• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN GAMBARAN DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL PADA REMAJA YANG BERJERAWAT (ACNE VULGARIS) DI SMAN 3 PADANG TAHUN 2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN GAMBARAN DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL PADA REMAJA YANG BERJERAWAT (ACNE VULGARIS) DI SMAN 3 PADANG TAHUN 2012."

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa, berlangsung antara usia 12 sampai 24 tahun (WHO, 2010). Berdasarkan tinjauan teori perkembangan, usia remaja adalah masa saat terjadinya perubahan-perubahan yang cepat, termasuk perubahan fundamental dalam aspek fisik, kognitif, emosi, sosial dan pencapaian (Fagan, 2006). Sebagian remaja mampu mengatasi transisi ini dengan baik, namun beberapa remaja bisa jadi mengalami penurunan pada kondisi psikis, fisiologis, dan sosial sehingga menimbulkan permasalahan bagi remaja. Beberapa permasalahan remaja yang muncul biasanya banyak berhubungan dengan karakteristik yang ada pada diri remaja, salah satunya adalah permasalahan fisik.

(2)

2

peningkatan hormon dalam tubuh selama pubertas yang dapat merangsang kelenjar sebasea menjadi lebih aktif dan menghasilkan minyak yang berlebihan sehingga terjadi hiperplasia dan hipertrofi dari glandula sebasea (Nita, 2008).

Jerawat (acne vulgaris) adalah penyakit kulit yang tidak terlalu serius dan dapat hilang dengan sendirinya, namun memberikan dampak psikologis yang besar. Masalah jerawat sering terjadi pada bagian muka, punggung, dan dada. Masalah ini memberi kesan psikologis yang buruk pada remaja, terutama remaja dalam rentang usia sekolah. Remaja yang mengalami masalah jerawat sering kali mempunyai masalah yang berkaitan dengan gambaran diri, kepercayaan diri, pergaulan sosial, kemurungan, dan kegusaran (Ibrahim, 2006).

Gambaran diri yang merupakan salah satu komponen konsep diri, yaitu sikap seseorang terhadap tubuhnya secara sadar dan tidak sadar meliputi persepsi dan perasaan tentang ukuran, bentuk, penampilan, dan potensi tubuh saat ini (Stuart dan Sundeen, 2001). Adanya jerawat menyebabkan perubahan dalam penampilan yang mengakibatkan seseorang berespon terhadap perubahan tersebut. Pernyataan ini diperkuat dengan pernyataan Hurlock (2009) bahwa perubahan fisik sering disertai perubahan kepribadian yang berpengaruh terutama pada konsep diri.

(3)

berbagai cara seperti menggunakan riasan yang tebal dan rambut (Ghodsi, 2011). Hasil penelitian di Indonesia menunjukkan bahwa efek utama yang ditimbulkan oleh jerawat adalah pada psikologis seseorang, seperti krisis percaya diri atau minder dan depresi (Bungawangi, 2008).

Gambaran diri mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap perilaku individu, yaitu individu akan bertingkah laku sesuai dengan gambaran diri yang dimiliki. Individu yang memiliki gambaran diri yang positif akan mengembangkan perilaku-perilaku yang positif sesuai dengan caranya memandang diri dan lingkungan, sebaliknya individu yang memiliki gambaran diri yang negatif akan mengembangkan perilaku-perilaku yang cenderung negatif sesuai dengan caranya memandang diri dan lingkungannya (Rahmat, 2003). Pernyataan tersebut didukung oleh Burns (2000) yang menyatakan bahwa gambaran diri akan mempengaruhi cara individu dalam bertingkah laku di tengah masyarakat. Dapat dikatakan bahwa gambaran diri mempengaruhi interaksi seseorang dengan orang lain dalam lingkungan sosialnya.

(4)

4

sebagian besar menunjukkan kecemasan sosial, menarik diri, dan depresi yang cenderung meningkat serta gambaran diri yang rendah (Yolac, 2008).

Penelitian ini dilakukan di SMAN 3 Padang karena sebelumnya peneliti telah melakukan studi pendahuluan pada beberapa Sekolah Menengah Atas yang terbaik di kota Padang, yaitu SMAN 1 Padang, SMAN 2 Padang, SMAN 3 Padang, dan SMAN 10 Padang untuk melihat prevalensi jerawat yang terbanyak diderita oleh siswanya. Dari hasil studi pendahuluan didapatkan siswa yang berjerawat di SMAN 1 Padang sebanyak 155 orang, SMAN 2 Padang sebanyak 177 orang, SMAN 3 Padang 262 orang, dan SMAN 10 Padang sebanyak 192 orang.

Dari hasil penyebaran kuesioner pendahuluan mengenai gambaran diri pada 20 orang siswa yang berjerawat, 12 diantaranya menunjukkan gambaran diri negatif. Ini terlihat dari jawaban pertanyaan misalnya, “Saya merasa

jerawat adalah masalah pada masa remaja”, sebagian besar siswa yang

berjerawat tersebut memilih sangat setuju dan setuju. Dari hasil wawancara dan observasi terhadap 12 siswa yang memiliki gambaran diri negatif, mereka merasa kurang percaya diri, malu, kurangnya kontak mata saat diajak berbicara, berusaha selalu memalingkan muka serta kurang semangat dalam melakukan aktivitas.

