• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENYULUHAN TENTANG PACARAN SEHAT PADA REMAJA PUTRI DI ASRAMA MARIA HELENA STOLENWERK.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENYULUHAN TENTANG PACARAN SEHAT PADA REMAJA PUTRI DI ASRAMA MARIA HELENA STOLENWERK."

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PENYULUHAN TENTANG PACARAN SEHAT PADA REMAJA PUTRI DI ASRAMA MARIA HELENA STOLENWERK

Gabriel Mane1*, Maria K. Ringgi Kuwa2, Elfirida Nona Ferni3,Emirensiana Watu4, Marianus Oktavianus Wega5

1,2,3,4,5 Institusi Penulis, Akademi Keperawatan St. Elisabeth Lela, Maumere

*manerdgabriel@gmail.com

Diterima: 26 Agustus 2021 Direvisi: 9 September 2021, Diterbitkan: 20 Oktober 2021

ABSTRACT

The period of transition from childhood to adulthood is known as adolescence. One of the problems in adolescence is the trend of dating. Dating can make a positive or negative contribution to teenagers. The positive thing obtained by teenagers who are dating is that when they are faced with a conflict, the way to resolve the conflict is self- control between them. Unhealthy courtship in teenagers who only have love can increase problems for teenagers, such as pregnancy before the married, free sex and even abortion. There are 20 girls in the Maria Helena Stolenwerk Dormitory and 15 of them have boyfriends. The young women have never received information or counseling about healthy dating. The solution offered for this problem is to carry out counseling about healthy dating. The implementation of this counseling is expected to increase knowledge which in turn is able to change attitudes as well as behavior, social patterns for adolescents, in order to avoid unhealthy courtship behavior and promiscuity which results in premarital sex, unwanted pregnancy, and abortion which results at the loss of the future of youth.

Keywords : Healty Counseling, Healthy, Young Women, Healty Dating

ABSTRAK

Masa transisi dari anak-anak menjadi dewasa dikenal dengan masa remaja. Salah satu yang menjadi masalah dalam masa remaja yaitu trend pacaran. Berpacaran dapat memberikan konstribusi posititf maupun negatif bagi remaja. Hal positif yang diperoleh remaja yang berpacaran adalah ketika mareka dihadapkan dengan suatu konflik, maka jalan untuk menyelesaikan konflik adalah pengendalian diri diantara mereka. Pacaran tidak sehat pada remaja yang hanya berbekal cinta dapat meningkatkan masalah pada remaja, seperti kehamilan di luar nikah, seks bebas bahkan pengguguran kandungan (aborsi). Remaja puteri di Asrama Maria Helena Stolenwerk berjumlah 20 orang dan 15 orang telah memiliki pacar. Para remaja puteri belum pernah mendapat informasi ataupun konseling mengenai pacaran yang sehat.

Solusi yang ditawarkan untuk permasalahan tersebut dengan melaksanakan penyuluhan tentang pacaran sehat. Dilaksanakannya penyuluhan ini diharapkan

(2)

dapat menambah pengetahuan yang pada akhirnya mampu mengubah sikap juga perilaku, pola pergaulan bagi remaja, agar dapat menghindari perilaku pacaran yang tidak sehat dan pergaulan bebas yang berakibat pada seks pra nikah, kehamilan tidak diinginkan (KTD), dan juga aborsi berakibat pada kehilangan masa depan remaja.

Kata Kuci : Penyuluhan, Kesehatan, Pacaran Sehat, Remaja Puteri I. PENDAHULUAN

Masa transisi dari anak-anak menjadi dewasa dikenal dengan masa remaja.

Rentang usia remaja menurut WHO berkisar antara 10-19 tahun (Johariyah, 2018).

