SKRIPSI
diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Sastra
oleh
Rine Nurhayati Annisa
1005789
PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
VARIASI BAHASA
PADA ANAK USIA 3-5 TAHUN
DENGAN LATAR BELAKANG
BAHASA IBU BERBEDA:
KAJIAN SOSIOLINGUSTIK
Oleh
Rine Nurhayati Annisa
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni
© Rine Nurhayati Annisa 2014
Universitas Pendidikan Indonesia
November 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
SKRIPSI
VARIASI BAHASA PADA ANAK USIA 3-5 TAHUN DENGAN LATAR BAHASA IBU YANG BERBEDA:
KAJIAN SOSIOLINGUISTIK
disetujui dan disahkan oleh pembimbing:
Pembimbing I
Dra. Novi Resmini, M.Pd. NIP 196711031993032003
Pembimbing II
Sri Wiyanti, S. S., M. Hum. NIP 197803282006042001
diketahui oleh
Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Rine Nurhayati Annisa, 2014
Variasi bahasa pada anak usia 3-5 tahun Dengan latar bahasa ibu yang berbeda: Kajian sosiolinguistik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu VARIASI BAHASA PADA ANAK USIA 3-5 TAHUN DENGAN LATAR BAHASA IBU YANG BERBEDA:
KAJIAN SOSIOLINGUISTIK
Rine Nurhayati Annisa NIM 1005789
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi atas kekhawatiran peneliti yang didasari pada dua masalah besar yang berkaitan dengan variasi bahasa anak. Masalah yang pertama, jika si anak hanya menguasai bahasa daerah, dikhawatirkan si anak tidak dapat mengikuti perkembangan zaman karena tidak dapat bergaul dengan berbagai orang karena keterbatasan berbahasa. Masalah yang kedua, dikhawatirkan jika orang tua si anak lebih memilih mengajarkan bahasa pertama anaknya hanya bahasa Indonesia, maka di masa mendatang nanti bahasa daerah akan mulai kehilangan penuturnya yang menyebabkan kepunahan dari bahasa daerah tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan sosiolinguistik yang difokuskan pada variasi bahasa anak. Hasil dari penelitian ini adanya peritistiwa tutur, respon variasi bahasa yang dihadapi si anak, dan faktor lingkungan yang memengaruhi variasi bahasa si anak tersebut. Hasil pertama berupa peritiwa tutur pada anak usia 3-5 tahun yang ditandai dengan unsur-unsur who speak, what
language, to whom, when, and to what end. Hasil kedua berupa respon yang
didominasi oleh kognisi (pengetahuan). Hasil terakhir berupa faktor lingkungan memengaruhi variasi pada anak usia 3-5 tahun.
Rine Nurhayati Annisa, 2014
Variasi bahasa pada anak usia 3-5 tahun Dengan latar bahasa ibu yang berbeda: Kajian sosiolinguistik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
LANGUAGE VARIATION CHILDREN AGES 3-5 YEARS WITH DIFFERENT MOTHER LANGUAGE BACKGROUND:
STUDY SOCIOLINGUISTICS
Rine Nurhayati Annisa NIM 1005789
ABSTRACT
This research is motivated researchers to concerns based on two major issues related to child languange variation. The first pronlem, if only the child
master the local language, it is feared the child can’t keep us wit the times because
they couldn’t get along wiyh many people because of the limitations of language. The second problem, it is feared if the child’s parents would teach their children
the language will start to lose that lead to the extinction of native spealers of the language of the area. This study used a sociolinguistics approach that focuses on child language variation. The results of this study the presence of speech event, language varation response facing the child and environmental factors that influence the variation in child language. The first results in the form of speech event in children aged 3-5 years were marked by elements of who speak, what language, to whom, when, and to what end. The results of the second form of the response is dominated by the response of cognition (knowledge). Recent results in the form of environmental factors that influence variation in children aged 3-5 years.
Rine Nurhayati Annisa, 2014
Variasi bahasa pada anak usia 3-5 tahun Dengan latar bahasa ibu yang berbeda: Kajian sosiolinguistik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ... i
LEMBAR PERSEMBAHAN ... ii
LEMBAR PERNYATAAN ... iii
ABSTRAK ... iv
ABSTRACT ... v
KATA PENGANTAR ... vi
UCAPAN TERIMA KASIH ... vii
DAFTAR ISI ...viii
DAFTAR TABEL ... ix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Masalah Penelitian ... 5
1. Identifikasi Masalah ... 5
2. Batasan Masalah... 5
3. Rumusan Masalah ... 5
C. Tujuan Penelitian ... 6
D. Manfaat Penelitian ... 6
1. Manfaat Teoretis ... 6
2. Manfaat Praktis ... 6
E. Struktur Organisasi Skripsi ... 7
BAB II PENELITIAN TERDAHULU, SOSIOLINGUISTIK, RESPONS AKTIF, DAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK...8
A. Penelitian Terdahulu ... 8
Rine Nurhayati Annisa, 2014
Variasi bahasa pada anak usia 3-5 tahun Dengan latar bahasa ibu yang berbeda: Kajian sosiolinguistik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Bahasa Pertama ... 11
3. Bahasa dan Masyarakat ... 11
4. Variasi Bahasa ... 12
a. Variasi Bahsa dari Segi Penutur ... 12
b. Variasi Bahasa dari Segi Pemakaian ... 14
c. Variasi Bahasa dari Segi Keformalan ... 15
d. Variasi Bahasa dari Segi Sarana ... 16
5. Interferensi ... 17
6. Alih Kode dan Campur Kode ... 17
a. Alih Kode ... 17
b. Campur Kode ... 18
C. Respon Aktif ... 19
D. Perkembangan Bahasa Anak ... 19
BAB III METODE PENELITIAN ... 23
A. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 23
B. Desain Penelitian ... 23
C. Metode Penelitian... 24
D. Definisi Operasional... 25
E. Instrumen Penelitian... 25
1. Observasi dan Format Wawancara... 26
2. Kartu Data ... 26
F. Teknik Pengumpulan Data ... 27
xi
Rine Nurhayati Annisa, 2014
Variasi bahasa pada anak usia 3-5 tahun Dengan latar bahasa ibu yang berbeda: Kajian sosiolinguistik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB IV DESKRIPSI DAN PEMBAHASAN PERISTIWA TUTUR PADA ANAK USIA 3-5 TAHUN, KARAKTERISTIK VARIASI BAHASA USIA 3-5 TAHUN, FAKTOR LINGKUNGAN MEMENGARUHI VARIASI
BAHASA ANAK USIA 3-5 TAHUN ... 29
A. Deskripsi, Analisis, dan Pembahasan ... 29
1. Deskripsi, Analisis, dan Pembahasan Peristiwa Tutur dan Respon pada Anak Usia 3-5 Tahun Terhadap Tuturan Mitra Tuturnya ... 29
a. Peristiwa Tutur Tanggal 15 April 2014 Antara Sinta, Putri, dan Cellyna ... 30
1) Peristiwa Tutur Anak Usia 3-5 Tahun Tanggal 15 April 2014 ... 30
b. Peristiwa Tutur Tanggal 06 Mei 2014 Antara Andam, Zidan, dan Hariri ... 33
1) Peristiwa Tutur Anak Usia 3-5 Tahun Tanggal 06 Mei 2014 ... 34
c. Peristiwa Tutur Tanggal 18 Mei 2014 Antara Chega dan Amira ... 37
1) Peristiwa Tutur Anak Usia 3-5 Tahun Tanggal 18 Mei 2014 ... 38
d. Peristiwa Tutur Tanggal 31 Mei 2014 Antara Fariz dan Muhammad Dzaki Ahza Alsyahmi ... 45
1) Peristiwa Tutur Anak Usia 3-5 Tahun Tanggal 31 Mei 2014 ... 45
B. Karakteristik Variasi Bahasa Anak Usia 3-5 Tahun Dan Pembahasan .. 51
1. Karakteristik Kebahasaan ... 51
a. Alih Kode dan Campur Kode dalam Tuturan Sinta, Putri, dan Cellyna ... 51
b. Alih Kode dan Campur Kode dalam Tuturan Andam, Zidan, dan Hariri ... 53
c. Alih Kode dan Campur Kode dalam Tuturan Chega dan Amira .. 55
Rine Nurhayati Annisa, 2014
Variasi bahasa pada anak usia 3-5 tahun Dengan latar bahasa ibu yang berbeda: Kajian sosiolinguistik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Respons anak Usia 3-5 Tahun Terhadap Tuturan Mitra Tuturnya
Tanggal 15 April 2014 ... 60
b. Respons anak Usia 3-5 Tahun Terhadap Tuturan Mitra Tuturnya Tanggal 06 Mei 2014 ... 62
c. Respons anak Usia 3-5 Tahun Terhadap Tuturan Mitra Tuturnya Tanggal 18 Mei 2014 ... 64
d. Respons anak Usia 3-5 Tahun Terhadap Tuturan Mitra Tuturnya Tanggal 31 Mei 2014 ... 67
C. Faktor Lingkungan yang Memengaruhi Variasi Bahasa pada Anak Usia 3-5 Tahun ... 70
1. Cellyna (5 Tahun) ... 71
2. Zidan (4 Tahun) ... 73
3. Amira (5 Tahun) ... 75
4. Syahmi (3 Tahun) ... 75
5. Sinta (5 Tahun) ... 76
6. Putri (5 Tahun) ... 77
7. Andam (4 Tahun) ... 78
8. Hariri (4 Tahun) ... 79
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ...81
A. Simpulan ...81
B. Saran ...82
DAFTAR PUSTAKA ...83
LAMPIRAN ...85
xi
Rine Nurhayati Annisa, 2014
Variasi bahasa pada anak usia 3-5 tahun Dengan latar bahasa ibu yang berbeda: Kajian sosiolinguistik
Rine Nurhayati Annisa, 2014
Variasi bahasa pada anak usia 3-5 tahun Dengan latar bahasa ibu yang berbeda: Kajian sosiolinguistik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Seiring dengan berkembangnya zaman globalisasi, bahasa-bahasa di
negara Indonesia semakin berkembang. Masyarakat lebih cenderung
menggunakan bahasa modern dibandingkan dengan bahasa daerahnya. Seperti
yang diketahui bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional. Penggunaan bahasa
Indonesia sedikit demi sedikit melunturkan bahasa daerah. Sebagian dari
masyarakat Indonesia lupa akan kebudayaan yang telah diwariskan secara
turun-temurun.
