• Tidak ada hasil yang ditemukan

II. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "II. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

II. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA

2.1 Studi Literatur 2.1.1 Tinjauan Promosi 2.1.1.1 Pengertian Promosi

Promosi adalah sebuah bagian dari susunan kegiatan pemasaran suatu barang. Promosi merupakan kegiatan di bidang marketing berupa komunikasi yang dilaksanakan perusahaan kepada konsumen berisikan pemberitaan, membujuk, dan mempengaruhi segala sesuatu mengenai barang maupun jasa yang dihasilkan untuk konsumen, bertujuan untuk meningkatkan volume penjualan dengan menarik minat konsumen dalam mengambil keputusan membeli di perusahaan tersebut. Supaya pengertian promosi menjadi lebih jelas, berikut ini adalah beberapa definisi tentang promosi.

Menurut Tjiptono (219) : “Pada hakikatnya promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran”. Adapun yang dimaksud dengan komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, dan/atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. Sedangkan menurut Kotler (41) menyatakan bahwa “Promosi adalah berbagai kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan yang menonjolkan keistimewaan-keistimewaan produknya yang membujuk konsumen sasaran agar membelinya”. Dan Sistaningrum (2002, 235) juga menyatakan “Promosi merupakan salah satu unsur kegiatan dari bauran pemasaran (marketing mix)”.

Promosi telah menjadi suatu media informasi untuk mengenal segala hal yang berkaitan dengan produk yang akan ditawarkan perusahaan kepada konsumen. Efektif atau tidaknya suatu kegiatan promosi penjualan akan sangat menentukan citra produk maupun citra perusahaan dimata masyarakat, khususnya konsumen, pada akhirnya akan sangat mempengaruhi tingkat permintaan konsumen atas produk yang ditawarkan perusahaan. Karena itulah kegiatan mempromosikan barang yang akan dijual termasuk kegiatan pemilihan media

(2)

advertensi yang sesuai dengan bagian dagangan, menjadi kegiatan yang sangat penting bagi seorang pengusaha.

Dilihat dari beberapa pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa Promosi merupakan salah satu aspek yang penting dalam pemasaran dan sering dikatakan sebagai proses yang berkelanjutan. Hal ini disebabkan karena promosi mampu menimbulkan rangkaian kegiatan selanjutnya di perusahaan.

2.1.1.2 Tujuan Promosi

Promosi memiliki tujuan untuk mempengaruhi konsumen didalam pengambilan keputusan untuk meningkatkan volume penjualan dalam suatu proses jual beli produk.. Dalam promosi kita tidak hanya sekedar berkomunikasi ataupun menyampaikan informasi, tetapi juga menginginkan komunikasi yang mampu menciptakan suasana / keadaan dimana para pelanggan bersedia memilih dan memiliki produk. Dengan demikian promosi yang akan dilakukan haruslah selalu berdasarkan atas beberapa hal sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai.

Menurut Tjiptono (222) tujuan promosi diantaranya adalah :

a. Menumbuhkan persepsi pelanggan terhadap suatu kebutuhan (category need).

b. Memperkenalkan dan memberikan pemahaman tentang suatu produk kepada konsumen (brand awareness).

c. Mendorong pemilihan terhadap suatu produk (brand attitude).

d. Membujuk pelanggan untuk membeli suatu produk (brand puchase intention).

e. Mengimbangi kelemahan unsur bauran pemasaran lain (puchase facilitation) f. Menanamkan citra produk dan perusahaan (positioning).

(3)

Sedangkan menurut Goh (138), tujuan promosi secara sederhana bisa dipersempit menjadi tiga jenis tujuan:

a. Memberikan informasi pelanggan tentang produk atau fitur baru seperti menciptakan kebutuhan.

b. mempengaruhi pelanggan untuk membeli merek orang lain

c. Mengingatkan pelanggan tentang merek, yang termasuk memperkuat penetapan rancangan merek

2.1.1.3 Bauran Promosi

Berdasarkan kutipan dari Philip Kotler yang ada didalam buku karangan Drs. Djaslim Saladin (172) , Bauran Promosi dibagi menjadi lima, yaitu :

1. Periklanan (Advertising)

Periklanan adalah semua bentuk penyajian nonpersonal, promosi ide-ide, promosi barang atau jasa yang dilakukan oleh sponsor yang dibayar.

