• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 9 TAHUN 2021 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PROGRAM BEASISWA UNGGULAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 9 TAHUN 2021 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PROGRAM BEASISWA UNGGULAN"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

SALINAN

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 9 TAHUN 2021

TENTANG

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PROGRAM BEASISWA UNGGULAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN,

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 12 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 95 Tahun 2013 tentang Beasiswa Unggulan dan Pasal 5, Pasal 15 ayat (1) dan Pasal 17 ayat (7) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 32 Tahun 2019 tentang Pedoman Umum Penyaluran Bantuan Pemerintah di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 44 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 32 Tahun 2019 tentang Pedoman Umum Penyaluran Bantuan Pemerintah di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan perlu menetapkan Peraturan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Program Beasiswa Unggulan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang

Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916);

(2)

- 2 -

2. Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2019 tentang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 242);

3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 95 Tahun 2013 tentang Beasiswa Unggulan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 1244);

4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1340) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 173/PMK.05/2016 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1745);

5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 32 Tahun 2019 tentang Pedoman Umum Penyaluran Bantuan Pemerintah di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 1167) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 44 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 32 Tahun 2019 tentang Pedoman Umum Penyaluran Bantuan Pemerintah di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 1145); 6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 45

Tahun 2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 1673) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 9 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 45 Tahun 2019 tentang Organisasi

(3)

- 3 -

dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 124);

7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 46 Tahun 2019 tentang Rincian Tugas Unit Kerja di Lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 1728) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 17 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 46 Tahun 2019 tentang Rincian Tugas Unit Kerja di Lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 269);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PROGRAM BEASISWA UNGGULAN

Pasal 1

Dalam Peraturan Sekretaris Jenderal ini yang dimaksud dengan:

1. Beasiswa Unggulan adalah pemberian biaya pendidikan oleh pemerintah Indonesia kepada putra-putri terbaik bangsa Indonesia pada perguruan tinggi penerima peserta didik program Beasiswa Unggulan.

2. Beasiswa Masyarakat Berprestasi adalah Beasiswa Unggulan yang diberikan bagi masyarakat yang memiliki kemampuan intelektual, emosional, dan spiritual untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang sarjana, magister, dan doktoral yang diselenggarakan pada perguruan tinggi dalam negeri atau perguruan tinggi luar negeri.

(4)

- 4 -

3. Beasiswa Pegawai Kementerian adalah Beasiswa Unggulan yang diberikan bagi pegawai Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang magister dan doktoral yang diselenggarakan pada perguruan tinggi dalam negeri atau perguruan tinggi luar negeri.

4. Beasiswa Unggulan Non-Degree adalah Beasiswa Unggulan yang diberikan bagi guru, pegawai, tenaga kependidikan, siswa, seniman, pegiat sosial, dan tokoh untuk mengikuti kegiatan workshop, residensi, magang, short course, konferensi, penelitian, dan perancangan dalam bidang pendidikan dan kebudayaan.

5. Beasiswa Penghargaan adalah Beasiswa Unggulan yang diberikan berupa penghargaan pemerintah kepada anak kandung dari orang tua yang gugur dalam menjalankan tugas negara dan/atau pengabdian kepada negara dan ditetapkan oleh pemerintah untuk melanjutkan Pendidikan.

6. Mahasiswa adalah adalah peserta didik pada jenjang pendidikan tinggi.

7. Perguruan Tinggi adalah satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan tinggi.

8. Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan yang selanjutnya disebut Puslapdik adalah unit kerja pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang menyelenggarakan Beasiswa Unggulan.

9. Kementerian adalah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Pasal 2

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Program Beasiswa Unggulan merupakan acuan bagi Kementerian, Perguruan Tinggi, Penerima Beasiswa, dan pihak lainnya dalam melakukan penyaluran Beasiswa.

(5)

- 5 -

Pasal 3

Petunjuk teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Sekretaris Jenderal ini.

Pasal 4

Pada saat Peraturan Sekretaris Jenderal ini berlaku, Peraturan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 13 Tahun 2020 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Program Beasiswa Unggulan, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 5

Peraturan Sekretaris Jenderal ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 28 April 2021 Plt.SEKRETARIS JENDERAL

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN, TTD.

