• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN DEFISIT NEUROLOGIS TERHADAP PROGNOSIS PASIEN POST TERAPI MENINGITIS AKUT DI RSU HAJI SUKOLILO SURABAYA PERIODE 1 JANUARI SEPTEMBER

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "HUBUNGAN DEFISIT NEUROLOGIS TERHADAP PROGNOSIS PASIEN POST TERAPI MENINGITIS AKUT DI RSU HAJI SUKOLILO SURABAYA PERIODE 1 JANUARI SEPTEMBER"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

KARYA TULIS AKHIR

HUBUNGAN DEFISIT NEUROLOGIS TERHADAP PROGNOSIS PASIEN POST TERAPI MENINGITIS AKUT

DI RSU HAJI SUKOLILO SURABAYA PERIODE 1 JANUARI 2007 – 30 SEPTEMBER 2011

OLEH:

PRIMA HARI NASTITI 08020042

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS KEDOKTERAN

(2)

HUBUNGAN DEFISIT NEUROLOGIS TERHADAP PROGNOSIS PASIEN POST TERAPI MENINGITIS AKUT

DI RSU HAJI SUKOLILO SURABAYA PERIODE 1 JANUARI 2007 – 30 SEPTEMBER 2011

KARYA TULIS AKHIR Diajukan kepada

Universitas Muhammadiyah Malang untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

dalam Menyelesaikan Program Sarjana Fakultas Kedokteran

Oleh:

PRIMA HARI NASTITI 08020042

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS KEDOKTERAN

(3)

iii

LEMBAR PENGESAHAAN LAPORAN HASIL PENELITIAN Telah disetujui sebagai hasil penelitian

untuk memenuhi persyaratan Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Malang 11 November 2011

Pembimbing I

dr. Rahayu Gunaryo, Sp.S

Pembimbing II

dr. Irma Suswati, M.Kes.

Mengetahui, Fakultas Kedokteran

Dekan,

(4)

Karya Tulis Akhir oleh Prima Hari Nastiti ini telah diuji dan dipertahankan di depan Tim Penguji Pada tanggal : 11 November 2011

Tim Penguji

dr. Rahayu Gunaryo, Sp.S , Ketua

dr. Irma Suswati, M.Kes , Anggota

dr. Pertiwi Febriana C, MSc., Sp.A , Anggota

(5)

v

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena hanya atas rahmat dan karunia-Nya lah kami dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul “Hubungan Defisit Neurologis Terhadap Prognosis Post Terapi Meningitis Akut di RSU Haji Kota Surabaya”. Latar belakang kami mengambil judul tersebut adalah masih tingginya angka mortalitas penyakit meningitis di Jawa Timur akibat terjadinya defisit neurologis dan RSU Haji Sukolilo Kota Surabaya salah satu rumah sakit jejaring Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang sehingga diharapkan dapat sebagai wacana mengenai defisit neurologis terhadap prognosis pasien meningitis di sana maka dilakukanlah penelitian mengenai hubungan defisit neurologis terhadap prognosis pasien post terapi meningitis akut di RSU Haji Sukolilo Kota Surabaya.

Penulisan Tugas Akhir ini tidak lepas dari bantuan banyak pihak. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada:

1. dr. Irma Suswati, M.Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang serta segenap jajaran pembantu dekan I, pembantu dekan II pembantu dekan III , memberi banyak masukkan serta memberi dukungan dalam penyelesaian Tugas Akhir ini.

2. dr. Rahayu Gunaryo, Sp.S , selaku Pembimbing I yang telah banyak membantu, membimbing dan mendukung kami dalam penyelesaian Tugas Akhir ini.

(6)

2. dr. Irma Suswati, M.Kes, selaku Pembimbing II yang telah banyak membantu, membimbing dan mendukung kami dalam penyelesaian Tugas Akhir ini. 3. dr. Pertiwi Febriana C, MSc., Sp.A selaku Penguji I yang telah membantu kami

dalam mengevaluasi Tugas Akhir ini.

4. Prof. Soebektiningsih, Sp.Par.K yang telah membantu mengevaulasi abstrak pada penelitian ini dalam bahasa Inggris.

4. Segenap staff RSU Haji Kota Surabaya yang telah memberikan izin penelitian serta saran dalam proses penelitian.

5. Segenap Dosen dan Staf Tata Usaha (TU) yang telah banyak membantu dan memberi banyak kemudahan dalam penyelesaian Tugas Akhir ini.

6. Orang tuaku tercinta, Ganef Hari Sulistiono dan Endarti yang telah memberi banyak dukungan dan doa yang tiada henti. Semua saudara saudaraku, terutama kakakku Gandy Hari Sarasnanda serta suamiku Arif Rahman yang telah membantu dalam proses penulisan dan telah memberi support dan hiburan kepada kami.

8. Teman-teman satu perjuangan di FK’08 yang telah memberi support dan telah banyak bertukar pikiran mengenai Tugas Akhir ini.

9. Semua pihak yang telah membantu penulis mulai dari awal hingga akhir penulisan Tugas Akhir ini.

Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis membuka diri atas segala saran, kritik membangun dari segala pihak. Semoga Tugas Akhir ini membawa manfaat bagi setiap orang yang membacanya.

Malang, 19 Oktober 2011

(7)

vii ABSTRAK

Prima, Hari Nastiti. 2011. Hubungan Defisit Neurologis Terhadap Prognosis Pasien Post Terapi Meningitis Akut Di RSU Haji Sukolilo Surabaya Periode 1 Januari 2007 – 30 September 2011. Tugas akhir, Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang, Pembimbing: (1) Rahayu Gunaryo, (2) Irma Suswati.

Latar Belakang: Meningitis di negara berkembang seperti Indonesia masih menjadi masalah yang serius. Hasil studi klinik di Jawa Timur pada tahun 2006 memperlihatkan insidens dari defisit neurologis meningitis lebih dari 50% kasus pada orang dewasa dan lebih dari 30% pada anak-anak. Penelitian sebelumnya menunjukan bahwa defisit neurologis fokal berupa kejang memiliki prognosis yang lebih buruk seperti juga pada pasien yang memiliki faktor predisposisi berupa umur terlalu muda atau terlalu tua, takikardi, Glas Glow Coma Scale (GCS) yang rendah pada saat masuk rumah sakit, hal ini dipengaruhi oleh luasnya iskemia otak akibat proses inflamasi.

Tujuan: Mengetahui hubungan antara defisit neurologis dan prognosis pasien post terapi meningitis akut di RSU Haji Sukolilo Kota Surabaya.

Metode: Observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel dengan teknik total sampling. Dianalisa dengan uji Spearmann.

Hasil Penelitian: Terdapat hubungan yang signifikan antara status kesadaran (0,000 < 0,05) dan defisit neurologis kejang dengan prognosis pasien post terapi meningitis akut juga memiliki hubungan yang signifikan (0,015 < 0,05). Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara defisit neurologis paresis nervus kranialis dengan prognosis pasien post terapi meningitis akut (0,996 > 0,05). Kesimpulan: Terdapat hubungan antara defisit neurologis dan prognosis pasien post terapi meningitis akut di RSU Haji Surabaya.

(8)

ABSTRACT

Prima, Hari Nastiti. 2011. The Correlation between Neurologic Deficit and Prognosis of Acute Meningitis Post Therapy Patient in General Hospital Haji Sukolilo Surabaya during January 1st-September 31st Period. Final assignment. Faculty of Medicine University of Muhammadiyah Malang, Adviser: (1) Rahayu Gunaryo, (2) Irma Suswati

Background: In developing country such as Indonesia, meningitis is a serious problem. In the year 2006, in East Java showed the incidence of neurologic deficit was more than 50% cases in adults and more than 30% in children. Previous research showed that focal neurologic deficits as seizure should a worse prognosis as well as in patient whose predisposing factor a younger and elderly patient, tachycardia, low Glasgow Coma Scale (GCS), this is caused broad ischemia of the brain resulted from inflammation process.

Objective: To know the correlation of neurologic deficit to the prognosis of acute meningitis post therapy patient in General Hospital of Haji Sukolilo Surabaya Method: Analytic observation with cross sectional approach. Sample were total sampling technique. Analyzed with Spearman test.

Result: In General Hospital Haji Sukolilo Surabaya, there was a significant correlation between consciousness (0,000 < 0,05) and seizure neurologic deficit with prognosis of acute meningitis post therapy patient also had a significant correlation (0,015 < 0,05), while cranial nerve palsy neurologic deficit had no significant correlation to prognosis of acute meningitis post therapy patient in General Hospital of Haji Sukolilo Surabaya (0,996 > 0,05).

Conclusion: There was a correlation between neurologic deficit and prognosis of acute meningitis post therapy patient in General Hospital of Haji Surabaya. Keyword: Meningitis, Neurologic deficits, Prognosis

(9)

ix DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

LEMBAR PENGUJIAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

DAFTAR SINGKATAN ... xv BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Rumusan Masalah ... 3 1.3 Tujuan Penelitian ... 3 1.3.1 Tujuan Umum ... 3 1.3.2 Tujuan Khusus ... 3 1.4 Manfaat Penelitian ... 4 1.4.1 Manfaat Akademis ... 4 1.4.2 Manfaat Klinik ... 4

1.4.3 Manfaat Bagi Masyarakat ... 5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Defisit Neurologis ... 6 2.1.1 Definisi ... 6 2.1.2 Epidemiologi ... 6 2.1.3 Etiologi ... 7 2.1.4 Patogenesis ... 7 2.1.5 Gejala Klinik ... 11 2.2 Meningitis ... 17

(10)

2.2.1 Definisi ... 17 2.2.2 Epidemiologi ... 17 2.2.3 Etiologi ... 18 2.2.4 Patogenesis ... 20 2.2.5 Gejala Klinik ... 21 2.2.6 Diagnosis ... 25 2.2.7 Terapi ... 26 2.2.8 Prognosis ... 32 2.2.9 Pencegahan ... 33

2.3 Hubungan Defisit Neurologis dan Prognosis Meningitis ... 33

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN 3.1 Kerangka Konseptual Penelitian ... 37

3.2 Hipotesis ... 38

BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian ... 39

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 39

4.3 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling ... 39

4.3.1 Populasi ... 39

4.3.2 Sampel ... 39

4.3.3 Kriteria Inklusi dan Eksklusi ... 39

4.3.4 Teknik Sampling ... 40

4.3.5 Variabel Penelitian ... 40

4.3.5.1 Variabel Bebas ... 40

4.3.5.2 Variabel Tergantung ... 40

4.3.6 Definisi Operasional ... 40

4.4 Alat dan Bahan Penelitian ... 42

4.5 Prosedur Penelitian ... 43

4.5.1 Kerangka Operasional ... 43

4.5.2 Prosedur Pengumpulan Data ... 43

4.6 Analisa Data ... 43

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA 5.1 Karakteristik Pasien Meningitis ... 45

(11)

xi

5.1.1 Karakteristik Responden ... 45

5.2 Hasil Penelitian dan Uji Hipotesis ... 46

5.2.1 Tabulasi Silang ... 46

5.2.2 Hasil Analisa Data dengan Menggunakan Uji Spearman ... 49

BAB 6 PEMBAHASAN ... 51

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN ... 57

7.1 Kesimpulan ... 57

7.2 Saran ... 57

(12)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Klasifikasi kejang ... 14

Tabel 2.2 Tingkat kesadaran ... 16

Tabel 2.3 Karakteristik gejala dan tanda meningitis ... 21

Tabel 2.4 Antibiotik empiris pada pasien meningitis ... 28

Tabel 2.5 Antibiotik rekomendasi menurut hasil kultur ... 28

Tabel 4.1 Definisi Operasional GCS Pada Pasien Meningitis ... 41

Tabel 4.2 Definisi Operasional Kejang Pada Pasien Meningitis ... 41

Tabel 4.3 Definisi Operasional Paresis Nervus Kranialis Pada Pasien Meningitis ... 42

Tabel 4.4 Definisi Operasional Prognosis Pada Pasien Meningitis ... 42

Tabel 5.1 Karakteristik Data Dasar Pasien Meningitis ... 45

Tabel 5.2 Tabulasi Silang Defisit Neurologis Gabungan Antara Status Kesadaran dan Kejang dengan Prognosis ... 47

Tabel 5.3 Tabulasi Silang Defisit Neurologis Gabungan Antara Status Kesadaran dan Paresis Nervus Kranialis dengan Prognosis ... 48

(13)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Patofisiologi Defisit Neurologis Pada Meningitis ... 8

Gambar 2.2 Patofisiologi penurunan kesadaran ... 10

Gambar 2.3 Gejala klinik menurut anatomi otak ... 11

Gambar 2.4 Penyebab kejang ... 13

Gambar 2.5 Patogenesis meningitis ... 20

Gambar 2.6 Karakteristik Cairan SerebroSpinal ... 26

Gambar 2.7 Luas Iskemia dan Gambaran Manifestasi Klinik Meningitis ... 35

Gambar 5.1 Tabulasi silang antara Status Kesadaran dan Kejang dengan Prognosis di Rumah Sakit Haji Kota Surabaya ... 48

Gambar 5.2 Tabulasi silang antara Status Kesadaran dan Paresis Nervus Kranialis dengan Prognosis di Rumah Sakit Haji Kota Surabaya ... 49

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Data Pasien Meningitis 1 Januari 2008-31 September 2011

RS Haji Surabaya ... 61 Lampiran 2 Hasil Olah Data SPSS... 63 Lampiran 3 Kartu Konsultasi Tugas Akhir ... 68

(15)

xv

DAFTAR SINGKATAN

AIDS : Acquired Immunodeficiency Syndrome ARAS : Activating Reticular Ascending System CDC : Center for Disease Control and Prevention CT – SCAN : Computed Tomography Scan

EBV : Epstein barr Virus

EEG : Electro Enchephalography

ELISA : Enzyme Linked Immunosorbent Assay GABA : Gamma Amino Butirat Acid

GCS : Glas Glow Coma Scale

HiB : Haemophillus influenza type B HIV : Human Immunodeficiency Virus HSV – 1 : Herpes Simplex Virus – 1 HSV – 2 : Herpes Simplex Virus – 2

ILAE : International League Against Epilepsy of Epileptic Seizure KLB : Kejadian Luar Biasa

LCMV : Lymphocytic Chorio Meningitis Virus MRI : Magnetic Resonance Imaging

(16)

DAFTAR PUSTAKA

Adams, Victors, 2005, Principles of Neurology, United States of America, Mc.Graw Hill.

Anna, Tjandrajani, 2009, Meningitis Bakteri Akut pada Anak dan Dewasa, Medical Jurnal Indonesia, Vol.9 viewed 11 Oktober 2011,< http://www.bacmeningitis.html>

Benvie, 2009, Kejang dalam Ilmu Kesehatan Anak, Jakarta, Buku Kedokteran EGC.

Bradley WG, Daroff RB, Fenichel GM, Jankovic J, 2008, Diagnosis of neurological disease. In: Bradley WG, Daroff RB, Fenichel GM, Jankovic J, eds. Bradley: Neurology in Clinical Practice. 5th ed. Philadelphia, Pa: Butterworth-Heinemann Elsevier; 2008:chap 1.

Casadevall A, Steenbergen JN, Nosanchuk JD, 2003. ‘Ready made’ virulence and ‘dual use’ virlence factors in pathogenic environmental fungi-the

Crytococcus neoformans paradigm, Curr Opin Microbiol, 327 – 337.

Corwin, Elizabeth, 2009, Handbook of Pathophisiology, Jakarta, Buku Kedokteran EGC.