Bahasa daerah merupakan bahasa khas yang lazim digunakan di suatu
daerah tertentu sesuai dengan latar budanya masing-masing. Dengan latar budaya
yang berbeda-beda, Indonesia memiliki bahasa daerah terbanyak di dunia.
Menurut Kepala Pusat Bahasa (Sugono, 2011) terdapat sekitar 746 bahasa daerah
di Indonesia. Namun, seperti yang diketahui zaman sekarang banyak masyarakat
khususnya anak muda dan orang-orang yang tinggal di perkotaan besar kurang
peduli dengan bahasa daerah. Mereka beranggapan berkomunikasi menggunakan
bahasa daerah dirasa kuno dan tidak kekinian. Hal tersebut didukung dengan
fenomena ketika para orang tua khususnya orang tua muda lebih cenderung
memberikan bahasa pertama atau bahasa ibu pada anaknya itu dengan bahasa
Indonesia. Fenomena bahasa tersebut mengakibatkan bahasa daerah sedikit demi
sedikit dilupakan, bahasa daerah merupakan bahasa penting pada suku tertentu.
Anak-anak zaman sekarang banyak yang kurang mengerti apabila diajak untuk
berkomunikasi menggunakan bahasa daerah.
Oleh karena itu, perkembangan bahasa pada anak tidak luput dari
perhatian para pendidik umumnya dan khususnya pada orangtua. Perkembangan
bahasa pada anak-anak tidak dapat berlangsung dengan baik tanpa didukung aktif
2
]
Rine Nurhayati Annisa, 2014
Variasi bahasa pada anak usia 3-5 tahun Dengan latar bahasa ibu yang berbeda: Kajian sosiolinguistik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
perkembangan bahasa anak. Seorang ayah harus menjadi teladan yang baik bagi
anaknya dalam mengucapkan kata-kata yang tidak kasar, tuntunan agama, dan
tidak berbicara secara membentak. Jika orang tua bekerjasama dengan baik dalam
memberikan teladan yang positif bagi anak dalam masa perkembangannya, maka
anak akan tumbuh menjadi generasi yang mulia budi pekerti dan santun budi
bahasanya.
Penelitian ini berkaca pada teori variasi bahasa yang terdapat dalam ilmu
sosiolinguistik. Variasi bahasa merupakan keragaman berbahasa. Adapun
terjadinya keragaman berbahasa disebabkan oleh latar belakang bahasa yang
berbeda. Setiap kegiatan memerlukan atau menyebabkan terjadinya keragaman
bahasa. Keragaman ini akan semakin bertambah kalau bahasa tersebut digunakan
oleh penutur yang sangat banyak, serta dalam wilayah yang sanga luas (Chaer dan
Agustina, 2004: 61). Berikut akan peneliti tampilkan contoh percakapan yang
mengandung variasi bahasa pertama.
Tuturan 1
Neva: “ Fadil, nambut crayonlah” Fadil: “ apa ? ”
Neva: “ eta, nambut crayon ih! “
Fadil: “ apa atuh? “
Neva: “ bu guru. Bu guru, Fadil na pelit alim masihan nambut crayon”
Tuturan 2
Andam: mana cik ningali pasti can beres kamu mah
Zidan: heueh, tadi aku liat masih kosong (menunjuk kearah buku) Andam: mana cik ningal
Zidan: tuh liat aja bukunya, tuh kan kosong Hariri: haha enya abi eleh
Terlihat dalam situasi tuturan 1 di atas bertemunya anak yang berbahasa
pertama bahasa Indonesia (Fadil) dan anak yang berbahasa pertama bahasa daerah
(Neva) menyebabkan komunikasi antara Fadil yang memiliki bahasa pertama
]
Rine Nurhayati Annisa, 2014
Variasi bahasa pada anak usia 3-5 tahun Dengan latar bahasa ibu yang berbeda: Kajian sosiolinguistik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
bahasa daerah (Sunda). Hal ini terjadi karena latar belakang bahasa pertama yang
diberikan oleh orang tua mereka berbeda. Masing-masing anak tidak dibekali
kemampuan menguasai dua bahasa, baik bahasa Indonesia dan bahasa daerah
maupun sebaliknya. Hal ini dikhawatirkan akan menimbulkan dua masalah besar.
Masalah yang pertama, jika si anak hanya menguasai bahasa daerah,
dikhawatirkan si anak tidak dapat mengikuti perkembangan zaman karena tidak
dapat bergaul dengan berbagai orang karena keterbatasan berbahasa. Masalah
yang kedua, dikhawatirkan jika orang tua si anak lebih memilih mengajarkan
bahasa pertama anaknya hanya bahasa Indonesia, maka di masa mendatang nanti
bahasa daerah akan mulai kehilangan penuturnya yang menyebabkan kepunahan
dari bahasa daerah tersebut.
Tuturan yang kedua ditunjukan murid-murid TKQ Al Falah Cisaranten
sedang mengerjakan tugas yang diberikan oleh gurunya. Andam dan Hariri
merupakan anak keturunan Sunda dan sehari-hari menggunakan bahasa Sunda
untuk berkomunikasi dengan orang tuanya maupun dengan teman-temannya. Hal
itu ditunjukkan ketika peneliti mewawancarai salah satu orang tua mereka.
Sedangkan, Zidan merupakan anak keturunan Lampung Sunda. Zidan sedikit
mengerti apa yang dibicarakan oleh temen-temannya. Namun, untuk melafalkan
bahasa Sunda Zidan cukup kesulitan untuk melafalkannya begitu pun dengan
bahasa Lampung. Ketika mewawancarai orang tua Zidan mengatakan bahwa
Zidan tidak begitu diberikan bahasa Sunda ataupun Lampung yang lebih.
Begitupun orang tua Zidan jarang menggunakan bahasa Lampung atau Sunda
dalam berkomunikasi di rumahnya. Mereka lebih memilih bahasa Nasional yang
mereka berikan kepada anaknya untuk berkomunikasi.
Fenomena bahasa di atas dapat dikaji dengan menggunakan teori
sosiolinguistik berkaitan dengan dengan fenomena sikap bahasa atau language
4
]
Rine Nurhayati Annisa, 2014
Variasi bahasa pada anak usia 3-5 tahun Dengan latar bahasa ibu yang berbeda: Kajian sosiolinguistik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
bahasa. Menurut Kridalaksana (2001: 197) sikap bahasa adalah posisi atau mental
atau perasaan terhadap bahasa sendiri atau bahasa orang lain.