2. Promosi Penjualan (Sales Promotion)

Promosi penjualan adalah variasi insentif jangka pendek untuk merangsang pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa.

3. Hubungan masyarakat dan Publisitas (Public Relation and Publicity)

Hubungan masyarakat adalah suatu usaha (variasi) dari rancangan program guna memperbaiki, mempertahankan, atau melindungi perusahaan atau citra produk.

4. Penjualan Personal (Personal Selling)

Penjualan pribadi atau tatap muka adalah penyajian lisan dalam suatu pembicaraan dengan satu atau beberapa pembeli potensial dengan tujuan untuk melakukan penjualan.

(4)

5. Pemasaran Langsung (Direct Marketing)

Komunikasi secara langsung yang digunakan dari mail, telepon, fax, e- mail, atau internet untuk mendapatkan tanggapan langsung dari konsumen secara jelas.

2.1.2 Tinjauan Media Promosi 2.1.2.1 Pengertian Media

Didalam setiap kegiatan promosi, penggunaan iklan selalu membutuhkan media. Media adalah suatu bentuk komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan pesan sponsor atau iklan. Secara Bahasa, Kata Media berasal dari bahasa Latin "Medius" yang berarti tengah, perantara atau pengantar. Dalam bahasa Arab, media diartikan perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.

Menurut Purnamawati dan Eldarni (4), Media merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat.

Selain itu, AECT (Association of Education and Communication Technology, 1977) memberi batasan tentang media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi.

Dari gabungan antara pengertian Media dengan pengertian Promosi, maka dapat disimpulkan bahwa Media Promosi adalah segala hal yang digunakan untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal kepada seseorang supaya orang tersebut mengerti maksud dari informasi visual maupun verbal tersebut.

2.1.2.2 Elemen Media Promosi

Dalam perancangan suatu media promosi, ada beberapa elemen yang harus diperhatikan, antara lain:

a. Jangkauan (Reach)

Jangkauan adalah jumlah individu atau rumah yang berbeda yang melihat suatu jadwal media pada periode waktu tertentu (Surmanek 25). Jangkauan mempresentasikan jumlah target market yang

(5)

menerima pesan dari suatu iklan satu kali maupun lebih dalam jangka waktu tertentu (Shimp 8). Jangkauan juga merupakan jumlah orang atau rumah tangga yang melihat media dalam suatu jadwal tertentu, selama periode waktu yang ditentukan (Kotler 280).

b. Frekuensi

Frekuensi adalah jumlah rata-rata waktu individu atau rumah yang menerima pesan iklan (Surmanek 35). Frekuensi merupakan jumlah rata-rata waktu selama jangka waktu tertentu dimana pelanggan sasaran melihat, membaca, atau mendengar sarana media dalam jadwal media tertentu (Shimp 8).

c. Bobot

Menentukan berapa bobot alam periklanan yang diperlukan untuk mencapai tujuan periklanan (Shimp 10).

d. Kontinuitas (Continuity)

Kontinuitas merupakan pengalokasian dari periklanan selama penayangan suatu kampanye (Shimp 20).

e. Biaya

Pertimbangan biaya merupakan upaya mengalokasikan anggaran iklan dengan cara yang efisien untuk memenuhi tujuan (Shimp 28).

2.1.2.3 Jenis - Jenis Media Promosi

Jenis – jenis media dapat dibagi menjadi tiga, yaitu:

a. ATL (Above The Line)

ATL memiliki target audiens yang luas dan biasa dipakai untuk menjelaskan konsep atau ide. Komunikasi ATL tidak berinteraksi langsung dengan audiens, melainkan menggunakan televisi, radio, majalah, Koran, dan juga billboard (Maulana par. 3).

b. BTL (Below The Line)

BTL memiliki target audiens yang dibatasi. Media dan kegiatannya memberikan audiens kesempatan untuk merasakan atau berinteraksi

(6)

dan langsung membeli. Media komunikasinya meliputi Event, Sponsorship, Point of Sale, materials, Consumer promotion, Trade Promotions, dan sebagainya (Maulana par. 3).

c. TTL (Through The Line)

Perbedaan antara ATL dan BTL semakin dihilangkan dengan kemunculan media – media yang baru, terutama yang berbasis teknologi (internet dan mobile phone). TTL menjadi jembatan antara pihak perusahaan jasa komunikasi periklanan dalam pembuatan gambaran kongkrit terhadap segmen jasa kreatif komunikasi yang ditawarkannya (Maulana par. 7).

2.1.2.4 Strategi Media

Ada empat kegiatan didalam strategi media yang saling berkaitan satu sama lain (Shimp 6-7), yaitu:

a. Memilih audiens sasaran, dengan mempertimbangkan empat faktor:

geografis, demografis, pemakaian produk, dan gaya hidup atau psikografis.

b. Menspesifikasi tujuan media, berdasar pada jangkauan, frekuensi, bobot, kontinuitas, dan biaya.

c. Memilih kategori media dan sasaran.

d. Membeli media.

(7)

2.1.3 Tinjauan One Stop Shop 2.1.3.1 Pengertian One Stop Shop

One Stop Shop adalah sebuah lokasi, biasanya sebuah toko, di mana berbagai persyaratan mampu dipenuhi dalam satu lokasi tersebut.

Istilah One Stop Shop berasal dari Amerika Serikat pada akhir tahun 1920, awal 1930-an. Yang paling awal dapat ditemukan adalah pada iklan bengkel mobil dari The Star Lincoln, Lincoln, Nebraska, Juli 1930. Mereka menggunakan istilah tersebut pada strapline mereka. “Lakukan semua di satu tempat. Hemat waktu Anda, Simpan uang Anda.".

One Stop Shop ini bisa dibilang sebagai model bisnis yang telah menjadi suatu kebiasaan. Teorinya adalah bahwa, dengan menyediakan berbagai layanan di satu tempat, toko dapat menawarkan pelanggan kemudahan untuk mendapatkan kebutuhan mereka dalam satu tempat. Hal ini amatlah efektif biaya terutama untuk para retailer dimana dengan menyediakan supermarket besar, telah mampu menyerap sebagian besar dari kebiasaan yang digunakan untuk dilayani oleh supplier spesialis. Rantai supermarket besar telah berkembang dari penjualan makanan dan sekarang menyediakan hampir semua barang yang pelanggan inginkan mulai dari pakaian, farmasi, musik, dan sebagainya.

2.2 Data Perusahaan 2.2.1 Nama Perusahaan

Usaha yang berdiri di bidang penjualan headphones ini bernama Jaben Network Jogja. Jaben Network adalah toko cabang retail headphone terbesar di Asia. Usaha ini berdiri di tahun 2005 di Singapura dan sudah tersebar ke berbagai negara. Salah satu toko Jaben Network di Indonesia berada di Jogja.

2.2.2 Pengelola Perusahaan

Pengelola perusahaan Jaben Network Jogja ini adalah Bapak Sindhu Rukmana. Beliau berumur 22 tahun dan masih lajang. Sebelumnya, Beliau merupakan salah satu pegawai di Jaben Network cabang Surabaya sebelum akhirnya membuka cabang di Jogja dengan nama yang sama.

(8)

2.2.3 Produk – Produk Yang Dipasarkan

Beberapa kategori produk yang ditawarkan di toko headphone Jaben Network Jogja adalah sebagai berikut:

a. Headphone b. Audio

c. Amplifier Portable d. Earphone

2.2.4 Potensi Perusahaan

Jaben Network dikenal menjadi retail store pertama di dunia yang mampu memberikan kesamaan dalam semua cabang toko nya.

