• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

III.1. KERANGKA PENELITIAN

Dalam penelitian ini, kerangka berpikir (penelitian) dilakukan dalam beberapa tahapan sebagaimana diagram alur tersebut dibawah ini :

Perumusan Masalah dan Penetapan Tujuan Penelitian

Studi Kepustakaan

Pengumpulan Data

Data Sekunder (Survey Institusional)

ƒ Faktor-faktor risiko potensial selama operasional

ƒ Laporan Studi Kelayakan

ƒ Data historis terkait faktor risiko dominan

Data Primer (Survey Responden)

ƒ Data probabilitas terjadinya risiko berdasarkan frekuensi kejadian

ƒ Data konsekuensi/dampak terjadinya risiko

Identifikasi Faktor-faktor Risiko Dominan

Kajian Alokasi Risiko Kepada Pihak III (Asuransi)

Pembahasan Hasil Penelitian

Kesimpulan dan Saran

(2)

III.1.1. PERUMUSAN MASALAH DAN PENETAPAN TUJUAN PENELITIAN Perumusan masalah dan penetapan tujuan penelitian telah dinyatakan pada Bab I dengan menjabarkan permasalahan/pertanyaan yang perlu diteliti juga untuk mendefinisikan secara jelas hasil/tujuan yang ingin dicapai.

Dari perumusan masalah dan penetapan tujuan penelitian ini, maka disusun tahapan/proses selanjutnya yang selalu berpegang pada tujuan yang telah ditetapkan tersebut.

III.1.2. STUDI KEPUSTAKAAN

Studi kepustakaan dimaksudkan untuk mempelajari dan memahami secara mendalam tentang permasalahan risiko dalam kegiatan pengoperasian jalan tol, termasuk proses alokasi/pengalihan risiko tersebut kepada pihak asuransi, teori-teori pendukung, dan informasi-informasi penting yang terkait dengan penelitian.

Studi kepustakaan ini juga dimaksudkan agar penelitian yang dilakukan memiliki landasan terkait relevansinya dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam perumusan masalah dan apakah penelitian ini layak untuk dilakukan dan apakah tersedia data-data pendukung, metode dan teori untuk menyelesaikannya.

III.1.3. PENGUMPULAN DATA

Pengumpulan data meliputi pengumpulan data primer maupun sekunder, bertujuan untuk mengumpulkan data-data dan informasi terkait dengan penelitian. Khusus data primer, ditujukan untuk mengumpulkan data-data langsung dari sumber utama untuk mengklasifikasi variabel risiko yang dominan dan paling berpengaruh pada operasional jalan tol.

III.1.4. IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR RISIKO DOMINAN

Dari hasil pengolahan data yang diperoleh dari tahapan sebelumnya, pengumpulan data, dibuat identifikasi dan klasifikasi variabel risiko yang paling dominan dan berpengaruh untuk dikembangkan tahap pengalokasiannya.

(3)

III.1.5. KAJIAN ALOKASI RISIKO KEPADA ASURANSI

Langkah selanjutnya setelah faktor-faktor risiko dominan dan berpengaruh diidentifikasi adalah melakukan kajian atas faktor risiko dominan yang merupakan penyusunan prosedur analisis risiko berdasarkan data-data primer dan sekunder yang ada. Kajian dilakukan terhadap risiko-risiko operasional jalan tol yang tidak dapat/sulit untuk diakomodir sendiri sehingga lebih baik untuk dialihkan kepada pihak asuransi (penjamin risiko) dengan konsekuensi biaya premi yang timbul.

Pengembangan lebih lanjut dapat pula dilakukan dengan mengkaji biaya ini terhadap karakteristik investasi jalan tol.

Setelah model alokasi pengalihan risiko dibuat, dilakukan uji terhadapnya dengan mensimulasikan hasil pengembangan terhadap dampak dari suatu variabel risiko dominan dan berpengaruh yang mungkin akan dihadapi.

III.1.6. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN DAN KESIMPULAN

Hasil penelitian yang didapatkan sebagaimana dinyatakan dalam tujuan penelitian, yaitu mempelajari dan mengidentifikasi risiko-risiko dominan dan berpengaruh yang dihadapi dalam operasional jalan tol, yang selanjutnya dapat bermanfaat bagi operator dalam melakukan penempatan risiko-risiko kepada pihak ketiga secara maksimal yang berdampak terhadap efisiensi operasional jalan tol.

Pembahasan hasil penelitian juga dimaksudkan untuk mengetahui dan mempelajari kekurangan-kekurangan dan permasalahan-permasalahan yang ditemui sepanjang proses penelitian.

Dan pada akhirnya setelah proses-proses diatas dilalui, dapat dilakukan penarikan kesimpulan terhadap hasil penelitian yang dilakukan dan rekomendasi/saran terhadap hal-hal yang ditemui juga perlu/tidaknya dilakukan penelitian lanjutan.

(4)

III.2. HIPOTESIS PENELITIAN

Berdasarkan rumusan permasalahan dan tujuan penelitian maka dibuat perumusan hipotesis penelitian sebagai berikut :

” Dengan melakukan pengalihan sebagian risiko yang dihadapi dalam pengoperasian jalan tol kepada perusahaan asuransi, pengelola jalan tol akan lebih dapat berkonsentrasi pada bisnisnya, mencapai tujuan pembangunan jalan tol secara umum maupun memenuhi target laba usaha perseroan pada khususnya.”

III.3. PEMILIHAN METODA

Dalam melakukan penelitian dikenal beberapa metoda yang dapat dipergunakan.

Sebelum melaksanakan penelitian, ada lima permasalahan utama yang perlu ditetapkan terlebih dahulu, yakni :

1. Pertama, penelitian yang akan dilakukan harus mengikuti metode yang ilmiah agar hasilnya ilmiah.

2. Kedua, penelitian ditujukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian, jadi tidak menyimpang dari tujuannya.

3. Ketiga, diperlukan pemahaman atas seberapa luas dan dalam kajian yang dilaksanakan.

4. Keempat, penelitian harus disesuaikan dengan sumber daya yang tersedia, baik tenaga SDM yang akan terlibat, waktu dan biaya yang tersedia, dukungan teori dan alat ukur yang diperlukan, termasuk penggunaan teknologi.

5. Kelima, pertimbangkan kemungkinan resiko gagal dan penyimpangan- penyimpangan yang dapat saja terjadi.

Suatu metode penelitian yang dipilih hendaknya mempertimbangkan kelima kondisi diatas, lebih khusus lagi dalam mendukung tujuan penelitian.

Metoda-metoda penelitian yang ada adalah:

1. Metoda studi kasus, penelitian ini menghendaki suatu kajian yang rinci, mendalam dan menyeluruh atas obyek tertentu yang biasanya relatif kecil selama kurun

(5)

waktu tertentu. Keunggulan metoda ini adalah bahwa hasilnya dapat mendukung studi-studi yang lebih besar dikemudian hari dan dapat memberikan hipotesis- hipotesis untuk penelitian lanjutan. Sedangkan kelemahannya adalah kajiannya relatif kurang luas, sulit digeneralisasikan dengan keadaan yang berlaku umum dan cenderung subyektif karena obyek penelitian dapat mempengaruhi prosedur penelitian yang harus dilakukan.

2. Metoda survey, penelitian ini diadakan untuk memperoleh fakta-fakta tentang gejala-gejala atas permasalahan yang timbul. Fakta-fakta yang ada digunakan untuk pemecahan masalah daripada digunakan untuk pengujian hipotesis. Survey dapat dilakukan dengan cara sensus maupun sampling.

3. Metoda pengembangan, penelitian ini ditujukan untuk memperoleh informasi tentang perkembangan suatu obyek tertentu dalam kurun waktu tertentu.

4. Metoda tindak lanjut, risert ini digunakan bila pepenelitian hendak mengetahui perkembangan lanjutan dari subyek setelah subyek diberikan perlakuan tertentu.

5. Metoda analisa isi, penelitian ini digunakan untuk mengetahui keaslian dokumen.

6. Metoda kecenderungan, risert ini digunakan untuk melihat suatu kondisi tertentu dimasa depan dengan melakukan proyeksi atau ramalan (forecasting).

7. Metoda korelasi, risert ini digunakan untuk menentukan tingkat hubungan variabel-variabel yang berbeda dalam suatu populasi.

