BAB III
METODE PENELITIAN
A. Model Pengembangan
Penelitian ini bersifat pengembangan (Research and Development) model pembelajaran sejarah. Menurut Pusat Penelitian Kebijakan dan Inovasi Pendidikan Depdiknas (Tim Puslitjaknov, 2008: 8), bahwa model pengembangan merupakan dasar untuk mengembangkan produk yang akan dihasilkan. Tentunya dalam pengembangan nanti terdapat unsur model prosedural, konseptual, dan teoritik. Ketiga unsur tersebut diharapkan dapat muncul dalam pengembangan model yang dilakukan peneliti.
Berdasarkan hal tersebut, diharapkan dengan model pembelajaran yang ditawarkan peneliti dapat bermanfaat bagi mahasiswa sesuai tujuan yang diharapkan.
Dengan demikian, kajian pengembangan model mengacu pada konsep R & D Cycle, menurut pandangan Walter R. Borg dan Meredith D. Gall (1983: 773-776),antara lain:
1. Tujuan pengkajian yaitu menganalisis dan merumuskan tujuan, baik tujuan pengembangan sistem maupun tujuan spesifik. Tujuan merupakan sasaran dan arah yang harus dicapai oleh siswa atau peserta didik.
2. Merumuskan kriteria tes yang sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.
Item tes pada tahapan ini dirumuskan untuk menilai perumusan tujuan.
Melalui rumusan tes dapat meyakinkan kita bahwa setiap tujuan ada alat
untuk menilai keberhasilan.
3. Menganalisis dan merumuskan kegiatan belajar, yakn i kegiatan menginventarisasi seluruh kegiatan belajar mengajar, menilai kemampuan penerapan sesuai dengan keadaan yang ada serta menentukan kegiatan yang mungkin dapat diterapkan.
4. Merancang sistem, yaitu menganalisis sistem menganalisis setiap komponen sistem, mendistribusikan dan mengatur penjadwalan.
5. Menerapkan dan melakukan kontrol kualitas sistem, yakni melatih sekaligus menilai efektivitas sistem, melakukan penempatan dan melaksanakan evaluasi.
6. Mengadakan perbaikan dan perubahan berdasarkan hasil evaluasi.
Beberapa penekananpengembangan model pembelajaran sejarah dalam penelitian ini, terdiri dari :
a. Model konseptual, merupakan perwujudan dari konseptualisasi teori- teori dan prinsip-prinsip yang berkaitan dengan keberagaman budaya dan etnis.
b. Model prosedural, merupakan perwujudan nilai-nilai nasionalisme
yang dapat diterapkan melalui pembelajaran.
Tabel 2. Skema R & D Cycle Borg end Gall (1983: 773-776) I. PENELITIAN PENDAHULUAN
PENGEMBANGAN DESAIN AWAL Deskripsi dan Analisis Temuan
Pendahuluan Analisa Kebutuhan :
1. Observasi (pengamatan) 2. Kuesioner
UJI COBA SIKLUS I II. PENGEMBANGAN MODEL
PENYUSUNAN PERANGKAT
MODEL PENGEMBANGAN EVALUASI dan
PERBAIKAN
UJI COBA SIKLUS II
EVALUASI dan PERBAIKAN
UJI COBA
MODEL HIPOTETIK
1. Tes Awal
2. Implementasi Model MODEL
FINAL III. EVALUASI FINAL
Tujuan Akhir dari pelaksanaan penelitian ini adalah menghasilkan sebuah model pembelajaran sejarah berbasis multikultural yang berguna dan efektif bagi mahasiswa sejarah di universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Banyuwangi, agar dapat membentuk mahasiswa sejarah yang berjiwa nasionalisme yang kuat dan mempunyai kemampuan kecakapan yang handal.
B. Prosedur Penelitian Pengembangan
Dalam prosedur penelitian pengembangan ini akan memamarkan semua prosedur- prosedur yang akan ditempuh oleh peneliti dalam membuat produk yang ingin ditawarkan. Langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti ini juga dijelaskan pada setiap komponen-komponen pengembangan produk.
