Fisika Dasar I (FI-321)
Topik hari ini (minggu 1)
Silabus
I. Pendahuluan
* Pengukuran
* Pengukuran
* Analisis Dimensi
* Konversi Satuan
* Ketidakpastian Pengukuran
II.
Riview Matematika* Trigonometri
* Vektor
* Sistem Koordinat
Silabus Silabus
Identitas Mata Kuliah
Nama/Kode : Fisika Dasar I / FI 321 Jumlah SKS : 4 SKS
Semester : Genap
Kelompok : Mata Kuliah Wajib
Program Studi : Fisika dan Pendidikan Fisika/ S-1 Program Studi : Fisika dan Pendidikan Fisika/ S-1
Prasyarat : Fisika Umum Dosen : Drs. Sutrisno, M.Pd
Drs. Saeful Karim, M.Si Endi Suhendi, M.Si
Silabus (lanjutan) Silabus (lanjutan)
Tujuan
Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan mampu menguasai pengetahuan dasar mekanika, gelombang, bunyi, optika dan panas serta dapat mengembangkan dan mengaplikasikannya untuk mempelajari pengetahuan fisika yang lebih tinggi.
Deskripsi Isi
Dalam perkuliahan ini dibahas gerak dalam satu dimensi, gerak dalam dua Dalam perkuliahan ini dibahas gerak dalam satu dimensi, gerak dalam dua dimensi, dinamika, usaha dan energi, momentum linear dan tumbukan, rotasi, keseimbangan, gravitasi, mekanika fluida, getaran, gelombang, bunyi, optika dan panas.
Pendekatan Pembelajaran
Konseptual dan kontekstual
Metode : Demonstrasi, tanya jawab, diskusi, ceramah Tugas : Pekerjaan rumah soal latihan
Media : LCD, alat peraga fisika
Evaluasi
Kehadiran
Tugas (individu) Quizz (individu) UTS (individu) UAS (individu)
“Kontribusi e-learning (individu)”
Kehadiran Perkuliahan 80 %
Nilai Akhir
30 % UTS + 30 % UAS + 30 % Quizz + 10 % Tugas
Materi Perkuliahan
Pertemuan 1 : Pengukuran Besaran Satuan dan Vektor Pertemuan 2 : Gerak dalam satu dimensi
Pertemuan 3 : Gerak Dalam dua dimensi Pertemuan 4 : Dinamika
Pertemuan 5 : Usaha dan energi
Pertemuan 6 : Momentum linear dan tumbukan Pertemuan 7 : Gerak rotasi
Pertemuan 8 : Ujian tengan semester Pertemuan 8 : Ujian tengan semester Pertemuan 9 : Keseimbangan
Pertemuan 10 : Gravitasi
Pertemuan 11 : Mekanika fluida
Pertemuan 12 : Getaran dan gelombang Pertemuan 13 : Bunyi
Pertemuan 14 : Optika Pertemuan 15 : Panas
Pertemuan 16 : Ujian akhir semester
Referensi
► David Halliday & Robert Resnick (Pantur Silaban Ph.D &
Drs. Erwin Sucipto). (1989). FISIKA, Erlangga-Jakarta.
► Paul A. Tipler (Dr. Bambang Soegijono). (2001). FISIKA, Untuk Sains dan Teknik, Erlangga-Jakarta.
Untuk Sains dan Teknik, Erlangga-Jakarta.
► Douglas C. Giancoli. (2001). FISIKA, Erlangga-Jakarta.
I.
