• Tidak ada hasil yang ditemukan

BIOLOGI KELAS XI KEGIATAN PEMBELAJARAN 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BIOLOGI KELAS XI KEGIATAN PEMBELAJARAN 1"

Copied!
64
0
0

Teks penuh

(1)

BIOLOGI KELAS XI

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1

JARINGAN EPITEL dan JARINGAN IKAT

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah kegiatan pembelajaran 1 ini diharapkan mampu:

1. Memahami ciri-ciri, fungsi, dan macam-macam jaringan epitelium.

2. Memahami fungsi dan komponen jaringan ikat.

3. Memahami tentang jaringan ikat sejati.

4. Memahami struktur dan fungsi jaringan ikat cair.

5. Memahami struktur dan fungsi jaringan ikat penyokong.

B. Uraian Materi

a) Jaringan Epitelium

Jaringan epitelium (epitel) adalah jaringan yang melapisi permukaan luar tubuh atau membatasi permukaan suatu rongga tubuh. Jaringan epitelium yang melapisi permukaan luar tubuh disebut epidermis, sedangkan jaringan epitelium yang membatasi permukaan suatu rongga tubuh disebut mesotelium. Sementara itu, jaringan epitelium yang membatasi organ dalam disebut endotelium. Seluruh jaringan epitelium terletak pada suatu lamina basalis (lapisan membran basal) yang memisahkan epitelium dari jaringan di bawahnya, seperti jaringan ikat, pembuluh darah, dan jaringan saraf. Permukaan sel yang berhadapan dengan lumen disebut permukaan apikal, sedangkan permukaan sel yang berhadapan dengan membran basal disebut permukaan basal. Sementara itu, permukaan sel yang terletak di antara sel-sel disebut permukaan lateral.

Jaringan epitelium memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

a. Sel-sel penyusunnya tersusun rapat sehingga hampir tidak ada ruang antarsel.

b. Tidak mengandung pembuluh darah dan pembuluh limfa, tetapi mengandung sel saraf.

c. Sel-sel memiliki daya regenerasi yang tinggi.

d. Bentuk selnya bervariasi, seperti bersisi, bersudut banyak (poligonal), atau tidak .

Jaringan epitelium memiliki fungsi sebagai berikut:

a. Transportasi, Pengangkutan zat-zat antarjaringan atau rongga yang dipisahkan.

b. Absorpsi, misalnya penyerapan sari-sari makanan pada usus halus.

c. Pelindung jaringan di bawahnya.

d. Sekresi, menghasilkan zat atau enzim dari epitelium membran maupun kelenjar.

e. Ekskresi, membuang sisa-sisa metabolisme air, karbon dioksida, dan garam- garam tertentu.

f. Eksteroreseptor, menerima rangsangan dari lingkungan.

Berdasarkan bentuknya, jaringan epitelium dibedakan menjadi empat macam, yaitu epitelium pipih, kubus, silindris, transisional, dan kelenjar.

a. Epitelium pipih

Epitelium pipih tersusun dari sel-sel yang berbentuk pipih seperti lembaran dengan inti sel tampak seperti cakram. Epitelium pipih dibedakan menjadi dua macam, yaitu :

(2)

1) Epitelium pipih selapis merupakan epitelium yang tersusun dari selapis sel berbentuk pipih. Seluruh sel pada epitelium ini terletak di atas membran basal dan mencapai permukaan. Terdapat pada alveolus paru- paru, endotelium, mesotelium, lapisan parietal kapsul Bowman dan lengkung Henle, pleura (selaput pembungkus paru-paru), peritoneum (selaput perut), perikardium (selaput pembungkus jantung), serta endotelium pada pembuluh darah dan pembuluh limfa. Berfungsi dalam proses difusi, osmosis, filtrasi, dan ekskresi.

2) Epitelium pipih berlapis merupakan epitelium yang terdiri atas lebih dari satu lapis sel berbentuk pipih. Akan tetapi, pada lapisan sel-sel yang lebih dalam bentuknya dapat berupa kubus atau silindris. Terdapat pada pada kulit, vagina, rongga mulut, esofagus, anus, dan kornea mata.

berfungsi dalam proteksi (perlindungan).

b. Epitelium kubus (kuboid)

Epitelium kubus tersusun dari sel-sel yang berbentuk kubus dengan inti sel berbentuk bulat di tengah. Epitelium kubus dibedakan menjadi dua macam, yaitu :

1) Epitelium kubus selapis merupakan epitelium yang tersusun dari selapis sel berbentuk kubus. Terdapat pada tubulus kontortus proksimal dan tubulus kontortus distal pada nefron ginjal, permukaan luar ovarium, kelenjar ludah, kelenjar tiroid, pankreas, serta lensa mata. berfungsi dalam proteksi, sekresi, dan absorpsi.

2) Epitelium kubus berlapis merupakan epitelium yang terdiri atas lebih dari satu lapis sel berbentuk kubus. Terdapat pada kelenjar keringat dan kelenjar minyak. Berfungsi untuk proteksi, sekresi, ekskresi, dan absorpsi.

c. Epitelium silindris

Epitelium silindris tersusun dari sel-sel yang berbentuk heksagonal memanjang (silinder). Inti sel dari epitelium ini berbentuk pipih memanjang, berderet pada ketinggian yang sama, dan letaknya lebih dekat ke permukaan basal. Dibedakan menjadi tiga macam, yaitu

1) Epitelium silindris selapis merupakan epitelium yang tersusun dari selapis sel berbentuk silindris. Di antara sel-sel epitelium silindris selapis biasanya terdapat sel goblet, yaitu sel berbentuk piala yang berfungsi menghasilkan lendir. Ada yang bersilia dan ada yang tidak bersilia.

Epitelium silindris selapis bersilia terdapat pada uterus, saluran uterus, vas deferens, dan bronkus intrapulmoner. Sementara itu, epitelium silindris selapis tidak bersilia terdapat pada sebagian besar saluran pencernaan seperti lambung, usus halus, dan kantong empedu. Berfungsi untuk sekresi dan absorpsi.

2) Epitelium silindris berlapis merupakan epitelium yang terdiri atas lebih dari satu lapis sel berbentuk silindris pada permukaannya. Akan tetapi, sel-sel pada lapisan-lapisan basal relatif lebih pendek dan berbentuk polihedral tidak teratur. Terdapat pada pada uretra, laring, faring, dan kelenjar ludah. Fungsi epitelium silindris berlapis banyak adalah untuk proteksi dan sekresi.

3) Epitelium silindris berlapis semu bersilia merupakan epitelium yang tersusun dari sel-sel dengan inti sel tidak sejajar sehingga seolah-olah epitelium tersebut terdiri atas banyak lapisan. Pada epitelium ini terdapat silia yang berfungsi menggerakkan partikel yang berada di atasnya. Fungsi epitelium silindris berlapis semu bersilia adalah untuk proteksi. Terdapat pada saluran telur (tuba Fallopi), rongga hidung, dan saluran pernapasan.

(3)

d. Epitelium transisional

Epitelium transisional tersusun dari sel-sel yang bentuknya dapat berubah- ubah. Bagian basal terdiri atas sel-sel kubus hingga silindris, bagian tengah terdiri atas selsel kubus polihedral, dan bagian permukaan dalam (superfasial) terdiri atas sel-sel berbentuk kubus hingga pipih. Terdapat pada organ-organ yang dapat mengalami peregangan, misalnya ureter, vesika urinaria, pelvis renalis, dan uretra. Oleh sebab itu, sel-sel epitelium pada organ-organ tersebut dapat berubah-ubah bentuk sesuai dengan tingkat peregangannya.

e. Epitelium kelenjar

Epitelium kelenjar tersusun dari sel-sel epitelium khusus untuk sekresi zat yang diperlukan dalam proses fisiologi tubuh. Ada dua macam kelenjar, yaitu.

1) Kelenjar eksokrin adalah kelenjar yang menyalurkan sekretnya ke suatu permukaan tubuh (sekresi eksternal). Hasil sekresi ini disalurkan ke permukaan tubuh melalui suatu saluran yang bentuknya bermacam- macam, seperti lurus, bergelung, atau bercabang. Sekret yang dikeluarkan berupa cairan jernih yang mengandung enzim atau musin. Contoh pankreas, kelenjar ludah, kelenjar lambung, dan kelenjar keringat.

2) Kelenjar endokrin adalah kelenjar yang menyalurkan sekretnya langsung ke dalam pembuluh darah atau pembuluh limfa (sekresi internal). Oleh karena tidak memiliki saluran, maka kelenjar endokrin disebut juga kelenjar buntu. Sekret yang dikeluarkan berupa hormon. Contoh kelenjar endokrin adalah kelenjar tiroid, kelenjar hipofisis, kelenjar paratiroid, dan kelenjar timus.

Gambar 1. Jenis-jenis jaringan epitelium www.edubio.info

(4)

b) Jaringan Ikat (Jaringan Penyambung)

Jaringan ikat adalah jaringan yang berfungsi untuk mengikat atau menyokong jaringan lain. Jaringan ikat berkembang dari jaringan mesenkim yang berasal dari lapisan embrional mesoderm.

Jaringan ikat memiliki fungsi sebagai berikut:

a. Pengikat dan penyambung jaringan yang satu dengan jaringan yang lain.

