• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERSEKUTUAN FIRMA USAHA LIKUIDASI CICILAN; PATUNGAN ( JOINT VENTURES ) Sulaiman S.Manggala. Manggala,, SE.Ak PROSEDUR PENETAPAN PEMBAGIAN CICILAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERSEKUTUAN FIRMA USAHA LIKUIDASI CICILAN; PATUNGAN ( JOINT VENTURES ) Sulaiman S.Manggala. Manggala,, SE.Ak PROSEDUR PENETAPAN PEMBAGIAN CICILAN"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 4

PERSEKUTUAN FIRMA – USAHA

LIKUIDASI CICILAN; PATUNGAN

( JOINT VENTURES )

Sulaiman

Sulaiman

S.

S.

Manggala

Manggala

, SE.

, SE.

Ak

Ak

.,MBA

.,MBA

PROSEDUR PENETAPAN PEMBAGIAN CICILAN

Jika pembagian uang kas dilakukan selama likuidasi

berlangsung maka jumlah yang akan direalisasi atas aktiva yang masih harus dijual tidak diketahui dan dengan demikian jumlah kerugian yang akan ditutup belum dapat ditetapkan. Dalam hal seperti ini setiap pembagian kepada para sekutu harus dilakukan seakan – akan telah terjadi dimasa lalu. Asumsi ini membutuhkan penetapan:

1. Kemungkinan total kerugian realisasi atas semua aktiva yang tersisa 2. Kemungkinan para sekutu kekurangan modal atau yang mungkin

kekurangan modal sehingga tidak mampu memenuhi kewajiban mereka kepada perusahaan

(2)

Rasio Laba-Rugi yang Dicapai pada Cicilan

Pertama

Asumsikan bahwa A dan B adalah dua orang sekutu, yang membagi laba dalam rasio 60:40. Neraca per 1 Oktober 1987 adalah sbb: Firma A & B Neraca Per 1 Oktober 1987 Kewajiban ………..$20.000 Modal A ………. 75.000 Modal B ………. 25.000 Total kewajiban dan

modal……$120.000 Kas ………..$15.000

Aktiva lainnya………. 105.000

Total aktiva………$120.000

Kewajiban dan Modal Aktiva

(3)

Kedua sekutu memutuskan untuk melikuidasi persekutuan firma. Selama bulan oktober, aktiva

dengan nilai buku $70.000 direalisasi sebesar

$55.000. Kewajiban sebesar $20.000 dibayar. Saldo perkiraan dalam buku persekutuan firma pada akhir bulan oktober adalah sbb:

19.000 66.000 35.000 50.000 Saldo……… 19.000 66.000 20.000 (20.000) 35.000 70.000 (20.000) Pembayaran kepada para kreditor……. . 25.000 (6.000) 75.000 (9.000) 20.000 105.000 (70.000) 15.000 (55.000) Saldo sebelum likuidasi…… Modal B Modal A Kewajiban Aktiva lainnya Kas

(4)

Pada saat ini tersedia uang kas $50.000 untuk dibagikan dan sementara itu total kerugian mereka

adalah sebesar $85.000.Kerena jumlah uang kas

yang tersedia bagi para sekutu di masa mendatang tidak diketahui, maka pembagian sekarang dianggap terjadi di waktu lalu. Skedul yang disusun untuk menetapkan pembagian uang kas terlihat sbb:

Firma A & B

Skedul yang menyertai Laporan Likuidasi Jumlah yang harus Dibayarkan Kepada Para Sekutu

31 Oktober 1987 $19.000 (14.000) $5.000 $66.000 (21.000) $45.000 Saldo modal sebelum pembagian uang kas………….

Kepentingan yang dibatasi – kerugian yang mungkin sebesar $35.000 jika sisa aktiva tidak direalisasi,yang dapat dibebankan kepada para sekutu dalam rasio 60:40………

Kepentingan bebas – jumlah yang harus dibayarkan kepada sekutu………

B

A

(5)

Pembagian uang kas dengan cara ini memberikan

kepada A modal sebesar $21.000 dan kepada B

sebesar $14.000

Dengan saldo modal dalam rasio laba-rugi, maka pembagian uang kas di masa mendatang dapat dilakukan dalam rasio laba-rugi.

Asumsikan bahwa dalam bulan nopember aktiva

dengan nilai buku $25.000 dijual seharga $10.000

dan dalam bulan Desembar sisa aktiva dengan nilai

buku $10.000 dijual seharga $12.500.Maka laporan

likuidasi yang mengikhtisarkan proses likuidasi lengkap terbaca sbb:

Firma A & B Laporan Likuidasi 1 Oktober – 31 Desember 1987

(6)

Ayat – ayat jurnal untuk mencatat

proses likuidasi diperlihatkan seperti

berikut:

Transaksi Ayat Jurnal

Modal A ………. $7.500 Modal B ……… 5.000

kas ………. $12.500 Desember-pembayaran kepada para sekutu dalam rasio laba-rugi

Kas ……….. $12.500 aktiva lainnya $10.000

modal A 1.500 modal B 1.000 Desember-penjualan aktiva dengan nilai buku $10.000 seharga

$12.500

Modal A ……… $6.000 Modal B ……….. 4.000

kas ……… $10.000 Nopember-penjualan aktiva dengan nilai buku $10.000 seharga

$12.500

Kas ………. $10.000 Modal A ………. 9.000 Modal B ……… 6.000

aktiva lainnya $25.000 Nopember-penjualan aktiva dgn nilai buku $25.000 seharga

$10.000

Modal A ……….. $45.000 Modal B ……….. 5.000

Kas ……… $50.000 Oktober-pembayaran kpd para sekutu,yg menyisakan modal dgn

saldo yg dapat menutup setiap kerugian dimasa mendatang

Kewajiban ……… $20.000 kas ………. $20.000 Pembayaran kepada para kreditor

Kas ………. $55.000 Modal A ……….. 9.000 Modal B ……….. 6.000

aktiva lainnya $70.000 Oktober-penjualan aktiva dengan nilai buku $70.000 seharga

(7)

Rasio Laba-Rugi yang Dicapai Kemudian Setelah

Cicilan Pertama

Asumsikan bahwa X, Y, dan Z berbagi

dalam rasio 50:30:20. Neraca disusun

sebelum likuidasi terbaca sbb:

Firma X, Y & Z Neraca Per 1 Juli1987 Kewajiban ………. $52.500 Pinjaman X ………….. 12.500 Pinjaman Y ……… 10.000 Modal X ……….. 65.000 Modal Y ……….. 50.000 Modal Z ……….. 50.000 Total kewajiban dan modal…..$240.000 Kas ……….. $10.000

Aktiva lainnya 230.000

Total aktiva ……… $240.000

Kewajiban dan Modal Aktiva

(8)

¾ Aktiva secara berturut – turut dijual

dan uang kas dari realisasi aktiva dibagikan kepada para sekutu pada tiap akhir bulan. Realisasi aktiva dilakukan berturut – turut sbb:

Juli : aktiva dengan nilai buku $70.000 dijual seharga $50.000 Agustus : aktiva dengan nilai buku$30.000 dijual seharga $20.000 September : aktiva dengan nilai buku $25.000 dijual seharga $12.500 Oktober : aktiva dengan nilai buku$105.000 dijual seharga $50.000

Proses likuidasi diikhtisarkan dalam laporan likuidasi dan skedul pendukung sbb:

Firma X, Y & Z Laporan likuidasi 1 Juli – 31 Oktober 1987

(9)

Firma X, Y & Z

Skedul A – yang Menyertai Laporan Likuidasi Jumlah yang Harus dibayarkan Kepada Para Sekutu

31 Juli 1987

$7.500 Kepentingan bebas-jumlah yg harus dibayarkan

kepada Z atas modalnya…..

$9.000

(1.500) (1.500)

1.500 Kepentingan yg dibatasi-kerugian tambahan yg

mungkin besar $1.500 bagi Z,jika Y tak mampu memenuhi kekurangan modalnya…

$14.000 (5.000) $6.000 (7.500) (12.500) 12.500 Kepentingan yg dibatasi-kerugian tambahan yg

mungkin sebesar $12.500 bagi Y dan Z, jika X tak mampu memenuhi kekurangan modalnya yg mungkin(rasio Y & Z 30:20)… $46.000 (32.000) $54.000 (48.000) $67.500 (80.000) Total Kepentingan sekutu………

Kepentingan yang dibatasi-kerugian yg mungkin sebesar $160.000,jika sisa aktiva tidak merealisasi sesuatu……… $46.000 $44.000 10.000 $55.000 12.500 Saldo modal sebelum pembagian uang kas..

Ditambah:saldo pinjaman………. Z (20%) Y (30% X (50%) Firma X, Y & Z

Skedul B – yang Menyertai Laporan Likuidasi Jumlah yang Harus dibayarkan Kepada Para Sekutu

31 Agustus 1987 $9.500 $9.500 $10.000 500 $10.500

Pembayaran utk menutup pinjaman………….. Pembayaran utk menutup modal ……….

Total pembagian uang kas ……….

$9.500 10.500

Kepentingan bebas-jumlah yg harus dibayarkan kepada masing – masing sekutu…………..

$10.500 (1.000) $12.000 (1.500) (2.500) 2.500 Kepentingan yg dibatasi-kerugian tambahan yg

mungkin sebesar $2.500 bagi Y dan Z, jika X tak mampu memenuhi kekurangan modalnya yg mungkin(rasio Y & Z 30:20)… $36.500 (26.000) $51.000 (39.000) $62.500 (65.000) Total Kepentingan sekutu………

Kepentingan yang dibatasi-kerugian yg mungkin sebesar $130.000,jika sisa aktiva tidak merealisasi sesuatu……… $36.000 $41.000 10.000 $50.000 12.500 Saldo modal sebelum pembagian uang kas..

Ditambah:saldo pinjaman………. Z (20%) Y (30% X (50%)

(10)

Firma X, Y & Z

Skedul C – yang Menyertai Laporan Likuidasi Jumlah yang Harus dibayarkan Kepada Para Sekutu

$3.500 $5.250

$3.750 Pembayaran utk menutup pinjaman…………..

Pembayaran utk menutup modal ……….

$3.500 $5.250

$3.750 Kepentingan bebas-jumlah yg harus dibayarkan

kepada masing – masing sekutu…………..

$24.500 (21.000) $36.750 (31.500) $56.250 (52.000) Total Kepentingan sekutu………

Kepentingan yang dibatasi-kerugian yg mungkin sebesar $105.000,jika sisa aktiva tidak merealisasi sesuatu………

$24.500 $36.750

$43.000 12.500 Saldo modal sebelum pembagian uang kas..

Ditambah:saldo pinjaman………. Z (20%) Y (30% X (50%)

¾ Dalam menetapkan jumlah yang harus dibayarkan

kepada masing – masing sekutu, hal – hal yang harus dipertimbangkan ialah kemungkinan:

1. Bahwa kerugian akan timbul dari sisa aktiva yang tidak terjual

2. Bahwa kegagalan akan timbul bagi perusahaan untuk memperoleh kembali sesuatu dari para sekutu yg mungkin kekurangan modal dalam keadaan ini.

(11)

PROGRAM PEMBAGIAN UANG KAS

Prosedur ini membutuhkan penghitungan dan

penyusunan skedul untuk setiap pembagian uang kas yg diusulkan sampai kepentingan para sekutu dapat ditetapkan dalam rasio laba-rugi

Apabila uang kas diperoleh dari penjualan aktiva, maka uang kas ini akan dibagikan kepada para sekutu sesuai dengan program ini.

