Dally Nur Arif, 2013
Hubungan Konsep Diri Dengan Kualitas Interaksi Sosial Tim Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN KUALITAS INTERAKSI SOSIAL TIM
BOLA BASKET
( Studi Deskriptif pada Atlet Putra Peserta ACSI Libamanas)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga
Oleh : Dally Nur Arif
0807698
PRODI PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA
JURUSAN PENDIDIKAN KEPELATIHAN
FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Dally Nur Arif, 2013
Hubungan Konsep Diri Dengan Kualitas Interaksi Sosial Tim Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hubungan Antara Konsep Diri
Dengan Kualitas Interaksi Sosial Tim
Bola basket
( Studi Deskriptif pada Atlet Putra Peserta ACSI Libamanas)
Oleh Dally Nur Arif
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
© Dally Nur Arif 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Juli 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Dally Nur Arif, 2013
Hubungan Konsep Diri Dengan Kualitas Interaksi Sosial Tim Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
LEMBAR PENGESAHAN
Nama : DALLY NUR ARIF
NIM : 0807698
Judul : HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN KUALITAS
INTERAKSI SOSIAL TIM BOLA BASKET
Disetujui dan Disahkan Oleh :
Pembimbing I
Dr. Komarudin, M. Pd NIP. 197204031999031003
Pembimbing II
Alen Rismayadi, M. Pd NIP. 197612282008121002
Mengetahui,
Jurusan Pendidikan Kepelatihan
Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga Ketua,
i
Dally Nur Arif, 2013
Hubungan Konsep Diri Dengan Kualitas Interaksi Sosial Tim Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI ATLET
DENGAN KUALITAS INTERAKSI SOSIAL TIM BOLA BASKET
Dally Nur Arif 0807698
v
Dally Nur Arif, 2013
Hubungan Konsep Diri Dengan Kualitas Interaksi Sosial Tim Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
ABSTRAK... i
KATA PENGANTAR... ii
UCAPAN TERIMAKASIH... iii
DAFTAR ISI... v
DAFTAR TABEL... viii
DAFTAR LAMPIRAN... ix
BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang …….…... 1
B.Rumusan Masalah ... 4
C.Tujuan Penelitian... 4
D.Manfaat Penelitian... 4
E. Batasan Operasional Penelitian ... 5
F. Anggapan Dasar …... 6
G.Metode Penelitian ... 6
H.Struktur Organisasi Penelitian ……….. 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA A.Hakikat Konsep Diri... 9
1. Pengertian Konsep Diri.. ……… 9
2. Aspek-aspek Konsep Diri ……….. 11
vi
Dally Nur Arif, 2013
Hubungan Konsep Diri Dengan Kualitas Interaksi Sosial Tim Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Karakteristik Konsep Diri ……….……… 13
5. Faktor yang Mempengaruhi Konsep Diri …….………… 15
B.Konsep Interaksi Sosial …... 16
1. Definisi Interaksi Sosial ……… 16
2. Syarat-syarat Terjadinya Interaksi Sosial ……….. 18
3. Faktor Penyebab Interaksi Sosial ...……… 19
C. Permainan Bola Basket …... 22
D. Hipotesis …... 26
BAB III PROSEDUR PENELITIAN A.Metode Penelitian... 27
B.Desain Penelitian ……….……… 27
C. Variabel Penelitian ………….………. 28
D. Instrumen Penelitian ……… 31
E. Kategorisasi Data ……….. 37
F. Populasi dan Sampel ………. 37
G. Temapat dan Waktu Penelitian..………... 40
H. Teknik dan Analisa Data ..……… 40
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A.Hasil Penelitian ………... 44
1. Profil Konsep Diri Atlet Bola Basket Putra ……….. 44
2. Profil Kualitas Interaksi Sosial Tim Bola Basket Putra…. 46
vii
Dally Nur Arif, 2013
Hubungan Konsep Diri Dengan Kualitas Interaksi Sosial Tim Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sosial Tim Bola Basket Pada ACSI LIBAMANA
Konferensi Barat 2011 ……….. 48
B. Diskusi Penemuandan Pembahasan ... 49
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan …... 54
B. Saran …... 54
DAFTAR PUSTAKA... 55
viii
Dally Nur Arif, 2013
Hubungan Konsep Diri Dengan Kualitas Interaksi Sosial Tim Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel
3.1. Kisi-kisi Instrumen Konsep Diri... 31
3.2. Kisi-kisi Instrumen Penelitian Variabel Interaksi Sosial... 32
3.3. Hasil Analisis Item Instrumen Konsep Diri... 34
3.4. Hasil Analisis Item Insstrumen Interaksi Sosial..…... 34
3.5. Kisi-kisi Instrumen Penelitian Variabel Konsep Diri Setelah Uji Coba……….. 35
3.6. Kisi-kisi Instrumen Penelitian Variabel Interaksi Sosial Setelah Uji Coba………. 35
3.7. Rumus Kategorisasi Data …………..…..…... 37
3.8. Distribusi Sampling ………...…... 40
3.9. Pedoman untuk Memberikan Interprestasi Terhadap Koefisien Korelasi………. 42
4.1. Deskriptif Statistika Variabel Konsep Diri... 44
4.2. Deskriptif Normalitas Data Variabel Konsep Diri... 45
4.3. Gambaran Konsep Diri Atlet Putra Pada Tim Bola Basket... 45
4.4. Gambaran Konsep Diri Atlet Per Indikator... 45
4.5. Deskriptif Statistika Variabel Interaksi Sosial………... 46
4.6. Gambaran Konsep Diri Atlet Putra Pada Tim Bola Basket... 47
4.7. Gambaran Kualitas Interaksi Sosial Atlet Per Indikator... 47
ix
Dally Nur Arif, 2013
Hubungan Konsep Diri Dengan Kualitas Interaksi Sosial Tim Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4.9. Koefisien Korelasi dan Determinasi Data.……….. 49
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Kisi-Kisi Angket Sebelum Uji Coba Variabel Konsep Diri dan Varibel Kualitas Interaksi Sosial Tim…... 57
2. Angket Sebelum Uji Coba Variabel Konsep Diri…... 58
3. Angket Sebelum Uji Coba Variabel Kualitas Interaksi Sosial…... 60
4. Validitas dan Reliabilitas Variabel Konsep Diri... 62
