• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PEMETAAN DAERAH RAWAN TANAH LONGSOR MENGGUNAKAN METODE EXTREME PROGRAMMING

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PEMETAAN DAERAH RAWAN TANAH LONGSOR MENGGUNAKAN METODE EXTREME PROGRAMMING"

Copied!
55
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PEMETAAN DAERAH RAWAN TANAH LONGSOR MENGGUNAKAN

METODE EXTREME PROGRAMMING

Skripsi

Untuk memenuhi sebagian persyaratan Mencapai derajat Sarjana S-1

Program Studi Teknik Informatika

Disusun oleh :

Bayu Teguh Pamuji 11651032

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

(2)
(3)
(4)
(5)

v

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang atas limpahan rahmat, taufik dan hidayah-Nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi dengan judul

Pengembangan Sistem Informasi Pemetaan Daerah Rawan Tanah Longsor Menggunakan Metode Extreme Programming.

Skripsi ini diselesaikan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar “Sarjana Komputer” dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Selesainya tugas akhir ini tentunya tidak lepas dari dorongan dan uluran tangan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan rasa terima kasih dan penghargaan kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H. Machasin. M.A., selaku Pgs Rektor UIN Sunan Kalijaga.

2. Ibu Dr.Maizer Said Nahdi, M.Si. selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga.

3. Bapak Sumarsono, S.T., M.Kom, selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika UIN Sunan Kalijaga.

4. Bapak Agus Mulyanto, S.Si, M.Kom, selaku dosen pembimbing yang dengan sabar memberi masukan dan arahan kepada penulis selama penyusunan skripsi

5. Bapak dan Ibu Dosen Teknik Informatika UIN Sunan Kalijaga yang telah memberi banyak ilmu kepada penulis.

(6)

vi

6. Bapak Dewanto Dwipoyono selaku Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Bantul yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian di Bpbd Kabupaten Bantul. 7. Bapak Nur Eta Efendi selaku Staff Pusat Pengendalian Operasi

Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) BPBD Kabupaten Bantul yang telah banyak membantu penulis dalam penyelesaian skripsi.

8. Bapak Muchlisin Hs dan Ibu Sri Hadiyati yang selalu mendo’akan dan banyak memberi dukungan kepada penulis.

9. Semua teman-teman Program Studi Teknik Informatika angkatan 2011 atas segala kerjasama dan dukungannya dalam penyusunan skripsi.

10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu dalam membantu dalam penyusunan skripsi.

Semoga karya penelitian tugas akhir ini dapat memberikan manfaat bagi penulis dan bagi semua pihak. Terimakasih

Yogyakarta, 14 Februari 2016 Penyusun,

Bayu Teguh Pamuji NIM. 11651032

(7)

vii

HALAMAN PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirrabbil’alamin

. Segala puji bagi Allah SWT atas nikmat yang

Engkau berikan sehingga penulis dapat menyelsaikan penulisan skripsi ini. Shalawat

serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Rosulullah Nabi Muhammad SAW

beserta keluarga dan para sahabat-sahabat nya.

Kupersembahkan skripsi ini kepada :

1. Bapak Muchlisin Hs dan Ibu Sri Hardiyati yang selalu memberikan do’a,

nasehat dan dukungan kepada penulis. Terimakasih atas segala bimbingan dan

pengornbananmu.

2. Kakak-kakakku dan adikku, Mas Wiwit, Mas Anto, Mas Agus, Mas Hendra,

Mba Nungky, Mba Aci, Mba Yayu, Mba Een, Mba Uut dan Dek Istie.

Terimakasih atas semua do’a dan dukungannya.

3. Kekasihku tersayang terimakasih atas semua do’a-do’amu dan dukungan

semangatmu.

4. Bapak Agus Mulyanto, S.Si., M.Kom., yang selalu memberikan bimbingan

dalam penyelesaian skripsi ini.

5. Semua dosen Teknik Informatika UIN Sunan Kalijaga, Pak Sumarsono, Pak

Agus, Pak Didik, Pak Nurrochman, Pak Agung, Pak Bambang, Bu Ade, Bu

Ulfah, semoga semua ilmu yang disampaikan dapat bermanfa’at bagi penulis.

6. Pihak Bpbd Kabupaten Bantul yang telah mengijinkan dan bekerja sama

(8)

viii

7. Teman-teman seperjuangan yang telah banyak membantu, Datofa, Dedi, Aziz,

Indra, Randi, Fitri, Yessi, Fitria dkk dan semua angkatan TIF Khusus 2011

8. Semua murabbi saya Akh rodli, Akh Aris dan Akh Mualimin terima kasih atas

ilmu-ilmu nya semoga segera diamalkan.

9. Semua teman-teman liqo akh agung, akh asep, akh totok dkk semoga

silaturahmi tetap terjaga.

10. Teman-teman komsat gowok mas yahsa, mas ahsan, mas imam, mas rusdi, mas

yudi dan mas rifki, bang irfan, yusro, dede dan taqwan yang telah menjadi

keluarga kedua di jogja.

11. Teman-teman kost gendeng tama, febri, ipung, dan lemu dkk yang telah

memberikan dukungan dan semangat.

12. Kepada semua teman-teman dan pihak lainnya, yang sudah memberikan

semangat dalam penyelesaian skripsi ini.

(9)

ix

HALAMAN MOTO

Sesungguhnya Sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai

(dari satu urusan), kerjakanlah dengan sunguh-sunguh (urusan) yang lain.