(5)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian masalah pada latar belakang diatas, dapat dirumuskan masalah penelitian yaitu apakah ada hubungan gambaran diri dengan interaksi sosial pada remaja yang berjerawat (acne vulgaris) di SMAN 3 Padang tahun 2012.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan gambaran diri dengan interaksi sosial pada remaja yang berjerawat ( acne vulgaris) di SMAN 3 Padang tahun 2012. 2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui distribusi frekuensi remaja yang berjerawat berdasarkan gradasi jerawat di SMAN 3 Padang tahun 2012.

b. Untuk mengetahui distribusi frekuensi remaja yang berjerawat berdasarkan gambaran diri di SMAN 3 Padang tahun 2012.

c. Untuk mengetahui distribusi frekuensi remaja yang berjerawat berdasarkan interaksi sosial di SMAN 3 Padang tahun 2012.

d. Untuk mengetahui hubungan gradasi jerawat dengan gambaran diri pada remaja yang berjerawat (acne vulgaris) di SMAN 3 Padang tahun 2012.

(6)

6

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi institusi sekolah

Dengan adanya penelitian ini dapat memberikan gambaran tentang hubungan gambaran diri dengan interaksi sosial pada remaja yang berjerawat sehingga tenaga pendidik,khususnya guru Bimbingan dan Konseling (BK) dapat mengarahkan dan membimbing remaja dalam mempertahankan gambaran diri yang positif supaya dapat melakukan interaksi sosial dengan baik.

2. Bagi keluarga

Keluarga dapat memberikan dukungan moral kepada anaknya pada masa-masa pubertas, karena pada masa-masa tersebut, remaja sangat membutuhkan penerimaan dan kasih sayang dari orang lain, terutama keluarganya sendiri.

3. Bagi remaja

Dapat menerima diri sendiri dan memiliki gambaran diri yang positif sehingga dapat melakukan interaksi sosial dengan baik.

4. Bagi peneliti

(7)
(8)

vii ABSTRAK

Jerawat merupakan salah satu permasalahan fisik yang dialami pada masa remaja. Remaja yang mengalami masalah jerawat sering kali mempunyai masalah yang berkaitan dengan konsep diri terutama gambaran diri. Gambaran diri akan mempengaruhi cara individu dalam bertingkah laku dan berinteraksi di tengah masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan gambaran diri dengan interaksi sosial pada siswa yang berjerawat. Penelitian ini dilakukan di SMAN 3 Padang dari bulan Maret sampai Juli tahun 2012. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Jumlah populasi pada penelitian ini sebanyak 262 siswa yang berjerawat dan sampel yang diambil sejumlah 158 siswa dengan menggunakan teknik Proportionate Stratified Random Sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner. Data yang diperoleh dalam penelitian ini diolah dengan menggunakan statistik uji chi-square dengan derajat kemaknaan () = 0,05. Berdasarkan uji statistik didapatkan hasil distribusi frekuensi: paling banyak (48,1%) siswa yang berjerawat memiliki gradasi jerawat sedang, lebih dari separuh (64,6%) memiliki gambaran diri negatif, dan paling banyak (56,3%) memiliki interaksi sosial yang buruk. Hasil pvalue untuk hubungan gradasi jerawat dengan gambaran diri dan untuk hubungan gambaran diri dengan interaksi sosial sebesar 0,000. Berdasarkan hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa ada hubungan bermakna antara gradasi jerawat dengan gambaran diri dan antara gambaran diri dengan interaksi sosial. Dapat disimpulkan bahwa paling banyak siswa yang berjerawat memiliki gradasi jerawat sedang, lebih dari separuh memiliki gambaran diri negatif, paling banyak memiliki interaksi sosial yang buruk, ada hubungan antara gradasi jerawat dengan gambaran diri dan ada hubungan antara gambaran diri dengan interaksi sosial. Oleh karena itu, disarankan kepada remaja untuk mengikuti kegiatan penyuluhan tentang perkembangan remaja yang diadakan di sekolah dan tetap aktif mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di sekolah.

(9)

viii

image. Self-image will affect the way individuals behave and interact in society. The purpose of this study was to determine the self-image relationship with the social interaction of students with acne. The research was conducted at SMAN 3 Padang from March to July 2012. This type of research is a descriptive analytic cross sectional approach. The population in this study as many as 262 students with acne and a sample taken a number of 158 students using the proportionate Stratified Random Sampling technique. The instruments used in this study were questionnaires. The data obtained in this study were processed using the chi-square statistic with degrees of significance () = 0.05. Based on statistical test results obtained frequency distribution: most (48.1%) students who have a gradation of acne breakouts are, more than half (64.6%) had a negative self-image, and most (56.3%) had social interaction poor. Results pvalue for grading acne relationship with self-image and self-self-image relationship with the social interaction of 0.000. Based on the above results indicate that there is a significant relationship between the gradation of acne with a picture of myself and the picture of yourself with social interaction. Can be concluded that most students have a gradation of acne breakouts are, more than half have a negative self-image, most have poor social interaction, there is a relationship between gradation of acne with self-image and self-image relationship exists between the social interaction. Therefore, it is advisable to adolescents to participate in counseling on adolescent development are organized in schools and remain active following extracurricular activities at school.

Keywords: acne, self-image, social interaction

(10)

SKRIPSI

HUBUNGAN GAMBARAN DIRI DENGAN INTERAKSI

SOSIAL PADA REMAJA YANG BERJERAWAT

(

ACNE VULGARIS

) DI SMAN 3 PADANG

TAHUN 2012

Penelitian Keperawatan Jiwa

DERI ANGGRAINI

0810322027

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

(11)

ix

SAMPUL DALAM ... i

PRASYARAT GELAR ... ii

PERSETUJUAN SKRIPSI ... iii

PENETAPAN PANITIA PENGUJI SKRIPSI ... iv

UCAPAN TERIMA KASIH .. …... v

3. Kebutuhan-kebutuhan interaksi sosial ... 14

(12)

x

C. Remaja ... 23

D. Jerawat (Acne Vulgaris) ... 30

1. Definisi ... 30

2. Etiologi ... 31

3. Manifestasi Klinis ... 31

4. Gradasi Acne Vulgaris ... 33

5. Dampak Jerawat Secara Psikologis ... 34

BAB III KERANGKA KONSEP A. Kerangka Konseptual ... 35

B. Hipotesa ... 36

BAB IV METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 37

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 37

C. Populasi dan Sampel ... 37

1. Populasi ... 37

2. Sampel ... 37

D. Variabel dan Definisi Operasional ... 39

E. Instrumen Penelitian ... 40

F. Etika Penelitian ... 42

G. Metode Pengumpulan dan Pengolahan Data ... 43

H. Analisa Data ... 44

BAB V HASIL PENELITIAN A. Gambaran umum penelitian ... 47

(13)

xi BAB VI PEMBAHASAN

A. Analisa univariat ... 52

B. Analisa bivariat ... 57

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 67

B. Saran ... 67

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN Lampiran 1. Jadwal penelitian ... 69

Lampiran 2. Surat izin pengambilan data dan penelitian ... 70

Lampiran 3. Rencana Anggaran Penelitian ... 73

Lampiran 4. Lembar konsul proposal ... 74

Lampiran 5. Lembar konsul skripsi ... 76

Lampiran 6. Lembar Permohonan Menjadi Subjek Penelitian ... 78

Lampiran 7. Lembar Pernyataan Menjadi Subjek Penelitian... 79

Lampiran 8. Kisi-kisi kuisioner... 80

Lampiran 9. Kuisioner penelitian ... 81

Lampiran 10.Master tabel ... 86

Lampiran 11.Output analisa data ... 94

(14)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1. Variabel dan definisi operasional ... 39

Tabel 4.2. Distribusi frekuensi siswa yang berjerawat berdasarkan umur dan jenis kelamin di SMAN 3 Padang tahun 2012 ... 47

Tabel 4.3. Distribusi frekuensi siswa yang berjerawat berdasarkan gradasi jerawat di SMAN 3 Padang tahun 2012 ... 48

Tabel 4.4. Distribusi frekuensi siswa yang berjerawat berdasarkan gambaran diri di SMAN 3 Padang tahun 2012 ... 48

Tabel 4.5. Distribusi frekuensi siswa yang berjerawat berdasarkan interaksi sosial di SMAN 3 Padang tahun 2012 ... 49

Tabel 4.6. Hubungan gradasi jerawat dengan interaksi sosial pada siswa yang

berjerawat di SMAN 3 Padang tahun 2012 ... 49

Tabel 4.7. Hubungan gambaran diri dengan interaksi sosial pada siswa yang

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan pada latar belakang masalah yang telah dijelaskan diatas maka dapat dib uat rumusan masalah “ apakah ada hubungan antara interaksi teman sebaya dengan

antara penerimaan diri dengan interaksi sosial pada remaja, sehingga orang tua. dapat menjelaskan dengan tepat bagi anak tentang penerimaan

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, dapat disimpulkan bahwa remaja merupakan kelompok yang paling sering ditemukan dengan acne vulgaris baik remaja laki-laki

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas maka rumusan masalah yang akan diteliti adalah “Apakah Ada Hubungan Konsep Diri Dengan Kejadian Merokok Pada

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, dapat dirumuskan bahwa masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada hubungan positif yang signifikan antara penyesuaian diri dan

Gambaran diri responden remaja kegemukan di MA NU Ibtida’ul Falah Samirejo Dawe Kudus sebagian besar baik yaitu sebanyak 19 siswa (65,5%).Interaksi Sosial responden remaja kegemukan

Hubungan Gambaran Diri dengan Interaksi Sosial Pada Remaja yang Berjerawat (Acne vulgaris) Di SMA N 3 Padang.. Padang:

Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dipaparkan, maka dapat dirumuskan masalah penelitian ini yaitu: Apakah ada hubungan antara regulasi diri dengan stres