Pada masa remaja seseorang mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi dan berani menanggung risiko atas perbuatannya tanpa pertimbangan yang matang. Salah satu yang menjadi masalah dalam masa remaja yaitu trend berpacaran. Berpacaran di masa remaja yang hanya berbekal cinta dan dorongan seks dapat meningkatkan masalah pada remaja seperti kehamilan di luar nikah, seks bebas, depresi, dan pengguguran kandungan (aborsi) (Suratno, 2016). Pacaran merupakan masa pencarian pasangan, penjajakan, dan pemahaman akan berbagai sifat yang berbeda antara laki-laki dan perempuan. Pacaran sehat mempunyai arti pacaran yang terbebas dari segala bentuk kekerasan fisik, kekerasan emosional, pemaksaan atau penodaan fisik, misalnya mencium, bercumbu hingga berhubungan intim (Pertiwi, 2020).

Hasil SDKI 2017, remaja yang telah melakukan hubungan seksual pra nikah pertama kali pada usia 15-19 tahun terdiri dari (59%) wanita dan (74%) pria. Alasan melakukan hubungan seksual pertama kali dari 54% wanita dan 46% pria adalah saling mencintai, penasaran ingin tahu, terjadi begitu saja, dan terpengaruh teman (BKKBN, 2017). Banyak remaja saat ini memilih menggunakan gaya pacaran yang tidak sehat yaitu dengan melakukan kissing, necking, petting, intercourse. Salah satu metode penyampaian pendidikan seksual melalui pendidikan teman sebaya, yaitu dengan diskusi antar teman sebaya dan penyuluhan pendidikan seksual. Dengan metode ini diharapkan mampu mengurangi kecenderungan perilaku seksual remaja yang berisiko (Ardela dkk, 2020).

Asrama Putri Maria Helena Stolenwerk Dusun Lela Desa Tada Kabupaten Sikka mempunyai total penghuni di tahun 2019 berjumlah 20 orang yang merupakan pelajar SMK St. Elisabeth Lela dari kelas 1-3. Berdasarkan hasil wawancara, diperoleh 15 remaja telah memiliki pacar dan 5 diantaranya belum memiliki pacar, informasi yang dieroleh dari pimpinan asrama dan para remaja putri bahwa belum pernah diberikan penyuluhan atau konseling kepada para remaja mengenai pacaran yang sehat. Remaja yang berdomisili di asrama putri asrama mengatakan belum mengetahui bagaimana berpacaran yang sehat

II. METODE

Metode yang digunakan tim pengabdian masyarakat yakni melalui pendidikan kesehatan masyarakat berupa penyuluhan dengan tujuan meningkatkan pemahaman serta kesadaran remaja puteri tentang pacaran yang sehat. Tahapan pelaksanaan berupa ceramah, diskusi/tanya jawab dan demonstrasi. Penggunaan media/alat pada saat penyuluhan yaitu LCD, laptop, power point dan leaflet. Kegiatan penyuluhan

(3)

dimulai dari tahap pembukaan, penyajian materi penyuluhan dan evaluasi. Peserta yang menjadi sasaran dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah 20 orang remaja puteri yang berdomisili di Asrama Puteri Maria Helena Stolenwerk.

Kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan pada hari Jumad, tanggal 2 Agustus 2019. Metode pelaksanaan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan melalui beberapa tahapan, yaitu mencari informasi terkait fenomena atau permasalahan pada remaja, menentukan alternatif pemecahan masalah, survei kelompok sasaran, identifikasi kebutuhan kegiatan, pelaksanaan dan evaluasi.

