• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. terdahulu juga berfungsi sebagai tolak ukur peneliti dalam menganalisis. Tabel 2.1 Reviu Peneliti Terdahulu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. terdahulu juga berfungsi sebagai tolak ukur peneliti dalam menganalisis. Tabel 2.1 Reviu Peneliti Terdahulu"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

7 BAB II

TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

A. Reviu Peneliti Terdahulu

Penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya sangat penting sebagai dasar dalam penyusunan penelitian ini. penelitian terdahulu digunakan untuk mengetahui hasil yang telah dilakukan sebelumnya. Penelitian terdahulu juga berfungsi sebagai tolak ukur peneliti dalam menganalisis data dalam penelitian ini. berikut beberapa reviu dari penelitian terdahulu :

Tabel 2.1 Reviu Peneliti Terdahulu No. Peneliti

(Tahun)

Judul Penelitian Hasil Penelitian 1 (Amalia,

2018)

Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Minat Individu Terhadap Financial Technology (Fintech) Syariah (Paytren) Sebagai Salah Satu Alat Transaksi Pembayaran

Minat masyarakat

menggunakan aplikasi Paytren dipengaruhi oleh Persepsi Manfaat (Perceived Usefulness) dan Sikap (Attitude). Persepsi Kemudahan Penggunaan (PEOU) berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel Persepsi Manfaat (PU) dengan besar kontribusi sebesar 64,4%.

2 (Octaviana

& Yusuf, 2021)

Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Minat Menggunakan e- money OVO di Karawang (Studi Pada Pengguna OVO di Karawang)

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan hasil Analisa menyatakan bahwa faktor – faktor menggunakan saling berpengaruh positif dengan faktor minat menggunakan dengan hasil 0,224.

(2)

3 (Andi Setiawan, Rofingatu n, &

Patma, 2020)

Pengaruh Persepsi Kemudahan

Penggunaan,

Efektivitas, Risiko Terhadap Minat dan Penggunaan Financial Technology (Fintech) Dengan Minat Sebagai Variabel Mediasi

Hasil penilitian ini menunjukkan bahwa persepsi kemudahan dan risiko tidak berpengaruh terhadap minat dalam menggunakan Financial Technology. Sedangkan efektivitas berpengaruh pada minat dalam menggunakan Financial Technology.

4 (Marranith a &

Suardana, 2020)

Pengaruh Kepercayaan, Selisih Bunga Kredit

Dengan Bank

Konvesional, dan Kemudahan Proses Kredit Terhadap Minat Mahasiswa Dalam Menggunakan Layanan Fintech Berbasis Pinjaman Online : Studi Kasus di PTN dan PTS Provinsi Bali.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel kepercayaan, selisih bunga kredit dengan bank

konvesional dan,

kemudahan proses kredit berpengaruh positif signifikan terhadap minat

mahasiswa dalam

menggunakan layanan Fintech berbasis pinjaman online.

5 (Ananto Setiawan, Setyasih,

& Hosana, 2020)

Analisis Faktor – Faktor Penggunaan Financial Technology Pada Sistem Pembayaran Transportasi Online

Hasil penelitian menyatakan bahwa norm subjektif dan control perilaku persepsian berpengaruh positif terhadap

minat perilaku

menggunakan teknologi pembayaran virtual Go-pay dan OVO pada sistem transportasi online.

6 (Irawan &

Affan, 2020)

Pengaruh Privasi dan Keamanan Terhadap Niat Menggunakan Payment Fintech.

Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan pengaruh yang tidak signifikan antara persepsi privasi terhadap niat menggunakan Fintech dan pengaruh yang signifikan antara persepsi keamanan

(3)

terhadap terhadap niat menggunakan Fintech.

7 (Yunita Durman, 2020)

Integrasi Technology Acceptance Model Dan Theory of Planned Behavior Terhadap Intention to Use Mobile Payment (Studi Pada Pengguna Ovo Di Surabaya)

Faktor subjective norm merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap intension of use OVO di Surabaya. Faktor lain yang mempengaruhi adalah attitude dan perceived behaviorial control.

