COMPANYLOG O
DUKUNGAN KEBIJAKAN
PADA PENYELENGGARAAN SISTEM ELKTRONIK
Aidil Chendramata
Direktur Keamanan Informasi 23 Agustus 2017
Direktorat Keamanan Informasi
Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika
COMPANYLOG O
1. Undang-undang No. 19 tahun 2016 revisi UU No. 11 tahun 2008 tentang Informasi dan
Transaksi Elektronik (ITE)
2. Undang-undang No.14 tahun 2008 tentang keterbukaan Informasi Publik
3. Peraturan Pemerintah RI No. 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggara Sistem dan Transaksi Elektronik
4. Peraturan Pemerintah RI No. 61 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan UU no 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik.
Direktorat Keamanan Informasi
Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika
Peraturan Menteri
1. PM No. 23 tahun 2013 Tentang Pengelolaan Nama Domain 2. PM No. 36 tahun 2014 tentang Tata Cara Pendaftaran
Penyelenggaraan Sistem Elektronik
3. PM No. 19 tahun 2014 tentang Penanganan Situs Internet Negatif
4. PM No.5 tahun 2015 tentang Registrar Nama Domain Instansi Penyelenggara Negara
5. PM No. 4 tahun 2016 tentang Sistem Manajemen Pengamanan Informasi
6. PM No. 20 tahun 2016 tentang Perlindungan Data Pribadi dalam Sistem Elektronik
Direktorat Keamanan Informasi
Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika
UU No. 19/2016
pasal 15 (1):
Setiap Penyelenggara Sistem Elektronik harus menyelenggarakan Sistem Elektronik (SE) secara andal dan aman serta bertanggung jawab
terhadap beroperasinya Sistem Elektronik.
pasal 15 (2):
PSE bertanggung jawab terhadap
Penyelenggaraan Sistem Elektroniknya.
Direktorat Keamanan Informasi
Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika
pasal 16 (1):
a. menampilkan kembali IE/DE secara utuh
b. melindungi ketersediaan, keutuhan, keotentikan, kerahasiaan & keteraksesan
c. beroperasi sesuai prosedur
d. dilengkapi dengan petunjuk penggunaan yg dapat dipahami
e. mekanisme berkelanjutan utk menjaga pembaruan/petunjuk, kejelasan dan kebrtanggungjawaban.
Peraturan Pemerintah
Penyelengaraan Sistem dan Transaksi Elektronik
No. 82 Tahun 2012
Direktorat Keamanan Informasi
Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika
Penyelenggaraan Sistem Elektronik (PSE) secara aman dan andal meliputi pengaturan,:
a.Pendaftaran
b.Perangkat keras c.Perangkat lunak d.Tenaga ahli
e.Tata Kelola
f.Sistem Manajemen Pengamanan Informasi g.Sertifikasi Kelaikan Sistem Elektronik
05/24/11
Direktorat Keamanan Informasi
Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika
Sistem Elektronik adalah serangkaian perangkat dan prosedur elektronik yang berfungsi mempersiapkan, mengumpulkan, mengolah, menganalisis, menyimpan,menampilkan, mengumumkan,
mengirimkan, dan/atau menyebarkan Informasi Elektronik.
Peraturan Menteri
Tata Cara Pendaftaran Sistem Elektronik
No. 36 tahun 2014
Direktorat Keamanan Informasi
Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika
Pasal 3
Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) untuk Pelayanan Publik wajib melakukan pendaftaran
Pasal 5
PSE yang wajib melakukan pendaftaran, yang memiliki:
a. Portal, situs atau aplikasi online melalui internet yang dipergunakan untuk fasilitasi penawaran dan/atau perdagangan barang dan/atau jasa;
b. SE yang didalamnya terdapat fasilitas pembayaran dan/atau transaksi
keuangan lainnya secara online melalui jaringan komunikasi data atau internet;
c. SE yang dipergunakan untuk pemrosesan informasi elektronik yang mengandung atau membutuhkan deposit dana;
d. SE yang digunakan untuk pemrosesan, pengolahan, atau penyimpanan data yang terkait fasilitas yang berhubungan dengan data pelanggan untuk kegiatan operasional melayani masyarakat yang terkait dengan aktifitas transaksi
keuangan dan perdagangan;
e. SE yang dipergunakan untuk pengiriman materi digital berbayar melalui
jaringan data baik dengan cara download melalui portal/situs, pengiriman lewat e- mail, atau melalui aplikasi lain ke perangkat pengguna.
