• Tidak ada hasil yang ditemukan

implementasi praktis gagasan tersebut nyaris tenggelam dalam sistem ekonomi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "implementasi praktis gagasan tersebut nyaris tenggelam dalam sistem ekonomi"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Pada awal abad ke-20, bank Islam hanya merupakan obsesi dan diskusi

teoritis para akademisi baik dari bidang hukum

(jiqh) maupun bidang ekonomi.

Kesadaran bahwa bank Islam adalah solusi masalah ekonomi untuk mencapai

kesejahteraan sosial telah muncul, namun upaya nyata yang memungkinkan

implementasi

praktis gagasan tersebut nyaris tenggelam dalam sistem ekonomi

dunia yang tidak bisa melepaskan diri dari bunga. Fenomena penerapan prinsip

syariah dalam lembaga keuangan semakin berkembang pesat, tidak hanya di

perbankan tetapi juga lembaga keuangan bukan bank (LKBB). Di sektor lembaga

keuangan bank dikenal dengan perbankan syariah, sedangkan pada lembaga

keuangan bukan bank terdiri dari lembaga keuangan mikro syariah, asuransi

syariah, obligasi syariah, pembiayaan syariah, pegadaian syariah, bisnis syariah

dan lain-lain.

Dengan lahirnya Bank Syariah sebagai salah satu solusi alternatif terhadap

persoalan pertentangan antara bunga dengan riba. Bank Syariah lahir di Indonesia

pada sekitar tahun 1990 tepatnya setelah ada aturan Pemerintah No. 72 Tahun

1992, direvisi dengan No. 10 Tahun 1998 dalam bentuk sebuah bank yang

beroperasi dengan sistem bagi hasil

(profit

sharing).

Selanjutnya, aturan mengenai

perbankan syariah saat ini didasarkan pada Peraturan Bank Indonesia

No.97/PB/2007 tentang perbankan, kegiatan usaha bank umum konvensional

menjadi bank urn urn yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip

(2)

syariah dan pembukaan kantor bank yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan

prinsip syariah. Dengan dikeluarkannya peraturan-peraturan tersebut, memberi

keuntungan bagi pengelolaan transaksi keuangan dengan sistem syariah dalam rangka

mewujudkan dan membangun sistem perbankan yang sehat. Baitul Maal Wat Tamwil

(BMT) merupakan lembaga keuangan syariah yang mengembangkan kegiatan

usahanya dengan prinsip-prinsip syariah.

Munculnya BMT sebagai lembaga keuangan mikro Islam yang bergerak pacta

sektor dil masyarakat bawah dan menengah sejalan dengan lahirnya Bank Muamalat

Indonesia (BMI). Karena BMI sendiri secara operasional tidak dapat menyentuh

masyarakat kecil

ini,

maka BMT menjadi salah satu lembaga yang dapat

mengantarkan masyarakat yang berada di daerah-daerah untuk terhindar dari sistem

bunga yang diterapkan pada bank konvensional.

Kelahiran BMT sangat menunjang sistem perekonomian pada masyarakat yang

berada

di

daerah karena di samping sebagai lembaga keuangan Islam, BMT juga

memberikan pengetahuan-pengetahuan agama. BMT sebagai media dalam sosialisasi

kepada masyarakat yang tergolong mempunyai pemahaman agama yang rendah.

Umat per!u disadarkan bahwa ada alternatif pilihan, bahkan solusi untuk menghindari

bunga, berganti sistem bagi hasil

(profit sharing)

yang lebih berkeadilan. Walaupun

tidak lantas terjebak dengan sentiment emosional keagamaan tapi tetap

mengedepankan rasional profesional dengan tampilnya lembaga keuangan syariah

yang sehat dan terpercaya.

