• Tidak ada hasil yang ditemukan

Manajemen perencanaan sumber daya manusia di Pondok Pesantren Bahrul Ulum Malang.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Manajemen perencanaan sumber daya manusia di Pondok Pesantren Bahrul Ulum Malang."

Copied!
107
0
0

Teks penuh

(1)

MANAJEMEN PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA DI PONDOK PESANTREN BAHRUL ULUM MALANG

SKRIPSI

Diajukan Kepada

Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Guna Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S. Sos)

Oleh

ANGGIS YASNAULLINA MUSTHOFIA Nim. B04211006

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

JURUSAN MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT

STUDI MANAJEMEN DAKWAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

i

ABSTRAK

Anggis Yasnaullina Musthofia, B04211006, 2016. Manajemen Perencanaan Sumber Daya Manusia di Pondok Pesantren Bahrul Ulum Madiredo Pujon Malang. Skripsi Manajemen Dakwah Program studi Manajemen Dakwah Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Kata kunci: Manajemen, Perencanaan, Sumber Daya Manusia Pondok Pesantren

Penelitian ini mendeskripsikan dan menganalisis secara kritis tentang Manajemen perencanaan sumber daya manusia di Pondok Pesantren Bahrul Ulum, dengan mengarah pada proses-proses yang dilakukan serta pendekatan yang digunakan dalam melakukan perencanaan dipondok tersebut.

Penelitian ini menggunakan model deskriptif eksploratif yang berguna untuk menggambarkan secara jelas data tentang manajemen perencanaan. Melalui pendekatan kualitatif. Subyek penelitian adalah Ketua Pengurus Pondok Pesantren Bahrul Ulum Malang.

(7)

i

1. Konsep Manajemen Sumber daya manusia ... 11

2. Konsep Perencanaan Sumber daya manusia ... 12

3. Konsep Sumber Daya Manusia ... 15

4. Pondok ... 17

5. Pesantren ... 18

F. Sistematika Pembahasan ... 19

BAB II: KAJIAN TEORITIK A. Penelitia Terdahulu Yang Relevan ... 21

B. Kerangka Teori ... 23

1. Teori Manajemen SDM ... 23

(8)

ii

d. Tujuan Manajemen ... 31

2. Teori Perencanaan SDM ... 32

a. Proses perencanaan ... 40

b. Bentuk-bentuk perencanaan ... 44

c. Sitem perencanaan ... 45

d. Manfaat perencanaan ... 46

e. Tujuan perencanaan ... 48

f. Syarat-syarat Perencanaan SDM ... 49

g. Hambatan Perencanaan SDM ... 50

h. Mengatasi Hambatan Perencanaan SDM ... 51

3. Teori Sumber Daya Manusia ... 52

BAB III: METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ... 55

1. Pendekatan Penelitian ... 55

2. Tahap Pekerjaan Lapangan ... 62

3. Tahap Analisis Intensif ... 62

E. Teknik Pengumpulan Data ... 63

F. Teknik Validita Data ... 65

G. Teknik Analisis Data ... 66

BAB IV: HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian ... 69

1. Profil Pondok Pesantren Bahrul Ulum Malang ... 70

2. Visi Misi Pondok Pesantren Bahrul Ulum Malang ... 72

3. Prinsip-prinsip Pondok Pesantren Bahrul Ulum Malang ... 73

4. Tujuan Pondok Pesantren Bahrul Ulum Malang ... 74

5. Struktur Organisasi Pondok Pesantren Bahrul Ulum Malang ... 74

(9)

iii

7. Deskripsi Lokasi Pondok Pesantren Bahrul Ulum Malang ... 84 8. Profil Informan ... 86 B. Penyajian Data ... 87

1. Manajemen Perncanaan Sumber Daya Manusia di

Pondok Pesantren Bahrul Ulum………....87 2. Proses Perencanaan Sumber Daya Manusia di Pondok Pesantren

Bahrul Ulum………. 89

3. Pendekatan Analisis SWOT di Pondok Pesantren Bahrul Ulum

Malang...………....91

C. Analisis Data ... 93 BAB V: PENUTUP

A. Kesimpulan ... 96 B. Saran dan Rekomendasi... 97 C. Keterbatasan Penelitian ... 98 DAFTAR PUSTAKA

(10)

iv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 ... 21

Tabel 1.2 ... 30

Tabel 1.3 ... 65

(11)

v

DAFTAR GAMBAR

(12)

1 BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Organisasi profit atau non profit merupakan wadah yang menghimpun sejumlah manusia yang memiliki kepentingan yang sama dalam memenuhi kebutuhannya sebagai manusia. Kepentingan yang sama itu dikristalisasikan menjadi tujuan bersama sebagai salah satu unsur organisasi yang harus dicapai melalui kerjasama. Untuk mewujudkan kerjasama agar tujuan dapat dicapai diperlukan perencanaan yang cermat, rasional dan fleksibel. Perencanaan merupakan salah satu fungsi manajemen. Menurut GR Terry, fungsi manajemen meliputi perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan. Dalam hal ini sebenarnya pengorganisasian merupakan perencanaan pula yaitu perencanaan yang berkaitan dengan perencanaan sumber daya manusia karena pada hakekatnya pengorganisasian merupakan rencana berupa pembagian tugas atau siapa yang akan dibebani tugas tertentu dalam suatu organisasi.1

Manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan bidang strategis dari organisasi. Manajemen SDM harus dipandang sebagai perluasan dari pandangan tradisional untuk mengelola orang secara efektif dan untuk itu membutuhkan pengetahuan tentang perilaku manusia dan

1

(13)

2

kemampuan mengelolanya. MSDM merupakan kegiatan perencanaan pengadaan, pengembangan, pemeliharaan, serta penggunaan SDM untuk mencapai tujuan baik secara individu maupun organisasi. MSDM mempunyai defenisi sebagai suatu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan atau pengadaan, pengembangan kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, dan pemutusan hubungan kerja dengan maksud untuk mencapai tujuan organisasi perusahaan secara terpadu. Tiap organisasi termasuk perusahaan, menetapkan tujua n-tujuan tertentu yang ingin mereka capai dalam memanajemeni setiap sumber dayanya termasuk SDM.2

Perencanaan sumber daya manusia (PSDM) merupakan fungsi utama yang harus dilaksanakan dalam organisasi, guna menjamin tersedianya tenaga kerja yang tepat untuk menduduki berbagai posisi, jabatan, dan pekerjaan yang tepat pada waktu yang tepat.

Perencanaan SDM sangat penting bagi setiap individu karyawan, karena dapat membantu meningkatkan potensinya, begitu pula kepuasan karyawan dapat dicapai melalui perencanaan karir. Perencanaan SDM juga sangat penting bagi organisasi dalam mendapatkan calon karyawan yang memenuhi klasifikasi. Dengan adanya perencanaan SDM, dapat dipersiapkan calon-calon karyawan yang berpotensi untuk menduduki posisi manajer untukmasa yang akan datang3.

2

Prof. Dr. H. Edy Sutrisno, M.Si Manajemen Sumber Daya Manusia,Jakarta: Kencana Prenada Media Group.2009 Hal 5-8

3

(14)

Perencanaan Sumber Daya Manusia adalah proses analisis dan identifikasi yang dilakukan organisasi terhadap kebutuhan akan sumber daya manusia, sehingga organisasi tersebut dapat menentukan langkah yang harus diambil guna mencapai tujuannya.4

Menurut Andrew E. Sikula, mengemukakan bahwa perencanaan sumber daya manusia atau perencanaan tenaga kerja didefinisikan sebagai proses menentukan kebutuhan tenaga kerja dan berarti mempertemukan kebutuhan tersebut agar pelaksanaanya berintegrasi dengan rencana organisasi.5

Organisasi dapat memanfaatkan sumber daya manusia yang sudah ada dalam organisasi secara lebih baik. Meupakan hal yang wajar bahwa apabila seorang mengambil keputusan tentang masa depan yang di inginkannya, ia berangkat dari kekuatan dan kemampuan yang sudah dimilikinya sekarang.

