• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG DI KELAS VB SEMESTER II SDN 2 LANGENSARI KABUPATEN BANDUNG BARAT.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG DI KELAS VB SEMESTER II SDN 2 LANGENSARI KABUPATEN BANDUNG BARAT."

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG DI KELAS VB SEMESTER II SDN 2 LANGENSARI

KABUPATEN BANDUNG BARAT

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh Rini Nurani

0902943

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN PEDAGOGIK

(2)

BANDUNG

201

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND

LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI

BANGUN RUANG DI KELAS VB SEMESTER II SDN 2

LANGENSARI KABUPATEN BANDUNG BARAT

Oleh Rini Nurani

0902943

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Pendidikan Indonesia Juli 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.

LEMBAR PENGESAHAN

Rini Nurani

0902943

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND

LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI

BANGUN RUANG DI KELAS VB SEMESTER II SDN 2

(4)
(5)

ii

ABSTRAK

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG DI KELAS VB SEMESTER II SDN 2 LANGENSARI

KABUPATEN BANDUNG BARAT

Oleh Rini Nurani

0902943

(6)
(7)

v

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR GRAFIK ... ix

BAB I PENDAHULUAN A. ... L atar Belakang Masalah ... 1

B. ... R umusan Masalah ... 4

C. ... H ipotesis Tindakan ... 4

D. ... T ujuan ... 5

E. ... M anfaat Penelitian ... 5

(8)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. ... P endekatan CTL ... 8 B. ... M

atematika di SD ... 13 C. ... P

enerapan Pendekatan CTL pada Mata Pelajaran Matematika ... 18 BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. ... M etode Penelitian ... 20 B. ... M

odel Penelitian ... 20 C. ... S

ubjek Penelitian ... 21 D. ... P

rosedur Penelitian ... 22 E. ... I nstrumen Penelitian ... 25 F... P

engolahan dan Analisis Data ... 26 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

(9)

vii

B. ... H asil ... 30 C. ... P

embahasan ... 51 BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. ... S impulan ... 55 B. ... S

aran ... 56 DAFTAR PUSTAKA ... 58

(10)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia dalam melaksanakan fungsi-fungsi kehidupan tidak lepas dan tidak akan lepas dari pendidikan, karena pendidikan berfungsi untuk meningkatkan kualitas manusia baik individu maupun kelompok, baik jasmani, rohani, spiritual, material maupun kematangan berpikir. Pendidikan dilihat dari sudut pandang tertentu akan berbeda pengertiannya akan tetapi maksudnya tertuju pada peningkatan kualitas sumber daya manusia. Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia tersebut maka setiap orang harus menempuh pendidikan, baik formal maupun nonformal. Sekolah dasar sebagai salah satu bentuk satuan pendidikan dasar pada jalur pendidikan formal. Dari isi kurikulum pada sekolah dasar, matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan di sekolah dasar.

Dalam buku KTSP 2006 dituliskan bahwa pembelajaran matematika hendaknya dimulai dengan pengenalan masalah yang sesuai dengan situasi (contextual problem). Dengan mengajukan masalah kontekstual, peserta didik secara bertahap dibimbing untuk menguasai konsep matematika. Untuk meningkatkan keefektifan pembelajaran, sekolah diharapkan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi.

(11)

konvensional, pembelajaran antara guru dan siswa tidak berjalan interaktif. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran di sekolah dasar khususnya pada mata pelajaran Matematika pada umumnya masih menggunakan metode ceramah dan latihan, penggunaan media dalam proses pembelajaran pun masih sangat jarang dilakukan, siswa yang hampir 75% pasif dalam proses pembelajaran dan cenderung takut untuk bertanya ataupun menjawab pertanyaan dari guru sehingga pembelajaran matematika di kelas dirasa kurang bermakna. Hasil Ujian Tengah Semesterpun sangat tidak memuaskan, dari 29 orang siswa hanya 5 orang siswa yang memenuhi KKM.

(12)

3 dapatkan hasil yang kurang memuaskan. Nilai rata-rata kelas yang didapat hanya 31,5. Hal ini dimungkinkan karena kurangnya respon anak terhadap pembelajaran karena metode yang di gunakan hanya bersifat ceramah dan latihan serta pembelajaran yang diajarkan kurang bermakna.