I. Pendahuluan Pendahuluan
o
o Fundamental Sains Fundamental Sains
o
o Dibagi dalam lima bidang utamaDibagi dalam lima bidang utama
Fisika
o
o Dibagi dalam lima bidang utamaDibagi dalam lima bidang utama
-- Mekanika (Klasik)Mekanika (Klasik) -- TermodinamikaTermodinamika -- ElektromagnetikElektromagnetik -- RelativitasRelativitas
-- KuantumKuantum
Menu utama
1. Pengukuran 1. Pengukuran
►
►Dasar pengujian suatu teori dalam sainsDasar pengujian suatu teori dalam sains
►
►Perlu memiliki sistem satuan yang konsistenPerlu memiliki sistem satuan yang konsisten
►
►Adanya Ketidakpastian Adanya Ketidakpastian
Perlu aturan yang disepakati tentang Perlu aturan yang disepakati tentang
►
►Perlu aturan yang disepakati tentang Perlu aturan yang disepakati tentang ketidakpastian
ketidakpastian
Sistem Pengukuran Sistem Pengukuran
►
► Sistem StandarSistem Standar
-- Disetujui oleh yang berwenang, biasanya pemerintahDisetujui oleh yang berwenang, biasanya pemerintah
►
► Sistem InternasionalSistem Internasional
-- Disepakati oleh komite internasional pada tahun 1960Disepakati oleh komite internasional pada tahun 1960
-- Dinamakan jugaDinamakan juga mksmks
-- Dinamakan jugaDinamakan juga mksmks
-- Digunakan dalam kuliah iniDigunakan dalam kuliah ini
►
► Sistem GaussianSistem Gaussian
-- DinamakanDinamakan cgscgs
►
► Kebiasaan di USA & UKKebiasaan di USA & UK
-- inci (inches), kaki (foot), mil (miles), pon (pounds/slugs), dllinci (inches), kaki (foot), mil (miles), pon (pounds/slugs), dll
Kuantitas Dasar & Dimensinya Kuantitas Dasar & Dimensinya
►
► Panjang (L)Panjang (L)
►
► Massa (M)Massa (M)
►
► Waktu (T)Waktu (T)
►
► Waktu (T)Waktu (T)
Panjang Panjang
►
► SatuanSatuan
-- SI : meter (m)SI : meter (m)
-- cgs : centimeter (cm)cgs : centimeter (cm) -- USA & UK : foot (ft)USA & UK : foot (ft) -- USA & UK : foot (ft)USA & UK : foot (ft)
►
► SatuSatu metermeter didefinisikandidefinisikan sebagaisebagai jarakjarak yangyang ditempuh
ditempuh cahayacahaya dalamdalam vakumvakum selamaselama selangselang waktu
waktu 11//299299 792792 458458 sekonsekon
►
► Laju cahaya dalam vakum?Laju cahaya dalam vakum?
Panjang (lanjutan) Panjang (lanjutan)
Jarak
Jarak PanjangPanjang (m)(m) Radius alam semesta teramati
Radius alam semesta teramati 1 x 101 x 102626 Ke galaksi Andromeda
Ke galaksi Andromeda 2 x 102 x 102222 Ke bintang terdekat
Ke bintang terdekat 4 x 104 x 101616 Bumi
Bumi -- MatahariMatahari 1.5 x 101.5 x 101111 Bumi
Bumi -- MatahariMatahari 1.5 x 101.5 x 101111
Radius Bumi Radius Bumi
Lapangan Sepakbola
Lapangan Sepakbola 1.0 x 101.0 x 1022 Tinggi Orang
Tinggi Orang 2 x 102 x 1000
Ketebalan kertas
Ketebalan kertas 1 x 101 x 10--44 Panjang gelombang cahaya biru
Panjang gelombang cahaya biru 4 x 104 x 10--77 Diameter atom hidrogen
Diameter atom hidrogen 1 x 101 x 10--1010 Diameter proton
Diameter proton 1 x 101 x 10--1515 6.4 x 106
Massa Massa
►
► SatuanSatuan
-- SI : kilogram (kg)SI : kilogram (kg) -- cgs : gram (g)cgs : gram (g)
-- USA & UK : pon, slugs USA & UK : pon, slugs -- USA & UK : pon, slugs USA & UK : pon, slugs
►
► SatuSatu kilogramkilogram didefinisikandidefinisikan sebagaisebagai massa
massa silindersilinder campurancampuran platinumplatinum iridium
iridium khususkhusus yangyang dijagadijaga tetaptetap didi badan
badan pengukuranpengukuran internasionalinternasional Sevres
Sevres PrancisPrancis
Mengapa silinder ditutup rapat oleh dua kubah kaca?
