• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN ATAS PENYUSUNAN DAN REALISASI ANGGARAN BIAYA ADMINISTRASI PADA PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN ABSTRAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "TINJAUAN ATAS PENYUSUNAN DAN REALISASI ANGGARAN BIAYA ADMINISTRASI PADA PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN ABSTRAK"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Seminar Nasional Strategi Indonesia Kreatif Universitas Widyatama Bandung 19 Maret 2015

148

TINJAUAN ATAS PENYUSUNAN DAN REALISASI ANGGARAN BIAYA ADMINISTRASI PADA PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI

JAWA BARAT DAN BANTEN

Debbie Christine

Email: debbie.christine@widyatama.ac.id debbie.dr75@yahoo.com

Lusiana Hendriani

Universitas Widyatama

ABSTRAK

Dalam penelitian ini penulis melakukan penelitian pada PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten yang berlokasi di Jl. Asia Afrika No. 63 Bandung, dengan tujuan untuk mengetahui prosedur penyusunan, pelaksanaan pengendalian dan realisasi anggaran biaya administrasi. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif, yaitu suatu metode yang menggambarkan, menjelaskan apa yang dilakukan perusahaan berdasarkan fakta-fakta atau kejadian pada perusahaan tersebut untuk kemudian dapat dianalisis guna mendapatkan suatu kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, penyusunan anggaran biaya administrasi ini telah sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh PT PLN pusat, dimana proses penyusunannya menggunakan Metode Bottom Up. Penulis menyimpulkan bahwa anggaran biaya administrasi pada PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten sudah terkoordinir dengan baik dimana anggaran biaya administrasi ini dapat berperan sebagai alat pengawasan dan pengendalian bagi perusahaan.

Kata kunci: anggaran biaya administrasi

1. LATAR BELAKANG

Anggaran terdiri dari beberapa macam jenis salah satunya adalah anggaran biaya administrasi yang merupakan bagian terpenting dalam kegiatan operasioanl perusahaan, dimana anggaran biaya administrasi ini akan menangani masalah-masalah administrasi perusahaan secara umum yang sangat berkaitan erat dengan pembiayaan perusahaan secara keseluruhan, baik dari pemimpin perusahaan sampai dengan staf yang paling bawah.

Dalam rangka pencapaian efektivitas dan efisiensi PT PLN (Persero) Distribusi Jabar dan Banten penting untuk disusunnya suatu anggaran guna mencapai tingkat pencapaian hasil program dengan target yang diharapkan. Dengan anggaran biaya administrasi ini biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk kegiatan-kegiatan yang menunjang usaha perusahaan dapat lebih terkendali sehingga dapat dengan mudah bagi perusahaan untuk mengetahui penyimpangan-penyimpangan biaya yang terjadi.

PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten memiliki administrasi yang cukup banyak dan kompleks dimana dibagi menjadi tiga bagian, pertama yaitu biaya administrasi niaga yang berhubungan dengan aktivitas pelayanan kepada

masyarakat, yang kedua yaitu biaya administrasi dan umum yang berhubungan dengan aktivitas utama pada perusahaan, dan yang ketiga yaitu biaya administrasi dan umum lainnya yang tidak termasuk ke dalam kedua biaya tersebut tetapi masih berhubungan dengan kegiatan perusahaan yang jarang sekali terjadi. Pembagian biaya administrasi tersebut bertujuan untuk memudahkan perusahaan dalam penyusunan anggaran kas bagi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas penulis tertarik untuk melakukan suatu penelitian yang akan dituangkan dalam bentuk penulisan penelitian dengan judul “Tinjauan atas Penyusunan dan Realisasi Anggaran Biaya Administrasi pada PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten.

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Anggaran

Menurut M. Nafirin (2004:12) menyatakan pengertian anggaran adalah sebagai berikut:

“Anggaran adalah suatu rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan. Anggaran merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif dan umumnya

(2)

Seminar Nasional Strategi Indonesia Kreatif Universitas Widyatama Bandung 19 Maret 2015

149 dinyatakan dalam satuan uang untuk jangka waktu

tertentu”.

Menurut Charles T. Horngren, Srikant M.

Datar dan George Foster (2003:176) mengungkapkan pengertian anggaran adalah sebagi berikut :

“ A budget is the quantitave expression of a proposed plan of action by management for a specified period and an aid to coordinating what needs to be done to implement the plan.”

Dari pengertian dia atas dapat diartikan bahwa anggaran adalah ekspresi kuantitatif dari rencana tindakan yang diusulkan oleh manajemen untuk jangka waktu tertentu dan merupakan bantuan untuk koordinasi yang perlu dilakukan guna melaksanakan suatu rencana.

Tujuan penyusunan anggaran menurut Ellen Christina, dkk (2001:4) adalah sebagai berikut:

1. Untuk menyatakan harapan/ sasaran perubahan secara jelas dan formal, sehingga bisa menghindari kerancuan dan memberikan arah terhadap apa yang hendak dicapai oleh manajemen

2. Untuk mengkomunikasikan harapan manajemen kepada pihak-pihak terkait sehingga anggaran dimengerti, didukung dan dilaksanakan

3. Untuk menyediakan rencana terinci mengenai aktivitas dengan maksud mengurangi ketidakpastian dan memberikan pengarahan yang jelas bagi individu dan kelompok dalam upaya mencapai tujuan perusahaan

4. Untuk mengkoordinasikan cara/ metode yang akan ditempuh dalam rangka memaksimalkan sumber daya

5. Untuk menyediakan alat pengukur dan mengendalikan kinerja individu dan kelompok serta menyediakan informasi yang mendasari perlu tidaknya tindakan koreksi.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa anggaran memiliki tujuan yang kompleks yang sangat bermanfaat bagi para pengguna anggaran, diantaranya adalah dapat memberikan batasan antara jumlah dana yang dicari dan digunakan, sehingga kita dapat melihat dengan jelas laba yang diperoleh dari hasil aktivitas perusahaan.

Karakteristik anggaran menurut Mulyadi (2001:490) diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Anggaran dinyatakan dalam satuan keuangan dan satuan selain keuangan

2. Anggaran umumnya mecakup jangka waktu setahun

3. Anggaran berisi komitmen atau kesanggupan manajemen, berarti bahwa para manajer setuju untuk menerima tanggung jawab untuk

mencapai sasaran yang ditetapkan dalam anggaran

4. Usulan anggaran di-review dan disetujui oleh pihak yang berwenang lebih tinggi dari pihak penyusun anggaran

5. Sekali disetujui anggaran hanya dapat diubah dibawah koordinasi tertentu

6. Secara berkala kinerja keuangan sesungguhnya dibandingkan dengan anggaran dan selisihnya dianalisis dan dijelaskan.

Dari beberapa karakteristik anggaran tersebut di atas, maka dapat dikatakan anggaran akan baik apabila mengikuti karakteristik yang ada.

Oleh karena itu, hendaknya para manajemen perusahaan hendaknya mempelajari dan menelaah lebih dalam tentang karakteristik anggaran yang baik agar lebih mudah menentukan penganggaran yang efektif dan efisien terutama dalam penyusunan anggaran bagi perusahaannya.

Menurut Ellen Christina, dkk (2001:19) kelemahan anggaran adalah sebagai berikut:

1. Dalam penyusunan anggaran, penaksiran yang dipakai belum tentu tepat dengan keadaan yang sebenarnya

2. Seringkali keadaan yang digunakan sebagai dasar penyusunan anggaran mengalami perkembangan yang jauh berbeda dari yang direncanakan. Hal ini berarti diperlukan pemikiran untuk penyesuaian. Kemungkinan ini menghendaki agar anggaran disesuaikan secara berkesinambungan dengan kondisi yang berubah-ubah agar data informasi yang diperoleh akurat.

3. Karena penyusunan anggaran melibatkan banyak pihak, maka secara potensial dapat menimbulkan persoalan-persoalan hubungan kerja (human relation) yang dapat menghambat proses pelaksanaan anggaran

4. Penganggaran tidak dapat terlepas dari penilaian subjektif pembuat kebijakan (decision maker) terutama pada saat data dan informasi tidak lengkap/ tidak cukup.

Jadi, bagaimanapun anggaran dianggap sempurna, anggaran tetap merupakan suatu perencanaan yang berdasar pada estimasi yang diperoleh melalui pengalaman dan peramalan serta penggunaan sebelumnya. Selain itu anggaran tidak bisa dilaksanakan secara otomatis karena perlunya peran serta tingkat manajemen dalam pemahaman dan pelaksanaannya.

Prosedur penyusunan anggaran menurut M. Narifin (2004:8) adalah sebagai berikut:

(3)

Seminar Nasional Strategi Indonesia Kreatif Universitas Widyatama Bandung 19 Maret 2015

150 1. Tahap penentuan pedoman perencanaan

(anggaran)

Anggaran yang akan dibuat pada tahun yang akan datang hendaknya disiapkan beberapa bulan sebelum tahun anggaran berikutnya dimulai, dengan demikian anggaran yang dibuat dapat digunakan pada awal tahun anggaran.

2. Tahap persiapan anggaran

Manajer pemasaran sebelum menyusun anggaran penjualan terlebih dahulu menyusun forecast penjualan (taksiran/ ramalan penjualan). Setelah itu kemudian manajer pemasaran bekerja sama dengan paar manajer untuk menyusun anggaran lainnya.

3. Tahap penentuan anggaran

Pada tahap penentuan anggaran diadakan rapat dari semua manajer beserta direksi (direktur) untuk :

a. Perundingan untuk menyesuaikan rencana akhir setiap komponen anggaran

b. Mengkoordinasikan dan menelaah komponen-komponen anggaran

c. Pengesahan dan pendistribusian anggaran 4. Tahap pelaksanaan anggaran

Tahap ini adalah tahap dimana anggaran dilaksanakan, untuk kepentingan pengawasan tiap manajer membuat laporan realisasi anggaran. Setelah dianalisis kemudian laporan realisasi anggaran disampaikan kepada direksi.

Menurut Sofyan Syafri Harahap (2001:83) mengemukakan bahwa cara penyusunan anggaran dapat dikelompokkan sebagai berikut :

a. Otoriter atau Top Down

Budget disusun dan ditetapkan sendiri oleh pimpinan dan budget inilah yang harus dilaksanakan bawahan tanpa keterlibatan bawahan dalam penyusunannya

b. Demokrasi atau Bottom Up

Budget disusun berdasarkan hasil keputusan karyawan. Budget disusun mulai dari bawahan sampai ke atasan c. Campuran atau Top Down dan Bottom Up

Budget disusun dengan memulainya dari atasan kemudian untuk selanjutnya dilengkapi dan dilanjutkan oleh karyawan.

2.2. Biaya

Menurut Mulyadi (2005:8-10), menjelaskan tentang pengertian biaya dalam arti luas dan dalam arti sempit. Dalam arti luas biaya dapat diartikan sebagai berikut:

“Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu”.

Dari definisi biaya tersebut, terkandung empat unsur pokok diantaranya:

1. biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi 2. diukur dalam satuan uang

3. yang telah terjadi atau yang secara potensial akan terjadi

4. pengorbanan tersebut untuk tujuan tertentu.

Sedangkan dalam arti sempit, biaya dapat diartikan sebagai berikut:

“Biaya dapat diartikan sebagai pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh aktiva”.

Menurut William K. Carter dan Milton F. Usry (2002:20) pengertian biaya adalah:

“Cost as an exchange price, a forgoing a sacrifice made to secure benefit”.

Dari pengertian di atas dapat biaya dapat didefinisikan sebagai nilai tukar, pengeluaran, pengorbanan untuk memperoleh suatu manfaat.

Menurut M. Munandar (2007:171) mengemukakan pengertian dari anggaran biaya administrasi adalah:

“Budget biaya administrasi (administration expenses budget) ialah budget yang merencanakan secara sistematis dan lebih terinci tentang biaya administrasi yang ditanggung perusahaan dari waktu ke waktu (bulan ke bulan) selama periode tertentu yang akan datang”.

Menurut Gunawan Adisaputro dan Marwan Asri (2004:67) mengemukakan pengertian dari anggaran biaya administrasi ialah:

“Anggaran biaya administrasi yaitu anggaran yang berisi biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk kegiatan-kegiatan yang menunjang usaha perusahaan di luar kegiatan pabrik”.

Dari beberapa teori dan uraian di atas, dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa anggaran biaya administrasi adalah budget yang direncanakan secaar terperinci dan sistematis tentang biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan dari waktu ke waktu (bulan ke bulan) selama periode tertentu untuk kegiatan yang menunjang usaha perusahaan yang dituangkan dalam bentuk angka-angka keuangan.

Menurut M. Munandar 92007:172) mengemukakan bahwa kegunaan anggaran biaya administrasi dibagi menjadi dua yaitu:

1. Secara umum, budget biaya administrasi mempunyai tiga kegunaan pokok, yaitu sebagai pedoman kerja, sebagai alat manajemen untuk menciptakan koordinasi kerja dan sebagai alat manajemen untuk melakukan evaluasi atau pengawasan kerja.

2. Secara khusus, budget biaya administrasi mempunyai beberapa kegunaan penting, antara

(4)

Seminar Nasional Strategi Indonesia Kreatif Universitas Widyatama Bandung 19 Maret 2015

151 lain sebagai dasar untuk menyusun budget kas,

karena sebagian dari biaya administrasi memerlukan pembayaran atau pengeluaran kas.

Agar suatu anggaran berfungsi dengan baik, maka taksiran-taksiran yang termuat di dalamnya harus cukup akurat sehingga hasilnya nanti tidak jauh berbeda dengan realisasinya. Untuk bisa melakukan penaksiran secara lebih akurat, diperlukan data, informasi dan pengalaman, yang merupakan faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam penyusunan anggaran.

3. METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis yaitu suatu metode yang menggambarkan dan menjelaskan apa yang dilakukan perusahaan berdasarkan fakta-fakta atau kejadian pada perusahaan tersebut untuk kemudian dapat dianalisis guna mendapatkan suatu kesimpulan.

Untuk melengkapi data yang diperlukan, maka penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :

1. Library Research

Studi kepustakaan yaitu studi yang mempelajari literatur yang berkaitan erat dengan masalah yang ada, sehingga dapat digunakan sebagi pedoman dalam pembahasan masalah perusahaan denga data yang diperoleh dari:

 Data primer

Yaitu data yang didapat langsung dari objek kerja praktik. Data tersebut didapat dengan cara memantau langsung terhadap kegiatan-

kegiatan perusahaan yang berhubungan dengan kerja praktik

 Data sekunder

Yaitu data-data yang diperoleh dari buku-buku, majalah, koran dan media seperti internet yang relevan dengan masalah yang diteliti dan dapat digunkan sebagai dasar penunjang dalam menganalisa masalah-masalah yang berkaitan dengan kerja praktik.

2. Field Research

Studi lapangan yaitu dengan mengadakan tinjauan langsung ke perusahaan dengan maksud untuk mengumpulkan data yang sebenarnya dari perusahaan. Pengumpulan data ini dilakukan dengan cara sebagai berikut:

Observation

Merupakan teknik atau pendekatan untuk mendapatkan data dengan cara pengamatan langsung ke lokasi penelitian

Interview

Dengan melakukan tanya-jawab langsung dengan pihak-pihak yang terkait untuk memperoleh data dan keterangan yang berhubungan dengan masalah yang akan dibahas.

4. ANALISIS

PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten dalam menyusun realisasi anggaran biaya administrasinya disusun dengan memperbandingkan rencana anggaran tahun berjalan denga realisasinya yang dapat diuraikan seperti di bawah ini:

Tabel 1

Rincian Realisasi Biaya Administrasi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten

Tahun 2009 (dalam Ribuan Rupiah)

Uraian Rencana

Tahun 2009

Realisasi Tahun 2009

Selisih +/ (-) % Biaya Administrasi

Biaya Administrasi Niaga 162.030.245 168.834.222 (24.803.977) 15,31

Pengelolaan Pelanggan 4.408.729 2.309.515 2.099.214 47,61

Baca Meter 68.256.409 71.591.545 (3.335.136) 4,89

Cetak Rekening 10.237 4.155 6.082 59,41

Blanko Rekening (Bill Form) 4.906 2.587 2.319 47,27

Biaya Penagihan (Collection Fee) 44.165.531 49.855.035 (5.689.504) 12.88

Pemutusan dan Penyambungan Kembali 29.104.716 39.483.336 (10.378.620) 35,66 Biaya Penerbitan Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL) 14.042.706 22.465.809 (8.423.103) 59,98

Biaya Penyisihan Piutang 0 5.828 (5.828) -

Biaya Pemasaran 2.037.010 1.116.412 920.598 45,19

Biaya Administrasi dan Umum 222.287.823 230.888.859 (8.601.036) 3,87

Honorarium 112.649.365 120.489.300 (7.839.935) 6,96

Pemakaian Perkakas dan Peralatan 5.175.311 2.667.625 2.507.686 48,45

Asuransi 63.509 70.287 (6.778) 10.67

Perjalanan Dinas:

1. Perjalanan Dinas Pendidikan 1.398.278 959.114 439.164 31,41

2. Perjalanan Dinas Lainnya 14.612.014 12.302.484 2.309.557 15,81

3. Perjalanan Dinas Mutasi Jabatan 3.739.183 2.853.277 885.906 23,69

(5)

Seminar Nasional Strategi Indonesia Kreatif Universitas Widyatama Bandung 19 Maret 2015

152

Teknologi Informasi 650.430 2.898.833 (2.248.403) 354,68

Listrik, Gas dan Air 1.391.573 1.517.899 (126.326) 9,08

Pos dan Telekomunikasi 11.208.033 14.577.922 (3.369.889) 30,07

Biaya Bank 610.099 358.867 251.232 41,18

Bahan Makanan dan Konsumsi 20.811.906 14.881.328 5.930.578 28,50

Sewa Gedung/Tanah 14.582.946 19.472.477 (4.889.531) 33,53

Sewa Mesin Fotocopy dan Kelengkapannya 1.195.770 1.215.771 (20.001) 1,67

Alat dan Keperluan Kantor 16.975.256 18.690.258 (1.715.002) 10,10

Barang Cetakan 8.255.607 7.885.879 369.728 4,48

Pajak/ Retribusi 2.966.366 5.068.408 (2.102.042) 70,86

Iuran, Abodemen dan Iklan 3.686.261 3.180.489 505.772 13,72

Penertiban 242.871 254.930 (12.059) 4,97

Biaya Keamanan 2.068.795 1.540.959 527.836 25,51

Biaya Amortisasi 1.944 2.262 (318) 16,36

Biaya Penyisihan Material 2,28 490 1,79 78,51

Biaya Administrasi & Umum Lain-lain 13.337.713 10.221.862 3.115.851 23,36

Jumlah Biaya Administrasi 397.655.780 427.944.943 (30.289.163) 7,62

Sumber : Data Diolah dari PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten

Ringkasan laporan realisasi anggaran biaya administrasi untuk tahun anggaran 2009 pada PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten

terbagi menjadi tiga subbagian adalah sebagai berikut:

Tabel 2

Laporan Realisasi Anggaran Administrasi pada PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten

Tahun 2009 (dalam Ribuan Rupiah) Unit Biaya Administrasi

Niaga

Biaya Administrasi dan Umum

Biaya Administrasi Umum dan Lain-lain

Jumlah PT PLN (Persero)

Distribusi Jawa Barat dan Banten

Rp 186.834.222 Rp 230.888.859 Rp 10.221.862 Rp 427.944.943

Sumber : Data Diolah dari PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Alokasi anggaran 2009 : Rp 397.655.780

Jumlah realisasi anggaran : Rp 427.944.943

Selisih : (Rp 30.289.163)

Persentase : 7,62%

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah dana yang dianggarkan/ yang dialokasikan untuk kegiatan administrasi perusahaan pada tahun 2009 sebesar Rp 397.655.780 dan terealisasi sebesar Rp 427.944.943 (107,62%). Jumlah realisasi biaya administrasi ini terbagi untuk beberapa bagian yaitu: biaya administrasi niaga sebesar Rp 186.834.222, biaya administrasi dan umum sebesar Rp 230.888.859, dan untuk biaya

administrasi & umum lain-lain sebesar Rp 10.221.862. Dari hasil realisasi tersebut terlihat bahwa perusahaan mengalami defisit sebesar Rp 30.289.163 (7,62%). Hal ini disebabkan karena perusahaan terlalu banyak mengeluarkan biaya sehingga melebihi yang dianggarkan oleh perusahaan.

Tabel 3

Rincian Realisasi Biaya Administrasi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten

Tahun 2010 (dalam Ribuan Rupiah)

Uraian Rencana Tahun

2009

Realisasi Tahun 2009

Selisih +/ (-) % Biaya Administrasi

Biaya Administrasi Niaga 189.422.982 135.910.010 53.512.972 28,25

Pengelolaan Pelanggan 1.925.420 3.130.837 (1.205.417) 62,61

Baca Meter 71.155.967 69.516.425 1.639.542 2,30

Cetak Rekening 0 10.300 (10.300) -

Blanko Rekening (Bill Form)

0 0 0 -

Biaya Penagihan (Collection Fee)

48.159.624 14.640.327 33.519.297 69,60

(6)

Seminar Nasional Strategi Indonesia Kreatif Universitas Widyatama Bandung 19 Maret 2015

153 Pemutusan dan

Penyambungan Kembali

46.237.876 25.627.890 20.609.989 44,57

Biaya Penerbitan Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL)

21.380.993 21.424.407 (43.414) 0,20

Biaya Penyisihan Piutang 0 2.199 (2.199) -

Biaya Pemasaran 563.103 1.557.625 (994.522) 176,61

Biaya Administrasi dan Umum

202.078.195 212.559.790 (10.481.595) 5,19

Honorarium 61.023.247 81.779.099 (20.755.852) 34,01

Pemakaian Perkakas dan Peralatan

2.975.088 3.302.607 (327.519) 11,01

Asuransi 31.056 32.025 (969) 3,12

Perjalanan Dinas:

1. Perjalanan Dinas Pendidikan

1.786.658 1.541.107 245.551 13,74

2. Perjalanan Dinas Lainnya

18.985.710 17.598.670 1.387.040 7,31

3. Perjalanan Dinas Mutasi Jabatan

3.952.281 2.599.360 1.352.921 34,23

Teknologi Informasi 3.530.333 3.824.825 (294.492) 8,34

Listrik, Gas dan Air 23.400.338 2.111.580 21.288.758 90,98

Pos dan Telekomunikasi 16.087.163 14.793.864 1.293.299 8,04

Biaya Bank 263.455 717.085 (453.630) 172,18

Bahan Makanan dan Konsumsi

12.162.161 16.860.282 (4.698.121) 38,63

Sewa Gedung/Tanah 22.868.850 26.533.595 (3.664.745) 16,03

Sewa Mesin Fotocopy dan Kelengkapannya

182.641 766.915 (584.274) 319,90

Alat dan Keperluan Kantor 18.936.022 19.427.382 (491.360) 2,59

Barang Cetakan 7.505.960 8.710.043 (1.204.083) 16,04

Pajak/ Retribusi 3.054.439 7.035.760 (3.981.321) 130,35

Iuran, Abodemen dan Iklan 3.210.811 3,243.423 (32.612) 1,02

Penertiban 383.023 317.992 65.031 16,98

Biaya Keamanan 1.738.958 1.362.981 375.977 21,62

Biaya Amortisasi 0 465 (465) -

Biaya Penyisihan Material 0 730 (730) -

Biaya Administrasi &

Umum Lain-lain

9.130.838 12.952.574 (3.821.736) 41,86

Jumlah Biaya Administrasi

400.632.015 361.422.374 (39.209.641) 9,79

Sumber : Data Diolah dari PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten

Ringkasan laporan realisasi anggaran biaya administrasi untuk tahun anggaran 2010 pada PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten

terbagi menjadi tiga subbagian adalah sebagai berikut:

Tabel 4

Laporan Realisasi Anggaran Administrasi pada PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten

Tahun 2010 (dalam Ribuan Rupiah) Unit Biaya Administrasi

Niaga

Biaya Administrasi dan Umum

Biaya Administrasi Umum dan Lain-lain

Jumlah PT PLN (Persero)

Distribusi Jawa Barat dan Banten

Rp 135.910.010 Rp 212.559.790 Rp 12.952.574 Rp 361.422.374

Sumber : Data Diolah dari PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten

Alokasi anggaran 2010 : Rp 400.632.015 Jumlah realisasi anggaran : Rp 361.422.374

Selisih : Rp 39.209.641

Persentase : 9,79%

(7)

Seminar Nasional Strategi Indonesia Kreatif Universitas Widyatama Bandung 19 Maret 2015

154 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa

jumlah dana yang dianggarkan/ yang dialokasikan untuk kegiatan administrasi perusahaan pada tahun 2010 sebesar Rp 400.632.015 dan terealisasi sebesar Rp 361.422.374 (90,21%). Jumlah realisasi biaya administrasi ini terbagi untuk beberapa bagian yaitu: biaya administrasi niaga sebesar Rp 135.910.010, biaya administrasi dan umum sebesar Rp 212.559.790, dan untuk biaya administrasi &

umum lain-lain sebesar Rp 12.952.574. Dari hasil realisasi tersebut terlihat bahwa perusahaan mengalami surplus sebesar Rp 39.209.641 (9,79%).

Hal ini disebabkan karena perusahaan telah meminimalisir biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan berdasarkan dari hasil tahun sebelumnya.

Berdasarkan data dan rincian biaya administrasi tersebut sesuai dengan kriteria anggaran perusahaan pada PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten, maka pelaksanaan realisasi anggaran dilaporkan oleh bagian anggaran kepada para direksi selaku penanggung jawab anggaran dengan menggunakan laporan pertanggungjawaban per tahun dan per bulan, sehingga dari hasil laporan tersebut dapat dibahas dan dievaluasi untuk perencanaan di masa mendatang berdasarkan perencanaan sebelumnya.

5. SIMPULAN

Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan sebelumnya maka penulis dapat menyimpulkan :

1. Prosedur penyusunan anggaran biaya administrasi pada PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten ini telah sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh PT PLN pusat.

PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten membagi biaya administrasinya menjadi tiga bagian yaitu biaya administrasi niaga, biaya administrasi umum dan yang terakhir biaya administrasi dan umum lain-lain, dengan proses penyusunannya menggunakan Metode Bottom Up

2. Pengendalian anggaran yang dilakukan oleh PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten adalah dengan menggunakan kartu rencana kerja anggaran dan pengklasifikasian biaya menggunakan kode rekening

3. Realisasi anggaran biaya administrasi pada PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten untuk tahun 2009 mengalami defisit, sehingga untuk tahun 2010 perusahaan meminimalisir biaya-biaya yang tidak perlu digunakan dalam kegiatan administrasinya. Tahun 2010 biaya administrasi pada PT PLN (Persero) Distribusi

Jawa Barat dan Banten lebih sesuai dengan yang diharapkan oleh perusahaan, yaitu tidak melebihi dari rencana yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang diperoleh dari perusahaan maka penulis menyarankan sebaiknya pihak perusahaan dapat mengantisipasi defisit yang masih terjadi di tahun 2009 khususnya dalam menangani biaya administrasi dan umum yang masih sulit dikendalikan oleh perusahaan agar pengeluarannya dapat lebih diefisienkan lagi dengan meminimalisir biaya-biaya yang tidak perlu untuk dikeluarkan.

Perusahaan pun hendaknya meningkatkan kerjasama dan koordinasi antar setiap bagian yang terkait dan memperhatikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi dalam menentukan besarnya biaya yang akan dikeluarkan oleh perusahaan terutama dalam menangani biaya administrasi dan umum sehingga dalam penentuan perencanaan dapat lebih spesifik antara biaya yang dianggarkan dan realisasinya.

5. DAFTAR PUSTAKA

Bastian Bustami, Nurlela, 2009, Akuntansi Biaya:

Melalui Pendekatan Manajerial, Edisi Pertama, Jakarta: Mitra Wacana Media.

Carter, William K., Milton F. Usry, 2002, Cost Accounting, 13th Edition, By Dame a Division of Thompson Learning.

Darsono Prawiranegoro, 2010, Penganggaran Perusahaan, Jakarta: Salemba Empat.

Ellen Christina, Fuad M. Sugiarto, Edy Sukarno, 2001, Anggaran Perusahaan: Suatu Pendekatan Praktis, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Gunawan Adisaputro dan Marwan Asri, 2004, Anggaran Perusahaan, Cetakan Pertama, Yogyakarta: BPFE – Yogyakarta.

M. Munandar, 2007, Budgeting: Perencanaan Kerja, Pengkoordinasian Kerja, Pengawasan Kerja, Edisi Kedua: Cetakan Pertama, Yogyakarta: BPFE – Yogyakarta.

M. Nafirin, 2004, Penganggaran Perusahaan, Edisi Revisi, Jakarta: Salemba Empat.

Mulyadi, 2001, Akuntansi Manajemen: Konsep, Manfaat dan Rekayasa, Edisi Ketiga, Yogyakarta:

Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.

(8)

Seminar Nasional Strategi Indonesia Kreatif Universitas Widyatama Bandung 19 Maret 2015

155 Mulyadi, 2005, Akuntansi Biaya, Yogyakarta:

Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.

Mursyidi, 2008, Akuntansi Biaya: Convensional Costing, Just In Time dan Activity Based Costing, Jakarta: PT Refika Aditama.

Sofyan Syafri Harahap, 2001, Budgeting, Cetakan Kedua, Jakarta: PT Raja Garfindo Persada.

Tendi Haruman, Sri Rahayu, 2007, Penyusunan Anggaran Perusahaan, Edisi Kedua, Cetakan Pertama, Yogyakarta: Graha Ilmu.

Referensi

Dokumen terkait

Understanding the indigenous low temperature-adapted bacteria (psychro- philic) and high pressure-adapted bacteria (barophilic) diversity has important implications for

So when a client sends data to the server, the server spawns a child process and a new port for that “connection.” Then the next time the client receives data from the server it

[r]

Terhadap guru yang belum memiliki sertifikat pendidik dimaksud, Pemerintah melalui kerjasama antara Kemendikbud, Kemenristek Dikti dan LPTK tetap melanjutkan

Penerapan Pendekatan Open Ended dalam Pembelajaran Matematika untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Matematis Siswa ditinjau dari Respon Siswa terhadap

(In Figure 9-2, we’re opening Browser from the Messages application.) Opening Browser by clicking its icon on the Home screen gives you a list of bookmarks... 175 Chapter 9:

Dari pada jenengan mikir dunia yang tidak ada habisnya lebih baik kulo panjenengan sedoyo banyak membaca istigfar karena didalam membaca istighfar kita akan lebih dekat

Kemudian mempersiapkan alat uji agregat, alat uji bitumen aspal, dan alat uji campuran beraspal, kemudian masuk ke tahap pengujian agregat dan aspal, jika