ANALISIS KEMAMPUAN BERTANYA SISWA MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA KONSEP PENCEMARAN LINGKUNGAN
MENGGUNAKAN KURIKULUM 2013
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Jurusan
Pendidikan Biologi
Oleh:
Dipi Sugihartini
1004542
JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
ANALISIS KEMAMPUAN BERTANYA SISWA MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA KONSEP PENCEMARAN LINGKUNGAN
MENGGUNAKAN KURIKULUM 2013
Oleh
Dipi Sugihartini
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan Fakultas Pendidikan matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
© Dipi Sugihartini 2014
Universitas Pendidikan Indonesia
Agustus 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,
LEMBAR PENGESAHAN
ANALISIS KEMAMPUAN BERTANYA SISWA MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA KONSEP PENCEMARAN LINGKUNGAN
MENGGUNAKAN KURIKULUM 2013
Disusun oleh:
Dipi Sugihartini
1004542
Disetujui dan disahkan oleh:
Pembimbing I
Dr. Diana Rochintaniawati, M. Ed
NIP. 196709181991032001
Pembimbing II
Dra. Ammi Syulasmi, MSi
NIP. 195408281986122001
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Biologi
Dr. Riandi, M.Si
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul ”Analisis Kemampuan
Bertanya Siswa Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah Pada Konsep Pencemaran
Lingkungan Menggunakan Kurikulum 2013” ini dan seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara
yang tidak sesuai dengan etika keilmuwan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko
atau sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran
terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian
karya saya ini.
Bandung, Agustus 2014
Yang membuat pernyataan,
Dipi Sugihartini
iv
Dipi Sugihartini , 2014
Analisis kemampuan bertanya siswa melalui pembelajaran berbasis masalah pada konsep pencemaran lingkungan menggunakan kurikulum 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
ABSTRAK... i
KATA PENGANTAR... ii
DAFTAR ISI... iv
DAFTAR TABEL... vi
DAFTAR GAMBAR... vii
DAFTAR LAMPIRAN ...viii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1
B. Rumusan Masalah... 4
C. Pertanyaan Penelitian... 4
D. Tujuan Penelitian... 4
E. Batasan Masalah... 5
F. Manfaat... 5
BAB II KEMAMPUAN BERTANYA SISWA DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA KONSEP PENCEMARAN LINGKUNGAN, KURIKULUM 2013 A.Kemampuan Bertanya... 7
B.Jenis-jenis Pertanyaan... 7
C.Pembelajaran Berbasis Masalah... 15
D.Pencemaran Lingkungan... 18
E. Kurikulum 2013... 20
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Dan Subjek Penelitian………... 23
v
Dipi Sugihartini , 2014
Analisis kemampuan bertanya siswa melalui pembelajaran berbasis masalah pada konsep pencemaran lingkungan menggunakan kurikulum 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
C. Definisi Operasional………. 23
D. Instrumen Penelitian ………... 24
E. Teknik Pengumpulan Data...………... 25
F. Teknik Analisis Data……….… 26
G. Tahapan Penelitian……….... 27
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian……….. 30 1. Hasil Analisis Pertanyaan Siswa secara Lisan... 31
2. Hasil Analisis Pertanyaan Siswa secara Tulisan...….... 34
3. Hasil Pengolahan Angket……….….... 36
B. Pembahasan………... 38
1. Kemampuan Bertanya Siswa Secara Lisan dan Tulisan berdasarkan Domain Proses kognitif menurut Taksonomi Bloom (C1-C6)………... 39
2. Kemampuan Bertanya Siswa Secara Lisan dan Tulisan berdasarkan Jenis Pertanyaan Tertutup (Konvergen) dan Terbuka (Divergen)………...….... 45 3. Kemampuan Bertanya Siswa Secara Lisan dan Tulisan berdasarkan Jenis Pertanyaan Produktif dan Nonproduktif…….. 46
4. Respon siswa ……….. 47
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan………... 49
B. Saran……….. 49
vi
Dipi Sugihartini , 2014
Analisis kemampuan bertanya siswa melalui pembelajaran berbasis masalah pada konsep pencemaran lingkungan menggunakan kurikulum 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Perbedaan Pertanyaan Produktif dan Nonproduktif... 8
2.2 Dimensi proses Kognitif Berdasarkan Taksonomi Bloom yang
direvisi... 13
3.1 Kisi-Kisi Angket Respon Siswa... 25
vii
Dipi Sugihartini , 2014
Analisis kemampuan bertanya siswa melalui pembelajaran berbasis masalah pada konsep pencemaran lingkungan menggunakan kurikulum 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
3.1 Bagan Alur Penelitian... 30
4.1 Persentase pertanyaan siswa secara lisan berdasarkan dimensi proses
kognitif (C1-C6) menurut taksonomi Bloom yang direvisi... 33
4.2 Persentase pertanyaan siswa secara lisan berdasarkan jenis pertanyaan
tertutup dan terbuka... 34
4.3 Persentase pertanyaan siswa secara lisan berdasarkan jenis pertanyaan
produktif dan nonproduktif... 34
4.4 Persentase pertanyaan secara tulisan berdasarkan dimensi proses kognitif
(C1-C6) menurut taksonomi Bloom yang direvisi... 36
4.5 Persentase pertanyaan siswa secara tulisan berdasarkan
jenis pertanyaan Tertutup dan Terbuka... 36
4.6 Persentase pertanyaan siswa secara tulisan berdasarkan jenis pertanyaan
produktif dan nonproduktif... 37
4.7 Persentase pertanyaan siswa secara lisan dan tulisan berdasarkan dimensi
proses kognitif (C1-C6) menurut taksonomi Bloom yang direvisi... 45
4.8 Persentase pertanyaan siswa secara lisan dan tulisan berdasarkan jenis
pertanyaan tertutup dan terbuka... 46
4.8 Persentase pertanyaan siswa secara lisan dan tulisan berdasarkan jenis
viii
Dipi Sugihartini , 2014
Analisis kemampuan bertanya siswa melalui pembelajaran berbasis masalah pada konsep pencemaran lingkungan menggunakan kurikulum 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
A.Perangkat Pembelajaran
A.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)... 53
B.Instrumen Penelitian
B.1 Lembar Kerja Siswa... 62
B.2 Lembar Observasi... 67
B.3 Angket... 68
C.Hasil Penelitian
C.1 Daftar Pertanyaan Siswa yang Diajukan Siswa secara Lisan... 69
C.2 Daftar Pertanyaan Siswa yang Diajukan Siswa secara Tulisan... 70
C.3 Pertanyaan Siswa yang Diajukan Secara Lisan berdasarkan
Dimensi proses Kognitif (C1-C6)... 80
C.4 Pertanyaan Siswa yang Diajukan Secara Lisan
berdasarkan Jenis Pertanyaan Tertutup dan Terbuka... 82
C.5 Pertanyaan Siswa yang Diajukan Secara Lisan berdasarkan
Jenis Pertanyaan Produktif dan Nonproduktif... 84
C.6 Pertanyaan Siswa yang Diajukan Secara Tulisan
berdasarkan Dimensi proses Kognitif (C1-C6)... 85
ix
Dipi Sugihartini , 2014
Analisis kemampuan bertanya siswa melalui pembelajaran berbasis masalah pada konsep pencemaran lingkungan menggunakan kurikulum 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
berdasarkan Jenis Pertanyaan Tertutup dan Terbuka... 94
C.8 Pertanyaan Siswa yang Diajukan Secara Tulisan
berdasarkan Jenis Pertanyaan Produktif dan Nonproduktif... 103
C.9 Hasil Pengolahan Angket... 112
D.Surat Perizinan Penelitian
D.1 Foto-foto Penelitian
D.2 Surat Permohonan Izin Penelitian
i
Dipi Sugihartini , 2014
Analisis kemampuan bertanya siswa melalui pembelajaran berbasis masalah pada konsep pencemaran lingkungan menggunakan kurikulum 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ANALISIS KEMAMPUAN BERTANYA SISWA MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA KONSEP
PENCEMARAN LINGKUNGAN MENGGUNAKAN KURIKULUM 2013
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan bertanya siswa melalui pembelajaran berbasis masalah pada konsep pencemaran lingkungan menggunakan kurikulum 2013. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Sampel diambil sebanyak satu kelas yaitu MIA 7. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu lembar kerja siswa digunakan sebagai sumber informasi tentang masalah pencemaran, lembar observasi digunakan untuk menuliskan pertanyaan yang diajukan siswa secara lisan, dan angket siswa digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap pembelajaran yang dilakukan. Berdasarkan hasil penelitian, persentase kemampuan bertanya siswa secara lisan menurut jenjang kognitif C1-C6 secara berturut-turut yaitu 26%, 22%, 34,7%, 13%, 4,3%, dan 0%. Berdasarkan jenis pertanyaannya, persentase pertanyaan tertutup sebesar 34,8% dan pertanyaan terbuka sebesar 65,2%. Persentase pertanyaan produktif sebesar 17,4% dan pertanyaan non-produktif sebesar 82,6%. Sedangkan persentase pertanyaan yang diajukan siswa secara tulisan menurut jenjang kognitif C1-C6 secara berturut-turut yaitu 45,6%, 21,1%, 19,2%, 10%, 4,1%, dan 0%. Berdasarkan jenis pertanyaannya, persentase pertanyaan tertutup sebesar 39,3% dan pertanyaan terbuka sebesar 60,7%. Persentase pertanyaan produktif sebesar 40,7% dan pertanyaan nonproduktif sebesar 59,3%. Berdasarkan data pengolahan angket, secara umum siswa memberikan tanggapan yang positif terhadap pembelajaran berbasis masalah.
Kata kunci: Kemampuan Bertanya, Pembelajaran Berbasis Masalah ABSTRACT
ANALYSIS OF STUDENT'S QUESTIONING ABILITY THROUGH PROBLEM-BASED LEARNING IN ENVIRONMENTAL POLLUTION
CONCEPT BY USING CURRICULUM 2013
ii
Dipi Sugihartini , 2014
Analisis kemampuan bertanya siswa melalui pembelajaran berbasis masalah pada konsep pencemaran lingkungan menggunakan kurikulum 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
percentage of students ability to ask orally according to C1-C6 cognitive level respectively are 26%, 22%, 34.7%, 13%, 4.3%, and 0%. Based on the type of question, a percentage of closed question is 34.8% and opened questions is 65.2%. Percentage of productive question is 17.4% and the question of non-productive at 82.6%. While the percentage of students'written questionaccording to the the C1-C6 cognitive level respectively are 45.6%, 21.1%, 19.2%, 10%, 4.1%, and 0%. Based on the type of question, the percentage of closed question is 39.3% and opened questions is 60.7%. The percentage of productive question 40.7% and non-productive questions is 59.3%. Based on the data processing of the questionnaire, students generally respondpositively to problem-based learning.
