• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KETIDAKNYAMANAN KEHAMILAN TRIMESTER IIIDI PUSKESMAS PLERET BANTULYOGYAKARTA2016 KARYA TULIS ILMIAH PERPUSTAKAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KETIDAKNYAMANAN KEHAMILAN TRIMESTER IIIDI PUSKESMAS PLERET BANTULYOGYAKARTA2016 KARYA TULIS ILMIAH PERPUSTAKAAN"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

i

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG

KETIDAKNYAMANAN KEHAMILAN TRIMESTER IIIDI PUSKESMAS PLERET BANTULYOGYAKARTA2016

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Kebidanan Stikes Jendral Achmad Yani Yogyakarta

DIAN AYU KRISTANTI 1113055

PROGRAM STUDI D-3 KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

2016

(2)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

ii

ii

(3)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

iii

(4)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

iv

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan Rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini yang berjudul“Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Ketidaknyamanan kehamilan Trimester III Di Puskesmas Pleret Bantul Yogyakarta 2016“.

Karya Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan atas bimbingan, arahan,dan bantuan berbagai pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, dan pada kesempatan ini dengan rendah hatipenulis mengucapkan terima kasih dengan setulus-tulusnya kepada :

1. Kuswanto Hardjo, dr., M.Kes, selaku Ketua Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.

2. Reni Merta Kusuma, M.Keb, selaku ketua Program Studi DIII Kebidanan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

3. Lily Yulaikhah., M.Keb selaku pembimbing yang telah membimbing dan mengarahkan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

4. Dra. Umu Hani Edi N, SST., M. Kes selaku penguji yang sudah banyak memberikan saran, masukan dan ide dalam Karya Tulis Ilmiah ini.

5. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu terselesainya Karya Tulis Ilmiah ini.

Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan kebaikan kepada semuanya, sebagai imbalan atas segala amal kebaikan dan bantuannya. Akhirnya besar harapan penulis semoga Karya Tulis Ilmiah ini berguna bagi semua.

Yogyakarta, Oktober 2016

Penulis

(5)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

v DAFTAR ISI

Hal

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN ... iiii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

INTISARI ... x

ABSTACT ... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Keaslian Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengetahuan... 8

B. Kehamilan ... 11

C. Ketidaknyamanan Kehamilan ... 16

D. Kerangka Teori ... 21

E. Kerangka Konsep ... 21

F. Pertanyaan Penelitian ... 22

BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan penelitian ... 23

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 23

C. Populasi ... 23

D. Variabel Penelitian ... 25

E. Definisi Operasional ... 26

F. Alat dan Metode Pengumpulan Data... 26

G. Validitas dan Reliabilitas... 28

H. Metode Pengolahan dan Analisis Data ... 30

I. Etika penelitian ... 32

J. Pelaksanaan Penelitian ... 33

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 36

B. Pembahasan ... 40

(6)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

vi

vi BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 46 B. Saran ... 46 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(7)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

vii

DAFTAR GAMBAR

Hal Gambar 1 Kerangka Teori ... 21 Gambar 2 Kerangka Konsep ... 21

(8)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

viii

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Keaslian Penelitian ... 6 Tabel3.1 Definisi Operasional ... 26 Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner ... 27 Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden di Puskesmas Pleret

Kabupaten Bantul Yogyakarta... 37 Tabel 4.2 DistribusiFrekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang

Ketidaknyamanan Kehamilan Trimester III di Puskesmas Pleret Bantul Yogyakarta... 38 Tabel 4.3 DistribusiFrekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Jenis

Ketidaknyamanan Kehamilan Trimester III di Puskesmas Pleret Bantul Yogyakarta... 38 Tabel 4.4 DistribusiFrekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Penyebab

Ketidaknyamanan Kehamilan Trimester III di Puskesmas Pleret Bantul Yogyakarta... 39 Tabel 4.5 DistribusiFrekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Cara

Mengatasi Ketidaknyamanan Kehamilan Trimester III di Puskesmas Pleret Bantul Yogyakarta... 39

(9)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

ix

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Jadwal Penelitian

Lampiran 2. PermohonanResponden Lampiran 3. Inform Consent

Lampiran 4. Kuesioner ketidaknyamanan kehamilan Lampiran 5. Jawaban kuesioner

Lampiran 6. Surat Izin Studi Pendahuluan Kepada Bupati Kabupaten Bantul Lampiran 7. Surat Izin Studi Pendahuluan Kepada Ka. Kantor Kesatuan Bangsa Lampiran 8. Surat Izin Studi Pendahuluan Kepada Ka. Puskesmas Pleret

Lampiran 9. Surat Balasan izin Studi Pendahuluan dari Bappeda

Lampiran 10. Surat Izin Uji Validitas Kepada Bupati Kabupaten Bantul Lampiran 11.Surat Izin Uji Validitas Kepada Ka. Kantor Kesatuan Bangsa

Lampiran 12.Surat Izin Uji Validitas Kepada Ka. Kantor Puskesmas Banguntapan 1 Lampiran 13.Surat Balasan izin Uji Validitas dari Bappeda

Lampiran 14.Hasil Uji Valid dan Reliabel

Lampiran 15.Surat Izin Penelitian Kepada Bupati Kabupaten Bantul

Lampiran 16.Surat Izin Studi Penelitian Kepada Ka. Kantor Kesatuan Bangsa Lampiran 17.Surat Izin Studi Penelitian Kepada Ka. Puskesmas Pleret

Lampiran 18.Surat Balasan izin penelitian dari Bappeda Lampiran 19.Hasil Olah data penelitian

Lampiran 20.Lembar Konsul

(10)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

x

x

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG

KETIDAKNYAMANAN KEHAMILAN TRIMESTER III DI PUSKESMAS PLERET BANTUL YOGYAKARTA

Dian Ayu Kristanti1, Lily Yulaikhah2

INTISARI

Latar Belakang:(Sustainable Development Goals) SDGs mempunyai target yaitu mengurangi AKI hingga dibawah 70 per 100.000 kelahiran hidup. Pada masa kehamilan biasanya ibu akan mengalami ketidaknyamanan dimana hal itu merupakan perubahan yang terjadi akibat adanya ketidakseimbangan hormon.

Tujuan:Diketahuinya tingkat pengetahuan ibu hamil tentang ketidaknyamanan kehamilan trimester III di Puskesmas Pleret, Bantul, Yogyakarta.

Metode:Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu hamil trimester III di wilayah Puskesmas Pleret. Sampel diambil dengan menggunakan teknik random sampling, didapatkan jumlah sampel sebanyak 46 responden. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner.

Analisis data yang digunakan adalah univariabel dengan program SPSS

Hasil Penelitian:Tingkat pengetahuan ibutentang ketidaknyamanan kehamillan trimester III dalam kategori cukup yaitu sebanyak 30 responden (65,2%), jenis ketidaknyamanan cukup 18 responden (39,1%), penyebab ketidaknyamanan cukup 24 responden (52,2%) dan cara mengatasi ketidaknyamanan baik 19 (41,3%)

Kesimpulan:Tingkat pengetahuan ibu hamiltentang ketidaknyamanan kehamillan trimester III di Puskesmas Pleret Bantul Yogyakarta tergolong dalam kategori cukup yaitu 30 responden (65,2%).

Kata Kunci: Pengetahuan, Kehamilan, Ketidaknyamanan.

1Mahasiswa Program Studi Kebidanan(D3) Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

2Dosen Program Studi Kebidanan(D3) Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

(11)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

xi

THE KNOWLEDGE LEVEL OF PREGNANT MOTHERS ABOUT DISCOMFORT IN THIRD TRIMESTER PREGNANCY IN PLERET

COMMUNITY HEALTH CENTER OF BANTUL, YOGYAKARTA

Dian Ayu Kristanti1, Lily Yulaikhah2

ABSTRACT

Background : (Sustainable Development Goals) SDGs had target to reduce MMR until 70 cases per 100.000 livebirths. During pregnancy, a mother usually experiences discomfort which is actually a transformation due to hormonal imbalance..

Objective : To identify The Knowledge Level of Pregnant Mothers about Discomfort in Third Trimester Pregnancy in Pleret Community Health Center of Bantul, Yogyakarta.

Method : The type of this study was descriptive and quantitative. Population in this study was all third trimester pregnant mothers in Pleret community health center operational area. Samples were selected through random sampling technique as many as 46 respondents. Data compilation instrument was questionnaires. Data analysis applied univariable analysis with SPSS program.

Conclusion : The knowledge level of mothers about discomfort in third trimester pregnancy was in sufficient category as many as 30 respondents (65,2%), types of discomfort was in sufficient category as many as 18 respondents (39,1%), the causes of discomfort was in sufficient category as many as 24 respondents (52,2%), discomfort management technique was in good category as many as 19 respondents (41,3%).

Keywords : Knowledge, Pregnancy, Discomfort.

1Student of D3 Midwifery Study Program in Jenderal Achmad Yani School of Health Science of Yogyakarta

2Alecturer of D3 Midwifery Study Program in Jenderal Achmad Yani School of Health Science of Yogyakarta

(12)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

1

1 BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Angka Kematian Ibu (AKI) adalah salah satu indikator untuk mengukur status kesehatan ibu pada suatu wilayah (Kemenkes, 2014). Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 AKI mencapai 359 per 100.000 kelahiran hidup. Tujuan pembangunan mulai tahun 2016 adalah SDGs (Sustainable Development Goals) mempunyai target yaitu mengurangi AKI hingga dibawah 70 per 100.000 kelahiran hidup (Hoelman,2015).

Menurut data profil kesehatan AKI di DIY pada tahun 2014 sebesar 40 kasus, angka terendah terdapat di Kota Yogyakarta sebesar 2 kasus. Angka tertinggi terdapat di daerah Bantul sebanyak 14 kasus (104,7 per 100.000 kelahiran hidup) (Dinkes Bantul, 2015). Faktor yang berkontribusi terhadap kematian ibu, secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi penyebab langsung dan penyebab tidak langsung. Penyebab langsung kematian ibu adalah faktor yang berhubungan dengan komplikasi kehamilan, persalinan dan nifas seperti perdarahan, preeklampsia/eklampsia, infeksi, persalinan macet dan abortus. Penyebab tidak langsung kematian ibu adalah faktor yang memperberat keadaan ibu hamil seperti empat terlalu (terlalu muda, terlalu tua, terlalu sering melahirkan dan terlalu dekat jarak kelahiran), maupun yang mempersulit proses penanganan kedaruratan kehamilan, persalinan dan nifas seperti tiga terlambat (terlambat mengenali tanda bahaya dan mengambil keputusan, terlambat mencapai fasilitas kesehatan dan terlambat dalam penanganan kegawatdaruratan) (Kemenkes, 2010).

