BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Di dalam Bab IV ini peneliti akan menjelaskan hasil dan pembahasan mengenai pengukuran pengaruh iklan Bank BCA di youtube dari Webseries Rumah Biru Episode 2 dan bagaimana pengaruhnya terhadap brand awareness viewersnya di ada di beberapa kota.
1.1 Gambaran Umum Iklan Webseries Rumah Biru Episode 2 Bank BCA Iklan webseries Rumah Biru merupakan iklan pertama yang ditayangkan oleh Bank BCA dalam kemasan webseries. Iklan Webseries ini berdurasi 10-15 menit setiap episodenya. Dalam iklan ini menggambarkan bagaimana kemudahan bertransaksi atau layanan Pinjaman Kredit Usaha dari Bank BCA. Dalam iklan ini bercerita tentang usaha seorang karyawan Bank BCA (account officer) yang sedang diberi tugas oleh atasanya untuk meng- handle pengajuan kredit calon nasabahnya yang akan mengajukan pinjaman kredit. Namun perjalanan pengajuan kredit dari calon nasabahnya tidak berjalan mulus, ditengah proses pengajuan ada kendala yang dihadpi calon nasabahnya yakni kendala improvisasi produk yang ditawarkan oleh karyawan tersebut namun ditolak oleh orang tua calon nasabah tersebut.
Namun seiring berjalanya waktu calon nasabah tersebut mencoba meyakinkan orangtuanya mengenai inovasi yang akan dibuatnya, dan akhirnya disetujui, ternyata kendala yang dialami yakni si orang tua dari calon nasabah tersebut tidak ingin kalau usaha roti yang sudah turun temurun itu di ganti resepnya begitu saja. Namun pada akhirnya pengajuan kredit usaha sudah mendapatkan approval dari Bank BCA dan usaha yang diberi pinjaman usaha tadi mengalami peningkatan dan kemajuan dalam usahanya.
selain itu karyawan yang diberi tugas dari atasanya tadi merasa sangat senang juga karena dapat membatu nasabahnya untuk mendapatkan pinjaman kredit usaha dan dapat mengerjakan tugas yang diberikan kepalanya, padahal di awal dia merasa sangat takut hingga ingin menyerah.
1.2 Karakteristik Responden 1.2.1 Usia Responden
USIA
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 18-22 59 59.0 59.0 59.0
23-27 34 34.0 34.0 93.0
28-34 7 7.0 7.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber : Analisis Data Primer, 2020
Berdasarkan data yang terdapat dalam tabel diatas, dari 100 orang responden didapati responden dengan rentan usia 18-22 tahun sebanyak 59 orang yang sebagian besar merupakan pelajar dan mahasiswa, sebanyak 34 responden berusia 23-27 tahun yang sebagian besar merupakan pelajar/mahasiswa dan karyawan swasta, dan sejumlah 7 orang responden merupakan responden dengan rentan usia 28-34 tahun yang bekerja sebagai wiraswasta atau karyawan swasta. Dari data yang diperoleh peneliti terlihat bahwa data diddominasi oleh responden dengan rentan usia 18-22 tahun, data ini membuktikan bahwa memang audience iklan webseries yakni termasuk dalam kalangan remaja, sesuai dengan data yang ditampilkan oleh we are the social mengenai pengguna media sosial yakni didominasi oleh pengguna dengan usia rentan 18-22 tahun.
1.2.2 Jenis Kelamin Responden JENIS_KELAMIN
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Pria 50 50.0 50.0 50.0
Wanita 50 50.0 50.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber : Analisis Data Primer, 2020
Berdasarkan data yang terdapat dalam tabel diatas, dari 100 responden didapati 50 responden wanita dan 50 orang responden pria. Dari data tersebut menyatakan bahwa gender tidak berpengaruh terhadap ketertarikan seseorang dalam menonton jenis iklan dalam bentuk webseries. Baik pria maupun wanita memiliki ketertarikan yang sama dalam menonton iklan webseries.
1.2.3 Tempat Tiggal Responden
TEMPAT_TINGGAL
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sl3 & Kab Smg 20 20.0 20.0 20.0
Kab. Semarang 15 15.0 15.0 35.0
Jabodetabek 34 34.0 34.0 69.0
Lain-lain 31 31.0 31.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber : Analisis Data Primer, 2020
Berdasarkan data yang terdapat dalam tabel diatas, dari 100 responden 20 diantaranya berasal dari Kota Salatiga, 15 responden dari Kabupaten Semarang, 34 responden berasal dari Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi) dan 31 responden berasal dari beberapa daerah yakni Yogyakarta, Semarang, Temanggung, Purwokerto dan Karanganyar.
Dari sebaran wilayah responden dapat terlihat bahwa tidak ada perbedaan khusus terkait respon mereka dalam menerima pesan yang disampaikan dengan media iklan webseries yang penyampaian pesanya disampaikan secara implisit.
1.3 Karakteristik Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini, variable yang akan diteliti oleh penulis yakni Pengaruh Iklan Webseries terhadap Brand Awarenesss penonton iklan Webseries Rumah Biru Episode 2. Indikator yang ada dalam penelitian ini yakni AIDA (Attention, Interest, Desire, Action).
1.3.1 Attention (daya tarik)
Dimensi perhatian terdiri dari 6 pertanyaan instrumen yang terdari 4 instrumen vavorabel dan 1 unvavorabel. Berikut perhitungan dimensi daya tarik:
𝑅𝑠 =𝑅(𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡) 𝑀 Keterangan :
R (bobot) = bobot terbesar – bobot terkecil M = banyaknya katagori bobot
Bobot terbesar yang diperoleh dari dimensi perhatian adalah 4x6=24, 4 diperoleh dari nilai bobot tertinggi jawaban pertanyaan dan 6 diperoleh dari banyaknya pertanyaan dari indikator ini. Bobot terkecil dari dimensi perhatian adalah 1x6=6, 1 diperoleh dari nilai bobo terendah pertanyaan dan 6 diperoleh dari jumlah pertanyaan yang diberikan kepada responden. Banyaknya kategori bobot pada indikator (M) ini adalah 6.
𝑅𝑠 = 24 − 6
4 = 18
4 = 4,5
Berdasarkan tabulasi data induk dimensi perhatian, didapatkan skor tertinggi adalah 24 dan skor terendah adalah 6. Dari data tersebut, guna mengetahui kategori skor dimensi perhatian dikelompokkan menjadi empat katagori yakni, sangat setuju, setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Dibawah ini merupakan presentase dari tabel dimensi perhatian :
Tabel 4.1
Distribusi Responden berdasarkan Dimensi Perhatian No Skor Kategori Frekuensi Presentase
1 6 – 10,5 STS 0 0,00
2 10,6 – 15,1 TS 4 4,00
3 15,2 – 19,7 S 65 65,00
4 19,8 – 24 SS 31 31.00
Total 100 100,00
Sumber : Analisis Data Primer, 2020
➔ Sebanyak 4 responden tidak setuju bahwa iklan webseries menarik perhatian mereka, sedangkan 96 responden setuju bahwa iklan ini menarik perhatin mereka karena mudahnya responden mendapatkan informasi terkait layanan yang ditawarkan, iklan yang dikemas menarik dan merasa iklan ini bermanfaat untuk mereka.
