• Tidak ada hasil yang ditemukan

DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN LINGKUNGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN LINGKUNGAN"

Copied!
105
0
0

Teks penuh

(1)

Genap SMP Negeri 3 Pringsewu Tahun pelajaran 2013/2014)

(Skripsi)

Oleh Ervin Hidayat

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(2)

Genap SMP Negeri 3 Pringsewu Tahun pelajaran 2013/2014)

(Skripsi)

Oleh Ervin Hidayat

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(3)

ii ABSTRAK

DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN LINGKUNGAN

(

Studi Deskriptif pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 3 Pringsewu

Tahun Pelajaran 2013/2014)

Oleh

ERVIN HIDAYAT

Kemampuan berpikir kritis (KBK) merupakan salah satu tahapan berpikir tingkat

tinggi yang harus dimiliki oleh siswa sekolah menengah. Namun, guru yang

hanya memberikan latihan mengerjakan soal-soal pada buku paket akan

menyebabkan kemampuan berpikir kritis siswa kurang berkembang. Hal ini

dikarenakan kemampuan berpikir siswa hanya menekankan pada aspek

pengetahuan dan pemahaman materi saja.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis `siswa

pada konsep pencemaran lingkungan. Penelitian ini merupakan studi deskriptif

(4)

iii

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa siswa memiliki kemampuan berpikir

kritis dengan kriteria sedang (70,46). Terlihat juga bahwa hasil dari rata-rata

persentase penilaian LKS memiliki kriteria sangat tinggi (85,70%) dan kriteria

rendah (58,27%) pada penilaian poster, serta kriteria tinggi (76,31%) pada nilai

tes tertulis. Dengan demikian, siswa kelas VII SMP Negeri 3 Pringsewu memiliki

kemampuan berpikir kritis siswa pada konsep pencemaran lingkungan dengan

kategori sedang.

(5)

GenapSMP Negeri 3 Pringsewu Tahun pelajaran 2013/2014)

Oleh Ervin Hidayat

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan Biologi

Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(6)

020

z

I08002

sU.0ll6t

dIN

'pd'I

I

,'pd.S

,3unudru141

.I

BflU

lury

'{4{-*F

YdIh[

uDlrprpued ues

f unle) 'z

IOO Z Z0866I. OT€OEL,I

dIN

IS'ru

6'15'5,11uu,!pnurur4

selln{ec

-uusiuiii

rpnlg ruer8o:6

B.^AsrseqBIA[ >lo{od .oN

e.,!\srffiqeI^I etueN{ Burqrurqruad rsrtuox .I

mfilJ.gANgI^'i

ue{lplpuod

nru[

uep rmrun8ay

YdII,{

ueTpipuod

r8oyorg u€{rprpued

TEOVZOETOI

rn?rfl

._...-Prrlrrt

ulAJS

&

tOZtt tOZ uuru[e1e4

unqu1

n,res8urr4 g gra8e;141,t1g duua3 rorsoruos

IJA

sBIeX B^rsrs

upudyldglsag

1pn1g)

NYONOXJNIT

NYUYI^]gSNtrd dtrSNOX YQYd

V. A\SIS
(7)

ue>lrprpued nuql uep uenm8ey

se{qed

u€{ag

'Z

pemorg'IAl

i8uuqunqls

UoIJB{'sro

: Eurqunqure6 u€{nfl Ifn8usa

srrelaJ)las

'pd'I{

''pd'S'8unud.ru14i'I

BltU

lul6

:

I

TS'ru

.'IS'S

'puu,t1pnuurd

:

erue)

r[n8ue4

un1 'I

NYXTTYSflSNf}ll

4-

j,

-+l:d.

ffi

-

cnn

IcocaKI

ct c

,a--D

(8)

n{,avz}f.t}t

wdN

lu,{uprH

ulil3

,&Nffi

w"M*rMp

{N\fu/os r. r. szmrcvover c

o ffi

ri*4-ri

ue{Elu^ueur

8uutr

r' +

I

ftQ{!l-L!II{ y1g7

sqsnSy'8undulu1

rEpuEB

'e,{uqnuedss qu,tre I Eun8Suegeq uu4u e.{es e{errl'se1e1p

u,{es

uuele.iu:x

utul€p uer€uoq{?pr10{

"pB l}{nqrel rrsr{ uCIrpnuts{lp

{€lo{

uiedurel "lrqec

i

'u>yulsnd rugup nr€lep uu{}nqesrp uep qe{seu

ueir!

noerp sqnual e;€ros 8uu,{ rluncel 'ule[Bue;c rialo u€Igq,]o]rp nae slln]]p q?u.r];

Eued iudepusd nele e,fte1 ledep:ol4epr1u8nru,{es uenqrleguad Bueluedes

u;;

FBup uurun5-rad n]€ns rp uueuuliesal releE qalo;odwour

rnlun

ue4nlerp qeu:aj 8ue,t ud.rel lrdep:e1{Eprl mr rsdr-r4s Lrrulep u.&{qeq uuryelefuaur e,r{es rur u€a3u?c

vdlr{

ue{rppuad

:

r3o;org

uultprpuad

:

'EO'ZOEIOI:

leduprg ul,u--f .

U?SruX':

rpnlg tue-6or;

e^rs rsuq8tr^J

{o{od

rorlo\\

3iUE.\

:rur {&r?Q rp uu8ur;- epuegeq

iue,i

(9)

Penulis dilahirkan di Pringsewu, Kecamatan Pringsewu,

Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung pada tanggal 18

Agustus 1991, yang merupakan anak terakhir dari dua belas

bersaudara pasangan Bapak Sastro Dimejo dan Ibu

Musinem. Nomor HP 085769757414.

Pendidikan yang ditempuh penulis adalah SD Negeri 1 Sidoharjo Kec. Pringsewu,

Kab. Pringsewu (1998-2004), SMP Negeri 3 Pringsewu Kec. Pringsewu, Kab.

Pringsewu (2004-2007), SMA Negeri 1 Pringsewu Kec. Pringsewu, Kab.

Pringsewu (2007-2010). Pada tahun 2010, penulis terdaftar sebagai mahasiswa

Pendidikan Biologi FKIP Unila melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan

Tinggi Negeri (SNMPTN) Universitas Lampung.

Penulis melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMP Negeri 1

Pesisir Tengah dan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kependidikan Terintegrasi di

Kabupaten Pesisir Barat (Tahun 2013), dan penelitian pendidikan di SMP Negeri

(10)

PERSEMBAHAN

Segala puji hanya milik Allah SWT, atas rahmat dan nikmat yang tak terhitung… Sholawat serta salam selalu tercurah kepada Rasulullah M uhammad SAW…

K upersembahkan karya ini sebagai tanda bakti dan cinta kasihku kepada:

M amak dan bapakku , yang telah mendidik dan membesarkan ku dengan segala doa terbaik mereka, kesabaran dan limpahan kasih sayang, selalu menguatkanku, mendukung segala langkah

ku menuju kesuksesan dan kebahagian…

M bakku Noviana Sari, yang telah memberikan kasih sayang, motivasi, dan do’a tulus untuk keberhasilanku…

M amas dan mbakku, yang selalu mendo’akan, memotivasi ku dan menyayangiku…

(11)

Ja d i k a n l a h sa ba r d a n sh ol a t seba ga i

p en ol on gm u (Qs. A l -B a qa r a h : 4 5)

K i t a t i d a k bi sa m en j a d i bi j a k sa n a d en ga n

k ebi j a k sa n a a n or a n g l a i n ,

t a p i k i t a bi sa ber p en get a h u a n d en ga n

p en get a h u a n or a n g l a i n

(12)

Puji Syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan nikmat-Nya sehingga

skripsi ini dapat diselesaikan sebagai salah satu syarat dalam meraih gelar Sarjana

Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan MIPA

FKIP Unila. Skripsi ini berjudul “DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR

KRITIS SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN LINGKUNGAN

(

Studi Deskriptif pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 3 Pringsewu Tahun

pelajaran 2013/2014)”.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari peranan

dan bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan FKIP Universitas Lampung;

2. Dr. Caswita, M.Si., selaku Ketua Jurusan PMIPA FKIP Universitas Lampung;

3. Pramudiyanti, S.Si., M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi

sekaligus Pembimbing Akademik dan Pembimbing I yang telah memberikan

bimbingan dan motivasi hingga skripsi ini dapat selesai;

4. Rini Rita T. Marpaung S.Pd, M.Pd., selaku Pembimbing II yang telah

memberikan bimbingan dan motivasi hingga skripsi ini dapat selesai;

5. Drs. Darlen Sikumbang, M. Biomed., selaku Pembahas atas saran-saran

(13)

xii

penelitian serta motivasi yang sangat berharga;

7. Seluruh dewan guru, staf, dan siswa-siswi kelas VII.1, VII.2, VII.3, VII.4 dan

VII.5 SMPN 3 Pringsewu atas kerjasama yang baik selama penelitian;

8. Rekan seperjuangan penelitian Gadis Pratiwi dan Nindy Profithasari atas

semangat kebersamaan dan kerjasama dalam menyelesaikan skripsi ini;

9. Sahabat selama di kampus Aji, Taufik, Febri, Putu, Destya, Nia, Prima, Ayu,

Novita, Olba, Ariska, Ochi, Destra, Hanni, Arinta, Zora, Eli, Yuli dan semua

yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, atas kebersamaan yang diberikan.

10. Sahabat terbaikku Dimas, Taufik, Irul, Deka, Jefri, Angga, dan Yuda atas

persahabatan yang diberikan; serta keluarga besar Okta Dwi Pramita atas rasa

kekeluargaannya.

11. Teman-teman seperjuangan Pendidikan Biologi 2010, kakak dan adik tingkat

Pendidikan Biologi FKIP UNILA atas persahabatan yang kalian berikan;

12. Semua pihak yang membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Akhir kata, semoga skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat dan berguna bagi

kita semua. Amin.

Bandar Lampung, Agustus 2014 Penulis

(14)

Halaman

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvii

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 7

C. Tujuan Penelitian ... 7

D. Manfaat Penelitian ... 7

E. Ruang Lingkup Penelitian ... 8

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kemampuan Berpikir Kritis ... 10

B. Konsep Pencemaran Lingkungan... 16

III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat ... 21

B. Populasi dan Subjek Penelitian... 21

C. Desain Penelitian ... 21

D. Prosedur penelitian... 22

E. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data ... 23

F. Teknik Analisis Data ... 26

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 32

B. Pembahasan ... 35

V. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 58

(15)

xiv

1. Silabus ... 64

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 67

3. Lembar Kerja Siswa ... 75

4. Soal Tes Tertulis ... 81

5. Data Hasil Penelitian ... 93

(16)

Tabel Halaman

1. Kemampuan dan indikator berpikir kritis... 13

2. Lembar penilaian LKS KBK siswa... 24

3. Lembar penilaian poster KBK siswa... 25

4. Kriteria persentase KBK siswa... 28

5. Kemampuan berpikir kritis siswa ... 29

6. Kriteria kemampuan berpikir kritis siswa ... 31

7. Persentase Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Berdasarkan Penilaian LKS ... 33

8. Persentase Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Berdasarkan Penilaian Poster ... 33

9. Persentase Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Berdasarkan Tes Tertulis... 34

10. Kemampuan Berpikir Kritis siswa ... 34

11. Lembar Penilaian LKS Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas VII.1 ... 93

12. Lembar Penilaian LKS Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas VII.2... 94

13. Lembar Penilaian LKS Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas VII.3... 95

14. Lembar Penilaian LKS Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas VII.4 ... 96

(17)

xvi

17. Lembar Penilaian Poster Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas

VII.2 ... 99

18. Lembar Penilaian Poster Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas VII.3 ... 100

19. Lembar Penilaian Poster Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas VII.4 ... 101

20. Lembar Penilaian Poster Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas VII.5 ... 102

21. Rekapitulasi Nilai Tes Tertulis KBKSiswa Kelas VII.1 ... 103

22. Rekapitulasi Nilai Tes Tertulis KBKSiswa Kelas VII.2 ... 104

23. Rekapitulasi Nilai Tes Tertulis KBKSiswa Kelas VII.3 ... 105

24. Rekapitulasi Nilai Tes Tertulis KBKSiswa Kelas VII.4 ... 106

25. Rekapitulasi Nilai Tes Tertulis KBKSiswa Kelas VII.5 ... 107

26. Rekapitulasi Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas VII.1... 108

27. Rekapitulasi Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas VII.2 ... 109

28. Rekapitulasi Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas VII.3 ... 110

29. Rekapitulasi Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas VII.4 ... 111

(18)

Gambar Halaman 1. Contoh jawaban LKS yang mampu berhipotesis dengan baik (LKS

No. D5) ... 36

2. Contoh jawaban LKS yang kurang mampu berhipotesis dengan baik (LKS No. D5)... 37 3. Contoh jawaban LKS yang mampu merumuskan masalah dengan

baik (LKS No. A)... 38

4. Contoh jawaban LKS yang kurang mampu merumuskan masalah

dengan baik (LKS No. A)... 39 5. Contoh jawaban LKS yang mampu memberikan solusi dengan baik

(LKS No. D4)... 39

6. Contoh jawaban LKS yang kurang mampu memberikan solusi

dengan baik (LKS No. D4).... 40 7. Contoh jawaban LKS yang mampu memberikan alasan dengan baik

(LKS No. D3)... 41

8. Contoh jawaban LKS yang kurang mampu memberikan solusi

dengan baik (LKS No. D3) ... 42

9. Contoh poster yang dibuat oleh siswa yang mampu menunjukan

aspek KBK siswa.... 45 10. Contoh poster yang dibuat oleh siswa yang kurang mampu

menunjukan aspek KBK siswa ... 46

11. Contoh jawaban siswa yang merumuskan masalah dengan benar (tes tertulis No. 1b).... 48 12. Contoh jawaban siswa yang kurang mampu merumuskan masalah

dengan benar (tes tertulis No. 1b)... 49 13. Contoh jawaban siswa yang mampu berhipotesis dengan benar (tes

(19)

xviii

15. Contoh jawaban siswa yang mampu memberikan alasan dengan baik

(tes tertulis No. 1a) ... 51

16. Contoh jawaban siswa yang kurang mampu memberikan alasan dengan baik (tes tertulis No. 1a) ... 52

17. Contoh jawaban siswa yang mampu memberikan solusi dengan baik (tes tertulis No. 2c) ... 53

18. Contoh jawaban siswa yang kurang mampu memberikan solusi dengan baik (tes tertulis No. 2c) ... 54

19. Kegiatan awal... 113

20. Kegiatan praktikum (LKS) ... 113

21. Presentasi poster 1... 113

22. Presentasi poster 2... 113

23. Mengerjakan tes tertulis 1... 113

(20)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dampak globalisasi saat ini sangat berpengaruh bagi perkembangan IPTEK dan

pendidikan yang ada di Indonesia. Pendidikan di Indonesia selalu berkembang

mengikuti kemajuan zaman agar bangsa Indonesia tidak semakin tertinggal dari

negara lain. Perkembangan pendidikan semakin menuntut peserta didik untuk

mengembangkan potensi yang ada pada dirinya untuk menghadapi kehidupan

bermasyarakat. Menurut Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 pasal 1

menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan

yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Depdiknas, 2003:1).

(21)

sekolah), sehingga dia dapat memperoleh atau mengalami perkembangan

kemampuan sosial dan kemampuan individual yang optimum.

Proses untuk mengembangkan kemampuan atau potensi yang dimiliki oleh

seorang anak yaitu melalui proses belajar. Menurut Sardiman (2012: 20) Belajar

merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian

kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan lain

sebagainya. Dengan demikian maka setiap warga negara memiliki hak dan

kewajiban yang sama dalam memperoleh pendidikan untuk kehidupan dimasa

mendatang.

Untuk memperkuat kompetensi siswa dari sisi pengetahuan, keterampilan dan

sikap secara utuh telah diatur dalam kurikulum. Untuk mencapai tujuan

pembelajaran melalui pembelajaran sejumlah mata pelajaran yang dirangkai

sebagai suatu kesatuan yang saling mendukung pencapaian kompetensi tersebut.

Salah satu Mata pelajaran dalam kurikulum yaitu IPA.

(22)

Biologi merupakan ilmu alam yang membutuhkan pengembangan kemampuan

berpikir kritis, induktif dan deduktif untuk memahami konsep dan prinsip ilmu

alam. Dengan demikian pembelajaran biologi diharapkan tidak hanya menganut

sistem konsep dan materi saja namun perlu menekankan pada kemampuan

khusus yang berguna untuk menghadapi permasalahan dalam kehidupan nyata.

Salah satu keterampilan berpikir yang diperlukan peserta didik untuk dapat

memecahkan masalah adalah keterampilan berpikir tingkat tinggi atau berpikir

kritis dan penting untuk dikembangkan dalam proses pembelajaran Biologi.

Biologi merupakan ilmu IPA yang mempelajari tentang alam dan kehidupan

diantaranya yaitu materi pokok dampak pencemaran bagi kehidupan yang sangat

dekat dengan kehidupan peserta didik. Dalam kurikulum 2013, materi pokok ini

terdapat pada jenjang SMP dan merupakan Kompetensi Inti (KI) 3 yaitu

memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa

ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait

fenomena dan kejadian tampak mata. Materi ini merupakan Kompetensi Dasar

(KD) 3.9 yaitu mendeskripsikan pencemaran dan dampaknya bagi makhluk

hidup. Jadi, peserta didik diharapkan mampu mendeskripsikan pencemaran dan

mengidentifikasi jenis-jenis pencemaran serta menjelaskan dampaknya bagi

kehidupan.

(23)

Misalnya mendeskripsikan suatu benda yaitu dengan menyebutkan ciri-cirinya

seperti bentuk, warna, ukuran, jumlah, kegunaan, dan lainnya. Pada materi ini,

peserta didik diharapkan mampu mendeskripsikan suatu peristiwa yang terjadi

dilingkungan yaitu pencemaran dan dampaknya bagi kehidupan.

Mendeskripsikan pencemaran yaitu memaparkan pengertian pencemaran, apa

yang menyebabkan, bentuk atau macamnya, bagaimana terjadinya, tempat

terjadinya, dan akibat terjadinya pencemaran.

Selain itu, peserta didik mampu mendeskripsikan dampak pencemaran bagi

kehidupan yaitu bagaimana dampak pencemaran bagi kehidupan, macam-macam

dampak yang ditimbulkan bagi kehidupan, kehidupan apa saja yang terkena

dampak pencemaran dan usaha pencegahan dampak pencemaran. Dalam

kehidupan nyata banyak peristiwa ataupun permasalahan yang terjadi

dilingkungan sekitar yang berhubungan dengan pencemaran. Dengan adanya

masalah yang diangkat dari kehidupan sekitar peserta didik, diharapkan peserta

didik mampu berpikir secara kritis untuk mencegah bahkan mengatasi

(24)

muncul dalam proses pembelajaran disekolah maupun dalam kehidupan

sehari-hari.

Namun, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa pembelajaran Biologi yang

dilakukan lebih dominan kepada aspek pengetahuan dan pemahaman konsep.

Dalam proses pembelajaran, nampaknya belum banyak guru yang menciptakan

kondisi dan situasi yang memungkinkan siswa untuk melakukan proses berpikir

kritis. Hal ini terlihat dari kegiatan guru dan siswa pada saat kegiatan

belajar-mengajar. Guru menjelaskan apa-apa yang telah disiapkan dan memberikan soal

latihan yang bersifat rutin dan prosedural. Siswa hanya mencatat atau menyalin

dan cenderung menghafal konsep dengan tanpa makna dan pengertian.

Hal ini juga sejalan dengan pendapat Sari (2012: 1) dalam penelitiannya yang

mengatakan bahwa proses pembelajaran IPA di SMP masih menekankan pada

aspek pengetahuan dan pemahaman materi. Guru selama ini lebih banyak

memberikan latihan mengerjakan soal-soal pada buku paket. Dalam

pembelajaran di kelas pun dapat terlihat saat diberikan pertanyaan, hanya

beberapa peserta didik saja yang menjawab pertanyaan dari guru dan jawabannya

pun masih sebatas ingatan dan pemahaman saja. Kemudian pertanyaan yang

dibuat peserta didik juga belum menunjukan pertanyaan-pertanyaan kritis

berkaitan dengan materi yang dipelajari.

(25)

dalam pembelajaran biologi sangat besar peranannya dalam meningkatkan

proses, hasil belajar, dan bekal dimasa depan. Oleh karena itu pembelajaran

disekolah sebaiknya melatih peserta didik untuk menggali kemampuan dan

keterampilan dalam mencari, mengolah, dan menilai berbagai informasi secara

kritis.

Hasil penelitian Wiradana (2012: 16) menyebutkan bahwa terdapat interaksi

antara strategi konflik kognitif dengan kemampuan berpikir kritis terhadap

prestasi belajar siswa. Hal ini menunjukan bahwa siswa yang mengikuti strategi

pembelajaran dan memiliki kemampuan berpikir kritis tinggi akan memiliki

prestasi belajar yang tinggi. Sedangkan siswa yang mengikuti strategi belajar

namun memiliki kemampuan berpikir kritis rendah akan memiliki prestasi belajar

yang rendah. Dengan demikian, maka kemampuan berpikir kritis dan strategi

pembelajaran yang digunakan terdapat interaksi positif terhadap prestasi belajar

siswa.

Penelitian lain yang dilakukan oleh Wulandari, Dkk (2011: 22-23) menyatakan:

“ Terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar kelompok mahasiswa

yang berkemampuan berpikir kritis tinggi dibandingkan dengan kelompok

mahasiswa yang berkemampuan kritis rendah. Diperoleh hasil bahwa rata-rata

hasil belajar kelompok mahasiswa yang berkemampuan berpikir kritis tinggi

lebih tinggi daripada rata-rata hasil belajar kelompok mahasiswa yang

berkemampuan berpikir kritis rendah. Secara statistik dapat dinyatakan terdapat

pengaruh kemampuan berpikir kritis terhadap hasil belajar.”

(26)

belajar fisika siswa kelas XI IPA SMA. Dengan demikian hasil belajar peserta

didik yang memiliki kemampuan berpikir kritis tinggi akan lebih tinggi

dibandingkan dengan hasil belajar peserta didik yang memiliki kemampuan

berpikir kritis rendah.

Berdasarkan uraian diatas maka peneliti sangat tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Deskripsi Kemampuan Berpikir Kritis Siswa pada

Konsep Pencemaran Lingkungan (Studi Deskriptif pada Siswa Kelas VII

Semester Genap SMP Negeri 3 Pringsewu Tahun Pelajaran 2013/2014)”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah bagaimanakah kemampuan berpikir kritis siswa pada konsep pencemaran

lingkungan?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan berpikir

kritis siswa pada konsep pencemaran lingkungan.

D. Manfaat Penelitian

(27)

Menambah wawasan, pengetahuan serta pengalaman terutama dalam bidang

pendidikan yang berguna untuk dijadikan bekal penulis sebagai calon guru

biologi.

2. Bagi guru

Memberikan informasi kepada guru mengenai seberapa besar kemampuan

berpikir kritis peserta didik pada konsep pencemaran lingkungan.

3. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan berharga bagi sekolah dalam

upaya meningkatkan pembelajaran yang lebih efektif berdasarkan kemampuan

berpikir kritis.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Untuk menghindari kesalahan dan memperjelas masalah yang akan dibahas maka

peneliti membatasi masalah sebagai berikut:

1. Kemampuan berpikir kritis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

kemampuan merumuskan masalah, berhipotesis, memberikan alasan, dan

memberikan solusi.

(28)

3. Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII1-VII5 semester genap

SMP Negeri 3 Pringsewu Tahun Pelajaran 2013/2014.

(29)

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Kemampuan Berpikir Kritis

Berpikir kritis merupakan salah satu tahapan berpikir tingkat tinggi. Sugiarto

(dalam Amri dan Ahmadi, 2010: 62) mengategorikan proses berpikir kompleks

atau berpikir tingkat tinggi ke dalam empat kelompok yang meliputi pemecahan

masalah (

problem solving

), pengambilan keputusan (

decision making

), berpikir

kritis (

critical thinking

), dan berpikir kreatif (

creative thinking

). Kemampuan

berpikir kritis diperlukan dalam kehidupan karena dalam kehidupan sehari-hari di

masyarakat selalu dihadapkan berbagai permasalahan sehingga perlu pemikiran

yang kritis untuk menyelesaikannya.

(30)

Pengertian yang lain diberikan oleh Suryanti dkk(dalam Amri dan Ahmadi,

2010:62) yaitu berpikir kritis merupakan proses yang bertujuan untuk membuat

keputusan yang masuk akal mengenai apa yang kita percayai dan apa yang kita

kerjakan.

Selain itu masih banyak lagi pendapat para ahli tentang berpikir kritis, diantaranya

adalah Johnson (2007: 183) menyatakan bahwa berpikir kritis merupakan sebuah

proses yang terarah dan jelas yang digunakan dalam kegiatan mental seperti

memecahkan masalah, mengambil keputusan, membujuk, menganalisa asumsi,

dan melakukan penelitian. Disamping itu Eggen dan Kauchak (dalam

Muhfahroyin 2009:1) berpendapat bahwa berpikir kritis adalah: 1) sebuah

keinginan untuk mendapatkan informasi, 2) sebuah kecenderungan untuk mencari

bukti, 3) keinginan untuk mengetahui kedua sisi dari seluruh permasalahan, 4)

sikap dari keterbukaan pikiran, 5) kecenderungan untuk tidak mengeluarkan

pendapat (menyatakan penilaian), 7) menghargai pendapat orang lain, 8) toleran

terhadap keambiguan.

(31)

Menurut Dressel (dalam Amri dan Ahmadi, 2010: 63) terdapat beberapa

kemampuan yang dikaitkan dengan konsep berpikir kritis yaitu

kemampuan-kemampuan untuk memahami masalah, menyeleksi informasi yang penting untuk

menyelesaikan masalah, memahami asumsi-asumsi, merumuskan dan menyeleksi

hipotesis yang relevan, serta menarik kesimpulan yang valid dan menentukan

kevalidan dari kesimpulan-kesimpulan. Kemampuan dalam memahami berbagai

hal juga dijelaskan oleh Diestler (dalam Muhfahroyin 2009:1) yaitu bahwa

dengan berpikir kritis, orang menjadi memahami argumentasi berdasarkan

perbedaan nilai, memahami adanya inferensi dan mampu menginterpretasi,

mampu mengenali kesalahan, mampu menggunakan bahasa dalam berargumen,

menyadari dan mengendalikan egosentris dan emosi, dan responsif terhadap

pandangan yang berbeda.

(32)
[image:32.612.134.524.123.694.2]

Tabel 1. Kemampuan dan Indikator Berpikir Kritis

Kemampuan

Berpikir Kritis

Sub Kemampuan

Berpikir Kritis

Aspek

1. Memberikan

penjelasan dasar

1. Memfokuskan

pertanyaan

a. Mengidentifikasi atau

memformulasikan

suatu masalah

b. Mengidentifikasi atau

memformulasikan

kriteria jawaban yang

mungkin

c. Menjaga pikiran

terhadap situasi yang

sedang dihadapi

2. Menganalisis

argumen

a. Mengidentifikasi

kesimpulan

b. Mengidentifikasi

alasan yang

dinyatakan

c. Mengidentifikasi

alasan yang tidak

dinyatakan

d. Mencari persamaan

dan perbedaan

e. Mengidentifikasi dan

menangani

ketidakrelevanan

f.

Mencari struktur dari

sebuah pendapat/

argumen

g. Meringkas

3. Bertanya dan

menjawab

pertanyaan

klarifikasi dan

pertanyaan yang

menantang

a. Mengapa?

b. Apa yang menjadi

alasan utama?

c. Apa yang kamu

maksud dengan?

d. Apa yang menjadi

contoh?

e. Apa yang bukan

contoh?

(33)

Kemampuan

Berpikir Kritis

Sub Kemampuan

Berpikir Kritis

Aspek

g. Apa yang menjadikan

perbedaannya?

h. Apa faktanya?

i.

Apakah ini yang

kamu katakan?

j.

Apalagi yang akan

kamu katakan tentang

itu?

2. Membangun

keterampilan

dasar

4. Mempertimbangkan

apakah sumber

dapat dipercaya

atau tidak

a. Keahlian

b. Mengurangi konflik

interest

c. Kesepakatan antar

sumber

d. Reputasi

e. Menggunakan

prosedur yang ada

f.

Mengetahui resiko

g. Keterampilan

memberikan alasan

h. Kebiasaan berhati-hati

5. Mengobservasi dan

mempertimbangkan

hasil observasi

a. Mengurangi

praduga/menyangka

b. mempersingkat waktu

antara observasi

dengan laporan

c. Laporan dilakukan

oleh pengamat sendiri

d. Mencatat hal-hal yang

sangat diperlukan

e. Penguatan

f.

Kemungkinan dalam

penguatan

g. Kondisi akses yang

baik

h. Kompeten dalam

menggunakan

teknologi

(34)

Kemampuan

Berpikir Kritis

Sub Kemampuan

Berpikir Kritis

Aspek

3. Menyimpulkan

6. Mendeduksi dan

mempertimbangkan

deduksi

a. Kelas logika

b. Mengkondisikan

logika

c. Menginterpretasikan

pernyataan

7. Menginduksi dan

mempertimbangkan

hasil induksi

a. Menggeneralisasi

b. Berhipotesis

8. Membuat dan

mengkaji nilai-nilai

hasil pertimbangan

a. Latar belakang fakta

b. Konsekuensi

c. Mengaplikasikan

konsep

(prinsip-prinsip, hukum dan

asas)

d. Mempertimbangkan

alternatif

e. Menyeimbangkan,

menimbang dan

memutuskan

4. Membuat

penjelasan lebih

lanjut

9. Mendefinisikan

istilah dan

mempertimbangkan

definisi

Ada 3 dimensi:

a. Bentuk: sinonim,

klarifikasi, rentang,

ekspresi yang sama,

operasional, contoh

dan noncontoh

b. Strategi definisi

c. Konten (isi)

10. Mengidentifikasi

asumsi

a. Alasan yang tidak

dinyatakan

b. Asumsi yang

diperlukan:

rekonstruksi argumen

5. Strategi dan

taktik

11. Memutuskan suatu

tindakan

a. Mendefinisikan

masalah

(35)

Kemampuan

Berpikir Kritis

Sub Kemampuan

Berpikir Kritis

Aspek

c. Merumuskan

alternatif-alternatif

untuk solusi

d. Memutuskan hal-hal

yang akan dilakukan

e. Me-

review

f.

Memonitor

implementasi

12. Berinteraksi dengan

orang lain

a. Memberi label

b. Strategi logis

c. Strategi retorik

d. Mempresentasikan

suatu posisi, baik

lisan atau tulisan

(Ennis, 2011: 2-4)

B. Konsep Pencemaran Lingkungan

Berdasarkan kurikulum 2013, konsep pencemaran lingkungan merupakan

Kompetensi Inti (KI) 3 yaitu memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan

prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,

seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata. Materi ini merupakan

Kompetensi Dasar (KD) 3.9 yaitu mendeskripsikan pencemaran dan dampaknya

bagi makhluk hidup.

Menurut Undang-undang No. 4 Tahun 1982 Pasal 1 ayat (7) menyebutkan bahwa

“Pencemaran lingkungan merupakan masuknya atau dimasukkannya mahluk

hidup, zat, energi, dan atau komponen lain kedalam lingkungan dan atau

(36)

kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan

lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan

peruntukannya” (Pujianto, 2008 : 287). Jika suatu lingkungan yang didalamnya

terdapat benda ataupun makhluk hidup yang dimasukkan atau masuk melalui

proses alami dan tidak semestinya berada pada lingkungan tersebut sehingga

mengganggu bahkan merusak lingkungan tersebut maka dapat dikatakan

lingkungan tersebut telah tercemar.

Pencemaran lingkungan adalah peristiwa masuknya zat-zat atau komponen lain ke

dalam lingkungan yang melampaui baku mutu lingkungan yang telah ditetapkan.

Pencemaran lingkungan dapat terjadi akibat kegiatan manusia atau proses alami.

Sesuatu yang menyebabkan polusi (pencemaran) disebut polutan. Polutan dapat

berupa bahan kimia, debu, mahluk hidup atau yang dihasilkan mahluk hidup,

panas, suara, dan radiasi ataupun lainnya yang masuk kedalam lingkungan.

Dengan adanya polutan dapat menyebabkan penurunan fungsi lingkungan bahkan

merusak lingkungan . Akibatnya, kehidupan manusia atau makhluk hidup lainnya

menjadi terganggu sehingga semua aktivitas makhluk hidup tidak berjalan

sebagaimana mestinya. Pencemaran lingkungan juga dapat menyebabkan

kerusakan suatu ekosistem dan berakibat punahnya suatu organisme tertentu.

(37)

tidak murni lagi. Sehingga lingkungan atau ekosistem tersebut keadaannya tidak

seimbang akibat adanya polutan yang masuk kedalam lingkungan tersebut.

Pencemaran lingkungan dapat terjadi karena adanya zat polutan yang masuk ke

lingkungan tersebut. Zat polutan ini dapat berasal dari berbagai sumber.

Pencemaran lingkungan berdasarkan sifat zat pencemar (polutan) dapat dibedakan

menjadi tiga kelompok yaitu pencemaran kimiawi, pencemaran fisik dan

pencemaran biologis. Pencemaran kimiawi adalah pencemaran yang disebabkan

oleh zat-zat kimia misalnya jenis logam berat yang terdapat pada limbah pabrik

seperti raksa dan timbal. Limbah adalah sisa proses produksi. Pencemaran fisik

adalah pencemaran yang disebabkan oleh zat cair, padat atau gas. Zat cair yang

menyebabkan pencemaran misalnya limbah pabrik, limbah rumah tangga dan

limbah rumah sakit. Zat padat yang menyebabkan pencemaran misalnya sampah,

sedangkan gas yang menyebabkan pencemaran misalnya asap dari pabrik.

Pencemaran biologis adalah pencemaran yang disebabkan oleh berbagai macam

mikroorganisme penyebab penyakit misalnya sumur atau sumber air yang

digunakan sehari-hari tercemar kuman penyebab penyakit (Saktiyono, 2007 :

156).

Menurut Daroji dan Haryati (2009 : 177-182) pencemaran lingkungan

berdasarkan lingkungan yang tercemar dibedakan menjadi tiga yaitu pencemaran

air dan tanah, pencemaran udara dan pencemaran suara.

(38)

Pencemaran air dapat terjadi di sungai, bendungan, danau, rawa, laut, dan

sumur. Pencemaran air adalah peristiwa masuknya zat, energi, unsur, atau

komponen lainnya kedalam air sehingga menyebabkan kualitas air terganggu.

Pencemaran air dapat disebabkan oleh pembuangan limbah industri, limbah

rumah tangga, dan limbah pertanian. Dampak yang ditimbulkan dari

pencemaran air antara lain terancamnya kehidupan organisme air, kebanjiran,

sumber penyakit seperti diare dan muntaber. Pencemaran tanah terutama

disebabkan oleh pembuangan sampah organik maupun anorganik yang berasal

dari industri, rumah tangga, serta kegiatan pertanian dan peternakan.

Dampak

dari pencemaran tanah antara lain membunuh organisme pengurai dalam

tanah sehingga mengganggu proses penguraian senyawa organik akibatnya

tanah menjadi kurang subur dan dapat mengganggu kesehatan manusia seperti

kerusakan ginjal, hati, otak, dan kanker.

2) Pencemaran udara

Udara merupakan bagian dari atmosfer yang berisi oksigen, karbondioksida,

uap air, dan gas-gas lain yang dibutuhkan oleh mahluk hidup. Udara dikatakan

tercemar jika udara tersebut mengandung unsur-unsur yang mengotori udara.

Pencemaran udara dapat disebabkan oleh asap buangan industri, transportasi,

CO

2

hasil pembakaran, SO, SO

2

, CFC, CO, dan asap rokok. Akibat yang

ditimbulkan oleh pencemaran udara antara lain penyakit pernapasan atau

terganggunya kesehatan lainnya, SO dan SO

2

yang bereaksi dengan air hujan

(39)

3) Pencemaran suara

Pencemaran suara adalah suara bising yang terus menerus dan berpotensi

mengganggu merusak sistem pendengaran. Pencemaran suara biasanya terjadi

ditempat umum atau keramaian seperti jalan raya atau perlintasan kereta api,

pabrik. Suara yang dikategorikan menimbulkan kebisingan berkekuatan di

atas 50 dB.

Kebisingan dapat dibedakan menjadi empat yaitu:

a. Kebisingan kontinyu

: suara mesin

b. Kebisingan terputus

: arus lalu lintas

c. Kebisingan impulsif

: tembakan, ledakan, bom

d. Kebisingan impulsif berulang: mesin tempa

(40)

A. Waktu dan Tempat

Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2014 di SMP Negeri 3

Pringsewu.

B. Populasi dan Subjek Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa di SMP Negeri 3 Pringsewu

tahun pelajaran 2013/2014. Adapun subjek penelitian adalah siswa kelas VII di

SMP Negeri 3 Pringsewu. Subjek dari penelitian ditentukan dengan teknik

purposive sampling

. Menurut Sugiyono (2001:61) menyatakan bahwa sampling

purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.

Berdasarkan teknik tersebut, kelas yang diambil sebagai subjek penelitian adalah

VII.1, VII.2, VII.3, VII.4 dan VII.5 di SMP Negeri 3 Pringsewu tahun pelajaran

2013/2014.

C. Desain Penelitian

(41)

Menurut Furchan (2004:447), penelitian deskriptif adalah penelitian yang

dirancang untuk memperoleh informasi tentang status gejala saat penelitian

dilakukan Metode penelitian yang digunakan yaitu metode survei. Menurut

Nazir (2003: 56) metode survei adalah penyelidikan yang diadakan untuk

memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari

keterangan-keterangan secara faktual, baik tentang institusi sosial, ekonomi atau politik dari

suatu kelompok atau suatu daerah.

D. Prosedur Penelitian

Penelitian ini terdiri dari dua tahap, yaitu prapenelitian dan pelaksanaan

penelitian. Adapun langkah-langkah dari tahap tersebut yaitu:

1) Prapenelitian

Kegiatan yang dilakukan pada prapenelitian sebagai berikut:

a. Membuat surat izin penelitian pendahuluan ke sekolah tempat

diadakannya penelitian.

b. Mengadakan observasi ke sekolah tempat diadakannya penelitian serta

melakukan wawancara dengan guru mata pelajaran IPA untuk

mendapatkan informasi tentang keadaan kelas yang akan diteliti.

c. Menetapkan sampel penelitian.

(42)

2) Pelaksanaan Penelitian

Kegiatan yang dilakukan pada pelaksanaan penelitian sebagai berikut:

a. Mengikuti kegiatan belajar mengajar di kelas yang dilaksanakan oleh guru

mata pelajaran IPA.

b. Melakukan observasi dengan cara merekam dan mengamati kegiatan

belajar mengajar.

c. Memberikan soal tes untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis kepada

peserta didik setelah proses pembelajaran konsep pencemaran lingkungan

berakhir.

d. Mendeskripsikan kemampuan berpikir kritis peserta didik .

E. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data

Jenis dan teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Jenis Data

Jenis data dari penelitian ini yaitu berupa data kualitatif yang diperoleh dari

deskripsi kemampuan berpikir kritis peserta didik pada konsep pencemaran

lingkungan yang diperoleh dari lembar observasi, data nilai tes tertulis dan

dokumentasi.

2. Teknik Pengumpulan Data

(43)

a. Observasi

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan melakukan penilaian terhadap

LKS dan Poster yang dibuat oleh siswa pada konsep pencemaran

[image:43.612.168.526.263.397.2]

lingkungan sesuai dengan aspek yang telah ditentukan pada tabel 2 dan

tabel 3.

Tabel 2. Lembar penilaian LKS KBK siswa

No Nama

siswa

Skor KBK Siswa

Jumlah Nilai

1 2 3 4

No. soal No. soal No. soal No. soal

1 2 3 dst.

Jumlah skor Skor maksimum

Persentase Kriteria

Keterangan kriteria penilaian KBK siswa:

1. Merumuskan masalah :

0) Tidak merumuskan masalah

1) Kurang mampu merumuskan masalah

2) Mampu merumuskan masalah namun kurang sesuai dengan

permasalahan

3) Mampu merumuskan masalah sesuai dengan permasalahan

2. Berhipotesis :

0) Tidak berhipotesis

1) Kurang mampu berhipotesis

2) Mampu berhipotesis namun kurang sesuai dengan permasalahan

3) Mampu berhipotesis sesuai permasalahan

3. Memberikan alasan :

0) Tidak memberikan alasan

1) Kurang mampu memberikan alasan

2) Mampu memberikan alasan namun kurang sesuai dengan

permasalahan

(44)

4. Memberikan solusi :

0) Tidak memberikan solusi

1) Kurang mampu memberikan solusi

2) Mampu memberikan solusi namun kurang sesuai dengan

permasalahan

[image:44.612.164.442.220.356.2]

3) Mampu memberikan solusi sesuai dengan permasalahan

(dimodifikasi dari Ennis, 2011: 2-4)

Tabel 3. Lembar penilaian poster KBK siswa

No Nama

siswa

Skor KBK Siswa

Jumlah Nilai

A 1

2 3 dst.

Jumlah skor Skor maksimum

Persentase Kriteria

Keterangan kriteria penilaian kemampuan berpikir kritis siswa:

A. Memberikan Solusi :

0) Tidak memberikan cara atau solusi dari permasalahan

1) Kurang mampu memberikan cara atau solusi untuk berperan dalam

mencegah atau mengatasi pencemaran lingkungan

2) Mampu memberikan beberapa cara atau solusi untuk berperan dalam

mencegah atau mengatasi pencemaran lingkungan dan sesuai dengan

permasalahan

3) Mampu memberikan banyak cara atau solusi untuk berperan dalam

mencegah atau mengatasi pencemaran lingkungan dan sesuai dengan

permasalahan

b. Tes Tertulis

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan tes tertulis

kepada subjek penelitian setelah mengikuti kegiatan pembelajaran

(45)

mengetahui ada atau tidaknya hasil-hasil pelajaran tertentu pada seorang

murid atau sekelompok murid.

c. Dokumentasi

Dokumentasi dilakukan untuk mendukung data dari hasil tes dan observasi.

Data dari hasil dokumentasi dapat berupa silabus dan RPP guru, daftar nilai

peserta didik serta foto atau video yang menggambarkan suasana

pelaksanaan pembelajaran konsep pencemaran lingkungan.

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

deskriptif. Data-data yang diperoleh dideskripsikan tanpa memberikan perlakuan

khusus terhadap subjek penelitian dan dilaporkan sesuai dengan apa adanya.

Hasil deskripsi data diperoleh dari nilai observasi dan nilai tes tertulis. Analisis

data yang terdapat dalam penelitian ini yaitu:

1. Observasi

(46)

a). Analisis penilaian KBK LKS

1). Menentukan nilai kemampuan berpikir kritis setiap siswa dengan

menggunakan rumus:

Keterangan:

S

1

= Nilai KBK LKS yang diharapkan (dicari);

R

1

= Jumlah skor KBK LKS yang diperoleh;

N

1

= Jumlah skor KBK LKS maksimum(18)

(dimodifikasi dari Purwanto, 2008: 112)

2). Menentukan persentase kemampuan berpikir kritis siswa dalam satu

kelas dengan menggunakan rumus:

R

NP = X 100%

SM

Keterangan:

NP = Nilai persen yang dicari

R = jumlah skor yang didapat

SM = skor maksimum

(dimodifikasi dari Purwanto, 2008: 102)

3). Menafsirkan atau menentukan persentase KBK siswa sesuai kriteria

pada Tabel 4.

R

1

S

1

= x 100

(47)
[image:47.612.185.377.110.214.2]

Tabel 4. Kriteria persentase KBK siswa

Persentase (%)

Kriteria

86 – 100

Sangat Tinggi

76 – 85

Tinggi

60 – 75

Sedang

55 – 59

Rendah

54

Sangat Rendah

(dimodifikasi dari Purwanto, 2008: 103)

b). Analisis penilaian KBK Poster

1). Menentukan nilai kemampuan berpikir kritis setiap siswa dengan

menggunakan rumus:

Keterangan:

S

2

= Nilai KBK poster yang diharapkan (dicari);

R

2

= Jumlah skor KBK poster yang diperoleh;

N

2

= Jumlah skor KBK poster maksimum(3)

(dimodifikasi dari Purwanto, 2008: 112).

2). Menentukan persentase kemampuan berpikir kritis siswa dalam satu

kelas dengan menggunakan rumus:

R

NP = X 100%

SM

Keterangan:

NP = Nilai persen yang dicari

R = jumlah skor yang didapat

SM = skor maksimum

(dimodifikasi dari Purwanto, 2008: 102)

3). Menafsirkan atau menentukan persentase KBK siswa sesuai kriteria

pada Tabel 4.

R

2

S

2

= x 100

(48)

2. Tes tertulis

[image:48.612.177.488.275.491.2]

Menghitung skor tes tertulis kemampuan berpikir kritis yang telah dikerjakan

oleh siswa. Hasil pekerjaan siswa pada tes masing-masing diberi skor sesuai

dengan pedoman atau rubrik kemampuan berpikir kritis. Untuk melihat

kemampuan berpikir kritis siswa digunakan tabel seperti berikut:

Tabel 5. Kemampuan berpikir kritis siswa

No Nama siswa

Aspek KBK yang

Diamati Jumlah Nilai

1 2 3 4

1 2 3 dst

Jumlah skor skor Maksimum Persentase Kriteria

Keterangan Aspek KBK:

1) merumuskan masalah; 2) berhipotesis;

3) memberikan alasan; 4) memberikan solusi (dimodifikasi dari

Festiana, 2011: 29)

Kemudian data dianalisis sehingga didapat nilai dan persentase yang dicari.

Langkah-langkah yang dilakukan untuk menganalisis adalah sebagai berikut.

1. Menentukan nilai pada setiap indikator kemampuan berpikir kritis

menggunakan rumus:

R

3

S

3

= x 100

(49)

Keterangan:

S

3

= Nilai KBK yang diharapkan (dicari);

R

3

= Jumlah skor KBK yang diperoleh;

N

3

= Jumlah skor KBK maksimum(19)

(dimodifikasi dari Purwanto, 2008: 112).

2. Menentukan persentase kemampuan berpikir kritis siswa dalam satu

kelas dengan menggunakan rumus:

R

NP = X 100%

SM

Keterangan:

NP = Nilai persen yang dicari

R = jumlah skor yang didapat

SM = skor maksimum

(dimodifikasi dari Purwanto, 2008: 102)

3. Menafsirkan atau menentukan persentase KBK siswa sesuai kriteria pada

Tabel 4.

Kemudian setelah diperoleh nilai kemampuan berpikir kritis setiap siswa dari

nilai LKS, nilai poster dan nilai tes tertulis, peneliti menentukan kriteria KBK

siswa dengan menggabungkan nilai KBK yang diperoleh dengan rumus:

Keterangan:

KBK = Nilai Akhir Kemampuan Berpikir Kritis

S

1

= Nilai KBK lembar observasi LKS

S

2

= Nilai KBK lembar observasi poster

S

3

= Nilai KBK tes tertulis

( Dimodifikasi dari Kemendikbud, 2013: 14)

KBK =

S1 + S2 + S3
(50)

Dengan demikian maka akan diperoleh nilai akhir kemampuan berpikir kritis

siswa dari nilai gabungan tersebut. Selanjutnya nilai yang diperoleh

[image:50.612.201.402.208.308.2]

diinterpretasikan berdasarkan kriteria kemampuan berpikir kritis pada tabel 6.

Tabel 6. Kriteria Kemampuan Berpikir Kritis

Interval

Kriteria

86 – 100

Sangat Tinggi

76 – 85

Tinggi

60 – 75

Sedang

55 – 59

Rendah

(51)

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa:

1.

Siswa kelas VII SMP Negeri 3 Pringsewu memiliki kemampuan berpikir kritis

Sedang pada konsep pencemaran lingkungan.

2. Kemampuan berpikir kritis siswa SMP Negeri 3 Pringsewu berdasarkan

penilaian LKS memiliki kriteria sangat tinggi, penilaian poster memiliki

kriteria rendah, dan tes tertulis memiliki kriteria tinggi.

B. Saran

Untuk kepentingan penelitian, maka penulis menyarankan sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa sebaiknya guru

menggunakan model pembelajaran yang mampu memunculkan kemampuan

berpikir kritis siswa misalnya PBL, TPS, atau Inkuiri.

(52)

3. Soal evaluasi kemampuan berpikir kritis hendaknya dibuat oleh guru mata

pelajaran dan dibuat setelah proses pembelajaran sehingga mampu

(53)

DAFTAR PUSTAKA

Afrizon, R. 2012.

Peningkatan Perilaku Berkarakter Dan Keterampilan

Berpikir Kritis Siswa Kelas IX MTsN Model Padang Pada Mata Pelajaran

IPA-Fisika Menggunakan Model Problem Based Instruction

.

Jurnal

Penelitian Pembelajaran Fisika 1 (2012)

. Universitas Negeri Padang.

Padang.

Amri, dan Ahmadi. 2010.

Konstruksi Pengembangan Pembelajaran

. Prestasi

Pustaka. Jakarta.

Arikunto, S. 2010.

Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan

. PT Bumi Aksara. Jakarta.

BSNP. 2006.

Petunjuk Teknis Pengembangan Silabus dan Contoh/Model Silabus

SMA/MA

. Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.

Daroji dan Haryati. 2009.

Jelajah Fakta Biologi 1

. PT. Tiga Serangkai Pustaka

Mandiri. Jakarta.

Depdiknas. 2003.

Pendidikan menurut undang-undang.

Jakarta.

Ennis, Robert H. 2011.

The Nature of Critical Thinking:An Outline of Critical

Thinking Dispositions and Abilities.

Diakses dari

http://faculty.education.illinois.edu/rhennis/documents/TheNatureofCriticalT

hinking_51711_000.pdf Pada 18 Desember 2013, 20: 15 WIB.

Furchan, A. 2004.

Pengantar Penelitian dalam Pendidikan.

Pustaka belajar.

Yogyakarta.

Festiana, Ike. 2011.

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif dan Hasil Belajar

Siswa Melalui Pembelajaran Fisika Berorientasi pada Keterampilan

Generik Sains.

Unila. Bandar lampung.

Ihsan, Fuad. 2008.

Dasar-Dasar Kependidikan

. Renika Cipta. Jakarta.

Johnson, E.B. 2007.

Contextual Teaching Learning

. Mizan Learning Center

(54)

Kemendikbud. 2013.

Buku 2 Penilaian Portofolio

. Diakses dari

http://aula.unair.ac.id/file.php/1/SERDOS_2013/Asesor_Serdos_2014/buku_

ii_penilaian_portofolio_serdos_tahun_2013.pd. pada 21 April 2014, 15:57

WIB.

Muhfahroyin. 2009.

Critical Thinking as a Core Skill, the Ability to Think

Critically is a Key Skill for Academic Success.

Diakses dari

http://zanikhan.multiply.com/journal/item/5570. Pada 27 November 2013,

19:22 WIB.

Nazir, M. 2003.

Metode Penelitian

. Ghalia Indonesia. Jakarta.

Pujianto, S. 2008.

Menjelajah Dunia Biologi 1

. PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.

Jakarta.

Purwanto, N. 2008.

Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran

. Remaja

Rosdakarya. Bandung.

Saktiyono. 2007.

IPA Biologi SMP dan MTs

. PT. Gelora Aksara Pratama. Jakarta.

Sanjaya, W. 2008.

Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan

.

Penerbit Kencana. Jakarta.

Sardiman, A. M. 2012.

Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar

. Rajawali Pers.

Jakarta.

Sari, D. D. 2012.

Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) untuk

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik pada

Pembelajaran IPA Kelas VII SMP Negeri 5 Sleman

. Diakses dari

http://eprints.uni.ac.id/9174/10/10%20BAB%20I%20-%20V.pdf. Pada 1

Maret 2014, 12:27 WIB.

Sugiyono. 2001.

Statistika untuk Penelitian.

Alfabet. Bandung.

Tim Penyusun. 1989.

Kamus Besar Bahasa Indonesia .

Pusat Bahasa. Jakarta.

Trianto. 2009.

Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif.

Prenada Media.

Jakarta.

(55)

Wiradana, I Wayan Gde. 2012.

Pengaruh Strategi Konflik Kognitif dan Berpikir

Kritis terhadap Prestasi Belajar IPA Kelas VII SMP Negeri 1 Nusa Penida

.

Diakses dari

http://share.pdfonline.com/27a1960402f84075a00a5b241ddc9e15/BERPIKI

R%20KRITIS%203.pdf . pada 11 Februari 2014, 15:05 WIB.

Wulandari, Nadiah. Sjarkawi. Dan M. Darmis. 2011.

Pengaruh Problem Based

Learning dan Kemampuan Berpikir Kritis terhadap Hasil Belajar

Mahasiswa

. Tekno Pedagogi Vol. 1. Diakses dari

(56)

64

Satuan Pendidikan

: SMP Negeri 3 Pringsewu

Mata Pelajaran

: IPA

Kelas/Semester

: VII (Tujuh)/ Genap

Tahun Pelajaran

: 2013 / 2014

Kompetensi Inti

:

KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotongroyong), santun, percaya diri, dalam

berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya

KI 3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan

KI 4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah

abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain

yang sama dalam sudut pandang/teori.

Kompetensi Dasar

Materi Pokok

Pembelajaran

Penilaian

Alokasi

Waktu

Sumber Belajar

3.9 Mendeskripsikan

pencemaran dan

dampaknya bagi

makhluk hidup

Pencemaran dan

Dampak

Pencemaran

bagi Kehidupan

Mengamati :

Mengamati gambar atau

tayangan tentang peristiwa

pencemaran lingkungan

(udara, air, tanah) dan

dampaknya bagi

Tugas

Buatlah tulisan tentang upaya

yang dapat dilakukan

sehari-hari untuk mencegah

terjadinya pencemaran

5 JP

Buku paket,

Lembar kerja

Praktikum

(57)

65

Menanyakan apakah yang

dimaksud dengan

pencemaran?

Menanyakan bahan/zat

apa saja yang dapat

menyebabkan pencemaran

udara, air, dan tanah ?

Menanyakan

bagaimanakah bahan/zat

tersebut dihasilkan ?

Menanyakan pakah efek

bahan/zat tersebut bagi

lingkungan?

Eksperimen/eksplorasi :

Mendata berbagai jenis

zat/bahan yang dapat

menyebabkan pencemaran

lingkungan.

Mengsosiasi :

Mengolah

data

yang

diperoleh ke dalam bentuk

tabel.

Mengelompokkan

bahan/zat pencemar

berdasarkan lingkungan

Ceklist lembar pengamatan

kegiatan eksplor

Portofolio

Laporan tertulis kelompok dan

hasil penugasan.

Tes

Tes tertulis bentuk uraian

dan/atau pilihan ganda

Contoh soal PG :

Kegiatan industri dapat

menimbulkan panas yang

umumnya berasal dari gerakan

mesin. Jika air hasil industri

tersebut dibuang ke perairan

maka suhu perairan menjadi

panas. Panasnya suhu perairan

dapat berakibat …………

a. kandungan oksigen di pera

iran menjadi rendah

b. kandungan zat organik

diperairan berkurang

c. kandungan zat anorganik

[image:57.792.57.752.113.543.2]
(58)

66

Komunikasi :

Diskusi kelompok untuk

membahas hasil eksplorasi

dan pengelompokkan

bahan pencemar

berdasarkan lingkungan

yang dicemari.

Menyampaikan hasil

eksplorasi di depan kelas.

Menyampaikan informasi

lebih jauh tentang

pencemaran lingkungan.

Pringsewu, 7 Mei 2014

Mengetahui,

Kepala SMPN 3 Pringsewu

Guru Mata Pelajaran

Suprapto, M.Pd

Isti Maryani, Amd. Pd

(59)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMPN 3 Pringsewu Mata Pelajaran : IPA

Kelas/semester : VII/2

Materi Pokok : Dampak Pencemaran bagi Kehidupan Alokasi Waktu : 3 Pertemuan (5 JP)

A. Kompetensi Inti

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,

peduli (toleransi, gotongroyong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi

secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan

pergaulan dan keberadaannya

3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan

rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya

terkait fenomena dan kejadian tampak mata

4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,

mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai

dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut

pandang/teori

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

No. Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

1. 1.1. Mengagumi keteraturan

dan kompleksitas ciptaan

Tuhan tentang aspek fisik

dan kimiawi, kehidupan

dalam ekosistem, dan

peranan manusia dalam

1.1.1 Menjaga kelestarian

lingkungan (biotik dan

abiotik) sebagai ciptaan Tuhan

merupakan wujud pengamalan

(60)

lingkungan serta

mewujudkannya dalam

pengamalan ajaran agama

yang dianutnya

2.3. Menunjukkan perilaku

bijaksana dan

bertanggungjawab dalam

aktivitas sehari-hari

sebagai wujud

implementasi sikap dalam

memilih penggunaan alat

dan bahan untuk menjaga

kesehatan diri dan

lingkungan

2.3.1 Menunjukkan sikap peduli

terhadap kesehatan diri sendiri

dan lingkungan

4. 3.9. Mendeskripsikan

pencemaran dan

dampaknya bagi makhluk

hidup

3.9.1 Menjelaskan pencemaran

3.9.2 Membedakan jenis-jenis

pencemaran

3.9.3 Menjelaskan dampak

pencemaran pada makhluk

hidup

3.9.4 Menjelaskan upaya pencegahan

dan penanggulangan terjadinya

dampak pencemaran pada

makhluk hidup

5. 4.12. Menyajikan hasil

observasi terhadap

interaksi makhluk hidup

dengan lingkungan

sekitarnya

4.12.1 Melakukan penyelidikan

untuk mengetahui pengaruh

pencemaran terhadap

lingkungan

4.12.2 Mengomunikasikan hasil

penyelidikan tentang

pengaruh pencemaran

(61)

C. Tujuan Pembelajaran

Pertemuan 1

1) Selama proses pembelajaran, peserta didik mampu menjaga lingkungan

belajar agar tetap bersih.

2) Disajikan suatu kasus otentik, peserta didik mampu mengidentifikasi jenis

pencemaran.

3) Peserta didik mampu menyebutkan ciri-ciri pencemaran.

4) Peserta didik mampu merumuskan masalah sesuai dengan kasus yang

diberikan.

5) Peserta didik mampu merumuskan hipotesis dari permasalahan tersebut.

6) Setelah merumuskan hipotesis, peserta didik mampu menguji hipotesis

melalui kegiatan eksperimen.

7) Peserta didik mampu melakukan kegiatan eksperimen.

8) Dalam melakukan kegiatan eksperimen, peserta didik mampu bekerja

sama.

9) Peserta didik mampu menyimpulkan hasil eksperimen sesuai dengan

hipotesis yang telah dirumuskan.

10) Peserta didik mampu mempresentasikan hasil eksperimen sebelumnya

secara lisan atau tertulis.

Pertemuan 2

1) Peserta didik mampu menjelaskan dampak pencemaran.

2) Peserta didik mampu memberi contoh lingkungan yang tercemar.

3) Peserta didik mampu menampilkan poster yang telah dibuat di rumah yang

berisi ajakan kepada masyarakat dalam upaya mencegah terjadinya

pencemaran lingkungan.

4) Peserta didik mampu memberikan komentar terhadap poster yang

(62)

5) Dalam kegiatan pembelajaran, peserta didik dapat bekerja sama dalam

menyelesaikan tugas.

Pertemuan 3 Ulangan Harian

D. Materi Pembelajaran 1. Pertemuan 1

 Pengertian pencemaran

 Jenis-jenis pencemaran lingkungan

 Ciri-ciri lingkungan tercemar

 Eksperimen pengaruh pencemaran terhadap makhluk hidup

2. Pertemuan 2

 Ciri-ciri pencemaran

 Dampak pencemaran lingkungan

 Upaya pencegahan pencemaran lingkungan

E. Metode Pembelajaran 1) Pendekatan Saintifik

2) Pembelajaran Berbasis Masalah

F. Sumber Belajar

1. Wahono, dkk. 2013. Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas VII Buku Siswa. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. hal. 192-197. 2. Wahono, dkk. 2013. Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas VII Buku

Guru. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. hal. 234-236.

(63)

G. Media PembelajaranMedia

 Video pencemaran lingkungan

 Poster

(disiapkan oleh peserta didik)

Alat

 Toples atau gelas plastik 4 buah

 Stopwatch

 Gelas ukur 250 ml

 Kertas lakmus, pH Universal

 Alat tulis

 Pipet tetes

Bahan

 Air

 Ikan lele 4 ekor

 Sabun mandi cair, sabun cuci piring cair, sabun cuci pakaian cair atau deterjen cair

H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

1. Pertemuan 1 (2 JP)

a. Pendahuluan (10 menit )

1) Guru menyampaikan salam dan menanyakan kehadiran peserta

didik.

2) Guru meminta peserta didik untuk memeriksa kolong meja

masing-masing dan mengambil sampah yang ditemukan, dan

meletakkan di tempatnya.

3) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini.

(64)

Peserta didik mencermati permasalahan otentik yang disajikan

guru (video tentang pencemaran air dan udara).

2) Menanya:

Setelah mencermati permasalahan otentik, peserta didik diminta

untuk memberikan ciri-ciri lingkungan yang tercemar

3) Merumuskan pertanyaan sebagai masalah penelitian.

4) Guru membagi siswa dalam kelompok (4-5 siswa/kelompok)

4) Mengumpulkan data:

Peserta didik bekerja dalam kelompok untuk merancang

eksperimen berdasarkan hipotesis yang mereka buat (LKS).

5) Setiap kelompok melakukan eksperimen berdasarkan rancangan

yang telah mereka buat.

6) Mengasosiasi:

Peserta didik berdiskusi untuk menganalisis hasil eksperimen

dengan menggunakan LKS dan menyimpulkannya.

7) Mencipta:

Peserta didik menyiapkan laporan hasil eksperimen serta

membuat poster yang berisi ajakan upaya mencegah terjadinya

pencemaran (tugas diselesaikan di rumah).

8) Peserta didik diminta untuk melaporkan hasil eksperimen yang

telah mereka lakukan.

c. Penutup (10 menit)

1) Guru mengingatkan peserta didik untuk menyelesaikan tugas

yang diberikan dan menyampaikan rubrik penilaian tugas

sehingga peserta didik dapat berusaha untuk memperoleh nilai

maksimum.

2) Peserta didik membersihkan lantai kelas dan membuang sampah

(65)

2. Pertemuan 2 (1 JP)

a. Pendahuluan (5 menit )

1) Guru menyampaikan salam dan menanyakan kabar peserta didik.

2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

b. Kegiatan inti (30 menit)

1) Secara berkelompok, peserta didik menyiapkan poster yang telah

dibuat di rumah.

2) Mengomunikasikan:

Masing-masing kelompok menampilkan poster yang mereka buat

pada pertemuan sebelumnya.

3) Peserta didik mendapat umpan balik dari teman maupun guru dari

hasil presentasinya.

4) Guru bersama peserta didik menyimpulkan hasil diskusi kelas.

5) Guru membimbing peserta didik untuk melakukan refleksi atau

evaluasi terhadap hasil eksperimen serta poster yang telah mereka

buat.

c. Penutup (5 menit)

1) Guru memberi penghargaan untuk kelompok dengan penampilan

terbaik.

2) Peserta didik memastikan kelas dalam keadaan rapi dan bersih.

3. Pertemuan 3 (2 JP)

Ulangan Harian (25 menit)

Mengerjakan soal uraian sejumlah 2 butir soal

Pembahasan/Refleksi (20 menit)

Membahas soal/melakukan refleksi terhadap indikator pencapaian

(66)

Perbaikan/Pengayaan (25 menit) Hasil analisis Ulangan Harian:

a. Tuntas secara klasikal

Melaksanakan program pengayaan, sementara peserta didik yang

tidak tuntas mengikuti program perbaikan.

b. Tidak tuntas secara klasikal

Melaksanakan program perbaikan, sementara peserta didik yang

tuntas mengikuti program pengayaan.

I. Penilaian 1. Pengetahuan

a. Teknik Penilaian: tes tertulis

b. Bentuk Instrumen: soal uraian

2. Keterampilan

a. Teknik Penilaian: observasi

b. Bentuk Instrumen: lembar observasi

Pringsewu, 7 Mei 2014

Mengetahui,

Kepala SMPN 3 Pringsewu Guru Mata Pelajaran

Suprapto, M.Pd Isti Maryani, Amd. Pd

(67)

Pengaruh Jenis Sabun terhadap Perilaku Ikan

Tujuan

Siswa mampu menjelaskan dampak pencemaran pada makhluk hidup.

Masalah

Setiap makhluk hidup memiliki kemampuan adaptif terhadap perubahan

lingkungan di habitatnya. Misalnya, ikan lele dapat hidup pada habitat air dengan

derajat keasaman yang relatif normal dengan nilai pH 7. Perubahan lingkungan

perairan yang dicemari limbah sabun atau deterjen, pH air lingkungan itu akan

meningkat lebih dari 7.

A. Rumusan masalah

Dari pernyataan tersebut, tuliskan sebuah rumusan masalah penelitian.

………

………

………..

Nama anggota kelompok: ...

...

... ... ...

Kelas : ...

(68)

B. Hipotesis

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tuliskan hipotesis kalian!

...

...

...

...

Alat

 Toples atau gelas plastik 4 buah

 Stopwatch

 Gelas ukur 250 ml

 Kertas lakmus, pH Universal

 Alat tulis

 Pipet tetes

Bahan

 Air

 Ikan lele 4 ekor

 Sabun mandi cair, sabun cuci piring cair, sabun cuci pakaian cair atau

deterjen cair

C. Merancang Langkah-langkah Eksperimen

Rancanglah langkah-langkah yang diperlukan untuk menguji hipotesismu.

Gunakan berbagai alat dan bahan yang sudah disediakan.

...

...

...

...

...

...

...

(69)

Melakukan Eksperimen

Setelah merancang langkah-langkah eksperimen, laksanakanlah eksperimen

dengan baik dan benar.

D. Pertanyaan

1. Bagaimanakah perilaku ikan pada tiap perlakuan setelah 2 menit?

...

...

...

...

2. Dari ketiga jenis sabun yang diuji, urutkan jenis sabun yang memiliki

dampak negatif paling berat ke yang paling ringan!

...

...

...

...

3. Apakah semua ikan merespon terhadap perbedaan air dengan cara yang

sama ? Jelaskan!

...

...

...

...

4. Adakah upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya

pencemaran yang disebabkan oleh

Gambar

Tabel     Halaman
Tabel 1. Kemampuan dan Indikator Berpikir Kritis
Tabel 2. Lembar penilaian LKS KBK siswa
Tabel 3. Lembar penilaian poster KBK siswa
+7

Referensi

Dokumen terkait

Atas kehendak-Nya peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang perbedaan kemampuan berpikir kritis menggunakan

Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ Pengaruh Model Learning Cycle 5E Terhadap Pemahaman Konsep dan Kemampuan Berpikir

Oleh karena itu, berdasarkan uraian tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai penerapan model pembelajaran Problem Based Instruction untuk

ini adalah “Penerapan model pembelajaran POE (Predict-Observe-Explain) dapat meningkatkan penguasaan konsep dan keterampilan berpikir kritis siswa pada subkonsep

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep, KPS dan berpikir kreatif siswa pada materi pencemaran lingkungan setelah pembelajaran dengan

yang telah diuraikan, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian tindakan kelas dengan judul “Upaya Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis dan Pemahaman Konsep

Dari uraian latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis dan pemahaman konsep IPA siswa pada kelas yang