• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA GURU DENGAN SIKAP PERUBAHAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA GURU DENGAN SIKAP PERUBAHAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

E-ISSN: 2621-4695 Jurnal EK&BI, Volume 4, Nomor 2 Desember 2021 ISSN: 2620-7443 DOI 10.37600/ekbi.v4i2.317

PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA GURU DENGAN SIKAP PERUBAHAN

SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

Junaidi1), Mega Romauly Tampubolon2)

1 Prodi Akuntansi, Sekolah Tinggi Akuntansi dan Manajemen Indonesia junaidisiahaan@gmail.com

2 Prodi Manajemen, Sekolah Tinggi Akuntansi dan Manajemen Indonesia tampubolonmega75@gmail.com

Abstract

Education is a human effort to develop human values. Education is the formation of human resources.

Reliable human resources are moral, intelligent and skilled in order to have the potential to face local and global competition. The success achieved by the school in creating a comfortable and conducive environment is determined by several things, namely the role of the principal. The principal as managerial in this case acts as the head in managing the school and also the managerial ability of the principal will improve student achievement or learning outcomes. The quality of education can be seen based on the achievements of the students, this will affect the performance of teachers, while the performance of teachers is strongly influenced by the managerial ability of the principal. This study aims to determine the effect of the managerial ability of the principal of the Tanjung Morawa Methodist Private Elementary School on attitude change, to determine the effect of organizational climate on attitude change, to determine the effect of the principal's managerial ability to teacher performance, and to determine the effect of organizational climate on teacher performance. The data used in this study is primary data obtained by distributing questionnaires to teachers at the Tanjung Morawa Methodist Private Elementary School. The data analysis test was carried out using analysis techniques, namely Confirmatory Factor Analysis, Structural Equation Modeling. The research instrument testing used is validity test and reliability test, as well as suitability test and statistical test.

Keywords: Managerial; Organizational Climate; Performance

1. PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan kebutuhan manusia yang sangat penting karena pendidikan mempunyai tugas untuk menyiapkan sumber daya manusia untuk membangun bangsa dan negara. Sumber daya manusia yang akan diciptakan untuk kriteria yang handal yaitu yang bermoral, cerdas dan terampil sehingga memiliki kompetensi dan mampu berkompetensi menghadapi persaingan. Untuk itu sekolah sebagai media bagi pendidikan untuk membangun generasi yang cerdas, unggul, berkualitas, beriman dan bertakwa kuat dan berkarakter serta dapat menyesuaikan diri dan siap bersaing pada tiap tingkatan.

Sekolah merupakan level manajerial menengahi dan mengontrol usaha-usaha internal dari siswa. Proses administrasi adalah fungsi- fungsi manajerial, sebuah proses yang secara kualitatif berbeda dari mengajar. Kepala sekolah adalah pegawai administrasi yang terbaik di sekolah. Kepala sekolah sebagai manajerial pada sekolahan harus menemukan cara untuk membangun kesetiaan dan kepercayaan guru guna staff, memotivasi usaha guru, dan mengkoordinir kerja. Administrasi dalam mengontrol dan melayani sub sistem teknis ada dua cara, yaitu pertama administrasi menengahi antara guru-guru dan yang menerima layanan- layanan yaitu, siswa-siswa dan orangtua kedua

(2)

E-ISSN: 2621-4695 Jurnal EK&BI, Volume 4, Nomor 2 Desember 2021 ISSN: 2620-7443 DOI 10.37600/ekbi.v4i2.317

dan administrasi memperoleh sumber-sumber yang penting untuk mengajar yang efektif. Jadi, guru memerlukan sebuah perhatian dasar dari administrasi. Hal terpenting dari peranan kepemimpinan pada pendidikan adalah untuk memberdayakan para guru dan memberikan hak dan wewenang yang luas dan baik untuk meningkatkan kinerja mengajar guru sehingga proses pembelajaran para pelajar dapat mencapai hasil yang optimal.

