• Tidak ada hasil yang ditemukan

Variasi bahasa pada anak usia 3-5 tahun Dengan latar bahasa ibu yang berbeda: Kajian sosiolinguistik.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Variasi bahasa pada anak usia 3-5 tahun Dengan latar bahasa ibu yang berbeda: Kajian sosiolinguistik."

Copied!
84
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Sastra

oleh

Rine Nurhayati Annisa

1005789

PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

VARIASI BAHASA

PADA ANAK USIA 3-5 TAHUN

DENGAN LATAR BELAKANG

BAHASA IBU BERBEDA:

KAJIAN SOSIOLINGUSTIK

Oleh

Rine Nurhayati Annisa

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

© Rine Nurhayati Annisa 2014

Universitas Pendidikan Indonesia

November 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

SKRIPSI

VARIASI BAHASA PADA ANAK USIA 3-5 TAHUN DENGAN LATAR BAHASA IBU YANG BERBEDA:

KAJIAN SOSIOLINGUISTIK

disetujui dan disahkan oleh pembimbing:

Pembimbing I

Dra. Novi Resmini, M.Pd. NIP 196711031993032003

Pembimbing II

Sri Wiyanti, S. S., M. Hum. NIP 197803282006042001

diketahui oleh

Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

(4)

Rine Nurhayati Annisa, 2014

Variasi bahasa pada anak usia 3-5 tahun Dengan latar bahasa ibu yang berbeda: Kajian sosiolinguistik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu VARIASI BAHASA PADA ANAK USIA 3-5 TAHUN DENGAN LATAR BAHASA IBU YANG BERBEDA:

KAJIAN SOSIOLINGUISTIK

Rine Nurhayati Annisa NIM 1005789

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi atas kekhawatiran peneliti yang didasari pada dua masalah besar yang berkaitan dengan variasi bahasa anak. Masalah yang pertama, jika si anak hanya menguasai bahasa daerah, dikhawatirkan si anak tidak dapat mengikuti perkembangan zaman karena tidak dapat bergaul dengan berbagai orang karena keterbatasan berbahasa. Masalah yang kedua, dikhawatirkan jika orang tua si anak lebih memilih mengajarkan bahasa pertama anaknya hanya bahasa Indonesia, maka di masa mendatang nanti bahasa daerah akan mulai kehilangan penuturnya yang menyebabkan kepunahan dari bahasa daerah tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan sosiolinguistik yang difokuskan pada variasi bahasa anak. Hasil dari penelitian ini adanya peritistiwa tutur, respon variasi bahasa yang dihadapi si anak, dan faktor lingkungan yang memengaruhi variasi bahasa si anak tersebut. Hasil pertama berupa peritiwa tutur pada anak usia 3-5 tahun yang ditandai dengan unsur-unsur who speak, what

language, to whom, when, and to what end. Hasil kedua berupa respon yang

didominasi oleh kognisi (pengetahuan). Hasil terakhir berupa faktor lingkungan memengaruhi variasi pada anak usia 3-5 tahun.

(5)

Rine Nurhayati Annisa, 2014

Variasi bahasa pada anak usia 3-5 tahun Dengan latar bahasa ibu yang berbeda: Kajian sosiolinguistik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LANGUAGE VARIATION CHILDREN AGES 3-5 YEARS WITH DIFFERENT MOTHER LANGUAGE BACKGROUND:

STUDY SOCIOLINGUISTICS

Rine Nurhayati Annisa NIM 1005789

ABSTRACT

This research is motivated researchers to concerns based on two major issues related to child languange variation. The first pronlem, if only the child

master the local language, it is feared the child can’t keep us wit the times because

they couldn’t get along wiyh many people because of the limitations of language. The second problem, it is feared if the child’s parents would teach their children

the language will start to lose that lead to the extinction of native spealers of the language of the area. This study used a sociolinguistics approach that focuses on child language variation. The results of this study the presence of speech event, language varation response facing the child and environmental factors that influence the variation in child language. The first results in the form of speech event in children aged 3-5 years were marked by elements of who speak, what language, to whom, when, and to what end. The results of the second form of the response is dominated by the response of cognition (knowledge). Recent results in the form of environmental factors that influence variation in children aged 3-5 years.

(6)

Rine Nurhayati Annisa, 2014

Variasi bahasa pada anak usia 3-5 tahun Dengan latar bahasa ibu yang berbeda: Kajian sosiolinguistik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

LEMBAR PERSEMBAHAN ... ii

LEMBAR PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

UCAPAN TERIMA KASIH ... vii

DAFTAR ISI ...viii

DAFTAR TABEL ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Masalah Penelitian ... 5

1. Identifikasi Masalah ... 5

2. Batasan Masalah... 5

3. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 6

1. Manfaat Teoretis ... 6

2. Manfaat Praktis ... 6

E. Struktur Organisasi Skripsi ... 7

BAB II PENELITIAN TERDAHULU, SOSIOLINGUISTIK, RESPONS AKTIF, DAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK...8

A. Penelitian Terdahulu ... 8

(7)

Rine Nurhayati Annisa, 2014

Variasi bahasa pada anak usia 3-5 tahun Dengan latar bahasa ibu yang berbeda: Kajian sosiolinguistik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Bahasa Pertama ... 11

3. Bahasa dan Masyarakat ... 11

4. Variasi Bahasa ... 12

a. Variasi Bahsa dari Segi Penutur ... 12

b. Variasi Bahasa dari Segi Pemakaian ... 14

c. Variasi Bahasa dari Segi Keformalan ... 15

d. Variasi Bahasa dari Segi Sarana ... 16

5. Interferensi ... 17

6. Alih Kode dan Campur Kode ... 17

a. Alih Kode ... 17

b. Campur Kode ... 18

C. Respon Aktif ... 19

D. Perkembangan Bahasa Anak ... 19

BAB III METODE PENELITIAN ... 23

A. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 23

B. Desain Penelitian ... 23

C. Metode Penelitian... 24

D. Definisi Operasional... 25

E. Instrumen Penelitian... 25

1. Observasi dan Format Wawancara... 26

2. Kartu Data ... 26

F. Teknik Pengumpulan Data ... 27

(8)

xi

Rine Nurhayati Annisa, 2014

Variasi bahasa pada anak usia 3-5 tahun Dengan latar bahasa ibu yang berbeda: Kajian sosiolinguistik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB IV DESKRIPSI DAN PEMBAHASAN PERISTIWA TUTUR PADA ANAK USIA 3-5 TAHUN, KARAKTERISTIK VARIASI BAHASA USIA 3-5 TAHUN, FAKTOR LINGKUNGAN MEMENGARUHI VARIASI

BAHASA ANAK USIA 3-5 TAHUN ... 29

A. Deskripsi, Analisis, dan Pembahasan ... 29

1. Deskripsi, Analisis, dan Pembahasan Peristiwa Tutur dan Respon pada Anak Usia 3-5 Tahun Terhadap Tuturan Mitra Tuturnya ... 29

a. Peristiwa Tutur Tanggal 15 April 2014 Antara Sinta, Putri, dan Cellyna ... 30

1) Peristiwa Tutur Anak Usia 3-5 Tahun Tanggal 15 April 2014 ... 30

b. Peristiwa Tutur Tanggal 06 Mei 2014 Antara Andam, Zidan, dan Hariri ... 33

1) Peristiwa Tutur Anak Usia 3-5 Tahun Tanggal 06 Mei 2014 ... 34

c. Peristiwa Tutur Tanggal 18 Mei 2014 Antara Chega dan Amira ... 37

1) Peristiwa Tutur Anak Usia 3-5 Tahun Tanggal 18 Mei 2014 ... 38

d. Peristiwa Tutur Tanggal 31 Mei 2014 Antara Fariz dan Muhammad Dzaki Ahza Alsyahmi ... 45

1) Peristiwa Tutur Anak Usia 3-5 Tahun Tanggal 31 Mei 2014 ... 45

B. Karakteristik Variasi Bahasa Anak Usia 3-5 Tahun Dan Pembahasan .. 51

1. Karakteristik Kebahasaan ... 51

a. Alih Kode dan Campur Kode dalam Tuturan Sinta, Putri, dan Cellyna ... 51

b. Alih Kode dan Campur Kode dalam Tuturan Andam, Zidan, dan Hariri ... 53

c. Alih Kode dan Campur Kode dalam Tuturan Chega dan Amira .. 55

(9)

Rine Nurhayati Annisa, 2014

Variasi bahasa pada anak usia 3-5 tahun Dengan latar bahasa ibu yang berbeda: Kajian sosiolinguistik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Respons anak Usia 3-5 Tahun Terhadap Tuturan Mitra Tuturnya