1.3.2 Interest (minat)
Dimensi minat terdiri dari 4 pertanyaan instrumen yang terdari 2 instrumen vavorabel dan 2 unvavorabel. Berikut perhitungan dimensi minat :
𝑅𝑠 =𝑅(𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡) 𝑀 Keterangan :
R (bobot) = bobot terbesar – bobot terkecil M = banyaknya katagori bobot
Bobot terbesar yang diperoleh dari dimensi perhatian adalah 4x4=16, 4 diperoleh dari nilai bobot tertinggi jawaban pertanyaan dan 4 diperoleh dari banyaknya pertanyaan dari indikator ini. Bobot terkecil dari dimensi perhatian adalah 1x4=6, 1 diperoleh dari nilai bobo terendah pertanyaan dan 4 diperoleh dari jumlah pertanyaan yang diberikan kepada responden. Banyaknya kategori bobot pada indikator (M) ini adalah 4.
𝑅𝑠 = 16 − 4
4 = 12
4 = 3
Berdasarkan tabulasi data induk dimensi perhatian, didapatkan skor tertinggi adalah 16 dan skor terendah adalah 4. Dari data tersebut, guna mengetahui kategori skor dimensi perhatian dikelompokkan menjadi empat katagori yakni, sangat setuju, setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Dibawah ini merupakan presentase dari tabel dimensi minat :
Tabel 4.2
Distribusi Responden berdasarkan Dimensi Minat
No Skor Kategori Frekuensi Presentase
1 4 -7 STS 0 0,00
2 8-10 TS 82 82,00
3 11-13 S 14 14,00
4 14-16 SS 4 4,00
Total 100 100,00
Sumber : Analisis Data Primer, 2020
➔ 82 responden tidak setuju bahwa iklan webseries dapat menimbulkan minat, dan 18 responden setuju bahwa iklan webseries ini dapat menimbulkan minat. Hal ini terjadi karena dalam iklan ini fitur/fasilitas yang disampaikan kurang jelas.
1.3.3 Desire (keinginan)
Dimensi keinginan terdiri dari 3 pertanyaan instrumen yang terdari 2 instrumen vavorabel dan 1 unvavorabel. Berikut perhitungan dimensi keinginan :
𝑅𝑠 =𝑅(𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡) 𝑀 Keterangan :
R (bobot) = bobot terbesar – bobot terkecil M = banyaknya katagori bobot
Bobot terbesar yang diperoleh dari dimensi perhatian adalah 4x3=12, 4 diperoleh dari nilai bobot tertinggi jawaban pertanyaan dan 3 diperoleh dari banyaknya pertanyaan dari indikator ini. Bobot terkecil dari dimensi perhatian adalah 1x3=3, 1 diperoleh dari nilai bobo terendah pertanyaan dan 3 diperoleh dari jumlah pertanyaan yang diberikan kepada responden. Banyaknya kategori bobot pada indikator (M) ini adalah 3.
𝑅𝑠 = 12 − 3
4 = 9
4= 2,25
Berdasarkan tabulasi data induk dimensi perhatian, didapatkan skor tertinggi adalah 12 dan skor terendah adalah 3. Dari data tersebut, guna mengetahui kategori skor dimensi perhatian dikelompokkan menjadi empat katagori yakni, sangat setuju, setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Dibawah ini merupakan presentase dari tabel dimensi keinginan :
Tabel 4.3
Distribusi Responden berdasarkan Dimensi Keinginan No Skor Kategori Frekuensi Presentase
1 3 – 5,25 STS 9 9,00
2 5,26 – 7,5 TS 46 46,00
3 7,6 – 9,75 S 36 36,00
4 9,76 – 12 SS 9 9,00
Total 100 100,00
Sumber : Analisis Data Primer, 2020
➔ Dari tabel diatas terlihat bahwa 55 responden tidak setuju bahwa iklan websries ini membuat mereka ragu kalau dengan pinjaman layanan kredit Bank BCA tidak dapat mengatasi persoalan yang dialami oleh para pengusaha yang merupakan teman/koleganya.
Sedangkan 45 responden setuju bahwa setelah menonton iklan webseries mereka memiliki keraguan bahwa apakah dengan layanan pinjaman kredit Bank BCA dapat menjawab persoalan yang dialami oleh pengusaha yang merupakan teman/kolega mereka.
1.3.4 Action (tindakan)
Dimensi action terdiri dari 3 pertanyaan instrumen yang terdari 2 instrumen vavorabel dan 1 unvavorabel. Berikut perhitungan dimensi tindakan :
𝑅𝑠 =𝑅(𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡) 𝑀 Keterangan :
R (bobot) = bobot terbesar – bobot terkecil M = banyaknya katagori bobot
Bobot terbesar yang diperoleh dari dimensi perhatian adalah 4x3=12, 4 diperoleh dari nilai bobot tertinggi jawaban pertanyaan dan 3 diperoleh dari banyaknya pertanyaan dari indikator ini. Bobot terkecil dari dimensi perhatian adalah 1x3=3, 1 diperoleh dari nilai bobo terendah pertanyaan dan 3 diperoleh dari jumlah pertanyaan yang diberikan kepada responden. Banyaknya kategori bobot pada indikator (M) ini adalah 3.
𝑅𝑠 = 12 − 3
4 = 9
4= 2.25
Berdasarkan tabulasi data induk dimensi perhatian, didapatkan skor tertinggi adalah 12 dan skor terendah adalah 3. Dari data tersebut, guna mengetahui kategori skor dimensi perhatian dikelompokkan menjadi empat katagori yakni, sangat setuju, setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Dibawah ini merupakan presentase dari tabel dimensi tindakan :
Tabel 4.4
Distribusi Responden berdasarkan Dimensi Tindakan No Skor Kategori Frekuensi Presentase
1 3 – 5,25 STS 1 1,00
2 5,26 – 7,5 TS 26 26,00
3 7,6 – 9,75 S 69 69,00
4 9,76 – 12 SS 4 4,00
Total 100 100,00
Sumber : Analisis Data Primer, 2020
➔ Dari tabel diatas sebanyak 27 responden tidak setuju bahwa mereka akan melakukan tindakan setelah menonton iklan webseries, dan sebanyak 73 responden setuju bahwa mereka akan melakukan tindakan setelah menonton iklan webseries ini.
1.3.5 Top of Mind (puncak pikiran)
Dimensi puncak pikiran terdiri dari 4 pertanyaan instrumen yang terdari 2 instrumen vavorabel dan 2 unvavorabel. Berikut perhitungan dimensi puncak pikiran :
𝑅𝑠 =𝑅(𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡) 𝑀 Keterangan :
R (bobot) = bobot terbesar – bobot terkecil M = banyaknya katagori bobot
Bobot terbesar yang diperoleh dari dimensi perhatian adalah 4x4=16, 4 diperoleh dari nilai bobot tertinggi jawaban pertanyaan dan 4 diperoleh dari banyaknya pertanyaan dari indikator ini. Bobot terkecil dari dimensi perhatian adalah 1x4=4, 1 diperoleh dari nilai bobo terendah pertanyaan dan 4 diperoleh dari jumlah pertanyaan
yang diberikan kepada responden. Banyaknya kategori bobot pada indikator (M) ini adalah 4.