Pada kenyataannya organisasi akan berubah dan akan cenderung menghadapi masalah internal berkaitan dengan sikap anggotanya yang menolak adanya perubahan. Hal ini menuntut peran setiap anggota dan manajerial sebagai faktor utama dalam menentukan keberhasilan atau kegagalan proses perubahan organisasional. Sikap perubahan yang muncul pada hasil kinerja guru dipengaruhi oleh faktor kemampuan manajerial kepala sekolah dan juga iklim organisasi atau sekolah.

Pada SD Swasta Methodist Tanjung Morawa, peneliti memperhatikan perlunya kepala sekolah menciptakan iklim organisasi yang baik demi perubahan yang lebih bermutu.

Iklim organisasi yang berubah mendorong setiap organisasi unttuk beradaptasi terhadap perubahan tersebut. Dalam kenyataannya organisasi yang berubah cenderung menghadapi masalah internal berkaitan dengan sikap anggotanya yang menolak adanya perubahan (resistance to change). Hal ini menuntut peran manusia sebagai faktor utama yang menentukan keberhasilan atau kegagalan proses perubahan organisasional.

Sikap perubahan yang muncul pada hasil kinerja guru dipengaruhi oleh faktor kemampuan manajerial kepala sekolah dan juga iklim organisasi.

Untuk itu, faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja guru dipandang perlu untuk dipelajari, ditelaah dan dikaji secara mendalam agar dapat memberikan gambaran yang jelas faktor yang lebih berperan dan urgen yang mempengaruhi kinerja guru.

Ada beberapa istilah yang berhubungan dengan Manajerial, yaitu:

manajemen, manajer dan manajerial itu sendiri. Seorang kepala sekolah sebagai kepala dalam sistem manajerial di sekolah harus mampu melaksanakan proses manajemen yang merujuk pada fungsi-fungsi manajemen dan dituntut untuk memahami sekaligus menerapkan seluruh substansi kegiatan pendidikan [1], [2].

Kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin pendidikan, yaitu: mampu mengorganisasikan dan membantu staf di dalam merumuskan perbaikan pengajaran di sekolah dalam bentuk program yang lengkap, mampu untuk membangkitkan dan memupuk kepercayaan pada diri sendiri dari guru-guru dan anggota staf sekolah lainnya, mampu untuk membina dan memupuk kerja sama dalam mengajukan dan melaksanakan program-program supervise, mampu untuk mendorong dan membimbing guru-guru serta segenap staf sekolah lainnya agar mereka dengan penuh kerelaan dan tanggung jawab berpartisipasi secara aktif pada setiap usaha- usaha sekolah untuk mencapai tujuan-tujuan sekolah itu sebaik-baiknya [3], [4].

Pengorganisasian sebagai fungsi manajemen merupakan sistem kerjasama sekelompok orang, dilakukan per bidang dan pembagian seluruh tugas dengan membentuk sejumlah satuan atau unit kerja, yang menghimpun pekerjaan sejenis dalam satu satuan unit kerja [5]. Lingkungan pada organisasi pendidikan keputusan dan kebijakan harus berasal dari atu sumber, yakni berasal dari pucuk pimpinan (top manager/ manajer puncak), sebagai pemegang wewenang dan tanggung jawab tertinggi.

Iklim Organisasi

(3)

E-ISSN: 2621-4695 Jurnal EK&BI, Volume 4, Nomor 2 Desember 2021 ISSN: 2620-7443 DOI 10.37600/ekbi.v4i2.317

Organisasi merupakan bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja sama untuk mencapai sesuatu tujuan bersama dan terikat secara formal di mana selalu terdapat hubungan antara seorang atau sekelompok orang yang disebut pimpinan dan seorang atau sekelompok orang yang disebut bawahan [6]. Robbins mengemukakan bahwa organisasi merupakan unit-unit dari organisasi terdiri dari orang atau kelompok orang yang saling berinteraksi dalam mencapai tujuannya. Pola interaksi yang diikuti oleh orang dalam organisasi muncul bukan begitu saja, namun telah direncanakan secara matang sebelumnya. Pola interaksi antara anggota organisasi seimbang dan harmonis dalam menciptakan hubungan yang baik sehingga menjamin tugas-tugas akan terlaksana dengan baik. Dengan demikian, diperlukan adanya suatu koordinasi pola interaksi [7].