Tanggal 15 April 2014 ... 60

b. Respons anak Usia 3-5 Tahun Terhadap Tuturan Mitra Tuturnya Tanggal 06 Mei 2014 ... 62

c. Respons anak Usia 3-5 Tahun Terhadap Tuturan Mitra Tuturnya Tanggal 18 Mei 2014 ... 64

d. Respons anak Usia 3-5 Tahun Terhadap Tuturan Mitra Tuturnya Tanggal 31 Mei 2014 ... 67

C. Faktor Lingkungan yang Memengaruhi Variasi Bahasa pada Anak Usia 3-5 Tahun ... 70

1. Cellyna (5 Tahun) ... 71

2. Zidan (4 Tahun) ... 73

3. Amira (5 Tahun) ... 75

4. Syahmi (3 Tahun) ... 75

5. Sinta (5 Tahun) ... 76

6. Putri (5 Tahun) ... 77

7. Andam (4 Tahun) ... 78

8. Hariri (4 Tahun) ... 79

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ...81

A. Simpulan ...81

B. Saran ...82

DAFTAR PUSTAKA ...83

LAMPIRAN ...85

(10)

xi

Rine Nurhayati Annisa, 2014

Variasi bahasa pada anak usia 3-5 tahun Dengan latar bahasa ibu yang berbeda: Kajian sosiolinguistik

(11)

Rine Nurhayati Annisa, 2014

Variasi bahasa pada anak usia 3-5 tahun Dengan latar bahasa ibu yang berbeda: Kajian sosiolinguistik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Seiring dengan berkembangnya zaman globalisasi, bahasa-bahasa di

negara Indonesia semakin berkembang. Masyarakat lebih cenderung

menggunakan bahasa modern dibandingkan dengan bahasa daerahnya. Seperti

yang diketahui bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional. Penggunaan bahasa

Indonesia sedikit demi sedikit melunturkan bahasa daerah. Sebagian dari

masyarakat Indonesia lupa akan kebudayaan yang telah diwariskan secara

turun-temurun.

Bahasa daerah merupakan bahasa khas yang lazim digunakan di suatu

daerah tertentu sesuai dengan latar budanya masing-masing. Dengan latar budaya

yang berbeda-beda, Indonesia memiliki bahasa daerah terbanyak di dunia.

Menurut Kepala Pusat Bahasa (Sugono, 2011) terdapat sekitar 746 bahasa daerah

di Indonesia. Namun, seperti yang diketahui zaman sekarang banyak masyarakat

khususnya anak muda dan orang-orang yang tinggal di perkotaan besar kurang

peduli dengan bahasa daerah. Mereka beranggapan berkomunikasi menggunakan

bahasa daerah dirasa kuno dan tidak kekinian. Hal tersebut didukung dengan

fenomena ketika para orang tua khususnya orang tua muda lebih cenderung

memberikan bahasa pertama atau bahasa ibu pada anaknya itu dengan bahasa

Indonesia. Fenomena bahasa tersebut mengakibatkan bahasa daerah sedikit demi

sedikit dilupakan, bahasa daerah merupakan bahasa penting pada suku tertentu.

Anak-anak zaman sekarang banyak yang kurang mengerti apabila diajak untuk

berkomunikasi menggunakan bahasa daerah.

Oleh karena itu, perkembangan bahasa pada anak tidak luput dari

perhatian para pendidik umumnya dan khususnya pada orangtua. Perkembangan

bahasa pada anak-anak tidak dapat berlangsung dengan baik tanpa didukung aktif

(12)

2

]

Rine Nurhayati Annisa, 2014

Variasi bahasa pada anak usia 3-5 tahun Dengan latar bahasa ibu yang berbeda: Kajian sosiolinguistik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

perkembangan bahasa anak. Seorang ayah harus menjadi teladan yang baik bagi

anaknya dalam mengucapkan kata-kata yang tidak kasar, tuntunan agama, dan

tidak berbicara secara membentak. Jika orang tua bekerjasama dengan baik dalam

memberikan teladan yang positif bagi anak dalam masa perkembangannya, maka

anak akan tumbuh menjadi generasi yang mulia budi pekerti dan santun budi

bahasanya.

Penelitian ini berkaca pada teori variasi bahasa yang terdapat dalam ilmu

sosiolinguistik. Variasi bahasa merupakan keragaman berbahasa. Adapun

terjadinya keragaman berbahasa disebabkan oleh latar belakang bahasa yang

berbeda. Setiap kegiatan memerlukan atau menyebabkan terjadinya keragaman

bahasa. Keragaman ini akan semakin bertambah kalau bahasa tersebut digunakan

oleh penutur yang sangat banyak, serta dalam wilayah yang sanga luas (Chaer dan

Agustina, 2004: 61). Berikut akan peneliti tampilkan contoh percakapan yang

mengandung variasi bahasa pertama.

Tuturan 1

Neva: “ Fadil, nambut crayonlah” Fadil: “ apa ? ”

Neva: “ eta, nambut crayon ih! “

Fadil: “ apa atuh? “

Neva: “ bu guru. Bu guru, Fadil na pelit alim masihan nambut crayon”

Tuturan 2

Andam: mana cik ningali pasti can beres kamu mah

Zidan: heueh, tadi aku liat masih kosong (menunjuk kearah buku) Andam: mana cik ningal

Zidan: tuh liat aja bukunya, tuh kan kosong Hariri: haha enya abi eleh

Terlihat dalam situasi tuturan 1 di atas bertemunya anak yang berbahasa

pertama bahasa Indonesia (Fadil) dan anak yang berbahasa pertama bahasa daerah

(Neva) menyebabkan komunikasi antara Fadil yang memiliki bahasa pertama

(13)

]

Rine Nurhayati Annisa, 2014

Variasi bahasa pada anak usia 3-5 tahun Dengan latar bahasa ibu yang berbeda: Kajian sosiolinguistik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bahasa daerah (Sunda). Hal ini terjadi karena latar belakang bahasa pertama yang

diberikan oleh orang tua mereka berbeda. Masing-masing anak tidak dibekali

kemampuan menguasai dua bahasa, baik bahasa Indonesia dan bahasa daerah

maupun sebaliknya. Hal ini dikhawatirkan akan menimbulkan dua masalah besar.

Masalah yang pertama, jika si anak hanya menguasai bahasa daerah,

dikhawatirkan si anak tidak dapat mengikuti perkembangan zaman karena tidak

dapat bergaul dengan berbagai orang karena keterbatasan berbahasa. Masalah

yang kedua, dikhawatirkan jika orang tua si anak lebih memilih mengajarkan

bahasa pertama anaknya hanya bahasa Indonesia, maka di masa mendatang nanti

bahasa daerah akan mulai kehilangan penuturnya yang menyebabkan kepunahan

dari bahasa daerah tersebut.

Tuturan yang kedua ditunjukan murid-murid TKQ Al Falah Cisaranten

sedang mengerjakan tugas yang diberikan oleh gurunya. Andam dan Hariri

merupakan anak keturunan Sunda dan sehari-hari menggunakan bahasa Sunda

untuk berkomunikasi dengan orang tuanya maupun dengan teman-temannya. Hal

itu ditunjukkan ketika peneliti mewawancarai salah satu orang tua mereka.

Sedangkan, Zidan merupakan anak keturunan Lampung Sunda. Zidan sedikit

mengerti apa yang dibicarakan oleh temen-temannya. Namun, untuk melafalkan

bahasa Sunda Zidan cukup kesulitan untuk melafalkannya begitu pun dengan

bahasa Lampung. Ketika mewawancarai orang tua Zidan mengatakan bahwa

Zidan tidak begitu diberikan bahasa Sunda ataupun Lampung yang lebih.

Begitupun orang tua Zidan jarang menggunakan bahasa Lampung atau Sunda

dalam berkomunikasi di rumahnya. Mereka lebih memilih bahasa Nasional yang

mereka berikan kepada anaknya untuk berkomunikasi.

Fenomena bahasa di atas dapat dikaji dengan menggunakan teori

sosiolinguistik berkaitan dengan dengan fenomena sikap bahasa atau language

(14)

4

]

Rine Nurhayati Annisa, 2014

Variasi bahasa pada anak usia 3-5 tahun Dengan latar bahasa ibu yang berbeda: Kajian sosiolinguistik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bahasa. Menurut Kridalaksana (2001: 197) sikap bahasa adalah posisi atau mental

atau perasaan terhadap bahasa sendiri atau bahasa orang lain.