III.4. METODA TERPILIH

III.4.1. METODA PENGUMPULAN DATA

Penelitian ini merupakan blue print mengenai bagaimana data dikumpulkan, diukur dan dianalisa, sehingga dapat informasi yang bermanfaat bagi yang akan menggunakannya. Selain itu penelitian juga merupakan suatu rencana kerja yang terstruktur mengenai hubungan-hubungan antarvariabel secara komprehensif.

Pendekatan yang dilakukan menggunakan Desain Deskriptif dengan metode Survey.

Data merupakan suatu fakta dan angka yang secara relatif belum dapat dimanfaatkan

(6)

bagi pemakai. Data terbagi atas dua, yakni data primer dan data sekunder. Yang dimaksud dengan data primer adalah data yang didapat dari sumber pertama, dalam hal ini adalah pengisian kuesioner dan wawancara terhadap para stakeholder pengelola jalan tol di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Data sekunder adalah data primer yang telah diolah lebih lanjut atau data yang telah ada sebelumnya selain itu juga dapat diambil dari literatur atau buku-buku yang ada. Sedangkan informasi adalah data yang telah diolah dan memiliki arti bagi pemakai, dalam hal ini adalah stakeholder yang ada pada pengelola jalan tol di wilayah Jakarta dan sekitarnya.

Metode pengumpulan data menggunakan teknik:

ƒ Studi pustaka

ƒ Wawancara, dengan pakar untuk menyortir daftar pertanyaan yang ada sehingga menjadi lebih reliable

ƒ Angket (kuesioner), dengan menyebarkan daftar pertanyaan yang harus dijawab oleh responden.

ƒ Digunakan model skala

Wawancara ke pakar (expert) yang dimaksud adalah agar data kuesioner yang akan disebarkan ke responden lebih spesifik mengenai sasaran. Pengertian pakar (expert) sendiri adalah seseorang yang dinilai mengerti dan terjun langsung dalam proses pengoperasian jalan tol. Selain itu mereka juga harus memiliki pengalaman di atas 10 tahun dalam hal ini penyelenggaraan operasional jalan tol, pendidikan minimal strata satu (S1), dan jabatan yang diemban cukup representative (misalnya minimum kabag).

Sedangkan kuesioner akan disebarkan kepada responden, dimana responden tersebut merupakan stakeholder yang ada pada pengelola jalan tol di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Dari kuesioner, output yang dihasilkan adalah Risk Level yang menunjukkan level dari varibel-variabel resiko yang telah diidentifikasi. Data yang diperoleh dari kuisioner juga digunakan untuk membentuk model matematik yang menunjukkan korelasi antara variabel bebasnya dan variabel-variabel terikatnya.

Kuesioner ini, baik untuk kategori frekuensi maupun dampaknya menggunakan skala pengukuran interval, dimana skala ini memiliki interval yang menunjukkan nilai

(7)

minimum hingga yang menunjukkan nilai maksimum. Skala ini juga diperlukan dalam mengubah data dari kualitatif menjadi kuantitatif.

Dalam pengambilan sampel untuk studi kasus ini, yang diperhatikan antara lain:

ƒ Pengambilan sample secara probabilitas

Merupakan suatu metoda pemilihan sampel, dimana setiap anggota populasi mempunyai peluang yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel.

ƒ Populasi terhingga:

Yakni pada Pengelola Jalan Tol di wilayah Jakarta dan sekitarnya, dengan latar belakang responden:

- Tingkat pendidikan minimal S1 - Pengalaman minimal diatas 10 tahun

- Menggunakan cara Stratifikasi (Stratified Random Sampling), dimana setiap subpopulasi yang telah dikelompokkan diambil secara acak anggota sampelnya

III.4.2. DISAIN KUESIONER

Secara garis besar, kuesioner yang diberikan kepada responden terdiri dari 2 bagian, yaitu :

1. Bagian 1 : Berisi tentang identitas dan perusahaan responden, yang terdiri dari nama, jabatan, lama bekerja dan nama instansi.

2. Bagian 2 : Berisi kuesioner untuk responden, terdiri dari penjelasan dan tata cara menjawab pertanyaan serta kolom-kolom pertanyaan yang diisi oleh responden.

Penyebaran kuesioner dilakukan dengan survey langsung (direct survey).

Kuesioner dibuat dalam dua tahap, dimana kuesioner tahap pertama dilakukan untuk memperoleh validasi. Variabel kuesioner merupakan variabel risiko secara umum yang telah dikembangkan dari variabel penelitian yang telah dilaksanakan dari penelitian sebelumnya.

(8)

Sedangkan kuesioner tahap kedua dibangun dari hasil perbaikan, pengembangan dan masukan dari responden pada kueisoner tahap pertama.

Kuesioner tahap pertama maupun tahap kedua terdiri dari dua set elemen risiko untuk membentuk set pilihan hipotesis. Kedua elemen tersebut adalah frekuensi ditemukannya risiko yang dikemukakan dan konsekuensinya terhadap operasional jalan tol. Pertanyaan disusun dalam bentuk pertanyaan tertutup, dimana alternatif- alternatif jawaban telah disediakan.

Untuk mengurangi unsur bias dalam penelitian, maka dalam menyamakan persepsi responden diberikan petunjuk dalam melakukan penilaian, yaitu sebagai berikut :

ƒ Prosentase terjadinya risiko (likelihood to occurrence) pada ruas-ruas jalan yang dioperasikan adalah sebagai berikut :

Tabel 3.1. Penilaian dan Pembobotan Peluang Terjadinya Risiko

Rating Kriteria Kuantitatif Kriteria Kualitatif

Sebutan Kode Nilai Kemungkinan terjadi ≤ 10% Cenderung tidak mungkin terjadi Sangat

Kecil SK 0.1

10% < Kemungkinan terjadi ≤ 40% Kemungkinan kecil terjadi Kecil K 0.3

40% < Kemungkinan terjadi ≤ 60% Sama kemungkinannya antara

terjadi dan tidak terjadi Sedang S 0.5 60% < Kemungkinan terjadi ≤ 80% Kemungkinan besar terjadi Besar B 0.7

80% < Kemungkinan terjadi ≤ 95% Sangat mungkin pasti terjadi /

sering Sangat

Besar SB 0.9

Nilai kemungkinan terjadinya risiko merupakan suatu nilai yang menyatakan besar kemungkinan timbulnya risiko tersebut. Skema penilaian ini diambil dari manual manajemen risiko milik PT. Jasa Marga.

(9)

ƒ Nilai pengaruh/dampak variabel risiko terhadap operasional jalan tol adalah sebagai berikut :

Tabel 3.2. Penilaian dan Pembobotan Dampak Risiko

Rating

Kriteria Kuantitatif Sebutan Kode Nilai

Nilai kerugian dianggap tidak berarti Ringan

Sekali RS 0.05

Nilai kerugian kecil Ringan R 0.10

Nilai kerugian sedang Sedang S 0.20

Nilai kerugian besar berpengaruh pada Rugi/Laba perusahaan Berat B 0.40 Nilai kerugian sangat besar, kehilangan aset dan reputasi perusahaan,

menimbulkan korban jiwa (meninggal ataupun luka) Ekstrem E 0.80

ƒ Bentuk penanganan risiko yang dilakukan adalah sebagai berikut :

- Mitigasi, dimana tindakan penanganan yang dilakukan dapat berupa :

ƒ Mengurangi probabilitas munculnya risiko (pre loss action)

ƒ Meminimalisasi dampak kerugian (post loss action)

ƒ Mengalihkan risiko, dimana salah satu metodanya adalah Asuransi - Kontingensi (menyediakan cadangan modal apabila risiko terjadi) - Menghindari risiko.

ƒ Selanjutnya pada bagian akhir kuesioner diberikan dua pertanyaan yang akan memberikan gambaran perlunya asuransi menurut responden berikut keyakinan atas pengalihan risiko tersebut kepada asuransi.

III.4.3. PENGOLAHAN DATA

III.4.3.1.Data Responden

Responden yang mengisi kuesioner diarahkan kepada personil tingkat manajerial, atau

(10)

hasil penyebaran dan pengumpulan kuesioner, akan dibuat tabel profil responden berdasarkan instansi, jabatan dan pengalaman kerja.

III.4.3.2.Data Kuesioner

Data yang diperoleh dari kuesioner tidak bisa langsung diolah karena nilainya masih bersifat kualitatif. Data tersebut harus dikuantifikasikan dengan cara pemberian skala pada jawaban responden. Pemberian skala ini hanya merupakan pemberian kode (coding) untuk mengkuantifikasi opini responden. Hal ini untuk mempermudah proses pengolahan data secara matematis.

