• Tidak ada hasil yang ditemukan

BIDANG LOMBA : TEKNOLOGI PANGAN. TEMA : Pengembangan Produk Non Fermentasi (Tahu ) Berbasis Kacang Tolo serta Produk Olahannya.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BIDANG LOMBA : TEKNOLOGI PANGAN. TEMA : Pengembangan Produk Non Fermentasi (Tahu ) Berbasis Kacang Tolo serta Produk Olahannya."

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BIDANG LOMBA : TEKNOLOGI PANGAN TEMA :

Pengembangan Produk Non Fermentasi (Tahu ) Berbasis Kacang Tolo serta Produk Olahannya.

DIAGRAM ALIR PENYELENGGARAAN LOMBA

PEDOMAN /JUKNIS PELAKSANAAN LKS PROV DIY 2014 JUARA LKS SMK PROVINSI DIY 2014 PERSIAPAN PROGRAM LKS PROV DIY - 2014

Penyusunan Program LKS, Koordinasi Teknis Pelaksanaan & Penyiapan Daya Dukung

Sosialisasi Program LKS Prov DIY Penyiapan Arena Lomba

Pendataan Peserta Lomba

&

Technical Meeting

Data

Ranking

Kejuaraan diserahkan

Kepada Panitia

Penentuan Ranking

Kejuaraan Bidang Lomba

Pengolahan Data

Hasil Lomba

PENENTUAN KEJUARAAN

Penilaian Teori (10%) & Kemampuan

Keterampilan Kerja (60%)

PELAKSANAAN

LKS SMK PROV DIY

15 s.d. 16 November 2014

Penilaian Kemampuan Penguasaan Materi

dan Wawasan (30%)

(2)

I. KISI-KISI KEGIATAN LOMBA

KOMPONEN DESKRIPSI

A. Pengertian  Lomba Keterampilan Siswa (LKS) Sekolah Menengah Kejuruan Tingkat Provinsi DIY merupakan salah satu wahana promosi dan pembuktian keterampilan yang dimiliki siswa sebagai hasil mengikuti proses pembelajaran di SMK kepada dunia usaha/industri/masyarakat, yang dalam hal ini sebagai calon pengguna lulusan. LKS Bidang Lomba Teknologi Hasil Pertanian tahun 2014 ini mengambil tema Pengembangan Produk Non Fermentasi (Tahu) berbasis kacang tolo serta Produk Olahannya.

 Lomba akan dilaksanakan dalam bentuk praktek, portofolio dan presentasi oleh peserta lomba, yang sekaligus dapat dinikmati sebagai hiburan (entertainment) bagi para pemirsa lomba.

 Bahan baku utama produk berasal dari kacang tolo.

Produk antara (intermediate product) yang dimaksud adalah produk hasil proses non fermentasi dari kedelai, yaitu tahu. Sedangkan produk akhir merupakan produk siap santap, yang berbahan baku tahu.

 Contoh produk akhir antara lain: nugget tahu, sosis tahu atau produk inovatif lainnya.

 Produk dikemas dengan kemasan yang dirancang layak untuk dikomersialisasikan. Kemasan sudah dipersiapkan dari daerah asal dan harus dibawa saat lomba.

 Selama proses penilaian peserta akan mengaktualisasikan kompetensi/ sub kompetensi yang dikuasainya, dalam hal: memilih bahan, melakukan proses pendahuluan, membuat produk antara yaitu : tahu dari kedelai, mengolah produk antara menjadi produk pangan inovatif, menerapkan prinsip-prinsip Good Manufacturing Practices (GMP), menguji produk antara yaitu tahu melalui analisis kimia sesuai SNI, serta melakukan analisis usaha pembuatan produk pangan.  Pemenang lomba akan ditetapkan oleh dewan juri melalui proses

penilaian tingkat pemahaman peserta terhadap wawasan kejuruan, teori dan praktik kejuruan sesuai dengan tema lomba. Inovasi produk menjadi poin penting dalam penilaian lomba.

(3)

KOMPONEN DESKRIPSI

B. Tujuan 1. Menggali komoditas sumber protein nabati dari kacang tolo dalam upaya meningkatkan diversifikasi konsumsi protein nabati dan ketahanan pangan.