Selain itu Jaben Network juga memiliki konsep yang cukup unik yaitu dengan konsep one stop shop dimana konsep tersebut memudahkan konsumen dalam mencari produk yang diinginkan.

2.2.5 Visi Dan Misi Perusahaan

Visi dari Jaben Network adalah untuk menjadi toko retail headphone terbesar di dunia. Sedangkan Misi nya adalah untuk melayani dan memuaskan pelanggan dengan sepenuh hati.

2.2.6 Lokasi Perusahaan (Denah Lokasi)

Gambar 2.1 Lokasi Jaben Network Jogja didalam Galleria Mall

(9)

Jaben Network Jogja terletak di Jalan Jendral Sudirman 99 – 101, Yogyakarta, atau lebih tepatnya didalam Galeria Mall lantai 3, Unit 13.

Posisi Jaben Network berada di antara 2 tempat game center yang terkenal yaitu Timezone dan Game Fantasia.

2.2.7 Data Visual

Gambar 2.2 Kondisi Jaben Network Jogja

2.3 Data Produk

2.3.1 Nama Brand / Merek

Jaben Network Jogja memiliki berbagai macam jenis produk yang dipasarkan. Beberapa diantaranya adalah:

a. Sennheiser HD202ii b. Audio Technica TAD300 c. Beyer Dynamic XP d. Hippo VB

e. Go Vibe Martini f. Hippo Pipe

(10)

2.3.2 Spesifikasi Produk

a. Sennheiser HD202ii : Frequency Response : 18 – 18.000 Hz Impedance : 32 ohms

Sound Pressure Level : 115 dB (1KHz/1Vrms)

Gambar 2.3 Sennheiser HD202ii

b. Audio Technica TAD300 : Driver : 40 mm

Frequency Response : 20 – 22.000 Hz Sound Pressure Level : 93 dB

Maximum Input Power : 300 mW Impedance : 34 ohms

Cord Length : 3.0 m

Weight (without cord) : 230 g

Gambar 2.4 Audio Technica TAD300

(11)

c. Beyer Dynamic XP : Frequency Response : 20 – 22.000 Hz Impedance : 16 ohms

Sensitivity : 98 dB Cord Length : 1.4 m

Gambar 2.5 Beyer Dynamic XP

d. Hippo VB : Driver : 10 mm Mylar Speaker Sensitivity : 105 +/- 4 dB/mW Impedance : 32 ohms

Frequency Response : 18 – 22.000 Hz Rated Power : 2 mW

Max Input Power : 10 mW

Gambar 2.6 Hippo VB

(12)

e. Go Vibe Martini : Alat ini digunakan untuk memperbesar kualitas treble pada sebuah headphone, maupun speaker.

f. Hippo Pipe : Alat ini dipakai untuk memperbesar kualitas bass pada headphone dan speaker.

Gambar 2.7 Hippo Pipe dan Go Vibe Martini

2.3.3 Harga Produk

a. Sennheiser HD202ii : Rp 300.000, - b. Audio Technica TAD300 : Rp 500.000, - c. Beyer Dynamic XP : Rp 550.000, -

d. Hippo VB : Rp 700.000, -

e. Go Vibe Martini : Rp 1.400.000, - f. Hippo Pipe : Rp 300.000, -

2.3.4 Positioning dan USP Produk

Di mata masyarakat, Positioning dari Headphones, Earphones, dan Amplifier yang dijual di Jaben Network Jogja adalah barang yang bagus,

(13)

berkualitas, dan original, serta bermerek. Sedangkan USP Toko nya adalah Toko headphones yang unik dan ramah pelayanan.

2.3.5 Konsumen (Target Market)

Jaben Network Jogja mempunyai target market berupa masyarakat berusia 15 tahun hingga yang berusia 35 tahun, tepatnya mulai dari Anak SMA hingga Wirausahawan. Standard ekonomi sosial yang dituju adalah SES A dan B. Hal ini dikarenakan barang- barang yang dijual di Jaben Network Jogja adalah barang yang popular dan diminati oleh anak muda, sehingga produk akan lebih cocok ditujukan kepada target market tersebut.