(3)

Baitul Maal Wat Tamwiil (BMT) terdiri dati dua istilah yaitu Baitul Maal dan Baitut Tamwiil, Baitul Maal lebih mengarah pada usaha-usaha pengumpulan dan penyaluran dana yang

non-profit,

seperti Zakat, Infaq, dan Shadaqah (ZIS). Sedangkan Baitut Tamwiil sebagai usaha pengumpulan dan penyaluran dana komersil. Usaha-usaha tersebut menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari BMT sebagai lembaga pendukung kegiatan ekonomi masyarakat kecil dengan berlandaskan syariah.

Dalam kegiatan penyaluran dana Lernbaga Keuangan Syariah (LKS) melakukan investasi

dan

pembiayaan. Disebut investasi karena prinsip yang digunakan adalah prinsip penanaman dana atau penyertaan, dan keuntungan yang akan diperoleh bergantung pada kinerja usaha yang menjadi objek penyertaan tersebut sesuai dengan nisbah bagi basil yang telah diperjanjikan sebelumnya. Disebut pembiayaan karena LKS menyediakan dana gtma membiayai kebutuhan pengelola dana yang memerlukannya dan layak memperolehnya.

Pada dasarnya salah satu fungsi dari LKS adalah

intermediasi

antara masyarakat yang kelebihan dana dan masyarakat yang membutuhkan dana. BMT sebagai LKS mikro memiliki segmentasi menengah ke bawah. Untuk memulai suatu usaha diperlukan modal seberapapun kecilnya, adakalanya orang mendapat modal dari simpanannya atau dari keluarganya bahkan rekan-rekannya. Jika tidak tersedia, peran institusi keuangan menjadi sangat penting karena dapat menyediakan modal bagi orang yang ingin berusaha. Masyarakat yang membutuhkan dana kecil untuk

(4)

keperluan bisnis, sosial babkan untuk keperluan konsumtif dapat mengajukan

pembiayaan ke BMT selama memenuhi persyaratan yang telah ditentukan.

Dalam hal pelaksanaan operasional dari LKS akan tercennin prinsip ekonomi

syariah dalam bentuk nilai-nilai yang secara umum dibagi dalam dua perspektif mikro

dan makro. Nilai-nilai syariah dalam perspektif mikro menekankan aspek kompetensi

atau profesionalisme dan sikap amanah. Sedangkan dalam perspektif makro

nilai-nilai syariah menekankan aspek distribusi, pelarangan riba dan kegiatan ekonomi

yang tidak memberikan manfaat secara nyata kepada sistem perekonomian. Oleh

karena itu dapat dilihat secara jelas potensi manfaat keberadaan sis tern perekonomian

atau LKS yang ditujukan bukan hanya kepada warga masyarakat Islam, melainkan

untuk kebaikan selurub umat manusia.

Selama ini banyak masyarakat yang menggunakan jasa Bank umum untuk

memenuhi kebutuhan modal dan kepentingan transaksi lainnya, yang mana beban

bunga yang ditanggung atas pinjaman tersebut sangat memberatkan, sehingga para

nasabah mengalami kesulitan untuk mengembangkan usahanya. Melihat kondisi

terse but, Pengurus Y ayasan dan para anggota koperasi Y adika berinisiatif untuk

membentuk Lembaga Keuangan yang bebannya tidak memberatkan masyarakat.

Pada tanggal 1 Oktober 2004 dibentuklah lembaga keuangan non bank yang

bernafaskan islami, yang dinamai Baitul Maal V/at Tamwil (BMT) Yadika Bangil.

Kegiatan operasional BMT pada dasarnya sama dengan yang diterapkan oleh

lembaga keuangan mikro laitmya, yang tidak menerapkan prinsip bunga tetapi bagi

hasil dan kerugian. Oleh sebab

itu

masyarakat disekitar

BMT

Yadika lebih memilih

(5)

menjadi nasa bah di BMT Yadika, karena BMT Y adika menerapkan prinsip syariah dan menetapkan prinsip kemitraan melalui produk pembiayaan. Nasabah BMT tidak hanya masyarakat disekitar BMT, tetapi banyak kalangan pelajar yang juga memanfaatkan keberadaan BMT. Banyak masyarakat ma\lpun kalangan pelajar yang memanfaatkan jenis produk penghimpunan dana, yaitu tabtmgan mudharabah dan deposito mudharabah.

