• Tidak ada hasil yang ditemukan

Materi kuliah: Ekonomi Moneter II (Dra. Arfiah Busari)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Materi kuliah: Ekonomi Moneter II (Dra. Arfiah Busari)"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

EKONOMI MONETER II

Oleh:

Dra. Arfiah Busari, M.Si

NIP. 19620212 198903 2 004

(2)

Pertemuan 9

(3)

3

(4)

Kebijakan moneter adalah salah satu kebijakan yang secara langsung dapat

dikendalikan oleh pemerintah, serta memiliki dampak langsung pada

perekonomian di Indonesia.

4

(5)

Secara singkat grafis, pengaruh tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

KEBIJAKAN MONETER

Instrumen Dan Indikator Moneter Di Bank Sentral

Perekonomian Indonesia

(GDP, Inflasi, Tk Pengangguran, Neraca pembayaran)

Kebijakan Pemerintah Lainnya

(6)

Gambar di atas menunjukkan bahwa melalui instrumen (Operasi pasar terbuka, tk. Diskonto, cadangan minimum, himbauan, dll) serta indikator moneter (tk.

Bunga, jumlah uang beredar), kebijakan di bidang moneter akan mempengaruhi perekonomian, yang terlihat dari perubahan pendapatan nasional (GDP), tingkat inflasi, jumlah pengangguran dan neraca pembayaran). Meskipun demikian, kebijakan pemerintah lainnya juga turut mempengaruhi beberapa indikator perekonomian Indonesia tersebut.

6

(7)

Pertemuan 10

(8)

Jumlah uang beredar merupakan salah satu indikator kebijakan moneter yang sangat penting dan memiliki peranan yang besar karena dampak langsungnya pada perekonomian Indonesia. Dampak tersebut terjadi melalui beberapa jalur:

a. Jalur Biaya Modal b. Jalur Kekayaan c. Jalur Harga Relatif d. Jalur Langsung

8

(9)

Jalur Biaya Modal

Secara garis besar, pengaruh JUB terhadap perekonomian melalui jalur biaya modal dapat digambarkan sebagai berikut :

Kebijakan Moneter BI (melalui Surat Berhaganya)

Cadangan Bank Umum mengalami kenaikan

Jumlah uang

beredar cenderung bertambah

Tingkat Bunga,

sebagai harga dari JUB, akan turun

Investasi sektor riil akan naik

Kapasitas Produksi nasional akan naik

Pendapatan Nasional (GDP) akan naik

9

(10)

Jalur Kekayaan

Secara garis besar, pengaruh JUB terhadap perekonomian melalui jalur kekayaan dapat digambarkan sebagai berikut

Kebijakan Moneter Ekspansif

Jumlah uang beredar naik

Konsumsi masyarakat meningkat

Pengeluran Total Naik Pendapatan

Nasional (GDP) akan naik

10

(11)

Jalur Harga Relatif

Secara garis besar, pengaruh JUB terhadap perekonomian melalui jalur harga relatif dapat digambarkan sebagai berikut;

Kebijakan

Moneter Jumlah uang

beredar naik

Uang. kas dlm

portofolio kekayaan masy. berlebih

Kelebihan tsb.

Akan ditukarkan dng kekayaan lain Produksi thd.

Bentuk kekayaan tsb. Akan naik Investasi naik

Dan Pendapatan Nasional (GDP) akan naik

11

(12)

Pertemuan 11

(13)

TUJUAN

PEMBANGUNAN

Masyarakat yang adil dan makmur

MANAJEMEN EKONOMI

MAKRO

Pertumbuhan Ekonomi Full Employment

Stabilitas Harga External Equilibrium

Fiskal Moneter

Harga

International Trade

13

(14)

KEBIJAKAN MONETER

Upaya

Pemerintah mencapai

sasaran ekonomi Melalui

Pertumbuhan Ekonomi Pemberdayaan Penuh

Stabilitas Harga

Keseimbangan Eksternal

Suku Bunga

Jumlah Uang Beredar

Investasi

Kegiatan Produksi

14

(15)

KEBIJAKAN MONETER

Kebijakan Ekspansi  Kebijakan yang ditujukan untuk memperluas kegiatan ekonomi.

Easy Money Policy  Menambah jumlah uang beredar Kebijakan Kontraksi  Kebijakan yang ditujukan untuk

mempersempit kegiatan ekonomi.

Tight Money Policy  Mengurangi jumlah uang beredar

15

(16)

KEBIJAKAN MONETER

Fungsi uang

Uang  Segala sesuatu yang secara umum diterima sebagai alat tukar Sebagai alat pembayaran/alat tukar

Sebagai alat penyimpan kekayaan Sebagai alat penilai

Jenis uang Commodity money Fiat money

16

(17)

KEBIJAKAN MONETER

Permintaan Uang

Untuk Transaksi

Untuk Berjaga-jaga

Untuk Spekulasi

Pendapatan

Pendapatan

Suku Bunga

17

(18)

Pertemuan 12

(19)

KEBIJAKAN MONETER

Penawaran Uang

M1

Arti Sempit

M2

M3

Kartal + Giral

M1 + Uang Kuasi

M2 + Instrument Keuangan

19

(20)

KEBIJAKAN MONETER

INTERAKSI ANTARA PERMINTAAN DAN PENAWARAN UANG

Suku Bunga

Jumlah Uang MS

MD 0

i

Menentukan Suku Bunga

20

(21)

Operasi

Pasar Terbuka

Cadangan Minimum

Moral

Persuasion

Suku Bunga SBI

Jumlah Uang Beredar

Suku Bunga Kredit

Likuiditas Bank

TRANSMISI MEKANISME KEBIJAKAN MONETER

Pertumbuhan Ekonomi Pemberdayaan Penuh Stabilitas Harga

Keseimbangan Eksternal

Investasi dan Konsumsi

21

(22)

PERANAN PERBANKAN NASIONAL DALAM PEREKONOMIAN

PERBANKAN NASIONAL

Kebijakan Moneter

Suku Bunga

Uang Beredar Konsumsi,

Inventasi, Ekspor Pertumbuhan,

Inflasi

22

(23)

Pertemuan 13

(24)

PERANAN PERBANKAN

24

Perantara Keuangan

Pemilik

uang Membutuhkan

uang

PERBANKAN

Bunga Simpanan

Bunga Pinjaman

Mencari Kredit Mencari Tempat Aman

(25)

PERBANKAN DI INDONESIA

25

BANK

BANK SENTRAL

BANK KOMERSIAL

BANK

PERKREDITAN RAKYAT(BPR)

BANK INDONESIA

BANK PEMERINTAH

BANK

SWASTA NASIONAL

BRI, BNI, MANDIRI, BTN, BEI

5

7,479

2,027

31 126

*)

TIDAK TERMASUK BRI Unis =4,049

*)

BANK PEMBANGUNAN DAERAH

26 1,003

BANK

ASING DAN JOINT VENTURE

76 4,529

BANK KOMERSIAL 132

(26)

BANK INDONESIA (BANK SENTRAL)

MISI

Mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah melalui pemeliharaan kestabilan moneter dan pengembangan stabilitas sistem keuangan untuk pembangunan nasional jangka panjang yang berkesinambungan.

SASARAN UTAMA

Memelihara Kestabilan Moneter

(27)

MASALAH UTAMA YANG DIHADAPI

• Inflasi yang meninggi

• Depresiasi nilai Rupiah terhadap US Dollar

• Melambatnya Pertumbuhan Ekonomi

(28)

Pertemuan 14

(29)

BEBERAPA KEBIJAKAN YANG DIAMBIL

• Memberlakukan kebijakan moneter ketat

• Menaikkan tingkat suku bunga

• Menaikkan Giro Wajib Minimum 5%+++

(30)

PERKEMBANGAN KREDIT PERBANKAN

30

(RP. MILIAR)

0 50000 100000 150000 200000 250000 300000 350000

1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 Sep- 04

KI KMK

Konsumtif

(31)

ARSITEKTUR

PERBANKAN NASIONAL

(32)