Melalui perencanaan SDM yang mantap, produktifitas kerja dari tenaga yang sudah ada dapat di tingkatkan. Hal ini dapat terwujud melalui adanya penyesuaian-penyesuaian tertentu, seperti peningkatan disiplin kerja dan peningkatan keterampilan sehingga setiap orang menghasilkan sesuatu yang berkaitan langsung dengan kepentingan organisasi. Perencanaan SDM berkaitan dengan penentuan kebutuhan akan tenaga kerja dimasa depan, baik dalam arti jumlah dan kualifikasinya untuk mengisi berbagai jabatan dan menyelenggarakan berbagai aktifitas baru kelak. Salah satu segi manajemen

4

https://id.m.wikipedia.org/wiki/perencanaan_sumber_daya_manusia 5

(15)

4

SDM yang dewasa ini dirasakan semakin penting ialah penanganan informasi ketenagakerjaan. Salah satu kegiatan pendahuluan dalam melakukan perencanaan termasuk perencanaan SDM adalah penelitian. Rencana sumber daya manusia merupakan dasar bagi penyusunan program kerja bagi satuan kerja yang menangani sumber daya mnausia dalam organisasi.6

Perencanaan mengandung sifat peramalan karena secermat-cermatnya perencanaan dilakukan ia tetap tidak bebas dari ketidakpastian, sebab faktor-faktor yang berpengaruh dan turut menentukan wujud masa depan yang di inginkan itu sulit di identifikasikan secara pasti.7

Menurut Hadari Nawawi, adalah untuk memprediksi perusahaan sebagai organisasi yang kompetitif, oleh karena itu manfaat perencanaan SDM adalah sebagai berikut:

a. Meningkatkan system informasi SDM b. Untuk mendayagunakan SDM

c. Manajemen perencanaan SDM untuk mempermudah dalam usaha memadukan pengelolaan SDM

d. Perencanaan SDM jangka panjang bermanfaat bagi organisasi untuk memperkirakan kondisi dan kebutuhan SDM

6

Prof .Dr. Sondang P. Siagian, MPA, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Bumi Aksara, 1995, hal 44-48

7

(16)

e. Perencanaan SDM jangka endek bermanfaat untuk posisi/jabatan yang lowong untuk masadepan.8

Manajemen perencanaan SDM adalah upaya dasar dalam pengambilan sebuah keputusan yang sudah diperhitungkan dengan matang mengenai hal apa saja yang akan dilakukan dimasa mendatang oleh suatu perusahaan atau organisasi untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukan.

Fungsi perencanaan pada dasarnya adalah suatu proses pengambilan keputusan sehubungan dengan hasil yang diinginkan, dengan penggunaan sumber daya dan pembentukan suatu sistem komunikasi yang memungkinkan pelaporan dan pengendalian hasil akhir serta perbandingan hasil-hasil tersebut dengan rencana yang dibuat.9

Adapun fungsi dari perencanaan antara lain:

1. Perencanaan sebagai pengarah perusahaan.

Yang tidak melakukan perencanaan sangat mungkin untuk mengalami konflik kepentingan, pemborosan sumber daya, dan ketika keberhasilan dalam pencapaian tujuan karena bagian-bagian dari organisasi bekerja secara sendiri-dendiri tanpa ada koordinasi yang jelas dan terarah

2. Perencanaan sebagai minimalisasi ketidakpastian.

Perubahan seringkali sesuai dengan apa yang kita perkirakan, akan tetapi tidak jarang pula diluar perkiraan kita, sehingga menimbulkan

8

Blogspot.co.id/2013/05/fungsi-perencanaan-manajemen-SDM.html 9

(17)

6

ketidakpastian bagi perusahaan, ketidakpastian inilah yang coba diminimalkan melalui kegiatan perencanaan

3. Perencanaan sebagai minimalisasi pemborosan sumber.

Jika perencanaan dilakukan dengan baik, maka jumlah sumber daya yang diperlukan, dengan cara bagaimana penggunaannya, dan untuk penggunaan apa saja dengan lebih baik dipersiapkan sebelumkegiatan dijalankan. Dengan demikian pemborosan yang terkait dengan sumber daya yang memiliki perusahaan akan bisa diminimalkan sehingga tingkat efisiensi dari perusahaan menjadi meningkat.

4. Perencanaan sebagai penetapan standar dalam pengawasan kualitas. Dalam perencanaan, perusahaan menentukan tujuan dan rencana-rencana untuk mencapai tujuan tersebut. Dalam pengawasan, perusahaan membandingkan antar tujuan yang ingin di capaidengan realisasi di lapangan, mengevaluasi penyimpangan-penyimpangan yang mungkin terjadi, hingga mengambil tindakan yang dianggap perlu untuk memperbaiki kinerja perusahaan.10

Pondok Pesantren Bahrul Ulum merupakan salah satu pesantren bernafaskan salaf yang masih berdiri kokoh dengan sistem salafnya di era serba modern ini. Pengajaran sistem salaf yang menjadi ruang gerak Pondok Pesantren Bahrul Ulum, tetap pada indikasi pencapaian kehidupan yang agamis dimasa mendatang.medki banyak bermunculan Pesantren bersasaskan

10

(18)

modernis, Bahrul Ulum tetap pada pendirian semula yakni pengajaran system salaf yang menjadi pacuan terlaksananya kehidupan ynag agamis.

Berdiri pada kisaran tahun 1950, Bahrul Ulum yang diperarkarsai oleh Al Magfurullah KH. Hasan Bisri, mulai menata kehidupan yan bernafas islami yang hadir ditengah-tengah masyarakat yang masih perlu banyak menghirup nafas-nafas islami. Awal pendirian Pondok Pesantren Bahrul Ulum bukan dalam kondisi Bahrul Ulum yang seperti sekaran ini. Diawali dengan mendirikan sebuah mushola kecil yang menjadi sarana penempatan masyarakat dan juga para santri dalam mengali ilmu agama. Dikisaran tahun 1950-1955, tidak hanya dari kalangan masyarakat sekitar yang mengaji kepada Al Magfurullah dari luar daerahpun sudah ada yang berniat dan ikhlas untuk menimba ilmu dari beliau. Namun keadaan yang demikian itu tidak bertahan lama. Selang 4 tahun kemudian tepatnya tahun 1959 terjadi bencana alam berupa gempa bumi yang menjadikan mushola tepat beliau mengajarkan ilmu agama, roboh dan mengakibatkan beberapa santri dariluar daerah kembali kekampung halamanya.11

Keadaan yang demikian itu tidak membuat surut langkah Al-Magfurullah untuk terus menyebarluaskan dan memperjuangkan ilmu keagamaan kepada masyarakat dan para santri. Terbukti, setelah beliau terus pada ketulusan beliau memperjuangkan ilmu agama, akhirnya, para tokoh masyarakat, rampung sekitar tahun 1966 dan selanjutnya diresmikan oleh Al-Maghfurullah KH Said (Ketapang-Kepanjen) dan diberikan nama Assu’ada

11

(19)

8

untuk masjid yang sampai sekarang tetap melestarikan banguanan sejak awal pendirian.

Perjuangan dan ketulusan beliau tidak sia-sia. Selangkah demi selangkah perjalanan Bahrul Ulum yang hampir terhenti, menuai hasil positif. Dengan berdatangnya santri dari luar daerah yang dengan niat ikhlas karena Allah semata menimba ilmu agama, Bahrul Ulum kembali terisi oleh puluhan bahkan ratusan santri yang memang benar-benar berniat menimba ilmu agama dari beliau. Hingga sampai saat ini, Bahrul Ulum tetap kokoh dan berjaya diantara ribuan pesantren yang memadati bumi nusantara ini.

Kini pondok pesantren Bahrul Ulum Madiredo Pujon Malang semakin pesat oleh para santri dari luar daerah, luar jawa dls. Karena unit pendidikannya yang lengkap dan terjamin kualitasnya, dari usia kanak-kanak (PAUD) sampai MA atau SMK, Setiap pergantian pengurus pondok Pesantren Bahrul Ulum ini selalu menampilkan background yang islami dan terbaik, sehingga banyak para masyarakat diluar daerah yang senantiasa tergerak hatinya ingin menempuh ilmu agama di Pondok Pesantren Bahrul Ulum Madirdo Pujon Malang.12

B. Rumusan Maslah

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diijelaskan diatas, maka rumusan masalah yang di ambil adalah:

Bagaiman proses perencanaan SDM di Pondok Pesantren Bahrul Ulum Madiredo Pujin Malang?

12

(20)

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

Untuk mengetahui proses perencanaan SDM di Pondok Pesantren Bahrul Ulum Madiredo Pujon Malang.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini dapat dibedakan menjadi manfaat teoritis dan manfaat praktis.

1. Keguanaan teoritik

a) Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi pengembangan ilmu dan pengetahuan yang berhubungan dengan Fungsi Perencanaan SDM di Pondok Pesantren Bahrul Ulum Madiredo Pujon Malang.

b) Menjadi bahan masukan untuk kepentingan pengembangan ilmu bagi pihak-pihak tertentu guna menjadikan skripsi ini menjaadi acuan untuk penelitian lanjutan terhadap objek sejenis atau aspek lainnya yang belum tercakup dalampenelitian ini.

2. Kegunaan Praktis

a) Penelitian ini diharapkan dapat membantu penerapan fungsi perencanaan SDM

(21)

10

E. Definisi Konsep 1. Manajemen

Manajemen adalah proses sistematis untuk mencapai tujuan melalui fungsi-fungsi Planning, implementation, supervision, dan controll. Menurut stoner, konsep manajemen ini dikenal dengan istilah Deming Cycle, karena dipopulerkan oleh seorang ahli manajemen Amerika Serikat bernama Deming.