Dengan melihat fakta bahasa tersebut, peneliti akan melakukan penelitian
mengenai variasi tuturan pada anak usia 3-5 tahun di TKQ Al- Falah yang berada
di Cisaranten Kulon Kota Bandung. Umumnya anak usia 3-5 tahun merupakan
usia anak mulai belajar bicara, dimulai dari pola pembentukan bahasanya
bersamaan dengan terlengkapinya alat-alat bicara. Pertanyaan-pertanyaan
„bagaimana‟ dan „mengapa‟ merupakan bahasa sehari-hari yang telah dikuasai meskipun masih terdapat beberapa kesalahan (Ditangtias, 2010)
Penelitian serupa pernah dilakukan oleh peneliti-peneliti lain. Ditangtias
(2010) melakukan penelitian mengenai pelafalan kata bahasa Indonesia pada anak
usia 2 tahun-2,5 tahun yang berbahasa pertama bahasa Indonesia. Dalam
penelitiannya, Ditangtias menjelaskan pelafalan anak usia 2 tahun-2,5 tahun
dalam melafalkan bahasa Indonesia. Perbedaan dengan penelitian yang akan
dikaji adalah penelitian tuturan anak usia 3-5 tahun dengan latar bahasa ibu yang
berbeda sedangkan dalam penelitian Ditangtias mengkaji mengenai pelafalan anak
usia 2 tahun-2,5 tahun dalam melafalkan bahasa Indonesia.
Alamsyah (2011) melakukan penelitian mengenai pemilihan bahasa
Indonesia sebagai bahasa pertama anak dalam keluarga masyarakat Aceh penutur
bahasa Aceh, di Nanggroe Aceh Darussalam. Dari hasil penelitiannya,
disimpulkan informan hanya mengerti sedikit mengenai kosakata bahasa
Indonesia. Penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Alamsyah sangat
berbeda. Penelitian ini lebih memfokuskan pada respon anak usia 3-5 tahun
terhadap mitra tuturnya dan faktor lingkungan yang memengaruhi variasi tuturan
anak usia 3-5 tahun.
Selain itu, Marnita (2011) meneliti mengenai pengaruh bahasa pertama
terhadap kemampuan bahasa Indonesia lisan dan tulis anak-anak Minangkabau.
]
Rine Nurhayati Annisa, 2014
Variasi bahasa pada anak usia 3-5 tahun Dengan latar bahasa ibu yang berbeda: Kajian sosiolinguistik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tulisan anak-anak. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Marnita terlihat dari
dampak variasi tuturan yang dialami oleh anak. Penelitian ini menitikberatkan
dampak berkomunikasi pada anak usia 3-5 tahun karena variasi tuturan dengan
latar bahasa ibu yang berbeda-beda.
Penelitian kali ini membahas dampak perbedaan bahasa pertama yang
dimiliki setiap anak sehingga mengganggu proses komunikasi antara anak yang
memiliki bahasa pertama yang berbeda. Perbedaan dengan penelitian lainnya
dapat terlihat dari bahasan penelitian yang lebih menitik beratkan pada peristiwa
tutur, respon, dan faktor lingkungan pada anak usia 3-5 tahun di TKQ Al- Falah
Cisaranten dan daerah Cijambe Ujungberung yang memiliki siswa dengan bahasa
pertama yang berbeda-beda.
B. Masalah Penelitian
Pada bagian masalah penelitian peneliti akan memaparkan identifikasi
masalah penelitian, batasan masalah, dan rumusan masalah. Berikut
pemaparannya.
1. Identifikasi Masalah Penelitian
Dalam penelitian ini akan dilakukan pengidentifikasian masalah. Adapun
identifikasi masalahnya sebagai berikut.
1) Anak yang memiliki kemampuan bahasa pertama bahasa Indonesia akan
mengurangi penutur bahasa daerah yang pada akhirnya akan terjadi
kepunahan pada bahasa daerah.
2) Anak yang memiliki kemampuan bahasa daerah saja dikhawatirkan tidak
dapat mengikuti perkembangan zaman karena tidak dapat bergaul dengan
orang lain yang memiliki bahasa lain dengannya.
3) Faktor lingkungan memengaruhi bahasa pertama pada anak usia 3-5 tahun.
2. Batasan Masalah
Setelah mengidentifikasi masalah, cakupan masalah dalam penelitian ini
6
]
Rine Nurhayati Annisa, 2014
Variasi bahasa pada anak usia 3-5 tahun Dengan latar bahasa ibu yang berbeda: Kajian sosiolinguistik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1) Korpus data yang diambil berupa tuturan dari anak usia 3-5 tahun.
2) Fakta bahasa diambil dari TKQ Al- Falah, Cisaranten Kulon, Kota
Bandung dan daerah Cijambe Ujung Berung Bandung.
3) Bahasa yang diambil hanya bahasa Indonesia dan bahasa daerah (Sunda,
Jawa, dan Padang).
4) Pada penelitian ini, hanya berbicara seputar variasi bahasa pada bahasa
pertama bahasa Indonesia dan bahasa daerah (Sunda, Jawa, Lampung dan
Padang) pada anak usia 3-5 tahun.
3. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1) Bagaimana peristiwa tutur dalam tuturan pada anak usia 3-5 tahun
berdasarkan teori Fishman?
2) Bagaimana karakteristik variasi bahasa anak usia 3-5 tahun?
3) Bagaimana faktor lingkungan memengaruhi variasi bahasa anak usia 3-5
tahun?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan:
1) peristiwa tutur dalam tuturan pada anak usia 3-5 tahun berdasarkan teori
Fishman;
2) karakteristik variasi bahasa anak usia 3-5 tahun;
3) faktor lingkungan yang memengaruhi variasi bahasa anak usia 3- 5 tahun.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik manfaat teoretis
maupun manfaat praktis. Manfaat tersebut dipaparkan sebagai berikut.
]
Rine Nurhayati Annisa, 2014
Variasi bahasa pada anak usia 3-5 tahun Dengan latar bahasa ibu yang berbeda: Kajian sosiolinguistik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1) Perkembangan teori variasi bahasa merupakan bagian dari sosiolinguistik,
diharapkan menambah khazanah ilmu pengetahuan mengenai kemampuan
berbahasa, bahasa Indonesia dan bahasa daerah sebagai bahasa pertama.
2) Menambah pengetahuan pengetahuan dalam bidang sosiolinguistik mengenai
pengaruh bahasa pertama terhadap kemampuan anak usia 3-5 tahun dalam
berbahasa, bahasa Indonesia dan bahasa daerah.
2. Manfaat Praktis
1) Menambah pengetahuan tentang kemampuan berbahasa pada anak usia 3-5
tahun bagi peneliti khususnya bagi para pembaca.
2) Menambah pengetahuan bagi para orang tua akan pentingnya pembelajaran
bahasa daerah sebagai bahasa pertama si anak.
E. Struktur Organisasi Skripsi
Pada bagian struktur organisasi skripsi, peneliti akan memaparkan secara
umum mengenai rincian-rincian bab dan subbab pada skripsi ini.
a. Bab I: Pendahuluan berisi latar belakang penelitian, identifikasi masalah
penelitian, batasan masalah penelitian, rumusan masalah penelitian,
rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.
b. Bab II: Tinjauan Pustaka dan Kajian Teoretis berisi mengenai
perbandingan penelitian yang sudah pernah diteliti dengan penelitian yang
sedang diteliti. Kajian Teori berisi teori-teori yang digunakan oleh peneliti
dalam menyelesaikan skripsi.
c. Bab III: Metode Penelitian berisi lokasi dan subjek penelitian, metode
8
]
Rine Nurhayati Annisa, 2014
Variasi bahasa pada anak usia 3-5 tahun Dengan latar bahasa ibu yang berbeda: Kajian sosiolinguistik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
d. Bab IV: Hasil Penelitian dan Pembahasan berisi mengenai pengolahan
atau analisis data yang menghasilkan temuan yang berkaitan dengan
masalah penelitian.
e. Bab V: Simpulan dan Saran berisi isian yang merupakan penutup dari
skripsi ini. Menyimpulkan hasil temuan penelitian dan saran yang dapat
ditujukan kepada para pengguna hasil penelitian yang bersangkutan atau
kepada peneliti berikutnya yang berminat untuk melakukan penelitian
Rine Nurhayati Annisa, 2014
Variasi bahasa pada anak usia 3-5 tahun Dengan latar bahasa ibu yang berbeda: Kajian sosiolinguistik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN
Pada Bab III ini terbagi ada beberapa bagian, diantaranya (1) Lokasi dan
Subjek Penelitian, (2) Desain Penelitian, (3) Metode Penelitian, (4) Definisi
Operasional, (5) Instrumen Penelitian, (6) Teknik Pengumpulan Data, dan (7)
Teknik Pengolahan Data. Berikut paparannya.
A. Lokasi dan Subjek Penelitian
Lokasi penelitian berada di TKQAl- Falah, Cisaranten Kulon, Bandung
dan di daerah Cijambe Ujungberung Bandung. Anak-anak usia 3-5 tahun
merupakan sumber data primer. Sumber data dari para orang tua anak-anak
merupakan sumber data sekunder dari penelitian ini.
Subjek penelitian yang diambil berupa tuturan. Tuturan anak usia antar 3-5
tahun yang memiliki latar belakang bahasa ibu berbeda.
B. Desain Penelitian
Desain penelitian ini dilakukan melakukan observasi. Setelah itu peneliti
akan melakukan transkrip rekaman tuturan anak kemudian salin ke dalam kartu
data lalu menganalisis data tuturan tersebut. Setelah itu peneliti akan membahas
dengan menggunakan teori-teori yang bersangkutan kemudian menyimpulkan
25
Rine Nurhayati Annisa, 2014
Variasi bahasa pada anak usia 3-5 tahun Dengan latar bahasa ibu yang berbeda: Kajian sosiolinguistik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Bagan Desain Penelitian
C. Metode Penelitian
Metode yang digunakan adalah metode deskriptif yang pada dasarnya
menggunakan pendekatan fungsional. Artinya, penelitian kali ini tidak
memandang bahasa dari segi unsur-unsurnya saja akan tetapi, penelitian kali ini Peristiwa Tutur Anak Usia 3-5 Tahun dengan
Latar Bahasa Ibu yang Berbeda
Pembahasan Teknik Pengumpulan Data
Observasi ke TKQ Al Falah dan daerah Cijambe Ujungberung Bandung
Teknik Pengolahan Data
1. Transkrip Rekaman Tuturan Anak
2. Salin kedalam Kartu Data 3. Analisis Data
4. Identifikasi Data
Rine Nurhayati Annisa, 2014
Variasi bahasa pada anak usia 3-5 tahun Dengan latar bahasa ibu yang berbeda: Kajian sosiolinguistik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
memandang bahasa berdasarkan fungsi-fungsi bahasa yang berlaku di masyarakat.
Adapun pendapat Sudaryanto (1986:62) mengenai metode deskriptif adalah
metode ini memaparkan bahwa penelitian yang dilakukan semata-mata hanya
berdasarkan pada fakta yang ada dan fenomena yang memang secara empiris
hidup pada penutur-penuturnya sehingga yang dihasilkan atau yang dicatat berupa
berian bahasa yang biasa dikatakan sifat seperti potret apa adanya.
D. Definisi Operasional
Pada bagian definisi operanasional, peneliti akan menjelaskan beberapa
istilah yang digunakan dalam penelitian ini.
1. Variasi bahasa merupakan bahasa yang beragam, lahir karena adanya interaksi
sosial yang dilakukan oleh sekelompok anak usia 3-5 tahun di TKQ Al- Falah,
Cisaranten Kulon dengan latar belakang bahasa ibu yang berbeda.
2. Bahasa ibu adalah bahasa yang pertama didapatkaan oleh anak usia 3-5 tahun
di TKQ Al-Falah. Seorang anak belajar mengenai dasar-dasar bahasa dari
keluarga atau lingkungannya.
3. Sikap bahasa pada anak usia 3-5 tahun adalah perasaan anak terhadap bahasa
sendiri atau bahasa anak lainnya.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah susunan
daftar pertanyaan yang akan diberikan kepada responden (anak usia 3-5 tahun)
dan beberapa daftar pertanyaan dalam bentuk wawancara yang akan diberikan
kepada orang tua dari anak-anak tersebut. Berikut uraiannya.
1. Pedoman Obsevasi
Pedoman observasi yang akan diberikan kepada responden (anak usia 3-5
tahun) berupa pertanyaan umum terkait apa yang responden lihat dan lakukan.
Respon aktif apa yang dilakukan responden ketika sedang ditanya oleh peneliti,
27
Rine Nurhayati Annisa, 2014
Variasi bahasa pada anak usia 3-5 tahun Dengan latar bahasa ibu yang berbeda: Kajian sosiolinguistik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
responden menjawab apa yang ditanyakan oleh peneliti, mengertikah apa yang
peneliti tanyakan kepada responden meskipun bahasa yang digunakan tidak biasa
digunakan oleh responden. Hal tersebut dilakukan karena dari aktivitas yang
dilakukan responden tentu saja berkomunikasi, kemampuan berkomunikasilah
yang akan peneliti teliti.
Daftar pertanyaan untuk responden berbahasa pertama bahasa Indonesia.
Etnis Sunda Etnis Jawa
1. Namina saha? 1. Nami panjenengan sinten?
2. Yuswana sabaraha? 2. Yuswa panjenengan pinten?
3. Sakolana dimana? 3. Sekolaeh wonten pundi?
4. Bumi dimana? 4. Daleme pun sampean wonten pundi?
5. Karesepna naon? 5. Resep panjenengan nopo?
1) Contoh susunan wawancara
Berikut contoh susunan wawancara yang akan diberikan kepada orang tua
responden.
a. Keluarga Ibu atau Bapak berasal dari suku mana?
b. Bahasa apa yang Ibu atau Bapak ajarkan pertama kali kepada anak?
c. Mengapa Ibu atau Bapak memilih bahasa tersebut yang diberikan kepada anak
sebagai bahasa pertamanya?
d. Bahasa apa yang lebih sering digunakan Ibu atau Bapak dalam berkomunikasi
dengan anak setelah anak mulai fasih untuk berkomunikasi?
e. Bahasa apa yang digunakan ketika anak berkomunikasi dengan lingkungan
Rine Nurhayati Annisa, 2014
Variasi bahasa pada anak usia 3-5 tahun Dengan latar bahasa ibu yang berbeda: Kajian sosiolinguistik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
f. Masyarakat sekitar tempat tinggal ibu berasal dari mana saja?
2. Kartu data
Tabel 3.1 Instrumen Penelitian Pada Format Kartu Data
No. Kartu
Data
Analisis Tuturan
Keterangan
No. Kartu : Nomor kartu data
Data : Bentuk tuturan yang akan dianalisis
Analisis Tuturan : Unsur-unsur yang akan dianalisis pada tuturan
F. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan dua teknik untuk mengumpulkan data. Berikut
pemaparannya.
1) Observasi
Proses pengumpulan data yang akan dilakukan adalah observasi, peneliti
mengamati langsung ke lapangan yang biasa disebut partisipan. Dengan
melakukan observasi terlihat gambaran jelas mengenai kehidupan sosial,
sebagaimana penelitian sosiolinguistik yang mengamati mengenai lingkungan.
Hasil dari observasi yang dilakukan oleh peneliti berupa tuturan anak-anak usia
3-5 tahun yang memiliki latar belakang bahasa pertama yang berbeda.
Diutamakan tuturan yang lahir dari respon si anak ketika berkomunikasi
menggunakan bahasa yang lain dari bahasa pertama yang dikuasainya.
Dengan melakukan observasi, peneliti menggunakan metode simak dan
catat. Peneliti akan menyimak proses komunikasi antara dua anak yang memiliki
29
Rine Nurhayati Annisa, 2014
Variasi bahasa pada anak usia 3-5 tahun Dengan latar bahasa ibu yang berbeda: Kajian sosiolinguistik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
seluruh tuturan kedua anak tersebut yang nantinya akan menjadi korpus utama
bagi peneliti.
2) Wawancara
Teknik wawancara ini ditunjukan kepada para orang tua responden. Pada
teknik wawancara ini dilakukan secara mendalam yang diharapkan akan lebih
mendapatkan informasi yang lebih akurat. Peneliti akan menyiapkan pertanyaan
sebelumnya sesuai dengan kebutuhan. Tentu saja dengan teknik wawancara
berstruktur ini, orang tua responden tidak bebas untuk mengisinya.
G. Teknik Pengolahan Data
Pada teknik pengolahan data, peneliti menggunakan teknik kualitatif guna
mendeskripsikan fenomena bahasa variasi bahasa. Fenomena tersebut dimulai dari
dampak variasi tuturan terhadap proses komunikasi anak usia 3-5 tahun, kemudian
respon verbal yang dikeluarkan si anak, ketika mendapatkan pertanyaan dengan
latar belakang bahasa yang berbeda dengan si anak, dan yang terakhir
menjelaskan bagaimana faktor lingkungan memengaruhi variasi bahasa pada
anak. Di bawah ini, peneliti akan menjelaskan perincian teknik pengolahan data
yang akan dilakukan secara lengkap.
1) Setelah peneliti mendapatkan data berupa tuturan, peneliti akan mentranskrip
data lisan ke dalam data tulisan.
