STRATEGI PEMECAHAN
MASALAH MATEMATIKA
Strategi atau trik di dalam pemecahan masalah
seringkali disebut sebagai heuristik.
Berikut akan dibicarakan strategi pemecahan
masalah menurut Loren C. Larson. Dalam bukunya
”
Problem Solving through Problem
”, Loren C.
Larson merangkum strategi pemecahan masalah
matematika menjadi 12 macam sebagai berikut
Loren C. Larson merangkum strategi pemecahan
masalah matematika menjadi 12 macam sebagai berikut
:
1
. Mencari pola
2. Buatlah gambar
3. Bentuklah masalah yang
setara
4. Lakukan modifikasi
pada soal
5. Pilih notasi yang tepat
6. Pergunakan simetri
7.
Kerjakan dalam kasus-kasus
8. Bekerja mundur
9. Berargumentasi dengan
kontradiksi
10. Pertimbangkan paritas
11. Perhatikan kasus-kasus
ekstrim
12. Lakukan perumuman
1. Mencari Pola (Search for a pattern)
Mengamati pola dan hubungan merupakan salah satu strategi yang sering digunakan untuk memecahkan masalah matematika. Pola dapat muncul dalam urutan angka, gambar, daftar atau tabel yang sistematis. Kemampuan untuk mengidentifikasi dan mengenali suatu pola atau hubungan antara unsur-unsur dalam suatu masalah yang diberikan terkadang sangat berguna untuk menyederhanakan suatu proses dan waktu pemecahan masalah.
Siswa perlu belajar dan meningkatkan kemampuannya untuk mengidentifikasi dan mengenali banyak pola bilangan dan memprediksi atau menggeneralisasi hubungan antara dua data dalam matematika.
CONTOH
Berapakah suku ke-7, ke-8, ke-9 dalam barisan bilangan
1, 2, 4, 7, 11, 16, …
Jawab.
Misal U1 menyatakan suku pertama,
U1 = 1 ;
U2 = 1 + 1 =2 ; U3 = 2 + 2 =4 ;
U4 = 4 + 3 = 7;
U5 = 7 + 4 = 11; U6 = 11+5=16; U7 = 16+6=22 dst
contoh
Buktikan banyaknya himpunan bagian dari himpunan dengan n elemen adalah 2n
Jawab.
Untuk menjawab ini, kadang menjadikan bingung dan panik jika tidak tahu bagaimana memprosesnya. Untuk menjawab persoalan tersebut, bisa dilakukan dengan menjawab pertanyaan serupa
Berapa banyak himpunan bagian dari himpunan dengan n elemen?
Buktikan jika A himpunan dengan n elemen makan banyaknya himpunan
Cara 1 dimulai dari banyak himpunan bagian dengan elemen
0,1,2,3 elemen
Banyak
elemen Elemen yang di S Himpunan Bagian dari S Banyak HimpBagian
0 Tidak ada {} 1=20 1 x1 {}, {x1} 2 = 21 2 X1, x2 {}, {x1}, {x2}, {x1,x2} 4 = 22 3 X1,x2, x3 {}, {x1},{x2},{x3},{x1,x2},{x1,x3}, {x2,x3}, {x1,x2,x3} 8 = 2 3 4 X1,x2,x3,x4 {},{x1},{x2},{x3},{x4},{x1,x2},{x1,x3}, {x1,x4}, {x2,x3}, {x2,x4}, {x3,x4}, {x1,x2,x3},{x1,x2,x4}, {x1,x3,x4}, {x2,x3,x4}, {x1,x2,x3,x4} 16 = 24
Dari tabel tersebut, terlihat pola, sehingga untuk himpunan
dengan n elemen adalah 2
nWalaupun generalisasi bukan bukti dalam matematika, tetapi
Cara II
Misalkan An adalah banyak himpunan bagian dengan n elemen. Ambil S suatu himpunan dengan n+1 elemen, misalkan elemen ke-(n+1) adalah x
Berati S-{x} himpunan dengan n elemen.
Ada korespondensi 1-1 antara himpunan bagian S yang memuat x dan himpunan bagian S yang tidak memuat x.
Contoh misal A={a,b,c} ;
himp bagian A yang memuat a : {a}, {a,b}, {a,c}, {a,b,c}, dan himp bagian A yang tidak memuat a ; {}, {b}, {c}, {b,c}
jika digambung banyaknya himp bagian A yang memuat a dan yang tidak memuat a = banyak himp bagian dari A
Selanjutnya An =2 A n-1 = 2.2 A n-2 = 23 A
n-3 =… = 2n A0. Karena banyaknya himpunan
bagian dari A0=1 maka banyak himpunan bagian dari An = 2n
Cara 3
a b c {a,b,c} -c {a,b} -b c {a,c} -c {a} -a b c {b,c} -c {b} -b c {c) -c {}2. Membuat Gambar
Strategi ini adalah membuat gambar untuk memudahkan
penyelesaian.
Menggambar diagram atau gambar untuk memodelkan
kejadian atau hubungan yang mewakili suatu masalah
merupakan strategi yang efektif
untuk membantu siswa
memvisualisasikan masalah, yaitu memperjelas apa saja
unsur-unsurnya dan apa yang harus dilakukan untuk
memecahkan masalah tersebut.
Menggambar diagram berarti mengubah masalah menjadi
representasi visual, mewakili informasi yang diberikan dalam
masalah dalam bentuk diagram.
Selain untuk lebih memahami masalah, menggambar diagram juga merupakan salah satu strategi untuk memecahkan masalah tertentu. Dalam beberapa kasus, solusi dapat disimpulkan langsung dari diagram, atau strategi yang tepat dapat ditentukan berdasarkan representas
Contoh.
Misalkan diberikan talibusur sebarang XY pada setengah lingkaran
dengan diameter AB. Misalkan M adalah titik tengah XY. Dari titik X, M, Y diproyeksikan pada sisi AB sehingga didapat titik N, K, L. Buktikan bahwa jika talibusur tersebut berubah posisi maka tetap menghasilkan segitiga sama kaki yang kongruen
Penyelesaian Masalah
Perhatikan gambar Y M Y M X X A K N L B A K N L B D KN=NL, NM=NM Dan MNK=MNL Jadi MNKMNL KM=LM YKM=YDX= ½ busur YX Ini berarti KML=2YKM)Jadi besar sudut KML tetap tidak tergantung posisi talibusur YX
Contoh Lain
Diketahui segiempat PQRS dengan 𝑃𝑄 // 𝑆𝑅 dan
𝑃𝑆 // 𝑄𝑅. Titik L pada QR sehingga garis SL
memootong diagonal PR di K dan memotong
perpanjangan sisi PQ di M.
Jika SK=x, dan KL=y
maka buktikan bahwa 𝑳𝑴 =
𝒙𝟐−𝒚𝟐Untuk menjawab, maka dilukiskan bangun datar dan posisi titik-titiknya sehingga mudah menyelesaikan
Delapan tim dari Sepak Bola Profesional akan bertemu di kejuaraan musim ini. Kejuaraan akan menerapkan turnamen single-elimination (system gugur) untuk menentukan juara, yaitu tim akan tersingkir dari turnamen setelah satu kali kalah. Berapa banyak permainan yang dibutuhkan?
Panjang ketiga batang tersebut adalah 7 cm, 9 cm, dan 12 cm. Bagaimana Anda bisa menggunakan batang ini untuk mengukur panjang 10 cm?
3. Bentuklah Masalah yang Setara (Formulate an
equivalent problem)
Berapakah faktor persekutuan terbesar (FPB) dari 95226768 dan1006 ? Kalau kita menggunakan faktorisasi prima, maka langkah yang
diperlukan untuk menyelesaikannya cukup panjang. Oleh karena itu mungkin kita perlu bekerja pada soal yang lebih sederhana untuk sampai pada kesimpulan tertentu dan hasil ini yang nantinya kita terapkan pada soal semula.
Misalnya FPB dari 2166 dan 14 adalah sama dengan FPB dari 14 dan 10
sebab 2166 = 154×14 +10 , yang berarti 10 kongruen dengan 2166 modulo 14.
3. Bentuklah Masalah yang Setara (Formulate an
equivalent problem)
Suatu masalah dapat dipandang dari berbagai sudut pandang seseorang sehingga masalah itu dikatakan bernilai relatif, dapat menjadi mudah atau sebaliknya dapat menjadi sulit. Demikian pula halnya dengan masalah matematika. Jangan hanya terpaku pada satu konsep saja sehingga tidak terjebak. Dengan mengubah sudut pandang, akan ditemukan konsep lain yang tersembunyi yang memungkinkan untuk menyelesaikannya dengan mudah.
Contoh:
Jika K, L, M, N merupakan titik tengah masing masing sisi AD, AB, BC, dan CD dari suatu persegi ABCD.Apabila luas persegi ABCD adalah 6p2, berapakah luas persegi
KLMN? A B C D K L M N
Berapakah faktor persekutuan terbesar (FPB) dari 95226768 dan1006 ?
Kalau kita menggunakan faktorisasi prima, maka langkah yang
diperlukan untuk menyelesaikannya cukup panjang. Oleh karena itu
mungkin kita perlu bekerja pada soal yang lebih sederhana untuk
sampai pada kesimpulan tertentu dan hasil ini yang nantinya kita
terapkan pada soal semula.
Misalnya FPB dari 2166 dan 14 adalah sama dengan FPB dari 14 dan 10
sebab 2166 = 154×14 +10 , yang berarti 10 kongruen dengan 2166 modulo
14.
Berdasarkan soal tersebut… 95226768 = 94658x1006 + 820 jadi FPB (95226768, 1006) = FPB(1006,820) 1006 = 1 x 820 + 186 kemudian 820 = 4x186 +76 Kemudian 186 = 2 x 76 +34 76 = 2x34 + 8 34 = 4x8 + 2 8 = 4x2 Jadi FPB nya 2
Tentukan formula turunan ke-n dari f(x) = 1
1−𝑥2
Jawab
Untuk menentukan bisa dengan mengubah menjadi 𝑓 𝑥 = 1
2 1 1−𝑥 + 1 1+𝑥 𝑓 𝑥 = 1 1−𝑥, 𝑓 1 𝑥 = 1 (1−𝑥)2 , 𝑑𝑎𝑛 𝑓 2 𝑥 = 1.2 (1−𝑥)3 𝑑𝑠𝑡 𝑓 𝑛 𝑥 = 𝑛! (1−𝑥)𝑛+1 Jadi 𝑓𝑛 𝑥 = 𝑛! 2 1 (1−𝑥)𝑛+1 + (−1)𝑛 (1+𝑥)𝑛+1
4. Lakukan Modifikasi pada Soal (Modify the
problem)
Modifikasi pada soal: Mengubah soal sehingga memudahkan untuk
menemukan sousi.
Misalkan di berikan persoalan A, Untuk mengerjakan masalah A
mungkin kita dituntun untuk mempertimbangkan masalah B secara
khas, perubahan dalam masalah ini diumumkan dengan frasa seperti
"cukup untuk menunjukkan bahwa ...." atau "kita dapat mengasumsikan
...." atau "tanpa kehilangan keumuman...". di bagian terakhir kita melihat
contoh di mana A dan B adalah masalah euivalen, yaitu solusi dari
salah satu dari mereka menyiratkan solusi dari yang lain
Tentukan semua pasangan bilangan bulat (a,b) sehingga bilangan a2 + 4b dan b2 + 4a
keduanya merupakan bilangan kuadrat.
Untuk menyelesaikan soal ini dapat diasumsikan bahwa I b I ≤ IaI.
Modifikasi ini tidaklah mengubah jawaban dan memberikan jalan penyelesaian yang lebih cepat. Coba anda pikirkan mengapa demikian.
Contoh lain :
Buktikan bahwa tidak ada bilangan bulat positif sehingga berlaku x2 + y2 +z2 = 2xyz Bukti : Andaikan ada bilangan bulat positif x,y, z sehingga berlaku x2 + y2 +z2 = 2xyz;
karena 2xyz genap makan x2 + y2 +z2 genap. Jika x2 + y2 +z2 maka ketiganya genap
Misalkan ada lima tim sepak bola yang mengikuti Roud robin
tournament. Dalam pertandingan tidak ada draw, dan tim yang
menang mendapatkan skor 1 yang kalah 0. Total skor seluruh
TIM adalah….
Jawab
Karena setiap tim berhadapan sekali dan tidak ada seri maka
banyak skor sama banyak pertandingan
Diberikan bilangan positif a, b, c, d , buktikaan bahwa 𝑎3+𝑏3+𝑐3 𝑎+𝑏+𝑐 + 𝑏3+𝑐3+𝑑3 𝑏+𝑐+𝑑 + 𝑐3+ 𝑑3+ 𝑎3 𝑐+𝑑+𝑎 + 𝑎3+𝑏3+𝑑3 𝑎+𝑏+𝑑 ≥ 𝑎 2 + 𝑏2 + 𝑐2 + 𝑑2
Untuk membuktikan masalah tersebut, dengan mengubah menjadi
masalah yang simetri/ekuivalen, yiatu buktikan untuk x,y,z bilangan positif maka berlaku
𝑥3+𝑦3+𝑧3 𝑥+𝑦+𝑧 ≥
𝑥2+𝑦2+𝑧2 3
Berarti akan dibuktikan :
𝑎3+𝑏3+𝑐3 3 + 𝑏3+𝑐3+𝑑3 3 + 𝑐3+ 𝑑3+ 𝑎3 3 + 𝑎3+𝑏3+𝑑3 3 ≥ 𝑎 2 + 𝑏2 + 𝑐2 + 𝑑2