AINUN NA’IM Salinan sesuai dengan aslinya,

Kepala Biro Hukum

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, ttd.

Dian Wahyuni

(6)

SALINAN

LAMPIRAN

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 9 TAHUN 2021

TENTANG

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PROGRAM BEASISWA UNGGULAN

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PROGRAM BEASISWA UNGGULAN A. Tujuan

1. Pemberian Beasiswa Unggulan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan kompetensi sumber daya manusia Indonesia yang mendukung percepatan pembangunan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

2. Petunjuk teknis pelaksanaan program Beasiswa Unggulan disusun untuk dijadikan pedoman, pertimbangan dalam pelaksanaan, dan laporan pertanggungjawaban serta pelaksanaan program Beasiswa Unggulan.

B. Jenis Beasiswa Unggulan

1. Beasiswa Unggulan terdiri atas:

a. Beasiswa Masyarakat Berprestasi; b. Beasiswa Pegawai Kementerian; c. Beasiswa Unggulan Non-Degree; dan d. Beasiswa Penghargaan.

2. Beasiswa Masyarakat Berprestasi sebagaimana dimaksud pada angka 1 huruf a untuk program sarjana, magister, doktoral dalam negeri atau luar negeri.

3. Beasiswa Pegawai Kementerian sebagaimana dimaksud pada angka 1 huruf b untuk program magister, doktoral dalam negeri atau luar negeri.

4. Beasiswa Unggulan Non-Degree sebagaimana dimaksud pada angka 1 huruf c untuk mengikuti kegiatan workshop, residensi, magang, short course, konferensi, penelitian, dan perancangan dalam bidang pendidikan dan kebudayaan.

(7)

- 2 -

5. Beasiswa Penghargaan sebagaimana dimaksud pada angka 1 huruf d merupakan bentuk penghargaan yang diberikan oleh pemerintah dalam bentuk pembiayaan untuk melajutkan pendidikan mulai dari jenjang pendidikan dasar sampai dengan jenjang pendidikan tinggi sarjana satu (S1).

C. Penerima Beasiswa

1. Penerima Beasiswa Masyarakat Berprestasi

a. Beasiswa Masyarakat Berprestasi diberikan kepada masyarakat yang:

1) berprestasi di bidang akademik/non akademik tingkat internasional dan/atau nasional; dan/atau

2) berkontribusi kepada daya saing bangsa di segala bidang. b. Masyarakat sebagaimana dimaksud pada angka 1 harus

memenuhi persyaratan umum dan persyaratan khusus sebagai berikut.

1) Persyaratan umum sebagai berikut:

a) diutamakan memiliki sertifikat yang membuktikan prestasi akademik/non akademik tingkat internasional dan/atau nasional;

b) mendapatkan rekomendasi dari institusi terkait; c) tidak sedang menerima beasiswa sejenis dari sumber

lain; dan

d) diterima di Perguruan Tinggi dalam negeri yang telah terakreditasi B/Sangat Baik dan pada program studi paling rendah B/Sangat Baik atau di Perguruan Tinggi di luar negeri yang diakui oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.

2) Persyaratan khusus sebagai berikut.

a) Untuk program sarjana sebagai berikut:

(1) berusia paling tinggi 22 (dua puluh dua) tahun bagi mahasiswa baru atau paling tinggi 23 (dua puluh tiga) tahun untuk yang sedang menempuh perkuliahan;

(2) bagi mahasiswa pada jenjang pendidikan S1 yang sedang menempuh perkuliahan maksimal semester III memiliki nilai Indeks Prestasi

(8)

- 3 -

Kumulatif (IPK) paling rendah 3,25 (tiga koma dua lima) pada skala 4,00 (empat); dan

(3) memiliki karya tulis berupa essay/karangan menggunakan Bahasa Indonesia, dengan ketentuan sebagai berikut:

(a) judul/tema karya tulis yaitu mengenai “aku generasi unggul kebanggaan bangsa indonesia”; dan

(b) karya tulis dibuat paling sedikit 3 halaman (tiga) dan paling banyak 5 (lima) halaman dengan menggunakan kertas ukuran A4, format huruf times new roman yang berukuran 12 dan spasi lines 1.5.

b) Untuk program magister sebagai berikut:

(1) berusia paling tinggi 32 (tiga puluh dua) tahun bagi mahasiswa baru atau paling tinggi 33 (tiga puluh tiga) tahun untuk yang sedang menempuh perkuliahan;

(2) memiliki surat keterangan lulus/Letter of Acceptance (LoA) Unconditional bagi mahasiswa yang baru diterima pada Perguruan Tinggi atau surat keterangan aktif kuliah dari dekan atau direktur pasca bagi mahasiswa on-going pada Perguruan Tinggi di dalam negeri atau Perguruan Tinggi di luar negeri yang diakui oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi;

(3) memiliki nilai IPK S1 paling rendah 3,25 (tiga koma dua lima) pada skala 4 (empat) baru maupun on- going;

(4) diutamakan bagi mahasiswa yang memiliki kemampuan Bahasa Inggris dengan skor paling rendah TOEFL ITP 550/IBT 61 atau IELTS 6.0; (5) memiliki proposal rencana studi yang berisi

alasan mengambil program studi yang dipilih dan rencana penelitian tugas akhir/tesis; dan

(6) menyerahkan essay/karangan menggunakan Bahasa Indonesia, dengan ketentuan:

(9)

- 4 -

(a) tema essay/karagan terkait dengan hal yang sudah diperbuat untuk bangsa;

(b) essay/karangan dibuat paling sedikit 3 halaman (tiga) dan paling banyak 5 (lima) halaman dengan menggunakan kertas ukuran A4, format huruf times new roman yang berukuran 12 dan spasi lines 1.5.

c) Untuk program doktoral sebagai berikut.

(1) memiliki usia paling tinggi 40 (empat puluh) tahun bagi mahasiswa baru atau paling tinggi 41 (empat puluh satu) tahun untuk yang sedang menempuh perkuliahan;

(2) memiliki surat keterangan lulus/Letter of Acceptance (LoA) Unconditional bagi mahasiswa yang baru diterima pada Perguruan Tinggi atau surat keterangan aktif kuliah dari dekan atau direktur pasca bagi mahasiswa on-going pada Perguruan Tinggi di dalam negeri atau Perguruan Tinggi di luar negeri yang diakui oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi

(3) memiliki nilai IPK S2 paling rendah 3,40 (tiga koma empat) pada skala 4 (empat) baik bagi mahasiswa baru maupun on-going;

(4) diutamakan bagi mahasiswa yang memiliki kemampuan Bahasa Inggris dengan skor paling rendah TOEFL ITP 550/IBT 61 atau IELTS 6.0; (5) memiliki proposal rencana studi yang berisi

alasan mengambil program studi yang dipilih dan rencana penelitian tugas akhir/disertasi; dan (6) menyerahkan essay/karangan menggunakan

Bahasa Indonesia, dengan ketentuan:

(a) tema essay/karangan terkait dengan hal yang sudah diperbuat untuk Bangsa; dan

(10)

- 5 -

(b) essay/karangan dibuat paling sedikit 3 halaman (tiga) dan paling banyak 5 (lima) halaman dengan menggunakan kertas ukuran A4, format huruf times new roman yang berukuran 12, dan spasi lines 1.5. 2. Penerima Beasiswa Pegawai Kementerian

a. Penerima Beasiswa pegawai Kementerian harus memenuhi persyaratan umum dan khusus sebagai berikut.

1) Persyaratan umum sebagai berikut:

a) berstatus sebagai aparatur sipil negara di Kementerian; b) diusulkan oleh pejabat pimpinan pratama atau eselon

II di unit kerja tempat bekerja; dan

c) mendapatkan persetujuan penugasan untuk belajar sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan;

d) rekomendasi pimpinan terkait bidang studi yang diambil sesuai dengan kebutuhan organisasi; dan e) diutamakan yang memiliki kinerja baik.

2) Persyaratan khusus sebagai berikut.

a) Untuk program magister sebagai berikut:

(1) memiliki usia paling tinggi 37 (tiga puluh tujuh) tahun;

(2) diterima di Perguruan Tinggi di Indonesia dengan akreditasi institusi dan program studi paling rendah B/Sangat Baik atau Perguruan Tinggi di luar negeri yang diakui oleh Pemerintah Indonesia;

(3) memiliki IPK S1 paling rendah 3,00 (tiga koma nol) pada skala 4 (empat); dan

(4) diutamakan yang memiliki TOEFL ITP 500/IBT 61, IELTS 6.0 untuk tujuan dalam negeri atau untuk luar negeri TOEFL ITP 550/IBT 79, IELTS 6.5.

b) Untuk program doktoral sebagai berikut.

(1) memiliki usia paling tinggi 40 (empat puluh) tahun; (2) diterima di Perguruan Tinggi di Indonesia dengan akreditasi institusi dan program studi paling

(11)

- 6 -

rendah B/Sangat Baik atau Perguruan Tinggi di luar negeri yang diakui oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi;

(3) memiliki IPK S2 paling rendah 3,25 (tiga koma dua lima) pada skala 4 (empat); dan

(4) diutamakan yang memiliki TOEFL ITP 500/IBT 61, IELTS 6.0 untuk tujuan dalam negeri atau untuk luar negeri TOEFL ITP 550/IBT 79, IELTS 6.5.

3. Penerima Beasiswa Unggulan Non-Degree

a. Beasiswa Unggulan Non-Degree diberikan kepada pegawai Kementerian, siswa, guru, penulis, pelaku seni/budaya dan tokoh.

b. Pegawai Kementerian, siswa, guru, penulis, pelaku seni/budaya dan tokoh sebagaimana dimaksud pada huruf a harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

1) memiliki surat persetujuan paling rendah dari pimpinan unit eselon II Kementerian atau pimpinan lembaga bagi masyarakat yang tidak berstatus aparatur sipil negara; 2) memiliki daftar riwayat hidup (curriculum vitae);

3) memiliki surat undangan dari penyelenggara; dan

4) materi/bahan/proposal yang relevan dengan penyelenggaraan kegiatan.

c. Persyaratan sebagaimana dimaksud pada huruf b diajukan kepada Puslapdik melalui surat permohonan beasiswa;

4. Penerima Beasiswa Penghargaan

a. Beasiswa Penghargaan diberikan kepada anak kandung dari orang tua yang gugur dalam menjalankan tugas negara dan/atau pengabdian negara yang direkomendasikan atau diusulkan oleh pejabat setingkat kepala staf tantara nasional Indonesia.

b. Anak anak kandung dari orang tua yang gugur dalam menjalankan tugas negara dan/atau pengabdian negara sebagaimana dimaksud pada huruf a telah diterima pada satuan pendidikan:

(12)

- 7 -

a. pendidikan dasar;

b. pendidikan menengah; atau c. pendidikan tinggi sarjana satu. D. Penetapan Penerima

1. Prosedur Pendaftaran

a. Pendaftaran Beasiswa Masyarakat dan Pegawai dilakukan

secara online melalui laman

https://buonline.beasiswaunggulan.kemdikbud.go.id.

b. Pendaftaran Beasiswa Non-Degree dilakukan melalui surat yang disertai dengan proposal dan ditujukan kepada Kepala Puslapdik.

c. Khusus bagi calon penerima Beasiswa Masyarakat Berprestasi dan Beasiswa Pegawai Kementerian harus sudah diterima di Perguruan Tinggi sesuai persyaratan.

d. Pendaftaran Beasiswa Penghargaan dilakukan dengan mengisi

data diri pada laman

https://buonline.beasiswaunggulan.kemdikbud.go.id

e. Waktu pembukaan dan penutupan permohonan dan

pendaftaran diumumkan melalui laman

beasiswaunggulan.kemdikbud.go.id. 2. Proses Seleksi

a. Puslapdik melakukan seleksi melalui tim seleksi Beasiswa Unggulan.

b. Tim seleksi Beasiswa Unggulan melakukan seleksi penilaian administrasi dan wawancara.

c. Hasil seleksi sebagaimana dimaksud pada huruf b disampaikan kepada Kepala Puslapdik.