2.3.6 Kegiatan dan Media Promosi

Hingga saat ini kegiatan yang telah dilakukan oleh Jaben Network Jogja adalah Event Lucky Draw dan Pameran. Event Lucky Draw biasa dilakukan setiap bulan, sedangkan Pameran jarang dilakukan, mengingat adanya keterbatasan waktu dan tempat.

Disamping kegiatan, Jaben Network Jogja juga memiliki media promosi untuk menarik konsumen, media tersebut antara lain adalah Brosur, Pahe, dan juga Forum Web. Brosur biasanya disebarkan di luar toko, dan terkadang di sekeliling area mall. Pahe adalah singkatan dari Paket Hemat, yang biasa diadakan pada produk – produk tertentu supaya konsumen tertarik untuk membeli banyak kombinasi produk. Terakhir, Forum Web biasanya digunakan untuk penjualan secara online, namun hal ini juga dimanfaatkan sebagai cara untuk menarik konsumen.

2.4 Analisis Pemasaran 2.4.1 Strategi Pemasaran

Jaben Network Jogja memberikan pelayanan maksimal, yang memberikan kemudahan bagi para pelanggan dalam mencoba barang yang ada, serta dengan memberikan promosi – promosi yang menarik dan juga undian di setiap ada event tertentu sehingga menarik pelanggan untuk datang.

(14)

2.4.2 Distribusi Dan Wilayah Pemasaran

Wilayah distribusi dan pemasaran Jaben Network Jogja tidak dibatasi Mall Galeria Jogjakarta, online ataupun di area sekitar Jogjakarta saja, namun Jaben Network Jogja juga melayani pengiriman barang ke Bali dan Kalimantan, Jaben Network Jogja juga mampu menjangkau seluruh wilayah Indonesia yang lain.

2.4.3 Citra Perusahaan

Jaben Network Jogja adalah toko yang unik, hal tersebut bukan dikarenakan ada hal negatif, namun karena toko tersebut dianggap

“bersahabat”, dengan pelayanan yang ramah dan kebebasan konsumen dalam mencoba setiap produk yang disediakan, bahkan Jaben Network bersedia mencarikan barang sesuai usulan konsumen, sehingga banyak konsumen mengharapkan toko – toko dengan konsep serupa muncul lebih banyak.

2.4.4 Analisis Potensi Pasar

Jaben Network Jogja baru saja berdiri di tahun 2012, namun usaha tersebut memiliki potensi yang cukup kuat di kota Jogja, hal ini dikarenakan besaran pangsa pasar dari toko Jaben Network cukup kuat, skitar 28% dari keseluruhan persen pasar dikarenakan jarang adanya pesaing di daerah tersebut. Selain itu banyak masyarakat yang mulai mencari – cari headphone dan juga speaker musik karena mulai merambahnya tren musik.

2.4.5 Analisis Produk Kompetitor 2.4.5.1 Nama Dan Alamat Produsen

Kompetitor Jaben Network Jogja bernama Kurnia Musik Jogja, beralamat di Jalan Jendral Sudirman nomor 6, Jogjakarta. Toko ini menjual headphone dan juga alat musik.

(15)

2.4.5.2 Potensi Perusahaan

Perusahaan ini telah berdiri sejak tahun 2002, sehingga membuatnya salah satu toko headphone yang paling tenar di Jogja. Selain itu toko tersebut juga menjual berbagai macam alat musik sehingga lebih banyak variasi konsumen yang datang ke toko tersebut.

2.4.5.3 Konsumen (Target Market)

Target Market dari Kurnia Musik Jogja adalah Masyarakat berusia 15 tahun hingga 45 tahun.

