• Tidak ada hasil yang ditemukan

hubungan konsep diri dengan interaksi sosial - Repository UMA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "hubungan konsep diri dengan interaksi sosial - Repository UMA"

Copied!
124
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Untuk mencapai rasa percaya diri dalam interaksi sosial dengan orang lain diperlukan citra diri individu yang positif. Hal ini tentunya berdampak besar terhadap interaksi sosial, dimana salah satu faktor yang mempengaruhi interaksi sosial menurut Gerungan (2004) adalah harga diri.

Identifikasi Masalah

Pandangan orang lain mempunyai pengaruh besar terhadap cara kita memandang diri sendiri, yang akan mempengaruhi apakah kita memandang diri kita baik atau buruk. Sedangkan dalam kehidupan, kita harus selalu bisa berkomunikasi dengan orang lain untuk memenuhi kebutuhan kita, karena manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain, sehingga interaksi sosial sangat diperlukan.

Batasan Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Skala yang digunakan dalam penelitian terdiri dari dua skala, yaitu skala citra diri dan skala interaksi sosial. Bagi pasien kanker, jika kita melihat tingkat citra diri dan interaksi sosial pada pasien kanker di RSUP H.

TINJAUAN PUSTAKA

Penderita Kanker

Penderita kanker adalah seseorang yang menderita penyakit neoplasma ganas yang spektrumnya sangat luas dan kompleks. Berdasarkan uraian peneliti dapat disimpulkan bahwa penderita kanker adalah penderita penyakit neoplasma ganas yang spektrumnya sangat luas dan tidak dapat dikendalikan.

Kanker

  • Definisi Kanker
  • Penyebab Kanker
  • Gejala Kanker
  • Jenis-jenis Kanker
  • Diagnosis Kanker
  • Menentukan Stadium Kanker
  • Pengobatan Kanker

Sedangkan menurut YKI (Yayasan Kanker Indonesia, 2019), kanker adalah penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel jaringan tubuh yang tidak normal sehingga berubah menjadi sel kanker. Terkadang radiasi atau kemoterapi dilakukan sebelum operasi. Tujuannya adalah untuk menghancurkan sel kanker yang tersisa. Pembedahan atau radiasi sendiri ditujukan untuk mengobati kanker pada area terbatas, sedangkan kemoterapi bertujuan untuk membunuh sel kanker yang berada di luar jangkauan operasi atau radiasi.

Interaksi Sosial

  • Ciri-Ciri Interaksi Sosial
  • Aspek-Aspek Interaksi Sosial

Menurut Walgito (dalam Yuna, 2010), interaksi sosial adalah hubungan antara individu yang satu dengan individu yang lain; individu yang satu dapat mempengaruhi individu yang lain atau sebaliknya, sehingga terjadi hubungan timbal balik. Dengan demikian, pengertian interaksi sosial adalah suatu hubungan timbal balik yang berupa tindakan saling mempengaruhi antara individu dengan individu, antara individu dengan kelompok, dan antara kelompok dengan kelompok. Interaksi sosial dapat terjadi antara individu yang satu dengan individu yang lain, antara kelompok yang satu dengan kelompok yang lain, atau antara kelompok dengan individu.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa interaksi sosial adalah suatu hubungan antara seorang individu dengan individu lain, seorang individu dengan suatu kelompok, atau suatu kelompok dengan seorang individu, dimana terjadi suatu proses yang saling mempengaruhi satu sama lain. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri interaksi sosial adalah interaksi verbal, interaksi fisik, dan interaksi emosional. Dan ciri-ciri interaksi sosial yang rendah adalah menarik diri, tidak percaya diri, merasa rendah diri dan menarik diri dari lingkungan sosial.

Lewin menyatakan bahwa perilaku kelompok merupakan fungsi kepribadian individu dalam melakukan interaksi sosial. Interaksi sosial yang berkaitan dengan struktur dan fungsi kelompok terjadi karena individu tidak lepas dari kelompok dalam kehidupannya.

Konsep Diri

  • Pengertian Konsep Diri
  • Pembentukan dan Pengembangan Konsep Diri
  • Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri
  • Ciri-Ciri Konsep Diri
  • Aspek-Aspek Dalam Konsep Diri

Menurut Brehm dan Kasiin (dalam Maolisa, 2008), konsep diri adalah keyakinan yang dimiliki seseorang tentang ciri-ciri yang dimilikinya. Konsep diri merupakan pengetahuan dan keyakinan yang dimiliki individu mengenai sifat atau ciri-ciri pribadinya. Konsep diri merupakan persepsi terhadap diri sendiri, baik fisik, sosial, maupun psikologis, yang diperoleh melalui pengalaman interaksi individu dengan orang lain.

Fits dkk (2003) mengatakan bahwa konsep diri adalah cara individu dipersepsi, dipersepsikan, dan dialami. Konsep diri juga mengandung unsur penilaian yang akan mempengaruhi perilaku seseorang dalam berinteraksi dengan orang lain. Lebih lanjut Brooks (2000) mengatakan bahwa konsep diri adalah keyakinan dan perasaan kita terhadap diri sendiri.