𝑅𝑠 = 16 − 4
4 = 12
4 = 3
Berdasarkan tabulasi data induk dimensi perhatian, didapatkan skor tertinggi adalah 16 dan skor terendah adalah 4. Dari data tersebut, guna mengetahui kategori skor dimensi perhatian dikelompokkan menjadi empat katagori yakni, sangat setuju, setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Dibawah ini merupakan presentase dari tabel dimensi puncak pikiran :
Tabel 4.5
Distribusi Responden berdasarkan Dimensi Puncak Pikiran No Skor Kategori Frekuensi Presentase
1 4 -7 STS 1 1,00
2 8-10 TS 49 49,00
3 11-13 S 49 49,00
4 14-16 SS 1 1,00
Total 100 100,00
Sumber : Analisis Data Primer, 2020
➔ 50% responden setuju bahwa setelah menonton iklan webseries BCA menjadi top of mind mereka,dan 50% responden setuju bahwa dengan menonton iklan webseries ini mereka menaruh BCA di puncak pikiran mereka.
1.3.6 Brand Recall (pengingatan kembali)
Dimensi pengingatan kembali terdiri dari 4 pertanyaan instrumen yang terdari 2 instrumen vavorabel dan 2 unvavorabel.
Berikut perhitungan dimensi pengingatan kembali:
𝑅𝑠 =𝑅(𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡) 𝑀 Keterangan :
R (bobot) = bobot terbesar – bobot terkecil M = banyaknya katagori bobot
Bobot terbesar yang diperoleh dari dimensi perhatian adalah 4x4=16, 4 diperoleh dari nilai bobot tertinggi jawaban pertanyaan dan 4 diperoleh dari banyaknya pertanyaan dari indikator ini. Bobot terkecil dari dimensi perhatian adalah 1x4=4, 1 diperoleh dari nilai bobo terendah pertanyaan dan 4 diperoleh dari jumlah pertanyaan yang diberikan kepada responden. Banyaknya kategori bobot pada indikator (M) ini adalah 4.
𝑅𝑠 = 16 − 4
4 = 12
4 = 3
Berdasarkan tabulasi data induk dimensi perhatian, didapatkan skor tertinggi adalah 16 dan skor terendah adalah 4. Dari data tersebut, guna mengetahui kategori skor dimensi perhatian dikelompokkan menjadi empat katagori yakni, sangat setuju, setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Dibawah ini merupakan presentase dari tabel dimensi pengenalan merek :
Tabel 4.6
Distribusi Responden berdasarkan Dimensi Pengingatan Kembali
No Skor Kategori Frekuensi Presentase
1 4 -7 STS 5 5,00
2 8-10 TS 67 67,00
3 11-13 S 22 22,00
4 14-16 SS 6 6,00
Total 100 100,00
Sumber : Analisis Data Primer, 2020
➔ Dari tabel diatas sejumlah 72 responden tidak setuju bahwa setelah menonton iklan ini mereka kurang memahami bahwa iklan ini bertujuan untuk mempromosikan iklan layanan pinjaman kredit usaha dari bank BCA, sedangkan 28 responden setuju bahwa dengan menonton iklan ini sadar bahwa iklan ini merupakan iklan layanan pinjaman kredit dari Bank BCA dan iklan webseries ini disampaikan dengan kisah yang berbeda dari iklan webseries lainya.
1.3.7 Brand Recognition (pengenalan merek)
Dimensi pengenalan merek terdiri dari 2 pertanyaan instrumen yang terdari 1 instrumen vavorabel dan 1 unvavorabel. Berikut perhitungan dimensi pengenalan merek:
𝑅𝑠 =𝑅(𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡) 𝑀 Keterangan :
R (bobot) = bobot terbesar – bobot terkecil M = banyaknya katagori bobot
Bobot terbesar yang diperoleh dari dimensi perhatian adalah 4x2=8, 4 diperoleh dari nilai bobot tertinggi jawaban pertanyaan dan 2 diperoleh dari banyaknya pertanyaan dari indikator ini. Bobot terkecil dari dimensi perhatian adalah 1x2=2, 1 diperoleh dari nilai bobo terendah pertanyaan dan 2 diperoleh dari jumlah pertanyaan yang diberikan kepada responden. Banyaknya kategori bobot pada indikator (M) ini adalah 4.
𝑅𝑠 = 8 − 2
4 = 6
4= 1.5
Berdasarkan tabulasi data induk dimensi perhatian, didapatkan skor tertinggi adalah 8 dan skor terendah adalah 2. Dari data tersebut, guna mengetahui kategori skor dimensi perhatian dikelompokkan menjadi empat katagori yakni, sangat setuju, setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Dibawah ini merupakan presentase dari tabel dimensi pengenalan merek :
Tabel 4.7
Distribusi Responden berdasarkan Dimensi Pengenalan Merek No Skor Kategori Frekuensi Presentase
1 2 – 3,5 STS 0 0,00
2 3,6 – 5,1 TS 67 67,00
3 5,2 – 6,6 S 23 23,00
4 6,7 - 8 SS 10 10,00
Total 100 100,00
Sumber : Analisis Data Primer, 2020
➔ Dari tabel diatas sebanyak 67 responden tidak setuju bahwa dalam iklan webseries ini merupakan sebuah ajakan untuk tidak melakukan pinjaman kredit usaha, melainkan mereka menganggap iklan ini memang dikemas untuk mengajak audiencenya untuk melakukan atau menginfokan tentang kredit pinjaman usaha. Namun sejumlah 33 responden setuju bahwa dalam iklan webseries ini tidak ada kalimat atau clue yang menunjukan pesan ajakan dari iklan ini ialah untuk mengajak audience untuk melakukan pinjaman kredit.
1.3.8 Unaware of Brand (tidak mengenal merek)
Dimensi tidak mengenal merek terdiri dari 4 pertanyaan instrumen yang terdari 1 instrumen vavorabel dan 3 unvavorabel.
Berikut perhitungan dimensi tidak mengenal merek:
𝑅𝑠 =𝑅(𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡) 𝑀 Keterangan :
R (bobot) = bobot terbesar – bobot terkecil M = banyaknya katagori bobot
Bobot terbesar yang diperoleh dari dimensi perhatian adalah 4x4=16, 4 diperoleh dari nilai bobot tertinggi jawaban pertanyaan dan 4 diperoleh dari banyaknya pertanyaan dari indikator ini. Bobot terkecil dari dimensi perhatian adalah 1x4=4, 1 diperoleh dari nilai bobo terendah pertanyaan dan 4 diperoleh dari jumlah pertanyaan yang diberikan kepada responden. Banyaknya kategori bobot pada indikator (M) ini adalah 4.
𝑅𝑠 = 16 − 4
4 = 12
4 = 3
Berdasarkan tabulasi data induk dimensi perhatian, didapatkan skor tertinggi adalah 16 dan skor terendah adalah 4. Dari data tersebut, guna mengetahui kategori skor dimensi perhatian dikelompokkan menjadi empat katagori yakni, sangat setuju, setuju, tidak setuju dan
sangat tidak setuju. Dibawah ini merupakan presentase dari tabel dimensi tidak mengenal merek:
Tabel 4.8
Distribusi Responden berdasarkan Dimensi Tidak Mengenal Merek
No Skor Kategori Frekuensi Presentase
1 4 -7 STS 51 51,00
2 8-10 TS 44 44,00
3 11-13 S 3 3,00
4 14-16 SS 2 2,00
Total 100 100,00
Sumber : Analisis Data Primer, 2020
➔ Dari tabel diatas dapat terlihat bahwa sejumlah 95 responden tidak setuju bahwa setelah mereka menonton iklan webseries ini mereka tidak menyadari bahwa iklan ini merupakan iklan layanan pinjaman kredit Bank BCA, yang berarti mereka sadar bahwa iklan ini merupakan iklan pinjaman kredit Bank BCA.