(13)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

2

Pelayanan kesehatan ibu yang diberikan tenaga kesehatan dalam program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) meliputi pelayanan kesehatan ibu hamil, bersalin, nifas, pelayanan penanganan komplikasi kebidanan, dan pelayanan kontrasepsi.

Tenaga kesehatan yang kompeten memberikan pelayanan pemeriksaan kesehatan ibu hamil adalah dokter, perawat, dan bidan. Pelayanan kesehatan ibu hamil diwujudkan melalui pemberian pelayanan antenatal care. Antenatal care (ANC) adalah pelayanan kesehatan yang diberikan oleh tenaga kesehatan untuk ibu selama kehamilan dan dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan yang di tetapkan dalam standar pelayanan kebidanan (SPK). Ibu hamil mendapatkan sekurang-kurangnya empat kali selama masa kehamilan minimal satu kali pada trimester pertama (usia kehamilan 0-12 minggu), satu kali pada trimester kedua (usia kehamilan 12-24 minggu), dan dua kali pada trimester ketiga (usia kehamilan 24 minggu sampai persalinan) (Kemenkes, 2013).

Setiap ibu hamil harus dapat dengan mudah mengakses fasilitas kesehatan untuk mendapat pelayanan sesuai standar. Pelayanan antenatal harus dilaksanakan secara komprehensif, terpadu dan berkualitas agar adanya masalah/penyakit tersebut dapat dideteksi dan ditangani secara dini. Melalui pelayanan antenatal yang terpadu, ibu hamil akan mendapatkan pelayanan yang menyeluruh dan terpadu. Pelayanan antenatal terpadu adalah pelayanan antenatal komprehensif dan berkualitas yang diberikan kepada semua ibu hamil (Kemenkes, 2010).

Indikator yang digunakan untuk menggambarkan akses ibu hamil terhadap pelayanan antenatal adalah cakupan K1 dan K4. Cakupan K1 adalah jumlah ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal pertama kali, sedangkan

(14)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

3

3

cakupan K4 adalah jumlah ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai dengan standar paling sedikit empat kali (Kemenkes, 2013).

Kehamilan adalah masa dimana terdapat janin didalam rahim perempuan.

Masa kehamilan didahului terjadinya pembuahan yaitu bertemunya sel sperma dengan sel telur yang dihasilkan oleh indung telur. Setelah pembuahan, terbentuk kehidupan baru berupa janin dan tubuh di dalam rahim ibu yang aman dan aman bagi janin (Dewi, 2011). Proses perubahan yang terjadi pada masa kehamilan seperti ibu akan mengalami ketidaknyamanan meskipun itu hal fisiologis. Pada masa kehamilan biasanya ibu akan mengalami ketidaknyamanan dimana hal itu merupakan perubahan yang terjadi akibat adanya ketidak seimbangan hormon progesteron dan hormon estrogen yakni hormon kewanitaan yang ada di dalam tubuh ibu sejak terjadi proses kehamilan (Mandriwati, 2008). Ketidaknyamanan merupakan suatu perasaan yang kurang ataupun yang tidak menyenangkan bagi kondisi fisik ataupun mental pada ibu hamil (Saifudin, 2008).

Ketidaknyamanan kehamilan Trimester III adalah keadaan ketidaknyamanan yang dirasakan oleh ibu hamil Trimester III yaitu dari umur 28 minggu sampai 40 minggu (Prawirohardjo, 2009). Akibat ketidaknyamanan yang biasa terjadi pada ibu hamil trimester III dari aspek psikologis adalah rasa tidak nyaman menganggap merasa dirinya jelek, aneh dan tidak menarik, merasa tidak menyenangkan ketika bayi tidak lahir tepat waktu, takut akan rasa sakit dan bahaya fisik saat melahirkan, khawatir bayi yang akan dilahirkan dalam keadaan tidak normal, merasa kehilangan perhatian, perasaan mudah terluka, libido menurun (Sulistyawati, 2009).

(15)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

4

Berdasarkan studi pendahuluan di Puskesmas Pleret Bantul Yogyakarta diperoleh data kunjungan ANC Trimester III pada tanggal 11 Mei 2016 terdapat 21 ibu hamil yang melakukan kunjungan ANC. Peneliti melakukan wawancara mendalam kepada 6 ibu hamil. Sebanyak 3 ibu hamil mengatakan pernah mengalami sering kencing di malam hari dan mengetahui bahwa hal tersebut merupakan ketidaknyamanan kehamilan serta merupakan hal yang wajar dan bisa diatasi, sedangkan 3 ibu hamil belum mengetahui ketidaknyamanan dan beranggapan bahwa hal tersebut akan membahayakan dan tidak bisa diatasi.

Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti ingin meneliti “tentang pengetahuan ibu hamil tentang ketidaknyaman kehamilan trimester III di Puskesmas Pleret, Bantul”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka dalam hal ini dapat diambil rumusan masalahnya adalah “Bagaimana Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Ketidaknyamanan Kehamilan Trimester III di Puskesmas Pleret, Bantul, Yogyakarta?”.

C. Tujuan 1. Tujuan Umum

Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang ketidaknyamanan kehamilan trimester III di Puskesmas Pleret, Bantul, Yogyakarta.

(16)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

5

5 2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang jenis ketidaknyamanan kehamilan trimester III

b. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang penyebab ketidaknyamanan kehamilan trimester III

c. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang cara mengatasi ketidaknyamanan kehamilan trimester III

D. Manfaat 1. Manfaat teoritis

Bagi Ilmu Pengetahuan

Diharapkan dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan, khususnya dalam ilmu kebidanan tentang ketidaknyamanan kehamilan terutama pada trimester III.

2. Manfaat praktis

a. Bagi mahasiswa D-3 Kebidanan Stikes Jenderal A. Yani Yogyakarta Diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi dan masukan yang bermanfaat bagi mahasiswa untuk mengetahui pentingnya pengetahuan tentang ketidaknyamanan kehamilan.

b. Bagi Bidan di Puskesmas Pleret Bantul

Dihapkan dapat dijadikan masukan bagi pemberi pelayanan kesehatan untuk memberikan pelayanan yang lebih baik lagi kepada pasien khususnya dalam memberikan penyuluhan tentang ketidaknyamanan kehamilan.

(17)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

6 c. Bagi Masyarakat/responden penelitian

Diharapkan dapat menjadi sumber informasi tentang ketidaknyamanan kehamilan sehingga ibu hamil bisa mengetahui tanda ketidaknyamanan dan cara mengatasi

d. Bagi peneliti elanjutnya.

Diharapkan hasil penelitian dapat dijadikan bahan informasi dan data tambah untuk peneliti selanjutnya yang berkaitan dengan tanda ketidaknyamanan pada trimesterr III.

E. Keaslian Penelitian Tabel 1.1 keaslian penelitian Peneliti

tahun

Judul Metode analisis, populasi, sampel dan variabel

Hasil penelitian Perbedaan dan persamaan Masruroh

2011

Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Ketidaknyamanan Kehamilan Dengan Sikap Dalam Mengatasi Ketidaknyamanan Kehamilan Di Puskesmas Tulis Kec. Tulis Kab.

Batang

Penelitian ini menggunakan metode kolerasi, sedangkan pendekatan yang dilakukan dengan rancangan

cross sectional.

Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil di

Puskesmas, teknik sampling yang digunakan adalah teknik accidental.

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan secara signifikan (bermakna)

antara pengetahuan dengan sikap ibu hamil tentang ketidaknyamanan kehamilan diperoleh p

value sebesar 0,014 (p value < α).

Perbedaan:

penelitian adalah tempat,waktu, jumlah variabel yang berbeda dan jumlah responden.

Persamaan:

penelitian ini tidak ada.

(18)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

7

7 Diah

2015

Studi deskriptif tingakat

pengetahuan ibu tentang

ketidaknyamanan selama kehamilan pada ib u hamil trimester pertama di BPM Ny. A Pundenarum Demak

penelitian ini menggunakan jenis penelitian

deskriptif dengan metode point time

Hasil penelitian perhitungan pengetahuan diperoleh Alpha sebesar 0,804 (alpha > 0,6).

Reliabel, mayoritas mempunyai

pengetahuan baik (80,4%) dan pengetahuan kurang

(4,3%).kehamilan (80,4%) dan pengetahuan kurang (4,3%).

Perbedaan:

penelitian adalah tempat,waktu, jumlah variabel yang berbeda dan jumlah responden.

Persamaan:

penelitian ini tidk ada.

(19)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

36 BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENELITIAN 1. Gambaran umum Puskesmas Pleret

Puskesmas Pleret merupakan satu dari 27 puskesmas di Kabupaten Bantul, terletak di Kecamatan Pleret, kurang lebih 10 Km sebelah timur laut Kota Kabupaten Bantul. Puskesmas Pleret terletak di Jalan Imogiri Timur Kabupaten Bantul yang mempunyai wilayah kerja 5 (lima) kyaitu : Desa pleret, Desa Segoroyoso, Desa Bawuran, Desa Wonolelo dan Desa Wonokromo.

Adapun batas-batas wilayah Kecamatan Pleret yaitu:

a. Sebelah Utara : Kecamatan Banguntapan

b. Sebelah Timur : Kecamatan Piyungan dan Kecamatan Dlingo c. Sebelah Selatan : Kecamatan Imogiri dan Kecamatan Jetis d. Sebelah Barat : Kecamatan Sewon

Pelayanan yang diberikan di Puskesmas Pleret Kabupaten Bantul khususnya dalam bidang Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) yaitu pelayanan imunisasi yang dilakukan setiap hari pada minggu I dan III untuk imunisasi BCG, dan minggu ke II dan IV untuk imunisasi pentavalen dan campak.

Pemeriksaan ANC Terpadu dilakukan pada hari Kamis. Pelayanan persalinan buka setiap 24 jam. Adapun prioritas program Puskesmas Pleret yaitu Program pelayanan KIA untuk menurunkan AKI, AKB dan angka kesakitan, program perbaikan gizi masyaraka.

