• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERTEMUAN MINGGU KE 13, 14, 15, DAN 16

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PERTEMUAN MINGGU KE 13, 14, 15, DAN 16"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

1

PERTEMUAN MINGGU KE 13, 14, 15, DAN 16

Materi Pembelajaran : Definisi-definisi dan komponen-komponen dalam sebuah graf, vertex degree, paths, cycles, graf planar, Euler trails dan circuits, Hamilton paths dan cycles, Trees, Spanning trees.

A. Pengertian Graf

Graf 𝐺 adalah pasangan (𝑉(𝐺), 𝑋(𝐺)), dimana 𝑉(𝐺) adalah himpunan berhingga yang elemen-elemennya disebut titik (𝑣𝑒𝑟𝑡𝑒𝑥) dan 𝑋(𝐺) adalah himpunan pasangan- pasangan tak berurut dari elemen-elemen 𝑉(𝐺) yang berbeda yang disebut sisi (𝑒𝑑𝑔𝑒).

Contoh dari graf yaitu :

𝑉(𝐺) = {𝑎, 𝑏, 𝑥, 𝑦, 𝑧} himpunan dari 𝑣𝑒𝑟𝑡𝑒𝑥 graf di atas.

𝐸(𝐺) = {1,2,3,4,5,6} himpunan dari 𝑒𝑑𝑔𝑒𝑠 graf di atas.

B. Incident dan Adjacent

Dua buah 𝑣𝑒𝑟𝑡𝑒𝑥 dikatakan 𝑎𝑑𝑗𝑎𝑐𝑒𝑛𝑡 apabila kedua 𝑣𝑒𝑟𝑡𝑒𝑥 tersebut terhubung secara langsung oleh sebuah 𝑒𝑑𝑔𝑒.

Contoh :

Perhatikan graf berikut :

(2)

2 Apakah 𝑣2 dan 3 𝑎𝑑𝑗𝑎𝑐𝑒𝑛𝑡? Berikan alasan. Buatlah 𝑎𝑑𝑗𝑎𝑐𝑒𝑛𝑡 matriks dari graf tersebut.

Penyelesaian :

𝑣2 dan 𝑣3 𝑎𝑑𝑗𝑎𝑐𝑒𝑛𝑡 karena terhubung secara langsung oleh 𝑒𝑑𝑔𝑒 𝑒2.

𝐴𝑑𝑗𝑎𝑐𝑒𝑛𝑡 matriksnya adalah sebagai berikut :

Jika 𝑒 merupakan 𝑒𝑑𝑔𝑒 dengan 𝑣𝑒𝑟𝑡𝑒𝑥 𝑣 dan 𝑤 yang ditulis 𝑒 = (𝑣, 𝑤), maka 𝑣 dan 𝑤 disebut terletak pada 𝑒 dan 𝑒 disebut 𝑖𝑛𝑐𝑖𝑑𝑒𝑛𝑡 dengan 𝑣 dan 𝑤.

Contoh :

Perhatikan graf berikut :

Buatlah 𝑖𝑛𝑐𝑖𝑑𝑒𝑛𝑡 matriks dari graf tersebut.

Penyelesaian :

𝐼𝑛𝑐𝑖𝑑𝑒𝑛𝑡 matriks dari graf tersebut adalah :

(3)

3 C. Directed Graph, Undirected Graph, dan Multigraph

𝐷𝑖𝑟𝑒𝑐𝑡𝑒𝑑 graf adalah suatu graf 𝐺 yang terdiri dari himpunan 𝑣𝑒𝑟𝑡𝑒𝑥 𝑉 = {𝑣1, 𝑣2, … , 𝑣𝑝} dan himpunan edge 𝐸 = {𝑒1, 𝑒2, 𝑒3, … , 𝑒𝑞} dan suatu pemetaan 𝑓 yang memetakan setiap edge onto terhadap pasangan berurut dari 𝑣𝑒𝑟𝑡𝑒𝑥 (𝑣𝑖, 𝑣𝑗), yang mana 𝑣𝑒𝑟𝑡𝑒𝑥 disajikan dengan titik dan 𝑒𝑑𝑔𝑒 disajikan dengan sepotong garis berarah dari 𝑣𝑖 ke 𝑣𝑗.

Contoh graf berarah :

𝑈𝑛𝑑𝑖𝑟𝑒𝑐𝑡𝑒𝑑 graf adalah suatu graf 𝐺 yang terdiri dari pasangan himpunan {𝑉, 𝐸} yang mana 𝑉 adalah himpunan berhingga tak kosong yang anggotanya disebut 𝑣𝑒𝑟𝑡𝑒𝑥 dan 𝐸 adakah himpunan berhingga yang anggotanya disebut 𝑒𝑑𝑔𝑒, yang merupakan potongan garis tak berarah yang menghubungkan pasangan 𝑣𝑒𝑟𝑡𝑒𝑥 tersebut.

Contoh 𝑢𝑛𝑑𝑖𝑟𝑒𝑐𝑡𝑒𝑑 graf :

Petersen Graph.

𝑆𝑖𝑧𝑒 dari graf adalah jumlah 𝑣𝑒𝑟𝑡𝑒𝑥 yang terdapat pada sebuah graf. 𝑂𝑟𝑑𝑒𝑟 adalah jumlah 𝑒𝑑𝑔𝑒 yang terdapat pada sebuah graf.

Contoh :

𝑆𝑖𝑧𝑒 dari Petersen Graph yaitu bernilai 10 sedangkan 𝑜𝑟𝑑𝑒𝑟 dari Petersen Graph yaitu bernilai 10.

(4)

4 D. Degree dari Vertex

𝐷𝑒𝑔𝑟𝑒𝑒 atau derajat dari vertex 𝑣𝑖 adalah banyaknya 𝑒𝑑𝑔𝑒 yang 𝑖𝑛𝑐𝑖𝑑𝑒𝑛𝑡 pada 𝑣𝑒𝑟𝑡𝑒𝑥 𝑣𝑖 dalam graf 𝐺 dan loop dihitung dua kali. 𝐷𝑒𝑔𝑟𝑒𝑒 dinotasikan dengan 𝑑(𝑣𝑖). 𝑉𝑒𝑟𝑡𝑒𝑥 yang berderajat 1 disebut 𝑒𝑛𝑑 𝑣𝑒𝑟𝑡𝑒𝑥 (𝑝𝑒𝑛𝑑𝑎𝑛𝑡 𝑣𝑒𝑟𝑡𝑒𝑥) sedangkan 𝑣𝑒𝑟𝑡𝑒𝑥 yang berderajat nol disebut dengan 𝑖𝑠𝑜𝑙𝑎𝑡𝑒𝑑 𝑣𝑒𝑟𝑡𝑒𝑥 (𝑣𝑒𝑟𝑡𝑒𝑥 𝑡𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑛𝑔).

Berikut adalah graf beserta 𝑑𝑒𝑔𝑟𝑒𝑒 di setiap 𝑣𝑒𝑟𝑡𝑒𝑥

E. Path dan Cycle dalam Graf

𝑃𝑎𝑡ℎ 𝑣 ke 𝑤 merupakan sebuah walk yang tidak terdapat 𝑒𝑑𝑔𝑒𝑠 maupun 𝑣𝑒𝑟𝑡𝑒𝑥 yang berulang. Sedangkan 𝑐𝑦𝑐𝑙𝑒 merupakan 𝑝𝑎𝑡ℎ yang tertutup artinya 𝑣𝑒𝑟𝑡𝑒𝑥 yang pertama sama dengan 𝑣𝑒𝑟𝑡𝑒𝑥 yang terakhir.

Teorema : Sebuah graf disebut bipartite jika dan hanya jika graf tersebut tidak terdapat cycle yang memiliki panjang ganjil.

Teorema : Jika terdapat sebuah walk yang dimulai dari vertex y ke z pada sebuah graf G, dimana y tidak sama dengan z, maka terdapat sebuah path pada graf tersebut dengan y merupakan vertex pertama dan z merupakan vertex yang terakhir.

(5)

5 Contoh :

Tentukan 𝑝𝑎𝑡ℎ dan 𝑐𝑦𝑐𝑙𝑒 yang terdapat pada graf berikut :

Penyelesaian :

Contoh 𝑝𝑎𝑡ℎ pada graf tersebut adalah 𝑣1𝑒1𝑣2𝑒8𝑣6𝑒9𝑣5𝑒10𝑣4𝑒5𝑣3 Contoh 𝑐𝑦𝑐𝑙𝑒 pada graf tersebut adalah 𝑣2𝑒8𝑣6𝑒9𝑣5𝑒10𝑣4𝑒5𝑣3𝑒3𝑣2

F. Graf Planar

Sebuah graf 𝐺 = (𝑣, 𝑒) disebut graf planar apabila graf tersebut dapat digambarkan dalam sebuah bidang datar tanpa ada 𝑒𝑑𝑔𝑒 yang saling berpotongan (kecuali sisi-sisi berpotongan pada sebuah 𝑣𝑒𝑟𝑡𝑒𝑥)

Sifat dari graf 𝐾𝑢𝑟𝑎𝑡𝑜𝑤𝑠𝑘𝑖 adalah :

1. Kedua graf 𝐾𝑢𝑟𝑎𝑡𝑜𝑤𝑠𝑘𝑖 adalah graf teratur.

2. Kedua graf 𝐾𝑢𝑟𝑎𝑡𝑜𝑤𝑠𝑘𝑖 adalah graf non planar.

3. Penghapusan 𝑒𝑑𝑔𝑒 atau 𝑣𝑒𝑟𝑡𝑒𝑥 dari graf 𝐾𝑢𝑟𝑎𝑡𝑜𝑤𝑠𝑘𝑖 menyebabkan menjadi graf planar.

4. 𝐾5 adalah graf non planar dengan jumlah simpul minimum, 𝐾3,3 adalah graf non planar dengan jumlah sisi minimum.

Teorema Kuratowski : Graf G bersifat planar jika dan hanya jika ia tidak mengandung subgraph yang sama dengan salah satu graf kuratowski atau humomorfis dengan salah satunya.

(6)

6 Berikut merupakan contoh sebuah graf planar

Sedangkan contoh graf non planar yaitu :

G. Graf Euler

𝐸𝑢𝑙𝑒𝑟 𝑝𝑎𝑡ℎ merupakan 𝑝𝑎𝑡ℎ yang melewati setiap 𝑒𝑑𝑔𝑒𝑠 tepat satu kali. Sedangkan 𝑒𝑢𝑙𝑒𝑟 𝑐𝑖𝑟𝑐𝑢𝑖𝑡 merupakan 𝑒𝑢𝑙𝑒𝑟 𝑝𝑎𝑡ℎ yang dimulai dan diakhiri oleh 𝑣𝑒𝑟𝑡𝑒𝑥 yang sama.

Contoh :

Apakah graf-graf berikut merupakan 𝑒𝑢𝑙𝑒𝑟 𝑐𝑖𝑟𝑐𝑢𝑖𝑡 atau 𝑒𝑢𝑙𝑒𝑟 𝑝𝑎𝑡ℎ atau tidak keduanya ?

Teorema 1 Euler : Jika sebuah graf terdapat paling tidak ada satu vertex yang degreenya ganjil maka tidak terdapat euler circuit didalamnya.

Jika sebuah graf connected dan setiap vertex memiliki degree genap maka terdapat paling tidak satu euler circuit didalamnya.

(7)

7 Penyelesaian

i) Bukan merupakan 𝑒𝑢𝑙𝑒𝑟 𝑝𝑎𝑡ℎ maupun 𝑒𝑢𝑙𝑒𝑟 𝑐𝑖𝑟𝑐𝑢𝑖𝑡 karena terdapat 4 𝑣𝑒𝑟𝑡𝑒𝑥 yang memiliki𝑑𝑒𝑔𝑟𝑒𝑒 ganjil.

ii) Graf ini terdapat 𝑒𝑢𝑙𝑒𝑟 𝑐𝑖𝑟𝑐𝑢𝑖𝑡 karena setiap 𝑣𝑒𝑟𝑡𝑒𝑥 memiliki 𝑑𝑒𝑔𝑟𝑒𝑒 genap.

iii) Graf ini terdapat 𝑒𝑢𝑙𝑒𝑟 𝑝𝑎𝑡ℎ karena memiliki tepat 2 𝑣𝑒𝑟𝑡𝑒𝑥 yang 𝑑𝑒𝑔𝑟𝑒𝑒nya ganjil.

Contoh :

Apakah graf tersebut merupakan 𝑒𝑢𝑙𝑒𝑟 𝑝𝑎𝑡ℎ? Jika ya tentukan rutenya.

Penyelesaian :

Graf tersebut merupakan graf yang memiliki 𝑒𝑢𝑙𝑒𝑟 𝑝𝑎𝑡ℎ karena terdapat tepat dua 𝑣𝑒𝑟𝑡𝑒𝑥 yang 𝑑𝑒𝑔𝑟𝑒𝑒nya ganjil. Rutenya yaitu 𝑏, 𝑎, 𝑐, 𝑏, 𝑑, 𝑐, 𝑒, ℎ, 𝑔, 𝑒, 𝑑, 𝑔, 𝑓, 𝑑.

𝑬𝒖𝒍𝒆𝒓 𝑾𝒂𝒍𝒌𝒔 untuk graf berarah

Jika setiap 𝑣𝑒𝑟𝑡𝑒𝑥 yang jumlah 𝑑𝑒𝑔𝑟𝑒𝑒 arahnya ke dalam = jumlah 𝑑𝑒𝑔𝑟𝑒𝑒 yang arahnya keluar maka terdapat 𝑒𝑢𝑙𝑒𝑟 𝑐𝑖𝑟𝑐𝑢𝑖𝑡.

Jika terdapat satu 𝑣𝑒𝑟𝑡𝑒𝑥 yang jumlah 𝑑𝑒𝑔𝑟𝑒𝑒 arahnya ke dalam = jumlah 𝑑𝑒𝑔𝑟𝑒𝑒 arah keluar +1, dan terdapat satu 𝑣𝑒𝑟𝑡𝑒𝑥 yang jumlah 𝑑𝑒𝑔𝑟𝑒𝑒 arahnya ke dalam = jumlah 𝑑𝑒𝑔𝑟𝑒𝑒 arah keluar −1, dan semua 𝑣𝑒𝑟𝑡𝑒𝑥 lainnya memiliki jumlah 𝑑𝑒𝑔𝑟𝑒𝑒 arah ke dalam = jumlah 𝑑𝑒𝑔𝑟𝑒𝑒 arah keluar maka terdapat 𝑒𝑢𝑙𝑒𝑟 𝑝𝑎𝑡ℎ.

Teorema 2 Euler : Jika sebuah graf terdapat lebih dari dua vertex yang degreenya ganjil maka tidak terdapat euler path dalam graf tersebut.

Jika sebuah graf terhubung satu sama lain dan terdapat dua vertex yang degreenya ganjil, maka graf tersebut paling tidak terdapat satu euler path. Path tersebut harus dimulai dari salah satu vertex yang degreenya ganjil dan berakhir pada vertex ganjil yang lain.

(8)

8 Teorema : Sebuah bipartite graf dengan himpunan vertex yang berukuran m dan n dapat terkandung Hamilton Cycle jika m=n, dan dapat terkandung Hamilton Path hanya jika m dan n memiliki selisih 1.

Contoh : 1.

Apakah graf-graf tersebut merupakan 𝑒𝑢𝑙𝑒𝑟 𝑐𝑖𝑟𝑐𝑢𝑖𝑡 dan/atau 𝑒𝑢𝑙𝑒𝑟 𝑝𝑎𝑡ℎ? Jika ya, tentukan rutenya.

Penyelesaian :

𝐻1 : bukan merupakan 𝑒𝑢𝑙𝑒𝑟 𝑐𝑖𝑟𝑐𝑢𝑖𝑡 maupun 𝑒𝑢𝑙𝑒𝑟 𝑝𝑎𝑡ℎ

𝐻2 : merupakan 𝑒𝑢𝑙𝑒𝑟 𝑐𝑖𝑟𝑐𝑢𝑖𝑡 dan 𝑒𝑢𝑙𝑒𝑟 𝑝𝑎𝑡ℎ. Rute 𝑒𝑢𝑙𝑒𝑟 𝑐𝑖𝑟𝑐𝑢𝑖𝑡 yaitu 𝑎, 𝑔, 𝑐, 𝑏, 𝑔, 𝑒, 𝑑, 𝑓, 𝑎. Rute 𝑒𝑢𝑙𝑒𝑟 𝑝𝑎𝑡ℎ yaitu 𝑎, 𝑔, 𝑐, 𝑏, 𝑔, 𝑒, 𝑑, 𝑓, 𝑎.

𝐻3 : merupakan 𝑒𝑢𝑙𝑒𝑟 𝑝𝑎𝑡ℎ namun tidak terdapat 𝑒𝑢𝑙𝑒𝑟 𝑐𝑖𝑟𝑐𝑢𝑖𝑡. Rute dari 𝑒𝑢𝑙𝑒𝑟 𝑝𝑎𝑡ℎ yaitu 𝑐, 𝑎, 𝑏, 𝑐, 𝑑, 𝑏.

H. Hamilton Walks

𝐻𝑎𝑚𝑖𝑙𝑡𝑜𝑛 𝑝𝑎𝑡ℎ dalam sebuah graf 𝐺 adalah sebuah 𝑝𝑎𝑡ℎ yang mengunjungi setiap 𝑣𝑒𝑟𝑡𝑒𝑥 di 𝐺 tepat satu kali. 𝐻𝑎𝑚𝑖𝑙𝑡𝑜𝑛 𝐶𝑖𝑟𝑐𝑢𝑖𝑡 merupakan ℎ𝑎𝑚𝑖𝑙𝑡𝑜𝑛 𝑝𝑎𝑡ℎ yang kembali ke titik awalnya.

Syarat Cukup : Jika G merupakan graf dengan v vertex,v ≥3, dan setiap vertex memiliki degree paling sedikit 𝑣

2, maka G adalah Hamiltonian.

(9)

9 Contoh :

Manakah dari graf di atas yang memiliki 𝐻𝑎𝑚𝑖𝑙𝑡𝑜𝑛 𝐶𝑖𝑟𝑐𝑢𝑖𝑡? Jika bukan 𝐻𝑎𝑚𝑖𝑙𝑡𝑜𝑛 𝐶𝑖𝑟𝑐𝑢𝑖𝑡 apakah 𝐻𝑎𝑚𝑖𝑙𝑡𝑜𝑛 𝑃𝑎𝑡ℎ? Jika ya, tentukan rutenya.

Penyelesaian :

𝐺1 : Merupakan 𝑜𝑛 𝐶𝑖𝑟𝑐𝑢𝑖𝑡 : a, b, c, d, e, a.

𝐺2 : Tidak memiliki 𝐻𝑎𝑚𝑖𝑙𝑡𝑜𝑛 𝐶𝑖𝑟𝑐𝑢𝑖𝑡 namun memiliki 𝑜𝑛 𝑃𝑎𝑡ℎ : a, b, c, d.

𝐺3 : Tidak memiliki 𝐻𝑎𝑚𝑖𝑙𝑡𝑜𝑛 𝐶𝑖𝑟𝑐𝑢𝑖𝑡 maupun 𝐻𝑎𝑚𝑖𝑙𝑡𝑜𝑛 𝑃𝑎𝑡ℎ.

I. Graph Trees dan Spanning Trees Graph Trees

Pohon (tree) telah digunakan sejak tahun 1857 oleh matematikawan inggris yang bernama Arthur Cayley untuk menghitung jumlah senyawa kimia. Silsilah keluarga biasanya juga digambarkan pasa bentuk pohon. Pohon (tree) adalah merupakan graf yang tak berarah terhubung yang tidak memuat sirkuit sederhana. Diagram pohon dapat digunakan sebagai alat untuk memecahkan masalah dengan menggambarkan semua alternative pemecahan.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa pohon adalah suatu graph yang banyak vertexnya sampai dengan 𝑛 = (𝑛 > 1), jika :

- Graph tersebut tidak mempunyai lingkar (cycle free) dan banyaknya rusuk (𝑛 − 1).

- Graph tersebut terhubung .

Berikut adalah beberapa sifat pohon :

1. Misalkan G merupakan suatu graf dengan 𝑛 buah simpul dan tepat 𝑛 − 1 buah sisi.

2. Jika G tidak mempunyai sirkuit t maka G merupakan pohon.

3. Suatu pohon dengan 𝑛 buah simpulnya mempunyai 𝑛 − 1 buah sisi.

4. Setiap pasang simpul didalam suatu pohon terhubung dengan lintasan tunggal.

(10)

10 5. Misalkan G adalah graf sederhana dengan jumlah simpul, jika G tidak mengandung

sirkuit maka penambahan satu sisi pada graf hanya akan membuat satu sirkuit.

Spanning Tree

Spanning Tree adalah subgraph G merupakan pohon dan mencakup semua titik dari G.

Pohon merentang diperoleh dengan cara menghilangkan sirkuit didalam graf tersebut.

(11)

11

5.1. Program Komputer Floyd Warshall (Luaran)

Algoritma Floyd Warshall dikerjakan dalam bahasa pemrograman untuk menyederhanakan proses perhitungan. Bagian dari program yang telah dibuat dapat dilihat pada gambar 10.

Gambar 10. Coding Floyd Warshall

Coding program lengkap pada gambar 10 adalah sebagai berikut:

M Script

function [ A,init ] = floydWarshall(input_matrix, n )

%% Floyd_Warshall algorithm is an analytical algorithm for finding shortest paths in weighted graph ,

% for example an adjacency matrix or a map graph.

% Floyd_Warshall algorithm compares all possible paths through a graph between each pair of vertices,

% The complexity of this algorithm is O(n^3) where n is the number of vertices, or nodes.

%% Floyd_Warshall

% inputs :

% n = number of vertices to initialize an adjacency matrix.

% input_matrix = the input matrix of initial weights or path costs. a nXn matrix

% outputs:

(12)

12

% A = the matrix after floydWarshall algo is applied and the matrix contains the shortest

% paths from each node to each other node

% init = The original matrix with all the costs from each node to each other node.

if(nargin<2)

n=size(input_matrix);

elseif (nargin<1) n=size(input_matrix);

A=magic(n);

end

for i=1:n A(i,1)=i-1;

A(1,i)=i-1;

end

for i=1:n A(i,i)=0;

end

for i=2:n for j=2:n

A(i,j)=input_matrix(i,j); % input matrix, values end

end

init=A; % temp variable to store the old matrix for int_city=2:n

for city1=2:n for city2=2:n

A(city1,city2)=min(A(city1,city2),A(city1,int_city)+A(int_city,city2));

end % floyd-warshall end

end

(13)

13

5.2. Perhitungan dan Analisis Hasil

Rute evakuasi tsunami dalam penelitian ini difokuskan pada jalan. Data yang digunakan diambil dari peta masing-masing kelurahan di Kota Manado yang diperkirakan bisa mengalami dampak langsung jika terjadi Tsunami di Kota Manado.

Gambar 11. Peta salah satu kelurahan yang menjadi objek penelitian

Bobot (weight) dari graf diperoleh dengan mengalikan terlebih dahulu jarak antar verteks (titik) dan akses jalan. Bobot akses jalan mempunyai 5 kategori, yaitu bobot 1 untuk jalan yang bisa dilewati oleh 4 mobil dan ada gedung/rumah di sisi jalan, bobot 1.5 untuk jalan yang bisa dilewati 2-3 mobil dan ada gedung/rumah di sisi jalan, bobot 2 untuk jalan yang bisa dilewati oleh 1-2 mobil dan ada gedung/rumah di sisi jalan, bobot 2.5 untuk jalan yang bisa dilewati oleh 1 mobil dan ada gedung/rumah di sisi jalan, dan bobot 3 untuk jalan yang tidak bisa dilewati oleh mobil dan ada gedung/rumah di sisi jalan. Bobot ini ditentukan dengan memperhitungkan akses jalan yang berbeda-beda. Jalan yang lebar dan mudah dilewati memiliki bobot yang lebih kecil dibandingkan jalan yang sempit dan sulit dilewati.

Pemilihan bobotnya sendiri tidak bisa terlalu besar agar tidak mempengaruhi rasio perbandingan jalan. Graf pada gambar 12 dibentuk dari peta (gambar 11), bobot jarak ditandai dengan warna ungu dan bobot akses jalan ditandai dengan warna hijau.

(14)

14

Gambar 12. Jalur Evakuasi

: Lokasi awal : Tujuan

Jalur evakuasi terpendek yang terbentuk setelah setiap bobot pada gambar 12 diolah pada program yang telah dibuat dapat dilihat pada gambar 13.

Gambar 13. Hasil berupa jalur evakuasi terpendek dari setiap titik awal ke setiap titik tujuan

Gambar

Gambar 10. Coding Floyd Warshall
Gambar 11. Peta salah satu kelurahan yang menjadi objek penelitian
Gambar 12. Jalur Evakuasi

Referensi

Dokumen terkait

perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user86.Sawi Monumen Sawi monumen tubuhnya amat tegak dan berdaun kompak. Penampilan sawi jenis ini sekilas mirip dengan petsai. Tangkai daun berwarna putih berukuran agak lebar dengan tulang daun yang juga berwarna putih. Daunnya sendiri berwarna hijau segar. Jenis sawi ini tegolong terbesar dan terberat di antara jenis sawi lainnya. D.Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Syarat tumbuh tanaman sawi dalam budidaya tanaman sawi adalah sebagai berikut : 1.Iklim Tanaman sawi tidak cocok dengan hawa panas, yang dikehendaki ialah hawa yang dingin dengan suhu antara 150 C - 200 C. Pada suhu di bawah 150 C cepat berbunga, sedangkan pada suhu di atas 200 C tidak akan berbunga. 2.Ketinggian Tempat Di daerah pegunungan yang tingginya lebih dari 1000 m dpl tanaman sawi bisa bertelur, tetapi di daerah rendah tak bisa bertelur. 3.Tanah Tanaman sawi tumbuh dengan baik pada tanah lempung yang subur dan cukup menahan air. (AAK, 1992). Syarat-syarat penting untuk bertanam sawi ialah tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur), dan keadaan pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah (pH) antara 6–7 (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user9E.Teknik Budidaya Tanaman Sawi 1.Pengadaan benih Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Penanaman sawi memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, disimpan di tempat penyimpanan dan diharapkan lama penyimpanan benih tidak lebih dari 3 tahun.( Eko Margiyanto, 2007) Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara membuat sendiri atau membeli benih yang telah siap tanam. Pengadaan benih dengan cara membeli akan lebih praktis, petani tinggal menggunakan tanpa jerih payah. Sedangkan pengadaan benih dengan cara membuat sendiri cukup rumit. Di samping itu, mutunya belum tentu terjamin baik (Cahyono, 2003). Sawi diperbanyak dengan benih. Benih yang akan diusahakan harus dipilih yang berdaya tumbuh baik. Benih sawi sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Sebelum ditanam di lapang, sebaiknya benih sawi disemaikan terlebih dahulu. Persemaian dapat dilakukan di bedengan atau di kotak persemaian (Anonim, 2007). 2.Pengolahan tanah Sebelum menanam sawi hendaknya tanah digarap lebih dahulu, supaya tanah-tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user10udara di dalam tanah menjadi baik, gas-gas oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas-gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah. Selain itu, dengan longgarnya tanah maka akar tanaman dapat bergerak dengan bebas meyerap zat-zat makanan di dalamnya (AAK, 1992). Untuk tanaman sayuran dibutuhkan tanah yang mempunyai syarat-syarat di bawah ini : a.Tanah harus gembur sampai cukup dalam. b.Di dalam tanah tidak boleh banyak batu. c.Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Ini berarti tanah tersebut tidak boleh mudah menjadi padat. d.Dalam musim hujan, air harus mudah meresap ke dalam tanah. Ini berarti pembuangan air harus cukup baik. Tujuan pembuatan bedengan dalam budidaya tanaman sayuran adalah : a.Memudahkan pembuangan air hujan, melalui selokan. b.Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah. c.Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat berjalan antar bedengan dengan bedengan. d.Menghindarkan terinjak-injaknya tanah antara tanaman hingga menjadi padat. ( Rismunandar, 1983 ). 