2. Meningkatkan apresiasi dan membuka wawasan serta pemahaman siswa tentang prinsip-prinsip pembuatan produk antara (intermediate product) dan produk pangan inovatif yang berasal dari produk antara yang dipilih oleh peserta lomba.

3. Meningkatkan kemampuan dan sikap siswa dalam mengolah produk antara dan produk olahan pangan dari komoditas kedelai.

4. Mempromosikan kompetensi siswa dalam mengolah produk antara (intermediate product) dan produk pangan dari komoditas kacang tolo yang dipilih kepada dunia usaha/industri dan masyarakat.

C. Ruang Lingkup

Kompetensi (pengetahuan, keterampilan, sikap) tentang: 1. Pembuatan produk antara (intermediate product)

a. Bahan baku yang digunakan adalah kacang tolo. b. Pengetahuan bahan (baku dan pendukung)

c. Pembuatan produk antara yaitu tahu. Proses pembuatan produk bisa dilakukan sesuai dengan standar atau bisa disesuaikan dengan kebiasaan pembuatan produk tersebut di daerah masing-masing.

d. Perlakuan pendahuluan (sortasi dan penimbangan) e. Pencucian dan perendaman

f. Penggilingan/penghancuran

g. Penyaringan : hasil penyaringan dilanjutkan untuk proses pembuatan tahu,.

h. Pengumpalan : dengan proses penambahan bahan penggumpal atau koagulan (sesuai dengan jenis tahu yang diinginkan)

misalnya asam asetat, CaCl2 , batu tahu dan lain-lain. Hasil penggumpalan dilakukan pencetakan, pengepresan dan perebusan.

i. Pengujian mutu produk antara (analisis kimia sesuai SNI : kadar air dan kadar protein dari tahu.

j. Pengetahuan tentang GMP (sanitasi) k. Penanganan limbah

l. Analisis usaha produk antara

2. Pembuatan produk olahan berbasis produk antara, dalam hal ini yang berasal dari tahu :

a. Prospek pemanfaatan tahu (sumber protein nabati) sebagai upaya diversifikasi pangan, khususnya sumber protein nabati. b. Tahapan proses pengolahan

c. Analisis usaha

d. Pengemasan dan pelabelan e.

(4)

KOMPONEN DESKRIPSI

D. Tema dan Jadwal

Tema : Pengembangan Produk Non Fermentasi (Tahu) Berbasis Kscsng Tolo serta Produk Olahannya.

Tempat dan Jadwal : Lab Kimia PTBB FT UNY, 15 – 16 November 2014.

E. Peserta 1. Peserta adalah siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Program Keahlian Agribisnis Hasil Pertanian, Prograsm Keahlian Tata Boga, Program Kimia Analisis maupun SMK Farmasi yang berasal dari semua SMK seluruh Kabupaten di Provinsi DIY.

2. Peserta merupakan wakil-wakil dari SMK, masing-masing diwakili 2 (dua) orang.

F. Tim Juri Tim juri terdiri dari 2 (dua) orang

Tim juri terdiri dari praktisi, akademisi maupun lembaga sertifikasi profesi atau lembaga penelitian yang relevan

G. Penilaian Lomba

Komponen materi lomba yang dinilai, mencakup: 1. Test Tertulis : 30%

2. Kemampuan Keterampilan Kerja : 70 % (Praktik Produk antara 30%, Praktik Uji mutu 20 %, Praktik Produk Olahan Pangan 20%)

H. Metode Penilaian

1. Hasil Tes Tertulis..

2. Observasi praktik produksi dan uji mutu.

I. Hal-hal yang perlu

dipersiapkan peserta (sekolah)

1. Bahan dibawa peserta adalah kacang tolo, koagulan (asam asetat, CaCl2 , batu tahu, gula, perisa, telur, terigu, tepung beras, bawang putih, garam, minyak goreng, mentega).

2. Tiap peserta hanya diperbolehkan membuat 1 (satu) produk olahan pangan berbahan baku tahu dari kacang tolo. Oleh karena itu, agar dipilih produk yang inovatif.

3. Peserta agar membawa bahan dan peralatan proses produksi yang spesifik dan sulit disediakan di tempat lomba.

(5)

KOMPONEN DESKRIPSI

identitas sekolah) dan perlengkapan kerja lainnya seperti alat hitung/kalkulator, alat tulis menulis, kelengkapan untuk presentasi

J. Sertifikasi dan Penghargaan

1. Semua peserta akan mendapatkan sertifikat dari panitia LKS SMK – Tingkat Provinsi DIY XXIII – 2014

2. Pemenang (pencapaian nilai tertinggi) berhak mewakili provinsi DIY untuk maju ke Tingkat Nasional tahun 2015.

II. DESKRIPSI LOMBA

Deskripsi Materi Lomba/Uraian Kegiatan

A. Pemahaman Konsep Memproduksi Produk Antara dan Produk Olahan Pangan

1. Pengetahuan bahan baku berdasarkan karakteristik, sesuai kriteria yang dipersyaratkan, dan jumlah yang dibutuhkan dalam satuan produksi.

2. Bahan tambahan/pendukung sesuai kriteria yang dipersyaratkan dan jumlah yang dibutuhkan dalam satuan produksi.

3. Pengetahuan proses pembuatan produk antara: tujuan, prinsip dasar pengolahan, GMP, faktor yang mempengaruhi, kriteria keberhasilan untuk setiap tahapan proses, yaitu : a. Pemilihan bahan baku dan bahan penunjang

b. Perlakuan pendahuluan (sortasi dan penimbangan) c. Pencucian dan perendaman

d. Penggilingan/penghancuran e. Penyaringan

f. Penggumpalan g. Pemisahan whey

h. Pencetakan dan pengepresan i. Pengemasan dan Pelabelan Produk

4. Pengetahuan tentang proses pembuatan produk olahan pangan inovatif berbasis produk antara dari tahu.

5. Pengetahuan tentang pengujian mutu produk antara (intermediate product) : pengambilan sampel, cara/metode pengujian, penggunaan reagen (jenis, konsentrasi dan jumlah), penggunaan rumus perhitungan, penghitungan hasil pengujian, faktor-faktor yang

(6)

berpengaruh terhadap akurasi hasil pengujian yaitu: a. Uji organoleptik

b. Analisis secara kimia: Kadar air (thermogravimetri) dan Kadar Protein (Semi Micro Kjeldahl konvensional)

6. Pengetahuan tentang ‘Cara Memproduksi yang Baik’ (GMP): tujuan, prinsip dasar, dan faktor yang mempengaruhi :

a. Penyiapan alat, bahan dan ruang b. Higiene personal

c. Proses pengolahan d. Proses pengemasan e. Teknik penyimpanan f. Transportasi

g. Teknik penanganan limbah

7. Pengetahuan tentang pengemasan dan pelabelan, meliputi: tujuan, prinsip dasar, jenis dan fungsi bahan pengemas, teknik pengemasan dan informasi penting yang harus tercantum pada label

8. Pengetahuan tentang analisis ekonomi/usaha, meliputi: biaya tetap, biaya variabel, penentuan harga jual, penghitungan dan analisis B/C, penghitungan dan analisis R/C, penghitungan dan analisis BEP.

B. Kemampuan Keterampilan Kerja

a. Pemilihan bahan baku dan bahan penunjang b. Perlakuan pendahuluan (sortasi dan penimbangan) c. Pencucian dan perendaman

d. Penggilingan/penghancuran e. Penyaringan

f. Penggumpalan g. Pemisahan whey

h. Pencetakan dan pengepresan i. Teknik pengemasan dan pelabelan

j. Teknik pengendalian mutu (analisis kadar air dan analisis kadar protein, sampel disediakan oleh panitia; sedangkan pengujian secara organoleptik dilakukan oleh juri) k. Penerapan GMP, khususnya teknik sanitasi

l. Teknik pengolahan produk antara (intermediate product) menjadi produk olahan pangan (prospek, tahapan proses)

C. Kemampuan Sikap Kerja 1. Tanggung jawab

2. Kerjasama 3. Kedisiplinan

(7)

Catatan :

Alat dan bahan yang disediakan untuk pengolahan produk antara (intermediate product) menjadi produk olahan pangan inovatif hanya yang sifatnya utama. Apabila peserta membutuhkan alat dan bahan yang spesifik,maka peserta diwajibkan membawa sendiri dari daerah asal peserta.

FORMAT PENULISAN MAKALAH BAB I. PENDAHULUAN

a. Latar Belakang b. Tujuan dan Manfaat BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB III. PROSES PEMBUATAN PRODUK DAN ANALISA MUTU a. Alat dan Bahan

b. Prosedur c. Analisa Biaya

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V. PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

(8)

KISI-KISI SOAL TEST TERTULIS

No.

Materi Pokok

Kemampuan Standar

Jumlah Soal

PG

Essay

1

Pengetahuan bahan baku

- Menjelaskan jenis, karakteristik

sesuai yang dipersyaratkan dan

jumlah yang dibutuhkan dalam

satuan produksi

3

1

2

Pengetahuan bahan tambahan

pangan

- Menjelaskan jenis, karakteristik

sesuai yang dipersyaratkan dan

jumlah yang dibutuhkan dalam

satuan produksi

2

1

3

Pengetahuan proses pembuatan

produk antara

a. Pemilihan bahan baku dan

bahan penunjang

- Menjelaskan tujuan, prinsip dan

faktor-faktor yang mempengaruhi.

Kriteria keberhasilan pemilihan

bahan baku dan bahan penunjang

2

1

b. Perlakuan pendahuluan

(sortasi dan penimbangan)

- Menjelaskan tujuan, prinsip dan

faktor-faktor yang mempengaruhi.

Kriteria keberhasilan sortasi dan

penimbangan

1

c. Pencucian dan perendaman

- Menjelaskan tujuan, prinsip dan

faktor-faktor yang mempengaruhi.

Kriteria keberhasilan pencucian

dan perendaman

2

d. Penggilingan/penghancuran

- Menjelaskan tujuan, prinsip dan

faktor-faktor yang mempengaruhi.

Kriteria keberhasilan

penggilingan/penghancuran

1

(9)

faktor-faktor yang mempengaruhi.

Kriteria keberhasilan perebusan

f. Penyaringan

- Menjelaskan tujuan, prinsip dan

faktor-faktor yang mempengaruhi.

Kriteria keberhasilan penyaringan

1

g. Penggumpalan

- Menjelaskan tujuan, prinsip dan

faktor-faktor yang mempengaruhi.

Kriteria keberhasilan penyaringan

2

1

h. Pemisahan whey

- Menjelaskan tujuan, prinsip dan

faktor-faktor yang mempengaruhi.

Kriteria keberhasilan pemisahan

whey

1

i. Pencetakan dan pengepresan

- Menjelaskan tujuan, prinsip dan

faktor-faktor yang mempengaruhi.

Kriteria keberhasilan pencetakan

dan pengepresan

1

4

Pengetahuan tentang proses

pembuatan produk olahan tahu

- Menjelaskan teknik pengolahan

tahu menjadi produk olahan.

2

5

Pengetahuan tentang analisa

mutu produk antara

(tahu/kembang tahu)

a.

Uji organoleptic

- Menjelaskan cara analisa

organoleptic

3

b. Aalisa kadar air (Metode

Thermogravimetri)

- Menjelaskan pengambilan sample,

cara/metode pengujian,

penggunaan rumus penghitungan,

penghitungan hasil pengujian,

faktor yang berpengaruh terhadap

akurasi hasil uji kadar air

4

(10)

(Mikro Kjeldahl)

cara/metode pengujian,

penggunaan rumus penghitungan,

penghitungan hasil pengujian,

faktor yang berpengaruh terhadap

akurasi hasil uji kadar protein

7

Pengetahuan GMP

- Menjelaskan tujuan, prinsip dasar

dan cara melakukan pengolahan

pangan yanga baik (GMP)

2

1

8

Sanitasi dan penanganan limbah

- Menjelaskan tujuan, prinsip dan

faktor yang mempengaruhi sanitasi

- Menjelaskan jenis, sifat, tujuan,

manfaat pengolahan limbah

2

1

9

Pengetahuan tentang

pengemasan dan pelabelan

- Menjelaskan tujuan, prinsip dasar,

jenis dan fungsi bahan pengemas,

teknik pengemasan dan informasi

penting yang tercantum dalam

label (sesuai prinsip AIDAS)

3

1

10

Pengetahuan tentang analisa

ekonomi/usaha

- Menghitung harga jual, R/C, B/C

dan BEP

3

1

Keterangan :

PG

: Soal pilihan ganda

Essay : Soal uraian

(11)

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

LOMBA KOMPETENSI SISWA (LKS)

TINGKAT PROVINSI DIY TAHUN 2014

MATA LOMBA TEKNOLOGI PANGAN

A. Proses Pembuatan Tahu

No

Aspek dan

Kegiatan

Kondisi

Kriteria Keberhasilan

1

Sortasi bahan

- Tersedia KACANG

TOLO, nampan, baskom,

tampah, plastic

- Dipilih bahan sesuai

karakteristik

- Tidak tercecer

2

Penimbangan

- Tersedia alat timbang,

kacang tolo, baskom

- Kacang tolo ditimbang 0,5 kg

- Tidak tercecer

3

Pencucian dan

perendaman

- Tersedia kacang tolo,

baskom, air bersih

- Kacang tolo bersih

- Perendaman selama 8 – 12 jam

4

Penggilingan

- Tersedia blender, kacang

tolo siap olah, baskom, air

bersih

- Hasil penggilingan halus

- Tidak tercecer

5

Pemasakan

- Tersedia kompor, bubur

kacang tolo, baskom, air

bersih

- Bubur kacang tolo masak sesuai

dengan kriteria

- Tidak tumpah

6

Penyaringan

- Tersedia irig, kain saring,

baskom, bubur kacang tolo

masak, air bersih

- Diperoleh ekstrak susu kacang

tolo yang maksimal

- Ekstrak susu kacang tolo dan

ampas terpisah

7

Penggumpalan

- Tersedia ekstrak susu

kacang tolo, baskom,

bahan penggumpal,

pengaduk

- Penggumpalan dilakukan pada

suhu 70 – 90 ⁰C dengan bahan

penggumpal

- Pengadukan dilakukan perlahan

dengan arah yang tetap.

- Terbentuk curd yang kompak

8

Pemisahan whey

- Tersedia curd, gayung,

kain saring

- Curd terpisah dari whey

9

Pencetakan

- Tersedia curd yang

terpisah dari whey, alat

- Tahu tercetak dengan baik

- Pemotongan tahu seragam

(12)

pencetak, kain saring,

gayung, pemberat

B. Uji Mutu Tahu

No

Aspek dan

Kegiatan

Kondisi

Kriteria Keberhasilan

Analisa Kadar Air (Thermogravimetri)

1

Persiapan alat

- Tersedia oven, neraca

analitik, cawan pengering dan

eksikator

- Alat siap pakai

- Jenis dan jumlah alat sesuai

kebutuhan

2

Penimbangan

sampel

- Tersedia sampel, neraca

analitik, cawan pengering

- Cawan pengering ditimbang

- Sampel ditimbang 1 – 2 gram

3

Pengeringan

dalam oven 1

- Tersedia oven siap pakai

dengan suhu 105 ⁰C, sampel

dalam cawan

- Pengeringan dilakukan selama

± 3 jam

4

Penimbangan

- Tersedia neraca analitik, klem

penjepit dan eksikator

- Cawan timbang dimasukkan

dalam eksikator

- Ditimbang dengan teliti

5

Pengeringan

dalam oven 1

- Tersedia oven siap pakai

dengan suhu 105 ⁰C, sampel

dalam cawan

- Pengeringan dilakukan selama

± 3 jam

6

Penimbangan

- Tersedia neraca analitik, klem

penjepit dan eksikator

- Cawan timbang dimasukkan

dalam eksikator

- Ditimbang dengan teliti

7

Penetapan kadar

air

- Tersedia data hasil praktik

- Keterangan :

A = (berat basah – berat

kering)

B = berat sampel

- Perhitungan :

Kadar Air (%) = A/B x 100%

Analisa Kadar Protein (Semi Mikro Kjeldhal)

1

Penyiapan alat

dan bahan

- Tersedia sampel

- Tersedia H

2

SO

4

96 - 98 %,

selenium

- Tersedia neraca analitik, labu

kjeldhahl

- Menimbang 0,25 – 0,51 g

sampel

- Menambahkan 2 g selenium

- Menambahkan H

2

SO

4

96 –

98% sebanyak 25 %

2

Destruksi

- Tersedia sampel, labu

kjeldhal, digester/distruktor

- Pemanasan dengan suhu 370 –

411 ⁰C selama ± 20 – 40 menit

- Hasil distruksi berwarna jernih

(13)

3

Pendinginan dan

pengenceran

- Tersedia sampel dan aquadest

- Tersedia labu ukur 100 ml,

beaker glas, corong gelas,

pipet

- Sampel dingin

- Sampel diencerkan dengan

labu ukur 100 ml

4

Destilasi

- Tersedia NaOH 30 %,

indicator PP, Asam Borat 0,1

N, kertas pH

- Tersedia pipet volumetric 25

ml, gelas ukur 50 ml dan alat

destilasi

- Memasukkan 50 ml sampel ke

dalam alat destilasi

- Menambah 100 ml naoh 40 %

dan beberapa tetes ndikator pp

hingga kondisi alkalis (warna

merah)

- Melakukan destilasi selama 5 –

15 menit dengan penampung

H3BO

3

0,1 N 50 ml hingga

volume destilat sudah tidak

bersifat basa (cek dengan

indicator PP tidak berwarna

merah)

- Melakukan pembilasan ujung

pendingin dengan aquadest

5

Titrasi

- Tersedia biuret, labu ukur 100

ml, erlenmeyer 250 ml, pipet

tetes, pipet volumetric 25 ml,

indicator MR/BCG dan larutan

HCl 0,01 N

- Destilat diencerkan dalam labu

ukur 100 ml dengan

menambahkan aquadest sampai

tanda tera

- Memipet destilat 25 ml ke dalam

Erlenmeyer 250 ml

- Menambahkan beberapa tetes

indicator MR/BCG

- Melakukan titrasi dengan HCl

0,01 N

- Lakukan titrasi

- Mencatat hasil titrasi

6

Blangko

- Disediakan oleh panitia

- Hasil titrasi blangko

7

Penetapan Kadar

Protein

- Tersedia data hasil praktik

- Keterangan :

V 1 = volume titrasi sampel

V 2 = volume titrasi blangko

N = Normalitas HCl

Fp = Faktor pengenceran

Fk = Faktor konversi

W = Berat Sampel

- Perhitungan

- % Nitrogen =

=

- % Protein =

% Nitrogen x Fk

Gambar

DIAGRAM ALIR   PENYELENGGARAAN LOMBA

Referensi

Dokumen terkait

Dana Alokasi Umum (DAU) dialokasikan kepada daerah dengan tujuan untuk meningkatkan pemerataan kemampuan keuangan antar daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi dan otonomi

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 13 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 6 Tahun 2016 tentang Pedoman Umum Penyaluran Bantuan

Dalam menetukan sikap terhadap pelaksanaan system pemerintahan yang berlaku di Indonesia, kita seharusnya mengembalikan pada landasan kehidupan bernegara yaitu pancasila

Penelitian terdahulu diatas yang ter- kait dengan Pernikahan Beda Agama, namun beberapa penelitian tersebut ber- fokus pada faktor penyebab terjadinya pin- dah agama

http://www.antarasulteng.com/berita/4239/darwis-triadi-memotret-stereotip-jadi- kelemahan-fotografer , Diakses tanggal 22 April 2014). Dari fenomena – fenomena diatas

Tanda dan gejala di atas sesuai dengan teori yang mengarah ke fraktur pelvis, antara lain : nyeri (+), ROM terbatas, deformitas (+), ketidakstabilan cincin

Hasil kajian ini selari dengan kajian yang dilakukan oleh Nasnan (2015) yang menyatakan bahawa promosi oleh agensi kerajaan seperti Jabatan Pertanian dan Kementerian

Mahasiswa memahami tentang budaya seluler (mobile culture), pembuatan narasi digital (digital storytelling), dan pembentukan representasi diri di media baru Mahasiswa mampu