Dengan melihat fakta bahasa tersebut, peneliti akan melakukan penelitian

mengenai variasi tuturan pada anak usia 3-5 tahun di TKQ Al- Falah yang berada

di Cisaranten Kulon Kota Bandung. Umumnya anak usia 3-5 tahun merupakan

usia anak mulai belajar bicara, dimulai dari pola pembentukan bahasanya

bersamaan dengan terlengkapinya alat-alat bicara. Pertanyaan-pertanyaan

„bagaimana‟ dan „mengapa‟ merupakan bahasa sehari-hari yang telah dikuasai meskipun masih terdapat beberapa kesalahan (Ditangtias, 2010)

Penelitian serupa pernah dilakukan oleh peneliti-peneliti lain. Ditangtias

(2010) melakukan penelitian mengenai pelafalan kata bahasa Indonesia pada anak

usia 2 tahun-2,5 tahun yang berbahasa pertama bahasa Indonesia. Dalam

penelitiannya, Ditangtias menjelaskan pelafalan anak usia 2 tahun-2,5 tahun

dalam melafalkan bahasa Indonesia. Perbedaan dengan penelitian yang akan

dikaji adalah penelitian tuturan anak usia 3-5 tahun dengan latar bahasa ibu yang

berbeda sedangkan dalam penelitian Ditangtias mengkaji mengenai pelafalan anak

usia 2 tahun-2,5 tahun dalam melafalkan bahasa Indonesia.

Alamsyah (2011) melakukan penelitian mengenai pemilihan bahasa

Indonesia sebagai bahasa pertama anak dalam keluarga masyarakat Aceh penutur

bahasa Aceh, di Nanggroe Aceh Darussalam. Dari hasil penelitiannya,

disimpulkan informan hanya mengerti sedikit mengenai kosakata bahasa

Indonesia. Penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Alamsyah sangat

berbeda. Penelitian ini lebih memfokuskan pada respon anak usia 3-5 tahun

terhadap mitra tuturnya dan faktor lingkungan yang memengaruhi variasi tuturan

anak usia 3-5 tahun.

Selain itu, Marnita (2011) meneliti mengenai pengaruh bahasa pertama

terhadap kemampuan bahasa Indonesia lisan dan tulis anak-anak Minangkabau.

(15)

]

Rine Nurhayati Annisa, 2014

Variasi bahasa pada anak usia 3-5 tahun Dengan latar bahasa ibu yang berbeda: Kajian sosiolinguistik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tulisan anak-anak. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Marnita terlihat dari

dampak variasi tuturan yang dialami oleh anak. Penelitian ini menitikberatkan

dampak berkomunikasi pada anak usia 3-5 tahun karena variasi tuturan dengan

latar bahasa ibu yang berbeda-beda.

Penelitian kali ini membahas dampak perbedaan bahasa pertama yang

dimiliki setiap anak sehingga mengganggu proses komunikasi antara anak yang

memiliki bahasa pertama yang berbeda. Perbedaan dengan penelitian lainnya

dapat terlihat dari bahasan penelitian yang lebih menitik beratkan pada peristiwa

tutur, respon, dan faktor lingkungan pada anak usia 3-5 tahun di TKQ Al- Falah

Cisaranten dan daerah Cijambe Ujungberung yang memiliki siswa dengan bahasa

pertama yang berbeda-beda.

B. Masalah Penelitian

Pada bagian masalah penelitian peneliti akan memaparkan identifikasi

masalah penelitian, batasan masalah, dan rumusan masalah. Berikut

pemaparannya.

1. Identifikasi Masalah Penelitian

Dalam penelitian ini akan dilakukan pengidentifikasian masalah. Adapun

identifikasi masalahnya sebagai berikut.

1) Anak yang memiliki kemampuan bahasa pertama bahasa Indonesia akan

mengurangi penutur bahasa daerah yang pada akhirnya akan terjadi

kepunahan pada bahasa daerah.

2) Anak yang memiliki kemampuan bahasa daerah saja dikhawatirkan tidak

dapat mengikuti perkembangan zaman karena tidak dapat bergaul dengan

orang lain yang memiliki bahasa lain dengannya.

3) Faktor lingkungan memengaruhi bahasa pertama pada anak usia 3-5 tahun.

2. Batasan Masalah

Setelah mengidentifikasi masalah, cakupan masalah dalam penelitian ini

(16)

6

]

Rine Nurhayati Annisa, 2014

Variasi bahasa pada anak usia 3-5 tahun Dengan latar bahasa ibu yang berbeda: Kajian sosiolinguistik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1) Korpus data yang diambil berupa tuturan dari anak usia 3-5 tahun.

2) Fakta bahasa diambil dari TKQ Al- Falah, Cisaranten Kulon, Kota

Bandung dan daerah Cijambe Ujung Berung Bandung.

3) Bahasa yang diambil hanya bahasa Indonesia dan bahasa daerah (Sunda,

Jawa, dan Padang).

4) Pada penelitian ini, hanya berbicara seputar variasi bahasa pada bahasa

pertama bahasa Indonesia dan bahasa daerah (Sunda, Jawa, Lampung dan

Padang) pada anak usia 3-5 tahun.

3. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1) Bagaimana peristiwa tutur dalam tuturan pada anak usia 3-5 tahun

berdasarkan teori Fishman?

2) Bagaimana karakteristik variasi bahasa anak usia 3-5 tahun?

3) Bagaimana faktor lingkungan memengaruhi variasi bahasa anak usia 3-5

tahun?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan:

1) peristiwa tutur dalam tuturan pada anak usia 3-5 tahun berdasarkan teori

Fishman;

2) karakteristik variasi bahasa anak usia 3-5 tahun;

3) faktor lingkungan yang memengaruhi variasi bahasa anak usia 3- 5 tahun.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik manfaat teoretis

maupun manfaat praktis. Manfaat tersebut dipaparkan sebagai berikut.

(17)

]

Rine Nurhayati Annisa, 2014

Variasi bahasa pada anak usia 3-5 tahun Dengan latar bahasa ibu yang berbeda: Kajian sosiolinguistik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1) Perkembangan teori variasi bahasa merupakan bagian dari sosiolinguistik,

diharapkan menambah khazanah ilmu pengetahuan mengenai kemampuan

berbahasa, bahasa Indonesia dan bahasa daerah sebagai bahasa pertama.

2) Menambah pengetahuan pengetahuan dalam bidang sosiolinguistik mengenai

pengaruh bahasa pertama terhadap kemampuan anak usia 3-5 tahun dalam

berbahasa, bahasa Indonesia dan bahasa daerah.

2. Manfaat Praktis

1) Menambah pengetahuan tentang kemampuan berbahasa pada anak usia 3-5

tahun bagi peneliti khususnya bagi para pembaca.

2) Menambah pengetahuan bagi para orang tua akan pentingnya pembelajaran

bahasa daerah sebagai bahasa pertama si anak.

E. Struktur Organisasi Skripsi

Pada bagian struktur organisasi skripsi, peneliti akan memaparkan secara

umum mengenai rincian-rincian bab dan subbab pada skripsi ini.

a. Bab I: Pendahuluan berisi latar belakang penelitian, identifikasi masalah

penelitian, batasan masalah penelitian, rumusan masalah penelitian,

rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.

b. Bab II: Tinjauan Pustaka dan Kajian Teoretis berisi mengenai

perbandingan penelitian yang sudah pernah diteliti dengan penelitian yang

sedang diteliti. Kajian Teori berisi teori-teori yang digunakan oleh peneliti

dalam menyelesaikan skripsi.

c. Bab III: Metode Penelitian berisi lokasi dan subjek penelitian, metode

(18)

8

]

Rine Nurhayati Annisa, 2014

Variasi bahasa pada anak usia 3-5 tahun Dengan latar bahasa ibu yang berbeda: Kajian sosiolinguistik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

d. Bab IV: Hasil Penelitian dan Pembahasan berisi mengenai pengolahan

atau analisis data yang menghasilkan temuan yang berkaitan dengan

masalah penelitian.

e. Bab V: Simpulan dan Saran berisi isian yang merupakan penutup dari

skripsi ini. Menyimpulkan hasil temuan penelitian dan saran yang dapat

ditujukan kepada para pengguna hasil penelitian yang bersangkutan atau

kepada peneliti berikutnya yang berminat untuk melakukan penelitian

(19)

Rine Nurhayati Annisa, 2014

Variasi bahasa pada anak usia 3-5 tahun Dengan latar bahasa ibu yang berbeda: Kajian sosiolinguistik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

Pada Bab III ini terbagi ada beberapa bagian, diantaranya (1) Lokasi dan

Subjek Penelitian, (2) Desain Penelitian, (3) Metode Penelitian, (4) Definisi

Operasional, (5) Instrumen Penelitian, (6) Teknik Pengumpulan Data, dan (7)

Teknik Pengolahan Data. Berikut paparannya.

A. Lokasi dan Subjek Penelitian

Lokasi penelitian berada di TKQAl- Falah, Cisaranten Kulon, Bandung

dan di daerah Cijambe Ujungberung Bandung. Anak-anak usia 3-5 tahun

merupakan sumber data primer. Sumber data dari para orang tua anak-anak

merupakan sumber data sekunder dari penelitian ini.