Contohnya tendon yang menghubungkan jaringan tulang dengan jaringan otot.

b. Penyokong dan pembentuk struktur tubuh. Contohnya jaringan ikat tulang.

c. Pelindung suatu organ. Contohnya jaringan ikat yang membungkus organ- organ tubuh, seperti pleura yang membungkus paru-paru.

d. Penyimpan energi, misalnya jaringan ikat lemak.

e. Pengangkutan zat-zat dalam tubuh, misalnya jaringan ikat darah dan jaringan ikat limfa.

f. Pertahanan tubuh terhadap serangan bibit penyakit, misalnya jaringan ikat darah yang mengandung sel-sel darah putih penghasil antibodi.

Jaringan ikat tersusun dari dua komponen utama, yaitu bahan intersel (matriks) dan selsel penyusun jaringan ikat.

a) Matriks jaringan ikat

Matriks jaringan ikat tersusun dari substansi dasar dan serat-serat.

1) Substansi dasar (substansi intersel amorf) merupakan media cair homogen yang berbentuk sol, gel, atau gel kaku. Cairan yang berbentuk sol dan gel dapat mempermudah terjadinya proses difusi nutrisi dan zat-zat sisa metabolisme antara kapiler dan sel. Sementara itu, cairan yang berbentuk gel kaku dapat membantu menyokong jaringan. Substansi dasar tersusun dari senyawa glukosaminoglikans atau asam mukopolisakarida dan glikoprotein.

2) Serat-serat (fibrosa) merupakan komponen jaringan ikat yang berfungsi sebagai penyokong. Serat dapat dibedakan menjadi serat kolagen, serat elastin, dan serat retikular.

3) Serat kolagen adalah serat yang tersusun dari protein kolagen berwarna putih dengan bentuk serat lurus memanjang atau sedikit bergelombang.

Serat kolagen memiliki daya regang yang tinggi dengan elastisitas yang rendah. Serat ini juga bersifat ulet, lunak, dan mudah dibengkokkan. Serat kolagen terdapat pada tendon (jaringan penghubung antara otot dan tulang), ligamen, tulang, dan kulit.

4) Serat elastin adalah serat yang berwarna kuning dan berbentuk pita pipih atau benang silindris panjang. Serat elastin lebih tipis daripada serat kolagen sehingga memiliki elastisitas yang tinggi. Semakin tua usia seseorang, semakin menurun sifat elastisitas dari serat tersebut. Serat elastin tersusun dari protein albuminoid dan terdapat pada pembuluh darah, selaput tulang rawan laring, dan antarruas tulang belakang.

5) Serat retikular adalah serat yang mirip dengan serat kolagen, tetapi lebih halus. Serat ini tersusun seperti jala, serta memiliki elastisitas yang rendah seperti halnya serat kolagen. Serat retikular berperan penting sebagai penyokong dan penghubung jaringan ikat dengan jaringan lain, khususnya membran antara jaringan epitelium dan jaringan ikat.

b) Sel-sel penyusun jaringan ikat

Sel-sel penyusun jaringan ikat terdiri atas fibroblas, makrofag, sel tiang, sel lemak, sel plasma, sel pigmen, sel darah putih, dan sel mesenkim.

a) Fibroblas merupakan sel yang paling banyak terdapat pada jaringan ikat selain makrofag. Fibroblas memiliki ciri-ciri, antara lain bentuk selnya besar, pipih, dan bercabang-cabang sehingga dari samping tampak seperti

(5)

gelendong, serta inti sel berbentuk memanjang dan memiliki satu atau dua anak inti. Fibroblas berfungsi menyekresikan protein, khususnya fibroblas yang berbentuk serat.

b) Makrofag (histiosit) bersama-sama dengan fibroblas menjadi sel yang paling banyak terdapat pada jaringan ikat. Makrofag memiliki ciri-ciri, antara lain bentuk selnya tidak beraturan, terdapat di dekat pembuluh darah, dapat melakukan gerak amuboid menuju tempat terjadinya peradangan, dan bersifat fagositosis, yaitu memakan za-zat buangan, benda asing, bakteri, sel mati, dan sel darah yang keluar dari pembuluh darah.

Makrofag berperan pada reaksi imunologis tubuh dan sekresi enzim-enzim seperti lisozim, kolagenase, dan elastase.

c) Sel tiang (mast cell) merupakan sel yang berfungsi menghasilkan heparin dan histamin. Heparin adalah zat yang berperan dalam proses pembekuan darah, sedangkan histamin adalah zat yang berperan meningkatkan permeabilitas kapiler darah. Sel tiang memiliki bentuk lonjong, tidak teratur, kadang-kadang dilengkapi dengan pseudopodia yang pendek, dan memiliki inti kecil yang tertutup granula.

d) Sel lemak adalah sel yang terspesialisasi khusus untuk menyimpan lemak.

Jika suatu jaringan ikat banyak mengandung sel lemak, jaringan tersebut dinamakan jaringan adiposa. Setiap sel lemak mengandung satu tetes minyak yang besar dan sedikit sitoplasma dengan inti berbentuk pipih pada salah satu sudutnya.

e) Sel plasma merupakan sel yang berfungsi menghasilkan antibodi. Sel plasma mirip dengan limfosit yang mengandung banyak sitoplasma. Sel plasma sering ditemukan pada membran serosa, jaringan limfoid, serta di bawah membran epitelium yang basah pada saluran pencernaan dan pernapasan.

f) Sel pigmen merupakan sel yang mengandung pigmen (kromatofor). Sel pigmen terdapat pada jaringan ikat padat kulit, lapisan koroid mata, dan piameter pada otak.

g) Sel darah putih (leukosit) merupakan sel yang berfungsi melawan patogen seperti bakteri, virus, atau protozoa. Ada beberapa jenis leukosit, yaitu limfosit, monosit, netrofil, eosinofil, dan basofil. Leukosit diangkut oleh sirkulasi darah, tetapi melakukan fungsinya di luar pembuluh darah. Oleh sebab itu, leukosit dapat ditemukan pada jaringan ikat.

h) Sel mesenkim merupakan sel embrional yang masih dapat ditemukan pada orang dewasa. Sel mesenkim berukuran lebih kecil dibandingkan dengan fibroblas dan memiliki bentuk seperti bintang. Sel mesenkim akan berdiferensiasi menjadi jenis sel penyusun jaringan ikat longgar atau menjadi sel otot polos pada pembuluh darah yang cedera. Sel mesenkim banyak terdapat di sepanjang pembuluh darah kapiler. Berikut ini adalah gambar komponen-komponen jaringan ikat.

(6)

Gambar 2. Komponen-komponen jaringan ikat www.ebiologi.net

c) Macam-Macam Jaringan Ikat

Jaringan ikat dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu jaringan ikat sejati, jaringan ikat cair, dan jaringan ikat penyokong.

1) Jaringan Ikat Sejati

Jaringan ikat sejati dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu jaringan ikat longgar dan jaringan ikat padat.

2) Jaringan Ikat Longgar

Jaringan ikat longgar memiliki ciri-ciri, yaitu susunan serat-seratnya longgar dan memiliki banyak substansi dasar. Serat-serat penyusunnya terdiri atas serat kolagen dan serat elastin. Jaringan ikat longgar dapat ditemukan di sekitar organ tubuh atau pembungkus pembuluh darah dan saraf. Jaringan ikat longgar memiliki fungsi sebagai berikut.

 Memberi bentuk pada organ dalam, misalnya kelenjar limfa, sumsum tulang, dan hati.

 Menyokong, mengelilingi, dan menghubungkan elemen dari seluruh jaringan lain. Contohnya menyelubungi serat otot, melekatkan jaringan di bawah kulit, membentuk membran yang membatasi jantung dan rongga perut, serta membentuk membran yang disebut mesenteris yang berfungsi menempatkan organ pada posisi yang tepat.

Jaringan ikat longgar dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu sebagai berikut.

a) Jaringan areolar merupakan jaringan yang bersifat fleksibel dengan substansi dasar yang relatif cair. Jaringan ini banyak mengandung fibroblas, makrofag, serat kolagen, dan sedikit serat elastin yang membentuk jaring-jaring. Jaringan areolar terdapat di antara kulit dan otot, serta berfungsi sebagai materi pembungkus jaringan lain dan organ-organ, termasuk pembuluh darah dan saraf.

b) Jaringan lemak (adiposa) merupakan jaringan yang tersusun dari sel- sel

lemak yang dibungkus oleh anyaman serat retikular yang halus, dengan celahcelah berisi fibroblas, limfosit, eosinofil, dan sel tiang. Jaringan

(7)

lemak terdapat di bawah kulit, di sekitar persendian, sumsum tulang, omentum (selaput pada lambung), mesenterium (selaput pada perut), di belakang bola mata, dan di sekitar ginjal. Fungsi jaringan lemak adalah sebagai bantalan pelindung organ, cadangan makanan, dan isolator penjaga suhu tubuh.

c) Jaringan mukosa merupakan jaringan yang tersusun dari sel-sel fibbroblas berukuran besar, makrofag, limfosit, kolagen halus, dan substansi dasar yang lunak mirip gel berlendir (musin). Jaringan mukosa terdapat pada tali pusar bayi.

d) Jaringan retikular merupakan jaringan yang tersusun dari jaring- jaring serat retikular dan sel-sel dengan sitoplasma yang bercabang- cabang panjang. Sebagian sel bersifat fagositosis dan merupakan bagian dari sistem retikuloendotel. Jaringan retikular terdapat pada nodus limfa, sumsum tulang belakang, dan hati.

3) Jaringan Ikat Padat

Jaringan ikat padat tersusun dari serat-serat yang berimpitan padat dengan sedikit sel dan substansi dasar. Serat yang dominan adalah serat kolagen, sehingga jaringan ikat padat sering disebut dengan jaringan kolagen. Jaringan ikat padat bersifat tidak elastis. Fungsi jaringan ikat padat adalah untuk menghubungkan suatu organ dengan organ yang lain.

Jaringan ikat padat dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu jaringan ikat padat teratur dan jaringan ikat padat tidak teratur.

a) Jaringan ikat padat teratur merupakan jaringan ikat padat dengan serat-serat kolagen yang tersusun berimpitan secara paralel dan sangat kuat. Di antara serat-serat kolagen tersebut terdapat fibroblas.

Contohnya adalah tendon, ligamen, dan aponeurosis (urat otot yang berbentuk lebar dan pipih).

b) Jaringan ikat padat tidak teratur merupakan jaringan ikat padat yang berbentuk seperti lembaran-lembaran dengan serat-serat membentuk anyaman kasar dan kuat. Jaringan ini tersusun dari serat- serat kolagen dengan sedikit serat retikular dan elastin. Jaringan ikat padat tidak teratur terdapat pada sebagian besar fasia (selaput pembungkus atau penyekat), dermis kulit, periosteum (lapisan luar tulang), perikondrium (lapisan luar tulang rawan), dan kapsul pembungkus beberapa organ seperti hati dan testis.

Jaringan ikat longgar Jaringan ikat padat Gambar 3. Macam-macam jaringan ikat sejati

www.jendralgaram.com

(8)

3) Jaringan Ikat Cair

Jaringan ikat cair adalah jaringan ikat yang sel-sel penyusunnya terdapat di dalam suatu matriks berupa larutan atau berbentuk cairan. Jaringan ikat cair terdiri atas jaringan darah dan jaringan limfa (getah bening).

a) Jaringan Darah

Jaringan darah terdiri atas plasma darah, trombosit, dan sel-sel darah.

Plasma darah berupa cairan yang mengandung berbagai macam protein, asam amino, peptida, enzim, hormon, vitamin, dan mineral.

Trombosit berbentuk lempengan, tidak berinti, dan berperan dalam proses pembekuan darah. Sel-sel darah terdiri atas eritrosit (sel darah merah) dan leukosit (sel darah putih). Eritrosit berbentuk bulat dengan cekungan di tengah (bikonkaf ), tidak berinti, dan sitoplasmanya mengandung hemoglobin untuk mengikat oksigen dan karbon dioksida. Leukosit memiliki bentuk bervariasi, berinti, dapat bergerak amuboid, dan berperan dalam pertahanan tubuh terhadap infeksi.

b) Jaringan Limfa (Getah Bening)

Jaringan limfa adalah cairan yang dikumpulkan dari berbagai jaringan dan kembali ke dalam aliran darah. Pada saat limfa melewati nodus limfa, akan ditambahkan antibodi (immunoglobulin) dan sebagian besar sel-sel yang terdiri dari limfosit. Nodus limfa terdapat di dalam tonsil, limpa, timus, dan sepanjang saluran pencernaan. Limfa yang mengalir dari dinding usus halus berwarna seperti susu karena mengandung lemak. Limfa dapat membeku, tetapi prosesnya lebih lama dibandingkan dengan pembekuan darah. Hasil pembekuan limfa lebih lunak daripada pembekuan darah.

Gambar 4. Jaringan darah dan jaringan limfa www.gustyaditya.blogspot.com 4) Jaringan Ikat Penyokong

Jaringan ikat penyokong adalah jaringan ikat yang berfungsi sebagai penyokong tubuh. Ada dua macam jaringan ikat penyokong, yaitu jaringan tulang rawan (kartilago) dan jaringan tulang keras (osteon).

a) Jaringan Tulang Rawan (Kartilago)

Tulang rawan merupakan hasil spesialisasi dari jaringan ikat berserat dengan matriks elastis. Jaringan tulang rawan tersusun dari sel-sel yang disebut kondrosit dan matriks dari bahan kondroitin sulfat. Kondrosit berbentuk lonjong atau bulat dan memiliki inti dengan beberapa anak inti di dalamnya. Kondrosit terletak di dalam rongga kecil yang disebut lakuna. Jaringan tulang rawan tidak memiliki saraf, pembuluh darah, dan pembuluh limfa. Pada anak-anak, jaringan tulang rawan berasal dari mesenkim dan lebih banyak mengandung kondrosit. Sementara pada orang dewasa jaringan tulang rawan berasal dari perikondrium

(9)

dan banyak mengandung matriks. Berdasarkan perbedaan senyawa pada matriksnya, jaringan tulang rawan dibedakan menjadi tiga macam, yaitu tulang rawan hialin, tulang rawan fibrosa, dan tulang rawan elastik.

a. Tulang rawan hialin

Tulang rawan hialin berwarna bening atau putih kebiruan, serta memiliki matriks yang mengandung mukopolisakarida sulfat dan serat kolagen. Tulang rawan hialin dapat mengalami kalsifikasi, yaitu proses pengapuran yang menyebabkan jaringan tulang rawan menjadi keras dan rapuh. Terdapat pada saluran pernapasan dan ujung tulang rusuk, serta sebagai penyusun rangka fetus (janin).

b. Tulang rawan fibrosa

Tulang rawan fibrosa berwarna gelap dan keruh, serta mengandung serabut kolagen kasar yang tersusun rapat dan tidak teratur. Tulang rawan fibrosa merupakan tulang rawan yang paling kuat. Tulang rawan fibrosa terdapat pada tempat pelekatan ligamen dan tendon, sambungan tulang belakang, sim_ sis pubis, dan persendian tulang bahu dan paha.

c. Tulang rawan elastik

Tulang rawan elastik berwarna kuning, bersifat lentur, dan tidak mengalami kalsifikasi. Matriks tulang rawan elastik banyak mengandung serat elastik dan sedikit serat kolagen. Tulang rawan elastik terdapat pada dinding saluran telinga luar, daun telinga, dinding saluran Eustachius, laring, dan epiglotis.

b) Jaringan Tulang Keras (Osteon)

Jaringan tulang keras tersusun dari matriks dan komponen seluler.

Matriks tulang sangat padat dan kaku, mengandung glikosaminoglikans, serat osteokolagen, garam anorganik kalsium fosfat, kalsium karbonat, sedikit kalsium fluorida, serta magnesium fluorida. Sementara itu, komponen seluler terdiri dari empat macam, yaitu osteoprogenitor, osteoblas, osteosit (sel tulang), dan osteoklas. Fungsi tulang keras adalah sebagai penyokong tubuh, alat gerak, dan melindungi organ- organ dalam.

a. Osteoprogenitor adalah sel induk dari osteoblas dan osteoklas yang berasal dari mesenkim. Sel osteoprogenitor terdapat pada periosteum, endosteum, dan saluran vaskuler tulang kompak.

b. Osteoblas adalah sel yang berfungsi menyintesis senyawa organik matriks tulang seperti kolagen dan glikoprotein. Bentuk sel osteoblas bervariasi, seperti kuboid, piramidal, atau lembaran.

Osteoblas mengandung enzim fosfatase alkali yang berperan dalam proses kalsi_ kasi, sehingga matriks menjadi keras.

c. Osteosit adalah osteoblas yang tertimbun di dalam matriks.

Osteosit terletak di dalam lakuna. Tonjolan-tonjolan sitoplasma dari osteosit akan menjulur ke dalam kanalikuli yang keluar dari lakuna. Kanalikuli dari lakuna yang berdekatan akan saling berhubungan dan berfungsi dalam pengangkutan zat nutrisi dan zat sisa.

d. Osteoklas adalah sel berukuran besar sehingga disebut giant cell.

Osteoklas memiliki banyak inti dengan jumlah anak inti yang bervariasi. Osteoklas mengeluarkan enzim kolagenase dan proteolitik yang berfungsi dalam proses reabsorpsi tulang atau osteolisis (penghancuran tulang). Osteoklas terdapat di dekat permukaan tulang atau di dalam lekukan dangkal lakuna Howship.

(10)

Berdasarkan strukturnya, tulang keras dibedakan menjadi dua macam, yaitu tulang spongiosa (tulang spons) dan tulang kompak.

Tulang spongiosa adalah tulang keras yang memiliki rongga- rongga, tersusun dari trabekula (lamela-lamela yang memiliki lakuna dengan osteosit di dalamnya), dan lempeng-lempeng yang saling berhubungan. Terdapat pada bagian dalam tulang dan langsung berhubungan dengan sumsum tulang.

- Tulang kompak adalah tulang keras yang tidak memiliki rongga.

Tulang kompak tersusun dari berjuta-juta sistem Havers. Sistem Havers terdiri atas lamela matriks tulang, lakuna, kanalikuli, dan saluran Havers. Di dalam saluran Havers terdapat pembuluh darah, limfa, serabut saraf, dan jaringan ikat. Setiap saluran Havers dikelilingi 5-20 lamela yang tersusun konsentris. Di dalam lakuna terdapat osteosit. Lakuna dan kanalikuli berhubungan langsung dengan saluran Havers. Antara saluran Havers dan saluran Havers lainnya dihubungkan oleh saluran melintang yang disebut saluran Volkmann.

Gamabr 5. Jaringan Tulang Rawan dan tulang Keras www.dosenpendidikan.co.id

C. Rangkuman

1. Jaringan epitelium (epitel) adalah jaringan yang melapisi permukaan luar tubuh atau membatasi permukaan suatu rongga tubuh. Jaringan epitelium yang melapisi permukaan luar tubuh disebut epidermis, sedangkan jaringan epitelium yang membatasi permukaan suatu rongga tubuh disebut mesotelium.

2. Jaringan epitelium memiliki ciri-ciri Sel-sel penyusunnya tersusun rapat sehingga hampir tidak ada ruang antarsel, Tidak mengandung pembuluh darah dan pembuluh limfa, Jaringan epitelium mendapatkan nutrisi dari jaringan ikat di bawahnya secara difusi, daya regenerasi yang tinggi, bentuk selnya bermacam- macam,

3. Jaringan epitelium memiliki fungsi sebagai berikut, Pengangkutan zat-zat antarjaringan atau rongga yang dipisahkan, Absorpsi, Pelindung, Sekresi, Ekskresi, membuang sisa-sisa metabolisme air, karbon dioksida, dan garam-garam tertentu, Eksteroreseptor, menerima rangsangan dari lingkungan.

4. Berdasarkan bentuknya, jaringan epitelium dibedakan menjadi lima macam, yaitu epitelium pipih, kubus, silindris, transisional, dan kelenjar.

5. Jaringan ikat adalah jaringan yang berfungsi untuk mengikat atau menyokong jaringan lain. Jaringan ikat berkembang dari jaringan mesenkim yang berasal dari lapisan embrional mesoderm.

6. Jaringan ikat memiliki fungsi sebagai berikut. Pengikat dan penyambung jaringan, Penyokong dan pembentuk struktur tubuh, Pelindung suatu organ. Penyimpan

(11)

energi, Pengangkutan zat-zat dalam tubuh, Pertahanan tubuh terhadap serangan bibit penyakit.

7. Jaringan ikat tersusun dari dua komponen utama, yaitu bahan intersel (matriks) dan selsel penyusun jaringan ikat.

8. Jaringan ikat dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu jaringan ikat sejati, jaringan ikat cair, dan jaringan ikat penyokong.

(12)

D. Penugasan Mandiri

1. Lengkapi tabel berikut sesuai dengan gambar diatas!

No. Jaringan Epitel/Ikat Lokasi Fungsi

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

(13)

E. Latihan Soal

1. Jaringan epitelium pipih selapis terdapat pada ....

A. pembuluh darah B. vagina

C. kelenjar tiroid D. pankreas B. saluran telur

2. Makrofag adalah salah satu komponen penyusun jaringan ikat yang memiliki fungsi ....

A. menghasilkan heparin dan histamin B. menghasilkan antibodi

C. mempermudah terjadinya proses difusi nutrisi dan zat sisa metabolisme D. menyimpan lemak

E. melakukan fagositosis sel-sel mati, zat sisa, dan bakteri 3. Berikut ini yang bukan fungsi jaringan ikat longgar adalah ....

A. menghubungkan otot dengan tulang B. membentuk membran mesenteris C. melekatkan jaringan di bawah kulit D. menyelubungi serat otot

B. memberi bentuk pada sumsum tulang belakang 4. Berikut ini adalah ciri-ciri jaringan tulang rawan.

1. Berwarna kuning.

2. Bersifat lentur dan tidak mengalami kalsi_ kasi.

3. Mengandung banyak serat kolagen.

4. Berwarna putih kebiruan.

5. Mengandung banyak serat elastik.

Ciri-ciri jaringan tulang rawan hialin ditunjukkan oleh nomor ....

A. 1 dan 2 B. 2 dan 3 C. 3 dan 4 D. 4 dan 5 E. 1 dan 5

5. Hemoglobin merupakan protein yang berfungsi mengikat oksigen dan karbon dioksida. Zat tersebut terdapat di dalam ....

A. plasma darah B. leukosit C. eritrosit D. cairan limfa E. trombosit

(14)

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 JARINGAN MARISTEM

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah kegiatan pembelajaran 1 ini diharapkan peserta didik diharapkan mampu:

1. Memahami struktur jaringan maristem penyusun tubuh tumbuhan.

2. Memahami perbedaan berbagai jenis jaringan maristem penyusun tubuh tumbuhan.

3. Memahami fungsi dari masing-masing jaringan maristem penyusun tubuh tumbuhan

4. menganalisis keterkaitan antara struktur fungsi sel pada jaringan maristem

B. Uraian Materi

Mengawali pembelajaran pada Kegiatan Pembelajaran 1, Perhatikan gambar Proses perkecambahan berikut ini :

Gambar 1. Perbandingan perkecambahan tipe epigeal dan hipgeal www.torajafarmer.wordpress.com

Pertanyaan :

1. Faktor apakah yang menyebabkan terjadinya perkecambahan?

2. Jaringan apakah yang terlibat dalam proses perkecambahan?

3. Dimanakah posisi jaringan tersebut?

Jaringan adalah sekelompok sel yang mempunyai asal, struktur, dan fungsi yang sama. Tumbuhan tersusun atas dua jenis jaringan, yaitu jaringan meristem dan jaringan dewasa.

1. Jaringan Meristem

Pertumbuhan pada tumbuhan tidak bisa dipisahkan dari peran dan fungsi jaringan meristem. Jaringan meristem telah mendorong terjadinya pertumbuhan pada tumbuhan, baik itu pertumbuhan primer maupun pertumbuhan sekunder.

Jaringan meristem atau disebut juga jaringan embrional adalah jaringan yang sel-selnya aktif membelah secara mitosis, sehingga tumbuhan mengalami pertambahan tinggi dan volume.

(15)

a. Ciri-Ciri Jaringan Meristem

Jaringan meristem memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

1) Terdiri atas sel-sel muda yang aktif membelah dan berukuran kecil.

2) Susunan selnya sangat rapat, sehingga tidak memiliki ruang antarsel.

3) Bentuk selnya bulat, lonjong, poligonal, kuboid, atau prismatik, dengan dinding sel yang tipis.

4) Sel-selnya memiliki banyak protoplasma yang memenuhi isi sel.

5) Sel-selnya memiliki satu atau dua inti sel yang berukuran besar.

6) Vakuola selnya sangat kecil atau tidak ada sama sekali, dengan plastida yang belum matang atau berupa proplastida.

7) Sel-selnya belum mengalami diferensiasi atau spesialisasi dalam mendukung fungsi tertentu pada tumbuhan.

8) Beberapa berfungsi sebagai jaringan penyimpan makanan.

b. Fungsi Jaringan Meristem

Jaringan meristem berfungsi sebagai jaringan embrionik untuk membentuk sel- sel baru. Sel-sel baru ini nantinya akan berdiferensiasi menjadi jaringan lain.

Pada jaringan meristem, tidak ditemukan fungsi khusus seperti pada jaringan dewasa. Akan tetapi, keberadaan jaringan meristem sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Hal ini dikarenakan jaringan meristem menjadi kunci terbentuknya jaringan dewasa melalui proses diferensiasi atau spesialisasi.

c. Jenis-Jenis Jaringan Meristem

Jaringan meristem dapat dibedakan berdasarkan posisinya pada tubuh tumbuhan dan berdasarkan asal-usulnya.

1) Berdasarkan posisinya pada tubuh tumbuhan

Berdasarkan posisinya pada tubuh tumbuhan, jaringan meristem dibagi menjadi tiga.

a) Meristem apikal

Meristem apikal adalah meristem yang terletak di ujung batang utama, ujung lateral, dan ujung akar. Pertumbuhan meristem apikal menyebabkan pertambahan panjang (tinggi) pada tumbuhan, baik ke arah atas pada apikal batang maupun ke arah bawah pada apikal akar.

Pertumbuhan ini disebut pertumbuhan primer.

Ada dua teori yang berkaitan dengan aktivitas titik tumbuh, yaitu teori tunika-korpus dan teori histogen.

 Teori tunika korpus

Teori tunika korpus dikemukakan oleh Schmidt. Menurut teori ini, titik tumbuh terdiri atas dua lapisan, yaitu sebagai berikut.

1. Tunika, merupakan lapisan pinggir yang terdiri atas satu atau beberapa lapis sel yang berukuran relatif kecil. Tunika mengalami pembelahan ke arah lateral atau samping dan akan berdiferensiasi menjadi epidermis.

2. Korpus, merupakan bagian pusat dari titik tumbuh yang terdiri atas sel-sel yang berukuran relatif besar. Korpus mengalami pembelahan ke segala arah dan akan membentuk seluruh jaringan selain epidermis.

 Teori histogen

Teori histogen dikemukakan oleh Hanstein. Menurut teori ini, titik tumbuh dibagi menjadi tiga lapisan, yaitu sebagai berikut:

(16)

1. Dermatogen, merupakan lapisan luar yang akan berkembang menjadi epidermis.

2. Periblem, merupakan lapisan tengah yang akan berkembang menjadi korteks.

3. Plerom, merupakan lapisan dalam yang akan berkembang menjadi stele atau silinder pusat.

b. Meristem interkalar

Meristem interkalar adalah meristem yang terletak diantara jaringan dewasa atau jaringan yang sudah terdiferensiasi. Meristem interkalar dapat ditemukan pada pangkal ruas batang tumbuhan golongan rumput- rumputan (Poaceae), beberapa anggota spesies dari Caryophyllaceae dan Polygonaceae, serta paku ekor kuda (Equisetum sp.). Meristem interkalar menyebabkan ruas batang bertambah panjang dan juga menyebabkan terbentuknya bunga. Jaringan yang terbentuk dari meristem interkalar termasuk jaringan primer.

c. Meristem lateral

Meristem lateral adalah meristem yang terletak sejajar dengan permukaan batang atau akar. Contohnya adalah kambium gabus (felogen) dan kambium vaskuler (kambium pembuluh). Meristem lateral menyebabkan terjadinya pertumbuhan sekunder pada batang maupun akar sehingga batang dan akar akan membesar. Aktivitas meristem lateral akan membentuk jaringan sekunder.