PENDAFTARAN SISTEM ELEKTRONIK
Perangkat Keras
1. Memenuhi aspek interkoneksi dan kompatilibiltas 2. Memperoleh sertifikasi kelaikan dari Menteri
3. Mempunyai layanan dukungan teknis, pemeliharaan dan purnajual
4. Memiliki referensi pendukung bahwa perangkat keras tersebut berfungsi sesuai dengan
spesifikasinya
5. Memiliki jaminan ketersediaan suku cadangnya paling sedikit 3 tahun
6. Memiliki jaminan kejelasan mengenai kondisi kebaruan
7. Memiliki jaminan bebas dari cacat produk
Perangkat Lunak
1. Perangkat Lunak untuk PSE pelayanan publik wajib terdaftar di Kominfo
2. Wajib menyerahkan kode sumber pada instansi pemerintah (PL yang khusus dibuat utk instansi)
3. Bila kepentingan hukum menghendaki, dapat dilakukan pemeriksaan kode
sumber PL
4. Ketentuan lebih lanjut diatur dalam
Peraturan Menteri.
Tata Kelola
PSE wajib :
• Menjamin tersedianya service level agreement
• Menjamin tersedianya perjanjian Keamanan Informasi (KI)
• Menjamin KI & sarana komunikasi internal
• Menjamin keterpaduan seluruh komponen
• Menerapkan manajemen risiko
• Memiliki kebijakan tata kelola, prosedur
kerja pengoperasian dan mekanisme
audit
Tata Kelola PSE Pelayanan Publik
• Wajib menerapkan tata kelola yang baik dan akuntabel
• Wajib memiliki rencana keberlangsungan kegiatan untuk menanggulangi gangguan
• Wajib menggunakan Sertifikat Elektronik dan/atau Sertifikat Keandalan (pasal 41)
• Wajib menempatkan Pusat Data dan Pusat pemulihan Bencana di wilayah Indonesia untuk kepentingan penegakan hukum, perlindungan dan penegakan kedaulatan negara terhadap data warganegaranya
• Instansi Pengawas dan Pengatur Sektor mengatur lebih lanjut mengenai Pusat Data dan Pusat Pemulihan Bencana serta tata kelola PSE di sektornya.
Peraturan Menteri
Sistem Manajemen Pengamanan Informasi No. 4 tahun 2016
Direktorat Keamanan Informasi
Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika
Kategorisasi Sistem Elektronik
No Sistem Elektronik Penetap Kategori 1 Strategis Menteri + Rekomendasi IPPS 2 Tinggi Menteri
3 Rendah Menteri
Kategorisasi SE berdasarkan 10 kriteria
Kategorisasi Sistem Elektronik
No Karakteristik SE A=5 B=2 C=1
1 Nilai investasi sistem elektronik
yang terpasang A. > 30 miliar rupiah B. 3 miliar rupiah -30
miliar rupiah C. <3 miliar rupiah
2 Total anggaran operasional tahun berjalan yang dialokasikan untuk pengelolaan Sistem Elektronik
A. >10 miliar rupiah B. 1 miliar rupiah -10
miliar rupiah C. <1 miliar rupiah
3 Memiliki kewajiban kepatuhan terhadap peraturan atau standar tertentu
A. Peraturan atau standar nasional dan interna-sional
B. Peraturan atau
standar nasional C. Tidak ada peraturan khusus
4 Menggunakan algoritma khusus untuk keamanan informasi dalam sistem elektronik
A. Algoritma khusus yang diguna-kan negara
B. Algoritma standar
publik C. Tidak ada
algoritma khusus
5 Jumlah pemilik akun yang
menggunakan Sistem Elektronik A. > 5000 pemilik
akun B. 1000 - 5000
pemilik akun C. < 1000 pemilik akun
Kriteria Kategorisasi Sistem Elektronik Kriteria Kategorisasi
Sistem Elektronik (1)
No Karakteristik SE A=5 B=2 C=1
6 Data Pribadi yang dikelola Sistem Elektronik
A. Data Pribadi yang memiliki hubungan dengan Data Pribadi lainnya
B. Data Pribadi yang bersifat individu dan/atau Data Pribadi yang terkait dengan kepemilikan badan usaha
C. Tidak ada Data Pribadi
7 Tingkat klasifikasi/
kekritisan data yang ada dalam Sistem Elektronik
A. Sangat rahasia B. Rahasia dan/ atau terbatas
C. Biasa
8 Tingkat kekritisan proses yang ada dalam Sistem Elektronik,
A. Proses yang berisiko meng-ganggu hajat hidup orang banyak dan memberi dampak langsung pada
Pelayanan Publik
B. Proses yang berisiko mengganggu hajat hidup orang banyak dan memberi dampak tidak langsung
C. Proses yang tidak berdampak bagi kepentingan orang banyak
9 Dampak dari kegagalan Sistem Elektronik
A. Tidak tersedia-nya Pelayanan Publik berskala nasional atau memba-hayakan
pertaha-nan keama-nan negara
B. Tidak tersedianya layanan Publik atau proses penyelengga- raan negara dalam 1 (satu) provinsi atau lebih
C. Tidak tersedianya Pelayanan Publik atau proses
penyelenggaraan negara dalam 1 (satu) kabupaten/