Tabel diatas merupakan kumpulan dari beberapa penilitian terdahulu yang pernah dilakukan mengenai minat masyarakat dalam penggunaan Financial Technology. Reviu penelitian terdahulu ini digunakan peneliti sebagai dasar, tolak ukur, serta referensi dalam melakukan penelitian. Perbedaan yang terdapat pada penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada perbedaan variabel seperti sikap (Attitude), norma subyektif (Subjective Norm), dan kontrol perilaku. Kemudian objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Akuntansi Universitas Muhammadiyah Malang.

B. Teori dan Kajian Pustaka

1. Theory of Planned Behavior (TPB)

Theory of Planned Behavior diungkapkan oleh (Ajzen, 1991)

yang menjelaskan tentang resiko dan kepercayaan mampu mempengaruhi minat individu atau berkeinginan untuk menggunakan suatu teknologi. Teori yang telah dijabarkan oleh Ajzen di tahun 1991 telah banyak digunakan pada beberapa penelitian untuk menjelaskan

(4)

tentang perilaku penggunaan teknologi. Kelebihan dari teori adalah di saat individu tersebut tidak dapat mengontrol perilakunya (Andi Setiawan et al., 2020).

Theory of Planned Behavior (TPB) yang merupakan

pengembangan dari Theory of Reasoned Action (TRA) telah muncul sebagai suatu alternatif untuk memprediksi perilaku secara lebih akurat (Dharmmesta, 1998). Berdasarkan teori ini, ada tiga komponen yang melandasi Tindakan sesorang antara lain :

a. Sikap (Attitude)

Menurut Thurstone yang menggunakan pendekatan satu komponen, sikap didefinisikan sebagai “affect” bagi atau melawan obyek psikologis. Sedangkan menurut Allport yang menggunakan pendekatan dua komponen, sikap didefinisikan sebagai suatu kondisi mental tentang kesiapan, terorganisasi melalui pengalaman, mengupayakan suatu pengaruh yang terarah dan dinamis pada respon individu terhadap semua obyek dan situasi yang terkait (Dharmmesta, 1998).

Sikap terhadap perilaku dianggap sebagai variabel utama yang dapat mempengaruhi minat seseorang dalam berperilaku. Ketika seorang individu menghargai positif suatu perbuatan, maka individu tersebut memiliki kehendak untuk melakukan perbuatan tertentu (Seni & Ratnadi, 2017)

(5)

b. Norma Subyektif (Subjektive Norm)

Menurut Kreitner dan Kinicki, norma subyektif merupakan pengakuan desakan sosial dalam memperlihatkan suatu perilaku khusus, sedangkan menurut ajzen, norma subyektif adalah manfaat yang memiliki dasar terhadap kepercayaan (belief) yang memiliki istilah normative belief. Normative belief adalah kepercayaan terhadap kesepahaman ataupun ketidaksepahaman individu maupun kelompok yang mempengaruhi individu pada suatu perilaku seperti keluarga, pasangan hidup, kerabat, teman, dan acuan lain yang berkaitan dengan perilaku (Seni & Ratnadi, 2017).

Menurut suprapti (2010), ada dua faktor yang menyebabkan norma subyektif yaitu faktor keyakinan normatif (Normative belief) dan faktor motivasi. Norma subyektif dapat diukur secara langsung dengan menilai perasaan individu tentang seberapa relevan individu lain yang menjadi panutannya akan menyetujui atau tidak menyetujui Tindakan yang dilakukannya tersebut. (Suryandari, Suprapti, & Sukaatmadja, 2016)

c. Persepsi Kontrol Perilaku

Persepsi kontrol perilaku mengindikasikan bahwa motivasi seorang individu dipengaruhi dari bagaimana seorang individu tersebut mempersepsikan tingkat kesulitan untuk menampilkan suatu perilaku tertentu (Achmat, 2010). Kontrol perilaku ditentukan

(6)

oleh dua faktor yaitu kepercayaan tentang kemampuan dalam mengendalikan dan persepi tentang kekuasaan yang dimiliki untuk melakukan suatu perilaku (Suryandari et al., 2016)

Individu yang mempunyai sikap yang positif, dukungan lingkungan sekitar, dan minimalnya hambatan yang terjadi, maka minat individu tersebut akan lebih kuat dibandingkan dengan individu yang mempunyai sikap positif dan dukungan lingkungan sekitar yang baik tetapi mempunyai hambatan yang lebih besar dalam melakukan suatu perilaku tersebut (Seni & Ratnadi, 2017) 2. Minat

Minat dapat didefinisikan sebagai kecenderungan subyek yang menetap untuk tertarik pada bidang studi atau pokok bahasan tertentu dan merasa senang memgetahui tentang materi tersebut (Utami &

Kusumawati, 2017).

Perhatian utama pada berdasarkan Theory of Planned Behavior adalah pada minat seseorang dalam melakukan suatu perilaku dikarenakan minat merupakan suatu variabel antara yang meangikbatkan terjadinya perilaku dari suatu variabel lainnya (Dharmmesta, 1998).

3. Financial Technology

Menurut Peraturan Perbankan Indonesia nomor 19/12/PBI/2017 Tentang Penyelenggaraan Teknologi Finansial, Teknologi Finansial adalah penggunaan teknologi dalam sistem keuangan yang

(7)

menghasilkan produk, layanan, teknologi, dan model bisnis baru serta berdampak pada stabilitas moneter, sistem keuangan, dan efisiensi, kelancaran, keamanan, dan keandalan sistem pembayaran.

Faktor yang membuat Fintech semakin berkembang adalah perubahan pola pikir konsumen yang sekarang ini lebih menginginkan akses yang bersifat personal dan memudahkan dalam pemenuhan kebutuhan financial. Perkembangan Fintech juga didukung oleh kemajuan teknologi modern yang dimana hampir semua masyarakat saat ini memiliki smartphone. Dengan adanya produk Fintech, masyarakat sekarang tidak perlu datang ke Lembaga keuangan untuk melakukan transaksi keuangan. Masyarakat dapat dengan mudah melakukan transaksi keuangan dengan menggunakan aplikasi fintech melalui smartphone yang dimilikinya (Ansori, 2019).

C. Perumusan Hipotesis

Berdasarkan teori yang telah disajikan pada sub bab diatas, maka hipotesis dari penelitian ini adalah :

1. Pengaruh sikap (Attittude) terhadap minat mahasiswa dan dosen dalam penggunaan Financial technology

Sikap didefinisikan sebagai suatu kondisi mental suatu individu mengenai kesiapan, terorganisasi melalui pengalaman, mengupayakan suatu pengaruh yang terarah dan dinamis pada respon individu terhadap semua obyek dan situasi yang terkait (Dharmmesta, 1998). (Amalia, 2018) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa variabel sikap

(8)

(Attitude) mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel Intension to Use. Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis yang diajukan adalah :

H1 : Sikap (attitude) berpengaruh positif terhadap minat penggunaan Financial Technology

2. Pengaruh norma subyektif (subjective norm) terhadap minat penggunaan Financial Technology

Menurut ajzen, norma subyektif adalah manfaat yang memiliki dasar terhadap kepercayaan (belief) yang memiliki istilah normative belief. Normative belief adalah kepercayaan terhadap kesepahaman

ataupun ketidaksepahaman individu maupun kelompok yang mempengaruhi individu pada suatu perilaku seperti keluarga, pasangan hidup, kerabat, teman, dan acuan lain yang berkaitan dengan perilaku (Seni & Ratnadi, 2017). (Ananto Setiawan et al., 2020) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa norma subyektif (subjective norm) mempunyai pengaruh yang positif terhadap minat perilaku penggunaan teknologi. Teknologi yang dimaksud adalah pembayaran virtual Go-pay dan OVO pada sistem transportasi online. Berdasarkan teori dan penelitian terdahulu yang telah diuraikan, maka hipotesis yang diajukan adalah :

H2 : Norma Subyektif (subjective norm) berpengaruh positif terhadap minat penggunaan Financial Technology

(9)

3. Pengaruh persepsi kontrol perilaku terhadap minat penggunaan Financial Technology

Persepsi kontrol perilaku mengindikasikan bahwa motivasi seorang individu dipengaruhi dari bagaimana seorang individu tersebut mempersepsikan tingkat kesulitan untuk menampilkan suatu perilaku tertentu (Achmat, 2010). Kontrol perilaku ditentukan oleh dua faktor yaitu kepercayaan tentang kemampuan dalam mengendalikan dan persepi tentang kekuasaan yang dimiliki untuk melakukan suatu perilaku (Suryandari et al., 2016). Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh (Ananto Setiawan et al., 2020) menyimpulkan bahwa persepsi kontrol perilaku mempunyai pengaruh yang positif terhadap minat menggunakan teknologi pembayaran virtual pada Go-jek dan OVO.

H3 : Persepsi kontrol perilaku (perceived control behavior) berpengaruh positif terhadap minat penggunaan Finacial Technology.

4. Pengaruh faktor – faktor yang sesuai dengan Theory of Planned Behavior secara bersama sama terhadap minat penggunaan Financial Technology

Kelebihan dari Theory of Planned Behavior adalah di saat individu tersebut tidak dapat mengontrol perilakunya (Andi Setiawan et al., 2020). Faktor – faktor yang sesuai dengan Theory of Planned Behavior (TPB) antara lain adalah sikap (Attitude), norma subyektif (Subjective Norm), dan persepsi kontrol perilaku. (Amalia, 2018) dalam

(10)

penelitiannya menyimpulkan bahwa variabel sikap (Attitude) mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel Intension to Use. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh (Ananto Setiawan et al., 2020) menyimpulkan bahwa norma subyektif dan persepsi kontrol perilaku mempunyai pengaruh yang positif terhadap minat menggunakan teknologi pembayaran virtual pada Go- jek dan OVO.

H4 : faktor – faktor yang sesuai dengan Theory of Planned Behavior (TPB) secara bersama sama berpengaruh positif terhadap minat penggunaan Financial Technology.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas website, promosi penjualan, media sosial terhadap keputusan pembelian pada situs e-commerce Lazada. Maka

Penjelasan yang telah dijelaskan didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Suyanto, (2019) yang menyatakan bahwa komitmen organisasi yang terjadi di organisasi

1) Keterlibatan dengan produk seseorang akan terlibat dengan suatu produk tertentu dan bermaksud untuk membicarakan mengenai hal itu dengan orang lain, sehingga terjadi

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi marketing politik yang digunakan pada saat pemilu 2014 berhasil untuk mendapatkan dukungan dari para pemilih pada

Pelatihan adalah proses pembelajaran yang ditujukan kepada karyawan agar pelaksanaan pekerjaan memuaskan (Fajar, 2013:100). Dengan memberikan pelatihan yang tepat kepada

hasil penelitian diketahui bahwa pelaksanaan metode Ummi dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-Quran pada siswa SMP IT Izzatul Islam Getasan secara umum telah

1) Harus dipisahkan fungsi-fungsi operasi dan penyimpanan dari fungsi akuntansi.. Fungsi operasi adalah fungsi yang mempunyai wewenang untuk melaksanakan

Berdasarkan uraian penjelasan di atas, maka timbul keinginan peneliti untuk membuat penelitian yang berjudul “Mediasi Faktor Kepribadian dan Pembelajaran pada