• Tidak ada hasil yang ditemukan

Optimalisasi Pembinaan Karakter Mahasiswa Yang Berdaya Saing di Universitas Syiah Kuala

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Optimalisasi Pembinaan Karakter Mahasiswa Yang Berdaya Saing di Universitas Syiah Kuala"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Optimalisasi Pembinaan Karakter Mahasiswa Yang Berdaya Saing di Universitas Syiah Kuala

Nur Wahyuniati1,2, Marwan3,4, Sofia5,6

1Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu Universitas Syiah Kuala

2Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala Darussalam-Banda Aceh

Email: [email protected]

3Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu Universitas Syiah Kuala

4Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala Darussalam-Banda Aceh

Email: [email protected]

5Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu Universitas Syiah Kuala

6Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala Darussalam-Banda Aceh

Email: [email protected]

Abstrak

Strategi Universitas Syiah Kuala untuk menghasilkan lulusan yang berkarakter dan berdaya saing global telah diterapkan melalui jalur kurikuler dan ekstrakurikuler. Sejumlah program inovatif pembinaan karakter mahasiswa seperti program UP3AI, UP3BI, PAKARMARU, CDC, serta kegiatan kurikuler dan ekstrakurikuler perlu dipertahankan dan diperkuat sembari mengupayakan optimalisasi pembinaan karakter mahasiswa melalui sejumlah rencana jangka pendek berupa policy study, FGD stakeholders, formulasi instrumen penilaian karakter mahasiswa, formulasi Sistem Kredit Karakter (SKK) dan formulasi kebijakan Rektor untuk implementasi pembinaan karakter mahasiswa.

Kata kunci: strategi pembinaan karakter mahasiswa, unsyiah

Pendahuluan

Sistem pendidikan tinggi di Indonesia telah dirancang sedemikian rupa untuk dapat menjamin tercapainya tujuan pendidikan tinggi yang berperan strategis dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menerapkan nilai humaniora serta pembudayaan dan pemberdayaan bangsa Indonesia yang berkelanjutan sebagaimana yang tercantum pada Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia (Permenristekdikti) Nomor 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi (Permenristekdikti, 2015).

Aspek sikap atau karakter mahasiswa merupakan komponen penting yang harus dipenuhi sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan Tinggi khususnya yang tertera pada bagian kedua mengenai standar kompetensi lulusan yang dengan jelas mengamanatkan bahwa standar kompetensi lulusan merupakan kriteria minimal tentang kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dinyatakan dalam rumusan capaian pembelajaran lulusan. Sikap sebagaimana dimaksud merupakan perilaku

(2)

benar dan berbudaya sebagai hasil dari internalisasi dan aktualisasi nilai dan norma yang tercermin dalam kehidupan spiritual dan sosial melalui proses pembelajaran, pengalaman kerja mahasiswa, penelitian dan/atau pengabdian kepada masyarakat yang terkait pembelajaran (Permenristekdikti, 2015).

Sejalan dengan tujuan pengembangan pendidikan tinggi di Indonesia, adanya Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012 mengenai penerapan kurikulum berbasis Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) semakin menekankan pentingnya pemenuhan aspek sikap mahasiswa dimana pada unsur capaian pembelajaran harus mencakup sikap dan tata nilai, kemampuan, pengetahuan, dan tanggung jawab/hak. Seluruh unsur ini menjadi kesatuan yang saling terkait dan juga membentuk relasi sebab akibat (Unsyiah, 2016).

Dalam rangka mengimplementasikan tuntutan pengembangan pendidikan tinggi di Indonesia, Universitas Syiah Kuala (UNSYIAH) memiliki tekad besar untuk mewujudkan lulusan yang berkarakter yang tertuang dalam pernyataan visi Universitas yaitu untuk menjadi Universitas yang inovatif, mandiri dan terkemuka dalam pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, humaniora, olahraga dan seni sehingga menghasilkan lulusan berkualitas yang menjunjung tinggi nilai-nilai moral dan etika. Untuk mewujudkannya, Universitas Syiah Kuala telah melakukan sejumlah strategi pembentukan karakter yang diupayakan melalui dua jalur utama, yaitu: (1) jalur kurikuler (melalui penyempurnaan standar akademik, kurikulum, serta strategi pembelajaran), (2) jalur ekstrakurikuler (melalui kegiatan organisasi mahasiswa dan unit kegiatan mahasiswa). Pembentukan karakter mahasiswa melalui pengembangan softskills telah dimulai sejak awal penerimaan mahasiswa baru baik di tingkat Universitas maupun di tingkat Fakultas, yang selanjutnya diintegrasikan ke dalam proses pendidikan mahasiswa hingga selesai masa studi. Meskipun sejumlah strategi pembentukan karakter mahasiswa telah diterapkan namun hal ini dirasa masih belum optimal untuk membentuk mahasiswa UNSYIAH yang berkarakter. Menyikapi hal tersebut, UNSYIAH telah memetakan rencana strategis dalam rangka optimalisasi pembentukan karakter mahasiswa untuk mewujudkan visi UNSYIAH pada tahun 2026.

Isi

Universitas Syiah Kuala memiliki target capaian agar lulusannnya memiliki kompetensi yang mampu mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam memecahkan masalah-masalah kekinian yang muncul dalam masyarakat dengan mengedepankan nilai- nilai kemanusiaan, keimanan dan ketaqwaan. Untuk merespon semakin besarnya kompetisi antar perguruan tinggi untuk menghasilkan lulusan yang lebih berkualitas, Universitas Syiah Kuala mengembangkan secara lebih luas dan intensif kegiatan yang berorientasi pada pembentukan karakter mahasiswa melalui peningkatan kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual secara simultan. Melalui peningkatan aspek-aspek ini diharapkan lulusan Universitas Syiah Kuala akan memiliki nilai yang kritis, kreatif, mandiri, matang secara emosional, religius, serta bertanggungjawab sehingga tercermin keseimbangan aspek hard skill dan aspek soft skill bagi lulusan termasuk ciri khas moral yang dapat menjadi teladan (Unsyiah, 2014).

Universitas Syiah Kuala telah menetapkan nilai atau sikap yang harus dimiliki oleh mahasiswa Universitas Syiah Kuala yang telah disahkan dalam bentuk Pedoman Etika Mahasiswa. Selain itu, Rektor Universitas Syiah Kuala telah mengeluarkan SK Rektor No.

323 tahun 2003 tentang Peraturan Tata Tertib dan Etika Kehidupan Warga Universitas Syiah

(3)

Kuala. Universitas Syiah Kuala memiliki Buku Kode Etik Mahasiswa. Buku ini hadir sebagai media informasi kemahasiswaan bagi para mahasiswa, pembina, pendamping, serta pembimbing kemahasiswaan. Buku ini mencakupi informasi lembaga kemahasiswaan, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), serta etika kemahasiswaan Universitas Syiah Kuala. Informasi yang ada pada buku ini sebagai pedoman normatif dalam menyiapkan dan mengoptimalkan lulusan yang mengarah pada terciptanya lulusan yang mempunyai kualitas akademik, sikap profesional, dan kepribadian yang utuh. Kode etik ini disusun untuk acuan bagi mahasiswa, baik secara individual maupun kelompok dalam bersikap dan berperilaku di dalam dan di luar kampus. Kode etik tersebut memuat garis-garis besar nilai moral dan etika yang mencerminkan masyarakat kampus yang religius, ilmiah dan edukatif. Agar informasi tersebut dapat menjadi acuan mahasiswa maka disosialisasikan melalui tiga cara yaitu: (1) pembagian Buku kepada seluruh mahasiswa Universitas Syiah Kuala, (2) penjelasan sejak dini kepada mahasiswa baru melalui rangkaian kegiatan Pembinaan Akademik dan Karakter Mahasiswa Baru (Pakarmaru) di setiap fakultas, (3) penyebarluasan materi melalui internet.

Dalam rentang tiga tahun terakhir, kode etik mahasiswa telah tersosialisasikan kepada seluruh mahasiswa Universitas Syiah Kuala. Mengingat akan pentingnya pedoman normatif tersebut, Universitas Syiah Kuala melalui bidang kemahasiswaan akan lebih mengintensifkan pola sosialisasi dan melengkapi butir-butir yang telah ada sesuai dengan dinamika kehidupan kampus (Unsyiah, 2014).

Pengembangan nilai, motivasi, dan sikap mahasiswa dan lulusan Universitas Syiah Kuala dilakukan melalui sistem pembinaan karakter berkelanjutan yang dimulai sejak awal diterima sebagai mahasiswa/i baik melalui arahan akademik maupun pembinaan di luar akademik. Untuk mewujudkan hal ini Universitas Syiah Kuala telah memberikan kesempatan dan dukungan yang sangat luas kepada mahasiswa melalui penerapan program- program kegiatan kemahasiswaan yang berorientasi pada pengembangan soft skill, kewirausahaan, kepemimpinan, keagamaan, penalaran serta kesenian/kebudayaan. Untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan kemahasiswaan di tingkat fakultas maupun di universitas telah dialokasikan dana kegiatan kemahasiswaan oleh fakultas maupun universitas. Dana kegiatan kemahasiswaan terutama bersumber dari Dana Universitas Syiah Kuala dan Pemerintah Aceh. Dana yang diberikan berupa dana rutin untuk operasional lembaga kemahasiswaan/UKM dan dana bantuan kegiatan mahasiswa, termasuk alokasi dana untuk pemeliharaan prasarana dan sarana pendukung (Unsyiah, 2014).

Berikut ini adalah berbagai upaya pembinaan karakter mahasiswa yang telah dilakukan oleh Universitas Syiah Kuala:

1. Unit Pengembangan Program Pendamping Mata Kuliah Agama Islam (UP3AI) Salah satu hal yang diwajibkan bagi mahasiswa baru dilingkungan Universitas Syiah Kuala adalah mengikuti program pendamping mata kuliah agama islam yang diselenggarakan oleh Unit Pengembangan Program Pendamping Mata Kuliah Agama Islam (UP3AI) berdasarkan SK Rektor Nomor 422 tahun 2002 yang tujuannya menumbuhkan nilai-nilai kehidupan berbasis keislaman. Adanya program ini didasari atas tujuan Uniersitas Syiah Kuala yang akan menghasilkan lulusan berkualitas yang menjunjung tinggi nilai-nilai moral dan etika. Di samping itu juga karena Universitas Syiah Kuala berada di daerah Provinsi Aceh yang menerapkan Syariat Islam maka penumbuhan sikap dan motivasi secara keislaman menjadi dasar dalam proses kehidupan akademik di kampus. Program yang dilaksanakan di UP3BI teritegrasi dengan mata Kuliah Agama Islam yang terdiri dari:

 Program Iqra’: untuk meningkatkan kemampuan baca Al-Qur’an mahasiswa, dilakukan selama 6 bulan pada semester-1. Sifatnya wajib bagi seluruh mahasiswa

(4)

baru yang beragama Islam. Bagi mahasiswa non muslim, program diserahkan kepada pemuka agama mahasiswa yang bersangkutan dan nilai diterima oleh UP3AI Unsyiah dari pemuka agama tersebut.

 Program Mentoring: untuk meningkatkan kualitas akhlak mahasiswa, membekali mahasiswa dengan ilmu agama yang cukup dan menambah wawasan keislaman mahasiswa.

 Program Praktek Ibadah: untuk membekali mahasiswa dengan tata cara yang benar dalam melaksanakan ibadah sesuai dengan hukum dan syariat Islam dan pembinaan karakter.

Keterangan:

Iqra’ awal = hasil dari penjajakan baca Al-Qur’an di awal program

Iqra’ akhir = hasil akhir kemampuan baca Al-Qur’an peserta setelah program iqra selesai

Gambar 1 Perkembangan kemampuan baca Al-Quran mahasiswa Unsyiah

2. Unit Pelatihan, Pengembangan dan Pendampingan Mata Kuliah Bahasa Inggris (UP3BI)

Langkah konkrit Universitas Syiah Kuala untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa dan lulusan dalam penguasaan Bahasa Inggris terwujud melalui SK Rektor No.1248 tahun 2016 mengenai pengesahan program Unit Pelatihan, Pengembangan dan Pendampingan Mata Kuliah Bahasa Inggris (UP3BI). Melalui program ini diharapkan akan tercapai output berupa: (1) meningkatnya kemampuan bahasa Inggris dan Nilai TOEFL mahasiswa, (2) meningkatnya kesadaran mahasiswa untuk mempelajari TOEFL, (3) meningkatnya pemahaman mahasiswa dalam mempelajari TOEFL.

Program ini diselenggarakan oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Bahasa Universitas Syiah Kuala dengan sumber pembiayaan dari program Bidikmisi. Program ini telah dilaksanakan sebanyak 2 semester dengan metode kakak asuh, dimana mahasiswa yang mengambil Mata Kuliah bahasa Inggris akan dibagi ke dalam kelompok-kelompok kecil yang kemudian akan dibina oleh kakak asuh yang merupakan kakak kelas baik dari program studi yang sama maupun dari program studi lain dengan kemampuan bahasa Inggris yang baik (TOEFL >500) dan telah melalui seleksi.

3. Program Pendidikan Karakter Mahasiswa Baru (PAKARMARU)

Program ini telah dimulai sejak tahun 2013 melalui SK Rektor No.894 tahun 2013 dengan output untuk membentuk karakter mahasiswa, memperkenalkan sistem akademik, mengantisipasi bahaya narkoba, meningkatkan pemahaman terhadap ketahanan nasional dan pengetahuan anti korupsi. Di tingkat Fakultas kegiatan PAKARMARU juga dilaksanakan secara lebih intensif dengan fokus pembentukan karakter positif bagi mahasiswa baru.

4. Kegiatan ekstrakurikuler

0 1000 2000 3000 4000 5000

Iqra' Awal Iqra' Akhir

(5)

Kegiatan ekstrakurikuler mahasiswa Universitas Syiah Kuala dilakukan dengan tujuan meningkatkan peran mahasiswa dalam aktifitas olah raga, seni, IPTEK, sosial dan kemanusiaan, selain untuk memenuhi pelayanan dalam membina dan mengembangkan penalaran, minat, bakat, seni, dan kesejahteraan mahasiswa. Untuk membina jiwa kewirausahaan, bakat dan minat tersebut Universitas Syiah Kuala memfasilitasi mahasiswa melalui Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang dapat diklasifikasi ke dalam 5 bidang yaitu: (1) seni, (2) olahraga dan beladiri, (3) minat dan teknologi, (4) keagamaan, dan UKM Penunjang, sehingga mahasiswa memiliki banyak pilihan untuk menyalurkan bakat dan minatnya. Universitas Syiah Kuala telah menyediakan fasilitas dalam rangka mendorong pengembangan diri bagi mahasiswa baik program studi dimungkinkan berdasarkan bidang ilmu yang digeluti melalui fasilitas pengembangan minat dan bakat. Hasil dari penelusuran bakat ini dijadikan rekomendasi bagi mahasiswa untuk memilih bidang ilmu disertai pengembangan bakat dan minat melalui program kemahasiswaan, seperti; organisasi kemahasiswaan di tingkat Universitas yaitu Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM), Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Unit Kegiatan Mahasiswa (22 UKM), sementara itu, pada tingkat Fakultas terdiri dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas (DPMF) dan Unit Kegiatan Mahasiswa Fakultas (UKM-Fakultas). Berdasarkan angket yang diberikan, lembaga kemahasiswaan telah menjalankan organisasi dengan baik.

5. Career Development Centre (CDC)

Pembinaan karakter mahasiswa agar siap dalam menghadapi tantangan dunia kerja juga dilakukan oleh unit kerja Career Development Centre (CDC). Misi CDC didefinisikan dalam SK Rektor Universitas Syiah Kuala Nomor 588/2013 tanggal 29 April 2013 tentang penunjukan personalia CDC, sebagai berikut: (1) Menjadi mediator dan fasilitator antara mahasiswa/alumni Universitas Syiah Kuala dan dunia kerja (penyebaran informasi kerja, penyelenggaraan bursa kerja secara berkala, layanan penempatan kerja), (2) Mengembangkan kemampuan diri, pengetahuan dan keterampilan mahasiswa/alumni Universitas Syiah Kuala sebelum memasuki dunia kerja (perencanaan kerja/karir, pelatihan melamar kerja, pelatihan peningkatan soft skill/keterampilan kerja), (3) Menyelenggarakan berbagai kegiatan pembangunan kapasitas (capacity building) sumber daya manusia baik untuk kalangan internal maupun eksternal, (4) Menyelenggarakan tracer study secara terintegrasi di tingkat universitas (Unsyiah, 2015).

6. Suasana Akademik (Aktifitas Kurikuler)

Universitas Syiah Kuala menyadari bahwa tingkat kesesuaian kurikulum dengan kemampuan yang dibutuhkan pasar merupakan faktor utama dalam meningkatkan daya serap lulusan didunia kerja. Tuntutan dunia kerja terhadap baiknya karakter lulusan menjadi fokus penting sehingga muatan aspek sikap harus dapat juga dirumuskan dalam pembelajaran melalui materi dan aktivitas pembelajaran. Untuk itu, Universitas Syiah Kuala telah mengintegrasikan aspek pembinaan karakter melalui internalisasi nilai sikap dan etika ke dalam kurikulum. Universitas Syiah Kuala telah memiliki kebijakan, peraturan dan pedoman atau panduan yang jelas untuk pengembangan kurikulum sesuai jenjang pendidikan yang ada (diploma, sarjana, pascasarjana maupun program-program profesi dan spesialis). Dokumen tersebut mencakup: 1) kebijakan pengembangan kurikulum, 2) peraturan implementasi kurikulum, serta 3) panduan perencanaan, pengembangan dan pemutakhiran kurikulum. Universitas Syiah Kuala telah menetapkan kebijakan dan peraturan serta pedoman atau buku panduan yang memfasilitasi program studi untuk melakukan perencanaan, pengembangan, dan pemutakhiran kurikulum secara berkala dan berkesinambungan, yang tertuang di dalam

(6)

Kebijakan Akademik Universitas Syiah Kuala, Manual Mutu Akademik Universitas Syiah Kuala, dan Standar Akademik Universitas Syiah Kuala. Kurikulum tersebut berisikan muatan nasional atau lokal yang tersusun dari kompetensi utama, kompetensi pendukung, maupun kompetensi lainnya dan mengacu kepada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN-DIKTI).

Berdasarkan kebijakan akademik dijelaskan bahwa penyelenggaraan pendidikan dilaksanakan mengacu kepada kurikulum berbasis KKNI yang dirumuskan bersama stakeholder yang antara lain mencakup penguasaan dan pemahaman pengetahuan, keterampilan intelektual, praktikal, managerial, kepemimpinan, etika, dan tata krama.

Melalui desain kurikulum yang telah memberi ruang besar bagi pembinaan karakter mahasiswa ini terlihat bahwa suasana akademik di Universitas Syiah Kuala berjalan dengan baik, dimana aktifitas pembelajaran dan evaluasi hasil pembelajaran telah menempatkan penilaian sikap mahasiswa sebagai salah satu komponen yang harus dipenuhi, selain itu interaksi dosen dan mahasiswa juga telah ikut berperan dalam pembinaan karakter mahasiswa Unsyiah (Unsyiah, 2015).

7. Monitoring dan Evaluasi

Universitas Syiah Kuala memiliki kebijakan tentang suasana akademik yang menyatakan “Proses belajar-mengajar dilaksanakan dan dikembangkan dengan metode, media, sarana dan prasarana pembelajaran yang dapat mendorong sikap mandiri, inovasi, kreasi dan dalam suasana yang kondusif serta terdorong terwujudnya interaksi akademik yang bertanggungjawab dan didasarkan pada nilai moral dan etika”. Kegiatan monitoring dan evaluasi sikap dan karakter mahasiswa dilakukan masih terintegrasi dengan monitoring dan evaluasi kurikulum dan suasana akademik secara umum.

Kegiatan monitoring dan evaluasi ini dilaksanakan oleh Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Syiah Kuala yang dilakukan melalui dua kegiatan, yaitu: 1) review terhadap hasil penyusunan atau revisi kurikulum, dan 2) monitoring dalam kegiatan Audit Internal Mutu Akademik (AIMA). Kegiatan monitoring dan evaluasi ini dilakukan secara berkala dan diharapkan keberlangsungan suasana akademik yang kondusif tetap terjamin dan berkesinambungan di seluruh program studi di lingkungan Universitas Syiah Kuala.

Strategi Optimalisasi

Universitas Syiah Kuala telah menetapkan beberapa sasaran strategis dan upaya pencapaiannya dijabarkan secara bertahap dalam 4 (empat) periode waktu, sebagaimana dirumuskan dalam rencana pembangunan jangka panjang berkelanjutan Universitas Syiah Kuala yang dituangkan dalam Master Plan Universitas Syiah Kuala 2007-2026. Masing- masing periode waktu memiliki tujuan, rencana strategis dengan milestones dan sasaran strategis yang terukur. Saat ini Universitas Syiah Kuala berada pada periode III - Daya Saing Regional (2017-2021) dengan target yang tertuang dalam deklarasi visi pendidikan nasional tahun 2025 adalah kompetitif pada tingkat global. Untuk itu, pada periode III pembangunan Universitas Syiah Kuala (2017-2021) difokuskan pada kualitas pendidikan yang memiliki daya saing regional. Universitas Syiah Kuala pada tahap ini harus sudah mulai diakui eksistensi di Asia Tenggara dari aspek kualitas pendidikan dan produk penelitian yang inovatif dan relevan. Standar mutu yang berkesinambungan pada periode ini diharapkan relevan dengan pasar regional berdasarkan pada benchmarking yang obyektif dan realistis.

Program kerja yang berdasarkan pemahaman terhadap perkembangan kebutuhan pasar regional menjadi faktor yang sangat penting dalam mencapai daya saing yang diinginkan (Unsyiah, 2015).

(7)

Sesuai dengan periode pengembangan di atas, maka untuk menghasilkan lulusan yang memiliki daya saing regional Unsyiah terus meningkatkan upaya untuk menghasilkan lulusan yang berkarakter. Hasil dari telaah atas Strength (S), Weakness (W), Opportunity (O) dan Threat (T) terkait pembentukan karakter mahasiswa dijabarkan pada tabel berikut ini:

Tabel 1 Analisis SWOT pembinaan karakter mahasiswa (Unsyiah, 2014).

Indikator Deskripsi

Strength (S) 1. Kurikulum Universitas Syiah Kuala telah mengakomodasi dengan bobot cukup besar soft skill mahasiswa yang terintegrasi dalam mata kuliah penyusunnya dan kesempatan mahasiswa untuk berkembang secara mandiri sesuai peminatan melalui penyediaan mata kuliah pilihan.

2. Fasilitas pendukung kegiatan ekstra dan intrakurikuler sudah cukup memadai.

3. Organisasi kemahasiswaaan di tingkat universitas dan fakultas telah berjalan dengan baik

4. Lulusan Universitas Syiah Kuala telah dibekali dengan norma moral dan etika sesuai dengan visi universitas

5. Tingkat kepuasan pengguna (pasar kerja) lulusan Universitas Syiah Kuala cukup baik yang telah dievaluasi melalui survey kepuasan mahasiswa dan lulusan (tracer study).

Weakness (W)

1. Sarana pendukung pengembangan soft skills mahasiswa masih kurang.

2. Pembinaan minat dan bakat mahasiswa masih belum intensif dilakukan.

3. Penghargaan terhadap mahasiswa berprestasi masih kurang.

4. Standar mutu kemahasiswaan masih perlu dipertajam.

5. Belum tersedianya format evaluasi yang spefisik mengenai karakter mahasiswa.

Opportunity (O)

1. Dunia kerja membutuhkan lulusan yang berkarakter dan inovatif.

2. Kebijakan Pemerintah menuntut lulusan yang memiliki kompetensi sikap.

3. Banyaknya kesempatan untuk memperlihatkan prestasi diajang nasional maupun internasional.

4. Adanya peluang untuk mendapatkan penghargaan produk inovatif dari kreativitas mahasiswa

Threat (T) 1. Bertambahnya jumlah perguruan tinggi negeri di Provinsi Aceh 2. Semakin meningkatnya tuntutan dunia kerja terhadap IPK dan mutu

lulusan secara spesifik.

3. Pasar kerja terus menuntut soft skill lulusan yang tinggi.

4. Tuntutan kebutuhan stakeholder terhadap lulusan Universitas Syiah Kuala belum berjalan seimbang dengan perubahan kurikulum Program Studi.

5. Tuntutan lapangan dan pasar kerja yang semakin ketat terhadap aspek soft skill lulusan.

Berdasarkan hasil analisis SWOT tersebut di atas, Universitas Syiah Kuala memiliki sejumlah rencana jangka pendek dalam rangka optimalisasi pembinaan karakter mahasiswa yang meliputi:

(8)

1. Melaksanakan policy study terkait karakter mahasiswa (sebagai strategi atas analisis SWOT pada bagian threat poin 1-5).

2. Melaksanakan Focus Group Discussion tentang pembinaan karakter mahasiswa bagi stakeholders di Universitas Syiah Kuala (sebagai strategi atas analisis SWOT pada bagian weakness poin 1-4).

3. Memformulasikan instrumen penilaian karakter mahasiswa (sebagai strategi atas analisis SWOT pada bagian weakness poin 5).

4. Memformulasikan Sistem Kredit Karakter (SKK) bagi mahasiswa (sebagai strategi atas analisis SWOT pada bagian weakness poin 5).

5. Memformulasikan kebijakan Rektor untuk implementasi pembinaan karakter mahasiswa (sebagai strategi atas analisis SWOT pada seluruh bagian weakness dan threat).

Penutup

Sebagai Universitas yang telah berdiri selama 55 tahun, Universitas Syiah Kuala terus membenahi diri untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas dan mampu menjawab tuntutan dunia kerja. Aspek pembinaan karakter mahasiswa merupakan salah satu aspek penting pada periode III pembangunan Universitas Syiah Kuala (2017-2021) yang difokuskan pada kualitas pendidikan yang memiliki daya saing regional. Sejumlah strategi pembinaan karakter mahasiswa yang selama ini telah dilaksanakan akan terus diperkuat sembari mengupayakan optimalisasi melalui sejumlah rencana jangka pendek pembinaan karakter mahasiswa. Melalui strategi pembinaan karakter mahasiswa yang terarah dan terukur, maka Universitas Syiah Kuala optimis mampu menjawab tantangan persaingan di era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

Daftar Pustaka

Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia (Permenristekdikti) No.44. (2015). Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Jakarta

Universitas Syiah Kuala. (2014). Standar Akademik. Percetakan Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.

Universitas Syiah Kuala. (2014). Borang Evaluasi Diri. Percetakan Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh

Universitas Syiah Kuala. (2015). Borang Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi. Percetakan Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh

Universitas Syiah Kuala. (2015). Rencana Strategis 2012-2017 dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang, edisi Revisi Mei 2015. Percetakan Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh Universitas Syiah Kuala. (2016). Buku Panduan Penyusunan Kurikulum. Percetakan Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh

Referensi

Dokumen terkait

Memenuhi hak-hak jasmani dan ruhani dengan menjaga kesehatan makan makanan yang baik dan halal, menghindari makanan yang haram, minuman keras atau obat-obatan

seperti tampilan gridline, formula bar, lembar kerja, dan tampilan beberapa jendela, dan h) Tab Developer: tombol yang berhubungan dengan Macro, pembuatan kon- trol-kontrol form dan

Pengetahuan perawat tentang pengelolaan alat bekas pakai kewaspadaan standar menurut masa kerja: 16 responden masa kerja 0-5 tahun menjawab benar sebanyak 90% dan

Dengan kata lain, proposisi ilmiah temuan penelitian ini ialah tindak tutur direktif guru dalam wacana interaksi kelas anak tunarungu direpresentasikan secara beragam melalui

My Group merupakan layanan dari TELKOMSEL Corporate Business Solution dimana pelanggan dapat menikmati Layanan Unlimited Panggilan dan SMS ke sesama karyawan di seluruh

Formulir Penjualan Kembali Unit Penyertaan AVRIST IDX30 yang telah lengkap sesuai dengan syarat dan ketentuan yang tercantum dalam Kontrak Investasi Kolektif dan

Latar belakang kami mengambil judul tersebut adalah masih tingginya angka mortalitas penyakit meningitis di Jawa Timur akibat terjadinya defisit neurologis dan RSU

Verbal lisan itu kan para penyidik yang memeriksa para saksi, ini kita keberatan, kalau orang-orang seperti ini diperiksa, dia (saksi Kawan, Suradi, Zondi, Aripin Rahman,