Individu yang mengalami kedewasaan dini yang diperlakukan sebagai orang dewasa mengembangkan konsep diri yang baik. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa konsep diri adalah sesuatu yang dipikirkan dan dirasakan individu tentang dirinya.

Hubungan Konsep Diri Dengan Interaksi Sosial

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa aspek-aspek konsep diri seseorang adalah aspek diri fisik, aspek diri keluarga, aspek diri pribadi, aspek diri moral-etika, dan aspek diri sosial. Cooley (dalam Ulfa, 2009) menyatakan bahwa konsep diri terbentuk dari proses pembelajaran tentang nilai, sikap, peran dan identitas dalam interaksi simbolik antara diri sendiri dengan berbagai kelompok primer, misalnya keluarga. Konsep diri merupakan pandangan dan perasaan individu terhadap dirinya, pandangan terhadap dirinya ini dapat bersifat psikologis, sosial dan fisik.

Pandangan di atas didukung oleh penelitian Ulfa (2009) yang menyatakan bahwa interaksi sosial erat kaitannya dengan konsep diri, karena konsep diri yang ada dalam diri juga menentukan harga diri. Fitts dkk (2003) mengatakan bahwa konsep diri mengandung unsur penilaian dan mempengaruhi perilaku seseorang dalam berinteraksi dengan orang lain. Hal ini didukung oleh Yuna (2010) yang menjelaskan bahwa konsep diri akan terbentuk dengan baik apabila didukung oleh kemampuan individu dalam melakukan interaksi sosial. Dimana interaksi sosial melibatkan beberapa aspek diantaranya a).

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa konsep diri dapat dijadikan acuan untuk melihat bagaimana seorang individu berinteraksi dengan lingkungan sosialnya. Jika konsep diri seseorang positif maka kemampuan berinteraksi akan semakin tinggi, sebaliknya jika konsep diri seseorang negatif maka kemampuan berinteraksi akan semakin rendah, karena konsep diri merupakan cerminan kepribadian seseorang, sehingga sangat penting. untuk berinteraksi.

Kerangka Konseptual

Hipotesis

Dilihat dari tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui apakah ada hubungan antara konsep diri dengan interaksi sosial pada pasien kanker di Rumah Sakit Umum Haji Adam Malik Medan, jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional. Skala konsep diri dalam penelitian ini disusun berdasarkan aspek konsep diri yang masing-masing dibuat oleh Fitts, dkk (2003). Berdasarkan hasil analisis menggunakan metode korelasi product moment Pearson diketahui terdapat hubungan positif antara Konsep Diri dan Interaksi Sosial pada pasien kanker.

Dengan demikian dapat diartikan bahwa semakin tinggi/positif citra diri maka interaksi sosialnya semakin tinggi dan sebaliknya, semakin rendah/negatif citra diri maka interaksi sosialnya semakin rendah. Rata-rata hipotetis yang diperoleh dari 32 pernyataan harga diri adalah 80 dengan rata-rata harga diri empiris sebesar 70,59. Adam Malik Medan tergolong rendah, sehingga peneliti memberikan saran dan kontribusi kepada pasien untuk berpikir positif terhadap citra dirinya yang ada dengan cara berpikir positif, menerima kondisi yang diberikan Tuhan kepada kita, selalu bersyukur dan memohon kesembuhan kepada Sang Pencipta, yang akan diberikan. kasus tersebut di kemudian hari akan mempengaruhi tingginya tingkat interaksi sosial.

Harga diri yang tinggi/positif dan interaksi sosial yang tinggi akan mampu mendorong proses penyembuhan penyakit yang Anda alami. Hubungan Harga Diri Dengan Interaksi Sosial Pada Remaja Yang Tinggal Di Panti Asuhan Bumi Adam Mabar-Medan.

METODE PENELITIAN

Tipe Penelitian

Menurut Creswell (dalam Alasa, 2003), penelitian kuantitatif adalah penelitian yang bekerja dengan angka-angka, dimana datanya berupa angka-angka (skor atau nilai, peringkat atau frekuensi) yang dianalisis menggunakan statistik untuk menjawab pertanyaan atau hipotesis penelitian tertentu. dan membuat prediksi bahwa suatu variabel tertentu mempengaruhi variabel lainnya. Arikunto (2002) menjelaskan penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan banyak angka, dimulai dari pengumpulan data, interpretasi data dan publikasi hasilnya. Menurut Sugiyono (2008), penelitian kuantitatif adalah penelitian dengan tujuan memperoleh data yang berupa angka-angka atau data kualitatif yang berupa angka-angka.

Identifikasi Variabel Penelitian

Definisi Operasional Variabel Penelitian

Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

Metode Pengumpulan Data

Diri fisik merupakan pandangan individu terhadap kondisi fisik, kesehatan, penampilan dari luar gerak motorik. Aspek keluarga diri mengacu pada persepsi, perasaan, pemikiran, dan evaluasi seseorang terhadap keluarga sendiri dan keberadaan diri sendiri sebagai bagian integral dari keluarga. Aspek personal adalah bagaimana individu menilai dirinya sendiri, tidak dipengaruhi oleh kondisi fisik atau hubungan dengan orang lain.

Aspek diri moral-etika merupakan persepsi individu terhadap dirinya dilihat dari standar pertimbangan nilai-nilai moral dan etika. Aspek diri sosial merupakan nilai individu dalam berinteraksi dengan orang lain dan lingkungan disekitarnya. Item yang disukai adalah item yang berisi pernyataan yang mendukung, sedangkan item yang tidak menguntungkan berisi pernyataan yang tidak mendukung.

Norma sosial adalah nilai-nilai yang berlaku dalam suatu kelompok atau masyarakat yang membatasi perilaku individu dalam kaitannya dengan berperilaku dalam lingkungan kelompok atau masyarakat. Item yang disukai adalah item yang berisi pernyataan yang mendukung, sedangkan item yang tidak menguntungkan berisi pernyataan yang tidak mendukung.

Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur

Sedangkan pada sikap negatif, terdapat kecenderungan menghindari objek tertentu, menghindarinya, membenci dan tidak menyukai objek tertentu. Validitas alat ukur sangat diperlukan dalam penelitian, karena validitas menunjukkan seberapa cermat alat ukur tersebut menjalankan fungsinya. Alat ukur diharapkan dapat memberikan informasi yang diinginkan, oleh karena itu harus memenuhi syarat-syarat tertentu, terutama syarat mengenai validitas dan reliabilitas alat ukur tersebut.

Oleh karena itu, sebelum digunakan dalam penelitian, instrumen pengukuran harus mempunyai syarat validitas dan reliabilitas agar instrumen tersebut tidak menyesatkan hasil pengukuran dari kesimpulan yang diperoleh (Azwar, 2000). Teknik yang digunakan untuk menguji validitas instrumen pengukuran (skala) adalah teknik korelasi product moment Karl Pearson dengan rumus sebagai berikut (Hadi, 1990). Nilai validitas masing-masing item (koefisien Pearson r product moment) sebenarnya perlu dikoreksi untuk overweight.

Kelebihan bobot ini timbul karena skor butir soal yang dikoreksi dengan skor total dimasukkan sebagai bagian dari skor total sehingga meningkatkan koefisien r (Hadi, 2000). Hasil pengukuran dapat dipercaya bila pengukuran dilakukan berkali-kali pada kelompok subjek yang sama dan diperoleh hasil yang relatif sama, selama subjek yang diukur tidak mengalami perubahan (Azwar, 1997).

Metode Analisis Data

Rata-rata hipotetis yang diperoleh dari 34 item pernyataan untuk menyatakan interaksi sosial adalah 85, dengan rata-rata empiris interaksi sosial sebesar 80,36. Peneliti selanjutnya disarankan untuk menyelidiki interaksi sosial dengan menggunakan faktor lain, antara lain faktor imitasi, faktor sugesti, faktor identifikasi, dan faktor kesukaan.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Orientasi Kancah Penelitian

  • Sejarah Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan
  • Visi Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik
  • Misi Rumah Sakit H. Adam Malik

Persiapan Penelitian

  • Persiapan Administrasi
  • Persiapan Alat Ukur Penelitian

Pelaksanaan Penelitian

  • Pelaksanaan Uji Coba
  • Uji Coba Alat Ukur Penelitian
  • Uji Asumsi
  • Hasil Perhitungan Korelasi r Product Moment
  • Hasil Perhitungan Mean Hipotetik dan Mean Empirik

Pembahasan

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Saran

Isikan data berikut sesuai dengan keadaan pribadi Anda dan kami dapat menginformasikan bahwa data ini terjamin kerahasiaannya. Isikan data-data berikut sesuai dengan keadaan pribadi Anda dan kami dapat informasikan bahwa data ini dijamin kerahasiaannya. 18 Jika saya bertemu orang yang lebih tua dari saya di jalan, saya berpura-pura tidak melihatnya.

21 Ketika saya bertemu orang yang lebih tua dari saya di jalan, saya selalu tersenyum kepada mereka.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian mengetahui:1) Mengetahui hubungan antara interaksi teman sebaya dan konsep diri dengan kedisiplinan siswa; 2) Mengetahui sumbangan efektif interaksi teman

Berdasarkan latar belakang diatas, maka Rumusan Masalah Makro yang diangkat oleh Peneliti adalah sebagai berikut “Bagaimana Konsep Diri Siswa “Tunagrahita Sedang” di

Berdasarkan hasil analisis product moment diperoleh nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,547; artinya ada hubungan positif yang signifikan antara konsep diri dengan

Penelitian ini dapat penulis simpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara konsep diri dengan kualitas interaksi sosial tim bola basket Atlet-atlet

Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah terdapat hubungan antara konsep

Berdasarkan latar belakang tersebut maka rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian adalah (1) bagaimanan tingkat penyesuaian diri, konsep diri dan dukungan sosial pada

Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih mendalam mengenai “hubungan antara interaksi sosial dengan konsep diri pada peserta

Konsep diri dalam kehidupan sehari-hari memang merupakan hal yang sangat utama dalam interaksi sosial, dengan terujudnya konsep diri maka interaksi sosial antara individu yang satu