Mengacu pada konsep R & D cycle, menurut Walter R. Borg dan Meredith D. Gall (1983: 774-775), bahwa langkah pengembangan model pembelajaran dapat dimodifikasi oleh peneliti sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti. Atas dasar penjelasan itu, maka peneliti menerapkannya dalam tahapan-tahapan pengembangan model dengan tiga tahapan yang diselaraskan dengan tujuan dan kondisi penelitian yang sebenarnya nanti, sehingga dapat dijadikan sebagai langkah awal dalam pelaksanaan penelitian.
Tabel . Tahapan Pengembangan Model
Tahap Langkah Aktifitas
Pra Pengembangan Model 1 Penelitian dan pengumpulan data awal
Penelitian pendahuluan
Penyusunan hasil penelitian awal Analisa kebutuhan
Perancangan model
Pengembangan Model 2 Pembuatan model pembelajaran awal Membuat struktur kajian dalam model pembelajaran sejarah berbasis multikultural.
- Menentukan konsep multikultural yang lebih dominan dalam pengembangan model.
Menentukan mata kuliah yang akan dijadikan sebagai penelitian.
Menentukan bahan materi pembelajaran
Menentukan bahan kajian evaluasi sebagai awal penjajagan/pemetaan kemampuan mahasiswa
Kajian model pembelajaran kepada para ahli.
Perbaikan
Uji Coba Lapangan
Uji coba pada beberapa responden mahasiswa sejarah
Revisi Model 3 Perbaikan Operasional lapangan
Penyempurnaan berkelanjutan model pembelajaran sejarah berbasis multikultural.
Evaluasi Model 4 Pelaksanaan model.
Penilaian efektifitas model
pembelajaran
C. Uji Coba Model
Uji coba model merupakan bagian yang sangat penting dalam metode penelitian ini, hal ini dikarenakan model yang merupakan hasil pengembangan peneliti nantinya akan diterapkan dalam kegiatan pembelajaran sehingga sebelum diterapkan dalam pembelajaran yang sesungguhnya perlu untuk dikaji lebih dalam sehingga apakah model pengembangan tersebut layak diterapkan dalam sebuah pembelajaran atau tidak layak.
Untuk mengetahui layak atau tidaknya sebuah model pengembangan pembelajaran tersebut perlu terlebih dahulu di uji coba oleh para ahli yang berkompeten dalam menguji model pembelajaran tersebut. Model pembelajaran dapat dikatakan baik jika dalam model pembelajaran tersebut dapat mencapai dua kriteria, yaitu kriteria pembelajaran dan kriteria penampilan (
Wina Sanjaya,2008:
12).
Pelaksanaan uji coba produk penelitian dilakukan di Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi, sebagai bagian dari evaluasi awal penerapan model pembelajaran sejarah sebelum diterapkan di pembelajaran yang sesungguhnya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh peneliti dalam melaksanakan penelitian ini nanti, antara lain :
1. Desain Uji coba
Dalam desain uji coba ini, terdapat tiga tahapan dalam melaksanakan penelitian ini.
Yang perlu dimunculkan dalam tahapan desain uji coba nantinya adalah pertama, bagaimana hasil dari uji ahli (expert Juggement) terhadap validitas model pembelajaran sejarah berbasis mulituktural yang merupakan pengembangan model pembelajaran oleh peneliti, kedua, pelaksanaan uji coba model pembelajaran sejarah berbasis multikultural
terhadap kelompok kecil yang merupakan penjajagan awal dari pengembagan model pembelajaran, ketiga, Uji lapangan dalam menerapkan model pembelajaran sejarah berbasis multicultural. Dengan uji coba tersebut bertujuan untuk mengetahui kekurangan dan keunggulan dari model pembelajaran tersebut sehingga dapat dibenahi untuk dapat menjadi model pembelajaran yang berkualitas.
a. Uji ahli (Expert Judgement).
Uji ahli ini dilakukan oleh beberapa ahli minimal dua ahli dalam melakukan validasi model pembelajaran sejarah berbasis multicultural. Kegiatan ini dilakukan untuk mempelajari model pmbelajaran yang dikembangkan oleh peneliti yang akan diterapakn dalam penelitian ini. Selain itu agar peneliti mendapatkan masukan dari para ahli sebagai bahan perbaikan terhadap model yang dibuat oleh peneliti baik itu kekurangan dari model pembelajaran yang dikembangkan oleh peneliti maupun keunggulan model pembelajaran tersebut, sehingga peneliti dapat lebih memahami tentang model pembelajaran yang dikembangkannya.
b. Uji coba awal (Kelompok kecil).
Dalam uji coba awal ini merupakan uji coba yang dilakukan oleh beberapa responden yang menjadi subyek percobaan. Dalam pelaksanaannya nanti responden ini hanya beberapa orang saja dan dipilihnya juga sesuai dengan kebutuhan. Dalam penelitian ini dasar pemilihan responden awal ini ditujukan sesuai dengan keragaman latar belakang mahasiswa baik itu dari etnis maupun dari watak kepribadian setiap mahasiswanya. Dasar dari pemilihan keragaman latar belakang dan watak ini, karena model pembelajaran yang ingin diterapkan dalam pembelajaran sejarah ini merupakan sebuah kajian dalam mewadahi bagaimana beragam budaya, kultur, dan etnis dapat dikembangkan dalam sebuah model pembelajaran.
c. Uji coba lapangan (operasional)
Uji coba lapangan ini yang menjadi fokus penelitian ini adalah kualitas materi, Kualitas model, dan hasil pre-test dan post-test. Data kualitas materi dan model dapat diperoleh dari angket atau kuesioner yang dibagikan kepada mahasiswa sejarah.Dari uji coba operasional tersebut diharapakan mendapatkan masukan tentang kekurangan-kekurangan penerapan awal model pembelajaran tersebut, sehingga ada sebuah perbaikan model pembelajaran yang dapat diterapkan kembali pada uji coba operasionalnya selanjutnya.
2. Subjek Uji Coba
Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa pendidikan sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi. Peneliti dalam melakukan penelitian ini berupaya untuk menerapakan model pembelajaran yang berbasis multikultural dalam pembelajaran sejarah. Sesuai dengan ruang lingkup dan tujuan penelitian terhadap mahasiswa sejarah. Dasar pemilihan subyek uji coba ini ditujukan sesuai dengan keragaman latar belakang mahasiswa baik itu dari etnis maupun dari watak kepribadian setiap mahasiswanya, hal ini dikarenakan model pembelajaran yang ingin diterapkan dalam pembelajaran sejarah ini merupakan sebuah kajian dalam mewadahi bagaimana beragam budaya, kultur, dan etnis dapat dikembangkan dalam sebuah model pembelajaran.
3. Jenis Data
Jenis data yang dapat diperoleh daalm pelaksanaan penelitian ini berupa data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata-kata, bukan dalam bentuk angka dan data kualitatif ini dapat diperoleh melalui berbagai macam teknik pengumpulan data misalnya wawancara, analisis dokumen, diskusi terfokus, atau
observasi yang telah dituangkan dalam catatan lapangan oleh peneliti. Bentuk lain yang dapat digunakan pada data kualitatif adalah gambar yang diperoleh melalui pemotretan atau rekaman video.
Jenis data kedua yang dapat diperoleh dari penelitian ini adlah berupa data kuantitatif melalui penelitian tindakan kelas (PTK), maksud dari dari penelitian tindakan kelas ini adalah segala bentuk informasi dan data yang terkait dengan kondisi, proses, dan keterlaksanaan pembelajaran sejarah berbasis multikultural, serta hasil belajar yang diperoleh mahasiswa sejarah. Pengelolaan data dalam dalam bentuk tindakan kelas ini dapat diawali dari kegiatan mencermati atau menelaah, menguraikan dan mengkaitkan setiap informasi yang terkait dengan kondisi awal pembelajaran, proses pembelajaran hingga hasil pembelajaranm sehingga digunakan oleh peneliti untuk memperoleh kesimpulan tentang keberhasilan penerapan model pembelajaran sejarah berbasis mulitikultural terhadap mahasiswa sejarah
4. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data-data diatas, yaitu data primer maupun data sekunder, peneliti menggunkan teknik pengumpulan data sebagai berikut :