5. Validitas dan Reliabilitas Variabel Kualitas Interaksi Sosial... 65
6. Kisi-Kisi Angket Setelah Uji Coba Variabel Konsep Diri dan Varibel Kualitas Interaksi Sosial Tim………. 69
7. Angket Setelah Uji Coba Variabel Konsep Diri…... 70
8. Angket Setelah Uji Coba Variabel Kualitas Interaksi Sosial…... 72
9. Data Penelitian………... 74
8. Kategorisasi Data Variabel Konsep Diri…..…... 79
9. Kategorisasi Data Variabel Kualitas Interaksi Sosial.…... 80
10. Uji Normalitas Data Variabel Konsep Diri ... 81
11. Uji Normalitas Data Variabel Kualitas Interaksi Sosial... 83
12. Uji Korelasi………... 85
1
Dally Nur Arif, 2013
Hubungan Konsep Diri Dengan Kualitas Interaksi Sosial Tim Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komunikasi merupakan aspek penting dalam kehidupan sejak dahulu kala hingga sekarang. Kehidupan sosial, pemenuhan kebutuhan, dan tentang
kehidupan-kehidupan yang lainnya akan tergantung pada komunikasi. Seperti halnya yang diungkapkan oleh Wilbur Schramm dalam Wijaya (2012:2)
menjelaskan “tanpa komunikasi tidak mungkin terbentuk suatu masyarakat.” Pendapat di atas menegaskan bahwa komunikasi penting agar terhindar dari sikap individual yang berlebihan sehingga tidak bermasyarakat. Dalam suatu
pembangunan, masyarakat adalah yang paling utama. Itu artinya komunikasi memiliki peranan penting dalam pembangunan.
Pembangunan dalam bidang olahraga sekarang ini terus digalakan oleh pemerintah Indonesia. Pembangunan dalam sektor lain terlihat sulit untuk dilakukan dan terlihat peluang yang sangat terbuka dalam pembangunan di sektor
olahraga. Sektor olahraga dapat mendukung pembangunan sektor lainnya, seperti sektor ekonomi atau pengembangan sumber daya manusia agar lebih berkualitas. Olahraga prestasi adalah suatu bagian yang sangat penting dalam pembangunan di
sektor olahraga. Melalui prestasi yang ditorehkan ditingkat internasional, dapat menaikan pamor dan menjadi sasaran investasi yang empuk.
Dally Nur Arif, 2013
Hubungan Konsep Diri Dengan Kualitas Interaksi Sosial Tim Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dapat tercapai dan dapat bertahan lebih lama. Prosesnya dimulai dari penelusuran bakat anak. Anak yang mempunyai kemauan tinggi untuk berprestasi dan dilatih
sesuai dengan tingkatan dan kemampuan anak masing-masing. Dalam menjalani proses latihan untuk mencapai prestasi terdapat tingkatan dan kemampuan untuk
mencapai prestasi maksimal anak. Aspek-aspek yang harus dilatih untuk mencapai prestasi maksimal adalah kondisi fisik, teknik, taktik, dan mental.
Dalam olahraga beregu, khususnya dalam permainan bola basket, sangat
dibutuhkan interaksi sosial yang baik untuk menciptakan suatu regu yang solid. Interaksi sosial merupakan suatu fondasi sebuah hubungan dalam tim, agar tim ini
dapat berjalan dengan baik. Menurut Soekanto (2002), “interaksi sosial merupakan kunci semua kehidupan sosial.” Dengan tidak adanya suatu komunikasi atau interaksi satu sama lain maka tidak akan terbentuk sebuah tim
yang baik.
Interaksi sosial menjadi faktor utama dalam menentukan kerjasama
sebagai sebuah tim, baik di lapangan maupun di luar lapangan, atau bahkan dalam kehidupan sehari-hari. Kualitas interaksi sosial dalam tim yang baik, segala
halangan dan rintangan yang dihadapi tim dapat dilalui dengan baik tanpa adanya suatu konflik di dalam tim yang menyebabkan perpecahan, sehingga tujuan tim sulit untuk dicapai.
Perpecahan dalam tim ini menjadi momok bagi semua tim bola basket dari tingkat pemula hingga tingkat profesional. Hal ini perlu dihindari oleh setiap tim,
3
Dally Nur Arif, 2013
Hubungan Konsep Diri Dengan Kualitas Interaksi Sosial Tim Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Diasumsikan bahwa interkasi sosial yang kurang dikarenakan banyak hal, salah satunya adalah konsep diri yang ditunjukkan oleh setiap individu. Konsep
diri merupakan faktor penting dalam berinteraksi karena dalam bertingkah laku individu sedapat mungkin disesuaikan dengan konsep dirinya. “Konsep diri
adalah semua ide, pikiran, kepercayaan, dan pendirian yang diketahui individu tentang dirinya dan mempengaruhi individu dalam berhubungan dengan orang lain” (Stuart & Sudden dalam Nisha, 2010:3). Selain itu, “konsep diri mencakup
seluruh pandangan individu akan dimensi fisik, karakteristik pribadi, motivasi, kelemahan, kepandaian, dan kegagalan” (Cawagas dalam Ikhsanudin, 2010:2).
Konsep diri akan menentukan interaksi sosial dalam tim yang berujung pada pengelolaan konflik-konflik yang terjadi dan sebagai strategi yang disiapkan oleh pelatih. Hal ini merupakan cakupan dari psikologi olahraga terutama pada
psikologi kepelatihan, dimana pelatih harus mampu mengatasi dan mengantisipasi situasi tersebut. Terkait dengan hal tersebut, peneliti mencoba melakukan
penelitian yang terfokus pada hubungan antara konsep diri dengan kualitas interaksi sosial tim pada permainan bola basket. Peneliti berharap hasil penelitian
Dally Nur Arif, 2013
Hubungan Konsep Diri Dengan Kualitas Interaksi Sosial Tim Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah, rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah: Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara konsep diri dengan kualitas interaksi sosial tim bola basket?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konsep diri
dengan kualitas interaksi sosial tim bola basket.