2) Kemudian setelah ditranskripsikan, data tersebut akan peneliti analisis
menggunakan teori variasi bahasa guna mengetahui dampak variasi bahasa
terhadap proses komunikasi pada anak.
3) Setelah mengetahui dampak apa yang terjadi, data tersebut akan peneliti
gunakan untuk mengetahui bagaimana respon verbal anak terhadap bahasa
Rine Nurhayati Annisa, 2014
Variasi bahasa pada anak usia 3-5 tahun Dengan latar bahasa ibu yang berbeda: Kajian sosiolinguistik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4) Selanjutnya, peneliti akan melakukan wawancara kepada orang tua si anak,
untuk mengetahui bagaimana faktor lingkungan berpengaruh terhadap variasi
bahasa pada anak.
5) Langkah terakhir peneliti akan menyimpulkan hasil temuan analisis mengenai
peristiwa tutur, respon anak, dan faktor lingkungan yang memengaruhi variasi
Rine Nurhayati Annisa, 2014
Variasi bahasa pada anak usia 3-5 tahun Dengan latar bahasa ibu yang berbeda: Kajian sosiolinguistik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB IV
DESKRIPSI DAN PEMBAHASAN PERISTIWA TUTUR PADA ANAK USIA 5 TAHUN, KARAKTERISTIK VARIASI BAHASA ANAK USIA
3-5 TAHUN, FAKTOR LINGKUNGAN MEMENGARUHI VARIASI BAHASA ANAK USIA 3-5 TAHUN
A. Deskripsi, Analisis, dan Pembahasan
Data yang dianalisis dalam penelitian ini adalah tuturan anak usia 3-5
tahun. Data tersebut didapatkan di TKQ Al Falah dan di daerah Cijambe
Ujungberung Bandung ketika si anak sedang bermain dengan temannya yang
memiliki bahasa ibu berbeda. Tuturan yang diucapkan oleh anak tersebut direkam
oleh peneliti kemudian ditranskripkan ke dalam tulisan.
Tuturan yang diambil berupa tuturan si anak yang memiliki bahasa ibu
berbeda. Bahasa ibu yang digunakan ketika melakukan penelitian adalah bahasa
Sunda-bahasa Jawa, bahasa Sunda-bahasa Padang, dan bahasa Sunda-bahasa
Lampung. Anak yang memiliki bahasa ibu berbeda lebih banyak menggunakan
bahasa Nasional, yaitu bahasa Indonesia ketika berbicara dengan temannya yang
memiliki bahasa ibu berbeda. Berikut ini dipaparkan deskripsi, analisis, dan
pembahasan.
1. Deskripsi, Analisis, dan Pembahasan Peristiwa Tutur pada Anak Usia 3-5 Tahun
Bahasa sangat erat kaitannya dengan perkembangan berpikir individu.
Perkembangan individu tampak dalam perkembangan bahasanya yaitu
kemampuan membentuk pengertian, menyusun pendapat, dan menarik
kesimpulan. Perkembangan pikiran itu dimulai usia 1,6-2,0 tahun, yaitu pada saat
Rine Nurhayati Annisa, 2014
Variasi bahasa pada anak usia 3-5 tahun Dengan latar bahasa ibu yang berbeda: Kajian sosiolinguistik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Data yang dibutuhkan untuk analisis pada penelitian ini didapat dari empat
orang anak. Anak pertama bernama Cellyna Eka Ningtyas yang berusia 5 tahun.
Cellyna memiliki latar belakang orang tua yang berasal dari etnis Sunda dan Jawa.
Dalam kesehariannya, Cellyna terbiasa berkomunikasi dengan kedua orang tuanya
menggunakan bahasa Indonesia. Namun, Cellyna mengerti bahasa daerah baik
Sunda maupun Jawa, tetapi Cellyna tidak mampu berkomunikasi secara verbal
menggunakan bahasa daerah. Begitu pula ketika berkomunikasi dengan
lingkungan di sekolahnya. Cellyna terbiasa berkomunikasi dengan bahasa
Indonesia di lingkungan yang mayoritas menggunakan bahasa daerah (Sunda).
Pernyataan tersebut berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan orang tua
Cellyna mengenai aktivitas berbahasa Cellyna sehari-hari. Berikut ini dipaparkan
deskripsi, analisis, dan pembahasan.
a. Peristiwa Tutur Tanggal 15 April 2014 Antara Sinta, Putri, dan Cellyna
Penelitian dimulai pada 15 April 2014 di TKQ Al Falah Cisaranten
Bandung. Saat itu, peneliti melakukan observasi di kelas A yang sedang
mengikuti pelajaran mewarnai. Terlihat setiap anak begitu antusias mengikuti
pelajaran tersebut. Hingga suatu saat, peneliti melihat Cellyna (sumber data)
tengah berkomunikasi dengan kedua temannya, yang bernama Putri dan Sinta.
Setelah diamati dengan seksama, peneliti menemukan gejala berbahasa pada
Cellyna. Hal tersebut dapat terlihat pada data di bawah ini.
1) Peristiwa Tutur Anak Usia 3-5 Tahun Tanggal 15 April 2014 Tabel 4.1
Tuturan Sinta, Putri, dan Cellyna
31
Rine Nurhayati Annisa, 2014
Variasi bahasa pada anak usia 3-5 tahun Dengan latar bahasa ibu yang berbeda: Kajian sosiolinguistik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Data (1) Sinta: abdi mah entos ieu tingali ngawarnaana (2) Putri : abdi oge entos atuh, yeuh tingal.
(3) Cellyna: kalian kenapa?
(4) Putri : kamu udah belum ngawarnaan eta bukuna? (5) Cellyna : oh mewarnai?Udah atuh aku juga. Inih liat
nih sama kalian, bagusan yang aku.
Analisis Tuturan who speak,
Sinta, Putri, dan Cellyna
what language,
Variasi bahasa, bahasa tidak formal,Indonesia-Sunda
to whom,
(1) Sinta bertutur kepada Putri,
(2) Putri bertutur kepada Sinta
(3) Cellyna bertutur kepada Putri dan Sinta
(4) Putri bertutur kepada Cellyna
(5) Cellyna bertutur kepada Putri dan Sinta
when
Tanggal 15 April 2014 pukul 09.00 WIB, di kelas A
TKQ Al Falah Cisaranten Kulon.
to what end.
(1) Sinta: abdi mah entos ieu tingali ngawarnaana
(tuturan di atas memiliki tujuan bahwa Sinta ingin
memperlihatkan hasil mewarnainya kepada Putri).
(2) Putri : abdi oge entos atuh, yeuh tingal.
(tuturan di atas memiliki tujuan sebagai kalimat
penegas bahwa Putri juga telah selasai mengerjakan
tugas mewarnai).
Rine Nurhayati Annisa, 2014
Variasi bahasa pada anak usia 3-5 tahun Dengan latar bahasa ibu yang berbeda: Kajian sosiolinguistik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(tuturan di atas merupakan kalimat tanya yang
memiliki tujuan bahwa Cellyna tidak mengerti apa
yang dituturkan oleh Sinta dan Putri).
(4) Putri : kamu udah belum ngawarnaan eta bukuna?
(tuturan di atas bertujuan untuk mejelaskan atas
ketidakpahaman Cellyna terhadap tuturan Sinta dan
Putri sebelumnya).
(5) Cellyna : oh mewarnai?Udah atuh aku juga. Inih liat
nihsama kalian, bagusan yang aku.
(tuturan di atas memiliki tujuan sebagai kalimat
penegas bahwa Cellyna mengerti apa yang dituturkan
oleh Sinta dan Putri).
Dalam tuturan di atas unsur-unsur who speak, what language, to whom,
when, and to what end terpenuhi semua. Berikut akan dipaparkan unsur-unsur
who speak, what language, to whom, when and to what end.
a) Who Speak
Tuturan pertama dituturkan oleh Sinta, Putri, dan Cellyna.
b) What Languange
Bahasa yang digunakan dalam tuturan tersebut adalah bahasa Sunda dan
bahasa Indonesia dalam ragam bahasa tidak formal.
c) To Whom
(1) Sinta bertutur kepada Putri,
(2) Putri bertutur kepada Sinta
(3) Cellyna bertutur kepada Putri dan Sinta
(4) Putri bertutur kepada Cellyna
(5) Cellyna bertutur kepada Putri dan Sinta
d) When
Tuturan tersebut dilakukan di kelas A TKQ Al Falah saat pelajaran
33
Rine Nurhayati Annisa, 2014
Variasi bahasa pada anak usia 3-5 tahun Dengan latar bahasa ibu yang berbeda: Kajian sosiolinguistik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu e) To What End
Tujuan dari tuturan pertama yang dituturkan oleh Sinta adalah sebagai
penegasan bahwa tugas mewarnai yang diberikan kepadanya telah diselesaikan
olehnya. Hal tersebut ditunjukkan dalam tuturan berikut.