Gambar 1. Pelaksanaan Penyuluhan Pacaran Sehat

Tabel 1. Proses Penyuluhan

NO Tahapan Kegiatan Waktu

Penyuluhan Peserta

1. Pembukaan Mengucapkan salam

Memperkenalkan diri

Menggali pengetahuan (apersepsi) remaja

Menjawab salam

Mendengarkan

10 menit

2. Penyajian materi penyuluhan

Menyebutkan

defenisi pacaran sehat

Menyebutkan

tujuan pacaran sehat

Mendengarkan dan memperhatikan penyuluhan

Menanyakan hal- hal yang kurang jelas

30 menit

(4)

Menjelaskan prinsip memilih pasangan hidup

Menjelaskan

dampak pacaran bagi remaja

Menjelaskan hal- hal penting dalam berpacaran

Nilai-nilai iman yang berkaitan dengan pacaran sehat

Menjawab pertanyaan

3. Penutup Merangkum materi penyuluhan

Melakukan evaluasi dengan tanya jawab

Mengucapkan salam penutup

Menjawab pertanyaan

Menjawab salam

10 Menit

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Proses kegiatan pengabdian kepada masyarakat mendapat ijin terlebih dahulu dari Kepala Asrama Maria Helena Stolenwerk. Beberapa persiapan sebelum pelaksanaan kegiatan penyuluhan seperti, tim menyediakan LCD, laptop, leafleat dan beberapa video yang ditayangkan oleh pemateri kepada peserta pengabdian yakni 20 remaja puteri di Asrama Maria Helena Stolenwerk. Pelaksanaan penyuluhan mengenai pacaran sehat berlangsung dengan lancar. Pada saat sesi diskusi, beberapa peserta menanyakan beberapa hal yang berkaitan dengan pacaran sehat, yakni Bagaiman tips berpacaran secara sehat?, Apakah akibat bagi seorang pelajar dalam jangka panjang jika berpacaran tidak sehat? Tim menjelaskan semua pertanyaan yang diajukan oleh para remaja puteri, yakni tips pacaran sehat dan bertanggung jawab, yaitu:

Terbuka : mau berbagi pikiran dan perasaannya secara terbuka, jujur dan mau berterus terang dengan apa perasaan kita terhadap tingkah laku pacar, dengan syarat satu sama lain mau menerima kritik/teguran/umpan balik, menerima kenyataan dan mau berkompromi

Menerima pasangan apa adanya : berusaha untuk menerima dia apa adanya tanpa keinginan untuk”mengubahnya” sesuai keinginan kita.

Saling menyesuaikan : proses yang paling penting adalah menyesuaikan perbedaan-perbedaan yang ada diantara pasangan, melainkan saling mendukung satu sama lain kearah yang baik dengan menjadikan perbedaan untuk saling melengkapi.

Tidak melibatkan aktivitas seksual : mengaburkan proses saling mengenal dan memahmi satu sama lain karena bisa dengan tujuan untuk menyalurkan dorongan seksual. Cara yang dapat ditempuh yakni mengikuti kegiatan yang bermanfaat seperti, bersama-sama mengerjakan tugas sekolah bersama, mengikuti kegiatan kerohanian bersama di gereja atau kegiatan lain di sekolah

(5)

Mutual dependensi : masing-masing merasakan adanya saling ketergantungan satu sama lain, sehingga saling mendorong untuk maju bersama menggapai cita- cita.

Akibat bagi seorang pelajar dalam jangka panjang jika berpacaran dengan tidak sehat, yaitu :

Prestasi sekolah menurun

Gaya pacaran yang tidak sesuai norma berakibat pada seks pranikah, kehamilan tidak dikehendaki (KTD), aborsi, dan kekerasan dalam berpacaran

Pergaulan sosial : pacaran dapat mempengaruhi pergaulan sosial dengan teman sebaya ataupun lingkungan sosial kita menjadi menyempit

Hubungan dengan keluarga dapat menjadi agak renggang, karena waktu luang lebih banyak dihabiskan dengan pacar daripada keluarga

Keterkaitan pacaran dengan seks : pacaran mendorong orang untuk merasa aman dan nyaman. Salah satu bentuknya dengan kedekatan dan keintiman fisik.

Awalnya hanya sebagai tanda atau ungkapan sayang, tetapi umumnya akan sulit membedakan antara rasa sayang dengan nafsu

Penuh masalah sehingga berakibat stres : hubungan dengan pacar tentu saja tidak semulus yang semula diduga, karena adanya perbedaan karakter/sifat/latar belakang dan perbedaan keinginan/kebutuhan, sehingga dapat terjadi masalah dalam hubungan.