(Q.s. 94 : 6-7)

Allah tidak akan meninggalkan dan membenci hambaNya (Q.s. 93 : 3)

Raihlah ilmu, dan untuk meraihnya belajarlah untuk tenang dan sabar – Sayyidina

Umar Bin Khattab

Man Jadda Wa Jadda,

“Siapa yang bersungguh-sungguh ia akan mendapatkannya”

Your time is limited, don’t wast it living someone else’s life – Steve Jobs

If you never try you’ll never know – coldplay

(10)

x DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR ... iii

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iv

KATA PENGANTAR ... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ... vii

HALAMAN MOTTO ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvii

INTISARI ... xx

ABSTRACT ... xxi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Batasan Masalah ... 3

1.4 Tujuan Penelitian ... 4

1.5 Manfaat Penelitian ... 4

1.6 Keaslian Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI ... 6

(11)

xi

2.2 Landasan Teori ... 8

2.2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG) ... 8

2.2.1.1 Definisi SIG ... 8

2.2.1.2 Subsistem SIG ... 8

2.2.1.3 Komponen SIG ... 10

2.2.1.4 Model Data dalam SIG ... 12

2.2.1.5 Arsitektur SIG ... 17

2.2.2 ArcGIS ... 18

2.2.3 Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul ... 19

2.2.3.1 Sejarah Terbentuknya BPBD Kabupaten Bantul ... 19

2.2.3.2 Visi dan Misi BPBD Kabupaten Bantul ... 20

2.2.3.3 Tugas dan Fungsi BPBD Kabupaten Bantul... 20

2.2.4 Extreme Programming ... 22

2.2.4.1 Nilai-nilai Dasar Extreme Programming ... 22

2.2.4.2 Aspek Dasar Extreme Programming ... 24

2.2.4.3 Kerangka Kerja Extreme Programming ... 29

2.2.5 Tanah Longsor ... 30

2.2.5.1 Definisi Tanah Longsor ... 30

2.2.5.2 Faktor Tanah Longsor ... 31

2.2.5.3 Pembobotan Paramater Ancaman Tanah Longsor .... 36

2.2.6 Map Server ... 39

(12)

xii

2.2.6.2 Fitur MapServer ... 39

2.2.6.3 Arsitektur MapServer ... 41

2.2.7 MapFile ... 42

2.2.7.1 Ketentuan Penulisan Pada MapFile ... 42

2.2.7.2 Objek dalam MapFile ... 43

2.2.8 Pmapper ... 44

BAB III METODE PENGEMBANGAN SISTEM ... 45

3.1 Pengumpulan Data ... 45

3.1.1 Studi Kepustakaan ... 45

3.1.2 Wawancara ... 45

3.2 Kebutuhan Pengembangan Sistem ... 46

3.2.1 Kebutuhan Perangkat Keras (Hardware) ... 46

3.2.2 Kebutuhan Perangkat Lunak (Software) ... 46

3.3 Metode Pengembangan Sistem ... 47

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 49

4.1 Planning (Perencanaan) ... 49

4.1.1 Kebutuan Fungsional ... 50

4.1.2 Kebutuan Non Fungsional ... 51

4.2 Design (Perancangan) ... 52

4.2.1 Diagram Konteks Sistem Pemetaan Tanah Longsor ... 52

4.2.2 DFD Level 1 Sistem Pemetaan Tanah Longsor... 53

4.2.3 DFD Level 2 Sistem Pemetaan Tanah Longsor... 54

(13)

xiii

4.2.3.2 DFD Level 2 Pesan ... 56

4.2.4 DFD Level 3 Sistem Pemetaan Tanah Longsor... 56

4.2.4.1 DFD Level 3 Manajemen Admin ... 56

4.2.4.2 DFD Level 3 Manajemen Berita ... 57

4.2.4.3 DFD Level 3 Manajemen Kategori ... 58

4.2.5 ERD (Entity Relationship Diagram)... 59

4.2.6 Struktur Tabel ... 60

4.2.7 Desain Antarmuka Sistem ... 67

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM ... 83

5.1 Implementasi Basis Data ... 83

5.2 Implementasi Koneksi Php dan MySQL ... 84

5.3 Implementasi Antarmuka Sistem ... 85

5.3.1 Implementasi Antarmuka Halaman Users ... 85

5.3.2 Implementasi Antarmuka Halaman Admin ... 90

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN ... 106

6.1 Proses Pengembangan Sistem Pemetaan Tanah Longsor dengan Metode Extreme Programming ... 106

6.1.1 Planning Tahap 1 ... 106 6.1.2 Design Tahap 1 ... 107 6.1.3 Coding Tahap 1 ... 108 6.1.4 Testing Tahap 1 ... 109 6.1.5 Planning Tahap II ... 109 6.1.6 Design Tahap II ... 110

(14)

xiv

6.1.7 Coding Tahap II ... 110

6.1.8 Testing Tahap II ... 111

6.2 Pengujian Sistem ... 111

6.2.1 Pengujian Alpha ... 111

6.2.2 Hasil Pengujian Alpha ... 112

6.2.3 Pengujian Beta ... 113

6.2.3.1 Pengujian Fungsionalitas Sistem ... 113

6.2.3.2 Pengujian Antarmuka (Usabilitas) Sistem ... 117

6.3 Metode Extreme Programming ... 121

6.3.1 Teknik Refactoring ... 122

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ... 126

6.1 Kesimpulan ... 126

6.2 Saran ... 126

DAFTAR PUSTAKA ... 128

(15)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kelebihan dan Kekurangan Model Data Vektor dan Raster ... 15

