• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI PENGARUH CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPHONE BLACKBERRY PADA MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SKRIPSI PENGARUH CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPHONE BLACKBERRY PADA MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR"

Copied!
76
0
0

Teks penuh

(1)

i

PEMBELIAN HANDPHONE BLACKBERRY PADA

MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

MAKASSAR

IRVAN KURNIAWAN 10572 1311 08

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS EKONOMI

(2)

ii

Pembelian Handphone Blackberry Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Makassar”

Nama Mahasiswa : Irvan Kurniawan

NIM : 10572 1311 08

Jurusan : Manajemen Jenjang Program : Strata Satu (S1)

Menyatakan bahwa skripsi ini telah diperiksa dan telah diajukan di depan panitia penguji skripsi Strata Satu (S1) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar

(3)

iii

panitia ujian skripsi fakultas ekonomi dan bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar dengan swat keputusan Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar Nomor: 030 Tahun 1436H/2014M. Dan telah di pertahankan di depan penguji Pada hari Sabtu 9 Maret 2013, Sebagai persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

(4)

iv

Puji dan Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-NYA, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan ilmiah ini dengan judul "PENGARUH CITRA MEREK TERHADAP

KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPHONE BLACKBERRY PADA

MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR"

Penulisan ilmiah ini diajukan guna melengkapi salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana muda jenjang strata satu pada jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Makassar.

Penulisan ilmiah ini tidak dapat terselesaikan tanpa bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Dr. H. Irwan Akib.M.Pd., selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar.

2. Bapak Dr. H. Mahmud Nuhung, MA, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Bapak Moh. Aris Pasigai, SE.MM. , selaku Ketua Jurusan Manajemen Universitas Muhammadiyah Makassar

4. Bapak Dr. Agussalim, HR, SE.,MM , selaku Dosen Pembimbing Skripsi I yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan pengarahan yang bermanfaat selama penyusunan . Ibu Asriati, SE..M.SI, selaku Dosen Pembimbing Skripsi II yang bersedia meluangkan waktunya

(5)

v serta masukan selama pengujian.

5. Para dosen dan staf fakultas Ekonomi yang ikut membantu kelancaran skripsi penulis.

6. Teman-teman MAN 1 08 terima kasih atas segala tegur sapa yang hangat, senyum tulus di bibir dan canda tawa yang mengakrabkan, semoga tali silaturahim ini tetap selalu terjaga sampai kapanpun.

7. Semua pihak yang telah ikut membantu kesuksesan ini yang tidak mungkin disebutkan satu persatu.

8. Untuk mula, palli, kama, anshar, kak zul, kak eko, dan masih banyak yang lainnya terima kasih karena telah memberi suport yang besar dalam penyelesaian skripsi ini.

penulis berharap semoga laporan ini berguna bagi pembaca pada umumya dan masyarakat khususnya. Amin

Billahi Fisabiiilhaq Fastabikhul Khaerat Wassalamualaikum Wr.Wb.

Makassar, 2013

(6)

vi

Makassar. Tujuan Penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh secara simultan dan pengaruh secara parsial dari komponen citra merek yang terdiri dari citra perusahaan (Xi), Citra pemakai (X2),Citra produk (X3), terhadap keputusan pembelian (Y),Pengguna handphone blackberry pada mahasiswa/i Universitas Muhammadiyah Makassar. Penelitian ini dilakukan di Universitas Muhammadiyah Makassar. Pertimbangan penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Muhammadiyah Makassar yang masih aktif dan menggunakan handphone balckberry sebagai populasi. Metode penarikan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dengan purposive sampling, dengan menggunakan pendapat Malhotra yang didukung oleh pendapat Madri. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 100 orang dengan alasan karakteristik responden yang homogen. Teknik pengumpulan kosioner dengan menggunakan skala likers. Metode analisis data menggunakan analisis regresi liner berganda. Peneliti ingin menguji hipotesis pengaruh secara simultan (bersamaan) dan parsial (terpisah) dari korononen citra merek terbadan ketuntasan membelian. Jawaban responden diolah dengan menggunakan analisis regresi linear berganda, uji t, uji f. Berdasarkan pada hasil penelitian, Hipotesis pertama dapat di terima dengan nilai hitung F= 109.801 > F tabel = 2.71. Hipotesis kedua juga dapat diterima karena V konparasi t hitung lebih besar dari t tabel. Ini berarti bahwa komponen citra merek mempengaruhi secara parsial.

Hasil analisis regresi menunjukan bahwa citra perusahaan, citra pemakaian, dan citra produk, berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian pelanggan handphone blackberry pada mahasiswa/i Universitas Muhammadiyah Makassar, baik secara simultan maupun secara parsial. Variabel citra produk memiliki pengaruh paling besar terhadap keputusan pembelian handphone blackberry pada mahasiswa/i Universitas Muhammadiyah Makassar dibanding dengan dua fariabel lainnya yakni sebesar 76,4%.

Implikasi hasil penelitian ini adalah bahwa variabel citra perusahaan, citra pemakaian, dan citra produk, dapat di jadikan indikator dan variabel kebijakan dalam upaya meningkatkan keputusan pembelian handphone blackberry pada mahasiswa/i Universitas Muhammadiyah Makassar.

(7)

vii

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

KATAPENGANTAR ... iv

ABSTRAK ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pemasaran ... 7

B. Merek ... 11

C. Citra Merek ... 18

D. Perilaku Konsumen ... 19

E. Kerangka Konseptual Penelitian ... 28

(8)

viii

B. Metode Penarikan Sample... 30

C. Metode pengumpulan data ... 31

D. Jenis dan Sumber data ... 32

E. Skala Pengukuran ... 32

F. Metode Analisis ... 33

BAB IV GAMBARANUMUMDAERAH PENELITIAN A. Sejarah Singkat Universitas Muhammadiyah Makassar ... 37

B. Visi Dan Misi ... 38

C. Fakultas dan Program Studi ... 38

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Distribusi Responden ... 41

B. Deskriptif Variabel-variabel Penelitian ... 43

C. Analisis Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian ... 52

D. Pengujian Hipotesis ... 54

E. Implikasi Hasil penelitian ... 60

BAB VIKESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 62

B. Saran ... 63

(9)

ix

Tabel 1. Gambaran Ringkasan Keputusan Keputusan Pemberian Merek 13

Tabel 2. Manfaat-manfaat Merek ... 15

Tabel 3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkah Laku Konsumen 24 Tabel 4. Tipe-tipe prilaku Pembeli ... 24

Tabel 5. Persentase Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 41

Tabel 6. Distribusi Responden Berdasarkan jurusan ... 42

Tabel 7. Distribusi Responden Berdasarkan angkatan ... 43

Tabel 8. Tanggapan responden mengenai variabel citra Perusahaan ... 45

Tabel 9. Tanggapan responden terhadap citra pemakai... 46

Tabel 10. Tanggapan Responden Mengenai citra Produk ... 48

Tabel 11. Tanggapan Responden Mengenai Keputusan Pembelian ... 50

Tabel 12. Hasil Penghitungan Koefisien Regresi ... 52

(10)

x

(11)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara yang mempunyai jumlah penduduk yang cukup besar, dengan jumlah penduduk yang cukup besar tersebut menjadikan Indonesia daerah pemasaran yang cukup potensial. Berbagai perusahaan mencoba memasarkan berbagai jenis produk barang dan jasa yang diciptakannya, mulai dari makanan, minuman, kesehatan, maupun produk untuk berkomunikasi.

Salah satu yang banyak bermunculan dari industri seperti disebutkan diatas adalah produsen Handphone seluler, yang merupakan salah satu dari produk Barang. Berbagai merek Handphone seluler telah banyak dikenal oleh masyarakat seperti Nokia, Samsung, Motorola, Blackberry, Simens, Venera,

Cross, SonyMobiledan sebagainya. Dengan adanya berbagai merek

Handphone seluler, maka berdampak pula pada ketatnya persaingan untuk mendapatkan konsumen.

Merujuk data tahun 2009, jumlah Pengguna telepon selular mencapai 32,4 juta. Dari seluruh jumlah pelanggan tersebut, hingga kini ada tiga handphon yang dominan di gunakan :Nokia, Bleckberry dan SonyMobile. Nokia menguasai 49,4 % pangsa pasar dengan 16 juta Pengguna, disusul oleh Samsung 29,9% dengan 9,7 juta Pengguna dan Blackberry 13,9% dengan 4,5 juta Pengguna. Sisanya diperebutkan oleh Handphone lain.

(12)

Akhir-akhir ini kita melihat persaingan yang semakin ketat antar Distributor handphone dalam menarik konsumen supaya tertarik untuk menggunakan produknya. Bahkan dalam beberapa media kita saksikan perang harga untuk menarik pelanggan dilakukan.Kondisi ini jelas menimbulkan perang harga yang sebenarnya cenderung merugikan pihak produsen.Karena mereka akan berusaha memberikan harga yang lebih murah dibandingkan dengan yang lain.

Maka semakin pentingnya perusahaan untuk mengembangkan keunggulan kompetitif berkelanjutanberlandaskan pada kompetisi non harga. Salah satu jalan untuk meraih keunggulan kompetisi berkelanjutan adalah dengan membentuk citra merek yang baik di mata konsumen. Citramerek yang baik secara emosional akan membentuk kepuasan dalam diri individu yang menghasilkan kesan kualitas terhadap suatu merek.

Perusahaan yang ingin bertahan lama dipasar, sebaiknya mengalokasikan biaya untuk pembentukan citra merek. Hal ini karena dengan memiliki merek yang kuat dan dikenal luas oleh konsumen merupakan investasi jangka panjang bagi perusahaan.

Citra merek dibangun dengan memasukkan “kepribadian” atau “citra” kedalam produk atau jasa, untuk kemudian “dimasukkan” ke dalam alam bawah sadar konsumen. Merek merupakan salah satuelemen penting dalam tema periklanan, untuk menunjukkan apa yang bisa diberikan oleh pemilik merek kepada pasar.

(13)

Menurut Freddy Rangkuti dalam bukunya “The Power of Brand” mengatakan bahwa merek merupakan janji penjual untuk secara konsisten memberikan feature, manfaat, dan jasa tertentu kepada pembeli. Merek terbaik akan memberikan jaminan kualitas. Namun pemberian nama atau merek pada suatu produk hendaknya tidak hanya merupakan suatu simbol, melainkan; atribut, manfaat, nilai, budaya, kepribadian, dan pemakai.

Merek (brand) telah menjadi elemen krusial yang berkontribusi terhadap kesuksesan sebuah organisasi pemasaran, baik perusahaan bisnis maupun nirlaba, pemanufaktur maupun penyedia jasa, dan organisasi lokal maupun global.

Para pemasar sadar bahwa loyalitas konsumen terhadap merek merupakan suatu ukuran keterkaitan seorang konsumen pada sebuah merek dan juga mencerminkan suatu pengaruh dari fungsi psikologis terhadap pengambilan keputusan dan evaluasi pembelian seorang konsumen. Pemasar harus selalu mendesain program pembangunan citra merek dalam aktivitas pemasaran dan melakukan kegiatan yang mendukung pemasaran guna memperkuat merek. Kekuatan merek bermain dalam dua hal, yaitu persepsi konsumen tehadap merek dan loyalitas konsumen pada penggunaan merek.

Blackberry pertamakali diperkenalkan pada tahun 1997 oleh perusahaan kanada, Research In Motion (RIM). Didirikan oleh seorang imigran Yunani di kota Waterloo, Kanada. Blackberry adalah perangkat telepon genggam nirkabel yang memiliki kemampuan layanan push email, telepon selular, sms, faksimili internet,blackberry massanger,browser internet,

(14)

dan kemampuan lainnya. Blackberry mulai digemari konsumen sejak pertama kali diperkenalkan, Pertama kali di indonesia pada pertengahan Desember 2004 oleh operator indosat dan perusahaan. Blackberry sekarang mulai di gemari di indonesia, di berbagai toko handphone kini turut meramaikan dengan berbagai promo mengenai blackberry. Penggunaan Gadget canggih ini sangat fenomenal belakangan ini, Sampai menjadi sebuah kebutuhan untuk Fashion.

Seiring dengan perkembangan persaingan antar produsen, Handphone diproduksi dengan berbagai macam keunggulan serta melakukan promo untuk keunggulan produk-produknya yang bertujuan untuk menaikkan volume penjualan dan untuk mempertahankan pasar yang telah diperolehnya. Oleh karena itulah citra merek sangatlah penting untuk meraih pangsa pasar yang diharapkan oleh perusahaan.

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui citra merekyang dicari pada pelanggan Blackberrykhususnya para mahasiswa. Hal ini dikarenakan banyaknyaHandphon yang beredar di lingkungan mahasiswa, permasalahan yang akan dihadapi mahasiswa adalah bagaimana memilih Handphone yang sesuai dengan harapan, mengingat mahasiswa termasuk sebagai konsumen yang kritis dan sedang mengalami proses pendewasaan mental dan intelektual. Disamping itu mahasiswa termasuk dalam segmen smart customer yang membutuhkan banyak pertimbangan sebelum melakukan keputusan pembelian pada suatu produk.

(15)

Obyek dalam penelitian ini adalah mahasiswayang masih aktif di Universitas Muhammadiyah Makassarkarena merupakan salah satu Universitas Swasta di Kota Makassar yang memiliki jumlah mahasiswa cukup besar dengan komposisi mahasiswa yang beragam (kelas sosial, pemikiran, kultur, dan sebagainya). Oleh karena itu mahasiswa dari Universitas ini dinilai oleh peneliti sudah cukup mewakili jumlah Pengguna hanphone Blackberry dikota Makassar.

Dari uraian diatas, bahwa Citra merekmempunyai pengaruh terhadap perilaku konsumen pada suatu produk, maka peneliti memilih judul “Pengaruh Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Handphone Blackberry Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Makassar“.

B. Rumusan Masalah

Bertitik tolak dari latar belakang diatas,maka yang menjadi Rumusan masalah dalam penulisan skripsi ini adalah:

1. Apakah terdapat pengaruh secara simultan dari komponen citra merek yang terdiri dari variabel citra perusahaan , citra pemakai , dan citra produk terhadap keputusan pembelian Handphone blackberry pada mahasiswa Universitas Muhammadiyah Makassar?

2. Apakah terdapat pengaruh secara parsial dari komponen citra merek yang terdiri dari variabel citra perusahaan , citra pemakai , dan citra produk terhadap keputusan pembelian Handphone Blackberry pada mahasiswa Universitas Muhammadiyah makassar?

(16)

C. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini sehubungan dengan masalah yang dirumuskan diatas adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui adakah pengaruh secara simultan komponen citra merek yang terdiri dari variabel citra perusahaan , citra pemakai , dan citra produk terhadap keputusan pembelian Konsumen terhadap Handphone blackberry pada mahasiswa Universitas Muhammadiyah makassar.

2. Untuk mengetahui adakah pengaruh secara parsial dari komponen citra merek yang terdiri dari variabel citra perusahaan , citra pemakai , dan citra produk terhadap keputusan pembelian Konsumen terhadap Handphone blackberry pada mahasiswa Universitas Muhammadiyah makassar

Adapun kegunaan hasil dari penelitian ini adalah:

1. Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya.

2. Dengan penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang selanjutnya berguna untuk menyusun kebijakan pemasaran perusahaan.

(17)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pemasaran

Pemasaran sebagai salah satu fungsi dan kegiatan perusahaan mempunyai peranan yang sangat penting.Hal ini disebabkan karena kegiatan pokok yang harus dilakukan oleh perusahaan dalam operasinya adalah pemasaran guna mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, mengembangkan usaha serta memperoleh laba.Oleh sebab itu maka pelaksanaan pemasaran harus mampu melihat kebutuhan, selera dan keinginan konsumen berdasarkan informasi pasar yang telah diperolah perusahaan. 1. Pengertian Pemasaran

Menurut Philip Kotler (2002, hal. 9) pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.

Definisi pemasaran ini berdasarkan pada konsep inti berikut: kebutuhan (needs), keinginan (wants), dan permintaan (demands); produk (barang, jasa, dan gagasan); nilai, biaya, dan kepuasan; pertukaran; dan transaksi; hubungan dan jaringan pasar; serta pemasar dan prospek.

Pemasaran juga diartikan oleh American Marketing Asociation (AMA) dalam Philip Kotler, diterjemahkan oleh Benyamin Molan (2007, hal. 6) sebagai suatu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk

(18)

menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyerahkan nilai kepada pelanggan dan mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan para pemilik sahamnya.

Berdasarkan definisi tersebut, proses pemasaran dimulai dari menemukan apa yang di inginkan konsumen. Semua ini tidak lepas dari konsep marketing yang paling dasar, yaitu berusaha memproduksi produk/jasa untuk memenuhi selera konsumen (value based), baik yang bersifat tangible maupun intagible.

Dari kedua definisi diatas dapat diambil kesamaan dan diambil sebuah arti penting yaitu pemasaran merupakan usaha terpadu dan menyeluruh yang dilakukan perusahaan dalam rangka untuk memuaskan dan memenuhi kebutuhan pelanggan, perusahaan juga mendapatkan sebuah keuntungan dengan adanya proses tersebut.

2. Konsep Pemasaran

Konsep pemasaran (marketing concept) merupakan falsafah perusahaan yang menyatakan bahwa keinginan pembeli adalah syarat utama bagi kelangsungan hidup perusahaan.Perusahaan yang menganut konsep pemasaran ini tidak hanya sekedar menjual barang/jasa saja, tetapi lebih dari itu.Dimana perusahaan harus memperhatikan konsumen beserta kebutuhannya.

Menurut Philip Kotler (2002, hal. 22) Konsep pemasaran menegaskan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasional yang

(19)

ditetapkan adalah perusahaan tersebut harus menjadi lebih efektif dibandingkan para pesaing dalam menciptakan, menyerahkan, dan mengkomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar sasaran yang terpilih.

Dari pemikiran tersebut dapat dikemukakan bahwa diperlukan suatu tindakan yang sistematis dan agresif dalam memadukan kegiatan pemasaran didalam suatu organisasi agar dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan melebihi pesaing.Dimana hal itu merupakan tujuan dari suatu perusahaan.

3. Komponen Utama Pemasaran

Menurut Hermawan Kartajaya (2003) dalam Titis Rahma Rositasari (2007, hal. 10-11), Komponen-komponen utama pemasaran dapat dijabarkan dalam 3 siklus, yaitu :

a) Siklus dalam (Inner cycle), yaitu yang menggambarkan situasi persaingan suatu perusahaan dalam lingkungan bisnisnya.

b) Siklus tengah (Middle cycle), yaitu yang menggambarkan strategi, taktik dan value (nilai) pemasaran.

c) Siklus luar (Outer cycle), yaitu yang menggambarkan tiga kata tanya paling penting yang harus dijawab dengan tepat pada waktu melaksanakan suatu program pemasaran.

Interaksi diantara strategi, taktik dan value pemasaran diperlihatkan pada siklus tengah. Didalam lingkaran strategi, taktik dan

(20)

value pemasaran itu sendiri terdapat masing-masing tiga elemen yang

saling berinteraksi dan mempengaruhi sebagai berikut :

a) Lingkaran strategi pemasaran

- Segmentasi, yaitu cara membagi pasar berdasarkan variabel-variabel tertentu.

- Positioning, yaitu posisi yang diinginkan ada dibenak konsumen.

- Targeting, yaitu memilih satu atau lebih segmen pasar yang dijadikan target market.

b) Lingkaran taktik pemasaran

- Diferentiation, yaitu merealisasikan suatu strategi pemasaran dengan memperlihatkan seluruh aspek terkait diperusahaan yang membedakannya dengan perusahaan lain.

- Marketing mix, yaitu menentukan kombinasi produk, harga, tempat, serta promosi sesuai dengan strategi pemasaran.

- Selling, yaitu usaha untuk membuat konsumen membeli apa yang ditawarkan perusahaan sesuai dengan strategi pemasaran. c) Lingkaran value pemasaran

- Brand, yaitu mencakup prinsip-prinsip perusahaan dalam meningkatkan ekuitas merek.

- Service, yaitu prinsip-prinsip perusahaan dalam meningkatkan kualitas servis yang diberikan kepada pelanggan.

(21)

- Process, yaitu prinsip-prinsip perusahaan untuk melibatkan setiap karyawan dalam proses pemuasan pelanggan baik secara langsung atau tidak langsung.

4. Inti Proses Pemasaran

Menurut Al Ries, dkk dalam Titis Rahma Rositasari (2007, hal. 11), inti proses pemasaran adalah membangun merek dibenak pelanggan.

B. Merek

Saat ini, merek (brand) semakin menjadi kebutuhan bisnis.Upaya dalam membangun merek sebagai sebuah kebutuhan produk, dimulai ketika produsen ataupun penjual membuat keputusan perlu tidaknya produk diberi merek (branding).

1. Pengertian Merek

Beberapa ahli maupun organisasi pemasaran memiliki pengertian yang berbeda tentang merek.

Menurut UU Merek No. 15 Tahun 2001 pasal 1 ayat 1 dalam Titis Rahma Rositasari (2007, hal. 11), pengertian dari merek adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa.

American Marketing Asociation (AMA) dalam Philip Kotler (2007,

(22)

rancangan, atau kombinasi dari semuanya, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa penjual atau kelompok penjual dan untuk mendiferensiasikannya dari barang atau jasa pesaing.

Philip Kotler (2002, hal. 460) memberikan pengertian dari sebuah merek adalah nama, istilah, tanda, simbol, rancangan, atau kombinasi dari hal-hal tersebut, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari seorang atau sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari produk pesaing.

Berdasarkan beberapa definisi tersebut diatas, secara teknis apabila seorang pemasar membuat nama, logo atau simbol baru untuk sebuah produk baru, maka ia telah menciptakan sebuah merek.

Philip Kotler (2005, hal. 82) menyatakan, Merek dapat menyampaikan hingga enam pengertian, yaitu :

a) Atribut : Merek mengingatkan pada atribut-atribut tertentu. b) Manfaat : Atribut-atribut harus diterjemahkan menjadi

manfaat fungsional dan emosional.

c) Nilai : Merek tersebut juga mengatakan sesuatu tentang nilai produsennya.

d) Budaya : Merek tersebut juga mungkin melambangkan budaya tertentu.

e) Kepribadian : Merek tersebut dapat mencerminkan kepribadian tertentu.

(23)

f) Pemakai : Merek tersebut menyiratkan jenis konsumen yang membeli atau menggunakan produk tersebut.

Merek membedakan produk barang atau jasa sebuah perusahaan dari produk saingannya. Merek bisa membuat pembeli yakin akan memperoleh kualitas barang/jasa yang sama jika mereka membeli ulang. Bagi penjual, merekmerupakan sesuatu yang bisa diiklankan dan akan dikenali konsumen bila sedang diletakkan di etalase toko. Selain itu, merek juga menolong penjual mengendalikan pasar mereka karena pembeli tidak mau dibingungkan oleh produk barang/jasa yang satu dengan produk barang/jasa yang lain.

Tabel 1.Gambaran Ringkas Keputusan Pemberian Merek Keputusan Pemberian Merek Keputsan Sponsor Merek Keputusan Nama Merek Keputusan Strategi Merek Keputusan Penentuan Ulang Posisi Merek - Merek - Tanpa merek - Merek Produsen - Merek (pribadi) Distributor - Merek lisensi - Nama individu - Nama keluarga Keseluruhan - Nama keluarga Berbeda - Nama perusahaan Individual - Perluasan lini - Perluasan merek - Multi merek - Merek baru - Merek bersama - Penentuan posisi ulang - Tanpa penentuan posisi ulang

Sumber: Philiph Kotler, Manajemen Pemasaran, 2002 2. Manfaat merek

Menurut Keller (2003) dalam Titis Rahma Rositasari (2002, hal. 15), merek memberikan beberapa manfaat bagi penjual/produsen, antara lain :

(24)

a) Sarana identifikasi untuk memudahkan proses penanganan atau pelacakan produk bagi perusahaan, terutama dalam pengorganisasian sediaan dan pancatatan akuntansi.

b) Bentuk proteksi hukum terhadap fitur atau aspek produk yang unik. c) Signal tingkat kualitas bagi para pelanggan yang puas, sehingga mereka bisa dengan mudah memilih dan membelinya lagi di lain waktu.

d) Sarana menciptakan asosiasi dan makna unik yang membedakan produk dari para pesaing.

e) Sumber keunggulan kompetitif, terutama melalui perlindungan hukum, loyalitas pelanggan, dan citra unik yang terbentuk dalam benak konsumen.

Manfaatnya untuk konsumen, antara lain :

a) Identifikasi : Bisa dilihat dengan jelas, memberikan makna bagi produk, mempermudah identifikasi produk yang dibutuhkan. b) Praktikalitas :Memfasilitasi penghematan waktu dan energi melalui

pembelian ulang identik dan loyalitas.

c) Jaminan :Memberikan jaminan bagi konsumen bahwa mereka bisa mendapatkan kualitas yang sama sekalipun pembelian dilakukan di tempat yang berbeda.

d) Optimasasi :Memberikan kepastian bahwa konsumen dapat membeli alternatif terbaik dalam kategori produk tertentu dan pilihan terbaik untuk tujuan spesifik.

(25)

e) Karakterisasi: Mendapatkan konfirmasi mengenai citra diri konsumen atau citra yang ditampilkannya kepada orang lain. f) Kontinuitas : Kepuasan terwujud melalui familiaritas dan intimasi

dengan merek yang telah digunakan pelanggan selama bertahun-tahun. Tabel 2.Manfaat-manfaat Merek

No Manfaat

Merek Deskripsi

1. Manfaat ekonomik

- Merek merupakan sarana bagi perusahaan untuk saling bersaing merebutkan pasar.

- Konsumen memilih merek berdasarkan value for money yang ditawarkan berbagai macam merek.

- Relasi antara merek dan konsumen dimulai dengan penjualan. Premium harga bisa berfungsi layaknya asuransi resiko bagi perusahaan.

2. Manfaat fungsional

- Merek memberikan peluang bagi diferensiasi. Selain memperbaiki kualitas (diferensiasi vertikal), perusahaan-perusahaan juga memperluas mereknya dengan tipe-tipe produk baru (diferensiasi horizontal).

- Merek memberikan jaminan kualitas. Apabila konsumen membeli merek yang sama lagi, maka ada jaminan bahwa kinerja merek tersebut akan konsisten dengan sebelumnya. - Pemasar merek berempati dengan para pemakai akhir dan

masalah yang akan diatasi merek yang ditawarkan. - Merek memfasilitasi ketersediaan produk secara luas. - Merek memudahkan iklan dan sponsorship.

3. Manfaat psikologis

- Merek merupakan penyederhanaan atau simplifikasi dari semua informasi produk yang perlu diketahui konsumen. - Pilihan merek tidak selalu didasarkan pada pertimbangan

rasional. Dalam banyak kasus, faktor emosional (seperti gengsi dan citra sosial) memainkan peran dominan dalam keputusan pembelian.

- Merek bisa memperkuat citra diri dan persepsi orang lain tehadap pemakai/pemiliknya.

- Brand simbolism tidak hanya berpengaruh pada persepsi orang lain, namun juga pada identifikasi diri sendiri dengan obyek tertentu.

Sumber : Fandy Tjiptono, Brand Management & Strategy (2005), dalam Titis Rahma Rositasari, 2007

(26)

3. Ekuitas Merek

Menurut Philip Kotler, diterjemahkan oleh Benyamin Molan (2005, hal. 86) mendefinisikan Ekuitas merek (brand equity) sebagai efek diferensial positif yang ditimbulkan oleh pengetahuan nama merek terhadap tanggapan pelanggan atas produk atau jasa tersebut.

Freddy Rangkuti (2004) dalam Titis Rahma Rositasari (2007, hal. 18) memberikan definisi Ekuitas merek (brand equity) merupakan serangkaian asset dan pasiva/liabilities yang terkait dengan suatu merek, nama dan simbolnya, yang menambah dan mengurangi nilai yang diberikan oleh sebuah barang atau jasa kepada sebuah perusahaan atau para pelanggan perusahaan. Sebuah merek bisa memiliki posisi yang kuat dan menjadi modal atau ekuitas bagi suatu perusahaan apabila merek tersebut memenuhi lima unsur atau elemen yang meliputi :

a) Kesetiaan merek (Brand Loyality), yaitu ukuran dari kesetiaan konsumen terhadap suatu merek.

b) Kesadaran merek (Brand Awareness), yaitu kesanggupan seseorang calon pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa merek merupakan bagian dari kategori produk tertentu. c) Kesan kualitas (Perceived Quality), yaitu persepsi pelanggan

terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa layanan berkaitan dengan maksud yang diharapkan.

d) Asosiasi merek (Brand Associations), yaitu segala hal yang berkaitan dengan ingatan mengenai merek.

(27)

e) Aset hak milik Brand yang lain.

Gambar I. Elemen Brand Equity Versi David Aaker

Sumber: David Aaker (1995), dalam Titis Rahma Rositasari, 2007

Menurut Philip Kotler (2002, hal. 462) ekuitas merek yang tinggi memberikan sejumlah keuntungan kompetitif, diantaranya adalah :

a) Perusahaan akan menikmati biaya pemasaran yang lebih kecil karena kesadaran dan kesetiaan merek konsumen yang tinggi. b) Perusahaan akan mempunyai posisi yang lebih kuat dalam

negosiasi dengan distributor dan pengecer karena pelanggan mengharapkan mereka untuk menjual merek tersebut.

c) Perusahaan dapat mengenakan harga yang lebih tinggi daripada pesaingnya karena merek tersebut memiliki mutu yang diyakini lebih tinggi.

d) Perusahaan lebih mudah untuk meluncurkan perluasan merek karena merek tersebut memiliki kredibilitas tinggi.

e) Merek itu melindungi perusahaan dari persaingan harga yang ganas. Brand Equity Brand Loyality Brand Associations Perceived Quality Brand Awareness

(28)

C. Citra Merek (Brand Image)

1. Pengertian Brand Image (Citra Merek)

Menurut Fandy Tjiptono (2005), dalam Titis Rahma Rositasari (2007, hal. 20).Citra merekatau brand description, yakni deskripsi tentang asosiasi dan keyakinan konsumen terhadap merek tertentu.

Menurut Suli H. Murwani (www.bisnis-Indonesia.com, 2006, di akses 20 Maret 2008, 16:15), Citra merek adalah identitas perusahaan yang diberikan oleh asosiasi atau sekelompok masyarakat tertentu.

Dari beberapa pengertian tersebut dapat diketahui bahwa citra merek merupakan sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan oleh konsumen terhadap merek tertentu.

2. Manfaat citra merek

Menurut Sutisna (2001, hal. 83), ada beberapa manfaat dari citra merek (Brand Image) yang positif, antara lain :

a) Konsumen dengan citra yang positif terhadap suatu merek, lebih memungkinkan untuk melakukan pembelian.

b) Perusahaan dapat mengembangkan lini produk dengan memanfaatkan citra positif yang telah terbentuk terhadap merek produk lama.

3. Komponen citra merek

Menurut Alexander L. Biels (1992) dalam Titis Rahma Rositasari (2007, hal. 21) Citra merek memiliki tiga komponen pendukung, yaitu :

(29)

a) Citra perusahaan (corporate image): sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan konsumen terhadap perusahaan yang membuat suatu produk atau jasa.

b) Citra pemakai (user image): sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan konsumen terhadap pemakai yang menggunakan suatu barang atau jasa.

c) Citra produk (product image): sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan konsumen terhadap suatu produk.

D. Perilaku Konsumen

1. Pengertian Prilaku Konsumen

Menurut Engel, dkk dalam Ratih Hurriyati (2005, hal. 67) Perilaku konsumen adalah tindakan langsung untuk mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan ini.

Menurut Basu Swasta DH. Dan T. Hani Handoko (2000) dalam Titis Rahma Rositasari (2007, hal. 26), perilaku konsumen adalah kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa-jasa termasuk didalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan tersebut.

Definisi tersebut menjelaskan bahwa perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan yang dilakukan konsumen baik individu maupun organisasi dalam mendapatkan produk atau jasa untuk dikonsumsi, yang

(30)

mana tindakan tersebut terdapat proses pengambilan keputusan yang mendahului tindakan mengkonsumsi. Perilaku konsumen ditinjau dari tingkat keterlibatan seseorang pada situasi pembelian. Pada keterlibatan yang berbeda akan menimbulkan perilaku berbeda pula.

2. Model perilaku pembeli

Setiap hari konsumen menentukan berbagai pilihan pembelian. Kebanyakan perusahaan besar menyelidiki keputusan pembelian konsumen begitu rincinya untuk menemukan apa yang dibeli konsumen, dimana mereka membeli, bagaimana dan berapa banyak yang mereka beli, kapan mereka membeli, dan mengapa mereka sampai membeli.

Perusahaan yang benar-benar memahami bagaimana tanggapan konsumen atas sifat-sifat produk, harga, dan pendekatan iklan yang berbeda memiliki keunggulan yang besar atas pesaingnya.

Model prilaku konsumen menurut Mowen, dkk dalam Ratih Hurriyati (2005, hal. 70) terdiri dari lima komponen utama, yaitu : unit pembelian, proses pertukaran, strategi pemasaran, pengaruh individu dan pengaruh lingkungan.

(31)

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen

Menurut Philip Kotler (2002, hal. 183) ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan tindakan antara lain:

a) Faktor Budaya

- Budaya :Budaya merupakan penentu keinginan dan perilaku individu yang mendasar.

- Sub-budaya:Sub-budaya terdiri dari kebangsaan, kelompok agama, kelompok ras dan daerah geografis.Banyak budaya yang membentuk segmen pasar penting, dan pemasar sering merancang produk dan program pemasaran yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka.

- Kelas Sosial:Pada dasarnya semua masyarakat memiliki strata sosial, stratifikasi tersebut sering berbentuk sistem kasta, di mana anggota kasta yang berbeda dibesarkan dengan peran tertentu dan tidak dapat mengubah keanggotaan kasta mereka. b) Faktor Sosial

- Kelompok Acuan :Yaitu semua kelompok yang memiliki pengaruh langsung atau tidak secara langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang,kelompok yang memiliki pengaruh langsung terhadap seseorang dinamakan “kelompok keanggotaan”. Kelompok acuan menghadapkan seseorang pada perilaku dan gaya hidup baru dan juga mempengaruhi perilaku dan konsep pribadi seseorang.

(32)

- Keluarga :Keluarga merupakan organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat, dan mereka telah menjadi objek penelitian yang luas.

- Peran dan Status :Peran meliputi kegiatan yang diharapkan akan dilakukan oleh seseorang, masing-masing peran akan memperoleh status.

c) Faktor Pribadi

- Usia dan Tahap Siklus Hidup :Orang membeli barang dan jasa berbeda-beda untuk hidupnya. Hal ini dipengaruhi karena manusia memiliki siklus hidup untuk berubah.Pemasar sering menggunakan strategi siklus hidup manusia sebagai sasaran untuk melakukan penjualan produk mereka.

- Pekerjaan dan Lingkungan Ekonomi :Faktor ini memiliki pengaruh karena suatu pembelian didasari atas keadaan ekonomi untuk melakukan pembelian,pengaruh lain yang memiliki pengaruh adalah faktor kemampuan untuk mendapatkan upah yang besar, hutang, menabung dan sikap terhadap berbelanja, kemudian lingkungan ekonomi yang berpengaruh yang lain adalah secara spesifik adalah jabatan. - Gaya Hidup :Gaya hidup adalah pola hidup seseorang di dunia

yang diekspresikan di dalam aktivitas, minat, dan opininya.Gaya hidup menggambarkankeseluruhan diri seseorang yang berinteraksi dengan lingkungannya.

(33)

- Kepribadian dan Konsep diri :Kepribadian adalah karakteristik psikologis seseorang yang berbeda dengan orang lain yang menyebabkan tanggapan yang relatif konsisten dan bertahan lama terhadap lingkungannya.

d) Faktor Psikologis

- Motivasi :Motiv adalah kebutuhan yang cukup mendorong seseorang untuk bertindak.

- Persepsi :Persepsi adalah proses yang digunakan seorang individu untuk memilih, mengorganisasi, dan menginterpretasikan masukan-masukan informasi guna menciptakan gambaran dunia yang memiliki arti.

- Pembelajaran :Merupakan perubahan perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman. Sebagian besar perilaku manusia merupakan hasil belajar,ahli teori pembelajaran yakin bahwa pembelajaran dihasilkan dari perpaduan kerja dan dorongan. - Keyakinan :Keyakinan mungkin didasarkan atas suatu

pengetahuan pendapat, dan kepercayaan, kesemua hal tersebut mungkin atau tidak mungkin mengandung faktor emosional. - Sikap :Sikap adalah evaluasi, perasaan emosional, dan

kecenderungan tindakan yang menguntungkan dan bertahan lama dari seseorang terhadap suatu obyek atau gagasan.

(34)

Tabel3.Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkah Laku Konsumen

Budaya Sosial Pribadi Psikologi

Pembeli - Budaya - Sub Budaya - Kelas Sosial - Kelompok Acuan - Keluarga - Peran & status

- Umur & tahap daur hidup Pekerjaan - Situasi ekonomi - Gaya hidup - Kepribadian & konsep diri - Motivasi - Persepsi - Pengetahuan - Keyakinan & sikap Sumber: Kotler & Amstong (2003), dalam Titis Rahma Rositasari, 2007

4. Jenis perilaku pembelian

Perilaku membeli sangat berbeda untuk setiap produk. Semakin kompleks keputusan biasanya akan melibatkan semakin banyak pihak yang terkait dan semakin banyak pertimbangan. Tipe-tipe perilaku membeli berdasarkan tingkat keterlibatan pembeli dan tingkat perbedaan diantara berbagai merek sebagimana di jelaskan berikut ini.

Tabel 4.Tipe-Tipe Perilaku Membeli Perbedaan mendasar

yang ada diantara merk

Perilaku membeli yang komplex

Perilaku membeli yang mencari variasi Sedikit perbedaan

diantara merk yang ada

Perilaku membeli yang mengurangi ketidakcocokan

Perilaku membeli karena kebiasaan Sumber :Philip Kotler & Gary Armstrong (2003) dalam Titis Rahma Rositasari,

2007

a) Perilaku Membeli Yang Kompleks

Konsumen menjalankan perilaku membeli yang kompleks (complex buying behaviour) ketika mereka benar-benar terlibat dalam pembelian dan mempunyai pandangan yang berbeda antara merek yang satu dengan yang lain. Pembeli akan melalui proses belajar mengenai kategori produknya, lalu sikap, dan kemudian membuat pilihan pembelian yang dipikirkan masak-masak.

(35)

b) Perilaku Membeli Yang Mengurangi Ketidakcocokan

Perilaku membeli yang mengurangi ketidakcocokan (dissonance-reducing buying behaviour) terjadi ketika konsumen sangat terlibat dengan pembelian yang mahal, jarang, atau beresiko, tetapi hanya melihat sedikit perbedaan diantara merek-merek yang ada.Setelah pembelian konsumen mungkin mengalami ketidakcocokan pasca pembelian ketika mereka menemukan kelemahan tertentu tentang merek yang mereka beli atau mendengar hal-hal bagus mengenai merek lain yang tidak mereka beli.

c) Perilaku Membeli Karena Kebiasaan

Perilaku membeli karena kebiasaan (habitual buying

behaviour) terjadidalam kondisi keterlibatan konsumen yang

rendah dan kecilnya perbedaan antar merek.Konsumen tidak membentuk sikap yang kuat terhadap suatu merek, mereka memilih merek tersebut karena dikenal. Mereka tidak terlalu terlibat dengan produk, mungkin konsumen tidak akan mengevaluasi pilihan bahkan setelah membeli.

d) Perilaku Membeli Yang Mencari Variasi

Pelanggan menjalankan perilaku membeli yang mencari variasi (variety seeking buying behaviour) dalam situasi yang bercirikan rendahnya keterlibatan konsumen namun perbedaan merek dianggap cukup berarti.

(36)

5. Tahap-tahap dalam proses pembelian

Proses keputusan pembelian terdiri dari 5 tahap : pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan membeli, dan perilaku pasca pembelian.

a) Pengenalan Kebutuhan

Proses diawali dengan pengenalan kebutuhan (need

recognition), pembeli mengenali masalah/kebutuhan. Pembeli

merasakan perbedaan antara keadaan nyata dengan keadaan yang diinginkan.Kebutuhan dapat dipicu oleh rangsangan internal ketika salah satu kebutuhan normal seseorang muncul pada tingkat yang cukup tinggi untuk menjadi dorongan.Suatu kebutuhan juga dapat dipicu oleh rangsangan internal.

b) Pencarian Informasi

Pencarian informasi adalah tahap proses pengambilan keputusan membeli dimana konsumen telah tertarik untuk mencari lebih banyak informasi, konsumen mungkin hanya meningkatkan perhatian/ mungkin aktif mencari informasi. Sumber-sumber informasi konsumen adalah sumber pribadi (keluarga, teman, tetangga, kenalan), sumber komersial (iklan,wiraniaga, dealer, kemasan, pajangan), sumber publik (media massa, organisasi penilai pelanggan), sumber pengalaman (menangani, memeriksa, menggunakan produk).

(37)

c) Evaluasi Berbagai Alternatif

Evaluasi berbagai alternatif adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan membeli dimana konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi merek-merek alternatif dalam satu susunan pilihan. Konsep-konsep dasar tertentu membantu menjelaskan proses evaluasi konsumen. Pertama, kita berasumsi bahwa setiap konsumen melihat suatu produk sebagai satu paket atribut produk. Kedua, konsumen akan memberikan tingkat kepentingan yang berbeda-beda pada atribut-atribut yang berbeda menurut kebutuhan dan keinginannya yang unik. Ketiga, konsumen kemungkinan akan mengembangkan satu susunan keyakinan merek mengenai posisi setiap merek pada setiap atribut. Keempat, harapan kepuasan produk total konsumen akan bervariasi terhadap tingkat-tingkat atribut yang berbeda. Kelima, konsumen mencapai suatu sikap terhadap merek yang berbeda lewat evaluasi. d) Keputusan Membeli

Keputusan membeli adalah tahap proses pengambilan keputusan membeli dimana konsumen benar-benar membeli produk. Biasanya, keputusan pembelian konsumen adalah membeli merek yang paling disukai, tapi dua faktor dapat muncul antara niat untuk membeli dan keputusan pembelian yaitu sikap orang lain dan faktor situasi yang tidak diharapkan.

(38)

e) Perilaku Pasca Membeli

Perilaku pasca membeli adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan membeli dimana konsumen mengambil tindakan lebih lanjut setelah membeli berdasarkan kepuasan/ketidakpuasan yang mereka rasakan. Kepuasan pelanggan penting sekali disini karena penjualan perusahaan berasal dari dua kelompok dasar yaitu pelanggan baru dan pelanggan yang kembali membeli. Biasanya, biaya untuk menarik pelanggan baru lebih besar daripada biaya untuk mempertahankan pelanggan yang sudah ada, dan cara terbaik untuk mempertahankan pelanggan adalah dengan membuat mereka tetap puas.

