KORAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR IPS UNTUK
MENINGKATKAN KETERAMPILAN SISWA DALAM
MEMECAHKAN MASALAH MELALUI STRATEGI
PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH
(Penelitian Tindakan Kelas dikelas VIII K SMPN 4 Cimahi)
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana dalam Bidang Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Disusun oleh:
IVAN HANDANI
1002971
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2015
Koran Sebagai Sumber Belajar IPS untuk Meningkatkan Keterampilan Siswa dalam Memecahkan Masalah melalui Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah
(Penelitian Tindakan Kelas dikelas VIII K SMPN 4 Cimahi)
Oleh
Ivan Handani
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
© Ivan Handani 2015
Universitas Pendidikan Indonesia
Juni 2015
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,
IVAN HANDANI
KORAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR IPS UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MELALUI
STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH
(PENELITIAN TINDAKAN KELAS KELAS VIII-K SMPN 4 CIMAHI)
disetujui dan disahkan oleh pembimbing:
Pembimbing I
Dr. Ridwan Effendi, M.Ed
NIP: 196209261989041001
Pembimbing II
Dra. Yani Kusmarni, M.Pd
NIP: 196601131990012002
Mengetahui,
Ketua Program Studi
Dr, Nana Supriatna, M.Ed
iv
Ivan Handani, 2015
Koran Sebagai Sumber Belajar IPS untuk Meningkatkan Keterampilan Siswa dalam Memecahkan Masalah melalui Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Abstrak
Penelitian ini berjudul koran sebagai sumber belajar IPS untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam memecahkan masalah melalui strategi pembelajaran berbasis masalah. Penelitian ini dilatarbelakangi rendahnya keterampilan siswa SMPN 4 Cimahi kelas VIII K dalam memecahkan masalah. Hal itu terlihat dari kurangnya kepekaan siswa terhadap masalah yang ada dilingkungan sekolah, siswa kesulitan dalam memberikan contoh permasalahan yang berkaitan dengan materi pelajaran, serta kesulitan dalam merumuskan pertanyaan sederhana. Tujuan dari peneliti ini yaitu untuk: 1. Mengetahui gambaran bagaimana cara guru mendesain strategi pembelajaran berbasis masalah dengan memanfaatkan koran sebagai sumber belajar IPS untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam memecahkan masalah di kelas VIII K SMPN 4 Cimahi, 2. Memperoleh gambaran mengenai cara guru melaksanakan pembelajaraan berbasis masalah dengan memanfaatkan koran sebagai sumber belajar IPS untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam memecahkan masalah di kelas VIII K SMPN 4 Cimahi, 3. Untuk menjelaskan solusi yang diambil guru dalam mengatasi kendala yang dihadapi saat melaksanakan pembelajaran berbasis masalah dengan memanfaatkan koran sebagai sumber belajar IPS dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam memecahkan masalah di kelas VIII K SMPN 4 Cimahi. Penelitian tindakan kelas ini menggunakan strategi pembelajaran berbasis masalah dengan memanfaatkan koran sebagai sumber belajar IPS. Setelah dilakukan penelitian selama empat siklus diperoleh hasil peningkatan keterampilan siswa dalam memecahkan masalah yang ditandai meningkatnya kepekaan siswa terhadap masalah yang ada dilingkungan sekolah maupun lingkungan tempat tinggalnya, mampu merumuskan pertanyaan sederhana, memberikan contoh permasalahan yang berkaitan dengan materi serta mampu memberikan solusi untuk mengatasi permasalahan yang didiskusikan.
v
Ivan Handani, 2015
Koran Sebagai Sumber Belajar IPS untuk Meningkatkan Keterampilan Siswa dalam Memecahkan Masalah melalui Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Abstract
This research titled newspapers as a source of social studies to improve students' skills in problem solving through problem-based learning strategies. The background of this research is low skills students in problems solving at class VIII K SMPN 4 Cimahi.This is evident from the lack of sensitivity of students to the problems that exist within the school, students difficult to providing examples of problems related to the subject matter, as well as they can't formulating a simple question. The purpose of this research is to: 1. Knowing how teachers designing illustration problem-based learning strategies by utilizing the newspaper as a source of social studies to improve students' skills in problem solving at class VIII K SMPN 4 Cimahi, 2. Obtain an overview of how teachers implement pembelajaraan based problems by using newspapers as a source of social studies to improve students' skills in solving problems in class VIII SMPN 4 Cimahi K, 3. To explain the solution by the teacher when overcoming obstacles encountered when implementing problem-based learning by making use of newspapers as a source of social studies to improve students' skills in problems solving at class VIII K SMPN 4 Cimahi.This classroom action research using problem-based learning strategies by utilizing the newspaper as a source of social studies.After doing research of four cycles, researcher gain the result that students' skills in problems solving is increase, its viewed by increasing sensitivity of students to the problems that exist within the school or neighborhood, is able to formulate a simple question, give examples of the problems related to the material and be able to provide solutions to the problems discussed.
vi
Ivan Handani, 2015
Koran Sebagai Sumber Belajar IPS untuk Meningkatkan Keterampilan Siswa dalam Memecahkan Masalah melalui Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
Halaman
PERNYATAAN ... i
UCAPAN TERIMA KASIH ... ii
ABSTRAK ... iv
KATA PENGANTAR ... v
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GRAFIK ... xiii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 5
C. Tujuan Penelitian ... 6
D. Manfaat Penelitian ... 6
E. Struktur Organisasi ... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8
A. Tinjauan Tentang Pembelajaran IPS ... 8
1. Pengertian Pendidikan IPS ... 8
2. Prinsip Pembelajaran IPS... ... 9
3. Tujuan Pembelajaran IPS ... 10
B. Tinjauan Tentang Keterampilan Memecahkan Masalah... 12
1. Pengertian Keterampilan Memecahkan Masalah... 12
2. Langkah - Langkah Memecahkan Masalah ... 13
vii
Ivan Handani, 2015
Koran Sebagai Sumber Belajar IPS untuk Meningkatkan Keterampilan Siswa dalam Memecahkan Masalah melalui Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
dalam Pembelajaran IPS Keterampilan ... 16
1. Pengertian Pembelajaran Berbasis Masalah ... 16
2. Karakteristik Pembelajaran Berbasis Masalah... 18
3. Langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Masalah... 19
4. Keunggulan dan Kelemahan PBL... 22
D. Tinjauan Tentang Koran... 23
1. Pengertian Koran... ... 23
2. Fungsi Koran... 25
3. Peran Koran... 27
E. Koran Sebagai Sumber Belajar IPS Untuk Meningkatkan Keterampilan Siswa Dalam Memecahkan Masalah Melalui Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL)... 28
F. Penelitian Terdahulu ... 31
G. Kerangka Berfikir... 33
BAB III METODE PENELITIAN ... 34
A. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 34
B. Metode Penelitian... 34
C. Desain Penelitian Tindakan Kelas ... 36
1. Perencanaan Tindakan (planning) ... 37
2. Pelaksanaan Tindakan (act) ... 38
3. Observasi/Pengamatan ... 38
4. Refleksi ... 39
D. Klarifikasi Konsep ... 39
1. Pembelajaran Berbasis Masalah... 39
2. Keterampilan Memecahkan Masalah... 41
E. Instrumen Penelitian ... 42
1. Lembar Observasi Aktivitas Siswa... 42
viii
Ivan Handani, 2015
Koran Sebagai Sumber Belajar IPS untuk Meningkatkan Keterampilan Siswa dalam Memecahkan Masalah melalui Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
3. Catatan Lapangan... 43
F. Teknik Pengumpulan Data ... 44
1. Observasi ... 44
2. Wawancara... 45
3. Studi Dokumen... 45
G. Teknik Analisis Data ... 45
1. Data Kualitatif ... 46
2. Data Kuantitatif ... 48
3. Validasi Data ... 49
BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN ... 50
A. Deskripsi Umum Lokasi dan Subjek Penelitian ... 50
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian SMP Negeri 4 Cimahi... 50
2. Deskripsi Kelas Penelitian... 50
3. Profil Guru Mitra... 51
B. Deskripsi Hasil Penelitian ... 51
1. Observasi Awal Pembelajaran IPS ... 51
a. Pelaksanaan Observasi Awal Pembelajaran IPS ... 51
b. Refleksi Hasil Observasi awal... 53
2. Penelitian Siklus Pertama ... 54
a. Perencanaan Tindakan Siklus Pertama ... 54
b. Deskripsi Tindakan Siklus Pertama ... 56
c. Deskripsi Hasil Observasi Tindakan Siklus Pertama ... 61
1) Kegiatan Diskusi... 61
2) Deskripsi Hasil Observasi Tindakan Siklus Pertama Terhadap Guru ... 65
d. Refleksi Pelaksanaan Tindakan Siklus Pertama ... 69
3. Penelitian Tindakan Siklus Kedua ... 70
ix
Ivan Handani, 2015
Koran Sebagai Sumber Belajar IPS untuk Meningkatkan Keterampilan Siswa dalam Memecahkan Masalah melalui Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
b. Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Siklus Kedua ... 71
c. Deskripsi Hasil Observasi Tindakan Siklus Kedua ... 75
1) Kegiatan Diskusi... 75
2) Deskripsi Hasil Observasi Tindakan Siklus Kedua Terhadap Guru ... 80
d. Refleksi Tindakan Siklus Kedua ... 83
4. Penelitian Tindakan Siklus Ketiga ... 84
a. Rencana Tindakan Siklus Ketiga ... 84
b. Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Siklus Ketiga ... 85
c. Deskripsi Hasil Observasi Tindakan Siklus Ketiga... 89
1) Kegiatan Diskusi... 89
2) Deskripsi Hasil Observasi Tindakan Siklus Ketiga Terhadap Guru ... 92
d. Refleksi Tindakan Siklus Ketiga ... 96
5. Penelitian Tindakan Siklus Keempat ... 96
a. Rencana Tindakan Siklus Keempat ... 96
b. Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Siklus Keempat ... 97
c. Deskripsi Hasil Observasi Tindakan Siklus Keempat.. 99
1) Kegiatan Diskusi... 99
2) Deskripsi Hasil Observasi Tindakan Siklus Keempat Terhadap Guru ... 102
d. Refleksi Tindakan Siklus Keempat ... 105
C. Deskripsi Hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK)... 106
1. Merencanakan Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah Dengan Memanfaatkan Koran Sebagai Sumber Belajar IPS Untuk Meningkatkan Keterampilan Siswa Dalam Memecahakan Masalah... 106
2. Melaksanakan Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah
dengan Memanfaatkan Koran sebagai Sumber Belajar IPS
x
Ivan Handani, 2015
Koran Sebagai Sumber Belajar IPS untuk Meningkatkan Keterampilan Siswa dalam Memecahkan Masalah melalui Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Memecahkan Masalah... 111
a. Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa dalam Kegiatan Diskusi... 114
b. Hasil Pengamatan Dari Aktivitas Guru... 115
3. Solusi yang dilakukan dalam mengatasi kendala yang dihadapi dalam melaksanakan Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Menggunakan Koran untuk Meningkatkan Keterampilan Siswa Memecahkan Masalah.. 118
4. Analisis Hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK)... 119
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 126
A. Kesimpulan ... 126
B. Saran ... 129
DAFTAR PUSTAKA ... 131
xi
Ivan Handani, 2015
Koran Sebagai Sumber Belajar IPS untuk Meningkatkan Keterampilan Siswa dalam Memecahkan Masalah melalui Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR GRAFIK
Halaman
Grafik 4.1 Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa...
115
Grafik 4.2 Penelitian Tindakan Aktivitas Guru...
117
Grafik 4.3 Grafik gabungan penilaian LKS dan Presentasi (performance)...
xii
Ivan Handani, 2015
Koran Sebagai Sumber Belajar IPS untuk Meningkatkan Keterampilan Siswa dalam Memecahkan Masalah melalui Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel: 2.1 Indikator Kemampuan Memecahan Masalah ...
15
Tabel 4.1 Penilaian Diskusi ...
62
Tabel 4.2 Penilaian Performance ...
62.
Tabel 4.3 Lembar Observasi Aktivitas Guru ...
66
Tabel 4.4 Penilaian Diskusi ...
76
Tabel 4.5 Penilaian Performance...
76
Tabel 4.6 Lembar Observasi Aktivitas Guru ...
80
Tabel 4.7 Penilaian Diskusi ...
89
Tabel 4.8 Penilaian Performance ...
90
Tabel 4.9 Lembar Observasi Aktivitas Guru ...
93
Tabel 4.10 Penilaian Diskusi ...
99
Tabel 4.12 Lembar Observasi Aktivitas Guru ...
xiii
Ivan Handani, 2015
Koran Sebagai Sumber Belajar IPS untuk Meningkatkan Keterampilan Siswa dalam Memecahkan Masalah melalui Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Tabel 4.13 Presentase Penilaian Kegiatan Diskusi Kelompok ...
114
Tabel 4.14 Presentase Aktivitas Guru ...
116
1
Ivan Handani, 2015
Koran Sebagai Sumber Belajar IPS untuk Meningkatkan Keterampilan Siswa dalam Memecahkan Masalah melalui Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB 1
PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Penelitian ini dilatarbelakangi dari hasil observasi awal yang telah
penulis lakukan dikelas VIII K SMPN 4 Cimahi, dimana saat kegiatan
pembelajaran IPS berlangsung penulis menemukan permasalahan yang
menunjukan bahwa keterampilan siswa dalam memecahkan masalah di kelas
VIII K ini masih rendah, hal itu bisa dilihat dari; Pertama, kurangnya
kepekaan siswa terhadap masalah-masalah yang ada dilingkungan sekolah, hal
itu terlihat dari prilaku siswa yang masih membuang sampah sembarang seperti
dibawah meja, dipojok kelas dan diselokan, sehingga kelas terlihat kotor dan
tidak nyaman untuk belajar.
Kedua, siswa kesulitan dalam memberikan contoh permasalahan yang
berkaitan dengan materi pelajaran, seperti ketika guru meminta siswa untuk
memberikan contoh penyimpangan yang ada dilingkungan sekolah terlihat
siswa kebingungan untuk menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru,
padahal banyak sekali penyimpangan yang ada dilingkungan sekolah seperti,
mencontek, pemalakan, membuang sampah sembarangan dan banyak lagi
permasalahan yang ada dilingkungan sekolah. Ketiga, siswa mengalami
kesulitan dalam merumuskan pertanyaan sederhana, ketika guru memberikan
kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang belum
dimengerti atau kurang jelas terlihat siswa hanya diam dan cenderung
berpura-pura tidak tahu dengan pertanyaan yang diberikan oleh guru. Keempat, siswa
kebingungan dan kesulitan dalam mengidentifikasi faktor yang menyebabkan
suatu permasalahan itu muncul, contohnya ketika guru meminta siswa untuk
memberikan alasan mengapa banyak siswa yang mencontek ketika ulangan,
terlihat siswa kelas VIII K ini tidak mampu menjawab pertanyaaan yang
diberikan oleh guru, terlihat siswa saling menunjuk temannya untuk menjawab
2
Ivan Handani, 2015
Koran Sebagai Sumber Belajar IPS untuk Meningkatkan Keterampilan Siswa dalam Memecahkan Masalah melalui Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Selain itu, salah satu faktor yang menyebabkan keterampilan siswa
kelas VIII K dalam memecahkan masalah sulit berkembang adalah kurangnya
guru mengkaitkan materi pelajaran dengan masalah-masalah yang terjadi
dilingkungan sekolah. Kemudian penulis juga melihat situasi pembelajaran IPS
dikelas VIII K ini masih bersifat satu arah, artinya guru masih menjadi sosok
sentral dalam pembelajaran, sedangkan siswa cenderung pasif dan hanya
mendengarkan dan menerima materi yang disampaikan oleh guru. Padahal
belajar bukan hanya sekedar menghafal konsep-konsep dan menerima materi
saja, seperti yang dijelaskan Ditjen Dikdasmen (dalam Komalasari, 2010,
hlm.17) bahwa proses belajar meliputi :
1) Belajar tidak hanya sekedar menghafal, akan tetapi siswa harus
mengkonstruksikan pengetahuan di benak mereka sendiri;
2) Siswa belajar dari mengalami, dimana siswa mencatat sendiri pola-pola
bermakna dari pengetahuan baru, bukan diberi begitu saja oleh guru;
3) Pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang terorganisasi dan
mencerminkan pemahaman yang mendalam tentang sesuatu persoalan
(subject matter);
4) Pengetahuan tidak dapat dipisah-pisahkan menjadi fakta-fakta atau
Sproposisi yang terpisah, tetapi mencerminkan keterampilan yang
dapat diterapkan;
5) Manusia mempunyai tingkatan yang berbeda dalam menyikapi situasi
baru;
6) Siswa perlu dibiasakan memecahkan masalah, menemukan sesuatu
yang berguna bagi dirinya, dan bergelut dengan ide-ide;
7) Proses belajar dapat mengubah struktur otak. Perubahan struktur otak
itu berjalan terus seiring dengan perkembangan organisasi pengetahuan
dan keterampilan seseorang.
Jadi dari penjelasan diatas dapat dipahami jika belajar bukan hanya
3
Ivan Handani, 2015
Koran Sebagai Sumber Belajar IPS untuk Meningkatkan Keterampilan Siswa dalam Memecahkan Masalah melalui Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
tetapi siswa juga harus belajar memecahkan suatu masalah melalui fikirannya
dan pengetahuannya. Preisseisen (dalam Yamin, 2010, hlm. 9) menjelaskan
bahwa keterampilan memecahan masalah merupakan keterampilan individu
dalam menggunakan proses berfikirnya untuk memecahkan masalah melalui
pengumpulan fakta-fakta, analisis informasi, menyusun berbagai alternatif
pemecahan, dan memilih pemecahan masalah paling efektif. Selain melatih
kemampuan berfikir, keterampilan memecahan masalah juga mampu
meningkatkan rasa kepedulian terhadap masalah-masalah sosial yang terjadi
dilingkungan, siswa akan mempelajari beberapa aspek seperti siswa mencari
informasi atau teori yang berhubungan dengan masalah yang terjadi, proses saat
siswa berfikir dan bekerja untuk mengaplikasikan antara konsep dengan
masalah serta ide untuk memecahkan masalah tersebut maka akan timbul sikap
positif terhadap masalah yang dihadapi, Sa’ud U. S.( 2008, hlm.123).
Untuk itu diperlukannya suatu metode atau starategi pembelajaran yang
mengharuskan siswa untuk berfikir, sehingga dengan kemampuan berfikirnya
itu siswa diharapkan dapat meningkatkan keterampilannya dalam memecahkan
masalah. Strategi pembelajaran yang dianggap mampu meningkatkan
keterampilan siswa dalam memecahkan masalah yaitu strategi pembelajaran
berbasis masalah (Problem Based Learning) strategi ini dianggap cocok karena
pada proses pembelajarannya menggunakan masalah dunia nyata dan dekat
dengan lingkungan siswa, selain itu siswa juga dituntut menggunakan
pengetahuan dan kemampuan berfikirnya untuk memecahkan sutau
permasalahan, hal itu sependapat dengan yang diungkapkan Komalasari (2010,
hlm. 58-59), bahwa pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning)
adalah suatu pendekatan pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata
sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang cara berfikir kritis dan
keterampilan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan
konsep yang esensial dari materi pelajaran. Kemudian Bern dan Erikson (dalam
Komalsari, 2010, hlm. 59), mengemukakan bahwa pembelajaran berbasis
4
Ivan Handani, 2015
Koran Sebagai Sumber Belajar IPS untuk Meningkatkan Keterampilan Siswa dalam Memecahkan Masalah melalui Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
melibatkan siswa dalam memecahkan masalah dengan mengintegrasikan
berbagai konsep dan keterampilan dari berbagai disiplin ilmu. Selain dapat
mengembangkan kemampuan berfikir siswa, pembelajaran berbasis masalah
juga dapat membuat siswa aktif dalam proses pembelajaran, seperti yang
diungkapkan Suyadi (2013, hlm. 130) bahwa pembelajaran berbasis masalah
merupakan strategi pembelajaran yang mengharuskan peserta didik aktif,
kolaboratif dan menyakini kemampuan intelektualnya untuk melakukan
pemecahan masalah.
Dari penjelasan diatas dapat dipahami bahwa dalam pembelajaran
berbasis masalah siswa dituntut untuk melakukan pemecahan masalah-masalah
yang disajikan dengan cara menggali informasi sebanyak-banyaknya, kemudian
dianalisis dan dicari solusi dari permasalahan yang ada, solusi dari
permasalahan tersebut tidak mutlak mempunyai satu jawaban yang benar
artinya siswa dituntut pula untuk berfikir tingkat tinggi. Selain itu siswa juga
diharapkan menjadi individu yang berwawasan luas serta mampu melihat
hubungan pembelajaran dengan aspek-aspek yang ada di lingkungannya,
sebagaimana dikemukakan Panen (dalam Rusmono, 2012. hlm. 74) yang
mengungapkan bahwa dengan pembelajaran berbsis masalah (Problem Based
Learning), siswa diharapakan untuk terlibat dalam proses pemecahan masalah
yang dimulai dengan mengidentifikasi permasalahan, mengumpulkan data, dan
menggunakan data tersebut untuk memecahkan masalah.
Selain menggunakan strategi pembelajaran berbasis masalah untuk
meningkatkan keterampilan siswa dalam memecahkan masalah, penulis juga
akan menggunakan koran sebagai sumber pembelajaran IPS, hal itu
dikarenakan penulis melihat banyak sekali koran yang ada dibawah meja guru
yang dibiarkan begitu saja tanpa adanya tindakan yang dilakukan oleh guru
maupun siswa, padalah koran juga dapat jadikan sebagai salah satu sumber
belajar yang lebih menarik siswa dan mempermudah dalam memebrikan contoh
5
Ivan Handani, 2015
Koran Sebagai Sumber Belajar IPS untuk Meningkatkan Keterampilan Siswa dalam Memecahkan Masalah melalui Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
menjelaskan bahwa seorang guru dapat memanfaatkan atau memberdayakan
media massa sebagai sumber pembelajaran IPS secara optimal dan efektif
sehingga dapat menunjang keberhasilan pembelajaran IPS melalui tiga cara,
yaitu :
a. Media massa dapat memperbaiki bagian konten dari kurikulum IPS;
b. Media massa dapat dijadikan alat pembelajaran yang menarik dan
berbeda bagi peserta didik
c. Media massa dapat digunakan untuk mempermudah siswa dalam
memahami materi.
Berkaitan dengan latar belakang yang telah dijelaskan diatas, maka
penulis tertarik melakukan tindakan untuk mengatasi permasalahan
pembelajaran tersebut. Dan penulis termotivasi untuk melakukan penelitian
dengan judul “Koran Sebagai Sumber Belajar IPS Untuk Meningkatkan
Keterampilan Siswa dalam Memecahakan Masalah melalui Strategi
Pembelajaran Berbasis Masalah”.
B. Rumusan Masalah
Setelah penulis mengamati permasalahannya dan merujuk pada latar
belakang masalah yang telah dideskripsikan di awal, maka penulis dapat
merumuskan permasalahan, sebagai berikut:
1. Bagaimana guru merencanakan strategi pembelajaran berbasis masalah
dengan memanfaatkan koran sebagai sumber belajar IPS untuk
meningkatkan keterampilan siswa dalam memecahkan masalah di
kelas VIII K SMPN 4 Cimahi?
2. Bagaimana guru melaksanakan pembelajaran berbasis masalah dengan
memanfaatkan koran sebagai sumber belajar IPS untuk meningkatkan
keterampilan siswa dalam memecahkan masalah di kelas VIII K
6
Ivan Handani, 2015
Koran Sebagai Sumber Belajar IPS untuk Meningkatkan Keterampilan Siswa dalam Memecahkan Masalah melalui Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
3. Bagaimana solusi untuk mengatasi kendala dalam pelaksaanaan
penerapan strategi pembelajaran berbsis masalah dengan
memanfaatkan koran sebagai sumber belajar IPS untuk meningkatkan
keterampilan siswa dalam memecahkan masalah di kelas VIII K
SMPN 4 Cimahi?
C. Tujuan Penelitian
Setelah merumuskan permasalahan diatas, penulis dapat menentukan
tujuan penelitian dari permasalahan di atas:
1. Untuk mendeskripsikan cara guru mendesain strategi pembelajaran
berbasis masalah dengan memanfaatkan koran sebagai sumber belajar
IPS dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam memecahkan
masalah di kelas VIII K SMPN 4 Cimahi?
2. Untuk menggambarkan cara guru melaksanakan pembelajaraan
berbasis masalah dengan memanfaatkan koran sebagai sumber belajar
IPS dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam memecahkan
masalah di kelas VIII K SMPN 4 Cimahi?
3. Untuk menjelaskan solusi yang diambil guru dalam mengatasi kendala
yang dihadapi saat melaksanakan pembelajaran berbasis masalah
dengan memanfaatkan koran sebagai sumber belajar IPS untuk
meningkatkan keterampilan siswa dalam memecahkan masalah di
kelas VIII K SMPN 4 Cimahi?
D. Manfaat penelitian
1. Manfaat bagi guru, yaitu untuk mengetahui permasalah yang dapat
terjadi dalam suatu kelas serta dapat mengetahui metode apa yang
7
Ivan Handani, 2015
Koran Sebagai Sumber Belajar IPS untuk Meningkatkan Keterampilan Siswa dalam Memecahkan Masalah melalui Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
2. Manfaat bagi siswa. yaitu siswa belajar bertanggung jawab, mandiri,
kreatif, inovatif, saling menghargai antar sesama serta dapat berfikir
kritis dan logis
3. Manfaat bagi sekolah yaitu untuk meningkatkan kualitas, sarana dan
prasarana sekolah. Sehingga suasana belajar dan lingkungan sekolah
menjadi menyenangkan.
4. Manfaat bagi penulis lebih lanjut yaitu dapat meningkatkan wawasan
pengetahuan penulis.
E. Struktur Organisasi
Skripsi ini terdiri dari lima bab, yaitu bab I pendahuluan, bab II kajian
pustaka, bab III metodologi penelitian, bab IV analisis data dan hasil observasi,
dan bab V penutup.
Bab I berisi tentang latar belakang masalah yang dimana hal itu
menjelaskan tentang Pemanfaatan koran sebagai sumber pembelajaran IPS
untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam memecahkan masalah sosial
melalui strategi pembelajaran berbasis masalah (Problem Bassed learning).
Selain itu, berisi tentang rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian.
Bab II Membahas mengenai kajian pustaka yang berhubungan dengan
permasalahan yang diambil dan rumuskan masalah yang dibahas. Kajian
pustaka yang penulis kaji yaitu mengenai “Koran sebagai Sumber Belajar IPS
untuk Meningkatkan Keterampilan Siswa dalam Memecahakan Masalah
melalui Strategi Pembelajaran berbasis Masalah” Berdasarkan judul tersebut maka penulis memaparkan kajian pustakanya menjadi; Pertama, membahas
mengenai pengertian sumber belajar, jenis sumber belajar dan fungsi sumber
belajar. Kedua, yaitu mengenai pengertian koran, fungsi koran dan manfaat
koran serta pemanfaatan koran dalam pembelajaran IPS. Ketiga, membahas
mengenai pembelajaran IPS dan yang terakhir yaitu membahas mengenai
8
Ivan Handani, 2015
Koran Sebagai Sumber Belajar IPS untuk Meningkatkan Keterampilan Siswa dalam Memecahkan Masalah melalui Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Bab III Merupakan metodologi penelitian yang mencakup desain
penelitian, definisi operasional, teknik pengumpulan data serta prosedur dan
tahap penelitian
Bab IV Membahas tentang laporan hasil penelitian yang meliputi
pengolahan atau antusias data untuk menghasilkan temuan dan pembahasan.
Bab V membahas mengenai penutup yang di dalamnya terdapat
kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan sekaligus menjawab
34
Ivan Handani, 2015
Koran Sebagai Sumber Belajar IPS untuk Meningkatkan Keterampilan Siswa dalam Memecahkan Masalah melalui Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini penulis akan menjelaskan megenai lokasi dan subjek
penelitian, metode yang digunakan dalam penelitian, desain penelitian,
klarifikasi konsep, instrumen penelitian, teknik pengumpulan dan analisis data,
yang akan dipaparkan sebagai berikut:
A. Lokasi dan Subjek Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMPN 4 Cimahi yang letaknya di JL.Cijerah
Melong Raya No. 06 Kel. Melong Asih Kec. Cimahi Selatan, Kota Cimahi.
Secara umum kondisi sekolah ini cukup baik, hal itu bisa dilihat dari fasilitas
yang ada disana, sebagian besar fasilitas disana cukup memadai untuk belajar,
fasilitas tersebut antara lain, lab komputer, perpustakaan, labolatorium IPA,
perpustakaan dan banyak lagi fasilitas yang dapat menunjang prestasi siswa
baik itu dalam bidang akademik maupun non akademik.
Sample yang digunakan dalam penelitian ini yaitu siswa kelas VIII K
yang berjumlah 22 yaitu tediri dari 12 siswi perempuan dan 10 siswa laki-laki.
Alasan saya memilih kelas ini karena menurut guru yang mengajar disana,
kelas VIII XI merupakan kelas yang cocok untuk dijadikan penelitian ini
karena kelas tersebut merupakan kelas yang kemampuan berfikirnya cukup
baik tentu hal tersebut sesuai dengan penelitian yang akan saya lakukan yaitu
mengenai peningkatkan kemampuan siswa dalam memecahan masalah.
B. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian
tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang
diprakarsai untuk memecahkan masalah dalam proses belajar mengajar di kelas
secara langsung. Dengan kata lain, PTK dibuat dengan tujuan untuk
meningkatkan dan memperbaiki mutu proses belajar mengajar di kelas serta
35
Ivan Handani, 2015
Koran Sebagai Sumber Belajar IPS untuk Meningkatkan Keterampilan Siswa dalam Memecahkan Masalah melalui Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
sekolah. Menurut Kemmis (dalam Wiriaatmadja, 2005, hlm. 12) penelitian
tindakan kelas adalah sebuah bentuk inquiry reflektif yang dilakukan secara
kemitraan mengenai situasi sosial tertentu (termasuk pendidikan) untuk
meningkatkan rasionalitas dan keadilan dari kegiatan praktek sosial atau
pendidikan mereka, pemahaman mereka mengenai kegiatan-kegiatan praktek
pendidikan ini, serta situasi yang memungkinkan terlaksananya kegiatan
praktek ini. Kemudian Sanjaya (2011, hlm. 25), Secara bahasa ada tiga istilah
yang berkaitan dengan penelitian tindakan keleas, yakni penelitian, tindakan,
dan kelas. Pertama, penelitian adalah suatu perlakuan yang menggunakan
metologi untuk memecahkan suatu masalah. Kedua, tindakan dapat diartikan
sebagai perlakuan yang dilakukan oleh guru untuk memperbaiki mutu. Ketiga
kelas menunjukkan pada tempat berlangsungnya tindakan. Berdasarkan
beberapa pemahaman mengenai PTK diatas dapat disimpulkan bahwa
penelitian tindakan kelas adalah suatu suatu penelitian yang dilakukan didalam
kelas untuk mengkaji berbagai kemungkinan permasalahan yang terjadi dalam
proses pembelajaran, permasalahan tersebut kemudian akan dipecahkan melalui
tindakan penelitian yang terencana.
