• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA KONSEP PENCEMARAN LINGKUNGAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA KONSEP PENCEMARAN LINGKUNGAN."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

Putri Selvana Manurung, 2013

Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah Pada Konsep Pencemaran Lingkungan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP

MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA KONSEP

PENCEMARAN LINGKUNGAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Biologi

Oleh

Putri Selvana Manurung

0909194

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

(2)

Putri Selvana Manurung, 2013

Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah Pada Konsep Pencemaran Lingkungan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP

Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah Pada Konsep

Pencemaran Lingkungan

Oleh

Putri Selvana Manurung

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

© Putri Selvana Manurung 2013

Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

Putri Selvana Manurung, 2013

Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah Pada Konsep Pencemaran Lingkungan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu PUTRI SELVANA MANURUNG

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA KONSEP

PENCEMARAN LINGKUNGAN

Disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing I

Dra. Ammi Syulasmi, M.Si NIP. 195408281986122001

Pembimbing II

Rini Solihat, S.Pd., M.Si NIP. 197902132001122001

Mengetahui

Ketua Jurusan Pendidikan Biologi

(4)

Putri Selvana Manurung, 2013

Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah Pada Konsep Pencemaran Lingkungan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Abstrak

Penelitian yang berjudul “Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP melalui Pembelajaran Berbasis Masalah pada Konsep Pencemaran Lingkungan” ini bertujuan untuk mendeskripsikan mengenai kemampuan berpikir kritis siswa SMP melalui pembelajaran berbasis masalah pada konsep pencemaran lingkungan. Penelitian dilakukan di SMP kelas VII A, Kota Bandung, sampel sebanyak satu kelas yang diambil secara acak. Kemampuan berpikir kritis dijaring melalui instrumen berupa lembar observasi kegiatan diskusi dan makalah kelompok. Selain itu digunakan pula tes kemampuan berpikir kritis secara individu melalui soal essai. Instrumen memuat indikator kemampuan berpikir kritis menurut Ennis (1985). Hasil penelitian menunjukan bahwa kemampuan berpikir kritis siswa SMP termasuk kategori “baik” melalui presentasi dan “cukup” melalui makalah. Hal ini dilihat dari rata-rata persentase kemampuan berpikir kritis kelompok dan individu (76,8% dan 65,69%). Dari kelima indikator kemampuan yang diukur disimpulkan bahwa kemampuan memberi penjelasan sederhana berkelompok dan individu termasuk kategori “baik” dan “cukup” (86,05 dan 73,52%), begitu pula kemampuan membangun keterampilan dasar berkelompok dimana lebih tinggi termasuk “baik” (79,6%), dibandingkan individu yaitu “kurang baik” (51,96%). Kemampuan membut inferensi berkelompok dan individu “cukup” (69,45% dan 67,91%). Kemampuan memberi penjelasan lebih lanjut berkelompok dan individu “cukup” (70,85% dan 74,50%). Begitu pula kemampuan mengatur strategi dan teknik kelompok “baik” (78,3%) sedangkan secara idividu “cukup” (60,58%).

Kata kunci : Kemampuan Berpikir Kritis, Pembelajaran Berbasis Masalah, Konsep Pencemaran Lingkungan.

Abstrack

The study,entitled "Analysis of Critical Thinking Ability of Junior High School Students through Problem-Based Learning in Environmental Pollution Concept" is intended to describe junior high school students' critical thinking skills through problem-based learning in environmental pollution concept.The study was conducted in the junior high school grade VII A, Bandung,sample is from one classes taken randomly.Critical thinking skills captured by instruments such as observation sheets discussion activities and group paper.Besides,it also used a test of critical thinking skills through essay test in individuals.Instrument includes indicators of critical thinking skills by Ennis(1985).The results showed that junior high school students' critical thinking skills are"good" through presentations and "fair" through papers.It is seen from the average percentage of critical thinking skills in groups and individuals (76.8% and 65.69%).Of the five indicators measured ability it is concluded that ability to give simple explanation in groups and individuals is "good" and "fair"(86.05 and 73.52%),as well as ability to build basic skills in groups which is higher and"good"(79.6%),compared to individual that is"low"(51.96%).Ability to make inferences in groups and individuals is “fair”(69.45% and 67.91%).Ability to explain further in groups and Keterangan:

(5)

Putri Selvana Manurung, 2013

Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah Pada Konsep Pencemaran Lingkungan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

individuals is"fair"(70.85% and 74.50%). Similarly,the ability to set strategies and techniques in groups"good"(78.3%)whereas in individuals "fair"(60.58%).

(6)

iv

Putri Selvana Manurung, 2013

Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah Pada Konsep Pencemaran Lingkungan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

BAB II KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DENGAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA KONSEP PENCEMARAN LINGKUNGAN A. Kemampuan Berpikir Kritis ………... 7

B. Pembelajaran Berbasis Masalah……….... 13

C. Pencemaran Lingkungan………... 16

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian………... 30

B. Pembahasan……….... 37

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan………... 51

B. Rekomendasi………... 51

DAFTAR PUSTAKA………..... 52

LAMPIRAN-LAMPIRAN………...... 56

(7)

v

Putri Selvana Manurung, 2013

Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah Pada Konsep Pencemaran Lingkungan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel Hal.

2.1 Kemampuan Berpikir Kritismenurut Robert H.Ennis

(1985)………...………... 8 2.2 Fase-fase Pembelajaran Berbasis Masalah menurut Arends

(2008)………... 14 2.3 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang terkaitpada Materi

Pencemaranlingkungan………...………... 21 3.1 Klasifikasi Kemampuan Berpikir Kritis Siswa berdasarkan Presentase

Skor Perolehan Siswamenurut Arikunto (1998) ………...…………... 25 4.1 Rekapitulasi Kemampuan berpikir Kritis Siswa dalam

Kelompok…………... 30 4.2 Rata-rata Peresentase Kemampuan Berpikir Kritis Siswa dalam

Kelompok..………... 32 4.3 Rata-rata Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Secara

(8)

vi

Putri Selvana Manurung, 2013

Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah Pada Konsep Pencemaran Lingkungan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal

2.1

3.1

Faktor yang Mempengaruhi Keterampilan Berpikir

Kritis………... Alur Penelitian...

12 29 4.1 Peresentase Jawaban Angket Siswa………... 34 4.2 Kemampuan Berpikir Kritis Siswa dalam Kelompok dan

(9)

vii

Putri Selvana Manurung, 2013

Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah Pada Konsep Pencemaran Lingkungan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Hal

A. Perangkat Pembelajaran... 56

B. Instrumen Penelitian... 70

C. Hasil Uji Coba Instrumen... 107

D. Data Penelitian... 108

E. Surat Izin Penelitian... 116

(10)

1

Putri Selvana Manurung, 2013

Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah Pada Konsep Pencemaran Lingkungan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Biologi diajarkan untuk membekali pengetahuan, pemahaman, dan

sejumlah kemampuan bagi peserta didik untuk berpikir, bekerja, dan bersikap

ilmiah. Kemampuan seseorang untuk dapat berhasil dalam kehidupannya

antara lain ditentukan oleh keterampilan berpikirnya, terutama dalam upaya

memecahkan masalah-masalah kehidupan yang dihadapinya.

Menurut Jhonson (2007) kemampuan berpikir kritis memungkinkan siswa

untuk dapat merumuskan dan mengevaluasi keyakinan dan pendapat mereka

sendiri. Dengan mengembangkan kemampuan berpikir kritis, siswa akan

terbiasa membedakan antara kebenaran dan kebohongan, penampilan dan

kenyataan, fakta dan opini serta pengetahuan dan keyakinan.

Kemampuan berpikir kritis merupakan kemampuan yang sangat

esensial untuk kehidupan, pekerjaan, dan berfungsi efektif dalam semua aspek

kehidupan lainnya, berpikir kritis juga telah lama menjadi tujuan pokok dalam

pendidikan sejak 1942 (Achmad, 2007). Gejala umum yang terjadi pada

peserta didik saat ini adalah malas berpikir, mereka cenderung menjawab

suatu pertanyaan dengan cara mengutip dari buku atau bahan pustaka lain

tanpa mengemukakan pendapat atau analisisnya terhadap pendapat tersebut

(Achmad, 2007). Bila keadaan ini berlangsung terus maka peserta didik

akan mengalami kesulitan dalam mengaplikasikan pengetahuan yang

diperolehnya di kelas dengan kehidupan nyata.

Adapun Schafersman (1991) menyatakan bahwa keterampilan berpikir

kritis ini merupakan hal yang penting dalam pembelajaran modern. Menurut

Presseisen (1985 dalam Costa, 1985), keterampilan berpikir kritis dapat

dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu: keterampilan berpikir dasar

(11)

2

Putri Selvana Manurung, 2013

Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah Pada Konsep Pencemaran Lingkungan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tinggi (higher order thinking). Dimana berpikir kritis menggunakan dasar

proses berpikir untuk menganalisis argumen dan memunculkan pengetahuan

terhadap setiap makna dan interpretasi, mengembangkan pola penalaran yang

kohesif dan logis, memahami asumsi dan bias, serta memberikan model

penyampaian yang dapat dipercaya, ringkas, dan meyakinkan .

Semua guru diharapkan tertarik untuk memberikan keterampilan berpikir

kritis ini kepada siswanya. Salah satu model yang berkaitan dengan kemampuan

berpikir kritis adalah pembelajaran berbasis masalah (PBM). Menurut Schneider

(2006), dalam PBM, terdapat 14 kemampuan yang digunakan dalam proses

pembelajaran, salah satu diantaranya adalah kemampuan berpikir kritis.

Pembelajaran berbasis masalah adalah alternatif model pembelajaran

inovatif yang dikembangkan berlandaskan paradigma konstruktivisme. Esensi

dari model pembelajaran tersebut adalah adanya reorientasi pembelajaran dari

semula berpusat pada guru menjadi berpusat pada siswa. Selain itu, model

pembelajaran berbasis masalah memberikan peluang pemberdayaan potensi

berpikir peserta didik dalam aktivitas-aktivitas pemecahan masalah dan

pengambilan keputusan dalam konteks kehidupan nyata yang kompleks

(Adyana, 2009).

Model pembelajaran berbasis masalah dapat melatih dan mendorong

siswa berpikir dan bekerja dari pada hanya menghafal dan bercerita. Hal tersebut

sesuai dengan rumusan PBM yang dikemukakan oleh Dutch (Amir, 2009) bahwa

PBM mempersiapkan peserta didik untuk berpikir kritis dan analitis. Begitu

pula menurut Sutrisno (2006) yang menyatakan bahwa dalam langkah

pembelajaran berbasis masalah terdapat eksplorasi (penjelajahan) yaitu, memberi

kesempatan kepada siswa untuk memecahkan masalah dengan strategi yang

diciptakan sendiri oleh siswa. Hal ini tentu akan membuat siswa untuk

berpikir termasuk di dalamnya adalah berpikir kritis.

Hasil penelitian Setiawan (2008) menunjukan bahwa pembelajaran

berbasis masalah dapat membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir,

(12)

3

Putri Selvana Manurung, 2013

Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah Pada Konsep Pencemaran Lingkungan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

belajar berbagai peran orang dewasa dan melalui pelibatan siswa dalam

pengalaman nyata atau simulasi sehingga menjadi pembelajaran yang otonom.

Beberapa penelitian lain mengenai berpikir kritis telah dilakukan

antara lain oleh Wahyuni (2013), Nursani (2004) dan Herlina (2006) mengkaji

model pembelajaran berbasis masalah yang dikaitkan dengan hasil belajar siswa.

Hasil penelitian menunjukan bahwa PBM dapat meningkatkan hasil belajar siswa

serta dapat meningkatkan minat dan motivasi siswa. Begitu pula penelitian yang

dilakukan oleh Farhana (2009). Penelitian ini memberikan hasil bahwa

kemampuan berpikir kritis siswa berada pada kategori sedang hingga sangat

baik, dengan sub indikator kemampuan membuat induksi dan mempertimbangkan

hasil induksi sedangkan kemampuan mengidentifikasi asumsi berada dalam

kategori sedang.

Adapun penelitian yang dilakukan oleh Martini (2008) tentang

kemampuan berpikir kritis siswa SMP melalui pembelajaran inkuiri pictorial

riddle pada konsep pencemaran air menunjukkan bahwa kemampuan berpikir

kritis siswa secara umum berada dalam kategori kurang hingga cukup. Serta

penelitian yang dilakukan pula oleh Lissa (2008) dan Enjang (2006) menunjukan

bahwa PBM dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa pada konsep

sistem imun dan sistem peredaran darah manusia.

Materi yang dipilih dalam penelitian ini yaitu konsep pencemaran

lingkungan. Konsep ini dipilih karena siswa dapat dengan mudah menemukan

permasalahan yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Kemampuan berpikir

kritis ini dapat dikembangkan melalui bahan kajian yang berhubungan dengan

kehidupan sehari-hari. Hal tersebut sesuai pula dengan pernyataan Achmad (2007)

bahwa kasus-kasus berhubungan dapat membantu siswa belajar mengidentifikasi

akar masalah atau sumber masalah utama yang berdampak pada munculnya

masalah yang lain. Lebih lanjut dijelaskan bahwa dari masalah tersebut, mereka

dapat mengemukakan ide pemecahannya yang logis sehingga dapat membangun

kemampuan berpikir kritis mereka. Dengan demikian siswa diharapkan dapat

mengetahui solusi yang tepat untuk permasalahan tersebut. Berdasarkan uraian

(13)

4

Putri Selvana Manurung, 2013

Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah Pada Konsep Pencemaran Lingkungan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berpikir Kritis Siswa SMP Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah Pada Konsep

Pencemaran Lingkungan”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan masalah

dalam penelitian ini yaitu :

“ Bagaimanakah kemampuan berpikir kritis siswa SMP melalui pembelajaran berbasis masalah pada konsep Pencemaran Lingkungan?’’

C. Pertanyaan Penelitian

Dari rumusan masalah di atas, dapat diuraikan pertanyaan penelitian

sebagai berikut :

1. Bagaimanakah kemampuan memberikan penjelasan sederhana siswa melalui

pembelajaran berbasis masalah secara kelompok dan individu pada konsep

pencemaran lingkungan?

2. Bagaimanakah kemampuan membangun keterampilan dasar siswa melalui

pembelajaran berbasis masalah secara kelompok dan individu pada konsep

pencemaran lingkungan?

3. Bagaimanakah kemampuan membuat inferensi siswa melalui pembelajaran

berbasis masalah secara kelompok dan individu pada konsep pencemaran

lingkungan?

4. Bagaimanakah kemampuan membuat penjelasan lebih lanjut siswa melalui

pembelajaran berbasis masalah secara kelompok dan individu pada konsep

pencemaran lingkungan?

5. Bagaimanakah kemampuan mengatur strategi dan teknik siswa melalui

pembelajaran berbasis masalah secara kelompok dan individu pada konsep

pencemaran lingkungan?

6. Bagaimanakah respon siswa dan guru terhadap pembelajaran berbasis

(14)

5

Putri Selvana Manurung, 2013

Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah Pada Konsep Pencemaran Lingkungan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu D. Batasan Masalah

Bertolak dari perumusan masalah yang telah diuraikan tersebut dan untuk

menjaga agar permasalahan tidak meluas, maka ruang lingkup permasalahan

dibatasi sebagai berikut :

1. Standar kompetensi yang dipilih pada penelitian ini adalah memahami saling

ketergantungan dalam ekosistem. Kompetensi dasar yang dipilih adalah

mengaplikasikan peran manusia dalam pengelolaan lingkungan untuk

mengatasi pencemaran dan kerusakan lingkungan.

2. Kemampuan berpikir kritis yang dikaji pada penelitian ini meliputi

kemampuan berpikir kritis siswa dalam kelompok dan individu melalui

pembelajaran berbasis masalah pada konsep pencemaran lingkungan.

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa

SMP melalui pembelajaran berbasis masalah pada konsep pencemaran

lingkungan. Adapun Tujuan khusus dari penelitian ini adalah:

1. Mengetahui kemampuan memberikan penjelasan sederhana siswa melalui

pembelajaran berbasis masalah secara kelompok dan individu pada konsep

pencemaran lingkungan.

2. Mengetahui kemampuan membangun keterampilan dasar siswa melalui

pembelajaran berbasis masalah secara kelompok dan individu pada konsep

pencemaran lingkungan.

3. Mengetahui kemampuan membuat inferensi siswa melalui pembelajaran

berbasis masalah secara kelompok dan individu pada konsep pencemaran

lingkungan.

4. Mengetahui kemampuan membuat penjelasan lebih lanjut siswa melalui

pembelajaran berbasis masalah secara kelompok dan individu pada konsep

pencemaran lingkungan.

5. Mengetahui kemampuan mengatur strategi dan teknik siswa melalui

pembelajaran berbasis masalah secara kelompokdan individu pada konsep

(15)

6

Putri Selvana Manurung, 2013

Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah Pada Konsep Pencemaran Lingkungan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6. Mengetahui respon siswa dan guru terhadap pembelajaran berbasis masalah

pada konsep pencemaran lingkungan.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat praktis dalam

upaya perbaikan pembelajaran Biologi pada konsep pencemaran lingkungan,

sebagai berikut :

1. Bagi Siswa

Melalui pembelajaran berbasis masalah ini diharapkan dapat mendukung

perkembangan kemampuan berpikir kritis siswa, memotivasi untuk belajar

lebih baik dan peduli terhadap lingkungan sekitarnya.

2. Bagi Guru

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi alternatif model pembelajaran yang

dapat diterapkan oleh guru.

3. Bagi peneliti lain

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan dasar pengembangan berbagai

model pembelajaran alternatif yang lebih efektif terutama yang berhubungan

(16)

23

Putri Selvana Manurung, 2013

Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah Pada Konsep Pencemaran Lingkungan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah weak eksperiment. Merupakan

metode penelitian eksperimen yang didesain dan perlakuannya seperti eksperimen

tetapi tidak ada pengontrolan variabel.

B. Definisi Operasional

Untuk menghindari adanya kesalahan persepsi, maka dalam penelitian ini

terdapat beberapa istilah yang harus dijelaskan secara operasional. Istilah-istilah

tersebut antara lain :

1. Kemampuan berpikir kritis

Kemampuan berpikir kritis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah capaian

persentase indikator kemampuan berpikir kritis siswa yang dijaring melalui

instrumen ketrampilan berpikir menurut Ennis (Costa, 1985).

2. Pembelajaran berbasis masalah

Pembelajaran berbasis masalah yang dimaksud pada penelitian ini adalah

suatu model pembelajaran dimana siswa mempelajari konsep pencemaran

lingkungan dengan mengidentifikasi masalah lingkungan hidup melalui

gambar pencemaran lingkungan (air, tanah, dan udara), observasi, dan

membuat laporan dalam bentuk makalah. Siswa kemudian mencari

pemecahanya sehingga didapat suatu kesimpulan mengenai solusi yang harus

dilakukan. Sintaks pada PBM ini terbagi menjadi lima fase yaitu: orientasi

siswa pada masalah, mengorganisir peserta didik untuk belajar, membantu

investigasi mandiri dan kelompok, mengembangkan dan mempresentasikan

(17)

24

Putri Selvana Manurung, 2013

Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah Pada Konsep Pencemaran Lingkungan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu C. Populasi dan Sampel

Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa SMP Laboratorium

Percontohan UPI kelas VII. Sedangkan sampel penelitian ini adalah

kemampuan berpikir kritis siswa SMP Laboratorium Percontohan UPI kelas VII

A yang terjaring oleh instrumen kemampuan berpikir kritis. Oleh karena

populasi dianggap bersifat homogen, maka pengambilan sampel dilakukan

dengan teknik cluster random sampling (Fraenkel, 1990).

D. Instrumen Penelitian

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri atas dua jenis data,

yaitu data kualitatif dan kuantitatif. Pengumpulan data kualitatif dan kuantitatif

tentang kerjasama siswa dalam kelompok, interaksi antara siswa dengan guru

dalam pembelajaran, cara siswa mengungkapkan pendapat, serta keaktifan siswa

dalam pembelajaran akan dikumpulkan melalui pelaksanaan kegiatan presentasi

dan diskusi dengan alat bantu lembar observasi terstruktur. Selain itu, kemampuan

berpikir kritis juga dijaring melalui laporan kegiatan observasi dalam bentuk

makalah dengan menggunakan lembar penelitian makalah. Adapun data

kuantitatif diperoleh melalui tes tertulis (essai) untuk mengungkap kemampuan

berpikir kritis siswa secara individu.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini antara lain :

1. Tes; meliputi soal-soal essay sebanyak lima butir soal yang digunakan untuk

mengetahui tingkat kemampuan berpikir kritis siswa setelah proses

pembelajaran. Kisi-kisi instrumen soal mengacu pada indikator kemampuan

berpikir kritis meliputi lima ketrampilan berpikir (Lampiran B.1.)

2. Non-tes;

a. Format observasi siswa dalam kelompok sebagai panduan bagi guru untuk

mengamati kegiatan yang dilakukan oleh siswa selama pelajaran

berlangsung. Untuk menjaring tingkat kemampuan berpikir kritis siswa,

digunakan indikator kemampuan berpikir kritis siswa menurut Ennis (Costa,

(18)

25

Putri Selvana Manurung, 2013

Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah Pada Konsep Pencemaran Lingkungan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dan penulisan makalah. Tingkat kemampuan berpikir kritis siswa diukur

melalui rubrik penilaian dalam bentuk pernyataan sesuai dengan

indikator-indikator tersebut dengan metode rating scale (Lampiran B.2.)

b. Lembar angket untuk mengetahui pendapat siswa mengenai proses

pembelajaran yang dilangsungkan serta muncul atau tidaknya kemampuan

berpikir kritis pada siswa. Angket yang digunakan berbentuk format

checklist dengan kriteria pilihan “ya”atau “tidak”. Untuk pernyataan siswa dengan kriteria “ya”, diberi nilai 1, demikian pula untuk pernyataan dengan kriteria “tidak” juga diberi nilai 1. Angket yang digunakan pada penelitian

ini adalah angket tertutup. (Lampiran B.2.)

c. Lembar pedoman wawancara sebagai petunjuk pelaksanaan wawancara

yang dilaksanakan antara peneliti dengan guru mata pelajaran Biologi

(Lampiran B.2.)

E. Teknik Pengolahan Data

Setelah seluruh data diperoleh, maka dilakukan pengolahan data (analisis

data) dengan rincian sebagai berikut:

1. Skor yang diperoleh dari rubrik penilaian presentasi dan laporan tertulis serta

tes penguasaan konsep yang mencerminkan indikator-indikator ketrampilan

berpikir kritis dikategorikan berdasarkan persentasi skor perolehan siswa

menurut Arikunto (1998: 246). Adapun pengklasifikasian tersebut adalah

sebagai berikut :

Tabel 3.6 Klasifikasi Kemampuan Berpikir Kritis Siswa berasarkan

(19)

26

Putri Selvana Manurung, 2013

Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah Pada Konsep Pencemaran Lingkungan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adapun rumus yang digunakan untuk mengkategorikan kemampuan

berpikir kritis siswa digunakan rumus sebagai berikut :

Skor siswa

(Arikunto, 1998:246)

2. Untuk melakukan penghitungan persentase tanggapan siswa yang diperoleh

dari kuesioner digunakan rumusan sebagai berikut:

Persentase ya ∑

3. Data yang diperoleh dari hasil wawancara dianalisis dengan cara

mendeskripsikan masing-masing poin jawaban dari pertanyaan yang diajukan

ketika wawancara dilangsungkan. Data tersebut digunakan sebagai data

sekunder.

F. Prosedur Penelitian

1. Tahap pra-penelitian

Tahap ini meliputi identifikasi masalah, penyelesaian dan pembatasan

masalah dengan kurikulum, penentuan subjek penelitian, survey lapangan. Selain

itu juga dilakukan persiapan rencana pembelajaran meliputi pemilihan konsep,

penentuan alokasi waktu, metode pembelajaran, media pembelajaran, skenario

pembelajaran, lembar kerja siswa dan alat evaluasi. Kemudian dilakukan

pencarian sumber literasi yang relevan, penyusunan proposal, serta pembuatan

instrumen.

2. Tahap pelaksanaan penelitian

Tahap ini merupakan tahap dimana penelitian dilaksanakan terhadap subjek

yang telah ditentukan sesuai dengan desain yang telah ada. Peneliti menerapkan

pembelajaran berbasis masalah terhadap siswa melalui kategori observasi

lapangan. Adapun langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan

pendekatan PBM ini adalah :

a. Menemukan masalah dan mendefinisikan masalah, pada tahap ini siswa diminta

(20)

27

Putri Selvana Manurung, 2013

Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah Pada Konsep Pencemaran Lingkungan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ada, kemudian selanjutnya mencari permasalahan lingkungan dengan topik

pencemaran lingkungan. Siswa merumuskan permasalahan kedalam bentuk

pertanyaan, kemudian merencanakan suatu kegiatan observasi untuk

mengetahui jawaban dari permasalahan yang telah dirumuskan. Kemampuan

siswa dalam menentukan, mendefinisikan, dan merumuskan masalah terlihat

dan terjaring melalui makalah.

b. Mengumpulkan fakta-fakta. Sebelum melakukan kegiatan observasi, siswa

mencari informasi berupa fakta yang terkait dengan permasalahan untuk

mengetahui apakah permasalahan yang ada memang benar-benar ada

dilingkungan sekitar. Fakta-fakta juga dapat diperoleh melalui wawancara atau

studi literasi yang relevan.

c. Menyusun dugaan sementara, siswa membuat suatu hipotesis atau dugaan

sementara terhadap permasalahan berdasarkan fakta-fakta yang telah

ditemukan. Hal ini diketahui dari makalah yang disusun.

d. Menyelidiki dan menyempurnakan permasalahan yang telah didefinisikan. Pada

tahap ini siswa memerlukan kegiatan observasi untuk mencari informasi

mengenai permasalahan yang diangkat agar dapat menjawab

pertanyaan-pertanyaan yang telah dirumuskan. Prosedur dan pelaksanaan mengenai

kegiatan observasi diketahui dari makalah yang telah disusun oleh siswa.

Kemampuan berpikir kritis pada tahap ini pun diketahui melalui lembar

observasi kegiatan presentasi dan makalah.

e. Menyimpulkan alternatif-alternatif pemecahan secara kolaboratif . Siswa dalam

kelompok mengajukan solusi dari pernasalahan berdasarkan hasil observasi

yang telah dilakukan. Hal ini diketahui melalui makalah.

f. Menguji solusi permasalahan, sisawa menguji alternatif pemecahan yang sesuai

dengan permasalahan aktual secara komprehensip antar anggota kelompok

untuk memperoleh hasil pemecahan terbaik. Siswa menggunakan kecerdasan

majemuk untuk menguji alternatif pemecahan maslah dengan membuat sketsa,

menulis, membuat plot untuk mengungkap ide-ide yang dimilikinya dalam

menguji alternatif pemecahan. Hal-hal tersebut dilakukan dan diketahui dari

(21)

28

Putri Selvana Manurung, 2013

Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah Pada Konsep Pencemaran Lingkungan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Selain itu, pada tahap ini pun dilakukan tes kemampuan berpikir kritis

secara individual setelah proses pembelajaran dilaksanakan dengan

menggunakan instrumen yang telah disusun.

3. Tahap pasca-penelitian

Pada tahap ini, seluruh data yang telah diperoleh dari tahap pelaksanaan

penelitian diolah menggunakan rumus yang ada kemudian dianalisis. Pada

akhirnya diperoleh gambaran yang jelas mengenai tingkat kemampuan berpikir

(22)

29

Putri Selvana Manurung, 2013

Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah Pada Konsep Pencemaran Lingkungan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu G. Alur Penelitian

- Pembuatan Instrumen, Judgment, dan Uji coba Instrumen

Revisi

Instrumen dan RPP revisi

Pembelajaran melaqlui pendekatan berbasis masalah pada konsep pencemaran lingkungan (pelaksanaan penelitian), dengan langkah:

(23)

51

Putri Selvana Manurung, 2013

Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah Pada Konsep Pencemaran Lingkungan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai analisis berpikir kritis siswa SMP

melalui pembelajaran berbasis masalah pada konsep pencemaran lingkungan adalah termasuk dalam kategori “baik” melalui presentasi dan “cukup” melalui makalah. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata persentase kemampuan berpikir kritis

siswa secara kelompok dan individu (76,8% dan 65,69%). Dari kelima indikator

kemampuan yang diukur dapat disimpulkan bahwa kemampuan membeiri

penjelasan sederhana siswa dalam kegiatan berkelompok dan individu adalah termasuk dalam kategori “baik” dan “cukup” (86,05 dan 73,52%), begitu pula kemampuan membangun keterampilan dasar siswa dalam kegiatan berkelompok

dimana pada kegiatan berkelompok presentase terlihat lebih tinggi termasuk kategori “baik” (79,6%), dibandingkan dengan secara individu yang termasuk dalam kategori “kurang baik” (51,96%). Kemampuan siswa dalam membut inferensi dalam kegiatan berkelompok dan individu adalah “cukup” (69,45% dan 67,91%). Kemampuan siswa dalam memberi penjelasan lebih lanjut baik pada kegiatan berkelompok dan individu adalah “cukup” (70,85% dan 74,50%). Begitu pula kemampuan mengatur strategi dan teknik siswa pada kegiatan kelompok adalah “baik” (78,3%) sedangkan secara idividu adalah “cukup” (60,58%).

B. Rekomendasi

1. Bagi guru, dalam mengunakan model pembelajaran PBL sebaiknya

memunculkan isu-isu lingkungan yang teraktual dan menarik untuk

dibahas dan dipelajari oleh siswa.

2. Bagi peneliti lain, sebaiknya melakukan penelitian dengan melihat

(24)

52

Putri Selvana Manurung, 2013

Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah Pada Konsep Pencemaran Lingkungan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Achmad, A. (2007). Memahami Berpikir Kritis. [Online]. Tersedia: http://www.fk.undip.ac.id/Pengembangan-Pendidikan/critical-reasoning-dan berpikir-kritis.html. [5 Februari 2013].

Adyana, G. P (2009). Pembelajaran Biologi Berbasis Masalah. [Online]. Tersedia: http//suaraguru.wordpress.com/2009/02/23/meningkatkan-kemampuan-berpikir-kritis-siswa/ [4 Januari 2013].

Afcariono, M. (2008). Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kritis Siswa pada Mata Pelajaran Biologi. Dalam Jurnal Pendidikan Inovatif [Online], vol 3, (2), 3

halaman. Tersedia: http/jurnaljpi.files.wordpress.com/…/vol

-3-no-2-muchamad-afcariono.pdf [3 Februari 2013]

Amir, T (2009). Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning. Jakarta: Prenada Media Group.

Anshori. (2008). Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa melalui Pengembangan Perkuliahan Tata Wacana yang Berbasis Analisis Wacana Kritis. [Online]. Tersedia: http://file.upi.edu// [3Maret 2013]

Arends, R. I. (2008). Lerning to Teach (edisi ketujuh). New York: McGraw Hill Companies

Arikunto, S. (1998). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2008). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Buris, S. Dan Garton, R. L. (2006). An Investigation Of The Critical Thinking Ability Of Secondary Agriculture. Dalam Journal of Southern Agricultural Education Research, [Online], vol 56,(1), 12 halaman. Tersedia: www.docstoc.com [12 Februari 2013]

Costa, A. L. (1985). “Theacher Behaviors that Enable Student Thinking”. Dalam

A.L Costa (ed). Developing Minds: A Resource Book for Teaching Thingking. Alexsandria: ASCD

(25)

53

Putri Selvana Manurung, 2013

Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah Pada Konsep Pencemaran Lingkungan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dasna, I. W. (2005). Penggunaan Model Pembelajaran Problem-based learning dan kooperatif lerning untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar kuliah metodologi penelitian. Malang. Lembaga Penelitian UM.

Ennis, R. W. (1985). Critical Thinking. New Jersey. Prentice-hall.

Ennis, R. H. (1996). Critical Thinking. New Jersey: Prentice-hall.

Faizin. (2009). Efektivitas Diskusi dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir dan Berpendapat. Dalam Jurnal Pendidikan Islam, [Online], vol 1 (01), 7 halaman. Tersedia: http://enjournal.sunanampel.ac.id// [25 Februari 2013].

Farhana, H. R. (2009). Profil Kemampuan Berpikir Kritis Siswa melalui Pembelajaran Berbasis Praktikum pada Sub Konsep Alat Indera. Skripsi Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Filsaisme, D.K (2008). Menguak Rahasia Berpikir Kritis dan Kreatif. Jakarta: Prestasi Pustakaraya.

Fisher, A. (2008). Berpikir Kritis: Sebuah Pengantar. Terjemahan Benyamin Hadinata. Critical thinking Jakarta: Erlangga.

Fisher, A. (2009). Berpikir Kriti: Sebuah Pengantar. Jakarta: Erlangga

Fraekel, J. R., dan Wallen, N. E. (1990). How to Design and Evaluate Research in Education. USA: McGraw-Hill.

Gallow. (2007). What is Problem Based Lerning?. [Online]. Tersedia: http://www.pbl.uci.edu/whatispbl.html [5 Januari 2013]

Hassoubah. (2008). Developing Creative & Critical Thinking: Cara Berpikir Kreatif dan Kritis. Bandung: Nuansa

Jhonson, E.B. (2007). Contextual Teaching & Lerning. Bandung. MLC

Lissa. (2008). Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Laki-laki dan Perempuan pada Konses Sistem Ekskresi. Skripsi Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI Bandung: tidak diterbitkan

(26)

54

Putri Selvana Manurung, 2013

Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah Pada Konsep Pencemaran Lingkungan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Nuryani, R. F. (2009). Korelasi Ketrampilan Berpikir Kritis Siswa dengan

Penguasaan Konsep Pencemaran Lingkungan Menggunakan

Pembelajaran PBL. Sripsi Sarjana Pendidikan Biologi. FPMIPA UPI: tidak diterbitkan

Presseisen, B.Z. (1985). “Thinking Skils: Meaning and Models”. Dalam A.L Costa (ed) Devoloping Mind: A Resource Book fo Teaching Thinking. Alexandria: ASCD.

Potts, B. (1994). Strategies for Teaching Critical Thinking. [Online]. Tersedia: http://pareonline.net/getvn.asp?v=4&n=3. [5 April 2013].

Quitadamo, I.J. Kurtz, M. (2007). Lerning to Improve: Using Writing to Increase Critical Thinking Performance in General Education Biology. Dalam CBE-Life Science Education [Online], vol 6, 14 halaman. Tersedia: www.criticalthinking.org [28 Februari 2013]

Rustaman, N. Y., et al. (2005). Strategi Belajar Mengajar Biologi. Malang: UM Press.

Sanjaya, W. (2010). Strategi Pembelajaran Berorientasi standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media.

Santyasa, I. W. (2008). “Pembelajaran berbasis masalah dan pembelajaran

koomperatif”. Makalah pada Penelitian tentang pembelajaran dan

Asesmen Inovatif, Nusa Penida.

Santoso. (2008). Cara Berpikir Cerdas, Kritis, dan Ilmiah. [Online]. Tersedia: http://uripsantoso.wordpress.com/jurnal/urip// [ 27 Maret 2013]

Savery, J.R. (2006). Overview of problem-based Lerning: Definitions and Distinctions. In The Interdisciplinary Journal of Problem-based Learning.1, (1), 9-20.

Schafersman, D. D. (1991). An Introduction to Critical Thinking. Journal of Mathematic and Science Education. 1-13.

Setiawan, N. (2008). Problem Based Learning. [Online]. Tersedia: http://edutechwiki.unige.ch/ [3 Maret 2013]

Sudaryanto. (2008). Kajian Kritis tentang Permasalahan Sekitar Pembelajaran

Kemampuan Berpikir Kritis. [Online]. Tersedia:

www.pdfsearchengine.com [5 April 2013]

(27)

55

Putri Selvana Manurung, 2013

Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah Pada Konsep Pencemaran Lingkungan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tiwari, A., et al. (2000). Enhancing Students’ Critical Thinking through Problem -Based Learning. [Online]. Tersedia: http://teaching.polyu.edu.hk// [16 Februari 2013]

Wasis dan Irianto S. Y. (2008). Ilmu Pengetahuan Alam: SMP dan MTs Kelas VII. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan NasionalYunus. (2007). Pencemaran Lingkungan. Bandung: Nuansa

Gambar

Tabel
Gambar
Tabel 3.6 Klasifikasi Kemampuan Berpikir Kritis Siswa berasarkan
Gambar 3.1 Alur Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

[r]

A National Survey of Nitrite/ Nitrate Concentration in Cured Meat Products and Non Meat Foods Avalable at Retail.. Research Report

Secara umum ekstraksi dapat didefinisikan sebagai proses pemisahan zat dari suatu padatan ataupun cairan dengan menambahankan pelarut tertentu untuk mengeluarkan

untuk mengamati kegiatan guru dan siswa dalam proses belajar mengajar. e) Mendiskusikan dengan guru kelas dan teman sejawat yang akan diminta. menjadi seorang observer.

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas berkah dan anugrah-Nyalah penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Hubungan Iklim (Temperatur,

Perilaku konsumen merupakan hal yang harus diperhatikan oleh seorang penjual,dengan mengetahui perilaku konsumen yang sangat beragam dari perilaku konsumen tersebut maka penjual

Dengan analisa chi square hitung dimana di dapat bahwa dari kelima dimensi tersebut bahwa nilai chi kuadrat hitung 436,53 lebih besar dari chi kuadrat table 26,2962 dengan

2014.Pengaruh suhu awal terhadap infektivitas Spodoptera litura Nuclearpolyhedrosisvirus(SlNPV) JTM 97C untuk mengendalikan CrocidolomiabinotalisZell.(Lepidoptera:Pyralidae)