Subjek penelitian yang diambil berupa tuturan. Tuturan anak usia antar 3-5

tahun yang memiliki latar belakang bahasa ibu berbeda.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian ini dilakukan melakukan observasi. Setelah itu peneliti

akan melakukan transkrip rekaman tuturan anak kemudian salin ke dalam kartu

data lalu menganalisis data tuturan tersebut. Setelah itu peneliti akan membahas

dengan menggunakan teori-teori yang bersangkutan kemudian menyimpulkan

(20)

25

Rine Nurhayati Annisa, 2014

Variasi bahasa pada anak usia 3-5 tahun Dengan latar bahasa ibu yang berbeda: Kajian sosiolinguistik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Bagan Desain Penelitian

C. Metode Penelitian

Metode yang digunakan adalah metode deskriptif yang pada dasarnya

menggunakan pendekatan fungsional. Artinya, penelitian kali ini tidak

memandang bahasa dari segi unsur-unsurnya saja akan tetapi, penelitian kali ini Peristiwa Tutur Anak Usia 3-5 Tahun dengan

Latar Bahasa Ibu yang Berbeda

Pembahasan Teknik Pengumpulan Data

Observasi ke TKQ Al Falah dan daerah Cijambe Ujungberung Bandung

Teknik Pengolahan Data

1. Transkrip Rekaman Tuturan Anak

2. Salin kedalam Kartu Data 3. Analisis Data

4. Identifikasi Data

(21)

Rine Nurhayati Annisa, 2014

Variasi bahasa pada anak usia 3-5 tahun Dengan latar bahasa ibu yang berbeda: Kajian sosiolinguistik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memandang bahasa berdasarkan fungsi-fungsi bahasa yang berlaku di masyarakat.

Adapun pendapat Sudaryanto (1986:62) mengenai metode deskriptif adalah

metode ini memaparkan bahwa penelitian yang dilakukan semata-mata hanya

berdasarkan pada fakta yang ada dan fenomena yang memang secara empiris

hidup pada penutur-penuturnya sehingga yang dihasilkan atau yang dicatat berupa

berian bahasa yang biasa dikatakan sifat seperti potret apa adanya.

D. Definisi Operasional

Pada bagian definisi operanasional, peneliti akan menjelaskan beberapa

istilah yang digunakan dalam penelitian ini.

1. Variasi bahasa merupakan bahasa yang beragam, lahir karena adanya interaksi

sosial yang dilakukan oleh sekelompok anak usia 3-5 tahun di TKQ Al- Falah,

Cisaranten Kulon dengan latar belakang bahasa ibu yang berbeda.

2. Bahasa ibu adalah bahasa yang pertama didapatkaan oleh anak usia 3-5 tahun

di TKQ Al-Falah. Seorang anak belajar mengenai dasar-dasar bahasa dari

keluarga atau lingkungannya.

3. Sikap bahasa pada anak usia 3-5 tahun adalah perasaan anak terhadap bahasa

sendiri atau bahasa anak lainnya.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah susunan

daftar pertanyaan yang akan diberikan kepada responden (anak usia 3-5 tahun)

dan beberapa daftar pertanyaan dalam bentuk wawancara yang akan diberikan

kepada orang tua dari anak-anak tersebut. Berikut uraiannya.

1. Pedoman Obsevasi

Pedoman observasi yang akan diberikan kepada responden (anak usia 3-5

tahun) berupa pertanyaan umum terkait apa yang responden lihat dan lakukan.

Respon aktif apa yang dilakukan responden ketika sedang ditanya oleh peneliti,

(22)

27

Rine Nurhayati Annisa, 2014

Variasi bahasa pada anak usia 3-5 tahun Dengan latar bahasa ibu yang berbeda: Kajian sosiolinguistik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

responden menjawab apa yang ditanyakan oleh peneliti, mengertikah apa yang

peneliti tanyakan kepada responden meskipun bahasa yang digunakan tidak biasa

digunakan oleh responden. Hal tersebut dilakukan karena dari aktivitas yang

dilakukan responden tentu saja berkomunikasi, kemampuan berkomunikasilah

yang akan peneliti teliti.

Daftar pertanyaan untuk responden berbahasa pertama bahasa Indonesia.

Etnis Sunda Etnis Jawa

1. Namina saha? 1. Nami panjenengan sinten?

2. Yuswana sabaraha? 2. Yuswa panjenengan pinten?

3. Sakolana dimana? 3. Sekolaeh wonten pundi?

4. Bumi dimana? 4. Daleme pun sampean wonten pundi?

5. Karesepna naon? 5. Resep panjenengan nopo?

1) Contoh susunan wawancara

Berikut contoh susunan wawancara yang akan diberikan kepada orang tua

responden.

a. Keluarga Ibu atau Bapak berasal dari suku mana?

b. Bahasa apa yang Ibu atau Bapak ajarkan pertama kali kepada anak?

c. Mengapa Ibu atau Bapak memilih bahasa tersebut yang diberikan kepada anak

sebagai bahasa pertamanya?

d. Bahasa apa yang lebih sering digunakan Ibu atau Bapak dalam berkomunikasi

dengan anak setelah anak mulai fasih untuk berkomunikasi?

e. Bahasa apa yang digunakan ketika anak berkomunikasi dengan lingkungan

(23)

Rine Nurhayati Annisa, 2014

Variasi bahasa pada anak usia 3-5 tahun Dengan latar bahasa ibu yang berbeda: Kajian sosiolinguistik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

f. Masyarakat sekitar tempat tinggal ibu berasal dari mana saja?

2. Kartu data

Tabel 3.1 Instrumen Penelitian Pada Format Kartu Data

No. Kartu

Data

Analisis Tuturan

Keterangan

No. Kartu : Nomor kartu data

Data : Bentuk tuturan yang akan dianalisis

Analisis Tuturan : Unsur-unsur yang akan dianalisis pada tuturan

F. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan dua teknik untuk mengumpulkan data. Berikut

pemaparannya.

1) Observasi

Proses pengumpulan data yang akan dilakukan adalah observasi, peneliti

mengamati langsung ke lapangan yang biasa disebut partisipan. Dengan

melakukan observasi terlihat gambaran jelas mengenai kehidupan sosial,

sebagaimana penelitian sosiolinguistik yang mengamati mengenai lingkungan.

Hasil dari observasi yang dilakukan oleh peneliti berupa tuturan anak-anak usia

3-5 tahun yang memiliki latar belakang bahasa pertama yang berbeda.

Diutamakan tuturan yang lahir dari respon si anak ketika berkomunikasi

menggunakan bahasa yang lain dari bahasa pertama yang dikuasainya.

Dengan melakukan observasi, peneliti menggunakan metode simak dan

catat. Peneliti akan menyimak proses komunikasi antara dua anak yang memiliki

(24)

29

Rine Nurhayati Annisa, 2014

Variasi bahasa pada anak usia 3-5 tahun Dengan latar bahasa ibu yang berbeda: Kajian sosiolinguistik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

seluruh tuturan kedua anak tersebut yang nantinya akan menjadi korpus utama

bagi peneliti.

2) Wawancara

Teknik wawancara ini ditunjukan kepada para orang tua responden. Pada

teknik wawancara ini dilakukan secara mendalam yang diharapkan akan lebih

mendapatkan informasi yang lebih akurat. Peneliti akan menyiapkan pertanyaan

sebelumnya sesuai dengan kebutuhan. Tentu saja dengan teknik wawancara

berstruktur ini, orang tua responden tidak bebas untuk mengisinya.

G. Teknik Pengolahan Data

Pada teknik pengolahan data, peneliti menggunakan teknik kualitatif guna

mendeskripsikan fenomena bahasa variasi bahasa. Fenomena tersebut dimulai dari

dampak variasi tuturan terhadap proses komunikasi anak usia 3-5 tahun, kemudian

respon verbal yang dikeluarkan si anak, ketika mendapatkan pertanyaan dengan

latar belakang bahasa yang berbeda dengan si anak, dan yang terakhir

menjelaskan bagaimana faktor lingkungan memengaruhi variasi bahasa pada

anak. Di bawah ini, peneliti akan menjelaskan perincian teknik pengolahan data

yang akan dilakukan secara lengkap.

1) Setelah peneliti mendapatkan data berupa tuturan, peneliti akan mentranskrip

data lisan ke dalam data tulisan.

2) Kemudian setelah ditranskripsikan, data tersebut akan peneliti analisis

menggunakan teori variasi bahasa guna mengetahui dampak variasi bahasa

terhadap proses komunikasi pada anak.

3) Setelah mengetahui dampak apa yang terjadi, data tersebut akan peneliti

gunakan untuk mengetahui bagaimana respon verbal anak terhadap bahasa

(25)

Rine Nurhayati Annisa, 2014

Variasi bahasa pada anak usia 3-5 tahun Dengan latar bahasa ibu yang berbeda: Kajian sosiolinguistik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4) Selanjutnya, peneliti akan melakukan wawancara kepada orang tua si anak,

untuk mengetahui bagaimana faktor lingkungan berpengaruh terhadap variasi

bahasa pada anak.

