142 Sumber : Lampiran 3

Berdasarkan tabel diatas maka diperoleh nilai cronbach alpha untuk seluruh variabel lebih besar dari pada 0,6 artinya seluruh variabel sudah reliabel yaitu semua pertanyaan dalam suatu variabel memiliki nilai diatas 0,6. (Ghozali, 2001 : 133).

4.2.3. Uji Asumsi Klasik (BLUE)

Persamaan regresi harus bersifat BLUE (Best Linear Unbiased Estimator), artinya pengambilan keputusan melalui uji F dan uji t tidak boleh bias. Untuk menghasilkan keputusan yang BLUE maka harus dipenuhi diantaranya tiga asumsi dasar diantaranya tidak ada autokorelasi, tidak ada multikolinear, tidak ada heteroskedastisitas. Tetapi dalam penelitian autokorelasi dan heterokedastisitas tidak dipakai.

1. Tidak Ada Multikolinear

Identifikasi secara statistik ada atau tidaknya gejala multikolinier dapat dilakukan dengan menghitung Variance Inflation Factor (VIF).

TABEL 4.17.

UJI MULTIKOLINIERITAS

Variabel Toleransi VIF Bentuk kemasan (X1)

Isi kemasan (X2) Harga (X3) Kepraktisan (X4)

0,578 0,613 0,941 0,629

1,729 1,632 1,063 1,590 Sumber : Lampiran 3

(10)

Pada tabel uji multikolinear diatas dapat diketahui bahwa nilai pada VIF pada semua variabel kurang dari 10 yang artinya nilai variabel-variabel tersebut tidak terdapat adanya gejala multikolinear.

4.2.4. Pengujian Hipotesis

Setelah melalui berbagai tahapan analisis terhadap masing-masing variabel bebas terhadap variabel tergantung, maka tahapan selanjutnya adalah uji hipotesa dengan regresi linear berganda pada masing-masing variabel. Adapun hasil perhitungan pengujian hipotesa tersebut bisa dilihat pada tabel berikut :

TABEL 4.18.

HASIL ANALISIS REGRESI VARIABEL BEBAS TERHADAP VARIABEL TERIKAT

Variabel Koefisien Regresi

Simpangan Baku

Nilai

t Signifikan Bentuk kemasan (X1)

Isi kemasan (X2) Harga (X3) Kepraktisan (X4)

0,294 0,240 0,269 0,343

0,055 0,049 0,048 0,063

5,360 4,920 5,616 5,422

0,000 0,000 0,000 0,000 Sumber : Lampiran 4

Sesuai dengan tujuan penelitian ini, maka model yang digunakan adalah model regresi linier berganda, dengan model sebagai berikut :

Y = b0 + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e Dimana :

Y = Minat Konsumen X1 = Bentuk kemasan X2 = Isi kemasan X3 = Harga X4 = Kepraktisan a = Konstanta b1 – b4 = Koefisien regresi

(11)

Dimana dari hasil perhitungan yang menggunakan komputer dengan aplikasi program SPSS (Statistical Program for Social Science) di bawah operasi Windows, diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut :

Y = -0,813 + 0,294 X1 + 0,240 X2 + 0,269 X3 + 0,343 X4

Konstanta (a) sebesar -0,813 artinya apabila variabel bebas tersebut sama dengan nol, maka diprediksikan minat beli sebesar -0,813.

Koefisien regresi untuk bentuk kemasan (X1) sebesar 0,294. Berarti jika bentuk kemasan (X1) naik sebesar 1 satuan, maka minat beli (Y) akan mengalami kenaikan sebesar 0,294 unit. Dengan anggapan isi kemasan (X2), harga (X3), dan kepraktisan (X4) tetap. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh bentuk kemasan (X1) terhadap minat beli.

Koefisien regresi untuk isi kemasan (X2) sebesar 0,240. Berarti jika isi kemasan (X2) naik sebesar 1 satuan, maka minat beli (Y) akan mengalami kenaikan sebesar 0,240 unit. Dengan anggapan bentuk kemasan (X1), harga (X3) dan kepraktisan (X4) tetap. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh isi kemasan (X2) terhadap minat beli.

Koefisien regresi untuk harga (X3) sebesar 0,269. Berarti jika harga (X3) naik sebesar 1 satuan, maka minat beli (Y) akan mengalami kenaikan sebesar 0,152 unit. Dengan anggapan bentuk kemasan (X1), isi kemasan (X3), dan kepraktisan (X4) tetap. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh harga (X3) terhadap minat beli.

Koefisien regresi untuk kepraktisan (X4) sebesar 0,343. Berarti jika kepraktisan (X4) naik sebesar 1 satuan, maka minat beli (Y) akan mengalami kenaikan sebesar 0,343 unit. Dengan anggapan bentuk kemasan (X1), isi kemasan (X3) dan harga (X3) tetap. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh kepraktisan (X4) terhadap minat beli.

1. Uji t

Untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing variabel bebas secara parsial atau individu terhadap variabel terikat digunakan analisis uji t. Dalam tabel 4.4 disajikan hubungan regresi antara variabel bebas dengan variabel terikat, sehingga dapat diuraikan sebagai berikut :

(12)

a. Hubungan secara parsial antara variabel Y dengan variabel bebas X1

Dari hasil perhitungan didapat nilai t hitung untuk bentuk kemasan sebesar 5,360. Karena t hitung sebesar 5,360 lebih besar dari pada t tabel sebesar 1,9600 maka Ho ditolak pada tingkat level of significant 5 %.

Sehingga secara parsial bentuk kemasan berpengaruh secara nyata terhadap minat beli. Hal ini menunjukkan bahwa jika ada perubahan pada bentuk kemasan maka akan ada perubahan pada minat beli. Sedangkan nilai r2 untuk bentuk kemasan sebesar (0,277)^2 = 0,076 berarti bahwa variabel bentuk kemasan mampu menjelaskan variabel minat beli sebesar 7,6 %.

b. Hubungan secara parsial antara variabel Y dengan variabel bebas X2

Dari hasil perhitungan didapat nilai t hitung untuk isi kemasan sebesar 4,920. Karena t hitung sebesar 4,920 lebih besar dari pada t tabel sebesar 1,9600 maka Ho ditolak pada tingkat level of significant 5 %.

Sehingga secara parsial isi kemasan berpengaruh secara nyata terhadap minat beli. Hal ini menunjukkan bahwa jika ada perubahan pada isi kemasan maka akan ada perubahan pada minat beli. Sedangkan nilai r2 untuk isi kemasan sebesar (0,256)^2 = 0,065 berarti bahwa variabel isi kemasan mampu menjelaskan variabel minat beli sebesar 6,5 %.

c. Hubungan secara parsial antara variabel Y dengan variabel bebas X3

Dari hasil perhitungan didapat nilai t hitung untuk harga sebesar 5,616. Karena t hitung sebesar 5,616 lebih besar dari pada t tabel sebesar 1,9600 maka Ho ditolak pada tingkat level of significant 5 %. Sehingga secara parsial harga berpengaruh secara nyata terhadap minat beli. Hal ini menunjukkan bahwa jika ada perubahan pada harga maka akan ada perubahan pada minat beli. Sedangkan nilai r2 untuk harga sebesar (0,289)^2 = 0,083 berarti bahwa variabel harga mampu menjelaskan variabel minat beli sebesar 8,3 %.

d. Hubungan secara parsial antara variabel Y dengan variabel bebas X4

Dari hasil perhitungan didapat nilai t hitung untuk kepraktisan sebesar 5,422. Karena t hitung sebesar 5,422 lebih besar dari pada t tabel sebesar 1,9600 maka Ho ditolak pada tingkat level of significant 5 %.

(13)

Sehingga secara parsial kepraktisan berpengaruh secara nyata terhadap minat beli. Hal ini menunjukkan bahwa jika ada perubahan pada kepraktisan maka akan ada perubahan pada minat beli. Sedangkan nilai r2 untuk kepraktisan sebesar (0,289)^2 = 0,083 berarti bahwa variabel kepraktisan mampu menjelaskan variabel minat beli sebesar 8,3 %.

Sedangkan pada hipotesis ketiga yang menyatakan bahwa differensiasi produk untuk harga dan kepraktisan merupakan nilai yang dominan terhadaap minat beli, sudah terbukti. Hal ini dapat diketahui dengan nilai t hitung terbesar pada variabel kepraktisan sebesar 5,616 dan kedua pada variabel harga sebesar 5,422.

2. Uji F

Untuk menguji signifikansi pengaruh variabel bebas (X) secara bersama-sama terhadap variabel tidak bebas (Y) dengan menggunakan uji F.

TABEL 4.19.

HASIL PERHITUNGAN HUBUNGAN SECARA SIMULTAN ATAU KESELURUHAN

ANOVAb

118,382 4 29,595 89,717 ,000a

113,807 345 ,330

232,189 349

Regression Residual Total Model 1

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

Predictors: (Constant), Kepraktisan (X4), Harga (X3), Isi kemasan (X2), Bentuk kemasan (X1)

a.

Dependent Variable: Minat Beli (Y) b.

Sumber : Lampiran

Dari tabel diatas diperoleh nilai F hitung 89,717 lebih besar dari pada F tabel 2,238, maka Ho ditolak dan Hi diterima, yang berarti secara simultan atau bersama-sama variabel bebas yaitu bentuk kemasan (X1), isi kemasan (X2), harga (X3) dan kepraktisan (X4) berpengaruh secara nyata terhadap variabel terikat yaitu minat beli.

Nilai koefisien determinasi (R2) dimana hasil perhitungan sebesar 0,510 atau 51 % yang berarti variabel bebas X1, X2, X3 dan X4 mempunyai pengaruh secara simultan terhadap variabel terikat (Y) sebesar 51 %.

Untuk menunjukkan ada tidaknya atau kuat lemahnya hubungan antara variabel bebas (X) dengan variabel tidak bebas (Y) dapat dilihat pada

(14)

besarnya R multiple-nya, diketahui R multiple sebesar 0,714 yang berarti bahwa hubungan variabel bebas dengan variabel terikat adalah sangat kuat.

Gambar

Tabel diatas diketahui bahwa semua item pernyataan diatas dengan  koefisien korelasi antara 0,6199 sampai 0,6103 yang didapat dari pernyataan 1  sampai 3

Referensi

Dokumen terkait

4 galur mutan kapas menunjukkan karakter agronomis yang berbeda nyata dengan induknya Tabel 1 terlihat bahwa tinggi tanaman dengan rata-rata yang tertinggi pada varietas

Perubahan dapat dilihat dari tingkat pendapatan kusir, jam kerja kusir dalam beroperasi menggunakan delman, serta manajemen pemeliharaan kuda yang diterapkan meliputi

dilanjutkan dengan pembelajaran yang meliputi konsep dasar pembelajaran, komponen-komponen pembelajaran, prinsip-prinsip pembelajaran, pendekatan, strategi dan model

kekurangannya.pendapatan dari sumber-sumber lain yang berkaitan dengan proyek atau pembatasan yang dilakukan oleh pemerintah dalam hal ini peningkatan tarif atau juga

Selain dari staff, kami juga meminta bantuan dari para pengajar LTC untuk menjadi pembawa acara sekaligus juga ada yang menjadi pembuka dalam berdoa dan juga ada

Autisme berdasarkan Individuals with Disabilities Education (IDEA) yang dikutip oleh Rahardja (2006) adalah kelainan perkembangan yang secara signifikan berpengaruh

Kegiatan Praktek Kerja Nyata (PKN) meliputi : (1) Membantu tugas administrasi yang ada dikantor, (2) Mempelajari materi dan undang-undang yang terkait dengan pajak

Perilaku yang berhubungan dengan harga diri rendah meliputi: mengkritik diri sendiri atau orang lain, penurunan produktivitas, destruktif yang diarahkan pada orang lain,