Sejumlah 5 responden setuju bahwa setelah menonton iklan ini mereka tidak menyadari bahwa setelah menoton iklan yang didalamnya mengandung pesan informatif mengenai pengajuan pinjaman kredit usaha di Bank BCA.
1.4 Analisis Pengaruh dengan AIDA Model
Rentang skala likert yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1 sampai dengan 4, dengan acuan tersebut maka perhitungan skala penilaian adalah sebagai berikut :
𝑅 = 𝑅(𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡)
𝑀 = 4 − 1 4 = 3
4= 0,75 sehingga letak keputusanya adalah sebagai berikut :
Tabel 4.9
Kategori dan Interval Uji Pengaruh
No Kriteria Jawaban Rentang Skala Kriteria Pengaruh 1. Sangat tidak setuju 1.00 – 1.75 Sangat tidak berpengaruh 2. Tidak setuju 1.76 – 2.50 Tidak berpengaruh
3. Setuju 2.51 – 3.25 Berpengaruh 4. Sangat setuju 3.25 - 4.00 Sangat berpengaruh
Pengaruh iklan webseries Rumah Biru episode 2 dengan menggunakan Model AIDA pada responden atau viewers dilihat dari dimensi perhatian, minat, keinginan dan tindakan pada responden terhadap iklan yang diteliti.
1.4.1 Attention (perhatian)
Berdasarkan tabel 4.1 diperoleh rata-rata dimensi perhatian sebagai berikut :
𝑥𝐴 =(1𝑥0) + (2𝑥4) + (3𝑥65) + (4𝑥31)
100 = 327
100= 3,27 Hasil analisis penguukuran pengaruh iklan webseries Bank BCA menggunakan model AIDA diketahui berdasarkan interval uji pengaruh tabel diatas, dimensi perhatian termasuk dalam rentang skala sangat berpengaruh. Sehingga dapat disimpulkan bahwa viewers memiliki ketertarikan dan menyukai iklan webseries yang ditayangkan.
1.4.2 Interest (minat)
Berdasarkan tabel 4.2 diperoleh rata-rata dimensi perhatian sebagai berikut :
𝑥𝐴 =(1𝑥0) + (2𝑥82) + (3𝑥14) + (4𝑥4)
100 = 222
100= 2,22
Hasil analisis penguukuran pengaruh iklan webseries Bank BCA menggunakan model AIDA diketahui berdasarkan interval uji pengaruh tabel diatas, dimensi minat termasuk dalam rentang skala tidak berpengaruh. Sehingga dapat disimpulkan bahwa viewers kurang memiliki minat dikarenakan fitur dan keuntungan dalam iklan kurang dijelaskan.
1.4.3 Desire (keinginan)
Berdasarkan tabel 4.3 diperoleh rata-rata dimensi perhatian sebagai berikut :
𝑥𝐴 =(1𝑥9) + (2𝑥46) + (3𝑥36) + (4𝑥9)
100 = 245
100= 2,45
Hasil analisis pengukuran pengaruh iklan webseries Bank BCA menggunakan model AIDA diketahui berdasarkan interval uji
pengaruh tabel diatas, dimensi minat termasuk dalam rentang skala tidak berpengaruh. Sehingga dapat disimpulkan bahwa viewers memiliki keraguan atas produk yang ditawarkan apakah dapat menjawab persoalan yang dialami oleh konsumen atau calon konsumen.
1.4.4 Action (tindakan)
Berdasarkan tabel 4.1 diperoleh rata-rata dimensi perhatian sebagai berikut :
𝑥𝐴 =(1𝑥1) + (2𝑥26) + (3𝑥69) + (4𝑥4)
100 = 276
100= 2,76
Hasil analisis penguukuran pengaruh iklan webseries Bank BCA menggunakan model AIDA diketahui berdasarkan interval uji pengaruh tabel diatas, dimensi perhatian termasuk dalam rentang skala berpengaruh. Sehingga dapat disimpulkan bahwa viewers memiliki kecenderungan untuk menggunakan atau merekomendasikan produk yang ditawarkan dalam iklan webseries yang mereka tonton.
Berdasarkan analisis setiap dimensi yang terdapat dalam model AIDA, maka didapatkan rata-rata dimensi sebagai berikut :
𝐴𝐼𝐷𝐴 𝑅𝑎𝑡𝑒 =𝑥𝐴 + 𝑥𝐼 + 𝑥𝐷 + 𝑥𝐴
𝑀 = 3,27 + 2,22 + 2,45 + 2,76
4 = 2,67
Tabel 4.10
Respon Variabel Model AIDA
Indikator Rata-rata respon Katagori
Attention 3.27 Sangat berpengaruh
Interest 2,22 Tidak berpengaruh
Desire 2,45 Tidak berpengaruh
Action 2,76 Berpegaruh
AIDA Rate 2,67 Berpengaruh
Berdasarkan keterangan tabel diatas, dimensi attention memiliki rata- rata tertinggi yakni sebesar 3,27. Data ini menunjukan bahwa daya terbesar dari iklan webseries Rumah Biru episode 2 terdapat pada dimensi attention
(perhatian). Berdasar tabel 4.10 dapat dilihat bahwa rata-rata AIDA dalam iklan webseries Rumah Biru episode 2 nerada dalam rentang skala 2,51-3,25 yakni 2,67, sehingga dapat dikatakan secara keseluruhan bahwa iklan ini berpengaruh.
Gambar 4.1
Model AIDA Iklan Webseries Bank BCA ‘Rumah Biru’
1.5 Analisis Brand Awareness
Rentang skala likert yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1 sampai dengan 4, dengan acuan tersebut maka perhitungan skala penilaian adalah sebagai berikut :
𝑅 = 𝑅(𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡)
𝑀 = 4 − 1 4 = 3
4= 0,75 sehingga letak keputusanya adalah sebagai berikut :
tabel 4.11
Kategori dan Interval Kesadaran Merek
No Kriteria Jawaban Rentang Skala Kriteria Pengaruh 1. Sangat tidak setuju 1.00 – 1.75 Sangat rendah
2. Tidak setuju 1.76 – 2.50 Sedang
3. Setuju 2.51 – 3.25 Tinggi
4. Sangat setuju 3.25 - 4.00 Sangat tinggi
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
AIDA RATE Action Desire Interest Attention
Model AIDA dalam Iklan Webseries Bank BCA
Kesadaran merek viewers dari webseries Rumah Biru episode 2 dilihat dari tingkat kesadaran merk yang diantaranya adalah puncak pikiran (top of mind), pengingatan kembali (brand recall), pengenalan merek (brand recognition), dan tidak sadar akan merek (unaware of brand) terhadap iklan yang diteliti.
