I. Pendahuluan
Bab ini meletakkan dasar penelitian dengan mengupas latar belakang masalah yang berkaitan dengan Kurikulum 2013 dan penekanannya pada kecerdasan metakognitif. Penulis mengkaji pentingnya kesadaran metakognitif dalam pembelajaran biologi, khususnya dalam konteks pembelajaran yang berpusat pada siswa. Kekurangan kesadaran metakognitif dikaitkan dengan metode pembelajaran tradisional yang dominan, dan dikontraskan dengan pendekatan inkuiri seperti Pembelajaran Berbasis Proyek (PBL). Pokok bahasan pencemaran lingkungan dipilih karena relevansinya dengan kehidupan siswa dan tuntutan Kurikulum 2013 dalam konteks pelestarian lingkungan. Rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian dijelaskan secara ringkas dan terarah.
1.1 Latar Belakang Masalah
Sub-bab ini merumuskan isu utama penelitian: rendahnya kesadaran metakognitif siswa dalam pembelajaran biologi, khususnya dalam konteks pencemaran lingkungan. Penulis menghubungkan isu ini dengan kelemahan kurikulum sebelumnya dan model pembelajaran yang berpusat pada guru. Kurikulum 2013 dan Kompetensi Inti 3 menjadi rujukan utama. Penulis juga memaparkan teori metakognisi dari Flavell dan kaitannya dengan strategi belajar serta hasil belajar siswa, berdasarkan kajian Garner dan Alexander (1989), Pressley dan Ghatala (1990) serta Schraw dan Dennison (1994). Pembelajaran berbasis proyek diusulkan sebagai solusi alternatif untuk meningkatkan kesadaran metakognitif karena pendekatan inkuiri yang dianutnya. Kajian terhadap penelitian terdahulu Nurdini (2010) dan Solihat (2011) turut diperkenalkan.
1.2 Rumusan Masalah
Sub-bab ini merumuskan pertanyaan penelitian utama yang ingin dijawab, yakni bagaimana kesadaran metakognitif siswa dalam pembelajaran berbasis proyek pada pokok bahasan pencemaran lingkungan. Pertanyaan penelitian ini dijabarkan lebih lanjut menjadi empat pertanyaan spesifik yang menyelidiki aspek pengetahuan tentang kognisi, regulasi kognisi, hubungan di antara keduanya, dan hubungan antar indikator kesadaran metakognitif. Ini menunjukkan fokus penelitian yang sistematik dan terukur.
1.3 Batasan Masalah
Sub-bab ini membatasi ruang lingkup penelitian agar lebih terfokus. Batasan meliputi subjek penelitian (siswa kelas X MIA 3 SMA 19 Bandung), aspek kesadaran metakognitif yang diteliti (pengetahuan dan regulasi kognisi berdasarkan Schraw dan Dennison, 1994), dan indikator kesadaran metakognitif yang akan diuji korelasinya. Materi pencemaran lingkungan yang dikaji juga dibatasi pada dampak dan penanganannya. Batasan ini memastikan keluasan dan kedalaman analisis tetap terjaga.
1.4 Tujuan Penelitian
Sub-bab ini menjabarkan tujuan penelitian secara spesifik, yang sejalan dengan rumusan masalah. Tujuan utamanya adalah untuk mengetahui kesadaran metakognitif siswa dalam konteks yang telah dibatasi. Tujuan ini kemudian diuraikan menjadi empat tujuan spesifik yang mencerminkan empat pertanyaan penelitian. Tujuan-tujuan ini memberikan panduan jelas mengenai apa yang ingin dicapai dalam penelitian.
1.5 Manfaat Penelitian
Sub-bab ini menjelaskan manfaat penelitian bagi siswa, guru biologi, dan peneliti. Bagi siswa, penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman konsep dan pengalaman dalam proyek sains. Bagi guru, penelitian ini berguna sebagai bahan pertimbangan dalam memilih model pembelajaran dan merencanakan pembelajaran. Bagi peneliti, penelitian ini memberikan pengalaman praktis dan kontribusi ilmiah. Manfaat penelitian ini menunjukkan relevansi dan dampak potensial dari penelitian terhadap pelbagai pihak.
II. Kajian Teori
Bab ini menyajikan kerangka teori yang mendasari penelitian. Penulis membahas secara mendalam konsep metakognisi dan kesadaran metakognitif, menjelaskan Pembelajaran Berbasis Proyek (PBL) sebagai model pembelajaran yang dipilih, serta melakukan tinjauan materi pokok bahasan pencemaran lingkungan berdasarkan standar isi dan karakteristiknya. Penulis juga menganalisis beberapa penelitian yang relevan untuk memberikan konteks dan landasan bagi penelitian yang dilakukan.