2.4.5.4 Jenis Dan Spesifikasi Produk a. Numark Red Wave : Driver Unit : 50 mm

Sensitivity : 98 +/- 3 dB

Frequency Response : 15 Hz – 20 KHz Impedance : 24 Ohm

Harga : Rp 975.000,-

Gambar 2.8 Numark Red Wave

b. Roland RH200 : Driver Unit : 40 mm Sensitivity : 100 dB

Frequency Response : 20 Hz – 20 KHz Impedance : 65 Ohm

(16)

Gambar 2.9 Roland RH200

2.4.5.5 Kegiatan Dan Media Promosi

Kegiatan dan juga Media Promosi yang sudah dilakukan oleh Kurnia Musik Jogja adalah Event – event besar, Online Shopping, dan juga penyebaran brosur. Kurnia Musik Jogja juga memiliki website sendiri yang memudahkan konsumen dalam mencari informasi produk.

2.5 Analisis Data 2.5.1 Kuesioner

Responden diambil dari masyarakat kota Jogja, karena letak Jaben Network yang berada di daerah tersebut. Keseluruhan responden berjumlah 50 orang yang terdiri dari 10 Siswa SMP, 10 Siswa SMA, 20 Mahasiswa, dan 10 Pekerja.

Berikut ini adalah hasil dari perhitungan tanggapan 50 orang responden terhadap pertanyaan yang diajukan.

1. Apakah anda sering memakai Headphone?

(17)

Sering Kadang2 Jarang Tidak pernah

2. Berapa pengeluaran anda dalam sebulan?

<500Ribu 500Ribu-1Juta 1Juta-2Juta

>2Juta

3. Berapa budget yang dipakai untuk membeli Headphone?

<500Ribu 500Ribu-1Juta 1Juta-2Juta

>2Juta

4. Apa yang paling utama dalam pertimbangan anda dalam membeli

38%

26%

20%

16%

34%

24%

22%

20%

60%

30%

6%

4%

(18)

headphone?

Kualitas Merek Harga Model

5. Apakah anda tahu Jaben Network?

Ya Tidak

6. Dari mana tahu Jaben Network?

Teman Iklan

Melihat sendiri

7. Bagaimana harga di Jaben Network?

40%

30%

20%

10%

16%

84%

72%

14%

14%

(19)

Mahal Sesuai Murah

8. Bagaimana pelayanan di Jaben Network?

Memuaskan

Biasa

Tidak memuaskan

2.5.2 SWOT

Berdasarkan perbandingan SWOT yang telah dilakukan pada toko Jaben Network Jogja dan juga Kurnia Musik Jogja maka didapatkan hasil sebagai berikut:

a. SWOT dari Jaben Network Jogja

 Strength (Kelebihan)

Setiap produk yang ditawarkan bervariasi dan punya kelebihan masing - masing, sehingga tiap –tiap merek mampu berkompetensi dalam menarik masyarakat untuk membeli. Jaben Network juga sudah cukup terkenal di dunia, sehingga gampang dikenali lewat logo beruang Teddy nya.

 Weakness (Kelemahan)

Jaben Network Jogja masih kurang dalam melakukan promosi yang sebenarnya penting dalam menarik pengunjung, kemudian dekorasi toko yang terlalu monoton membuatnya kurang tampak seperti toko

38%

62%

38%

0%

75%

25%

0%

(20)

headphone, selain itu letak toko yang agak terpencil membuatnya jarang dihampiri orang.

 Opportunity (Peluang)

Dilihat dari perkembangan Jaben Network dari awal hingga sekarang, dengan memperbaharui konsep dan penyesuaian terhadap kultural saat ini, Jaben Network memiliki potensi yang besar dalam pengembangan usaha. Dengan penambahan media promosi dan peningkatan kualitas toko, maka akan sangat membantu menarik pengunjung ke toko tersebut.

 Threat (Ancaman)

Munculnya toko kompetitor – kompetitor lain dengan konsep sejenis dengan Jaben Network

b. SWOT dari Kurnia Musik Jogja

 Strength (Kelebihan)

Toko ini memiliki tempat yang strategis karena berada di tepi jalan, dan telah berdiri lama sejak tahun 2002, Kurnia Musik Jogja juga sudah dikenal masyarakat luas. Selain headphone, toko tersebut juga menyediakan alat musik sebagai produk yang ditawarkan.