1.5.1 Top of mind (puncak pikiran)
Berdasarkan tabel 4.5 diperoleh rata-rata dimensi perhatian sebagai berikut :
𝑥𝐴 =(1𝑥1) + (2𝑥49) + (3𝑥49) + (4𝑥1)
100 = 201
100= 2,01
Hasil analisis penguukuran pengaruh iklan webseries Bank BCA menggunakan tingkat kesadaran merek diketahui berdasarkan interval uji pengaruh tabel diatas, dimensi perhatian termasuk dalam rentang skala sedang. Sehingga dapat disimpulkan bahwa viewers kurang meletakan Bank BCA dipuncak pikiran mengenai layanan pinjaman kredit usaha. Namun setengah dari responden 1.5.2 Brand recall (pengingatan kembali)
Berdasarkan tabel 4.6 diperoleh rata-rata dimensi perhatian sebagai berikut :
𝑥𝐴 =(1𝑥5) + (2𝑥67) + (3𝑥22) + (4𝑥6)
100 = 239
100= 2,39
Hasil analisis penguukuran pengaruh iklan webseries Bank BCA menggunakan tingkat kesadaran merek berdasarkan interval uji pengaruh tabel diatas, dimensi perhatian termasuk dalam rentang skala sedang. Sehingga dapat disimpulkan bahwa viewers kurang sadar bahwa selama menonton iklan ini mereka sedang diberikan informasi mengenai layanan pinjaman kredit usaha.
1.5.3 Brand recognition (pengenalan merek)
Berdasarkan tabel 4.7 diperoleh rata-rata dimensi perhatian sebagai berikut :
𝑥𝐴 =(1𝑥0) + (2𝑥67) + (3𝑥23) + (4𝑥10)
100 = 243
100= 2,43
Hasil analisis penguukuran pengaruh iklan webseries Bank BCA menggunakan tingkat kesadaran merek berdasarkan interval
uji pengaruh tabel diatas, dimensi perhatian termasuk dalam rentang skala sedang. Sehingga dapat disimpulkan bahwa viewers yang berada dalam fase pengenalan merek adalah hanya sebagian kecil dari responden.
1.5.4 Unaware of brand (tidak mengenal merek)
Berdasarkan tabel 4.8 diperoleh rata-rata dimensi perhatian sebagai berikut :
𝑥𝐴 =(1𝑥51) + (2𝑥44) + (3𝑥3) + (4𝑥2)
100 = 156
100= 1,56
Hasil analisis penguukuran pengaruh iklan webseries Bank BCA menggunakan tingkat kesadaran merek berdasarkan interval uji pengaruh tabel diatas, dimensi perhatian termasuk dalam rentang skala sangat rendah Sehingga dapat disimpulkan bahwa viewers yang berada dalam fase tidak merek adalah hanya sebagian kecil dari responden.
Berdasarkan analisis setiap dimensi yang terdapat dalam tingkat kesadaran, maka didapatkan rata-rata dimensi sebagai berikut :
𝐵𝐴 𝑅𝑎𝑡𝑒 =𝑥𝑇𝑂𝑀 + 𝑥𝐵𝑅 + 𝑥𝐵𝑅𝐺 + 𝑥𝑈𝐴 𝑀
𝐵𝐴 𝑅𝑎𝑡𝑒 = 2,01 + 2,39 + 2,43 + 1,56
4 = 2,09
Tabel 4.12
Respon Variabel Kesadaran Merek
Indikator Rata-rata respon Katagori
Top of mind 2,01 Sedang
Brand recall 2.39 Sedang
Brand recognition 2,43 Sedang
Unaware of brand 1,56 Sangat rendah
BA Rate 2,09 Sedang
Berdasarkan analisis yang dilakukan menggunakan analisis terhadap pengukuran kesadaran merek viewers iklan webseries Bank BCA, diketahui rata-rata respon kesadaran meek yakni sebesar 2,09. Berdasar tabel 4.12 dapat dilihat bahwa rata-rata kesadaran merek dalam iklan webseries Rumah Biru episode 2 berada dalam rentang skala 1,76 - 2,50 yakni 2,09, sehingga dapat
dikatakan secara keseluruhan bahwa iklan ini terletak dalam rentan skala sedang.
1.6 Uji Asumsi Klasik Regresi 1.6.1 Uji Normalitas
Gambar 4.2 Uji Normalitas Sumber : Analisis Data Primer, 2020
Dasar pengambilan dari Uji Normalitas penelitian ini yakni : 1. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti
arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi Normalitas.
2. Jika data menyebar jauh daari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka regresi dianggap tidak memenuhi asumsi Normalitas.
Dari hasil uji normalitas penelitian ini, dapat dikatakan model regresi memenuh asumsi normalitas. Hal ini dapat dibuktikan dari grafik, dimana data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal.
1.6.2 Uji Heteroskedastistas
Uji Heteroskedastistas bertujuan untuk menguji apakah sebuah model regresi terjafi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual itu
tetap, maka disebut homoskedastisitas dan apabila varians dari residual itu berbeda, maka akan disebut heterokedasrisitas.
Gambar 4.3 Uji Heterokedastistas
Sumber : Analisis Data Primer, 2020 Dasar pengambilan keputusan Uji Heteroskedastistas :
1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik (point-point) yang ada membentuk suatu pola yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), berarti telah terjadi heteroskedasitistas.
2. Jika tidak terdapat pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan dibawah angka nol pada sumbu Y, maka dinyatakan tidak terjadi heterokedasitistas.
Dari tabel hasil penelitian diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas, dikarenakan pola yang terbentuk tidak membentuk suatu pola yang teratur atau tidak jelas.
1.6.3 Uji Multikoleniaritas
Uji multikoleniaritas digunakan dengan tujuan unyuk menguji apakah pada model regresi ditemukan korelasi antara variable independent, jika terjadi korelasi maka dinamakan terdapat problem multikoleniaritas.
-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5
-4 -2 0 2 4 6
Regression Studentized Residual
Regression Standardized Predicted Value
Scatterplot
Tabel 4.13 Uji Multikoleniaritas
Sumber : Analisis Data Primer, 2020 Dasar pengambilan keputusan :
Menilai tolerance :
1. Tidak terjadi multikoleniaritas, jika nilai tolerance lebih besar dari 0,10
2. Terjadi multikoleniaritas, jika nilai tolerance lebih kecil dari 0,10.
Menilai VIF :
1. Tidak terjadi multikoleniaritas, jika nilai VIF lebih kecil dari 10,00.
2. Terjadi multikoleniaritas, jika nilai VIF lebih besar dari 10,00.
Dari tabel hasil penelitian diatas, nilai tolerance sebesar 1,000 atau lebih dari 0,10 sedangkan nilai VIF sebesar 1,000 dan dinyatakan lebih kecil dari 10,00. Ini berarti bahwa dalam model regresi ini tidak terjadi multi koleniaritas.
1.6.4 Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi merupakan sebuah analisis statistic yang dilakukan guna mengetahui ada atau tidaknya korelasi variabel yang ada di dalam model prediksi dengan perubahan waktu.
Sehingga apabila asumsi autokorelasi terjadi pada sebuah model Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std.
Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 12.527 3.358 3.731 0.000
TOTX 0.487 0.076 0.544 6.411 0.000 1.000 1.000
a. Dependent Variable: Variabel Brand Awareness
prediksi, maka nilai disturbance tidak lagi berpasangan secara bebas, melainkan berpasangan secara autokorelasi.
Tabel 4.14 Uji Autokorelasi Model Summaryb
Model R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin- Watson
1 .544a 0.295 0.288 3.152 2.209
a. Predictors: (Constant), TOTX b. Dependent Variable: TOTY
Sumber : Analisis Data Primer, 2020 Cara membaca tabel Durbin Watson :
1. dL = batas bawah durbin Watson (1,5922) tabel DW 2. dU = batas atas durbin Watson (1,7582) tabel DW
Tidak terdapat autokorelasi jika, d/DW terletak diantara dU dan (4-dU). dU (2,209) < d (4 – 1,7852 = 2,2418).
Sehingga dari jhasil penelitian ini dikatakan bahwa tidak terjadi autokorelasi.
1.7 Uji Hipotesis
Pernyataan hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah :
H0 : Iklan Webseries tidak berpengaruh Terhadap Brand Awareness viewers.
H1 : Iklan Webseries berpengaruh Terhadap Brand Awareness viewers.
1.8 Uji Regresi
1. Model summary
Tabel 4.15 Model Summary Model Summary
Model R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .544a 0.295 0.288 3.152
a. Predictors: (Constant), Variabel Model AIDA
Sumber : Analisis Data Primer, 2020
Berdasarkan hasil analisis seperti yang ditampilkan dalam tabel diatas, dletahui koreasi parsial antara Model AIDA dan Brand Awareness
Viewers dengan korelasi product moment by pearson. Hasil korelasi parsial didapat dari r hitung sebesar 0,544, nilai korelasi ini tergolong sedang, dan memiliki nilai positif (arah korelasi positif) sehingga dapat dikatakan pengaruh Model AIDA terhadap Brand Awareness Viewers adalah searah, artinya semakin tinggi tingkat AIDA (Attention, Interest, Desire dan Action) semakin tinggi pula tingkat Brand Awareness viewers iklan webseries ini.. Selain itu dari tabel diatas koefisien determinasinya (R square) menunjukan nilai sebesar 0,295 atau 29.5%, nilai tersebut diperoleh dari hasil (R2 x 100%), artinya Brand Awareness viewers dipengaruhi sebesar 29,5% dan 70,5% lainya dipengaruhi oleh faktor/variabel lain selain AIDA.
2. Anova
Tabel 4.16 Uji Anova ANOVAa
Model
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
1 Regression 408.324 1 408.324 41.104 .000b
Residual 973.516 98 9.934
Total 1381.840 99
a. Dependent Variable: TOTY b. Predictors: (Constant), TOTX
Sumber : Analisis Data Primer, 2020
Dari tabel diatas diketahui besarnya F hitung adalah 41,104 dengan df1 (derajat kebebasan pembilang) = 1, dan df2 (derajat kebebasan penyebut/pembagi) = 98. Dari keterangan tersebut dapat terlihat besarnya F tabel dengan taraf signifikansi 5% adalah sebesar 3.94.Dasar pengambilan keputusan untuk menerima atau menolak hipotesis adalah :
1. Apabila F hitung > F tabel maka H1 diterima dan H0 ditolak 2. Apabila F hitung < F tabel maka H1 ditolak dan H0 diterima Dari dasar pengambilan kepurusan tersebut maka F hitung lebih besar dari F tabel (41,104 > 3.94) dengan demikian hipotesis yang menyatakan
“iklan webseries berpengaruh terhadap brand awareness viewers”
diterima, sedangkan H0 ditolak.
Setelah melakukan uji F test dengan pedoman F hitung dan F tabel maka akan dilakukan F test berdasarkan probabilitas, dengan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut :
1. Jika Probabilitas > 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak 2. Jika Probabilitas < 0,05 maka H1 diterima dan H0 ditolak Dari tabel diatas terlihat bahwa nilai probabilitas (0,00) jauh lebih kecil daripada 0,05 , dengan demikian maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi brand awareness viewers, atau dapat dinyatakan bahwa Pengaruh Iklan webseries berpengaruh signifikan terhadap brand awareness viewersnya, sehingga H1 diterima dan H0 ditolak.
3. Coeficients
Tabel 4.17 Uji Coeficients Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 12.527 3.358 3.731 0.000
Model AIDA 0.487 0.076 0.544 6.411 0.000
a. Dependent Variable: Brand Awareness
Sumber : Analisis Data Primer, 2020
Persamaan regresi linier yang diperolah berdasarkan tabel diaatas adalah sebagai berikut. :
Y = a + bX1 + cX2
YModel AIDA =12,527 + 0,487 Brand Awareness
Konstanta sebesar 12,527 artinya nilai konsisten variabel brand awareness sebesar 12,527, sedangkan koefisien 0,487 yakni pada variabel pengaruh iklan webseries. Artinya bahwa dalam setiap penambahan satu satuan nilai model AIDA , maka nilai brand awareness akan bertambah sebesar 0.487. koefisien tersebut bernilai positif, sehingga dapat dikatakan bahwa arah pengaruh variabel X terhadap variabel Y adalah positif.
Berdasarkan nilai signifikansi yang diperoleh dari tabel 4.17 dapat disimpulkan bahwa variabel Model AIDA (X) berpengaruh terhadap variabel Brand Awareness (Y) karena 0,000 < 0,05. Sedangkan berdasarkan nilai t, dapat diketahui bahwa thitung sebesar 6,411 > ttabel sebesar 1,66, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Model AIDA berpengaruh terhadap variabel Brand Awareness.
1.9 Pembahasan
Berdasarkan hasil pengolahan data mengenaik Pengaruh Iklan Webseries terhadap Brand Awareness Viewers, berikut merupakan pembahasan yang dilakukan oleh peneliti
1.9.1 Pembahasan Hasil Uji Deskriptif
Dalam penelitian ini peneliti menyebarkan kuisioner kepada 100 respon den dengan karakteristik viewers Iklan Webseries Rumah Biru episode 2 yang tayang di Youtube Channel Bank BCA, kuisioner diberikan kepada responden di beberapa kota.yang disebar secara random. Penelitian ini memiliki 2 variabel yakni Model AIDA dan Brand Awareness yang mana kedua variabel tersebut memiliki indikator masing-masing. Variabel pertama, Model AIDA diukur dengan indikator Attention (perhatian), Interest (minat), Desire (keinginan), dan Action (tindakan).
Sedangkan variabel kedua, Brand Awareness diukur dengan indikator Top of Mind (puncak pikiran), Brand Recall (pengingatan kembali), Brand Recognition (pengenalan merek) dan Unaware of Brand (tidak mengenal merek).
Dari hasil anasisis penelitian, responden dalam penelitian ini didominasi oleh responden dengan usia 18-22 tahun, yakni sebesar 59% dan sisanya adalah responden dengan usia 23-34 tahun. Hal ini sejalan dengan kebenaran penelitian yang dilakukan oleh Lembaga riset We are social yang menyatakan bahwa kegiatan mengakses media sosial di Indonesia dilakukan oleh rentang usia 18-24 tahun. responden dalam penelitian ini didominasi oleh responden yang berdomisili di daerah Jawa Tengah dan Jabodetabek, dengan prosentase sebesar 35% dan 34%. Responden dalam penelitian ini tersebar diberbagai responden yang berdomisili di daerah Jawa Tengah dan Jabodetabek dan didominasi oleh responden yang berdomisili di Provinsi Jawa Tengah. Dalam penelitian ini responden memang benar-benar adalah viewers iklan webseries yang diteliti.