5) Langkah terakhir peneliti akan menyimpulkan hasil temuan analisis mengenai

peristiwa tutur, respon anak, dan faktor lingkungan yang memengaruhi variasi

(26)

Rine Nurhayati Annisa, 2014

Variasi bahasa pada anak usia 3-5 tahun Dengan latar bahasa ibu yang berbeda: Kajian sosiolinguistik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB IV

DESKRIPSI DAN PEMBAHASAN PERISTIWA TUTUR PADA ANAK USIA 5 TAHUN, KARAKTERISTIK VARIASI BAHASA ANAK USIA

3-5 TAHUN, FAKTOR LINGKUNGAN MEMENGARUHI VARIASI BAHASA ANAK USIA 3-5 TAHUN

A. Deskripsi, Analisis, dan Pembahasan

Data yang dianalisis dalam penelitian ini adalah tuturan anak usia 3-5

tahun. Data tersebut didapatkan di TKQ Al Falah dan di daerah Cijambe

Ujungberung Bandung ketika si anak sedang bermain dengan temannya yang

memiliki bahasa ibu berbeda. Tuturan yang diucapkan oleh anak tersebut direkam

oleh peneliti kemudian ditranskripkan ke dalam tulisan.

Tuturan yang diambil berupa tuturan si anak yang memiliki bahasa ibu

berbeda. Bahasa ibu yang digunakan ketika melakukan penelitian adalah bahasa

Sunda-bahasa Jawa, bahasa Sunda-bahasa Padang, dan bahasa Sunda-bahasa

Lampung. Anak yang memiliki bahasa ibu berbeda lebih banyak menggunakan

bahasa Nasional, yaitu bahasa Indonesia ketika berbicara dengan temannya yang

memiliki bahasa ibu berbeda. Berikut ini dipaparkan deskripsi, analisis, dan

pembahasan.

1. Deskripsi, Analisis, dan Pembahasan Peristiwa Tutur pada Anak Usia 3-5 Tahun

Bahasa sangat erat kaitannya dengan perkembangan berpikir individu.

Perkembangan individu tampak dalam perkembangan bahasanya yaitu

kemampuan membentuk pengertian, menyusun pendapat, dan menarik

kesimpulan. Perkembangan pikiran itu dimulai usia 1,6-2,0 tahun, yaitu pada saat

(27)

Rine Nurhayati Annisa, 2014

Variasi bahasa pada anak usia 3-5 tahun Dengan latar bahasa ibu yang berbeda: Kajian sosiolinguistik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Data yang dibutuhkan untuk analisis pada penelitian ini didapat dari empat

orang anak. Anak pertama bernama Cellyna Eka Ningtyas yang berusia 5 tahun.

Cellyna memiliki latar belakang orang tua yang berasal dari etnis Sunda dan Jawa.

Dalam kesehariannya, Cellyna terbiasa berkomunikasi dengan kedua orang tuanya

menggunakan bahasa Indonesia. Namun, Cellyna mengerti bahasa daerah baik

Sunda maupun Jawa, tetapi Cellyna tidak mampu berkomunikasi secara verbal

menggunakan bahasa daerah. Begitu pula ketika berkomunikasi dengan

lingkungan di sekolahnya. Cellyna terbiasa berkomunikasi dengan bahasa

Indonesia di lingkungan yang mayoritas menggunakan bahasa daerah (Sunda).

Pernyataan tersebut berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan orang tua

Cellyna mengenai aktivitas berbahasa Cellyna sehari-hari. Berikut ini dipaparkan

deskripsi, analisis, dan pembahasan.

a. Peristiwa Tutur Tanggal 15 April 2014 Antara Sinta, Putri, dan Cellyna

Penelitian dimulai pada 15 April 2014 di TKQ Al Falah Cisaranten

Bandung. Saat itu, peneliti melakukan observasi di kelas A yang sedang

mengikuti pelajaran mewarnai. Terlihat setiap anak begitu antusias mengikuti

pelajaran tersebut. Hingga suatu saat, peneliti melihat Cellyna (sumber data)

tengah berkomunikasi dengan kedua temannya, yang bernama Putri dan Sinta.

Setelah diamati dengan seksama, peneliti menemukan gejala berbahasa pada

Cellyna. Hal tersebut dapat terlihat pada data di bawah ini.

1) Peristiwa Tutur Anak Usia 3-5 Tahun Tanggal 15 April 2014 Tabel 4.1

Tuturan Sinta, Putri, dan Cellyna

(28)

31

Rine Nurhayati Annisa, 2014

Variasi bahasa pada anak usia 3-5 tahun Dengan latar bahasa ibu yang berbeda: Kajian sosiolinguistik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Data (1) Sinta: abdi mah entos ieu tingali ngawarnaana (2) Putri : abdi oge entos atuh, yeuh tingal.

(3) Cellyna: kalian kenapa?

(4) Putri : kamu udah belum ngawarnaan eta bukuna? (5) Cellyna : oh mewarnai?Udah atuh aku juga. Inih liat

nih sama kalian, bagusan yang aku.

Analisis Tuturan who speak,

Sinta, Putri, dan Cellyna

what language,

Variasi bahasa, bahasa tidak formal,Indonesia-Sunda

to whom,

(1) Sinta bertutur kepada Putri,

(2) Putri bertutur kepada Sinta

(3) Cellyna bertutur kepada Putri dan Sinta

(4) Putri bertutur kepada Cellyna

(5) Cellyna bertutur kepada Putri dan Sinta

when

Tanggal 15 April 2014 pukul 09.00 WIB, di kelas A

TKQ Al Falah Cisaranten Kulon.

to what end.

(1) Sinta: abdi mah entos ieu tingali ngawarnaana

(tuturan di atas memiliki tujuan bahwa Sinta ingin

memperlihatkan hasil mewarnainya kepada Putri).

(2) Putri : abdi oge entos atuh, yeuh tingal.

(tuturan di atas memiliki tujuan sebagai kalimat

penegas bahwa Putri juga telah selasai mengerjakan

tugas mewarnai).

(29)

Rine Nurhayati Annisa, 2014

Variasi bahasa pada anak usia 3-5 tahun Dengan latar bahasa ibu yang berbeda: Kajian sosiolinguistik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(tuturan di atas merupakan kalimat tanya yang

memiliki tujuan bahwa Cellyna tidak mengerti apa

yang dituturkan oleh Sinta dan Putri).

(4) Putri : kamu udah belum ngawarnaan eta bukuna?

(tuturan di atas bertujuan untuk mejelaskan atas

ketidakpahaman Cellyna terhadap tuturan Sinta dan

Putri sebelumnya).

(5) Cellyna : oh mewarnai?Udah atuh aku juga. Inih liat

nihsama kalian, bagusan yang aku.

(tuturan di atas memiliki tujuan sebagai kalimat

penegas bahwa Cellyna mengerti apa yang dituturkan

oleh Sinta dan Putri).

Dalam tuturan di atas unsur-unsur who speak, what language, to whom,

when, and to what end terpenuhi semua. Berikut akan dipaparkan unsur-unsur

who speak, what language, to whom, when and to what end.

a) Who Speak

Tuturan pertama dituturkan oleh Sinta, Putri, dan Cellyna.

b) What Languange

Bahasa yang digunakan dalam tuturan tersebut adalah bahasa Sunda dan

bahasa Indonesia dalam ragam bahasa tidak formal.

c) To Whom

(1) Sinta bertutur kepada Putri,

(2) Putri bertutur kepada Sinta

(3) Cellyna bertutur kepada Putri dan Sinta

(4) Putri bertutur kepada Cellyna

(5) Cellyna bertutur kepada Putri dan Sinta

d) When

Tuturan tersebut dilakukan di kelas A TKQ Al Falah saat pelajaran

(30)

33

Rine Nurhayati Annisa, 2014

Variasi bahasa pada anak usia 3-5 tahun Dengan latar bahasa ibu yang berbeda: Kajian sosiolinguistik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu e) To What End

Tujuan dari tuturan pertama yang dituturkan oleh Sinta adalah sebagai

penegasan bahwa tugas mewarnai yang diberikan kepadanya telah diselesaikan

olehnya. Hal tersebut ditunjukkan dalam tuturan berikut.

Sinta: abdi mah entos ieu tingali ngawarnaana. atau dalam bahasa Indonesia adalah

Sinta: coba lihat saya sudah selesai mewarnainya.

Tuturan kedua dituturkan oleh Putri kepada Sinta yang bertujuan untuk

menegaskan bahwa Putri juga telah menyelesaikan tugas mewarnainya. Terlihat

dalam tuturan berikut.

Putri : abdi oge entos atuh, yeuh tingal atau dalam bahasa Indonesia

Putri: saya juga sudah selesai, ini lihat.

Tuturan ketiga dituturkan oleh Cellyna berupa kalimat tanya yang

bertujuan bahwa Cellyna tidak mengerti apa yang dituturkan oleh Sinta dan Putri.

Terlihat dalam tuturan berikut.

Cellyna: kalian kenapa?

Tuturan keempat dituturkan oleh Putri yang menjelaskan ketidakpahaman

Cellyna terhadap tuturan Sinta dan Putri sebelumnya. Terlihat dalam tuturan

berikut.

Putri: kamu udah belum ngawarnaan eta bukuna? atau dalam bahasa Indonesia

Putri: kamu sudah belum mewarnai bukunya?

Tuturan terakhir dituturkan oleh Cellyna merupakan kalimat penegas yang

bertujuan bahwa Cellyna mengerti apa yang dituturkan oleh Sinta dan Putri.

Terlihat dalam tuturan berikut.

Cellyna: oh mewarnai?Udah atuh aku juga. Inih liat nih sama kalian, bagusan

yang aku.

atau dalam bahasa Indonesia

(31)

Rine Nurhayati Annisa, 2014

Variasi bahasa pada anak usia 3-5 tahun Dengan latar bahasa ibu yang berbeda: Kajian sosiolinguistik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam situasi tersebut Cellyna kurang mengerti apa yang dibicarakan oleh

teman-teman di TKQ Al Falah. Cellyna ingin mengetahui apa yang sedang

dibicarakan oleh Sinta dan Putri. Sinta dan Putri memiliki bahasa ibu yaitu bahasa

Sunda sehingga fasih dalam menggunakan bahasa Sunda, sedangkan Cellyna

adalah anak dari keturunan Sunda dan Jawa. Sehingga, Cellyna kurang begitu

mengerti apa yang dituturkan oleh Sinta dan Putri karena Cellyna tidak terbiasa

menggunakan bahasa Sunda di rumahnya maupun lingkungan sekitar melainkan

menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa ibunya. Ayah Cellyna merupakan

suku Jawa dan ibunya merupakan suku Sunda. Hal tersebut dipaparkan pada saat

wawancara kepada ibu dari Cellyna.

b. Peristiwa Tutur Tanggal 06 Mei 2014 Antara Andam, Zidan, dan Hariri.

Data yang kedua didapatkan dari anak yang bernama Zidan Putra. Zidan

merupakan anak keturunan Sunda Lampung. Ayahnya berasal dari Sunda dan

ibunya berasal dari Lampung. Dalam kesehariannya, Zidan menggunakan bahasa

Indonesia untuk berkomunikasi. Berdasarkan wawancara kepada ibu dari Zidan

mengungkapkan bahwa Zidan tidak bisa berkomunikasi menggunakan bahasa

Lampung, karena dalam kesehariannya di rumah, orang tua Zidan khususnya

ibunya tidak memberikan Zidan bahasa Lampung untuk berkomunikasi. Namun,

dalam bahasa Sunda Zidan sedikit mengerti apabila lingkungan sekitar

berkomunikasi dalam bahasa Sunda tetapi tidak bisa membalasnya dengan

menggunakan bahasa Sunda.

1) Peristiwa Tutur Anak Usia 3-5 Tahun Tanggal 06 Mei 2014

Terlihat dalam observasi yang dilakukan tanggal 6 Mei 2014 di kelas B

TKQ Al Falah Zidan mengalami gejala bahasa. Dia mengerti apa yang

dibicarakan oleh Andam dan Hariri. Namun, membalas tuturan Andam yang

berbahasa Sunda memakai bahasa Indonesia. Ketika pelajaran menulis abjad

(32)

35

Rine Nurhayati Annisa, 2014

Variasi bahasa pada anak usia 3-5 tahun Dengan latar bahasa ibu yang berbeda: Kajian sosiolinguistik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sedang asyik menulis apa yang disuruh oleh gurunya. Muncul gejala bahasa ketika

Andam memulai percakapan. Berikut datanya.

Tabel 4.2

Tuturan Andam, Zidan, dan Hariri

No. Kartu 2

Data (1) Andam: mana cik ningali pasti can beres kamu mah. (berbicara pada Hariri)

(2) Zidan: iyah betul, tadi aku liat masih kosong (menunjuk kearah buku Hariri)

(3) Andam: mana cik ningal atuh! (memaksa kepada Hariri)

(4) Zidan: tuh liat aja bukunya, tuh kan kosong bukunya! (5) Hariri: haha enya abi eleh

(6) Zidan: tuh kan bener belum, hahahaha

Analisis Tuturan who speak,

Andam, Zidan, dan Hariri

what language,

Variasi bahasa tidak formal, Indonesia-Sunda

to whom,

(1) Andam bertutur kepada Hariri

(2) Zidan bertutur kepada Andam

(3) Andam bertutur kepada Hariri

(4) Zidan bertutur kepada Andam

(5) Hariri bertutur kepada Andam dan Zidan

(6) Zidan bertutur kepada Andam dan Hariri

when

Pada tanggal 6 mei 2014 pukul 10.10 WIB di kelas B

TKQ Al Falah

to what end.

(33)

Rine Nurhayati Annisa, 2014

Variasi bahasa pada anak usia 3-5 tahun Dengan latar bahasa ibu yang berbeda: Kajian sosiolinguistik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(berbicara pada Hariri)

(tuturan di atas mempunyai maksud Andam ingin melihat pekerjaan Hariri apakah sudah selesai atau belum)

(2) Zidan: iyah betul, tadi aku liat masih kosong (menunjuk kearah buku Hariri)

(tuturan Zidan merupakan tuturan penegas dari tuturan Andam)

(3) Andam: mana cik ningal atuh! (memaksa kepada Hariri)

(tuturan di atas mempunyai maksud bahwa Andam memaksa Hariri untuk memperlihatkan bukunya) (4) Zidan: tuh liat aja bukunya, tuh kan kosong bukunya!

(tuturan Zidan merupakan tuturan penegas dari tuturan Andam)

(5) Hariri: haha enya abi eleh

(tuturan Hariri mempunyai maksud mengiyakan apa yang dituturkan oleh Andam dan Zidan)

(6) Zidan: tuh kan bener belum, hahahaha. (tuturan di atas mempunyai maksud Zidan

menegaskan bahwa Hariri belum selesai mengerjakan pekerjaan menulisnya)

Dalam tuturan di atas unsur-unsur who speak, what language, to whom,

when, and to what end terpenuhi semua. Berikut akan dipaparkan unsur-unsur

who speak, what language, to whom, when and to what end.

a) Who Speak

tuturan data kedua dituturkan oleh Andam, Zidan, dan Hariri.

b) What Language

bahasa yang digunakan ketika bertutur adalah bahasa Sunda Indonesia.

c) To Whom

(1) Andam bertutur kepada Hariri

(2) Zidan bertutur kepada Andam

(3) Andam bertutur kepada Hariri

(34)

37

Rine Nurhayati Annisa, 2014

Variasi bahasa pada anak usia 3-5 tahun Dengan latar bahasa ibu yang berbeda: Kajian sosiolinguistik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(5) Hariri bertutur kepada Andam dan Zidan

(6) Zidan bertutur kepada Andam dan Hariri

d) When

Tuturan tersebut di tuturkan pada saat belajar di TKQ Al Falah kelas B.

e) To What End

Tujuan pertama yang dituturkan Andam kepada Hariri memiliki tujuan bahwa

Andam ingin melihat hasil pekerjaan Hariri apakah sudah selesai atau belum. Hal

tersebut terlihat dalam tuturan berikut.

Andam: mana cik ningali pasti can beres kamu mah atau dalam bahasa Indonesia

Andam: mana coba lihat pasti belum beres kamu mah

Tuturan kedua dituturkan oleh Zidan kepada Andam yang memiliki tujuan

Zidan memberitahu kepada Andam bahwa Hariri belum selesai menyelesaikan

pekerjaan yang diberikan oleh ibu guru. Hal tersebut terlihat dalam tuturan

berikut.

Zidan: iyah betul, tadi aku liat masih kosong

Tuturan ketiga dituturkan oleh Andam kepada Hariri yang bermaksud

memaksa Hariri untuk memperlihatkan bukunya kepada Andam. Hal tersebut

dapat dilihat dari tuturan berikut.

Andam: mana cik ningal atuh! atau dalam bahasa Indonesia Andam: mana coba lihat atuh!

Tuturan keempat dituturkan oleh Zidan kepada Andam yang mempunyai

maksud tuturan sebagai penegas dari tuturan Andam sebelumnya. Hal tersebut

dilihat dari tuturan berikut.

(35)

Rine Nurhayati Annisa, 2014

Variasi bahasa pada anak usia 3-5 tahun Dengan latar bahasa ibu yang berbeda: Kajian sosiolinguistik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tuturan kelima dituturkan oleh Hariri kepada Andam dan Zidan yang

memiliki tujuan mengiyakan bahwa Hariri belum selesai mengerjakan pekerjaan

menulis abjad yang disuruh ibu guru. Hal tersebut dilihat dari tuturan berikut.

Hariri: haha enya abi eleh atau dalam bahasa Indonesia Hariri: haha iya saya kalah.

Tuturan keenam dituturkan oleh Zidan kepada Andam dan Hariri yang

menegaskan bahwa Hariri belum selesai mengerjakan pekerjaan menulisnya. Hal

tersebut dilihat dari tuturan berikut.

Zidan: tuh kan bener belum, hahahaha

Dalam tuturan tersebut, Zidan merupakan anak keturunan Sunda

Lampung yang menetap di Bandung. Dari hasil observasi lapangan peneliti

melihat Zidan mengerti komunikasi teman-temannya yang menggunakan bahasa

Sunda. Namun, Zidan lebih banyak menggunakan bahasa Indonesia dibandingkan

menggunakan bahasa Sunda ataupun Lampung. Zidan kurang begitu fasih dalam

menggunakan bahasa Sunda untuk berkomunikasi dengan teman-temannya yang

lebih sering menggunakan bahasa Sunda untuk berkomunikasi.

c. Peristiwa Tutur Tanggal 18 Mei 2014 Antara Chega dan Amira

Data ketiga didapatkan dari anak usia 5 tahun bernama Amira. Amira

merupakan anak keturunan Jawa Sunda. Ibunya berasal dari Banyumas, Jawa

Tengah dan ayahnya berasal dari Bandung. Dalam kesehariannya, Amira

menggunakan bahasa Indonesia untuk berkomunikasi. Dalam lingkungan

sekitarnya ketika bermain bersama teman-teman Amira menggunakan bahasa

Indonesia. Berdasarkan hasil wawancara kepada orang tuanya, Ibu Amira

mengungkapkan bahwa Amira dapat berkomunikasi bahasa Jawa bersama ibunya

karena ibunya membiasakan menggunakan bahasa Jawa ketika berkomunikasi

(36)

39

Rine Nurhayati Annisa, 2014

Variasi bahasa pada anak usia 3-5 tahun Dengan latar bahasa ibu yang berbeda: Kajian sosiolinguistik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ayahnya tidak terbiasa menggunakan bahasa Sunda ketika berkomunikasi kepada

Amira.

1) Peristiwa Tutur Anak Usia 3-5 Tahun Tanggal 18 Mei 2014

Pada 18 Mei 2014 pukul 15.00 WIB, Amira sedang bermain bersama

kakaknya Chega yang berumur 21 tahun, di pekarangan rumahnya. Amira sedang

asyik bermain kertas warna yang sedang digunting-guntingnya. Chega merupakan

pelengkap atau sebagai data penunjang untuk penelitian ini. Berikut data yang

peneliti dapatkan.

Tabel 4.3

Tuturan Chega dan Amira

No. Kartu 3

Data (1) Chega : sok atuh, Ira guntingin lagi

(2) Amira: emmm, teteh cini bantuin (3) Chega : hah?

(4) Amira : bantuin

(5) Chega : nanti, ega bantuin. Gimana coba.Eh nanti kan mau ke Jawa, harus bisa bahasa Jawa Nami

panjenengan sinten?

(6) Amira : Amira

(7) Chega : Yuswa panjenengan? (8) Chega : yuswa panjenengan piro?

(diulang) (9) Amira : piro (10) Chega : hehe (11) Amira : hehe 4 taun

(12) Chega : sok ini guntingin lagi. Heh, Sekolaeh wonten pundi?Kalo ditanya gitu gimana jawabnya? (13) Amira : mau di Tk An nul (14) Chega : Daleme pun sampean

wonten pundi?

(15) Amira : di rumah, di lumah (16) Chega : Resep panjenengan

nopo?

(17) Chega : Resep panjenengan

(37)

Rine Nurhayati Annisa, 2014

Variasi bahasa pada anak usia 3-5 tahun Dengan latar bahasa ibu yang berbeda: Kajian sosiolinguistik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Ira sukanya apa ?

(18) Amira : teteh ah, ah udah ah!

Analisis tuturan who speak,

Amira dan Chega

what language,

Variasi bahasa tidak formal, Jawa

Indonesia

to whom,

Chega bertutur kepada Amira

when

Pada tanggal 18 Mei 2014, Pukul 15.00

WIB, di pekarangan rumah saat Amira

sedang bermain bersama kakaknya.

to what end.

(1) Chega : sok atuh, Ira guntingin lagi

(tuturan di atas mempunyai maksud

menyuruh Ira kembali melanjutkan

aktivitas sebelumnya).

(2) Amira : emmm, teteh cini bantuin.

(tuturan di atas mempunyai maksud

untuk meminta bantuan)

(3) Chega : hah?

(tuturan di atas mempunyai maksud

ketidakjelasan tuturan yang

diterima)

(4) Amira : bantuin

(tuturan di atas mempunyai maksud

(38)

41

Rine Nurhayati Annisa, 2014

Variasi bahasa pada anak usia 3-5 tahun Dengan latar bahasa ibu yang berbeda: Kajian sosiolinguistik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(5) Chega : nanti, Ega bantuin. Gimana

coba. Eh nanti kan mau ke Jawa,

harus bisa bahasa Jawa,Nami

panjenengan sinten?

(tuturan di atas mempunyai maksud

keharusan Amira menguasai bahasa

Jawa)

(6) Amira : Amira

(tuturan di atas mempunyai maksud

jawaban dari tuturan sebelumnya)

(7) Chega : Yuswa panjenengan?

(tuturan di atas mempunyai maksud

pertanyaan umur Amira)

(8) Chega : yuswa panjenengan piro? (diulang)

(tuturan di atas mempunyai maksud penegasan dari pertanyaan sebelumnya)

(9) Amira : piro

(tuturan di atas mempunyai maksud menjawab pertanyaan yang

diberikan) (10) Chega : hehe

(tuturan di atas mempunyai maksud tertawa)

(11) Amira : hehe 4 taun

(tuturan di atas mempunyai maksud menjawab pertanyaan yang

diberikan)

(12) Chega : sok ini guntingin lagi. Heh, Sekolaeh wonten pundi? Kalo ditanya gitu gimana jawabnya? (tuturan di atas mempunyai maksud pertanyaan mengenai sekolah) (13) Amira : mau di Tk An nul

(39)

Rine Nurhayati Annisa, 2014

Variasi bahasa pada anak usia 3-5 tahun Dengan latar bahasa ibu yang berbeda: Kajian sosiolinguistik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menjawab pertanyaan)

(14) Chega : Daleme pun sampean

wonten pundi?

(tuturan di atas mempunyai maksud pertanyaan mengenai tempat tinggal) (15) Amira : di rumah, di lumah

(tuturan di atas mempunyai maksud menjawab pertanyaan)

(16) Chega : Resep panjenengan

nopo?

(tuturan di atas mempunyai maksud pertanyaan mengenai hobi Amira) (17) Chega : Resep panjenengan

nopo? (diulang)Ira sukanya apa ?

(18) Amira : teteh ah, ah udah ah! (tuturan di atas mempunyai maksud Amira ingin mengakhiri percakapan).

Dalam tuturan di atas unsur-unsur who speak, what language, to whom,

when, and to what end terpenuhi semua. Berikut akan dipaparkan unsur-unsur

who speak, what language, to whom, when and to what end.

a) Who Speak

Tuturan data ketiga dituturkan oleh Chega dan Amira.

b) What Language

Bahasa yang digunakan ketika bertutur adalah bahasa Jawa dan bahasa

Indonesia.

c) To Whom

Chega bertutur kepada Amira

d) When

Tuturan tersebut dituturkan ketika Amira sedang bermain bersama Chega

(kakaknya) di pekarangan rumahnya.

e) To What End

Tuturan pertama yang dituturkan Chega kepada Amira mempunyai

maksud menyuruh Ira kembali melanjutkan aktivitas sebelumnya. Hal tersebut

(40)

43

Rine Nurhayati Annisa, 2014

Variasi bahasa pada anak usia 3-5 tahun Dengan latar bahasa ibu yang berbeda: Kajian sosiolinguistik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Chega : sok atuh, Ira guntingin lagi.

Tuturan kedua dituturkan oleh Amira kepada Chega yang mempunyai

maksud tuturan untuk meminta bantuan kepada Chega. Hal tersebut terlihat dalam

tuturan berikut.

Amira: emmm, teteh cini bantuin.

Tuturan ketiga dituturkan oleh Chega yang mempunyai maksud

ketidakjelasan tuturan yang diterimanya. Terlihat dalam tuturan berikut.

Chega : hah?

Tuturan keempat dituturkan oleh Amira kepada Chega yang mempunyai

maksud meminta tolong kepada Chega. Telihat dalam tuturan berikut.

Amira: bantuin.

Tuturan kelima dituturkan oleh Chega kepada Amira memliki maksud

keharusan Amira menguasai bahasa Jawa. Ha tersebut dapat dilihat dari tuturan

berikut.

Chega : nanti, Ega bantuin. Gimana coba. Eh nanti kan mau ke Jawa, harus bisa bahasa Jawa, nami panjenengan sinten?

atau dalam bahasa Indonesia

Chega : nanti, Ega bantuin. Gimana coba. Eh nanti kan mau ke Jawa, harus bisa bahasa Jawa, nama kamu siapa?

Tuturan keenam dituturkan oleh Amira kepada Chega yang mempunyai

maksud menjawab pertanyaan yang diajukan oleh Chega kepadanya. Terlihat

dalam tuturan berikut.

Amira : Amira.

Tuturan ketujuh dituturkan oleh Chega kepada Amira yang mempunyai

maksud menanyakan umur kepada Amira. Hal tersebut dapat dilihat dari tuturan

berikut.

(41)

Rine Nurhayati Annisa, 2014

Variasi bahasa pada anak usia 3-5 tahun Dengan latar bahasa ibu yang berbeda: Kajian sosiolinguistik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tuturan kedelapan merupakan tuturan penegas karena Chega mengulang

pertanyaan yang telah dituturkan sebelumnya kepada Amira.

Tuturan kesembilan dituturkan Amira yang bermaksud menjawab

pertanyaan yang diberikan oleh Chega kepadanya. Namun, dalam tuturan

kesembilan ini Amira salah menjawab. Terlihat dari jawaban Amira berikut

tuturanya.

Amira : piro?

atau dalam bahasa Indonesia Amira : berapa?

Tuturan kesepuluh dituturkan oleh Chega yang bermaksud menertawai

Amira karena tuturan sebelumnya yang dituturkan Amira. Hal tersebut terlihat

dari tuturan berikut.

Chega : hehe

Tuturan kesebelas dituturkan Amira kepada Chega yang mempunyai

maksud menjawab pertanyaan yang diberikan kepadanya. Terlihat dalam tuturan

berikut.

Amira : hehe 4 taun.

Tuturan keduabelas dituturkan oleh Chega kepada Amira yang bermaksud

bertanya mengenai sekolah Amira. Hal tersebut terlihat dari tuturan berikut.

Chega : sok ini guntingin lagi. Heh, Sekolaeh wonten pundi? Kalo ditanya gitu gimana jawabnya?

atau dalam bahasa Indonesia

Chega : sok ini guntingin lagi. Heh, sekolahnya dimana?Kalo ditanya gitu gimana jawabnya?

Tuturan ketigabelas dituturkan oleh Amira kepada Chega yang menjawab

pertanyaan yang diajukan kepadanya. Terlihat dari tuturan berikut.

(42)

45

Rine Nurhayati Annisa, 2014

Variasi bahasa pada anak usia 3-5 tahun Dengan latar bahasa ibu yang berbeda: Kajian sosiolinguistik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tuturan keempatbelas dituturkan oleh Chega kepada Amira yang

mempunyai maksud bertanya mengenai tempat tinggal. Terlihat dari tuturan

berikut.

Chega : Daleme pun sampean wonten pundi? atau dalam bahasa Indonesia

Chega : Rumah kamu dimana?

Tuturan kelimabelas dituturkan oleh Amira kepada Chega yang memiliki

maksud menjawab pertanyaan tetapi menjawabnya salah. Terlihat dalam tuturan

berikut.

Amira : di rumah, di umah.

Tuturan keenambelas dituturkan oleh Chega kepada Amira yang

mempunyai maksud menanyakan hobi Amira. Hal tersebut terlihat dari tuturan

berikut.

Chega : Resep panjenengan nopo? atau dalam bahasa Indonesia Chega: hobi kamu apa?

Tuturan ketujuhbelas dituturkan oleh Chega kepada Amira yang

mempunyai maksud menegaskan pertanyaan dari tuturan sebelumnya karena

pertanyaannya tidak dimengerti oleh Amira sehingga Chega harus mengulangnya.

Hal tersebut terlihat dari tuturan berikut.

Chega : Resep panjenengan nopo? Ira sukanya apa?

Tuturan kedelapanbelas dituturkan Amira kepada Chega yang mempunyai

maksud Amira ingin mengakhiri percakapannya, kemudian pergi meninggalkan

Chega dan mainannya. Terlihat dalam tuturan berikut.

Amira : teteh ah, ah dah ah!

Dalam Situasi tersebut Amira mengerti apa yang dituturkan oleh Chega.

(43)

Rine Nurhayati Annisa, 2014

Variasi bahasa pada anak usia 3-5 tahun Dengan latar bahasa ibu yang berbeda: Kajian sosiolinguistik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menggunakan bahasa Jawa, Amira berusaha untuk menjawabnya. Namun, pada

pertanyaan terakhir Amira kurang mengerti apa yang dituturkan Chega , terlihat

dari pertanyaan yang diulang-ulang. Pada pertanyaan terakhir Amira tidak

menjawab pertanyaan tersebut malah terlihat kesal karena tidak mengerti apa yang

dituturkan oleh Chega.

Amira yang berusia 5 tahun mengerti ketika diajak berkomunikasi dalam

bahasa Jawa. Amira merupakan anak keturunan Sunda dan Jawa ini menetap di

Bandung dan lahir di Bandung. Namun, Amira dalam sehari-hari fasih dalam

menggunakan bahasa Jawa. Dilihat dari lingkungan sekitar yang kebanyakan

penduduk orang Jawa. Selain itu, orang tua Amira mengajarkan bahasa ibu Amira

itu bahasa Jawa. Hal tersebut didukung dari hasil wawancara kepada orang tua

Amira.

d. Peristiwa Tutur Tanggal 31 Mei 2014 antara Fariz dan Muhammad Dzaki Ahza Alsyahmi

Data keempat didapatkan dari anak bernama Muhammad Dzaki Ahza

Alsyahmi anak keturunan Sunda Padang. Ibunya berasal dari Bandung dan

ayahnya berasal dari Padang. Dalam kesehariannya, Muhammad Dzaki Ahza

Alsyahmi yang biasa dipanggil Ami menggunakan bahasa Indonesia untuk

berkomunikasi. Ami tidak dapat menuturkan bahasa Padang atau Sunda karena

tidak dibiasakan oleh kedua orang tuanya untuk menggunakan bahasa daerah. Hal

tersebut didukung ketika peneliti mewawancarai ibunya Ami.

1) Peristiwa Tutur Anak Usia 3-5 Tahun Tanggal 31 Mei 2014

Penelitian kepada Ami dilakukan pada tanggal 31 Mei 2014 pukul 10.00

WIB ketika berkumpul dengan keluarga di rumahnya. Ketika diwawancarai, Ami

sedang asyik bermain mobil-mobilan bersama kakaknya. Fariz merupakan data

penunjang atau pelengkap tuturan Ami. Dari hasil yang didapatkan Ami hampir

(44)

47

Rine Nurhayati Annisa, 2014

Variasi bahasa pada anak usia 3-5 tahun Dengan latar bahasa ibu yang berbeda: Kajian sosiolinguistik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang menggunakan bahasa daerah Sunda atau bahasa daerah Padang. Berikut

datanya.

Tabel 4.4

Tuturan Fariz dan Muhammad Dzaki Ahza Alsyahmi

No . Kartu 4 (28) Syahmi : gatauuuuuu!

(29) Fariz : sia namo waang? (30) Syahmi : gatau iiih

Gambar

Tabel 4.2 Tuturan Andam, Zidan, dan Hariri
Tabel 4.3
Tabel 4.4
Tabel 4.5 Tuturan Sinta, Putri, dan Cellyna
+7

Referensi

Dokumen terkait

Untuk menentukan kelas yang memiliki kemampuan matematis setara, maka data kedua kelas tersebut dianalisis dengan menggunakan uji kesamaan dua rata-rata dan uji

Sesuai dengan fungsinya, aplikasi pengolahan angka kredit jabatan fungsional pustakawan dapat digunakan pustakawan untuk membantu mereka dalam hal penyimpanan dan

Trimester pertama sering dikatakan sebagai masa penentuan. Penentuan untuk membuktikan bahwa wanita dalam keadaan hamil. Pada saat inilah tugas psikologis pertama

Untuk meningkatkan pertumbuhan bibit akasia, maka penggunaan inokulan Rhizobium dan Mikrob Pelarut Fosfat (MPF) yang efektif merupakan salah satu strategi untuk menghasilkan

baik dan berkesinambungan sepanjang tahun dapat dilakukan teknologi penggunaan lahan dengan pola tanam yang baik, yaitu pola tanam tumpangsari antara legum pakan dengan tanaman

Sejalan dengan disain konstruksi tersebut, Yang mengajukan disain baru (novel) pompa hydram dengan catatan bahwa disarankan untuk tidak menggunakan pembesaran konis

Badan Urusan Logistik (BULOG) memiliki tugas Public Service Obligation (PSO) untuk menjaga ketersediaan beras di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah 1)