• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI MATERI SURAT AN-NASR DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING BY DOING PADA SISWA KELAS III SDN WONO AGUNG 2

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI MATERI SURAT AN-NASR DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING BY DOING PADA SISWA KELAS III SDN WONO AGUNG 2"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

1221

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI MATERI SURAT AN-NASR DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING BY DOING

PADA SISWA KELAS III SDN WONO AGUNG 2

Wardani

Email wardaniwardani760@gmail.com

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah: (a) Untuk mengungkap pengaruh pembelajaran learning by doing terhadap hasil belajar Pendidikan Agama Islam. (b) Ingin mengetahui seberapa jauh pemahaman dan penguasaan mata pelajaran Pendidikan Agama Islam setelah diterapkannya pembelajaran learning by doing.

Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan (action research) sebanyak dua siklus. Setiap siklus terdiri dari tiga tahap yaitu:

perencanaan, kegiatan dan pengamatan, dan refleksi,. Sasaran penelitian ini adalah siswa Kelas III. Data yang diperoleh berupa hasil tes akhir pelajaran, lembar observasi kegiatan belajar mengajar.

Dari hasil analis didapatkan bahwa Hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus II yaitu, siklus I (43%), siklus II (86%).

Simpulan dari penelitian ini adalah metode learning by doing dapat berpengaruh positif terhadap prestasi belajar Siswa kelas III, serta model pembelajaran ini dapat digunakan sebagai salah satu alternatif metode pembelajaran Pendidikan Agama Islam.

Kata Kunci : Pendidikan Agama Islam PENDAHULUAN

Pembelajaran yang terapkan agar tidak membosankan dibutuhkan

inovasi yang kreatif dan menggunakan suatu metode yang baik untuk

menarik minat peserta didik. (Daniarti dan Minsih:2018) menyebutkan

peran guru dalam pengelolaan kelas inovatif sangat komplek yaitu menjadi

(2)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

1222

pengelola kelas atau pengelola pengajaran guru juga berperan sebagai fasilitator, motivator, demonstrator, mediator, dan evaluator. Intinya adalah bagaimana peran guru selalu berusaha supaya siswa bisa semangat, senang dan aktif dalam proses belajar menagajar. Apabila seorang siswa dalam proses belajar mampu berperan secara aktif sudah dapat dikatakan suatu pembelajaran tersebut berhasil serta fokus pada materi yang disampaikan pada guru. Pendidik pun perlu menentukan model yang sesuai dengan kondisi dilapangan sehingga penerapannya sesuai karakteristik Pengalaman peneliti sendiri dari hasil pembelajaran yang dilakukan selama ini menggunakan cara lama yaitu dengan menggunakan model ceramah kemudian siswa mengerjakan soal, peneliti merasa banyak sekali kekurangan terdapat diproses pembelajaran tersebut. Misalnya ada beberapa siswa ketika proses pembelajaran berlangsung tidak memerhatikan guru menyampaikan materi, siswa sibuk dengan bermain sendiri dengan teman sebangku, mengobrol, bahkan duduk di bawah meja bermain dengan temannya, bahkan ketika guru menugaskan siswa untuk mengerjakan soal di buku terdapat beberapa siswa yang tidak mau mengerjakan. Pembelajaran seperti ini akan menciptakan suasana kelas yang statis, monoton, membosankan bahkan akan mematikan aktivitas dan kreativitas siswa dikelasyang akan berpengaru pada hasil belajar siswa. Hal ini dapat terjadi akibat dari beberapa faktor, menurut Zulaikha & Minsih (2017) mengatakan problematika tersebut meliputi penyusunan RPP yang tidak sesuai dengan waktu yang ditentukan, penerapan strategi, metode dan teknik pembelajaran yang kurang variatif, guru jarang menggunakan media/alat peraga yang sesuai dengan karakteristik siswa Hal tersebut dapat berakibat buruk terhadap siswa jika terus dibiarkan, penggunaan model yang tidak inovatif dan kreatif membuat siswa seringkali bosan dan tidak mempunyai motivasi pada saat proses belajar dikelas.

Keberlangsungan proses belajar dapat dipengaruhi pada pemilihan model

pembelajaran yang inovatif serta kreatif. Suatu model pembelajaran juga

dapat mendorong rasa perhatian anak pada materi yang disampaikan,

sehingga siswa memerhatikan guru dan materi pembelajaran dapat

tersampaikan dengan baik. Pola pengajaran guru berkaitan erat dengan

pilihan metode, jika bahan pelajaran disajkan secara menarik besar

kemungkinan motivasi belajar siswa akan meningkat. Pemilihan metode

yang salah akan menghambat pencapaian tujuan pembelajaran (Djamarah,

2010).

(3)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

1223

Model pembelajaran learning by doing merupakan model pembelajaran yang mampu mengaktifkan siswa dalam pembelajaran dikelas. Pembelajaran dengan model pembelajaran learning by doing ini siswa lebih ditekankan untuk berinteraksi langsung dengan objek yang dipelajarinya atau dengan kata lain belajar sambil melakukan. model learning by doing ini pada dasarnya merupakan model yang lebih menekankan pada melakukan percobaan secara langsung daripada sekedar membaca atau menghafal buku. Menggunakan model ini siswa akan mendapatkan lebih banyak informasi jika mereka melakukan apa yang mereka dengar, baca, dan tuliskan. Inilah merupakan konsep dari learning by doing. . Diharapkan dengan model pembelajaran learning by doing ini siswa mampu berpikir kritis, kreatif, serta inovatif sehingga pemahaman akan materi dapat dipahami dengan baik, dengan begitu hasil belajar siswa diharapkan mampu dapat meningkat dan siswa juga memiliki keaktifan belajar dikelas dengan menggunakan model tersebut Berdasarkan latar belakang dan uraian diatas, maka penulis dalam penelitian ini berinisiatif mengambil Judul :” Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar PAI Materi Surat An-Nasr dengan Model Pembelajaran Learning By Doing Pada Siswa Kelas III SDN Wono Agung 2.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksakan menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas

(PTK). Prendergast (2002:3) menyatakan, bahwa penelitian tindakan kelas

merupakan wahana bagi guru untuk melakukan refleksi dan tindakan secara

sistematis dalam pengajarannya untuk memperbaiki proses dan hasil belajar

siswa. Subyek penelitian adalah siswa-siswi sekolah SDN Wono Agung 2 Kelas

III tahun pelajaran 2021/2022 yang berjumlah 11 orang dengan rincian 4 orang

laki-laki dan 7 orang perempuan dengan pokok bahasan surat An-Nasr. Tujuan

dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana prestasi

belajar siswa kelas III SDN Wono Agung 2 setelah menggunakan model

pembelajaran Learning By Doing, sebagaiman diketahui pembelajaran dengan

model lama prestasi siswa-siswi sangat rendah khususya pada materi surah

An-Nasr.Penelitian ini dilaksakan dalam dua siklus, masing-masing siklus

melalui tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, tes akhir dan refleksi.

(4)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

1224 HASIL PENELITIAN

Supaya dalam penelitian ini, Penulis mendapatkan hasil yang sesuai dengan harapan maka cara yang digunakan adalah model siklus. Adapun pelaksanaan dari siklus-siklus tersebut adalah sebagai berikut:

1. Siklus I

a. Tahap Perencanaan

Dalam tahap perencanaan ini terdapat beberapa hal yang harus di persiapkan yaitu menetapkan jumlah siklus penelitian, menetapkan waktu penelitian, menetapkan materi pelajaran yang akan disajikan, dan Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), meminta bantuan Seseorang Guru (teman sejawat) untuk menjadi observer, yaitu Chintia Anggraini, S.Pd, membuat lembaran observasi, dan menyusun alat evaluasi (tes formatif)

b. Tahap Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus I dilaksanakan pada tanggal 16 juni Tahun 2022 di Kelas III jumlah siswa 11 siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai pengajar. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pelajaran yang telah dipersiapkan. Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan belajar mengajar.Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif I dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar yang telah dilakukan.

Adapun proses kegiatan pada pertemuan pertama siklus 1 adalah sebagai berikut.

a). Kegiatan Awal

Dalam kegiatan pembelajaran ini kegiatan diawali guru membuka pelajaran dengan mengucap salam dan membaca doa bersama, mengecek kehadiran peserta didik dengan mengabsen peserta didik, mengajukan pertanyaan secara komunikatif berkaitan dengan materi, menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan yang akan dicapai dan menyampaikan kegiatan pembelajara yang akan dilaksanakan

b). Kegiatan Inti

(5)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

1225

Pada kegiatan mengamati guru meminta peserta didik untuk mengamati gambar atau tayangan slide yang berkenaan dengan materi serta mengajukan pertanyaan. pada tahap eksplorasi peserta didik membaca materi yang diberikan serta mendiskusikan tentang masalah yang ada di LKPD. Pada kegiatan mengasosiasi siswa membuat rumusan/ringkasan tentang kandungan materi dengan kehidupan sehari-hari. Tahap mengkomunikasikan siswa menyampaikan hasil diskusi secara kelompok secara sederhana dan kelompok lain menanggapi hasil presentasi (melengkapi, mengkonfirmasi, menyanggah) Pengamatan

c). Kegiatan Akhir

Membuat kesimpulan dengan bimbingan guru Melaksanakan penilaian dan refleksi dengan mengajukan pertanyaan atau tanggapan peserta didik dari kegiatan yang telah dilaksanakan sebagai bahan masukan untuk perbaikan langkah selanjutnya. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dengan memberikan tugas tes formatif kepada siswa, menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya kemudian menutup pelajaran dengan berdoa

c. Pengamatan 1) Aktivitas Guru

Aktivitas Guru dalam Proses Pembelajaran Materi Surah An-Nasr Siklus I dengan penerapan dengan model pembelajaran Learning By Doing dilaksanakan dan dinilai oleh observer dari teman sejawat berdasarkan lembar pengamatan guru.. Observer menyimpulkan bahwa pada pertemuan I apersepsi harus disampaikan guru secara jelas, Guru harus lebih ekstra untuk membimbing siswa dalam meningkatkan keaktifannya seperti bertanya ataupun menanggapi pertanyaan serta mengerjakan tugas yang diberikan, pembentukan kelompok harus dilakukan secara tertib dengan bimbingan guru,

d. Nilai Tes Hasil Belajar

Guru memberikan soal tes siklus I untuk dikerjakan oleh siswa. Soal yang diberikan sebanyak 20 buah. Dari hasil belajar peserta didik yang didapat masih belum memenuhi target yang diharapkan. Masih ada peserta didik yang kurang mampu untuk menjawab soal dikarenakan siswa belum begitu menguasai materi yang diberikan guru. Banyak siswa yang belum sepenuhnya bisa menjawab pertanyaan mengakibatkan nilai siswa yang mendapat nilai dibawah ketuntasan yang telah ditetapkan. Adapun hasil belajar tindakan (siklus 1)

(6)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

1226 e. Refleksi

Berdasarkan temuan penelitian siklus I yang telah didiskusikan dengan teman sejawat yang membantu pelaksanaan observasi, terdapat beberapa hal yang perlu menjadi perbaikan untuk tindakan pada siklus berikutnya di antaranya:

1) Siswa masih kurang aktif dalam mengikuti pelajaran.

2).Aktifitas guru selama proses pembelajaran belum maksimal, seperti memotovasi siwa dalam pembelajaran, mengkondisikan kelas, mengatur kelompok dan pengelolaan waktu. Ditambah lagi karena guru kurang menyampaikan materi dengan jelas, guru masih grogi dalam proses pembelajaran dan juga guru belum dapat menciptakan suasana kelas yang menyenangkan.

3) Aktifitas siswa dalam proses pembelajaran belum efektif, karena siswa tidak memperhatikan guru dengan baik, siswa belum dapat menanggapi pertanyaan guru dan belum dapat menanggapi hasil kerja kelompok lain.

4) Siswa masih sibuk sendiri dengan aktifitasnya misalnya mengobrol dengan temannya, ribut.

5) Ketuntasan yang dicapai oleh siswa masih rendah.

Berdasarkan hasil evaluasi di atas perlu adanya perbaikan, maka penulis memutuskan untuk melanjutkan penelitian pada siklus II. Adapun tindakan yang akan dilakukan untuk meningkatkan aktifitas guru, aktifitas siswa, dan ketuntasan hasil belajar siswa adalah guru akan mengkondisikan kelas agar lebih kondusif, guru lebih baik lagi dalam pengelolaan waktu, guru akan memperhatikan siswa yang pasif dalam kelompok sehingga seluruh siswa dapat terlibat aktif dan bekerja sama dalam masyarakat belajar, guru akan membimbing siswa agar lebih berani memberikan tanggapan dan bertanya sehingga siswa aktif dalam pembelajaran. Dengan melakukan kegiatan aktifitas guru seperti di atas, diharapkan dapat meningkatkan aktifitas siswa, ketuntasan klasikal, dan nilai hasil belajar siswa pada siklus II.

2. Siklus II

a. Tahap Perencanaan

Dari hasil refleksi pada siklus I, masih banyak peserta didik yang tidak memperhatikan penjelasan guru, ada yang masih mengobrol sendiri dan kurang aktif dalam proses pembelajaran, tidak mau bertanya saat peserta didik belum paham, dan masih malu untuk mengemukakan pendapat sendiri. Dalam siklus ini ada 6 peserta didik yang belum mencapai nilai ketuntasan 65 yaitu hanya

(7)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

1227

mendapat nilai 60 dan 5 anak telah mencapai nilai di atas 65. Hal tersebut menunjukkan bahwa ada 6 peserta didik yang belum tuntas belajar. Karena masalah tersebut penulis menyusun kembali upaya perbaikan pada siklus II.

Peneliti menyusun kembali RPP, meminta bantuan Seseorang Guru untuk menjadi observer, menyidiakan kertas karton serta potongan-potongan ayat Alqur’an dan artinya untuk tugas proyek, Lembar Observasi, dan soal tes akhir siklus II. Guru mengupayakan agar proses pembelajaran menjadi lebih menarik, guru memberikan variasi-variasi kecil agar peserta didik tidak jenuh.

b. Tahap Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus I dilaksanakan pada tanggal 23 juni Tahun 2022 di Kelas III jumlah siswa 11 siswa. Dalam hal ini peneliti turun langsung sebagai pengajar. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pelajaran yang telah dipersiapkan. Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan belajar mengajar.Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif II sebagai bahan acuan sejauh mana Efektifitas model pembelajaran yang diberikan atas hasil prestasi siswa. Adapun proses kegiatan pada pertemuan pertama siklus II adalah sebagai berikut.

a). Kegiatan Awal

Dalam kegiatan pembelajaran ini kegiatan diawali guru membuka pelajaran dengan mengucap salam dan membaca doa bersama, mengecek kehadiran peserta didik dengan mengabsen peserta didik, mengajukan pertanyaan secara komunikatif berkaitan dengan materi, menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan yang akan dicapai dan menyampaikan kegiatan pembelajaran.

b). Kegiatan Inti

Pada kegiatan mengamati guru meminta peserta didik untuk mengamati gambar atau tayangan slide yang berkenaan dengan materi serta Mengajukan mertanyaan. Pada tahap eksplorasi Peserta didik membaca materi yang diberikan, membuat karya kaligrafi dan proyek memasang ayat Al-Quran sesuai dengan artinya. Pada kegiatan Mengasosiasi siswa Mengidentifikasi ayat yang mudah dan sulit ditulis, Tahap mengkomunikasikan siswa Menampilkan hasil karya kaligrafi dan proyek pembuatan ayat Al-Quran dengan artinya secara individu dan kelompok c). Kegiatan Akhir

(8)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

1228

Membuat kesimpulan dengan bimbingan guru Melaksanakan penilaian dan refleksi dengan mengajukan pertanyaan atau tanggapan peserta didik dari kegiatan yang telah dilaksanakan sebagai bahan masukan untuk perbaikan langkah selanjutnya. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dengan memberikan tugas tes formatif kepada siswa, menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya kemudian menutup pelajaran dengan berdoa

c. Pengamatan 1) Aktivitas Guru

Aktivitas Guru dalam Proses Pembelajaran Materi Surah An-Nasr dengan penerapan dengan model pembelajara Learning By Doing disiklus II dilaksanakan dan dinilai oleh observer berdasarkan lembar pengamatan guru.

Observer menyimpulkan bahwa pada siklus II guru telah melaksanakan proses pembelajaran dengan baik, karena masuk pada siklus II ini guru sudah bisa mengelola waktu dengan baik, menggunakan tahapan -tahapan pembelajaran sesuai rencana, serta dapat membimbing siswa dalam kerja kelompok dengan baik. Guru sudah meningkatkan keaktifan siswa. Tahap demi-tahap penerapan model pembelajara Learning By doing pada materi surah An-Nasr sudah terlaksana.

Tabel 4.5

Observasi Pengelolaan Pembelajaran oleh Guru Pada Siklus II 2) Aktifitas siswa

Aktifitas siswa dalam proses pembelajaran materi Q.S an-Nasr dengan penerapan model pembelajaran Learning By Doing dilaksanakan dan dinilai oleh guru berdasarkan lembar pengamatan siswa. Observer menyimpulkan bahwa pada pertemuan pada siklus II siswa sudah lebih aktif dan kreatif.

Siswa sudah berani menjawab pertanyaan dan mengemukkan pendapat sendiri, berani mempresentasikan hasil kerja kelompoknya didepan kelas, Kerja sama dengan kelompok yang semakin kompak dan komunikasi antar siswapun semakin terjalin dengan baik.

Tabel 4.6

Lembar Observasi untuk siswa Pada Siklus II Keterangan :

(9)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

1229 1 = Sangat Kurang 0% - 20%

2 = Kurang 21% - 40%, 3 = Cukup 41% - 60%

4 = Baik 61% - 80%

5 = Sangat Baik 80% - 100%

Nilai = 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 X 100

Perolehan dari observasi pengamatan yang dilakukan Guru terhadap aktifitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar yang dilakukan di kelas adalah sebagai berikut :

Skor = 39

48 x 100 = 81 %

Dari tabel dan perhitungan diatas bahwa aktivitas siswa dalam proses pembelajaran pada siklus II mencapai nilai 81 %. Dari data tersebut aktifitas siswa dalam pembelajaran masuk ke dalam kategorikan mendapat predikat sangat baik, terlihat siswa sudah mampu dalam hal bertanya ataupun mengemukakan pendapat, menyapaikan hasil diskusi ataupun gagasan yang diperoleh, serta keaktifan belajar semakin membaik. Dengan demikian dapat disimpulkan kegiatan belajar peserta didik sudah berjalan dengan baik sekali sesuai dengan yang diharapkan. Karena siklus II ini, merupakan penyempurnaan dari metode yang telah dijalankan sebelumnya.

d. Hasil Tes Siklus II

Guru memberikan soal tes akhir pada siklus II untuk dikerjakan oleh siswa.

Soal yang diberikan sebanyak 20 buah yang siberikan pada akhir pembelajaran.

Adapun hasil belajar tindakan (siklus I1) pada tabel berikut:

Tabel 4.7

Nilai Tes Akhir Pada Siklus II

No Nama Siswa Nilai

Keterangan

T TT

1 Ahmad Zaini 90 √

2 Afrizal Maulana 85 √

(10)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

1230

3 Alfriano Rasyidin 85 √

4 Azahra Nur Aisyahrani 90 √

5 Chika Anggraini 85 √

6 Hesti Ayu Lestari 100 √

7 Maulidia Astuti 60 √

8 Nilam sari 90 √

9 Ragil azi saputra 85 √

10 Widia nur oktafia 85 √

11 Alya dwi sri wahyuni 90 √

Jumlah 605 10 1

Jumlah Skor 605

Jumlah Skor Maks. Ideal 700

% Skor Tercapai 86

Tabel 4.8

Rekapitulasi Hasil Tes Formatif Siswa Pada Siklus II

No Uraian Hasil Siklus II

1 2 3

Nilai rata-rata tes akhir

Jumlah siswa yang tuntas belajar Persentase ketuntasan belajar

86 10 86%

Berdasarkan tabel di atas diperoleh nilai rata-rata tes formatif sebesar 86 dan dari 10 siswa telah tuntas sebanyak 10 siswa dan 1 siswa belum mencapai ketuntasan belajar. Maka secara klasikal ketuntasan belajar yang telah tercapai sebesar 86% (termasuk kategori tuntas). Hasil pada siklus II ini mengalami peningkatan lebih baik dari siklus I. Adanya peningkatan kemampuan berbicara dan kerjasaman dan aktifitas siswa dalam kerja kelompok semakin baik pada siklus

(11)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

1231

II, hal ini dipengaruhi oleh adanya peningkatan kemampuan guru dalam menerapkan pembelajaran dengan metode pembelajaran learning by doing sehingga siswa menjadi lebih terbiasa dengan pembelajaran seperti ini sehingga siswa lebih mudah dalam memahami materi yang telah diberikan.

e. Refleksi

Berdasarkan temuan penelitian pada siklus II yang dilakukan selama penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa:

1) Aktifitas guru selama proses pembelajaran sudah meningkat, hal ini karena guru dapat memancing keaktifan siswa, kemampuan kreatifitas siswa, dan dalam Pengelolaan waktu pembelajaran sudah lebih baik, serta apersepsi guru memberikan pertanyaan-pertanyaan yang menggali pengetahuan siswa, sehingga siswa tidak merasa takut dan merasa percaya diri dalam mengikuti proses pembelajaran. Kemudian guru dapat mendampingi siswa sehingga setiap kelompok dapat bekerjasama dalam melakukan tugas kelompok yang diberikan, melatih siswa bertanya jawab bersama kelompok lain, dan memberi penguatan sehingga siswa berani, percaya diri saat tampil didepan kelas. Dan diharapkan guru selalu membuat inovasi dalam pembelajaran, tidak puas sampai disini saja, tapi selalu ditingkatkan agar pembelajaran dan hasil belajarnya menjadi lebih baik lagi.

2) dan siswa mampu melakukan dan membacakan hasil diskusi kelompok di depan kelas dengan berani dan percaya diri. Aktifitas siswa dalam proses pembelajaran sudah efektif, dimana siswa antusias dan bersemangat dalam proses pembelajaran. Dimana siswa sangat memperhatikan guru saat memberikan penguatan ataupun penjelasan materi, siswa dapat menjawab pertanyaan pada saat apersepsi yang dilakukan guru, siswa saling bekerjasama bersama dalam kelompok diskusi atau tugas kelompok lainnya, siswa aktif dalam bertanya- jawab

3) Ketuntasan hasil belajar siswa di siklus II yaitu 86%, maka siswa kelas III SDN Wono Agung 2 siklus II dinyatakan tuntas karena telah mencapai indikator keberhasilan klasikal dengan kriteria ketuntasan yaitu ≥ 85%

B. Pembahasan

Sebagai gambaran hasil belajar yang diperoleh dalam pembelajaran siklus I yaitu 43% atau dapat dikatakan hasil belajar peserta didik banyak yang tidak tuntas.

Berdasarkan tahap ini data yang diperoleh pada ketuntasan belajar pada tes hasil belajar dengan jumlah 11 peserta didik, yang tuntas hanya 5 orang dan yang tidak tuntas berjumlah 6 orang.

(12)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

1232

Pada pelaksanaan siklus 2, peserta didik yang mencapai ketuntasan dengan persentase 86%, dengan rincian 10 orang siswa sudah mencapai ketuntasan, hanaya ada 1 peserta didik yang belum mencapai ketuntatasan minimum.

Walaupun demikian pelaksanaan siklus 2 menurut penulis sudah mencapai apa yang diharapkan oleh target yaitu sudah melampaui ketuntasan klasikal yang ditetapkan 85 %, sedangkan hasil penelitian yang diperoleh yaitu sebesar 86%

secara klasikal sehingga penulis menyudahi penelitian pada siklus 2 ini. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa dengan penggunaan model pembelajaran Learning By Doing dapat meningkatkan hasil prestasi belajar peserta didik, yang mana peningkatan dari siklus pertama dan siklus kedua terlihat sangat signifikan.

Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada tabel peningkatan Prestasi belajar peserta didik sebagai berikut :

Tabel. 4.9

Data pencapaian Prestasi peserta didik NO. Siklus Jumlah peserta didik

yang mencapai KKM

Persentase nilai tuntas secara klasikal

1 Siklus I 5 43 %

2 Siklus II 6 86 %

Dari tabel diatas menunjukan adanya peningkatan terhadap prestasi belajar peserta didik, pada siklus I hanya ada 3 orang peserta didik yang tuntas dengan persentase 43% secara klasikal, kemudian pada siklus ke II terjadi peningkatan menjadi 86% secara klasikal.

Dengan Demikian dengan berakhirnya siklus II ini tampak jelas sekali nampak peningkatan prestasi belajar pesrta didik pada materi surah An-Nasr.

Peningkatan prestasi belajar juga dapat dilahat dari Grafik berikut ini :

(13)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

1233

Grafik di atas menujukkan bahwa terjadi peningkatan Prestasi belajar siswa dalam pembelajaran secara berturut-turut sesuai perbandingan data hasil belajar dari Siklus I, dan Siklus II. Siklus I sebesar 43%, dan meningkat lagi pada Siklus II sebesar 86%. Dengan adanya peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran, maka penerapan Learning By Doing mampu meningkatkan Prestasi belajar siswa khususnya pada materi surah An-Nar kelas III SDN Wono Agung 2.

Dilihat dari aktifitas guru dalam pengeloalaan kelas dari siklus I sampai siklus II banyak sekali perubahan-perubahan kearah yang lebih baik, dimana guru sudah bisa mengelola waktu dengan baik, menggunakan tahapan -tahapan pembelajaran sesuai rencana, serta dapat membimbing siswa dalam kerja kelompok dengan baik. Guru sudah meningkatkan keaktifan dan kekreatifan siswa dalam proses belajar. Tahap demi-tahap penerapan model pembelajara Learning By doing pada materi surah An-Nasr sudah terlaksana dengan baik.

Kegiatan aktifitas siswapun mengalami peningkatan pada tiap-tiap siklus, itu terlihat dari data peningkatan keaktifan belajar siswa diperoleh dari hasil pengamatan melalui lembar observasi yang dilakukan oleh guru. Pengamatan tersebut dilakukan selama pembelajaran berlangsung, observer mengamati kegiatan siswa selama pembelajaran dengan mengisis instrumen observasi yang telah dibuat. Peningkatan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.10

Aktifitas guru dan siswa dalam proses belajar mengajar

No. Aktifitas atau

kegiatan Siklus Persentase Kreteria

1 Guru Siklus I 60 % Cukup

2 Siswa Siklus I 58 % Cukup

43 %

86 %

0 50 100

Category 1

Grafik peningkatan prestasi belajar siswa

Siklus I Siklus II

(14)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

1234

4 Guru Siklus II 79 % Baik

5 Siswa Siklus II 81% Sangat

baik

Pada tabel diatas menunjukan pada siklus I aktifitas yang guru lakukan untuk membing siswa dalam proses pembelajaran hanya mendapat 60% dengan kategori cukup. Sedang di siklus II terjadi perbaikan yaitu 79% dengan kategori baik. Sehingga peningkatan baik dari segi guru dalam pengelolaan kelas ataupun dari segi aktifitas siswa dalam proses pembelajaran ada mengalami peningkatan dari siklus I kemudian kesiklus ke II. Hal ini dapat juga dilihat dari grafik dibawah ini :

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan selama dua siklus, hasil seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Model pengajaran Metode pembelajaran learning by doing dapat meningkatkan kualitas pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan materi surah An-Nasr.

2. Pembelajaran dengan Metode pembelajaran learning by doing memiliki dampak positif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa yang ditandai dengan peningkatan ketuntasan belajar siswa secara klasikal dalam setiap siklus, yaitu siklus I (43%), siklus II (86%).

3. Model pengajaran pembelajaran learning by doing dapat menjadikan siswa merasa dirinya mendapat perhatian dan kesempatan untuk menyampaikan pendapat, gagasan, ide dan pertanyaan.

4. Siswa dapat bekerja secara mandiri maupun kelompok, serta mampu mempertanggungjawabkan segala tugas individu maupun kelompok.

5. Penerapan pembelajaran dengan Metode pembelajaran learning by doing mempunyai pengaruh positif, yaitu dapat meningkatkan kreatifitas belajar siswa.

DAFTAR PUSTAKA

(15)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

1235

Departemen Pendidikan Nasional (2002), Kamus Besar Pendidikan Agama Islam Edisi Ketiga, , Jakarta: Balai Pustaka.

Dimyati dan Mudjiono (2002), Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta.

Husamah, Yun1 Pantiwati dkk (2018), Belajar dan Pembelajaran, Malang:

Universitas Muhamadiyah Malang.

John de Santo (2002), Pendidikan dan Pengalaman, Yogyakarta: Kepel Press, Moeslichatoen R. (1999), Metode Pengajaran di Taman Kanak-kanak, Jakarta:

Rineka Cipta.

Mursid (2010), Kurikulum Dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Sebuah Harapan Masyarakat Semarang: AKFI Media.

M. Usman Basyiruddin (2000), Metodolog Pembelajaran Islam, Jakarta: Ciputat Press.

Purwanto Ngalim (2002), Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT. Remaja Rosdakarya.

Prawiro Muhamad (2018), Pengertian Belajar (online)

https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-belajar.html diakses

tanggal 24 Juli 2021Oleh Tombo Ati Online 2016,

Semiawan Conny (1995), dkk., Pengenalan Dan Pengembangan Bakat Sejak Dini, Bandung: Remaja Rosda Karya

Suryosubroto, B (2009), Proses Belajar Mengajar di Sekolah, Jakarta: Rineka Cipta .

Syaiful Bahari Djamarah (2010), Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, Jakarta: Rineka Cipta,

Pendidikan Partisipatif (2004): Menimbang Konsep Fitrah dan Progresivisme John

Dewey, Yogyakarta: Safiria Insania Press.

(16)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

1236

Patmonodewo Soemiarti (2000), Pendidikan Anak Prasekolah, Jakarta: Rineka

Cipta

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mendukung kinerja bidang keuangan di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral agar mendapatkan penilaian WTP (wajar tanpa pengecualian) dari BPK (Badan

SELEKSI KOMPETENSI DASAR LOKASI TES PROVINSI D.I YOGYAKARTA GEDUNG SERBAGUNA SITI KHOTIJAH SMA MUHAMMADIYAH 7 YOGYAKARTA. PENGADAAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

Sistem pakar adalah sebuah program komputer yang dapat merepresentasikan dan menjelaskan menggunakan pengetahuan yang dimiliki oleh seorang ahli dengan tujuan memecahkan masalah

Latihan Soal PTIK ke 6.. Question

belum ada Anggota lain atau Anggota baru yang bersedia membeli Sertifikat Modal Koperasi untuk sementara KKS “...” dapat membeli lebih dahulu dengan menggunakan Surplus

penumpang akibat kerusakan barang bagasi tercatat, diatur pada hukum positif Indonesia yaitu Undang Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen guna

Bentuk perpaduan ini merupakan sala satu bentuk yang menurut penulis lebih cocok untuk digunakan dalam ibadah di Gereja Kemah Inijil Indonesia Talitakumi

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan menerapkan model pembelajaran Auditorry