(20)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

37

37 2. Karakteristik Responden

Karateristik responden yang diamati dalam penelitian ini berdasarkan umur, pendidikan dan pekerjaan yang disajikan pada tabel berikut :

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden di Puskesmas Pleret Kabupaten Bantul.

Karakteristi Kategori Frekuensi Persentase (%)

Umur <20 1 2,2

20-35 44 95,7

>35 1 2,2

Jumlah 46 100

Pendidikan SD

SMP SMA Perguruan Tinggi

2 15 22 7

4,3 32,6 47,8 15,2

Jumlah 46 100

Pekerjaan PNS

Wiraswasta Swasta

IRT

4 5 19 18

8,7 10,9 41,3 39,1

Jumlah 46 100

(sumber: Data Primer, 2016)

Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa dari 46 ibu hamil, mayoritas umur ibu hamil berada pada rentang usia 20-30 tahun sebanyak 44 responden (95,7%). Pendidikan mayoritas berpendidikan SMA sebanyak 22 responden (47,8%) dan Pekerjaan ibu hamil mayoritas swasta sebanyak 19 responden (41,3%).

3. Analisis Hasil Penelitian

a. Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Ketidaknyamanan Kehamilan Trimester III di Puskesmas Pleret Bantul Yogyakarta.

(21)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

38

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Ketidaknyamanan Kehamilan Trimester III di Puskesmas

Pleret Bantul Yogyakarta Pengetahuan Tentang

Ketidaknyamanan kehamilan

Frekuensi Persentase (%)

Baik 11 23,9

Cukup 31 67,4

Kurang 4 8,7

Jumlah 46 100

(Sumber : Data Primer, 2016)

Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa tingkat pengetahuan ibu hamil tentang ketidaknyaman kehamilan trimester III dalam katagori cukup sebanyak 31 responden (67,4%), kategori baik sebanyak 11 responden (23,9%) dan dalam kategori kurang 4 responden (8,7%).

b. Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Jenis Ketidaknyamanan Kehamilan Trimester III di Puskesmas Pleret Bantul Yogyakarta

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Jenis Ketidaknyamanan Kehamilan Trimester III di

Puskesmas Pleret Bantul Yogyakarta Jenis ketidaknyamanan

kehamilan Frekuensi Persentase (%)

Baik 14 30,4

Cukup 18 39,1

Kurang 14 30,4

Jumlah 46 100

(Sumber : Data Primer, 2016)

Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang jenis ketidaknyaman kehamilan trimester III dalam kategori cukup sebanyak 18 responden (39,1%), baik sebanyak 14 responden (30,4%) dan kurang sebanyak 14 responden (30,4%).

c. Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Penyebab Ketidaknyamanan Kehamilan Trimester III di Puskesmas Pleret Bantul Yogyakarta

(22)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

39

39

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang penyebab Ketidaknyamanan Kehamilan Trimester III di

Puskesmas Pleret Bantul Yogyakarta Penyebab ketidaknyamanan

kehamilan Frekuensi Persentase (%)

Baik 15 32,6

Cukup 24 52,2

Kurang 7 15,2

Jumlah 46 100

(Sumber : Data Primer, 2016)

Berdasarakan tabel 4.4 dapat diketahui tingakat pengetahuan ibu hamil tentang penyebab ketidaknyaman kehamilan trimester III dalam kategori cukup sebanyak 24 responden (52,2%), baik sebanyak 165 responden (32,6%) dan kurang sebanyak 7 responden (15,2%).

d. Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Cara Mengatasi Ketidaknyamanan Kehamilan Trimester III di Puskesmas Pleret Bantul Yogyakarta

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Cara Mengatasi Ketidaknyamanan Kehamilan Trimester III

di Puskesmas Pleret Bantul Yogyakarta Cara mengatasi

ketidaknyamanan Frekuensi Persentase (%)

Baik 19 41,3

Cukup 14 30.4

Kurang 13 28,3

Jumlah 46 100

(Sumber : Data Primer, 2016)

Berdasarakan tabel 4.5 dapat diketahui tingakat pengetahuan ibu hamil tentang cara mengatasi ketidaknyaman kehamilan trimester III dalam kategori baik sebanyak 19 responden (41,3%), cukup sebanyak 14 responden (30,4%) dan kurang sebanyak 13 responden (28,3%).

(23)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

40

B. PEMBAHASAN 1. Karatersistik Responden

Ditinjau dari karakteristik umur, berdasarkan hasil yang didapat menunjukan bahwa pengetahuan ibu hamil tentang ketidaknyamanan kehamilan trimester III pada kategori umur 20-35 tahun (95,7%). Hasil penelitian antara usia responden dengan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang ketidaknyamanan kehamilan trimester III mayoritas dalam kategori cukup pada rentan umur 20-35 tahun sebanyak 31 ibu hamil (67,4%). Umur tersebut menunjukan umur yang cukup matang (Rianto, A dan Budiman, 2013). Hasil penelitian tersebut sesuai dengan teori menurut Rianto, A dan Budiman (2013) yang mengatakan faktor yang mempengaruhi pengetahuan salah satunya adalah umur. Umur mempengaruhi daya tangkap dan pola pikir seseorang.

Semakin bertambahnya umur akan semakin berkembang pula daya tangkap danpola pikirnya sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin baik.

Berdasarkan karakteristik pendidikan dapat diketahui bahwa mayoritas responden pendidikan terakhir SMA yaitu sebanyak 22 responden (47,8%). Hasil penelitian antara pendidikan dan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang ketidaknyamanan kehamilan trimester III menunjukan kategori cukup berada pada jenjang pendidikan SMA sebanyak 17 responden (54,8%).

Penidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang, sebab semakin tinggi pendididkan seseorang makan semakin mudah dalam menerima informasi yang di berikan. Sedangkan seseorang yang berpendidikan rendah tidak berarti pengetahuan nya rendah pula begitupun sebaliknya, hal ini sesuai dengan teori yang dikemukankan oleh Rianto, A dan

(24)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

41

41

Budiman, (2013) salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan adalah media masa yang berisi informasi yang dapat diketahui oleh semua orang seperti ketidaknyamanan kehamilan dan informasi juga di ibaratkan sebagai transfer pengetahuan.

Berdasarkan karakteristik pekerjaan dapat diketahui bahwa mayoritas responden bekerja sebagai swasta yaitu sebanyak 19 responden (41,3%). Hasil penelitian antara pekerjaan dengan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang ketidaknyamanan kehamilan trimester III menunjukan bahwa mayoritas kategori cukup terdapat pada ibu hamil yang bekerja sebagai swasta sebanyak 13 responden (41,9%). Pekerjaan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan ibu. Ibu hamil yang bekerja sebagai swasta memiliki waktu yang sedikit sehingga waktu untuk membaca dan memahami isi buku KIA kurang sehingga masih banyak ibu yang memiliki pengetahuan cukup tentang ketidaknyamanan kehamilan trimeter III.

2. Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Ketidaknyamanan Kehamilan Trimester III

Berdasarkan hasil penelitian dilihat dari tabel 4.1 dapat diketahui bahwa jumlah responden sebanyak 46 responden sebagian besar memiliki tingkat pengetahuan ibu hamil tentang ketidaknyamanan kehamilan trimester III adalah Cukup sebesar 31 responden (67,4%), sedangkan 11 responden (23,9%) memiliki tingkat pengetahuan baik dan 4 responden (8,7%) memiliki tingkat pengetahuan kurang. Hasil tersebut menunjukan mayoritas ibu hamil berpengetahuan cukup. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang di lakukan Masruroh, 2011 yang berjudul “Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil

(25)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

42

Tentang ketidaknyamanan Kehamilan dengan Sikap Dalam Mengatasi ketidaknyamanan Kehamilan di Puskesmas Tulis Kec. Tulis, Kab. Batang”

menunjukan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan tentang ketidaknyamanan kehamilan dengan sikap dalam mengatasi ketidaknyamanan kehamilan, akan tentapi hasil menunjukan pengetahuan ibu tentang ketidaknyamanan kehamilan mayoritas baik. Hal tersebut menunjukan ada nya perbedaan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti pada kriteria tingkat pengetahuan.

Menurut teori Notoatmodjo, 2011 pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya suatu tindakan seseorang (overt behavior). Dari hasil penelitian menunjukan ibu hamil di Puskesmas Pleret Bantul Yogyakarta mayoritas dalam kategori pengetahuan cukup. Tingkat pengetahuan cukup tersebut disebabkan oleh beberapa faktor yang mempengaruhi pengetahuan sesuai dengan teori Titik Lestari, 2015 yaitu salah satunya umur, pendidikan dan pekerjaan.

Pengetahuan tentang ketidaknyamanan kehamilan trimester III dapat meningkat dengan adanya pengalaman ibu pada saat kehamilan dan penjelasan langsung yang diberikan oleh bidan pada saat ibu melakukan pemeriksaan kehamilan. Jika pengetahuan ibu semakin meningkat maka akan dapat meningkatkan kewaspadaan tentang ketidaknyamanan kehamilan serta dapat meningkatkan drajat kesehatan ibu.

(26)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

43

43

3. Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Jenis Ketidaknyamanan Kehamilan Trimester III

Berdasarkan tabel 4.2, hasil penelitian tingakat pengetahuan ibu hamil tentang jenis ketidaknyamanan kehamilan trimester III dapat diketahui dalam kategori cukup sebanyak 18 reponden (39,1%). Hal ini sejalan dengan penelitian yang di lakukan oleh Diah, 2015 dengan judul “Studi Deskritif Tingkat Pengetahuan ibu tentang ketidaknyamanan selama kehamilan pada ibu hamil trimester I di BPM Ny. A Pundenarum Demak” menunjukan bahwa

tingkat pengetahuan ibu tentang ketidaknyamanan kehamilan mayoritas baik namun terdapat perbedaan penelitian dengan yang dilakukan oleh peneliti yaitu variabel penelitian.

Jenis ketidaknyamanan termasuk dalam tingkatan pengetahuan yaitu

“tahu” (sesuai dengan kerangka teori). Menurut Notoatmodjo, 2011 Tahu

diartikan sebagai mengingat sesuatu yang sudah dipelajari sebelumnya.

Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) terhadap sesuatu yang spesifik dari sesuatu bahan yang diterima atau dipelajari. Responden yang memiliki tingkat pengetahuan baik karena ibu selalu bertanya kepada bidan pada saat melakukan pemeriksaan kehamilan yang berkaitan dengan ketidaknyamanan yang dialaminya pada saat hamil dan ibu aktif membaca buku KIA tentang ketidaknyamanan kehamilan. Jika sesorang memiliki sumber informasi yang banyak maka sesuai dengan teori Titik Lestari (2015:4), bahwa seseorang yang mendapatkan informasi lebih banyak akan menambah pengetahuan yang lebih luas.

(27)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

44

4. Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Penyebab Ketidaknyamanan Kehamilan Trimester III

Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat pada tabel 4.3 diketahui bahwa untuk tingkat pengetahuan ibu hamil tentang penyebab ketidaknyaman kehamilan trimester III sebagian besar adalah cukup dengan jumlah 24 responden (52,2%). Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Masruroh, 2011 yang berjudul “Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Ketidaknyamanan Kehamilan dengan Sikap dalam Mengatasi Ketidaknyamanan Kehamilan di Puskesmas Tulis Kec. Tulis Kab. Batang”

menunjukan bahwa tingkat pengetahuan ibu hamil tentang ketidaknyamanan kehamilan mayoritas baik, namun terdapat perbedaan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu pada kriterian tingkat pengetahuan.

Responden penelitian sebagian besar berpengetahuan cukup disebabkan oleh minat baca ibu pada buka KIA tentang ketidaknyamanan kehamilan dan pengalaman ibu yang pernah mengalami ketidaknyamanan kehamilan pada saat kehamilan sehingga ibu mengetahui penyebab ketidaknyamanan pada saat kehamilan yang dialaminya serta penjelasan dari bidan tentang penyebab ketidaknyamanan yang dialami ibu. Ini sesuai dengan teori yang di kemukakan oleh Titik Lestari, 2015 tentang pengalaman yaitu sesuatu yang pernah di lakukan seseorang akan menambah pengetahuan tentang sesuatu yang bersifat informal.

(28)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

45

45

5. Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Cara Mengatasi Ketidaknyamanan Kehamilan Trimester III

Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat pada tabel 4.4 diketahui bahwa untuk tingkat pengetahuan ibu hamil tentang cara mengatasi ketidaknyamanan kehamilan trimester III mayoritas dalam kategori baik sebanyak 19 responden (41,3%). Hsil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Diah, 2015 yang berjudul “Studi Deskriptif Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Ketidaknyamanan Selama Kehamilan pada Ibu hamil Trimester I di BPM Ny. A Pudenarun Demak” menunjukkan bahwa

tingkat pengetahuan ibu hamil tentang ketidaknyaman kehamilan mayoritas baik. Namun terdapat perbedaan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti pada variabel penelitian.

Responden berpengetahuan baik karena ering bertanya kepada bidan dan sering membaca buku tentang ketidaknyamanan pada saat kehamilan.

Bidan dalam kasusu ini sudah memberikan penjelasan yang baik tentang cara mengatasi ketidaknyamanan kehamilan trimester III sehingga ibu mengerti dan tahu bagaimana mengatasi ketidaknyamanan yang dialaminya dan bidan juga selalu memberikan penjelasan ulang pada ibu saat melakukan pemeriksaan jika ibu belum mengerti sehingga dapat meningkatkan pemahaman ibu dan pengetahuan tentang cara mengatasi ketidaknyamanan kehamilan.

(29)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

46 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Puskesmas Pleret Bantul Yogyakarta dapat diambil kesimpulan sesuai dengan tujuan penelitian bahwa : 1. Tingakat pengetahun ibu hamil tentang ketidaknyamanan kehamilan trimester

III di Puskesmas Pleret Bantul Yogyakarta mayoritas memiliki kategori cukup sebanyak 31 responden (65,2%).

2. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang jenis ketidaknyamanan kehamilan mayoritas memiliki kategori cukup sebanyak 18 reponden (39,1%).

3. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang penyebab ketidaknyamanan kehamilan mayoritas memiliki kategori cukup sebanyak 24 responden (52,2%).

4. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang cara mengatasi ketidaknyamanan kehamilan mayoritas memiliki kategori baik sebanyak 19 responden (41,3%).

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti memberikan saran-saran sebagai berikut :

1. Bagi Ilmu Pengetahuan

Diharapkan dapat digunakan sebagai masukkan atau referensi dalam perkembangan ilmu pengetahuan tentang ketidaknyamanan kehamilan trimester III bagi para pembaca.

2. Bagi Mahasiswa D-3 Kebidanan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

(30)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

47

47

Diharapkan mahasiswa dapat memberikan konseling yang baik serta penyuluhan tentang ketidaknyamanan kehamilan saat di lahan praktik agar ibu hamil dapat lebih mengerti tentang ketidaknyamanan kehamilan dan macamnya.

3. Bagi Bidan di Puskesmas Pleret Kabupaten Bantul

Diharapkan bidan di Puskesmas Pleret Kabupaten Bantul dapat meningkatkan konseling tentang pemahaman seputar ketidaknyamanan kehamilan serta mengevaluasi kembali pasien yang sudah diberikan konseling untuk memastikan apakah pasien sudah mengerti atau belum mengerti dengan konseling yang telah diberikan.

4. Bagi Masyarakat/Responden Penelitian

Diharapkan Responden dapat lebih aktif membaca buku KIA tentang ketidaknyamanan kehamilan dan selalu bertanya kepada petugas kesehatan seputar kehamilannya terutama seputar ketidaknyamanan kehamilan sehingga pengetahuan ibu tentang ketidaknyamanan kehamilan menjadi lebih baik dan dapat meningkatkan kewaspadaan pada saat hamil dan melahirkan nanti.

5. Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan peneliti selanjutnya dapat melanjutkan penelitian ini dan lebih mengembangkan variabel penelitian dengan masalah yang ada serta subjek penelitian yang lebih luas.

(31)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

48

DAFTAR PUSTAKA

A Wawan dan Dewi M. 2010. Teori dan Pengukuran : Pengetahuan, Sikap dan Perilaku manusia. Yogyakarta : Nuha Medika.

Azwar, S. 2015. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Budiman dan Agus Riyanto. 2013. Kapita Selekta Kuesioner:Pengetahuan dan Sikap dalam Penelitian Kesehatan. Jakarta Selatan ; Salemba Medika Damayanti, D. 2015. Studi Deskriptif Tingkat Pengetahuan

TentangKetidaknyamanan Selama Kehamilan Pada Ibu HamilTrimester PertamaDi Bpm Ny.A Pundenarum Demak.e-jurnal kebidanan (e-kb).

Vol. 14, No. 3 (2015), PP.45-56.

Dinkes, DIY. 2015. Profil Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2014.

Yogyakarta

Dewi, dkk. 2011. Asuhan kehamilan untuk Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika Denkes, Bantul. 2015. Profil Kesehatan Kabupaten Bantul tahun 2014.

Yogyakarta

Hidayat, A Aziz Alimul. 2007. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis data. Jakarta ; Salemba Medika

Kemenkes RI. 2014. Profil kesehatan Indonesian Tahun 2014. Jakarta: Kemenkes RI

Kusmiati, Y; Ratna, M; Hastuti. 2008. Perawatan Ibu Hamil. Yogyakarta : Fitramaya

Mandriwati. 2008. Penuntun Belajar Asuhan Kebidanan Ibu Hamil. Yogyakarta : EGC

Marmi, S. 2011. Asuhan Kebidanan Pada Masa Antenatal. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Musruroh. 2011. Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil TentangKetidaknyamanan Kehamilan Dengan Sikap Dalam Mengatasi Ketidaknyamanan Kehamilan Di Puskesmas Tulis Kec. Tulis Kab. Batang. jurnal ilmiah kesehatan Akbid Uniska Kendal. Vol. 11, No. 5 (2012), PP. 1-10.

Notoatmodjo. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta Prawirohardjo S. 2009. Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka

Ratna, D. 2010. Perawatan Ibu Hamil. Yogyakarta: Panji Pustaka

(32)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

49

49

Riwikdido, Handoko. 2009. Statistik Untuk Penelitian Kesehatan Dengan Aplikasi Program R dan SPSS. Yogyakarta: Pustaka Rihama

Saifudin, A.B. 2008. Buku Pelayanan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka

Sibagariang, E. Elli Pusmaika, Ranggai Rimalinda. 2010. Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta: CV. Trans info Mendia

Sugiyono. 2014. Statistik Untuk Penelitian. Bandung : CV. Alfabeta

Sulistyawati, A. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta : Salemba Medika

Syarifudin, Kerningsih dan Mardani. 2011. Ibu dan Anak. Jakarta : CV. Trans Info Media

Referensi

Dokumen terkait

Upaya integrasi dengan mewujudkan suatu etika yang dilandasi oleh konsep universal justru meniadakan mereka yang berbeda (otherness) di dalam kehidupan

Hasil penelitian yang menunjukkan berkembangnya kemandirian dalam diri difabel menguatkan teori struktural fungsionalisme bahwa strategi pemberdayaan yang dilakukan oleh

Sesuai dengan penelitian ini yang bertujuan mengetahui peran SCC melalui peran Komunitas dalam mempertahankan sebuah identitas Honda CB di Kota Surakara, peran yang

Lapan jenis tudung kelingkan telah dikenal pasti dan seterusnya dipilih dan dianalisis dari aspek kemasan hujung (oyah), jenis, teknik sulaman dan nama motifnya

Proses erupsi gigi adalah suatu proses fisiologis berupa proses pergerakan gigi Proses erupsi gigi adalah suatu proses fisiologis berupa proses pergerakan gigi yang dimulai dari

Setelah pengeboran dilakukan sesuai dengan dimensi yang diharapkan, benda Setelah pengeboran dilakukan sesuai dengan dimensi yang diharapkan, benda kerja ditaps dengan ukuran taps ½

Berdasarkan wawancara yang dilakukan oleh peneliti terhadap petugas gizi dan bidan koordinator di Puskesmas Candilama, diperoleh informasi bahwa kurang optimalnya

3. Pendekatannya seperti pada kadens authentik, tetapi beberapa akor lain menggunakan not tonika pada akor terakhir. Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa