• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Deskriptif Mengenai Gaya Hidup Mahasiswa Pengunjung Kafe Di Jatinangor.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Studi Deskriptif Mengenai Gaya Hidup Mahasiswa Pengunjung Kafe Di Jatinangor."

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI DESKRIPTIF MENGENAI GAYA HIDUP MAHASISWA PENGUNJUNG KAFE DI JATINANGOR

SKRIPSI

Diajukan untuk menempuh ujian sarjana Pada Fakultas Psikologi

Universitas Padjadjaran

YOLANDA THERESIA PASARIBU 190110120035

UNIVERSITAS PADJADJARAN FAKULTAS PSIKOLOGI

(2)

ABSTRAK

Setiap konsumen memiliki gaya hidup masing-masing dalam mengunjungi kafe. Setiap tipe gaya hidup memiliki karakteristik yang berbeda satu sama lain. Gambaran mengenai gaya hidup yang dimiliki oleh pengunjung kafe di Jatinangor penting untuk ditelaah untuk dapat memahami karakteristik mereka sebagai konsumen. Dengan memahami karakteristik konsumen, diharapkan pemilik kafe di Jatinangor dapat mengembangkan strategi pemasaran dan melakukan penyesuaian-penyesuaian tertentu agar dapat membentuk kepuasan dalam diri pengunjungnya. Konsep yang digunakan adalah VALS2TM dari SRI International yang terdiri atas dua dimensi komitmen.

Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif dengan teknikaccidental sampling dan purposive sampling. Jumlah sampel penelitian adalah 360 responden, berusia 18-21 tahun, berkuliah dan berdomisili di Jatinangor, dan mengunjungi kafe minimal 4 kali dalam sebulan. Alat ukur penelitian ini berupa kuesioner komitmen berdasarkan konsep VALS2TMdari SRI International.

Dari hasil penelitian, sebanyak 328 responden (91%) memiliki gaya hidup thinkers. Gaya hidup ini menggunakan prinsip dan kepercayaan yang dimiliki dalam mengonsumsi barang dan jasa, mementingkan reliabilitas dan fungsi produk, serta memiliki sumber daya yang tinggi untuk memenuhi orientasinya tersebut.

(3)

ABSTRACT

Every consumer has each own lifestyle in visiting café. Each type of lifestyle has different

characteristics. It is important to explore descriptions of the lifestyle that is owned by cafe

visitors in Jatinangor, in order to understand their characteristics as consumer.With an

understanding of consumer characteristics, cafe owners in Jatinangor are expected to

develop marketing strategies and also perform certain adjustments to induce satisfaction in

visitors.

The concept used in this research is the VALS 2 TM from SRI International in which consists

of two dimensions of commitment.

Descriptive quantitative method used along with accidental sampling technique.

360 of total respondents are college students aged 18-21 years living in Jatinangor who visits

cafe at least 4 times in a month. Measuring instrument of this study is a questionnaire

commitments under VALS2TMconcept of SRI International.

Research found a total of 328 respondents (91%) own a thinkers lifestyle.

Thinkers lifestyle employs the principles and trust conveyed in the consumption of goods and

services, concerned with the reliability and functionality of the product, as well as having

high resources to meet these orientations.

Referensi

Dokumen terkait

Secara khusus bertujuan untuk mengetahui profil konsumen kafe tenda, mengetahui persepsi konsumen terhadap kafe tenda, mengetahui karakteristik kafe tenda yang dominan membentuk

ABSTRAK : Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui gaya hidup minum teh masyarakat Surabaya. Gaya hidup minum teh yang dimiliki oleh masyarakat Surabaya pada masa ini

Alasan peneliti menjadikan sebuah refrensi karena penulisan tersebut memiliki hubungan timbal balik yang baik untuk menambahkan sebuah penulisan mengenai gaya hidup masyarakat

Konsep gaya hidup dapat membantu pemasar memahami nilai konsumen yang berubah dan bagaimana juga gaya hidup mempengaruhi perilaku pembelian, sehingga untuk mengetahui bagaimana

makna belanja online dalam pandangan mahasiswa sebagai suatu gaya hidup yang sedang populer di kalangan mereka dan untuk mengetahui faktor-faktor yang. melatarbelakangi

Bourdieu menempatkan gaya hidup dalam sebuah rangkaian atau sebuah proses sosial panjang yang melibatkan modal, kondisi objektif, habitus, disposisi, praktik, gaya hidup,

Berdasarkan analisis, didapatkan temuan bahwa arsitektur kedua kafe merepresentasikan gaya hidup kaum urban Surabaya yang modern dengan ciri menyukai hal instan,

“aktivitas remaja yang berkunjung di kafe hanya untuk memenuhi gaya hidup modern mereka, lalu melakukan selfi untuk memamerkan keberadaan mereka di kafe yang