• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN DAYA INGAT DAN PENGUASAAN UNREGELMÄβIGE VERBEN BENTUK PRÄTERITUM.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN DAYA INGAT DAN PENGUASAAN UNREGELMÄβIGE VERBEN BENTUK PRÄTERITUM."

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN DAYA INGAT DAN PENGUASAAN UNREGELMÄβIGE VERBEN BENTUK PRÄTERITUM

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan bahasa Jerman

Oleh Siti Alfiyah NIM. 1005693

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Oleh Siti Alfiyah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

© Siti Alfiyah 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

September 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

SITI ALFIYAH

HUBUNGAN DAYA INGAT DAN PENGUASAAN UNREGELMÄβIGE VERBEN BENTUK PRÄTERITUM

disetujui dan disahkan oleh pembimbing:

Pembimbing I

Drs. Setiawan, M.Pd, NIP. 195208311980032001

Pembimbing II

Putrasulung Baginda, S.Pd.,M.Hum NIP. 197901022003121002

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman, FPBS UPI Bandung

(4)

Siti Alfiyah, 2014

Hubungan Daya Ingat Dan Penguasaan Unregelmäβige Verben Bentuk Präteritum

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

ALFIYAH, SITI. 2014. Hubungan Daya Ingat dan Penguasaan

unregelmäβige Verben Bentuk Präteritum. Bandung. Skripsi: Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman. Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni. Universitas Pendidikan Indonesia.

Penelitian ini dilatarbelakangi adanya dugaan bahwa pembelajar mengalami kesulitan dalam penguasaan unregelmäβige Verben bentuk Präteritum. Hal ini

dikarenakan adanya perubahan vokal pada kata dasar untuk orang pertama dan orang ketiga tunggal dalam pengkonjugasian verba bentuk Präteritum. Karena perubahan vokal yang terjadi pada verba tidak beraturan tidak selalu sama, maka pembelajar diharuskan menghafal. Akan tetapi, lemahnya daya ingat yang dimiliki pembelajar diduga menyebabkan proses menghafal menjadi suatu kesulita n. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Penguasaan mahasiswa mengenai

unregelmäβige Verben bentuk Präteritum, 2) Tingkat daya ingat mahasiswa

Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman UPI, 3) Apakah terdapat hubungan positif antara daya ingat dan penguasaan unregelmäβige Verben bentuk Präteritum, 4)

Berapa besar kontribusi daya ingat terhadap penguasaan unregelmäβige Verben

bentuk Präteritum. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa semester IV Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman tahun ajaran 2014/2015 dengan sampel berjumlah 28 orang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif analitis dengan teknik korelasi Pearson Product Moment. Instrumen penelitian ini yaitu tes daya ingat dan tes penguasaan unregelmäβige Verben bentuk Präteritum. Tes daya ingat diperoleh atas kerjasama dengan pihak

UPT-LBK UPI bidang Bimbingan dan Konseling. Tes penguasaan unregelmäβige Verben bentuk Präteritum diperoleh dari buku studio d A1, A2, B1 Sprachtraining dan salah satu buku latihan Grammatik yang dikembangkan oleh

Goethe Institut. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh: 1) N ilai rata-rata daya ingat mahasiswa termasuk kategori cukup, yaitu sebesar 68,39, 2) Nilai rata-rata penguasaan mahasiswa mengenai unregelmäβige Verben bentuk Präteritum

termasuk kategori cukup, yaitu sebesar 67,25, 3) N ilai koefisien korelasi sebesar 0,43 dan berada pada kategori cukup dengan kontribusi sebesar 24%. Hal tersebut menunjukkan adanya hubungan yang positif antara daya ingat dan penguasaan

unregelmäβige Verben bentuk Präteritum. Dengan demikian hipotesis dalam

penelitian ini terbukti. Berdasarkan hasil penelitian, disarankan agar mahasiswa meningkatkan kemampuan daya ingatnya dengan cara memberikan perhatian terhadap informasi, menghafal dan giat berlatih, sehingga dapat menguasai

(5)

Siti Alfiyah, 2014

Hubungan Daya Ingat Dan Penguasaan Unregelmäβige Verben Bentuk Präteritum

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAKT

ALFIYAH, SITI. 2014. Die Beziehung zwischen dem Gedächtnis und der Beherrschung der unregelmäβigen Verben im Präteritum. Bandung. Eine Abschlussarbeit an der Deutschabteilung der Pädagogischen Fakultät für Sprachen und Kunst. Universitas Pendidikan Indonesia.

Es wird vermutet, dass die Lernenden Schwierigkeiten haben, unregelmäβige Verben im Präteritum zu beherrschen. In diesem Fall gibt es Veränderung des Stammvokals in Konjugation für 1. Person und 3. Person im Präteritum. Die Veränderung des Stammvokals von unregelmäβigen Verben ist nicht immer gleich, deshalb sollten die Lernenden die unregelmäβige Verben auswendig lernen. Diese Schwierigkeiten würde von dem schwachen Gedächtnis verursacht. Durch diese Untersuchung möchte die Verfasserin herausfinden: 1) die Beherrschung der Studenten im vierten Semester bei den unregelmäβigen Verben im Präteritum. 2) die Stufe des Gedächtnisses der Studenten im vierten Semester. 3) die Beziehung

zwischen dem Gedächtnis und der Beherrschung von unregelmäβigen Verben im

Präteritum. 4) den Beitrag des Gedächtnisses auf Beherrschung der unregelmäβigen Verben im Präteritum. Die Population in dieser Untersuchung waren alle Studenten vom studienjahr 2014/2015 in der Deutschabteilung UPI Bandung und als Probanden wurden 28 Studenten von der Population genommen. In dieser Untersuchung hat die Verfasserin die deskriptive analytische Methode mit der Korelationstechnik Pearson Product Moment verwendet. Die Instrumente der Untersuchung sind ein Gedächnistest und ein Beherrschungstest der

unregelmäβigen Verben im Präteritum. Der Gedächnistest wurde von dem

UPT-LBK der UPI in der Beratungsabteilung durchgeführt. Der Beherrschungstest der unregelmäβigen Verben im Präteritum wurde von den Sprachtrainingsbüchern Studio d A1, A2, B1 und auch von einem Übungsgrammatiksbuch im Goethe Institut genommen. Die Datenanalyse stellt sich folgendes heraus: 1) die Durchschnittnote des Gedächnises der Studenten ist in der befriediegend Kategorie und zwar 68,39, 2) die Durchschnittnote der Beherrschung der unregelmäβigen Verben im Präteritum ist befriediegend und zwar 67,25, 3) der Korelationskoefizient (r) hat den Wert 0,43. Es gehört zur befriediegend Kategorie und den Beitrag beträgt 24%. Das heiβt, es gibt positive Beziehung

zwischen dem Gedächtnis und der Beherrschung der unregelmäβigen Verben im

(6)

Siti Alfiyah, 2014

Hubungan Daya Ingat Dan Penguasaan Unregelmäβige Verben Bentuk Präteritum

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

UCAPAN TERIMA KASIH ………... iv

DAFTAR ISI ……… vi

DAFTAR TABEL…….……… ix

DAFTAR BAGAN.………... x

DAFTAR LAMPIRAN……….………...... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ……….... 1

B. Identifikasi Masalah ………... 3

C. Batasan Masalah ……… 4

D. Rumusan Masalah ……….. 4

E. Tujuan Penelitian ………... 5

F. Manfaat Penelitian ………. 5

BAB II LANDASAN TEORETIS A. Daya Ingat 1. Hakikat Daya Ingat……… 6

2. Jenis Daya Ingat………..….. 7

3. Proses Mengingat……….. 11

(7)

Siti Alfiyah, 2014

Hubungan Daya Ingat Dan Penguasaan Unregelmäβige Verben Bentuk Präteritum

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5. Kaitan Daya Ingat dalam Belajar……….. 13

6. Pengukuran Daya Ingat………... 14

B. Das Verb 1. Pengertian Verba……… 15

2. Jenis Verba………. 16

3. Konjugasi Verba………. 17

C. Tempus 1. Pengertian Präteritum………. 18

2. Regelmäβige Verben Bentuk Präteritum……… 19

3. Unregelmäβige Verben Bentuk Präteritum……… 20

4. Gemischte Verben Bentuk Präteritum……… 25

5. Pengukuran Penguasaan unregelmäβige Verben Bentuk Präteritum. 27 D. Kerangka Berpikir……….. 28

E. Hipotesis ……….. 29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ………. 30

B. Tempat dan Waktu Penelitian……… 30

C. Populasi dan Sampel Penelitian...……….. 30

(8)

Siti Alfiyah, 2014

Hubungan Daya Ingat Dan Penguasaan Unregelmäβige Verben Bentuk Präteritum

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Hasil Penelitian

1. Daya Ingat………. 36

2. Penguasaan unregelmäβige Verben Bentuk Präteritum……… 36

3. Hubungan Daya Ingat dan Penguasaan unregelmäβige Verben Bentuk Präteritum……….. 36

B. Pembahasan Hasil Penelitian………... 40

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ………. 44

B. Saran ………... 45

DAFTAR PUSTAKA ... .. 46

(9)

Siti Alfiyah, 2014

Hubungan Daya Ingat Dan Penguasaan Unregelmäβige Verben Bentuk Präteritum

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bahasa memegang peranan yang sangat penting dalam keberlangsungan hidup manusia di seluruh dunia. Mempelajari bahasa merupakan suatu keharusan, karena bahasa sebagai alat komunikasi dan memiliki keunikan yang berbeda-beda. Seperti keunikan bahasa Jerman yang tidak dimiliki oleh bahasa Indonesia sebagai bahasa ibu, di antaranya terdapat kata sandang yang selalu mengikuti kata benda, penempatan verba pada posisi kedua dalam kalimat dan pengkonjugasian verba sesuai subjek dan Tempus. Dengan demikian, dalam mempelajari bahasa Jerman sebagai bahasa asing diperlukan kesungguhan ekstra agar bahasa tersebut dapat dikuasai dengan baik dalam berbagai aspek-aspeknya, seperti tata bahasa, kosakata dan cara pengucapan yang baik dan benar.

Salah satu aspek bahasa yang memiliki aturan kompleks dan harus diperhatikan serta dikuasai setiap pembelajar yaitu mengenai tata bahasa. Tata bahasa memegang peranan yang sangat penting, sebab tata bahasa merupakan ilmu yang mempelajari aturan bahasa dalam penyusunan kalimat dimana antara bagian yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan. Selain itu, tata bahasa juga dapat mempengaruhi makna suatu kalimat, sehingga hal tersebut merupakan suatu tantangan yang tidak mudah dan cepat bagi pembelajar.

Mempelajari bahasa Jerman yang memiliki fitur berbeda dengan bahasa lain, tentunya pembelajar pernah mengalami kesulitan, seperti menghafal dan menguasai Tempus. Tempus merupakan ilmu yang dipelajari untuk menentukan kala sesuai dengan waktu terjadinya suatu peristiwa. Dalam bahasa Jerman,

(10)

Siti Alfiyah, 2014

Hubungan Daya Ingat Dan Penguasaan Unregelmäβige Verben Bentuk Präteritum

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gegenwart „kala kini‟ dan Futur „kala yang akan datang‟. Dalam bentuk kala

lampau terdapat dua istilah yang dinamakan dengan Perfekt „kala lampau sempurna‟ dan Präteritum ‟kala lampau‟. Kedua istilah tersebut memiliki pengertian yang sama, yaitu menyatakan kala lampau, namun pada praktiknya pembelajar seringkali mengalami kesulitan dalam penggunaannya. Penggunaan kala Perfekt pada umumnya digunakan secara lisan dan kala Präteritum secara tulisan. Selain itu, penggunaan kedua kala tersebut juga memiliki aturan perubahan verba dalam suatu kalimat yang harus dipahami dan dikuasai oleh pembelajar.

Verba bahasa Jerman dalam suatu kalimat memiliki peran yang sangat penting dan selalu menempati posisi kedua serta dikonjugasikan dengan subjek. Hal ini dikarenakan keberadaan verba akan mempengaruhi makna kalimat. Berhubung verba bahasa Jerman terbagi atas regelmäβige Verben „kata kerja

beraturan‟, unregelmäβige Verben „kata kerja tidak beraturan‟, dan gemische Verben „kata kerja campuran‟, maka pembelajar diharapkan dapat menguasai pengkonjugasian dalam suatu kalimat. Terlebih menguasai unregelmäβige Verben

dalam bentuk Präteritum.

Perubahan bentuk verba antara regelmäβige Verben dan unregelmäβige Verben memiliki aturan yang berbeda. Pada umumnya perubahan regelmäβige

(11)

3

Siti Alfiyah, 2014

Hubungan Daya Ingat Dan Penguasaan Unregelmäβige Verben Bentuk Präteritum

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu sebuah kalimat tidak mengalami banyak perubahan dari bentuk verba dasarnya. Berdasarkan aturan tersebut, penulis berasumsi bahwa pembelajar tidak akan mengalami banyak kesulitan dalam menguasai regelmäβige Verben bentuk Präteritum.

Berbeda halnya dengan perubahan unregelmäβige Verben bentuk Präteritum yang semua huruf vokal pada Stamm mengalami perubahan sehingga

untuk menguasai unregelmäβige Verben bentuk Präteritum harus ditingkatkan.

Mengingat banyaknya unregelmäβige Verben dalam bahasa Jerman yang harus

dihafalkan, maka sangat mungkin pembelajar melakukan kesalahan yang disebabkan oleh lemahnya daya ingat mereka. Seperti pada contoh berikut ini:

(2) Damals fliegte er nach Deutschland.

dahulu terbang dia (laki-laki) ke Jerman. „Dahulu dia (laki-laki) pergi ke Jerman‟

Kalimat (2) tidak berterima karena kalimat tersebut terdapat adverbia “damals” yang berarti “dahulu” dan menggunakan verba “fliegen” yang

pengkonjugasiannya tidak tepat, karena verba “fliegen” merupakan salah satu

unregelmäβige Verben. Berikut adalah kalimat yang seharusnya:

(2)* Damals flog er nach Deutschland.

Präteritum, dapat dikuasai dengan cara menghafal. Dengan menghafal,

(12)

Siti Alfiyah, 2014

Hubungan Daya Ingat Dan Penguasaan Unregelmäβige Verben Bentuk Präteritum

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu bahwa menghafal merupakan sesuatu yang membosankan dan menjenuhkan. Dengan demikian penulis tertarik untuk mengadakan penelitian yang berjudul “Hubungan Daya Ingat dan Penguasaan unregelmäβige Verben Bentuk Präteritum”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka diidentifikasikan masalah-masalah penelitian ini sebagai berikut:

1. Apakah kesulitan pembelajar mengenai unregelmäβige Verben bentuk Präteritum disebabkan oleh kurangnya menghafal unregelmäβige Verben? 2. Apakah kesulitan pembelajar mengenai unregelmäβige Verben bentuk

Präteritum disebabkan kurangnya menguasai pengelompokkan verba ke

dalam jenis verba bahasa Jerman?

3. Apakah kurangnya latihan mengkonjugasikan unregelmäβige Verben bentuk

Präteritum menjadi penyebab kesulitan dalam belajar?

4. Apakah kurangnya menguasai perubahan Stammvokal pada unregelmäβige

Verben bentuk Präteritum menjadi penyebab kesulitan belajar?

5. Apakah teknik menghafal mempengaruhi sulitnya penguasaan unregelmäβige

Verben bentuk Präteritum?

6. Apakah rendahnya daya ingat mempengaruhi penguasaan unregelmäβige

Verben bentuk Präteritum?

7. Apakah beragamnya daya ingat pembelajar menyebabkan kesulitan dalam menguasai unregelmäβige Verben bentuk Präteritum?

C. Batasan Masalah

(13)

5

Siti Alfiyah, 2014

Hubungan Daya Ingat Dan Penguasaan Unregelmäβige Verben Bentuk Präteritum

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ingat dalam penelitian ini yaitu potensi untuk mengingat kembali informasi yang telah diketahui sebelumnya, sementara penguasaan unregelmäβige Verben bentuk

Präteritum ialah penguasaan pembelajar mengenai pengkonjugasian verba tidak

beraturan dan perubahan Stammvokal bentuk Präteritum.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah yang telah dipaparkan sebelumnya, maka rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu:

1. Bagaimana penguasaan mahasiswa mengenai unregelmäβige Verben bentuk Präteritum?

2. Bagaimana tingkat daya ingat mahasiswa semester 4 Jurusan Pendidikan bahasa Jerman UPI?

3. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara daya ingat dan penguasaan unregelmäβige Verben bentuk Präteritum?

4. Berapa besar kontribusi daya ingat terhadap penguasaan unregelmäβige

Verben bentuk Präteritum?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini yaitu sebagai berikut: 1. Mengetahui penguasaan mahasiswa mengenai unregemäβige Verben bentuk

Präteritum.

2. Mengetahui tingkat daya ingat mahasiswa semester 4 Jurusan Pendidikan bahasa Jerman UPI.

3. Mengetahui apakah terdapat hubungan yang signifikan antara daya ingat dan penguasaan unregelmäβige Verben bentuk Präteritum.

(14)

Siti Alfiyah, 2014

Hubungan Daya Ingat Dan Penguasaan Unregelmäβige Verben Bentuk Präteritum

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang terkait. Adapun manfaat dari hasil penelitian ini yaitu:

1. Manfaat Teoretis

Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya konsep atau teori yang menyokong perkembangan pendidikan bahasa Jerman, khususnya yang terkait dengan unregelmäβige Verben bentuk Präteritum.

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sumber informasi bagi mahasiswa lain sebagai upaya untuk meningkatkan penguasaan unregelmäβige Verben bentuk Präteritum. Selain itu, bagi Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman hasil penelitian ini dapat menjadi salah satu bahan masukan dan informasi untuk meningkatkan penguasaan unregelmäβige Verben bentuk

(15)

Siti Alfiyah, 2014

Hubungan Daya Ingat Dan Penguasaan Unregelmäβige Verben Bentuk Präteritum

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Dalam kegiatan penelitian diperlukan sebuah metode atau cara untuk memperoleh dan menganalisis data mengenai variabel-variabel yang akan diteliti. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif analitik kuantitatif. Metode ini digunakan dalam proses pengumpulan, penyusunan, dan penganalisisan data untuk memperoleh gambaran mengenai kesimpulan dari rumusan masalah yang dikemukakan dalam penelitian.

Teknik analisis data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik analisis korelasi dan regresi. Teknik analisis korelasi digunakan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara daya ingat (variabel X) dan penguasaan unregelmäβige Verben bentuk Präteritum (variabel Y), sementara

teknik analisis regresi digunakan untuk memprediksi nilai variabel Y (penguasaan

unregelmäβige Verben bentuk Präteritum) jika variabel X (daya ingat) diketahui.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2014, semester genap tahun ajaran 2014/2015 di Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan Indonesia Bandung.

C. Populasi dan Sampel Penelitian

(16)

Siti Alfiyah, 2014

Hubungan Daya Ingat Dan Penguasaan Unregelmäβige Verben Bentuk Präteritum

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Simple Random Sampling, yaitu pengambilan anggota sampel dari populasi yang

dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi tersebut. Banyaknya sampel yang diambil dalam p enelitian ini yaitu berjumlah 28 orang. Angka ini diambil berdasarkan kesediaan sampel dalam populasi yang bisa dilibatkan dalam penelitian.

D. Variabel dan Desain Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang akan dicari hubungannya antara satu dengan yang lainnya. Kedua variabel tersebut terdiri atas:

1. Variabel bebas (X), yaitu daya ingat mahasiswa bahasa Jerman

2. Variabel terikat (Y), yaitu penguasaan unregelmäβige Verben bentuk

Präteritum. Desain penelitian digambarkan sebagai berikut:

Bagan 3.1 Desain Penelitian

R

Keterangan:

X: Daya ingat mahasiswa bahasa Jerman

Y: Penguasaan unregelmäβige Verben bentuk Präteritum r : Koefisien korelasi

Dengan definisi operasional variabel sebagai berikut:

1. Daya ingat yang dimaksud dalam penelitian ini adalah potensi untuk mengingat kembali informasi yang telah diketahui sebelumnya. Daya ingat dapat diketahui melalui tes khusus memory yang merupakan sub tes dari tes IST (Intelligenz Struktur Test).

(17)

32

Siti Alfiyah, 2014

Hubungan Daya Ingat Dan Penguasaan Unregelmäβige Verben Bentuk Präteritum

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Penguasaan unregelmäβige Verben bentuk Präteritum yang dimaksud dalam

penelitian ini adalah penguasaan pembelajar mengenai pengkonjugasian verba tidak beraturan dan perubahan Stammvokal bentuk Präteritum yang terdapat dalam buku studio d A1, A2, B1 Sprachtraining dan Übungsgrammatik

Sprachniveau A1 dan A2.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Tes daya ingat

Instrumen ini bertujuan untuk mengukur kemampuan daya ingat seseorang, yakni kemampuan menyimpan dan mengingat kata-kata yang telah diketahui atau dihapalkan sebelumnya. Tes daya ingat diperoleh dari kerjasama dengan pihak UPT-LBK UPI bidang Bimbingan dan Konseling. Tes ini merupakan bagian dari sub tes IST (Intelligenz Struktur Test) bernama Merk

Angaben dan berjumlah 20 soal. Dalam penelitian ini, tes tersebut tidak dapat

dijelaskan karena tes yang diberikan dari pihak UPT-LBK UPI bersifat rahasia. Meskipun demikian, tes ini diasumsikan telah memenuhi kriteria validitas dan reliabilitas, karena tes ini dibuat oleh UPT-LBK dan telah menjadi tes baku.

2. Tes penguasaan unregelmäβige Verben bentuk Präteritum

Tes penguasaan unregelmäβige Verben bentuk Präteritum berupa tes

tertulis yang berjumlah 37 soal dan terdiri dari tiga bagian. Indikator pada soal bagian pertama tes ini adalah melengkapi teks dialog menggunakan kata kerja bantu haben dan sein bentuk Präteritum. Indikator soal bagian kedua yaitu melengkapi tabel menggunakan unregelmäβige Verben bentuk Präteritum. Untuk

(18)

Siti Alfiyah, 2014

Hubungan Daya Ingat Dan Penguasaan Unregelmäβige Verben Bentuk Präteritum

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

unregelmäβige Verben bentuk Präteritum. Soal-soal yang terdapat dalam tes ini

diambil dari buku studio d A1, A2, dan B1 Sprachtraining (Niemann, Rita Maria) serta salah satu buku latihan Grammatik bahasa Jerman yang dikembangkan oleh Goethe Institut. Berdasarkan sumber pengambilan soal tes penguasaan

unregelmäβige Verben bentuk Präteritum, diasumsikan bahwa soal tersebut telah memenuhi kriteria validitas dan reliabilitas. Hasil pemilahan kosakata dalam tes ini merupakan serangkaian kosakata yang telah dipelajari dan sering digunakan dalam buku studio d A1, A2 dan B1.

F. Prosedur Penelitian

Penelitian ini terdiri atas langkah- langkah yang dibagi ke dalam tiga tahap yaitu: tahap persiapan pengumpulan data, tahap pelaksanaan pengumpulan data dan tahap pengolahan data.

1. Persiapan Pengumpulan Data.

Dalam tahap ini, langkah pertama adalah mencari informasi mengenai tes daya ingat ke pihak UPT-LBK Universitas Pendidikan Indonesia. Kedua, mencari model instrumen soal penguasaan unregelmäβige Verben bentuk Präteritum ke Goethe Institut Bandung. Ketiga, memberikan informasi kepada sampel mengenai pelaksanaan penelitian. Keempat, meminta surat ijin penelitian ke Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman.

2. Pelaksanaan Pengumpulan Data

Dalam pelaksanaan pengumpulan data, langkah pertama adalah memberikan tes tertulis tentang penguasaan unregelmäβige Verben bentuk Präteritum. Kedua, pihak UPT- LBK Universitas Pendidikan Indonesia

memberikan tes daya ingat kepada seluruh sampel penelitian. Tahap ini bertujuan untuk mengumpulkan data (skor mentah) mengenai taraf daya ingat serta penguasaan unregelmäβige Verben bentuk Präteritum.

(19)

34

Siti Alfiyah, 2014

Hubungan Daya Ingat Dan Penguasaan Unregelmäβige Verben Bentuk Präteritum

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu a) Mengkonversikan data Y (penguasaan unregelmäβige Verben bentuk

Präteritum) dari skor mentah menjadi nilai skala 100.

b) Menginterpretasi hasil data dari variabel Y dengan menggunakan kriteria interpretasi nilai yang diadaptasi dari Nurgiantoro (2001:399). Klasifikasi nilai tersebut dapat dilihat dari tabel sebagai berikut:

Tabel 3.1

Klasifikasi Persentase Nilai

Interval Persentase Tingkat

Penguasaan Kualifikasi

85-100 Sangat baik

Interval Persentase Tingkat

Penguasaan Kualifikasi

75-84 Baik

60-74 Cukup baik

40-59 Kurang baik

0-39 Tidak baik

c) Melakukan uji persyaratan analisis data yang meliputi: - Uji homogenitas variansi variabel X dan Y

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data dalam variabel X dan Y bersifat homogen atau tidak.

- Uji normalitas distribusi data X dan Y

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya distribusi data hasil tes daya ingat dan tes penguasaan unregelmäβige Verben

bentuk Präteritum.

(20)

Siti Alfiyah, 2014

Hubungan Daya Ingat Dan Penguasaan Unregelmäβige Verben Bentuk Präteritum

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu - Analisis korelasi

Analisis korelasi digunakan untuk mengetahui kuat lemahnya hubungan antara variabel X dan variabel Y. Teknik yang digunakan adalah teknik korelasi Pearson Product Moment. Data hasil analisis korelasi berpedoman pada tabel berikut di bawah ini:

Tabel 3.2

Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00-0,199 Sangat Rendah 0,20-0,399 Rendah/Sedikit

0,40-0,599 Cukup Kuat

0,60-0,799 Kuat

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,80-1,00 Sangat Kuat

e) Mencari Koefisien Determinasi (KD) untuk mengetahui besarnya kontribusi variabel X terhadap variabel Y dengan cara mengkuadratkan koefisien korelasi, kemudian dikalikan 100% (KD = r2 x 100%)

f) Uji Koefisien Arah Regresi

g) Uji Linearitas dan Keberartian Regresi

h) Menarik kesimpulan sesuai dengan hipotesis yang diajukan

G. Hipotesis statistik

(21)

36

Siti Alfiyah, 2014

Hubungan Daya Ingat Dan Penguasaan Unregelmäβige Verben Bentuk Präteritum

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu H1 : rxy ≠ 0

(22)

Siti Alfiyah, 2014

Hubungan Daya Ingat Dan Penguasaan Unregelmäβige Verben Bentuk Präteritum

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan pada data-data yang telah diperoleh dalam penelitian ini, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Daya ingat mahasiswa semester IV tahun ajaran 2014/2015 Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman termasuk dalam klasifikasi cukup, dari skor maksimal 100 diperoleh nilai tertinggi 100 dan terendah 40 dengan nilai rata-rata 68,39.

2. Penguasaan unregelmäβige Verben bentuk Präteritum mahasiswa semester IV tahun ajaran 2014/2015 Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman termasuk dalam klasifikasi cukup, dari skor maksimal 100 diperoleh nilai tertinggi 92 dan terendah 23 dengan nilai rata-rata 67,25.

3. Daya ingat memiliki hubungan yang signifikan dengan penguasaan

unregelmäβige Verben bentuk Präteritum mahasiswa semester IV tahun ajaran 2014/2015 Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman. Hubungan ini dibuktikan dengan koefisiensi korelasi sebesar 0,43. Hasil tersebut menunjukkan bahwa hubungan antara daya ingat dan penguasaan

unregelmäβige Verben bentuk Präteritum termasuk dalam klasifikasi cukup kuat.

4. Daya ingat memberikan kontribusi terhadap penguasaan unregelmäβige

Verben bentuk Präteritum mahasiswa semester IV tahun ajaran 2014/2015

Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman. Kontribusi ini dibuktikan dengan koefisien determinasi sebesar 24%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa daya ingat memberikan kontribusi terhadap penguasaan unregelmäβige Verben

(23)

45

Siti Alfiyah, 2014

Hubungan Daya Ingat Dan Penguasaan Unregelmäβige Verben Bentuk Präteritum

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Saran

Untuk meningkatkan penguasaan unregelmäβige Verben bentuk Präteritum,

penulis mengajukan beberapa saran, sebagai berikut:

1) Berikan perhatian lebih terhadap karakteristik dan perubahan vokal

unregelmäβige Verben dan Tempus, khususnya bentuk Präteritum.

2) Temukan teknik menghafal yang tepat dan menyenangkan sehingga pantang beranggapan bahwa menghafal merupakan suatu kegiatan yang membosankan dan menjenuhkan. Contohnya seperti menghafal verba dari bentuk Präsens, Präteritum dan Perfekt melalui gerakan .

3) Sering mengulang dan berlatih mengerjakan berbagai jenis soal yang dapat meningkatkan penguasaan unregelmäβige Verben bentuk Präteritum. Karena

semakin sering mengulang dan berlatih mengerjakan soal,maka semakin kuat pula daya ingat yang dimilikinya.

4) Berdasarkan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara daya ingat dan penguasaan unregelmäβige Verben bentuk Präteritum. Akan tetapi tidak hanya daya ingat yang mempengaruhi

penguasaan tersebut, maka bagi peneliti lain disarankan melakukan penelitian sejenis dengan variabel lain untuk mengetahui faktor- faktor lain yang dapat meningkatkan penguasaan unregelmäβige Verben bentuk Präteritum seperti

(24)

Siti Alfiyah, 2014

Hubungan Daya Ingat Dan Penguasaan Unregelmäβige Verben Bentuk Präteritum

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, H. Abu. (2009). Psikologi umum. Jakarta: Rineka Cipta.

Ahmadi, H. Abu. Supriyono, W. (2004). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Desmita. (2010). Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: Rosda.

Dreyer, Hilke. Schmitt, Robert. (2008). Lehr- und Übungsbuch der deutschen

Grammatik. München: Hüber.

Dreyer, H. Schmitt. (2000). Lehr- und Übungsbuch der deutschen Grammatik. Deutschland: Max Hüber verlag.

Engel, Ulrich. (2004). Deutsche Grammatik. München: Iudicium.

Engel, Ulrich. (1988). Deutsche Grammatik. Trostberg: Erdl Druck Medienhaus GmbH.

Gathercoie, Susan E. Tracy, P.A. (2009). Memori Kerja Proses Belajar. Jakarta: Indeks.

Halim, et al. (1982).Ujian Bahasa. Jakarta: Wira Nurbakti.

Helbig, Gehard. Buscha, Joachim. (2000). Leitfaden der deutschen Grammatik. München: Langenscheidt KG.

Helbig, Gehard. Buscha, Joachim. (2001). Deutsche Grammatik. München: Langenscheidt KG.

Hentschel, Elke. Weydt, Harald. (2003). Handbuch der deutschen Grammatik. Berlin: Walter de Gruyter.

Jude, Wilhelm K. (1966). Deutsche Grammatik. Braunschweig: Westermann Kirschtein, Veronika. et.al. (2009). Duden Schulgrammatik Extra Deutsch.

Mannheim: Bibliographisches Institut&Brockhaus AG.

(25)

47

Siti Alfiyah, 2014

Hubungan Daya Ingat Dan Penguasaan Unregelmäβige Verben Bentuk Präteritum

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Nurgiyantoro, Burhan. (2010). Penilaian Pembelajaran Bahasa. Yogyakarta: PT

BPFE.

Sabine, Dinsel. Geiger, Susanne. (2007). Bildung und Gebrauch. München: Hüber.

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sujanto, Agus. (2001). Psikologi Umum. Jakarta: Bumi Aksara

Steinmann, Cornelia. (2002). Präteritum. Tersedia dalam http://cornelia.siteware.ch/Grammatik/praeteritum/praeteritum.html. Weerman, Eva Maria &Wolk, Ulrike. (2008). Verbtabellen Plus Deutsch.

Stuttgart: Ernst KlettSprachen GmbH.

(26)

Siti Alfiyah, 2014

Hubungan Daya Ingat Dan Penguasaan Unregelmäβige Verben Bentuk Präteritum

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Lampiran 2: Instrumen Penelitian unregelmäβige Verben Bentuk Präteritum

INSTRUMEN PENELITIAN Name :

Nim :

I. Haben und sein im Präteritum. Lengkapilah dialog berikut ini! Dialog 1

 ____________(1) ihr letzten Donnerstag nicht im Ausländeramt? o Nein, wir _____________(2) nicht im Ausländeramt.

 _____________(3) ihr keine Zeit?

o das___________(4) nicht das problem. wir _________(5) einen Termin um zwei Uhr, aber unser Auto _________(6) kaputt.

aus studio d A1 Sprachtraining S.32

Dialog 2

Oliver: Als ich noch ein Kind ___________(7), ____________(8) wir nie viel Platz. Wir ____________(9) nur drei Zimmer, und wir ____________(10) fünf Personen in unserer Familie. Mein Opa________(11) auch noch da. Er __________(12) ein eigenes Zimmer. Aber mein Bruder und ich __________(13) schon einen eigenen Computer in unserem Zimmer.

Marco: Was? Ihr_________(14) schon einen Computer. Super! Meine Eltern_________(15) immer gegen Computer. Wir __________(16) auch keinen Fernseher.

(27)

50

Siti Alfiyah, 2014

Hubungan Daya Ingat Dan Penguasaan Unregelmäβige Verben Bentuk Präteritum

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu II. Lengkapilah tabel berikut ini dengan bentuk verba tidak beraturan

dalam kala Präteritum.

Nummer Infinitif 3.Person Singular

0. geben gab

17. kommen 18. nehmen 19. gehen 20. fangen 21. springen 22. singen

aus studio d B1 Sprachtraining S.7

III.Lengkapilah teks rumpang berikut ini dengan verba tidak beraturan dalam bentuk Präteritum.

sein – gehen – rennen – heiβen – tun – stehen - kommen

Ich will von einem Mann erzählen, der immer sehr pünktlich________(23). Er _________(24) Wilfried Kalk und ________(25) in seinem ganzen Leben nie zu spat. Schon als Kind wachte er immer vor dem Weckerklingeln auf, und wenn der Hausmeister am Morgen müde über den Schulhof__________(26)

und das groβe Schultor auf schlieβen wollte, ___________(27) Wilfried schon

davor. Andere Kinder speilten nach der Schule Fuβball. Das __________(28)

(28)

Siti Alfiyah, 2014

Hubungan Daya Ingat Dan Penguasaan Unregelmäβige Verben Bentuk Präteritum

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu aus studio d B1 Sprachtraining S.8

verstehen – aufstehen - finden

Er wartete einen Moment, aber nichts passierte. Und weil er immer noch lebte, ___________ er ________(30), kletterte auf den Bahnsteig zurück und suchte

einen Bahnbeamten. Als er ihn endlich ___________(31), fragteer ihn: „Der

9-Uhr-16! Was ist mit dem 9-Uhr-16-Zug?” „Der hat sieben Minuten

Verspätung”, wiederholte Wilfried und ___________(32).

aus studio d B1 Sprachtraining S.8

Heute ____________(fallen) (33) in Deutschland der erste Schnee. Auf den Autobahnen___________ (komme n) (34) es zu einigen Unfällen. viele Autofahrer ___________(stehen) (35) im Stau. Auch im Zugverkehr ___________(geben) (36) es Verspätungen. Reisende_____________ (müssen) (37) mehr als seine Stunde auf ihre Züge warten.

aus Übungsgrammatik Sprachniveau A1. A2 S.42 Lampiran 3: Kunci Jawaban unregelmäβige Verben Bentuk Präteritum

I .

(29)

52

Siti Alfiyah, 2014

Hubungan Daya Ingat Dan Penguasaan Unregelmäβige Verben Bentuk Präteritum

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

o ….war,(4)….hatten,(5)….war,(6)

Dialog 2

Oliver: ….war,(7),….hatten,(8)….hatten,(9),….waren(10)….war,(11)

….war,(12)….war,(13)

Marco: ….hattet,(14)….waren,(15)….hatten,(16)

II.

Nummer Infinitif 3.Person Singular

0. geben gab

17. kommen kam

18. nehmen nahm

19. gehen ging

20. fangen fing

21. springen sprang

22. singen sang

III.

….war,(23)….hieβ,(24)….kam,(25)….ging,(26)….stand,(27)….tat,(28) ….rannte,(29)

….stand….auf,(30)….fand,(31)….verstand,(32)

(30)

Siti Alfiyah, 2014

Hubungan Daya Ingat Dan Penguasaan Unregelmäβige Verben Bentuk Präteritum

(31)

54

Siti Alfiyah, 2014

Hubungan Daya Ingat Dan Penguasaan Unregelmäβige Verben Bentuk Präteritum

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

28 Sampel 28 14 70

Penguasaan unregelmäβige Verben Bentuk Präteritum (Y)

(32)

Siti Alfiyah, 2014

Hubungan Daya Ingat Dan Penguasaan Unregelmäβige Verben Bentuk Präteritum

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

22 Sampel 22 28 76

Penghitungan Uji Homogenitas Variansi Variabel X dan Y

(33)

56

Siti Alfiyah, 2014

Hubungan Daya Ingat Dan Penguasaan Unregelmäβige Verben Bentuk Präteritum

(34)

Siti Alfiyah, 2014

Hubungan Daya Ingat Dan Penguasaan Unregelmäβige Verben Bentuk Präteritum

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

= =

= 21,17 = 16

F =

=

= 1,32

Dari hasil penghitungan di atas diperoleh Fhitung = 1,32 dan dari tabel distribusi F dengan dk pembilang 1 dan dk penyebut 27 pada taraf nyata = 0,05 diperoleh harga Ftabel =4,21. Tampak bahwa Fhitung lebih kecil daripada Ftabel.. Dapat disimpulkan bahwa variansi X dan Y bersifat homogen.

Lampiran 7

Uji Normalitas Data Tes Daya Ingat (X)

Sebelum melakukan penghitungan uji normalitas, terlebih dahulu harus ditentukan data-data sebagai berikut :

Banyak data (n) = 28 Jumlah nilai ( Σ X) = 1915

Jumlah kuadrat nilai ( Σ X 2) = 143075

- Untuk mencari rata-rata/mean ( X ) digunakan rumus : ̅ = = 68,39

- Untuk mencari simpangan baku (s) digunakan rumus : =

(35)

58

Siti Alfiyah, 2014

Hubungan Daya Ingat Dan Penguasaan Unregelmäβige Verben Bentuk Präteritum

(36)

Siti Alfiyah, 2014

Hubungan Daya Ingat Dan Penguasaan Unregelmäβige Verben Bentuk Präteritum

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 9 Sampel 3 55 -0,63297 0,2643 0,3214 0,0571 10 Sampel 12 60 -0,39678 0,3483 0,4285 0,0802 11 Sampel 5 60 -0,39678 0,3483 0,4285 0,0802 12 Sampel 2 60 -0,39678 0,3483 0,4285 0,0802 13 Sampel 25 65 -0,16060 0,4364 0,5357 0,0993 14 Sampel 17 65 -0,16060 0,4364 0,5357 0,0993 15 Sampel 19 65 -0,16060 0,4364 0,5357 0,0993 16 Sampel 28 70 0,07557 0,5279 0,6071 0,0792 17 Sampel 8 70 0,07557 0,5279 0,6071 0,0792 18 Sampel 15 75 0,31176 0,6217 0,6428 0,0211 19 Sampel 6 80 0,54794 0,7054 0,6785 0,0269 20 Sampel 21 85 0,78412 0,7823 0,75 0,0323 21 Sampel 11 85 0,78412 0,7823 0,75 0,0323 22 Sampel 23 90 1,02031 0,8461 0,8214 0,0247 23 Sampel 24 90 1,02031 0,8461 0,8214 0,0247 24 Sampel 22 95 1,25649 0,8944 0,8571 0,0373

25 Sampel 4 100 1,49267 0,9319 1 0,0681

26 Sampel 13 100 1,49267 0,9319 1 0,0681

27 Sampel 26 100 1,49267 0,9319 1 0,0681

28 Sampel 20 100 1,49267 0,9319 1 0,0681

Dari tabel di atas diperoleh LHitung = 0,1077. Dengan jumlah sampel (n) = 28 dan pada taraf nyata α = 0,05 diperoleh LT abel = 0,173. Tampak bahwa LHitung lebih kecil daripada LT abel. Hal ini berarti data X berdistribusi normal.

Lampiran 8

(37)

60

Siti Alfiyah, 2014

Hubungan Daya Ingat Dan Penguasaan Unregelmäβige Verben Bentuk Präteritum

(38)

Siti Alfiyah, 2014

Hubungan Daya Ingat Dan Penguasaan Unregelmäβige Verben Bentuk Präteritum

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu - Untuk mencari peluang F (Zi) digunakan rumus :

F (Zi) = P (Z ≤ Zi )

Rumus peluang (P) = 0,05 jadi F (Zi) = 0,05 ( Z ≤ Zi )

- Untuk menghitung proporsi Z1, Z 2, Zn... yang ke Zi S(Zi) =

Tabel 5 Uji Normalitas Data Y

No. Nama Y Zi F(Zi) S(Zi) F(Zi)-S(Zi)

1 Sampel 14 23 -2,7675 0,0029 0,0357 0,0328 2 Sampel 7 41 -1,6425 0,0505 0,0714 0,0209 3 Sampel 16 43 -1,5175 0,0655 0,1071 0,0416 4 Sampel 2 46 -1,33 0,0918 0.1428 0,051 5 Sampel 11 49 -1,1425 0,1271 0,1785 0,0514 6 Sampel 18 51 -1,0175 0,1562 0,2142 0,058 7 Sampel 8 57 -0,6425 0,2611 0,25 0,0111 8 Sampel 28 61 -0,3925 0,3483 0,2857 0,0626 9 Sampel 10 65 -0,1425 0,4443 0,3571 0,0872 10 Sampel 24 65 -0,1425 0,4443 0,3571 0,0872 11 Sampel 26 67 -0,0175 0,496 0,3928 0,1032 12 Sampel 21 68 0,045 0,516 0,4642 0,0518 13 Sampel 9 68 0,045 0,516 0,4642 0,0518

14 Sampel 27 70 0,17 0,5675 0,5 0,0675

(39)

62

Siti Alfiyah, 2014

Hubungan Daya Ingat Dan Penguasaan Unregelmäβige Verben Bentuk Präteritum

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 19 Sampel 22 76 0,545 0,7054 0,6785 0,0269

Dari tabel di atas diperoleh LHitung = 0,1032. Dengan jumlah sampel (n) = 28 dan pada taraf nyata α = 0,05 diperoleh LT abel = 0,173. Tampak bahwa LHitung lebih kecil daripada LT abel. Hal ini berarti data Y berdistribusi normal.

Lampiran 9

Tabel 6

Penghitungan Korelasi Variabel X dan Y

(40)

Siti Alfiyah, 2014

Hubungan Daya Ingat Dan Penguasaan Unregelmäβige Verben Bentuk Präteritum

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

13 Sampel 13 100 73 10000 5329 7300

14 Sampel 14 40 23 1600 529 920

15 Sampel 15 75 81 5625 6561 6075

16 Sampel 16 40 43 1600 1849 1720

17 Sampel 17 65 78 4225 6084 5070

18 Sampel 18 40 51 1600 2601 2040

19 Sampel 19 65 81 4225 6561 5265

20 Sampel 20 100 86 10000 7396 8600

21 Sampel 21 85 68 7225 4624 5780

22 Sampel 22 95 76 9025 5776 7220

23 Sampel 23 90 78 8100 6084 7020

24 Sampel 24 90 65 8100 4225 5850

25 Sampel 25 65 72 4225 5184 4680

26 Sampel 26 100 67 10000 4489 6700

27 Sampel 27 55 70 3025 4900 3850

28 Sampel 28 70 61 4900 3721 4270

1915 1883 143075 133545 132710

Keterangan: X = Daya Ingat

Y = Penguasaan unregelmäβige Verben Bentuk Präteritum

=

=

=

(41)

64

Siti Alfiyah, 2014

Hubungan Daya Ingat Dan Penguasaan Unregelmäβige Verben Bentuk Präteritum

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

=

=

=

= 0,43

Penghitungan di atas menghasilkan nilai dari koefisien korelasi (r) = 0,43. Hal tersebut dapat diinterpretasikan sebagai korelasi yang cukup antara variabel X dan variabel Y seperti yang diungkapkan oleh Arikunto (2006:247), yaitu:

r = 0,00 – 0,20 berarti korelasi sangat rendah r = 0,21 – 0,40 berarti korelasi rendah

r = 0,41 – 0,70 berarti korelasi cukup r = 0,71 – 0,90 berarti korelasi tinggi

Untuk menghitung keberartian koefisien korelasi digunakan uji-t: t =

=

=

(42)

Siti Alfiyah, 2014

Hubungan Daya Ingat Dan Penguasaan Unregelmäβige Verben Bentuk Präteritum

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu =

=

= 2,43

Dari penghitungan di atas, diperoleh thitung = 2,43 dengan dk 26 pada taraf nyata α = 0,05 diperoleh harga ttabel = 1,71. Tampak bahwa thitung lebih besar daripada ttabel. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa koefisien variabel X dan Y signifikan

Lampiran 10

Penghitungan Koefisien Determinasi

Untuk mengetahui berapa besar kontribusi daya ingat terhadap kemampuan menyimak mahasiswa digunakan koefisien determinasi (KD) dengan rumus :

KD = r2 x 100% = 0.0432 x 100% = 0,24 x 100% = 24%

(43)

66

Siti Alfiyah, 2014

Hubungan Daya Ingat Dan Penguasaan Unregelmäβige Verben Bentuk Präteritum

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Lampiran 11

Tabel 7

Uji Koefisien Arah Regresi

(44)

Siti Alfiyah, 2014

Hubungan Daya Ingat Dan Penguasaan Unregelmäβige Verben Bentuk Präteritum

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

27 70 62.66 7.34 53.8756

28 61 67.46 -6.46 41.7316

1883 1874.48 8.52 5642.3568

X2 = 143075 X = 1915

Untuk penghitungan uji koefisiensi arah regresi digunakan rumus: S2yx = ( )

= = 217,01

S2b =

=

=

=

= 0,017

Sb = √ = √ = 0,13

T =

(45)

68

Siti Alfiyah, 2014

Hubungan Daya Ingat Dan Penguasaan Unregelmäβige Verben Bentuk Präteritum

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu = 2,46

Dari penghitungan di atas diperoleh thitung 2,46. Dengan derajat kebebasan (dk) 26 dan pada taraf nyata = 0,05 diperoleh ttabel sebesar 1,71. Hal ini menunjukkan, bahwa thitung lebih besar daripada ttabel . Hal ini juga berarti, bahwa arah regresi berdasarkan persamaan Ŷ = 45,06 + 0,32X adalah signifikan. Dengan demikian dapat disimpulkan, bahwa variabel Y tergantung pada variabel X.

Lampiran 12

Tabel 8

Uji Linearitas dan Keberartian Regresi

No X Kelompok (k) Ni Y

1 40 1 5 81

2 40 46

3 40 87

4 40 78

5 40 73

6 45 2 2 92

7 45 41

8 55 3 2 57

9 55 68

10 60 4 3 65

11 60 49

12 60 73

13 65 5 3 73

14 65 23

(46)

Siti Alfiyah, 2014

Hubungan Daya Ingat Dan Penguasaan Unregelmäβige Verben Bentuk Präteritum

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

16 70 6 2 43

17 70 78

18 75 7 1 51

19 80 8 1 81

20 85 9 2 86

21 85 68

22 90 10 2 76

23 90 78

24 95 11 1 65

25 100 12 4 72

26 100 67

27 100 70

28 100 61

Σ 1915 12 28 1883

X2 = 143075

Y2 = 133545

∑XY = 132710

Penghitungan Analisis Regresi Sederhana

a =

= =

=

(47)

70

Siti Alfiyah, 2014

Hubungan Daya Ingat Dan Penguasaan Unregelmäβige Verben Bentuk Präteritum

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b =

Untuk menguji kelinearan dan keberartian regresi, penulis menggunakan penghitungan analisis variansi (ANAVA) berikut:

Analisis Variansi Regresi Linear Sederhana (1)

(48)

Siti Alfiyah, 2014

Hubungan Daya Ingat Dan Penguasaan Unregelmäβige Verben Bentuk Präteritum

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Keterangan:

(49)

72

Siti Alfiyah, 2014

Hubungan Daya Ingat Dan Penguasaan Unregelmäβige Verben Bentuk Präteritum

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 6. JK = JK

= 5656,85 – 5495,17 = 161,68

7. Galat = n – k = 28 – 12 = 16

8. Tuna Cocok = k – 2 = 12 – 2 = 10

9. = =

} { }

{ } { } { }

{ } { }

{ } { }

= 1014 + 1300,5 + 60,5 + 298,67 + 1976 + 612,5 + 0 + 0 + 162 + 2 + 0 + 69

(50)

Siti Alfiyah, 2014

Hubungan Daya Ingat Dan Penguasaan Unregelmäβige Verben Bentuk Präteritum

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu =

= 16,168

10. =

=

= 343,45

11. = =

=

= 217,57 12. =

= 1256,4

Uji keberartian regresi: F =

=

(51)

74

Siti Alfiyah, 2014

Hubungan Daya Ingat Dan Penguasaan Unregelmäβige Verben Bentuk Präteritum

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Uji kelinearan regresi:

F =

= = 0,047

Hasil penghitungan tersebut kemudian dimasukkan dalam tabel berikut: Tabel ANAVA untuk Regresi Linear Sederhana (2)

(52)

Siti Alfiyah, 2014

Hubungan Daya Ingat Dan Penguasaan Unregelmäβige Verben Bentuk Präteritum

Gambar

Tabel 3.1 Klasifikasi Persentase Nilai
Tabel 1 Daya Ingat (X)
Tabel 2
Tabel
+7

Referensi

Dokumen terkait

method is intended to capture the phenomenon of teaching and learning in the classroom comprehensively particularly how the students’ oral proficiency might be

[r]

The Implementation Of Differentiated Instruction For Student Oral Proficiency Development Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu..

ASURANSI JIWA BERSAMA BUMIPUTERA 1912 DALAM MENINGKATKAN JUMLAH NASABAH ( Studi Kasus Pada Kantor Cabang AJB Bumiputera Divisi Perorangan Balige Kabupaten Toba Samosir)”..

[r]

The Implementation Of Differentiated Instruction For Student Oral Proficiency Development Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

( Penelitian Tindakan Kelas di Kelompok B1 TK Negeri Pembina Sadang Serang Bandung Tahun Ajaran 2014/2015

Analisa udara ambient (H2S, NO2, NH3, SO2) di Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Pengendalian Penyakit (BTKL PP) kelas 1 Medan bertujuan untuk mengetahui kadar