kota atau lebih 10 Potensi kerugian atau dampak negatif
dari insiden ditembusnya Keamanan Informasi Sistem Elektronik
A. Menimbulkan korban jiwa
B. Terbatas pada kerugian finansial
C. Mengakibatkan gangguan operasional sementara (tidak membahayakan dan tidak merugikan finansial
Kriteria Kategorisasi
Sistem Elektronik (2)
Contoh Kategorisasi Sistem Elektronik Contoh
Penerapan Kategorisasi
Standar Manajemen Pengamanan Standar Manajemen Pengamanan
Contoh Evaluasi
Teknologi Keamanan Informasi
Hasil Evaluasi
Kelengkapan dan Kematangan
Standar Manajemen Pengamanan Informasi untuk semua kategori Sistem Elektronik:
• Pusat data dan pusat pemulihan bencana harus ditempatkan di wilayah Indonesia untuk
kepentingan penegakan hukum, perlindungan dan penegakan kedaulatan negara terhadap data
warga negaranya
Penempatan Pusat Data & Pemulihan
Direktorat Keamanan Informasi
Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika
• Dalam penerapan Sistem Manajemen Pengamanan Informasi Penyelenggara Sistem Elektronik dapat menggunakan Tenaga Ahli Internal dan/atau Eksternal
• Dalam hal penerapan pada Sistem Elektronik Strategis Penyelenggara Sistem Elektronik harus menggunakan Tenaga Ahli berkewarganegaraan Indonesia
Tenaga Ahli
Direktorat Keamanan Informasi
Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika
Lembaga Sertifikasi
Ketentuan lebih lanjut mengenai Auditor diatur dengan Peraturan Menteri
Sertifikasi
Peraturan Menteri
Perlindungan Data Pribadi dalam Sistem ELektronik
No. 20 tahun 2016
Direktorat Keamanan Informasi
Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika
Permen No. 20/2016, pasal (1)
1. Data Pribadi adalah data perseorangan tertentu yang disimpan, dirawat, dan dijaga kebenaran serta dilindungi kerahasiaannya.
2. Data Perseorangan Tertentu adalah setiap keterangan yang benar dan nyata yg melekat dan dapat diidentifikasi, baik langsung maupun tidak langsung, pada masing-masing individu yang pemanfaatannya sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
UU No. 19/2016, pasal 26:
1. Penggunaan setiap informasi melalui media
elektronik yang menyangkut data pribadi seseorang harus dilakukan atas persetujuan Orang yang
bersangkutan.
2. Setiap Orang yang dilanggar haknya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat mengajukan gugatan atas kerugian yang ditimbulkan;
Perlindungan Data Pribadi
Permen No. 20/2016, pasal 3;
Perlindungan Data Pribadi dalam SE dilakukan pada proses:
a. perolehan dan pengumpulan;
b. pengolahan dan penganalisisan;
c. penyimpanan;
d. penampilan, pengumuman, pengiriman, penyebarluasan, dan/atau pembukaan akses; dan
e. pemusnahan.
Permen No. 20/2016;
- pasal 9 (1) Perolehan Data Pribadi wajib berdasarkan Persetujuan atau berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.
- pasal 15 (2) Data Pribadi yang disimpan dalam Sistem Elektronik harus dalam bentuk data terenkripsi.
- Pasal 15 (3) Data Pribadi disimpan dalam jangka waktu sesuai peraturan perundangan IPPS
- Pasal 15 (3) Data Pribadi disimpan paling singkat 5 tahun, jika belum diatur dalam peraturan perundangan khusus.
Perlindungan Data Pribadi (2)
Kewajiban Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE)
pasal 28;
a. melakukan sertifikasi Sistem Elektronik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
b. menjaga kebenaran, keabsahan, kerahasiaan, keakuratan dan relevansi serta kesesuaian dengan tujuan perolehan;
c. memberitahukan secara tertulis kepada Pemilik Data Pribadi jika terjadi kegagalan perlindungan rahasia Data Pribadi dalam Sistem Elektronik;
d. memiliki aturan internal terkait perlindungan Data Pribadi e. menyediakan rekam jejak audit;
f. Dst.. Dst..
1. Dukungan kebijakan dalam penyelenggaraan Sistem Elektronik telah diakomodasi melalui
beberapa peraturan perundangan serta peraturan turunannya
2. Keamanan informasi tidak bisa hanya dilakukan secara sepihak namun membutuhkan keterlibatan semua pihak
3. Instansi Pengawas dan Pengatur Sektor sangat berperan dalam koordinasi menerapkan kebijakan dalam rangka meningkatkan keamanan informasi.
Kesimpulan
COMPANYLOG Direktorat Keamanan Informasi O
Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika