• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEBIJAKAN DAN KOORDINASI KEGIATAN DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN MASYARAKAT TAHUN 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "KEBIJAKAN DAN KOORDINASI KEGIATAN DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN MASYARAKAT TAHUN 2015"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal KEBIJAKAN DAN KOORDINASI KEGIATAN DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN MASYARAKAT TAHUN 2015

1

Disampaikan pada Temu Koordinasi Penyelenggara Program Pendidikan Masyarakat Bandung, 30 April 2015

oleh:

Dr. Ir. Taufik Hanafi, MUP.

(plt. Direktur Jenderal)

(2)

Materi Paparan

RPJMN 2015-2019 Bidang PAUD dan PNFI

4

Program dan Satuan Pendidikan PAUD dan PNFI

5

Kondisi dan Tantangan

6

2

Kebijakan dan Program PAUD dan PNFI

7

Dasar Hukum dan Data Terkait PAUD dan PNFI

3

Kerangka Strategis Mendikbud

1

Struktur Organisasi

2

(3)

3

KERANGKA STRATEGIS MENDIKBUD

(4)

4

Kerangka Strategis Kemdikbud

Penguatan Pelaku Pendidikan dan Kebudayaan

Peningkatan Mutu dan Akses

Pengembangan Efektivitas Birokrasi Melalui

Perbaikan Tata Kelola dan Pelibatan Publik

(5)

Kerangka Strategis Mendikbud 2015-2019

Menguatkan siswa, guru, kepala sekolah, orangtua dan pemimpin institusi pendidikan dalam ekosistem pendidikan.

Memberdayakan pelaku budaya dalam pelestarian dan pengembangan kebudayaan.

Fokus kebijakan diarahkan pada penguatan perilaku yang mandiri dan

berkepribadian.

Meningkatkan mutu pendidikan sesuai lingkup Standar Nasional Pendidikan untuk mengoptimalkan capaian Wajib Belajar 12 tahun.

Meningkatkan ketersediaan serta keterjangkauan layanan pendidikan, khususnya bagi masyarakat yang

terpinggirkan.

Fokus kebijakan didasarkan pada percepatan

peningkatan mutu dan akses untuk menghadapi persaingan global dengan pemahaman akan keberagaman,

penguatan praktik baik dan inovasi.

Melibatkan publik dalam seluruh aspek pengelolaan kebijakan dengan berbasis data, riset dan bukti lapangan.

Membantu penguatan kapasitas tata kelola pada birokrasi pendidikan di daerah.

Mengembangkan koordinasi dan kerjasama lintas sektor di tingkat nasional.

Fokus kebijakan dimulai dari mewujudkan birokrasi

Kemdikbud RI yang menjadi teladan dalam tata kelola yang bersih, efektif dan efisien serta melibatkan publik.

Terbentuknya insan serta ekosistem Pendidikan dan Kebudayaan yang berkarakter dengan dilandasi semangat gotong-royong

STRATEGI 1 STRATEGI 2 STRATEGI 3

Penguatan pelaku

pendidikan dan kebudayaan Peningkatan mutu dan akses Pengembangan efektivitas birokrasi melalui perbaikan tata kelola dan pelibatan publik

5

(6)

6

STRUKTUR ORGANISASI

(7)

Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat

Sekretariat Ditjen

Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga Direktorat Pembinaan

Pendidikan Anak Usia Dini

Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan Direktorat Pembinaan

Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan

STRUKTUR ORGANISASI

Catatan:

Struktur organisasi ini berdasarkan hasil pembahasan dengan Kementerian PAN-RB, namun persetujuan resmi belum keluar.

7

(8)

SUBDIREKTORAT PENDIDIKAN BAGI ORANG

TUA

DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN

KELUARGA

Subbagian Tata Usaha

Seksi Sumber Belajar

SUBDIREKTORAT KEMITRAAN SUBDIREKTORAT

PROGRAM DAN EVALUASI

Seksi Evaluasi

Seksi Pendampingan

Pembelajaran Seksi

Program

Seksi Kemitraan Satuan

Pendidikan

Seksi Kemitraan Masyarakat SUBDIREKTORAT

PENDIDIKAN BAGI ANAK DAN REMAJA

Seksi Pendampingan

Pembelajaran

Seksi Sumber Belajar

Bag. HUPEG PAUDNI

8

Struktur Organisasi

Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga

Direktorat baru dilingkungan Ditjen PAUD dan Dikmas, sementara yang mengurusi pendidik dan tenaga kependidikan berada di bawah Ditjen Guru dan Tenaga

Kependidikan

(9)

9

APA PENDIDIKAN NONFORMAL DAN INFORMAL

DAN DATA PENDUKUNG PENTINGNYA

PROGRAM PAUD DAN PNFI

(10)

10

UNDANG-UNDANG NO 20 TAHUN 2003 TIGA JALUR PENDIDIKAN

1. JALUR FORMAL 2. JALUR NONFORMAL 3. JALUR INFORMAL

Pendidikan yang diselenggarakan di dalam sekolah : TK, SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA, Politehnik, Sekolah Tinggi, Institut, Universitas

Pendidikan yang

diselenggarakan di Luar Sekolah : Kelompok Bermain, SPS,

Pemberantasan Buta Aksara, Kesetaraan;

Paket A, B dan C, Kursus keterampilan, Magang dll

Pendidikan yang diselenggarakan

dalam keluarga : home schooling, pendidikan keluarga dll

Hasil pendidikan nonformal dan informal dapat dihargai setara dengan pendidikan formal melalui proses evaluasi 10

(11)

PENDIDIKAN NONFORMAL

PASAL 26 UU NO 20 TAHUN 2003

(3) Pendidikan nonformal meliputi pendidikan kecakapan hidup,

pendidikan anak usia dini, pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan keaksaraan, pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja, pendidikan kesetaraan, serta pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan

kemampuan peserta didik

(4) Satuan pendidikan nonformal terdiri atas lembaga kursus, lembaga pelatihan,

kelompok belajar, pusat kegiatan belajar

masyarakat, dan majelis taklim serta satuan

pendidikan sejenis. 11

(12)

DATA UMUM TERKAIT DENGAN PAUDNI

• Data Anak usia sekolah tidak sekolah : 4.406.858 Jiwa (TNP2K, 2014)

• Terdapat 32 juta anak usia dini yang terlayani program PAUD masih kurang dari 65%

• Data pengangguran : 7.150.000 (TNP2K, 2014)

• Data Penduduk : 237.641.326 jiwa (BPS, 2014)

• Data Penduduk Miskin :

27.727.780 jiwa (TNP2K, 2014)

• Data Penduduk Buta Aksara:

6.165.406

jiwa (3,86%) (PDSP, 2013)

12

(13)

13

RPJMN 2015-2019

BIDANG PAUD DAN PNFI

(14)

14

RPJMN 2015-2019 Bidang PAUDNI

Program, Sasaran Program, Indikator Kinerja Program, dan Anggaran

NO INDIKATOR

TARGET TAHUN

2015

TAHUN 2016

TAHUN 2017

TAHUN 2018

TAHUN 2019 PROGRAM: PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, NONFORMAL DAN INFORMAL

Sasaran Program: Terciptanya keluasan dan kemerataan akses PAUD dan pendidikan orang dewasa bermutu, berkesetaraan jender, dan berwawasan pendidikan pembangunan berkelanjutan di semua provinsi, kabupaten, dan kota

A. INDIKATOR KINERJA PROGRAM

1 % Angka Partisipasi Kasar (APK) PAUD usia 3-6 tahun 70.1 72.1 74.3 76.4 78.7

2 Jumlah Lembaga PAUD Terkreditasi 34,801 36,051 37,851 40,126 42,926

3 Jumlah angkatan kerja muda memiliki pengetahuan dan sikap kecakapan kerja dan kecakapan berwirausaha

602,111 670,111 772,111 908,111 1,061,111

4 Jumlah Lembaga Kursus dan Pelatihan Terakreditasi 1,121 2,621 4,121 5,871 7,871

5 % Angka Melek Aksaran penduduk usia dewasa usia 15-59 tahun 96.6% 96.8% 97.1% 97.3% 97.5%

6 Jumlah Lembaga PKBM Terakreditasi 223 495 795 1,108 1,445

7 Jumlah Remaja dan Orang Dewasa yang belum lulus pendidikan menengah memperoleh Kualifikasi Setara Pendidikan Dasar dan Menengah

6,151 54,604 150,746 325,737 556,501

8 % PTK PAUD dan POD Berkualifikasi S1/D4 31.0 34.2 41.5 48.9 52.4

9 % PTK PAUD dan POD Memperoleh Peningkatan Kompetensi 34.8 46.1 61.0 80.7 87.1 10 % PTK PAUD dan POD Memperoleh Penghargaan dan Perlindungan 43.9 60.0 67.8 76.3 82.5 11 Jumlah Model/Program PAUD dan POD yang Dibakukan dan

Diterapkan

164 250 336 422 508

12 Jumlah lembaga/satuan pendidikan menyelenggarakan pendidikan keayahbundaan

39,724 52,628 64,224 75,820 87,417 13 Jumlah orang dewasa mengikuti pendidikan keayahbundaan 255,500 970,900 1,890,700 3,014,900 4,343,500

(15)

15

PROGRAM KEGIATAN DAN SATUAN

PENDIDIKAN NONFORMAL

(16)

PROGRAM KEGIATAN DAN SATUAN PENDIDIKAN DI BAWAH BINAAN DITJEN PAUDNI

SATUAN PENDIDIKAN : kelompok layanan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan jalur formal, nonformal dan informal pada setiap jenjang dan jenis

pendidikan

1. Keaksaraan

2. Kesetaraan Paket A, B, C 3. PKH Perempuan

4. PUG 5. TPPPO 6. TBM 7. PAUD

8. Kursus dan pelatihan 9. Pendidikan Keluarga

1. PKBM

2. SKB (UPTD Kab/Kota0

3. BPKB, UPLKB dll (UPTD Propinsi) 4. BP Paudni dan P2- Paudni (UPTP) 5. Rumah Pintar

6. Kelompok Belajar

7. Lembaga Kurusus dan Pelatihan 8. Pusat Paud

9. Satuan Pendidikan Sejenis JENIS PROGRAM : Kelompok yang di

dasarkan pada kekhususan tujuan pendidikan di satuan pendidikan

• Memiliki izin penyelenggaraan, Melaksanakan SKL, KL, KD, Kurikulum dari dit teknis terkait, Memenuhi standar nasional pendidikan, Administrasi pengelolaan secara tertib, dan terintegrasi

• Memiliki izin pendirian dan nomor induk lembaga, Memenuhi standar minimal nasional, Siap diakreditasi Ban PNF, Siap dinilai kinerjanya 16

(17)

17

(18)

Program Utama PAUD dan PNFI

(secara detail akan dijelaskan direktur terkait)

18

PROGRAM SASARAN TUJUAN

1. Pendidikan Anak usia Dini (PAUD)

Anak usia 0-6 tahun Melejitkan tumbuh kembang anak sesuai tahap perkembangannya melalui :

Taman Penitipan Anak, Kelompok Bermain, Taman Kanak-Kanak dan Satuan Paud Sejenis

2. Pemberantasan Buta Aksara (Keaksaraan)

Usia 15 s.d. 59 tahun yang tidak dapat membaca menulis bahasa indonesia dan berhitung

Membekali masyarakat dengan kemampuan

membaca, menulis bahasa indonesia dan behitung yg dikaitakan dengan kehidupan sehari-hari (melak aksara/ bebas buta aksara)

3. Kesetaraan Paket A Anak dan orang tua yang belum pernah sekolah atau belum lulus setara SD

Memberikan layanan pendidikan bagi masyarakat agar memiliki pengetahuan sikap dan keterampilan setara lulusan SD

4. Kesetaraan Paket B Anak dan orang tua yang belum pernah sekolah atau belum lulus setara SMP

Memberikan layanan pendidikan bagi masyarakat agar memiliki pengetahuan sikap dan keterampilan setara lulusan SMP

5. Kesetaraan Paket C Anak dan orang tua yang belum pernah sekolah atau belum lulus setara SMU/SMK

Memberikan layanan pendidikan bagi masyarakat agar memiliki pengetahuan sikap dan keterampilan setara lulusan SMU/SMK

(19)

Program Utama PAUD dan PNFI

(secara detail akan dijelaskan direktur terkait)

19

PROGRAM SASARAN TUJUAN

6. Kursus Keterampilan Warga masyarakat yang membutuhkan keterampilan untuk bekerja, berusaha mandiri dan melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi

• Membekali keterampilan bagi masyarakat yang membutuhkan pekerjaan

• Membekali keterampilan bagi masyarakat yang menginginkan memiliki usaha mandiri

• Membekali masyarakat yang membutuhkan keterampilan untuk melanjutkan pendidikan lebih tinggi

7. Pendidikan Keluarga Orang tua dalam setiap keluarga • Memberikan kemampuan bagi orang tua dalam mendukung prestasi belajar anak

• Membekali orang tua agar mampu menjadi pengasuh anak sejak usia dini dan pendidik dalam keluarga

(20)

LEMBAGA PENYELENGGARA PAUD dan PNFI

(secara detail akan dijelaskan direktur terkait)

20

SATUAN PENDIDIKAN PROGRAM YG DILAKSANAKAN KETERANGAN

1. Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM)

Paud, Keaksaraan, kesetaraan, Kursus

Keterampilan, program sosial kemasyarakatan

Dari, oleh dan untuk masyarakat

2. Sanggar Kegiatan Belajar (SKB; Masih UPT)

Paud, Keaksaraan, kesetaraan, Kursus

Keterampilan, program sosial kemasyarakatan

Sebagai UPT Pemda

3. Lembaga Kursus dan keterampilan

Keaksaraan, kesetaraan, Kursus Keterampilan, program sosial kemasyarakatan

Milik Masyarakat dan lebih dominan program keterampilan 4. Rumah Pintar 5 Sentra : sentra anak, sentra panggung,

sentra IT, Sentra Buku dan Sentra Kriya

Di inisiasi oleh SIKIB dan menjadi satuan PNF

5. Kelompok Belajar Melaksanakan program keaksaraan Dilaksanakan di desa-desa untuk pemberantasan BH 6. Bimbingan Belajar Melaksanakan program peningkatan

kemampuan belajar anak sekolah

Didirikan oleh masyarakat untuk mendukung prestasi bel siswa

7. Pusat Paud Melaksanakan program PAUD (klp bermain, TPA dan SPS)

Dibentuk masyarakat sbg penyelenggara PAUD mandiri

(21)

21

KONDISI DAN TANTANGAN

PAUD DAN PNFI

(22)

Kondisi dan Tantangan PAUDNI

1. Target capaian APK PAUD tahun 2015 adalah 70,1 %, pada tahun 2014

sudah tercapai 66,81 %. Masih ada sekitar 6,5 juta anak usia 3-6 tahun yang belum terlayani PAUD apapun.

2. Tingkat ketuntasan nasional untuk program satu desa satu PAUD sudah mencapai 71% (2013) sehingga masih terdapat 29% (23.332) desa yang

belum memiliki PAUD), namun

demikian dari 188.647 lembaga PAUD yang ada, masih sangat perlu

ditingkatkan kualitasnya.

22

(23)

Kondisi dan Tantangan PAUDNI

3. Tingkat keaksaraan penduduk dewasa (15 -59 Tahun) sudah mencapai 96,14%,

namun demikian kualitas keaksaraannya masih sangat perlu ditingkatkan.

Persentase tuna aksara yang tinggi

tercatat di Papua dan NTT, mereka tinggal di desa-desa dan 2/3 adalah perempuan marjinal.

23

(24)

Kondisi dan Tantangan PAUDNI

4. Masih rendahnya kompetensi dan

kualifikasi angkatan kerja orang dewasa.

Dari 110,8 juta penduduk yang bekerja, 74,34% diantaranya hanya berpendidikan SMP/MTs kebawah, dari 7,3 Juta pencari kerja, 3,52 juta orang atau 48,39%

diantaranya belum menamatkan

pendidikan SMA/Sederajat. Untuk itu mereka perlu mendapatkan program kesetaraan (program paket A, B, dan C).

Sisanya perlu mendapatkan pendidikan kursus dan pelatihan.

24

(25)

Kondisi dan Tantangan Paudni lanjutan ..

5. Kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan PAUD masih belum memenuhi standar,

diperlukan peningkatan kapasitas pendidik dan tenaga kependidikan PAUD. Dari 276.576 PTK PAUD formal (TK) yang ada, baru 69.366 orang atau 25,92% yang berkualifikasi S1/D4,

sedangkan untuk PTK PAUD Nonformal (KB, TPA, dan SPS) dari 85.690 orang yang ada, telah

berkualifikasi S1/D4 baru 10.889 orang 12,71%.

6. Perlunya peningkatan kompetensi dan

kualifikasi pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) di bidang Kursus dan Pelatihan, dan PTK Dikmas.

7. Sejalan dengan makin meningkatnya partisipasi masyarakat dalam melaksanakan program

PAUDNI, maka diperlukan dukungan dan

penguatan peran pemerintah untuk menjamin efektifitas program PAUDNI.

25

(26)

Kondisi dan Tantangan Paudni lanjutan ..

8. Masih terbatasnya peran keluarga dalam mendukung pendidikan anak, khususnya terkait dengan

pendidikan karakter dan peningkatan prestasi anak.

Untuk itu perlu pemberdayaan peran keluarga untuk berpartsipasi aktif dalam peningkatan akses dan mutu pendidikan.

9. Untuk mendukung pelaksanaan program PAUDNI

perlu didukung oleh pendataan dan sistem monitoring program yang handal.

10. Perlunya peningkatan mutu dan efektifitas pengembangan model/program .

26

(27)

27

KEBIJAKAN DAN PROGRAM

PAUD DAN PNFI

(28)

Kebijakan dan Program

1. Meningkatkan akses dan kualitas Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang merata di seluruh provinsi, kabupaten dan kota

2. Meningkatkan akses dan kualitas Pendidikan Kecakapan Hidup (kecakapan kerja dan kecakapan berwirausaha)

3. Meningkatkan akses dan kualitas Pembelajaran Orang Dewasa dan Belajar Sepanjang Hayat Untuk Semua (pendidikan keaksaraan dan penyetaraan pendidikan dasar dan menengah)

28

(29)

Kebijakan dan Program

4. Meningkatkan ketersediaan dan mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan PAUDNI

5. Meningkatkan akses Pendidikan Keayahbundaan dalam rangka

meningkatkan wawasan, pemahaman

orang tua tentang kiat mendidik anak sejak janin hingga dewasa

6. Meningkatkan kualitas pelaksanaan fungsi Manajemen dan Dukungan Tugas Teknis Lainnya

29

(30)

Kebijakan dan Program

7. Meningkatkan ketersediaan Model/Program Pembelajaran yang bermutu, relevan dan berdaya Saing.

8. Mengintegrasikan Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan (ESD) dan pendidikan sebagai warga

masyarakat global pada seluruh pembelajaraan PAUDNI yang berkesetaraan gender

9. Meningkatkan efektifitas, efisiensi, transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan Sistem Administrasi Direktorat Jenderal.

30

(31)

Kebijakan dan Program

10. Memperkuat sinergi antara Pemerintah Pusat dan pemerintah daerah, antara masyarakat dan Pemerintah serta memperkuat peran pelaku PAUDNI melalui pemberdayaan mitra.

11. Meningkatkan pemanfaatan

Teknologi Informasi (TI) dalam mendukung pelaksanaan

program PAUDNI.

31

(32)

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Terima Kasih

Referensi

Dokumen terkait

Klasifikasi Manfaat dan Biaya TKI Kabupaten Malang secara umum dapat dijelaskan bahwa penyerapan tenaga kerja yang tinggi untuk migrasi ke luar negeri merupakan

Creative and Design Department merupakan departemen yang memiliki peran untuk menjadikan IYOIN lebih menarik dipandang publik melalui visual gambar ataupun video serta

Skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat menyelesaikan Pendidikan Strata-1 (S1) pada Departemen Teknik Mesin Sub bidang Proses Produksi, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera

Islam pertama kali masuk melalui para wali dari pulau Jawa yakni sunan Prapen pada sekitar abad XVI, setelah runtuhnya kerajaan Majapahit.. Para wali tersebut tidak serta

(2) Mengetahui perbedaan prestasi belajar Sejarah antara siswa yang diajar menggunakan media pembelajaran Sejarah berbasis visualisasi museum dan media Power

Selain itu, diperoleh hasil melalui analisis data secara lebih rinci, dari setiap indikator (dimensi), hasilnya ternyata terdapat perbedaan dalam profil

Jadi respon atau pendapat dosen terhadap modul pembelajaran Engine Tuner EA-800A pada Mata Kuliah Praktek Motor Bensin di Jurusan Pendidikan Teknik Mesin

Penyediaan sistem data di tingkat masyarakat mengenai akses dan kualitas layanan dasar yang dapat dihimpun pada tingkat kecamatan dan ditautkan ke forum data di tingkat