1.9.2 Pembahasan Hasil Uji Inferentif
Dalam dimensi perhatian, pemasar diharapkan pemasar dapat mampu merangkai sebuah media informasi yang dapat menarik konsumen, selain itu dalam dimensi perhatian pesan iklan harus memiliki makna atas disampaikan, dapat dipercaya dan berbeda dengan iklan produk serupa lainya. Dalam penelitian ini didapatkan hasil bahwa sebesar 96% responden setuju dengan pertanyaan yang ada pada dimensi perhatian, yang terdiri dari 65%
setuju dan 31% sangat setuju. Hasil pengukuran pengaruh iklan webseries Bank BCA masuk ke dalam skala sangat berpengaruh dengan rentan skala 3,27. Data tersebut menunjukan bahwa iklan webseries yang ditayangkan oleh Bank BCA dapat menarik perhatian viewersnya.
Minat adalah suatu keadaan dimana pengiklan mampu membangkitkan minat konsumennya, dalam dimensi ini pesan iklan harus mampu untuk menerangkan apa saja fitur yang didapatkan apabila konsumen menggunakan produk yang diiklankan. Dari penelitian ini didapatkan hasil sebesar 82%
responden tidak setuju dan 18% responden setuju dengan pertanyaan yang ada pada dimensi interest. Hasil pengukuran pengaruh iklan webseries Bank BCA masuk ke dalam skala tidak berpengaruh dengan rentan skala 2,22. Dari data diatas responden kurang dapat memahami mengenai fitur dan keuntungan yang akan didapatkan apabila menggunakan layanan yang ditawarkan.
Hal ini terjadi karena memang dalam iklan ini dirangkai dalam iklan storytelling sehingga keuntungan dan fitur tidak dijelaskan secara detail.
Dimensi selanjutnya yakni dimensi keinginan (desire) dalam dimensi ini pengiklan diharap memiliki keinginan untuk membeli atau menggunakan produk yang ditawarkan, selain itu pesan iklan dalam dimensi ini harus menjawab persoalan yang dialami oleh konsumen. Dalam penelitian ini terdapat sejumlah 55% pernyataan tidak setuju dan 45% pernyataan setuju. Hasil pengukuran pengaruh iklan webseries Bank BCA masuk ke dalam skala tidak
berpengaruh dengan rentan skala 2,45. Dari data diatas dapat diartikan bahwa setelah menonton iklan webseries ini ada responden yang mimiliki ketertarikan untuk menggunakan produk yang ditawarkan, dan terdapat juga responden yang ragu apakah dengan produk yang ditawarkan dapat menjawab persoalan yang sekiranya dialami oleh mereka sendiri (pengusaha), atau rekan dan kolega mereka yang merupakan bagian dari target audiens layanan pinjaman kredit ini.
Dalam dimensi tindakan (action) merupakan tahap dimana konsumen melakukan suatu tindakan atas produk yang ditawarkan, dalam dimensi ini pesan iklan harus dapat membujuk konsumen dan terdapat kalimat perintah untuk menggunakan produk yang diiklankan. Dalam penelitian ini sebagian besar responden setuju menyatakan pernyataan setuju sebesar 73% dan 27% tidak setuju.
Hasil pengukuran pengaruh iklan webseries Bank BCA masuk ke dalam skala berpengaruh dengan rentan skala 2,76 ,yang berarti setelah menonton iklan webseries ini responden memiliki keinginan untuk melakukan tindakan atas produk yang ditawarkan, seperti menggunakannya atau merekomendasikan produk ini, dan mereka setuju bahwa dalam iklan ini tersirat kalimat ajakan yang menunjukkan ajakan untuk menggunakan produk yang ditawarkan.
Sebagai variabel yang menunjukan pengaruh iklan webseries Rumah Biru episode 2, kesadaran merek meiliki 4 indikator yang menunjukan tingkatan dimana kesadaran merek itu terjadi, yang pertama adalah tingkat puncak pikiran (top of mind) dalam tingkatan ini calon konsumen telah meletakkan produk di atas puncak pikiran mereka saat sedang membahas mengenai hal yang ditawarkan. Distribusi dengan prosentasi 50% setuju, yang terdiri dari 49% setuju dan 1% sangat setuju. Dapat dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa separuh dari responden memiliki kecenderungan meletakkan layanan oleh Bank BCA di puncak pikiran mereka. Hasil pengukuran top of mind (puncak pikiran) termasuk dalam rentan sedang dengan nilai 2,01. Dari data
tersebut dapt disumpulkan bahwa iklan webseries Bank BCA mampu menempatkan produk di puncak pikiran responden dalam skala sedang.
Pengingatan kembali (brand recall) merupakan keadaan dimana viewers diingatkan kembali mengenai produk yang diiklankan, serta mereka sadar bahwa pernah mendapatkan terpaan iklan serupa. Sebanyak 72% responden menyatakan pernyataan tidak setuju, yang terdiri dari 67% tidak setuju dan 5% sangat tidak setuju responden tidak setuju dengan pernyataan tersebut.
Hasil pengukuran brand recall (pengingatan kembali) masuk dalam rentan skala sedang dengan nilai 2,39, yang berarti mayoritas dari responden tidak merasa bahwa mereka melakukan pengingatan kenbali terhdadap produk yang ditawarkan, karena sebagian memang sudah mengingat langsung di puncak pikiran mereka dan mereka tidak menyadari bahwa mereka pernah mendapatkan terpaan iklan yang dikemas dalam bentuk yang hampir sama.
Pengenalan merek (brand recognition) merupakan keadaan dimana konsumen yang sebelumnya sudah tahu/ tidak tahu mengenai produk yang ditawarkan dapat mengenali produk yang diiklankan. Dalam penelitian ini respon dari responden didominasi oleh 67% tidak setuju dengan pertanyaan yang diajukan dalam kuisioner. Hasil pengukuran pengenalan merek (brand recognition) masuk dalam rentan skala sedang dengan nilai 2,43.
Hal ini membuktikan bahwa viewers iklan webseries Bank BCA tidak merasa mereka dalam keadaan dimana mereka dikenalkan oleh produk baru yang sebelumnya sudah atau bahkan belum mengenal produk yang dikemas dalam iklan webseries ini.
Tidak mengenal merek (unaware of brand) yakni keadaan dimana konsumen sama sekali tidak menyadari produk yang ditawaekan dan merasa ragu untuk menggunakan produk tersebut atau tidak. Dalam penelitian ini didominasi oleh pernyataan 95%
tidak setuju, yang terdiri dari 44% tidak setuju dan 51% sangat tidak setuju dengan pernyataan yang dinyatakan dalam kuisioner.
Hasil pengukuran mengenai Tidak mengenal merek (unaware of brand) masuk dalam skala sangat rendah. Yang berarti responden dalam poin ini sangat tidak setuju bahwa setelah mereka menonton iklan webseries Bank BCA mereka menjadi sama sekali tidak mengenal merek serta tidak memiliki keraguan untuk menggunakan produk yang ditawarkan.
Untuk mencari pengaruh iklan webseries Rumah Biru episode 2 oleh Bank BCA terhadap kesadaran merek viewers, peneliti menggunakan regresi linear sederhana yang membuktikan adanya pengaruh antara iklan webseries terhadap kesadaran merek viewers dengan nilai thitung sebesar 6,411 > ttabel sebesar 1,66, dengan taraf signifikansi 0,000 < 0,05 yang artinya, setiap satu satuan penigkatan pada nilai Model AIDA maka nilai brand awareness akan bertambah sebanyak 0,487.
Laswell dalam konsep komunikasi yang dikemukakanya, komunikator dalam iklan ini yaitu Bank BCA yang sedang mempromosikan produknya melalui media sosial yakni youtube.
Pesan dalam iklan ini bersisi bagaimana kemudahan melakukan transaksi layanan pinjaman kredit usaha yang diceritakan melalui kisah pengusaha UMKM yang sedang ingin mengembangkan usaha keluarganya. Dalam iklan webseries dengan durasi sekitar 15 menit dalam setiap episodenya dalam hal ini webseries ini berjumlah 4 episode, namun penelitian ini berfokus di episode yang kedua. Pesan ini kemudian diterima oleh viewers iklan Youtube Bank BCA sejumlah 1.280.150 viewers dalam rentan waktu 3 bulan. Setelah menganalisis bagaimana pengaruh iklan webseries terhadap brand awareness viewers, ternyata dimensi yang paling efektif yakni dimensi perhatian (attention) yang mendapatkan respon setuju sebesar 96% responden, yang artinya memang mereka tertarik dengan iklan yang dikemas dalam model seperti webseries ini, dengan kemudahan mengakses yakni dengan Youtube memungkinkan siapa saja dan dimana saja dapat menonton iklan webseries ini.
Secara keseluruhan penelitian mengenai pengaruh iklan webseries yang ditayangkan oleh Bank BCA dengan judul Rumah Biru episode pada viewers yang berusia 18-34 tahun ini menyatakan bahwa iklan ini memberi pengaruh bagi mereka dengan nilai 2,09 yang termasuk dalam rentan skala sedang. Iklan ini dapat dikatakan mempengaruhi kesadaran merek viewers berdasarkan regresi yang dilakukan penulis. Iklan yang baik ialah iklan yang mengandung pesan ideal yang menarik perhatian serta dapat membuat rasa keingintahuan itu muncul, kemudian memunculkan keinginan dan merangsang audiensnya untuk melakukan tindakan atas produk yang diiklankanya (Kotler dan Keller, 2009 : 553). Dari hasil analisa penulis, menunjukan bahwa Iklan Webseries Rumah Biru Episode 2 merupakan iklan yang membawa pengaruh yang sedang atau bisa dikatakan dapat mempengaruhi kesadaran merek konsumen atau calon konsumenya. Berarti iklan ini termasuk dalam iklan yang baik karena dapat mempengaruhi keinginan, menimbulkan keingintahuan dan melakukan tindakan nyata setelah menonton iklan ini. Hal ini didasari oleh hasil pengujian Pengaruh iklan yang dilihat dari 4 dimensi yakni Model AIDA. Sedangkan tindakan nyata yang ditunjukan dari hasil analisis keempat indikator tadi ialah tingkat kesadaran merek dari viewers iklan tersebut.
1.9.3 Refleksi Hasil Penelitian
Dari hasil penelitian ini ditemukan beberapa temuan oleh peneliti, diantaranya yakni :
• Dalam penelitian ini dari variabel yang mempengaruhi (X) dalam hal ini yakni Model AIDA, terlihat bahwa indikator Attention (perhatian) merupakan faktor yang menunjukan presentase pengaruh yang cukup tinggi, dari indikator attention dapat diketahui bahwa responden merasa bahwa dalam iklan ini iklan dikemas secara menarik, dan kalimat atau gambar yang tertera dalam iklan tersebut cukup dominan sehingga mampu membuat responden tertarik untuk menonoton iklan ini. Dari sisi variabel yang
dipengaruhi (Y) yakni Brand Awareness , pengenalan merek (brand recognition) merupakan indikator yang memiliki skor paling tinggi, ini dapat membuktikan bahwa responden menyadari bahwa selama mereka menonton iklan webseries sadar jika dalam iklan tersebut mengangkat tentang Bank BCA dan layananya.
• Iklan webseries memiliki pengaruh yang kurang signifikan, yakni hanya sebesar 29.5% dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lainnya. Hal ini terjadi karena webseries ini mengangkat tentang layanan pengajuan kredit usaha.
Sehingga dengan audience yang didominasi oleh responden dengan usia remaja (18-22 tahun) menjadikan webseries ini kurang sesuai dengan sasaran produk yang ditawarkan. Menurut data yang disampaikan oleh We Are the Social tentang audience pengguna media sosial khususnya Youtube, didominasi oleh audience dengan rentan usia (18-25 tahun) dimana masyarakat dengan usia dalam rentan tersebut yakni masyarakat pada usia sekolah, kuliah, fresh graduate dan fase permulaan kerja.
Sedangkan dalam penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Yasmin Larasati Dewi, menunjukan bahwa pengaruh Iklan Webseries cukup tinggi yakni sebesar 76,31%. Dalam penelitian tersebut produk yang diangkat yakni produk e- commrence yang lebih memungkinkan mereka untuk mengakses atau menggunakanya. Sedangkan dalam penelitian yang dilakukan penulis menawarkan produk pengajuan layanan kredit, sehingga tidak memungkinkan mereka untuk menggunakan layanan yang ditawarkan.
• Dalam produk layanan yang ditawarkan oleh Bank BCA yang menjadi target market dari Layanan Pinjaman Kredit usaha salahsatunya yakni generasi muda, dalam syarat yang tertulis dimulai usia 17 tahun yang sudah memiliki kewajiban cakap hukum. Selain itu dalam edaran
pemerintah juga mengajak anak muda untuk menjadi entrepreneur dengan membuka usaha mereka sendiri.
Namun pada saat ini pengetahuan tentang bisnis dan wirausaha masih kurang. Pada saat ini pemerintah, yakni Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia juga menetapkan kebijakan baru yakni Merdeka Belajar, dimana kebijakan ini mengkaji tentang literasi, numerasi, dan kurvei karakter. Literasi bukan hanya mengukur kemampuan membaca, tetapi juga kemampuan menganalisis isi bacaan beserta memahami konsep di baliknya. Untuk kemampuan numerasi, yang dinilai bukan pelajaran matematika, tetapi penilaian terhadap kemampuan siswa dalam menerapkan konsep numerik dalam kehidupan nyata. Soalnya pun tidak, tetapi membutuhkan penalaran.
• Pengaruh kecil dalam iklan webseries ini juga salahsatunya dikarenakan pada saat ini anak muda sedang dipacu untuk menjadi pengusaha dan masih dalam upaya untuk memperkenalkan ke anak muda terkait entrepreneur sehingga dalam hal ini, fase iklan baru akan mencapai di tahap pengenalan, dimana audience diberikan pesan iklan yang juga mengenalkan bahwa Bank BCA juga memberikan layanan Pinjaman Kredit usaha yang tujuannya juga untuk menjadi solusi meningkatkan usaha para wirausaha yang mungkin memiliki kendala kesulitan modal.