Sinta: abdi mah entos ieu tingali ngawarnaana. atau dalam bahasa Indonesia adalah
Sinta: coba lihat saya sudah selesai mewarnainya.
Tuturan kedua dituturkan oleh Putri kepada Sinta yang bertujuan untuk
menegaskan bahwa Putri juga telah menyelesaikan tugas mewarnainya. Terlihat
dalam tuturan berikut.
Putri : abdi oge entos atuh, yeuh tingal atau dalam bahasa Indonesia
Putri: saya juga sudah selesai, ini lihat.
Tuturan ketiga dituturkan oleh Cellyna berupa kalimat tanya yang
bertujuan bahwa Cellyna tidak mengerti apa yang dituturkan oleh Sinta dan Putri.
Terlihat dalam tuturan berikut.
Cellyna: kalian kenapa?
Tuturan keempat dituturkan oleh Putri yang menjelaskan ketidakpahaman
Cellyna terhadap tuturan Sinta dan Putri sebelumnya. Terlihat dalam tuturan
berikut.
Putri: kamu udah belum ngawarnaan eta bukuna? atau dalam bahasa Indonesia
Putri: kamu sudah belum mewarnai bukunya?
Tuturan terakhir dituturkan oleh Cellyna merupakan kalimat penegas yang
bertujuan bahwa Cellyna mengerti apa yang dituturkan oleh Sinta dan Putri.
Terlihat dalam tuturan berikut.
Cellyna: oh mewarnai?Udah atuh aku juga. Inih liat nih sama kalian, bagusan
yang aku.
atau dalam bahasa Indonesia
Rine Nurhayati Annisa, 2014
Variasi bahasa pada anak usia 3-5 tahun Dengan latar bahasa ibu yang berbeda: Kajian sosiolinguistik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dalam situasi tersebut Cellyna kurang mengerti apa yang dibicarakan oleh
teman-teman di TKQ Al Falah. Cellyna ingin mengetahui apa yang sedang
dibicarakan oleh Sinta dan Putri. Sinta dan Putri memiliki bahasa ibu yaitu bahasa
Sunda sehingga fasih dalam menggunakan bahasa Sunda, sedangkan Cellyna
adalah anak dari keturunan Sunda dan Jawa. Sehingga, Cellyna kurang begitu
mengerti apa yang dituturkan oleh Sinta dan Putri karena Cellyna tidak terbiasa
menggunakan bahasa Sunda di rumahnya maupun lingkungan sekitar melainkan
menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa ibunya. Ayah Cellyna merupakan
suku Jawa dan ibunya merupakan suku Sunda. Hal tersebut dipaparkan pada saat
wawancara kepada ibu dari Cellyna.
b. Peristiwa Tutur Tanggal 06 Mei 2014 Antara Andam, Zidan, dan Hariri.
Data yang kedua didapatkan dari anak yang bernama Zidan Putra. Zidan
merupakan anak keturunan Sunda Lampung. Ayahnya berasal dari Sunda dan
ibunya berasal dari Lampung. Dalam kesehariannya, Zidan menggunakan bahasa
Indonesia untuk berkomunikasi. Berdasarkan wawancara kepada ibu dari Zidan
mengungkapkan bahwa Zidan tidak bisa berkomunikasi menggunakan bahasa
Lampung, karena dalam kesehariannya di rumah, orang tua Zidan khususnya
ibunya tidak memberikan Zidan bahasa Lampung untuk berkomunikasi. Namun,
dalam bahasa Sunda Zidan sedikit mengerti apabila lingkungan sekitar
berkomunikasi dalam bahasa Sunda tetapi tidak bisa membalasnya dengan
menggunakan bahasa Sunda.
1) Peristiwa Tutur Anak Usia 3-5 Tahun Tanggal 06 Mei 2014
Terlihat dalam observasi yang dilakukan tanggal 6 Mei 2014 di kelas B
TKQ Al Falah Zidan mengalami gejala bahasa. Dia mengerti apa yang
dibicarakan oleh Andam dan Hariri. Namun, membalas tuturan Andam yang
berbahasa Sunda memakai bahasa Indonesia. Ketika pelajaran menulis abjad
35
Rine Nurhayati Annisa, 2014
Variasi bahasa pada anak usia 3-5 tahun Dengan latar bahasa ibu yang berbeda: Kajian sosiolinguistik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sedang asyik menulis apa yang disuruh oleh gurunya. Muncul gejala bahasa ketika
Andam memulai percakapan. Berikut datanya.
Tabel 4.2
Tuturan Andam, Zidan, dan Hariri
No. Kartu 2
Data (1) Andam: mana cik ningali pasti can beres kamu mah. (berbicara pada Hariri)
(2) Zidan: iyah betul, tadi aku liat masih kosong (menunjuk kearah buku Hariri)
(3) Andam: mana cik ningal atuh! (memaksa kepada Hariri)
(4) Zidan: tuh liat aja bukunya, tuh kan kosong bukunya! (5) Hariri: haha enya abi eleh
(6) Zidan: tuh kan bener belum, hahahaha
Analisis Tuturan who speak,
Andam, Zidan, dan Hariri
what language,
Variasi bahasa tidak formal, Indonesia-Sunda
to whom,
(1) Andam bertutur kepada Hariri
(2) Zidan bertutur kepada Andam
(3) Andam bertutur kepada Hariri
(4) Zidan bertutur kepada Andam
(5) Hariri bertutur kepada Andam dan Zidan
(6) Zidan bertutur kepada Andam dan Hariri
when
Pada tanggal 6 mei 2014 pukul 10.10 WIB di kelas B
TKQ Al Falah
to what end.
Rine Nurhayati Annisa, 2014
Variasi bahasa pada anak usia 3-5 tahun Dengan latar bahasa ibu yang berbeda: Kajian sosiolinguistik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(berbicara pada Hariri)
(tuturan di atas mempunyai maksud Andam ingin melihat pekerjaan Hariri apakah sudah selesai atau belum)
(2) Zidan: iyah betul, tadi aku liat masih kosong (menunjuk kearah buku Hariri)
(tuturan Zidan merupakan tuturan penegas dari tuturan Andam)
(3) Andam: mana cik ningal atuh! (memaksa kepada Hariri)
(tuturan di atas mempunyai maksud bahwa Andam memaksa Hariri untuk memperlihatkan bukunya) (4) Zidan: tuh liat aja bukunya, tuh kan kosong bukunya!
(tuturan Zidan merupakan tuturan penegas dari tuturan Andam)
(5) Hariri: haha enya abi eleh
(tuturan Hariri mempunyai maksud mengiyakan apa yang dituturkan oleh Andam dan Zidan)
(6) Zidan: tuh kan bener belum, hahahaha. (tuturan di atas mempunyai maksud Zidan
menegaskan bahwa Hariri belum selesai mengerjakan pekerjaan menulisnya)
Dalam tuturan di atas unsur-unsur who speak, what language, to whom,
when, and to what end terpenuhi semua. Berikut akan dipaparkan unsur-unsur
who speak, what language, to whom, when and to what end.
a) Who Speak
tuturan data kedua dituturkan oleh Andam, Zidan, dan Hariri.
b) What Language
bahasa yang digunakan ketika bertutur adalah bahasa Sunda Indonesia.
c) To Whom
(1) Andam bertutur kepada Hariri
(2) Zidan bertutur kepada Andam
(3) Andam bertutur kepada Hariri
37
Rine Nurhayati Annisa, 2014
Variasi bahasa pada anak usia 3-5 tahun Dengan latar bahasa ibu yang berbeda: Kajian sosiolinguistik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(5) Hariri bertutur kepada Andam dan Zidan
(6) Zidan bertutur kepada Andam dan Hariri
d) When
Tuturan tersebut di tuturkan pada saat belajar di TKQ Al Falah kelas B.
e) To What End
Tujuan pertama yang dituturkan Andam kepada Hariri memiliki tujuan bahwa
Andam ingin melihat hasil pekerjaan Hariri apakah sudah selesai atau belum. Hal
tersebut terlihat dalam tuturan berikut.
Andam: mana cik ningali pasti can beres kamu mah atau dalam bahasa Indonesia
Andam: mana coba lihat pasti belum beres kamu mah
Tuturan kedua dituturkan oleh Zidan kepada Andam yang memiliki tujuan
Zidan memberitahu kepada Andam bahwa Hariri belum selesai menyelesaikan
pekerjaan yang diberikan oleh ibu guru. Hal tersebut terlihat dalam tuturan
berikut.
Zidan: iyah betul, tadi aku liat masih kosong
Tuturan ketiga dituturkan oleh Andam kepada Hariri yang bermaksud
memaksa Hariri untuk memperlihatkan bukunya kepada Andam. Hal tersebut
dapat dilihat dari tuturan berikut.
Andam: mana cik ningal atuh! atau dalam bahasa Indonesia Andam: mana coba lihat atuh!
Tuturan keempat dituturkan oleh Zidan kepada Andam yang mempunyai
maksud tuturan sebagai penegas dari tuturan Andam sebelumnya. Hal tersebut
dilihat dari tuturan berikut.
Rine Nurhayati Annisa, 2014
Variasi bahasa pada anak usia 3-5 tahun Dengan latar bahasa ibu yang berbeda: Kajian sosiolinguistik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tuturan kelima dituturkan oleh Hariri kepada Andam dan Zidan yang
memiliki tujuan mengiyakan bahwa Hariri belum selesai mengerjakan pekerjaan
menulis abjad yang disuruh ibu guru. Hal tersebut dilihat dari tuturan berikut.
Hariri: haha enya abi eleh atau dalam bahasa Indonesia Hariri: haha iya saya kalah.
Tuturan keenam dituturkan oleh Zidan kepada Andam dan Hariri yang
menegaskan bahwa Hariri belum selesai mengerjakan pekerjaan menulisnya. Hal
tersebut dilihat dari tuturan berikut.
Zidan: tuh kan bener belum, hahahaha
Dalam tuturan tersebut, Zidan merupakan anak keturunan Sunda
Lampung yang menetap di Bandung. Dari hasil observasi lapangan peneliti
melihat Zidan mengerti komunikasi teman-temannya yang menggunakan bahasa
Sunda. Namun, Zidan lebih banyak menggunakan bahasa Indonesia dibandingkan
menggunakan bahasa Sunda ataupun Lampung. Zidan kurang begitu fasih dalam
menggunakan bahasa Sunda untuk berkomunikasi dengan teman-temannya yang
lebih sering menggunakan bahasa Sunda untuk berkomunikasi.
c. Peristiwa Tutur Tanggal 18 Mei 2014 Antara Chega dan Amira
Data ketiga didapatkan dari anak usia 5 tahun bernama Amira. Amira
merupakan anak keturunan Jawa Sunda. Ibunya berasal dari Banyumas, Jawa
Tengah dan ayahnya berasal dari Bandung. Dalam kesehariannya, Amira
menggunakan bahasa Indonesia untuk berkomunikasi. Dalam lingkungan
sekitarnya ketika bermain bersama teman-teman Amira menggunakan bahasa
Indonesia. Berdasarkan hasil wawancara kepada orang tuanya, Ibu Amira
mengungkapkan bahwa Amira dapat berkomunikasi bahasa Jawa bersama ibunya
karena ibunya membiasakan menggunakan bahasa Jawa ketika berkomunikasi
39
Rine Nurhayati Annisa, 2014
Variasi bahasa pada anak usia 3-5 tahun Dengan latar bahasa ibu yang berbeda: Kajian sosiolinguistik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ayahnya tidak terbiasa menggunakan bahasa Sunda ketika berkomunikasi kepada
Amira.
1) Peristiwa Tutur Anak Usia 3-5 Tahun Tanggal 18 Mei 2014
Pada 18 Mei 2014 pukul 15.00 WIB, Amira sedang bermain bersama
kakaknya Chega yang berumur 21 tahun, di pekarangan rumahnya. Amira sedang
asyik bermain kertas warna yang sedang digunting-guntingnya. Chega merupakan
pelengkap atau sebagai data penunjang untuk penelitian ini. Berikut data yang
peneliti dapatkan.
Tabel 4.3
Tuturan Chega dan Amira
No. Kartu 3
Data (1) Chega : sok atuh, Ira guntingin lagi
(2) Amira: emmm, teteh cini bantuin (3) Chega : hah?
(4) Amira : bantuin
(5) Chega : nanti, ega bantuin. Gimana coba.Eh nanti kan mau ke Jawa, harus bisa bahasa Jawa Nami
panjenengan sinten?
(6) Amira : Amira
(7) Chega : Yuswa panjenengan? (8) Chega : yuswa panjenengan piro?
(diulang) (9) Amira : piro (10) Chega : hehe (11) Amira : hehe 4 taun
(12) Chega : sok ini guntingin lagi. Heh, Sekolaeh wonten pundi?Kalo ditanya gitu gimana jawabnya? (13) Amira : mau di Tk An nul (14) Chega : Daleme pun sampean
wonten pundi?
(15) Amira : di rumah, di lumah (16) Chega : Resep panjenengan
nopo?
(17) Chega : Resep panjenengan
Rine Nurhayati Annisa, 2014
Variasi bahasa pada anak usia 3-5 tahun Dengan latar bahasa ibu yang berbeda: Kajian sosiolinguistik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Ira sukanya apa ?
(18) Amira : teteh ah, ah udah ah!
Analisis tuturan who speak,
Amira dan Chega
what language,
Variasi bahasa tidak formal, Jawa
Indonesia
to whom,
Chega bertutur kepada Amira
when
Pada tanggal 18 Mei 2014, Pukul 15.00
WIB, di pekarangan rumah saat Amira
sedang bermain bersama kakaknya.
to what end.
(1) Chega : sok atuh, Ira guntingin lagi
(tuturan di atas mempunyai maksud
menyuruh Ira kembali melanjutkan
aktivitas sebelumnya).
(2) Amira : emmm, teteh cini bantuin.
(tuturan di atas mempunyai maksud
untuk meminta bantuan)
(3) Chega : hah?
(tuturan di atas mempunyai maksud
ketidakjelasan tuturan yang
diterima)
(4) Amira : bantuin
(tuturan di atas mempunyai maksud
41
Rine Nurhayati Annisa, 2014
Variasi bahasa pada anak usia 3-5 tahun Dengan latar bahasa ibu yang berbeda: Kajian sosiolinguistik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(5) Chega : nanti, Ega bantuin. Gimana
coba. Eh nanti kan mau ke Jawa,
harus bisa bahasa Jawa,Nami
panjenengan sinten?
(tuturan di atas mempunyai maksud
keharusan Amira menguasai bahasa
Jawa)
(6) Amira : Amira
(tuturan di atas mempunyai maksud
jawaban dari tuturan sebelumnya)
(7) Chega : Yuswa panjenengan?
(tuturan di atas mempunyai maksud
pertanyaan umur Amira)
(8) Chega : yuswa panjenengan piro? (diulang)
(tuturan di atas mempunyai maksud penegasan dari pertanyaan sebelumnya)
(9) Amira : piro
(tuturan di atas mempunyai maksud menjawab pertanyaan yang
diberikan) (10) Chega : hehe
(tuturan di atas mempunyai maksud tertawa)
(11) Amira : hehe 4 taun
(tuturan di atas mempunyai maksud menjawab pertanyaan yang
diberikan)
(12) Chega : sok ini guntingin lagi. Heh, Sekolaeh wonten pundi? Kalo ditanya gitu gimana jawabnya? (tuturan di atas mempunyai maksud pertanyaan mengenai sekolah) (13) Amira : mau di Tk An nul
Rine Nurhayati Annisa, 2014
Variasi bahasa pada anak usia 3-5 tahun Dengan latar bahasa ibu yang berbeda: Kajian sosiolinguistik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menjawab pertanyaan)
(14) Chega : Daleme pun sampean
wonten pundi?
(tuturan di atas mempunyai maksud pertanyaan mengenai tempat tinggal) (15) Amira : di rumah, di lumah
(tuturan di atas mempunyai maksud menjawab pertanyaan)
(16) Chega : Resep panjenengan
nopo?
(tuturan di atas mempunyai maksud pertanyaan mengenai hobi Amira) (17) Chega : Resep panjenengan
nopo? (diulang)Ira sukanya apa ?
(18) Amira : teteh ah, ah udah ah! (tuturan di atas mempunyai maksud Amira ingin mengakhiri percakapan).