Dalam penelitian tindakan kelas guru perlu melakukan sebuah refleksi
diri dimana guru berusaha untuk menilai kinerja yang telah dilakukannya
sendiri sehingga guru secara langsung dapat mengetahui dan menyadari
masalah yang dihadapi dalam proses pembelajaran. Keinginan guru untuk
menerapkan sesuatu dalam rangka mengembangkan ataupun memperbaiki
kinerjanya adalah sebuah alasan yang bisa melatar belakangi dilakukannya
penelitian tindakan kelas. Seperti yang dikemukan oleh Gruny dan Kemmis
(Sanjaya, 2009, hlm. 30) bahwa penelitian tindakan kelas meliputi tiga hal
yakni peningkatan praktik, pengembangan profesional, dan peningkatan situasi
tempat praktik berlangsung. Peningkatan praktik disini menjadi salah satu
tujuan dari PTK dimana dengan penelitian tindakan kelas diharapkan dapat
meningkatkan kualitas praktik dilapangan yang dimana permasalahan yang ada
36
Ivan Handani, 2015
Koran Sebagai Sumber Belajar IPS untuk Meningkatkan Keterampilan Siswa dalam Memecahkan Masalah melalui Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
guru. Tujuan PTK yang lain adalah pengembangan profesional dimana dalam
PTK guru akan selalu berusaha untuk memperbaiki dan mengembangkan
pengetahuannya dalam suatu proses pembelajaran, sehingga guru akan merasa
tertantang untuk mencoba hal-hal baru yang diharapkan mampu meningkatkan
kualitas pembelajaran.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian tindakan
kelas dikarenakan melihat permasalahan yang muncul setelah dimelakukan
pengamatan atau observasi di kelas VIII-K SMPN 4 Cimahi, dimana penulis
menemukan permasalahan yang terjadi dikelas VIII-K yaitu rendahnya
keterampilan siswa dalam memecahkan masalah, untuk itu cara yang dianggap
cocok untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu metode penelitian tindakan
kelas (PTK) karena salah satu tujuan dari PTK sendiri yaitu untuk memperbaiki
kulitas pembelajaran.
C. Desain Penelitian Tindakan Kelas
Desain penelitian tindakan kelas yang digunakan dalam penelitian ini
mengacu pada model penelitian tindakan kelas model Kemmis dan Mc.
Taggart. Alasan digunakan desain ini dikarenakan untuk meningkatkan
keterampilan siswa dalam memecahkan masalah memerlukan beberapa kali
tindakan yang berulang-ulang, kemudian model Kemmis dan Mc. Tagart juga
terlihat sederhana dan mudah dipahami sehingga penulis tidak ragu untuk
menggunakan model yang diprakarsai oleh Kemmis dan Mc. Taggart. PTK
yang dikemukakan oleh Kemmis dan Mc Taggart adalah merupakan model
pengembangan dari model Kurt Lewin. Dikatakan demikian, karena di dalam
suatu siklus terdiri atas empat komponen, keempat komponen tersebut,
meliputi: (1) Perencanaan, (2) Aksi/tindakan, (3) Observasi, dan (4) Refleksi.
Menurut Kemmis dan Mc Taggart (dalam Rafi′uddin, 1996, hlm. 23) penelitian tindakan dapat dipandang sebagai suatu siklus spiral dari penyusunan
perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan (observasi), dan refleksi yang
37
Ivan Handani, 2015
Koran Sebagai Sumber Belajar IPS untuk Meningkatkan Keterampilan Siswa dalam Memecahkan Masalah melalui Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini berbentuk spiral yang terlihat
pada gambar dibawah ini:
Gambar 3.1. Model Kemmis dan Mc. Taggart (dalam Wiriatmandja, 2010, hlm. 66)
Dari desain yang digambarakan di atas tampak bahwa penelitian kelas
merupakan proses perbaikan secara terus menerus dari suatu tindakan yang
masih mengandung kelemahan sebagaimana hasil refleksi menuju ke arah yang
semakin sempurna. Penjelasan pada masing-masing tahapan adalah sebagai
berikut.
1. Perencanaan Tindakan (planning)
Dalam tahap ini penulis akan mengidentifikasi dan membuat suatu
perencanaan berdasarkan hasil observasi dan pra penelitian yang telah
dilakukan. Kemudian penulis menentukan kelas yang cocok dan memiliki
38
Ivan Handani, 2015
Koran Sebagai Sumber Belajar IPS untuk Meningkatkan Keterampilan Siswa dalam Memecahkan Masalah melalui Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
penulis. Permasalahan yang ditemukan saat melakukan observasi yaitu
rendahnya keterampilan siswa dalam memecahkan masalah dalam mata
pelajaran IPS dan penulis menemukan solusi yang dianggap tepat untuk
mengatasi permasalahan tersebut yaitu dengan menerapkan strategi
pembelajaran berbasis masalah (PBL) dan digabungkan dengan
pemanfaatan korasn sebagai sumber belajar IPS.
Selanjutnya penulis bersama guru mitra melakukan diskusi
mengenai penentuan materi yang cocok dengan strategi pembejaran
berbasis masalah, mencari permasalahan yang ada dikoran yang sesuai
dengan materi yang akan dijarkan, membuat instrumen penelitian, rubrik
penilaian diskusi dan sampai pada penyusunan RPP.
2. Pelaksanaan Tindakan (act)
Tahap ini merupakan implementasi atau penerapan isi rencana, yaitu
melakukan tindakan-tindakan sesuai dengan langkah-langkah tindakan yang
telah direncanakan pada tahap perencanaan. Langkah pertama yang akan
dilakukan dalam tahap melaksanakan tindakan ini adalan penerapan strategi
pembelajaran berbasis masalah dalam pembelajaran dan bagaimana
memanfaatkan koran sebagai sumber belajar IPS. Pertama-tama guru
menampilkan contoh permasalahan yang diambil dari koran yang berkaitan
dengan materi, setelah itu siswa akan dibagi kedalam empat kelompok,
kemudian siswa diminta untuk mengemukakan permasalahan yang ada
dilingkungan sekolah ataupun ditempat tinggalnya, setelah itu siswa
diminta untuk memilih salah satu masalah yang menarik untuk dipecahkan,
dan yang terakhir siswa diminta untuk memberikan solusi untuk mengatasi
permasalahan yang didiskusikan. Dalam proses ini instrumen penilitian
digunakan untuk melihat ketercapaian dan peningkatan keterampilan siswa
dalam memecahkan masalah melalui penerapan strategi pembelajaran
berbasis masalah dan pemanfaatan koran sebagai sumber belajar.
39
Ivan Handani, 2015
Koran Sebagai Sumber Belajar IPS untuk Meningkatkan Keterampilan Siswa dalam Memecahkan Masalah melalui Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Tahap observasi ini dilakukan bersamaan dengan proses tindakan.
Kegiatan observasi ini dilakukan untuk melihat bagaimana keadaan kelas
pada saat tindakan berlangsung serta untuk melihat sejauh mana
keterampilan siswa dalam memechkan masalah. Dalam tahap inilah
instrumen penelitian yang telah disusun digunakan untuk melihat
peningkatan yang ditunjukan oleh siswa.
4. Refleksi
Refleksi merupakan kegiatan analisis, sintesis, interpretasi, dan
eksplanasi terhadap semua informasi yang diperoleh dari pelaksanaan
tindakan. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan suatu kriteria, misalnya
kriteria efektivitas pengajaran mempunyai indikator penggunaan waktu,
biaya, tenaga, dan pencapaian hasil, dalam tahap ini penulis harus
melakukan:
a) Kegiatan diskusi balikan dengan guru mitra penulis dan siswa setelah
tindakan dilakukan
b) Merefleksikan hasil diskusi balikan untuk siklus selanjutnya
c) Mendiskusikan hasil observasi kepada dosen pembimbing
Pada tahapan refleksi dilakukan analisis data yang diperoleh dari
dampak pelaksanaan tindakan dan hambatan yang muncul dan didiskusikan
rencana berikutnya untuk memperbaiki hal-hal yang masih kurang. Setelah
melakukan observasi, refleksi, dan evaluasi biasanya muncul permasalahan
baru atau pemikiran baru, sehingga penulis merasa perlu melakukan
perencanaan ulang, tindakan ulang, pengamatan ulang, dan refleksi ulang.
Langkah-langkah kegiatan PTK dalam siklus terus berulang, sehingga
membentuk siklus kedua, ketiga, dan seterusnya.
D. Klarifikasi Konsep
1. Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)
Bern dan Erikson (dalam Komalsari, 2010, 59) menegaskan bahwa
40
Ivan Handani, 2015
Koran Sebagai Sumber Belajar IPS untuk Meningkatkan Keterampilan Siswa dalam Memecahkan Masalah melalui Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
pembelajaran yang melibatkan siswa dalam memecahkan masalah dengan
mengintegrasikan berbagai konsep dan keterampilan dari berbagai disiplin
ilmu. Komalasari (2010, hlm. 58-59). Bern dan Erikson (dalam Komalsari,
2010, hlm. 59), mengemukakan bahwa pembelajaran berbasis masalah
(Problem Based Learning) merupakan strategi pembelajaran yang melibatkan
siswa dalam memecahkan masalah dengan mengintegrasikan berbagai konsep
dan keterampilan dari berbagai disiplin ilmu. Tujuan dari penerapan strategi
pembelajaran berbasis masalah ini yaitu untuk meningkatkan keterampilan
siswa dalam memecahkan masalah melalui proses berfikir. Selain itu dengan
penerapan strategi ini juga diharapkan siswa mampu belajar mandiri dan
mampu mengambangkan serta dapat mengaplikasikan pengetahuan dan
keterampilan yang dimilikinya. Berikut ini langkah-langkah penerapan strategi
pembelajaran berbasis masalah (PBL) dengan memanfaatkan koran sebagai
sumber belajar:
a. Tahap Persiapan
Dalam tahap ini penulis mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan
untuk penelitian, mulai dari rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP),
kelas, kesiapan siswa, mencari masalah dari koran yang berkaitan
dengan materi pelajaran dan LKS.
b. Tahap Penerapan Strategi pembelajaran berbasis masalah
Strategi pembelajaran berbasis masalah dapat digunakan untuk
meningkatkan keterampilan siswa dalam memecahkan masalah dengan cara
sebagai berikut,
1) Guru menampilkan contoh permasalahan yang diambil dari koran, yang
berfungsi untuk memperkenalkan berbagai permasalahan yang ada
dilingkungan siswa.
2) Setelah itu, siswa dibagi kedalam 4 kelompok yang terdiri dari 5 orang.
3) Setelah siswa duduk berkelompok, guru meminta siswa untuk
41
Ivan Handani, 2015
Koran Sebagai Sumber Belajar IPS untuk Meningkatkan Keterampilan Siswa dalam Memecahkan Masalah melalui Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
a) Merumuskan masalah, dalam tahap ini siswa diminta untuk
mengemukakan berbagai permasalahan yang ada dilingkungan
sekolah dan tempat tinggalnya.
b) Memilih masalah yang menarik untuk dipecahkan, setelah
berbagai permasalahan dikemukakan, siswa diminta untuk
merumuskan masalah yang menarik untuk dipecahkan.
c) Mencari solusi untuk mengatsi masalah yang didiskusikan, dalam
tahap ini siswa secara berkelompok berdiskusi mengenai
bagaimana cara mengatasi permasalahan yang telah dipilih untuk
dipecahkan.
d) Mempresentasikan hasil diskusi, dalam tahap ini setiap kelompok
dipersilahkan untuk mempresentasikan hasil diskusinya.
2. Keterampilan Memecahan Masalah
Keterampilan memecahkan masalah merupakan proses berfikir tingkat
tinggi dimana siswa dituntut untuk menggunakan pengetahuan dan
kemampuannya untuk memecahkan suatu permasalah, hal itu sejalan dengan
apa yang diungkapkan Preisseisen (dalam Yamin, 2010, hlm. 9) yang
menjelaskan bahwa keterampilan memecahan masalah merupakan keterampilan
individu dalam menggunakan proses berfikirnya untuk memecahkan masalah
melalui pengumpulan fakta-fakta, analisis informasi, menyusun berbagai
alternatif pemecahan, dan memilih pemecahan masalah paling efektif
Sapriya dalam bukunya ``Pendidikan IPS`` (2011, hlm. 88), ditulis bahwa
idealnya setiap masalah dapat dipecahkan dengan proses penyelesaian yang
benar, tepat, dan baik sesuai dengan bukti yang tersedia. Agar dapat bekerja
seperti itu maka guru perlu mendorong para siswa mengikuti langkah – langkah pendekatan pemecahan masalah.
Proses pembelajaran dengan teknik pemecahan masalah ini mencakup
42
Ivan Handani, 2015
Koran Sebagai Sumber Belajar IPS untuk Meningkatkan Keterampilan Siswa dalam Memecahkan Masalah melalui Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
b. mencari alternative pendekatan untuk memecahkan masalah itu.
c. memilih dan menerapkan pendekatan
d. mencapai kesimpulan yang dapat dipertanggungjawabkan.
Dari pendapat diatas dapat dipahami bahwa untuk mengembangkan
keterampilan siswa dalam memecahkan masalah, membutuhkan suatu proses
pembelajaran yang mengharuskan siswa berfikir serta menggunakan
pengetahuannya untuk memecahakan suatu permasalahan, masalah yang
digunakan hendakanya masalah yang pernah dialami siswa atau terjadi
dilingkungan sekitar siswa sehingga siswa tidak mengalami kesulitan saat
melakukan tahapan-tahapan memecahkan suatu permasalahan. Untuk
mengukur sejauh mana peningkatan keterampilan siswa dalam memecahkan
masalah setelah dilakukannya penerapan strategi pembelajaran berbasis
masalah dapat dilihat dari indikator yang telah disusun, seperti
1) Kepekaan siswa terhadap masalah
2) Siswa dapat merumuskan pertanyaan sederhana
3) Siswa dapat memberikan contoh permasalahan sesuai dengan
materi pembelajaran
4) Siswa dapat mengomentari permasalahan yang diberikan guru
5) Siswa dapat menganalisis suatu permasalahan yang muncul
6) Siswa dapat memberikan solusi dari permasalahan
E. Intrumen Penelitian
Instrumen penelitian diperlukan sebagai alat pengumpul data dalam
penelitian terhadap penerapan strategi pembelajaran berbasis masalah
dengan memanfaatkan koran sebagai sumber belajar IPS untuk
meningkatkan keterampilan siswa dalam memecahkan masalah. Data yang
akan dihasilkan dari penelitian ini akan dikumpulkan melalui instrumen
penelitian sebagai berikut.
43
Ivan Handani, 2015
Koran Sebagai Sumber Belajar IPS untuk Meningkatkan Keterampilan Siswa dalam Memecahkan Masalah melalui Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Observasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan mengadakan
pengamatan langsung terhadap suatu obyek dalam suatu periode
tertentu dan mengadakan pencatatan secara sistematis tentang
hal-hal tertentu yang diamati. Sementara lembaran observasi
merupakan perangkat yang digunakan untuk mengumpulkan data
mengenai aktivitas siswa selama pelaksanaan tindakan dalam
pembelajaran IPS dengan penerapan Strategi Pembelajaran
Berbasis Masalah. Data yang akan diperoleh dalam penelitian ini
yaitu pada saat pelaksanaan diskusi dengan menggunakan strategi
pembelajaran Berbasis masalah untuk meningkatkan kemampuan
pemecahan masalah siswa dengan memanfaatkan koran sebagai
sumber belajar
2. Lembar Observasi Aktivitas Guru
Lembar observasi aktivitas guru ini merupakan perangkat yang
digunakan untuk mengumpulkan data mengenai aktivitas guru selama
proses pembelajaran IPS dengan menggunakan strategi pembelajaran
berbasis masalah dengan memanfaatkan koran sebagai sumber belajar
untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam memecahkan masalah.
Pengisian setiap lembar observasi dilakukan dengan menggunakan tanda
check list pada salah sat kolom yang telah disediakan.
3. Catatan Lapangan
Catatan lapangan merupakan rekaman kejadian yang dilakukan oleh
observer maupun peneliti sendiri untuk menuliskan hal-hal yang terjadi
selama penelitian berlangsung. Format catatan lapangan ini meliputi
pengisian waktu, mendeskripsikan kegiatan yang terjadi selama penelitian
berlangsung meliputi beberapa aspek saat pembelajaran dikelas, seperti
suasana kelas, pengelolaan kelas, hubungan interaksi guru dengan siswa,
interaksi siswa dengan siswa lainnya serta komentar dari guru mitra saat
44
Ivan Handani, 2015
Koran Sebagai Sumber Belajar IPS untuk Meningkatkan Keterampilan Siswa dalam Memecahkan Masalah melalui Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
refleksi terhadap keterlaksanaan pembelajaran dengan strategi pembelajran
berbasis masalah dan keterampilan siswa dalam memecahkan masalah.
Menurut Sanjaya (2011, hlm. 98) ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam membuat catatan lapangan yaitu:
a. Catatan ditulis dengan segala kegiatan yang berlangsung;
b. Hal-hal yang ditulis adalah yang bersangkutan secara langsung
dengan fokus masalah;
c. Ditulis dengan kata-kata singkat dan padat sesuai dengan fokus dan
sasaran penelitian.
4. Pedoman Wawancara
Pedoman wawancara ini digunakan saat pra-penelitian dilakukan
kepada guru dan beberapa orang siswa dengan tujuan untuk
mengidentifikasi masalah-masalah awal yang dirasakan oleh siswa dan guru
disamping hasil pengamatan penulis. wawancara ini bertujuan untuk
mengetahui apakah guru pernah menerapkan strategi pembelajaran berbasis
masalah atau belum dalam pembelajaran di kelas yang akan dilakukan
penelitian. Pedoman wawancara digunakan setelah dilakukan penelitian
dengan tujuan untuk mengetahui pendapat siswa mengenai pembelajaran
IPS serta untuk mengetahui kualitas guru dalam melaksanakan strategi
pembelajaran berbasis masalah dikelas dalam rangka meningkatkan
keterampilan siswa dalam memecahkan masalah. Wawancara yang
digunakan adalah wawancara terstruktur, yaitu dengan menggunakan
beberapa pertanyaan yang telah dibuat oleh penulis.
F. Teknik Pengumpualan Data
Dalam penelitian, teknik pengumpulan data merupakan faktor penting
demi keberhasilan penelitian. Hal ini berkaitan dengan bagaimana cara
mengumpulkan data, siapa sumbernya, dan apa alat yang digunakan. Adapun
45
Ivan Handani, 2015
Koran Sebagai Sumber Belajar IPS untuk Meningkatkan Keterampilan Siswa dalam Memecahkan Masalah melalui Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
dan tugas yang diberikan pada siswa. Pengumpulan data pada penelitian ini
dilakukan pada sumber data yaitu siswa dan guru mata pelajaran IPS. Data-data
yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah meliputi:
1. Observasi
Observasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan
mengadakan pengamatan langsung terhadap suatu obyek dalam suatu
periode tertentu dan mengadakan pencatatan secara sistematis tentang
hal-hal tertentu yang diamati. Sanjaya (2011, hlm. 86), menjelaskan
bahwa observasi yaitu melakukan pengematan secara langsung setiap
kejadian yang sedang berlangsung dan mencatatnya dengan alat
observasi tentang hal-hal yang akan diamati. Dalam peneilitian ini
observasi dilakukan untuk mengamati aktivitas siswa dan aktivitas guru
selama kegiatan pembelajaran, sebagai upaya untuk mengetahui
kesesuaian antara perencanaan dan pelaksanaan tindakan secara
menyeluruh didalam kelas. Observasi dilakukan oleh guru mitra yang
berlaku sebagai observer dengan berpedoman pada instrument atau
lembar observasi yang telah dibuat sebelumnya. Pengamat dapat
mengamati aspek-aspek yang sesuai dengan yang tertera pada lembar
observasi
2. Wawancara
Dalam penelitian ini wawancara dilakukan untuk memperoleh
data tentang sejauh mana dukungan sekolah dan lingkungan terhadap
peningkatan kualitas proses belajar, baik didalam kelas maupun diluar
kelas. Seperti pengalaman mengajar, metode yang digunakan saat
mengajar, latar belakang pendidikan. Wawancara juga dilakukan
dengan guru mitra dan beberapa siswa kelas VIII-K, tujuannya untuk
mengetahui pandangan mereka terhadap pembelajaran IPS yang mereka
rasakan.
46
Ivan Handani, 2015
Koran Sebagai Sumber Belajar IPS untuk Meningkatkan Keterampilan Siswa dalam Memecahkan Masalah melalui Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Dokumentasi dalam penelitian ini yaitu dokumentasi berupa
silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran dan lembar kerja siswa.
G. Teknik Analisis Data
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis
data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi
dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan kedalam
unit-unit, melakuakan sintesa dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga
mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Dalam penelitian
tindakan kelas, analisis data diarahkan untuk mencari dan menemukan upaya
yang dilakukan guru dalam meningkatkan kualitas belajar dan hasil
pembelajaran, Sanjaya (2011, hlm. 106). Kemudian Menurut Emzir (2011, hlm.
85) analisis data merupakan proses sistematis pencapaian dan pengaturan
transkripsi wawancara, catatan lapangan,dan materi-materi lain yang telah
peneliti kumpulkan untuk meningkatkan pemahaman mengenai materi-materi
tersebut dan untuk memungkinkan peneliti menyajikan apa yang sudah di
temukan kepada orang lain.
1. Data Kualitatif
Analisis data kualitatif adalah bersifat induktif, yaitu suatu analisis
berdasarkan data yang diperoleh, selanjutnya dikembangkan pola hubungan
tertentu atau menjadi hipotesis. Berdasarkan hipotesis yang dirumuskan
berdasarkan data tersebut, selanjutnya dicarikan data lagi secara berulang-ulang
sehingga selanjutnya dapat disimpulkan apakah hipotesis tersebut diterima atau
ditolak berdasarkan data yang terkumpul. Bila berdasarkan data yang
dikumpulkan secara berulang-ulang dengan teknik trianggulasi, ternyata
hipotesis diterima, maka hipotesis tersebut berkembang menjadi teori.
Data meliputi apa yang dicatat orang secara aktif selama studi, seperti
47
Ivan Handani, 2015
Koran Sebagai Sumber Belajar IPS untuk Meningkatkan Keterampilan Siswa dalam Memecahkan Masalah melalui Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
yang diciptakan orang lain dan yang ditemukan peneliti, seperti catatn harian,
fotograf, dokumen resmi, dan artikel surat kabar (Emzir, 2011, hlm. 65). Data
kualitatif berhubungan dengan kategorisasi, karakteristik berwujud pertanyaan
atau berupa kata-kata. Contohnya wanita itu cantik, pria itu tampan, baik,
buruk, rumah itu besar dan sebagainya. Data ini biasanya didapat dari
wawancara yang bersifat subyektif sebab data tersebut ditafsirkan lain oleh
orang yang berbeda.
Menurut Miles dan Huberman (dalam Emzir, 2011, hlm. 129)
pengolahan data kualitatif dalam penelitian akan melalui tiga kegiatan analisis
yakni sebagai berikut:
a. Reduksi Data
Reduksi data dapat diartikan sebagai suatu proses pemilihan data,
pemusatan perhatian pada penyederhanaan data, pengabstrakan data, dan
transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan.
Dalam kegiatan reduksi data dilakukan pemilahan-pemilahan tentang: bagian
data yang perlu diberi kode, bagian data yang harus dibuang, dan pola yang
harus dilakukan peringkasan. Jadi dalam kegiatan reduksi data dilakukan:
penajaman data, penggolongan data, pengarahan data, pembuangan data yang
tidak perlu, pengorganisasian data untuk bahan menarik kesimpulan. Kegiatan
reduksi data ini dapat dilakukan melalui: seleksi data yang ketat, pembuatan
ringkasan, dan menggolongkan data menjadi suatu pola yang lebih luas dan
mudah dipahami.
b. Penyajian Data
Penyajian data dapat dijadikan sebagai kumpulan informasi yang
tersusun sehingga memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan
pengambilan tindakan. Penyajian yang sering digunakan adalah dalam bentuk
naratif, bentuk matriks, grafik, dan bagan.
c. Menarik Kesimpulan/Verifikasi
Sejak langkah awal dalam pengumpulan data, peneliti sudah mulai
48
Ivan Handani, 2015
Koran Sebagai Sumber Belajar IPS untuk Meningkatkan Keterampilan Siswa dalam Memecahkan Masalah melalui Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
konfigurasi tertentu. Pengolahan data kualitatif tidak akan menarik kesimpulan
secara tergesa-gesa, tetapi secara bertahap dengan tetap memperhatikan
perkembangan perolehan data. Analisis data ini diperlukan untuk mengetahui
seberapa berhasilkah pembelajaran Berbasis masalah dalam meningkatkan
kemampuan pemecahan siswa dengan memanfaatkan koran sebagai
sumber belajar dalam pembelajaran IPS.
2. Data Kuantitatif
Pengolahan data untuk mengukur kemampuan memecahkan masalah
siswa dilakukan dengan cara penskoran. Analisis data tes secara kuantitatif atau
deskriptif persentase ini dilakukan melalui langkah- langkah sebagai berikut.
a. Menghitung nilai responden dari masing-masing aspek.
b. Merekap nilai siswa.
c. Menghitung nilai rata-rata siswa
d. Menghitung persentase nilai
Data observasi guru diolah berdasarkan terlaksana atau tidaknya
kegiatan dalam pembelajaran. Sedangkan data observasi siswa diolah
berdasarkan kemunculan aspke-aspek aktivitas siswa dalam pembelajaran. Ada
6 aspek dari aktivitas siswa yang diobservasi, tiap aspek memiliki skala
penilaian dari 1-3. Nilai 3 bila aktivitasnya baik, nilai 2 bila aktivitasnya cukup,
dan nilai 1 bila aktivitasnya kurang. Untuk melihat persentasi kemunculan
aspek aktivitas siswa, guru dan diskusi kelompok diolah melalui rumus berikut
ini:
Penskoran: Skor yang didapat x 100 % = N
Skor Maksimum
Presentase aktivitas guru, siswa, dan diskusi: Skor yang didapat x 100% = N Skor maksimal
49
Ivan Handani, 2015
Koran Sebagai Sumber Belajar IPS untuk Meningkatkan Keterampilan Siswa dalam Memecahkan Masalah melalui Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Nilai Skor Presentase
Baik 66,7% - 100%
Cukup 33,4% - 66,6 %
Kurang 33,3% - 0%
Sumber Komalasari, (2010, hlm. 156)
3. Validasi Data
Tahap ini digunakan sebagai pembukti kesesuaian antara yang telah
diamati dengan apa yang sesungguhnya terjadi. Hopkins (dalam Wiraatmadja,
2008, hlm. 168) memberikan beberapa validasi yang dapat dilakukan dalam
penelitian tindakan kelas, yaitu:
1. Member Check, yakni memeriksa kembali keterangan-keterangan atau
informasi data yang diperoleh selama observasi atau wawancara dari
narasumber, apakah informasi atau penjelasan ini tetap sifatnya atau
tidak berubah sehingga dapat tersebut sudah terperiksa kebenarannya.
2. Triangulasi, yaitu memeriksa kebenaran hipotesis, analisis yang ada
dengan membandingkan hasil dari orang lain, misalnya dengan mitra
peneliti yang hadir dan menyaksiskan situasi yang sama. Triangulasi
dilakukan berdasarkan tiga sudut pandang, yakni sudut pandang guru,
siswa dan yang melakukan pengamatan atau observasi (peneliti).
3. Audit Trail, dengan mengaudit data yang diperoleh, misalnya catatan
lapangan, lembar observasi oleh seorang auditor yang netral misalnya,
guru pamong.
4. Expert Openion, yaitu pengecekan terakhir terhadap temuan-temuan
peneliti oleh pakar yang profesional di bidang ini, misalnya dosen
126
Ivan Handani, 2015
Koran Sebagai Sumber Belajar IPS untuk Meningkatkan Keterampilan Siswa dalam Memecahkan Masalah melalui Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi mengenai kesimpulan dan saran dari penelitian yang telah
dilakukan. Penulis memberikan rekomendasi bertujuan sebagai bahan kajian
untuk berbagai pihak baik bagi sekolah, guru, siswa, maupun peneliti yang
mengkaji masalah yang sama. Adapun kesimpulan dan hasil rekomendasinya
adalah sebagai berikut
A. Kesimpulan
Penerapan strategi pembelajaran berbasis masalah (Problem Based
learning) dengan memanfaatkan koran sebagai sumber belajar untuk
meningkatkan keterampilan siswa dalam memecahkan masalah di kelas VIII K
SMP Negeri 4 Cimahi dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Perencanaan yang perlu diperhatikan adalah rancangan RPP yang harus
dibuat sesuai dengan karakteristik dan keadaan siswa berdasarkan hasil
observasi awal. Disamping itu, perencanaan penerapan strategi
pembelajaran berbasis masalah (PBL) dengan memanfaatkan koran
sebagai sumber belajar dalam penelitian ini dilakukan dengan cara :
pertama, menentukan tema yang kontekstual seperti mengenai
penyimpangan sosial; kedua, merencanakan langkah-langkah kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran berbasis
masalah; ketiga, mencari permasalahan atau suatu kasus dari koran yang
sesuai dengan materi pelajaran; keempat, merencanakan penilaian
untuk proses pembelajaran dengan cara membuat LKS yang sudah
didiskusikan terlebih dahulu dengan dosen pembimbing dan guru mitra,
LKS yang dibuat juga disesuaikan dengan materi pelajaran dan
kemampuan siswa.
Meningkatan keterampilan siswa dalam memecahkan masalah
dalam pembelajaran itu perlu dilakukan agar siswa tidak merasa bosan