Dari hasil yang kurang memuaskan tersebut maka dalam pembelajaran matematika diperlukan suatu pendekatan matematika yang dapat menunjang ketercapaian kompetensi siswa. Salah satu pendekatan pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru adalah pendekatan Pembelajaran Kontekstual atau Contextual Teaching and Learning (CTL).

Contekstual Teaching and Learning (CTL) merupakan sebuah pendekatan

penerapan proses pembelajaran yang mengaitkan pemahaman materi yang diajarkan kepada siswa dengan apa yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari sehingga pembelajaran akan terasa bermakna.

Adapun Pembelajaran Kontekstual menurut Hanafiah & Suhana (2009: 67) sebagaimana dikemukakannya bahwa:

Suatu proses pembelajaran yang holistik yang bertujuan untuk membelajarkan peserta didik dalam memahami bahan ajar secara bermakna

(meaningfull) yang dikaitkan dengan konteks kehidupan nyata, baik berkaitan dengan lingkungan pribadi, agama, sosial, ekonomi, maupun kultural. Sehingga peserta didik memperoleh ilmu pengetahuan dan keterampilan yang dapat diaplikasikan dan ditransfer dari satu konteks permasalahan yang satu ke permasalahan lainnya.

(13)

Teaching and Learning (CTL) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada

Pokok Bahasan Operasi Hitung Campuran di kelas IV Sekolah Dasar, diperoleh peningkatan hasil belajar yang ditunjukkan oleh rata-rata nilai yang diperoleh pada setiap siklus, yaitu siklus I hanya mencapai 65,7, siklus II mencapai 71,74, dan siklus III mencapai 73,64.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan judul “Penerapan Pendekatan Contextual Teaching and Learning untuk Menigkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Matematika Materi Bangun Ruang di Kelas Vb SDN 2 Langensari Kabupaten Bandung Barat”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan diatas, maka rumusan masalah umum dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : “bagaimana penerapan pendekatan Contextual Teaching and Learning untuk menigkatkan hasil belajar siswa pada

mata pelajaran matematika materi bangun ruang di kelas Vb SDN 2 Langensari Kabupaten Bandung Barat?.”

Rumusan masalah tersebut dapat dikhususkan menjadi pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana perencanaan pembelajaran (RPP) dengan menerapkan pendekatan CTL untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi bangun ruang di kelas Vb SDN 2 Langensari Kabupaten Bandung Barat?

2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan CTL untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi bangun ruang di kelas Vb SDN 2 Langensari Kabupaten Bandung Barat?

(14)

5

C. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan masalah diatas maka dapat disusun hipotesis sebagai berikut:

“Dengan pendekatan pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL),

maka hasil belajar siswa pada materi pokok Bangun Ruang dapat meningkat.”

D. Tujuan Penelitian

Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan deskripsi

tentang “bagaimana penerapan pendekatan Contextual Teaching and Learning

untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi bangun ruang di kelas Vb SDN 2 Langensari Kabupaten Bandung Barat”.

Adapun secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan deskripsi tentang:

1. Perencanaan pembelajaran (RPP) dengan menerapkan pendekatan CTL untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi bangun ruang di kelas Vb SDN 2 Langensari Kabupaten Bandung Barat.

2. Pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan CTL untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi bangun ruang di kelas Vb SDN 2 Langensari Kabupaten Bandung Barat. 3. Hasil belajar siswa dengan menerapkan pendekatan CTL pada mata

pelajaran matematika materi bangun ruang di kelas Vb SDN 2 Langensari Kabupaten Bandung Barat.

(15)

Dengan tercapainya tujuan dari penelitian ini maka diharapkan dapat bermanfaat untuk berbagai pihak yang terkait. Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi acuan untuk kegiatan pembelajaran berikutnya, baik yang dilakukan oleh guru yang bersangkutan atau pihak lainnya.

Penelitian ini diharapkan memiliki manfaat: 1. Bagi Siswa

a. Dengan menerapkan pendekatan CTL aktivitas siswa dalam pembelajaran meningkat.

b. Pembelajaran menjadi lebih bermakna dan hasil belajar siswa meningkat.

2. Bagi Guru

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi petunjuk yang dapat diterapkan pada mata pelajaran yang lainnya.

b. Dapat memperoleh informasi tentang kelebihan penerapan pendekatan CTL dalam pembelajaran matematika, menambah pengetahuan dan keterampilan dalam melaksanakan tugas serta meningkatkan kualitas pembelajaran matematika.

3. Bagi Sekolah

a. Diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah khususnya pada mata pelajaran matematika.

b. Diharapkan dapat menambah variasi pembelajaran yang dilakukan disekolah, dapat menjadi sumbangan pemikiran serta pemerkaya yang dapat dijadikan bahan kajian dan pengembangan dalam penelitian berikutnya baik di sekolah itu maupun di sekolah lainnya.

F. Definisi Operasional

(16)

7

1. Contextual Teaching and Learning

Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan sebuah pendekatan

penerapan proses pembelajaran yang mengaitkan pemahaman materi yang diajarkan kepada siswa dengan apa yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari sehingga pembelajaran akan terasa bermakna. Adapum prinsip-prinsip pembelajaran Contekstual Teaching and Learning (CTL) diantaranya Konstruktivisme (Constructivism), Menemukan (Inquiry), Bertanya (Questioning), Masyarakat belajar (Learning Comunity), Pemodelan (Modeling),

Refleksi (Reflection) dan Penilaian yang sebenarnya (Authentic Assesment).

2. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah melalui proses pembelajaran sebagaimana tergambarkan dalam indikator sebagai hasil dari penjabaran dari Kompetensi Dasar (KD) yang telah dirumuskan dalam rencana pembelajaran (RPP).

3. Mata Pelajaran Matematika

Matematika merupakan suatu disiplin ilmu yang terbentuk dari pengalaman manusia yang kemudian diproses dalam dunia rasio, diolah melalui penalaran didalam struktur kognitif sehingga konsep-konsep matematika mudah dipahami oleh orang lain. Proses matematika didapat karena proses berpikir, dan logika merupakan dasar terbentuknya matematika.

4. Materi Bangun Ruang

(17)

20 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian Tindakan Kelas ini digunakan supaya dapat memperbaiki kualitas pembelajaran di sekolah, khususya di sekolah dasar. Hopkins dalam Wiriaatmadja (2008: 11) menjelaskan bahwa:

Penelitian Tindakan Kelas merupakan penelitian yang mengkombinasikan prosedur penelitian dengan tindakan substantif, suatu tindakan yang dilakukan dalam disiplin inkuiri, atau suatu usaha seseorang untuk memahami apa yang sedang terjadi, sambil terlibat dalam sebuah proses perbaikan dan perubahan.

Dari pendapat diatas dapat di artikan bahwa Penelitian Tindakan Kelas merupakan suatu tindakan yang dilakukan untuk memperbaiki kekurangan-kekurang yang ada dalam pembeajaran di kelas. Selain pendapat Hopkins diatas ada pula pendapat mengenai penelitian ini yaitu dari Wiriaatmadja (2008: 13) bahwa:

Penelitian tindakan kelas adalah bagaimana sekelompok guru dapat mengorganisasikan kondisi praktek pembelajaran mereka dan belajar dari pengalaman mereka sendiri, mereka dapat mencobakan suatu gagasan perbaikan dalam praktek pembelajaran mereka dan melihat pengaruh nyata dari upaya itu.

Dari pendapat tersebut dapat diartikan bahwa penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemebelajaran baik dalam proses maupun dalam hasil belajar yang diperoleh siswa dengan mencobakan suatu gagasan baru.

B. Model Penelitian

(18)

21

model dalam penerapannya berdasarkan pendapat berbagai ahli, dalam penelitian yang akan dilakukan peneliti menggunakan model dari Kemmis dan Mc Taggart. Berikut ini adalah bagan dari kegiatan PTK rancangan Kemmis dan McTaggart :

Gambar 3.1 (PTK Model Kemmis dan MC Taggart)

Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat bahwa alur atau langkah dari model Kemmis dan Mc Taggart itu terdiri dari empat alur atau langkah yang dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, penagamatan atau observasi dan refleksi yang kemudian kembali lagi ke langkah awal sesuai jumlah siklus yang diinginkan.

C. Subjek Penelitian

(19)

D. Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas V terhadap materi Bangun Ruang dengan menggunakan siklus Kemmis dan Taggart (Wiraatmadja: 66) tahap penelitian tindakan kelas terdiri atas perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi dalam setiap tindakan.