Tabel 2.2 Pembobotan Curah Hujan ... 32

Tabel 2.3 Pembobotan Kemiringan Lereng ... 32

Tabel 2.4 Pembobotan Jenis Tanah ... 35

Tabel 2.5 Pembobotan Penggunaan Lahan ... 36

Tabel 2.6 Pembobotan Paramater Ancaman Tanah Longsor ... 36

Tabel 2.7 Total Pembobotan Paramater ... 37

Tabel 2.8 Interval Pembobotan Tanah Longsor ... 38

Tabel 4.1 Desain Tabel Admin ... 61

Tabel 4.2 Desain Tabel Berita ... 62

Tabel 4.3 Desain Tabel Kategori ... 62

Tabel 4.4 Desain Tabel Curah... 63

Tabel 4.5 Desain Tabel Jenis Tanah ... 63

Tabel 4.6 Desain Tabel Lahan ... 64

Tabel 4.7 Desain Tabel Lereng ... 64

Tabel 4.8 Desain Tabel Desa ... 65

Tabel 4.9 Desain Tabel Kecamatan ... 66

Tabel 4.10 Desain Tabel Pesan ... 66

Tabel 6.1 Rancangan Pengujian Alpha ... 112

Tabel 6.2 Hasil Pengujian Fungsionalitas Sistem User ... 114

(16)

xvi

Tabel 6.4 Hasil Pengujian Antarmuka Sistem User ... 118 Tabel 6.5 Hasil Pengujian Antarmuka Sistem Admin ... 120

(17)

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Simbol Titik (point) ... 13

Gambar 2.2 Simbol Garis (Line) ... 14

Gambar 2.3 Simbol Area (Poligon) ... 14

Gambar 2.4 Arsitektur SIG ... 17

Gambar 2.5 Aspek Dasar (Practices) XP ... 24

Gambar 2.6 Tahapan Metode Extreme Programming ... 29

Gambar 2.7 Arsitektur Aplikasi Web-based GIS dengan MapServer .. 41

Gambar 4.1 Diagram Konteks Sistem Pemetaan Tanah Longsor ... 52

Gambar 4.2 DFD Level 1 Sistem Pemetaan Tanah Longsor ... 54

Gambar 4.3 DFD Level 2 Manajemen Data ... 55

Gambar 4.4 DFD Level 2 Pesan ... 56

Gambar 4.5 DFD Level 3 Manajemen Admin ... 57

Gambar 4.6 DFD Level 3 Manajemen Berita ... 58

Gambar 4.7 DFD Level 3 Manajemen Kategori ... 59

Gambar 4.8 ERD system pemetaan tanah longsor ... 60

Gambar 4.9 Desain Antarmuka Halaman Utama... 68

Gambar 4.10 Desain Antarmuka Halaman Berita ... 69

Gambar 4.11 Desain Antarmuka Halaman Peta ... 69

Gambar 4.12 Desain Antarmuka Halaman Data ... 70

Gambar 4.13 Desain Antarmuka halaman contact ... 71

(18)

xviii

Gambar 4.15 Desain Antarmuka Halaman Utama... 73

Gambar 4.16 Desain Antarmuka Halaman Profil. ... 73

Gambar 4.17 Desain Antarmuka Halaman Admin ... 74

Gambar 4.18 Desain Antarmuka Tulis Berita ... 75

Gambar 4.19 Desain Antarmuka Halaman Data Berita ... 76

Gambar 4.20 Desain Antarmuka Halaman Data Kategori ... 76

Gambar 4.21 Desain Antarmuka Halaman Data Desa ... 77

Gambar 4.22 Desain Antarmuka Data Kecamatan ... 78

Gambar 4.23 Desain Antarmuka Halaman Data Curah ... 79

Gambar 4.24 Desain Antarmuka Halaman Data Tanah ... 80

Gambar 4.25 Desain Antarmuka Halaman Data Lereng ... 80

Gambar 4.26 Desain Antarmuka Halaman Data Lahan ... 81

Gambar 4.27 Desain Antarmuka Halaman Peta ... 82

Gambar 4.28 Desain Antarmuka Halaman Pesan ... 82

Gambar 5.1 Tampilan phpMyAdmin ... 84

Gambar 5.2 Script Koneksi Database ... 85

Gambar 5.3 Implementasi Antarmuka Halaman Home ... 86

Gambar 5.4 Implementasi Antarmuka Halaman Berita ... 87

Gambar 5.5 Implementasi Antarmuka Halaman Peta ... 88

Gambar 5.6 Implementasi Antarmuka Halaman Data ... 89

Gambar 5.7 Implementasi Antarmuka Halaman Pesan ... 90

Gambar 5.8 Implementasi Antarmuka Halaman Login ... 91

(19)

xix

Gambar 5.10 Implementasi Antarmuka Halaman Profil ... 93

Gambar 5.11 Implementasi Antarmuka Halaman Data Admin ... 94

Gambar 5.12 Implementasi Antarmuka Halaman Tambah Berita ... 95

Gambar 5.13 Implementasi Antarmuka Halaman Data Berita ... 96

Gambar 5.14 Implementasi Antarmuka Halaman Data Kategori ... 97

Gambar 5.15 Implementasi Antarmuka Halaman Data Desa ... 98

Gambar 5.16 Implementasi Antarmuka Halaman Kecamatan ... 99

Gambar 5.17 Implementasi Antarmuka Halaman Curah Hujan ... 100

Gambar 5.18 Implementasi Antarmuka Halaman Data Jenis Tanah ... 101

Gambar 5.19 Implementasi Antarmuka Halaman Data Lereng ... 102

Gambar 5.20 Implementasi Antarmuka Halaman Data Lahan ... 103

Gambar 5.21 Implementasi Antarmuka Halaman Peta ... 104

Gambar 5.22 Implementasi Antarmuka Halaman Pesan ... 105

Gambar 6.1 Source Code Proses Update Faktor Curah Hujan ... 123

Gambar 6.2 Pengubahan Code Update Data Curah Hujan ... 124

(20)

xx

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PEMETAAN DAERAH RAWAN TANAH LONGSOR MENGGUNAKAN

METODE EXTREME PROGRAMMING Bayu Teguh Pamuji

NIM. 11651032

INTISARI

Kabupaten Bantul memiliki titik-titik rawan tanah longsor yang cukup banyak, hal ini dikarenakan daerah Kabupaten Bantul terletak pada morfologi pegunungan hingga perbukitan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul sudah melakukan kajian tanah longsor dan sosialisasi ancaman bencana tanah longsor di beberapa desa, namun cara ini memerlukan banyak waktu dan kurang efektif jika sewaktu-waktu terjadi perubahan data