De Beek, 2004, Seizure and Other Deficits Neurology of Bacterial Meningitis in

Adult, viewed 09 September 2011,

http://www.nejm.org/doi/full/10.1056/NEJM199012133232402

Ellenby, Miles, 2006, Typical Cerebrospinal Fluid Findings in Various Type of Meningitis, Philadelphia, Pa: Butterworth-Heinemann Elsevier; 2008:chap 17.

Ganiem, 2009, HIV-1 Associated CNS Conditions-Meningitis, viewed 12 January 2011, <http://emedicine.medscape.com/article/1167551>

Gillroy, 2000, Basic of Neurology Third Edition, United States of America, Mc. Graw Hill.

Hardiono, 2010, Meningitis pada Anak, IDAI, Jakarta.

Harsono, 2003, Kapita Selekta Neurologi, Edisi Kedua. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Jannis Jofizal, 2006, Meningitis Mortality in Neurology Ward of Dr. Cipto Mangunkusumo Hospital Jakarta, Med J Indonesia 2006; 15:236-41. Japardi, Iskandar, 2002, Meningitis Meningococcus, FK UNHAS.

(17)

xvii

Mochammad, Bahrudin, 2008, Dasar – Dasar Neurologi, Malang, UMM Press, 263 – 286 .

Moses, Scott, 2010, Family Practice Notebook, viewed 14 Oktober 2010, <http://emedicine .medscape.com/article/17453891>

Nelson, 1994, Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak Vol.2, EGC, Jakarta, pp. 136 – 156.

Nia, Kania, 2007, Kejang pada Anak, FK UNAIR.

Rajesh, 2010, CSF – Adenosine Deaminase (ADA) Activity in Various Type in Meningitis, viewed 28 Aprl 2011 http://medind.nic.in /jac/t01/i4/jact01i4p285.pdf.

Razonable, 2010, Epidemiology of Meningitis, American Academy of Neurology, 115 – 116.

Shah, 2009, Meningitis and Prognosis, Dalam : Pediatric Practice Infectious Disease, Mc. Graw Hill, Philadelphia, pp, 8 – 10.

Sharpless, 2010, Neurological Effect of Meningitis, Symposium Meningitis 2010,viewed 28 April 2011, <http://www.meningitis.org?health-professionals/symposium>.

Silbernagl, 2007, Patofisiologi Kesadaran, Dalam : Teks dan Atlas Berwarna Patofisiologi, EGC, Jakarta, pp, 324 – 343.

Susilo, 1984, Infeksi Intrakranial, <http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/10>. Solomon, 2003, West Nile Enchephalitis, BMJ 326 : 865.

Triant, 2003, Meningitis Virus, < http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/10 >. Tureen, Jay, 2006, Meningitis, Dalam :Abraham M.Rudholph, Buku Ajar Pediatri

Rudolph, Vol.1, edisi 20, EGC, Jakarta, pp, 610 – 614.

Wahyuningsih, 2010, Meningitis pada Pasien Immunocompromised viewed 12 January 2011, <http://emedicine.medscape.com/article/1167551>

Zoons, 2008, Seizure in Adult Bacterial Meningitis, American Academy of Neurology 70, 2109 – 2115.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan membaca wacana tentang proses membuat garam, siswa dapat mengidentifikasi informasi yang terkait dengan wujud benda dengan tepat.. Dengan membuat cerita bergambar, siswa

instance of a bean for each user session. On user logout, its session bean will be out of scope. Like a request, if 50 users are concurrently using a website, then a server has

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis Kajian Biologis Monyet Ekor Panjang ( Macaca fascicularis ) yang Mengalami Pengangkutan Dengan Pemberian Pakan Berbeda adalah karya

[r]

Harus diperlihatkan setiap meminjam atau memperpanjang peminjaman buku. Tidak boleh dipinjamkan kepada

[r]

Sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul: STATUS HUKUM PERKAWINAN SIRI DAN AKIBAT HUKUMNYA MENURUT HUKUM POSITIF INDONESIA yang disusun sebagai syarat memperoleh

Hal ini disebabkan karena uji HBsAg hanya positif pada fase-fase tertentu saja dan pada fase lain HbsAg menunjukkan hasil negatif pada hal darah donor