1. Perencanaan (Planing)

a. Permintaan izin dari Kepala Sekolah Dasar Negeri 2 Langensari Kecamatan Lembang.

b. Observasi dan wawancara

Kegiatan observasi dan wawancara dilakukan untuk mendapatkan gambaran awal mengenai kondisi dan situasi Sekolah Dasar Negeri 2 Langensari secara keseluruhan, terutama siswa kelas V yang akan dijadikan sebagai subyek penelitian.

c. Identifikasi masalah

Kegiatan ini dilakukan dari:

1) Melakukan kajian terhadap Kurikulum Satuan Tingkat Pendidikan (KTSP) tahun 2006, buku sumber matematika kelas V, pembelajaran Matematika dan model-model pembelajaran Matematika.

2) Menentukan metode pembelajaran yang relevan dengan karakteristik siswa, bahan ajar dan proses belajar mengajar yang sedang berlangsung pada pembelajaran Matematika.

3) Merumuskan rencana pambelajaran (RPP) pada pembelajaran matematika pendekatan Contextual Teaching and Learning.

4) Menyusun atau menetapkan teknik pemantauan pada setiap tahap penelitian.

(20)

23

Pada tahap ini, guru melaksanakan desain pembelajaran Contextual Teaching and Learning yang telah direncanakan. Dalam usaha ke arah

perbaikan suatu perencanaan bersifat fleksibel dan siap dilakukan a. Tahap kegiatan pendahuluan.

1) Guru mengkondisikan kelas dan memimpin doa. 2) Guru memonitoring kehadiran siswa.

3) Guru memotivasi siswa.

4) Guru melakukan apersepsi dengan mengadakan tanya jawab mengenai pembelajaran sebelumnya.

5) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang harus dikuasai siswa. 6) Guru menyampaikan kegiatan pembelajaran yang dilakukan.

b. Tahap kegiatan inti

1) Siswa bersama guru melakukan tanya jawab tentang contoh bangun ruang dalam kehidupan sehari-hari

2) Guru mengenalkan bangun ruang tabung, prisma, limas dan kerucut dengan menggunakan media

3) Siswa bersama guru melakukan tanya jawab mengenai ciri-ciri bangun ruang tabung, prisma, limas, kerucut berdasarkan media yang ada

4) Siswa dibagi menjadi 5 kelompok secara heterogen

5) Siswa secara berkelompok menuliskan kesimpulan mengenai sifat-sifat bangun ruang tabung, prisma, limas dan kerucut berdasarkan ciri-ciri yang telah disebutkan sebelumnya dan mengerjakan lembar kerja kelompok

6) Siswa secara berkelompok mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas sedangkan kelompok yang lainnya memberikan komentar

(21)

8) Guru bersama siswa melakukan kembali Tanya jawab mengenai bangun ruang disekitar lingkungan yang termasuk kedalam bangun ruang tabung, prisma, limas dan kerucut.

9) Siswa berlatih menjawab soal evaluasi yang diberikan guru mengenai materi bangun ruang tabung, prisma, limas dan kerucut. 10)Guru membimbing kegiatan siswa dalam mengisi soal evaluasi. 11)Guru bersama siswa membahas soal hasil evaluasi

12)Guru memberikan umpan balik dan tanggapan sebagai penguatan. c. Tahap kegiatan penutup

1) Siswa bersama guru membuat kesimpulan bersama mengenai materi yang telah dipelajari.

2) Guru memberikan tindak lanjut berupa PR. 3. Pengamatan (Observation)

Observasi dilakukan selama pembelajaran berlangsung ini upaya dalam mengamati pelaksanaan tindakan. Dalam penelitian ini yang bertindak selaku observer yaitu teman sejawat yang mengamati pelaksanaan tindakan berdasarkan lembar observasi terbuka mengenai kegiatan guru dan siswa serta lembar observasi kegiatan guru.

4. Refleksi (Reflecting)

Tahap ini peneliti berdiskusi dengan teman sejawat dan dosen pembimbing mengenai hasil pengamatan yang dilakukan selama pembelajaran. Refleksi bertujuan untuk mengetahui kekurang dan kelebihan yang terjadi saat pembelajaran berlangsung. Hasil dari diskusi yang dilakukan akan digunakan sebagai pertimbangan dalam melaksanakan siklus berikutnya.

(22)

25

Perencanaan dan pelaksanaan tindakan pada siklus III dilakukan oleh peneliti dengan berdasarkan pada hasil refleksi terhadap siklus II. Kemudian melakukan refleksi terhadap pelaksanaan tindakan pada siklus III dan menganalisis untuk serta membuat kesimpulan atas pelaksanaan penerapan pendekatan Contextual Teaching and Learning dalam menigkatkan hasil belajar siswa kelas V dalam pembelajaran matematika pada materi bangun ruang.

E. Instrument Penelitian

Untuk mendapatkan data, instrumen yang digunakan adalah lembar observasi terbuka, tes dan dokumentasi.

1. Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan untuk mengumpulkan data berupa deskripsi kegiatan pembelajaran meliputi aktivitas guru, aktivitas siswa dan interaksi antara guru dengan siswa. Observasi dilakukan terhadap penulis oleh teman sejawat yang telah mengetahui dan memahami pembelajaran matematika dengan pembelajaran Contextual Teaching and Learning. Lembar observasi yang digunakan adalah lembar observasi terbuka dimana observer menuliskan semua kejadian yang terjadi dikelas baik yang dilakukan oleh guru maupun siswa, seperti yang dijelaskan oleh Hopkins dalam Wiriaatmadja (2008: 110) bahwa yang disebut observasi terbuka adalah ‘apabila sang pengamat atau observer melakukan pengamatannya dengan mengambil kertas pensil, kemudian mencatatkansegala sesuatu yang terjadi di kelas.’

2. Tes

(23)

mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan dan aturan-aturan yang sudah ditentukan.

3. Studi Dokumentasi

Menurut Goetz dan LeCompte dalam Wiriaatmadja (2008: 121) menjelaskan

bahwa ‘Dokumen yang menyangkut para parsitipan penelitian akan

menyediakan kerangka bagi data yang mendasar.’ Yang termasuk dalam studi

dokumentasi ini adalah SKKD dan foto-foto yang berkaitan dengan pelaksanaan.

F. Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan dan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini cukup sederhana, ada beberapa tahap yang dapat digunakan untuk mengolah dan analisis data yaitu sebagai berikut:

1. Seleksi Data

Tahap ini dilakukan untuk menyeleksi data-data yang penting dan sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan dalam penelitian.

2. Klasifikasi Data

Dari data yang sudah diperoleh, kemudian digolongkan atau diklasifikasikan kedalam dua macam yaitu proses atau aktivitas yang dilakukan baik oleh guru maupun siswa dan hasil belajar yang diperoleh

Memberikan interpretasi atau penilaian terhadap data-data yang sudah ditampilkan pada tahap sebelumnya.

(24)

27

Meninjau kembali data-data yang telah didapat kemudian menentukan langkah-langkah atau cara yang akan digunakan untuk memperbaiki kekurangan pada siklus selanjutnya.

Selanjutnya untuk mengolah data hasil belajar yang diperoleh siswa dapat dilakukan dengan menghitung rata-rata skor dari hasil yang diperoleh siswa dan juga persentase kelulusan atau pencapaian KKM.

Menurut Nana Sudjana (2012: 109) secara sederhana rumusnya adalah ̅̅̅̅=

̅ = rata-rata (mean) = jumlah seluruh skor N = banyaknya subjek

atau bila dituliskan kedalam tulisan adalah sebagai berikut: Rata-rata =

Sedangkan untuk mempersentasekan pencapaian KKM dapat menggunakan rumus sebagai berikut:

Persentase kelulusan =

(25)

55 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan seperti dideskripsikan pada Bab IV, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada pembelajaran matematika materi bangun ruang di kelas Vb semester II Sekolah Dasar Negeri 2 Langensari Kabupaten Bandung Barat dalam penelitian ini disusun berdasarkan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator, Tujuan Pembelajaran, Materi Pokok, Alokasi Waktu, Metode Pembelajaran, Kegiatan Pembelajaran, Sumber dan Alat Belajar, serta Penilaian. Perencanaan yang dilaksanakan pada penelitian ini mengalami perubahan setiap siklusnya karena menerapkan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning, dimana dalam kegiatan pembelajarannya lebih menekankan pada pembelajaran kontekstual sehingga pembelajaran lebih bermakna.. Perencanaan ini dijadikan rambu-rambu dan acuan selama penelitian berlangsung.

(26)

56

teman atau kelompok belajarnya. Sedangkan guru bersifat sebagai fasilitator yang menyediakan media dan LKS untuk menunjang pembelajaran siswa. 3. Penerapan pendekatan Contextual Teaching and Learning pada pembelajaran

matematika materi bangun ruang dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan nilai rata-rata kelas dari setiap siklusnya. Nilai rata-rata siklus I sebesar 60,3, nilai rata-rata kelas siklus II sebesar 72,7 dan nilai rata-rata kelas siklus III sebesar 88 atau 100% siswa yang mencapai KKM. Peningkatan nilai rata-rata siswa dari siklus I ke siklus II sebesar 12,4 dan peningkatannilai rata-rata siswadari siklus II ke siklus III sebesar 14,3. B. Saran

Penelitian ini memberikan hasil yang positif terhadap peningkatan kualitas pembelajaran matematika baik dari segi aktivitas maupun hasil belajar siswa. Sesuai dengan hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis mencoba memberikan sumbang saran yang mudah-mudahan bermanfaat bagi pihak terkait sekurangnya bagi peningkatan kualitas pembelajaran di SD Negeri 2 Langensari ataupun sekolah dasar pada umumnya.

1. Bagi Guru

a. Untuk mencapai tujuan pembelajaran dan hasil belajar yang ingin dicapai pada pembelajaran matematika materi bangun ruang hendaknya guru melakukan pembelajaran yang kontekstual.

b. Hendaknya guru lebih optimal dalam menerapkan pembelajaran yang bersifat kontekstual.

c. Hendaknya guru memberikan kebebasan kepada siswa untuk mengembangikan kreativitasnya dalam pembelajaran.

(27)

a. Hendaknya kepala sekolah melakukan pengadaan media yang kontekstual sebagai sarana untuk menunjang pembelajaran.

b. Kepala sekolah harus memotivasi guru untuk melakukan pembelajaran yang kontekstual.

3. Peneliti Selanjutnya

a. Sebelum melakukan penelitian, hendaknya peneliti melakukan pengkajian terhadap teori-teori mengenai pendekatan CTL

b. Peneliti selanjutnya dapat menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning pada Kompetensi Dasar (KD) atau materi pokok yang

lainnya.

(28)

58

DAFTAR PUSTAKA

Anisa & Dzaki. (2009). Kelebihan dan Kelemahan CTL. [Online]. Tersedia: http://www.sekolahdasar.net/2012/05/kelebihan-dan-kelemahan

pembelajaran.html.[13 April 2013]

Arikunto, Suharsimi. (2008) . Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Departemen Pendidikan Nasional. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional.

Departemen Pendidikan Nasional. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Departemen Pendidikan Nasional UPI.

Hanafiah Nanang, Suhana Cucu. (2012). Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung : fika Aditama.

Ismunanto, A. (2011). Ensiklopedia Matematika 1. Jakarta : PT Lentera Abadi Johnson B, Elaine. (2007). Contextual Teaching and Learning. Bandung: Mizan

Learning Centre.

Kasri M, Khafid, Gunanto. (2008). Matematika Aktif. Jakarta: Erlangga. Rasyidin, W. dkk.(2009). Landasan Pendidikan. Bandung : UPI PRESS.

Risnawati, Dwi. (2010). Pendekatan Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Operasi Hitung Campuran di kelas IV sekolah dasar. Skripsi pada FIP UPI Bandung: Tidak diterbitkan

Soenarjo, R.J. (2008). Matematika 5. Bandung: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

(29)

Sumanto, Y.D, Kusmawati, Heny dan Aksin, Nur. (2009). Gemar Matematika. Bandung: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Suwangsih, Erna. (2006).Model Pembelajaran Matematika. Bandung: UPI PRESS.

Gambar

Tabel 1.1 (Tabel hasil UTS semester genap kelas VB SDN 2 Langensari
Gambar 3.1 (PTK Model Kemmis dan MC Taggart)

Referensi

Dokumen terkait

Sensor yang digunakan adalah “PING)))™ Ultrasonic Range Finder ”, buatan Parallax. Agar sensor ini dapat digunakan untuk mengukur jarak dibutuhkan sebuah

Otak kanan Anda mencoba mengatakan warnanya, Tapi otak kiri memaksa

pengaruh perputaran piutang, perputaran modal kerja, dan rasio utang terhadap tingkat likuiditas perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia1. Adapun

[r]

[r]

penyelenggaraan CEAPAD II merupakan penegasan komitmen dan dukungan.. Pemerintah Indonesia terhadap Palestina, serta memperjelas posisi Indonesia Indonesia

1. Beberapa dari para ahli ekonomi Eropa tahun 1870-an yang dikelompokkan dalam Mashab Austria, mengemukakan teori tentang perilaku konsumen dan teori itu dikenal sebagai

CONTOH KASUS UJI DUNCAN PADA RAK..