D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan latar belakang serta tujuan penelitian, maka manfaat yang
diharapkan oleh penulis melalui penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat Teoretis
Penelitian diharapkan dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi
perkembangan ilmu khususnya dalam bidang psikologi olahraga, psikologi kepelatihan dan psikologi sosial, sebagai bahan kajian hirarki bagi para pelatih,
pembina, dan para pakar olahraga, khususnya permainan bola basket. 2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan memberikan gambaran mengenai hubungan
antara konsep diri dengan kualitas interaksi sosial dalam tim, serta dapat memberikan gambaran mengenai pentingnya pembentukan karakter untuk
5
Dally Nur Arif, 2013
Hubungan Konsep Diri Dengan Kualitas Interaksi Sosial Tim Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E. Batasan Operasional Penelitian
Batasan masalah sangat perlu dalam sebuah penelitian, agar penelitian
lebih terarah dan memperoleh suatu gambaran yang jelas. Sehingga batasan-batasan kronologis serta seberapa utuh penelitian itu akan dijangkau. Oleh karena
itu, penulis membatasi masalah sebagai berikut:
1. Ruang lingkup penelitian hanya ditekankan pada hubungan konsep diri dengan kualitas interaksi sosial tim bola basket.
2. Konsep diri menurut Hurlock dalam website Diwarta (2013:1) adalah
“kesan (image) individu mengenai karakteristik dirinya, yang mencakup
karakteristik fisik, sosial, emosional, aspirasi dan achievement.”
3. Interaksi sosial menurut Shaw dalam blog Dian (2011:2) adalah “suatu pertukaran antarpribadi yang masing-masing orang menunjukkan
perilakunya satu sama lain dalam kehadiran mereka,dan masing-masing perilaku mempengaruhi satu sama lain.”
4. Interaksi sosial dalam peneletian ini dibatasi pada interaksi atlet dengan atlet, dan interaksi atlet dengan pelatih.
5. Populasi dalam penelitian ini adalah tim bola basket yang terdaftar sebagai peserta ACSI Liga Bola Basket Mahasiswa Nasional (Libamanas) pada Konferensi Jawa Barat 2011.
6. Sampel penelitian berjumlah 30 orang yang berasal dari tim bola basket peserta ACSI Libamanas 2011 Konferensi Jawa Barat.
Dally Nur Arif, 2013
Hubungan Konsep Diri Dengan Kualitas Interaksi Sosial Tim Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu F. Anggapan Dasar
Anggapan dasar dapat diartikan sebagai titik tolak pemikiran dalam rangka
pemecahan suatu masalah yang keberhasilannya dipercaya peneliti. Sebagaimana Surakhmad mengatakan (1992:5) bahwa: “Anggapan dasar atau postulat adalah
sebuah titik tolak pemikiran yang kebenarannya diterima oleh penyelidik.” Berdasarkan hal tersebut dalam penelitian ini penulis memaparkan beberapa asumsi yang keberadaanya dapat dipercaya oleh penulis. Asumsi dari penulis
terhadap masalah ini berdasarkan pendapat Hurlock (dalam web Bimbingan Konseling Kita, 2012:3) sebagai berikut:
Konsep diri yang positif akan berkembang jika seseorang mengembangkan sifat-sifat yang berkaitan dengan „good self esteem‟, „good self confidence‟, dan kemampuan melihat diri secara realistik. Sifat-sifat ini memungkinkan seseorang untuk berhubungan dengan orang lain secara akurat dan mengarah pada penyesuaian diri yang baik. Seseorang dengan konsep diri yang positif akan terlihat optimis, penuh percaya diri dan selalu bersikap positip terhadap segala sesuatu.
Sebaliknya konsep diri yang negatif menurut Hurlock, akan muncul jika seseorang mengembangkan perasaan rendah diri, merasa ragu, kurang pasti serta kurang percaya diri. Seseorang dikatakan mempunyai konsep diri negatif jika ia meyakini dan memandang bahwa dirinya lemah, tidak berdaya, tidak dapat berbuat apa-apa, tidak kompeten, gagal, malang, tidak menarik, tidak disukai dan tidak memiliki daya tarik terhadap hidup.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa individu yang menunjukkan konsep diri positif memiliki kualitas interaksi sosial yang baik bila dibandingkan
dengan individu yang menunjukkan konsep diri negatif.
7
Dally Nur Arif, 2013
Hubungan Konsep Diri Dengan Kualitas Interaksi Sosial Tim Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dalam penelitian ini menggunakan metode deskriftif, yang ditujukan untuk mendeskripsikan hubungan antara konsep diri dengan kualitas interaksi
sosial tim dalam permainan bola basket. Menurut Nana (2006), “penelitian deskriptif digunakan apabila bertujuan untuk mendeskripsikan atau menjekaskan
peristiwa dan kejadian yang ada pada masa sekarang.”
Setiap penelitian yang dilaksanakan oleh seorang peneliti terlebih dahulu perlu menentukan populasi yang dapat dijadikan sebagai sumber data untuk
keperluan penelitiannya, populasi tersebut dapat berbentuk manusia, nilai-nilai dokumen dan peristiwa yang dijadikan objek penelitian.
Populasi dalam suatu penelitian merupakan kumpulan individu atau objek yang mempunyai sifat umum. Populasi yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah 5 besar tim bola basket putra yang terdaftar pada ACSI Liga Bola Basket
Nasional (Libamanas) 2011 konferensi Barat.
Adapun yang dimaksud dengan sampel yang dijelaskan oleh Arikunto
(2006:131) adalah “sebagian atau wakil dari populasi”. Pengambilan sampel menggunakan teknik proportional random sampling. Proposional ramdom
sampling berasar dari proporsional sampling, yang menurut Subliyanto (2010:4),
“proporsional sampling menghendaki cara pengambilan sampel dari tiap-tiap sub
populasi dengan memperhitungkan besar kecilnya sub-sub populasi tersebut,
apabila teknik proporsional sampling disertai random maka disebut proporsional random sampling.”
Dally Nur Arif, 2013
Hubungan Konsep Diri Dengan Kualitas Interaksi Sosial Tim Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(close questionare), yaitu responden memilih alternatif jawaban yang telah tersedia sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
H. Struktur Organisasi Skripsi
Berdasarkan buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Universitas
Pendidikan Indonesia (2011) maka sistematika penulisan laporan penelitian (Skripsi) yang akan disusun adalah sebagai berikut.
Bagian awal, berisi tentang halaman judul, pernyataan keaslian tulisan,
halaman pengesahan, motto dan persembahan, prakata, abstrak, daftar isi, daftar tabel, dan daftar lampiran.
Bab I Pendahuluan, pada bab ini dikemukakan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian, manfaat penelitian, dan
sistematika skripsi.
Bab II Landasan Teori, membahas teori yang melandasi permasalahan skripsi yang merupakan kerangka teoritis yang diterapkan dalam skripsi, serta
posisi teoritik peneliti. Pada bab ini berisi tentang konsep diri dan konsep interaksi sosial.
Bab III Metode Penelitian, bab ini berisis penjabaran rinci mengenai metode penelitian yang digunakan, termasuk komponen seperti lokasi penelitian, subjek penelitian, desain , dan prosedur penelitian, serta teknik analisis data.
9
Dally Nur Arif, 2013
Hubungan Konsep Diri Dengan Kualitas Interaksi Sosial Tim Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Bab V Penutup, bab ini berisi tentang simpulan dari hasil penelitian serta rekomendasi yang diberikan oleh peneliti terhadap hasil penelitian.
27 Dally Nur Arif, 2013
Hubungan Konsep Diri Dengan Kualitas Interaksi Sosial Tim Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A.Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, menurut Whihtney dalam
Nazir (2005:54), “metode penelitian adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat.” Nazir (2005:54) berpendapat bahwa:
Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktuasl dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antarfenomena yang diselidiki.
Studi yang bertujuan untuk memperoleh jawaban mengenai konsep diri dan kualitas interkasi sosial dalam tim bola basket yang sedang terjadi di masa
sekarang secara aktual, kemudian dilakuan analisis untuk mengetahui hubunugan antara konsep diri dengan kualitas interaksi sosial tim dalam permainan bola basket.
B.Desain Penelitian
Menurut Nazir (2005:84), desain penelitian adalah: “Semua proses yang
dilakukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian.” Dalam pengertian lebih sempit, desain desain penelitian hanya pengumpulan dan analisa data saja.
28
Dally Nur Arif, 2013
Hubungan Konsep Diri Dengan Kualitas Interaksi Sosial Tim Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Identifikasi dan pemilihan masalah penelitian.
b. Pemilihan kerangka konseptual untuk masalah penelitian serta hubungan-hubungan dengan penelitian sebelumnya.
c. Memformulasikan masalah penelitian termasuk membuat spesifikasi dari tujuan, luas jangkauan (scope), dan hipotesis untuk diuji.
d. Membangun penyelidikan atau percobaan.
e. Memilih serta memberi definisi terhadap pengukuran variabel-variabel.
f. Memilih prosedur serta teknik sampling yang digunakan. g. Menyusun alat serta teknik untuk mengumpulkan data.
h. Membuat coding, serta mengadakan editing dan prosesing data.
i. Menganalisis data serta pemilihan prosedur statistik untuk mengadakan generalisasi secara inferensi statistik.
j. Pelaporan hasil penelitian, termasuk proses penelitian, diskusi, serta interpretasi data, generalisasi, kekurangan-kekurangan dalam penemuan, serta menganjurkan beberapa saran dan kerja penelitian yang akan datang.
Dari proses di atas terlihat jelas bahwa dalam penelitian deskriptif terbagi
atas dua proses, yaitu proses perencanaan dan proses pelaksanaan. Proses perencanaan penelitian dimulai dari identifikasi, pemilihan serta rumusan masalah, sampai dengan perumusan hipotesis serta kaitannya dengan teori dan
kepustakaan yang ada.
C.Variabel Penelitian
1. Variabel penelitian
“Variabel adalah objek penelitian atau sesuatu yang menjadi titik perhatian
penelitian” (Arikunto 1998:99). Variabel-variabel yang terkait dalam peneliatan
Dally Nur Arif, 2013
Hubungan Konsep Diri Dengan Kualitas Interaksi Sosial Tim Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Definisi Konseptual
a. Konsep Diri
Konsep diri merupakan semua ide, pikiran, kepercayaan, dan pendirian yang diketahui individu tentang dirinya dan mempengaruhi individu dalam berhubungan dengan orang lain.
Penelitian ini membatasi konsep diri berdasarkan tiga komponen yang diungkapkan Hurlock, yaitu:
1. The Perceptual Component
Gambaran dan kesan seseorang tentang penampilan tubuhnya dan kesan yang dibuat pada orang lain atau sering disebut konsep diri fisik. Tercakup didalamnya gambaran yang dipunyai seseorang tentang daya tarik tubuhnya (attractiveness) dan keserasian jenis kelamin (sex approriateness). Komponen ini sering disebut physical self concept. 2. The Conseptual Component
Pandangan tentang karakteristik yang berbeda dengan orang lain baik tentang kemampuan dan kekurangannya serta disusun dari kualitas penyesuaian hidupnya tentang kepercayaan diri tergantung keberanian, kegagalan dan kelemahannya. Komponen ini sering disebut psychological self concept.
3. The Attitudinal Component
Perasaan tentang kebanggaan dan rasa malunya. Yang termasuk dalam komponen ini adalah keyakinan nilai, aspirasi dan komitmen yang membentuk dirinya.
b. Interaksi sosial
Menurut Shaw dalam blog Dian (2011:2), interaksi sosial adalah “suatu
30
Dally Nur Arif, 2013
Hubungan Konsep Diri Dengan Kualitas Interaksi Sosial Tim Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Interaksi sosial tidak hanya berlaku dalam suatu hubungan antar individu, akan tetapi berlaku juga pada hubungan individu dengan kelompok dan hubungan
kelompok dengan kelompok. Soerjono Soekanto (2002:61) menegaskan, “interaksi sosial merupakan dasar proses sosial yang terjadi karena adanya
hubungan-hubungan sosial yang dinamis mencakup hubungan antarindividu, antarkelompok, atau antara individu dan kelompok.”
Hidup dalam sebuah kelompok mengharuskan manusia untuk dapat
interaksi dengan baik, dimana setiap individu dapat bersikap positif dalam proses interaksi. seperti pemaknaan Siagian dalam Mujayanah (2009:1), “interaksi positif
hanya mungkin terjadi apabila terdapat suasana saling mempercayai, menghargai, dan saling mendukung.”
Berdasarkan definisi menurut para ahli di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang terjadi dan saling mempengaruhi satu sama lain baik dalam hubungan antar individu, individu
dengan kelompok, maupun hubungan antar kelompok.
Schutz dalam website Communication Domain (2011:13) mengemukakan
tiga macam kebutuhan dasar pada individu sehubungan dengan ketertarikan individu untuk masuk ke dalam sebuah kelompok, yaitu:
1. Inklusi (keterlibatan), meliputi partisipasi dalam kegiatan yang dijalankan bersama teman sebaya, bekerjasama dalam kegiatan yang dijalankan bersama teman sebaya, dan saling memberi perhatian diantara teman sebaya.
2. Kontrol, meliputi dorongan teman agar teman melakukan tindakan tertentu, saling mengingatkan diantara teman.
Dally Nur Arif, 2013
Hubungan Konsep Diri Dengan Kualitas Interaksi Sosial Tim Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu D.Intrumen Penelitian
1. Intrumen Konsep Diri
Intrumen konsep diri diadaptasi dari penelitian “Hubungan Antara Konsep
Diri Dengan Motivasi Kerja Pegawai Ngeri Sipil” tahun 2009 yang dikembangkan
oleh Fual Lestari. Berikut Tabel 3.1. diuraikan kisi-kisi instrumen konsep diri: Tabel 3.1
Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Variabel Konsep Diri
2. Interaksi Sosial
Untuk mengukur variabel interaksi sosial dalam penelitian, intrumen variabel interaksi sosial in imenggunakan instrumen yang diadaptasi dari
penelitian “Hubungan Interaksi Sosial Berdasarkan Teori Schutz Dengan Prestasi
Belajar Siswa” tahun 2011 yang dikembangkan oleh Anggi Lestari.
VARIABEL SUB-VARIABEL INDIKATOR PERNYATAAN ∑
+ -
lain terhadap penampilannya 5,31 10,11 4 KOGNITIF
(CONSEPTUAL COMPONENT)
Karakteristik yang khas 13,15 27,28 4
Kemampuan dan ketidak
mampuan 12,17 14,16 4
PSIKOMOTOR (ATTITUDINAL COMPONENT)
Latar belakang dan asal usul
keluarga 21,18 19,20 4
Kualitas penyesuaian hidup 22,32 26,30 4
Perasaan diakui dan ditolak
oleh orang lain 20,25 23,24 4
32
Dally Nur Arif, 2013
Hubungan Konsep Diri Dengan Kualitas Interaksi Sosial Tim Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Instrumen yang berpedoman skala likert ini, skala yang menggunakan hanya item yang secara pasti baik dan secara pasti buruk, tidak dimasukkan yang
agak baik, yang agak kurang, netral, dan rangking lain diantara dua sikap yang pasti di atas (Nazir, 2005:338), memiliki tiga dimensi yaitu inklusi, kontrol, dan
afeksi, serta disusun menjadi sebelas indikator. Kisi-kisi intrumen Interaksi sosial dapat dilihat pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2
Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Variabel Interaksi Sosial
3. Uji Coba Instrumen
INKLUSI Menjalin hubungan hangat
dengan orang lain 39,66 37,42 4
AFEKSI Memberi perhatian kepada
Dally Nur Arif, 2013
Hubungan Konsep Diri Dengan Kualitas Interaksi Sosial Tim Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Suatu instrumen mebutuhkan tingkat keterandalan yang baik. Keterandalan tersebut dapat dilihat dari nilai validitas dan reliabilitas yang
dimiliki oleh intrumen tersebut. Untuk membuktikan keterandalan tersebut, maka dilakukan uji coba untuk melihat validitas dan reliabilitas intumen.
a. Validitas
“Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat
kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen” (Arikunto,1998:160). Suatu
instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur aoa yang diinginkan dan memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran
tersebut. Arikunto (1998:161) mengatakan bahwa “ada dua macam validitas sesuadengan cara pengujiannya, yaitu validitas eksternal dan validitas internal.
Dalam penelitian ini dilakukan pengujian validitas eksternal. “Validitas
eksternal instrument yang dicapai apabila data yang dihasilkan dari instrument tersebut sesuai dengan data atau informasi lain yang mengenai cariabel penelitian yang dimaksud” (Arikunto, 1998:161). Validitas eksternal ini menggunakan
rumus yang dikemukakan oleh Pearson yang dikenal dengan rumus korelasi
product moment.
∑ ∑ ∑
√ ∑ ∑ ∑ ∑
Keterangan:
r
xy = Nilai validitas34
Dally Nur Arif, 2013
Hubungan Konsep Diri Dengan Kualitas Interaksi Sosial Tim Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Item-item soal yang tidak memenuhi kriteria akan dibung terlebih dahulu sebelum dapat menjadi bagian dari skala. Sebagai kriteria pemilihan item
berdasarkan korelasi intem total menggunakan rix > 0,30, semua item yang
mencapai koefisien korelasi daya pembedanya dianggap memuaskan (Azwar,
2007:65). Namun Azwar (2007:65) menlanjutkan bahwa “batas kriteria koefisien dapat diturunkan menjadi rxy > 0,25, apabila mitem-item yang lolos uji validitas
kurang mencukupi, sehingga jumlah item yang diinginkan tercapai.
Berdasarkan perhitungan uji validitas yang telah dilakukan terhadap 32 butir soal intrumen konsep diri dan 40 butir soal intrumen interaksi sosial, maka
diperoleh soal yang valid sebanyak 29 butir soal intumen konsep diri dan 39 butir soal intrumen interaksi sosial, dan yang tidak valid sebanyak 3 butir soal intrumen konsep diri dan 1 butir soal instrumen interaksi sosial. Berikut adalah table
soal-soal yang valid dan tidak valid :
Tabel 3.3
Hasil Analisis Item Instrumen Konsep Diri
Item valid Item tidak valid 1,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,15,16,17
18,19,20,21,22,23,24,25,26,27,28,30 31,32
2,14,29
Tabel 3.4
Hasil Analisis Item Insstrumen Interaksi Sosial
Item valid Item tidak valid
33,34,35,36,37,38,39,40,41,42,43,44 45,46,47,48,49,50,51,52,53,54,55,56 57,58,59,60,61,62,63,64,65,66,67,68 70,71,72
69
Dally Nur Arif, 2013
Hubungan Konsep Diri Dengan Kualitas Interaksi Sosial Tim Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pengolahan data. Tabel 3.5. dan Tabel 3.6. yang tertera pada halaman 35, menjelaskan mengenai kisi-kisi angket yang telah di uji cobakan.
Tabel 3.5
Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Variabel Konsep Diri Setelah Uji Coba
Tabel 3.6
Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Variabel Interaksi Sosial Setelah Uji Coba
VARIABEL
SUB-Karakteristik yang khas 12,13 25,26 4
Kemampuan dan ketidak
Kualitas penyesuaian hidup 20,29 24,27 4
Perasaan diakui dan ditolak
INKLUSI Menjalin hubungan hangat
dengan orang lain 36,63 34,39 4
CONTROL Memberi pengarahan kepada
36
Dally Nur Arif, 2013
Hubungan Konsep Diri Dengan Kualitas Interaksi Sosial Tim Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b. Uji Reliabilitas
Agar suatu instrumen dapat menghasilkan data yang terpercaya, maka
harus memiliki reliabilitas yang baik. “Reliabilitas menunjukan pada suatu
pengertian bahwa sesuatu instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik” (Arikunto,
1998:170).
Dalam penelitian ini, uji reliabilitas menggunakan rumus
Spearman-Brown. Rumus dari Spearmen-Brown adalah :
“Jika kita sudah memperoleh angka reliabilitas, langkah selanjutnya
adalah mengkonsultasikan harga tersebut dengan table r product moment”
(Arikunto, 1998:177). Dari tabel diketahui bahwa dengan N = 30, harga rt(5%) =
0,361, dan harga r11 dari intrumen konsep diri adalah 0,69 dam untuk interaksi
Menjadi pemimpin kelompok 44,59 33,66 4
Mendapat petunjuk/pengarahan
dari orang lain 31,32 30,47 4
AFEKSI Memberi perhatian kepada orang
Dally Nur Arif, 2013
Hubungan Konsep Diri Dengan Kualitas Interaksi Sosial Tim Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sosial adalah 0,98. Dengan begitu maka intrumen konsep diri dan interaksi sosial tersebut reliabel.
E.Kategorisasi Data
Untuk melihat gambaran umum dalam bentuk profil karakteristik sumber data penelitian dilakukan pengkategorian dari hasil data yang di dapat. Dalam
penelitian ini, data yang diperoleh dibagi dalam dua kelompok, yaitu: 1. Kategorisasi data konsep diri
Pada variabel konsep diri, data dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu konsep diri positif dan konsep diri negatif. Pengkategorisasian data menggunakan cacra persentil.
2. Kategorisasi data interaksi sosial
Pada variabel interaksi sosial, data dikelompokkan menjadi tiga kelompok,
yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Dalam penelitian ini, pengelompokkan dilakukan dengan rumus dapat dilihat pada Tabel 3.7.
Tabel 3.7
Rumus Kategorisasi data
Kategori Rumus
Rendah
Sedang
Tinggi
Keterangan:
X = Nilai data = Rerata Hipotetik
38
Dally Nur Arif, 2013
Hubungan Konsep Diri Dengan Kualitas Interaksi Sosial Tim Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu F. Populasi dan Sampel
Setiap penelitian yang dilaksanakan oleh seorang peneliti terlebih dahulu perlu menentukan populasi yang dapat dijadikan sebagai sumber data
untuk keperluan penelitiannya, populasi tersebut dapat berbentuk manusia, nilai-nilai dokumen dan peristiwa yang dijadikan objek penelitian.
Populasi dalam suatu penelitian merupakan kumpulan individu atau
objek yang mempunyai sifat umum. Dalam hal ini Arikunto (2006:130)
menjelaskan sebagai berikut: “Populasi adalah keseluruhan objek penelitian.”
Sesuai pendapat diatas populasi yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah seluruh tim bola basket yang terdaftar pada ACSI Liga Bola Basket Nasional (Libamanas) 2011 Konferensi Jawa Barat yang berjumlah 24 tim, 7 tim putri dan
17 tim putra.
Adapun yang dimaksud dengan sampel yang dijelaskan oleh Arikunto
(2006:131) adalah sebagian atau wakil dari populasi. Pengambilan sampel menggunakan teknik proportional random sampling. Proposional ramdom sampling berasar dari proporsional sampling, yang menurut Subliyanto (2010:4),
proporsional sampling menghendaki cara pengambilan sampel dari tiap-tiap sub populasi dengan memperhitungkan besar kecilnya sub-sub populasi tersebut,
apabila teknik proporsional sampling disertai random maka disebut proporsional random sampling, dan random sampling sendiri. Adapun teknik pengambilan ini bahwa sampel bertujuan dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan
Dally Nur Arif, 2013
Hubungan Konsep Diri Dengan Kualitas Interaksi Sosial Tim Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
blog Dedy, 2011:2) memberikan pedoman penentuan jumlah sampel sebagai
berikut :
1. Sebaiknya ukuran sampel di antara 30 s/d 500 elemen
2. Jika sampel dipecah lagi ke dalam subsampel (laki/perempuan, SD/SLTP/SMU, dsb), jumlah minimum subsampel harus 30
3. Pada penelitian multivariate (termasuk analisis regresi multivariate) ukuran sampel harus beberapa kali lebih besar (10 kali) dari jumlah variable yang akan dianalisis.
4. Untuk penelitian eksperimen yang sederhana, dengan pengendalian yang ketat, ukuran sampel bisa antara 10 s/d 20 elemen.
Dengan kata lain, yang menjadi sampel adalah atlet bola basket tim-tim
peserta ACSI Libamanas 2011 Konferensi Jawa Barat. Mengenai banyaknya sampel yang akan diteliti dari sejumlah populasi ialah sebanyak 30 orang.
Banyaknya subjek pada masing-masing tim tidaklah sama, maka menurut Arikunto (1998:127) “Untuk menmperoleh sampel yang representative, pengambilan subjek dari setiap strata atau setiap wilayah ditentukan seimbang
atau sebanding dengan banyaknya subjek dalam masing-masing strata atau wilayah.” Menurut Nasir (1988:360), untuk prosedur pengambilan sampel dengan
metode proporsional random sampling dipergunakan rumus sebagai berikut :
Keterangan : ni : Jumlah sampel per sub populasi Ni : Total sub populasi
N : Total populasi n : Besarnya sample
Berikut adalah contoh penghitungan jumlah sampel dari setiap tim:
40
Dally Nur Arif, 2013
Hubungan Konsep Diri Dengan Kualitas Interaksi Sosial Tim Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Jumlah sampel yang diambil dari tim ITHB adalah lima orang.
Tabel 3.8 Distribusi sampling
Tim ITHB UNPAR UKM UTAMA UPI Jumlah
Populasi 14 18 15 16 16 79
Sampel 5 7 6 6 6 30
Berdasarkan pada penjelasan di atas, maka penulis menentukan sampel
yang akan digunakan sebagai subyek penelitian berjumlah 30 orang. Adapun ciri-ciri sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sampel terdaftar
sebagai atlet tim bola basket peserta ACSI Libamanas 2011 Konferensi Jawa Barat.
G.Tempat dan Waktu Penelitian
Setelah penghitunagn validitas dan reliabilitas instrumen, tahap
Dally Nur Arif, 2013
Hubungan Konsep Diri Dengan Kualitas Interaksi Sosial Tim Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu H.Teknik dan Analisa Data
Dalam penelitian ini data yang terkumpul selanjutnya diolah dan dianalisi menggunakan pendekatan statistika. Adapun beberapa langkah
pengolahan dan analisis data yang dilakukan dijelaskan pada halaman 41.
1. Menguji Normalitas Data dengan Uji Kenormalan Liliefors
Pengujian ini bertujuan untuk menguji tingkat kenormalan data
penelitian. Prosedur yang digunakan untuk menguji normalitas data menurut Nurhasan et al. (2008 : 118-119) adalah :
a. Hitung nilai rata-rata dan simpangan baku (S).
b. Hitung nilai Zi masing-masing skor yang didapat dengan pendekatan
c. Tentukan luas derah dengan bantuan tabel F (nilai-nilai Z). jika nila Zi-nya negative, maka ketentuannya (0,5 – hasil tabel Zi) dan jika nila Zi positif,
maka dalam menentukan F (Zi) adalah 0,5 + hasil tabel Z.
d. Selanjutnya dihitung proporsi S (Zi) dengan pendekatan urutan skor dibagi jumlah keseluruhan.’
42
Dally Nur Arif, 2013
Hubungan Konsep Diri Dengan Kualitas Interaksi Sosial Tim Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
f. Hasil selisih tersebut ambil harga terbesar (Lo).
g. Untuk menolah atau menerima hipotesis, kit bandingkan Lo dengan nilai
kritis L yang diambil dari daftar untuk taraf nyata α yang dipilih. Kriteria
penerimaan atau penolakan hipotesisnya adalah : hipotesis diterima apabila Lo < Lα tabel, dan hipotesis ditolah apabila Lo > Lα tabel.
2. Menghitung Korelasi Antara Varibel X dengan Variabel Y
Setelah mengetahui normalitas data, langkah selanjutnya yang
dilakukan adalah menghitung korelasi antar variabel dengan teknik korelasi skor berpasangan. Langkah ini dimaksudkan untuk menghitung tingkat korelasi antar
variabel. Untuk menghitung korelasi ini dapat digunakan pendekatan statistika dari Pearson dengan rumus (Nurhasan et al., 2008 : 57) :
∑
√ ∑ ∑
Keterangan :
= Korelasi antara variabel X dan variabel Y
X1 = Beda antara tiap skor dengan nilai rata-rata variabel X
Y1 = Beda antara tiap skor dengan nilai rata-rata variabel Y
Tabel 3.9
Pedoman untuk Memberikan Interprestasi terhadap Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199
0,20 – 0,399
Dally Nur Arif, 2013
Hubungan Konsep Diri Dengan Kualitas Interaksi Sosial Tim Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(Sugiyono 2007:2008) 0,40 - 0,599
0,60 – 0,799 0,80 – 1,00
44
Dally Nur Arif, 2013
Hubungan Konsep Diri Dengan Kualitas Interaksi Sosial Tim Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Menguji Signifikansi Korelasi Antara Varibel X dan Variabel Y
Untuk mengetahui tingkat signifikansi korelasi antar variabel, dilakukan
uji t dari koefisien korelasi dengan menggunakan rumus yang diungkapkan Nurhasan et al. (2008 :195) sebagai berikut :
√
√
Keterangan :
t = nilai t-hitung yang dicari r = koefisien korelasi variabel n = banyaknya sampel
4. Menghitung Determinan Data
Langkah terakhir yang dilakukan dalam pengolahan dan analisis data
adalah menghitung determinan untuk mengetahui seberapa besar kontribusi tiap variabel dengan menggunakan rumus berikut ini:
Keterangan :
54
Dally Nur Arif, 2013
Hubungan Konsep Diri Dengan Kualitas Interaksi Sosial Tim Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pengolahan dan analisis data yang dalam penelitian ini, dapat
disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara konsep diri atlet dengan kualitas interaksi sosial tim. Hubungan tersebut berada pada taraf
koefisien korelasi sedang.
B. Saran
Saran yang diajukan ditujukan untuk pembina, pelatih, dan atlet pada
cabang olahraga bola basket, serta peneliti selanjutnya. Berikut adalah saran yang diajukan:
1. Bagi atlet dan pelatih agar lebih memperhatikan aspek psikologi, terutama pada aspek sosial, sebagai aspek yang menunjang pada pencapaian prestasi. 2. Hasil dari penelitian ini dapat menjadi acuan dalam pembuatan program
latihan, untuk selanjutnya permasalahan yang muncul dalam penelitian ini dapat diatasi.
55
Dally Nur Arif, 2013
Hubungan Konsep Diri Dengan Kualitas Interaksi Sosial Tim Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Ahira, Anne. (2012). Syarat dan Faktor Terjadinya Interaksi Sosial dalam Sosiologi. Tersedia di: http://www.anneahira.com. [Januari 2013]
Ahmadi, A. (2009). Psikologi Sosial. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Al-Maqassary, Ardi. (2012). Aspek-Aspek Konsep Diri. Tersedia di: www.psikologymania.com. [Desember 2012]
Al-Maqassary, Ardi. (2012). Aspek-Aspek Konsep Diri. Tersedia di: www.psikologymania.com. [Desember 2012]
Anshel, M. (1990). Sport Psychology: From Theory to Practice. Arizona: Goursuch Scarisbrick.
Boeree, Goerge. (2010). Psikologi Sosial. Jogjakarta: Prisma Sophie.
Burns, R . (1993). Konsep Diri: Teori, Pengakuran, Perkembangan dan Perilaku. Jakarta: Arcan.
Husdarta, J. (2010). Psikologi Olahraga. Bandung: Alfabeta Bandung.
Ikhsanudin. (2010). Perkembangan Konsep Diri. Tersedia di: http://www.ikhsanu.blogspot.com. [Januari 2013]
Lestari, A. (2011). Hubungan Interaksi Sosial Berdasarkan Teori Schutz Dengan Prestasi Belajar Siswa. Skripsi Sarjana pada FIP UPI Bandung: tidak
Masyhuri-Zainuddin. (2008). Metodologi Penelitian – pendekatan praktis dan aplikatif. Malang: PT. Refika Aditama.
Dally Nur Arif, 2013
Hubungan Konsep Diri Dengan Kualitas Interaksi Sosial Tim Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Nasir, M. (1988). Metode Penelitian. Bandung: Galia Indonesia. Nazir, M. (2005). Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.
Pamuji. (2009). Syarat Terjadinya Interaksi Sosial. Tersedia di: http://mrpams212.wordpress.com. [November 2012]
Pramawaty, Nisha. (2010). Konsep Diri. Tersedia di:
http://nishapramawaty.wordpress.com. [Desember 2012] Putra, Dian. (2011). Interaksi Sosial. Tersedia di:
http://www.dianptraflojaborneo.wordpress.com. [Januari 2013] Rahadi, Aristo. (2008). Konsep Diri Dalam Pendidikan. Tersedia di:
http://aristorahadi.wordpress.com. [Januari 2013]
Saifuddin, A. (2007). Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Santoso, S. (2010). Teori-teori Psikologi Sosial. Surbaya: PT. Refika Aditama. Sarwono, S W. dkk. (2009). Psikologi Sosial. Jakarta: Salemba Humanika. Satria. (2011). Aspek-Aspek Konsep Diri.Tersedia di: http://id.shvoong.com.
[Januari 2013]
Seokanto, S. (2002). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Simanjuntak, Hakim. (2012). Pengertian dan Hal Pendukung Konsep Diri.
Tersedia di: http://www.hakimsimanjuntak.blogspot.com. [Januari 2013] Subliyanto. (2010). Populasi dan Teknik Sampling. Tersedia di:
http://subliyanto.blogspot.com. [Januari 2013]
Suharsimi, A. (1998). Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.
Suharsimi, A. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.
Sujana, N. (2004). Tuntunan Penyusuna Karya Ilmiah. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
57
Dally Nur Arif, 2013
Hubungan Konsep Diri Dengan Kualitas Interaksi Sosial Tim Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Suryabrata, S. (1983). Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Sutiyono. (2012). Memahami Tim Kerja. Tersedia di:
http://www.sutiyonokudus.wordpress.com. [Januari 2013]
Velyn, L. (2011). Konsep Diri. Tersedia di: http://chachacillas.blogspot.com. [Januari 2013]
______. (2010). Fundamental Interpersonal Relationship Orientation. Tersedia di:http://communicationdomain.wordpress.com. [Januari 2013]
______. (2011). Pengertian Konsep Diri Menurut Para Ahli. Tersedia di: http://www.g-excess.com. [Januari 2013]
______. (2012). Empati. Tersedia di: http://id.wikipedia.org. [Januari 2013] ______. (2012). Interaksi Sosial. Tersedia di: http://id.wikipedia.org. [Januari
2013]
______. (2012). Konsep Diri Positif dan Konsep Diri Negatif. Tersedia di: http://www.duniapsikologi.com. [Januari 2013]
______. (2012). Konsep Diri. Tersedia di:
http://www.bimbingankonselingkita.blogspot.com. [Januari 2013]
______. (2012). Pengertian Konsep Diri Menurut Beberapa Ahli. Tersedia di: http://www.diwarta.com. [Januari 2013]