• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS MELALUI TEKNIK DUTI-DUTA DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL : Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Siswa Kelas XI SMA Kartika XIX-1 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS MELALUI TEKNIK DUTI-DUTA DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL : Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Siswa Kelas XI SMA Kartika XIX-1 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015."

Copied!
55
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS

MELALUI TEKNIK DUTI-DUTA DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL

(Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Siswa Kelas XI SMA Kartika XIX-1 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015)

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Departemen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

oleh

Indra Prayoga

1106104

DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS

MELALUI TEKNIK DUTI-DUTA DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL

(Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Siswa Kelas XI SMA Kartika XIX-1

Bandung Tahun Ajaran 2014/2015)

Oleh

Indra Prayoga

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra

© Indra Prayoga 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)
(4)

Indra Prayoga, 2015

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS

MELALUI TEKNIK DUTI-DUTA DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL

(Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Siswa Kelas XI SMA Kartika XIX-1 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015)

Indra Prayoga

1106104

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi atas keingintahuan peneliti terhadap keefektifan teknik pembelajaran duti-duta dengan media video audiovisual dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi kompleks. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji efektivitas teknik pembelajaran duti-duta dengan menggunakan media video audiovisual dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi kompleks. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen kuasi, dengan desain penelitian pretest-posttest control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Kartika XIX-1 Bandung, sedangkan sampel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu kelas XI IIS 1 sebagai kelas eksperimen dan XI IIS 3 sebagai kelas kontrol. Sampel dari masing-masing kelas sebanyak 32 orang siswa. Pengolahan data dilakukan dengan uji realibilitas antarpenimbang, uji normalitas, uji homogenitas, dan uji hipotesis dengan menggunakan uji-t. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa (1) adanya peningkatan nilai rata-rata di kelas eksperimen dari 71,90 menjadi 81,44; (2) adanya peningkatan nilai rata-rata di kelas kontrol dari 70,21 menjadi 76,90; (3) berdasarkan pengujian hipotesis dengan uji-t diperoleh nilai atau 3,318 ≥ 1,999. Hal tersebut menunjukkan terdapat perbedaan kemampuan menulis teks eksplanasi kompleks yang signifikan antara pembelajaran dengan menggunakan teknik duti-duta dan media video audiovisual dengan pembelajaran menggunakan metode terlangsung dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi kompleks atau Ha diterima dan H0 ditolak. Dapat disimpulkan teknik duti-duta

(5)

Indra Prayoga, 2015

ABSTRACT

(6)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PERNYATAAN ... i

ABSTRAK... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL... ix

DAFTAR GRAFIK ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...1

B. Rumusan Masalah ...5

C. Tujuan Penelitian...5

D. Manfaat Penelitian...6

1. Manfaat Teoretis ...6

2. Manfaat Praktis ...6

E. Struktur Organisasi...7

BAB II KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS, TEKNIK DUTI-DUTA DAN MEDIA AUDIOVISUAL A.Menulis Sebagai Keterampilan Berbahasa ...8

1. Pengertian Menulis ...8

2. Tujuan Menulis ...8

3. Fungsi Menulis ...9

4. Ciri-ciri Tulisan yang Baik ...10

B. Teks Eksplanasi Kompleks...10

1. Pengertian Teks Eksplanasi Kompleks...10

2. Struktur Teks Eksplanasi Kompleks...11

(7)

4. Langkah- langkah Menulis Teks Eksplanasi Kompleks...13

C.Teknik Pembelaran Duti-Duta...14

1. Pengertian Teknik Duti-Duta...14

2. Langkah-Langkah Teknik Duti-Duta ...15

3. Kelebihan dan Kekurangan Teknik Duti- Duta ...16

D. Media Pembelajaran ...17

1. Pengertian Media Pembelajaran ...17

2. Manfaat Media Pembelajaran ...18

3. Klasifikasi Media Pembelajaran ...19

4. Media Audiovisual...20

E. Definisi Operasional ...20

F. Hipotesis ...21

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.Metode dan Desain Penelitian ...22

B. Prosedur Penelitian ...23

1. Tahap Persiapan ...23

2. Tahap Pelaksanaan...23

3. Tahap Akhir ...23

C.Instrumen Penelitian ...23

1. Instrumen Perlakuan ...24

2. Instrumen Tes ...39

3. Lembar Observasi ...42

D.Teknik Penelitian ...46

1. Teknik Pengumpulan Data ...46

2. Teknik Pengolahan Data ...46

E. Sumber Data Penelitian ...51

1. Lokasi Penelitian ...51

2. Populasi Penelitian...51

3. Sampel Penelitian ...51

(8)

B. Deskripsi Kemampuan Menulis Teks Eksplanasi Kompleks...55

1. Kemampuan Menulis Teks Eksplanasi Kompleks Kelas Eksperimen ...58

a. Hasil Kuantitatif ...58

b. Hasil Kualitatif ...66

2. Kemampuan Menulis Teks Eksplanasi Kompleks Kelas Kontrol...87

a. Hasil Kuantitatif ...87

b. Hasil Kualitatif ...95

C.Uji Persyaratan ...105

1. Uji Normalitas ...105

2. Uji Homogenitas ...122

D.Uji Hipotesis ...125

E. Pembahasaan Hasil Penelitian ...128

BAB V PENUTUP A. Simpulan...135

B. Saran ...136

DAFTAR PUSTAKA ...137 LAMPIRAN

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Dalam pelajaran bahasa Indonesia kita mengenal empat keterampilan berbahasa. Empat keterampilan berbahasa tersebut secara berurutan adalah keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. Setiap keterampilan itu erat sekali berhubungan dengan tiga keterampilan lainnya dengan cara yang beraneka ragam. Dalam memperoleh keterampilan berbahasa, kita biasanya melalui suatu hubungan urutan yang teratur: mula-mula pada masa kecil kita belajar menyimak bahasa kemudian berbicara, sesudah itu kita belajar membaca dan menulis. Keempat keterampilan tersebut pada dasarnya merupakan suatu kesatuan, atau catur tunggal (Tarigan, 2008, hlm. 1).

Salah satu keterampilan berbahasa adalah menulis. Menurut Tarigan (1994, hlm. 22) menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang-orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu. Pendapat Tarigan tersebut sejalan dengan pendapat Rosidi (2009, hlm.2) yang mengungkapkan pengertian menulis sebagai sebuah kegiatan menuangkan pikiran, gagasan dan perasaan seseorang yang diungkapkan melalui bahasa tulis.

(10)

benar dan efektif. Pendapat tersebut senada dengan pendapat Kuncoro (2009, hlm.7) yang mengatakan terdapat beberapa hambatan internal bagi seorang penulis. Hambatan tersebut diantaranya, yaitu kurangnya pengetahuan, belum memiliki penguasaan berbahasa yang baik, serta kurangnya minat dalam menulis. Sedangkan faktor eksternal yang menghambat seseorang untuk menulis adalah selitnya mencari topik atau ide untuk bahan tulisan.