BMT menawarkan beberapa produk untuk nasabah diantaranya adalah pembiayaan Mudharabah

dan

Murabahah. Dalam penelitian ini peneliti hanya membahas pembiayaan mudharabah. Pembiayaan Mudharabah adalah akad kerja sama usaha antara shahibul maal (pemilik dana) dan Mudharib (pengelola dana) dengan nisbah bagi hasil menurut kesepakatan dimuka, jika usaha mengalami kerugian maka seluruh kerugian ditanggung oleh pemilik dana, kecuali jika ditemukan adanya kelalaian atau kesalahan oleh pengelola dana, seperti penyelewengan, kecurangan, dan penyalahgunaan dana. Pembiayaan Mudharabah merupakan pembiayaan berbasis Natural Uncertainty Contracts (NUC), yaitu akad dalam bisnis yang tidak memberikan kepastian pendapatan (return), dari segi jumlah

(amount) mauptm waktunya (timing).

Produk penghimpunan dana dengan menerapkan akad mudharabal1 telah diterapkan di BMT Y adika. Di mana dalam penerapan produk ini dapat mendatangkan manfaat bagi BMT dan nasabah. BMT dapat memperluas nasabah dan memperoleh loyalitas nasabah di samping mendapatkan keuntungan atau margin.

(6)

Sedangkan nasabah, akan mendapatkan mata uang yang di perlukan untuk kepentingan bertransaksi.

Akad mudharabah ini merupakan bentuk kerjasama usaba dengan sistem bagi basil. Pemilik dana dan pengelolanya akan memperoleh bagian keuntungan sesuai dengan porsi yang telah diperjanjikan. Sebagian para ulama dan pakar berpendapat bahwa keberadaan lembaga keuangan syariah sebenarnya d1dirikan untuk tercapainya prinsip bagi basil, karena prinsip ini dianggap mempunyai sifat keadilan dan kejujuran dalam bekerjasama dan demi tercapainya kesejahteraan yang lebih merata (Dawwabah: 2009). Hal ini juga serupa dengan pendapat Cbapra (2010) menunjukkan bahwa salah satu bentuk yang paling penting dan aklamasi disepakati yang harus disediakan oleb LKS adalah mudharabah (sistem bagi basil).

Bagi basil dalam akad mudharabah merupakan ciri utama dari lembaga keuangan tanpa bunga, akan tetapi bagi hasil denga akad mudbarabah tersebut sering juga disebut pengganti nama "bunga". Sedangkan tujuan utama dari akad mudharabah adalah memperoleh basil investasi dimana dana yang telab dikumpulkan oleh BMT dari titipan dana pihak ke tiga atau titipan lainnya, perlu dikelola penuh dengan amanab dan istiqomah. Dengan harapan dana tersebut mendatangkan keuntungan yang besar, baik untuk nasabah maupun BMT. Prinsip utarna yang harus dikembangkan BMT dalam kaitan dengan manajemen dana adalah bahwa BMT harus memberikan bagi basil bagi penyimpan dana minimal sama dengan atau lebib besar dari suku bunga dari bank konvensional, dan mampu menarik bagi basil dari debitur lebih rendah dari pada bunga yang berlaku di bank konvensional.

(7)

Akuntansi adalah bagian dari informasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suatu rangkaian tugas manajemen dalam mencapai tujuannya, akuntansi merupakan alat pembantu untuk memperlancar tugas-tugas manajemen terutama dalam fungsi perencanaan dan pengawasan. Dalam fungsi perencanaan informasi aktmtansi sangat berguna temtama sebagai pemberi data aktual yang akan dijadikan dasar dalam penyusunan anggaran atau perencanaan operasi perusahaan. Dalam fungsi pengawasan tugas akuntansi sangat strategis sebagai alat pembanding dengan rencana, perbandingan ini dimaksudkan untuk mengetahui penyimpangan yang terjadi sehingga manajemen dapat dengan mudah melakukan penilaian dan perbaikan secara lebih dini, sehingga kekeliruan tidak berlangsung lama.