Iklim organisasi merupakan suasana yang diciptakan oleh pola hubungan antar pribadi yang berlaku dengan baik pada organisasi [8], [9]. Pola hubungan ini bersumber dari hubungan antara sesama staff atau guru mungkin hubungan antara guru dengan kepala sekolah selaku manajerial di sekolah atau sebaliknya antara kepala sekolah dengan guru. Pola hubungan antara pegawai dengan kepala sekolah membentuk suatu jenis kepemimpinan yang diterapkan oleh pemimpin dalam melaksanakan fungsi- fungsi kepemimpinannya [10].

Kinerja Guru

Kinerja (performance) merupakan prestasi, hasil atau kemampuan yang dicapai atau diperlihatkan dalam pelaksanaan kerja, kewajiban atau tugas yang telah dikerjakan [11]. Jadi, kinerja guru dapat diartikan sebagai prestasi, hasil, atau kemampuan yang dicapai seorang atau sekelompok guru dalam

melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu dengan output yang dihasilkan tercermin baik kuantitas maupun kualitasnya dalam upaya menunjang pencapaian keberhasilan pengelolaan sistem pendidikan di sekolah sesuai dengan posisi yang didudukinya [12]

.

2. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian

Pada penelitian yang digunakan metode explanatory. Selanjutnya akan digambarkan penelitian yang diarahkan untuk menganalisa sebuah model keterkaian kemampuan manajerial kepala sekolah, iklim organisasi, sikap perubahan dan kinerja guru.

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah kuesioner. Teknik kuesioner merupakan suatu pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan-pertanyaan kepada responden dengan harapan memberikan respon atas daftar pertanyaan tersebut.

Teknik ini memberikan tanggungjawab kepada responden untuk membaca dan menjawab pertanyaan yang diberikan oleh peneliti.

Populasi dan Sampel

Dalam melakukan penelitian

memerlukan data yang sesuai dengan tujuan

pembahasan masalah yang diteliti. Sumber

data yang terkumpul dapat dipergunakan

untuk menjawab masalah penelitian atau

menguji hipotesis dan mengambil

kesimpulan. Sumber data ini dapat diperoleh

dengan menentukan obyek penelitian, baik

berupa manusia, peristiwa maupun gejala-

gejala yang terjadi. Dalam penelitian ini yang

menjadi populasi adalah guru-guru Sekolah

SD Swasta Methodist Tanjung Morawa.

(4)

E-ISSN: 2621-4695 Jurnal EK&BI, Volume 4, Nomor 2 Desember 2021 ISSN: 2620-7443 DOI 10.37600/ekbi.v4i2.317

Analisis Data

Uji analisis data dari penelitian ini adalah : 1. Teknik Analisis yaitu Analisa Factor

Confirmatory, Structural Equation Modelling

2. Uji Instrumen Penelitian, yaitu uji validitas dan uji reliabilitas

3. Uji Kesesuaian dan Uji Statistik.

.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan terhadap guru- guru SD Swasta Methodist Tanjung Morawa yang berada di jl. Irian No.239, Tj. Morawa Pekan, Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode Survey. Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 53 orang responden yang merupakan guru-guru SD Swasta Methodist Tanjung Morawa. Dikarenakan jumlah populasi kurang dari 100 orang maka semua pegawai yang ada sekaligus menjadi sampel.

Keusioner yang disebar ada sebanyak 53 kuesioner yang kembali untuk diolah sebagai data hasil penelitian ini.

Deskripsi Responden

Berikut ini adalah deskripsi mengenai identitas responden penelitian yang terdiri dari jenis kelamin, pendidikan terakhir dan usia.

1. Jenis kelamin Responden

Tabel 1. Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah (Orang) Persentase (%) Laki-Laki

Perempuan

11 42

20,75 79,25

Jumlah 53 100,0

Tabel 1 di atas menunjukkan bahwa sekitar 42 responden atau 79,25% responden didominasi oleh jenis kelamin perempuan, dan sisanya sebesar 11 orang atau 20,75% responden berjenis kelamin pria. Dari hasil pengujian di atas

menunjukkan bahwa mayoritas responden didominasi oleh jenis kelamin perempuan.

