PENGARUH BIAYA OPERASIONAL TERHADAP
PROFITABILITAS
(Studi Kasus Pada PT. PINDAD (Persero) Bandung Periode 2009-2013)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana
Ekonomi Program Studi Akuntansi
Disusun Oleh: Agung Nurohman
NIM. 1005651
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2015
PENGARUH BIAYA OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS (Studi Kasus Pada PT. PINDAD (Persero) Bandung Periode 2009-2013)
Oleh:
Agung Nurohman
Sebuah Skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
© Agung Nurohman 2015
Universitas Pendidikan Indonesia
Oktober 2015
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,
ABSTRAK
PENGARUH BIAYA OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS (Studi Kasus pada PT. PINDAD (Persero) Bandung Periode 2009-2013)
Oleh:
Agung Nurohman 1005651
Dosen Pembimbing:
Dra. Silviana Agustami, M.Si, Ak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh biaya operasional terhadap profitabilitas. Penelitian ini terdiri dari variabel independen yaitu biaya opersional dan variabel dependen yaitu profitabilitas yang merupakan kemampuan perusaahaan dalam memperoleh labadari hasil operasinya. Penelitian ini dilakukan pada PT. PINDAD (Persero) Bandung periode 2009-2013.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif asosiatif. Teknik sampling yang digunakan adalah teknik purposive sampling. Sampel yang diperoleh dala penelitian ini sebanyak 5 tahun. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keungan PT. PINDAD (Persero) Bandung periode 2009-2013. Adapun metode statistik yang digunakan adalah analisis regresi linier sederhana dengan terlebih dahulu melakukan uji normalitas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa biaya operasional mengalami peningkatan, sedangkan profitabilitas mengalami fluktuatif. Selanjutnya, biaya operasional mempunyai pengaruh terhadap profitabilitas sebesar 23,7% dan sisanya 76,3% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
ABSTRACT
THE IMPACT OPERATING COST ON PROFITABILITY (Case Study in PT. PINDAD (Persero) Bandung Period of 2009-2013)
By:
Agung Nurohman
Counsellor:
Dra. Silviana Agustami, M.Si, Ak
This research examines the association between operating cost and profitability. This research consist of independent variables; operating cost, while the dependent variable is profitability; company’s capability in gaining profit from the operation. The object of this research is PT. PINDAD (Persero) Bandung Period of 2009-2013.
This research is conducted with descriptive associative method with purposive sampling technique. The sample amount 5 years. Data are obtained from PT. PINDAD (Persero)
Bandung’s financial statements period of 2009-2013. As for the statistical methods used are simple liniearregression analysis by doing normality test.
The result indicates that there is the increasing of operating cost, while fluctuative of profitability . Futhermore, operating cost have impact on profitability amounted 23,7% and the remaining 76,3% are influenced by other factors which are not examined in this research.
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ABSTRAK
ABSTRACT
KATA PENGANTAR ... i
UCAPAN TERIMA KASIH ... ii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1.Latar Belakang ... 1
1.2.Rumusan Masalah... 9
1.3.Maksud dan Tujuan Penelitian ... 10
1.3.1. Maksud Penelitian ... 10
1.3.2. Tujuan Penelitian ... 10
1.4.Kegunaan Penulisan ... 10
1.4.1. Kegunaan Praktis ... 10
1.4.2. Kegunaan Teoritis ... 11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 12
2.1.Deskripsi Teori ... 12
2.1.1. Biaya ... 12
2.1.1.2. Klasifikasi Biaya ... 13
2.1.1.3. Perilaku Biaya ... 17
2.1.1.4. Pengukuran Biaya ... 20
2.1.2. Biaya Operasional ... 21
2.1.2.1. Pengertian Biaya Operasional ... 21
2.1.2.2. Klasifikasi Biaya Operasional ... 22
2.1.2.3. Tujuan Biaya Operasional ... 25
2.1.3. Profitabilitas ... 26
2.1.3.1. Pengertian Profitabilitas ... 26
2.1.3.2. Rasio Profitabilitas ... 27
2.1.3.3. Tujuan dan Manfaat Rasio Profitabiltas ... 28
2.1.3.4. Jenis-jenis Rasio Profitabilitas ... 29
2.1.4.Return On Asset (ROA) ... 30
2.1.4.1. Pengertian Return On Asset (ROA) ... 30
2.1.4.2. Pengukuran Return On Asset (ROA) ... 31
2.1.4.3. Unsur-unsur Return On Asset (ROA) ... 31
2.2.Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 32
2.3. Kerangka Pemikiran ... 34
2.4. Hipotesis ... 37
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 38
3.1.Objek Penelitian ... 38
3.2. Metode Penelitian ... 38
3.2.1.Desain Penelitian ... 38
3.3.3. Populasi dan Sampel Penelitian ... 41
3.2.3.1. Populasi Penelitian ... 41
3.2.3.2. Sampel Penelitian ... 41
3.2.4. Teknik Pengumpulan Data ... 42
3.2.5. Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... 43
3.2.5.1. Teknik Analisis Data ... 44
3.2.5.2. Uji Normalitas Data ... 45
3.2.5.3. Pengujian Hipotesis ... 46
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 50
4.1 Hasil Penelitian ... 50
4.1.1. Tinjauan Umum PT. PINDAD (Persero) Bandung ... 50
4.1.1.1. Sejarah Singkat PT. PINDAD (Persero) Bandung ... 50
4.1.1.2. Visi, Misi dan Tujuan PT. PINDAD (Persero) Bandung ... 53
4.1.1.3. Struktur Organisasi PT. PINDAD (Persero) Bandung ... 54
4.1.1.4. Deskripsi Tugas PT. PINDAD (Persero) Bandung ... 58
4.1.1.5. Aktivitas PT. PINDAD (Persero) Bandung ... 67
4.1.2. Deskripsi Data Variabel Penelitian ... 73
4.1.2.1. Gambaran Biaya Operaional PT. PINDAD (Persero) Bandung ... 73
4.1.2.2. Gambaran Profitabilitas PT. PINDAD (Persero) Bandung ... 76
4.1.3. Analisis Statistik dan Pengujian Hipotesis ... 79
4.1.3.1. Uji Normalitas Data ... 79
4.1.3.2. Analisis Regresi Sederhana dan Pengujian Hipotesis ... 80
4.1.3.4. Analisis Koefisien Determinasi ... 82
4.2 Pembahasan ... 83
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 87
5.1 Simpulan ... 89
5.2 Pembahasan ... 90
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Biaya Operasional dan Profitabilitas (ROA) PT. PINDAD (Persero) .... 6
Tabel 2.1 Penelitian dan Referensi Terdahulu ... 32
Tabel 3.1 Operasional Variabel ... 40
Tabel 3.2 Pedoman Interpretasi Tingkat Korelasi ... 48
Tabel 4.1 Perkembangan Biaya Operasional Pada PT. PINDAD (Persero) Bandung Periode 2009 - 2013 ... 73
Tabel 4.2 Perkembangan Profitabilitas (Return On Asset) Pada PT. PINDAD (Persero) Bandung Periode 2009 - 2013 ... 77
Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas ... 79
Tabel 4.4 Hasil Uji Regresi Sederhana ... 80
Tabel 4.5 Hasil Uji Korelasi Pearson Product Moment ... 82
Tabel 4.6 Hasil Koefisien Determinasi ... 83
Tabel 4.7 Perkembangan Penjualan Pada PT. PINDAD (Persero) Bandung Periode 2009-2013 ... 86
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Hubungan Variabel ... 37
Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. PINDAD (Persero) Bandung ... 57
Gambar 4.2 Grafik Perkembangan Biaya Operasional Pada PT. PINDAD
(Persero) Bandung Periode 2009 - 2013 ... 74
Gambar 4.3 Grafik Perkembangan Profitabilitas (Return On Asset) Pada PT.
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merupakan perusahaan publik yang
memberi sumbangan bagi perkembangan ekonomi/pendapatan negara, perintis
kegiatan usaha dan penunjang kebijakan pemerintah di bidang ekonomi dan
pembangunan.
Keberadaan perusahaan Negara atau Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) sebagai salah satu pilar dalam kegiatan perekonomian Indonesia,
didasarkan kepada penggarisan UUD 1945, di samping keberadaan usaha swasta
dan koperasi. BUMN merupakan entitas ekonomi yang harus menjadi perhatian
utama, mengingat BUMN memegang peranan yang penting bagi perkembangan
perekonomian nasional. BUMN merupakan suatu unit usaha yang sebagian besar
atau seluruh modalnya berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan untuk
membuat suatu produk atau jasa yang sebesar-besarnya yang tidak lain digunakan
untuk kemakmuran rakyat.
BUMN melakukan kegiatan usaha yang menghasilkan barang dan jasa
serta mengelola sumber-sumber alam untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
luas. Dengan demikian, karena menyangkut kepentingan masyarakat luas, BUMN
mempunyai peran dan wewenang yang menentukan dalam menujang pelaksanaan
pembanguan nasional, khususnya dibidang perekonomian suatu negara yang
diharapkan akan mampu mendukung terhadap upaya perwujudan kesejahteraan
2
produksi yang ada, dikuasai oleh negara dan dialokasikan pengelolaanya oleh
negara kepada organisasi, badan usaha, dan individu untuk kesejahteraan
rakyatnya.
Namun demikian BUMN dalam perjalananya telah banyak mengalami
pasang surut usaha. Terjadinya pasang surut usaha tersebut tidak lain disebabkan
adanya perubahan iklim usaha yang dipengaruhi oleh faktor eksternal maupun
faktor internal. Faktor eksternal yaitu keadaan ekonomi nasional maupun
internasional, sedangkan faktor internal yaitu pengurus perusahaan, termasuk
didalamnya penggunaan sumber daya yang kurang efektif dan efisien. Hal inilah
yang menjadikan kondisi BUMN saat ini masih belum seperti yang diharapkan
seperti pada pelayanan yang diberikan BUMN selama ini belum optimal.
PT PINDAD (Persero) di Bandung Jawa Barat yang langsung berada
dibawah pembinaan Kementerian BUMN adalah Badan Usaha Milik Negara yang
modal/sahamnya paling sedikit 51% dimiliki oleh pemerintah dan melaksanakan
usaha terpadu dibidang peralatan pertahanan dan keamanan serta peralatan
industrial yang mendukung pembangunan nasional. Bergerak dalam bidang
Alutsista (Alat Utama Sistem Persenjataan) dan produk komersial, seperti berikut:
1. Produksi / Manufaktur
2. Jasa
3. Perdagangan
4. Produk dan jasa lainnya dalam rangka memanfaatkan sisa kapasitas
yang telah dimiliki perusahaan.
PT PINDAD (Persero) melaksanakan pemasaran, penjualan dan distribusi
3
di luar negeri dan hanya ditujukan untuk pelanggan pertahanan dan keamanan
negara seperti TNI, Polri, Kementerian Kehakiman, Kementerian Kehutanan,
Dirjen Bea Cukai, dan Pasar Ekspor, dan untuk pelanggan produk komersial
seperti PT KAI (Persero), PT INKA (Persero), PT PLN (Persero), Kementerian
Perhubungan, Galangan Kapal Nasional, Industri Pertambangan Nasional, Industri
Perminyakan dan Gas Nasional, Industri Agro Nasional, Industri Elektronik
Nasional.
Walaupun tujuan dibentuknya BUMN untuk memberikan kesejahteraan
bagi masyarakat, namun laba juga merupakan hal yang harus dicapai. Karena laba
merupakan sumber utama perusahaan untuk menjaga kelangsungan hidupnya, hal
ini sesuai dengan konsep going concern yang beranggapan perusahaan didirikan
untuk hidup terus-menerus dan seolah-olah tidak akan berhenti. Di tahun 2013,
pendapatan negara dari kinerja BUMN sekitar Rp 166 triliun, naik dibanding
realisasi tahun 2012 yang mencapai sekitar Rp 130 triliun.(www.pindad.com).
Oleh karena itu setiap BUMN harus dapat memperbaiki kinerjanya guna
mencapai target yang telah direncanakan oleh pemerintah. Diperlukan sistem
perencanaan yang matang dan juga harus diperhatikan pengendaliannya, karena
perencanaan tanpa pengendalian tidak akan berguna.
Tujuan dari didirikanya perusahaan adalah memenuhi kebutuhan manusia
akan produk dan mempertahankan eksistensi perusahaan, salah satunya dengan
cara meningkatkan seluruh aktivitas perusahaan dan mengoptimalkan sumber
daya yang dimiliki agar perusahaan mencapai laba yang diinginkan. Laba
merupakan salah satu komponen terpenting dalam menjalankan roda perusahaan,
4
digunakan untuk melakukan aktivitas atau kegiatan operasional perusahaan. Laba
yang diperoleh dapat dimaksimalkan melalui peningkatan penjualan produk
perusahaan dan meminimalkan biaya operasional.
Untuk mengukur efisiensi aktivitas suatu perusahaan dan kemampuan
perusahaan memperoleh laba dapat diukur dengan menggunakan rasio
profitabilitas, Sartono (2010:122), berpendapat bahwa “profitabilitas adalah
kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan
penjualan, total aktiva maupun modal sendiri”. Kemudian menurut Hanafi
(2009:83), “rasio profitabilitas ini mengukur kemampuan perusahaan
menghasilkan keuntungan (profitabilitas) pada tingkat penjualan, asset dan modal
saham yang tertentu. Ada tiga rasio yang sering dibicarakan, yaitu: profit margin,
return on asset (ROA), dan return on equity (ROE)”.
Namun menurut Munawir (2007:89), berpendapat bahwa “analisa ROA
ini sudah merupakan teknik analisa yang lazim digunakan oleh pemimpin
perusahaan untuk mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana
yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk operasi perusahaan dalam
menghasilkan keuntungan”. Maka dari itu, dalam peneltian ini penulis
menggunakan rasio return on asset (ROA). Menurut Hanafi (2009:159)
menjelaskan bahwa “Analisis ROA merupakan kemampuan perusahaan
menghasilkan laba dengan mengguakan total aset (kekayaan) yang dipunyai
perusahaan setelah disesuaikan dengan biaya-biaya untuk mendanai aset tersebut”.
Semakin besar return on asset (ROA) menunjukkan kinerja keuangan perusahaan
yang semakin baik, karena tingkat pengembalian semakin besar, berarti
5
Unsur-unsur yang terdapat dalam return on asset (ROA) adalah laba
bersih sebelum pajak (earning before income tax) dan total aset. Hanafi (2009:16)
menjelaskan laba bersih merupakan “selisih antara total pendapatan dikurangi
dengan total biaya”. Maka dari itu, laba bersih sebelum pajak (earning before
income tax) adalah selisih lebih total pendapatan dan keuntungan terhadap seluruh
biaya yang dikeluarkan sebelum dikurangi pajak. Sedangkan aset menurut Hanafi
(2009:13), “aset merupakan sumber daya yang mempunyai potensi memberikan
manfaat ekonomis pada perusahaan pada masa-masa mendatang”.
Laba yang akan dicapai, tidak akan terlepas dengan aspek kuantitatif yang
melekat padanya yaitu mengenai biaya operasioal. Biaya operasional perusahaan
terus meningkat, akibat semakin tingginya biaya yang dikeluarkan untuk biaya
operasional pada perusahaan tersebut. Hal ini dikarenakan terjadinya
permasalahan pada pendapatan operasional, tuntutan biaya hidup pekerjaan yang
semakin meningkat, serta peralatan dan perlengkapan pada perusahaan tersebut
semakin tinggi biaya yang dikeluarkan. Dengan memperhatikan laporan
keuangan, seperti telah kita ketahui bahwa dalam setiap perusahaan tidak luput
dari yang dikeluarkannya untuk dapat memenuhi segala macam kegiatan-kegiatan
perusahaan atau sering disebut juga dengan biaya operasi, sebelum akhirnya
mencapai tujuan yang diharapkan.
Berikut ini tabel biaya operasional dan profitabilitas PT. PINDAD
6
Biaya Operasional dan Profitabilitas (ROA) PT. PINDAD (Persero) Bandung
(Sumber: PT PINDAD Data Diolah)
Berdasarkan data pada tabel 1.1 diatas, biaya operasional dari tahun 2009
sampai dengan 2013 mengalami kenaikan yang signifikan. Hal ini disebabkan
karena adanya peningkatan beban personel dan beban umum serta kenaikan beban
lain-lain, dominan disebabkan oleh adanya pengaruh selisih kurs. Sedangkan
return on asset (ROA) dari tahun 2009 sampai dengan 2013 mengalami kenaikan
maupun penurunan (fluktuatif). Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan
perkembangan biaya operasional mengalami kenaikan dari tahun ke tahun dan
profitabilitas mengalami fluktuatif, dimana dalam penelitian ini biaya operasional
sebagai variabel independen (X) dan profitabilitas sebagai variabel dependen (Y).