 Weakness (Kelemahan)

Masih jarang melakukan promosi selain melalui internet, selain itu juga, variasi produk headphone yang ditawarkan kurang beragam.

 Opportunity (Peluang)

Dilihat dari kelebihannya, Kurnia Musik Jogja mampu mengembangkan usahanya apabila memakai media promosi yang lebih bervariasi.

Sehingga toko tersebut akan lebih banyak diketahui oleh masyarakat.

 Threat (Ancaman)

Munculnya toko kompetitor –kompetitor lain yang memiliki promosi lebih baik dan lebih variatif.

(21)

c. Kesimpulan SWOT

Dari hasil pengambilan data SWOT, maka dapat disimpulkan:

STRENGTH

- Jaben Network memiliki variasi jenis dalam bidang headphone, sedangkan Kurnia Musik lebih memiliki variasi dalam bidang alat musik.

- Jaben Network sudah terkenal didunia karena memiliki banyak cabang, sedangkan Kurnia Musik sudah terkenal di daerah Jogja karena sudah berdiri lama.

OPPORTUNITY - Jaben Network memiliki potensi yang cukup besar di dalam pengembangan usaha nya bila dilakukan penambahan media promosi dan peningkatan kualitas toko.

- Kurnia Musik Jogja akan menjadi lebih dikenal masyarakat dengan adanya pemakaian media yang variatif.

WEAKNESS

- Jaben Network dan Kurnia Musik masih kurang dalam hal media promosi.

THREAT - Munculnya kompetitor – kompetitor baru yang mengancam baik Jaben Network maupun Kurnia musik.

2.5.3 Kesimpulan Analisis Data

Berdasarkan hasil analisa dari data kuesioner dan SWOT yang diperoleh, dapat diasumsikan bahwa para responden dari kalangan yang berbeda – beda sering sekali menggunakan headphone, mereka cenderung membeli headphone dengan harga yang murah, namun tetap memperhatikan kualitas yang ada.

Beberapa responden ada yang mengetahui toko Jaben Network dari teman – teman mereka, menurut mereka, harga di Jaben Network sudah sesuai, serta pelayanannya memuaskan.

Jaben Network memiliki kelemahan dalam hal promosi sehingga kurang dikenal dan diingat masyarakat. Hal ini perlu segera diperbaiki karena selama ini belum ada kegiatan promosi yang berkesinambungan untuk menanamkan identitas Jaben Network dan memperluas pasar.

Gambar

Gambar 2.1 Lokasi Jaben Network Jogja didalam Galleria Mall
Gambar 2.2 Kondisi Jaben Network Jogja
Gambar 2.3  Sennheiser HD202ii
Gambar 2.6  Hippo VB
+4

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan, peneliti memberikan saran sebagai berikut: (1) penerapan model kooperatif picture and picture

Dari uraian di atas maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa servis bawah adalah suatu gerakan bagian dari teknik dasar bolavoli yang pada dasarnya gerakannya mudah dilakukan dan

Metode ini melakukan analisa teknis dan investasi pembangunan Plaza dengan melakukan studi kasus pada Sadira Plaza Pekanbaru, sehingga diperoleh hubungan antara

dengan pemerintah Rusia dalam hal melahirkan pemikiran HI yang khas Rusia, khususnya dalam menggugat hegemoni Barat dalam ilmu sosial dan hubungan internasional. Dalam

Suatu pernyataan yang sesuai dengan pernyataan : „ Jika anda datang maka saya tidak pergi” adalah .... Jika saya pergi maka anda

Berdasarkan alasan tersebut, penelitian Life Cycle Assessment (LCA) ini dilakukan untuk mengetahui jumlah energi yang digunakan oleh industri, emisi yang dihasilkan

Siswa membaca materi pembelajaran tentang teks formulir pada whatsapp group berupa foto tangkap layar dari file materi pembelajaran yang telah dibuat oleh guru karena tidak semua

Saran untuk rumah sakit adalah dengan diketahuinya aspek-aspek yang berpengaruh terhadap kepuasan kerja perawat di ruang rawat inap, maka penting kepuasan perawat untuk