Kemampuan menulis merupakan sebuah proses. Artinya kemampuan menulis tidak didapat secara instan. Kemampuan menulis harus dilatih sejak dini dengan ketekunan dan penuh kesabaran. Hal tersebut senada dengan pendapat Tarigan (2008, hlm. 9) yang mengatakan menulis, seperti juga halnya ketiga keterampilan berbahasa lainnya, merupakan suatu proses perkembangan. Menulis menuntut pengalaman, waktu, kesempatan, pelatihan, keterampilan-keterampilan khusus, dan pengajaran langsung menjadi seorang penulis. Menuntut gagasan-gagasan yang tersusun secara logis, diekspresikan dengan jelas, dan ditata secara menarik. Selanjutnya menuntut penelitian yang terperinci, observasi yang saksama, pembedaan yang tepat dalam pemilihan judul, bentuk, dan gaya. Dari uraian diatas jelas bagi kita bahwa keterampilan menulis itu tidak datang dengan sendirinya. Hal itu menuntut latihan yang cukup dan teratur serta pendidikan yang terprogram.

(11)

Teks eksplanasi kompleks adalah teks yang menerangkan atau menjelaskan proses atau fenomena alam maupun sosial. Teks eksplanasi kompleks merupakan teks yang bertujuan untuk meyakinkan pembaca terhadap topik tertentu. Dalam teks tersebut dikemukakan pendapat atau argumen penulis. Teks eksplanasi dapat dibagi berdasarkan topik yang diangkat; teks eksplanasi tentang fenomena sosial dan teks eksplanasi tentang fenomena alam (Kosasih,2013, hlm. 85). Teks eksplanasi kompleks disusun dengan struktur yang terdiri atas bagian-bagian yang memperlihatkan pernyataan umum (pembukaan), deretan penjelasan (isi), dan interpretasi/penutup/interpretasi (tidak harus ada). Adapun ciri kebahasaan teks eksplanasi kompleks antaralain berisi proses terjadinya, bersifat kausal dan kronologis dan menggunakan bahasa baku. Teks eksplanasi kompleks merupakan teks yang terbilang baru dalam pembelajaran bahasa Indonesia sehingga ada kemungkinan siswa masih kesulitan dan nilai ujiannya masih rendah.

Berbagai permasalahan tersebut dapat diatasi dengan penggunaan teknik dan media yang tepat. Penggunaan teknik pembelajaran dan media yang tepat akan lebih menarik perhatian siswa, sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar dan tujuan pembelajaran akan tercapai. Salah satu teknik yang tepat digunakan dalam pembelajaran tersebut adalah teknik dua tinggal dua tamu. Teknik ini adalah salah satu teknik dalam pembelajaran kooperatif yang memungkinkan semua siswa bisa terlibat aktif dalam berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan. Selain itu, penambahan media audiovisual yang bertema bencana alam juga bisa membantu siswa untuk kembali bergairah dalam belajar.

(12)

menggunakan teknik dua tinggal dua tamu. Perbedaannya terletak pada jenis penelitiannya, pembelajarannya dan pada ada tidaknya media yang digunakan.Penelitian ini menggunakan media sedangkan penelitian Lisdiani tidak menggunakan media.

Peneliti kedua adalah Erawati (2011) dengan judul “Penggunaan Teknik Two Stay-Two Stray Sebagai Upaya Meningkatan Pembelajaran Menulis Karangan Narasi Faktual (Penelitian Tindakan Kelas Terhadap pada Siswa Kelas

VII SMPN 1 Bandung)”. Hasilnya kemampuan menulis siswa mengalami

peningkatan dalam setiap siklusnya. Pada siklus pertama nilai rata-rata siswa adalah 42,79 sedangkan pada siklus kedua menjadi 85,46. Penelitian yang dilakukan Erawati memiliki persamaan dan perbedaan dengan penelitian ini. Persamaannya adalah sama-sama menggunakan teknik dua tinggal dua tamu. Sedangkan perbedaannya terletak pada jenis penelitiannya, pembelajarannya dan pada ada tidaknya media yang digunakan. Penelitian ini menggunakan media sedangkan penelitian Lisdiani tidak menggunakan media.

Sementara itu, pembelajaran menulis teks eksplanasi juga pernah diteliti oleh Fajri (2014) dengan judul “Penerapan Strategi Berbagi Pengetahuan secara Aktif dalam Pembelajaran Menulis Teks Eksplanasi. (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri Lembang Tahun Ajaran 2013/2014)”. Hasil penelitian Fajri (2014) adalah terdapat perbedaan kemampuan menulis teks eksplanasi yang signifikan antara pembelajaran yang menggunakan strategi berbagi pengetahuan secara aktif dengan strategi membangkitkan rasa ingin tahu. Penelitian Fajri sama dengan penelitian peneliti dalam hal pembelajarannya. Sementara model pembelajaran dan media yang digunakan berbeda.

(13)

media pembelajaran yang tepat sangat efektif digunakan dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi kompleks.

B. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut.

1) Bagaimanakah kemampuan menulis teks eksplanasi kompleks pada kelas eksperimen sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran yang menggunakan teknik pembelajaran duti-duta dengan media video audiovisual ?

2) Bagaimanakah kemampuan menulis teks eksplanasi kompleks pada kelas kontrol sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran terlangsung ?

3) Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan siswa di kelas eksperimen sebelum dan sesudah digunakan teknik duti-duta dengan media video audiovisual dengan di kelas kontrol sebelum dan sesudah digunakan model terlangsung?

C. Tujuan Penelitian

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas teknik pembelajaran duti-duta dengan menggunakan media video audiovisual dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi kompleks, sedangkan tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan.

1) kemampuan menulis teks eksplanasi kompleks pada kelas eksperimen sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran yang menggunakan teknik pembelajaran duti-duta dengan media video audiovisual;

2) kemampuan menulis teks eksplanasi kompleks pada kelas kontrol sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran terlangsung;

(14)

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yang diharapkan dari hasil penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu manfaat teoretis dan manfaat praktis. Kedua manfaat tersebut dapat diuraikan sebagai berikut.

1. Manfaat Teoretis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan untuk mencari model dan media alternatif yang dapat digunakan dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi kompleks. Penelitian ini akan menguatkan berbagai teori yang menyatakan bahwa model dan media pembelajaran yang tepat sangat efektif digunakan dalam pembelajaran menulis.

2. Manfaat Praktis

Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi peneliti, guru, peserta didik, dan pembaca. Adapun paparan setiap uraiannya adalah sebagai berikut.

1) Bagi peneliti, sebagai guru bahasa dan sastra Indonesia penelitian ini dapat dijadikan gambaran pengalaman ketika nanti mengajar dan dapat menerapkannya dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi kompleks. 2) Bagi guru, penelitian ini diharapkan dapat memberikan alternatif untuk

memberikan ragam model, teknik dan media pembelajaran yang dapat digunakan dalam menulis teks eksplanasi kompleks. Selain itu para guru dapat memperoleh gambaran mengenai pembelajaran menulis teks eksplanasi kompleks dengan disertai data akurat yang diterapkan dengan menggunakan teknik duti-duta dan media video audiovisual.

(15)

4) Bagi pembaca, penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang pembelajaran menulis teks eksplanasi kompleks.

E. Struktur Organisasi

Bagian struktur organisasi ini membahas urutan penelitian berdasarkan struktur yang telah disusun oleh peneliti. Struktur penelitian ini terdiri dari lima bab yang dijelaskan garis besarnya. Bab pertama merupakan pendahuluan, bab kedua membahas mengenai kajian pustaka, bab ketiga membahas mengenai metodologi penelitian, bab keempat membahas mengenai hasil penelitian, dan bab kelima membahas mengenai simpulan dan saran (rekomendasi).

Bab pertama membahas hal-hal yang berkaitan dengan pendahuluan seperti latar belakang yang membahas mengapa penelitian ini dilakukan. Kemudian permasalahan dirumuskan sehingga dapat dirumuskan juga tujuan penelitiannya. Pada akhirnya bab ini akan memaparkan manfaat yang didapat dari penelitian ini.

Bab kedua membahas teori-teori yang mendukung penelitian ini. Teori ini didapat berdasarkan studi pustaka yang merujuk pada buku-buku teori dan penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian sekarang. Teori yang didapat harus jelas terhadap topik atau permasalahan yang diangkat dalam penelitian (Kartadinata, 2014, hlm. iii). Teori tersebut juga perlu diproses melalui kajian sehingga teori yang digunakan dapat terarah.

Bab ketiga, membahas tentang metodologi penelitian yang dilakukan pada penelitian ini. Pembahasannya mencakup metode penelitian yang dilakukan, desain penelitian, prosedur penelitian, instrument penelitian, teknik penelitian dan sumber data penelitian yang mencakup lokasi, populasi dan sampel penelitian.

(16)
(17)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode dan Desain Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Metode eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan (Sugiyono, 2011, hlm. 72). Adapun jenis metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen kuasi dengan pretest-posttest control group design. Penggunaan metode ini untuk membuktikan hipotesis peneliti mengenai adanya pengaruh teknik pembelajaran duti-duta dengan media audiovisual dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi kompleks. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan penerapan strategi di kelas eksperimen, penelitian ini menggunakan kelas kontrol sebagai pembanding. Kedua kelompok kelas ini diberi perlakuan berbeda. Kelompok eksperimen diberi perlakuan dengan teknik pembelajaran duti-duta dan media audiovisual, sedangkan kelompok kontrol tidak diberi perlakuan khusus dengan model pembelajaran terlangsung. Melalui metode penelitian eksperimen ini, akan diketahui adanya hubungan sebab-akibat antara kedua variabel.

Berikut adalah gambar desain penelitiannya.

(Sugiyono, 2013, hlm.112)

Keterangan :

R : Kelompok yang dipilih secara random E : Kelompok kelas eksperimen

K : Kelompok kelas kontrol

O1 : Tes awal kelas eksperimen sebelum diberi perlakuan O2 : Tes akhir kelas eksperimen setelah diberi perlakuan

(R) E O1 X O2

(18)

O3 : Tes awal kelas kontrol O4 : Tes akhir kelas kontrol

X : Perlakuan dengan teknik duti-duta dengan media audiovisual Y : Pembelajaran model konvensional

B. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian dalam penelitian ini meliputi langkah-langkah sebagai berikut.

1. Tahap Persiapan

a. Penyusunan proposal penelitian.

b. Pengajuan proposal penelitian kepada dosen pembimbing sampai disetujui.

c. Menentukan kelas yang akan dijadikan sampel penelitian. d. Membuat instrumen penelitian.

e. Membuat surat perizinan penelitian yang ditujukan kepada pihak sekolah.

f. Menghubungi guru pelajaran Bahasa Indonesia untuk diminta kesediannya terlibat dalam penelitian.

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian

a. Melaksanakan pretest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.

b. Melaksanakan pembelajaran dengan teknik duti-duta dan media video audiovisual pada kelas eksperimen dan pembelajaran terlangsung pada kelas kontrol.

c. Melaksanakan posttest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.

3. Tahap Akhir

a. Mengolah hasil pretest dan posttest kemampuan siswa dalam menulis teks eksplanasi kompleks pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. b. Mengolah dan menganalis temuan penelitian.

c. Menguji hipotesis dan menarik kesimpulan.

C. Instrumen Penelitian

(19)

Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen perlakuan dan instrumen tes. Penjelasan kedua instrumen tersebut adalah sebagai berikut.

1. Instrumen Perlakuan

Instrumen perlakuan dalam penelitian ini berupa RPP (Rencana pelaksanaan pembelajaran). Tujuan peneliti membuat RPP ini adalah sebagai acuan dalam proses pembelajaran sehingga proses pembelajaran akan terstruktur dan efektif. Dalam penelitian ini peneliti membuat dua RPP yaitu untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol. Perbedaan kedua RPP tersebut adalah dari strategi pembelajarannya. Kelas eksperimen menggunakan teknik pembelajaran duti-duta dan media audiovisual sedangkan kelas kontrol menggunakan teknik pembelajaran terlangsung.

a. Kelas Eksperimen

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SMA

Kelas/Semester : XI/2

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Materi Pokok : Teks Eksplanasi Kompleks

Alokasi Waktu : 6x45 menit (3 kali pertemuan)

A. Kompetensi Inti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

(20)

humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar

1.3 Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Indonesia dan menggunakannya sebagai sarana komunikasi dalam mengolah, menalar, dan menyajikan informasi lisan dan tulis melalui teks cerita pendek, pantun, cerita ulang, eksplanasi kompleks, dan film/drama

2.4 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, peduli, dan santun dalam menggunakan bahasa Indonesia untuk memaparkan kebijakan lingkungan dan perdagangan bebas

3.1 Memahami struktur dan kaidah teks eksplanasi kompleks, baik melalui lisan maupun tulisan

4.2 Memproduksi teks eksplanasi kompleks, yang koheren sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat baik secara lisan mupun tulisan.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

- Memahami struktur dan kaidah kebahasaan teks eksplanasi kompleks - Memproduksi teks eksplanasi kompleks

D. Tujuan Pembelajaran

- Peserta didik mampu memahami struktur dan kaidah kebahasaan teks eksplanasi kompleks

- Peserta didik mampu memproduksi teks eksplanasi kompleks dengan memperhatikan isi, struktur teks, kaidah kebahasaan, penggunaan EYD dan pemilihan diksi yang tepat

E. Materi Pembelajaran

(21)

F. Model dan Metode Pembelajaran

- Model : Cooperative Learning

- Metode : Diskusi/kerja, pemberian tugas, tanya jawab. - Teknik : Duti-duta

G. Media Pembelajaran

- Laptop - Proyektor - Papan tulis - Video audiovisual

H. Sumber Belajar

- Buku penunjang Kurikulum 2013 mata pelajaran bahasa Indonesia

- KBBI

- Pengalaman siswa dan Media

I. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan Pertama (Perlakuan Pertama)

Sintaks Deskripsi Alokasi Waktu

Prapembelajaran 1. Peserta didik menjawab sapaan pendidik, berdoa, dan mengondisikan diri siap belajar. 2. Pendidik mengecek kehadiran

siswa

3. Peserta didik menerima motivasi dari pendidik dengan media audiovisual sebagai stimulus untuk pengembangan karakter dan semangat untuk belajar.

4. Pendidik dan peserta didik bertanya jawab berkaitan dengan materi teks eksplanasi kompleks dalam pembelajaran.

5. Pendidik menyampaikan tema dan

(22)

indikator pencapaian kompetensi. 6. Pendidik menyampaikan

pokok-pokok/cakupan materi kelompok, satu kelompok terdiri dari 4 orang

2. Peserta didik membaca dan mengamati teks eksplanasi

komplek “proses terjadinya hujan”

3. Peserta didik mengamati video audiovisual secara seksama

MENANYA

1. Peserta didik diberi kesempatan untuk bertanya tentang hal-hal yang kurang jelas seputar teks yang dibaca dan video yang diamati 2. Peserta didik diberi kesempatan

untuk bertanya tentang hal-hal yang kurang jelas perihal teknik

1. Peserta didik dalam kelompoknya saling berdiskusi dan berfikir secara keras untuk menjawab dan menyelesaikan tugas yang diberikan guru

(23)

kelompok diarahkan untuk bertamu ke kelompok lain

Pembagian informasi dan hasil kerja dari duti ke duta

MENCOBA

1. Dua orang siswa yang tinggal dalam kelompoknya diminta untuk membagi hasil kerja dan informasinya ke tamu mereka. 2. Setelah selesai peserta didik

(24)

Membandingkan dan membahas hasil pekerjaan siswa

MENGOMUNIKASIKAN

1. Setiap kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil pekerjaan mereka di depan kelas..

2. Kelompok yang tidak tampil diminta untuk menanggapi presentasi teman/kelompok yang tampil secara santun dan percaya diri

A. Penutup 1. Peserta didik menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dipelajari. 2. Peserta didik merefleksi

penguasaan materi dengan membuat catatan kecil penguasaan materi.

3. Pendidik menutup kegiatan belajar dan menyampaikan informasi materi yang akan disampaikan pada pertemuan berikutnya.

5 menit

Pertemuan Kedua (Perlakuan 2)

Sintaks Deskripsi Alokasi Waktu

Prapembelajaran 1. Peserta didik menjawab sapaan pendidik, berdoa, dan mengondisikan diri siap belajar. 2. Pendidik mengecek kehadiran

siswa

(25)

3. Peserta didik menerima motivasi dari pendidik dengan media audiovisual sebagai stimulus untuk pengembangan karakter dan semangat untuk belajar.

4. Pendidik dan peserta didik bertanya jawab berkaitan dengan materi teks eksplanasi kompleks dalam pembelajaran.

5. Pendidik menyampaikan tema dan indikator pencapaian kompetensi. 6. Pendidik menyampaikan

pokok-pokok/cakupan materi

(26)

Pembentukan Kelompok

MENGAMATI

1. Peserta didik dibagi menjadi 8 kelompok, satu kelompok terdiri dari 4 orang

2. Peserta didik membaca dan mengamati teks eksplanasi

komplek “proses terjadinya

tsunami”

3. Peserta didik mengamati video audiovisual secara seksama

MENANYA

1. Peserta didik diberi kesempatan untuk bertanya tentang hal-hal yang kurang jelas seputar teks yang dibaca dan video yang diamati 2. Peserta didik diberi kesempatan

untuk bertanya tentang hal-hal yang kurang jelas perihal teknik

1. Peserta didik dalam kelompoknya saling berdiskusi dan berfikir secara keras untuk menjawab dan menyelesaikan tugas yang diberikan guru

(27)

Pembagian informasi dan hasil kerja dari duti ke duta

MENCOBA

1. Dua orang siswa yang tinggal dalam kelompoknya diminta untuk membagi hasil kerja dan informasinya ke tamu mereka. 2. Setelah selesai peserta didik

diminta untuk kembali ke kelompoknya dan melaporkan apa yang mereka temukan dari kelompok lain.

Membandingkan dan membahas hasil pekerjaan siswa

MENGOMUNIKASIKAN

1. Setiap kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil pekerjaan mereka di depan kelas..

2. Kelompok yang tidak tampil diminta untuk menanggapi presentasi teman/kelompok yang tampil secara santun dan percaya diri

B. Penutup 1. Peserta didik menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dipelajari. 2. Peserta didik merefleksi

penguasaan materi dengan membuat catatan kecil penguasaan materi.

(28)

3. Pendidik menutup kegiatan belajar dan menyampaikan informasi materi yang akan disampaikan pada pertemuan berikutnya.

Pertemuan Ketiga (Perlakuan Ketiga)

Sintaks Deskripsi Alokasi Waktu

Prapembelajaran 1. Peserta didik menjawab sapaan pendidik, berdoa, dan mengondisikan diri siap belajar. 2. Pendidik mengecek kehadiran

siswa

3. Peserta didik menerima motivasi dari pendidik dengan media audiovisual sebagai stimulus untuk pengembangan karakter dan semangat untuk belajar.

4. Pendidik dan peserta didik bertanya jawab berkaitan dengan materi teks eksplanasi kompleks dalam pembelajaran.

5. Pendidik menyampaikan tema dan indikator pencapaian kompetensi. 6. Pendidik menyampaikan

pokok-pokok/cakupan materi

pembelajaran.

(29)

Pembentukan Kelompok

MENGAMATI

1. Peserta didik dibagi menjadi 8 kelompok, satu kelompok terdiri dari 4 orang

2. Peserta didik membaca dan mengamati teks eksplanasi

komplek “tanah longsor”

3. Peserta didik mengamati video audiovisual secara seksama

MENANYA

1. Peserta didik diberi kesempatan untuk bertanya tentang hal-hal yang kurang jelas seputar teks yang dibaca dan video yang diamati 2. Peserta didik diberi kesempatan

untuk bertanya tentang hal-hal yang kurang jelas perihal teknik

1. Peserta didik dalam kelompoknya saling berdiskusi dan berfikir secara keras untuk menjawab dan menyelesaikan tugas yang diberikan guru

(30)

Pembagian informasi dan hasil kerja dari duti ke duta

MENCOBA

1. Dua orang siswa yang tinggal dalam kelompoknya diminta untuk membagi hasil kerja dan informasinya ke tamu mereka. 2. Setelah selesai peserta didik

diminta untuk kembali ke kelompoknya dan melaporkan apa yang mereka temukan dari kelompok lain.

Membandingkan dan membahas hasil pekerjaan siswa

MENGOMUNIKASIKAN

1. Setiap kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil pekerjaan mereka di depan kelas..

2. Kelompok yang tidak tampil diminta untuk menanggapi presentasi teman/kelompok yang tampil secara santun dan percaya diri

C. Penutup 1. Peserta didik menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dipelajari. 2. Peserta didik merefleksi

penguasaan materi dengan membuat catatan kecil penguasaan materi.

(31)

3. Pendidik menutup kegiatan belajar dan menyampaikan informasi materi yang akan disampaikan pada pertemuan berikutnya.

b. Kelas Kontrol

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SMA

Kelas/Semester : XI/2

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Materi Pokok : Teks Eksplanasi Kompleks

Alokasi Waktu : 2x45 menit (2 kali pertemuan)

A. Kompetensi Inti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

(32)

4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar

1.3 Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Indonesia dan menggunakannya sebagai sarana komunikasi dalam mengolah, menalar, dan menyajikan informasi lisan dan tulis melalui teks cerita pendek, pantun, cerita ulang, eksplanasi kompleks, dan film/drama

2.5 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, peduli, dan santun dalam menggunakan bahasa Indonesia untuk memaparkan kebijakan lingkungan dan perdagangan bebas

4.3 Memproduksi teks eksplanasi kompleks, yang koheren sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat baik secara lisan mupun tulisan.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

- Memproduksi teks eksplanasi kompleks

D. Tujuan Pembelajaran

- Peserta didik mampu memproduksi teks eksplanasi kompleks dengan memperhatikan isi, struktur teks, kaidah kebahasaan, penggunaan EYD dan pemilihan diksi yang tepat

E. Materi Pembelajaran

- Menulis Teks Eksplanasi Kompleks

F. Model dan Metode Pembelajaran

- Model : Pembelajaran Terlangsung

- Metode : Diskusi/kerja kelompok, pemberian tugas, tanya jawab.

G. Media Pembelajaran

- Laptop - Proyektor - Papan tulis

(33)

- Buku penunjang Kurikulum 2013 mata pelajaran bahasa Indonesia

- KBBI

- Pengalaman siswa dan Media

I. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Deskripsi Alokasi Waktu

A. Pendahuluan 1. Peserta didik menjawab sapaan pendidik, berdoa, dan mengondisikan diri siap belajar. 2. Pendidik mengecek kehadiran

siswa

3. Peserta didik menerima motivasi dari pendidik dengan media audiovisual sebagai stimulus untuk pengembangan karakter dan semangat untuk belajar.

4. Pendidik dan peserta didik bertanya jawab berkaitan dengan materi teks eksplanasi kompleks dalam pembelajaran.

5. Pendidik menyampaikan tema dan indikator pencapaian kompetensi. 6. Pendidik menyampaikan

pokok-pokok/cakupan materi

pembelajaran.

(34)

B. Inti  MENGAMATI

1. Peserta didik membaca dan mengamati contoh teks eksplanasi kompleks yang diberikan guru

MENANYA

1. Peserta didik dan pendidik saling bertanya jawab tentang teks eksplanasi yang sudah dibaca

MENALAR

1. Peserta didik berfikir secara keras tentang pengertian teks eksplanasi, struktur teks eksplanasi, dan kaidah kebahasaan yang terdapat dalam teks eksplanasi

2. Pendidik memberikan beberapa gambar tentang fenomena alam yang dapat dijadikan sebagai tema teks eksplanasi seperti pelangi, longsor, banjir, gerhana bulan dan lain-lain.

3. Pendidik menjelaskan gambar-gambar tersebut dan meminta siswa untuk memperhatikannya

MENCOBA

1. Peserta didik diminta untuk menulis teks eksplanasi kompleks dengan isi, struktur, kaidah kebahasaan, pemilihan kata dan ejaan yang benar

MENGOMUNIKASIKAN

1. Pendidik meminta beberapa peserta

(35)

didik untuk mempresentasikan hasil pekerjaannya di depan kelas.. 2. Peserta didik yang tidak tampil

diminta untuk menanggapi presentasi teman yang tampil secara santun dan percaya diri

C. Penutup 1. Peserta didik menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dipelajari.

2. Peserta didik merefleksi penguasaan materi dengan membuat catatan kecil penguasaan materi.

3. Pendidik menutup kegiatan belajar dan menyampaikan informasi materi yang akan disampaikan pada pertemuan berikutnya.

5 menit

2. Instrumen Tes

(36)

Berikut adalah pedoman penilaian menulis teks eksplanasi kompleks.

Tabel 3.1

Instrumen Penilaian

No Aspek yang Dinilai Skor Bobot Kriteria Soal Skor

Isi teks menceritakan tentang proses terjadinya fenomena alam, tulisan lebih dari 300 kata dan cukup jelas

Isi teks menceritakan tentang proses terjadinya proses fenomena alam, kurang dari 300 kata, tulisan cukup jelas

Isi teks tidak menceritakan proses terjadinya fenomena alam, kurang dari 300 kata dan isi tulisan jelas

Isi teks tidak menceritakan 12

9

6

3

SOAL

1. Tulislah teks eksplanasi dengan tema bencana alam berdasarkan ketentuan sebagai berikut:

a. Judul sesuai dengan isi teks yang Anda buat b. Panjang tulisan minimal 300 kata

c. Menggunakan struktur teks eksplanasi secara lengkap d. Menggunakan kaidah kebahasaan secara lengkap

(37)

tentang proses terjadinya

Terdapat judul, pernyataan umum, kalimat penjelas dan penutup

Hanya terdapat tiga struktur teks

Hanya terdapat dua struktur teks

Hanya terdapat satu struktur teks

Tidak terdapat kesalahan EYD maupun tanda baca Terdapat 1-5 kesalahan Terdapat 6-10 kesalahan Terdapat > 10 kesalahan

(38)

1

yang tidak tepat atau tidak baku

Terdapat > 10 pilihan kata yang tidak tepat atau tidak baku

2

Jumlah 10 44

(Kunandar, 2013, hlm. 306)

Tabel 3.2

Format Penilaian Menulis Eksplanasi

No Aspek Penilaian Skor

1 Aspek isi 2 Struktur teks 3 Ciri kebahasaan 4 EYD dan tanda baca

5 Diksi atau pilihan kata Jumlah Total

Nilai = Skor perolehan x 100 Skor maksimal

Setelah dihitung perolehan skornya, kemudian skor tersebut dikelompokan menurut kategori penilaian sebagai berikut.

(39)

Kategori Penilaian Teks Eksplanasi Kompleks Berdasarkan Skala Nilai

Skala nilai Kategori

85-100 Sangat Baik (A)

75-84 Baik (B)

60-74 Cukup (C)

40- 59 Kurang (D)

0-39 Sangat Kurang

(Nurgiyantoro, 2001, hlm. 399)

3. Lembar Observasi

Tujuan lembar observasi dalam penelitian ini adalah untuk mengamati proses pembelajaran di kelas. Pengamatan dilakukan oleh observer yang mengikuti proses pembelajaran. Observer dalam penelitian ini adalah seorang guru matapelajaran Bahasa Indonesia SMA Kartika XIX-1 Bandung dan seorang mahasiswa Departemen Pendidikan Sejarah.

a. Lembar Observasi Aktivitas Guru

Lembar observasi Aktivitas guru ditujukan untuk mengamati cara guru dalam mengajar peserta didik. Berikut adalah lembar observasi guru.

Tabel 3.4

Format Observasi Aktivitas Guru

Materi Pembelajaran : ……….

Nama Observer :………..

Kelas : ………..

Hari/Tanggal : ………..

Pertemuan Ke : ………..

Petunjuk pengisian lembar observasi:

Berilah tanda (√) pada salah satu kolom untuk setiap pernyataan yang sesuai

dengan pendapat Anda.

No Aktifitas yang diamati Penilaian

(40)

1 Kemampuan Membuka Pelajaran a. Menarik perhatian siswa

b. Memotivasi siswa terkait materi yang diajarkan

c. Membuat kaitan materi ajar sebelumnya dengan materi yang akan diajarkan

d. Membuat acuan materi ajar yang akan diajarkan

Pembelajaran Inti

a. Pendidik membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok, satu kelompok terdiri dari empat orang b. Pendidik memberikan tugas kepada

setiap kelompok untuk menulis teks eksplanasi kompleks dengan isi, struktur, kaidah kebahasaan, diksi dan ejaan yang benar

c. Pendidik meminta dua orang dari masing-masing kelompok untuk bertamu ke kelompok lain

d. Pendidik meminta dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagi informasi dan hasil kerja mereka ke kelompok lain

(41)

3 Penggunaan Media Pembelajaran a. Memperhatikan prinsip penggunaan

jenis media

b. Tepat saat penggunaan

c. Terampil dalam mengoperasikan

4 Kemampuan Menutup Pembelajaran a. Meninjau kembali/menyimpulkan

materi yang diajarkan

b. Memberi kesempatan bertanya 5 Penampilan

a. Intonasi

b. Mobilitas posisi c. Rasa percaya diri

Nilai Akhir Penampilan (20)

b. Lembar Observasi Aktivitas Siswa

Lembar observasi aktivitas siswa ditujukan untuk mengamati atau menilai aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. Berikut adalah lembar observasi aktivitas siswa.

Tabel 3.5

Format Observasi Aktivitas Siswa

Materi Pembelajaran : ……….

Nama Observer :………..

Kelas : ………..

Hari/Tanggal : ………..

Pertemuan Ke : ………..

Petunjuk pengisian lembar observasi:

Berilah tanda (√) pada salah satu kolom untuk setiap pernyataan yang sesuai

dengan pendapat Anda.

(42)

1 2 3 4 1 Kesiapan peserta didik untuk belajar

2 Memperhatikan dengan baik penjelasan guru dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi 3 Peserta didik mencatat hal-hal penting dari

penjelasan guru

4 Peserta didik mengamati video audiovisual dengan seksama

5 Peserta didik aktif dalam pembelajaran dan berdiskusi kelompok

6 Antusias dalam mengerjakan tugas menulis teks eksplanasi kompleks

7 Ketuntasan dalam menulis teks eksplanasi kompleks

8 Proses belajar mencerminkan komunikasi guru-peserta didik

9 Peserta didik antusias mengikuti proses pembelajaran

10 Siswa melakukan refleksi

Nilai Akhir Penampilan (maksimal 40)

Keterangan :

D. Teknik Penelitian

1. Teknik Pengumpulan Data 4 = Istimewa

(43)

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik tes. Teknik tes adalah pemberian tugas atau pertanyaan yang harus dikerjakan oleh siswa (testi, tercoba) yang sedang dicoba. Jawaban yang diberikan siswa terhadap pertanyaan-pertanyaan itu dianggap sebagai informasi yang terpercaya yang mencerminkan kemampuannya (Nurgiyantoro, 2009, hlm. 58-59). Tes yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah tes menulis teks eksplanasi kompleks.

2. Teknik Pengolahan Data

Setelah data terkumpul melalui tes awal dan tes akhir, langkah selanjutnya adalah pengolahan data dan menganalisis data tersebut dengan menggunakan rumus statistik. Adapun langkah-langkah pengolahan data sebagai berikut.

1) Menilai dan menganalisis data tes awal dan akhir. Langkah-langkah analisis datanya adalah sebagai berikut.

a. Menganalisis hasil tulisan siswa.

b. Menentukan skor tes awal dan tes akhir, kemudian menentukan nilai dengan rumus:

Nilai skor =

c. Hasil prates dan pascates tersebut akan dirata-ratakan dari tiga penilai. Nilai akhir = p1+p2+p3

3

d. Mendeskripsikan hasil tes awal dan tes akhir.

2) Melakukan uji reliabilitas antarpenimbang, uji reabilitas antar penimbang ini digunakan untuk mengetahui tingkat reabilitas penilaian antar penguji yang satu dengan penguji lainnya bagi setiap tes. Uji reabilitas antar penimbang terdiri atas beberapa langkah, yaitu:

a. Determinan (dt2)

b. Mengitung jumlah kuadrat siswa dt2 =

(44)

c. Menghitung jumlah kuadrat penguji

d. Menghitung jumlah kuadrat total

e. Menghitung jumlah kuadrat kekeliruan

Setelah data dihitung langkah selanjutnya adalah data dimasukkan kedalam tabel ANAVA.

Tabel 3.6

Tabel ANAVA

Sumber Varians SS DK Varians

Siswa SSt∑dt2 N-1 SSt∑dt2

N – 1

Penguji SSp∑d2p K-1 -

Kekeliruan SSk∑d2kk (N-1)(K-1) SSk∑d2kk

(N-1)(K-1)

Uji realibilitas antar penimbang dihitung dengan rumus :

Keterangan:

R = reliabilitas Vt = variansi testi

SS2∑ d2p = ( )

SStot∑ X 2t = ∑x2 -

d 2kk = SStot ∑ X 2t –SSt ∑ dt2– SS2∑ d2p

R =

(45)

Vkk = variansi kekeliruan

Setelah diketahui nilai R, kemudian nilai tersebut dilihat dalam tabel koefisien korelasi untuk mengetahui tingkat korelasi antarpenimbang.

Tabel 3.7

Tingkat Korelasi Guiltford

Interval Koefisien Tingkat Korelasi

< 0,20 Tidak ada korelasi

0,20-0,40 Korelasi rendah

0,40-0,60 Korelasi sedang

0,60-0,80 Korelasi tinggi

0,80-0,90 Korelasi sangat tinggi

1,00 Korelasi sempurna

(Sabana, dkk, 2005, hlm. 104) 3) Melakukan uji normalitas data dengan menggunakan rumus Chi-Kuadrat.

Tujuan dilakukannya uji normalitas adalah untuk mengetahui data yang sedang diolah ini normal atau tidak normal dalam tinjauan statistik di kelas eksperimen dan kelas kontrol. Uji normalitas dilakukan terhadap skor prates dan pascates menulis teks eksplanasi kompleks, baik pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Adapun caranya adalah menggunakan Chi-Kuadrat dengan rumus sebagai berikut.

a. Mencari nilai rata-rata dengan rumus :

b. Menghitung standar deviasi dengan rumus :

c. Menentukan daftar frekuensi observasi dan ekspektasi: X =

Sd =√

(46)

a) Rentang nilai (R) = Nilai terbesar – nilai terkecil b) Kelas interval (K) = 1 + 3,3 log N

c) Panjang kelas (P) =

d) Z batas kelas = Batas Kelas – Mean

Sd

e) Ei = Luas daerah x ∑f

f) Oi = frekuensi pengamatan

g) X2hitung = ∑ (oi – Ei)²

Ei h) Menentukan derajat kebebasan (dk)

Dk = K-3

K = banyaknya kelas i) Menentukan X2tabel

X²tabel = 95% (dk)

j) Menentukan kriteria uji normalitas dengan ketentuan sebagai berikut.

Jika X²hitung< X²tabel maka data berdistribusi normal

Jika X²hitung X²tabel maka data berdistribusi tidak normal.

4) Melakukan uji homogenitas prates dan pascates. Uji homogenitas dilakukan untuk memastikan bahwa data yang dibandingkan merupakan data yang homogen. Caranya adalah dengan menggunakan rumus :

Keterangan: Fhitung = nilai yang dicari

Vb = varian terbesar

Vk = varian terkecil

Apabila Fhitung < Ftabel, maka dapat dikatakan variansi homogen, namun

apabila Fhitung > Ftabel, maka variansi tidak homogen.

5) Melakukan uji hipotesis. Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan rumus uji t (t-test) desain tiga. Uji t desain tiga digunakan karena penelitian ini

(47)

merupakan penelitian kelompok kelas eksperimen dan kelas kontrol. Uji t digunakan untuk menguji signifikansi perbedaan mean. Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan rumus:

Mx =

x2 =

x2 -

My =

y2 =

y2 -

Keterangan : M : Nilai rata-rata N : Banyaknya subjek

X : Deviasi setiap nilai X2 dan X1

Y : Deviasi setiap nilai Y2 dan Y1

Kemudian hasil perhitungan di atas dimasukan ke rumus t-test (thitung), yaitu

sebagai berikut.

t

=

√[ ] [ ]

Setelah itu mencari ttabel yang nantinya akan dibandingkan dengan thitung.

Untuk mencari ttabel terlebih dahulu harus mencari dk dengan rumus :

dk = nx + ny – 2.

Setelah ttabel dan thitung ditemukan maka selanjutnya ttabel dan thitung tersebut

dibandingkan. Jika maka Ha diterima dan H0 ditolak.

E. Sumber Data Penelitian

1. Lokasi Penelitian

(48)

Pramuka nomor 163 Bandung. Keefektifan waktu, dan tenaga menjadi alasan pemilihan lokasi ini karena selain melakukan penelitan, peneliti juga melaksanakan program pelatihan lapangan (PPL) di SMA Kartika XIX- 1 Bandung.

2. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010, hlm. 297). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Kartika XIX- 1 Bandung.

Tabel 3.8

Populasi Penelitian

Populasi Jumlah Jumlah Keseluruhan

Laki-laki Perempuan

XI MIIA 1 14 21 35

XI MIIA 2 14 22 36

XI MIIA 3 14 22 36

XI MIIA 4 15 21 36

XI IIS 1 20 13 33

XI IIS 2 21 14 35

XI IIS 3 20 15 35

XI IIS 4 20 16 36

Jumlah Total 138 144 282

3. Sampel

(49)

memperoleh kesempatan (chance) dipilih menjadi sampel. Oleh karena hak setiap subjek sama, maka peneliti terlepas dari perasaan ingin mengistimewakan satu atau beberapa subjek untuk dijadikan sampel (Arikunto, 2006, hlm 134).

Berdasarkan hasil simple random sampling dengan sistem undian kelas maka didapatkan dua kelas untuk menjadi sampel penelitian ini, yaitu kelas XI IIS 1 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IIS 3 sebagai kelas kontrol, dengan sebaran sebagai berikut :

Tabel 3.9

Sampel Penelitian

Sampel Jumlah Jumlah Keseluruhan

Laki-laki Perempuan

XI IIS 1 20 13 33

XI IIS 3 20 15 35

(50)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan rumusan dan hasil pembahasan yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan hasil pembelajaran menulis teks eksplanasi kompleks dengan menggunakan teknik pembelajaran duti-duta dan media video audiovisual, penulis mengemukakan beberapa simpulan sebagai berikut.

1. Kemampuan menulis teks eksplanasi kompleks kelas eksperimen sebelum mengikuti pembelajaran menggunakan teknik duti-duta dengan media video audiovisual termasuk dalam kategori cukup dan masih di bawah nilai KKM bahasa Indonesia di SMA Kartika XIX-1 Bandung yaitu 75 dengan perolehan rata-rata sebesar 71,90 sedangkan kemampuan menulis teks eksplanasi kompleks kelas eksperimen setelah mengikuti pembelajaran menggunakan teknik duti-duta dengan media audiovisual termasuk dalam kategori baik dan sudah di atas nilai KKM yaitu 75 dengan perolehan rata-rata sebesar 81, 44. Hal tersebut menunjukkan adanya peningkatan kemampuan menulis teks eksplanasi kompleks setelah menggunakan teknik pembelajaran duti-duta dengan media video audiovisual. Peningkatan yang terjadi antara prates dan pascates di kelas eksperimen sebesar 9,54. Hasil tersebut menunjukkan bahwa teknik pembelajaran duti-duta dengan media audiovisual efektif dan mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis teks eksplanasi kompleks. 2. Kemampuan menulis teks eksplanasi kompleks kelas kontrol sebelum diberi

(51)

3. Terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis teks eksplanasi kompleks siswa di kelas eksperimen yang mendapatkan perlakuan dengan teknik pembelajaran duti-duta dengan media audiovisual dengan kemampuan menulis teks eksplanasi kompleks siswa di kelas kontrol yang mendapatkan perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran terlangsung. Hal ini terlihat dari perhitungan statistik dengan menggunakan uji t pada nilai pascates kelas eksperimen dan kontrol, diperoleh thitung sebesar

3,318 sedangkan ttabel diperoleh sebesar 1,999 pada taraf kepercayaan 95 %

dengan dk 62. Maka dapat kita ketahui atau 3,318 ≥ 1,999. Berdasarkan hasil tersebut dapat terlihat perbedaan kemampuan menulis teks eksplanasi kompleks yang signifikan antara pembelajaran dengan menggunakan teknik pembelajaran duti-duta dan media audiovisual dengan model pembelajaran terlangsung dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi kompleks atau dengan kata lain Ha diterima dan H0 ditolak.

B. Saran

Berdasarkan pengolahan, pembahasan dan simpulan yang peneliti uraikan sebelumnya, maka peneliti menyampaikan beberapa saran sebagai berikut.

1. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa teknik pembelajaran duti-duta dengan media video audiovisual efektif digunakan dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi kompleks. Dengan demikian teknik pembelajaran ini dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif teknik pembelajaran yang bisa diterapkan dalam pelajaran Bahasa Indonesia sehingga bisa membuat siswa saling berdikusi, saling bertukar pikiran dengan sesama kelompok atau dengan kelompok lain. Dengan demikian segala kesulitan yang dialami siswa dalam menulis teks eksplanasi khususnya bisa teratasi, dan siswa akan merasa senang serta tidak merasa jenuh dalam belajar Bahasa Indonesia khususnya belajar menulis teks eksplanasi kompleks.

(52)
(53)

DAFTAR PUSTAKA

Alwasilah, A.C. & Alwasilah, S.Z. (2005). Pokoknya menulis. Bandung: PT Kiblat Buku Utama

Arifin, Z & Junaiyah. (2009). Sintaksis. Jakarta: Grasindo

Arikunto, S. (2006). Prosedur penelitian suatu pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta

Departemen Pendidikan Nasional.2008. Kamus besar bahasa indonesia pusat bahasa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Duhita, A.A. (2014). Meningkatkan kemampuan siswa kelas VII B dalam meringkas teks eksplanasi melalui pembelajaran kooperatif model

student teams achievement division (penelitian tindakan kelas pada

siswa SMP Negeri I Lembang). Skirpsi Sarjana Pada Program Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung: Tidak diterbitkan.

Enre, A.E. (1988). Dasar-dasar keterampilan menulis. Jakarta: P2LPTK Erawati, L. (2011). Penggunaan teknik two stay-two stray sebagai upaya

meningkatkan pembelajaran menulis karangan narasi factual

(suatu penelitian tindakan kelas pada siswa kelas VII SMP Negeri

1 Bandung. Skirpsi Sarjana Pada Program Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung: Tidak diterbitkan.

Fajri, E,S. (2014). Penerapan strategi berbagi pengetahuan secara aktif

dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi (penelitian

eksperimen kuasi pada siswa kelas VII SMP Negeri Lembang

tahun ajaran 2013/2014). Skirpsi Sarjana Pada Program

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung: Tidak diterbitkan.

(54)

Huda, M. (2011).Cooperative learning metode , teknik, struktur dan model penerapan. Yogyakarta: Pustaka pelajar

Isjoni. (2012). Cooperative learning. Bandung: Alfabeta

Kartadinata, S. (2014). Pedoman penulisan karya ilmiah: Universitas Pendidikan Indonesia tahun 2014. UPI Bandung: Tidak

Diterbitkan.

Kosasih, E. (2014). Jenis-jenis teks. Bandung: Yrama Widya

Kosasih, E & Restuti. (2013). Mandiri bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga

Kunandar. (2013). Penilaian autentik (Penilaian penelitian hasil belajar peserta didik berdasarkan kurikulum 2013). Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada.

Kuncoro, M. (2009). Mahir menulis: Kiat jitu menulis artikel, opini, kolom dan resensi nuku. Jakarta: Erlangga.

Lie, A. (2008). Mempraktikkan cooperative learning di ruang-ruang kelas. Jakarta: PT Grasindo

Lisdiani, V. (2010). Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe dua tinggal dua tamu untuk meningkatkan keefektivan menulis

karangan argumentasi : (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa

Kelas X SMA Puragabaya Bandung). Skirpsi Sarjana Pada

Program Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung: Tidak diterbitkan.

Munadi, A. (2010). Media pembelajaran (sebuah pendekatan baru). Jakarta: Gaung Persada Press

Nurgiyantoro, B. (2001) Penilaian pembelajaran bahasa berbasis kompetensi. Yogyakarta: BPFE

Pardiyono. (2010). Pasti bisa: The art of teaching. Yogyakarta: Andi Parera, J.D. (2007). Morfologi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Priyatni, E,T & Harsiadi, T. (2014). Bahasa dan sastra Indonesia Kelas

XI. Jakarta: Bumi Aksara

(55)

Rohimah, I. (2014). Bupena bahasa indonesia SMP/MTS kelas VII. Jakarta: Erlangga

Slavin, R. E. (1992). Cooperative learning. USA: Allyn and Bacon. Subana d.k.k. (2005). Statistik pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.

Subandi. (2014). Mengasah kemampuan diri bahasa Indonesia untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.

Sugiyono. (2011). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suprijono, A. (2009). Cooperative learning teori dan aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Susilana, R. & Riyana, C. (2009). Media pembelajaran hakikat, pengembangan, pemanfaatan dan penilaian. Bandung: CV

Wacana Prima.

Tarigan, H.G. (1994). Menulis sebagai suatu keterampilan berbahasa. Bandung: Angkasa.

Tukan, P. (2006). Mahir berbahasa Indonesia 2. Jakarta: PT Ghalia Indonesia Printing.

Gambar

gambar tentang
Tabel 3.1 Instrumen Penilaian
Tabel 3.2
Tabel 3.4
+7

Referensi

Dokumen terkait

Guru dapat menerapkan model active learning tipe role reversal question dalam mata pelajaran PKn untuk meningkatan hasil belajar siswa...

Komisi Pemberantasan Korupsi berdasarkan Putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor: 84/PID.SUS/TPK/2013/PN.JKT.PST tanggal 29 April 2014

Berdasarkan pada hasil penelitian yang telah dilakukan di kelas IV SD Negeri Panancangan 2 Kota Serang Provinsi Banten, melalui penerapan model sains teknologi

surat dinas dari Satuan Organisasi yang akan dikirim melalui kantor pos Polri harus dicatat ke dalam buku ekspedisi, kemudian Paktir menyerahkan buku ekspedisi

Pada klasifikasi malnutrisi analisis regresi berganda untuk peubah sosial ekonomi, volume konsumsi susu, dan status gizi terhadap perkembangan otak menyatakan bahwa

tanpa ijin tertulis dari Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta2. Diperiksa

Pokja III ULP Pekerjaan Pembangunan Sarana dan Prasarana Perumahan Permata Mas Garden menyatakan bahwa :.

Penyedia Jasa pekerjaan jalan dan/atau jembatan sebelum melaksanakan kegiatan fisik di lapangan, harus membuat program pengelolaan dampak lingkungan yang terjadi