2. Deskripsi responden berdasarkan pendidikan terakhir

Tabel 2. Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Pendidikan Jumlah

(Orang)

Persentase (%) SMA

Diploma/Akademi S1

S2

4 - 47 2

7,55 - 88,68 3,77

Jumlah 53 100,0

Berdasarkan Tabel 2 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden berpendidikan terakhir S1 (SARJANA) dengan jumlah 47 responden atau 88,88%, berpendidikan SMA sebesar 4 atau 7,55% dan sebanyak 2 responden berpendidikan terakhir Strata Dua (S2) sebesar 2 atau 3,77%. Dari hasil pengujian yang telah dilakukan dengan menggunakan program SPSS menunjukkan bahwa mayoritas responden didominasi oleh tingkat pendidikan Strata Satu (S1).

3. Deskripsi responden berdasarkan usia

Tabel 3. Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Usia

Usia Jumlah

(Orang)

Persentase (%)

< 30 tahun 31 – 40 tahun 41 – 50 tahun 51 – 60 tahun

12 21 13 7

22.64 39.62 24.53 13.21

Jumlah 53 100,0

Berdasarkan Tabel 4.3 dapat diketahui bahwa mayoritas responden memiliki usia antara 21-30 tahun yaitu sebanyak 21 responden atau 39,62%, diikuti dengan usia 41-50 tahun sebanyak 13 responden atau 24,53%, kemudian usia <30 tahun sebanyak 12 responden atau 22,64%, sedangkan responden yang paling

(5)

E-ISSN: 2621-4695 Jurnal EK&BI, Volume 4, Nomor 2 Desember 2021 ISSN: 2620-7443 DOI 10.37600/ekbi.v4i2.317

sedikit adalah berusia 51-60 tahun, yaitu sebanyak 7 responden atau 13,21%. Dari hasil pengujian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki usia antara 31-40 tahun.

Analisis Data 1. Uji Validitas

Tabel 5. Uji Validitas Kinerja Guru Pernyataan rhitung rTabel Keterangan Valid KG01

X02 X03 X04 X05 X06 X07 X08 X09 X10 X11 X12 X13 X14 X15 X16

0.650 0.265 Valid

KG02 0.667 0.265 Valid

KG03 0.651 0.265 Valid

KG04 0.556 0.265 Valid

Tabel 6. Uji Validitas Sikap Perubahan Pernyataan rhitung rTabel Keterangan

SKP1 0.664 0.265 Valid

SKP2 0.640 0.265 Valid

SKP3 0.622 0.265 Valid

SKP4 0.621 0.265 Valid

SKP5 0.556 0.265 Valid

Tabel 7. Uji Validitas Iklim Organisasi Pernyataan rhitung rTabel Keterangan

IOG1 0.538 0.265 Valid

IOG2 0.566 0.265 Valid

IOG3 0.540 0.265 Valid

Tabel 8. Uji Validitas Kemampuan Manajerial

Pernyataan rhitung rTabel Keterangan KMKS1 0.471 0.265 Valid KMKS2 0.476 0.265 Valid KMKS3 0.525 0.265 Valid KMKS4 0.349 0.265 Valid

2. Uji Reliabilitas

Tabel 9. Hasil Uji Reliabilitas

No Variabel

Nilai Cronbach’s

Alpha

Minimum Cronbach’s

Alpha

Hasil 1 Kinerja Guru 0,667 0,60 Reliebel 2 Sikap

Perubahan

0,791 0,60 Reliebel

3 Iklim Organisasi

0,758 0,60 Reliebel

4 Kemampuan Manajerial

0,728 0,60 Reliebel

3. Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 53

Normal Parametersa,b Mean .0000000 Std. Deviation 1.64310068 Most Extreme

Differences

Absolute .098 Positive .061 Negative -.098

Test Statistic .098

Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa angka probabilitas atau Asymp Sig (2- tailed) menunjukkan nilai 0,20 > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa seluruh data dapat dikatakan berdistribusi normal.

4. Heteroskedastisitas

Gambar 1. Hasil Uji Heteroskedastisitas

(6)

E-ISSN: 2621-4695 Jurnal EK&BI, Volume 4, Nomor 2 Desember 2021 ISSN: 2620-7443 DOI 10.37600/ekbi.v4i2.317

Berdasarkan tampilan scatterplot pada gambar 1 terlihat bahwa plot meyebar secara acak di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Regression Stundentized Residual. Oleh karena itu, berdasarkan uji heteroskedastisitas ternyata dalam model regresi yang terbentuk tidak ditemukan gejala heteroskedastisitas.

Hasil Hipotesis Penelitian

1. Pengaruh Variabel Kemampuan Manajerial (X1) Terhadap Sikap Perubahan (Z)

Pengujian hipotesis Pengaruh Kemampuan Manajerial (X1) Terhadap Sikap Perubahan (Z) dengan analisis regresi sederhana, yang hasilnya dapat dilihat pada Tabel berikut:

Tabel 10. Ringkasan Hasil Regresi Hipotesis X1 – SP

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .397a .158 .141 2.475

a. Predictors: (Constant), KinerjaManajerial b. Dependent Variable: SikapPerubahan

Pada Tabel 10 menunjukkan bahwa Adjusted R Square (Koefisien determinasi) adalah 0,141 atau 14,1 persen, ini artinya sebesar 14,1 persen variasi Sikap Perubahan mengikuti Kinerja Manajerial Kepala Sekolah. Sedangkan sisanya sebesar 85,9 persen dijelaskan oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam model penelitian ini.

2. Pengaruh Iklim Organisasi (X2) Terhadap Sikap Perubahan (Z)

Pengujian hipotesis Pengaruh Iklim Organisasi (X2) Terhadap Sikap Perubahan (Z) dengan analisis regresi sederhana, yang hasilnya dapat dilihat pada Tabel berikut :

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .474a .225 .209 2.374

a. Predictors: (Constant), IklimOrganisasi b. Dependent Variable: SikapPerubahan

Tabel 4.11. Ringkasan Hasil Regresi Hipotesis X2 – SP

Model Summaryb

Model R

R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .474a .225 .209 2.374

a. Predictors: (Constant), IklimOrganisasi b. Dependent Variable: SikapPerubahan

Pada Tabel 4.11 menunjukkan bahwa Adjusted R Square (Koefisien determinasi) adalah 0,209 atau 20,9 persen, ini artinya sebesar 20,9 persen variasi Sikap Perubahan mengikuti Iklim Organisasi. Sedangkan sisanya sebesar 79,1 persen dijelaskan oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam model penelitian ini.

3. Pengaruh Kemampuan Manajerial (X1) Terhadap Kinerja Guru (Y)

Pengujian hipotesis Pengaruh Kemampuan Manajerial Terhadap Kinerja Guru dengan analisis regresi sederhana, yang hasilnya dapat dilihat pada Tabel berikut :

Tabel 12. Ringkasan Hasil Regresi Hipotesis X1 – Y

Model Summaryb Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .320a .103 .085 1.763

a. Predictors: (Constant), KinerjaManajerial b. Dependent Variable: KinerjaGuru

Pada Tabel 12 menunjukkan bahwa Adjusted R Square (Koefisien determinasi) adalah 0,085 atau 8,5 persen, ini artinya sebesar 8,5 persen variasi Kinerja mengikuti Kemampuan Manajerial.

Sedangkan sisanya sebesar 8,5 persen dijelaskan oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam model penelitian ini.

4. Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Guru

Pengujian hipotesis Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Guru dengan analisis regresi

(7)

E-ISSN: 2621-4695 Jurnal EK&BI, Volume 4, Nomor 2 Desember 2021 ISSN: 2620-7443 DOI 10.37600/ekbi.v4i2.317

sederhana, yang hasilnya dapat dilihat pada Tabel berikut :

Tabel 4.13. Ringkasan Hasil Regresi Hipotesis X2 – Y

Model Summaryb Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .436a .190 .175 1.675

a. Predictors: (Constant), IklimOrganisasi b. Dependent Variable: KinerjaGuru

Pada Tabel 13 menunjukkan bahwa Adjusted R Square (Koefisien determinasi) adalah 0,175 atau 17,5 persen, ini artinya sebesar 17,5 persen variasi Kinerja Guru mengikuti Iklim Organisasi.

Sedangkan sisanya sebesar 17,5 persen dijelaskan oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam model penelitian ini.

5. Pengaruh Variabel Sikap Perubahan Terhadap Kinerja Guru

Pengujian hipotesis Pengaruh Sikap Perubahan Terhadap Kinerja Guru dengan analisis regresi sederhana, yang hasilnya dapat dilihat pada Tabel berikut :

Tabel 14. Ringkasan Hasil Regresi Hipotesis Z – Y

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate 1 .243a .059 .041 1.805 a. Predictors: (Constant), SikapPerubahan b. Dependent Variable: KinerjaGuru

Pada Tabel 14 menunjukkan bahwa Adjusted R Square (Koefisien determinasi) adalah 0,041 atau 4,1 persen, ini artinya sebesar 4,1 persen variasi Kinerja Guru mengikuti Sikap Perubahan.

Sedangkan sisanya sebesar 79,1 persen dijelaskan oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam model penelitian ini.

4. KESIMPULAN

Berdasarkan pada data yang telah dikumpulkan dan pengujian yang telah dilakukan

terhadap permasalahan dengan menggunakan model analisis jalur (path analysis), maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Kemampuan Manajerial berpengaruh positif dan signifikan terhadap Sikap Perubahan 2. Iklim Organisasi berpengaruh positif dan

signifikan terhadap Sikap Perubahan.

3. Kemampuan Manajerial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru.

4. Iklim Organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru.

5. Sikap Perubahan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru..

5. REFERENSI

[1] C. Kaur, “A Survey on Association Rule Minin[1] Tristiniar, E. Harapan, and Destiniar, “Pengaruh Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah dan Penggunaan Media Pembelajaran oleh Guru terhadap Prestasi Belajar Siswa,” J.

Manaj. Pendidik., vol. 2, no. 1, pp. 22–42, 2020.

[2] S. Sopiah and M. Herman, “Pengaruh Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah dan Budaya Kerja Guru Terhadap Kompetensi Guru,” Indones. J. Educ.

Manag. Adm. Rev., vol. 2, no. 2, pp. 284–

291, 2018.

[3] Amirzan and Ilyas, “Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah Dalam Pengelolaan Sekolah Dasar,” J. Serambi Ilmu, vol. 20, no. 2, pp. 291–309, 2019.

[4] Y. Dwi and N. Anggraeni, “‘Superman’

Meningkatkan Kemampuan Kepala Sekolah Dalam Menyusun Administrasi Sekolah Di Gugus 04,” J. Manaj.

Pendidik., vol. 2, no. 2, pp. 71–90, 2020,

[Online]. Available:

http://ejournal.insud.ac.id/index.php/mpi/

index.

[5] A. Janan Asifudin, “Manajemen Pendidikan untuk Pondok Pesantren,”

Manag. J. Manaj. Pendidik. Islam, vol. 1,

(8)

E-ISSN: 2621-4695 Jurnal EK&BI, Volume 4, Nomor 2 Desember 2021 ISSN: 2620-7443 DOI 10.37600/ekbi.v4i2.317

no. 2, pp. 355–366, 2017, doi:

10.14421/manageria.2016.12-10.

[6] S. Hajar, A. R. Lubis, and P. H. Lubis,

“Pengaruh Perilaku Kepemimpinan Dan Kepercayaan Terhadap Kinerja Dinas Sosial Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kabupaten Aceh Barat,” J. Magister Manaj., vol. Vol 2, no. 1, pp. 46–57, 2018.

[7] D. T. Lase, “Dampak Motivasi Kerja Terhadap Kualitas Pelayanan Karyawan Retail Baju,” Psikol. Prima, vol. 1, no. 1, pp. 13–27, 2018.