Biaya operasional pada PT. PINDAD (Persero) terdiri dari pertama, biaya
penjualan merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk
melaksanakan kegiatan penjualan dan pemasaran produk. Kedua, biaya
administrasi merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk
7
Berdasarkan tabel di atas yang menunjukkan bahwa biaya operasional
yang cenderung meningkat disertai dengan tingkat profitabilitas yang fluktuatif.
Hal tersebut tidak sejalan dengan pendapat Jopie Jusuf (2008 : 35) yang
mengemukakan bahwa,
Bila perusahaan dapat menekan biaya operasional, maka perusahaan akan dapat menigkatkan laba bersih. Demikian juga sebaliknya, bila terjadi pemborosan biaya (seperti pemakaian alat kantor yang berlebihan) akan mengakibatkan menurunya net profit.
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa jika perusahaan dapat
menekan atau meminimalkan biaya operasional, maka akan terjadi peningkatan
terhadap laba bersih. Begitupula dengan sebalikya, jika biaya operasional
membesar tentu akan berdampak penurunan terhadap laba bersih. Dengan kata
lain laba bersih yang tinggi akan berdampak pada peningkatan tingkat
profitabilitas untuk return on asset (ROA), dimana laba bersih ini merupakan
salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat return on asset (ROA), sedangkan
apabila laba bersih yang diperoleh rendah, maka akan berdapak terhadap
penurunan return on asset (ROA) pada perusahaan.
Tingkat rasio return on asset (ROA) yang diperoleh PT. PINDAD
(Persero) selama beberapa tahun terakhir ini mengalami fluktuasi dan menjadi
masalah bagi kinerja perusahaan. Padahal seharusnya tingkat rasio return on asset
(ROA) dapat dipertahankan atau bahkan ditingkatkan dari waktu ke waktu.
Mengingat PT. PINDAD (Persero) merupakan salah satu BUMN, yang
seharusnya dapat mempertahankan tingkat rasio return on asset (ROA) bahkan
dapat ditingkatkan. Hal ini berdampak terhadap pemerintah, jika kita melihat
Undang-Undang Replubik Indonesia Nomor 19 Tahun 2003 tentang BUMN pasal
8
bahwa BUMN didirikan dengan maksud dan tujuan untuk memberikan
sumbangan bagi perkembangan perekonomian nasional pada umumya dan
penerimaan negara pada khususnya. Dengan demikian apabila return on asset
(ROA) pada PT. PINDAD (Persero) mengalami penurunan akan berakibat
berkurangnya sumbangsih pada perkembangan perekonomian nasional dan
penerimaan negara.
Pencapaian return on asset (ROA) sangat dipengaruhi oleh besarnya laba
yang diperoleh perusahaan. Salah satu faktor yang berpengaruh besar dalam
memperoleh besarnya laba yang akan didapatkan oleh perusahaan yaitu biaya
operasional. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Rudianto (2009:119), bahwa
“biaya operasional merupakan biaya yang memiliki pengaruh besar dalam
mempengaruhi keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuannya, yaitu
memperoleh laba usaha”.
Penelitian yang dilakukan oleh Agustin (2013) dengan judul “Pengaruh
Biaya Operasional Terhadap Profitabilitas” pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di BEI, menyatakan bahwa biaya operasional memiliki pengaruh
terhadap profitabilitas. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahawa kenaikan
biaya operasional dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan, hal itu dapat
terjadi selama biaya operasional meningkat diimbangi dengan peningkatan
penjualan yang proporsional.
Dalam pengeluaran biaya operasional diharapkan perusahaan dapat
meggunakan secara efisien, sehingga perusahaan dapat mencapai laba yang
9
adalah mengenai besarnya biaya yang dikeluarkan untuk memenuhi aktivitas
operasional perusahaan yang tidak disertai dengan kenaikan laba.
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa
faktor yang mempengaruhi profitabilitas, salah satunya adalah biaya operasional.
Penulis tertarik untuk melakukan penelitian pada PT. PINDAD (Persero) dimana
perolehan biaya operasional pada tahun 2011 mengalami peningkatan, namun
tidak disertai dengan penurunan pada perolehan profitabilitas rasio return on
asset (ROA), maka dari itu fenomena tersebut tidak sesuai dengan teori yang ada.
Maka penulis mencoba melakukan penelitian lebih lanjut, dengan judul Pengaruh
Biaya Operasional Terhadap Profitabilitas (Studi Kasus Pada PT. PINDAD (Persero) Bandung Periode 2009 - 2013).
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana gambaran biaya operasional pada PT. PINDAD (Persero)
Bandung periode 2009-2013
2. Bagaimana gambaran profitabilitas pada PT. PINDAD (Persero)
Bandung periode 2009-2013
3. Apakah biaya operasional berpengaruh terhadap profitabilitas pada PT.
10
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian
Berdasarkan latar belakang yang penulis kemukakan diatas, maka dapat
dilihat maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh biaya
operasional terhadap profitabilitas pada PT. PINDAD (Persero) Bandung.
1.3.2 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan yang ingin dicapai dari
penelitian ini adalah :
1. Memberikan gambaran biaya operasional pada PT. PINDAD (Persero)
Bandung
2. Memberikan gambaran profitabilitas pada PT. PINDAD (Persero)
Bandung
3. Untuk mengetahui apakah biaya operasional berpengaruh terhadap
profitabilitas pada PT. PINDAD (Persero) Bandung.
1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1. Kegunaan Praktis
Penelitian ini sangat diharapkan dapat berguna bagi berbagai pihak,
diantaranya:
1. Bagi Peneliti
Bagi peneliti berguna untuk menambah wawasan peneliti khususnya
mengenai pengaruh biaya operasional terhadap profitabilitas pada
11
Selain itu juga sebagai sarana bagi peneliti untuk mengembangkan dan
menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh dalam bangku perkuliahan
terutama yang berkaitan dengan judul yang peneliti buat.
2. Bagi Akademisi
Penelitian ini diharapkan memberikan wawasan bagi para akademisi
sebagai sarana pengembangan ilmu pengetahuan dan sebagai bahan
masukan lebih lanjut, tentang biaya operasional terhadap profitabilitas.
3. Bagi Perusahaan
Sebagai bahan pelengkap dan masukan serta pertimbangan yang
bermanfaat bagi perusahaan, khususnya mengenai pengaruh biaya
operasional terhadap profitabilitas.
1.4.2. Kegunaan Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan pembaca mengenai
Pengaruh Biaya Operasional terhadap Profitabilitas. Selain itu, dapat juga
dipergunakan sebagai bahan pertimbangan antara teori dan praktek yang
sebenarnya di dalam sebuah perusahaan yang selanjutnya sebagai referensi untuk
penelitian lebih lanjut. Selain itu, penulis juga mengharapkan kiranya penelitian
ini dapat berguna untuk menambah pengetahuan bagi para mahasiswa, khususnya
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu
penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk
mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi.
Dalam penelitian ini, yang menjadi objek dalam penelitian adalah biaya
operasional dan profitabilitas, yaitu return on asset (ROA) pada PT. PINDAD
(Persero) Bandung. Dengan demikian biaya operasional sebagai variable X atau
variabel independen dan profitabilitas sebagai variabel Y atau variabel dependen.
3.2 Metode Penelitian 3.2.1 Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan cara untuk mendapatkan dan menganalisa
data dengan kegunaan dan tujuan tertentu yang dapat dijadikan pedoman oleh
peneliti untuk menetapkan langkah-langkah penelitian. Husein Umar (2008:4)
mengungkapkan bahwa,
Desain penelitian merupakan suatu cetak biru (blue print) dalam hal bagaimana data dikumpulkan, diukur dan dianalisis. Desain penelitian adalah suatu rencana kerja yang terstruktur dalam hal hubungan-hubungan antarvariabel secara komprehensif, sedemikian rupa agar hasil penelitiannya dapat memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan penelitian. Rencana tersebut mencakup hal-hal yang akan dilakukan penelitian mulai dari membuat hipotesis dan implikasinya secara operasional sampai pada analisis akhir.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif asosiatif.
39
penalitian yang dilakukan untuk menggambarkan suatu variabel secara mandiri,
baik satu variabel atau lebih tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan
variabel dengan variabel lainnya.”
Sedangkan penelitian asosiatif menurut Sugiyono (2012:58), “penelitian
asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara
dua variabel atau lebih”. Dalam penelitian ini hubungan yang digunakan adalah
hubungan kasual dimana hubungan kasual ini adalah hubungan yang bersifat
sebab akibat. Jadi disini ada variabel independen (variabel yang mempegaruhi)
dan variabel dependen (variabel yang dipengaruhi).
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa metode deskriptif
asosiatif merupakan metode yang bertujuan untuk megetahui sifat serta hubungan
yang lebih antara dua variabel dengan cara mengamati aspek-aspek tertentu secara
lebih spesifik untuk memperoleh data sesuai dengan masalah yang ada tujuannya
dengan penelitian, dimana data tersebut diolah, dianalisis dan diproses lebih lanjut
dengan dasar teori-teori yang telah dipelajari sehingga data tersebut dapat ditarik
kesimpulan. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai
pengaruh biaya operasional terhadap profitabilitas.
3.2.2 Definisi dan Operasional Variabel
Menurut Sugiyono (2013:63), “variabel penelitian adalah segala sesuatu
yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga
diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan”.
Untuk menjawab dan mengungkapkan masalah serta tujuan penelitian,
40
penelitian ini. Penelitian dengan judul “pengaruh biaya operasional terhadap
profitabilitas” memiliki dua variabel. Adapun variabel-variabel yang digunakan
dalam penelitian ini didefinisikan sebagai berikut:
1. Variabel Independen (X)
Menurut Sugiyono (2013:64) “variabel independen (bebas) adalah variabel
yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya
variabel dependen (terikat)”. Variabel independen dalam penelitian ini adalah
biaya operasional, yang terdiri dari:
a. Beban Penjualan atau Pemasaran
b. Beban Adminitrasi & umum
2. Variabel Dependen (Y)
Menurut Sugiyono (2013:64) “variabel dependen (terikat) adalah variabel
yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas”.
Variabel Dependen pada penelitian ini adalah profitabilitas. Profitabilitas
dalam penelitian ini adalah return on asset (ROA).
Adapun operasionalisasi variabel dapat digambarkan sebagai berikut:
Tabel 3.1 Operasional Variabel
Variabel Dimensi Indikator Skala
Biaya
Operasional
(X)
Biaya operasional atau
biaya operasi adalah
biaya-biaya yang tidak
berhubungan langsung
dengan produk
perusahaan tetapi
Hasil perhitungan dari
Biaya Pemasaran atau
Penjualan ditambah
dengan Biaya
Administrasi & Umum
(untuk periode 2009 –
41
berkaitan dengan aktivitas
operasional perusahaan
laba bersih berdasarkan
tingkat asset yang
tertentu.
(Hanafi:2009)
Hasil perhitungan dari
Laba Bersih Sebelum
Pajak dibagi dengan Total
Aktiva dikalikan 100%
(untuk periode 2009 –
2013)
Rasio
3.2.3 Populasi dan Sampel Penelitian 3.2.3.1 Populasi Penelitian
Menurut Sugiyono (2013:119) mengatakan bahwa “populasi adalah
wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas
dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya”. Dalam penelitian yang menjadi populasi adalah
Laporan Keuangan PT. PINDAD (Persero) Bandung.
3.2.3.2 Sampel Penelitian
Menurut Sugiyono (2013:120) mengatakan “sampel adalah bagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Sampel merupakan
bagian dari populasi yang ingin diteliti. Sampel dianggap sebagai perwakilan dari
42
Dari pengertian tersebut diperlukan teknik sampling yang tepat agar
sampel representative. Menurut Sugiyono (2013:121) mengatakan bahwa “Teknik
sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel”. Adapun teknik
sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik sampling non
probability sampling dengan purposive sampling. Menurut Sugiyono (2013:126)
megatakan bahwa “sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan tertentu”.
Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 5 tahun yaitu dari tahun
2009 sampai dengan 2013. Adapun pertimbangan dalam menentukan sampel
tersebut dipengaruhi oleh pertimbangan keterbatasan data yang tersedia. Dalam
hal ini sampel yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari Laporan Laba
/Rugi dan Neraca PT. PINDAD (Persero) Bandung.
3.2.4 Teknik Pengumpulan Data
Menurut Sugiyono (2013:308), “teknik pengumpulan data merupakan
langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian
adalah mendapatkan data”. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka
peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang
diterapkan.
Dalam penelitian ini, data yang digunakan adalah data sekunder. Menurut
Sugiyono (2013:308), “sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung
memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat
dokumen”. Data sekunder merupakan data yang sudah ada yang dikumpulkan
43
berupa laporan keuangan PT. PINDAD (Persero) periode 2009 sampai dengan
2013 yang diperoleh dari situs www.pindad.com.
Pada penelitian ini teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah
dokumentasi. Menurut Anwar Sanusi (2014:114) bahwa,
Cara dokumentasi biasanya dilakukan untuk mengumpulkan data sekunder dari berbagai sumber, baik secara pribadi maupun kelembagaan. Data seperti: laporan keuangan, rekapitulasi personalia, struktur organisasi, peraturan-peraturan, data produksi, surat wasiat, riwayat hidup, riwayat perusahaan, dan sebagainya, biasanya telah tersedia di lokasi penelitian.
Dalam hal ini dokumen-dokumen yang dihasilkan dari aktivitas
perusahaan berupa laporan keuangan yang erat kaitannya dengan masalah yang
akan diteliti yaitu mengenai biaya operasional dan profitabilitas.
Selain melalui dokumen perusahaan, penelitian juga dilakukan melalui
studi kepustakaan (library research) untuk memperoleh data-data yang dapat
mendukung kegiatan penelitian. Pada tahap ini, penulis berusaha untuk
memperoleh berbagai informasi sebanyak-banyaknya untuk dijadikan sebagai
dasar teori dan acuan untuk mengolah data baik dari buku, jurnal ataupun
penelitian terdahulu yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
3.2.5 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis
Dalam menentukan analisis data, diperlukan data yang akurat dan dapat
dipercaya yang nantinya dapat dipergunakan dalam penelitian yang dilakukan
oleh penulis. Analisis data merupakan proses penyederhanaan data ke dalam
bentuk yang lebih mudah dibaca, dipahami dan diinterpretasikan. Menurut
Sugiyono (2013:199), menyatakan bahwa,
44
berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.
Maka dari itu, dalam penelitian ini dari satu variabel bebas (X) dan satu
variabel terikat (Y), biaya operasional merupakan variabel bebas (X) sedangkan
variabel terikat (Y) adalah profitabilitas. Adapun analisis yang dilakukan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Mengumpulkan data-data yang diperlukan untuk penelitian.
2. Menghitung nilai variabel yang terdiri dari Biaya Operasional yaitu jumlah
dari biaya penjualan atau pemasaran dan biaya administrasi dan umum
serta return on asset (ROA), yaitu persentase perbandingan antara laba
bersih sebelum pajak dengan total aset.
3. Menganalisis data yaitu proses pengolahan data dengan menggunakan
rumus-rumus statistik dan menginterpretasikan data agar diperoleh suatu
kesimpulan. Dalam menganalisis data, penelitian ini menggunakan analisis
regresi linier sederhana .
3.2.5.1Teknik Analisis Data
Menurut Sugiyono (2013:199), “teknik analisis data dalam penelitian
kuantitatif menggunakan statistik”. Terdapat dua macam statistik yang digunakan
untuk analisis data dalam penelitian, yaitu statistik deskriptif dan statistik
inferensial. Statistik inferensial meliputi statistik parametris dan statistik
nonparametris. Menurut Sugiyono (2013:201), “statistik inferensial, (sering juga
45
digunakan untuk menganalisa data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk
populasi”.
Penggunaan statistik parametris dan nonparametris tergantung pada asumsi
dan jenis data yang akan dianalisis. Menurut Sugiyono (2013:202), “Statistik
parametris memerlukan terpenuhi banyak asumsi. Asumsi yang utama adalah data
yang akan dianalisis harus berdistribusi normal. Kemudian penggunaan kedua
statistik tersebut juga tergantung pada jenis data yang dianalisis”. Menurut
Sugiyono (2013:202), “Statistik parametris kebanyakan digunakan untuk
menganalisis data interval dan ratio, sedangkan statistik nonparametris
kebanyakan digunakan untuk menganalisis data nominal dan ordinal”.
Selanjutnya menurut Sugiyono (2013:206), “untuk menguji hipotesis
asosiatif/hubungan bila datanya berbentuk interval atau ratio, digunakan Korelasi
Produk Moment: untuk menguji hipotesis hubungan antara satu variabel
independen dengan satu variabel dependen”
Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan dalam penelitian
ini menggunakan statistik parametris karena data dalam penelitian ini berbentuk
ratio. Kemudian sebelum melakukan uji hipotesis, diperlukannya uji normalitas
data karena data harus berdistribusi normal. Selanjutnya untuk menguji hipotesis
dalam penelitian ini yang mempunyai satu variabel independen dan satu variabel
dependen menggunakan analisis regresi sederhana.
3.2.5.2 Uji Normalitas Data
Menurut Sugiyono (2013:228) menjelaskan bahwa,
46
pengujian hipotesis dilakukan, maka terlebih dahulu akan dilakukan pengujian normalitas data.
Dalam penelitian ini, peneliti melakukan uji normalitas data dengan
menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Menurut Ghozali (2013:32) berpendapat
bahwa,
untuk mendeteksi normalitas data dapat juga dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov. Analisis hasil uji Kolmogorov-Smirnov dilakukan dengan menentukan terlebih dahulu hipotesis pengujian yaitu:
Hipotesis Nol : Data terdistribusi secara normal Hipotesis Alternatif : Data tidak terdistribusi secara normal
Menurut Ghozali (2013:34), pengmbilan keputusan dilakukan dengan
kriteria sebagai berikut:
a. Probabilitas signifikansi > 0,05, maka hipotesis nol diterima yang berarti
data terdistribusi secara normal.
b. Probabilitas signifikansi < 0,05, maka hipotesis nol ditolak yang berarti
data tidak terdistribusi secara normal.
3.2.5.3 Pengujian Hipotesis
Hipotesis merupakan pernyataan-pernyataan yang menggambarkan suatu
hubungan antara dua variabel yang berkaitan dengan suatu kasus tertentu dan
merupakan anggapan sementara yang perlu diuji kebenarannya dalam suatu
penelitian. Hipotesis yang akan diuji dan dibuktikan dalam penelitian ini berkaitan
dengan ada/tidaknya pengaruh variabel bebas yang perlu diuji kebenarannya
dalam suatu penelitian. Sugiyono (2013:99) berpendapat bahwa,
47
dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan maslah penelitian, belum jawaban yang empirik.
Pengujian hipotesis dilakukan dengan merancang Hipotesis Nol ( ) dan
Hipotesis Alternatif ( ) digunanakan dengan tujuan untuk mengetahui arah
pengaruh antar variabel yang diteliti. Untuk keperluan analisis statistik,
hipotesisnya berpasangan dengan Hipotesis Nol. Untuk menguji hipotesis
dilakukan dengan melalui hipotesis statistik berikut.
Hipotesis : Biaya operasional berpengaruh negatif terhadap profitabilitas
: β≥ 0 : Biaya operasional tidak berpengaruh negatif terhadap profitabilitas
: β < 0 : Biaya operasional berpengaruh negatif profitabilitas
Berdasarkan uji hipotesis tersebut, maka analisis statistik yang digunakan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Analisis Regresi Linier Sederhana
Analisis ini untuk memprediksi Analisis ini untuk melakukan prediksi
seberapa tinggi nilai variabel dependen bila nilai variabel independen
dimanipulasi (dirubah-rubah). Menurut Sugiyono (2013:247) persamaan regresi
sederhana dapat dirumuskan sebagai berikut.
Keterangan: Y = Nilai yang diprediksikan
a = Konstanta atau bila Harga X = 0
β= Koefisien regresi
x = Nilai variabel independen
48
2. Analisis Korelasi (Pearson Product Moment)
Analisis ini mengukur derajat keeratan hubungan antara variabel
independen dan variabel dependen. Perhitungan ini menisyaratkan bahwa populasi
asal sampel mempunyai dua variabel dan berdistribusi normal. Menurut Sugiyono
(2013:241) dapat dirumuskan sebagai berikut.
Nilai koefisien korelasi menurut Husein Umar (2008:132), berkisar antara
-1 samapai +1 yang kriteria pemanfaatannya dijelaskan sebagai berikut:
a. Jika nilai r > 0, artinya telah terjadi hubungan yang linier positif, yaitu
makin besar variabel x maka semakin besar variabel y.
b. Jika nilai r < 0, artinya telah terjadi hubungan yang linier negatif, yaitu
makin kecil nilai variabel x maka makin besar variabel y atau sebaliknya
makin besar variabel x maka makin kecil variabel y.
c. Jika nilai r = 0, artinya tidak ada hubungan sama sekali antara variabel x
denga variabel y.
d. Jika nilai r = 1 atau r = -1, telah terjadi hubungan linier sempurna, yaitu
berupa garis lurus, sedangkan bagi nilai r yang mengarah ke angka 0 maka
garis semakin tidak lurus.
Untuk dapat memberikan interpretasi terhadap kuatnya hubungan korelasi,
maka dapat digunakan tabel berikut ini.
49
Tabel 3.2
Pedoman Interpretasi Tingkat Korelasi
Sumber : (Sugiyono, 2013:242)
3. Analisis Koefisien Determinasi
Menurut Sugiyono (2013:207), untuk menilai seberapa besar pengaruh
variabel X terhadap Y maka digunakan koefisien determinasi (KD) yang
merupakan koefisien korelasi yang biasanya dinyatakan dengan presentase (%).
Kd = r2 x 100%
Keterangan:
Kd = koefisien determinasi
r2 = Koefisien korelasi yang dikuadratkan
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 - 0,199 Sangat Rendah
0,20 - 0,399 Rendah
0,40 - 0,599 Sedang
0,60 - 0,799 Kuat
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian analisis statistik mengenai
“Pengaruh Biaya Operasional Terhadap Profitabilitas” yang dilakukan, pada PT.
PINDAD (Persero) Bandung periode 2009-2013, maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut:
1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan biaya operasional
pada PT. PINDAD (Persero) Bandung selama periode 2009-2013
mengalami peningkatan. Hal tersebut disebabkan karena adanya
peningkatan tariff, beban-beban tunjangan, beban distribusi, serta beban
personel dan umum,
2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat profitabilitas pada PT.
PINDAD (Persero) Bandung selama periode 2009-2013 cenderung
mengalami peningkatan. Hal tersebut disebabkan karena peningkatan laba
sebelum pajak diikuti dengan peningkatan pada total aktiva pada
peruahaan tersebut.
3. Berdasarkan pengujian hipotesis bahwa, biaya operasional berpengaruh
positif terhadap profitabilitas pada PT. PINDAD (Persero) Bandung
periode 2009-2013. Hasil tersebut tersebut menunjukkan bahwa apabila
biaya operasional mengalami kenaikan, maka akan menyebabkan kenaikan
90
peningkatan pada penjualan serta proporsi aktiva tetap yang besar yang
dimiliki perusahaan.
5.2 Saran
Berdasarkan simpulan di atas, maka penulis dapat mengemukakan
beberapa hal yang diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan dan perbaikan
dalam penggunaan biaya operasional sekaligus kemampuan perusahaan untuk
memperoleh laba pada PT. PINDAD (Persero) Bandung periode 2009-2013untuk
masa yang akan datang. Adapun saran-saran yang dimaksud adalah sebagai
berikut:
1. Pihak PT. PINDAD (Persero) Bandung, diharapkan mampu menggunakan
biaya operasional lebih efisien dan mengalokasika biaya operasional yang
mengalami kenaikan setiap tahunnya. Serta diharapkan dapat melakukan
pengendalian biaya agar biaya yang digunakan tepat sasaran sesuai dengan
rencana dan benar-benar dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan.
2. Untuk menghasilkan profitabilitas (Return On Aseset) yang besar, PT.
PINDAD (Persero) Bandung harus memperhatikan beberapa faktor selain
biaya operasional yang dapat mempengaruhi profitabilitas. Salah satunya
adalah tingkat penjualan. Apabila tingkat penjualan mengalami
peningkatan, maka akan meningkatkan kemampuan perusahaan dalam
pencapaian laba yang lebih tinggi.
3. Dalam penelitian ini varibel independen yang digunakan yaitu biaya
operasional. Disarankan kepada peneliti selanjutnya yang akan meneliti
91
variabel independen dengan yang lain, seperti tingkat penjualan, biaya
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku :
Assauri, Sofyan. (2004). Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta: Lembaga
Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
Bustomi, Bastian., dan Nurlela. (2009). Akuntansi Biaya. Jakarta: Mitra Wicana
Media
Carter, William K. (2009). Akuntansi Biaya, Buku1 Edisi 14, Alih Bahasa oleh
Krista. Jakarta: Salemba Empat
Ghozali, Imam. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM
SPSS 21. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Gitman, L, J. (2003). Principle of Manajerial Finnance 10 Edition. USA: Addison
Wesley
Hanafi, Mamduh M., dan Halim, Abdul. (2009). Analisis Laporan Keuangan.
Yogyakarta: UPP STIM YKPN
Harahap, Sofyan Syafri. (2008). Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada
Indonesia, Ikatan Akuntansi. (2007). Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta:
Salemba Empat
Jopie, Jusuf. (2008). Analisis Kredit untuk Account Officer. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama
Jumingan. (2011). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Bumi Aksara
Kasmir. (2011). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers
Munawir. (2007). Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: LIBERTI
Prawironegoro, D. (2008). Akuntasi Manajemen Edisi Kedua. Jakarta: Mitra
Wacana Media
Rudianto. (2009). Penganggaran : Konsep dan Teknik Penyusunan Anggaran.
Jakarta: Penerbit Erlangga
Sanusi, Anwar. (2014). Metodologi Penelitian Bisnis. Jakarta: Salemba Empat
Sartono, R. Agus. (2010). Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta:
BPFE
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kombinasi. Bandung: Alfabeta
Umar, Husein. (2008). Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada
Sumber Skripsi/Tesis/Disertasi :
Agustin, Tri Ilma. (2013). Pengaruh Biaya Operasional Terhadap Profitabilitas.
Skripsi. Universitas Pendidikan Indonesia
Gunawan S, Agung. (2013). Pengaruh Biaya Operasional Terhadap Laba. Skripsi.
Universitas Pendidikan Indonesia
Kuriawan, Indra. (2014). Pengaruh Biaya Operasional Terhadap Kinerja
Keuangan Pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Skripsi. Universitas
Pendidikan Indonesia
Maskar, Zeni Yulia. (2013). Pengaruh Biaya Operasional Terhadap Profitabilitas
Undang-Undang :
Undang-Undang Republik Indonesia NO 19 Tahun 2003 Tentang BUMN
Sumber Internet :