2) Berdasarkan asal-usulnya

Berdasarkan asal-usulnya, jaringan meristem dibagi menjadi tiga, yaitu promeristem, meristem primer, dan meristem sekunder.

a) Promeristem

Pada fase embrio, tumbuhan sudah memiliki sel-sel yang aktif membelah berupa promeristem atau meristem primordial. Promeristem merupakan bagian awal dari meristem yang sudah ada, yaitu berupa daerah kecil pada ujung akar dan ujung batang. Menurut teori Haberlandt, promeristem akan berkembang menjadi protoderm, prokambium, dan meristem dasar.

a. Protoderm akan berkembang menjadi epidermis.

b. Prokambium akan berkembang menjadi jaringan pengangkut.

c. Meristem dasar akan berkembang menjadi parenkim (jaringan dasar).

b) Meristem primer

Meristem primer merupakan jaringan yang berasal dari perkembangan promeristem. Meristem primer memiliki sel-sel yang berkembang langsung dari sel-sel embrionik yang terdapat di ujung batang dan ujung akar. Meristem primer menyebabkan pertumbuhan primer, yaitu pertumbuhan vertikal yang mengakibatkan perpanjangan batang dan akar.

c) Meristem sekunder

Meristem sekunder merupakan jaringan yang berasal dari sel-sel dewasa yang berubah sifatnya menjadi sel-sel meristematik. Sel-sel meristem sekunder berbentuk pipih atau prisma dan memiliki vakuola yang besar di bagian tengahnya. Contohnya adalah kambium vaskuler dan kambium gabus (felogen).

2. Kambium vaskuler

(17)

Kambium vaskuler merupakan lapisan sel-sel yang aktif membelah di antara pembuluh angkut xilem dan floem. Kambium ini ditemukan pada tumbuhan

(18)

dikotil, Gymnospermae, dan beberapa monokotil seperti Agave, Aloe, Yucca, dan Dracaena. Kambium menyebabkan pertumbuhan sekunder, sehingga batang bertambah besar. Aktivitas kambium vaskuler ke arah luar akan membentuk FLoem (pembuluh tapis) dan ke arah dalam akan membentuk xilem (pembuluh kayu).

3. Kambium gabus (felogen)

Kambium gabus (felogen) adalah jaringan kambium yang membentuk lapisan periderm (pelindung). Kambium ini terletak di bawah epidermis batang dan akar yang sudah tua. Aktivitas kambium gabus ke arah luar akan membentuk felem (lapisan gabus) dan ke arah dalam akan membentuk feloderm (korteks sekunder). Pada umumnya, felem merupakan sel-sel mati, sedangkan feloderm merupakan sel-sel hidup. Berikut ini adalah gambar jaringan meristem pada tumbuhan.

.

Gambar 2. Jaringan meristem pada tumbuhan www.dosenpendidikan.co.id

(19)

C. Rangkuman

1. Jaringan meristem dapat dibedakan berdasarkan posisinya pada tubuh tumbuhan dan berdasarkan asal-usulnya. Berdasarkan posisinya pada tubuh tumbuhan ada 3 jenis jaringan yaitu Meristem apikal, Meristem interkalar, Meristem lateral.

2. Berdasarkan asal-usulnya terdiri atas jaringan Promeristem, Meristem primer, Meristem sekunder.

3. Kambium vaskuler merupakan lapisan sel-sel yang aktif membelah di antara pembuluh angkut xilem dan floem.

4. Kambium gabus (felogen) adalah jaringan kambium yang membentuk lapisan periderm (pelindung). Kambium ini terletak di bawah epidermis batang dan akar yang sudah tua.

(20)

D. Penugasan Mandiri

1. lengkapi keterangan gambar

2

3

6

2. Isilah tabel di bawah ini!

No Macam Maristem Ciri struktur Lokasi Fungsi 1 Apikal

2 Interkalar 3 Lateral

1

4

5

7 8

(21)

E. Latihan Soal

Kerjakan semua soal latihan di bawah ini di kertas, kemudian cocokan dengan kunci jawabannya!:

1. Jelaskan tiga macam jaringan meristem berdasarkan letaknya!

2. Jelaskan mengapa jaringan yang terdapat pada ujung akar dan ujung batang bersifat embrional!

3. Jelaskan perbedaan Kambium Vaskuler dan Gabus!

4. Berikut ini adalah ciri-ciri jaringan pada tumbuhan.

1. Sel memiliki vakuola yang sangat kecil.

2. Susunan sel sangat rapat.

3. Memiliki ruang antarsel.

4. Inti sel berukuran besar.

5. Sel mengandung sedikit protoplasma.

Ciri-ciri jaringan meristem ditunjukkan oleh nomor .…

A. 3, 4, dan 5 B. 1, 3, dan 4 C. 2, 3, dan 4 D. 1, 2, dan 4 E. 2, 4, dan 5

5. Bagian yang berperan dalam pertumbuhan dan diferensiasi ujung batang, ujung lateral, dan ujung akar adalah....

A. meristem lateral B. meristem interkalar C. promeristem D. meristem sekunder E. meristem apikal

(22)

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA A. Tujuan Pembelajaran

Setelah kegiatan pembelajaran 1 ini diharapkan Anda mampu:

1. Menjelaskan struktur jantung pada manusia

2. Membedakan macam-macam pembuluh darah pada manusia 3. Mendeskripsikan sistem peredaran darah pada manusia

B. Uraian Materi

Setiap saat, dalam tubuh manusia terjadi proses sirkulasi berbagai macam zat yang dibutuhkan tubuh. Diperlukan media pengantar dan alat-alat yang turut berperan dalam sirkulasi untuk melakukan proses ini. Media dan alat-alat ini bekerja bersama- sama membentuk suatu 9erica yang dikenal dengan 9erica sirkulasi darah.

Dalam proses kelangsungan hidupnya, manusia memerlukan makanan dan oksigen untuk melangsungkan metabolisme. Proses metabolisme, selain menghasilkan zat-zat yang berguna juga menghasilkan sampah (zat sisa) yang harus dikeluarkan dari tubuh.

Bahan-bahan yang diperlukan tubuh seperti makanan, oksigen, hasil metabolisme dan sisanya diangkut dan diedarkan didalam tubuh melalui sistem peredaran darah. Hasil pencernaan makanan dan oksigen diangkut dan diedarkan oleh darah keseluruh jaringan tubuh, sementara sisa-sisa metabolisme diangkut oleh darah dari seluruh jaringan tubuh menuju organ-organ pembuangan.

Sistem sirkulasi adalah sistem transportasi yang berfungsi untuk mengangkut berbagai zat di dalam tubuh, pada manusia berupa sistem peredaran darah. Sistem peredaran darah terdiri dari darah dan alat peredaran darah. Berikut beberapa fungsi peredaran darah yang menunjukkan betapa pentingnya darah bagi manusia.

a. Mengedarkan oksigen dari pari-paru ke seluruh tubuh dan mengangkut karbon dioksida sisa aktivitas sel dari tubuh ke paru-paru untuk dibuang

b. Mengangkut nutrisi yang diperlukan untuk metabolisme tubuh dari sistem pencernaan dan membawa sisa metabolisme ke ginjal untuk dibuang c. Mengangkut hormone

d. Mengangkut sistem kekebalan tubuh e. Mengatur suhu tubuh

Darah tidak bisa mengalir dengan sendirinya ke seluruh tubuh. Dibutuhkan sebuah mesin pemompa agar darah dapat mengalir di dalam tubuh, organ tersebut adalah jantung. Darah yang terdapat di dalam tubuh akan tetap terus berada di dalam pembuluh-pembuluh darah, yaitu pada pembuluh besar dan pembuluh kecil.

1. Jantung

Jantung adalah organ sistem peredaran darah yang bertugas memompa darah dan mengalirkan darah dalam pembuluh darah, yang terletak pada rongga dada di antara kedua paru-paru, di atas diafragma dengan posisi condong ke kiri. Jantung dilapisi oleh perikardium yang mengandung cairan perikardia. Perikardium berfungsi untuk melindungi jantung agar tidak terluka karena bergesekan ketika berdetak.

.

(23)

Gambar 1.1 Anatomi Jantung https://sumber.belajar.kemdikbud.go.id a. Struktur Jantung

Jantung tersusun oleh tiga lapisan, yaitu perikardium (pembungkus luar), miokardium (otot Jantung), dan endokardium (pembatas ruang jantung). Jatung terdiri dari empat ruang, yaitu serambi kanan, serambi kiri, bilik kanan, dan bilik kiri.

1) Atrium/serambi kanan berfungsi meneriama darah dari seluruh tubuh mengandung CO2 (darah kotor).

2) Atrium/serambi kiri berfungsi menerima darah dari paru-paru banyak mengandung 02 (darah bersih).

3) Ventrikel/bilik kanan berfungsi menerima darah dari serambi kanan kemudian dipompa ke paru-paru

4) Ventrikel/bilik kiri berfungsi menerima darah dari serambi kiri kemudian dipompa ke seluruh tubuh

Antara bilik kanan dan serambi kanan terdapat katup valvula trikupidalis, yang berfungsi mencegah agar darah dari bilik kanan tidak kembali ke serambi kanan. Antara bilik kiri dan serambi kiri terdapat katup valvula bikuspidalis, yang berfungsi mencegah agar darah dari bilik kiri tidak kembali ke serambi kiri.

b. Mekanisme Kerja Jantung

Jika Serambi jantung mengembang, darah dari seluruh tubuh dan paru-paru masuk ke serambi. Kemudian darah dari serambi jantung menguncup dan darah masuk ke dalam bilik. Apabila bilik menguncup maka darah dipompa menuju seluruh tubuh dan paru-paru.

c. Tekanan Darah dan Denyut Jantung

Otot jantung mempunyai kekuatan untuk berdenyut sendiri secara terus menerus.

Sebuah sistem terintegrasi yang berada di dalam jantung mengawali denyutan dan merangsang ruang-ruang pada jantung secara sistematis.

Impuls menyebar ke semua bagian atrium dan ke simpul atrioventrikel.

Kemudian, dorongan akan dilanjutkan ke otot ventrikel melalui serabut purkinje.

Hal ini berjalan cepat supaya kontraksi ventrikel merasa pada apeks jantung dan menyebar bersama cepat ke .arah pangkal arteri besar yang meninggalkan

(24)

jantung’. Tekanan darah adalah ukuran seberapa kuatnya jantung meompa darah ke seluruh tubuh.

Gambar 1.2. Proses Pengukuran Tekanan Darah https://sumber.belajar.kemdikbud.go.id

Umumnya, orang dewasa dengan kondisi tubuh sehat memiliki tekanan darah normal sekitar 90/60 mmHg hingga 120/80 mmHg. Angka 120 dan 90 menunjukkan tingkat tekanan ketika jantung memompa darah ke seluruh tubuh atau biasa disebut tekanan sistolik. Sementara angka 80 dan 60 berarti tingkat tekanan saat jantung beristirahat sejenak sebelum kembali memompa lagi, atau kerap disebut tekanan diastolik.

Terdapat dua pengukuran penting dalam tekanan darah, yaitu:

1) Tekanan Sistolik adalah tekanan darah saat jantung berdetak dan memompakan darah.

2) Tekanan Diastolik adalah tekanan darah saat jantung beristirahat di antara detakan

Kecepatan denyut jantung di dalam keadaan sehat berbeda-beda, terpengaruh oleh aktivitas, makanan, pekerjaan, keadaan emosi dan juga umur. Kecepatan normal denyut nadi pada pas bayi lebih kurang 140 kali permenit, denyut jantung ini tambah mengalami penurunan bersama pertambahan umur, pada orang dewasa kuantitas denyut jantung lebih kurang 70 sampai 80 per menit.

2. Pembuluh darah

Pembuluh darah adalah jalur bagi darah yang mengalir berasal dari jantung menuju ke jaringan tubuh, dan sebaliknya.

Gambar 1.3. Pembuluh Darah https://sumber.belajar.kemdikbud.go.id

(25)

Menurut struktur dan fungsinya, pembuluh darah dibagi menjadi tiga macam, yaitu:

a. Pembuluh Darah Nadi (Arteri)

Pembuluh darah arteri adalah pembuluh darah yang membawa darah meninggalkan atau keluar jantung. Arteri condong terdapat agak lebih dalam di jaringan badan. Pembuluh arteri banyak mengandung oksigen (02) kecuali arteri pulmonalis yang membawa darah dari jatung ke paru-paru mengandung karbon dioksida (C02).

b. Pembuluh Darah Balik (Vena)

Pembuluh darah balik (vena) adalah pembuluh darah yang mengangkut darah menuju ke jantung. Pembuluh balik terdiri atas tiga lapisan, seperti pembuluh arteri. Dari susunan dalam ke arah luar adalah endotel, otot polos dan jaringan elastik, serta jaringan ikat fibrosa. Pembuluh balik banyak mengandung karbon dioksida (CO2) kecuali vena pulmonalis yang membawa darah dari paru-paru ke jatung mengandung oksigen (O2)

c. Pembuluh Kapiler

Pembuluh darah kapiler merupakan pembuluh yang menghubungkan ujung pembuluh nadi terkecil dengan ujung pembuluh balik. Meskipun diameter sebuah kapiler benar-benar kecil, kuantitas kapiler yang timbul berasal dari sebuah arteriol tergolong besar supaya keseluruhan daerah sayatan melintang yang tersedia untuk aliran darah meningkat. Pada orang dewasa kurang lebih terdapat 90.000 km kapiler. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat tabel dibawah ini.

Tabel 1.1. Perbedaan Arteri, Vena dan Kapiler Sifat Arteri/Pembuluh

Nadi Vena/Pembuluh Balik Kapiler

Dinding Tebal dan Elastis Tipis dan kurang

elastis Tipis dan permiabel Arah

Aliran Meninggalkan

jantung Menuju jantung Berawal dari arteiol Tekanan Kuat dan memancar Lemah dan menetes Peralihan Antara system

bertekanan tinggi dengan system bertekanan rendah Darah Banyak

mengandung oksigen kecuali arteri pulmonalis

Banyak mengandung karbondiaksida kecuali vena pulmonalis

Banyak mengandung oksigen

Letak Lebih ke dalam Dekat permukaan

tubuh Antara aretri dan vena Klep Hanya satu pada

pangkal nadi Banyak disamping

pembuluh darah Tidak memiliki 3. Sistem Peredaran Darah

Sistem peredaran darah manusia dikendalikan oleh organ jantung yang berguna untuk memompa darah agar mampu mengalir ke semua tubuh. Saat otot jantung berelaksasi, jantung dalam keadaan mengembang, volumenya besar, dan tekanannya kecil.

(26)

Gambar 1.4 Peredaran Darah pada Manusia https://sumber.belajar.kemdikbud.go.id

Berdasarkan cara kerjanya sistem peredaran darah dibagi menjadi dua, yaitu peredaran darah kecil dan peredaran darah besar.

1) Peredaran darah Kecil

Peredaran darah kecil merupakan peredaran darah yang mengalirkan darah dari jantung ke paru-paru dan lagi lagi ke jantung. Urutannya adalah Jantung (bilik kanan) > Arteri pulmonalis > paru-paru > vena pulmonalis > jantung (serambi kiri).

2) Peredaran Darah Besar

Peredaran darah besar adalah peredaran darah yang mengalirkan darah yang kaya oksigen dari bilik kiri jantung lalu diedarkan ke semua jaringan tubuh.

Urutannya adalah Jantung (bilik kiri) > Aorta > seluruh tubuh > vena cava >

jantung (serambi kanan).

C. Rangkuman

1. Sistem peredaran darah pada manusia melibatkan jantung dan pembuluh darah.

2. Jantung berfungsi untuk memompa darah. Jantung terdiri atas 4 ruangan, yaitu serambi (atrium) kiri dan serambi (atrium) kanan serta bilik (ventrikel) kiri dan bilik (ventrikel) kanan.

3. Pembuluh darah dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu pembuluh nadi (arteri), pembuluh balik (vena), dan kapiler.

4. Peredaran darah pada manusia terdiri atas peredaran darah kecil (peredaran darah pulmonari) dan peredaran darah besar (peredaran darah sistemik). Sistem peredaran darah kecil dimulai darah dari jantung mengalir paru-paru, kemudian kembali ke jantung. Sementara peredaran darah besar, darah yang berasal dari jantung menuju seluruh tubuh, kemudian kembali lagi ke jantung.

(27)

D. Penugasan Mandiri

Eksperimen Menghitung Denyut Nadi

Langkah Kerja

1. Sediakan stop-watch atau arloji. Hitunglah denyut nadi Anda dengan cara berikut.

2. Tempelkan jari telunjuk dan jari tengah Anda pada pergelangan tangan. Bila perlu tekan sedikit hingga denyutan semakin terasa.

3. Hitunglah jumlah denyut nadi dalam 1 menit, kemudian catat. Ulangi sebanyak 3 kali, kemudian ambil rata-ratanya.

4. Hitung pula denyut nadi Anda setelah selesai berlari-lari selama 1 menit.

5. Kumpulkan data penghitungan jumlah nadi seluruh teman sekelas Anda, dan bandingkan.

Pertanyaan:

1. Mengapa terjadi perbedaan frekuensi denyut nadi antara saat istirahat dengan setelah berlari-lari?

2. Menurut Anda, apakah denyut nadi setiap orang sama? Jelaskan alasannya.

3. Berdasarkan eksperimen di atas, coba Anda simpulkan faktor apa saja yang mempengaruhi frekuensi denyut nadi.

4. Buatlah laporan hasil eksperimen ini dan kumpulkan kepada bapak atau ibu guru.

Tabel Pengamatan

No Nama Jenis

Kelamin

Jumlah Denyut Nadi Istirahat Setelah berlari-lari

E. Latihan Soal

Pilihlah jawaban yang paling benar

1. Pernyataan di bawah ini adalah fungsi sistem sirkulasi pada manusia, kecuali….

A. Menghantarkan rangsang ke organ organ tubuh B. Mengangkut zat nutrisi ke seluru jaringan tubuh C. Mengatur dan menjaga stabilitas suhu tubuh

D. Mengangkut sisa sisa metabolisme ke alat pengeluaran E. Mengedarkan oksigen ke keseluruh jaringan tubuh

2. Di antara pernyataan berikut yang bukan ciri pembuluh arteri adalah….

A. tempat keluarnya darah dari jantung B. letaknya di daerah agak dalam dari kulit C. tekanan kuat

D. membawa darah menuju jantung E. membawa oksigen

(28)

3. Kita dapat merasakan denyut nadi ditangan kita yang menyebabkan terjadinya denyut nadi adalah….

A. gerakan jantung memompa darah ke arteri B. gerakan jantung memompa darah ke kapiler C. gerakan jantung memompa darah ke vena D. gerakan jantung memompa darah ke paru-paru E. gerakan paru-paru memompa darah ke jantung

4. Tekanan diastole adalah tekanan yang terjadi pada saat darah….

A. keluar dari serambi jantung B. masuk ke bilik jantung C. keluar dari jantung D. keluar dari bilik jantung E. masuk ke serambi jantung

5. Pembuluh darah dalam tubuh manusia yang mengandung banyak oksigen yaitu ….

A. Vena hepatica B. Venula

C. Vena pulmonalis D. Arteri pilmonalis E. Vena kava

6. Nomor 1, 2, dan 3 dan gambar penampang jantung berikut adalah ….

A. arteri kanan,ventrikel kanan, arteri kiri B. aorta, ventrikel kanan, berkas His

C. aorta, arteri pulmonalis, vena pulmonalis D. arteri pulmonalis, aorta, arteri pulmonalis

E. vena cava superior, vena cava inferior, ventrikel kiri 7. Peredaran darah kecil pada manusia yang tepat adalah ….

A. bilik kanan – vena pulmonalis – paru-paru – arteri pulmonalis – serambi kanan B. bilik kanan – arteri pulmonalis – paru – paru – vena pulmonalis – serambi kiri C. bilik kiri – vena pulmonalis – paru-paru – arteri pulmonalis – serambi kanan D. bilik kiri – arteri pulmonalis – paru-paru– vena pulmonalis – serambi kanan E. bilik kanan – arteri pulmonalis– paru-paru – vena pulmonalis – serambi kanan 8. Pada sistem peredaran darah manusia, atrium kiri menerima darah dari ….

A. seluruh jaringan tubuh, berisi karbon dioksida B. paru-paru yang mengandung banyak oksigen

C. kepala dan tungkai depan serta membawa karbondioksida D. paru-paru dan kulit serta membawa karbon dioksida E. tubuh bagian belakang dan mengangkut oksigen

(29)

9. Otot jantung bekerja secara ritmik, sehingga perlu mendapatkan oksigen dan zat- zat makanan. Pembuluh darah yang mengalirkan darah ke jantung dengan membawa oksigen dan zat makanan adalah ….

A. Arteri pulmonalis B. Arteri koronaria C. Vena kava superior D. Vena pulmonalis E. Vena hepatica

10. Otot jantung pada dinding bilik kiri lebih tebal dibandingkan pada dinding bilik kanan. Hal ini karena otot pada dinding bilik kiri ….

A. mampu berkontraksi sesuai kehendak kita B. mempunyai kemampuan kontraksi lebih tinggi

C. berkontraksi terus-menerus sehingga mengalami atropi D. berkontraksi terus-menerus sehingga mengalami hipertropi E. berkontraksi secara berkala sesuai dengan kehendak kita

(30)

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 RANGKA MANUSIA

A.

Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari modul kegiatan pembelajaran 1 ini Anda diharapkan mampu:

1. Menjelaskan fungsi rangka.

2. Menjelaskan struktur rangka.

3. Menjelaskan osifikasi

4. Membedakan tulang rawan dan tulang keras.

5. Mengidentifikasi jenis tulang berdasarkan bentuknya.

6. Menguraikan hubungan antartulang

B.

Uraian Materi

Sistem gerak adalah sistem organ pada manusia yang berperan dalam pergerakan tubuh yang terdiri dari alat gerak aktif dan alat gerak pasif. Alat gerak aktif manusia ialah otot-otot yang menempel pada tulang dan rangka manusia sedangkan alat gerak pasif pada manusia ialah sekumpulan tulang-tulang yang membentuk rangka. Rangka adalah susunan tulang-tulang dengan sistem tertentu. Rangka terletak dalam tubuh, terlindung atau terbalut oleh otot dan kulit. Rangka yang terdapat didalam tubuh disebut dengan rangka dalam atau endoskeleton.

Manusia memiliki rangka dalam yang disusun oleh tulang keras dan tulang rawan.

Rangka manusia dibentuk dari tulang tunggal atau gabungan tulang (seperti tengkorak) yang ditunjang oleh struktur lain, seperti ligamen, tendon, dan otot. Rangka tubuh bagian dalam dilindungi/ditutupi oleh kulit dan daging. Hal ini bertujuan melindungi bagian-bagian dalam kerangka yang bersifat lunak dalam menghindari adanya kerusakan yang timbul akibat gesekan organ-organ lebih keras dibandingkan organ yang lunak.

1. Fungsi Rangka

Rangka merupakan alat gerak pasif yang tersusun atas tulang yang saling berhubungan. Tulang-tulang yang menyusun rangka tubuh manusia mempunyai bentuk beraneka ragam sesuai dengan keduduanya dalam tubuh serta fungsinya.

Secara umum fungsi rangka adalah:

- Alat gerak pasif

- Memberikan bentuk tubuh - Menahan dan menegakkan tubuh - Tempat melekatnya otot

- Melindungi organ vital seperti otak, jantung, dan paru-paru - Tempat pembentukan sel darah pada sumsum tulang - Tempat penyimpanan kalsium dan fosfor

Berdasarkan letaknya, tulang penyusun rangka tubuh manusia dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu:

a. Rangka Aksial yang terdiri dari:

1) Tulang tengkorak 2) Tulang belakang 3) Tulang rusuk dan dada

(31)

b. Rangka Apendikular yang terdiri dari:

1) Tulang gelang bahu 2) Tulang gelang panggul 3) Tulang anggota gerak

Gambar 1.1 Struktur rangka manusia dan bagian-bagiannya https://www.worldofghibli.id/gambar-kerangka-tulang/

a. Rangka Aksial

1) Tulang Tengkorak

Tulang tengkorak dibagi atas dua bagian, yaitu tulang tengkorak bagian kepala dan tulang tengkorak bagian muka (wajah)

Tulang tengkorak bagian kepala (tulang tempurung atau kranium) Tulang tengkorak bagian kepala (kranium) mengelilingi dan melindungi otak. Saat bayi dilahirkan, tulang tengkorak bagian kepala belum menyatu sempurna. Namun dalam pertumbuhan dan perkembangannya tulang tengkorak tersebut menyatu membentuk tempurung kepala. Hubungan tulang tengkorak bagian kepala merupakan hubungan tulang yang tidak dapat digerakkan.

Tulang tengkorak bagian kepala terdiri atas 10 buah tulang yaitu:

- 1 tulang tengkorak belakang - 1 tulang dahi

- 2 tulang ubun-ubun - 2 tulang pelipis - 2 tulang tapis - 2 tulang baji

(32)

Tulang tengkorak bagian muka (wajah)

Tulang-tulang tengkorak bagian muka menyatu dan tidak dapat digerakan, kecuali tulang rahang bawah. Tulang tengkorak bagian muka terdiri atas:

- 2 tulang rahang atas - 2 tulang rahang bawah - 2 tulang pipi

- 2 tulang mata - 2 tulang hidung - 2 tulang langit-langit - 1 tulang pangkal lidah

Gambar 1.2 Tulang tengkorak

Sumber: https://www.materi.carageo.com

2) Tulang belakang

Fungsi tulang belakang adalah:

- Menyangga tulang tengkorak - Menyokong tubuh

- Menjaga kesetabilan tubuh

- Tempat melekatnya tulang-tulang rusuk

Tulang belakang terdiri atas 33 ruas yang terbagi atas:

- 7 ruas tulang leher - 12 ruas tulang punggung - 5 ruas tulang pinggang

- 5 ruas tulang kelangkang yang menyatu - 4 ruas tulang ekor yang menyatu

Gambar 1.3 Tulang Belakang

Sumber: https://pengayaan.com

(33)

Tulang selangka Tulang berlikat 3) Tulang dada dan rusuk

Tulang dada merupakan tempat melekatnya tulang rusuk bagian depan. Tulang dada terdiri atas 3 bagian, yaitu:

a) Bagian hulu (tungkai)

b) Bagian badan (bagian tengah)

c) Bagian taju pedang (terbuat dari tulang rawan) Tulang rusuk terdiri dari 3 jenis tulang, yaitu:

a) 7 pasang tulang rusuk sejati.

b) 3 pasang tulang rusuk palsu.

c) 2 pasang tulang rusuk melayang.

b. Rangka Apendikular 1) Tulang gelang bahu

Tulang gelang bahu terdiri atas:

- 2 tulang belikat

- 2 tulang selangka yang melakat pada tulang dada

Gambar 1.5 Tulang Gelang Bahu Sumber: https://id.pinterest.com 2) Tulang gelang panggul

Tulang gelang panggul terdiri atas 3 jenis tulang yang berkaitan erat sehingga membentuk suatu lingkaran yang berlubang. Ketiga tulang tersebut adalah:

- 2 tulang pinggul (tulang usus) - 2 tulang duduk

- 2 tulang kemaluan

(34)

3) Tulang Anggota Gerak

Tulang anggota gerak dibedakan atas 2 kelompok, yaitu sepasang tulang anggota gerak bagian atas (lengan atau tangan) dan sepasang tulang anggota gerak bagian bawah (kaki atau tungkai).

a) Tulang anggota gerak bagian atas (lengan atau tangan)

Fungsi utama tulang anggota gerak bagian atas adalah untuk melakukan berbagai aktivitas. Tulang anggota gerak bagian atas (lengan atau tangan) terdiri atas:

- 2 tulang lengan atas - 2 tulang pengumpil - 2 tulang hasta

- 16 atau (2 x 8) ruas pergelangan tangan - 10 atau (2 x 5) tulang telapak tangan - 28 atau (2 x 14) tulang jari tangan.

Gambar 1.7 Tulang Anggota Gerak Atas Sumber: https://id.pinterest,com

b) Tulang anggota gerak bagian bawah (kaki atau tungkai)

Fungsi utama tulang anggota gerak bagian bawah adalah untuk menopang berat tubuh dan mengatur gerak tubuh ketika berjalan. Tulang anggota gerak bagian bawah (kaki atau tungkai) terdiri atas:

- 2 tulang paha

- 2 tulang tempurung lutut - 2 tulang kering

- 2 tulang betis

- 14 atau (2 x 7) tulang pergelangan kaki - 10 atau (2 x 5) tulang telapak kaki - 28 atau (2 x 14) tulang jari kaki

(35)

Gambar 1.8 Tulang Anggota Gerak Bawah Sumber: https://id.pinterest,com

2. Jenis Tulang a. Tulang rawan

Tulang rawan bersifat lentur, tersusun atas sel-sel tulang rawan (kondrosit) yang mensekresikan matriks (kondrin) berupa hialin atau kolagen. Pada tulang rawan mengandung sedikit zat kapur, itulah sebabnya tulang rawan bersifat lentur.

Pada masa bayi atau masa pertumbuhan sebagian besar tulang masih berupa tulang rawan. Seiring dengan pertumbuhan bayi dan pertambahan usia, tulang- tulang rawan banyak mengandung sel-sel dan mengalami penulangan (osifikasi) sehingga tulang tidak lentur lagi karena tumbuh menjadi keras. Akan tetapi ada juga beberapa tulang yang tidak mengalami penulangan. Misalnya, pada bagian persendian, daun telinga, hidung, bronkus, trakea, dan ruas-ruas tulang belakang. Gambar tulang rawan sebagai berikut.

Gambar 1.9 Tulang Rawan Sumber: https://id.pinterest,com

Tabel 1.1 Perbandingan Tulang Rawan

Tulang rawan hialin Tulang rawan elastis Tulang rawan fibrosa Bersifat halus dan

transparan Bersifat lentur Bersifat kurang lentur Matriksnya homogen Matriksnya memiliki

serabut elastis yang bercabang-cabang

Matriksnya mengandung serabut-serabut kolagen Terdapat pada

permukaan persendian dan trakea

Terdapat pada hidung dan

daun telinga Terdapat pada ruas-ruas tulang belakang, lutut, tendon (ujung otot yang melekat pada tulang ) dan ligament

(36)

Berdasarkan tabel tersebut bahwa tulang rawan memiliki tiga tipe, yaitu hialin, fibrosa, dan elastis.

b. Tulang keras (tulang sejati)

Pembentukan tulang keras berawal dari kartilago (berasal dari mesenkim).

Tulang keras tersusun dari jaringan tulang keras, yang terdiri dari sel-sel tulang (osteosit) yang membentuk lingkaran. Di tengah-tengah sel tulang terdapat saluran Havers. Di dalam saluran Havers terdapat pembuluh kapiler yang berfungsi untuk mengangkut sari makanan dan oksigen pada sel tulang. Pada tulang keras banyak mengandung zat kapur (kalsium) dan sedikit mengandung zat perekat. Matriks akan mengeluarkan kapur dan fosfor yang menyebabkan tulang menjadi keras. Proses pengerasan tulang disebut penulangan atau osifikasi. Jenis osifikasi adalah desmal dan kondral. Kondral meliputi perikondral dan enkondral. Desmal merupakan penulangan pada tulang keras, sedangkan kondral adalah penulangan pada tulang rawan.

Sel-sel tulang keras yang telah mati akan membentuk rongga bekas sel tulang yang disebut lakuna. Setiap lakuna dapat berhubungan satu sama lainnya melalui saluran-saluran kecil yang disebut kanalikuli. Tulang keras terdapat pada seluruh tulang anggota gerak. Lapisan luarnya keras (tulang kompak) dan mengelilingi rongga yang disebut rongga sumsum. Jadi, tulang tidak rapat, tetapi berongga di tengahnya. Seandainya semua tulang rapat tanpa rongga, tubuh kita sangat berat dan akan sulit digerakkan.

Gambar 1.10 Tulang Keras Sumber : http://ibekguevara.blogspot.com

3. Bentuk Tulang

Rangka adalah susunan tulang-tulang dengan sistem tertentu. Berdasarkan bentuknya tulang-tulang yang menyusun rangka tubuh dapat dibagi menjadi empat macam, yaitu:

a. Tulang pipih

Tulang pipih berbentuk pipih atau tipis, contohnya adalah tulang rusuk, tulang belikat, tulang dada. dan tulang tengkorak. Di dalamnya berisi sumsum merah, tempat pembuatan sel darah merah dan sel darah putih. Tulang pipih memiliki dua lapisan tulang kompakta yang disebut lamina eksterna dan interna osiskrani yang dipisahkan oleh satu lapisan tulang spongiosa yang disebut diploe.

b. Tulang pendek

Tulang pendek berbentuk kubus atau pendek tidak beraturan, contohnya ruas- ruas tulang belakang, pangkal lengan, pergelangan tangan, pergelangan kaki dan pangkal kaki. Di dalamnya berisi sumsum merah, tempat pembuatan sel darah

(37)

merah dan sel darah putih.Tulang ini memiliki inti tulang spongiosa yang dikelilingi tulang kompakta. Bentuk pendek dan bulat.

c. Tulang pipa

Tulang pipa terdiri atas epifisis (bagian ujung tulang yang membesar seperti bongkol) dan diafisis (bagian tengah tulang di antara dua epifisis). Di antara diafisis dan epifisis terdapat tulang rawan berbentuk lempengan atau cakram epifisis. Jika cakra epifisis masih aktif, maka tulang pipa masih dapat memanjang.

Cakra epifisis tidak aktif lagi sekitar umur 20 tahun.

d. Tulang tak berbentuk

Tulang tak berbentuk memiliki bentuk yang tidak teratur. Tulang ini tidak memiliki bentuk, seperti pipa, pendek, atau pipih. Contoh tulang tak berbentuk, yaitu wajah dan tulang belakang.

Gambar 1.11 Bentuk tulang Sumber : http://slideplayer.info

Untuk lebih jelasnya, berikut ini tabel perbedaan tulang pipa, tulang pendek, dan tulang pipih.

Tabel 1.2 Perbedaan Tulang Pipa, Tulang Pendek, dan Tulang Pipih No Ciri Tulang pipa Tulang pendek Tulang pipih

1. Bentuk dan

ciri Seperti pipa (bulat memanjang), dan tengahnya berlubang

Bulat dan pendek dan tengahnya berlubang

Pipih terdiri atas lempengan tulang kompaks dan spons 2. Terdapat

pada  Tulang lengan

 Tulang paha

 Tungkai

 Ruas-ruas tulang jari

Pergelangan tangan

Pergelangan kaki

Telapak tangan

Telapak kaki

Ruas-ruas tulang belakang

Tulang rusuk

Tulang dada

Tulang belikat

Tulang panggul

Tulang dahi

4. Osifikasi

Osifikasi (proses pembentukan tulang) adalah proses dimana sel-sel mesenkim dan kartilago diubah menjadi tulang selama perkembangan. Awal pembentukan rangka berupa tulang rawan, pada manusia terbentuk secara sempurna pada akhir bulan kedua atau awal bulan ketiga pembentukan embrio. Pembentukan tulang ini bertahap dari dalam ke luar. Sel-sel osteoblas juga menempati jaringan pengikat yang ada di sekeliling rongga. Sel-sel tulang ini mengelilingi saluran haversi yang berisi pembuluh darah kapiler arteri, vena, dan serabut saraf membentuk satu sistem yang disebut sistem havers. Pembuluh darah sistem havers mengangkut zat

Referensi

Dokumen terkait

Sel darah putih dapat dibedakan seperti di bawah ini, kecuali ...a.

Sel jaringan pengikat yang tertanam dalam matriks dan berfungsi untuk menghasilkan substansi heparin dan histamin yaitu.. sel

Pembuluh darah  Mekan isme sistem peredaran darah manusia  Pengg olongan darah  Berbag ai gangguan atau penyakit yang terjadi pada sistem peredaran darah manusia  Studi

Mekanisme penggumpalan darah, agglutinin – A dan agglutinin – B dalam plasma (serum) bersifat bivalen atau polivalen, yaitu pada saat yang sama setelah. diteteskan pada sel

Tersusun atas sel-sel pembentuk rawan (kartilago) dan matriks. Matriksnya banyak dengan komponen utama zat kondrin. Jaringan tulang rawan merupakan jaringan

Sel punca mesenkim (SPM) dapat diisolasi dari berbagai sumber, yaitu dari jaringan lemak, sumsum tulang, Wharton Jelly, darah tali pusat, pulpa gigi, dan lain-lain..

- dibentuk oleh sel mesenkim (dari jaringan embrional) - matriksnya mengandung serabut kolagen dan serabut elastis - fungsinya membungkus organ tubuh, pembuluh darah dan saraf.

Leukosit sel darah putih tidak ditemukan dalam jumlah yang signifikan dalam jaringan ikat yang normal Modul Ajar Ilmu Biomedik Dasar 1... Jaringan ikat teridir dari lima jenis, yaitu