• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN METODE EKLEKTIK DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA FLASHCARD DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN MUFRADAT TERHADAP SISWA KELAS VI DI MIS MUHAMMADIYAH 02 CAKRU KECAMATAN KENCONG KABUPATEN JEMBER JAWA TIMUR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENERAPAN METODE EKLEKTIK DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA FLASHCARD DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN MUFRADAT TERHADAP SISWA KELAS VI DI MIS MUHAMMADIYAH 02 CAKRU KECAMATAN KENCONG KABUPATEN JEMBER JAWA TIMUR"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

579

PENERAPAN METODE EKLEKTIK DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA FLASHCARD DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN MUFRADAT

TERHADAP SISWA KELAS VI DI MIS MUHAMMADIYAH 02 CAKRU KECAMATAN KENCONG KABUPATEN JEMBER JAWA TIMUR

Tien Rindu Umul Karomah

Prodi Pendidikan Profesi Guru, IAIN Palangka Raya Email : tienrindu1@gmail.com

ABSTRAK

“Bahasa itu tidak terpisahkan dari manusia dan mengikuti setiap pekerjaannya, mulai dari bangun pagi sampai jauh malam waktu ia istirahat, manusia tidak lepasnya

memakai bahasa. Bahasa merupakan dasar pertama-tama dan paling berurat berakar dari masyarakat manusia. Bahasa didalam masyarakat memiliki dan menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi. Bahasa adalah alat berfikir, sesuatu ide, (gagasan) waktu timbul dalam fikiran bentuk mempunyai bentuk tertentu. Dalam fase perkembangannya bahasa Arab telah dijadikan sebagai bahasa resmi dunia inetrnasional, maka dari itu sudah sewajarnya jika pembelajaran bahasa Arab lebih ditekankan dan mendapatkan perhatian khusus.”

“Permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimanakah

penggunaan metode eklektik dalam pembelajaran mufradat dengan menggunakan media flashcard di MIS Muhammadiyah 02 cakru. Pembelajaran mufradat ini dengan menggunakan beberapa metode dalam satu proses

(2)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

580

pembelajaran yang digunakan secara berkesinambungan. Diantara metode yang digunakan adalah metode mendengar, membaca, berbicara, menghafal dan menulis.”

Penelitian ini adalah penelitian lapangan atau filed research, dengan jenis

penelitiannya kualitatif. Dalam penelitian yang penulis lakukan subjek utama penelitian adalah guru bahasa Arab, siswa kelas VI dan kepala sekolah.

Sedangakan objek penelitian ini adalah Penggunaan Metode Eklektik dengan menggunakan media flashcard dalam Pembelajaran Mufradat di MIS Muhammadiyah 02 cakru. Adapun teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi, dokumentasi dan wawancara. Sedangkan untuk analisis data yaitu menggunakan cara mereduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verivikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, dalam penggunaan metode eklektik dengan media flascard dalam pembelajaran mufradat di MIS Muhammadiyah 02 cakru menggunakan empat metode, diantaranya metode mendengar, membaca, berbicara, menghafal dan menulis.

Dengan menggunakan metode tersebut siswa itu lebih mudah hafal, antusias dalam proses pembelajaran sangat menyenangkan, sehingga siswa tidak cepat bosan dan mempunyai semanagat belajar yang tinggi.

Kata Kunci : eklektik dan media flashcard, PBA, dekriptif,

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.

(3)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

581

“Bahasa Arab merupakan suatu pelajaran yang jarang diminati oleh pelajar Indonesia. Utamanya pelajar yang tidak menempuh pendidikan di pondok pesantren. Hampir di seluruh jenjang pendidikan tidak menyukai pelajaran bahasa arab. Keluhan yang menjadi sebab ke tidak suka terhadap pelajaran bahasa arab salah satu alasannya yaitu bahasa arab adalah pelajaran yang sulit.

Sehingga beberapa pengajar mata pelajaran bahasa arab memiliki masalah dalam mencapai ketuntasan pembelajaran bahasa arab.”