1
Dipi Sugihartini , 2014
Analisis kemampuan bertanya siswa melalui pembelajaran berbasis masalah pada konsep pencemaran lingkungan menggunakan kurikulum 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB 1
PENDAHULUAN A.Latar Belakang
Bertanya merupakan suatu aktivitas yang sering terjadi dalam kehidupan
sehari-hari dan biasanya bertujuan untuk memperoleh informasi (Rustaman,
2010). Begitu pula dalam kegiatan belajar mengajar, bertanya termasuk hal yang
sudah lazim. Bertanya adalah bagian yang penting dalam pembelajaran karena
dengan bertanya menunjukan terjadi proses berpikir pada diri siswa. Oleh sebab
itu, jika seorang siswa bertanya, maka siswa tersebut telah melihat permasalahan
atau masalah dari sesuatu yang sedang dipelajarinya. Munculnya permasalahan ini
menunjukan bahwa siswa mulai berpikir untuk menemukan jawaban atas
permasalahan yang ditemukan (Susanto, 2002). Hal ini sesuai dengan apa yang
diungkapkan oleh Arifin (2002) bahwa bertanya merupakan salah satu indikasi
orang berpikir. Berpikir dianggap sebagai proses kognitif, tindakan mental untuk
memperoleh pengetahuan.
Beberapa ahli mengelompokkan pertanyaan ke dalam beberapa jenis
pertanyaan. Seperti yang dilakukan oleh Jelly dan Rangke L. Tobing. Jelly (1985)
telah mengelompokkan pertanyaan ke dalam pertanyaan produktif dan
nonproduktif dan Rangke L. Tobing (1982) mengelompokkan pertanyaan
berdasarkan luas sempitnya pertanyaan yaitu pertanyaan tertutup dan terbuka,
serta pertanyaan berdasarkan taksoonomi Bloom (Rustaman, 2010).
Jenis pertanyaan berdasarkan jenjang pada dimensi proses kognitif menurut
taksonomi Bloom yang telah direvisi meliputi mengingat (C1), memahami (C2),
mengaplikasikan (C3), menganalisis (C4), evaluasi (C5), dan membuat/create
(C6). Pada tingkatan mengingat, pertanyaan siswa menghendaki jawaban yang
bersifat hafalan atau ingatan. Pada tingkatan pemahaman, pertanyaan siswa
menghendaki jawaban yang bersifat pemahaman dengan kata-kata sendiri. Pada
tahapan aplikasi, pertanyaan siswa berkaitan dengan bagaimana cara menerapkan
suatu pelajaran yang telah ia dapat ke kehidupan nyata. Pada tingkatan analisis,
pertanyaan siswa berupa pendapatnya tentang suatu pelajaran. Pada tingkatan
evaluasi, pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan siswa berupa evaluasi hasil
2
Dipi Sugihartini , 2014
Analisis kemampuan bertanya siswa melalui pembelajaran berbasis masalah pada konsep pencemaran lingkungan menggunakan kurikulum 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
belajar mereka di kelas. Pada tingkatan membuat atau create adalah
menggabungkan beberapa unsur menjadi suatu bentuk kesatuan. Pertanyaan
tersebut berkaitan dengan bagaimana menghubungkan beberapa informasi dan
pengetahuan yang telah ia dapat untuk menyelesaikan suatu masalah atau untuk
menciptakan pengetahuan yang baru. (Bloom and Krathwohl, 1965; dalam
Morgan dan Saxton, 2006).
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum
2013 merupakan tindak lanjut dari kurikulum berbasis kompetensi (KBK) yang
pernah diujicobakan pada tahun 2004 (Mulyasa, 2013).
Proses pembelajaran pada kurikulum 2013 untuk semua jenjang dilaksanakan
dengan menggunakan pendekatan ilmiah (saintifik). Proses pembelajaran saintifik
menurut Lazim (2013) merupakan proses pembelajaran yang dirancang untuk
membantu peserta didik secara aktif mengonstruk konsep, hukum atau prinsip
melalui tahapan-tahapan mengamati, merumuskan masalah, mengajukan atau
merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis
data, menarik kesimpulan dan mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip
yang ditemukan. Adapun langkah-langkah pendekatan saintifik ini meliputi 5M
yaitu mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan mengkomunikasikan. Namun,
dari kelima langkah-langkah tersebut yang akan diteliti hanya kegiatan
“menanya”. Kegiatan bertanya merupakan bagian dari pendekatan saintifik yaitu
“menanya”.
Implementasi kurikulum 2013 salah satunya adalah untuk mendorong dan
mengembangkan aktivitas peserta didik (Mulyasa, 2013). Menurut Supinah
(2009) Siswa dikatakan memiliki keaktivan apabila ditemukan ciri-ciri seperti
sering bertanya kepada guru atau siswa lain, mampu menjawab pertanyaan dan
sebagainya. Akan tetapi pada kenyataannya dalam proses pembelajaran masih
banyak siswa yang diam pada saat guru bertanya atau memberikan kesempatan
untuk bertanya. Oleh karena itu, untuk mendorong siswa agar aktif bertanya maka
3
Dipi Sugihartini , 2014
Analisis kemampuan bertanya siswa melalui pembelajaran berbasis masalah pada konsep pencemaran lingkungan menggunakan kurikulum 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang melibatkan siswa untuk berperan aktif maka seorang guru dapat
menggunakan berbagai metode pembelajaran salah satunya adalah pembelajaran
berbasis masalah.
Pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) merupakan salah
satu pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered).
Melalui pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning), pembelajaran
selalu dikaitkan dengan situasi kehidupan nyata (Warsono, 2012). Materi
pelajaran yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari tersebut diantaranya
adalah pencemaran lingkungan.
Pencemaran lingkungan adalah salah satu sub materi pelajaran biologi. Materi
pencemaran lingkungan berkaitan dengan lingkungan sekitar tempat tinggal
peserta didik sehingga dalam menyampaikan materi tersebut, guru dapat
mengaitkan konsep-konsep pencemaran lingkungan dengan
permasalahan-permasalahan yang terjadi dalam kehidupan yang nyata.
Penelitian yang relevan tentang kemampuan bertanya siswa diantaranya
adalah penelitian yang dilakukan oleh Dewi (2011) yang meneliti tentang
kemampuan bertanya siswa melalui pembelajaran kontekstual pada sub konsep
pencemaran tanah. Dalam penelitian tersebut, pertanyaan siswa di klasifikasikan
ke dalam pertanyaan jenjang kognitif Taksonomi Bloom yang direvisi dan
pertanyaan terbuka/tertutup. Hasilnya menunjukan bahwa berdasarkan jenjang
kognitif taksonomi Bloom kemampuan bertanya siswa secara tulisan di dominasi
oleh pertanyaan jenjang kognitif C1 yaitu sebanyak 40,23%. Sedangkan
kemampuan bertanya siswa secara lisan didominasi oleh jenjang kognitif C2
sebanyak 45,71%. Berdasarkan jenis pertanyaan terbuka atau tertutup,
kemampuan bertanyan siswa secara lisan dan tulisan didominasi oleh pertanyaan
tertutup. Akan tetapi dalam penelitian tersebut pertanyaan siswa tidak di
klasifikasikan ke dalam pertanyaan produktif atau non-produktif dan materi yang
digunakan hanya pada sub konsep pencemaran tanah. Kurikulum yang digunakan
4
Dipi Sugihartini , 2014
Analisis kemampuan bertanya siswa melalui pembelajaran berbasis masalah pada konsep pencemaran lingkungan menggunakan kurikulum 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan uraian tersebut, maka perlu dilakukan penelitian berjudul
“Analisis Kemampuan Bertanya Siswa melalui Pembelajaran Berbasis Masalah
pada Konsep Pencemaran Lingkungan Menggunakan Kurikulum 2013”.
B.Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latarbelakang tersebut, maka rumusan masalah
dari penelitian ini adalah “Bagaimanakah kemampuan bertanya siswa melalui
pembelajaran berbasis masalah (PBM) pada konsep pencemaran lingkungan
menggunakan kurikulum 2013”?
C.Pertanyaan Penelitian
Rumusan masalah dalam penelitian ini dikembangkan lagi dalam bentuk
pertanyaan penelitian yaitu:
1. Jenjang pertanyaan kognitif manakah yang muncul melalui pembelajaran
berbasis masalah pada konsep pencemaran lingkungan yang diajukan
siswa secara lisan dan tulisan?
2. Jenis pertanyaan manakah yang paling banyak muncul (jenis pertanyaan
terbuka atau tertutup) melalui pembelajaran berbasis masalah pada konsep
pencemaran lingkungan yang diajukan siswa secara lisan dan tulisan?
3. Tipe pertanyan manakah yang paling banyak muncul (tipe pertanyaan
produktif atau non-produktif) melalui pembelajaran berbasis masalah pada
konsep pencemaran lingkungan yang diajukan siswa secara lisan dan
tulisan?
D.Tujuan Penelitian
Tujuan dilakukannya penelitian tentang analisis kemampuan bertanya siswa
melalui pembelajaran berbasis masalah pada konsep pencemaran lingkungan
menggunakan kurikulum 2013 adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui jenjang pertanyaan siswa yang diajukan secara lisan dan
tulisan berdasarkan proses kognitif menurut taksonomi Bloom melalui
5
Dipi Sugihartini , 2014
Analisis kemampuan bertanya siswa melalui pembelajaran berbasis masalah pada konsep pencemaran lingkungan menggunakan kurikulum 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Untuk mengetahui jenis pertanyaan yang diajukan siswa secara lisan dan
tulisan berdasarkan pertanyaan tertutup (konvergen) dan terbuka (divergen)
3. Untuk mengetahui jenis pertanyaan yang diajukan siswa secara lisan dan
tulisan berdasarkan pertanyaan produktif dan non-produktif melalui
pembelajaran berbasis masalah pada konsep pencemaran lingkungan.
4. Untuk memberikan pengalaman kepada siswa tentang pembelajaran berbasis
masalah.
5. Untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran berbasis masalah
pada materi pencemaran lingkungan.
E.Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini digunakan agar penelitian lebih terfokus
pada masalah-masalah yang akan diteliti dan mampu menunjang dalam
pengumpulan data. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini yaitu :
1. Kemampuan bertanya siswa yang dianalisis adalah jumlah pertanyaan dan
jenis pertanyaan yang diajukan siswa. Jenis pertanyaan siswa meliputi jenjang
pertanyaan dimensi proses kognitif Taksonomi Bloom edisi revisi (C1-C6),
pertanyaan tertutup (konvergen) atau terbuka (divergen), dan pertanyaan
produktif atau non produktif yang diajukan siswa secara lisan dan tulisan
dalam pembelajaran pencemaran lingkungan.
2. Metode pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pembelajaran berbasis masalah.
3. Materi pencemaran lingkungan yang dimaksud adalah materi pencemaran air,
udara, dan tanah.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan banyak manfaat bagi berbagai
pihak, diantaranya:
1. Dapat menambah wawasan dan pengetahuan peneliti mengenai jenis
6
Dipi Sugihartini , 2014
Analisis kemampuan bertanya siswa melalui pembelajaran berbasis masalah pada konsep pencemaran lingkungan menggunakan kurikulum 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Sebagai bahan informasi bagi guru mengenai jenis-jenis pertanyaan yang
muncul dalam proses pembelajaran sehingga guru dapat menggunakan
metode-metode pembelajaran yang dapat meningkatkan dan
mengembangkan keterampilan bertanya siswa dalam proses pembelajaran
3. Dapat membantu siswa untuk mengembangkan kemampuannya dalam
23
Dipi Sugihartini , 2014
Analisis kemampuan bertanya siswa melalui pembelajaran berbasis masalah pada konsep pencemaran lingkungan menggunakan kurikulum 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODOLOGI PENELITIAN A.Lokasi dan Subjek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 7 Bandung Jl. Lengkong Kecil no.
53 Bandung. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X di SMA Negeri 7
Bandung semester 2 tahun ajaran 2013/2014. Jumlah kelas yang dijadikan
penelitian hanya satu kelas yaitu kelas X MIA 7 dengan jumlah siswa 30 orang.
B.Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Pada
penelitian ini, peneliti bermaksud menggambarkan kemampuan bertanya siswa
terhadap materi pencemaran lingkungan dengan menggunakan pembelajaran
berbasis masalah dimana kurikulum yang digunakannnya adalah kurikulum 2013.
C.Definisi Operasional
1. Kemampuan bertanya siswa adalah kemampuan siswa dalam mengajukan
pertanyaan secara lisan dan tulisan yang di analisis berdasarkan jenjang
kognitif taksonomi Bloom, pertanyaan tertutup dan terbuka, pertanyaan
produktif dan nonproduktif.
2. Pertanyaan jenjang kognitif yang di maksud adalah pertanyaan menurut
Taksonomi Bloom yang meliputi C1 (menghafal/mengingat), C2
(memahami), C3 (mengaplikasikan), C4 (menganalisis), C5 (mengevaluasi),
C6 (membuat).
3. Jenis pertanyaan yang di maksud adalah pertanyaan yang jawabannya hanya
memiliki satu jawaban tertentu (tertutup) dan pertanyaan yang memiliki
beberapa alternatif jawaban yang tidak tertentu (terbuka).
4. Tipe pertanyaaan yang di maksud adalah pertanyaan yang jawabannya dapat
diperoleh melalui kegiatan pengamatan (produktif) dan pertanyaan yang
jawabannya dapat diperoleh dari buku atau sumber kedua lainnya
(nonproduktif).
24
Dipi Sugihartini , 2014
Analisis kemampuan bertanya siswa melalui pembelajaran berbasis masalah pada konsep pencemaran lingkungan menggunakan kurikulum 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5. Pembelajaran berbasis masalah adalah pembelajaran berupa pemberian
suatu masalah kepada siswa dari guru tentang masalah pencemaran air,
udara, dan tanah kemudian siswa menganalisis permasalahan dan mencari
ide/cara untuk memecahkan permasalahan tersebut.
D. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini untuk memperoleh data, peneliti menggunakan beberapa
instrumen. Adapaun Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebagai
berikut.
1. Lembar Kerja Siswa
Lembar kerja siswa adalah instrumen yang digunakan untuk memperoleh
pertanyaan siswa secara lisan dan tulisan. Lembar Kerja Siswa yang digunakan
terdapat 2 buah. LKS yang pertama berisi pertanyaan yang harus di jawab oleh
siswa secara berkelompok untuk kemudian di presentasikan di depan kelas
sehingga muncul pertanyaan siswa secara lisan. LKS yang kedua berisi tentang
wacana mengenai pencemaran lingkungan. Melalui LKS tersebut siswa dapat
memperoleh informasi mengenai pencemaran lingkungan dan siswa
mengajukan pertanyaan secara tertulis tentang masalah-masalah pada wacana
tersebut dengan cara menuliskannya pada LKS.
2. Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan untuk memperoleh pertanyaan siswa yang
diajukan secara lisan selama diskusi kelas berlangsung kemudian pertanyaan
tersebut dianalisis berdasarkan jenjang kognitif menurut Taksonomi Bloom
yang direvisi (C1-C6), jenis pertanyaan terbuka atau tertutup serta tipe
pertanyaan produktif atau nonproduktif.
3. Angket
Angket adalah salah satu instrumen yang dijadikan sebagai data
penunjang. Angket tersebut diberikan kepada siswa setelah pembelajaran
selesai. Angket tersebut digunakan untuk mengetahui respon siswa terhadap
25
Dipi Sugihartini , 2014
Analisis kemampuan bertanya siswa melalui pembelajaran berbasis masalah pada konsep pencemaran lingkungan menggunakan kurikulum 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mengajukan pertanyaan pada konsep pencemaran lingkungan. Adapun kisi-kisi
mengenai angket yang diberikan dapat di lihat pada Tabel 3.1 dibawah ini.
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Angket Respon Siswa
No. Indikator Nomor
Pernyataan Jumlah
1. Pembelajaran pencemaran
lingkungan melalui model pembelajaran berbasis masalah
1,2,3,4,5,6,7 8
2. Materi Pencemaran Lingkungan 13,14 2 3. Kemampuan bertanya siswa 8,9,10,11,12 5
E.Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut.
1. Data pertanyaan siswa yang diajukan secara lisan
Data pertanyaan yang diajukan siswa secara lisan diperoleh pada pertemuan
kesatu dimana pembelajarannya berupa pemberian suatu masalah untuk di
diskusikan secara berkelompok. Setiap kelompok wajib mempresentasikan
hasil diskusi kelompoknya di depan kelas. Pada saat presentasi berlangsung,
siswa-siswa dari kelompok yang lain dapat mengajukan pertanyaan kepada
kelompok yang presentasi. Pertanyaan yang diajukan oleh siswa di catat oleh
kelompok yang sedang presentasi.
2. Data pertanyaan siswa yang diajukan secara tertulis
Data pertanyaan yang diajukan siswa secara tertulis diperoleh pada
pertemuan kedua. Pada saat pembelajaran setiap siswa memperoleh sebuah
LKS yang berisi tentang wacana masalah pencemaran air, tanah, dan udara.
Setelah siswa membaca wacana tersebut siswa dapat menuliskan pertanyaan
yang ingin ditanyakannya pada bagian lembar pertanyaan yang ada di LKS.
Pada lembar pertanyaan tersebut siswa wajib membuat masing-masing tiga
buah pertanyaan yang berkaitan dengan pencemaran air, pencemaran udara,
dan pencemaran tanah sehingga jumlah keseluruhan pertanyaan yang wajib
[image:21.596.144.505.174.290.2]26
Dipi Sugihartini , 2014
Analisis kemampuan bertanya siswa melalui pembelajaran berbasis masalah pada konsep pencemaran lingkungan menggunakan kurikulum 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Data angket respon siswa
Angket yang berisi respon siswa terhadap pembelajaran berbasis masalah
dan kemampuan mengajukan pertanyaan pada materi pencemaran lingkungan
diberikan kepada seluruh siswa yang terlibat dalam pembelajaran dengan
menggunakan pembelajaran berbasis masalah. Angket tersebut diberikan
kepada seluruh siswa ketika pembelajaran selesai. Angket ini dibuat dalam
bentuk pilihan jawaban “ya” atau “tidak”.
F. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini, data yang diperoleh di analisis sebagai berikut.
1. Pertanyaan Siswa
Data tentang pertanyaan yang diajukan siswa terdiri dari pertanyaan lisan
dan tulisan. Pertanyaan yang diajukan siswa secara lisan dan tulisan ini
dianalisis menggunakan cara yang sama. Adapun teknik analisis pertanyaan
siswa yaitu mengelompokkan pertanyaan siswa yang berbentuk lisan dan
tulisan. Pertanyaan tersebut kemudian di klasifikasikan berdasarkan kategori
proses kognitif Taksonomi Bloom yang direvisi (C1-C6) dan jenis pertanyaan
terbuka dan terutup serta pertanyaan produktif dan nonproduktif. Pertanyaan
yang telah di klasifikasikan tersebut di judgement oleh dosen pembimbing.
Setelah itu, klasifikasi pertanyaan siswa dihitung persentasenya. Selanjutnya
persentase setiap domain atau jenis pertanyaan dihitung dengan menggunakan
rumus sebagai berikut.
Persentase =
Berdasarkan persentase yang diperoleh, proses analisis data dilanjutkan dengan
menggambarkan kemampuan bertanya siswa berdasarkan jenjang kognitif
(C1-C6) menurut Taksonomi Bloom yang direvsi, jenis pertanyaan konvergen dan
divergen, produktif dan non-produktif.
Jumlah pertanyaan setiap domain kognitif atau jenis pertanyaan
Jumlah seluruh pertanyaan
siswa
27
Dipi Sugihartini , 2014
Analisis kemampuan bertanya siswa melalui pembelajaran berbasis masalah pada konsep pencemaran lingkungan menggunakan kurikulum 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Angket Respon Siswa
Respon siswa terhadap pembelajaran diperoleh melalui angket. Langkah
awal yang dialkukan adalah menghitung persentase jawaban atau respon yang
diberikan siswa pada setiap pernyataan. Adapun rumus yang digunakan untuk
menghitung persentase tersebut adalah sebagai berikut.
Setelah diketahui persentase respon siswa, langkah selanjutnya adalah
mengklasifikasikannya. Adapun klasifikasi respon siswa menurut
Koentjaraningrat (1990:10) dapat di lihat pada Tabel 3.2 di bawah ini.
Tabel 3.2 Klasifikasi Angket respon Siswa
Persentase Jawaban (%) Klasifikasi
0 Tidak ada
1-25 Sebagian kecil
26-49 Hampir setengahnya
50 Setengah
51-75 Sebagian besar
76-99 Pada umunya
100 Seluruhnya
G.Tahapan Penelitian
Penelitian ini memiliki tiga tahapan yaitu:
1. Tahap Persiapan
Tahap ini terbagi lagi menjadi beberapa tahap yaitu merumuskan masalah,
menyusun proposal penelitian, melakukan perbaikan atau revisi pada proposal
dengan bimbingan dosen pembimbing, kemudian melaksanakan seminar
proposal. Setelah diseminarkan proposal yang dibuat di perbaiki dengan
persetujuan dari dosen pembimbing. Langkah selanjutnya adalah membuat
instrumen penelitian. Sebelum instrumen tersebut digunakan, maka dilakukan
judgement instrumen.
Jumlah responden yang menjawab pada setiap option jawaban
Jumlah total responden
× 100%
[image:23.596.176.458.403.537.2]28
Dipi Sugihartini , 2014
Analisis kemampuan bertanya siswa melalui pembelajaran berbasis masalah pada konsep pencemaran lingkungan menggunakan kurikulum 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan diawali dengan melaksanakan pembelajaran tentang
konsep pencemaran lingkungan dengan menggunakan pembelajaran berbasis
masalah. Pelaksanaan pembelajaran tersebut di sesuaikan dengan rencana
pelaksanaan pembelajaran dan perangkat pembelajaran yang telah dipersiapkan
sebelumnya. Kemudian dilanjutkan dengan tahap pengambilan data mengenai
kemampuan bertanya siswa secara lisan dan tulisan. Setlah proses
pembelajaran yang dilaksanakan sebanyak dua pertemuan selesai, proses
pengambilan data dilanjutkan dengan pemberian Angket mengenai respon
siswa terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan.
3. Tahap Akhir
Setelah tahap pelaksanaan selesai maka tahap penelitian di lanjutkan ke
tahap akhir. Tahap ini dimulai dengan mengolah data hasil penelitian dan
menganalisisnya kemudian membuat pembahasan. Berdasarkan data hasil
penelitian dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan yang sesuai dengan
rumusan masalah yang telah dibuat. Untuk lebih jelasnya tahapan penelitian
dibuat dalam bentuk bagan alur penelitian yang dapat di lihat pada Gambar 3.1
29
Dipi Sugihartini , 2014
Analisis kemampuan bertanya siswa melalui pembelajaran berbasis masalah pada konsep pencemaran lingkungan menggunakan kurikulum 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Merumuskan
masalah
Menyusun Proposal
Melakukan revisi atau perbaikan
Melaksanakan Seminar Proposal
Menyusun Instrumen Penelitian Menyusun RPP
Mengolah Data Pengambilan Data
Judgement instrumen
Menarik Kesimpulan
Gambar 3.1 Bagan Alur Penelitian
Tahap Persiapan
[image:25.596.117.465.120.735.2]49
Dipi Sugihartini , 2014
Analisis kemampuan bertanya siswa melalui pembelajaran berbasis masalah pada konsep pencemaran lingkungan menggunakan kurikulum 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN A.KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian mengenai kemampuan bertanya siswa melalui
pembelajaran berbasis masalah pada konsep pencemaran lingkungan
menggunakan kurikulum 2013, dapat disimpulkan bahwa pertanyaan yang
diajukan siswa secara lisan dan tulisan berdasarkan domain proses kognitif
menurut taksonomi Bloom, terdiri dari pertanyaan C1-C5. Dari data yang
diperoleh menunjukan bahwa pertanyaan yang diajukan siswa secara “lisan” di
dominasi oleh pertanyaan C3 (mengaplikasi) sebanyak 34,7% sedangkan
pertanyaan yang diajukan siswa secara “tulisan” di dominasi oleh pertanyaan C1
dengan jumlah 45,6%. Menurut jenis pertanyaannya, pertanyaan yang diajukan
oleh siswa baik secara lisan ataupun tulisan di dominasi oleh pertanyaan terbuka.
Jumlah pertanyaan terbuka yang diajukan secara “lisan” yaitu 65,2% sedangkan
jumlah pertanyaan terbuka yang diajukan secara “tulisan” yaitu 60,7%.
Berdasarkan tipe pertanyaan produktif atau nonproduktif dapat diketahui bahwa
pertanyaan yang diajukan oleh siswa baik secara lisan ataupun tulisan di dominasi
oleh pertanyaan nonproduktif. Jumlah pertanyaan nonproduktif yang diajukan
secara “lisan” yaitu 82,6% sedangkan jumlah pertanyaan nonproduktif yang
diajukan secara “tulisan” yaitu 59,3%.
B.SARAN
Penelitian tentang kemampuan bertanya siswa melalui pembelajaran
berbasis masalah dapat dijadikan sebagai informasi untuk menambah wawasan.
Adapun saran yang penulis ingin sampaikan yaitu sebagai berikut.
1. Keberanian setiap siswa dalam mengajukan pertanyaan sangat bervariasi
sehingga guru harus menggunakan berbagai metode pembelajaran yang
dapat merangsang siswa agar aktif bertanya.
2. Dalam pembelajaran, masih jarang siswa yang bertanya secara lisan
sehingga sebaiknya guru memberikan waktu yang lebih banyak agar siswa
memiliki kesempatan untuk bertanya.
50
Dipi Sugihartini , 2014
Analisis kemampuan bertanya siswa melalui pembelajaran berbasis masalah pada konsep pencemaran lingkungan menggunakan kurikulum 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Pembelajaran berbasis masalah dapat dijadikan sebagai salah satu metode
pembelajaran yang cocok digunakan dalam mengajarkan konsep biologi.
4. Untuk penelitian selanjutnya, pertanyaan yang diajukan siswa sebaiknya
dianalisis menurut jenis pertanyaan yang lainnya.
5. Untuk penelitian selanjutnya, sebaiknya menggunakan materi dan metode
pembelajaran yang berbeda sehingga dapat diketahui juga pengaruh dari
51
Dipi Sugihartini , 2014
Analisis kemampuan bertanya siswa melalui pembelajaran berbasis masalah pada konsep pencemaran lingkungan menggunakan kurikulum 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Daftar Pustaka
Arifin, M. (2000). Strategi Belajar Mengajar Kimia. Bandung: Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI
Adji. (2013). Pengertian Kreativitas Belajar Menurut Para Ahli. [online]. Tersedia di: http://zakwaan-priaji.blogspot.com/2013/07/pengertian-kreativitas-belajar-menurut.html [Diakses 19 Agustus 2014].
Aina. (2012). Kemampuan bertanya Siswa. [online]. Tersedia di:
http://ainamulyana.blogspot.com/2012/02/kemampuan-bertanya-pada-siswa.html [Diakses 11 Februari 2014].
Barret, Terry (2005). Understanding Problem Based Learning. University of Texas : Austin.
Brown, G. (1991). Pengajaran Mikro program Keterampilan Mengajar. Surabaya : Airlangga University Press.
Dewi, D.P.(2011). Profil Kemampuan Bertanya Siswa Dalam Pembelajaran Kontekstual Pada Sub Konsep Pencemaran Tanah. Skripsi pada jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI: Tidak diterbitkan.
Daryanto. 2004. Masalah Pencemaran. Bandung: Tarsito.
Idris, M dan Marno. (2010). Strategi dan Metode Pengajaran. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media
Kemdikbud. (2013).Kurikulum 2013.[online].tersedia di:
http://kemdikbud.go.id/kemdikbud/artikel-mendikbud-kurikulum2013. html [ Diakses 7 Januari 2014].
Koentjaraningrat. (1990). Metode Penelitian kemasyarakatan. Jakarta: Gramedia
Lazim, M.(2013).Penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran kurikulum 2013.[online].tersedia di:
www.p4tksb-jogja.com/2013/index.php /pendekatan-saintifik.html [ Diakses 8 Januari 2014].
Liu, Min. (2005). Motivating Students Through Problem-based Learning. University of Texas : Austin.
Morgan, N., & Saxton, J. (2006). Asking Better Questions (2nd ed.). Canada: Pembroke
52
Dipi Sugihartini , 2014
Analisis kemampuan bertanya siswa melalui pembelajaran berbasis masalah pada konsep pencemaran lingkungan menggunakan kurikulum 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pratiwi, A. (2010). Analisis Pertanyaan Siswa SMA kelas X pada Konsep Sistem Indera melalui Pendekatan Studi Kasus. Skripsi pada jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI: Tidak diterbitkan.
Rustaman, N dan Andrian, R.(2010). Peranan pertanyaan produktif dalam Pengembangan LKS dan KPS. [online]. Tersedia di:
http://file.upi.edu/direktori/fpmipa/jur._pend._biologi/131353755 andrian_rustaman/peranan_pertanyaan_produktif,_kps_%26_lks.pdf [Diakses 19 Februari 2014]
Sunu, P. (2001). Melindungi Lingkungan dengan Menerapkan ISO 14001. Jakarta: PT Grasindo
Supardi, I. (1994). Lingkungan Hidup dan Kelestariannya.Bandung: Alumni
Supinah.(2009).Bagaimana mengukur Aktivitas Siswa dalam
Pembelajaran.[online]. Tersedia di:
http://p4tkmatematika.org/2009/Pendidikan/AKTIFITAS SISWA pdf. html [Diakses 7 Januari 2014].
Suryadi. (2005). Modul Teknik Bertanya.[online]. Tersedia:
http:// www.depdiknas.com/index.php/modul-diklat-teknik-bertanya.pdf. html [Diakses 20 Maret 2014]
Susanto, P.(2002). Keterampilan Dasar mengajar IPA Berbasis konstruktivisme. Malang : Jurusan pendidikan Biologi FPMIPA Universitas Negeri Malang.
Utari, Retno. (2010). Taksonomi Bloom Apa dan Bagaimana menggunakannnya?. [online]. Tersedia di:
www.bppk.depkeu.go.id/2010/Taksonomi Bloom.pdf.html [Diakses 8 Agustus 2014].
Warsono dan Hariyanto. (2012). Pembelajaran Aktif Teori dan Asesmen. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Widodo, A. (2009). Peningkatan Kemampuan Mahasiswa PGSD dalam Mengajukan Pertanyaan Produktif Untuk Mendukung Pembelajaran IPA Berbasis Inkuiri. Jurnal Pendidikan. Vol 10, No 1, 21-29.
Widodo, A. (2005). Taksonomi Tujuan Pembelajaran. Didaktis.4(2), 61-69.
Widodo, A. (2006). Profil pertanyaan guru dan siswa dalam pembelajaran sains. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran. 4(2), 139-148.