32

(33)

ARSITEKTUR PERBANKAN INDONESIA

Strategi membangun Industri Perbankan yang kuat

Kerangka Dasar Arsitektur Perbankan Indonesia:

Pilar 1  Struktur Perbankan yang sehat Pilar 2  Sistem Pengaturan yang efektif

Pilar 3  Sistem Pengawasan yang independen dan efektif Pilar 4  Industri Perbankan yang kuat

Pilar 5  Instruktur Pendukung yang mencukupi Pilar 6  Perlindungan Konsumen

33

(34)

Pertemuan 15

(35)

Program Penguatan Struktur Perbankan Nasional:

- Memperkuat permodalan Bank

 modal minimum bank umum Rp 100 miliar

 modal pendirian bank baru Rp 3 triliun - Memperkuat daya saing BPR

- Meningkatkan akses kredit

Program Peningkatan Kualitas Pengaturan Perbankan - Memformalkan proses sindikasi dalam membuat kebijakan perbankan

 melibatkan pihak III/panel ahli/riset di daerah/pusat - Implementasi secara bertahap 25 Basel Core Principle

for Effective Banking Supervision

(36)

Program Peningkatan Fungsi Pengawasan - Koordinasi antar lembaga pengawasan

- Konsolidasi sektor perbankan Bank Indonesia - Meningkatkan kompetensi pemeriksa Bank

- Mengembangkan sistem pengawasan berbasis risiko - Meningkatkan efektivitas penegakan peraturan

Program Peningkatan Kualitas Manajemen dan Operasional - Meningkatkan Good Corporate Governance

- Meningkatkan kualitas manajemen risiko perbankan - Meningkatkan kemampuan operasional bank

36

(37)

Program Pengembangan Infrastruktur Perbankan - Mengembangkan lembaga pengelolaan kredit

- Mengoptimalkan penggunaan lembaga pemeringkat kredit (credit bureau)

Program Peningkatan Perlindungan Nasabah

- Menyusun standar mekanisme pengaduan nasabah

- Pendirian lembaga mediasi perbankan yang independen - Menyusun transparansi informasi produk

- Mendorong bank melakukan edukasi kepada konsumen

37

(38)

VISI PERBANKAN KEDEPAN

BANK INTERNASIONAL

BANK NASIONAL

DAERAH KORPO-

RASI RITEL LAINNYA

BANK DENGAN FOKUS:

BPR

BANK DENGAN KEGIATAN USAHA

TERBATAS

PERMODALAN (Rp Triliun)

0,1 10 50

2 sampai 3 bank

3 sampai 5 bank

30 sampai 50 bank

38

(39)

Pertemuan 16: UAS

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkah, rahmat dan hidayahNya yang telah dilimpahkan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar dengan laba atau rugi komprehensif yang diakui pada laporan laba rugi

Perilaku gaya hidup sehat yang diungkapkan oleh Roizen (1999: 61-82) dan Fardian (2007: 3), perlu dikontruksi kembali berdasarkan kebutuhan penelitian dan kondisi siswa yang akan

Dalam proses pemupukan disarankan menggunakan kaidah 4T (Tepat Jenis, Dosis, Waktu, dan Cara) dikarenakan biaya yang dikeluarkan untuk memupuk sangat tinggi, selain

Di era krisis akibat pandemi Covid-19 ini termasuk ke dalam turbulensi industri, dimana perubahan yang sangat cepat terjadi pada lingkungan bisnis sehingga

Para guru boleh memilih mana-mana tajuk yang bersesuaian dengan tahap murid sekolah kebangsaan dan mencipta apa-apa alat bantu mengajar bagi membantu memantapkan pemahaman

Menimbang, bahwa sebagaimana dalam gugatannya, Penggugat telah mendalilkan antara Penggugat dengan Tergugat sebagai suami isteri sah yang menikah pada tanggal 05

Buku Standar Operasional Prosedur Proses Surat Masuk Online di Lingkungan Biro Rektor Universitas Sumatera Utara untuk melakukan monitoring di bidang kegiatan