3.Penanaman Pada penanaman yang benihnya langsung disebarkan di tempat penanaman, yang perlu dijalankan adalah : a.Supaya keadaan tanah tetap lembab dan untuk mempercepat berkecambahnya benih, sehari sebelum tanam, tanah harus diairi terlebih dahulu. perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user11b.Tanah diaduk (dihaluskan), rumput-rumput dihilangkan, kemudian benih disebarkan menurut deretan secara merata. c.Setelah disebarkan, benih tersebut ditutup dengan tanah, pasir, atau pupuk kandang yang halus. d.Kemudian disiram sampai merata, dan waktu yang baik dalam meyebarkan benih adalah pagi atau sore hari. (AAK, 1992). Penanaman dapat dilakukan setelah tanaman sawi berumur 3 - 4 Minggu sejak benih disemaikan. Jarak tanam yang digunakan umumnya 20 x 20 cm. Kegiatan penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab (Anonim, 2007). Waktu bertanam yang baik adalah pada akhir musim hujan (Maret). Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan diberi air secukupnya (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). 4.Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan dalam budidaya tanaman sawi meliputi tahapan penjarangan tanaman, penyiangan dan pembumbunan, serta pemupukan susulan. a.Penjarangan tanaman Penanaman sawi tanpa melalui tahap pembibitan biasanya tumbuh kurang teratur. Di sana-sini sering terlihat tanaman-tanaman yang terlalu pendek/dekat. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tersebut kurang begitu baik. Jarak yang terlalu rapat menyebabkan adanya persaingan dalam menyerap unsur-unsur hara di dalam tanah. Dalam hal ini penjarangan dilakukan untuk mendapatkan kualitas hasil yang baik. Penjarangan umumnya dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Sisakan tanaman yang tumbuh baik dengan jarak antar tanaman yang teratur (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user12b.Penyiangan dan pembumbunan Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, kita juga dapat melakukan pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Penggemburan tanah ini jangan sampai merusak perakaran tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan 2 minggu sekali (Anonim, 2007). Untuk membersihkan tanaman liar berupa rerumputan seperti alang-alang hampir sama dengan tanaman perdu, mula-mula rumput dicabut kemudian tanah dikorek dengan gancu. Akar-akar yang terangkat diambil, dikumpulkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari, setelah kering, rumput kemudian dibakar (Duljapar dan Khoirudin, 2000). Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pembumbunan. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung (Tim Penulis PS, 1995 ). c.Pemupukan Setelah tanaman tumbuh baik, kira-kira 10 hari setelah tanam, pemupukan perlu dilakukan. Oleh karena yang akan dikonsumsi adalah daunnya yang tentunya diinginkan penampilan daun yang baik, maka pupuk yang diberikan sebaiknya mengandung Nitrogen (Anonim, 2007). Pemberian Urea sebagai pupuk tambahan bisa dilakukan dengan cara penaburan dalam larikan yang lantas ditutupi tanah kembali. Dapat juga dengan melarutkan dalam air, lalu disiramkan pada bedeng penanaman. Satu sendok urea, sekitar 25 g, dilarutkan dalam 25 l air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan. Pada saat penyiraman, tanah dalam bedengan sebaiknya tidak dalam keadaan kering. Waktu penyiraman pupuk tambahan dapat dilakukan pagi atau sore hari (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user13Jenis-jenis unsur yag diperlukan tanaman sudah kita ketahui bersama. Kini kita beralih membicarakan pupuk atau rabuk, yang merupakan kunci dari kesuburan tanah kita. Karena pupuk tak lain dari zat yang berisisi satu unsur atau lebih yang dimaksudkan untuk menggantikan unsur yang habis diserap tanaman dari tanah. Jadi kalau kita memupuk berarti menambah unsur hara bagi tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun). Sama dengan unsur hara tanah yang mengenal unsur hara makro dan mikro, pupuk juga demikian. Jadi meskipun jumlah pupuk belakangan cenderung makin beragam dengan merek yang bermacam-macam, kita tidak akan terkecoh. Sebab pupuk apapun namanya, entah itu buatan manca negara, dari segi unsur yang dikandungnya ia tak lain dari pupuk makro atau pupuk mikro. Jadi patokan kita dalam membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya (Lingga, 1997). Pemupukan membantu tanaman memperoleh hara yang dibutuhkanya. Unsur hara yang pokok dibutuhkan tanaman adalah unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Itulah sebabnya ketiga unsur ini (NPK) merupakan pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik juga dibutuhkan oleh tanaman, memang kandungan haranya jauh dibawah pupuk kimia, tetapi pupuk organik memiliki kelebihan membantu menggemburkan tanah dan menyatu secara alami menambah unsur hara dan memperbaiki struktur tanah (Nazarudin, 1998). 5.Pengendalian hama dan penyakit Hama yang sering menyerang tanaman sawi adalah ulat daun. Apabila tanaman telah diserangnya, maka tanaman perlu disemprot dengan insektisida. Yang perlu diperhatikan adalah waktu penyemprotannya. Untuk tanaman sayur-sayuran, penyemprotan dilakukan minimal 20 hari sebelum dipanen agar keracunan pada konsumen dapat terhindar (Anonim, 2007). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user14OPT yang menyerang pada tanaman sawi yaitu kumbang daun (Phyllotreta vitata), ulat daun (Plutella xylostella), ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis), dan lalat pengerek daun (Lyriomiza sp.). Berdasarkan tingkat populasi dan kerusakan tanaman yang ditimbulkan, maka peringkat OPT yang menyerang tanaman sawi berturut-turut adalah P. vitata, Lyriomiza sp., P. xylostella, dan C. binotalis. Hama P. vitatamerupakan hama utama, dan hama P. xylostella serta Lyriomiza sp. merupakan hama potensial pada tanaman sawi, sedangkan hamaC. binotalis perlu diwaspadai keberadaanya (Mukasan et al., 2005). Beberapa jenis penyakit yang diketahui menyerang tanaman sawi antara lain: penyakit akar pekuk/akar gada, bercak daun altermaria, busuk basah, embun tepung, rebah semai, busuk daun, busuk Rhizoctonia, bercak daun, dan virus mosaik (Haryanto et al., 1995). 6.Pemanenan Tanaman sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanen sawi, yaitu: ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara yang terakhir ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan lama (Edy margiyanto,

perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user86.Sawi Monumen Sawi monumen tubuhnya amat tegak dan berdaun kompak. Penampilan sawi jenis ini sekilas mirip dengan petsai. Tangkai daun berwarna putih berukuran agak lebar dengan tulang daun yang juga berwarna putih. Daunnya sendiri berwarna hijau segar. Jenis sawi ini tegolong terbesar dan terberat di antara jenis sawi lainnya. D.Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Syarat tumbuh tanaman sawi dalam budidaya tanaman sawi adalah sebagai berikut : 1.Iklim Tanaman sawi tidak cocok dengan hawa panas, yang dikehendaki ialah hawa yang dingin dengan suhu antara 150 C - 200 C. Pada suhu di bawah 150 C cepat berbunga, sedangkan pada suhu di atas 200 C tidak akan berbunga. 2.Ketinggian Tempat Di daerah pegunungan yang tingginya lebih dari 1000 m dpl tanaman sawi bisa bertelur, tetapi di daerah rendah tak bisa bertelur. 3.Tanah Tanaman sawi tumbuh dengan baik pada tanah lempung yang subur dan cukup menahan air. (AAK, 1992). Syarat-syarat penting untuk bertanam sawi ialah tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur), dan keadaan pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah (pH) antara 6–7 (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user9E.Teknik Budidaya Tanaman Sawi 1.Pengadaan benih Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Penanaman sawi memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, disimpan di tempat penyimpanan dan diharapkan lama penyimpanan benih tidak lebih dari 3 tahun.( Eko Margiyanto, 2007) Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara membuat sendiri atau membeli benih yang telah siap tanam. Pengadaan benih dengan cara membeli akan lebih praktis, petani tinggal menggunakan tanpa jerih payah. Sedangkan pengadaan benih dengan cara membuat sendiri cukup rumit. Di samping itu, mutunya belum tentu terjamin baik (Cahyono, 2003). Sawi diperbanyak dengan benih. Benih yang akan diusahakan harus dipilih yang berdaya tumbuh baik. Benih sawi sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Sebelum ditanam di lapang, sebaiknya benih sawi disemaikan terlebih dahulu. Persemaian dapat dilakukan di bedengan atau di kotak persemaian (Anonim, 2007). 2.Pengolahan tanah Sebelum menanam sawi hendaknya tanah digarap lebih dahulu, supaya tanah-tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user10udara di dalam tanah menjadi baik, gas-gas oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas-gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah. Selain itu, dengan longgarnya tanah maka akar tanaman dapat bergerak dengan bebas meyerap zat-zat makanan di dalamnya (AAK, 1992). Untuk tanaman sayuran dibutuhkan tanah yang mempunyai syarat-syarat di bawah ini : a.Tanah harus gembur sampai cukup dalam. b.Di dalam tanah tidak boleh banyak batu. c.Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Ini berarti tanah tersebut tidak boleh mudah menjadi padat. d.Dalam musim hujan, air harus mudah meresap ke dalam tanah. Ini berarti pembuangan air harus cukup baik. Tujuan pembuatan bedengan dalam budidaya tanaman sayuran adalah : a.Memudahkan pembuangan air hujan, melalui selokan. b.Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah. c.Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat berjalan antar bedengan dengan bedengan. d.Menghindarkan terinjak-injaknya tanah antara tanaman hingga menjadi padat. ( Rismunandar, 1983 ). 3.Penanaman Pada penanaman yang benihnya langsung disebarkan di tempat penanaman, yang perlu dijalankan adalah : a.Supaya keadaan tanah tetap lembab dan untuk mempercepat berkecambahnya benih, sehari sebelum tanam, tanah harus diairi terlebih dahulu. perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user11b.Tanah diaduk (dihaluskan), rumput-rumput dihilangkan, kemudian benih disebarkan menurut deretan secara merata. c.Setelah disebarkan, benih tersebut ditutup dengan tanah, pasir, atau pupuk kandang yang halus. d.Kemudian disiram sampai merata, dan waktu yang baik dalam meyebarkan benih adalah pagi atau sore hari. (AAK, 1992). Penanaman dapat dilakukan setelah tanaman sawi berumur 3 - 4 Minggu sejak benih disemaikan. Jarak tanam yang digunakan umumnya 20 x 20 cm. Kegiatan penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab (Anonim, 2007). Waktu bertanam yang baik adalah pada akhir musim hujan (Maret). Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan diberi air secukupnya (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). 4.Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan dalam budidaya tanaman sawi meliputi tahapan penjarangan tanaman, penyiangan dan pembumbunan, serta pemupukan susulan. a.Penjarangan tanaman Penanaman sawi tanpa melalui tahap pembibitan biasanya tumbuh kurang teratur. Di sana-sini sering terlihat tanaman-tanaman yang terlalu pendek/dekat. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tersebut kurang begitu baik. Jarak yang terlalu rapat menyebabkan adanya persaingan dalam menyerap unsur-unsur hara di dalam tanah. Dalam hal ini penjarangan dilakukan untuk mendapatkan kualitas hasil yang baik. Penjarangan umumnya dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Sisakan tanaman yang tumbuh baik dengan jarak antar tanaman yang teratur (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user12b.Penyiangan dan pembumbunan Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, kita juga dapat melakukan pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Penggemburan tanah ini jangan sampai merusak perakaran tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan 2 minggu sekali (Anonim, 2007). Untuk membersihkan tanaman liar berupa rerumputan seperti alang-alang hampir sama dengan tanaman perdu, mula-mula rumput dicabut kemudian tanah dikorek dengan gancu. Akar-akar yang terangkat diambil, dikumpulkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari, setelah kering, rumput kemudian dibakar (Duljapar dan Khoirudin, 2000). Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pembumbunan. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung (Tim Penulis PS, 1995 ). c.Pemupukan Setelah tanaman tumbuh baik, kira-kira 10 hari setelah tanam, pemupukan perlu dilakukan. Oleh karena yang akan dikonsumsi adalah daunnya yang tentunya diinginkan penampilan daun yang baik, maka pupuk yang diberikan sebaiknya mengandung Nitrogen (Anonim, 2007). Pemberian Urea sebagai pupuk tambahan bisa dilakukan dengan cara penaburan dalam larikan yang lantas ditutupi tanah kembali. Dapat juga dengan melarutkan dalam air, lalu disiramkan pada bedeng penanaman. Satu sendok urea, sekitar 25 g, dilarutkan dalam 25 l air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan. Pada saat penyiraman, tanah dalam bedengan sebaiknya tidak dalam keadaan kering. Waktu penyiraman pupuk tambahan dapat dilakukan pagi atau sore hari (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user13Jenis-jenis unsur yag diperlukan tanaman sudah kita ketahui bersama. Kini kita beralih membicarakan pupuk atau rabuk, yang merupakan kunci dari kesuburan tanah kita. Karena pupuk tak lain dari zat yang berisisi satu unsur atau lebih yang dimaksudkan untuk menggantikan unsur yang habis diserap tanaman dari tanah. Jadi kalau kita memupuk berarti menambah unsur hara bagi tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun). Sama dengan unsur hara tanah yang mengenal unsur hara makro dan mikro, pupuk juga demikian. Jadi meskipun jumlah pupuk belakangan cenderung makin beragam dengan merek yang bermacam-macam, kita tidak akan terkecoh. Sebab pupuk apapun namanya, entah itu buatan manca negara, dari segi unsur yang dikandungnya ia tak lain dari pupuk makro atau pupuk mikro. Jadi patokan kita dalam membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya (Lingga, 1997). Pemupukan membantu tanaman memperoleh hara yang dibutuhkanya. Unsur hara yang pokok dibutuhkan tanaman adalah unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Itulah sebabnya ketiga unsur ini (NPK) merupakan pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik juga dibutuhkan oleh tanaman, memang kandungan haranya jauh dibawah pupuk kimia, tetapi pupuk organik memiliki kelebihan membantu menggemburkan tanah dan menyatu secara alami menambah unsur hara dan memperbaiki struktur tanah (Nazarudin, 1998). 5.Pengendalian hama dan penyakit Hama yang sering menyerang tanaman sawi adalah ulat daun. Apabila tanaman telah diserangnya, maka tanaman perlu disemprot dengan insektisida. Yang perlu diperhatikan adalah waktu penyemprotannya. Untuk tanaman sayur-sayuran, penyemprotan dilakukan minimal 20 hari sebelum dipanen agar keracunan pada konsumen dapat terhindar (Anonim, 2007). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user14OPT yang menyerang pada tanaman sawi yaitu kumbang daun (Phyllotreta vitata), ulat daun (Plutella xylostella), ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis), dan lalat pengerek daun (Lyriomiza sp.). Berdasarkan tingkat populasi dan kerusakan tanaman yang ditimbulkan, maka peringkat OPT yang menyerang tanaman sawi berturut-turut adalah P. vitata, Lyriomiza sp., P. xylostella, dan C. binotalis. Hama P. vitatamerupakan hama utama, dan hama P. xylostella serta Lyriomiza sp. merupakan hama potensial pada tanaman sawi, sedangkan hamaC. binotalis perlu diwaspadai keberadaanya (Mukasan et al., 2005). Beberapa jenis penyakit yang diketahui menyerang tanaman sawi antara lain: penyakit akar pekuk/akar gada, bercak daun altermaria, busuk basah, embun tepung, rebah semai, busuk daun, busuk Rhizoctonia, bercak daun, dan virus mosaik (Haryanto et al., 1995). 6.Pemanenan Tanaman sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanen sawi, yaitu: ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara yang terakhir ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan lama (Edy margiyanto,

perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user86.Sawi Monumen Sawi monumen tubuhnya amat tegak dan berdaun kompak. Penampilan sawi jenis ini sekilas mirip dengan petsai. Tangkai daun berwarna putih berukuran agak lebar dengan tulang daun yang juga berwarna putih. Daunnya sendiri berwarna hijau segar. Jenis sawi ini tegolong terbesar dan terberat di antara jenis sawi lainnya. D.Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Syarat tumbuh tanaman sawi dalam budidaya tanaman sawi adalah sebagai berikut : 1.Iklim Tanaman sawi tidak cocok dengan hawa panas, yang dikehendaki ialah hawa yang dingin dengan suhu antara 150 C - 200 C. Pada suhu di bawah 150 C cepat berbunga, sedangkan pada suhu di atas 200 C tidak akan berbunga. 2.Ketinggian Tempat Di daerah pegunungan yang tingginya lebih dari 1000 m dpl tanaman sawi bisa bertelur, tetapi di daerah rendah tak bisa bertelur. 3.Tanah Tanaman sawi tumbuh dengan baik pada tanah lempung yang subur dan cukup menahan air. (AAK, 1992). Syarat-syarat penting untuk bertanam sawi ialah tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur), dan keadaan pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah (pH) antara 6–7 (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user9E.Teknik Budidaya Tanaman Sawi 1.Pengadaan benih Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Penanaman sawi memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, disimpan di tempat penyimpanan dan diharapkan lama penyimpanan benih tidak lebih dari 3 tahun.( Eko Margiyanto, 2007) Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara membuat sendiri atau membeli benih yang telah siap tanam. Pengadaan benih dengan cara membeli akan lebih praktis, petani tinggal menggunakan tanpa jerih payah. Sedangkan pengadaan benih dengan cara membuat sendiri cukup rumit. Di samping itu, mutunya belum tentu terjamin baik (Cahyono, 2003). Sawi diperbanyak dengan benih. Benih yang akan diusahakan harus dipilih yang berdaya tumbuh baik. Benih sawi sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Sebelum ditanam di lapang, sebaiknya benih sawi disemaikan terlebih dahulu. Persemaian dapat dilakukan di bedengan atau di kotak persemaian (Anonim, 2007). 2.Pengolahan tanah Sebelum menanam sawi hendaknya tanah digarap lebih dahulu, supaya tanah-tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user10udara di dalam tanah menjadi baik, gas-gas oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas-gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah. Selain itu, dengan longgarnya tanah maka akar tanaman dapat bergerak dengan bebas meyerap zat-zat makanan di dalamnya (AAK, 1992). Untuk tanaman sayuran dibutuhkan tanah yang mempunyai syarat-syarat di bawah ini : a.Tanah harus gembur sampai cukup dalam. b.Di dalam tanah tidak boleh banyak batu. c.Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Ini berarti tanah tersebut tidak boleh mudah menjadi padat. d.Dalam musim hujan, air harus mudah meresap ke dalam tanah. Ini berarti pembuangan air harus cukup baik. Tujuan pembuatan bedengan dalam budidaya tanaman sayuran adalah : a.Memudahkan pembuangan air hujan, melalui selokan. b.Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah. c.Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat berjalan antar bedengan dengan bedengan. d.Menghindarkan terinjak-injaknya tanah antara tanaman hingga menjadi padat. ( Rismunandar, 1983 ). 3.Penanaman Pada penanaman yang benihnya langsung disebarkan di tempat penanaman, yang perlu dijalankan adalah : a.Supaya keadaan tanah tetap lembab dan untuk mempercepat berkecambahnya benih, sehari sebelum tanam, tanah harus diairi terlebih dahulu. perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user11b.Tanah diaduk (dihaluskan), rumput-rumput dihilangkan, kemudian benih disebarkan menurut deretan secara merata. c.Setelah disebarkan, benih tersebut ditutup dengan tanah, pasir, atau pupuk kandang yang halus. d.Kemudian disiram sampai merata, dan waktu yang baik dalam meyebarkan benih adalah pagi atau sore hari. (AAK, 1992). Penanaman dapat dilakukan setelah tanaman sawi berumur 3 - 4 Minggu sejak benih disemaikan. Jarak tanam yang digunakan umumnya 20 x 20 cm. Kegiatan penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab (Anonim, 2007). Waktu bertanam yang baik adalah pada akhir musim hujan (Maret). Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan diberi air secukupnya (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). 4.Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan dalam budidaya tanaman sawi meliputi tahapan penjarangan tanaman, penyiangan dan pembumbunan, serta pemupukan susulan. a.Penjarangan tanaman Penanaman sawi tanpa melalui tahap pembibitan biasanya tumbuh kurang teratur. Di sana-sini sering terlihat tanaman-tanaman yang terlalu pendek/dekat. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tersebut kurang begitu baik. Jarak yang terlalu rapat menyebabkan adanya persaingan dalam menyerap unsur-unsur hara di dalam tanah. Dalam hal ini penjarangan dilakukan untuk mendapatkan kualitas hasil yang baik. Penjarangan umumnya dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Sisakan tanaman yang tumbuh baik dengan jarak antar tanaman yang teratur (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user12b.Penyiangan dan pembumbunan Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, kita juga dapat melakukan pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Penggemburan tanah ini jangan sampai merusak perakaran tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan 2 minggu sekali (Anonim, 2007). Untuk membersihkan tanaman liar berupa rerumputan seperti alang-alang hampir sama dengan tanaman perdu, mula-mula rumput dicabut kemudian tanah dikorek dengan gancu. Akar-akar yang terangkat diambil, dikumpulkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari, setelah kering, rumput kemudian dibakar (Duljapar dan Khoirudin, 2000). Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pembumbunan. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung (Tim Penulis PS, 1995 ). c.Pemupukan Setelah tanaman tumbuh baik, kira-kira 10 hari setelah tanam, pemupukan perlu dilakukan. Oleh karena yang akan dikonsumsi adalah daunnya yang tentunya diinginkan penampilan daun yang baik, maka pupuk yang diberikan sebaiknya mengandung Nitrogen (Anonim, 2007). Pemberian Urea sebagai pupuk tambahan bisa dilakukan dengan cara penaburan dalam larikan yang lantas ditutupi tanah kembali. Dapat juga dengan melarutkan dalam air, lalu disiramkan pada bedeng penanaman. Satu sendok urea, sekitar 25 g, dilarutkan dalam 25 l air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan. Pada saat penyiraman, tanah dalam bedengan sebaiknya tidak dalam keadaan kering. Waktu penyiraman pupuk tambahan dapat dilakukan pagi atau sore hari (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user13Jenis-jenis unsur yag diperlukan tanaman sudah kita ketahui bersama. Kini kita beralih membicarakan pupuk atau rabuk, yang merupakan kunci dari kesuburan tanah kita. Karena pupuk tak lain dari zat yang berisisi satu unsur atau lebih yang dimaksudkan untuk menggantikan unsur yang habis diserap tanaman dari tanah. Jadi kalau kita memupuk berarti menambah unsur hara bagi tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun). Sama dengan unsur hara tanah yang mengenal unsur hara makro dan mikro, pupuk juga demikian. Jadi meskipun jumlah pupuk belakangan cenderung makin beragam dengan merek yang bermacam-macam, kita tidak akan terkecoh. Sebab pupuk apapun namanya, entah itu buatan manca negara, dari segi unsur yang dikandungnya ia tak lain dari pupuk makro atau pupuk mikro. Jadi patokan kita dalam membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya (Lingga, 1997). Pemupukan membantu tanaman memperoleh hara yang dibutuhkanya. Unsur hara yang pokok dibutuhkan tanaman adalah unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Itulah sebabnya ketiga unsur ini (NPK) merupakan pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik juga dibutuhkan oleh tanaman, memang kandungan haranya jauh dibawah pupuk kimia, tetapi pupuk organik memiliki kelebihan membantu menggemburkan tanah dan menyatu secara alami menambah unsur hara dan memperbaiki struktur tanah (Nazarudin, 1998). 5.Pengendalian hama dan penyakit Hama yang sering menyerang tanaman sawi adalah ulat daun. Apabila tanaman telah diserangnya, maka tanaman perlu disemprot dengan insektisida. Yang perlu diperhatikan adalah waktu penyemprotannya. Untuk tanaman sayur-sayuran, penyemprotan dilakukan minimal 20 hari sebelum dipanen agar keracunan pada konsumen dapat terhindar (Anonim, 2007). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user14OPT yang menyerang pada tanaman sawi yaitu kumbang daun (Phyllotreta vitata), ulat daun (Plutella xylostella), ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis), dan lalat pengerek daun (Lyriomiza sp.). Berdasarkan tingkat populasi dan kerusakan tanaman yang ditimbulkan, maka peringkat OPT yang menyerang tanaman sawi berturut-turut adalah P. vitata, Lyriomiza sp., P. xylostella, dan C. binotalis. Hama P. vitatamerupakan hama utama, dan hama P. xylostella serta Lyriomiza sp. merupakan hama potensial pada tanaman sawi, sedangkan hamaC. binotalis perlu diwaspadai keberadaanya (Mukasan et al., 2005). Beberapa jenis penyakit yang diketahui menyerang tanaman sawi antara lain: penyakit akar pekuk/akar gada, bercak daun altermaria, busuk basah, embun tepung, rebah semai, busuk daun, busuk Rhizoctonia, bercak daun, dan virus mosaik (Haryanto et al., 1995). 6.Pemanenan Tanaman sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanen sawi, yaitu: ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara yang terakhir ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan lama (Edy margiyanto,

dfLAPORAN PELAKSANAAN PRAKTEK PEMANTAPAN KEMAMPUAN MENGAJAR (PKM) Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Mata Kuliah Pemantapan Kemampuan Mengajar (PDGK 4209) S1 PGSD Universitas Terbuka DISUSUN OLEH : NAMA : .....................NIM : .....................SEMESTER: IV (EMPAT) UPBJJ : UT PANGKAL PINANG POKJAR : MUNTOK MASA REGISTRASI : 2015.1 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH UNIVERSITAS TERBUKA PANGKAL PINANG TAHUN 2015 2 / 9 ii LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN PELAKSNAAN PRAKTEK PEMANTAPAN KEMAMPUAN MENGAJAR (PDGK 4209) Oleh ..................... telah diketahui dan disahkan oleh Bapak Sarbudiono, S.Pd selaku Pembimbing Mata Kuliah Pemantapan Kemampuan Mengajar (PKM) di UPBJJ UT Pangkal Pinang Pokjar Muntok sebagai salah satu tugas akhir semester IV (Empat). Tempat : Muntok Hari : Minggu Tanggal : Mei 2015 Pembimbing Mahasiswa Sarbudiono, S.Pd ..................... NIP. 19680528 199103 1 005 NIM. ..................... 3 / 9 iii KATA PENGANTAR Alhamdullilah, segala puji syukur atas kehadirat Allah SWT dan atas berkat rahmat, hidayah dan karunia-Nya, sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan pelaksanaan praktek Pemantapan Kemampuan Mengajar ini dengan baik. Melalui mata kuliah ini, penulis berlatih untuk menerapkan berbagai pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang telah dipelajari dalam kegiatan merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi kegiatan pembelajaran, sehingga penulis dapat mengoreksi diri agar menjadi seorang guru yang profesional. Penyusunan laporan tugas akhir semester IV ini tentu tidak lepas dari bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini, diantaranya : 1.Bapak Drs. Syarif Fadillah, M.Si, selaku kepala UPBJJ UT Pangkal Pinang; 2.Bapak Hermansyah selaku pengelolah UT pangkal Pinang Pokjar Muntok; 3.Bapak Sarbudiono, S.Pd selaku Pembimbing Mata Kuliah Pemantapan Kemampuan Mengajar di UPBJJ UT Pangkal Pinang Pokjar Muntok; 4.Bapak Mulkan selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri 4 Jebus; 5.Bapak Sarmin selaku Kepala sekolah Dasar Negeri 5 Simpang Teritip; 6.Bapak Jhoni Darma Putra, S.Pd.SD selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri 6 Parittiga; 7.Bapak Parjana, S.Pd.SD selaku Supervisor 2 yang telah banyak membantu penulis dalam melaksanakan Praktek Pemantapan Kemampuan Mengajar; 8.Kedua orang tua dan teman Mahasiswa yang telah memberi bantuan baik moral, maupun materi dan juga semua pihak yang telah banyak membantu dalam pembuatan laporan ini. Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan walaupun penulis telah bekerja dengan maksimal. Maka dari itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak guna perbaikan, selanjutnya penulis berharap Laporan pelaksanaan praktek Pemantapan Kemampuan Mengajar ini akan memberi manfaat bagi pembaca, dan semua pihak yang berkepentingan. Muntok, Mei 2015 Penulis, 4 / 9 iv DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ............................................................................... i LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................... ii KATA PENGANTAR ................................................................................. iii DAFTAR ISI ........................................................................................ iv BAB I. PENDAHULUAN......................................................................1 A.Latar Belakang ...........................................................................1 B.Deskripsi Profil Mahasiswa .............................................................2 BAB II. PELAKSANAAN PKM.......................................................................... 3 A.Manfaat Mengikuti PKM ...............................................................3 B.Tempat Pelaksanaan PKM ..............................................................3 C.Waktu Pelaksanaan PKM ...............................................................3 BAB III. ULASAN PROSES SELAMA PELAKSANAAN PKM .....................5 A.Temuan Dalam Praktek Mengajar Mata Pelajaran Eksakta ........................5 B.Temuan Dalam Praktek Mengajar Mata Pelajaran Non Eksakta ..................5 BAB IV. PENUTUP.............................................................................6 A.Kesimpulan ................................................................................. 6 B.Saran ......................................................................................... LAMPIRAN ............................................................................................. oLembar Kelengkapan Berkas Laporan Praktek PKM ...............................oSurat Rekomendasi Kepaka Sekolah ...................................................oSurat Kesediaan Teman Sejawat .......................................................o10 (Sepuluh) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ...................................... o3 (Tiga) APKG 1 dan APKG 2 .........................................................o10 (Sepuluh) Lembar Refleksi .........................................................o10 (Sepuluh) Lembar Observasi .......................................................oJurnal Pembimbingan .................................................................... 5 / 9 1 BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Mengajar pada hakekatnya ialah membelajarkan siswa, dalam arti mendorong dan membimbing siswa belajar. Membelajarkan siswa mengandung maksud agar guru berupaya mengaktifkan siswa belajar. Dengan demikian, di dalam proses pembelajaran guru menggunakan berbagai strategi dan media semata-mata supaya siswa belajar (Sri Anitah W, dkk, 2009:1.3). Guru adalah pendidik professional dengan tugas utama adalah mendidik, mengajar, membimbing, melatih, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Ketegasan di atas menjelaskan bahwa guru harus memiliki sikap keprofesionalisme yang harus dimiliki. Profesional sendiri adalah suatu pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi. Berdasarkan pelaksanaan kegiatan Pemantapan Kemampuan Mengajar (PKM) yang telah dilaksanakan, diharapkan memperoleh pengetahuan dan pengalaman dan untuk mengetahui hasil pelaksanaan kegiatan Pemantapan Kemammpuan Mengajar (PKM) maka perlu disusun laporan hasil pelaksanaan kegiatan tersebut guna dijadikan acuan untuk pelaksanaan pembelajaran lebih baik. Kegiatan Praktek Pemantapan Kemampuan Mengajar dilaksanakan di SD Negeri 4 Jebus yang beralamat di Desa Limbung, Kecamatan Jebus, Kabupaten Bangka Barat. SD Negeri 4 Jebus dikepalai oleh bapak Mulkan memiliki 7 tenaga pendidik dan 2 tenaga kependidikan. Sekolah ini memiliki 6 rombel dengan jumlah siswa 108 orang yang kebanyakan merupakan penduduk setempat.