Untuk menggambarkan sifat dari pendekatan alternatif ini, asumsikan bahwa perkiraan modal F dan G tepat menjelang persekutuan firma dilikuidasi adalah sbb:

Modal F Modal G

$30.000 $25.000

Asumsikan bahwa F dan G berbagi laba dalam rasio yang sama. Karena F tidak harus menutup dalam jumlah yg lebih besar untuk setiap kerugian realisasi aktiva daripada jumlah kerugian realisasi yg harus ditutup oleh G, maka jelas, bahwa uang kas pertama yg tersedia untuk dibagikan kepada para sekutu harus dibayarkan kepada F. F dapat dibayar dengan total $5.000 sebelum saldo modalnya dikurangi sampai jumlahnya sama dengan saldo modal G. karena perkiraan modal ditetapkan dalam rasio laba-rigi, maka pembagian uang kas berikutnya dapat dilakukan dalam rasio ini-dalam hal ini dengan rasio yg sama.

(12)

Akan tetapi, asumsikan bahwa G dan F berbagi laba

masing – masing 75% dan 25%.Dalam hal ini, G

harus menerima lebih dulu pembagian uang kas. Kerugian yg dapat di bebankan kepada G hanya

sebesar 25/75atau 1/3 dari jumlah yg dapat

dibebankan kepada F. kenyataan, bahwa klaim G mengandung prioritas terhadap uang kas sebesar

$15.000 yang dapat kita tetapkan dalam contoh di muka. Akan tetapi sering terjadi bahwa saldo modal dan rasio laba-rugi tidak segera dapat kita analisis. Untuk ini kita perlu membuat penghitungan tersendiri untuk menentukan program prioritas. Penghitungan yang diterapkan dalam kaitannya dengan contoh diatas, diperlihatkan sbb:

(13)

Contoh Pengembangan Program Prioritas

Pembayaran

Contoh:

Dengan membagi kepentingan masing – masing

sebesar $77.500,$60.000,dan$50.000dengan rasio

0.5, 0.3, 0.2, kita peroleh saldo penutup kerugian bagi X, Y, & Z masing – masing $155.000, $200.000, dan $250.000. Pengembangan program prioritas pembayaran nampak sbb:

Firma X, Y & Z

Program Prioritas Pembagian Uang Kas Dalam Likuidasi Persekutuan Firma 1 Juli 1987

(14)

¾ Dalam pengembangan program prioritas pembayaran untuk firma X, Y & Z pada awal likuiditas, kerugian maksimum yg dapat ditutupoleh masing – masing kepentingan sekutu kita hitung lebih dulu.

¾ Saldo pinjaman disatukan dengansaldo modal untuk menetapkan kepentingan para sekutu

¾ Dan kepentingan ini dibagi kepada masing – masing sekutu menurut rasio laba-rugi yg dinyatakan dalam persentase.

¾ Kemudian uang kas dibagikan dengan cara yg memungkinkankepentingan para sekutu lebih mendekati saat dimana mereka dapat menutup kerugian persekutuan firma yg sama

Informasi yang diberikan dalam program prioritas pembayaran diatas ini dapat diikhtisarkan sbb:

1. Uang kas pertama $10.000 yg tersedia bagi para

sekutu harus dibayarkan lebih dulu kepada Z

2. Uang kas berikutnya sebesar $22.500 harus

dibayarkan kepada Y dan Z dalam rasio 30:20

3. Jumlah yg melebihi $32.500 harus dibayarkan

(15)

Pembagian Cicilan Berdasarkan Program

Prioritas Pembayaran

Agar lebih jelas program prioritas pembayaran, asumsikan bahwa uang kas yg tersedia untuk dibagikan kepada X, Y, & Z tiap bulan sama seperti disebutkan dalam contoh di muka. Dengan demikian, uang kas yang tersedia bagi para sekutu adalah sbb:

Juli ……… $7.500 Agustus……….. $20.000 September………. $12.500 Oktober……….. $50.000

¾ Pembagian uang kas dengan cara cicilan dihitung sbb:

Cicilan Bulan Juli - $7.500

Dapat dibayarkan kepada X Y Z

$7.500 Pembagian I: dapat dibayarkan

kepada Z………$10.000 Jumlah yang dapat dibayarkan kepada

Z dalam bulan Juli……….. 7.500

Saldo pembagian I ………..$2.500

(16)

Cicilan Bulan Agustus - $20.000 D a p a t d i b a y a r k a n k e p a d a X Y Z P e m b a g i a n I : s a l d o y a n g d a p a t d i b a y a r k a n k e p a d a Z … … … $ 2 . 5 0 0 J u m l a h y a n g d a p a t d i b a y a r k a n k e p a d a Z d a l a m b u l a n A g u s t u s … … … . . $ 2 . 5 0 0 P e m b a g i a n I I : d a p a t d i b a y a r k a n k e p a d a Y d a n Z , r a s i o 3 0 : 2 0 … … … $ 2 2 . 5 0 0 J u m l a h y a n g d a p a t d i b a y a r k a n k e p a d a Y d a n Z d a l a m b u l a n A g u s t u s … … … $ 1 7 . 5 0 0 P e m b a g i a n I I I – s a l d o … . . $ 5 . 0 0 0 $ 1 0 . 5 0 0$ 1 0 . 5 0 0 $ 2 . 5 0 0 7 . 0 0 0 $ 9 . 5 0 0

Cicilan Bulan September - $12.500

Dapat Dibayarkan kepada X Y Z $3.750 $3.000 2.250 $2.000 1.500

Pembagian II – saldo yang dapat dibayarkan kepada Y dan Z,rasio 30:20 ………… $5.000 Jumlah yang dapat dibayarkan kepada Y dan Z dalam bulan September …….. 5.000 Pembagian III – dapat dibayarkan kepada X, Y, dan Z,rasio 50:30:20……..

(17)

Cicilan Bulan Oktober - $50.000

Dapat dibayarkan kepada

X Y Z Pembagian III –

dapat dibayarkan kepada X, Y,dan Z,

rasio 50:30:20 $25.000 $15.000 $10.000

USAHA PATUNGAN (JOINT VENTURES)

Yaitu : suatu usaha perdagangan khusus yang dilakukan oleh dua orang atau lebih atau oleh

kesatuan usaha, yang dihentikan apabila tujuan yang ditetapkan tercapai. Seperti pengembangan atau penjualan sebidang tanah, pembangunan sebuah jembatan,pembelian dan penjualan surat – surat berharga, atau eksplorasi dan pengeboran mainyak atau gas.

Karena usaha patungan hanya untuk tujuan tertentu, maka wewenang dan tugas para anggota terbatas pada tujuan ini.

(18)

Usaha patungan merupakan persetujuan firma, maka pembagian laba-rugi dilakukan dengan rasio yang sama (dibagi rata)

Pada umumnya,seorang anggota dari usaha patungan ditugaskan sebagai sekutu pengelolah dan kepadanya diberikan imbalan khusus atas tugasnya itu.

Ada dua metode akuntansi untuk usaha patungan:

1. Buku buku tersendiri atau terpeisah

diselenggarakan untuk usaha patungan

2. Buku buku tersendiri tidak

diselenggarakan,tetapi perkiraan untuk transaksi usaha patungan dicatat dalam buku seorang sekutu atau lebih.

(19)

¾ Apabila usaha patungan diselenggarakan untuk jangka waktu relatif panjang dan menyangkut sejumlah besar transaksi,maka sebaliknya dibuka seperangkat buku – buku tersendiri.

Sebaliknya, apabila hanya menyangkut jangka pendek dan transaksi yang terjadi sederhana saja, maka buku – buku yang tersendiri tidak dibutuhkan.

¾ Apabila usaha patungan diselenggarakan buku – buku tersendiri, maka transaksinya dicatat dalam buku – buku

seperti cara pembukuan untuk transaksi persekutuan firma yang telah dibahas dimuka.

¾ Apabila masing – masing sekutu menyelenggarakan buku – buku tersendiri yang mengikhtisarkan kegiatan perusahaannya sebagai kegiatan pribadi, maka kepentingan dalam usaha patungannya, yang sama halnya dengan setiap kepentingan dalam persekutuan firma, ditetapkan dan dihitung sebagai investasi.

(20)

¾ Apabila usaha patungan tidak diselenggarakan buku – buku tersendiri, maka kegiatan usaha patungan harus diikhtisarkan dalam buku – buku masing – masing sekutu.

¾ Jika masing – masing sekutu menyelenggarakan seperangkat buku – buku tersendiri dan agar perangkat buku – buku ini lengkap, maka masing – masing sekutu harus memberitahukan kepada sekutu lainnya mengenai semua transaksi yang telah ia bukukan dalam usaha patungan

¾ Untuk melaporkan kegiatan usaha patungan dalam buku masing – masing sekutu, sebuah perkiraan

usaha patungan dibebani (didebet) untuk semua

biaya usaha patungan dan dikredit untuk semua

pendapatan usaha patungan

(21)

Contoh Akuntansi untuk Usaha Patungan

Asumsikan bahwa A, B, dan C menandatangani pendirian sebuah usaha patungan untuk kegiatan pembelian, pengembangan, dan penjualan sebidang tanah. A ditetapkan sebagai sekutu pengelola: pada pembubaran usaha patungan ini, imbalan khusus sebesar $5.000 harus diberikan kepadanya dan saldo laba harus dibagi dalam rasio investasi sekutu.

Transaksi dan ayat – ayat jurnal yang dibutuhkan pada prosedur alternatif dapat dilihat pada jurnal

penyelenggaraan buku – buku tersendiri dan dibawah ini :

(22)

Contoh:

jika usaha patungan tidak diselenggarakan buku – buku tersendiri, Maka perkiraan usaha patungan dalam buku masing – masing sekutu dibebani (didebet) dengan semua biaya usaha patungan dan dikredit dengan semua pendapatan usaha patungan. Saldo debet dalam perkiraan usaha patungan,selama usaha patungan berlangsung, akan ditetapkan sebagai jumlah investasi bersih dalam usaha patungan

Saldo kredit dalam perkiraan investasi pada pembubaran usaha patungan, menunjukkan bahwa semua pendapatan usaha patungan melebihi semua biaya dan pengeluaran dan diperoleh laba;Perkiraan investasi ditutup dengan mendebetnya dan perkiraan sekutu dikredit

Saldo debet dalam perkiraan investasi pada pembubaran usaha patungan, menunjukkan bahwa semua biaya dan pengeluaran melebihi semua pendapatan usaha patungan, dan timbul kerugian;perkiraan investasi kita tutup dengan mengkreditnya dan perkiraan sekutu kita debet.

Perkiraan sekutu dalam aktiva bersih usaha patungan:saldo kredit menunjukkan pertanggungjawaban (accountability) usaha patungan terhadap sekutu sedangkan saldo debet menunjukkan pertanggungjawaban sekutu terhadap usaha patungan .

Untuk melaporkan operasi usaha patungan dalam buku – buku masing – masing sekutu, aktiva dan kewajiban lainnya pada umumnya hanya ditetapkan dalam buku sekutu pengelola, daripada saldo investasi usaha patungan misalnya: kas usaha patungan, piutang usaha hutang usaha usaha patungan. Saldo dalam sekutu lainnya terbatas hanya pada investasi dalam usaha patungan dan saldo dengan sekutu – sekutu lainnya.

(23)

Jika usaha patungan berjalan di luar periode fiskal reguler masing – masing sekutu, dan jika usaha itu bersifat spekulasi dan keberhasilan usaha tidak dapat dipastikan, maka faham konservatisme menyatakan, bahwa laba tidak harus ditetapkan sampai usaha yang berjalan dirampungkan seluruhnya.

Jika kegiatan usaha patungan dicatat dalam buku masing – masing sekutu, maka penetapan laba sebelum usaha itu selesai dicatat dengan jalan mendebet perkiraan usaha patungan untuk laba akrual dan mengkredit perkiraan sekutu. Penetapan kerugian sebelum usaha bersangkutan selesai dilakukan dengan jalan mendebet perkiraan sekutu dan mengkredit perkiraan usaha patungan.

Jika usaha patungan tidak diselenggarakan buku – buku tersendiri, maka kepentingan seorang sekutu dalam usaha patungan dihitung dari saldo perkiraan yang berkaitan dengan usaha bersangkutan, yang tercantum dalam buku – bukunya sendiri.

Perkiraan dengan saldo debet menyatakan aktiva usaha

patungan, yang masih harus diperoleh kembali atau yang masih harus direalisasi, atauklaim usaha patungan terhadap sekutu – sekutu lainnya.

Sedangkan perkiraan dengan saldo mengkredit menyatakan klaim pihak luar atau kepentingan sekutu lainnya dalam aktiva usaha patungan.

Selisih antara saldo debet dan saldo kredit pada buku masing – masing sekutu, mengukur kepentingan masing – masing sekutu dalam usaha patungan.

(24)

Catatan:

Bahwa perkiraan usaha patungan yang diselenggarakan oleh seorang sekutu pengelola sudah cukup untuk menetapkan kegiatan usaha patungan dan untuk memberikan data – data yang dibutuhkan pada penyelesaian pembubaran usaha patungan. Akan tetapi, apabila perkiraan usaha patunagn diselenggarakan oleh semua sekutu, maka timbul pengecekan atas ketetapan dan kebenaran catatan yang diselenggarakan oleh sekutu pengelola dan penyelesaiannya dengan sekutu lainnya pada pembubaran usaha patungan.

Usaha patungan $160 Dikurangi kredit A $60 B 60 120 Kepentingan C $40 Usaha patungan $160 Dikurangi kredit A $60 B 40 100 Kepentingan B $60 Kas usaha patungan $40

Usaha patungan 160 $200 Dikurangi kredit B $60 C 40 100 Kepentingan A $100100 Kepentingan C ( dalam 000) Kepentingan B (dalam 000) Kepentingan A (dalam 000)

(25)

Perseroan Usaha Patungan

Menurut : Accounting Principle Board adalah:

suatu perseroan yang dimiliki dan dioperasikan oleh kelompok bisnis kecil (usaha – usaha patungan) sebagai suatu bisnis yang terpisah dan spesifik atau proyek untuk keuntungan mutualis dari anggota kelompok. Perseroan usaha patungan tidak memiliki saham yang dijual secara umum. Jadi masalah pencatatan umumnya berkaitan dengan perlakuan usaha patungan ini pada laporan keuangan individu.

Referensi

Dokumen terkait

Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 9 Maret 2020 secara terprogram dalam bentuk penyuluhan dan pelayanan kesehatan kepada masyarakat berusia lanjut yang berada di

Hal ini dimungkinkan karena sebagai dosen tetap mengikuti ketentuan yang berlaku dan memiliki kompetensi kepribadian yang baik sedangkan nilai terendah berada pada aspek

Penelitian ini akan digunakan analisis deskriptif. Dalam menganalisa data kualitatif yang diperoleh oleh penulis dalam meneliti. Metode deskriptif merupakan penelitian non

Syaikh Muhammad Ghazali, mengajak kita agar memahami sumber ajaran Islam yang utama, yaitu Al Qur`an Al Karim dengan cara mencermati inti ajarannya. Inti dari

Berdasarkan analisis beban penggunaan energi listrik maka peluang hemat energi yang diperoleh bahwa lantai I lebih dominan dibandingkan pada lantai II dan

Sedangkan Indeks keanekaragaman dan indeks dominansi pada tingkat pancang termasuk termasuk dalam kriteria sedang.Indeks nilai penting (INP) diperoleh di pantai kecamatan

Menurut Prasetyo dan Benedicta (2004, p8), di dalam misi produk dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan, pasar yang dilayani dan teknologi yang digunakan untuk

Rasio efektifitas memperlihatkan kemampuan suatu kegiatan dalam merealisasikan seluruh komponen kegiatan yang sudah direncanakan dibandingkan dengan target/tujuan yang