Ak:1mtansi merupakan sistem informasi yang mengukur aktifitas bisnis, mengolah data menjadi laporan dan mengkomunikasikan hasilnya kepada para pemgambil keputusan. Dengan demikiaa fungsi akuntansi berguna untuk: (1) Menganalisis dan mencatat yang berhubungan dengan setiap transaksi. (2) Meringk:as dan melaporkan data akuntansi dalam laporan-laporan akuntansi. (3) Menganalisis dan mengartikan laporan-laporan untuk kepentingan manajemen.

Informasi akuntansi mutlak diperlukan dalam pengambilan berbagai keputusan ekonomi. Oleh karena itu dibutuhkan sistem informasi yang andal agar keputusan dapat dilakukan secara tepat oleh para pelaku kegiatan ekonomi. Tidak adanya informasi diibaratkan kapal yang tidak memiliki sistem navigasi sehingga mengakibatkan kapal menjadi salah arah. Sebagai suatu sistem informasi, akuntansi

(8)

menghasilkan informasi keuangan melalui laporan-laporan keuangan yang didasarkan pada prinsip-prinsip dan konsep-konsep yang berlaku umum.

Penelitian Arbaian

(2008)

menyatakan bahwa informasi akuntansi bermanfaat bagi semua pihak (pihak internal maupun pihak eksternal). Informasi akuntansi juga berntanfaat untuk memprediksi kebutuhan pinjaman dan memprediksi kemampuan badan usaha untuk memenuhi komitmen keuangannya pada saatjatuh tempo.

Dalam pembiayaan mudharabah, BMT mempunyai kebijakan-kebiajakan dalam pembiayaan mudharabah, diantaranya adalah pembuatan laporan keuangan dan adanya jaminan. Karena laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi mengenai posisi keuangan nasabah, sehingga BMT dapat memprediksi kemampuan nasabah dalam pembayaran angsuran. Sehingga BMT dapat meminimalkan adanya kecurangan yang dilakukan nasabah. Akan tetapi banyak nasabah yang menganggap kebijakan terse but tidak sesuai dengan maksud dan tujuan akad mudharabah dan juga tidak sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Sehingga mereka menganggap adanya kesamaan praktek yang dilakukan oleh BMT Yadika dengan lembaga-lembaga keuangan lainnya yang tidak berprinsip syariah. Sebab pada dasarnya akad mudharabah adalah akad kepercayaan dan bukan hutang piutang.

Sebagian masyarakat dan nasabah juga mempertanyakan penerapan sanksi yang akan diberlakukan kepada nasabah bila terjadi pelanggaran perjanjian dalam akad mudharabah. Karena selama ini, pihak BMT tidak secara tegas memberikan sanksi kepada nasabah yang lalai dalam kew3;jibannya. Penelitian Nurhasanah (2005) menyatakan bahwa penerapan sanksi yang akan diberlakukan kepada nasabah

(9)

bertujuan agar nasabah lebih disiplin dalam melaksanakan kewajibannya. Sanksi dapat berupa denda sejumlah uang yang besarnya telah disepakati bersama.

Dampak dari pemberian sanksi yang tidak secara tegas mengakibatkan banyaknya nasabah yang mengalami pembiayaan macet, dengan adanya pembiayaan macet maka dapat mempengaruhi perputaran dana pinjaman, yang seharusnya dana tersebut dapat dipinjamkan kepada nasabah lainnya.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :

1.

Bagaimana nasabah memahami penerapan transaksi mudharabah pada BMT Yadika Bangil?

2. Bagaimana peran informasi akuntansi dalare, pembiayaan mudharabah di BMT Yadika Bangil?

3. Bagaimana kebijakan dan sanksi yang diberlakukan kepada nasabah dalam pembiayaan mudharabah?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui bagaimana nasabah memahami penerapan transaksi mudharabah.

(10)

2. Untuk mengetahui bagaimana peran infor'llasi akuntansi dalam pembiayaan mudharabah.

3. Untuk mengkaji kebijakan BMT Yadika pada pembiayaan akad mudharabah terkait adanya persyaratan pembuatan laporan keuangan dan jaminan, serta sanksi apa yang diberikan kepada nasabah jika nasabah melanggar perjanjian akad mudharabah.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran barn dan sebagai informasi lebih lanjut untuk pengembangan penelitian selanjutnya khususnya pada pemahaman penerapan pembiayaan mudharabah dan peran informasi akuntansi dalam pembiayaan mudharabah pada Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) Yadika Bangil.

2. Secara praktis diharapkan dapat digunakan sebagai masukan dan bermanfaat bagi masyarakat khususnya nasabah dan instansi terkait mengenai bagaimana pemahaman nasabah terhadap penerapan transaksi mudharabah pada BMT dan mengetahui peran informasi akuntansi dalam transaksi mudharabah serta sanksi apa yang diberlakukan kepada nasabah yang !alai dalam kewajibannya.

3. Adapun manfaat bagi kebijakan, basil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan dan informasi kepada pihak-pihak yang berwenang (manager, pengarahan dana

dan

pembiayaan) dalam pengambilan keputusan. Serta manfaat dari infonnasi akuntansi dalam pembiayaan mudharabah, sehingga dapat

(11)

memudahkan BMT untuk memberikan kebijakan-kebijakan kepada nasabahnya,

diantaranya persyaratan pembuatan laporan keuangan dan adanya jaminan. Serta

pemberian sanksi terhadap nasabah yar1g lalai dalam kewajibannya.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah Sejauh mana nasabah memahami

penerapan pembiayaan mudharabah yang dilakukan oleh BMT Yadika, sudah sesuai

atau tidak dengan prinsip-prinsip syariah. Serta bagaimana BMT memanfaatkan

peran inforrnasi akuntansi, dan kebijakan-kebijakan apa saja yang diambil oleh BMT

dalam pembiayaan mudharabah. Serta sanksi-sanksi apa yang akan diberlakukan

kepada nasabah yang lalai dalam kewajibannya.

Referensi

Dokumen terkait

PENGARUH PENAMBAHAN BIODIESEL PADA BAHAN BAKAR SOLAR DAN PENERAPAN PIPA BERSIRIP PERSEGI DI DALAM UPPER TANK RADIATOR TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR PADA UJI JALAN

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis dapat menarik kesimpulan Perjanjian bagi hasil perikanan darat khususnya di desa bolano kecamatan bolano kabupaten parigi moutong sampai

Pengaruh penambahan sari te- mulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) terhadap kualitas telur asin yang ditinjau dari kadar asam lemak bebas, pH dan kadar kurkumin dapat

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelas eksperimen memiliki tingkat motivasi lebih baik dalam aspek perhatian, relevansi, kepercayaan diri, dan kepuasan pembelajaran dengan rata

Daya dukung dari suatu perairan yang digunakan untuk kegiatan budidaya dalam KJA merupakan tingkat maksimum produksi ikan yang dapat didukung oleh perairan pada tingkat

“Redesain Gereja Santo Petrus Sambiroto Semarang” dirancang dengan konsep penekanan desain Arsitektur Post Modern, dan mengambil aliran Methapor and Metaphisical

Sedangkan pada analisis data sikap ilmiah pada mahasiswa laki-laki dan perempuan terjadi perbedaan yang signifikan, dimana mahasiswa laki-laki lebih menyukai tugas individu

Terdapat perbedaan yang signifikan terhadap kepercayaan diri siswa yang bermasalah dalam perkembangan jasmani dan kesehayan sebelum dan sesiudah diberikan layanan