2.1 Metakognisi dan Kesadaran Metakognitif
Sub bab ini mengupas definisi dan konsep metakognisi berdasarkan teori Flavell (1979), menekankan aspek “berpikir tentang berpikir” dan kemampuan merencanakan, memonitor, dan mengevaluasi proses belajar. Penulis menghubungkan kesadaran metakognitif dengan strategi belajar dan hasil belajar siswa berdasarkan temuan-temuan penelitian terdahulu. Pentingnya kesadaran metakognitif dalam pembelajaran biologi dijelaskan, terutama dalam menghubungkan konsep-konsep abstrak dan memecahkan masalah. Pembahasan ini membentuk landasan teoritis utama bagi penelitian.
2.2 Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-based Learning)
Sub bab ini mendefinisikan dan menjelaskan Pembelajaran Berbasis Proyek (PBL) sebagai model pembelajaran yang berpusat pada siswa. Penulis membandingkan PBL dengan Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dan menjelaskan ciri utama PBL, yaitu adanya produk akhir sebagai solusi permasalahan. Penulis juga merujuk pada kajian Green (1998) dan Thomas (2000) yang menunjukkan dampak positif PBL terhadap pembelajaran siswa. Pembahasan ini menjelaskan pilihan model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian dan alasan pemilihannya.
2.3 Tinjauan Materi
Sub bab ini mengkaji materi pokok bahasan pencemaran lingkungan. Penulis merujuk pada standar isi (Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar) dari Kurikulum 2013, menjelaskan potensi dan karakteristik materi pencemaran lingkungan, dan menjabarkan secara ringkas konsep pencemaran lingkungan. Tinjauan ini menunjukkan relevansi materi yang dikaji dengan tujuan penelitian dan kurikulum yang berlaku. Kompetensi dasar yang relevan dijelaskan secara terperinci.
2.4 Hasil Penelitian Terkait
Sub-bab ini mengulas penelitian-penelitian terdahulu yang relevan dengan topik penelitian, memberikan konteks dan landasan bagi penelitian yang sedang dilakukan. Penulis menyoroti penelitian-penelitian yang telah dilakukan seputar kesadaran metakognitif, pembelajaran berbasis proyek, dan aplikasinya dalam pendidikan biologi. Tinjauan ini memperlihatkan pemahaman penulis akan perkembangan riset di bidang yang relevan dan menunjukkan kontribusi unik dari penelitian yang dilakukan.
III. Metodologi Penelitian
Bab ini menjelaskan secara detail metode dan prosedur penelitian yang digunakan. Desain penelitian, populasi dan sampel, instrumen penelitian (MAI), prosedur pengumpulan data, dan teknik analisis data diuraikan dengan jelas. Validitas dan reliabilitas instrumen penelitian juga dibahas secara terperinci.
3.1 Lokasi dan Subjek Penelitian
Sub bab ini menjelaskan lokasi penelitian (SMA Negeri 19 Bandung) dan subjek penelitian (siswa kelas X MIA 3). Teknik pengambilan sampel (cluster random sampling) dijelaskan secara rinci, bersamaan dengan alasan pemilihan teknik tersebut. Penjelasan ini menjamin transparansi dan reproduksibilitas penelitian.
3.2 Metode Penelitian
Sub bab ini menjelaskan metode penelitian yang digunakan, yaitu penelitian deskriptif. Karakteristik penelitian deskriptif dijelaskan dengan menonjolkan tujuan untuk menggambarkan kesadaran metakognitif siswa. Penekanan diberikan pada pelaksanaan penelitian yang dilakukan tanpa adanya kelompok kontrol atau perlakuan khusus. Penjelasan ini memberikan gambaran yang jelas tentang pendekatan penelitian yang digunakan.
3.3 Definisi Operasional
Sub bab ini mendefinisikan secara operasional konsep kunci dalam penelitian, yaitu pembelajaran berbasis proyek dan kesadaran metakognitif. Pembelajaran berbasis proyek didefinisikan berdasarkan petunjuk The George Lucas Educational Foundation, menekankan aspek penyelidikan siswa dan pembuatan produk yang bermakna. Kesadaran metakognitif dijelaskan mencakup pengetahuan tentang kognisi dan regulasi kognisi, dengan uraian masing-masing indikatornya. Definisi operasional ini memastikan kejelasan dan konsistensi penggunaan konsep dalam penelitian.
3.4 Instrumen Penelitian
Sub bab ini menjelaskan instrumen penelitian yang digunakan, yaitu Metacognitive Awareness Inventory (MAI) yang dimodifikasi. Proses modifikasi MAI, termasuk terjemahan dan adaptasi ke konteks pembelajaran berbasis proyek dan materi pencemaran lingkungan, dijelaskan secara detail. Penulis menjelaskan skala Likert yang digunakan (1-4) dan indikator kesadaran metakognitif yang diukur melalui MAI. Proses validasi instrumen oleh dosen pembimbing dan dosen ahli juga dijelaskan. Penjelasan ini menjamin validitas dan kegunaan instrumen dalam mengukur variabel penelitian.
3.5 Prosedur Penelitian
Sub bab ini menjelaskan prosedur penelitian yang terdiri dari empat tahap: persiapan, pelaksanaan, pengolahan data, dan pelaporan. Setiap tahap dijabarkan secara rinci, termasuk kegiatan yang dilakukan pada setiap tahap. Penjelasan ini memberikan gambaran yang komprehensif tentang proses penelitian.
3.6 Teknik Pengolahan Data
Sub bab ini menjelaskan teknik pengolahan data yang digunakan, mencakup penskoran MAI, konversi skor ke skala 100, interpretasi tingkat kesadaran metakognitif, dan analisis korelasi antar indikator. Penulis menjelaskan uji normalitas dan linearitas data sebagai syarat uji korelasi. Penulis juga menjelaskan rumus-rumus yang digunakan dan kriteria interpretasi koefisien korelasi. Penjelasan rinci ini menjamin transparansi dan akurasi analisis data.
3.7 Hasil Uji Coba Instrumen
Sub bab ini menyajikan hasil uji coba instrumen MAI, mencakup uji validitas dan reliabilitas. Proses pengujian dan interpretasi hasil uji validitas menggunakan korelasi product moment dijelaskan. Proses pengujian reliabilitas menggunakan rumus Alpha Cronbach dan kriteria interpretasinya juga dijelaskan. Penulis menjelaskan revisi yang dilakukan berdasarkan hasil uji coba. Penjelasan ini menjamin kualitas dan keandalan instrumen penelitian.
3.8 Alur Penelitian
Sub bab ini memaparkan alur penelitian secara visual melalui diagram alur, menunjukkan tahapan penelitian secara sistematis dan terarah. Diagram alur ini memberikan gambaran keseluruhan proses penelitian, memudahkan pembaca untuk memahami tahapan penelitian secara keseluruhan.
IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Bab ini menyajikan hasil penelitian dan pembahasannya. Hasil penelitian disajikan dalam bentuk data kuantitatif dan kualitatif. Pembahasan mengkaji hasil penelitian berdasarkan kerangka teori yang telah diuraikan sebelumnya, menghubungkan temuan dengan literatur yang relevan, serta memberikan interpretasi yang mendalam.
4.1 Hasil Penelitian
Sub bab ini menyajikan hasil penelitian secara kuantitatif, mencakup tingkat kesadaran metakognitif siswa pada setiap indikator, persentase tingkat kesadaran metakognitif siswa pada setiap indikator, dan korelasi antar indikator kesadaran metakognitif. Data disajikan dalam bentuk tabel dan diagram untuk mempermudah pemahaman. Penyajian data yang terstruktur dan komprehensif merupakan ciri utama sub bab ini.
4.2 Pembahasan
Sub bab ini membahas hasil penelitian secara mendalam. Penulis menganalisis hasil penelitian berdasarkan kerangka teori yang telah diuraikan, membandingkan temuan dengan penelitian terdahulu, dan memberikan interpretasi yang relevan. Penulis menghubungkan temuan penelitian dengan proses pembelajaran berbasis proyek, pengetahuan tentang kognisi, regulasi kognisi, hubungan di antara keduanya, dan hubungan antar indikator kesadaran metakognitif. Penjelasan yang terstruktur dan sistematis memastikan analisis yang komprehensif.
V. Kesimpulan dan Saran
Bab ini merangkum kesimpulan penelitian berdasarkan hasil yang telah diperoleh dan memberikan saran-saran untuk penelitian selanjutnya atau pengembangan pembelajaran.
5.1 Kesimpulan
Sub bab ini merangkum temuan utama penelitian, menjawab pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan sebelumnya. Kesimpulan disampaikan secara ringkas dan jelas, berdasarkan data dan analisis yang telah dilakukan. Kesimpulan ini merupakan sintesis dari seluruh temuan dan analisis dalam penelitian.
5.2 Saran
Sub bab ini memberikan saran-saran yang relevan berdasarkan temuan dan kesimpulan penelitian. Saran dapat ditujukan kepada guru, peneliti, atau lembaga pendidikan. Saran yang diberikan bersifat konstruktif dan dapat diimplementasikan untuk perbaikan pembelajaran atau penelitian selanjutnya. Saran ini menjadi bagian penting dalam penelitian sebagai arahan bagi pengembangan di masa mendatang.