Proses tersebut hamper melekat pada semua aspek dalam bidang kajian manajemen termasuk Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) yang merupakan bagian dari manajemen secara keseluruhan.13

Manajemen adalah seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi Mary Parket Follet ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.14

Manajemen adalah dari suatu organisasi, maka adanya alat tersebut tentunya memiliki tujuan-tujuan manajemen adalah agar segenap sumber, peralatan, ataupun sarana yang ada dalam suatu organisasi tersebut dapat digerakkan sedemikian rupa sehingga dapat menghindarkan sampai tingkat seminimal mungkin segenap pemborosan waktu, tenaga, material dan uang guna mencapai tujuan orgnisasi yang telah ditetapkan terlebih dahulu, dengan demikian

13

Dr. H. Sutadji, S,P.,Drs., M.Si Perencanaan dan Pengembangan, Yogyakarta: Dee Publish. 2010 Hal 9-11

13 Pr

(22)

manajemen merangkum semua fungsi dan aktifitas secara terkoordinir, untuk tercapainya tujuan organisasi secara efisien, ekonomis, dan efektif.15

2. Perencanaan SDM

Perencanaan berarti kegiatan menetapkan tujuan organisasi dan memilih cara yang terbaik untuk mencapai tujuan tersebut.16

Sedangkan menurut Susilo Martoyo17 perencanaan harus senantiasa berpijak pada kenyataan yang ada disertai penggunaan asumsi-asumsi untuk masa depan, sehingga sasaran yang ingin di capai benar-benar dapat diwujudkan.

Hasibunan, Perencaaan sumber daya manusia (tenaga kerja) merupakan fungsi pertama danutama dalam manajemen sumber daya manusia. Perencanaan tenaga kerja di proses oleh perencana (planner) dan hasilnya berupa rencana (plan). Dalam rencana di tetapkan tujuan dan pedoman pelaksanaan dan rencana tersebut menjadi dasar kontrol. Tanpa rencana, kontrol tidak dapat di lakukan dan tanpa kontrol, baik atau tidaknya pelaksanaan rencana tersebut tidak dapat di ketahui.18

Perencanaan sumber daya manusia merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengantisispasi permintaan-permintaan bisnis dan lingkungan

.2009 Hal 5-8 15

Prof. Dr. H. Edy Sutrisno, M.S

i. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Kencana Prenada Media Group. 2 009. Hal 33-34

17

(23)

12

pada organisasi di waktu yang akan datang dan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tenaga kerja yang ditimbulkan oleh kondisi tersebut.19

Perencanaan sumber daya manusia adalah suatu kegiatan manajemen dalam rangka memenuhi kebutuhan tenaga kerja melalui proses menentukan kebutuhan yang didasarkan atas peramalan kebutuhan, mengembangkan kebutuhan, mengembangkan, mengimplementasi dan mengontrol dengan satu kesatuan tak terpisahkan.20

3. Sumber Daya Manusia (SDM)

Menurut Amstrong pendekatan terhadap manajemen sumber daya manusia didasarkan pada prinsip dasar, yaitu:

1. Sumber daya manusia adalah harta yang paling penting yang diiliki oleh organisasi, sedangkan manjemen yang efektif adalah kunci bagi keberhasilan organisasi tersebut.

2. Keberhasilan ini mungkin dapat tercapai jika peraturan atau kebijakan dan prosedur yang bertalian pada manusia dari perusahaan tersebut saling berhubungan memberikan sumbangan terhadap tercapainya tujuan perusahaan serta perencanaan strategis

3. Kultur dan nilai perusahaan, suasana organisasi dan perilaku manajerial yang berasal dari kultur tersebut akan memberikan pengaruh yang besar terhadap tercapainya tujuan yang terbaik

a_manusia 19

DR.A.A.Anwar Prabu Mangkunegara. Peren

canaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Bandung: PT Refika Aditama. 2006. Hal 5-7 20

(24)

4. Manjemen sumber daya manusia berkaitan dengan integrase, manajemen semua organisasi tersebut terlibat bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama.21

Sumber Daya Manusia adalah salah satu faktor yang sangat penting bahkan tidak dapat dilepaskan dari sebuah organisasi, baik institusi maupun perusahaan. Sumber Daya Manusia juga merupakan kunci yang menentukan perkembangan perusahaan. Pada hakikatnya, Sumber Daya Manusia berupa manusia yang dipekerjakan di sebuah organisasi sebagai penggerak untuk mencapai tujuan organisasi itu.22

4. Pondok

Sebuah pondok pada dasrnya merupakan asrama pendidikan islam, tradisionla dimana para siswanya (santri) tinggal bersama dibawah bimbingan sorang atau guru yang lebih dikenal dengan kiai.23 Dengan istilah pondok pesantren dimaksudkan sebagai bentuk-bentuk pendidikan keislamam yang melembaga di indonesia.

Pondok atau asrama merupaka tempat yang sudah disediakan untuk kegiatan para santri. Adanya pondok ini banyak menunjang segala kegiatan yang ada. Hal ini didasarkan jarak pondok dengan sarana pondok yang lain

men Sumber Daya Manusia, Jakarta: Bumi Aksara, 1995, hal 44-48 21

Prof .Dr. Sondang P. Siagian, MPA, Manajemen S umber Daya Manusia, Jakarta: Bumi Aksara, 1995, hal 62 22

Blogspot.co.id/2013/05/fungsi-perencanaan-manajemen-SDM.html 22

(25)

14

biasanya berdekatan sehingga memudahkan untuk komunikasi antara kiai dan santri, dan antara satu santri dengan santri lainnya.24

5. Pesantren

Pesantren adalah sebuah pendidikan tradisional yang para siswanya tinggal bersama dan belajar dibawah bimbingan guru yang lebih dikenal dengan sebutan untuk tempat menginap santri. Santri tersebut berada dalam kompleks yang juga menyediakan masjid untuk beribadah, ruang untuk belajar, dan kegiatan keagamaan lainnya. Kompleks ini biasanya dikelillingi oleh tembok untuk dapat mengawasi keluar masuknya para santri sesuai denngan peraturan yang berlaku.25

Pesantren juga dapat dipahami sebagai lembaga pendidikan dan pengajaran agama, umumnya dengan cara nonklasikal, dimana seorang kiai mengajarkan ilmu agama islam kepada santri-santri berdasarkan kitab-kitab yang ditulis dalam Bahasa Arab oleh Ulama Abad pertengahan, dan para santrinya biasanya tinggal dipondok (asrama) dalam pesantren tersebut.26 F. Sistematika Pembahasan

Untuk memudahkan pemahaman, peneliti mencoba menuyusun sitematika pembahasan yang terdiri dari dari lima bab, adalah sebagai berikut:

(26)

BAB I : PENDAHULUAN, bab ini membahas tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kajian terdahulu, serta sistematika pembahasan.

BAB II : KAJIAN TEORITIK, bab ini akan membahas tentang penelitian terdahulu yang relevan, kerangka teori, paradigm penelitian, dan hopotesis penelitian.

BAB III: METODE PENELITIAN, bab ini akan membahas tentang pedekatan dan jenis penelitian, lokasi penelitian, pupolasi, sampel, dan teknik sampling, variable dan indikator penelitian, tahap-tahap penelitian, teknik pengumpulan data, teknik validitas instrument penelitian, dan teknik analisis data

BAB IV: HASIL PENELITIAN, bab ini akan mebahas mengenai gambaran umum onyek penelitian, penyajian data, penguji hipotesis, dan pembahasan hasil penelitian (analisis data)

BAB V: PENUTUP, berisi tentang kesimpulan, saran dan rekomendasi serta keterbatasan penelitian.27

27

(27)

16 BAB II

KAJIAN TEORITIK A. Penelitian Terdahulu yang Relevan

Tabel 1.1

Kajian Hasil Penelitian Terdahulu

1. Nama Peneliti Muhid Murtadlo

Jenis karya Skripsi

Tahun penelitian 2008

Metode penelitian Strategi Perencanaan Program di Lembaga Ar-Rahman Club Jawa Timur

Hasil temuan penelitian Strategi perencanaan program mempunyai peran dalam kemajuan dan perkembangan lembaga social dan kemanusiaan Ar-Rahman Club Jatim, strategi perencanaan di lembaga social dan kemanusiaan Ar-Rahman Club Jatim sebagai penentuan langkah awal organisasi dalam mencapai dan mewujudkan visi misi organisasi.

Tujuan penelitian Untuk memaparkan data tentang strategi perencanaan program dan untuk menggambarkan keadaan atau fenomena yang ada pada saat penelitian.

(28)

2 Nama Peneliti Ma’rifatul Mufaricha

Jenis Karya Skripsi

Tahun Penelitian 2006

Metode penelitian Pelaksanaan Fungsi Perencanaan Pada Program Kerja Pimpinan Cabang Muslimat NU

Hasil Temuan Penelitian Pelaksanaan fungsi perencanaan program kerja sangatlah brperan dalam mengatur karyawan untuk menyelesaikan tugas-tugasnya sesuai dengan kewajiban yang harus dibebankan kepada karyawan. Supaya setiap organisasi bawahan/karyawannya memiliki tugas dan fungsinya masing-masing.

