• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROSEDUR KLIRING OLEH BANK UMUM PADA KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI BALI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PROSEDUR KLIRING OLEH BANK UMUM PADA KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI BALI."

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

i

PROSEDUR KLIRING OLEH BANK UMUM PADA KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI BALI

Oleh :

KARYATI JAYANTI NIM : 1306013069

Tugas Akhir Studi ini ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan Menyelesaikan studi pada Program Studi Diploma III Akuntansi

Fakultas Ekomomi dan Bisnis Universitas Udayana Denpasar

(2)

ii

LEMBAR PENGESAHAN

Tugas Akhir Studi ini telah diuji oleh tim penguji dan disetujui oleh Pembimbing, serta diuji pada tanggal : 01 Juni 2016

Tim penguji: TandaTangan

1. Ketua : Dr. I Gusti Ayu Nyoman Budiasih, SE.,M.Si ..…………... 2. Sekretaris : Komang Ayu Krisnadewi, SE., M.Si., AK .………

Mengetahui,

Ketua Program Pembimbing

(3)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir Studi yang berjudul “Prosedur Kliring Oleh Bank Umum pada Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali’’. Penulisan Laporan Tugas Akhir Studi ini disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan studi Program Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

Dalam menyusun Laporan Tugas Akhir Studi banyak kesulitan yang penulis hadapi. Namun berkat adanya kerjasama dan bimbingan semua pihak penulis dapat menyelesaikan laporan ini tepat pada waktunya. Oleh sebab itu melalui kesempatan ini dengan segala kerendahan hati, penulis menghaturkan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1) Bapak Dr. I Nyoman Mahaendra Yasa, SE., M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

2) Ibu Prof. Dr. Ni Nyoman Kerti Yasa, SE., M.S., selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

3) Bapak Drs. I Komang Ardana, MM., selaku Ketua Program Studi Diploma III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

(4)

iv

yang sangat berguna bagi penulis dari awal sampai penulis berhasil menyelesaikannya.

5) Ibu Komang Ayu Krisnadewi, SE., M.Si., AK. Selaku Dosen Pembimbing Akademis yang telah banyak memberikan saran dan bimbingan selama menempuh pendidikan di Program Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

6) Bapak dan Ibu Dosen Pengajar pada Program Diploma III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana yang telah mendidik dan memberi bekal ilmu pengetahuan yang tak ternilai harganya.

7) Ibu Dewi Setyowati selaku Pimpinan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, beserta seluruh staff Karyawan yang telah banyak membantu memberikan pengarahan dan memberikan informasi yang diperlukan dalam penyusunan laporan ini.

8) Orang tua tercinta yang telah memberikan dukungan dan dorongan, dalam bentuk material maupun spiritual yang tak terhingga serta doa restu kepada penulis selama masa perkuliahan sampai penyusunan laporan ini.

9) Teman-teman Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana angkatan 2013 yang telah memberikan semangat dan dukungan selama perkuliahan dan penulisan laporan ini.

10) Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu dan telah banyak membantu, menyumbangkan pikiran dan tenaga sehingga penulis mampu menyelesaikan laporan ini.

(5)

v

karena keterbatasan kemampuan serta pengalaman penulis. Namun demikian Tugas Akhir Studi ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi yang berkepentingan.

Denpasar, Mei 2016

(6)

vi

Judul : Prosedur Kliring Oleh Bank Umum pada Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali

Nama : Karyati Jayanti NIM :1306013069

ABSTRAK

Kliring sangat dibutuhkan sebab kecepatan dalam dunia perdagangan jauh lebih cepat dari pada waktu yang dibutuhkan guna melengkapi pelaksanaan aset transaksi. Pada intinya kliring adalah mempercepat transaksi keuangan supaya tidak terjadi keterlambatan penyelesaian pembayaran dalam suatu transaksi. Kliring juga dapat dikatakan sebagai transaksi utang piutang antar bank.

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Semua data tersebut dikumpulkan dengan menggunakan metode wawancara, dokumentasi dan observasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis deskriptif kualitatif.

Berdasarkan penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa proses atau prosedur kliring yang dilakukan oleh Bank Umum di Bank Indonesia dimulai dari nasabah mengisi form pengiriman dana dengan metode kliring pada bank dimana ia memiliki rekening misalnya bank A. Dalam form tersebut, dicantumkan pula bank lain yang dituju termasuk nomor rekening dan nama pemiliknya, misalnya bank B. Bank A kemudian memproses data administratif tersebut, mengurangi saldo rekening pengirim dan mengajukan permintaan kliring ke bank B pada Bank Indonesia sebagai bank sentral pengatur kliring. Bank Indonesia kemudian memproses data tersebut dan “memerintahkan” bank B menambahkan saldo kepada nomer rekening yang dituju. Saldo rekening nasabah yang dituju di bank B akan bertambah.

(7)

vii DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

ABSTRAK ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR GAMBAR ... ix

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Tujuan Dan Kegunaan Penelitian ... 5

1.2.1 Tujuan Penelitian ... 5

1.2.2 Kegunaan Penelitian ... 5

1.3 Sistematika Penulisan ……… 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Prosedur ... 7

2.2 Bank ... 8

2.2.1 Pengertian Bank ... 8

2.2.2 Jenis-Jenis Bank ... 8

2.2.3 Fungsi Bank ... 10

2.2.4 Pengertian Bank Indonesia Sebagai Bank Sentral ... 11

2.2.5 Peran Bank Indonesia ... 12

2.3.Kliring ... 15

2.3.1 Pengertian Dan Manfaat Kliring ... 15

2.3.2 Jenis-Jenis Kliring ... 17

2.3.3 Sistem Kliring ... 17

2.3.4 Mekanisme Kliring... 18

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian ... 23

3.2 Objek Penelitian ... 23

3.3 Jenis dan Sumber Data... ... 23

3.3.1 Jenis Data ... 23

3.3.2 Sumber Data... 24

3.4 Metode Pengumpulan data ... 24

(8)

viii

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Daerah Penelitian ... 26

4.1.1 Sejarah Berdirinya Lembaga... .... 26

4.1.2 BidangTugas / Kegiatan Lembaga... ... 31

4.1.3 Struktur Organisasi dan Uraian Jabatan... . 34

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... 40

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 51

5.2 Saran ... 53

(9)

ix

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Halaman

4.1 Struktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali ... 36 4.2 Struktur Jabatan Kantor Perwakilan Bank Indonesia

Provinsi Bali ... 37 4.3 Prosedur Kliring Oleh Bank Umum Pada Kantor Perwakilan

(10)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bank Indonesia atau lebih dikenal dengan Bank Sentral Republik Indonesia adalah Lembaga Negara yang Independen yang memiliki tugas dan wewenang bebas campur tangan pemerintah atau pihak lain. Salah satu tugas Bank Indonesia adalah menjaga kelancaran sistem pembayaran. Pembayaran menjadi komponen yang sangat penting bagi setiap perdagangan dan jasa, terutama bagi perbankan khususnya bank umum sebagai lembaga keuangan.

(11)

Pengertian kliring adalah cara perhitungan hutang atau piutang dalam bentuk surat-surat dagang dan surat-surat berharga jangka pendek obligasi dari satu bank ke bank lainnya dengan tujuan mudah dalam penyelesaiannya dan sudah terjamin keamanannya oleh bank, selain itu dapat memperlancar dalam transaksi dalam bentuk pembayaran giral. Sedangkan kliring antar bank adalah pertukaran warkat atau data keuangan elektronik antar bank baik atas nama bank atau nasabah yang hasil perhitungannya diselesaikan pada waktu tertentu. Bank peserta kliring-kliring sebagai suatu istilah dalam dunia perbankan dan keuangan menunjukkan suatu aktivitas yang berjalan sejak saat terjadinya kesepakatan untuk suatu transaksi hingga selesainya pelaksanaan kesepakatan tersebut.

(12)

dibuka. Apabila saldo negatif tidak dapat diselesaikan juga, maka peserta itu dapat dihentikan untuk sementara dari keikutsertaannya kliring.

Kliring diselenggarakan setiap hari kerja, sedangkan pertemuan kliring diadakan dua kali sehari yang jadwalnya ditetapkan oleh penyelenggara. Jika salah satu peserta kliring karena suatu hal tidak dapat turut serta dalam kliring, peserta tersebut wajib mengajukan permohonan pengunduran diri antara lain:

a. Kesulitan keuangan sehingga tidak dapat memenuhi syarat-syarat ikut kliring b. Masalah dalam kepengurusan seperti perselisihan dan lain-lain.

Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu bank umum agar dapat menjadi peserta kliring yaitu:

a. Suatu kantor bank umum diwajibkan ikut serta dalam kliring, setelah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia.

b. Mempunyai izin yang sah.

c. Keadaan administrasi dan keuangan memungkinkan bank itu untuk memenuhi kewajibannya dalam kliring.

d. Simpanan masyarakat dalam bentuk giro dan kelonggaran tarik kredit yang diberikan oleh kantor tersebut telah mencapai sekurang- kurangnya 20% dari syarat modal disetor minimum bagi pendirian bank baru diwilayahnya.

(13)

penyetoran. Kewajiban menyetor jaminan kliring ini tidak berlaku bagi peserta tidak langsung atau peserta yang pindah wilayah kliring.

f. Bank peserta menunjukan minimal orang wakil tetap pada lembaga kliring Bank Indonesia sebagai bank penyelenggara kliring melalui ACH dituntut untuk memiliki administrasi yang sempurna yang dapat membantu seluruh arus dana yang masuk dan keluar dari semua peserta kliring yang terlibat.

Kliring sangat dibutuhkan sebab kecepatan dalam dunia perdagangan jauh lebih cepat dari pada waktu yang dibutuhkan guna melengkapi pelaksanaan aset transaksi. Kliring melibatkan manajemen dari pasca perdagangan, pra penyelesaian eksposur kredit, guna memastikan bahwa transaksi dagang terselesaikan sesuai dengan aturan pasar, walaupun pembeli maupun penjual menjadi tidak mampu melaksanakan penyelesaian kesepakatannya.

Di Indonesia, untuk kliring antar bank atas transfer dana secara elektronik dan atas cek dilaksanakan oleh Bank Indonesia (BI) selaku bank sentral. Sedangkan proses kliring atas transaksi efek dilaksanakan oleh PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan proses kliring atas transaksi kontrak berjangka dilaksanakan olek PT Kliring berjangka Indonesia (KBI).

(14)

Melihat fenomena bahwa kliring sangat diperlukan dalam mempercepat transaksi keuangan, maka penulis mengangkat judul dalam penelitian ini yaitu

“Prosedur Kliring Oleh Bank Umum Pada Kantor Perwakilan Bank Indonesia

Provinsi Bali”.

1.2 Tujuan Dan Kegunaan Penelitian 1.2.1 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan pokok permasalahan yang dikemukakan diatas maka yang akan menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Prosedur Kliring oleh Bank Umum pada Bank Indonesia.

1.2.2 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini memberikan manfaat yang mengacu baik dari segi teoritis maupun praktis.

1) Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu atau wawasan, dan informasi serta bahan referensi bagi mahasiswa/i yang terkait mengenai Prosedur Kliring oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali.

2) Manfaat Praktis

(15)

1.3 Sistematika Penulisan

Untuk memberikan gambaran secara garis besar mengenai isi dan susunan laporan ini, maka berikut ini dikemukakan sistematika dari masing-masing bab yakni:

BAB I Pendahuluan

Bab ini membahas tentang latar belakang masalah, tujuan penulisan, kegunaan penelitian, sistematika penulisan.

BAB II Kajian Pustaka

Bab ini membahas tentang landasan teori yang mendasari pembahasan penelitian ini.

BAB III Metode Penelitian

Bab ini disajikan lokasi penelitian, obyek penelitian, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, teknik analisis data. BAB IV Pembahasan Hasil Penelitian

Bab ini membahas gambaran umum daerah atau deskripsi hasil penelitian, dan pembahasan hasil penelitian.

BAB V Simpulan dan Saran

(16)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Prosedur

Menurut Baridwan (2002:3) prosedur dapat didefinisikan sebagai suatu urutan pekerjaan, biasanya melibatkan beberapa orang atau lebih yang disusun untuk menjamin adanya pelaku yang seragam terhadap transaksi-transaksi perusahaan yang sering terjadi. Prosedur adalah serangkaian tugas yang saling berhubungan yang merupakan urutan menurut waktu dan tata cara tertentu untuk melakukan pekerjaan yang harus diselesaikan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian prosedur adalah:

1) Tahap kegiatan untuk menyelesaikan suatu aktivitas.

2) Metode langkah demi langkah secara pasti dalam memecahkan masalah.

Mulyadi (2001:5) mendefinisikan Prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu departemen atau lebih yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang.

(17)

2.2 Bank

2.2.1 Pengertian Bank

Menurut Kasmir (2008:2) berpendapat Bank merupakan Lembaga Keuangan yang kegiatannya menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan kemudian menyalurkan kembali ke masyarakat, serta memberikan jasa-jasa bank lainnya. Definisi Bank menurut Undang-Undang RI nomor 10 Tahun 1998 adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat.

Pengertian Bank Menurut UU No.10 Thn 1998 ialah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan juga menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau juga bentuk-bentuk lainnya dalam rangka untuk meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

2.2.2 Jenis-jenis Bank

Menurut Undang-Undang RI nomor 10 Tahun 1998 tentang perbankan: 1)Jenis Bank Menurut Fungsinya

(1) Bank Umum

Bank umum adalah bank yang melaksanakan seluruh fungsi perbankan yaitu: menghimpun dana, menempatkan dana dan memperlancar lalu lintas pembayaran giral.

(2) Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

(18)

pembayaran giral, penghimpunan dana hanya boleh dilakukan

dalam bentuk tabungan dan giro. 2)Jenis Bank dari Segi Kepemilikannya

(1) Bank Milik Pemerintah

Bank yang dimana baik akta pendirian maupun modalnya dimiliki oleh pemerintah, sehingga seluruh keuntungan dimiliki oleh pemerintah. (2) Bank Milik Swasta Nasional

Bank jenis ini seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh swasta nasional serta akta pendiriannya didirikan oleh swasta, begitu pula pembagian keuntungannya untuk swasta juga.

(3) Bank Milik Koperasi

Kepemilikan saham-saham bank ini dimiliki oleh perusahaan yang berbadan hukum koperasi.

Secara umum, jenis-jenis bank ada 4 (empat) yaitu :

(19)

Bank Sentral juga bertujuan menjaga agar tingkat inflasi terkendali dan selalu berada pada nilai yang serendah mungkin atau pada posisi yang optimal bagi perekonomian (low/zero inflasion), dengan mengontrol keseimbangan jumlah uang dan barang, dengan kata lain apabila jumlah uang yang beredar terlalu banyak maka bank sentral dapat mengatur dengan intrumen dan otoritas yang mereka miliki.

2) Bank Umum, yakni merupakan bank yang bertugas melayani seluruh jasa-jasa perbankan baik secara konvensional maupun syariah, serta melayani segenap lapisan masyarakat, baik masyarakat perorangan maupun lembaga-lembaga lainnya. Bank umum juga dikenal dengan nama bank komersil (Dahlan S. 2005:276)

3) Bank Perkreditan Rakyat (BPR), yaitu jenis bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau yang didasarkan pada suatu prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak dapat memberikan jasa di dalam lalu lintas pembayaran (Kasmir 2002:33:34). Artinya bahwa BPR jauh lebih sempit jika dibandingkan dengan kegiatan Bank Umum.

4) Bank Syariah, yakni jenis bank yang beroperasi dengan berdasarkan prinsip bagi hasil maupun sesuai dengan kaidah ajaran islam mengenai hukum rimba.

2.2.3 Fungsi Bank

(20)

1) Fungsi Bank Sebagai Agent Of Trust

Fungsi bank sebagai agent of trust ialah suatu lembaga yang berlandaskan pada suatu kepercayaan. Dasar utama pada kegiatan perbankan yaitu kepercayaan, baik itu sebagai penghimpun dana ataupun penyaluran dana. Dalam hal tersebut, masyarakat akan mau menyimpan dana dananya di bank apabila dilandasi dengan kepercayaan.

2) Fungsi Bank Sebagai Agent Of Development

Fungsi bank sebagai agent of development yaitu suatu lembaga yang memobilisasi dana yang berguna untuk pembangunan ekonomi suatu negara. Kegiatan bank tersebut berupa penghimpun dan juga penyalur dana sangatlah diperlukan bagi lancarnya suatu kegiatan perekonomian di sektor ril. Dalam hal tersebut bank memungkinkan masyarakat itu untuk melakukan kegiatan untuk investasi, distribusi, dan juga kegiatan konsumsi barang serta jasa, mengingat bahwa kegiatan investasi, distribusi dan juga konsumsi tidak terlepas dari adanya penggunaan uang.

3) Fungsi Bank Sebagai Agent Of Services

(21)

2.2.4 Pengertian Bank Indonesia sebagai Bank Sentral

Menurut UU RI NO.3 Tahun 2004 Tentang perubahan atas UU.No.3 Tahun 1999 Tentang Bank Indonesia, Bank Indonesia adalah suatu lembaga negara yang mandiri dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, bebas dari pengaruh pemerintah dan/atau pihak lain, kecuali untuk hal-hal yang tegas diatur dalam Undang-Undang.

2.2.5 Peran Bank Indonesia

1) Pertama, Bank Indonesia memiliki tugas untuk menjaga stabilitas moneter

antara lain melalui instrumen suku bunga dalam operasi pasar terbuka. Bank Indonesia dituntut untuk mampu menetapkan kebijakan moneter secara tepat dan berimbang. Hal ini mengingat gangguan stabilitas moneter memiliki dampak langsung terhadap berbagai aspek ekonomi. Kebijakan moneter melalui penerapan suku bunga yang terlalu ketat, akan cenderung bersifat mematikan kegiatan ekonomi. Begitu pula sebaliknya. Oleh karena itu, untuk menciptakan stabilitas moneter, Bank Indonesia telah menerapkan suatu kebijakan yang disebut inflation targeting framework.

2) Kedua, Bank Indonesia memiliki peran vital dalam menciptakan kinerja

(22)

ini dapat menimbulkan ketidakstabilan keuangan dan mengganggu perekonomian. Untuk mencegah terjadinya kegagalan tersebut, sistem pengawasan dan kebijakan perbankan yang efektif haruslah ditegakkan. Selain itu, disiplin pasar melalui kewenangan dalam pengawasan dan pembuat kebijakan serta penegakan hukum (law enforcement) harus dijalankan. Bukti yang ada menunjukkan bahwa negara-negara yang menerapkan disiplin pasar, memiliki stabilitas sistem keuangan yang kokoh. Sementara itu, upaya penegakan hukum (law enforcement) dimaksudkan untuk melindungi perbankan dan stakeholder serta sekaligus mendorong kepercayaan terhadap sistem keuangan. Untuk menciptakan stabilitas di sektor perbankan secara berkelanjutan, Bank Indonesia telah menyusun arsitektur perbankan Indonesia dan rencana implementasi basel II.

3) Ketiga, Bank Indonesia memiliki kewenangan untuk mengatur dan menjaga

(23)

pembayaran. Sebagai otoritas dalam sistem pembayaran, Bank Indonesia memiliki informasi dan keahlian untuk mengidentifikasi risiko potensial dalam sistem pembayaran.

4) Keempat, melalui fungsinya dalam riset dan pemantauan, Bank Indonesia

dapat mengakses informasi-informasi yang dinilai mengancam stabilitas keuangan. Melalui pemantauan secara macro prudential, Bank Indonesia dapat memonitor kerentanan sektor keuangan dan mendeteksi potensi kejutan (potential shock) yang berdampak pada stabilitas sistem keuangan. Melalui riset, Bank Indonesia dapat mengembangkan instrumen dan indikator macropmdential untuk mendeteksi kerentanan sektor keuangan. Hasil riset dan pemantauan tersebut, selanjutnya akan menjadi rekomendasi bagi otoritas terkait dalam mengambil langkah-langkah yang tepat untuk meredam gangguan dalam sektor keuangan.

5) Kelima, Bank Indonesia memiliki fungsi sebagai jaring pengaman sistem

(24)

Dalam menjalankan fungsinya sebagai LoLR, Bank Indonesia harus menghindari terjadinya moral hazard. Oleh karena itu, pertimbangan risiko sistemik dan persyaratan yang ketat harus diterapkan dalam penyediaan likuiditas tersebut.

2.3 Kliring

2.3.1 Pengertian dan Manfaat Kliring

Kata kliring sebenanrya berasal dari istilah asing, yakni kata dalam bahasa Inggris yang berbunyi Clearing. Kliring menurut Wikipedia adalah suatu istilah dalam dunia perbankan dan keuangan menunjukkan suatu aktivitas yang berjalan sejak saat terjadinya kesepakatan untuk suatu transaksi hingga selesainya pelaksanaan kesepakatan tersebut. Kliring dibutuhkan untuk mempercepat penyelesaian transaksi perdagangan yang membutuhkan perlengkapan aset transaksi. Hal yang paling mudah dipahami dalam kliring adalah kesepakatan antar lembaga keuangan mengenai hutang piutang dalam suatu transaksi keuangan. Kliring melibatkan manajemen dari paska perdagangan, pra penyelesaian eksposur kredit, untuk memastikan bahwa transaksi dagang terselesaikan sesuai dengan aturan pasar, walaupun pembeli maupun penjual menjadi tidak mampu melaksanakan penyelesaian kesepakatannya, yang termasuk dalam proses kliring antara lain pelaporan/ pemantauan, marjin risiko, netting transaksi dagang menjadi posisi tunggal, penanganan perpajakan dan penanganan kegagalan.

(25)

1) Tujuan Kliring adalah:

a) Untuk mengganti kertas yang sangat mahal tanpa menghilangkan dokumen. b)Untuk meningkatkan efisiensi dan penggunaan data komputer.

2) Manfaat Kliring adalah: a) Bagi Bank Indonesia

(1) Operasional kliring dengan ditiadakannya fisik warkat kredit.

(2) Maintenance aplikasi kliring dengan digunakannya sistem yang terintegrasi di seluruh wilayah kliring.

(3) Tersedianya jangkauan antar bank melalui kliring yang lebih luas dengan diakomodirnya kliring antar wilayah untuk transfer kredit. (4) Memenuhi prinsip-prinsip manajemen risiko dalam penyelenggaraan

kliring yang bersifat multilateral netting sesuai dengan core principles yang dikeluarkan oleh Bank for International settlement (BIS).

b)Bagi Bank Peserta

(1) Efisiensi biaya operasional bank dalam pencetakkan dan proses administrasi warkat kredit

(2) Semakin luasnya jangkauan layanan bank kepada nasabah. (3) Proses Automasi Kliring

(4) Transaksi Lokal

(26)

kebenaran cek, membedakan apabila transaksi tersebut berasal dari bank sendiri, kemudian menyampaikan data tersebut kepada lembaga kliring. (5) Transaksi Antar Daerah

Bank penarik akan menyampaikan transaksinya kepada pusat pengolahan data di lembaga kliring lokal. Transaksi-transaksi disortir oleh bank penarik dalam lokasi yang bersangkutan. Volume data yang besar ini akan digabung menjadi suatu ringkasan arsip untuk setiap lokasi, kemudian arsip ini dipindahkan ke tiap lokasi lainnya untuk diproses lebih lanjut.

2.3.2 Jenis- Jenis Kliring

Ada tiga jenis kliring yang dapat dilakukan, yaitu kliring umum, kliring lokal dan kliring antar cabang.

1) Kliring umum adalah sarana perhitungan warkat-warkat antara bank yang pelaksanaannya diatur oleh BI.

2) Kliring lokal adalah sarana perhitugan warkat antar bank yang berada dalam suatu wilayah kliring (telah ditentukan).

3) Kliring antar cabang adalah sarana perhitungan warkat antar kantor cabang suatu bank peserta yang biasanya berada dalam satu wilayah kota.

(27)

2.3.3 Sistem Kliring

Berdasarkan sistem penyelenggaraan kliring dapat menggunakan:

a. Sistem manual, yaitu sistem penyelenggaraan kliring lokal yang dalam pelaksaan perhitungan, pembuatan Bilyet saldo kliring serta pemilihan warkat dilakukan secara manual oleh setiap peserta.

b. Sistem semi otomatis, yaitu sistem penyelenggaraan kliring lokal yang dalam pelaksanaan perhitungan dan pembuatan Bilyet saldo kliring dilakukan secara otomatis, sedangkan pemilihan warkat dilakukan secara manual oleh setiap peserta.

c. Sistem otomatis, yaitu sistem penyelenggaraan kliring dan pemilahan warkat dilakukan oleh penyelenggara secara otomatis.

2.3.4 Mekanisme kliring

Secara umum, mekanisme Kliring terdiri dari beberapa bagian yaitu:

1) Kliring penyerahan/perpindahan dana Kegiatan yang perlu dilakukan terlebih dahulu sebelum kliring penyerahan adalah:

a) Warkat dicap yang memuat sebutan kliring dan dicantumkan nomor kode kelompok peserta.

b) Persetujuan penyelenggara dan peserta lain. Langkah- langkah selanjutnya adalah:

(28)

(2) Warkat debet dan kredit dirinci nilai nominalnya dalam suatu daftar (3) Nilai nominal dan banyaknya warkat dalam daftar kliring dijumlahkan. (4) Serah terima warkat kliring yang telah ditandatangani oleh wakil peserta

kliring.

(5) Apabila terjadi perbedaan pendapat mengenai dapat tidaknya warkat diperhitungkan dalam kliring, maka keputusan terakhir diserahkan kepada penyelenggara.

(6) Penyusunan neraca kliring kembali kebank masing-masing untuk menentukan layak tidaknya warkat yang diterima dari bank lain untuk diselesaikan.

2) Kliring Elektronik

Dalam pelaksanaan kegiatan kliring secara otomatis melalui ACH, bank penarikan tidak perlu bertemu langsung dengan bank tertarik. Bank peserta kliring yang terlibat dalam transaksi kliring akan saling mengkliring warkat-warkatnya melalui media elektronik komputer yang on-line dengan ACH. Warkat secara fisik akan dikirimkan langsung ke BI untuk tujuan pengendalian dan pemantauan kegiatan kliring ACH. Disini pihak bank penarikan akan berbeda sikapnya dengan bank tertarik.

(29)

membiarkan dananya menganggur belum tertarik walau sehari. Dipihak lain bank tertarik akan bersikap pasif. Bank tertarik tidak akan mempermasalahkan kapan bank tertarik akan melakukan kliring.

Bank Indonesia sebagai bank penyelenggara kliring melalui ACH dituntut untuk memiliki administrasi yang sempurna yang dapat membantu seluruh arus dana yang masuk dan keluar dari semua peserta kliring yang terlibat.

Pengertian umum kliring otomatis adalah pertukaran warkat atau data keuangan elektronik antar bank baik atas nama bank maupun nasabah yang hasil perhitungannya diselesaikan pada waktu tertentu.

3) Warkat dan Dokumen Kliring Warkat Kliring :

a) Cek

b) Bilyet Giro

c) Wesel Bank Untuk Transfer d) Surat Bukti Penerimaan Transfer e) Nota Debet.

f) Nota Kredit Dokumen kliring:

(30)

d) Kartu Batch warkat Kredit e) Lembar Subsitusi

4) Mekanisme Proses Kliring :

a) Sistem Sentral Kliring (SSK) merupakan perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan PKN.

b) Komputer Penyelenggara Kliring (KPK) merupakan komponen perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan oleh PKL.

c) Terminal Peserta kliring (TPK) merupakan komponen perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan oleh peserta.

Kliring adalah sarana perhitungan warkat antar bank dalam satu wilayah kliring yang sama yang bertujuan untuk memperluas dan memperlancar lalu lintas pembayaran giral. (Giral: cek, giro, wesel pos, dan kartu kredit). Warkat antar bank/warkat kliring yang dapat diperhitungkan dalam transaksi kliring antara lain adalah:

1) Cek dan bilyet giro.

2) Wesel Bank untuk transfer. 3) Surat Bukti Penerimaan Transfer.

4) Warkat lain yang ditentukan oleh Bank Indonesia.

(31)

Bank Indonesia sendiri, tetapi jika di dalam wilayah kliring tidak terdapat Bank Indonesia, maka Bank Indonesia akan menunjuk salah satu Bank sebagai Bank Penyelenggara Kliring.

Referensi

Dokumen terkait

Pada dasarnya permintaan akan serat sabut kelapa cukup banyak, hal itu didukung dengan banyaknya industri yang menggunakan limbah sabut kelapa sebagai salah satu bahan baku

2414.004.005.1.1 Pembangunan Septic Tank Komunal SR Desa Nanga Mbaling Kec Sambi Rampas MANGGARAI TIMUR 2414.004.005.2.1 Pembangunan Septic Tank Komunal dan SR Desa Compang Necak

Dengan menggunakan teknik optimasi fractal Koch pada Antena susunan log periodik dipole cetak maka dimensi fisik antena secara keseluruh akan tereduksi serta

Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah (1) penerapan model STAD dapat meningkatkan keterampilan guru dalam mengajar membaca pantun di kelas IV SDN

Balanced Scorecard adalah sebuah perencanaan strategis dan system manajemen yang digunakan secara luas diseluruh dunia dalam kegiatan-kegiatan usaha untuk menyelaraskan

Hasil tersebut menjadi alasan peneliti untuk melakukan penelitian tindakan kelas (PTK), akan tetapi dalam proses penelitian ini yang menjadi subjek adalah keseluruhan siswa

Penelitian bertujuan untuk mengetahui : (1) Hubungan yang signifikan antara motivasi berprestasi dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran sosiologi kelas XI IPS

Maka dari itu, peneliti bisa melakukan kegiatan interview , observasi atau teknik lain pada waktu yang berbeda guna mendapatkan informasi yang lebih kredibel