3. Penetapan Penerima

a. Puslapdik menetapkan penerima Beasisw Unggulan berdasarkan hasil seleksi.

b. Hasil penetapan penerima Beasiswa Unggulan disampaikan kepada penerima Beasiswa Unggulan.

(13)

- 8 -

E. Jangka Waktu Pemberian Beasiswa

1. Jangka waktu pemberian Beasiswa Masyarakat Berprestasi dan Beasiswa Pegawai Kementerian sesuai dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Beasiswa pada program sarjana paling lama 8 (delapan) semester; b. Beasiswa pada program magister paling lama 4 (empat)

semester baik untuk Beasiswa Masyarakat Berprestasi maupun Beasiswa Pegawai Kementerian.

c. Beasiswa pada program doktoral:

1) paling lama 6 (enam) semester untuk Beasiswa Masyarakat Berprestasi; dan

2) paling lama 6 (enam) semester dan dapat diperpanjang paling lama 2 (dua) semester untuk Beasiswa Pegawai Kementerian.

2. Jangka waktu pemberian beasiswa Non-Degree sesuai dengan lamanya palaksanaan kegiatan dan paling lama 6 (enam) bulan. 3. Jangka waktu pemberian Beasiswa Penghargaan sesuai dengan

masa tempuh pendidikan yang akan dilaksanakan penerima beasiswa dalam perjanjian kerja sama Beasiswa Penghargaan.

F. Komponen Beasiswa

1. Komponen Beasiswa Masyarakat Berprestasi

a. Komponen Beasiswa Masyarakat Berprestasi yang diberikan kepada penerima Beasiswa Unggulan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai standar biaya masukan.

b. Rincian komponen beasiswa masyarakat berprestasi sebagaimana dimaksud pada huruf a yang diterima ditetapkan dalam perjanjian kerja sama beasiswa.

2. Komponen Beasiswa Pegawai Kementerian

a. Komponen Beasiswa Pegawai Kementerian berupa sebagian atau keseluruhan dari:

1) biaya penyelenggaraan pendidikan (tuition fee); 2) biaya buku;

3) biaya penelitian; 4) biaya hidup; 5) tiket pesawat;

(14)

- 9 -

6) biaya dokumen perjalanan; 7) asuransi kesehatan; dan/atau 8) komponen lainnya.

b. Rincian komponen dan besaran Beasiswa Pegawai Kemdikbud sebagaimana dimaksud pada huruf a yang diterima ditetapkan dalam perjanjian kerja sama beasiswa.

3. Komponen Beasiswa Unggulan Non-Degree

a. Komponen Beasiswa Unggulan Non-Degree sesuai dengan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan oleh penerima beasiswa dengan memperhatikan relevansi komponen dengan kegiatan.

b. Rincian komponen dan besaran beasiswa sebagaimana dimaksud pada huruf a yang diterima ditetapkan dalam perjanjian kerja sama beasiswa.

4. Komponen Beasiswa Penghargaan

a. Komponen Beasiswa Penghargaan berupa: 1) biaya pendidikan (tuition fee);

2) biaya buku; dan 3) biaya hidup.

b. Rincian komponen Beasiswa Penghargaan sebagaimana dimaksud pada huruf a yang diterima ditetapkan dalam perjanjian kerja sama beasiswa.

5. Komponen Biaya Hidup Luar Negeri.

Mahasiswa yang mengikuti pendidikan di luar negeri, komponen biaya hidup diberikan berdasarkan biaya hidup dalam negeri apabila mahasiswa berada di Indonesia dan biaya hidup luar negeri akan diberikan apabila mahasiswa berada di luar negeri.

G. Ketentuan Cuti Pendidikan

1. Penerima Beasiswa Unggulan dapat diberikan cuti dalam melaksanakan pendidikan apabila:

a. kondisi kesehatan yang mengakibatkan penerima Beasiswa Unggulan tidak dapat mengikuti perkuliahan yang melebihi jangka waktu 1 (satu) bulan yang dibuktikan dengan surat keterangan dokter/rumah sakit;

b. kondisi bencana alam baik yang dialami penerima Beasiswa Unggulan sendiri atau tempat studi yang melebihi waktu 1

(15)

- 10 -

(satu) bulan dibuktikan dengan surat keterangan terjadinya bencana dari kelurahan atau kecamatan setempat;

c. penerima Beasiswa Unggulan harus mengikuti pemusatan pelatihan/lomba internasional yang diselenggarakan/ ditugaskan oleh pemerintah seperti world skill, olimpiade, dan sejenis lainnya;

d. penerima Beasiswa Unggulan mengikuti pendidikan di luar negeri yang jangka waktunya lebih dari 1 (satu) bulan berdasarkan surat undangan, surat tugas, surat penerimaan dari Perguruan Tinggi mitra, atau bukti lainnya yang terkait dengan pelaksanaan kegiatan akademik.

2. Cuti dalam melaksanakan pendidikan sebagaimana dimaksud pada angka 1 dapat diberikan setelah mengajukan permohonan izin cuti secara tertulis kepada kepala Puslapdik.

3. Pengajuan izin dalam melaksanakan pendidikan sebagaimana dimaksud pada angka 2 dilakukan dengan syarat dan prosedur sebagai berikut:

a. melampirkan surat permohonan pengajuan izin cuti yang disertai dengan alasan permohonan cuti dan bukti atau dokumen pendukung;

b. sudah mendapat surat persetujuan dari Perguruan Tinggi yang ditandatangani oleh pejabat yang berwenang di tempat studi; c. mendapatkan surat rekomendasi dari pimpinan unit kerja

untuk permohonan cuti.

4. Selama menjalani cuti pendidikan, penerima Beasiswa Unggulan tidak mendapatkan beasiswa.

5. Beasiswa diberikan kembali setelah penerima Beasiswa Unggulan aktif melaksanakan pendidikan atau kuliah.

6. Penerima Beasiswa Unggulan bertanggung jawab menanggung biaya pendidikan yang timbul selama menjalankan cuti pendidikan sesuai dengan ketetapan Perguruan Tinggi.

(16)

- 11 -

H. Penyaluran Beasiswa

1. Komponen beasiswa berupa Biaya Pendidikan disalurkan secara langsung ke rekening perguruan tinggi atau ke rekening penerima beasiswa.

2. Komponen beasiswa selain Biaya Pendidikan disalurkan secara langsung ke rekening penerima Beasiswa Unggulan.

3. Penyaluran komponen beasiswa sebagaimana dimaksud pada angka 1 dan angka 2 dilakukan melalui mekanisme langsung (LS) bendahara dan disalurkan oleh Bank Penyalur.

4. Komponen Beasiswa Penghargaan untuk penerima yang masih melaksanakan pendidikan pada satuan pendidikan jenjang dasar dan menengah disalurkan kepada orang tua penerima Beasiswa Penghargaan.

I. Pengembalian Dana Beasiswa

1. Perguruan Tinggi harus mengembalikan dana ke kas umum negara apabila terdapat kelebihan penyaluran biaya pendidikan.

2. Penerima Beasiswa Unggulan harus mengembalikan dana ke kas umum negara apabila:

a. kelebihan penyaluran biaya komponen pendidikan yang diterima; dan/atau

b. dibatalkan sebagai penerima Beasiswa Unggulan akibat pemberian sanksi dari pemberi beasiswa.

3. Pengembalian dana sebagaimana dimaksud pada angka 1 dan angka 2 dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan.

