Penerapan Metode Simulasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar PKn Materi Organisasi
Siswa Kelas V SD Negeri 26 Sabang
ADHA SYAHPUTRA Guru pada SD Negeri 26 Sabang
Abstrak. Penelitian yang berjudul “Penerapan metode simulasi untuk meningkatkan hasil belajar PKn materi organisasi siswa kelas V SD Negeri 26 Sabang” ini mengangkat masalah apakah penerapan metode simulasi dapat meningkatkan hasil belajar PKn materi organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar PKn materi organisasi melalui penerapan metode simulasi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V semester II SD Negeri 26 Sabang tahun pelajaran 2013/2014, yang berjumlah 18 siswa yang terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan secara teknik obsevasi dan tes untuk menganalisis tingkat keberhasilan atau persentase keberhasilan siswa setelah proses belajar mengajar setiap putarannya. Hasil analisis data menunjukkan bahwa melalui penerapan metode simulasi berdampak positif dalam meningkatkan hasil belajar PKn materi organisasi, kemampuan rata-rata atau nilai rata-rata siswa dalam mendeskripsikan organisasi adalah 74 pada siklus I dan 94 pada siklus II. Berdasarkan kategori nilai yang menjadi acuan peneliti, nilai rata-rata 94 berada pada kategori amat baik. Disarankan penelitian yang berhubungan dengan organisasi pada jenjang SD/MI dapat dilanjutkan oleh peneliti lain sehingga dapat terungkap hal-hal yang belum terungkap melalui penelitian ini, misalnya kebebasan berorganisasi.
Kata kunci: Organisasi, Metode Simulasi.
Received: 01 September 2016, Revision: 04 Oktober 2016, Accepted: 11 Desember 2016 Print ISSN: 2549-7189
Copyright@2017. Published by Yayasan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Lestari Jaya.
Pendahuluan
Dalam kehidupan suatu negara, pendidikan memegang peranan yang amat penting untuk menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara, karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia.
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritiual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Sementara itu, Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia, dan tanggap terhadap tuntutan perubahan jaman.
Adapun fungsi dan tujuan pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Searah dengan itu, pinsip penyelenggaraan pendidikan di negara kita salah satunya adalah pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa.
Melihat rendahnya hasil belajar pada pembelajaran PKn khususnya materi organisasi siswa kelas V semester II SD Negeri 26 Sabang tahun pelajaran 2013/2014, maka perlu adanya perubahan
metode, karena menurut Mulyasa (2005:47) suatu faktor yang menyebabkan rendahnya kualitas pembelajaran antara lain belum dimanfaatkannya metode dan sumber belajar secara maksimal, baik oleh guru maupun oleh peserta didik.
Untuk mengatasi masalah tersebut diatas dimungkinkan metode simulasi dapat mengatasinya karena penggunaan metode simulasi esensinya menyajikan bahan pelajaran melalui objek atau kegiatan pembelajaran yang bukan sebenarnya.
Pengalaman belajar yang diperoleh dari metode ini meliputi kemampuan kerja
sama, komunikatif, dan
menginterpretasikan suatu kejadian.
Metode simulasi bertujuan untuk: (1) melatih keterampilan tertentu baik bersifat profesional maupun bagi kehidupan sehari- hari, (2) memperoleh pe¬mahaman tentang suatu konsep atau prinsip, (3) melatih memecahkan masa¬lah, (4) meningkatkan keaktifan belajar, (5) memberikan motivasi belajar ke¬pada siswa, (6) melatih siswa untuk mengadakan kerjasama dalam situasi ke¬lompok, (7) menumbuhkan daya kreatif siswa, dan (8) melatih siswa untuk mengembangkan sikap toleransi. DR.
Armai, Arif.,(2002;18).
Bertitik tolak dari uraian diatas dalam upaya peningkatan kualitas pembelajaran khususnya pengajaran PKn perlu mengubah metode pembelajaran dengan metode simulasi. Pembelajaran dengan simulasi merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat (Bandono, 2008:13).
Berdasarkan berbagai kenyataan dan
pemikiran diatas dan pengalaman
menjalankan tugas mendorong peneliti
selaku guru bidang studi PKn untuk
membuat perubahan mengenai strategi
pembelajaran dan melakukan penelitian
tindakan kelas dengan judul ” Penerapan
metode simulasi untuk meningkatkan hasil belajar PKn materi organisasi siswa kelas V SD Negeri 26 Sabang”.
Metodologi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SD Negeri 26 Sabang dalam pembelajaran PKn.
Alasan peneliti melakukan penelitian di kelas V SD Negeri 26 Sabang di karenakan sekolah tersebut belum pernah melaksanakan penelitian sejenis sebelumnya.
Penelitian ini dilaksanakan pada semester II tahun pelajaran 2013/2014, mengacu pada kelender akademik sekolah.
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V semester II SD Negeri 26 Sabang tahun pelajaran 2013/2014. Siswa kelas V semester II SD Negeri 26 Sabang tahun pelajaran 2013/2014 berjumlah 18 orang siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2014 di kelas V semester II SD Negeri 26 Sabang, untuk mata pelajaran PKn pada materi Organisai.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi dan tes.
1. Tes, dalam penelitian ini tes yang digunakan adalah tes formatif terdiri atas ketrampilan dan pengetahuan, inteligensi, kemampuan bakat dan minat seseorang atau kelompok dalam mengikuti pembelajaran. Tes formatif ini diberikan setiap akhir putaran. Bentuk soal yang diberikan adalah dalam bentuk tes tertulis, yang hasilnya akan hitung dalam bentuk skor.
2. Observasi, Menurut Suharsimi Arikunto (2001:128) observasi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :
a. Observasi non sistematis, yaitu dilakukan pengamat dengan tidak
menggunakan instrument
pengamatan.
b. Observasi sistematis, yaitu dilakukan
oleh pengamat dengan
menggunakan pedoman sebagai instrument pengamatan. Hasil pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung dilakukan
oleh guru dan mitra kolaborasi (teman sejawat) yang bertugas di SD Negeri 26 Sabang dengan menggunakan lembar observasi yang telah dipersiapkan.
Untuk mengetahui keefektivan suatu metode dalam kegiatan pembelajaran perlu diadakan analisa data. Pada penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui hasil belajar yang dicapai siswa juga untuk memperoleh respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran serta aktivitas siswa selama proses pembelajaran.
Tehnik analisis yang digunakan dalam penelitian mengikuti langkah Nana Sudjana, (2005;76), dengan tiga tahap analisis yaitu tahap kategorisasi, validasi dan intepretasi data).
Untuk menganalisis tingkat keberhasilan atau persentase keberhasilan siswa setelah proses belajar mengajar setiap putarannya dilakukan dengan cara memberikan evaluasi berupa soal tes tertulis pada setiap akhir putaran.
Analisis ini dihitung dengan menggunakan statistik sederhana yaitu:
1. Untuk menilai ulangan atau tes formatif Peneliti melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh siswa, yang selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa yang ada di kelas tersebut sehingga diperoleh rata-rata, tes formatif dapat dirumuskan:
Dengan : = Nilai rata-rata (mean) ΣX =Jumlah semua nilai siswa Σ N = Jumlah siswa
(Sumber: Nana Sudjana, 2005;76)
Pembelajaran PKn materi organisasi dianggap tuntas bila perolehan hasil evaluasi siswa rata-rata hasil hitungan > 65, dan siswa dianggap tuntas dalam mendeskripsikan
N X X