• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II DESKRIPSI PERANCANGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II DESKRIPSI PERANCANGAN"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

DESKRIPSI PERANCANGAN

2.1 Tinjuan Umum

2.1.1 Pengertian Kantor Sewa

Pengertian tentang perkantoran sewa dirumuskan dari masing-masing kata pada perkantoran sewa, yaitu : kantor , perkantoran dan sewa.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi Keempat yang diterbitkan oleh PT.

Gramedia Pustaka Utama ( Jakarta, 2008), yaitu :

- Kata Kantor adalah balai ( gedung, rumah, ruang ) tempat mengurus suatu pekerjaan ( perusahaan dan sebagainya ), tempat bekerja.

- Perkantoran berarti hal yang berkaitan dengan kantor, kompleks atau tempat berkantor.

Pengertian kata Sewa berarti pemakaian sesuatu dengan membayar uang, uang yang dibayarkan kaarena memakai atau meminjam sesuatu, ongkos , biaya pengangkutan (transport), atau sesuatu yang boleh dipakai setelah dibayar dengan uang.

Dari keterangan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa Kantor Sewa adalah suatu bangunan yang digunakan untuk melakukan kegiatan administrasi dan tempat untuk berkerja dimana pemakaiannya harus dengan membayar sejumlah uang.

2.1.2 Fungsi

Fungsi kantor sewa adalah untuk menampung perusahaan-perusahaan penyewa dalam melaksanakan atau melakukan pelayanan, kegiatan administrasi secara bersama-sama untuk mencapai tujuan pokok, yaitu untuk mendapatkan keuntungann finansial. Umumnya kantor sewa memiliki lantai yang cukup banyak.

Oleh sebab itu, selain menyediakan ruang kantor untuk melakukan kegiatan administrasi daari badan usaha yang dilakukan penyewa, didalam sebuah kantor sewa juga terdapat sarana lain yang dibutuhkan guna menunjang kegiatan kantor didalamnya.

(2)

2.1.3 Pemilik Objek Perancangan dan Sumber Dana

Pemilik kantor ini adalah sebuah perusahaan swasta. Kantor Sewa ini sekaligus menjadi pusat kegiatan perusahaan tersebut dengan mengelola semua cabang perusahaannya serta menyediakan ruangan kantor untuk disewakan kepada perusahaan lain.

Dana pembangunan kantor sewa ini didapat dari modal pribadi dan pinjaman berupa kredit langsung dari bank.

2.1.4 Klasifikasi Kantor Sewa2

Pengadaan kantor sewa disetiap wilayah tidak selalu sama dengan kantor sewa di wilayah lainnya, perlu penyesuaian dengan kebutuhan masyarakat serta trend an kecenderungan ekonomi setempat. Pertimbangan ini diperlkan untu mengantipasi perkembangan sebuah kantor sewa scara berkelanjutan.

Rancangan kantor sewa dapat di klasifikasikan berdasarkan berbagai pertimbangan, diantaranya:

A. Klasifikasi kantor sewa berdasarakan modul ruang sewa.

Klasifikasi ini dapat dibagi menajdi tiga bagian, yaitu:

a) Small Space, merupakan modul ruang sewa yang mempunyai kriteria seperti memiliki kapsitas 1-3 orang dengan luas area minimal 8 m2 dan maksimal 40 m2.

b) Medium Space, merupakan modul ruang sewa yang memiliki kapasitas yang memadai untuk grup kerja dengan luas area minimal 40 m2 dan maksimal 150 m2.

c) Large Space, merupakan modul ruang sewa dengan kapasitas memadai untuk banyak grup kerja dengan luas area diatas 150 m2.

B. Klasifikasi kantor sewa berdasarakan peruntukannya.

2Marlina Endy,“Panduan Perancangan Bangunan Komersial”, hlm. 131 – 137.

(3)

a) Kantor Sewa Tunggal.

Merupakan kantor sewa yang didalamnya memiliki satu fungsi (fungsi tunggal). Tuintutan kenyamanan dan fasilitas pendukung kegiatan pada kantor sewa ini relative sama. Ssuai dengan fungsi yang di tamping.

b) Kantor Sewa Majemuk.

Merupakan kantor sewa yang didalamnya memiliki beberapa fungsi, sehingga lebih bervariatif. Fungsi- fungsi tersebut meliputi fungsi utama dan fungsi pendukung, yang dapat berpotensi untuk meningkatkan daya Tarik pengunjung. Fungsi utama meliputi penggabungan fungsi jasa, perkantoran administrative dan komersial. Sementara fungsi pendukung diliputi oleh rekreasi, relaksasi, dan olahraga.

C. Kalsifikasi kantor sewa berdasarkan jumlah pentewa.

Kantor sewa merupakan bangunan yang diadakan dengan tujuan komersial, yaitu penyewaan ruang. Sesuai tujuannya, ruang-ruang dalam sebuah kantor sewa dapat diewa oleh satu atau sejumlah penyewa sesuai kemampuan konsumen.

Sebaliknya, seorang penyewa dapat menyewa satu atau beberapa nit ruang sewa sekaligus. Sifat tersebut membuat sebuah kantor sewa dapat di klasifikasikan berdasarkan jumlah konsumen yang menyewa ruangnya sebagai berikut (Time – Save Standards for Building Types, 1990):

a) Penyewa bangunan tunggal.

Bangunan kantor sewa yang hanya disewakan kepada satu penyewa dalam jangka waktu tertentu. Hal ini berarti seluruh bangunan kantor sewa tersebut disewa oleh satu penyewa. Teritori pengelolaan bangunan ini dapat dimiliki oleh penyewa tersebut, atau dapat

(4)

dipegang pemilik bangunan memalui manajemen pengelolaan yang ditunjuk.

b) Penyewa lantai tunggal.

Sistem penyewaan yang setiap lantainya ditempati oleh satu penyewa saja. Untuk penyewa lantai tunggal, sering kali digunakan pertimbangan tertentu pada perhitungan area yang disewakan, sebagai berikut:

Gross Area, adalah perhitungan sewa yang memperhitungkan seluruh area didalam dinding eksterior. Dikurangi area servis dan ditambah ruang AC.

 Jika ketinggian fasilitas AC lebih tinggi 25%

maka (luas lantai x persentase kelebihan ketinggian) + luas area bersih yang disewakan.

c) Penyewa lantai majemuk.

Adalah setiap lantainya digunakan untuk lebih dari satu penyewa/unit kantor. Dalam satu lantai bangunan dapat disewa sekaligus oleh beberapa penyewa sehingga modul ruang sewa merupakan aspek penting pada perancangan bangunan.

D. Klasifikasi kantor sewa berdasarkan penglolaannya.

a) Tenant Owned Office Building.

Adalah kantor sewa yang dibangun oleh pemilik yang sekaligus berperan sebagai penyewa sebagian besar bangunan.

b) Speculative Office Building.

Adalah kantor sewa yang dibangun dengan tujuan memenuhi kebutuhan pasar (market demand) serta

(5)

secara spekulatif diharapkan mampu menyerap penyewa berdasarkan studi kelayakan yang telah dilakukan.

c) Investment Type of Office Building.

 Penyewa adalah perusahaan khusus, biasanya satu bangunan disewa oleh satu penyewa saja sehingga image bangunan dapat diolah sesuai keinginan penyewa tunggal tersebut, atau terdapat satu perusahaan yang menyewa sebagian besar ruang kantor dengan sistem multiple tenancy floor.

 Bangunan diadakan pada site yang nilainya relative tinggi.

d) Tailor Made Building.

Adalah kantor sewa yang dibangun untuk digunakan sendiri, misalnya bangunan pemerintahan atau suatu departemen.

2.1.5Persyaratan Kantor Sewa

Keberhasilan pemasaran sebuah perkantoran sewa ditentukan beberapa faktor sebagai berikut :

a. Lokasi

Adalah tempat kantor yang dihubungkan dengan kemungkinan pencapaian sarana transportasi, lingkungan sekeliling dan kemungkinan kebisingan suara.

b. Fasilitas

Adalah segala sarana yang dapat dimanfaatkan oleh penyewa dan pengunjung, antara lain :

 Ruang Pertemuan

 Restoran

Coffee Shop

(6)

 Dan sebagainya yang meliputi kualitas dan fleksibilitas penggunaanya.

c. Servis

Adalah bagaimana sebuah kantor sewa menampilkan wajahnya kepada penyewa dan bagaimana menangkap gambaran tersebut. Hal ini dibentuk antara lain oleh kesan bangunan, ruangan imajinasi yang ditimbulkannya, pelayanan yang diberikan, nama kantor sewa dan siapa penyewanya.

d. Tarif

Bagi penyewa ruang pada kantor sewa, kepuasan dari keempat unsur ini harus pula seimbang dengan harga yang harus dibayarnya agar dapat melengkapi kepuasan tadi.

2.1.6 Faktor-faktor Utama Desain Sebuah Kantor

Selain harus memenuhi kebutahan program ruang , ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam merancang sebuah kantor, yaitu :

1. Citra dan Kelas Kantor

Sebuah kantor harus dapat mewakili citra dan kelas perusahaan yang memiliki dan menggunakannya sehingga bangunan kantor dapat membantu menumbuhkan kepercayaan pasar dan meningkatkan citra perusahaan.

2. Fleksibilitas

Maksudnya adalah fleksibilitas ruang dalam, dimana ruang ini harus mudah menerima perubahan-perubahan dengan tanpa mengubah keseluruhan elemen pembentuk ruang.

3. Efektivitas

Bagi sebuah kantor sewa, efektivitas merupakan hal yang cukup penting karena sebagai sebuah bangunan komersil yang fungsional sebuah kantor sewa dituntut untuk memberikan keuntungan finansial bagi pemilik dalam jangka waktu tertentu yang diinginkan. Oleh karena itu, perbandingan luas ruang tersewa dan luas ruang tak

(7)

tersewa menjadi sangat penting, sehingga ruangan dituntut menjadi sangat efektif.

2.2 Lokasi Objek Perancangan

2.2.1 Kriteria Dalam Pemilihan Lokasi

Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan suatu perusahaan adalah pemilihan lokasi yang tepat. Pemilihan lokasi yang tepat dapat menentukan pasar yang akan tertarik serta menentukan harga sewa yang sesuai.

Oleh karena itu, pemilihan lokasi objek perancangan kantor sewa ini akan dipilih lokasi yang paling efektif dan memenuhi kriteria sebuah kantor sewa.

Kriteria yang akan menjadi pertimbangan dalam pemilihan lokasi Kantor Sewa ini antara lain :

- Peruntukan lahan yang sesuai dengan peraturan RTRW kota Banda Aceh tahun 2009-2029, yaitu peruntukan lahan kawasan perdagangan dan jasa.

- Terdapat sarana dan prasarana kota seperti jalan, air bersih, listrik, drainase dan telekomunikasi.

- Aktifitas pendukung di sekitar lahan yang menunjang fungsi kantor sewa.

- Kondisi lingkungan sekitar tapak

- Lokasi kantor sewa dapat dengan mudah dicapai oleh kendaraan umum atau kendaraan pribadi secara langsung (aksesibelitas).

(8)

2.2.2 Lokasi Proyek Perancangan

Lokasi yang terpilih sesuai dengan kriteria-kriteria yang disebutkan diatas berada dalam kawasan Banda Aceh, wilayah kecamatan Leung Bata dengan batasan sebagai berikut :

Gambar 2.1 Peta RTRW kota Banda Aceh Sumber : RTRW Kota Banda Aceh

(9)

Gambar 2. 2

Kawasan yang dalam garis merah merupakan wilayah site yang belokasi di daerah Lueng Bata Banda Aceh dengan luas 10.910 m2.

Sumber : Google Earth

Gambar 2.3

Kondisi Lingkungan Site. (A) kondisi lingkungan bagian depan site terdapat sebuah rumah makan tradisional.

(B) Kondisi belakang site terdapat lahan kosong dan perumahan warga. (C) Kondisi lingkungan bagian kiri site bersebelahan dengan kantor Badan Pimpinan daerah Gapensi Aceh. (D) kondisi bagian samping kanan site

bersebelahan dengan lahan kosong dan Terminal Mini Bus antar kota.

Sumber : Dokumen Pribadi

Batasan lahan : Rumah Makan ( Utara )

Perumahan dan lahan kosong ( Selatan )

Lahan Kosong dan Terminal Mini Bus ( Barat ) A B

C A

(10)

Kantor Badan Pimpinan Daerah Gapensi Aceh (Timur)

Lokasi : Jl. Raya Tengku Imeum Leung Bata Banda Aceh

Luas Lahan : ± 10.910 m2

KDB : 80 %

GSB : 12 m

Garis sempadan samping : 4 Garis sempadan belakang : 4

Topografi : Keadaan kontur relative datar

Kepemilikian : Swasta

Sumber dana : Swasta

Kelengkapan fasilitas : Jaringan listrik, telekomunikasi, PDAM dan roil kota.

Lokasi pemilihan ini didasarkan atas pertimbangan bahwa kota Banda Aceh sebagai pusat pelayanan kegiatan pemerintahan, perdagangan, dan pelayanan umum bagi Provinsi Aceh cenderung mengalami pertumbuhan dan perkembangan disegala bidang.

Adapun potensi site ini adalah sebagai berikut :

- Lokasi site berdekatan dengan terminal angkutan darat provinsi.

- Terdapat sarana dan prasarana kota yang lengkap - Lokasi terletak di lahan kawasan perdagangan dan jasa.

- Lokasi site dekat dengan pusat kota.

2.2.3 Pemilihan Lokasi Alternatif

Berdasarkan kriteria pemilihan lokasi diatas, maka lokasi yang sesuai dalam perancangan Perkantoran Sewa berada di Jl.Dr.Ir.T. Muhammad Hasan desa Lamdom Kec Leung Bata, Banda Aceh. Berdasarkan Rencana Tata Ruang Dan Wilayah (RTRW) kecamatan Aceh Besar tahun 2009-2029, kawasan ini memiliki tata guna lahan untuk area perdagangan dan jasa.

(11)

Gambar 2. 4 Lokasi Site alternative berada di daerah Batoh Banda Aceh Sumber : Google Earth

Fungsi : Perkantoran Sewa

Lokasi : Jl.Dr.Ir.T. Muhammad Hasan desa Lamdom Kec Leung Bata, Banda Aceh

Luas Lahan : ± 20.000m2 ( 2 Ha)

2.2.4 Deskripsi Lokasi sebagai Tapak Rancangan

 Nama Proyek : Perkantoran Sewa

 Pemilik : Swasta

 Sumber Dana : Investor Lokal

 Lokasi : Jl.Dr.Ir.T. Muhammad Hasan desa Lamdom Kec Imarah, Kab. Aceh Besar

 Eksisting : Pertokoan dan Sawah

o Sebelah Utara : Lahan kosong o Sebelah Selatan : Sawah

o Sebelah Timur : Sawah

o Sebelah Barat : Jl. Dr.Ir.T. Muhammad Hasan dan

(12)

lahan kosong

 Luas Lahan : ± 20.000 m2 ( 2 Ha)

 Peraturan pemerintah berdasarkan RTRW Provinsi Aceh tahun 2009- 2029 yaitu :

 Koefisien Dasar Bangunan (KDB)

Koefisien Dasar Bangunan adalah perbandingan antara luas lahan dengan luas lantai dasar bangunan. Koefisien Dasar Bangunan pada wilayah perancangan adalah 80 %.

 Koefisien Lantai Bangunan (KLB)

Koefisien Lantai Bangunan adalah perbandingann antara luas keseluruhan lantai bangunan terhadap luas lahan. Koefisien Lantai Bangunan pada wilayah perancangan adalah 4,5

 Garis Sepadan Bangunan (GSB)

Jarak antara tepi site ke bangunan minimal 12 meter.

1.2.5 Kondisi Tapak

Tapak memiliki luas lahan +2 Hektar. Secara umum, tapak berbentuk persegi.

1. Batasan tapak

Tapak memiliki batasan sebagai berikut :

a. Utara berbatasan dengan : Lahan kosong

Gambar 2.5

(13)

pada bagiam utara dari site terdapat lahan kosong Sumber : data pribadi

b. Selatan berbatasan dengan : Sawah

Gambar 2.6

Kondisi site arah selatan berbatasan dengan persawahan Sumber : data pribadi

c. Timur berbatasan dengan : Sawah

Gambar 2.7

Kondisi sebelah timur dari site berbatasan dengan persawahan Sumber : data pribadi

(14)

d. Barat berbatasan dengan : Jl.Dr.Ir.T. Muhammad Hasan dan lahan kosong

Gambar 2. 8

Kondisi sebelah barat site berbatasan dengan badan jalan Dr.Ir.T.Muhammad Hasan Sumber : data pribadi

1.2.6 Potensi Tapak

Tapak terletak pada lokasi yang memiliki potensi sebagai berikut : 1. Peruntukan lahan

Sesuai Dengan Rencana Tata Ruang Dan Wilayah (RTRW) Aceh Besar tahun 2009-2029, kawasan ini diperuntukkan sebagai kawasan perdagangan dan jasa.

2. Kenyamanan dan aksesibilitas

Pencapaiaan menuju lokasi tergolong baik, berdekatan dengan terminal angkutan darat provinsi dan kawasan yang bebas banjir.

3. Sistem utilitas

Letak tapak yang berada di kawasan perdagangan jasa dan dekat dengan pusat kota sehingga memiliki penyediaan air bersih, listrik, jaringan telepon, dan sistem pembuangan/drainase yang dapat memberikan keuntungan besar terhadap tapak.

(15)

2.3 Program Kegiatan

Program kegiatan kantor sewa pada umumnya adalah melakukan aktifitas yang menyangkut administrasi kantor dan bangunan ini juga diharapkan dapat mampu untuk menampung kegiatan pendukung lain selain kegiatan utamanya.

Kegiatan pada kantor sewa dapat dikelompokkan sebagai berikut : 1. Kegiatan Penerimaan

Merupakan kegiatan yang bertujuan untuk menerima dan mengarahkan pengunjung dan penyewa yang datang untuk mendukung kegiatan utama dan kegiatan penunjang.

2. Kegiatan Administratif

Merupakan kegiatan pengelola bangunan dalam mengoperasikan Gedung Kantor Sewa yang dikelolanya, kegiatan ini meliputi :

- Kegiatan manajemen dan pengawasan.

- Kegiatan administrasi dan keuangan.

- Kegiatan pemeliharaan bangunan.

3. Kegiatan Utama

Merupakan kegiatan yang dilakukan oleh penyewa bangunan dalam Kantor Sewa.

4. Kegiatan Pelayanan

Berfungsi melayani kegiatan-kegiatan yang ada pada bangunan dan melayani pemakai bangunan, meliputi :

- Kegiatan servis bangunan, merupakan kegiatan yang memberikan pelayanan umum bagi pengunjung, penyewa dan pengelola yang meliputi masalah kebersihan, dan lain-lain.

- Kegiatan keamanan dan ketertiban.

5. Kegiatan Penunjang

Merupakan kegiatan yang dapat memberikan nilai tambah yang bersifat komersial.

(16)

2.4 Kebutuhan Ruang

Dari analisa kegiatan pengguna banguan, maka didapatlah kebutuhan ruang pada Kantor Sewa di Banda Aceh yaitu :

1. Kelompok kegiatan penerimaan Meliputi :

- Main Entrance ( Lobby/hall dan ruang resepsionis).

- Side Entrance ( Pintu masuk samping ).

- Ruang Informasi.

2. Kegiatan Administratif Meliputi :

- Ruang Direktur - Ruang Wakil Direktur - Ruang Sekretaris - Ruang Manager - Ruang Operator - Ruang Karyawan

- Ruang Penerima Tamu, dan - Ruang Rapat

3. Kegiatan Utama

Meliputi Ruang Kantor Sewa yang tipikal.

4. Kegiatan Pelayanan Meliputi :

- Pantry - Toilet

- Pos Keamanan

- Mekanikal dan Elektrikal - Gudang

5. Kegiatan Penunjang Meliputi :

- Lobby - Resepsionis - Lounge - Restoran

- Pusat Kebugaran - Mushalla

- Bank ( cabang pembantu ) - Galeri ATM

- Penitipan anak

- Swalayan Alat Tulis Kantor - Smoking Area

- Ruang Seminar, dan - Ruang Aula.

(17)

2.5 Studi Banding Proyek Sejenis

2.5.1 Menara Palma

Nama Objek : Menara Palma

Lokasi : Jl. Rasuna Said, Jakarta

Pemilik : PT. Wanamitra Permai

Arsitek : Budiman Hendropurnomo, Dicky

Hendrasto Luas Tapak : 4720 m2 Total luas bangunan : 28,700 m2

Jumlah Lantai : 24

Fungsi bangunan : Perkantoran Sewa

Menara Palma adalah sebuah Perkantoran Sewa yang terletak di kawasan segitiga emas Jakarta, yaitu sebuah kawasan

perkantoran yang terkonsentrasi di kota tersebut.

Bangunan ini memiliki ruang-ruang kantor dengan luas 99 m2, 100 m2, 101 m2, 102 m2, 103 m2, 104 m2, 105 m2, 107 m2, 120 m2, 121 m2, 122 m2, 123m2, 146 m2, 179 m2, 180 m2, 213 m2, 229 m2, 230 m2, 285 m2, 431 m2. Yang di sewakan dengan harga Rp.

(18)

400.000,-/m2/bulan (Ground) dan Rp. 300.000,-/m2/bulan (Typical).3

Gambar 2.9

Gambar arsitektur Menara Palma

3http://www.urbanindo.com/property/642722447-komersial-disewa-jl-tb- simatupang-ii-s-06-pondok-pinang-jakarta-selatan-jakarta?

utm_source=google&utm_medium=Valuklikcpc&utm_campaign=Valuklik

&gclid=CPXWytjm7sQCFQOTjgodInMAog A B

C D

(19)

(A) gambar layout Menara Palma dengan denah yang menyerupai huruf “L”. (B) merupakan gambar Denah Menara Palma, pada umumnya Menara Palma memiliki denah dengan lantai yang tipikal. (C) gambar potongan

A-A Menara Palma yang bentuknya semakin tinggi lantainya maka semakin kecil luasannya sehingga terlihat seperti kerucut. (D) gambar potongan B-B Menara Palma, gambar tersebut memiliki ruang parker bawah tanah

hingga 3 lantai dan juga memiliki ruang parkir pada massa yang lain.

Sumber : https://www.Archdaily.com

Untuk menyesuaikan dengan bentuk tapak gedung Palma di desain berbertuk huruf “L” yang terdiri dari dua massa yaitu gedung parkir dan gedung kantor. Massa bangunan digubah dengan bentuk yang berbeda dengan lingkungannya, tidak ada luasan lantai yang tipikal pada tiap-tiap lantai Menara Palma, dengan perbedaan 50 cm di tiap lantai menjauh dari sisi dinding utara dan selatan. Dua bidang miring dengan tebal 6 meter yang menjulang asimetris di sisi utara dan selatan bangunan sengaja dibuat tidak menyentuh satu dengan yang lainnya.4

Bentuk massa bangunan yang mengecil ke atas memberikan jarak pandang yang optimal dari berbagai sudut pandang sehingga desain bangunan dapat dinikmati oleh siapa saja yang melewati bangunan ini.5

Untuk kenyamanan akses, sebagai bangunan tinggi Menara palma memiliki 8 lift berkecepatan tinggi.

Untuk material umum Menara Palma menggunakan:

Finishing Cat dinding secara umum menggunakan Dulux,akustik langit-langit menggunakanOWA Acoustic Board, pada eksterior bangunan menggunakan Aluminum Composite Panel Ex Alucobond dan curtain wall menggunakan Indal, serta lantai area lobi utama dan

lobi lift menggunakanmarmer.

Pencahayaan Pencahayaan area kantor menggunakan Spectra Type T5, area servis menggunakan downlightOsram, sedangkan area lobi

menggunakan R28 Targetti.

Fixed & Fitted Elevator menggunakan Schindler, kusen oleh Indal, gagang pintu dan engsel oleh Griff, input listrik oleh Merlin Gerin dan sanitasi di keseluruhan bangunan oleh Toto.6

4http://indesignindonesia.com/read-news-2-0-69-monumental- triangle.indesign.indonesia.magz

5http://indesignindonesia.com/read-news-2-0-69-monumental- triangle.indesign.indonesia.magz

(20)

Pada permukaan kaki-kaki pada kedua bidang miring asimetris, bangunan dibalut dengan 3 macam kaca, yaitu double glazed glass, translucent glass, dan kaca low- e yang disusun acak sehingga menghasilkan tekstur yang tidak teratur pada bidang miring tersebut.7

Pada bidang bangunan yang terletak di antara dua bidang asimetris, dipasang curtain wall dengan warna yang lebih gelap, yaitu pada sisi timur dan barat bangunan sehingga perbedaan bidang terlihat jelas.

Gambar 2.10

Pada gambar diatas memperlihatkan penggunaan material 3 macam kaca, yaitu yaitu double glazed glass, translucent glass, dan kaca low-e

Sumber : http://www.skyscrapercity.com/showthread.php?t=1239689

Pada bidang bangunan yang terletak di antara dua bidang asimetris, dipasang curtain wall dengan warna yang lebih gelap, yaitu pada sisi timur dan barat bangunan sehingga perbedaan bidang terlihat jelas.

6http://indesignindonesia.com/read-news-2-0-69-monumental- triangle.indesign.indonesia.magz

7http://indesignindonesia.com/read-news-2-0-69-monumental- triangle.indesign.indonesia.magz

(21)

interior lobi tampak warna-warna natural monokromatis seperti putih dan abu-abu.

Pengaturan pola acak marmer putih susu statuary, double glazed glass, dan hairline stainless steel mendominasi lobi utama denganhighlight pada sisi dinding miring lobi menggunakan marmer kuning. Sementara itu, pada lantai tipikal digunakan marmer Chiampo Blue Sulawesi.

Untuk memberikan kenyamanan pengguna gedung, pada sisi timur dan barat kemudian dilengkapi dengan sun shading.8

Gambar 2.11

Loby pada Menara Palma Memiliki langit-langit yang tinggi dengan balutan nuansa berwarna putih yang memberi kesan luas dan lapang

Sumber : http://indesignindonesia.com/read-news-2-0-69-monumental- triangle.indesign.indonesia.magz

2.5.2Menara Karya

Nama Objek : Menara Karya

Lokasi : Jl HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan Pemilik : PT Karyadeka Pancamurni

Arsitek : Arquitectonica, Hongkong Jumlah Lantai : 26

Luas Tapak : ±6.109m² Luas Bangunan : 35.119.25m² Fungsi Bangunan : Perkantoran Sewa

8http://indesignindonesia.com/read-news-2-0-69-monumental- triangle.indesign.indonesia.magz

(22)

Gambar 2.12

Gambar Arsitektur Menara Karya (A) gambar layout yang di rancang dengan menempatkan massa ditengah- tengah site. (B)dari potongan Menara Karya terlihat bentuk yang dinamis walau memiliki lantai yang tipikal.

Sumber : http://www.e-architect.co.uk/images/jpgs/indonesia/menara_karya_arq150708_craysugiharto_3.jpg

Untuk memudahkan akses ke unit perkantoran, gedung ini dibagi menjadi dua zona, yaitu zona rendah terhitung dari lantai 1 sampai dengan lantai 17 dan zona tinggi yang terhitung dari lantai 18 sampai dengan lantai 29. Setiap lantai dari gedung ini di bagi menjadi 8 tipe ukuran yang bervariatif, di zona rentah tersedia ruang dari ukuran 1.280 m2 – 1.400 m2, dan di zona tinggi memiliki ruang yang berukuran 1.150 m2 – 1.440 m2.9

9http://buildingindonesia.biz/2010/10/31/menara-karya-disain-futuristik-dengan- ciri-khas-sky-diamond-dan-full-laminated-

glass / http:// adesignideas.blogspot.com/2009/07/office-tower-menara- karyajakartaindones.html

B A

(23)

Gedung ini memiliki 8 lift penumpang yang di bagi menjadi 4 unit lift di zona rendah dari ground floor hingga lantai 17, dan 4 unit di zona tinggi sampai lantai 29. Selain itu gedung ini juga memiliki 2 lift parker dari ground floor ke basement, dan 1 lift service yang bergerak dari basement ke lantai 29. Dan di dukung dengan 2 eskalator untuk tranfortasi menuju ke area di lantai mezanin yang

menyediakan restoran, ATM, bank, minimarket, post office dan musholla. Ruang-ruang Menara Karya mempunyai jarak kolom ke kolom lainnya 7 meter

Gambar 2.13

(A) Pada gambar diatas memperlihatkan bentuk dinamis dari Menara Karya. (B) pada interior bagian loby memadukan warna coklat, putih,

dan hitam. Serta kolom dengan bentangan 7 meter.

Sumber : http://www.e-

architect.co.uk/images/jpgs/indonesia/menara_karya_arq150708_cray sugiharto_7.jpg

Menara Karya menerapkan tema Sustainable, pencapaian tema tersebut di terapkan pada beberapa hal, diantaranya ; menngunakan material glass skin of energy efficient vision dan spandrel glass. Selain untuk menghemat energy penggunaan lapisan kaca ini juga untuk melindungi material batu dan komponen

B A

(24)

pracetak yang berbahan kovensional terhadap pengaruh polusi dan kelembapan udara.10

2.5.3Kesimpulan Studi Banding Objek

Menara Palma Menara Karya

Bentuk

Bangunan/tapak

Bentuk tapak di desain berbertuk huruf “L” yang terdiri dari dua massa yaitu gedung parkir dan gedung kantor. Merupakan bangunan typical berlantai banyak dengan jumlah lantai keseluruhan sebanyak 24 lantai.

Bangunan berada di tengah-tengah site, juga

didesai dengan

pembagian zona yaitu zona rendah (lantai 1 - 17) dan zona tinggi (lantai 18 - 29).

Material Untuk material dinding luar menggunakan double layered glass, translucent glass, curtain wall dan Aluminum Composite Panel Ex Alucobond.Dan untuk langit-langit akustik menggunakan OWA Acoustic Board.

menngunakan material glass skin of energy efficient vision dan spandrel glass.

Fasilitas Bangunan ini memiliki

ruang-ruang kantor

dengan luas 99 m2, 100 m2, 101 m2, 102 m2, 103 m2, 104 m2, 105 m2, 107 m2, 120 m2, 121 m2, 122 m2, 123m2, 146 m2, 179 m2, 180 m2, 213 m2, 229 m2, 230 m2, 285 m2, 431 m2. Yang di sewakan

dengan harga Rp.

400.000,-/m2/bulan

(Ground) dan Rp.

300.000,-/m2/bulan

Ruang yang tersedia di gedung ini bervariatif, di mulai dari zona rendah tersedia ruang dari ukuran 1.280 m2 – 1.400 m2, dan di zona tinggi memiliki ruang yang berukuran 1.150 m2 – 1.440 m2.

10http://www.e-architect.co.uk/indonesia/menara-karya

(25)

(Typical)

(26)

Referensi

Dokumen terkait

Pengembangan bahan ajar berbentuk modul diharapkan dapat mengatasi masalah terbatasnya sumber referensi peserta didik dalam mempelajari materi sastra khususnya

deskriptif bertujuan untuk mengetahui kadar hemoglobin (Hb) ditinjau dari Indek Massa Tubuh, Pola Makan dan Lama Jam Kerja pada wanita pekerja taman di Kantor

Api Indonesia (PT.KAI) diharapkan hasil penelitian ini memberikan informasi dan masukan yang bermanfaat dalam menetapkan strategi pemasaran jasa jasa kepada

Proses pembuatan laporan keuangan project pada PT Smartelco dimulai dari pengumpulan data pemasukan dan pengeluaran keuangan untuk masing - masing project.. Data pemasukan dan

Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah perlakuan dengan lama fermentasi 0 hari, 2 hari, 4 hari, dan 6 hari berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap

Dilakukan penelitian untuk mengetahui bagaimana kecenderungan masyarakat dalam Dilakukan penelitian untuk mengetahui bagaimana kecenderungan masyarakat dalam memilih kendaraan mobil

Penelitian ini difokuskan pada poster mengenai kasus pembunuhan Salim Kancil yang ditinjau dari makna yang terkandung di dalam poster tersebut, dengan judul Makna PosterDi

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi gaya hidup menurut pendapat Amstrong (dalam Nugraheni, 2003) gaya hidup seseorang dapat dilihat dari perilaku yang dilakukan oleh