Grup Teknologi Pengujian dan Pengembangan Material
TPPM 01Defusifitas unsur aluminium dengan unsure Fe pada baja cetakan guna menghindari 187 fenomena die soldering - Abdul Hay, Ilyas Djamal, Haerul Arsyad
TPPM 02
Studi eksperimen dan pemodelan matematis efek socked time proses pack carburizing 193 terhadap kekerasan permukaan baja karbon - AAIA Sri Komaladewi, I Dewa Made Krisnha Muku, DNK Putra Negara
TPPM 03
Laju korosi dan kekuatan pipa komposit baja karbon-tembaga dalam air laut 199 – Johannes Leonard
TPPM 04
Pengaruh wetting agent terhadap densitas komposit matriks keramik Al2O3/Al Produk 205 DIMOX - G. N. Anastasia Sahari
TPPM 05
Pembuatan dan karakterisasi material komposit matriks logam paduan Al-4%Mg dengan 211 penguat serbuk SiC menggunakan metode stir casting - Abdul Aziz
TPPM 06
Pengaruh temperatur sintering pada penambahan penguat SiCw dan Al2O3 partikel 219 terhadap karakteristik aluminium matrik komposit - Ketut Suarsana
TPPM 07
Aplikasi program MatlabTM pada perhitungan dan penentuan komposisi bahan penyusun 227
Rem komposit - Agus Triono, IGN Wiratmaja Puja, Satryo Soemantri B., Aditianto R., Bagus B.
TPPM 08
Analysis on pulling and bending strength of composite having stengthener of peneapple 233 Leaf fibre – epoxy by using alkalinity - Hammada Abbas, Reinyelda D. Latuheru, Abdul Hay
TPPM 09
Sifat Compression pada honeycomb sandwich structure dengan reinforcement serat 239 alam - Sofyan Djamil dan Patrick Kusworo
TPPM 10
Distribusi kekerasan dan total case depth baja karbon rendah setelah proses pack 245 carburizing - Dewa Ngakan Ketut Putra Negara, I Ketut Gede Sugita, IGN Arimbawa
TPPM 11
Mekanisme aus baja karbon AISI 1065 pada permukaan kontak basah akibat beban 249 kontak gelinding-luncur - I Made Widiyarta, I Made Parwata, I Made Gatot Karohika, I Putu Lokantara dan Made Arie Satryawan
TPPM 12
Ketahanan api komposit plastik daur ulang berpenguat serat sabut kelapa dengan 255 Perlakuan acrylic acid dan diammonium phospate pada fraksi berat yang berbeda
- I Putu Lokantara dan Ngakan Putu Gede Suardana
TPPM 13
Fraksi volume dan panjang serat berpengaruh terhadap kekuatan lentur komposit 263 polyester berpenguat serat tapis kelapa - I Made Astika dan I Gusti Komang Dwijana
Pengaruh Temperatur Sintering pada Penambahan Penguat SiCw
dan Al
2O
3Partikel terhadap Karakteristik Aluminium Matrik
Komposit
Ketut Suarsana
Jurusan Teknik Mesin, Universitas Udayana Kampus Bukit Jimbaran, Bali 80362
E-mail: [email protected]
Abstrak
Aluminium matrik komposit merupakan gabungan antara aluminium (Al) sebagai matrik dan gabungan silicon carbon whisker dengan alumina partikel (SiCw+Al2O3p) sebagai penguat komposit. Pembuatan komposit ini
dilakukan dengan proses metalurgi serbuk, dengan dimasukkan powder bahan komposit ke dalam cetakan, ditekan agar dapat material dengan distribusi butir merata. Komposit dikenakan proses sintering dalam dapur pemanas Fluidzed bed tanpa tekanan dengan menggunakan gas argon. Proses Sintering dengan perlakuan variasi temperatur yaitu 500oC, 550oC dan 600oC pada waktu tahan 3 jam. Pengujian karakteristik yang
dilakukan meliputi densitas, porositas, shrinkage dan SEM. Hasil penelitian yang diperoleh adalah dengan peningkatan temperatur pada holding time 3 jam, menyebabkan densitas dan shrinkage meningkat, sedangkan porositas menurun. Pada temperatur 600oC dengan 3 jam holding time sintering, densitas dan shrinkage
meningkat, hal ini disebabkan oleh bentuk dan ukuran butir dari penguat komposit mempengaruhi yaitu bentuk whisker dan partikel membuat ikatan semakin merata dan homogen dengan matrik. Bentuk dan ukuran
penguat komposit sangat mempengaruhi karakteristik dari aluminium matrik komposit terlihat pada foto hasil SEM.
Kata Kunci : Komposit, Aluminium fine Powder, SiCw, Al2O3 dan shrinkage.
Abstract
Aluminum matrix composite was a combination of aluminum (Al) as a matrix and silicon combined with alumina particles of carbon whisker (SiCw+Al2O3p) as a composite reinforcement. Composite manufacturing was done by
powder metallurgy process, with the included composite powder material into a mold, pressed so that the material can be evenly grain distribution. Composite subjected to the sintering process in the furnace heating
Fluidzed bed without pressure using argon gas. Sintering process variation with temperature treatment is 500oC, 550oC and 600oC at a holding time 3 hours. Testing was conducted on the characteristics of density, porosity,
shrinkage and SEM. The results obtained were with the increase in temperature in the holding time 3 hours, causing increased density and shrinkage, while the porosity decreases. At temperatures of 600oC with a 3-hour holding time of sintering, the density and shrinkage increases, this is due to the shape and grain size of the composite reinforment affect whisker and particle shape is made more uniform and homogeneous bond
with the matrix. The shape and size of the composite reinforment greatly affect the characteristics of aluminum matrix composite results shown in the photo. SEM.
Keywords : Composite, Aluminum Powder fine, SiCw, Al2O3 and shrinkage.
1. PENDAHULUAN
Komposit dengan proses metalurgi serbuk merupakan salah satu solusi yang dapat dikembangkan, karena pada komposit dihasilkan sifat yang baru dari dua atau lebih campuran yang berbeda dalam bentuk partikel. Dalam usaha pengembangan teknologi bahan banyak upaya yang dilakukan yaitu dengan menciptakan bahan baru, biaya murah, memiliki daya guna dan sifat mekanik yang tinggi. Jenis komposit yang banyak dikembangkan industri otomotif dewasa ini adalah komposit yang matriknya berupa logam aluminium. Aluminium merupakan jenis logam yang ulet, ringan dan memiliki ketahanan korosi baik. sedangkan alumina memiliki sifat kekerasan tinggi dan tahan terhadap korosi. Jika alumina (Al2O3) dan aluminium digabungkan, maka akan diperoleh komposit
kekuatan tinggi, ringan dan machinability yang baik. Pengaruh suhu sintering terhadap densitas dan kekerasan 3% mol yttria-stabil zirkonia tetragonal komposit diperkuat dengan alumina, menunjukkan bahwa pada peningkatan temperatur sintering dan dengan peningkatan konsentrasi wisker menyebabkan kepadatan disinter menurun tapi kekerasan meningkat dan begitu sebaliknya [1]. Kekuatan ikatan permukaan komposit ditentukan oleh temperatur perlakuan dan pembentukan senyawa antarmuka. Peningkatan temperatur dan jumlah SiC pada matrik menyebabkan peningkatan