Untuk mengkuantitatifkan fakta yang bersifat kualitatif digunakan skala likert.

Responden diminta untuk menjawab berdasarkan opini responden selama responden terlibat dalam kegiatan operasional jalan tol. Penilaian untuk kemungkinan timbulnya (possibility) risiko yang potensial adalah dengan menggunakan nilai rata-rata dari setiap kategori yang didefinisikan. Sedangkan untuk mengukur besarnya pengaruh variabel dampak terjadinya risiko terhadap operasional jalan tol digunakan skala nilai besaran dampak.

III.4.3.3. Validasi Data Kuesioner

Langkah berikutnya adalah melakukan validasi data isian kuesioner. Adapun metode validasi yang digunakan adalah yang sesuai untuk distribusi sampel yang kecil, yakni distribution free / non parametric test.

Metode non parametrik test yang digunakan adalah wilcoxon signed rank test (rank test). Metode ini cocok digunakan untuk sampel yang tidak berpasangan dan distribusi probabilitasnya diasumsikan berbeda hanya pada nilai tengah (mean)-nya.

(11)

III.4.3.4. Penaksiran Parameter

Langkah berikutnya adalah melakukan penaksiran parameter dengan tujuan untuk mengetahui nilai dari kemungkinan terjadinya risiko dan dampak kerugian yang terjadi. Penaksiran parameter dilakukan melalui penaksiran titik dengan metode kecenderungan maksimum (maximum likelyhood). Dipilihnya penaksiran ini karena memiliki banyak sifat-sifat yang diinginkan dari suatu penaksir. Penaksir ini dipandang sebagai penaksir yang terbaik karena mempunyai varian yang minimum.

(Hoel; 1962)

Dengan asumsi jawaban responden mengikuti distribusi log normal, diketahui parameter-parameter distribusi log normal sebagai berikut (Ang, Tang ; 1982) :

n

=

=

n 1 i

ln xi

λ ... 3.1

=

= n

i

n 1 xi

2

2 1 (ln λ)

ζ ... 3.2

dan nilai rata-rata untuk untuk distribusi log normal adalah : )

5 . 0 exp(λ ζ 2

μ= + ... 3.3

dimana :

x = variabel acak dari penilaian responden

λ = parameter dari distribusi log normal; nilai rata-rata untuk ln x ζ = parameter dari distribusi log normal; standar deviasi untuk ln x

μ = nilai rata-rata penilaian responden untuk setiap variabel risiko yang ditinjau

Gambar

Tabel 3.1. Penilaian dan Pembobotan Peluang Terjadinya Risiko
Tabel 3.2. Penilaian dan Pembobotan Dampak Risiko

Referensi

Dokumen terkait

Untuk menunjang pelaksanaan akuntansi agar dapat menyajikan informasi yang benar mengenai kas yang dimiliki oleh perusahaan maka diperlukan suatu prosedur audit kas,

Penelitian ini akan menjaring data mengenai variabel kelengkapan fasilitas praktik pada bengkel teknik kendaraan ringan yang mengacu pada standar praktik yang ditetapkan

Data yang di peroleh dari penelitian ini adlah hasil belajar biologi pada materi tumbuhan berbiji (Spermatophyta)di kelas X SMA Swasta Eria Medan Tahun Pembelajaran

Pada percobaan pertama yang bertujuan untuk mengetahui cara pembuatan gas nitrogen di laboratorium dan mengetahui sifat-sifat gas nitrogen, langkah yang dilakukan

Hal ini, tidak sesuai dengan ketentuan Undang-undang karena tanpa melihat terlebih dahulu beberapa hal yang memperingan terdakwa, berupa adanya tanggungan keluarga

Hasil penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa ada perbedaan hasil belajar (Indeks prestasi) responden mahasiswa D–II PGTK antara mahasiswa beasiswa dengan mahasiswa swadana

Pengujian ini berfungsi untuk mengetahui apakah mekanisme low power dapat berjalan dengan baik yang ditandai dengan perbedaan nilai arus yang dikonsumsi

Segala puji hanya milik Allah Yang Maha Agung atas segala rahmat, kemudahan, dan pertolongan-Nya sehingga Tugas Akhir saya dengan Judul “Prosedur Pelaksanaan