Massa (lanjutan) Massa (lanjutan)
Objek
Objek Massa (kg)Massa (kg)
Alam semesta teramati
Alam semesta teramati ~ 10~ 105252 Galaksi Milky Way
Galaksi Milky Way 7 x 107 x 104141 Matahari
Matahari 2 x 102 x 103030 Bumi
Bumi 6 x 106 x 102424
Boeing 747
Boeing 747 4 x 104 x 1055 Boeing 747
Boeing 747 4 x 104 x 1055 Mobil
Mobil 1 x 101 x 1033
Mahasiswa
Mahasiswa 7 x 107 x 1011 Partikel debu
Partikel debu 1 x 101 x 10--99 Bakteri
Bakteri 1 x 101 x 10--1515 Proton
Proton 2 x 102 x 10--2727 Elektron
Elektron 9 x 109 x 10--3131
Waktu Waktu
►
► SatuanSatuan
-- Sekon (detik), semua sistemSekon (detik), semua sistem
►
► SatuSatu sekonsekon didefinisikandidefinisikan sebagaisebagai 99 192192 631631 700700 xx
►
► SatuSatu sekonsekon didefinisikandidefinisikan sebagaisebagai 99 192192 631631 700700 xx prioda
prioda radiasiradiasi daridari sebuahsebuah atomatom cesiumcesium
Waktu (lanjutan) Waktu (lanjutan)
Interval
Interval WaktuWaktu (s)(s) Umur alam semesta
Umur alam semesta 5 x 105 x 101717 Umur Grand Canyon
Umur Grand Canyon 3 x 103 x 101414 Rata
Rata--rata umur mahasiswarata umur mahasiswa 6.3 x 106.3 x 1088 Satu tahun
Satu tahun Satu tahun Satu tahun Satu jam Satu jam
Cahaya dari bumi ke bulan
Cahaya dari bumi ke bulan 1.3 x 101.3 x 1000 Satu siklus senar gitar
Satu siklus senar gitar 2 x 102 x 10--3 3 Satu siklus gelombang radio FM
Satu siklus gelombang radio FM 6 x 106 x 10--8 8 Cahaya mengelilingi proton
Cahaya mengelilingi proton 1 x 101 x 10--2424
3.2 x 107 3.6 x 103
Notasi Ilmiah Notasi Ilmiah
Bilangan besar:
Bilangan besar:
101000 = 1 = 1
101011 = 10 = 10
101022 = 100= 100
… dll… dll
Bilangan kecil:
Bilangan kecil:
•• 1010--11 = 0.1 = 0.1
•• 1010--22 = 0.01= 0.01
•• 1010--33 = 0.001= 0.001
•• … dll… dll
… dll… dll •• … dll… dll
Contoh Contoh
►
► Laju cahaya dalam vakumLaju cahaya dalam vakum c
c ≈≈ 300 000 000 m/s300 000 000 m/s c
c ≈≈ 3.0 x 3.0 x 101088 m/sm/s
►
► Massa nyamuk Massa nyamuk m
m ≈≈ 0.00001 kg0.00001 kg m
m ≈≈ 1010--55 kgkg
Penamaan untuk pangkat dari 10 Penamaan untuk pangkat dari 10
Pangkat
Pangkat Nama SimbolNama Simbol
10-18 atto a
10-15 femto f
10-12 pico p
10-9 nano n
µ
10-6 micro µ
10-3 milli m
103 kilo k
106 mega M
109 giga G
1012 tera T
1015 peta P
1018 exa E
2. Analisis Dimensi 2. Analisis Dimensi
►
► Dimensi menyatakan sifat fisis dari suatu Dimensi menyatakan sifat fisis dari suatu kuantitas
kuantitas
►
► Teknik untuk mengoreksi suatu persamaanTeknik untuk mengoreksi suatu persamaan
►
► Dimensi (panjang, massa, waktu & Dimensi (panjang, massa, waktu &
►
► Dimensi (panjang, massa, waktu & Dimensi (panjang, massa, waktu &
kombinasinya) dapat dperlakukan sebagai kombinasinya) dapat dperlakukan sebagai kuantitas aljabar
kuantitas aljabar
-- jumlah, kurang, kali, bagijumlah, kurang, kali, bagi
-- penjumlahan dan pengurangan hanya untuk penjumlahan dan pengurangan hanya untuk satuan yang sama
satuan yang sama
Analisis Dimensi (lanjutan) Analisis Dimensi (lanjutan)
Dimensi kuantitas yang biasa digunakan:
Dimensi kuantitas yang biasa digunakan:
Panjang
Panjang LL m (SI)m (SI)
Luas
Luas LL22 mm22 (SI)(SI) Volume
Volume LL33 mm33 (SI)(SI) Kecepatan (laju)
Kecepatan (laju) L/TL/T m/s (SI)m/s (SI) Percepatan
Percepatan L/TL/T2 2 m/sm/s22 (SI)(SI)
Contoh Analisis dimensi Contoh Analisis dimensi
Jarak = kecepatan
Jarak = kecepatan •• waktuwaktu L = (L/T)
L = (L/T) •• TT
3. Konversi Satuan 3. Konversi Satuan
►
► KetikaKetika satuansatuan tidaktidak cocok,cocok, konversikankonversikan sehingga
sehingga satuannyasatuannya cocokcocok (sama)(sama)
►
► SatuanSatuan dapatdapat diperlakukandiperlakukan sepertiseperti kuantitaskuantitas aljabar
aljabar aljabar aljabar Contoh 1.
Contoh 1.
Gunakan konversi berikut Gunakan konversi berikut 1 inci
1 inci = 2.54 cm= 2.54 cm 1 m
1 m = 3.28 ft= 3.28 ft 1 mil
1 mil = 5280 ft = 5280 ft 1 mil
1 mil = 1.61 km= 1.61 km
Contoh 2.
Berapa m/s kah satu mil/jam !
1 mil
1 mil = 1.61 km= 1.61 km
Jawab
s m 2 1 s
447m .
s 0 3600
jam 1
ft 28 . 3
m 1 mil
ft 5280 jam
mil 1
jam
1 mil ==== ×××× ×××× ×××× ==== ≈≈≈≈
4. Ketidakpastian Pengukuran 4. Ketidakpastian Pengukuran
►
►Pada setiap pengukuran selalu muncul Pada setiap pengukuran selalu muncul ketidakpastian
ketidakpastian
►
►Ketidakpastian selalu terbawa dalam Ketidakpastian selalu terbawa dalam perhitungan
perhitungan perhitungan perhitungan
►
►Dibutuhkan cara untuk menghitung Dibutuhkan cara untuk menghitung ketidakpastian
ketidakpastian
►
►Aturan Aturan Angka PentingAngka Penting digunakan sebagai digunakan sebagai pendekatan ketidakpastian hasil
pendekatan ketidakpastian hasil perhitungan
perhitungan
Angka Penting Angka Penting
►
► Jumlah digit yang muncul dalam setiap hasil pengukuran Jumlah digit yang muncul dalam setiap hasil pengukuran atau perhitungan yang masih dapat dipastikan
atau perhitungan yang masih dapat dipastikan
►
► Semua digit yang tidak nol adalah angka pentingSemua digit yang tidak nol adalah angka penting
►
► Nol adalah angka penting ketika:Nol adalah angka penting ketika:
-- diantara digit yang bukan noldiantara digit yang bukan nol
-- setelah koma dan angka penting yang lainsetelah koma dan angka penting yang lain
►
► Semua digit dalam notasi ilmiah adalah angka pentingSemua digit dalam notasi ilmiah adalah angka penting
Contoh Contoh
3.033.03
0.00310.0031
4.0 x 104.0 x 1011
1.70 x 101.70 x 1022
1.7000 x 101.7000 x 1022
3 Angka Penting 2 Angka Penting 2 Angka Penting 3 Angka Penting 5 Angka Penting
Operasi dengan Angka Penting Operasi dengan Angka Penting
►
► Ketika mengalikan atau membagi, hasil yang diperoleh harus Ketika mengalikan atau membagi, hasil yang diperoleh harus memiliki angka penting yang sama dengan salah satu kuantitas memiliki angka penting yang sama dengan salah satu kuantitas (yang dioperasikan) yang memiliki angka penting paling kecil (yang dioperasikan) yang memiliki angka penting paling kecil
►
► Untuk penjumlahan atau pengurangan, hasil yang diperoleh Untuk penjumlahan atau pengurangan, hasil yang diperoleh harus memiliki jumlah digit dibelakang koma yang sama