Tujuan Penelitian Untuk mengetahui pelaksanaan fungsi perencanaan pada program kerja pimpinan cabang muslimat NU Perbedaan Penelitian ini menekankan pada pelaksanaan fungsi

perncanaan pada program kerjanya, sementara yang saya teliti adalah mengenai fungsi perencanaan pada sumber daya manusianya serta bagaimana pelaksanannya.

3. Nama Peneliti Susan Wiji Indriani

Jenis Karya Skripsi

Tahun Penelitian 2006

(29)

18

Sidorangu Krian

Hasil Temuan penelitian Perencanaan sumber daya manusia adalah fungsi utama di Pondok Pesantren Bahrul Ulum Sahinaiyah Sidorangu Krian, menerapkan pendekatan-pendekatan analisis SWOT, serta bagaimana pelaksanaan dari perencanaan sumber daya manusia tersebut.

Tujuan Penelitian Menggambarkan bagaimana perencanaan SDM di pondok Pesantren Bahrul Ulum Sahinaiyah Sidorangu Krian dan bagaimana pelaksanaan SDM nya.

Perbedaan Menjelaskan tentang fungsi perencanaan SDM dan pelaksanaanya sementara yang saya teliti adalah bagaimana manajemen perencanaan SDM nya.

B. Kerangka Teori

1. Teori Manajemen Sumber Daya Manusi Menurut Para Ahli:

(30)

maksimal sehingga tercapai tujuan bersama perusahaan, karyawan dan masyarakat menjadi maksimal.1

Manajemen sumber daya manusia juga menyangkut desain dan implementasi sistem perencanaan, penyusunan karyawan, pengembangan karyawan, pengelolaan karir, evaluasi kinerja, kompensasi karyawan dan hubungan ketenagakerjaan yang baik. Manajemen sumber daya manusia melibatkan semua keputusan dan praktik manajemen yang mempengaruhi secara langsung sumber daya manusianya.2

Mary Parker Follet, manajemen adalah suatu seni untuk melaksanakan suatu pekerjaan melalui orang lain. Definisi dari Mary ini mengandung perhatian pada kenyataan bahwa para manajer mencapai suatu tujuan organisasi dengan cara mengatur orang-orang lain untuk melaksanakan apa saja yang perlu dalam pekerjaan itu, bukan dengan cara melaksanakan pekerjaan itu oleh dirinya sendiri.

James A.F. Stoner, manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian upaya anggota organisasi dan menggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

G.R. Terry,Ph.D, manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbimngan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud yang nyata.

1

http://e-course.usu.ac.id/content/manajemen/manajemen0/tektbook.pdf 2

(31)

20

Wilson, manajemen adalah tindakkan yang dilakukan oleh para organisasi dalam upaya mencapai sasaran organisasi. Proses ini merupakan serangkaian aktivitas yang dijalankan dengan sistematis.

Ricky W. Griffin, manajemen adalah sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efisien. Efektif bermakna tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, adapun efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan dengan benar, terorganisir dan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.3

Manajemen sumber daya manusia adalah suatu ilmu atau cara bagaimana mengatur hubungan dan peranan sumber daya (tenaga kerja) yang di miliki oleh individu secara efisien dan efektif serta dapat digunakan secara maksimal sehingga tercapai tujuan (goal) bersama perusahaan, karyawan dan masyarakat menjadi maksimal. Manajemen sumber daya manusia didasari pada suatu konsep bahwa setiap karyawan adalah manusia bukan mesin, dan bukan semata menjadi sumber daya bisnis.

Adapun unsur manajemen sumber daya manusia adalah manusia. Manajemen sumber daya manusia juga menyangkut desain dan implementasi sistem perencanaan, penyusunan karyawan, pengembangan karyawan, pengelolaan karir, evaluasi kinerja, kompensasi karyawan dan hubungan ketenagakerjaan yang baik. Manajemen sumber daya manusia melibatkan semua

3

(32)

keputusan dan praktek manajemen yang mempengaruhi secara langsung sumber daya manusia.

Tujuan Manajemen sumber daya manusia diperlukan untuk meningkatkan efektivitas sumber daya manusia dalam organisasi. Tujuannya adalah untuk memberikan kepada organisasi satuan kerja yang efektif. Untuk mencpai tujuan ini, studi tentang manajemen personalia akan menunjukkan bagaimana seharusnya perusahaan mendapatkan, mengembangkan, menggunakan, mengevaluasi, dan memelihara karyawan dalam jumlah (kuantitas) dan tipe (kualitas) yang tepat.

Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat manunjang aktivitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah di tentuka. Bagian atau unit yang biasanya mengurusi sumber daya manusia adalah departemen sumber daya manusia atau dalam Bahasa inggris disebut HRD Human Resource Department.4

a. Prinsip-prinsip Manajemen

1) Pembagian kerja secara tuntas (devision of work) 2) Adanya wewenang (authority)

3) Dsiplin (disceplin)

4) Kesatuan perintah (unity of command) 5) Kesatuan pengarahan (unity of direction)

6) Kepentingan organisasi diatas kepentingan pribadi (sub ordination of individual interest to general interest)

4

(33)

22

7) Pemberian rangsangan kerja (renumeration)

8) Sentralisasi sebagian dari kekuasaan (centralization) 9) Garis wewenang jelas batasnya (line of authority) 10)Tatanan yang baik (order)

11)Stabilitas anggotanya, jiwa kelompok yang tinggi harus dijaga (stability of tenure of personal)

b. Sarana Manajemen

Dalam ilmu manajemen dikenal sarana manajemen untuk mencapai suatu

tujuan, karena hal tersebut dikenal dengan enam “M”, yaitu man, money,

materials, methods dan markets.5

Tapi tidak menutup kemungkinan bahwa sarana yang lain juga sangat memerlukan dalam pencapaian tersebut, berikut ini penulis jelaskan tentang enam

”M”:

1) Man. Sarana penting atau utama untuk mencapai tujuan yang telah di tentukan terlebih dahulu adalah manusia (man), berbagai macam aktifitas yang harus di lakukan untuk mencapai tujuan dan aktivitas itu dapat kita tinjau dari sudut proses Planning, Organizing, staffing, directing dan controlling. Untuk melakukan berbagai aktivitas tersebut kita perlu manusia.

2) Money. Untuk melakukan berbagai aktivitas di perlukan uang, akan tetapi uang sebagai saran manajemen harus di gunakan sedemikian rupa untuk tujuan yang ingin dicapai bila dinilai dengan uang, keinginan lebih besar yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut dipengaruhi kegagalan atau ketidak

5

(34)

lancaran proses manajemen sedikit banyak, di tentukan atau di pengaruhi oleh perhitungan atau ketelitian dalam menggunakan uang.

3) Materials. Dalam proses pelaksanaan kegiatan manusia menggunakan

bahan-bahan material, karena diannggap pula sebagai alat atau sarana manajemen untuk mencapai tujuan, demikian pula dalam proses pelaksanaan kegiatan, terlenih dalam kemajuan teknologi, dewasa ini, manusia bukan lagi sebagai mesin seperti pada masa sebelum revolusi industry, kini mesin telah berubah kedudukannya sebagai pembantu manusia.

4) Methods. Untuk melakuakn kegiatan-kegiatan secara berdaya guna dan berhasil guna, manusia diharapkan sebagai alternative methods atau cara melakukan pekerjaan, oleh karena itu metode atau cara dianggap dianggap pula sebagai sarana atau alat manajemen untuk mencapai tujuan.

5) Machine. Di dalam melakukan kegiatan perlu adanya seperangkat alat yang disebut dengan machine yang kemudian dijalankan oleh manusia.

6) Market. Setelah semua terlaksana pemasaran (market) yang akan dilakukan dalam menjalankan kegiatan atau perusahaan tersebut.

c. Fungsi Manajemen

Sampai saat ini, masih belum ada konsesnsus diantara praktisi maupun para teoritis mengenai apa yang menjadi fungsi dari manajemen, fungsi manajemen tampak lebih jelas dengan mengemukakan beberapa pendapat ahli berikut ini:

(35)

24

2) Prajudi Atmosudirjo: planning, organizing, directing atau actuating, controlling.

3) John Robert Baish Line, Ph, D: perencanaan, organisasi, komando, kontrol.

4) Henry Fayol: planning, organizing, commanding, coordinating, controlling.

5) William H, Newman: planning, organizing, assembling, resources, directing, controlling.

6) Luther Gullich: planning, organizing, staffing, directing, reporting, budgeting.

7) Koontz dan O’donnel: organizing, staffing, directing, planning, controlling.