Dalam tuturan di atas unsur-unsur who speak, what language, to whom,
when, and to what end terpenuhi semua. Berikut akan dipaparkan unsur-unsur
who speak, what language, to whom, when and to what end.
a) Who Speak
Tuturan data ketiga dituturkan oleh Chega dan Amira.
b) What Language
Bahasa yang digunakan ketika bertutur adalah bahasa Jawa dan bahasa
Indonesia.
c) To Whom
Chega bertutur kepada Amira
d) When
Tuturan tersebut dituturkan ketika Amira sedang bermain bersama Chega
(kakaknya) di pekarangan rumahnya.
e) To What End
Tuturan pertama yang dituturkan Chega kepada Amira mempunyai
maksud menyuruh Ira kembali melanjutkan aktivitas sebelumnya. Hal tersebut
43
Rine Nurhayati Annisa, 2014
Variasi bahasa pada anak usia 3-5 tahun Dengan latar bahasa ibu yang berbeda: Kajian sosiolinguistik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Chega : sok atuh, Ira guntingin lagi.
Tuturan kedua dituturkan oleh Amira kepada Chega yang mempunyai
maksud tuturan untuk meminta bantuan kepada Chega. Hal tersebut terlihat dalam
tuturan berikut.
Amira: emmm, teteh cini bantuin.
Tuturan ketiga dituturkan oleh Chega yang mempunyai maksud
ketidakjelasan tuturan yang diterimanya. Terlihat dalam tuturan berikut.
Chega : hah?
Tuturan keempat dituturkan oleh Amira kepada Chega yang mempunyai
maksud meminta tolong kepada Chega. Telihat dalam tuturan berikut.
Amira: bantuin.
Tuturan kelima dituturkan oleh Chega kepada Amira memliki maksud
keharusan Amira menguasai bahasa Jawa. Ha tersebut dapat dilihat dari tuturan
berikut.
Chega : nanti, Ega bantuin. Gimana coba. Eh nanti kan mau ke Jawa, harus bisa bahasa Jawa, nami panjenengan sinten?
atau dalam bahasa Indonesia
Chega : nanti, Ega bantuin. Gimana coba. Eh nanti kan mau ke Jawa, harus bisa bahasa Jawa, nama kamu siapa?
Tuturan keenam dituturkan oleh Amira kepada Chega yang mempunyai
maksud menjawab pertanyaan yang diajukan oleh Chega kepadanya. Terlihat
dalam tuturan berikut.
Amira : Amira.
Tuturan ketujuh dituturkan oleh Chega kepada Amira yang mempunyai
maksud menanyakan umur kepada Amira. Hal tersebut dapat dilihat dari tuturan
berikut.
Rine Nurhayati Annisa, 2014
Variasi bahasa pada anak usia 3-5 tahun Dengan latar bahasa ibu yang berbeda: Kajian sosiolinguistik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tuturan kedelapan merupakan tuturan penegas karena Chega mengulang
pertanyaan yang telah dituturkan sebelumnya kepada Amira.
Tuturan kesembilan dituturkan Amira yang bermaksud menjawab
pertanyaan yang diberikan oleh Chega kepadanya. Namun, dalam tuturan
kesembilan ini Amira salah menjawab. Terlihat dari jawaban Amira berikut
tuturanya.
Amira : piro?
atau dalam bahasa Indonesia Amira : berapa?
Tuturan kesepuluh dituturkan oleh Chega yang bermaksud menertawai
Amira karena tuturan sebelumnya yang dituturkan Amira. Hal tersebut terlihat
dari tuturan berikut.
Chega : hehe
Tuturan kesebelas dituturkan Amira kepada Chega yang mempunyai
maksud menjawab pertanyaan yang diberikan kepadanya. Terlihat dalam tuturan
berikut.
Amira : hehe 4 taun.
Tuturan keduabelas dituturkan oleh Chega kepada Amira yang bermaksud
bertanya mengenai sekolah Amira. Hal tersebut terlihat dari tuturan berikut.
Chega : sok ini guntingin lagi. Heh, Sekolaeh wonten pundi? Kalo ditanya gitu gimana jawabnya?
atau dalam bahasa Indonesia
Chega : sok ini guntingin lagi. Heh, sekolahnya dimana?Kalo ditanya gitu gimana jawabnya?
Tuturan ketigabelas dituturkan oleh Amira kepada Chega yang menjawab
pertanyaan yang diajukan kepadanya. Terlihat dari tuturan berikut.
45
Rine Nurhayati Annisa, 2014
Variasi bahasa pada anak usia 3-5 tahun Dengan latar bahasa ibu yang berbeda: Kajian sosiolinguistik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tuturan keempatbelas dituturkan oleh Chega kepada Amira yang
mempunyai maksud bertanya mengenai tempat tinggal. Terlihat dari tuturan
berikut.
Chega : Daleme pun sampean wonten pundi? atau dalam bahasa Indonesia
Chega : Rumah kamu dimana?
Tuturan kelimabelas dituturkan oleh Amira kepada Chega yang memiliki
maksud menjawab pertanyaan tetapi menjawabnya salah. Terlihat dalam tuturan
berikut.
Amira : di rumah, di umah.
Tuturan keenambelas dituturkan oleh Chega kepada Amira yang
mempunyai maksud menanyakan hobi Amira. Hal tersebut terlihat dari tuturan
berikut.
Chega : Resep panjenengan nopo? atau dalam bahasa Indonesia Chega: hobi kamu apa?
Tuturan ketujuhbelas dituturkan oleh Chega kepada Amira yang
mempunyai maksud menegaskan pertanyaan dari tuturan sebelumnya karena
pertanyaannya tidak dimengerti oleh Amira sehingga Chega harus mengulangnya.
Hal tersebut terlihat dari tuturan berikut.
Chega : Resep panjenengan nopo? Ira sukanya apa?
Tuturan kedelapanbelas dituturkan Amira kepada Chega yang mempunyai
maksud Amira ingin mengakhiri percakapannya, kemudian pergi meninggalkan
Chega dan mainannya. Terlihat dalam tuturan berikut.
Amira : teteh ah, ah dah ah!
Dalam Situasi tersebut Amira mengerti apa yang dituturkan oleh Chega.
Rine Nurhayati Annisa, 2014
Variasi bahasa pada anak usia 3-5 tahun Dengan latar bahasa ibu yang berbeda: Kajian sosiolinguistik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menggunakan bahasa Jawa, Amira berusaha untuk menjawabnya. Namun, pada
pertanyaan terakhir Amira kurang mengerti apa yang dituturkan Chega , terlihat
dari pertanyaan yang diulang-ulang. Pada pertanyaan terakhir Amira tidak
menjawab pertanyaan tersebut malah terlihat kesal karena tidak mengerti apa yang
dituturkan oleh Chega.
Amira yang berusia 5 tahun mengerti ketika diajak berkomunikasi dalam
bahasa Jawa. Amira merupakan anak keturunan Sunda dan Jawa ini menetap di
Bandung dan lahir di Bandung. Namun, Amira dalam sehari-hari fasih dalam
menggunakan bahasa Jawa. Dilihat dari lingkungan sekitar yang kebanyakan
penduduk orang Jawa. Selain itu, orang tua Amira mengajarkan bahasa ibu Amira
itu bahasa Jawa. Hal tersebut didukung dari hasil wawancara kepada orang tua
Amira.
d. Peristiwa Tutur Tanggal 31 Mei 2014 antara Fariz dan Muhammad Dzaki Ahza Alsyahmi
Data keempat didapatkan dari anak bernama Muhammad Dzaki Ahza
Alsyahmi anak keturunan Sunda Padang. Ibunya berasal dari Bandung dan
ayahnya berasal dari Padang. Dalam kesehariannya, Muhammad Dzaki Ahza
Alsyahmi yang biasa dipanggil Ami menggunakan bahasa Indonesia untuk
berkomunikasi. Ami tidak dapat menuturkan bahasa Padang atau Sunda karena
tidak dibiasakan oleh kedua orang tuanya untuk menggunakan bahasa daerah. Hal
tersebut didukung ketika peneliti mewawancarai ibunya Ami.
1) Peristiwa Tutur Anak Usia 3-5 Tahun Tanggal 31 Mei 2014
Penelitian kepada Ami dilakukan pada tanggal 31 Mei 2014 pukul 10.00
WIB ketika berkumpul dengan keluarga di rumahnya. Ketika diwawancarai, Ami
sedang asyik bermain mobil-mobilan bersama kakaknya. Fariz merupakan data
penunjang atau pelengkap tuturan Ami. Dari hasil yang didapatkan Ami hampir
47
Rine Nurhayati Annisa, 2014
Variasi bahasa pada anak usia 3-5 tahun Dengan latar bahasa ibu yang berbeda: Kajian sosiolinguistik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang menggunakan bahasa daerah Sunda atau bahasa daerah Padang. Berikut
datanya.
Tabel 4.4
Tuturan Fariz dan Muhammad Dzaki Ahza Alsyahmi
No . Kartu 4 (28) Syahmi : gatauuuuuu!
(29) Fariz : sia namo waang? (30) Syahmi : gatau iiih