E. Kerangka Konseptual Penelitian

Menurut Sutisna (2001, hal. 83), Citra merek yang positif akan memberikan beberapa manfaat bagi perusahaan, antara lain:

1. Konsumen dengan citra yang positif terhadap suatu merek, lebih memungkinkan untuk melakukan pembelian.

2. Perusahaan dapat mengembangkan lini produk dengan memanfaatkan citra positif yang telah terbentuk terhadap merek produk lama.

Melihat pentingnya peranan serta manfaat citra merek bagi perusahaan, maka pada penelitian ini penulis akan mencoba melihat pengaruh citra merek terhadap keputusan pembelian mahasiswa Universitas Muslim Indonesia. Maka diajukanlah kerangka konsep penelitiannya sebagai berikut:

(39)

Gambar II. Kerangka Konsep Penelitian

Citra Merek (X)

F. Hipotesis

1. Diduga terdapat pengaruh secara simultan dari komponen citra merek yang terdiri darivariabel citra perusahaan (X1), citra pemakai (X2), citra produk (X3) terhadap keputusan pembelian handphone bleckberry pada mahasiswa/i Universitas Muhammadiyah makassar.

2. Diduga terdapat pengaruh secara parsial dari komponen citra merek yang tersiri dari variabel citra perusahaan (X1), citra pemakai (X2), citra produk (X3) terhadap keputusan pembelian handphone bleckberry pada mahasiswa/i Universitas Muhammadiyah makassar.

CITRA PERUSAHAAN (X1) CITRA PEMAKAI (X2) CITRA PRODUK (X3) KEPUTUSAN PEMBELIAN (Y)

(40)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat Dan Waktu Penelitian

Penelitian mengenai pengaruh citra merek (Brand Image) terhadap keputusan pembelian Konsumen Handphone Blacberry dilakukandi Universitas Muhammadiyah JL. Sultan Alauddin no.259 Makassar. Adapun waktu penelitian mulai dari persiapan sampai pada penyususnan hasil penelitian berlangsung kurang lebih selama 4 (empat) bulan, terhitung sejak minggu keempat bulan Agustus sampai dengan minggu kedua bulan November tahun 2012.

B. Metode Penarikan Sampel

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan penarikan sampel secara tidak acak (non-probabilitiy sampling).Hal ini dikarenakan peneliti belum bisa mengetahui besarnya jumlah anggota populasi, maka peneliti tidak dapat menggunakan cara-cara statistik untuk menentukan sampel penelitian.Prosedur non-probability sampling yang digunakan adalah

purposive sampling, dimana sampel dipilih berdasarkan

pertimbangan-pertimbangan tertentu. Pertimbangan nya didasarkan pada mahasiswa/iUniversitas Muhammadiyah makassar yang masih aktif .

Dalam penelitian ini, penentuan jumlah sampel dari populasi yang tidak diketahui ditetapkan dengan menggunakan pendapat dari Maholtra dalam Sri Hartini (2004, hal. 157), yaitu dalam penelitian regional jumlah

(41)

sampel 200 sudah mencukupi, didukung dengan pendapat Masri (1997) bahwa jumlah sampel minimal untuk diolah dengan statistik adalah 30 sampel.Berdasarkan pendapat tersebut diatas, maka jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 100 responden.Dengan pertimbangan karakteristik responden yang homogen.

C. Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini, maka metode pengumpulan data yang digunakan adalah:

1. Wawancara

Jenis metode wawancara yang digunakan adalah wawancara tidak terstruktur (bebas). Wawancara bebas adalah proses wawancara dimana pewawancara tidak menggunakan pedoman wawancara atau panduan bertanya yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Dengan kata lain peneliti menanyakan pada responden secara bebas namun terarah pada sasaran agar memperoleh data untuk memecahkan masalah penelitian.

2. Menyebarkan angket/kuisioner

Angket atau kuisioner adalah sejumlah pertanyaan secara tertulis yang akan dijawab oleh responden. Kuisioner diberikan kepada pelanggan kartu XL bebas, dengan harapan dapat memberikan respon atas daftar pertanyaan tersebut agar peneliti memperoleh data lapangan untuk memecahkan masalah penelitian dan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

(42)

D. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Data Kualitatif yaitu data mengenai keadaan perusahaan, sejarah perusahaan dan lain sebagainya.

2. Data Kuantitatif adalah data yang berupa angka-angka, meliputi penjualan perusahaan, tarif yang ditetapkan oleh perusahaan dan lain sebagainya.

Berdasarkan cara memperolehnya, data dalam penelitian ini berupa: 1. Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari responden melalui wawancara dan pengamatan langsung dari sumber yang diteliti. Data primer antara lain berasal dari angket atau kuisioner yang disebar kepada responden.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang bukan diusahakan sendiri pengumpulannya oleh peneliti. Dalam penelitian ini data sekunder diperoleh melalui pihak-pihak yang memberikan informasi pendukung bagi penelitian, misalnya dari surat kabar, keterangan-keterangan atau publikasi dari internet.

E. Skala Pengukuran

Pengukuran variabel-variabel di atas ditunjukkan dengan nilai jawaban responden atas item-item pada definisi operasional. Pengumpulan data dengan memberikan pertanyaan berdasarkan item-item dilakukan dengan kuisioner. Pengukuran dalam penelitian ini menggunakan skala likert jenis interval, yaitu

(43)

skala yang menunjukkan nilai-nilai skala yang sama dalam karakteristik yang diukur. Skala ini memiliki unit pengukuran yang sama sehingga jarak antara satu titik dengan titik yang lain dapat diketahui. Dalam skala interval dengan pemberian bobot skor sebagai berikut:

1. Variabel bebas (X1, X2, X3)

a) Jawaban sangat setuju diberi skor 5 b) Jawaban setuju diberi skor 4 c) Jawaban cukup setuju diberi skor 3 d) Jawaban kurang setuju diberi skor 2 e) Jawaban tidak setuju diberi skor 1 2. Variabel terikat (Y)

a) Jawaban sangat setuju diberi skor 5 b) Jawaban setuju diberi skor 4 c) Jawaban cukup setuju diberi skor 3 d) Jawaban kurang setuju diberi skor 2 e) Jawaban tidak setuju diberi skor 1 F. Metode Analisis

Berdasarkan hipotesis yang dikemukakan, maka metode analisis yang digunakan untuk mengetahui pengaruh atau hubungan antara variabel bebas (Citra merek) yang terdiri dari citra perusahaan, citra pemakai dan citra produk dan variabel terikat (keputusan pembelian) akan di gunakan metode analisis regresi linier berganda, adapun formulasi model regresi linier berganda tersebut adalah sebagai berikut:

(44)

Y = bo+ b1X1+ b2X2+ b3X3+ e

Dimana : Y = Keputusan Pembelian X1 = Citra Perusahaan X2 = Citra Pemakai X3 = Citra Produk b1-b3 = Koefisien regresi bo = Konstanta ei = Faktor pengganggu

Dalam pembuktian hipotesis penelitian ini digunakan pengujian signifikansi hubungan dengan menggunakan uji-t dan uji-F.

1. Uji – t

Digunakan untuk mengetahui signifikansi pengaruh variabel citra perusahaan (X1), citra pemakai (X2), dan citra produk (X3) secara parsial

terhadap keputusan pembelian handphone blackberry pada Mahasiswa/iUniversitas Muhammadiyah makassar(Y).

2. Uji – F

Digunakan untuk mengetahui signifikansi pengaruh variabel citra perusahaan (X1), citra pemakai (X2), dan citra produk (X3) secara simultan

terhadap keputusan pembelian handphone blackberry pada Mahasiswa/iUniversitas Muhammadiyah makassar(Y).

(45)

Definisi Operasional Penelitian

Dari teori yang telah dijelaskan sebelumnya, diperoleh dua konsep dalam penelitian ini, yaitu konsep komponen citra merek dan konsep keputusan pembelian. Dalam penelitian ini variabel-variabel yang akan diteliti yaitu :

1. Variabel bebas (X) : citra merek (brand image) yakni deskripsi tentang asosiasi dan keyakinan konsumen terhadap merek tertentu. Berikut ini adalah tiga variabel citra merek (brand image) :

a) Citra perusahaan (Corporate image (X1)) : sekumpulan asosiasi yang

dipersepsikan konsumen terhadap perusahaan yang membuat suatu produk atau jasa. Dalam penelitian ini citra perusahaan meliputi : popularitas perusahaan, kredibilitas perusahaan, dan jaringan/cabang perusahaan.

b) Citra pemakai (User Image (X2)) : sekumpulan asosiasi yang

dipersepsikan konsumen terhadap pemakai yang menggunakan suatu barang atau jasa. Dalam penelitian ini citra pemakai meliputi : gaya hidup atau kepribadian dan kelas sosialnya.

c) Citra produk (Product image (X3)) : sekumpulan asosiasi yang

dipersepsikan konsumen terhadap suatu produk. Dalam penelitian ini citra produk meliputi : atribut produk (mudah diucap & diingat dan ciri khas ), jaminan kualitas produk ( tahan lama ), serta penawaran produk (fasilitas yang lengkap, harga yang terjangkau).

(46)

2. Variabel terikat (Y) : keputusan pembelian merupakan suatu keputusan yang diambil oleh pihak konsumen dalam melakukan pembelian. Dalam penelitian ini, keputusan pembelian meliputi : pembelian Handphone yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan, Harga jual kembali handphone

(47)

BAB IV

GAMBARAN UMUMDAERAH PENELITIAN

A. Sejarah Singkat Universitas Muhammadiyah Makassar

Universitas Muhammadiyah Makassar didirikan oleh Pemimpin Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Selatan dan Tenggara sebagai hasil karya Panitia Pendiri yang dibentuk pada Musyawarah Wilayah Sulawesi Selatan dan Tenggara ke 24 di Kabupaten Watan Soppeng pada tanggal 5 September 1962, dengan Fakultas Ilmu Penelitian. Pada tahun 1966 – 1967, Universitas Muhammadiyah Makassar memindahkan Pusatnya ke Makassar dengan menempati gedung Sekolah China yang pada tahun 1966.

Dalam perkembangannya, Universitas Muhammadiyah Makassar memulai pembinaannya dengan dua Fakultas yakni Fakultas Ilmu Pendidikan yang kurikulumnya mengacu IKIP (sekarang UNM), dan Fakultas Agama Islam denagn kurikulum IAIN (sekarang UIN). Kedua Fakultas tersebut membuka cabang berbagai Kabupaten di Sulawesi Selatan. Untuk cabang Fakultas Ilmu Pendidikan di Kabupaten Bone, Bulukumba, Sidrap, Enrekang, dan kotamadya Pare – pare, cabang Fakultas Tarbiyah di Kabupaten Jeneponto, Sinjai, Enrekang, Maros, dan Pangkep. Di Kotamadya Makassar, membuka Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial dan Politik. Untuk tetap bersaing di pasar kerja Unismuh Makassar menggunakan tenaga dosen Yayasan dari berbagai Perguruan Tinggi Negeri. Status mahasiswa adalah pegawai negeri yang sudah bekerja dan mahasiswa murni.

(48)

B. Visi Dan Misi 1. Visi

Menjadi Perguruan Tinggi Islam, Terkemuka, Unggul, Terpercaya dan Mandiri

2. Misi

 Meningkatkan Keimanan dan Ketaqwaan.  Meningkatkan Kualitas Pembelajaran.

 Menumbuhkembangkan Penelitian yang Inovatif, Unggul dan BerdayaSaing.

 Meningkatkan Kualitas Hidup dan Kehidupamn Masyarakat C. Fakultas Dan Program Studi

a.Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Program Studi Pendidikan Matematika Program Studi Pendidikan Sosiologi

Program Studi Pendidikan Fisika Program Studi Pendidikan Seni Rupa

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar b. Fakultas Ekonomi

Program Studi Manajemen Perusahaan Program Studi Akuntansi

Program Studi Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan c. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Program Studi Ilmu Pemerintahan Program Studi Administrasi Negara

(49)

Program Studi Ilmu Ekonomi Sosial Pembangunan d.Fakultas Pertanian

Program Studi Sosial Ekonomi Pertanian Program Studi Budidaya Perairan

Program Studi Manajemen Hutan

Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian e. Fakultas Agama Islam

Program Studi Pendidikan Agama Islam f. Fakultas Teknik

Program Studi Teknik Sipil Program Studi Teknik Elektro g.Fakultas Kedokteran

Program Studi Pendidikan Dokter h.Program Pascasarjana

Konsentrasi Ilmu Agama Islam

Konsentrasi Manajemen Lembaga Diklat Konsentrasi Manajemen SDM

Konsentrasi Manajemen Agribisnis Konsentrasi Manajemen Rumah Sakit Konsentrasi Manajemen Keuangan Administrasi Publik

(50)

Sejak berdirinya hingga saat ini, telah meluluskan alumni sebanyak 14.670 orang Sarjana, Akta, Diploma dan Pascasarjana. Sampai saat ini memiliki sejumlah 13.037 orang, dengan membina Tiga Program Pascasarjana, 6 Fakultas, 24 program studi jenjang Strata satu, Akta III & IV Serta Diploma Dua.

(51)

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam BAB ini akan diuraikan hasil analisis keputusan pembelian pada mahasiswa/iUniversitas Muhammadiyah makassar. Analisis dilakukan berdasarkandata yang dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner kepada 100 responden.

A. Deskriptif Distribusi Responden

Berdasarkan hasil penelitian dengan mengambil responden sebanyak 100 orangPengguna handphone blackberry pada mahasiswa Universitas Muhammadiyah makassar. Variabel yang diteliti adalah variabel citra perusahaan, citra pemakai, dan citra produk serta pengaruhnya terhadap keputusan pembelian, maka diperoleh gambaran responden berdasarkan jenis kelamin, fakultas dan angkatan responden yang dapat diuraikan secara singkat sebagai berikut:

1. Persentase Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS versi 17.0,hasil pengumpulan data dari responden mengenai jenis kelamin dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 5.Persentase Responden Berdasarkan Jenis KelaminPada Mahasiswa/i Universitas Muhammadiyah makassarTahun 2012 Jenis kelamin Frekuensi (Orang) Prosentase (%)

Pria 25 25

Wanita 75 75

Total 100 100

(52)

Berdasarkan tabel 5 diatas, diketahuibahwa dari 100 responden yang diteliti, mayoritas responden yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah wanita yaitu sebanyak 75 orang atau 75%, sedangkan sisanya yaitu sebanyak 25 orang atau 25% adalah Pria.

2. Persentase Responden Berdasarkan Fakultas

Dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS versi 17.0, hasil pengumpulan data dari responden mengenai fakultas responden dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 6.Distribusi Responden Berdasarkan Fakultas Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah makassar Tahun 2012 Fakultas Frekuensi (Orang) Prosentase (%)

Ekonomi 46 46 Pertanian 5 5 Sospol 9 9 Fkip 38 38 Kedokteran 1 1 FAI 1 1 TOTAL 100 100

Sumber : Data Primer

Dilihat dari fakultas responden pada tabel 6 diatas,fakultas ekonomi mendominasi sebesar 46 orang atau 46%, fakultas Keguruan dan ilmu pendidikan38 orang atau 38%, Sospol9 orang atau 9%, fakultas Pertanian5 orang 5%, fakultas kedokteran 1 orang atau 1% dan Fakultas Agama Islam 1 orang atau 1%.

(53)

3. Persentase Responden Berdasarkan Angkatan

Dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS versi 17.0, hasil pengumpulan data dari responden mengenai angkatan responden adalah sebagai berikut:

Tabel 7.Distribusi Responden Berdasarkan Angkatan Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah makassar Tahun 2012 Angkatan Frekuensi (Orang) Prosentase (%)

2008 12 12 2009 34 34 2010 21 21 2011 27 27 2012 6 6 TOTAL 100 100

Sumber : Data Primer

Berdasarkan tabel 8 diatas.Terlihat dari 100 responden, angatan 2009 mendominasi sebesar 34% (34 orang), angkatan 2011 sebesar 27% (27 orang), angkatan 2010 sebesar 21% (21 orang), angkatan 2008 sebesar 12% (12 orang), dan angkatan 2012 sebesar 6% (6 orang).

B. Deskriptif Variabel-Variabel Penelitian.

Berdasarkan masalah pokok dan hipotesis yang dikemukakan dalam penelitian ini, variabel-variabel yang dijadikan pokok analisis adalah variabel citra perusahaan, citra pemakai, dan citra perusahaan.Ketiga variabel tersebut dimasukkan dalam kelompok variabel bebas (independen) yang diberi simbol (X).sedangkan variabel terikat (dependen) yang diberi simbol Y. Untuk variabel independen (citra merek ) yang meliputi citra perusahaan (X1), citra

(54)

pemakai (X2), dan citra produk (X3). Ketiga variabel tersebut akan diraikan

pada bagian berikut ini:

1. Variabel Citra Merek (Brand Image)

Data dalam kuisioner sifatnya masih kualitatif, oleh karena itu dianggap perlu untuk dikuantitatifkan.Untuk memudahkan pengamatan, maka terlebih dahulu dilakukan pembobotan untuk keseluruhan faktor yang dianggap berpengaruh terhadap keputusan pembelian Handphone blackberry pada mahasiswa Universitas Muhammadiyah makassar, yaitu citra perusahaan, citra pemakai dan citra produk. Setelah pembobotan dilakukan (Skor 1 sampai dengan skor 5), selanjutnya dilakukan penetapan nilai atau skor masing-masing jawaban, dengan memberikan skor pada masing-masing jawaban responden, akhirnya didapatkan jawaban responden sebagai berikut:

a) Citra Perusahaan (corporate image)

Citra perusahaan adalah salah satu variabel citra merek yang perlu diperhatikan oleh manajemen perusahaan karena akansangat berpengaruh pada besarnya volume penjualan perusahaan.Kebijakan perencanaan produk dan penyaluran barang maupun penggunaan media promosi tidak akan menghasilkan sesuatu apabila kebijaksanaan mengenai adanya usaha untuk memberikan kesan yang baik pada citra perusahaan tidak ikut menjadi perhatian.

(55)

Untuk mengetahui citra perusahaan Research In Motion (RIM) pada mahasiswa/i , dimanacitra perusahaan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian Handphone blackberry pada mahasiswa/i Universitas muhammadiyah makassar, maka diajukan beberapa item pertanyaan yang menjadi indikator untuk memperoleh tanggapandari responden, yang hasilnya dapat di lihat pada tabel berikut ini:

Tabel 8.Tanggapan Responden Mengenai Variabel Citra Perusahaan

No Pertanyaan Jawaban

STS TS CS S SS

1 Nama besar perusahaan - 7 (7%) 45 (45%) 43 (43%) 5 (5%) 2 Perusahaan terpercaya - 9 (9%) 47 (47%) 39 (39%) 5 (5%) 3 Kwalitas barang - 7 (7%) 55 (55%) 33 (33%) 5 (5%) Sumber : Data Primer

Dari hasil analisisjawaban/tanggapan responden pada tabel 8 diatas, terlihat bahwa keputusan pembelian yang didasarkan pada nama besar perusahaan, 7% (7 orang) menjawab tidak setuju, 45% (45 orang) menjawab cukup setuju, 43% (43 orang) menjawab setuju, dan 5% (5 orang) selebihnya memberikan jawaban sangat setuju.

Sedangkanjawaban/tanggapan responden mengenai citra perusahaan sebagai perusahaan terpercaya, 9% (9 orang) menjawabtidak setuju, 47% (47 orang) menjawab cukup setuju,

(56)

39% (39 orang) menjawab setuju, dan 5% (5 orang) menjawab sangat setuju.

Kemudian pada item Kwalitas barang, 7% (7 orang) memberikan jawaban tidak setuju, 55% (55 orang) menjawab cukup setuju, 33% (33 orang) menjawab setuju, dan 5% (5 orang) menjawab sangat setuju.

b) Citra Pemakai (User Image)

Citra yang dibentuk oleh suatu produk kepada pemakainya menunjukan kelebihan dari suatu produk.Pemberian citra yang baik yang timbul dari penggunaan suatu produk dapat mempengaruhi konsumen atau pembeli untuk membeli suatu produk.

Berikut disajikan tenggapan responden terhadap variabel citra pemakai yang terdiri dari beberapa item yang menjadi indikator bagi responden untuk memberikan tanggapan atau jawaban mengenai citra pemakai yang dirasakan oleh pengguna handphone blackberry.

Tabel 9.Tanggapan Responden Mengenai Citra Pemakai

No Pertanyaan Jawaban STS TS CS S SS 1 Nyaman digunakan - 6 (6%) 35 (35%) 28 (28%) 31 (31%) 2 Kebanggaan pada pemakainya - 7 (7%) 32 (32%) 45 (45%) 16 (16%) 3 Rasa percaya diri pada

pemakainya - 6 (6%) 32 (32%) 36 (36%) 25 (25%) 4 Cocok untuk kalangan

ekonomi menengah - 6 (6%) 53 (53%) 39 (39%) 2 (2%) Sumber : Data Primer

(57)

Dari hasil analisis jawaban/tanggapan yang diberikan oleh responden pada tabel 9 diatas. Jawaban responden terhadap item nyaman digunakan, 6% (6 orang) manjawab tidak setuju, 35% (35 orang) menjawab cukup setuju, 28% (28 orang) menjawab setuju, dan 31% (31 orang) menjawab sangat setuju.

Jawaban/tanggapan responden terhadap item kebanggan pada pemakainya, 7% (7 orang) menjawab tidak setuju, 32% (32 orang) menjawab cukup setuju, 45% (45 orang) menjawab setuju dan 16% (16 orang) menjawab sangat setuju.

Tanggapan/jawaban responden mengenai rasa percaya diri pada pemakainya, 6% (6 orang) menjawab tidak setuju, 32% (32 orang) menjawab cukup setuju, 36% (36 orang) menjawab setuju, dan 25% (25 orang) menjawab sangat setuju.

Sedangkan pernyataan mengenai cocok digunakankalangan ekonomi kelas menengah, 6% (6 orang) menjawab tidak setuju, 53% (53 orang) memberikan jawaban cukup setuju, 39% (39 orang) manjawab setuju, sedangkan 2% (2 orang) lainnya menjawab sangat setuju.

c) Citra Produk (Product Image)

Diantara ketiga variabel yang menjadi variabel dalam citra merek, maka variabel citra produk memegang peranan yang paling besar terhadap besar kecilnya volume penjualan yang akan dicapai oleh perusahaan. Salah satu kunci keberhasilan perusahaan dalam

(58)

persaingan terletak pada produk yang ditawarkan serta manfaat yang dirasakan oleh konsumen pada suatu produk.

Manfaat yang diberikan oleh suatu produk kepada pemakainya akan menambah nilai plus bagi perusahaan dimata konsumen yang telah menggunakan ataupun yang akan menggunakan produknya.

Berikut ini disajikan tenggapan/jawaban responden terhadap variabel citra produk yang mempengaruhi keputusan pembelianHandphone blackberry pada mahasiswa/i Universitas muhammadiyah makassar yang terdiri dari beberapa item yang menjadi indikator bagi responden untuk memberikan tanggapan atau jawaban mengenai citra produkyang ditawarkan serta manfaat yang dirasakan oleh Pengguna handphone black berry.

Tabel 10.Tanggapan Responden Mengenai Citra Produk

No Pertanyaan Jawaban STS TS CS S SS 1 Mudah diingat 1 (1 %) 4 (4 %) 53 (53 %) 30 (30 %) 2 (2 %) 2 Warna yang dominan

Hitam 1 (1 %) 17 (17 %) 47 (47 %) 32 (32 %) 3 (3 %)

3 Suara yang jernih - 10

(10 %) 40 (40 %) 46 (46 %) 4 (4 %) 4 Fasilitas yang lengkap - 12

(12 %) 38 (38 %) 43 (43 %) 6 (6 %) 5 Mempunyai servis senter - 9 (9 %) 33 (33 %) 50 (50 %) 8 (8 %) 6 Bergaransi 2 tahun - 15 (15 %) 29 (29 %) 47 (47 %) 9 (9 %) Sumber : Data Primer

Dari hasil analisis jawaban/tanggapan yang diberikan oleh responden terhadap item mudah diingat pada tabel 10 diatas, 1% (1

Gambar

Gambar II. Kerangka Konsep Penelitian  ..............................................
Tabel 1.Gambaran Ringkas Keputusan Pemberian Merek  Keputusan  Pemberian  Merek  Keputsan Sponsor Merek  Keputusan  Nama Merek  Keputusan  Strategi Merek  Keputusan  Penentuan Ulang Posisi Merek  - Merek  - Tanpa  merek  - Merek    Produsen - Merek  (priba
Gambar I. Elemen Brand Equity Versi David Aaker
Tabel 4.Tipe-Tipe Perilaku Membeli  Perbedaan mendasar
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pemilihan koleksi perpustakaan sekolah bias dilakukan langsung oleh petugas perpustakaan atau guru pustakawan, namun akan lebih baik supaya mempertimbangkan aspek

Tidak ada sesuatu yang sempurna. Mungkin itulah filsafat yang perlu kita anut, sehingga kita tidak akan merasa puas dengan apa yang telah kita perbuat. Kita harus

In this study, soymilk was fermented by Lactobacillus plantarum TWK 10. Lactobacillus is a microbe that can produce lactic acid. It is a rod shape, gram positive bacteria. It

Dengan demikian jelaslah bahwa dalam penyaluran barang-barang dari pihak produsen ke konsumen sampai kebeberapa pedagang perantara, dimana pedagang dapat dalam

Deprtemen Agama, Paduan Pemberdayaan Tanah Wakaf Produktiif Strategis di Indonesia, Jakarta: Direktorat Pemberdayaan wakaf, 2006, Hlm.39.. Analisis Pemberdayaan Harta Wakaf

Didapatkan bahwa dalam proses sudah cukup baik dilihat dari jawaban responden bahwa setiap rumah sakit perlu menerapkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik

Meskipun gula dan vitamin C tersusun dari jenis unsur yang sama tetapi mempunyai sifat yang berbeda, hal ini disebabkan karena jumlah masing-masing unsur dalam senyawa