Metode Extreme Programming merupakan pendekatan pengembangan perangkat lunak yang mengadopsi pendekatan agile yang diasumsikan dapat membantu meningkatkan efisiensi dan fleksibilitas dari sebuah proyek pengembangan perangkat lunak dengan mengkombinasikan berbagai ide sederhana. Sistem yang akan dikembangkan ini dibangun menggunakan

framework Pmapper, Mapserver dan bahasa pemrograman Php. Sistem ini dapat

menampilkan peta digital yang dapat mengkategorikan daerah rawan tanah longsor dengan pembedaan warna disetiap kategori, berdasarkan total pembobotan (scoring) faktor-faktor tanah longsor.

Proses pengubahan data faktor tanah longsor pada sistem ini menggunakan proses refactoring. Berdasarkan hasil pengujian fungsional sistem, semua responden setuju bahwa sistem admin dan sistem users berfungsi dengan baik. Berdasarkan hasil pengujian antarmuka sistem admin, menunjukkan bahwa 43.75% responden sangat setuju, 46.25% responden setuju, 10% responden netral, 0% responden tidak setuju dan 0% responden sangat tidak setuju. Sedangkan hasil pengujian antarmuka sistem users, menunjukkan bahwa 32.5% responden sangat setuju, 57.5% responden setuju, 10% responden netral, 0% responden tidak setuju dan 0% responden sangat tidak setuju.

Kata kunci : Tanah Longsor, Extreme Programming, Framework Pmapper, Mapserver,

Refactoring, Sistem Informasi Geografis

(21)

xxi

INFORMATION SYSTEM DEVELOPMENT OF LANDSLIDE POTENTIAL AREA MAPPING USING

EXTREME PROGRAMMING METHOD

Bayu Teguh Pamuji NIM. 11651032

ABSTRACT

Bantul District has considerable points of landslide potential, it is because the district located at a mountain to hill morphology. Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul, the local department for natural disaster, has studied landslide events and done disaster counceling in some villages, yet this method needs much time and less effective if there are several changes in the data. The Extreme Programming method is a software development approach which adopt agile approach that assumed to be able to help to raise the efficiency and flexibility of software development project by combining some simple ideas. The system to be developed was built using the pmapper framework, mapserver and php programming language. This system which able to show a digital map that able to categorize landslide potential area with a different color in each category based on its total scoring factors.

The process of modifying data landslides factor in this system using refactoring process. In this study, based on the results of functional testing system,

all respondents agreed that system admin and user systems working properly. Based on the results of testing the system interface for admin system, shows that 43.75% of respondents strongly agreed, 46.25% of respondents agreed, 10% of respondents neutral, 0% of respondents disagreed and 0% of respondents strongly disagree. While the results of testing the system interface for user system, showed that 32.5% of respondents strongly agreed, 57.5% of respondents agreed, 10% of respondents neutral, 0% of respondents disagreed and 0% of respondents strongly disagree.

Keywords : Landslide, Extreme Programming, Pmapper Framework, Mapserver,

(22)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Bencana tanah longsor bisa terjadi karena adanya gangguan keseimbangan lereng yang menyebabkan bergeraknya masa tanah dan atau batuan ke tempat atau daerah yang lebih rendah. Bergeraknya masa tanah tersebut, dapat di pengaruhi oleh curah hujan, jenis tanah atau gempa bumi.

Daerah-daerah di Kabupaten Bantul sendiri memiliki titik-titik rawan tanah longsor cukup banyak, hal ini dikarenakan daerah Bantul terletak pada apitan bukit. Di sebelah timur terdapat bukit patahan batur agung yang memiliki potensi untuk terjadi longsor, jika keseimbangannya sudah mulai hilang. Dan disebelah barat terdapat bukit dengan ketinggian 100-200 meter dpl, yang memungkinkan terjadi tanah longsor, terlebih lagi jenis tanahnya sudah tua yakni jenis tanah litosol.

Secara umum daerah di Kabupaten Bantul yang memiliki topografi berbukit terletak di perbatasan bagian timur, salah satunya adalah Kecamatan Dlingo dan di perbatasan bagian barat adalah Kecamatan Pajangan. (BPBD 2014).

Selain itu, bahaya bencana tanah longsor berpengaruh besar terhadap kelangsungan kehidupan manusia dan senantiasa mengancam keselamatan manusia. Di Indonesia, terjadinya tanah longsor telah

(23)

2

mengakibatkan kerugian yang besar, misalnya kehilangan jiwa manusia, kerusakan harta benda, dan terganggunya ekosistem alam. Dari data BAKORNAS (Badan Koordinasi Nasional) Penanggulangan Bencana, sejak tahun 1998 hingga pertengahan tahun 2003, tercatat telah terjadi 647 kejadian bencana di Indonesia, dimana 85% dari bencana tersebut merupakan banjir dan tanah longsor (Mubekti & Alhasanah 2008).

Dari gambaran tersebut terlihat bahwa bencana tanah longsor merupakan bencana alam yang sangat mengancam dan penting untuk diperhatikan setelah banjir, karena frekuensi kejadian dan jumlah korban jiwa yang ditimbulkan cukup signiftikan.

Untuk mengatasi masalah ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul sudah melakukan kajian tanah longsor dan melakukan sosialisasi ancaman tanah longsor ke beberapa desa, namun cara ini memerlukan banyak waktu dan kurang efektif jika sewaktu-waktu terjadi perubahan data. Oleh sebab itu, diperlukan suatu metode penyajian informasi yang efektif mengenai daerah-daerah rawan tanah longsor di kabupaten Bantul.

Penerapan Sistem Informasi Geografi selanjutnya disingkat SIG dapat menjadi solusi masalah tersebut. Prinsip dasar dari sistem ini adalah penyajian peta yang dapat mengkategorikan daerah rawan tanah longsor rendah, sedang dan tinggi dengan mengacu pada perbedaan warna. SIG tersebut nantinya akan ditampilkan dalam bentuk informasi berbasis web, sehingga dapat diakses secara luas oleh masyarakat melalui jaringan

(24)

3

internet. Hal ini dianggap sangat penting, mengingat perkembangan teknologi informasi yang sudah sangat maju. Ditambah lagi, kondisi geomorfologi di daerah Kabupaten Bantul yang rawan bencana tanah longsor. Selain itu, sistem ini diharapkan dapat membantu BPBD Kabupaten Bantul dalam memberikan informasi kepada masyarakat tentang ancaman bencana tanah longsor di Kabupaten Bantul.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan permasalahan yang akan diselesaikan dalam penelitian ini:

1. Bagaimana membuat dan atau mengembangkan sistem informasi pemetaan daerah rawan tanah longsor, yang dapat memberikan informasi kepada masyarakat, sehingga berguna untuk mewaspadai akan ancaman bencana tanah longsor di Kabupaten Bantul.

2. Bagaimana mengembangkan sistem informasi pemetaan daerah rawan tanah longsor dengan pendekatan metode extreme programming.

1.3 Batasan Penelitian

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Pada sistem ini hanya berkaitan dengan pemetaan tanah longsor berupa peta ancaman yang terdapat di daerah Kabupaten Bantul.

2. Data yang disajikan berupa peta dan informasi daerah rawan tanah longsor di Kabupaten Bantul.

(25)

4

3. Penelitian ini tidak membahas mengenai pengolahan peta secara detail. 4. Penelitian ini juga tidak membahas tentang keamanan sistem.

5. Data yang digunakan mengacu pada data kajian bencana tanah longsor di Kabupaten Bantul pada tahun 2010, 2012 dan 2014.

6. Pengguna (user) dari sistem ini adalah Staff dari BPBD kabupaten Bantul serta masyarakat Kabupaten Bantul.

7. Jika terjadi perluasan wilayah diluar peta, maka sistem ini tidak dapat menangani masalah tersebut.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Membuat perancangan sistem informasi pemetaan daerah rawan tanah

longsor yang dapat menampilkan peta dengan mengkategorikan daerah rawan tanah longsor berdasarkan pembedaan warna.

2. Mengimplementasikan dan atau mengembangkan sistem pemetaan daerah rawan tanah longsor dengan pendekatan metode extreme

programming.

1.5 Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Diharapkan sistem ini dapat membantu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul, untuk lebih cepat dalam menyampaikan informasi tentang daerah-daerah yang berpotensi

(26)

5

terjadi bencana tanah longsor kepada masyarakat.

2. Masyarakat dapat mengetahui informasi lebih cepat dan akurat tentang daerah-daerah yang berpotensi terjadi bencana tanah longsor, sehingga masyarakat lebih mewaspadai bahaya serta ancaman bencana tanah longsor di daerah mereka.

1.6 Keaslian Penelitian

Penelitian yang berhubungan dengan Pengembangan Sistem Informasi Pemetaan Daerah Rawan Tanah Longsor Menggunakan Metode Extreme

Programming di Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga

(27)

126 BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

7.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengujian sistem yang telah dilakukan pada pengembangan sistem informasi pemetaan daerah rawan tanah longsor menggunakan metode extreme programming, maka dapat diambil kesimpulan bahwa penelitian ini telah berhasil merancang sistem pemetaan tanah longsor yang dapat menampilkan peta dengan mengkategorikan daerah rawan tanah longsor berdasarkan pembedaan warna.

Hasil penelitian ini juga dapat mengembangkan sistem pemetaan tanah longsor dengan pendekatan metode extreme programming. Pada pengembangan sistem ini juga dapat mengimplementasikan salah satu aspek atau proses yang terdapat pada metode extreme programming, yaitu proses refactoring.

7.2. Saran

Penelitian yang dilakukan oleh penulis tentunya tidak lepas dari kekurangan dan kelemahan yang disebabkan karena keterbatasan wawasan penulis.

(28)

127

Oleh karenanya, untuk pengembangan sistem yang lebih baik, penulis menyarankan beberapa hal antara lain sebagai berikut :

1. Untuk pengembangan selanjutnya, diharapkan dapat menambahkan fitur upload peta. Sehingga sistem ini akan lebih dinamis, jika suatu waktu terjadi perubahan peta faktor-faktor tanah longsor.

2. Untuk pengembangan selanjutnya, diharapkan dapat lebih fokus pada sistem informasi geografis, dengan menambahkan fitur peta resiko, sehingga users dapat melakukan pencarian posko-posko terdekat, jika suatu ketika didaerahnya terjadi bencana tanah longsor.

(29)

128

DAFTAR PUSTAKA

Afwan, Z. (2013). SIG Pemetaan Perkebunan Sawit di Kabupaten Pasaman Barat

Berbasis Web. Padang: UPI "YPTK".

Akmal. (2011). Membangun Sistem Informasi Geografis Pemetaan Perguruan

Tinggi di DIY Berbasis Web. Yogyakarta: STMIK AMIKOM.

Ansari, B. (2002). Bahan Kuliah Pelengkap Kartografi Dasar. Makasar: Jurusan Geografi FMIPA UNM.

Arioss. (2011, Februari 07). [WebGIS 2] – MapFile pada MapServer . Dikutip dari

https://arioss.wordpress.com/2011/02/07/webgis-2-mapfile-pada-mapserver/ (15 Desember 2014).

Aronoff, S. (1989). Geographic Information System: A Management Perspective. Ottawa: WDL Publication.

Beck, K. (2000). Extreme Programming Explained: Embrace Change. USA: Addison-Wesley Longman Publishing co.

BPBD. (2010). KAJIAN POTENSI, RISIKO DAN PENANGGULANGAN

BENCANA LONGSOR DI DESA WONOLELO, DESA WUKIRSARI DAN DESA SRI MARTANI, KABUPATEN BANTUL D.I.YOGYAKARTA. Bantul:

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kab Bantul.

BPBD. (2012). KAJIAN TANAH LONGSOR DI 8 DESA. Bantul: Bandan Penanggulangan Bencana Daerah Kab Bantul.

BPBD. (2014). KAJIAN TANAH LONGSOR KEC. PAJANGAN DAN DLINGO

TAHUN 2014. Bantul: Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kab Bantul.

BPBD. (2014, Februari 10). PROFIL BPBD. Dikutip dari https://bpbd.bantulkab.go.id/profil/ (25 April 2016).

Ferdiana, R. (2012). Rekayasa Perangkat Lunak yang Dinamis dengan Global

Extreme Programming. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Firdaus, N. M. (2011). Pemetaan Ancaman Bencana Tanah Longsor di Kota

Kendari. Kendari: Universitas Haluoleo Kampus Bumi Tri Dharma

Anduonohu.

Fowler, M. (1999). Refactoring:Improving the Design of Existing Programs. USA: Addison-Wesley.

Indarto., & Faisol, Arif. (2012). Tutorial Ringkas ArcGIS-10. Yogyakarta: ANDI Yogyakarta.

(30)

129

Indrasmoro, G. P. (2013). Geographic Information System (GIS) Untuk Deteksi

Daerah Rawan Longsor Studi Kasus Di Kelurahan Karang Anyar Gunung Semarang. Semarang: Universitas Dian Nuswantoro Semarang.

Jeffries, R. (2011, Maret 16). What is Extreme Programming? Dikutip dari

http://ronjeffries.com/xprog/what-is-extreme-programming (11 April 2016).

Jeffries, Ron., Anderson, Ann., & Hendrickson, Chet. (2001). Extreme

Programming Installed. USA: Addison-Wesley.

Kurniawati, D. P. (2014). Sistem Informasi Geografis Kerusakan Ruas Jalan di

Kota Yogyakarta. Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga

Yogyakarta.

Lestari, F. F. (2008). Penerapan Sistem Informasi Geografis dalam Pemetaan

Daerah Rawan Tanah Longsor di Kabupaten Bogor. Bogor: Institut

Pertanian Bogor.

Mubekti., & Alhasanah, Fauziah. (2008, MEI). MITIGASI DAERAH RAWAN TANAH LONGSOR MENGGUNAKAN TEKNIK PEMODELAN

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS. Dikutip dari

http://www.kelair.bppt.go.id/Jtl/2008/vol9-2/02mitigasi.pdf, pp. 1-9.

Nugroho, J. A. (2009). Pemetaan Daerah Rawan Tanah Longsor dengan

Penginderaan Jauh dan Informasi Geografis(Studi Kasus Hutan Lindung Kabupaten Mojokerto). Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh November

Surabaya.

Nurcahyo, G. (2015). Sistem Informasi Geografis Pengelolahan Panti Asuhan

Berbasis Geografis. Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga

Yogyakarta.

Nuryadin, I. R. (2005). Panduan Menggunakan MapServer. Bandung: Informatika. Prahasta, E. (2007). Membangun Aplikasi Web-Based GIS dengan MapServer.

Bandung: Informatika.

Pressman, R. S. (2010). Software Engineering : A Practitioner’s Approach 7th

Edition. New York: Mc Graw - Hill.

Rahim, S. E. (1995). Pelestarian Lingkungan Hidup Melalui Pengendalian Erosi

Tanah. Palembang: Universitas Sriwijaya.

Riyanto., Putra, Prilnali Eka., & Inderlako, Hendi. (2009). Pengembangan Aplikasi

Sistem Informasi Geografis Berbasis Dekstop dan Web. Yogyakarta: Gava

(31)

130

Setyawan, D. F. (2014). Rancang Bangun Sistem Informasi Surat UIN Sunan

Kalijaga Menggunakan Pendekatan Agile Process Dengan Model Extreme Programming. Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga

Yogyakarta.

Sulistiarto, Bagus., & Cahyono, Agung Budi. (2007). STUDI TENTANG

IDENTIFIKASI LONGSOR DENGAN MENGGUNAKAN CITRA LANDSAT DAN ASTER (STUDI KASUS : KABUPATEN JEMBER).

Surabaya: ITS Sukolilo Surabaya.

Utomo, P. (2014, Desember 27). Extreme Programming. Dipetik dari

http://www.slideshare.net/pamungkasutomo/proprg-t2-0320120024 (10 Januari 2015).

(32)
(33)

132

LAMPIRAN A

HASIL PEMBOBOTAN PARAMATER ANCAMAN TANAH LONGSOR DI MASING-MASING KECAMATAN

No Nama Kecamatan Pembobotan Paramater

1 SEDAYU Total bobot = (1x2)+(1x4)+(5x1) = 11

2 PAJANGAN Total bobot = (1x2)+(1x4)+(5x1) = 11

3 KASIHAN Total bobot = (1x2)+(1x4)+(5x1) = 11

4 SEWON Total bobot = (1x2)+(1x1)+(5x1) = 8

5 BANGUNTAPAN Total bobot = (1x1)+(1x1)+(5x1) = 7 6 PIYUNGAN Total bobot = (1x1)+(1x2)+(5x3) = 18

7 PLERET Total bobot = (1x1)+(1x2)+(5x3) = 18

8 DLINGO Total bobot = (1x1)+(1x5)+(5x3) = 21

9 IMOGIRI Total bobot = (1x2)+(1x2)+(5x3) = 19

10 JETIS Total bobot = (1x2)+(1x1)+(5x1) = 8

11 BANTUL Total bobot = (1x2)+(1x1)+(5x1) = 8

12 PANDAK Total bobot = (1x2)+(1x4)+(5x1) = 11

13 BAMBANGLIPURO Total bobot = (1x2)+(1x1)+(5x1) = 8

14 PUNDONG Total bobot = (1x2)+(1x1)+(5x3) = 18

15 KRETEK Total bobot = (1x2)+(1x1)+(5x3) = 18

16 SANDEN Total bobot = (1x2)+(1x15)+(5x1) = 12

(34)

133

LAMPIRAN B

HASIL PEMBOBOTAN PARAMATER ANCAMAN TANAH LONGSOR DI MASING-MASING DESA

No Nama Desa Pembobotan Paramater

1 SEGOROYOSO Total bobot = (1x1)+(1x2)+(5x1) = 8 2 TRIRENGGO Total bobot = (1x2)+(1x1)+(5x1) = 8

3 IMOGIRI Total bobot = (1x2)+(1x2)+(5x1) = 9

4 TRIMULYO Total bobot = (1x1)+(1x1)+(5x1) = 7 5 PALBAPANG Total bobot = (1x2)+(1x1)+(5x1) = 8 6 ARGODADI Total bobot = (1x2)+(1x4)+(5x1) = 11

7 CANDEN Total bobot = (1x2)+(1x1)+(5x1) = 8

8 SELOHARJO Total bobot = (1x2)+(1x2)+(5x3) = 19 9 MULYODADI Total bobot = (1x2)+(1x1)+(5x1) = 8 10 SELOPAMIORO Total bobot = (1x2)+(1x3)+(5x3) = 20 11 WIJIREJO Total bobot = (1x2)+(1x1)+(5x1) = 8 12 SRIHARJO Total bobot = (1x2)+(1x2)+(5x3) = 19 13 KARANG TENGAH Total bobot = (1x2)+(1x2)+(5x2) = 14 14 RINGIN HARJO Total bobot = (1x2)+(1x1)+(5x1) = 8 15 SABDODADI Total bobot = (1x2)+(1x1)+(5x1) = 8

16 PATALAN Total bobot = (1x2)+(1x1)+(5x1) = 8

17 SUMBER AGUNG Total bobot = (1x2)+(1x1)+(5x1) = 8 18 TRIHARJO Total bobot = (1x2)+(1x4)+(5x1) = 11 19 KEBON AGUNG Total bobot = (1x2)+(1x2)+(5x1) = 9 20 CATURHARJO Total bobot = (1x2)+(1x4)+(5x1) = 11 21 TIRTOMULYO Total bobot = (1x2)+(1x1)+(5x1) = 8

(35)

134

22 PANJANGREJO Total bobot = (1x2)+(1x1)+(5x1) = 8 23 SUMBERMULYO Total bobot = (1x2)+(1x1)+(5x1) = 8 24 SIDOMULYO Total bobot = (1x2)+(1x1)+(5x1) = 8 25 DONOTIRTO Total bobot = (1x2)+(1x1)+(5x1) = 8 26 TIRTOSARI Total bobot = (1x2)+(1x1)+(5x1) = 8 27 GILANGHARJO Total bobot = (1x2)+(1x1)+(5x1) = 8

28 BANTUL Total bobot = (1x2)+(1x1)+(5x1) = 8

29 SRIHARDONO Total bobot = (1x2)+(1x1)+(5x1) = 8 30 GIRIREJO Total bobot = (1x2)+(1x2)+(5x2) = 14 31 WONOLELO Total bobot = (1x1)+(1x2)+(5x3) = 18 32 SENDANGSARI Total bobot = (1x2)+(1x4)+(5x1) = 11 33 SRIGADING Total bobot = (1x2)+(1x5)+(5x1) = 12 34 GADINGSARI Total bobot = (1x2)+(1x5)+(5x1) = 12 35 GADINGHARJO Total bobot = (1x2)+(1x5)+(5x1) = 12 36 MURTIGADING Total bobot = (1x2)+(1x1)+(5x1) = 8 37 TRIMURTI Total bobot = (1x2)+(1x1)+(5x1) = 8 38 PONCOSARI Total bobot = (1x2)+(1x5)+(5x1) = 12 39 SRIMULYO Total bobot = (1x1)+(1x2)+(5x3) = 18 40 SITIMULYO Total bobot = (1x1)+(1x2)+(5x3) = 18

41 BAWURAN Total bobot = (1x1)+(1x2)+(5x1) = 8

42 MANGUNAN Total bobot = (1x1)+(1x4)+(5x3) = 20 43 TIMBULHARJO Total bobot = (1x2)+(1x1)+(5x1) = 8

(36)

135

44 ARGOSARI Total bobot = (1x2)+(1x4)+(5x1) = 11 45 TRIWIDADI Total bobot = (1x2)+(1x4)+(5x1) = 11 46 ARGOREJO Total bobot = (1x2)+(1x4)+(5x1) = 11 47 SRIMARTANI Total bobot = (1x3)+(1x2)+(5x3) = 20 48 WONOKROMO Total bobot = (1x1)+(1x1)+(5x1) = 7

49 PLERET Total bobot = (1x1)+(1x1)+(5x1) = 7

50 POTORONO Total bobot = (1x1)+(1x1)+(5x1) = 7 51 JAMBIDAN Total bobot = (1x1)+(1x1)+(5x1) = 7 52 GUWOSARI Total bobot = (1x2)+(1x4)+(5x1) = 11 53 PENDOWOHARJO Total bobot = (1x2)+(1x1)+(5x1) = 8 54 ARGOMULYO Total bobot = (1x2)+(1x4)+(5x1) = 11 55 BANGUNJIWO Total bobot = (1x2)+(1x4)+(5x1) = 11 56 TAMANTIRTO Total bobot = (1x2)+(1x1)+(5x1) = 8 57 TIRTONIRMOLO Total bobot = (1x2)+(1x1)+(5x1) = 8

58 TAMANAN Total bobot = (1x1)+(1x1)+(5x1) = 7

59 BANGUNHARJO Total bobot = (1x2)+(1x1)+(5x1) = 8 60 PANGGUNGHARJO Total bobot = (1x2)+(1x1)+(5x1) = 8 61 NGESTIHARJO Total bobot = (1x2)+(1x1)+(5x1) = 8 62 TIRTOHARGO Total bobot = (1x2)+(1x5)+(5x1) = 12 63 PARANGTRITIS Total bobot = (1x2)+(1x5)+(5x3) = 22 64 BANGUNTAPAN Total bobot = (1x1)+(1x2)+(5x1) = 8

(37)

136

66 TEMUWUH Total bobot = (1x1)+(1x5)+(5x1) = 11

67 BATURETNO Total bobot = (1x1)+(1x1)+(5x1) = 7

68 TERONG Total bobot = (1x1)+(1x2)+(5x2) = 13

69 KARANGTALUN Total bobot = (1x2)+(1x2)+(5x1) = 9 70 WUKIRSARI Total bobot = (1x1)+(1x2)+(5x3) = 18

71 MUNTUK Total bobot = (1x1)+(1x2)+(5x3) = 18

72 JAGALAN Total bobot = (1x1)+(1x1)+(5x1) = 7

73 SINGOSAREN Total bobot = (1x1)+(1x1)+(5x1) = 7 74 JATIMULYO Total bobot = (1x1)+(1x5)+(5x2) = 16 75 WIROKERTEN Total bobot = (1x1)+(1x1)+(5x1) = 7

(38)

137

LAMPIRAN C

DOKUMEN DATA SPASIAL BPBD KABUPATEN BANTUL

Data Spasial Desa Kabupaten Bantul

(39)

138

Data Spasial Curah Hujan Kabupaten Bantul

(40)

139

Data Spasial Kemiringan Lereng Kabupaten Bantul

(41)

140

LAMPIRAN D

DOKUMENTASI METODE EXTREME PROGRAMMING

Wawancara dengan Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Bantul (10 Maret 2015,Planning tahap I)

Requirement Sistem Informasi Pemetaan Tanah Longsor

(42)

141

Saran atau Masukan dari Staff Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) BPBD Kabupaten Bantul

(28 Agustus 2015, Testing tahap I)

Desain Antarmuka Update Password (11 September 2015, Planning dan Design tahap II)

(43)

142

LAMPIRAN E

(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)

CURICULUM VITAE

DATA PRIBADI

Nama : Bayu Teguh Pamuji

Tempat, Tanggal Lahir : Kebumen, 07 - 09 - 1993 Jenis Kelamin : Laki-Laki

Agama : Islam

Tinggi Badan : 170

Alamat : Jln. Selo Gilang No 20 RT : 42 RW: 10 Dalem, Purbayan, Kotagede Yogyakarta

Handphone : 089617031380

Status : Belum Menikah

Email : [email protected]

DATA PENDIDIKAN

Sekolah Dasar : SDN 1 Winong, Mirit Kebumen (1999-2005)

SMP : SMPN 1 Mirit, Kebumen (2005-2008)

SMA : MAN 1 Kutowinangun Kebumen (2008-2011)

Perguruan Tinggi : UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (2011-2016)

KEMAMPUAN

Bahasa Pemrograman : PHP, Javascript dan Visual Basic

PENGALAMAN

Gambar

Tabel 6.4 Hasil Pengujian Antarmuka Sistem User ...............................   118  Tabel 6.5 Hasil Pengujian Antarmuka Sistem Admin ...........................

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil analisis instrumen evaluasi dan berpijak pada tujuan kegiatan pelatihan Penulisan dan Publikasi Karya Tulis Ilmiah Bagi Guru SD Kecamatan Tingkir

Hasil analisis dengan menggunakan uji t (uji progenitas) menunjukan bahwa karakter jumlah biji per tongkol populasi F4 berbeda nyata positip dengan populasi F3 pada

Faktor dominan yang mendorong anak turun kejalan adalah kemiskinan, maka kebijakan yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah kemiskinan tersebut adalah

Jika higiene sudah baik karena kebiasaan mencuci tangan telah dilakukan, tetapi sanitasinya tidak mendukung disebabkan tidak tersedianya air bersih, maka proses

Analisis dan perancangan aplikasi basis data ini menggunakan beberapa pendekatan metode meliputi studi kepustakaan, untuk mendapatkan bahan–bahan yang terkait sebagai landasan dalam

Gejala ini biasanya terjadi enam bulan sampai beberapa tahun setelah tanda-tanda awal, dimulai dengan munculnya warna kemerahan atau merah kebiruan pada kulit, dan

Kondisi rata – rata terumbu karang pada Pantai Ulee Kareung Kecamatan Simpang Mamplam Kabupaten Bireuen dikedalaman dangkal ( shallow ) sebanyak 28,55% dan dalam

Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa pendekatan SAVI dapat meningkatkan keterampilan membaca berbahasa Jerman dan hasil belajar siswa X-9 SMA hang Tuah