8) Dr. S. P Siagian, MPA: planning, organizing, motivating, controlling. 9) Wilim Sriegel: planning, organizing, controlling.6

Tetapi fungsi manajemen yang paling populer adalah fungsi manajemen yang dikeluarkan oleh G. R Terry, yang menurutnya adalah ada 4 fungsi dalam manajemen yang lebih dikenal dengan istilah POAC, yaitu, planning, organizing, actuating dan controlling.

a. Planning (perencanaan) yaitu serangkaian keputusan sebagai pelaksanaan kegiatan dimasa yang akan datang, dimana rencana yang baik hendaknya di arahkan kepada tujuan (goal oriented), kemudian perencanaan juga di artikan

6

(36)

sebagai suatu proses dimana seorang pemimpin melihat kemasa depan dan menemukan alternatif-alternatif atau kegiatan.7

Tabel 1.2 Ciri-ciri perencanaan

1 Forecast Memperhatikan jangka waktu panjang, pendek dan menengah

2 Tujuan Program-program cara pencapaian 3 Cara

pencapaian

Kebijaksanaan, strategi, peraturan, standard, organisasi, prosedur dan lain-lain

4 Pengitungan Penggunaan sumber dana dan daya sesuai dengan kebutuhan usaha mengatasi masalah

Sumber data: A. W Widjaya perencanaan sebagai fungsi manajemen

b. Organizing, setelah menyusun rencana selanjutnya diperlukan penyusunan atau pengelompokan kegiatan-kegiatan yang telah ditentukan yang akan dilaksanakan dalam rangka usaha kerja sama tersebut. Pengelompokan kegiatan tersebut berarti juga mengelompokkan tanggung jawab, pembagian dan penyusunan tanggung jawab serta penyusunan tugas-tugas bagi setiap bagian yang mempunyai tanggung jawab tertentu.8

c. Actuating, adalah suatu proses penggerakan atau pengarahan segala kegiatan yang direncanakan sebelumnya, kegiatanyya meliputi:

1. Memberikan penerangan, penjelasan, informasi, tentang kegiatan yang berhubungan secara menyeluruh terhadap tujuan yang hendak dicapai

7

Joseph I. Massie, Dasar-dasar Manajemen, Jakarta Pusat : Erlangga, 1983, hal 90 8

(37)

26

2. Mengeluarkan peraturan, perintah, instruksi dalam rangka pelaksanaannya 3. Memberikan contoh-contoh dalam cara bekerja dan memperlihatkan sikap

yang baik (keteladanan) 4. Mengadakan pengawasan

5. Dapat mengemukakan kebaikan dan keburukan atau kekurangan pekerjaan (secara obtyektif)

6. Mangadakan korektif terhadap kekurangan atau kelemahan meniadakan hambatan dan rintangan.9

d. Controlling, merupakan pengawasan, sering juga disebut pengendalian, controlling diartikan sebagai salah satu fingsi manajemen yang berupa mengadakan penilaian dan sekaligus bila perlu mengadakan koreksi, sehingga apa yang sedang di dilakukan bawahan dapat di arahkan ke jalan yang benar dengan maksud tercapai tujuan yang sudah digariskan semula.10

d. Tujuan Manajemen

Dengan mengetahu identitasnya dan juga kebutuhan akan manajemen tentulah kita dapat menentukan apa tujuan manajemen itu sendir, mengingat manajemen itu sendiri sebenarnya adalah alat dari suatu organisasi, maka adanya alat tersebut tentunya memiliki tujuan-tujuan manajemen adalah agar segenap sumber, peralatan ataupun sarana yang ada dalam suatu organisasi tersebut dapat digerakkan sedmikian rupa sehingga dapat menghindarkan sampai tingkat seminimal mungkin segenap pemborosan waktu, tenaga, material dan uang guna mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan

9

A. W Widjaya, Perencanaan Sebagai Fungsi Manajemen, Jakarta : Bina Aksara, 1987, hal 10-11 10

(38)

terlebih dahulu, dengan demikian manajemen merangkum semua fungsi dan aktivitas secara terkoordinir, untuk tercapainya tujuan organisasi secara efisien, ekonomis dan efektif.11

2. Teori Perencanaan Sumber Daya Manusia

Perencanaan sumber daya manusia merupakan fungsi yang pertama-tama harus di laksanakan dalam organisasi. Perencanaan sumber daya manusia adalah langkah-langkah tertentu yang di ambil oleh manajemen guna menjamin bahwa bagi organisasi tersedia tenaga kerja yang tepat untuk menduduki berbagai kedudukan, jabatan. Dan pekerjaan yang tepat pada waktu yang tepat. Kesemuannya itu dalam rangka mencapai tujuan dan berbagai sasaran yang telah dan akan di tetapkan.

Perencanaan sumber daya manusia sebenarnya berkaitan dengan pengidentifikasian persoalan-persoalan (problems), ancaman-ancaman (threats), dan peluang-peluang (opportunity) dalam organisasi dan lingkungan organisasi.

Menurut Handoko perencanaan sumber daya manusia atau perencanaan tenaga kerja merupakan serangkaian kegiatan yang yang dilakukan untuk mengantisipasi permintaan-permintaan bisnis dan lingkungan pada organisasi di waktu yang akan datang dan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tenaga kerja yang ditimbulkan oleh kondisi-kondisi tersebut. Dimana secara lebih sempit perencanaan sumber daya manusia berarti mengestimasi secara sistematik permintaan (kebutuhan) dan suplai tenaga kerja organisasi di waktu yang akan datang.

11

(39)

28

Menurut Mangkunegara perencanaan sumber daya manusia dapat diartikan sebagai suatu proses menentukan kebutuhan akan tenaga kerja berdasarkan peramalan pengembangan, pengimplementasian, dan pengendalian kebutuhan tersebut yang berintegrasi dengan perencanaan organisasi agar tercipta jumlah pegawai, penempatan pegawai yang tepat dan bermanfaat.12

Thomas. H, Stone menyatakan bahwa perencanaan sumber daya manusia proses meramalkan kebutuhan akan sumber daya manusia dari suatu organisasi untuk waktu yang akan datang agar langkah-langkah dapat diambil untuk menjamin bahwa kebutuhan ini dapat dipenuhi.

Andrew. F. Sikula menyatakan bahwa perencanaan sumber daya manusia adalah proses menentukan kebutuhan akan tenaga kerja dan cara memenuhi kebutuhan tersebut untuk melaksanakan rencana terpadu organisasi.

Dalam buku Saydam mendefinisiskan perencanaan sumber daya manusia adalah sebagai langka-langkah yang akan dilakukan dalam pengelolaan sumber daya manusia dalam organisasi atau perusahaan yaitu berupa pengadaan sumber daya yang tepat, melaksanakan pekerjaan yang tepat, dalam waktu yang tepat, sebagai upaya dalam pencapaian tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.13

A, Wdijaya menyatakan perencanaan sumber daya manusia adalah perencanaan untuk kebutuhan personil masa yang akan datang dari suatu

12

Dr. Hj. Iriani Ismail, Dra.,MM, Manajemen Sumber Daya Manusia, hal 22-23 13

(40)

organisasi, dengan mempertimbangkan baik aktifitas internal maupun factor-faktor lingkungan ekternal.14

Secara umum terdapat dua unsur penting dalam perencanaan yaitu hal yang ingin di capai, dan cara untuk mencapainya. Dalam proses perencanaan, kedua unsur tersebut secara ekplisit maupun implisit dimuat pada berbagai nomenklatur seperti visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program, proyek, aktivitas, dan lain sebagainya. Perencanaan memiliki dimensi ruang dan waktu, sehingga memerlukan penjelasan mengenai fenomena di masa lalu dan yang akan datang, serta distribusinya secara spasial. Selain itu, hal mendasar dalam perencnaan adalah bahwa perencanaan haruslah ditujukan untuk kepentingan pembangunan manusia secara berkelanjutan. Oleh karena itu, perencanaan harus juga dimaknai dengan kinerja sosial budaya masyarakat yang selaras dengan kelestarian lingkungannya. Kedua hal terakhir ini menunjukkan bahwa di dalam suatu proses perencanaan harus mempertimbangkan modal sosial (social capital) dan sumberdaya bersama (common pool resource) yang harus dikelola secara berkelanjutan.15

Siagian menyatakan perencanaan sumber daya manusia berkaitan dengan penentuan kebutuhan akan tenaga kerja dimasa depan baik dalam arti jumlah dan kualifikasinya untuk mengisi berbagai jabatan dan menyelenggarakan berbagai aktivitas baru kelak. Melalaui perencanaan SDM yang matang, produktivitas kerja dari tenaga kerja yang ada dapat ditingkatkan.

14

A. Widjaya, Manajemen Suatu pengantar, hal 210 15

(41)

30

Sedarmayanti menyatakan perencanaan SDM merupakan kegiatan untuk mengantisispasi permintaan dan kebutuhan supply tenaga kerja organisasi dimasa yang akan datang dengan memperhatikan:

1. Ketersediaan sumber daya manusia sekarang 2. Peramalan, permintaan dan supply SDM 3. Rencana untuk memperbesar jumlah SDM

Samsudin menyatakan perencanaan SDM merupakan kegiatan mengidentifikasi jumlah SDM yang dibutuhkan suatu organisasi untuk mencapai tujuan organisasi dimasa depan, dengan perencanaan SDM yang efektif akan dapat dilakukan antisispasi terhadap kebutuhan SDM suatu organisasi.

Harold Koontz dan Curik O Dunnei, perencanaan adalah fungsi-fungsi manajer yang berhubungan dengan memilih tujuan-tujuan, kebijakan-kebijakan, prosedur-prosedur, program-program, dan alternatif-alternatif yang ada.