harus memiliki jumlah digit dibelakang koma yang sama harus memiliki jumlah digit dibelakang koma yang sama harus memiliki jumlah digit dibelakang koma yang sama
dengan salah satu kuantitas (yang dioperasikan) yang memiliki dengan salah satu kuantitas (yang dioperasikan) yang memiliki jumlah digit dibelakang koma paling sedikit
jumlah digit dibelakang koma paling sedikit
Contoh Contoh
2 x 3.1 = 2 x 3.1 =
3.1 + 0.004 = 3.1 + 0.004 =
4.0 x 104.0 x 1011 ÷÷ 2.04 x 102.04 x 102 2 == X 10X 10--11 6
3.1
1.9
Orde Magnitudo Orde Magnitudo
►
► KadangKadang--kadang diperlukan mengetahui besar suatu kadang diperlukan mengetahui besar suatu kuantitas hanya dalam faktor 10
kuantitas hanya dalam faktor 10
►
► Ini dikenal dengan Ini dikenal dengan Orde MagnitudoOrde Magnitudo Contoh
Contoh Contoh Contoh
Berapa massa total mahasiswa di kelas ini?
Berapa massa total mahasiswa di kelas ini?
massa tiap mahasiswa m ~ 75 kg massa tiap mahasiswa m ~ 75 kg Jumlah mahasiswa n ~ 75
Jumlah mahasiswa n ~ 75 m
mTotalTotal ~ 75 ~ 75 ×× 75 kg = 5625 kg ~ 6 75 kg = 5625 kg ~ 6 ×× 103kgkg
II. Riview Matematika II. Riview Matematika
TrigonometriTrigonometri
VektorVektor
Sistem Koordinat Sistem Koordinat
Sistem Koordinat Sistem Koordinat
Trigonometri Trigonometri
miring sisi
samping cos sisi
miring sisi
depan sin sisi
=
=
θ θ
samping sisi
depan tan sisi
miring sisi
= θ
Teorema Phytagoras c2 = a2 + b2
Skalar dan Vektor Skalar dan Vektor
►
►Kuantitas Kuantitas skalar skalar dijelaskan hanya oleh besar dijelaskan hanya oleh besar saja (
saja (temperatur, panjangtemperatur, panjang,…),…)
►
►Kuantitas Kuantitas vektorvektor perlu besar dan arah untuk perlu besar dan arah untuk menjelaskannya (
menjelaskannya (gaya, kecepatangaya, kecepatan,…),…) menjelaskannya (
menjelaskannya (gaya, kecepatangaya, kecepatan,…),…)
-- direpresentasikan oleh sebuah panah, panjang panah direpresentasikan oleh sebuah panah, panjang panah berkaitan dengan besar vektor
berkaitan dengan besar vektor
-- kepala panah menunjukkan arah vektorkepala panah menunjukkan arah vektor
Notasi Vektor Notasi Vektor
►
► Tulis tangan, gunakan tanda panahTulis tangan, gunakan tanda panah
►
► Cetak (print), gunakan cetak tebal Cetak (print), gunakan cetak tebal AA
Sifat Vektor Sifat Vektor
Dua vektor dikatakan
Dua vektor dikatakan sama sama apabila besar dan apabila besar dan
A r
►
► Dua vektor dikatakan Dua vektor dikatakan sama sama apabila besar dan apabila besar dan arahnya sama
arahnya sama
►
► Dua vektor adalah Dua vektor adalah negatifnegatif apabila besarnya sama apabila besarnya sama dan arahnya berlawanan
dan arahnya berlawanan
►
► Vektor Vektor resultanresultan adalah jumlah dari beberapa adalah jumlah dari beberapa vektor
vektor
Penjumlahan Vektor Penjumlahan Vektor
►
►
Ketika menjumlahkan vektor, arah Ketika menjumlahkan vektor, arah vektor dimasukan dalam perhitungan vektor dimasukan dalam perhitungan