[8] P. D. Adriyani and I. G. A. M. Dewi,

“Pengaruh Iklim Organisasi, Motivasi Kerja, Dan Stres Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan,” E-Jurnal Manaj., vol. 9, no. 9, pp. 3463–3485, 2020.

[9] A. A. Repi, “Iklim Organisasi Pada Perusahaan Manufaktur Karoseri PT.

Karoseri Sus Surabaya,” J. Manaj.

Indones., vol. 19, no. 2, p. 123, 2019, doi:

10.25124/jmi.v19i2.1638.

[10] N. R. Yahdiyani, A. R. Muna, S.

Nurjanah, and S. Wahyuni, “Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kualitas Peserta didik di SDN Martapuro 2 Kabupaten Pasuruan,”

EduPsyCouns J. Educ. Psychol. Couns., vol. 02, no. 01, pp. 327–336, 2020, [Online]. Available: https://ummaspul.e- journal.id/Edupsycouns/article/view/484.

[11] B. E. Damanik, “Pengaruh Motivasi Dan Disiplin Terhadap Kinerja Guru,” J. Ekon.

dan Bisnis, vol. 3, no. 1, p. 257, 2020, doi:

10.37600/ekbi.v3i1.121.

[12] Saifullah, “Determinasi Motivasi Dan Kinerja Guru Terhadap Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Kompetensi Profesional Guru (Studi Kasus Di Sman Negeri 1 Kota Bima) Literature Review Manajemen Sumber Daya Manusia,” J.

Pendidik. Dan Ilmu Sos., vol. 53, no. 9, pp. 1689–1699, 2019, doi:

10.38035/JMPIS. g using Apriori Algorithm,” Int. J. Adv. Res. Comput.

Eng. Technol., vol. 2, no. 6, pp. 2081–

2084, 2013.

[2] H. Larochelle, Y. Bengio, J. Louradour, and P. Lamblin, “Exploring Strategies for Training Deep Neural Networks,” J.

Mach. Learn. Res., vol. 1, pp. 1–40, 2009.

[3] W. Purba, S. Tamba, and J. Saragih, “The effect of mining data k-means clustering toward students profile model drop out potential,” J. Phys. Conf. Ser., vol. 1007, no. 1, p. 12049, 2018.

[4] V. M. M. Siregar and H. Sugara,

“Implementation of artificial neural network to assesment the lecturer‘s performance,” IOP Conf. Ser. Mater. Sci.

Eng., vol. 420, no. 1, p. 12112, 2018.

[5] J. Bhaskar and A. Patel, “Image Classification using Convolutional Neural Network,” SSRG Int. J. Comput. Sci. Eng., pp. 197–202, 2016.

Referensi

Dokumen terkait

• Red and blue paints if using white plates (or save yourself the step of painting by using red and blue plates). • Paint brush or foam brush • Hole puncher (optional) • Thin

Berkenaan dengan hal tersebut diatas, diharapkan agar Saudara dapat hadir tepat waktu dengan membawa dokumen asli dan 1 (satu) rangkap fotocopy untuk setiap data yang

Hal ini dapat meningkatan resiko para penambang emas tersbut terpajan merkuri karena merkuri yang digunakan selama proses penambangan secara amalgamasi bisa masuk

Dalam penelitian ini biji ketapang (Terminalia catappa L) diekstraksi menggunakan pelarut n-heksan selama tujuh jam pada suhu 63 dan diperoleh randemen minyak

Telah dilakukan penelitian tentang analisis Gas Kromatografi-Spektrometer Massa (GC-MS) dari kemenyan sumatera dengan teknik asap cair dan esterifikasi.. Dengan membandingkan

Informasi dan data bergerak melalui kabel-kabel (wire line) atau tanpa kabel(wireless) sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar dokumen dan data,

telah menghasilkan komponen senyawa kimia dari kemenyan sumatera dengan berbagai metode dan instrument yang berbeda-beda berdasarkan hidrolisa basa dari getah kemenyan dan

Mengetahui tingkat kepuasan peserta dalam pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat memberikan sebanyak 19 (sembilan belas) indikator pertanyaan yang terdiri dari 4