GR Terry perencanaan adalahkegiatan memilih dan menghubungkan fakta-fakta dan membuat serta menggunakan asumsi-asumsi mengenai waktu yang akan datang dengan jalan menggambarkan dan merumuskan kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan.

Billy E Goetz, perencanaan adalah menentukan serangkaian tindakan untuk mencapai hasil yang diinginkan.16

16

(42)

Melville Brance, perencanaan adalah proses aktifitas berkelanjutan dan memutuskan apa yang dapat di lakukan dan di inginkan untuk masa depan serta bagaimana mencapainya.

Robbin dan Coulter mendefinisikan perencanaan sebgai sebuah proses yang dimulai dari penetapan tujuan organisasi, menentukan strategi untuk pencapaian tujuan organisasi tersebut secara menyeluruh, serta merumuskan sistem perencanaan yang menyeluruh untuk mengintegrasikan dan megordinasikan seluruh pekerjaan organisasi hingga tercapainya tujuan organisasi. Robbin dan Coulter mendefinisikan itu kedalam tiga hal:

1. Dari sisi proses perencanaan adalah dasar yang di gunakan untuk memilih tujuan dan menentukan bagaimana tujuan tersebut akan di capai

2. Dari sisi fungsi perencanaan adalah fungsi dimana pimpinan menggunakan pengaruh atas wewenangnya untuk menentukan atau mengubah tujuan dan kegiatan organisasi

3. Dari sisi pengambilan keputusan perencanaan adalah pengambilan keputusan untuk jangka waktu yang panjang atau yang akan datang mengenai apa yang dilakukan, bagaimana melakukannya, bilamana dan siapa yang akan melakukannya, dimana keputusan diambil belum tentu sesuai, hingga implemenasi tersebut dibuktikan di kemudian hari.17

17

(43)

32

Perencanaan juga dapat membantu maneger pada berbagai tipe organisasi untuk mencapai kinerja yang lebih baik, karena:18

1. Perencanaan berorientasi pada output

2. Perencanaan memberikan arah orientasi pada kinerja 3. Perencanaan berorientasi pada prioritas

4. Perencanaan memfokuskan pada hal-hal yang paling penting untuk mendapat perhatian yang utama

5. Perencanaan berorientasi pada keuntungan

6. Perencanaan membantu mengalokasikan sumber-sumber untuk mendayagunakan kekuatan terbaik

7. Perencanaan berorientasi pada perubahan

8. Perencanaan membantu mengantisispasi masalah dan kesempatan sehingga dapat dicapai efisiensi dan efekivitas.

Terdapat pula beberapa jenis perencanaan:

1. Perencanaan menurut fungsinya: a. Perencanaan strategi

b. Perencanaan operasional 2. Perencanaan menurut bentuknya:

a. Perencanaan prosedur b. Perencanaan metode kerja

c. Perencanaan standar pengukuran hasil

18

(44)

d. Perencanaan anggaran biaya

e. Perencanaan program kegiatan (rencana kegiatan beserta jadwal) 3. Perencanaan menurut lingkup wilayahnya:

a. Perencanaan nasional yang mencakup wilayah Negara secara keseluruhan

b. Perencanaan regional seperti wilayah Indonesia Barat, Tengah atau Timur

c. Perencanaan daerah, yang mencakup daerah tingkat 1 atau provinsi dan daerah tingkat 2 atau kabupaten

4. Perencanaan menurut jangka waktunya: a. Perencanaan jangka panjang (25-30 tahun) b. Perencanaan jangka sedang (3-5 tahun) c. Perencanaan jangka pendek (rencana tahunan) 5. Perencanaan menurut ruang lingkupnya:

a. Perencanaan makro (mencakup semua bidang) b. Perencanaan mikro (mencakup satu bidang) 6. Perencanaan menurut unit pelaksana:

a. Perencanaan sektoral yang dilakukan oleh pemerintah pusat

b. Perencanaan otonomi yang dilakukan dalam lingkup unit kerja di daerah

7. Perencanaan menurut obyeknya:

(45)

34

b. Perencanaan non fisik, berupa kegiatan-kegiatan untuk mencapai tujuan.19

Terdapat pengertian perencanaan dalam islam:

Adalah kegiatan awal dalam sebuah pekerjaan dalam bentuk memikirkan hal-hal yang terkait dengan pekerjaan itu agar mendapatkan hasil yang optimal. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh ibnu Mubarak, Rasulullah Saw bersabda yang artinya:

jika engkau ingin mengerjakan sesuatu pekerjaan dan pikirkanlah akibatnya, maka jika perbuatan tersebut baik, ambilah, dan jika perbuatan itu jelek, maka tinggalkanlah.

Dalam melakukan perencanaan ada beberapa aspek yang harus di perhatikan antara lain:

1. Hasil yang ingin dicapai 2. Orang yang akan melakukan 3. Waktu dan skala prioritas 4. Capital.20

Berdasarkan definisi tersebut, maka dijelaskan bahwa perencanaan SDM adalah proses sitematik yang digunakan untuk memprediksi dan menentukan jumlah kebutuhan (demand) serta penyediaan (supply) SDM pada saat ini dan masa yang akan datang. Dengan perencanaan yang sistematis dapat diperkirakan jumlah dan jenis tenaga kerja yang dibutuhkan pada setiap periode tertentu, sehingga dapat

19

Dr. H. Sutadji, S.P., Perencanaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Yogyakarta: Dee Publish, hal 14

20

(46)

membantu dalam pelaksanaan rekrutmen, seleksi, pendidikan dan pelatihan serta membantu dalam restrukturisasi organisasi. Setiap organisasi memiliki misi yang harus dicapai yang dituangkan dalam rencana jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Apabila untuk mencapai misi tersebut tidak tersedia dalam SDM yang berkualitas sesuai jumlah yang dibutuhkan, maka organisasi tidak akan berhasil. Jadi perencanaan SDM merupakan perencanaan yang strategis karena memuat apa yang akan dicapai sesuai dengan misi memiliki pengetahuan, ketrampilan dan keahlian yang didapat melalui kegiatan rekrutmen, seleksi dan pengembangan SDM.

a. Proses Perencanaan

Umumnya proses perencanaan SDM di bagi atas dua tahapan besar, yaitu tahapan peramalan kebutuhan (Needs Forcasting) dan Perncanaan Program (Program Planing), menurut French, perkiraan kebutuhan adalah proses penentuan jumlam SDM yang dibutuhkan organisasi di masa yang akan datang. Kebutuhan tersebut diturunkan dari sejumlah informasi seperti analisis kondisi eksternal, kemampuan SDM yang dimiliki organisasi saat ini, potensi SDM organisasi, rencana pekerjaan, filosofi manajemen, anggaran, mutase promosi serta pengurangan staff, dan lain-lain. Sedangkan perencanaan program dilakukan setelah selesainya perkiraan kebutuhan.21

21

(47)

36

Proses perencanaan merupakan suatu proses tentang bagaimana suatu kegiatan direncanakan, adapun proses perencaan ini secara keseluruhan dapat dilakukan dengan tiga macam pendekatan yaitu22:

1. Pendekatan perkembangan yang menguntungkan (Profitable growt aproach). Proses perencanaan dapat dilakukan dengan menganalisa sarana yang dimiliki dan kemudian dihubungkan dengan kebutuhan yang muncul dari lingkungan masyarakat sehingga akan dapat diketahui kemungkinan-kemungkinan untuk memnafaatkan sarana atau sumber daya yang dimiliki dengan kebutuhan tersebut.

2. Pendekatan SWOT (Strenght, Weakness, Opportunity, Threat). Untuk membuat suatu rencana maka harus diperhatikan dan analisa beberapa factor, baik eksternal maupun internal, analisa factor-faktor haruslah dapat menghasilkan adanya kekuatan (Strenght), kelemahan (Weakness), keduanya merupakan faktor intern suatu organisasi, dan peluang (Opportunity), ancaman (Threat), merupakan faktor ektern suatu organisasi kesemuannya itu mempunyai ciri tersendiri :

a) Kekuatan: jumlah anggota, dukungan masyarakat, serta dana ang cukup

b) Kelemahan: rendahnya kesadaran anggota, respon yang kurang, lemahnya administrasi

c) Peluang: banyaknya tawaran kerjasama, kemudhan komunikasi, banyaknya lembaga pendidikan

22

(48)

d) Ancaman: pengaruh modernisasi, akibat kemajuan teknologi, munculnya budaya-budaya insan

Rencana merupakan landasan bagi setiap jenis aktivitas organisasi, perencanaan (Planning) merupakan proses ntuk memutuskan tujuan-tujuan apa yang akan di kejar sesama periode yang akan datang dana pa yang akan di lakukan agar mencapai tujuan yang di harapkan oleh pihak pondok pesantren, perencanaan haruslah mendahului semua aktivitas manajemen agar organisasi sukses dalam mencapai tujuannya.