Implikasi pacaran sehat bagi anak remaja, yaitu :

Bisa saling memotivasi dan mendukung.

Mengenal lebih jauh termasuk mengenal keluarganya.

Bisa berbagi cerita dengan usia yang sebaya, yang biasanya memiliki perasaan atau masalah yang kurang lebihnya sama.

Menguragi stres.

IV. SIMPULAN

.Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat berupa penyuluhan kesehatan tentang pacaran sehat bagi remaja puteri di Asrama Maria Helena Stolenwerk diharapkan dapat menambah pengetahuan agar mampu mengubah sikap juga perilaku, pola pergaulan dan pacaran yang sehat bagi remaja, agar dapat menghindari prilaku pacaran yang tidak sehat dan pergaulan bebas yang berakibat pada seks pra nikah, kehamilan tidak diinginkan dan pengguguran kandungan

DAFTAR PUSTAKA

Ardela PM, Prabawati GN, Wati RL. 2020. Perbedaan Efektivitas Diskusi Kelompok Dan Penyuluhan Pendidikan Seksual Terhadap Peubahan Persepsi Tentang Perilaku Seksual Siswi SMAN-I Kandat Kabupaten Kediri. Journal For Quality In Women’s Health. 1 (3), 92-100.

BKKBN. 2017. Peraturan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Nomor 24 Tahun 2017 Tentang Pelayanan Keluarga Berencana Pasca Persalinan dan Pasca Keguguran. Jakarta : BKKBN.

Johariyah A, Mariati T. 2018. Efektivitas Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Remaja Dengan Pemberian Modul Terhadap Peubahan Pengetahuan Remaja. Jurnal Manajemen Kesehatan Yayasan dr. Soetomo. 4(1):38-46

(6)

Pertiwi, NWFR. 2020. Perbedaan Pengetahuan Remaja Sebelum dan Sesudah Diberikan Penyuluhan Tentang Gaya Pacaran Sehat Dengan Media Video. Skripsi : Politeknik Kemenkes Denpasar.

Suratno, L. 2016. Deskripsi Perilaku Pacaran Sehat Di Kalangan Siswa-Siswi Kelas XI SMAN I Baturetno dan Implikasi Terhadap Usulan Topik-Topik Layanan Bimbingan Pribadi Sosial. Skripsi. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Gambar

Gambar 1. Pelaksanaan Penyuluhan Pacaran Sehat

Referensi

Dokumen terkait

13 Masalah yang berkaitan dengan menstruasi seharusnya tidak membuat wanita kurang disukai daripada pria untuk menjadi manager. SS S TS

Berat kering kecambah benih varietas Kipas Putih yang diberi tiga dosis pupuk P dan diamati pada berbagai fase perkembangan biji.. Berat kering kecambah naik secara perlahan-

d. Dalam pelaksanaan capaian indicator jumlah pelayanan kesehatan pada situasi khusus yang dilakukan di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Cilacap pada tahun 2019

Akan tetapi pada generator sinkron yang dipergunakan untuk pembangkitan dengan kapasitas besar, belitan atau kumparan jangkar ditempatkan pada stator sedangkan belitan

Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah apakah penggunaan sistem informasi penerimaan peserta didik baru (PPDB) online di Sekolah Menengah Kejuruan

Perhitungan statistik terhadap perbedaan nilai VAS di antara kedua kelompok perlakuan memang menunjukkan perbedaan bermakna, namun bila dinilai secara klinis maka nilai VAS

Sebagai bagian dari perusahaan yang bertanggung jawab dalam mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara perusahaan dengan publik eksternal, public relations

Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi , maka manusia dapat menciptakan dan membuat berbagai benda, salah satu cara membuat benda yaitu dengan proses