►
►
Satuan harus sama Satuan harus sama
►
►
Satuan harus sama Satuan harus sama
►
►
Metode grafik Metode grafik
►
►
Metode aljabar Metode aljabar
Metoda Grafik
Metoda Grafik
Metode Aljabar Metode Aljabar
►
► Pilih sebuah sistem koordinat dan gambarkan Pilih sebuah sistem koordinat dan gambarkan vektor
vektor--vektornyavektornya
►
► Cari komponen x dan komponen y masingCari komponen x dan komponen y masing--masing masing vektor
vektor vektor vektor
►
► Jumlahkan semua vektor komponen x = RJumlahkan semua vektor komponen x = Rxx
►
► Jumlahkan semua vektor komponen y = RJumlahkan semua vektor komponen y = Ryy
►
► Besar vektor resultan dan arahnya:Besar vektor resultan dan arahnya:
x 1 y
2 y 2
x R
tan R R
R
R==== ++++ θθθθ==== −−−−
Perkalian atau Pembagian Vektor oleh Skalar Perkalian atau Pembagian Vektor oleh Skalar
►
► HasilHasil perkalianperkalian atauatau pembagianpembagian vektorvektor oleholeh skalar
skalar adalahadalah sebuahsebuah vektorvektor
►
► BesarBesar vektorvektor hanyahanya dapatdapat dikalidikali atauatau dibagidibagi oleholeh skalar
skalar
►
► JikaJika skalarskalar positif,positif, makamaka araharah vektorvektor hasilhasil perkalian
perkalian atauatau pembagianpembagian searahsearah dengandengan vektorvektor awal
awal
►
► JikaJika skalarskalar negatif,negatif, makamaka araharah vektorvektor hasilhasil perkalian
perkalian atauatau pembagianpembagian berlawananberlawanan araharah dengan
dengan vektorvektor awalawal
Komponen dari Sebuah Vektor Komponen dari Sebuah Vektor
r
• Komponen x dari sebuah
vektor adalah proyeksi vektor terhadap sumbu x
Ax= cos Ar θ
2 y 2
x A
A +
= A
r A
r
• Komponen y dari sebuah
vektor adalah proyeksi vektor terhadap sumbu y
Ay= sin θ
j
iˆ A ˆ
A
Ar = x + y
A r
Perkalian antar Vektor Perkalian antar Vektor
Perkalian titik (dot product) didefinisikan sebagai
B A
B A B
A B
A cosθ
B A B
A x x y y z z
r r
r r r r
dan antara
sudut adalah
θ
+ +
=
=
⋅
Perkalian silang (cross product) didefinisikan sebagai Perkalian silang (cross product) didefinisikan sebagai
( ) ( ) ( )
θ θ
− +
− +
−
=
=
×
melalui ke
dari berputar
yang sekrup
gerak menuruti
berarah
dan dan
dibentuk yang
bidang tegaklurus
yang vektor
adalah n
dan antara
sudut adalah
B A B
A k B
A B
A j B
A B
A i
n
x y y
x z
x x
z y
z z
y
B A
B ˆ A
B A
ˆ ˆ ˆ
ˆ sinθ B A B
A
r r
r r r
r r r
r r
Sistem Koordinat Sistem Koordinat
Digunakan untuk menjelaskan posisi suatu titik dalam ruang
Sistem koordinat (kerangka) terdiri dari
- Titik acuan tetap yang dinamakan titik pusat - Titik acuan tetap yang dinamakan titik pusat - Sumbu-sumbu dengan skala dan keterangan
Jenis Sistem Koordinat (dalam kuliah ini)
- Kartesian - Polar
Sistem Koordinat Kartesian Sistem Koordinat Polar
• sumbu x dan sumbu y (2D)
• Sebuah titik ditulis (x,y)
• Sebuah titik adalah berjarak r dari titik pusat dan bersudut θ dari garis acuan (θ = 0)
• Sebuah titik ditulis (r, θ)
Posisi sembarang titik : Posisi titik P :
j iˆ y ˆ x
r = +
r
j iˆ 3 ˆ 5
rP = + r