• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KINERJA GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF AKUNTASI DI SMK NEGERI 2 PURWAKARTA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KINERJA GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF AKUNTASI DI SMK NEGERI 2 PURWAKARTA."

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KINERJA GURU TERHADAP PRESTASI

BELAJAR SISWA KELAS X PADA MATA PELAJARAN

PRODUKTIF AKUNTASI DI SMK NEGERI 2 PURWAKARTA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Ujian Sidang Sarjana Pendidikan pada Program Pendidikan Akuntansi

Disusun oleh

GEMA PRIMA NURDIANSYAH NIM. 0801017

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

(2)

Gema Prima Nurdiansyah, 2013

PENGARUH KINERJA GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF AKUNTANSI DI

SMK NEGERI 2 PURWAKARTA

Oleh :

Gema Prima Nurdiansyah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Gema Prima Nurdiansyah 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

September 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang

(3)
(4)

Gema Prima Nurdiansyah, 2013

PENGARUH KINERJA GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF

AKUNTASI DI SMK NEGERI 2 PURWAKARTA

Gema Prima Nurdiansyah

Pembimbing : Drs. H. Ajang Mulyadi, M.M / Leni Yuliyanti, S.Pd, M.M

ABSTRAK

Penelitian ini berawal dari fenomena belum optimalnya prestasi belajar siswa kelas X Akuntansi di SMK Negeri 2 Purwakarta. Beberapa siswa belum mencapai nilai KKM yang diharapkan yakni 75. Banyak faktor yang mempengaruhi, salah satunya adalah kinerja guru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kinerja guru dan prestasi belajar siswa kelas X Akuntansi di SMK Negeri 2 Purwakarta serta untuk mengetahui pengaruh kinerja guru terhadap prestasi belajar siswa kelas X Akuntansi di SMK Negeri 2 Purwakarta.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey verifikatif, yang menjadi populasi adalah siswa kelas X Akuntansi di SMK Negeri 2 Purwakarta, dengan jumlah sampel yang digunakan sebanyak 84 orang siswa dari populasi sebanyak 106. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Data kinerja guru diperoleh dari penyebaran angket, sedangkan prestasi belajar siswa diperoleh dari telaah dokumen. Gambaran kinerja guru berada pada kategori tinggi dan prestasi belajar siswa kelas X Akuntansi dalam mata pelajaran produktif akuntansi berada pada kategori cukup.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja guru berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa kelas X Akuntansi di SMK Negeri 2 Purwakarta, teruji dan diterima kebenarannya dengan taraf kepercayaan 95%. Hal ini dibuktikan dengan nilai korelasi sebesar 0,63 serta koefisien determinan sebesar 39,69%. Artinya kinerja guru berpengaruh sebesar 39,69% terhadap prestasi belajar siswa kelas X akuntansi di SMK Negeri 2 Purwakarta sedangkan sisanya sebesar 60,31% dipengaruhi oleh faktor lain.

Implikasi dari hasil penelitian ini adalah jika prestasi belajar siswa rendah, salah satu cara untuk meningkatkannya adalah dengan cara memperbaiki kinerja gurunya mulai dari perencanaan, pengelolaan dan penilaian hasil pembelajaran.

(5)

THE INFLUENCE OF TEACHERS’ PERFORMANCE TOWARDS

STUDENTS’ LEARNING ACHIEVEMENT OF GRADE X IN PRODUCTIVE SUBJECT OF ACCOUNTING IN SMK NEGERI 2

PURWAKARTA.

Gema Prima Nurdiansyah

Supervisors: Drs. H. Ajang Mulyadi, M.M / Leni Yuliyanti, S.Pd, M.M

ABSTRACT

This research begins from the phenomenon in which students’ learning achievement of grade X Accounting in SMK Negeri 2 Purwakarta has not been optimal . Some students have not achieved the expected value of KKM, that is 75. Many factors influence it, one of which is teachers’ performance. This research aims to know the description of teachers’ performance and students’ learning achievements as well as to know the influence of teachers' performance towards students’ learning achievement of grade X Accounting in SMK Negeri 2 Purwakarta.

The methodology used in this research is a verified survey method, in which 106 students of grade X Accounting in SMK Negeri 2 Purwakarta are determined as the population. Meanwhile, the sample taken for this research is 84 students from the population. They are selected by using simple random sampling technique. Teachers’ performance data retrieved from the distribution of questionnaire, while student learning achievements obtained from an examination of document. An overview of teachers’ performance is in a highly good category while the category of students’ learning achievement in accounting productive subject is fairly good.

The results show that teachers’ performance positively influence on students’ learning achievement. It is tested and accepted by 95% of confidence level. This is evidenced by the value of the correlation coefficient of 0,63 and determinants of 39,69%. This means that teachers’ performance influence 39,69% towards students’ learning achievement of grade X Accounting in SMK Negeri 2 Purwakarta and the rest of 60,31% is affected by other factors.

One important implication of this research can be concluded as follows. If students’ learning achievement is low, one way to raise it is by way of correcting his teacher performance ranging from planning, managing and assessing the learning outcomes.

(6)

Gema Prima Nurdiansyah, 2013

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... v

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 7

1. 4 Kegunaan Penelitian ... 8

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Guru ... 9

2.1.1 Pengertian Guru ... 9

2.1.2 Tugas dan Kewajiban Guru ... 10

2.1.3 Prinsip Mengajar Seorang Guru ... 12

2.2 Kinerja Guru ... 13

2.2.1 Pengertian Kinerja Guru ... 13

2.2.2 Indikator Kinerja Guru ... 14

2.3 Belajar... 22

2.3.1 Pengertian Belajar ... 22

2.3.2 Teori-Teori Belajar ... 22

2.3.3 Fase-Fase dalam Proses Belajar ... 25

2.3.4 Jenis-Jenis Belajar ... 26

2.4 Prestasi Belajar ... 29

2.4.1 Pengertian Prestasi Belajar ... 29

2.4.2 Indikator Prestasi Belajar ... 30

2.4.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ... 31

2.5 Hasil Penelitian Terdahulu ... 32

2.6 Kerangka Pemikiran ... 35

2.7 Hipotesis ... 39

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian ... 40

3.2 Operasionalisasi Variabel ... 41

3.3 Populasi dan Sampel... 43

3.3.1 Populasi ... 43

3.3.2 Sampel ... 43

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 45

3.5 Analisis Deskriptif Angket ... 47

3.6 Pengujian Instrumen Penelitian ... 49

(7)

3.6.2 Uji Reliabilitas ... 51

3.7 Teknik Pengujian Hipotesis ... 54

3.7.1 Uji Normalitas – Chi Kuadrat ... 54

3.7.2 Analisis Korelasi ... 57

3.7.3 Koefisien Determinan ... 57

3.7.4 Pengujian Hipotesis (Uji t) ... 58

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian... 59

4.2 Deskripsi Hasil Penelitian ... 60

4.2.1 Gambaran Kinerja Guru (Variabel Independen) ... 60

4.2.2 Gambaran Prestasi Belajar Siswa (Variabel Dependen) ... 73

4.3 Analisis Data dan Pengujian Hipotesis Penelitian... 75

4.3.1 Uji Normalitas ... 75

4.3.2 Analisis Korelasi ... 76

4.3.3 Koefisien Determinasi ... 76

4.3.4 Uji Signifikasi (Uji t) ... 77

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian ... 78

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 2. Angket Uji Coba Penelitian

3. Tabel I (Luas di Bawah Lengkungan Kurve Normal dari 0 s/d Z)

4. Tabel II (Nilai-Nilai Dalam Distribusi t) 5. Tabel III (Nilai-Nilai r Poduct Moment) 6. Tabel IV (Nilai-Nilai Chi Kuadrat) 7. Input Angket Uji Coba Penelitian 8. Perhitungan Validitas Uji Coba Angket 9. Perhitungan Reliabilitas Uji Coba Angket 10. Kisi – Kisi Instrumen Setelah Uji Coba 11. Angket Setelah Uji Coba

12. Profil SMK Negeri 2 Pruwakarta 13. Input Angket Penelitian

14. Data Penelitian

15. Perhitungan Uji Normalitas Variabel Independen 16. Perhitungan Uji Normalitas Variabel Dependen 17. Perhitungan Analisis Korelasi

(8)

vii

Gema Prima Nurdiansyah, 2013

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Daftar Siswa Yang Mencapai KKM dan Tidak Mencapai KKM Mata Pelajaran Produktif Akuntansi Semester Ganjil

2011 – 2012 ... 4

Tabel 2.1 Indikator Prestasi Belajar ... 30

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel ... 42

Tabel 3.2 Data Populasi Siswa Kelas X Akuntansi SMK Negeri 2 Purwakarta... 43

Tabel 3.3 Anggota Sampel Penelitian ... 45

Tabel 3.4 Deskripsi Kinerja Guru Akuntansi SMK Negeri 2 Purwakarta... 47

Tabel 3.5 Deskripsi Prestasi Belajar Siswa SMK Negeri 2 Purwakarta ... 48

Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas ... 50

Tabel 3.7 Rekapitulasi Pengujian Reliabilitas ... 54

Tabel 4.1 Deskripsi Kinerja Guru Akuntansi SMK Negeri 2 Purwakarta... 62

Tabel 4.2 Guru Memformulasikan Tujuan Pembelajaran dalam RPP Sesuai Dengan Kurikulum / Silabus dan Memperhatikan Karakteristik Peserta Didik ... 63

Tabel 4.3 Guru Menyusun Bahan Ajar Secara Runut, Logis, Kontekstual dan Mutakhir ... 64

Tabel 4.4 Guru Merencanakan Kegiatan Pembelajaran yang Efektif ... 65

Tabel 4.5 Guru Memilih Sumber Belajar / Media Pembelajaran Sesuai Dengan Materi dan Strategi Pembelajaran ... 65

Tabel 4.6 Kemampuan Memulai Pembelajaran yang Efektif Membuka Proses Pembelajaran ... 66

Tabel 4.7 Penguasaan Materi Pelajaran ... 67

(10)

ix

Gema Prima Nurdiansyah, 2013

Tabel 4.9 Pemanfaatan Sumber Belajar / Media Pembelajaran ... 68 Tabel 4.10 Pembelajaran yang Memicu dan Memelihara Keterlibatan

Siswa ... 69 Tabel 4.11 Penggunaan Bahasa ... 69 Tabel 4.12 Kemampuan Mengakhiri Pembelajaran yang Efektif ... 70 Tabel 4.13 Guru Merancang Alat Evaluasi untuk Mengukur Kemajuan

dan Keberhasilan Belajar Peserta Didik ... 71 Tabel 4.14 Guru Menggunakan Berbagai Strategi dan Metode

Penilaian untuk Memantau Kemajuan dan Hasil Belajar Peserta Didik Dalam Mencapai Kompetensi Tertentu

Sebagaimana yang Tertulis Dalam RPP ... 72 Tabel 4.15 Guru Memanfaatkan Berbagai Hasil Penilaian Untuk

Memberikan Umpan Balik Bagi Peserta Didik Tentang Kemajuan Belajarnya dan Bahan Penyusunan Rancangan

(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Proses Belajar Mengajar ... 5

Gambar 2.1 Tugas Guru ... 10

Gambar 2.3 Skema Kerangka Pemikiran ... 38

Gambar 2.4 Model Hubungan Antar Variabel ... 39

(12)

Gema Prima Nurdiansyah, 2013

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan hal fundamental yang harus dimiliki oleh setiap manusia. Dengan pendidikan, manusia akan terangkat derajat dan martabatnya. Pendidikan itu sendiri menjadi dasar penilaian bagi kemajuan bangsa dan negara. Karena hal yang paling mendasar yang harus dihadapi negara adalah menyiapkan generasi penerus yang berpendidikan.

Pendidikan dapat membantu memahami kondisi dunia saat ini dan dapat membantu memahami negara untuk menghadapi perubahan dunia. Tantangan globalisasi saat ini mengharuskan negara untuk terus mendidik dan mempersiapkan sumber daya manusianya. Dengan dilatar belakangi pendidikan maka negara siap untuk mendunia dan menghadapi tantangan globalisasi.

Pendidikan itu sendiri dapat dipandang dari berbagai bentuk, aspek, unsur, setiap disiplin ilmu, juga dasar falsafahnya, akan tetapi yang terpenting adalah makna pengertian pendidikan yang tertuju pada upaya pengembangan sumber daya manusia. Dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Bab I pasal 1 Ayat (1) disebutkan bahwa :

(13)

serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Dari pernyataan tersebut dapat dipahami bahwa pendidikan adalah suatu usaha yang terencana untuk mewujudkan proses kegiatan belajar mengajar sehingga dapat mengembangkan potensi diri yang ada pada peserta didik yang diperlukan untuk kemajuan bangsa dan negara.

Menurut Maklassa (2012) “kualitas pendidikan yang ada di Indonesia dewasa ini masih tertinggal dibandingkan dengan negara-negara ASEAN apalagi dengan negara-negara Eropa”. Masih rendahnya kualitas pendidikan Indonesia disebabkan oleh beberapa masalah, Hasjay (2012) menyatakan bahwa permasalahan khusus dalam dunia pendidikan yaitu:

1. Rendahnya kualitas pendidik atau pengajar, 2. Kurangnya sarana dan prasarana belajar, 3. Kurang relevannya kurikulum,

4. Kurang pedulinya pihak orang tua siswa, 5. Siswa kurang motivasi dalam belajar, 6. Dampak buruk dari alat elektronik.

Jika masalah tersebut dibiarkan disatu sekolah saja, tentu akan mempengaruhi kualitas pendidikan di sekolah tersebut. Apalagi jika semua sekolah yang berada diseluruh Indonesia tentu sangat berpengaruh terhadap kualitas pendidikan Indonesia.

(14)

3

Gema Prima Nurdiansyah, 2013

Prestasi belajar dianggap sebagai capaian dari hasil proses belajar mengajar. Jika prestasinya masih ada yang rendah berarti ada yang salah dari proses belajar mengajar tersebut. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Tirtarahardja (2005:232) “pokok permasalahan mutu pendidikan lebih terletak pada masalah pemrosesan pendidikan”.

Prestasi belajar menjadi tolak ukur keberhasilan siswa dalam belajar, karena memang mudah diukur. Seperti mata pelajaran lainya, mata pelajaran produktif akuntansi di SMK Negeri 2 Purwakarta mengukur keberhasilan selama proses belajar mengajar dengan prestasi belajar siswa.

(15)

Tabel 1.1

Daftar Siswa Yang Mencapai KKM dan Tidak Mencapai KKM Mata Pelajaran Produktif Akuntansi Semester Ganjil 2011-2012

Kelas Jumlah

Sumber : (Berdasarkan Nilai UAS SMK Negeri 2 Purwakarta, data diolah) Nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) di SMK Negeri 2 Purwakarta sebesar 75, jika melihat tabel 1.1 sebesar 69,81% siswa telah mencapai KKM, dan sisanya sebesar 30,19% belum mencapai KKM. Jika hal tersebut dibiarkan maka akan berdampak pada proses pembelajaran selanjutnya. Siswa yang belum mencapai KKM akan tertinggal oleh siswa yang telah mencapai KKM, karena pelajaran akuntansi merupakan pelajaran yang berkesinambungan/berjenjang. Sehingga jika belum menguasai materi sebelumnya akan kesulitan dalam mempelajari materi selanjutnya.

Fenomena tersebut menarik untuk diteliti, karena untuk mengetahui faktor apa yang mempengaruhi sebagian siswa yang belum mencapai KKM. Sehingga hasilnya bisa menjadi gambaran untuk sekolah-sekolah lainnya. Karena setiap sekolah di Indonesia mempunyai tujuan yang sama yang telah diatur oleh pemerintah.

(16)

5

Gema Prima Nurdiansyah, 2013

Gambar 1. 1 Proses Belajar Mengajar

Dari skema di atas dapat dilihat ada banyak faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa di sekolah, faktor-faktor tersebut digolongkan menjadi dua jenis, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam individu yang terdiri dari intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, kesiapan, dan disiplin belajar, sedang faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar individu yang terdiri dari lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat tempat individu tersebut bersosialisasi.

(17)

mengajar. Hal ini didukung dengan penelitian terdahulu yang hasilnya mengatakan bahwa kinerja guru berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa.

Guru merupakan salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Syah (2010:135) berpendapat bahwa “guru termasuk faktor lingkungan sosial yang mempengaruhi prestasi belajar”. Selama proses belajar mengajar guru mempunyai peran penting, untuk itu guru harus memiliki kinerja yang baik dalam menjalankan perannya selama proses belajar mengajar agar mencapai hasil yang baik.

Kinerja merupakan hasil kerja, dalam hal ini adalah hasil kerja guru dalam menjalankan perannya sebagai pelaksana proses belajar mengajar. Mangkunegara (2011:67) menjelaskan “pengertian kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang

diberikan kepadanya.”

(18)

7

Gema Prima Nurdiansyah, 2013

mengikuti pembelajaran dan akhirnya hal ini berdampak positif terhadap prestasi belajar siswa.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa adalah dengan melakukan peningkatan kualitas pengajaran. Hal ini bisa dilakukan dengan pembenahan kualitas kinerja guru, karena guru merupakan faktor terpenting dalam kesuksesan suatu proses belajar mengajar dan terciptanya pendidikan yang berkualitas serta bermutu.

Melihat pemaparan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa guru merupakan komponen paling menentukan dalam sistem pendidikan secara keseluruhan, yang harus mendapat perhatian sentral, pertama, dan utama. Figur yang satu ini akan senantiasa menjadi sorotan ketika berbicara masalah pendidikan, karena guru selalu terkait dengan komponen manapun dalam sistem pendidikan. Guru memegang peran utama dalam pembangunan pendidikan, khususnya yang diselenggarakan secara formal di sekolah. Kinerja guru menentukan keberhasilan peserta didik, terutama dalam kaitannya dengan proses belajar mengajar, karena guru melaksanakan proses tersebut mulai dari perencanaan, pengelolaan dan penilaian hasil pembelajaran.

Berdasarkan fenomena yang telah dipaparkan, maka peneliti tertarik

mengangkat permasalahan tersebut dengan judul “Pengaruh Kinerja Guru

Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif

(19)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang, dapat diidentifikasi masalah penelitian yang akan diungkap dalam penelitian ini yang dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana gambaran kinerja guru Akuntansi di SMK Negeri 2 Purwakarta

2. Bagaimana gambaran prestasi belajar siswa kelas X pada mata pelajaran produktif akuntansi di SMK Negeri 2 Purwakarta

3. Bagaimana pengaruh kinerja guru terhadap prestasi belajar siswa kelas X pada mata pelajaran produktif akuntansi di SMK Negeri 2 Purwakarta

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dan tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Untuk mengetahui bagaimana gambaran kinerja guru Akuntansi di SMK Negeri 2 Purwakarta

2) Untuk mengetahui bagaimana gambaran prestasi belajar siswa kelas X pada mata pelajaran produktif akuntansi di SMK Negeri 2 Purwakarta 3) Untuk mengetahui bagaimana pengaruh kinerja guru terhadap prestasi

(20)

9

Gema Prima Nurdiansyah, 2013

1.4 Kegunaan Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan menjadi masukan bagi para pembaca sebagai bahan referensi penelitian selanjutnya dan untuk memperkaya khasanah ilmu pengetahuan.

2. Manfaat praktis a. Bagi Guru

Sebagai masukan untuk meningkatkan dan memperbaiki kinerja guru, sehingga dengan adanya peningkatan dan perbaikan ke arah yang lebih baik maka akan terjadi juga peningkatan dan perbaikan kualitas kinerja yang akan berimbas positif terhadap peningkatan dan perbaikan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi. b. Bagi Sekolah

(21)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Metode dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian survey verifikatif. Menurut Fathoni (2006:96-97) menyatakan bahwa :

Penelitian survey yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan mengadakan pemeriksaan terhadap gejala yang berlangsung di lokasi penelitian. Lazimnya dilakukan terhadap suatu unit sampel bukan terhadap seluruh populasi sasaran.

Survey digunakan untuk mendapatkan data dari tempat penelitian, yang kemudian diolah kembali untuk dijadikan bahan dalam penelitian ini.

Menurut Effendi dan Tukiran (2012:27), dalam penelitian verifikatif atau penelitian untuk menguji teori, peneliti akan mencoba menghasilkan informasi ilmiah baru, yakni status hipotesis, yang berupa kesimpulan apakah suatu hipotesis diterima atau ditolak. Informasi ini diperoleh melalui pengujian hipotesis.

Dari pernyataan tersebut diketahui bahwa penelitian verifikatif pada dasarnya adalah menguji kebenaran teori dari suatu hipotesis apakah diterima atau ditolak.

(22)

41

Gema Prima Nurdiansyah, 2013

3.2 Operasionalisasi Variabel

“Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,

obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.” Sugiyono

(2009:60). Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel independen dan variabel dependen. Sugiyono (2009:61) menjelaskan bahwa:

Variabel independen (bebas) sering disebut sebagai variabel stimulus, predictor, antecendent. Variabel ini merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Sedangkan variabel dependen (terikat) sering disebut sebagai variabel output, criteria, konsekuen. Variabel ini merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.

Penulis memberikan batasan-batasan atas variabel yang diteliti. Variabel tersebut adalah kinerja guru sebagai variabel independen (bebas) dan prestasi belajar siswa sebagai variabel dependen (terikat), yang didefinisikan sebagai berikut :

1. Kinerja guru (variabel independen) adalah prestasi kerja atau hasil kerja secara kualitas yang dicapai oleh guru dalam melaksanakan perannya menjalankan proses belajar mengajar sesuai dengan tugasnya.

2. Prestasi belajar siswa (variabel dependen) adalah hasil belajar yang merupakan gambaran dari kemampuan siswa dalam mempelajari mata pelajaran yang diukur dan dinilai yang kemudian diwujudkan dalam angka.

(23)

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Dimensi Indikator Skala

Kinerja Guru (X)

Perencanaan Pembelajaran

1. Guru memformulasikan tujuan pembelajaran dalam RPP sesuai dengan kurikulum/silabus dan memperhatikan karakteristik peserta didik;

2. Guru menyusun bahan ajar secara runut, logis, kontekstual dan mutakhir;

3. Guru merencanakan kegiatan pembelajaran yang efektif;

4. Guru memilih sumber belajar / media pembelajaran sesuai dengan materi dan strategi pembelajaran;

Interval

Pengelolaan Pembelajaran

5. Kemampuan memulai pembelajaran yang efektif membuka proses pembelajaran;

6. Penguasaan materi pelajaran; 7. Pendekatan/strategi pembelajaran; 8. Pemanfaatan sumber belajar /media

pembelajaran;

9. Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa;

10.Penggunaan bahasa;

11.Kemampuan mengakhiri pembelajaran yang efektif; mengukur kemajuan dan keberhasilan belajar peserta didik;

13.Guru menggunakan berbagai strategi dan metode penilaian untuk memantau kemajuan dan hasil belajar peserta didik dalam mencapai kompetensi tertentu sebagaimana yang tertulis dalam RPP; 14.Guru memanfatkan berbagai hasil

(24)

43

Gema Prima Nurdiansyah, 2013

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian. Populasi dalam penelitian ini, yaitu siswa kelas X Akuntansi di SMK Negeri 2 Purwakarta sebanyak 106 siswa.

Untuk selengkapnya dapat dilihat di tabel 3.2 Tabel 3.2

Data Populasi Siswa Kelas X Akuntansi SMK Negeri 2 Purwakarta

Kelas Jumlah Siswa

X AK 1 36 orang

X AK 2 36 orang

X AK 3 34 orang

Jumlah 106 Siswa

Sumber : (Berdasarkan Data SMK Negeri 2 Purwakarta)

3.3.2 Sampel

“Sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri-ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti” (Riduwan, 2010:56). Karena tidak semua data dan informasi akan diproses, maka hanya beberapa orang yang dianggap representative yang akan digunakan dalam penelitian.

(25)

Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang

memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel” (Sugiyono, 2009:120). Teknik probability

sampling yang akan digunakan yaitu simple random sampling.

Dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu” (Sugiyono, 2009:120).

Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :

n =

(Riduwan, 2010 : 65) Keterangan :

n = jumlah sampel N = jumlah populasi

d² = presisi (ditetapkan 5%)

Berdasarkan rumus tersebut maka jumlah sampel yang digunakan adalah sebagai berikut :

n =

=

=

=

83,794 = 84 orang

Setelah jumlah sampel ditentukan, maka langkah selanjutnya adalah mencari jumlah sampel per kelas dengan menggunakan rumus :

=

x n

(26)

45

Gema Prima Nurdiansyah, 2013

Keterangan :

= jumlah sampel menurut stratum n = jumlah sampel seluruhnya

= jumlah populasi menurut stratum N = jumlah populasi seluruhnya

Tabel 3.3

Anggota Sampel Penelitian

Kelas Populasi Sampel

= x n

X Ak 1 36

x 84 = 28,53 = 29

X Ak 2 36

x 84 = 28,53 = 28

X Ak 3 34

x 84 = 26,94 = 27

Jumlah Sampel 84 orang

Sumber : (Pengolahan Data)

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data ialah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar penelitian tersebut menjadi sistematis dan dipermudah.

(27)

a. Dokumentasi

Riduwan (2010:105) menjelaskan bahwa “dokumentasi adalah

ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, film dokumenter, data yang relevan penelitian.”

Yang termasuk dokumentasi dalam penelitian ini adalah data nilai UAS yang diperoleh dari ketua jurusan produktif akuntansi SMK Negeri 2 Purwakarta. Data ini juga untuk menunjang variabel dependen yaitu prestasi belajar siswa.

b. Wawancara

“Wawancara adalah suatu cara pengumpulan data yang digunakan

untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya”. Riduwan

(2010:102). Teknik pengumlan data menggunakan wawancara adalah untuk mendapatkan data dari responden mengenai faktor yang mempengaruhi prestasi belajar.

c. Angket

Angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain yang bersedia memberikan respon sesuai dengan permintaan pengguna. Tujuan penyebaran angket adalah mencari informasi lengkap mengenai suatu masalah. (Riduwan, 2010:99)

Variabel kinerja guru (variabel independen) akan menggunakan angket dalam pengumpulan datanya. Untuk perhitungan angket, peneliti menggunakan skala numerikal. Menurut Sekaran (2011:33)

(28)

47

Gema Prima Nurdiansyah, 2013

disediakan dengan kata sifat berkutub dua pada ujung keduanya, ini juga merupakan skala interval.

1 2 3 4 5

Gambar 3.1 Skala Numerikal

Keterangan :

1 = Negatif terendah 2 = Negatif rendah 3 = Normal

4 = Positif rendah 5 = Positif tertinggi

3.5 Analisis Deskriptif Angket

Untuk mengetahui gambaran umum mengenai variabel X (kinerja guru) dan variabel Y (prestasi belajar siswa), maka dibuatkan tabel deskripsi kinerja guru dan prestasi belajar siswa.

Tabel 3.4

Deskripsi Kinerja Guru Akuntansi SMK Negeri 2 Purwakarta

Kategori Interval Frekuensi Persentase

(%) Tinggi

Cukup Rendah

(29)

Tabel 3.5

Deskripsi Prestasi Belajar Siswa SMK Negeri 2 Purwakarta

Kategori Interval Frekuensi Persentase

(%) Tinggi

Cukup Rendah

Jumlah

Berdasarkan tabel 3.4 dan tabel 3.5, terdapat beberapa langkah yang harus dilakukan untuk melakukan distribusi frekuensi, yaitu :

1. Menentukan jumlah skor tertinggi dan terendah 2. Menentukan rentang skor

Rentang skor = jumlah skor tertinggi – jumlah skor terendah 3. Menentukan banyak kelas

Banyak kelas yang akan digunakan adalah tiga kelas/kategori, yaitu tinggi, cukup dan rendah.

4. Menentukan panjang kelas interval

5. Menghitung berapa banyak (frekuensi) jumlah skor yang masuk ke masing-masing kategori yang berdasarkan panjang kelas (interval) yang telah ditentukan

6. Menghitung persentase masing-masing kategori

(30)

49

Gema Prima Nurdiansyah, 2013

7. Membuat tabel distribusi frekuensi

Kategori Interval Frekuensi Persentase

(%) Rendah

Cukup Tinggi

Jumlah

Untuk penentuan kategori, cukup dilihat persentase yang paling tinggi tersebut berada pada kategori yang mana.

3.6 Pengujian Instrumen Penelitian

3.6.1.Uji Validitas

“Validitas menunjukan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur.” (Ancok dkk, 2012:125). Peneliti menggunakan kuesioner didalam pengumpulan data penelitian, maka kuesioner yang disusunnya harus mengukur apa yang ingin diukurnya. Dengan menggunakan instrumen yang valid dalam pengumpulan data, diharapkan hasil penelitian akan menjadi valid.

Dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan rumus product moment yang dikemukakan Pearson, berikut rumusnya :

√{ }{ }

(Arikunto, 2009:72)

(31)

rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua variabel mengetahui valid, reliabel atau tidaknya pertanyaan yang akan diajukan kepada responden. Setelah pertanyaan yang diujikan valid dan reliabel, selanjutnya pertanyaan akan diujikan kepada sampel.

Berikut hasil perhitungan uji validitas untuk setiap item:

(32)

51

Berdasarkan tabel 3.6 dapat diketahui bahwa terdapat 4 item yang tidak valid. Item yang tidak valid akan dihilangkan, sedangkan 30 item lainnya yang dinyatakan valid akan digunakan untuk penelitian dan diuji cobakan kepada sampel.

3.6.2.Uji Reliabilitas

(33)

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat pengukur tersebut reliabel. Dengan kata lain, relibilitas menunjukan konsistensi suatu alat pengukur didalam mengukur gejala yang sama.

Terdapat beberapa teknik yang dapat digunakan untuk menghitung indeks reliabilitas, dalam penelitian kali ini penulis menggunakan teknik

alpha dengan rumus :

(Riduwan, 2010:125-126)

dimana :

= Nilai Reliabilitas

= Jumlah varian skor tiap-tiap item = Varians total

K = Jumlah item

Langkah-langkah mencari nilai reliabilitas dengan metode alpha sebagai berikut:

Langkah 1 : Menghitung varians skor tiap-tiap item dengan rumus :

(Riduwan, 2010 :126) dimana :

= Varians skor tiap-tiap item

(34)

53

Gema Prima Nurdiansyah, 2013

= Jumlah item dikuadratkan N = Jumlah responden

Langkah 2 : Kemudian menjumlahkan varians semua item dengan rumus:

=

+

+

...

(Riduwan, 2010 :126) dimana :

= Jumlah varians semua item

+ + ... = Varians item ke 1, 2, 3...n

Langkah 3 : Menghitung varians total dengan rumus :

(Riduwan, 2010 :126)

dimana :

= Varians total

= Jumlah kuadrat X total

= Jumlah X total dikuadratkan N = Jumlah responden

Langkah 4 : Masukan nilai alpha dengan rumus :

(35)

Hasil ini dikonsultasikan dengan nilai Tabel r Product Moment dengan signifikansi 5%. Keputusan dengan membandingkan dengan

. Kaidah keputusan : Jika berarti reliabel berarti tidak reliable

Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3.7

Rakapitulasi Pengujian Reliabilitas

Variabel Keterangan

Kinerja Guru 0,959 0,404 Reliabel

Sumber : (Pengolahan Data)

Berdasarkan tabel 3.7, dapat diketahui bahwa reliabilitas instrumen penelitian angket kinerja guru diperoleh nilai = 0,979, sedangkan = 0,423 yang diperoleh dari tabel r dengan n = 22, dan α = 0,05. Sehingga (0,979 > 0,423) yang berarti reliabel.

3.7 Teknik Pengujian Hipotesis

3.7.1 Uji Normalitas – Chi Kuadrat

Tujuan dilakukannya uji normalitas untuk mengetahui apakah suatu variabel normal atau tidak. Normal disini dalam arti mempunyai distribusi data yang normal.

(36)

55

Gema Prima Nurdiansyah, 2013

apakah berdistribusi normal atau tidak. Untuk itu maka diadakan teknik pengujian yang dinamakan pengujian χ².

Langkah-langkah yang harus dilakukan : Langkah 1 : Mencari skor terbesar dan terkecil Langkah 2 : Mencari nilai rentangan (R)

R = Skor terbesar – Skor Terkecil Langkah 3 : Mencari banyaknya kelas (BK)

BK = 1 + 3,3 Log n

Langkah 4 : Mencari nilai panjang kelas (i) i =

Langkah 5 : Membuat tabulasi dengan tabel penolong

No Kelas

Interval

F Nilai tengah

(Xi)

Xi² f . Xi f . Xi²

Langkah 6 : Mencari rata-rata (mean)

x =

Langkah 7 : Mencari simpangan baku (standar deviasi)

s =

(37)

a. Menentukan batas kelas, yaitu angka skor kiri kelas interval pertama dikurangi 0,5 dan kemudian angka skor-skor kanan kelas interval ditambah 0,5

b. Mencari nilai Z - score untuk batas kelas interval dengan rumus :

Z =

c. Mencari luas 0 – Z dari Tabel Kurva Normal dari 0 – Z dengan menggunakan angka-angka untuk batas kelas.

d. Mencari luas tiap kelas interval dengan cara mengurangkan angka-angka 0 – Z yaitu angka baris pertama dikurangi baris kedua, angka baris kedua dikurangi baris ketiga, dan begitu seterusnya, kecuali untuk angka yang berbeda pada baris paling tengah ditambahkan dengan angka pada baris berikutnya.

e. Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) dengan cara mengalikan luas tiap interval.

Langkah 9 : Mencari chi- kuadrat hitung (χ² hitung)

χ

²

Langkah 10 : Membandingkan

dengan

Dengan membandingkan dengan nilai untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = k – 1, dengan criteria pengujian sebagai berikut:

(38)

57

Gema Prima Nurdiansyah, 2013

Jika artinya Data Berdistribusi Normal 3.7.2 Analisis Korelasi

“Uji korelasi digunakan untuk mencari keeratan hubungan antara dua variabel.” (Daniel, 2003:154). Teknik analisis korelasi product moment Pearson termasuk teknik statistik parametrik yang menggunakan data interval dengan persyaratan tertentu. Misalnya : data dipilih secara acak (random), dan datanya berdistribusi normal.

Rumus yang digunakan adalah :

√{ }{ }

(Riduwan, 2007:138) dimana :

rxy = koefisien korelasi antara variabel independen dan variabel dependen, dua variabel yang dikorelasikan

N = banyaknya data X = Jumlah skor item Y = Jumlah skor total item

3.7.3 Koefisien Determinan

Setelah diperoleh angka korelasi selanjutnya dicari koefisien determinasi. Koefisien determinasi bertujuan untuk menyatakan besar kecilnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.

(39)

KD = r² x 100%

(Riduwan, 2007:139) dimana :

KD = Nilai Koefisien Determinan r = Nilai Koefisien Korelasi

3.7.4 Pengujian Hipotesis (Uji t)

Uji signifikansi merupakan uji lanjutan yang berfungsi untuk menguji hipotesis. Penelitian ini menggunakan penelitian sampel, maka diperlukan pengujian hipotesis (Uji t) agar hasil perhitungan dapat digeneralisir secara umum untuk populasi. Maka hasil korelasi Pearson Product Moment tersebut diuji dengan Uji Signifikansi dengan rumus :

√ √

(Riduwan, 2010:138) dimana:

t =

r = Nilai Koefisien Korelasi n = Banyaknya Sampel

: ρ = 0 Kinerja guru tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa

H

a: ρ > 0 Kinerja guru berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa

Kaidah keputusan :

(40)

Gema Prima Nurdiansyah, 2013

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisis data, pengujian hipotesis serta pembahasan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja guru kelas X Akuntansi dalam mata pelajaran produktif akuntansi di SMK N 2 Purwakarta berada pada kategori tinggi.

2. Hasil data yang diperoleh menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa kelas X Akuntansi dalam mata pelajaran produktif akuntansi di SMK N 2 Purwakarta berada pada kategori cukup.

3. Kinerja guru berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa kelas X Akuntansi dalam mata pelajaran produktif akuntansi di SMK N 2 Purwakarta

5.2 Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, peneliti memberikan beberapa saran, yaitu :

1. Bagi Guru

(41)

b. Agar tercipta pengelolaan pembelajaran yang optimal, dalam perencanaannya guru harus dapat menyusun bahan ajar secara runut, logis, kontekstual, dan mutakhir.

c. Guru harus meningkatkan kinerjanya dalam penguasaan materi pelajaran, dan dapat memilih strategi pembelajaran yang tepat juga bervariasi sesuai materi yang akan disampaikan, kemudian dapat menggunakan bahasa yang mudah dimengerti seperti intonasi suara pada saat menjelaskan dapat terdengar jelas oleh seluruh siswa. Sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan dengan optimal. d. Kinerja guru dalam kemampuan mengakhiri pembelajaran juga

harus ditingkatkan dengan cara menyimpulkan materi pelajaran sebelum mengakhiri pembelajaran, memberitahukan materi yang akan dipelajari dipertemuan selanjutnya dan keluar kelas (mengakhiri pembelajaran) tepat waktu sesuai jadwal yang berlaku.

2. Bagi Sekolah

(42)

84

Gema Prima Nurdiansyah, 2013

(43)

“DAFTAR PUSTAKA”

Buku

Ancok, D., et al (2012). Metode Penelitian Survei. Jakarta : LP3ES

Arikunto, S. (2009). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.

Dalyono, M. (2009). Psikologi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.

Daniel, M. (2003). Metode Penelitian Sosial Ekonomi . Jakarta : Bumi Aksara.

Darmadi, H. (2010). Kemampuan Dasar Mengajar (Landasan Konsep dan

Implementasi). Bandung : Alfabeta.

Djamarah, S.B. (1994). Prestasi belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya : Usaha Nasional.

____________. (2005). Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif. Jakarta : Rineka Cipta.

Effendi, S dan Tukiran. (2012). Metode Penelitian Survei. Jakarta : LP3ES Fathoni, A. (2006). Metode Penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi.

Jakarta : Rineka Cipta.

Mangkunegara, A.P. (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Mulyadi, A. (2004). Akuntansi untuk SMA Kelas II. Bandung : Grafindo Media Pratama.

Mulyasa, E. (2008). Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Program Studi Pendidikan Akuntansi. (2013). Pedoman Operasional

Penetapan Skripsi. Bandung : Program Studi Pendidikan Akuntansi.

Riduwan. (2007). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru - Karyawan dan

(44)

86

Gema Prima Nurdiansyah, 2013

Rosyada, D. (2004). Paradigma Pendidikan, Demokratis Sebuah Model

Perlibatan Masyarakat dalam Penyelenggaraan Pendidikan. Jakarta :

PT Kencana.

Sagala, S. (2009). Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan. Bandung : Alfabeta.

Sanjaya, W. (2008). Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis

Kompetensi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sekaran, U. (2006). Metodologi Penelitian Untuk Bisnis. Jakarta : Salemba Empat.

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta.

Suyitno. (2008). Landasan Pendidikan. Bandung : Tim dosen MKDP Landasan Pendidikan UPI Bandung.

Syah, M. (2010). Psikologi Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya. Uno, H.B. (2008). Profesi Kependidikan. Jakarta : Bumi Aksara.

Usman, M.U. (2011). Menjadi Guru Profesional. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Tirtarahardja, U.(2005). Pengantar Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta. Wibowo. (2009). Manajemen Kinerja. Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada. Yusuf L.N.S., dan Sugandhi, N.M. (2011). Perkembangan Peserta Didik.

Jakarta : Raja Grafindo. Dokumen

Undang-Undang Republik Indonesia. (2003). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta : Tidak Diterbitkan.

(45)

Skripsi

Nurjanah. (2010). Pengaruh Kinerja Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa

Pada Mata Pelajaran Akuntansi SMAN Se-Kota Tasikmalaya. Skripsi.

Bandung: Program Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia.

Nurliana, R. (2008). Pengaruh Kinerja Guru dalam PBM Terhadap Prestasi

Belajar Siswa Di Sekolah Labolatorium Percontohan Universitas Pendidikan Indonesia: Studi Deskriptif Kuantitatif Terhadap Guru dan Siswa Di SMP Labolatorium Percontohan UPI. Skripsi. Bandung:

Program Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia. Artikel

Hasjay, A. (2012). Penyebab Rendahnya Mutu Pendidikan di Indonesia.

[Online]. Tersedia :

http://dehasjsunda.blogspot.com/2012/05/penyebab-rendahnya-mutu-pendidikan-di.html. [15 September 2012]

Kosasih, E. (2012). “Menilai Kinerja Guru Demi Meningkatkan Profesionalitas.” UPI Chronicle. (20 Desember 2012)

Maklassa. (2012). Kualitas Pendidikan Rendah Karena Kinerja Guru.

[Online]. Tersedia :

http://www.igi.or.id/3-view.php?subaction=showfull&id=1342755224&archive=&start_from =&ucat=1&. [7 September 2012]

Murman. (2012). Indikator Kinerja, Butir Penilaian Kinerja, dan Rubrik

Penilaian. [Online]. Tersedia :

Gambar

Tabel I (Luas di Bawah Lengkungan Kurve Normal dari 0 s/d Z) Tabel II (Nilai-Nilai Dalam Distribusi t)
Tabel 4.13  Guru Merancang Alat Evaluasi untuk Mengukur Kemajuan dan Keberhasilan Belajar Peserta Didik ......................................
Gambar 1.1    Proses Belajar Mengajar ...........................................................
Tabel 1.1 Daftar Siswa Yang Mencapai KKM dan Tidak Mencapai KKM
+7

Referensi

Dokumen terkait

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya tulis ilmiah yang berjudul: “ ANALISIS PERILAKU KONSUMEN DALAM MELAKUKAN PEMBELIAN DAGING SAPI DI PASAR TRADISIONAL DAN

[r]

Penulis menggunakan statistik deskriptif ini dimaksudkan untuk menjawab rumusan masalah, yaitu gambaran umum tentang komitmen dan kompetensi guru serta gambaran

Pengembangan Penelitian Kualitatif dalam Bidang Bahasa dan Sastra.. Predikat-objek dalam Bahasa Indonesia: Keselarasan

Pengembangan Program Perkuliahan Metodologi Penelitian Berbasis Experiential Learning Untuk Meningkatkan Keterampilan Riset Kependidikan Sains Mahasiswa Calon Guru

CYNTHYA LESTARI RUMAHORBO : Structure and Composition Variety In Agroforestry Systems Based On Kemenyan In Forest Area Batangtoru West Block Adiankoting District of North

7) Setelah membeli produk tersebut, dapatkah Anda menceritakan bagaimana Anda. mengevaluasi keputusan yang sudah Anda

Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universita Gunadarma, 2004 Kata Kunci : Pendistribusian Roti, MAYAN EXCELENCE BAKERY (ix + 38 + lampiran) Dalam menjalankan suatu