“Mempelajari Bahasa Arab tidak semudah seperti yang kita bayangkan, banyak problem-problem yang dihadapi dalam pembelajaran bahasa arab, banyak siswa tidak lanjut dalam program-program belajar bahasa arab sebelum memperoleh kemahiran, serupa dengan itu banyak kursus-kursus yang dibuka hanya dihadiri pada awal-awalnya saja, setelah itu pesertanya mundur satu persatu lantaran frustasi lantaran karena merasa tidak cocok dan kesulitan dalam belajar bahasa arab.”

“Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada saat ini khususnya dalam dunia pendidikan sangat dituntut untuk bisa mengembangkan atau memajukan serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Maka dengan penelitian yang akan kami lakukan ini berharap akan menjadikan siswa semakin baik dan semakin senang dengan bahasa arab tentunya ketika menghafalkan mufradat yang mereka terima secara bertahap. Dengan meningkatnya kualitas siswa dalam berbahasa arab menjadikan mereka tidak asing lagi dengan bahasa arab.”

Pada sekolah kami para siswa disekolah MIS Muhammadiyah 02 Cakru, sangat kurang mengenal dengan bahasa arab yang seharusnya sudah tidak asing lagi bagi mereka, dikarenakan ada beberapa Faktor-faktor yang mempengaruhi

(4)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

582

kesulitan belajar adalah faktor intern meliputi : kondisi kesehatan, ketika pembelajaran dikelas akan dimulai sering terjadi kondisi kesehatan siswa terganggu, banyak di antara siswa tidak masuk kelas karena sakit atau pusing ketika menerima pelajaran bahasa arab karena selalu ada perintah menghafalkan kosakata yang begitu banyak. Kemudian faktor kedua yaitu minat siswa terhadap berbahasa arab yang sangat kurang, selain karena kesan guru yang kurang baik dalam menyampaikan atau mengajar, juga materiyang terlalu rumit bagi mereka sehingga enggan mendengarkan dan akhirnya malas dalammenerima pembelajaran. Faktor ketiga dengan tidak adanya minat siswa terhadap pembelajaran bahasa arab maka pastinya berdampak kurangnya bakat yang munculdalamkemampuan siswa terhadapbahasa arab, apalagi ketika ada tuga untuk mempresentasikan ungkapan seperti membaca kosakata yang kurang tepat apalagi bacaan yang intonasinya tidak bagus, sehingga siswa lainpun tertawa dan menghina, padahal sama saja jika diberikan tugas yang sama. Faktor keempat kurangnya motivasi guru atau orang tua dalam belajar bahasa arab desekolah ataupun dirumah, yang seharusnya motivasi itulah yang menjadi kunci keberhasilan kami para guru dalam mengembangkan pembelajaran bahasa arab dengan baik dan berkualitas. Faktor kelima yaitu kurang adanya kebiasaan belajar berbicara ketika setelah menerima kosakata bahasa arab, karena dengan membiasakan untuk memakai kosakata bahasa arab akan membuat siswa semakin mengenal dengan baik bahasa arab dalam keseharian, dan tidak akan merasa asing lagi ketika mereka mendengarkan kosakata yang sudah diterima dalampembelajaran bahasa arab.

“Kemudian juga ada beberapa faktor ekstern meliputi : faktor pertama yaitu lingkungan keluarga yang sangat kurang mendukung apalagi lingkungan kami sangat pelosok dan sangat kurang sekali mendengar bahasa asing seperti

(5)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

583

bahasa arab. Faktor kedua yaitu lingkungan sekolah yang guru dan siswanya tidak pernah memakai bahasa asing, yang dipakai hanya bahasa jawa dan bahasa indonesia saja, itupun kadang kurang baik, apalagi pembelajaran bahasa arab hanya dipakai ketika proses pembelajaran berlangsung, dan itupun sering kali hanya tugas dan tugas, kurang penerapan dalam ungkapan, arti, intonasi percakapan, sehingga siswa masih sering lupa ketika diberikan soal ataupun pertanyaan lisan. Faktor ketiga yaitu lingkungan masyarakat yang pastinya kurang begitu mendukung dengan pemakaian bahasa asing apalagi bahasa arab. Bagi mereka buat apa didesa memakai bahasa seperti itu,padahal banyakdari mereka yang merantau atau bekerja diluar negeri salah satunya dinegeri arab sana, namun tetap saja mereka enggan dengan bahasa tersebut, mereka lebih memilih bahasa inggris yang lebih keren daripada bahasa arab, padahaljika kita semua mampu berbahasa arab maka pastinya akan lebih terlihat keren dari pada bahasa asing yang lain,karena bahasa arab adalah bahasa al-quran yang lebih baik dari bahasa yang lain.”

“Bagi mereka buat apa didesa memakai bahasa seperti itu,padahal banyakdari mereka yang merantau atau bekerja diluar negeri salah satunya dinegeri arab sana, namun tetap saja mereka enggan dengan bahasa tersebut, mereka lebih memilih bahasa inggris yang lebih keren daripada bahasa arab, padahaljika kita semua mampu berbahasa arab maka pastinya akan lebih terlihat keren dari pada bahasa asing yang lain,karena bahasa arab adalah bahasa al-quran yang lebih baik dari bahasa yang lain.”

Alasan kami dalam pemilihan metode dan media tersebut adalah supaya siswa mampu lebih baik dalam menghafalkan mufradat bahasa arab karena dengan metode eklektik ini mampu mencapai kondisi siswa untuk menerima pembelajaran dengan baik, kemampuan siswa terhadap penerimaan materi

(6)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

584

pastinya berbeda-beda dan tentunya memerlukan metode yang berbeda pula, di dalam metode tersebut menurut kami sudah mencakup semua kemampuan siswa seperti kemampuan mendengar,kemampuan menulis, kemampuan.

METODOLOGI PENELITIAN

A. Setting Penelitian

Setting penelitian dalam penelitian ini terdiri dari tempat penelitian, waktu penelitian, keadaan peserta didik, keadaan pendidik, dan keadaan sarana dan prasarana di MIS Muhammadiyah 02 Cakru-Kencong-Jember-Jawa Timur. Masing-masing akan dijelaskan sebagai berikut :

1. Tempat Penelitian

Penelitian tindakan kelas (ptk) dengan judul “Penerapan Metode Eklektik Dengan Menggunakan Media Flashcard Dalam Meningkatkan Penguasaan Mufradat” pada siswa kelas VI di MIS Muhammadiyah 02 Cakru-Kencong-Jember-Jawa Timur. Madrasah yang terletak didesa yang jauh dari perkotaan, dan dekat dengan pantai selatan (JLS).

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada semester ganjil tahun pelajaran 2022/2023, pada tanggal 18 September 2022. Adapun rincian kegiatan meliputi: (1) persiapan-persiapan, (2) pelaksanaan tindakan dan (3) penyusunan laporan.

Tabel 1. Daftar rincian kegiatan penilitian tindakan kelas

(7)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

585 N

o

Uraian September Oktober

1 2 3 4 1 2 3

1 Perencanaan √

2 Pelaksanaan Siklus I √

3 Pelaksanaan Siklus II √ √

4 Pengolahan Data & Penyusunan Laporan

B. Subyek Dan Obyek Penelitian.

1. Subjek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah peserta didik kelas VI sejumlah 15 siswa/

siswi, laki-laki 10 siswa dan perempuan 7 siswi, 2. Obyek Penelitian

Obyek penelitian ini adalah untuk mengamati peningkatan sikap teliti dan hasil belajar peserta didik, khususnya dikelas VI MIS Muhammadiyah 02 Cakru, alasan peneliti mengambil objek penelitian ini adalah karena sekolah ini mempunyai misi untuk mengembangkan suasana pembelajaran yang aktif,

C. Data Dan Sumber Data 1. Data

“Data adalah catatan fakta-fakta atau keterangan yang akan diolah dalam kegiatan penelitian. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data-data yang dapat menggambarkan keberhasilan dan ketidakberhasilan penelitian dalam proses pembelajaran dan hasil pemahaman materi ajar.”

(8)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

586 2. Sumber Data.

Sumber data merupakan subjek dari mana data dapat diperoleh.

Sumber data penelitian ini adalah sumber data primer dan sekunder.

Sumber data primer yaitu informan (orang) yang dapat memberikan informasi tentang data penelitian. Informan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VI di MIS Muhammadiyah 02 Cakru Kecamatan Kencong Kabupaten jember Profinsi jawa Timur. Hal ini menjadi pertimbangan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan siswa dalam pembelajaran yang diberikan dengan diterapkannya penggunaan metode eklektik dengan menggunakan media flashcard dalam pembelajaran bahasa arab.

D. Tehnik Pengumpulan Data.

1. Tes

Tes tersebut dilakukan untuk mendapatkan hasil penelitian terhadap siswa kelas VI di MIS Muhammadiyah 02 Cakru Kecamatan Kencong Kabupaten jember Profinsi jawa Timur, di sini tes tersebut berupa bentuk tes tulisan ataupun tes lisan tentang tema bahasa arab yang diberikan oleh peneliti terhadap siswa.

2. Observasi (Pengamatan).

“Observasi atau pengamatan merupakan salah satu teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Observasi adalah suatu proses pengamatan dan pencatatan secara sistematis, logis, objektif dan rasional mengenai berbagai fenomena, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan untuk mencapai tujuan tertentu.”

E. Teknik Analisis data.

(9)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

587

Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data kedalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data.

F. Indikator Keberhasilan

Kriteria keberhasilan tindakan pada penelitian ini ditentukan dari dua macam indikator yaitu indikator keberhasilan proses dan indikator hasil belajar.

“Indikator Keberhasilan Proses Kualitas pembelajaran dapat dilihat dari segi proses dan dari segi hasil. Dari segi proses, pembelajaran diketahui berhasil dan berkualitas apabila seluruhnya atau setidak-tidaknya 75%

siswa terlibat secara aktif baik secara fisik, mental maupun sosial dalam proses pembelajaran. Selain itu menunjukkan kegairahan belajar yang tinggi, semangat yang besar dan percaya diri.”

G. Prosedur Penelitian.

Siklus I

Perencanaan Peneliti melakukan perencanaan dengan menentukan materi yang akan disampaikan, kemudian membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang harus diperhatikan dalam membuat RPP yaitu membuat rencana yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan, dibuat menjadi pembelajaran yang menyenangkan sehingga peserta didik lebih memahami suatu pembelajaran, dan untuk membuktikan pemahaman peserta didik terdapan rancangan penilaian yang dapat mengukur pemahaman peserta didik. Setelah itu peneliti memvalidasi RPP.

(10)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

588 Pada tahap ini dilakukan :

a. Perencanaan

b. Pelaksanaan tindakan Pertemuan pertama 1) Pembukaan/pendahuluan

2) Inti Pembelajaran 3) Penutupan c. Observasi (Pengamatan) d. Refleksi/ Perenungan.

Siklus II

Rancangan pada siklus II pada dasarnya sama dengan rancangan pada siklus I.

adapun gambaran kegiatan pada siklus II adalah sebagai berikut :

Perencanaan Peneliti melakukan perencanaan dengan menentukan materi yang akan disampaikan, kemudian membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang harus diperhatikan dalam membuat RPP yaitu membuat rencana yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan, dibuat menjadi pembelajaran yang menyenangkan sehingga peserta didik lebih memahami suatu pembelajaran, dan untuk membuktikan pemahaman peserta didik terdapan rancangan penilaian yang dapat mengukur pemahaman peserta didik. Setelah itu peneliti memvalidasi RPP.

Pada tahap ini dilakukan :

a. Perencanaan

b. Pelaksanaan tindakan Pertemuan pertama 1) Pembukaan/pendahuluan

2) Inti Pembelajaran

(11)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

589 3) Penutupan

c. Observasi (Pengamatan) d. Refleksi/ Perenungan.

Siklus III

Rancangan pada siklus II pada dasarnya sama dengan rancangan pada siklus I.

adapun gambaran kegiatan pada siklus II adalah sebagai berikut :

Perencanaan Peneliti melakukan perencanaan dengan menentukan materi yang akan disampaikan, kemudian membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang harus diperhatikan dalam membuat RPP yaitu membuat rencana yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan, dibuat menjadi pembelajaran yang menyenangkan sehingga peserta didik lebih memahami suatu pembelajaran, dan untuk membuktikan pemahaman peserta didik terdapan rancangan penilaian yang dapat mengukur pemahaman peserta didik. Setelah itu peneliti memvalidasi RPP.

Pada tahap ini dilakukan :

a. Perencanaan

b. Pelaksanaan tindakan Pertemuan pertama 1) Pembukaan/pendahuluan

2) Inti Pembelajaran 3) Penutupan c. Observasi (Pengamatan) d. Refleksi/ Perenungan.

(12)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

590 HASIL PENELITIAN

Pra siklus

Berdasarkan obeservasi awal yang dilakukan peneliti diketahui bahwa

peserta didik kelas VI di MIS Muhammadiyah 02 Cakru, Kencong, jember, Jawa Timur mengalami kesulitan dalam pelajaran Bahasa Arab terutama dalam menghafalkan mufradat dengan cepat pada materi ُةَعاَّسلا . Terdapat 15 peserta didik yang mencapai nilai ketuntasan minimal (KKM) 70. Rendahnya hasil belajar tersebut disebabkan oleh rendahnya minat dan pengetahuan dasar peserta didik terkait materi ُةَعاَّسلا , serta jam pelajaran bahasa Arab yang singkat, sehingga peserta didik merasa kesulitan dalam mempelajari materi tersebut. Berikut adalah hasil prestest peserta didik kelas VI..

Dari tabel perolehan nilai hasil belajar peserta didik pada materi ُةَعاَّسلا pada waktu pra siklus, diketahui bahwa nilai rata-rata hasil belajar peserta didik hanya mencapai 67,33 % yang memenuhi nilai KKM. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan peserta didik pada materi ُةَعاَّسلا masih sangat rendah.

Dapat disimpulkan dengan menerapkan metode eklektik dan media flashcard pada waktu pra siklus masih menunjukkan hasil belajar yang rendah pada peserta didik. Peserta didik yang tuntas hanya mencapai 46 % dan belum tuntas 53 %.

N o

Ketuntasan Frekuensi Prosentasi

(13)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

591 Pelaksanaan Siklus I

1. Perencanaan Pada tahap perencanaan ini, peneliti merencanakan

melakukan 1 kali

pertemuan untuk siklus I, peneliti menyiapkan 1 RPP terkait pembelajaran ُةَعاَّسلا . Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari jum’at tanggal 19 September 2022. Perolehan nilai hasil belajar peserta didik pada materi ُةَعاَّسلا pada waktu pra siklus, diketahui bahwa nilai rata-rata hasil belajar peserta didik hanya mencapai 73 % yang memenuhi nilai KKM. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan peserta didik pada materi ُةَعاَّسلا sudah hampir mencapai target maksimal ketuntasan nilai. Dapat disimpulkan dengan menerapkan metode konvensional pada waktu pra siklus masih menunjukkan hasil belajar yang rendah pada peserta didik. Peserta didik yang tuntas hanya mencapai 73 % dan belum tuntas 27 %.

Pelaksanaan Siklus II

1 Tuntas 7 Siswa 46%

2 Tidak Tuntas 8 Siswa 53%

N o

Ketuntasan Frekuensi Prosentasi

1 Tuntas 11 Siswa 73%

2 Tidak Tuntas 4 Siswa 27%

(14)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

592

1. Perencanaan Pada tahap perencanaan ini, peneliti merencanakan melakukan 1 kali pertemuan untuk siklus II, peneliti menyiapkan 1 RPP

terkait pembelajaran

ُةَعاَّسلا . Pertemuan pertama disiklus I dilaksanakan pada hari jum’at tanggal 19 September 2022, pertemuan kedua disiklus II dilaksanakan pada tanggal 21 September 2022. Setelah postetst diberikan, dilakukan penilaian oleh peneliti. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata 78. Berikut tabel rekapan ketuntasan hasil belajar.

Pelaksanaan Siklus III

1. Perencanaan Pada tahap perencanaan ini, peneliti merencanakan melakukan 1 kali pertemuan untuk siklus III, peneliti menyiapkan 1

RPP terkait pembelajaran

ُةَعاَّسلا dengan beberapa perckapan . Pertemuan pertama disiklus I dilaksanakan pada hari jum’at tanggal 19 September 2022, pertemuan kedua disiklus II dilaksanakan pada tanggal 21 September 2022, dan terakhir pelaksanaan siklus III dilaksanakan pada tanggal 17 Oktober 2022. Setelah postetst diberikan, dilakukan penilaian oleh peneliti. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata 81. Berikut tabel rekapan ketuntasan hasil belajar.

N o

Ketuntasan Frekuensi Prosentasi

1 Tuntas 12 Siswa 79%

2 Tidak Tuntas 3 Siswa 20%

(15)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

593

Pada pelaksanaan siklus I, proses pembelajaran dengan metode eklektik dan media flashcard belum terlihat antusias dan menarik dan belum terlihat baik dan membuat siswa masih kurang bersemangat lagi untuk belajar bahasa arab terutama menghafalkan mufradat. Dari sisi guru, guru melakukan aktivitas pembelajaran kurang sesuai dengan yang direncanakan, dan masih terdapat beberapa kekurangan seperti guru kadang masih terlewati beberapa langkah pembelajaran yang mungkin masih kurang maksimal dalam menerapkannya. Begitu juga dengan aktivitas peserta didik, peserta didik belum terlihat aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Sehingga mengahasilkan nilai yang kurang maksimal dengan mencapai dibawah ketuntasan minumum yaitu 73 % bagi guru, dan mencapai 26 % dari siswa.

Siklus II merupakan siklus perbaikan, disini peneliti mempelajari hasil observasi aktivitas guru dan peserta didik, mempelajari hasil perbandingan pretest dan posttest. Selanjutnya memperbaiki proses pembelajaran pada siklus II. Proses pembelajaran pada siklus II mengalami peningkatan, dimana hasil pengamatan untuk aktivitas guru lebih baik dari pada siklus I. Begitu juga hasil pengamatan pada aktivitas peserta didik pada siklus II mengalami peningkatan dibandingkan aktivitas mereka pada siklus I. Upaya perbaikan yang dilakukan oleh

N o

Ketuntasan Frekuensi Prosentasi

1 Tuntas 15 Siswa 100%

2 Tidak Tuntas 0 Siswa 0%

(16)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

594

guru berhasil dengan meningkatnya prosentase peserta didik yang memperoleh ketuntasan nilai minimal 70. Dan seluruh peserta didik berhasil meraih nilai ketuntasan minimal yang telah ditentukan.

Berdasarkan hasil analisis data, hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah:

1) keterampilan menulis siswa sebelum menggunakan metode eklektik masih rendah dengan nilai rata-rata 73 dengan ketuntasan 73 %.

2) proses penggunaan metode eklektik berjalan dengan baik sesuai dengan tahapannya. Pada siklus I nilai rata-rata aktivitas guru adalah 79,2% dan nilai rata-rata aktivitas siswa pada siklus I adalah 64,5%. Dan pada siklus II nilai rata-rata aktivitas guru adalah 97% dan nilai rata-rata aktivitas siswa pada siklus II adalah 95%.

3) keterampilan menulis siswa setelah menggunakan metode eklektik dengan guru mengkombinasikan beberapa metode pembelajaran seperti metode ceramah, metode drill (latihan), metode imla, dan metode langsung, mengalami peningkatan pada setiap siklusnya. Siklus II merupakan siklus perbaikan, disini peneliti mempelajari hasil observasi aktivitas guru dan peserta didik, mempelajari hasil perbandingan pretest dan posttest.

Siklus III merupakan siklus perbaikan dari siklus II, disini peneliti mempelajari hasil observasi aktivitas guru dan peserta didik, mempelajari hasil perbandingan pretest dan posttest. Selanjutnya memperbaiki proses pembelajaran pada siklus III. Proses pembelajaran pada siklus III mengalami peningkatan, dimana hasil pengamatan untuk aktivitas guru lebih baik dari pada siklus II. Begitu juga hasil pengamatan pada aktivitas peserta didik pada siklus III mengalami peningkatan dibandingkan aktivitas mereka pada siklus II. Upaya

(17)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

595

perbaikan yang dilakukan oleh guru berhasil dengan meningkatnya prosentase peserta didik yang memperoleh ketuntasan nilai minimal 70.

Dan seluruh peserta didik berhasil meraih nilai ketuntasan minimal yang telah ditentukan.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah di deskripsikan pada bab IV , diperoleh kesimpulan bahwa Pemanfaatan metode eklektik dan media flash card memang dapat meningkatkan hasil belajar bahasa arab pada tema ُةَعاَّسلا siswa kelas VI MIS Muhammadiyah 02 Cakru, Jember Jawa Timur.

Hal ini dibuktikan dengan : (1) Aktivitas guru dalam proses pembelajaran dengan memanfaatkan metode eklektik dan media flash card untuk meningkatkan hasil belajar bahasa arab tema ُةَعاَّسلا di nyatakan baik sekali hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan presentase aktivitas guru pada siklus I dan siklus II, aktivitas guru mengalami peningkatan sebesar 3,4% yaitu dari 3,3% pada siklus I menjadi 97% pada siklus II. (2) Aktivitas siswa dalam pembelajaran memanfaatkan media flash card juga ada peningkatan pada siklus I dan II hal ini di tunjukkan bahwa siswa yang tidak aktif dikelas menjadi aktif misalnya dalam bertanya, menjawab pertanyaan dan presentasi di depan kelas, serta siswa yang biasanya ramai saat guru menjelaskan materi menjadi diam dan lebih tertarik mendengarkan penjelasan guru, siswa juga tidak malu untuk bertanya dan menyampaikan pendapat nya dan aktivitas siswa mengalami peningkatan sebesar 3,4% yaitu dari 3,3% pada siklus I menjadi 95%

pada siklus II. (3) Pemanfaatan metode eklektik dan media flash card dapat meningkatkan hasil belajar bahasa arab siswa kelas VI MIS Muhammadiyah 02

(18)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

596

Cakru, Jember, Jawa Timur . hal ini dapat dibuktikan dengan hasil belajar siswa dinyatakan baik dan mengalami peningkatan pada setiap siklus,ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal juga mengalami peningkatan yaitu sebesar 100% yaitu dari 75% pada siklus I menjadi 100% pada siklus II.

DAFTAR PUSTAKA

- Zarkani, M. (2019). E EFEKTIVITAS METODE EKLEKTIK DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB. Al-Amin Journal: Educational and

Social Studies, 4(2), 37-52. Retrieved from

(http://ejournal.kopertais4.or.id/sasambo/index.php/alamin/article/view/

3666)

- Mardiyah, S. M. (2020). Metode Eklektik dalam Pembelajaran Bahasa Arab. Tarbiyatuna: Jurnal Pendidikan Ilmiah, 5(1), 119-143.

(https://doi.org/10.55187/tarjpi.v5i1.3906)

- Khodroul Firdaus,“Efektifitas Permainan Flash Card Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca, TK Sunan Pandanaran Ngaglik Sleman Yogyakarta”. Skripsi, Fakultas Sosial Humaniora jurusan Psikologi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2009.

- Rahman, Anwar Abd., PENGAJARAN BAHASA ARAB DENGAN METODE EKLEKTIK, Universitas Islam Negrei (UIN) Alauddin Makassar, hal. 65-66, 2011.

- Aziz Fachrurrozi dkk, Pembelajaran Bahasa Asing, (Jakarta: Bania Publishing 2010, cetakan ke-9), hal. 204

- Abu, Ahmad. 1986. Metode Khusus Pendidikan Agama. Bandung: CV Amrico, hal: 152

(19)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

597

- Ahmad Falah, M.Ag, Materi dan Pembelajaran Fiqh MTs – MA, Jurusan Tarbiyah STAIN Kudus, 2009, hlm. 10.

- Tarbiyatuna: Jurnal Pendidikan Ilmiah Vol. 5 No. 1 (Juni) 2020

- Radliyah Zaenuddin, Metodologi dan Strategi Alternatif Pembelajaran Bahasa Arab (Yogyakarta: Pustaka Rihlah Group, 2005). hal 43.

- Putri Hardiyanti, Metode Pembelajaran Elektik (Padang: Nayla Amirah,

2014). hal.

207-208.

- digilib.uns.ac.id,hal.7

- 1[1] Abu, Ahmad. 1986. Metode Khusus Pendidikan Agama. Bandung: CV Amrico, hal: 152

- Anselm,dkk, Dasar-dasar Penelitian Kualitatif (Prosedur, Tehnik danTeori Grounded), 1997. Penyadur Junaidi Ghony, P T Bina Ilmu, hlm. 11

- Soedarsono, F.X, AplikasiPenelitian Tindakan Kelas. Departemen Pendidikan Nasional, hlm. 2

- Putri Hardiyanti, Metode Pembelajaran Elektik (Padang: Nayla Amirah, 2014). hal. 207-208.

- Henry Guntur Taringan, Strategi pengajaran dan pembelajaran bahasa (Bandung: Angkasa, 1993). hal. 115.

- Radliyah Zaenuddin, Metodologi dan Strategi Alternatif Pembelajaran Bahasa Arab (Yogyakarta: Pustaka Rihlah Group, 2005). hal 43.

- Ahmad Rifa’i. Implementasi Thariqah Al Intiqaiyyah (Metode Eklektik) Pada Pembelajaran Bahasa Arab Di MTsN Kediri 1. Realita: Jurnal Penelitian dan Kebudayaan Islam. Vol 13 No. 2 (2015). hlm. 165

(20)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

598

- Anwar Abd Rahman, “Pengajaran Bahasa Arab dengan Metode Eklektik,” Jurnal Adabiyah 11, no. 1 (2011): 70.

- Ahmad Rifa’i, Implementasi Thariqah Al Intiqaiyyah (Metode Eklektik) Pada Pembelajaran Bahasa Arab Di MTsN Kediri 1. Realita: Jurnal Penelitian dan Kebudayaan Islam. Vol 13 No. 2 (2015). hal. 166.

- Raswan. Pengaruh Metode Pembelajaran Eklektik Terhadap Hasil Belajar Bahasa Arab Siswa. Arabiyat: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab.

Vol. 5 No. 1 Tahun 2018: 129–130.

- Nunu Mahnun, “Media pembelajaran (kajian terhadap langkah-langkah pemilihan media dan implementasinya dalam pembelajaran)”, Jurnal pemikiran Islam; Vol. 37, No.1 (2012): 27.

- Peningkatan Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam, Pengembangan dan Pemanfaatan Media Pembelajaran, (Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, 2012), 3.

- Zainal Aqib, “Model-model, media, dan strategi pembelajaran”

kontekstual (inovatif) (Bandung:Yrama widya, 2015), 50.

- Azhar Arsyad, Media pembelajaran, edisi revisi (Jakarta:Raja Grafindo persada, 2015), 115.

- Melisa Dian Puspita, dkk, “Pengaruh Penggunaan Media Flashcard Terhadap Keterampilan Berbicara Anak Usia 5-6 Tahun di TK Al Falah Palembang Tahun Ajaran 2019/2020”, “Pernik Jurnal PAUD”, Vol 3 No.1, 2020.

(21)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

599

Referensi

Dokumen terkait

Kelemahan pelaksanaan pendidikan seni antara lain terdapat pada aspek penilaian hasil belajar. Penilaian hasil belajar yang dilakukan cenderung baru terfokus pada

Untuk mendapatkan gambaran yang jelas dan menyeluruh tentang skripsi yang berjudul Peranan Sarwo Edhie Wibowo dalam Penumpasan Gerakan 30 September 1965 di Jakarta

Hadirnya kampus ini secara langsung membawa dampak yang sangat besar karena selain merupakan wadah untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia bagi yang

Hasil penelitian tersebut memberikan gambaran agar permukiman yang berada pada desa wisata di setiap daerah harus terus didukung oleh pemerintahan daerahserta peran

[r]

Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa dalam teologi Paulus, salib memiliki signifikansi yang besar bagi kehidupan manusia, karena salib adalah kekuatan Allah yang

Flowchart Pemrograman Sensor Sensor accelerometer MMA7260Q dan rate- gyroscope JPN ENC-03JA adalah sensor yang memiliki tegangan keluaran DC analog yang membutuhkan

terdidik ini membuat pasar kerja bergejolak dimana semua tamatan universitas yang merupakan tenaga kerja terdidik berlomba-lomba dalam persaingan lapangan pekerjaan untuk