J. Pembatalan Sebagai Penerima Beasiswa Unggulan

Penerima Beasiswa Unggulan dapat dibatalkan sebagai penerima apabila: 1. meninggal dunia;

2. sakit yang mengakibatkan tidak dapat mengikuti pendidikan dalam jangka yang lama;

3. pindah Perguruan Tinggi dan/atau program studi; 4. berhenti dalam pendidikan;

5. mengundurkan diri sebagai penerima beasiswa;

6. menerima beasiswa dari sumber lain dengan komponen beasiswa yang sama;

(17)

- 12 -

7. tidak menyampaikan laporan akademik selama 1 (satu) semester tanpa alasan yang jelas;

8. dihukum dengan pidana penjara; dan/atau 9. akibat pemberian sanksi dari pemberi beasiswa. K. Sanksi

1. Penerima Beasiswa Unggulan yang memperoleh Indeks Prestasi Semester (IPs) kurang dari 3.00 pada program sarjana atau IPs kurang dari 3.25 pada program magister atau doktoral dikenai sanksi pemotongan 5% dari nilai kontrak.

2. Penerima Beasiswa Unggulan yang memperoleh Indeks Prestasi Semester (IPs) kurang dari 3.00 pada program sarjana atau IPs kurang dari 3.25 (tiga koma dua lima) pada program magister atau doktoral secara berturut-turut selama 2 (dua) semester dapat dikenai sanksi pembatalan sebagai penerima beasiswa.

3. Penerima Beasiswa Unggulan yang belum melakukan perkuliahan setelah 30 hari sejak dana dicairkan dikenai sanksi berupa pengembalian dana yang telah diterima dan disetorkan ke kas negara. 4. Penerima Beasiswa Unggulan dapat dikenai sanksi pengembalian

dana beasiswa yang diterima ke kas negara apabila:

a. menerima beasiswa dari sumber lain dengan komponen beasiswa yang sama;

b. pindah Perguruan Tinggi dan/atau program studi; c. berhenti dalam pendidikan; dan/atau

d. mengundurkan diri sebagai penerima Beasiswa Unggulan. 5. Penerima Beasiswa Unggulan yang diberhentikan oleh Perguruan

Tinggi akibat dari kelalaian sebagai mahasiswa dikenai sanksi: a. pembatalan sebagai penerima Beasiswa Unggulan; dan

b. pengembalian dana beasiswa yang diterima ke kas negara dan ditambah sebanyak 100% (seratus persen).

L. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan 1. Perguruan Tinggi

a. Perguruan Tinggi melakukan monitoring perkembangan akademik dengan menyampaikan hasil studi per semester kepada Puslapdik.

(18)

- 13 -

b. Perguruan Tinggi melakukan evaluasi akademik dan non akademik terhadap mahasiswa penerima Beasiswa Unggulan dan melaporkannya kepada Puslapdik.

2. Puslapdik

Puslapdik melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan Beasiswa Unggulan berdasarkan laporan dari Perguruan Tinggi. M. Pengawasan

Pengawasan terhadap pelaksanaan Beasiswa Unggulan dilakukan oleh auditor internal dan eksternal sesuai kewenangannya.

Plt. SEKRETARIS JENDERAL

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN, TTD.

AINUN NA’IM Salinan sesuai dengan aslinya,

Kepala Biro Hukum

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, ttd.

Dian Wahyuni

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini betujuan untuk mengetahui pengaruh rasio-rasio keuangan Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL) ,Efisiensi Operasi (BOPO) dan Loan

Non-fasting serum triglyceride values were measured in 7- and 13-month-old participants in the STRIP project, a randomised, prospective trial aimed at reducing children’s exposure

Harley – davidson / berbagai klub motor besar/ klub motor antik/ mengikuti Jogja bike Week yang berlangsung. 13 – 17 Agustus dan akan dipusatkan di Jogja Expo

Dari penjelasan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa kepuasan perkawinan merupakan evaluasi subjektif individu yang menjalani kehidupan perkawinan dengan

Berdasarkan hasil analisis pada Tabel 4.6 di atas, diketahui bahwa hasil penilaian responden para karyawan Karyawan Bank Kalsel Kantor Cabang Syariah Banjarmasin

Allah dari allah, terang dari terang, Allah yang sejati dari allah yang sejati, diperanakan, bukan dibuat, sehakekat dengan sang Bapa, yang dengan perantaraan-Nya

Tujuan dalam melakukan penelitian ini adalah untuk membuktikan secara empiris mengenai pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran, dan Pendapatan Asli Daerah,

Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah profitabilitas dan modal kerja, sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini adalah kinerja keuangan