Perencaan adalah fungsi dasar dari manajemen jika fungsi tersebut tidak di laksanakan setiap organisasi tidak akan dapat menjalankan kegiatan yang di lakukan karena tanpa suatu perencanaan yang matang terlebih dahulu pondok pesantren Bahrul Ulum Madiredo Pujon Malang tidak akan maju atau berkembang.

(49)

38

mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut. Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT, di mana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.23

Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities),

namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses)

dan ancaman (Threats). Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian perencanaan strategis (strategic planner)

harus menganalisis faktor-faktor strategis perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini.24

23

History of SWOT Analysis, Tim Friesner, diakses tanggal 21 Januari 2010 24

(50)

Analaisis SWOT adalah metode perencanaan strategi yang di gunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peleuang (opportunity), dan ancaman (threat), dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Kekempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT (strength, weakness, opportunity, threat).25

3. Pendekatan Portofolio dan Kesnjangan Perencanaan

Pendekatan ini biasannya dilakukan pada organisasi-organisasi besar yang dapat menghasilkan beberapa produk, dengan adanya berbagai macam jenis usaha atau produk ini, maka akan timbul komplikasi dari adanya perbedaan dalam masa umur kehidupan produk yang dihasilkan.

b. Bentuk-bentuk perencanaan

Perencanaan yang disusun oleh organisasi akan menghasilkan, dimana rencana itu memiliki bermacam-macam bentuk, yaitu:

1. Rencana Global (global plan), (corporate plan) merupakan penentuan tujuan yang menyeluruh atau keseluruhan dan menyangkut jangka panjang dari organisasi tersebut, sebagai keseluruhan atau totalitas.

2. Rencana strategik merupakan program yang luas untuk mencapai tujuan organisasi yang berarti bagaimana cara melaksanakan misi organisasi.

3. Rencana operasional meliputi perencanaan terhadap kegiatan-kegiatan operasional yang berjangka pendek guna menopanng pencapaian untuk jangka panjang (perencanaan taktis).

25

(51)

40

Perencanaan SDM dimaksudkan,26 untuk mendapatkan sumber daya yang akan menduduki berbagai posisi, janatan dan pekerjaan yang tepat sesuai kebutuhan perusahaan agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Perncanaan bermula dari pengidentifikasian berbagai persoalan, ancaman, peluang baik dalam maupun luar organisasi. Kegiatan yang harus dilakukan yaitu inventarisasi persediaan SDM, memprediksi kebutuhan SDM, menyususn rencana SDM serta evaluasi SDM. Perencanaan ini dperlukan oleh pihak individu maupun organisasi perusahaan. Bagi individu untuk membantu peningkatan kompetensi dan pengembangan karier. Sedangkan bagi organisasi untuk mendapatkan calon pekerja yang memenuhi kualifikasi.

Dalam perencanaan SDM perlu dipertimbangkan faktor-faktor sebagai berikut:

a. Faktor internal yang meliputi, rencana strategis organisasi, anggaran, estimasi produksi, perluasan usaha dan tugas-tugas pekerjaan perusahaan. b. Faktor eksternal: situasi ekonomi, sosial budaya, politik, peraturan,

perundang-undangan, teknologi dan pesaing. c. Sistem Perencanaan SDM

a. Inventarisasi persediaan sumber daya manusia

Untuk menilai sumber daya manusia yang ada sekarang (ketrampilan, kemampuan, atau kecakapan dan potensi pengembangan) dan menganalisis penggunaan personalia sekarang.

26

(52)

b. Forecast sumber daya manusia

Untuk memprediksi permintaan dan penawaran karyawan di waktu yang akan datang (baikkuantitas maupun kualitas)

c. Penyusunan rencana-rencana sumber daya manusia

Untuk memadukan permintaan dan penawaran personalia dalam perolehan

tenaga kerja yang “qualified” melalui penarikan, seleksi, latihan dan lain -lain.

d. Pengawasan dan evaluasi

Untuk memberikan umpan balik kepada sistem dan memonitoring derajat pencapaian tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran perencanaan sumber daya manusia.27

d. Manfaat perencanaan SDM

Setiap organisasi pasti menghadapi masa depan yang selalu di selimuti oleh ketidakpastian, akan tetapi juga karena sumber daya yang dimiliki selalu terbatas, padahal tujuan yang ingin dicapai perdefinisi selalu tidak terbatas.28

Dengan perencanaan yang matang akan memungkinkan hal itu terjadi, dalam hal ini menurut Sondang P. Siagian ada 6 manfaat yang dapat dipetik melalui perencanaan sumber daya manusia yaitu:

1. Organisasi dapat memanfaatkan sumber daya manusia yang sudah ada dalam organisasi secara lebih baik berarti perencanaan sumber daya manusia. Manusia pun perlu diawasi dengan kegiatan inventarisasi tentang sumber daya

27

T. Hani Handoko, Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Yogyakarta : BPFE, 1996, hal 64

28

(53)

42

manusia yang sudah terdapat dalam organisasi. Inventaris tersebut antara lain menyangkut:

a. Jumlah tenaga kerja yang ada b. Berbagai kualifikasinya c. Masa kerja masing-masing

d. Pengetahuan dan ketrampilan yang di miliki, baik karena pendidikan formal maupun nonformal

e. Bakat yang masih perlu di kembangkan

f. Minat pekerja yang bersangkutan, terutama yang berkaitan dengan kegiatan diluar tugas pekerjaan sekarang

2. Melalui perencanaa sumber daya manusia yang matang produktivitas kerja dari tenaga kerja sudah dapat di tingkatkan, hal ini dapat terwujud melalui adanya penyesuaian-penyesuaian tertentu seperti peningkatan disisplin kerja dan peningkatan ketrampilan sehingga setiap orang menghasilkan sesuatu yang berkaitan dengan berbagai aktivitas baru nantinya.

(54)

4. Dalam sumber daya manusia yang semakin berkembang, penangan informasi ketenaga kerjaan akan semakin penting,informasi ini mencakup diantaranya: a. Jumlah tenaga kerja yang di miliki

b. Masa kerja setiap pekerja c. Jabatan yang pernah di pangku d. Tenaga karir yang telah di naiki

e. Pendidikan dan pelatihan yang pernah di tempuh

f. Keahlian dan keterampilan khusus yang di miliki oleh para pegawai dan lain-lain

5. Kegiatan pendahuluan yang termasuk hal pertama kali yang di lakukan dalam melakukan suatu perencanaan, termasuk perencanaan sumber daya manusia adalah kegiatan penelitian.

6. Rencana sumber daya manusia merupakan sasaran bagi penyusunan program kerja bagi satuan kerja yang menangani sumber daya manusia dalam organisasi, salah satu program kerja tersebut adalah pengadaan tenaga kerja baru guna memperkuat tenaga kerja yang sudah ada demi peningkatan kemampuan organisasi mencapai tujuan dan berbagai sasarannya, tanpa sebuah perencanaan sumber daya manusia sukar menyusun program kerja yang realistik.29

e. Tujuan Perencanaan SDM

Riva’i menjelaskan bahwa perencanaan SDM secara umum mempunyai tujuan-tujuan sebagai berikut:

29

(55)

44

1. Untuk menentukan kualitas dan kuantitas karyawan yang akan mengisi semua jabatan dalam perusahaan

2. Untuk menjamin tersedianya sumber daya manusia di masa sekarang maupun di masa yang akan datang, sehingga tidak ada pekerjaan yang tidak diisi oleh karyawan

3. Untuk menghindari kekurangan atau kelebihan karyawan

4. Untuk menghindari missmanajemen dan tumpeng tindih dalam pelaksanaan tugas

5. Untuk mempermudah koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi sehingga produktivitas kerja meingkat

6. Untuk menjadi pedoman dalam menetapkan program, pengadaan, penyeleksian, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, kedisiplinan dan pemberhentian karyawan

7. Untuk menjadi pedoman dalam melaksanakan mutase (vertical atau horizontal) dan pensiun karyawan

8. Untuk menjadi dasar dalam melakukan penilaian kerja karyawan.30 f. Syarat-syarat Perencanaan Sumber Daya Manusia

1. Harus menegetahui secara jelas masalah yang akan direncanakan

2. Harus mampu mengumpulkan dan menganalisis informasi tentang sumber daya manusia

3. Harus mempunyai pengalaman luas tentang job analisis, organisasi dan situasi persediaan SDM

30

(56)

4. Harus mampu membaca situasi SDM masa kini dan asa mendatang 5. Mampu memperkirakan peningkatan SDM dan teknologi asa depan

6. Mengetahui secara luas peraturan dan kebijaksanaan perburuhan pemerintah

g. Hambatan Dalam Perencanaan SDM

Semua jenjang manajemen saling berkordinasi dan membentuk komite atau kelompok untuk menyatukan visi dan misi organisasi. Guna meminimalkan resiko kesalahn dari perencanaan ada beberapa hambatan utama dalam perencanaan dan penetapan tujuan yang mesti di pahami oleh semua jajaran manajemen dan karyawan.

Hambatan dalam perencanaan SDM yang mungkin timbul meliputi: 1. Tujuan yang tidak tepat

2. Sistem kompensasi yang tidak tepat

3. Lingkungan eksternal yang kompleks dan dinamis 4. Kondisi persaingan yang tajam

5. Keengganan untuk mengubah tujuan

6. Tidak memahami organisasi yang semakin dinamis

7. Terjadi konflik internal organisasi antara manajemen dan buruh.

(57)

46

terhambat. Perencanaan yang hanya menekankan pada output penjualan atau produksi tanpa melihat kepuasan karyawan akan mengakibatkan perencanaan tidak tepat.31

h. Mengatasi Hambatan

Salah satu cara mengatasi hambatan perncanaan adalah dengan memahami tujuan perencanaan dan proses penetapan tujuan. Meskipun bukan satu-satunya dalam mengatasi masalah, tetapi paling tidak dapat membantu pengambilan keputusan. Hendaknya rencana dan tujuan yang di buat oleh manajemen puncak di komunikasikan ke bawah dan melibatkan manajemen bawah dalam proses pengambilan keputusan. Komunikasi dan partisipasi dapat meningkatkan komitmen dalam pelaksanaan perencanaan.

Konsistensi antara antara tujuan yang lebih tinggi dan tujuan yang lebih redah, hendaknya di jaga, karena merupakan proses yang dinamis, perbaikan dan revisi perlu dilakukan melalui interval waktu yang pendek.

Sistem kompensasi yang tepat akan mendorong penetapan tujuan dan perencanaan yang efektif. Sistem reward yang tepat dan layak akan mendorong perilaku seseorang dalam bertindak dan mengambil resiko sekaligus mendorong kreatifitas.

Sistem informasi dapat pula membantu pencapaian efektivitas perencanaan. Alat bantu ini di harapkan dapat membantu meminimalkan tingkat resiko dan ketidakpastian hasil yang ada. Penyelesaian suatu hasil baru akan

31

(58)

semakin tinggi. Konsekuensi negatif yang mungkin timbul dari perencanaan perlu di antisipasi.32

3. Sumber Daya Manusia

Sumber daya adalah segala bentuk-bentuk input yang dapat menghasilkan utilitas (kemanfaatan) proses produksi atau penyediaan barang dan jasa. Sesuatu dapat dikatakan sebagai suatu sumber daya jika (1) Manusia telah memiliki atau menguasai teknologi untuk memanfaatkannya, dan (2) Adanya permintaan untuk memanfaatkannya. Sumber daya selalu memiliki sifat langka, dan memiliki guna melalui suatu aktivitas produksi atau melaui penyediaan berupa barang dan jasa. Pemahaman atas prinsi-prinsip kelangkaan berimplikasi pada perlunya suatu sistem alokasi. Di satu sisi, manusia pada dasarnya mempunyai keinginan yang tidak terbatas, disisi lain ketersediaan sumber daya sangat terbatas dan secara geografis keberadaannya di dalam seringkali bersifat melekat pada lokasi-lokasi tertentu. Dengan demikian disamping terbatas, sumber daya (khususnya sumber daya alam) tersebar tidak merata, baik dari segi kualitas maupun kuantitas.33

Menurut Ricky W. Griffin yang mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efisien. Mengacu pada urutan proses manajemen tersebut, maka perencanaan adalah proses yang paling awal dan menentukan lamgkah menuju sasaran dari

32

Dr. H. Sutadji, S.P., Perencanaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Yogyakarta: Dee Publish, hal 28

33

(59)

48

manajemen itu sendiri, perencanaan sangat terkait dengan proses evaluasi yang dilakukan terus menerus baik selama proses manajemen itu berjalan atau hingga tercapainya sasaran manajemen tersebut. Dengan perannya yang sangat menentukan tersebut, perencanaan dianggap penting karena menjadi penentu dan ketercapaian tujuan. Pentingnya perencanaan tersebut semakin mengukuhkan pe rencanaan yang baik, positif dengan pencapaiaan tujuan suatu organisasi.34

َمَو

38. “Dan tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat (juga) seperti kamu. Tiadalah Kami alpakan sesuatupun dalam Al-Kitab, kemudian kepada Tuhanlah mereka dihimpunkan.”35

Soejitno Irmin dalam buku Kepemipinan Melalui Asmaul Husna

menafsirkan ayat tersebut bahwa: Allah sebagai pencipta, Allah sebagai perencana semua makhluk ciptaany-Nya, Allah adalah Maha merencanakan.

Pada dasarnya manajer atau pemimpin yang harus mempunyai banyak konsep tentang manajemen termasuk didalamnya tentang perencanaan. Pemimpin yang baik adalah yang mempunyai visi dan misi, dan membangun kedua hal tersebut agar berjalan sesuai dengan tujuan bersama serta hasil dari perencanaan yang baik dan matang.

Pada perencanaan yang sudah dijelaskan peneliti menggunakan analisis deskriptif kualitatif, yaitu penelitian yang bersifat deskriptif dan cenderung

34

(60)

menggunakan analisis. Proses dan makna lebih di tonjolkan dalam penelitian kulitatif. Landasan teori di manfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta di lapangan. Selain itu landasan teori juga bermanfaat untuk meberikan gabaran umum tentang latar penelitian dan sebagai bahan pembahasan hasil penelitian.

Penelitian kualitatif jauh lebih subjektif daripada penelitian atau survei kuantitatif dan menggunakan metode sangat berbeda dari mengumpulkan informasi, terutama individu, dala menggunakan wawancara secara mendalam dan grup fokus.36

Pada perencanaan sumber daya manusia peneliti menggunakan teori William B Werther dan Keith Davis menurutnya perencanaan sumber daya manusia adalah proses yang sistematis untuk meramalkan kebutuhan pegawai dan ketersediaan pada masa yang akan datang, baik jumlah maupun jenisnya, sehingga departemen sumber daya manusia dapat merencanakan pelaksanaan rekrutmen, seleksi pelatihan, dan aktivitas yang lain dengan baik.37

36

John C. Reinard, Communication Research Statistic, SAGE, ISBN: 2006 37

(61)

50 BAB III

METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN

Untuk mengungkap persoalan tersebut secara menyeluruh dan

mendalam dalam penelitian ini digunakanlah metode kualitatif deskriptif yang berguna untuk memaparkan peristiwa dalam Manajemen Perencanaan SDM Di Pondok Pesantren Malang

1. Pendekatan Penelitian

Membahas menegenai metode penelitian, peneliti menyatakan secara ringkas menyatakan cara kerja peneliti sendiri dalam menyelesaikan permasalahan yang telah peneliti agkat dalam Manajemen Perencanaan SDM di Pondok Pesantren.

Metode atau disebut juga dengan prosedur, cara untuk mengetahui suatu yang mempengaruhi langkah-langkah yang sistematis, sedangkan metodologi sendiri yaitu suatu pengkajian dalam mempelajari peraturan-peraturan yang terdapat dalam suatu penelitian.1

Dalam sebuah penelitian mengenal berbagai jenis penelitian antara lain penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitatif sehubungan dengan ini, maka peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif eksploratif, karena lebih tepat untuk mengidentifikasi permasalahan yang berkaitan dengan judul penelitian yakni:

1

Gambar

Tabel 1.1 .............................................................................................................
Tabel 1.1 Kajian Hasil Penelitian Terdahulu
Tabel 1.2
Tabel 1.3 Jenis, Sumber, dan Teknik Pengumpulan Data
+3

Referensi

Dokumen terkait

100 Anwar Prabu Mangkunegara, 2013, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan , Remaja Rosdakarya, Bandung, hal.. Yayasan Pondok Pesantren Putri An-Nuriyah tidak ada istilah

Ulum dalam meningkatkan nilai-nilai religius siswa yang tertuang dalam. skripsi dengan judul “PERAN PONDOK PESANTREN

Skripsi berjudul, “Pengaruh Lingkungan Pergaulan Terhadap Mentalitas Peserta Didik di Pondok Pesantren Bahrul Ulum Bontorea Gowa.”, yang disusun oleh Syaiful, NIM:

Pondok Pesantren Bahrul Ulum untuk memperbaiki Ahlak dengan dorongan keinginan diri sendiri, orang tua, atau teman sepermaian dengan rutinitas yang dilakukan para

Pondok Pesantren merupakan pendidikan tradisional dengan berkomitmen sebagai tafaqquh fiddin. Dan memberi peran yang penting dalam meningkatkan sumber daya manusia. Dengan

Berdasarkan faktor pendukung pengembangan kewirausahaan di pondok pesantren Bahrul Maghfiroh yang ditemukan oleh peneliti berdasar terhadap hasil dari wawancara dengan

Daya Kritis Santri pada Mata Pelajaran Fiqih di Pondok Pesantren Fathul Ulum Jombang dilihat ketika santri bisa mendeskripsikan masalah, mengkritisi masalah serta memberikan

5 KESIMPULAN Dari data hasil pengamatan form perilaku terhadap 20 penjual makanan/jajanan di sekitar pondok pesantren Bahrul Ulum Tam- bak Beras Jombang, didapatkan hasil bahwa secara